diskusi jawaban pertanyaan faal praktikum topik 1

4
Diskusi Jawaban Pertanyaan 1. Apakah bedanya antara rangsangan liminal dan nilai ambang? Jawaban : Rangsangan liminal adalah rangsangan terkecil yang dapat menimbulkan potensial aksi (menggambarkan kontraksi otot terkecil) karena mencapai nilai ambang sehingga menyebabkan otot dapat berkontraksi. Sedangkan nilai ambang adalah nilai minimal yang dibutuhkan untuk menimbulkan potensial aksi. 2. Apakah perbedaan antara rangsangan maksimal dan supramaksimal, kontaksi maksimal dan supramaksimal? Jawaban : Rangsangan maksimal adalah rangsangan terkecil yang dapat mengaktifkan semua serat saraf untuk menimbulkan potensial aksi maksimal. Sedangkan rangsangan supramaksimal adalah rangsangan dengan intensitas lebih tinggi dari rangsangan maksimal, tetapi kekuatan yang dihasilkan sama dengan rangsangan maksimal. Kontraksi maksimal adalah kontraksi otot yang paling besar atau paling tinggi nilainya. Kontraksi maksimum terjadi bila terdapat tumpang tindih maksimum antara filament aktin dan jembatan penyebrangan filament myosin. Sedangkan kontraksi supramaksimal adalah kontraksi yang memiliki besar yang sama dengan kontraksi maksimal. Hal ini disebabkan karena semua saraf telah diaktifkan,

Upload: yunita-marwah

Post on 02-Jan-2016

554 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

laporan praktikum faal

TRANSCRIPT

Page 1: Diskusi Jawaban Pertanyaan Faal Praktikum Topik 1

 Diskusi Jawaban Pertanyaan

1. Apakah bedanya antara rangsangan liminal dan nilai ambang?

Jawaban :

Rangsangan liminal adalah rangsangan terkecil yang dapat menimbulkan

potensial aksi (menggambarkan kontraksi otot terkecil) karena mencapai nilai ambang

sehingga menyebabkan otot dapat berkontraksi. Sedangkan nilai ambang adalah nilai

minimal yang dibutuhkan untuk menimbulkan potensial aksi.

2. Apakah perbedaan antara rangsangan maksimal dan supramaksimal, kontaksi

maksimal dan supramaksimal?

Jawaban :

Rangsangan maksimal adalah rangsangan terkecil yang dapat mengaktifkan

semua serat saraf untuk menimbulkan potensial aksi maksimal. Sedangkan

rangsangan supramaksimal adalah rangsangan dengan intensitas lebih tinggi dari

rangsangan maksimal, tetapi kekuatan yang dihasilkan sama dengan rangsangan

maksimal.

Kontraksi maksimal adalah kontraksi otot yang paling besar atau paling tinggi

nilainya. Kontraksi maksimum terjadi bila terdapat tumpang tindih maksimum antara

filament aktin dan jembatan penyebrangan filament myosin. Sedangkan kontraksi

supramaksimal adalah kontraksi yang memiliki besar yang sama dengan kontraksi

maksimal. Hal ini disebabkan karena semua saraf telah diaktifkan, sehingga tidak bisa

memiliki besaran yang lebih besar lagi. Beda kontraksi maksimal dan kontraksi

supramaksimal terletak pada besarnya intensitas rangsangan tetapi tidak ada

perbedaan pada kekuatan atau besarnya kontraksi yang ditimbulkan.

3. Bagaimana menerapkan hubungan antara hukum “all or none” dengan peristiwa pada

percobaan ini?

Jawaban :

Otot mempunyai hukum “all or none”, hukum berlaku untuk satu serabut otot,

artinya bila satu serabut otot dirangsang, maka akan berkontraksi bila rangsangnya

lebih besar dari nilai ambang rangsang, otot tidak berkontraksi bila nilai rangsangnya

lebih kecil dari ambang rangsang. Ketika otot dirangsang maksimal maka keseluruhan

serabut saraf akan langsung aktif sehingga akan berkontraksi langsung seluruhnya.

Page 2: Diskusi Jawaban Pertanyaan Faal Praktikum Topik 1

Pada otot rangka tidak terjadi hukum ini, hal ini dibuktikan dengan rangsangan

liminal sehingga rangsangan maksimal yang menunjukkan angka berbeda-beda.

Hukum ini hanya dapat bekerja pada otot polos dan otot jantung saja. Jadi pada

percobaan ini, jika nilai rangsang pada otot katak tidak lebih besar dari nilai ambang

rangsangnya, maka tidak akan terjadi kontraksi

4. Apakah bedanya antara tetani dan sumasi?

Jawaban :

Tetani adalah suatu kontraksi otot yang timbul akibat rangsangan yang

berulang ulang, dimana rangsangan  berikutnya terjadi sebelum fase relaksasi selesai.

Sedangkan Sumasi merupakan penjumlahan kontraksi kedutan untuk dapat

meningkatkan intensitas seluruh kontraksi otot.

5. Bilamana didapatkan kontraksi tetani bergerigi dan tetani lurus?

Jawaban :

Kontraksi tetani adalah kontraksi yang terjadi jika frekuensi stimulus

meningkat melebihi batas relaksasi otot, dimana kontraksi akan bergabung menjadi

kontraksi yang panjang dan kuat. Tetani sebagian disebabkan karena sifat-sifat liat

otot dan sebagian dari kenyataan bahwa keadaan aktivitas serat otot pulsatil yang

banyak bergabung menjadi keadaan aktivasi kontinu yang lama. Tetani ada dua

macam:

a. Tetani bergerigi, didapatkan bila intensitas frekuensi lebih kecil sehingga otot

masih dapat berelaksasi yang kemudian disambung dengan kontraksi lagi.

b. Tetani lurus, didapatkan bila intensitas yang lebih besar dan cepat sehingga

tidak memberi kesempatan untuk berelaksasi.

6. Apakah yang terjadi bila rangsangan multiple diberikan terus dalam waktu yang

lama?

Jawaban :

Jika rangsangan maksimal diberikan secara beruntun (dari frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi) terus menerus dalam waktu yang lama, otot yang dirangsang akan berkontraksi dengan pola:

Pada awalnya (saat masih diberi frekuensi rendah) otot gastrocnemius katak  (melalui kimograf) menggambarkan pola kontraksi  sumasi.

Page 3: Diskusi Jawaban Pertanyaan Faal Praktikum Topik 1

Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi pula frekuensi gelombang sumasi yang dibentuk oleh kimograf, namun karena tingginya frekuensi rangsangan tersebut, otot gastrocnemius yang dirangsang jadi tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan fase repolarisasi.

Pada grafik akan terlukis gelombang sumasi yang periode repolarisasinya tidak mencapai resting membran potensial. Sampai pada akhirnya pada frekuensi tertentu gelombang sumasi akan menghilang dan muncul garis lurus yang menandakan munculnya  complete tetanic contraction (kontraksi tetani lurus).