makalah faal

24
ANATOMI GINJAL LOKASI & DESKRIPSI Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di belakang peritoneum, tinggi pada dinding posterior abdomen, di samping kanan dan kiri columna vertebralis dan sebagian besar tertutup oleh arcus costalis. Berbentuk seperti kacang dengan ukuran panjang 11 cm, lebar 6 cm, tebal 3 cm. Berwarna coklat-kemerahan. Ren dextra terletak sedikit lebih rendah daripada ren sinistra, karena adanya lobus hepatis dextra yang besar. Bila diafragma berkontraksi pada waktu respirasi, kedua ren turun ke arah vertikal sampai sejauh 1 inci (2,5 cm). Di sebelah posterior, ginjal dilindungi oleh berbagai otot punggung yang tebal serta oleh tulang rusuk ke XI dan XII. Di sebelah anterior dilindungi oleh organ intraperitoneal. Di sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula adrenal atau disebut juga kelenjar suprarenal yang berwarna kuning. Segmen-segmen ginjal 1

Upload: viny-octofiad

Post on 12-Dec-2014

273 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

faal

TRANSCRIPT

Page 1: makalah faal

ANATOMI GINJAL

LOKASI & DESKRIPSI

• Ginjal adalah sepasang organ saluran

kemih yang terletak di belakang

peritoneum, tinggi pada dinding posterior

abdomen, di samping kanan dan kiri

columna vertebralis dan sebagian besar

tertutup oleh arcus costalis.

• Berbentuk seperti kacang dengan ukuran

panjang 11 cm, lebar 6 cm, tebal 3 cm.

• Berwarna coklat-kemerahan.

• Ren dextra terletak sedikit lebih rendah

daripada ren sinistra, karena adanya

lobus hepatis dextra yang besar.

• Bila diafragma berkontraksi pada waktu respirasi, kedua ren turun ke

arah vertikal sampai sejauh 1 inci (2,5 cm).

• Di sebelah posterior, ginjal dilindungi oleh berbagai otot punggung

yang tebal serta oleh tulang rusuk ke XI dan XII.

• Di sebelah anterior dilindungi oleh organ intraperitoneal.

• Di sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula

adrenal atau disebut juga kelenjar suprarenal yang berwarna kuning.

Segmen-segmen ginjal

1

Page 2: makalah faal

Daerah kontak dengan ginjal dilihat dari ventral

• Ginjal kanan di kelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum.

• Ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejunum, dan kolon.

Bagian dari Permukaan Ren

• Facies anterior

• Facies posterior

• Polus cranialis

• Polus caudalis

• Margo lateralis

• Margo medialis

2

Page 3: makalah faal

Selubung (lapisan pembungkus ginjal)

• Capsula fibrosa : meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan

luar ren

• Capsula adiposa : meliputi capsula fibrosa

• Fascia renalis (fascia gerota) : merupakan kondensasi jaringan ikat

yang terletak di luar capsula adiposa serta meliputi ren dan glandula

suprarenalis. Di lateral fascia ini melanjutkan diri sebagai fascia

transversalis.

Fascia ini berfungsi sebagai barrier yang menghambat meluasnya

perdarahan dari parenkim ginjal serta mencegah ekstravasasi urin

pada saat trauma terjadi. Selain itu berfungsi sebagai barrier dalam

menghambat penyebaran infeksi atau menghambat metastasis tumor

ginjal ke organ sekitarnya.

• Corpus adiposum pararenale : terletak di luar fascia renalis dan

sering didapatkan dalam jumlah besar. Corpus adiposum pararenale

membentuk sebagian lemak retroperitoneal.

Capsula adiposa, Fascia renalis, Corpus adiposum pararenal

menyokong dan memfiksasi ren pada posisinya di dinding

posterior abdomen.

3

Page 4: makalah faal

STRUKTUR REN

• Terdiri atas

kortex (di bagian

luar, yang

berwarna coklat

gelap) dan

medula (di

bagian dalam,

yang berwarna

coklat lebih

terang daripada kortex).

• Medula renalis terdiri atas pyramides renales yang masing-masing

mempunyai basis yang menghadap ke kortex dan apex yaitu papila

renalis yang menonjol ke medial.

• Bagian kortex yang menonjol ke medula di antara pyramides yang

berdekatan disebut columna renalis Bertini.

• Jaringan medula yang menjorok masuk ke dalam kortex yang

membentuk berkas-berkas disebut prosessus Ferreini.

• Setiap piramid bersama-sama dengan columna renalis Bertini yang

berada di sampingnya membentuk lobus renalis, berjumlah 5-14

buah.

• Pada setiap papila renalis bermuara 10-40 buah ductus yang

mengalirkan urin ke calyx minor. Daerah tersebut berlubang-lubang

dan dinamakan area cribosa.

• Pada tepi medial yang cekung, terdapat celah vertikal disebut hilum

renale.

• Hilum renale dilalui oleh vena renalis, arteri renalis, ureter, pembuluh

limfatik, serabut simpatis.

• Hilum renale meluas menjadi suatu ruangan besar disebut sinus

renale.

4

Page 5: makalah faal

• Sinus renalis berisi pelvis renalis (pembesaran dari ureter ke arah

cranial).

• Pelvis renalis terbagi menjadi 2-3 calices renalis majores dan setiap

calyx major terbagi menjadi 2-3 buah calices renalis minores.

• Setiap calyx minor diinvaginasi oleh apex piramid renalis yang disebut

papila renalis.

VASKULARISASI

ALIRAN LIMFE

Nodi artici laterales di sekitar pangkal arteria renalis

PERSARAFAN

Serabut pleksus renalis. Serabut-serabut aferen yang berjalan melalui plexus

renalis masuk ke medula spinalis melalui nervi thoracici 10,11,12.

5

Page 6: makalah faal

FISIOLOGI PEMBENTUKAN URIN

URIN

Merupakan cairan yang diekskresikan oleh ginjal

Na+ à 130 – 260 mEq (tentatif),K+ à 25 – 100 mEq,Cl + à 120 -

240 mEq

Kreatin à Wanita : 0-100 mg ; Pria : 0 – 40 mg

Kreatinin à 1 -1.6 g atau 15 – 25 mg/KgBB

RBC,Bilirubin, Glukosa & Protein : Tidak terdeteksi

Satuan fungsional ginjal disebut nefron

PROSES DASAR GINJAL

A.Filtrasi Glomerulus

Cairan yang masuk ke kapsula Bowman harus melewati 3 lapisan

glomerulus:

1. Kapiler glomerulus (endotel kapiler)

2. Membrane basal (Lapisan gelatinosa aseluler)

3. Lapisan dalam kapsula Bowman (sel-sel podosit)

Ketiga lapisan ini berfungsi untuk menahan sel darah merah dan

protein agar tidak ikut

terfiltrasi.Sehingga yang terfiltrasi hanya air dan zat terlarut berukuran

kecil.

6

Page 7: makalah faal

Endotel kapiler glomerulus memiliki pori-pori yang disebut fenestra

sehingga H2O lebih mudah lewat.

Lapisan gelatinosa terdiri dari kolagen dan glikoprotein.Dimana fungsi

glikoprotein adalah untuk mencegah terfiltrasinya protein-protein kecil

seperti albumin.Karena muatan glikoprotein bersifat sangat negatif

sehingga protein-protein yang bersifat negative juga ditolak.

3 Faktor yang terlibat dalam filtrasi glomerulus.

1. Tekanan darah kapiler glomerulus

Diameter kapiler glomerulus melalui arteriol aferen lebih besar

daripada kapiler glomerulus arteriol eferen sehingga mendorong cairan

masuk ke kapsula Bowman.

2. Tekanan Osmotik koloid plasma.

3. Tekanan hidrostatik kapsula Bowman

Kedua tekanan di atas melwan gaya filtrasi dari kapiler glomerulus

Pkap.glomerulus– (Posmotik plasma + Phidrostatik kapsul bowman ) = Pnetto

55 mmHg - ( 30 mmHg + 15 mmHg ) = 10 mmHg

Pnetto adalah tekanan yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus (GFR)

GFR = Kf x tekanan filtrasi netto (Pnetto)

Kf = koefisien filtrasi à seberapa luas permukaan glomerulus.

Faktor –faktor yang mempengaruhi GFR

Otoregulasi GFR

1. Mekanisme miogenik : Vasodilatasi dan vasikonstriksi arteriol aferen.

2. Mekanisme umpan balik tubuloglomerulus.

↑ TD arteri

↑ Tekanan yang mendorong ke dalam glomerulus

↑ Tekanan kapiler glomerulus

7

Page 8: makalah faal

↑ GFR

↑ Laju aliran cairan melalui tubulus

Stimulasi sel-sel macula densa untuk melepaskan zat-zat

Kimia vasoaktif

Pengeluaran zat-zat kimia yang menginduksi vasokonstriksi

Arteriol aferen

↓ Aliran darah ke dalam glomerulus

↓ Tekanan kapiler ke dalam glomerulus ke normal

↓ GFR ke normal

B.Reabsorpsi Tubulus

Untuk dapat direabsorpsi, suatu bahan harus melewati 5 sawar terpisah,

yaitu:

1. Bahan tersebut harus meninggalkan cairan tubulus dengan melintasi

membran luminal sel tubulus

2. Bahan tersebut harus berjalan melewati sitosol dari satu sisi sel

tubulus ke sisi lainnya

3. Bahan tersebut harus menyeberangi membran basolateral sel tubulus

untuk masuk ke cairan interstisium

4. Bahan tersebut harus berdifusi melintasi cairan interstisium

8

Page 9: makalah faal

5. Bahan tersebut harus menembus dinding kapiler untuk masuk ke

plasma darah

Terdapat 2 jenis reabsorsi tubulus :

Pasif : sama sekali tidak menggunakan ATP

Aktif : menggunakan ATP

1.Pasif menggunakan mekanisme transportasi transepitel

Terdiri dari 5 langkah :

(1)Bahan tersebut harus meninggalkan cairan tubulus dengan melintasi

membrane luminal.

(2)Melewati sitosol

(3)Menyebrangi membrane basolateral dan masuk ke cairan

interstisium.

(4)Berdifusi melintasi cairan interstisium.

9

Page 10: makalah faal

(5)Menembus kapiler untuk masuk ke plasma darah.

• Reabsorpsi Na

80% dari kebutuhan energi total ginjal digunakan untuk transportasi

Na+

Na+ direabsorpsi di seluruh tubulus dengan tingkat yang berbeda-

beda di berbagai bagiannya

67% direabsorpsi di tubulus proksimal, 25% di lengkung henle &

8% di tubulus distal serta tubulus pengumpul

Reabsorpsi Na+ di tubulus proksimal berperan penting dalam

reabsorpsi glukosa, asam amino, H2O, Cl- & urea

Reabsorpsi Na+ di lengkung henle, berperan penting dalam

menghasilkan urin dengan vol & konsentrasi yg berbeda-beda,

bergantung pada kebutuhan tubuh

Reabsorpsi Na+ di bagian distal nefron bersifat variabel dan berada

di bawah kontrol hormon, menjadi penting dalam mengatur volume

CES. Reabsorpsi tersebut juga sebagian berkaitan dengan sekresi

K + dan H +

Langkah aktif pada reabsorpsi Na+ melibatkan pembawa Na+ -K+

ATPase bergantung-energi yang terletak di membran basolateral

sel tubulus

Pompa basolateral memindahkan Na+ ke luar dari sel tubulus

menuju ke ruang lateral (cairan interstisium antara tubulus &

10

Page 11: makalah faal

plasma), konsentrasi Na+ intrasel dipertahankan tetap rendah

sementara terjadi pe↑ konsentrasi Na+ di ruang lateral

Na+ berpindah melawan gradien konsentrasinya, mendorong difusi

Na+ dari tempat dengan konsentrasi tinggi di lumen tubulus

menembus batas luminal melalui saluran Na+ ke dalam sel tubulus

Na+ secara aktif dikeluarkan ke ruang lateral & terus berdifusi ke

kapiler peritubulus

• Reabsorpsi Na+ di Tubulus Distal

Di tubulus proksimal & lengkung henle, presentase reabsorpsi Na+

yg difiltrasi bersifat konstan

Reabsorpsi Na+ di bagian distal tubulus berada di bawah kontrol

hormon

Bila terlalu banyak Na+ di dalam tubuh, sedikit yang di reabsorpsi

oleh tubuh & banyak yang dikeluarkan dlm urin, demikian

sebaliknya → sistem renin-angiotensin-aldosteron yang

merangsang reabsorpsi di tubulus distal & tubulus pengumpul

↑ reabsorpsi Na+ → ↑ CES → ↑ TD

Sel-sel granuler aparatus jukstaglomerulus mensekresikan hormon

renin, sebagai respon terhadap pe↓ NaCl/vol CES/TD

Renin → angiotensin → angiotensin I diubah oleh ACE →

angiotensin II, merupakan stimulus untuk sekresi hormon

aldosteron dari kelenjar adrenal → ↑ reabsorpsi Na+ oleh tubulus

distal & tubulus pengumpul

Aldosteron me↑ reabsorpsi Na+ dengan merangsang aldosterone-

induced proteins (protein-protein dalam sel tubulus) dengan 2 cara:

o terlibat dalam pembentukan saluran Na+ di membran luminal sel

tubulus distal & pngumpul → ↑ perpindahan pasif Na+ dari lumen

ke sel

o menginduksi sintesis pembawa Na+ -K+ ATPase ke dalam

membran basolateral

Ion Cl- mengikuti secara pasif sesuai gradien yang ditimbulkan

reabsorpsi aktif Na+

11

Page 12: makalah faal

Bila terjadi ↑ beban Na+ , CES & plasma, maka sekresi renin

dihambat

• Reabsorpsi Glukosa & Asam Amino

Glukosa & as.amino diangkut melalui proses transportasi aktif

sekunder

Glukosa & as.amino mendapat “tumpangan gratis” dari proses

reabsorpsi Na+ yang mengunakan energi

Bahan yg direabsorpsi memiliki batas maksimum transportasi

Bahan-bahan yang di reabsorpsi ke dalam plasma memiliki batas

maksimum transportasi, kecuali Na+ , karena Na+ dibantu oleh

aldosteron

Maksimum tubulus (Tm) adalah jumlah maksimum bahan yang dapat di

angkut secara aktif oleh sel-sel tubulus dalam rentang waktu tertentu

Beban filtrasi =

konsentrasi bahan dalam glukosa plasma x GFR

= 100 mg/100 ml x 125 ml/mnt

= 125 mg/mnt

Tm u/ glukosa rata-rata adalah 375 mg/mnt

Konsentrasi plasma pada saat Tm tercapai & bahan tersebut muncul di

urin disebut ambang ginjal (renal threshold)

Di atas Tm, reabsorpsi akan tetap konstan pada kecepatan maksimum

& setiap penambahan lebih lanjut akan diiringi oleh pe↑ ekskresi bahan

tersebut

• Reabsorpsi Cl-

Ion klorida yg bermuatan negatif direabsorpsi secara pasif mengikuti

pe↓ gradien listrik yang diciptakan oleh reabsorpsi aktif ion Na+ yang

bermuatan positif

Jumlah Cl- yang di reabsorpsi ditentukan oleh kecepatan reabsorpsi

Na+ & tidak dikontrol secara langsung oleh ginjal

• Reabsorpsi H2O

Air secara pasif direabsorpsi melalu iosmosis di seluruh panjang

tubulus

12

Page 13: makalah faal

80% H2O direabsorpsi secara obligatorik di tubulus proksimal &

lengkung henle karena secara osmotis mngikuti reabsorpsi zat terlarut

Sisanya 20% direabsorpsi dalam jumlah bervariasi di tubulus distal,

dibawah kontrol langsung hormon & bergantung pada status hidrasi

tubuh

Gaya yang mendorong reabsorpsi H2O di tubulus.proksimal adalah

kompartemen hipertonitas di ruang lateral yg diciptakan o/ pngeluaran

aktif Na+ o/ pompa basolateral

Pompa basolateral → konsentrasi Na+ di cairan tubulus me↓ disrtai pe↑

konsentrasinya di ruang lateral → mnginduksi aliran netto pasif H2O dr

lumen ke ruang lateral → akumulasi cairan di ruang lateral →

terbentuk tek hidrostatik → mndorong H2O mnuju cairan interstisium &

akhirnya ke kapiler peritubulus

• Reabsorpsi Urea

Urea adalah suatu produk sisa yg berasal dari penguraian protein

Reabsorpsi H2O di t.proksimal yang sekunder terhadap reabsorpsi aktif

Na+ menimbulkan gradien konsentrasi untuk urea yang mendorong

reabsorpsi pasif zat sisa bernitrogen ini

Konsentrasi urea sewktu di filtrasi di glomerulus adlh setara dgn

konsentrasinya di dlm plasma

• Jumlah urea yang terdapat dalam 125 ml cairan filtrasi di

tubulus.proksimal mengalami pemekatan hmpr 3x lipat shg konsentrasi

cairan tubulus mjdi jauh lbh besar daripada konsentrasi urea dalam

plasma

• Dengan demikian tercipta gradien konsentrasi & urea secara pasif

berdifusi dari lumen tubulus ke dalam plasma kapiler peritubulus

2.Aktif

Na+ berdifusi ke membrane basolateral à dikeluarkan ke cairan intertisium

dengan pompa Na-K-ATPase à berdifusi ke kapiler karena mengikuti

penurunan gradient.

Reabsorpsi aktif Na+ menyebabkan reabsorpsi pasif Cl- , H2O ,dan urea.

13

Page 14: makalah faal

Makin ke distal ,proses reabsorpsi Na+ akan memakai system hormone

(Renin-Angiotensi-Aldosteron).

C.Sekresi Tubulus

Sekresi tubulus adalah mekanisme tambahan yang meningkatkan

eliminasi zat-zat tersebut ke dalam tubuh.

Sekresi tubulus melibatkan transportasi transepitel seperti yang

dilakukan reabsorpsi tubulus, tetapi langkahnya berlawanan arah

Sekresi H+

• Sekresi H+ ginjal sangat penting dalam pengaturan

keseimbangan asam-basa tubuh

• Tingkat sekresi H+ bergantung pada keasaman cairan tubuh

Sekresi K+

• Ion K+ adalah zat yang secara selektif berpindah dengan arah

yang berlawanan di berbagai bag.tubulus

• K+ secara aktif direabsorpsi di t.proksimal & scra aktif disekresi

di t.distal & t.pngumpul

• Sekresi K+ di t.distal & t.pngumpul digabungkan dgn reabsorpsi

Na+ mll pompa basolateral, yg memindahkan K+ ke dlm sel

tubulus

• Faktor yg mampu mengubah kcepatan sekresi K+ yg paling

penting adalah hormon aldosteron

• ↑ K+ → merangsang korteks adrenal → ↑ keluaran aldosteron →

mendorong sekresi & eksresi kelebihan K+ , demikian juga

sebaliknya

• Sekresi Anion & Kation Organik

• T.proksimal mengandung 2 jenis pembawa sekretorik yg

terpisah, untuk sekresi anion organik & untuk sekresi kation

organik

• Sistem-sistem ini memlki fungsi:

14

Page 15: makalah faal

1. Menambahkan lebih banyak ion organik tertentu ke cairan

tubulus, contohnya PG, perlu dibersihkan dari darah

sehingga aktivitas biologisnya tidak berkepanjangan

2. Pada beberapa keadaan, ion organik terikat pada protein

plasma tapi bersifat reversibel, sehingga ion tersebut tidak

difiltrasi. Sekresi tubulus mempermudah eliminasi ion-ion

organik yang tidak dapat difiltrasi ini melalui urin

3. Kemampuan sistem sekresi ion organik mengeliminasi

banyak senyawa asing dari tubuh, baik yang diproduksi

dalam tubuh maupun ion organik asing yang masuk ke

dalam tubuh, misalnya pestisida (polutan) & obat

15

Page 16: makalah faal

16

Page 17: makalah faal

FISIOLOGI MIKSI

17

Vesica Urinaria Terangsang jika volume urin >300 mL

Merangsang reseptor regangan di dinding vesica urinaria

Impuls diteruskan ke SSP ( medulla spinalis ) melalui

Nervi Splanchini Pelvici masuk ke medulla spinalis segmen sacralis 2,3 dan 4

Sebagian impuls berjalan bersama dengan saraf simpatis yang membentuk plexus hypogastricus masuk ke medulla segmen lumbal 1 dan 2

Masuk ke medulla spinalis dan diolah, lalu impuls keluar dari medulla spinalis sebagai impuls eferen

Meninggalkan MS segmen 2,3 dan 4 berjalan melalui serabut preganglionic parasimpatis dengan perantaraan N.Splanchini Pelvici dan plexus hypogastricus inferior ke dinding vesica urinaria tempat saraf-saraf bersinaps dengan neuron postganglionik

Page 18: makalah faal

*M.Sphincter Uretrae ( eksterna ) dapat dikendalikan secara volunter.

18

MIKSI

Menyebabkan M.destrusor vesicae berkontraksi dan M.sphincter vesicae (interna) berelaksasi.

Urin masuk ke uretra

Terdapat impuls tambahanke medulla spinalis

Kontraksi otot abdomen menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal dan tekanan pelvicus sehingga timbul tekanan dari luar pada dinding vesica urinaria

*M.sphincter uretrae (eksterna) berelaksasi

Meninggalkan MS segmen 2,3 dan 4 berjalan melalui serabut preganglionic parasimpatis dengan perantaraan N.Splanchini Pelvici dan plexus hypogastricus inferior ke dinding vesica urinaria tempat saraf-saraf bersinaps dengan neuron postganglionik