perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id persepsi siswa ... · mahasiswa ppl pendidikan akuntansi...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI
MAHASISWA PPL PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS
DI SMA NEGERI SE KOTA SURAKARTA
TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh:
ILMIYATI
K7407090
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI
MAHASISWA PPL PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS
DI SMA NEGERI SE KOTA SURAKARTA
TAHUN 2010
Oleh:
ILMIYATI
K7407090
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juni 2011
,
Pembimbing I
Drs. Wahyu Adi, M.Pd
NIP. 19630520 198903 005
Pembimbing II
Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19691229 200501 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra . Sri Witurachmi , MM ......................
Sekretaris : Drs. Sudiyanto, M.Pd ......................
Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ......................
Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd .......................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN REVISI
Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra . Sri Witurachmi , MM ......................
Sekretaris : Drs. Sudiyanto, M.Pd ......................
Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ......................
Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd .......................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Ilmiyati. PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PPL PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS DI SMA NEGERI SE KOTA SURAKARTA TAHUN 2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui persepsi siswa terhadap kompetensi mahasiswa PPL pendidikan akuntansi di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ditinjau dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi social, (2) mengetahui persepsi guru pamong terhadap kompetensi mahasiswa PPL pendidikan akuntansi di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ditinjau dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri di Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas XI sejumlah 726 siswa dan 9 guru pamong. Sampel untuk siswa diambil dengan teknik proportional random sampling dengan jumlah 182 siswa dan 9 guru pamong. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara, yang selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif persentase (DP).
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan: (1) Persepsi siswa dan guru pamong terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa PPL baik dengan persentase sebesar 69,31% dan 75%. (2) Persepsi siswa dan guru pamong terhadap kompetensi professional mahasiswa PPL baik dengan persentase 67,58% dan 75,83%. (3) Persepsi siswa dan guru pamong terhadap kompetensi kepribadian mahasiswa PPL baik dengan persentase 71,52% dan 76,67%. (4) persepsi siswa dan guru pamong terhadap kompetensi sosial mahasiswa PPL baik dengan persentase 71,72% dan 80,56%.
Kata kunci: kompetensi guru, PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), persepsi
siswa SMA, persepsi guru pamong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT Ilmiyati. THE STUDENT’S AND GUARDIAN TEACHER’S PERCEPTION ON THE COMPETENCY OF ACCOUNTING EDUCATION PRE-SERVICE TEACHER OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY OF UNS IN PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOLS THROUGHOUT SURAKARTA CITY IN 2010 . Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, June. 2011.
The objectives of research are (1) to find out the student’s perception on the competency of accounting education pre-service teacher of Teacher Training and Education Faculty of UNS in Public Senior High Schools throughout Surakarta City in 2010 viewed from the pedagogical, professional, personality, and social competencies, and (2) to find out the guardian teacher’s perception on the competency of accounting education pre-service teacher of Teacher Training and Education Faculty of UNS in Public Senior High Schools throughout Surakarta City in 2010 viewed from the pedagogical, professional, personality, and social competencies.
This research employed a descriptive quantitative research method. This study was taken place in Public Senior High Schools throughout Surakarta. The population of research was the all XI graders of Senior High School consisting of 726 students, and 9 guardian teachers. The sample of student was taken using proportional random sampling technique consisting of 18 students and 9 guardian teachers. Techniques of collecting data used were questionnaire, documentation and interview, analyzed further using percentage descriptive (DP) analysis.
Considering the result of data analysis, it can be concluded that: (1) the student’s and guardian teacher’s perception on the pedagogical competency of pre-service teachers is good of 69.31% and 75%. (2) the student’s and guardian teacher’s perception on the professional competency of pre-service teachers is good of 67.58% and 75.83%. (3) the student’s and guardian teacher’s perception on the personality competency of pre-service teachers is good of 71.52% and 76.67%. (4) the student’s and guardian teacher’s perception on the personality competency of pre-service teachers is good of 71.2% and 80.56%.
Keywords: teacher competency, pre-service teacher, Senior High School’s student perception, guardian teacher’s perception.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan
yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS Al-Insyiroh:6-8)
Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan.
(Frederick E. Crane)
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan
Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. (William Feather)
Jangan takut bermimpi dan jangan pernah menghilangkan impian. Karena dengan terus memiliki impian, kita akan cenderung untuk meraihnya.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,
cinta kasih penulis kepada:
Ibu Badringah(Alm) dan Bapak Sukir tercinta terima kasih atas doa,
dukungan, dan pengorbanannya.
Ibu Janah dan Pak Purwadi terima kasih atas doa, bimbingan, dan kasih
sayangnya.
Kakak –kakakku Mba Nung, Kak Tedi, Mba Mus, Mas Kholik.
Adikku Siti Khotimah dan Ponakanku Aulia.
Sahabat-Sahabatku Jenk Kuning: Farida, Pipit, Linda, Mey.
Teman-teman Kos Kuala: Rosi, Kiki, Kikis, Tiara, Tata.
Teman-Teman Pendidikan Akuntansi 2007
Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kita kemampuan berupa ilmu yang nilainya tidak bisa dihitung dan
ditukar dengan materi, sehingga skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh
penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan
penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan
dengan bijaksana.
4. Muhtar, S.Pd, M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
banyak doa dan bimbingan serta semangat.
5. Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah memberikan
banyak sekali motivasi dan arahan dengan penuh kesabaran.
6. Seluruh Kepala Sekolah SMA Negeri di Surakarta terimakasih atas ijin dan
kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan penelitian.
7. Seluruh Guru Akuntansi SMA Negeri di Surakarta yang telah banyak
membantu penulis dalam penelitian ini. Terima kasih untuk bantuan waktu,
tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada Penulis.
8. Siswa-siswi SMA Negeri di Surakarta, terima kasih atas kerjasamanya selama
peneliti melakukan penelitian.
9. Keluargaku, Ibu (Alm) dan Bapak Sukir tercinta terima kasih atas doa,
pengorbanannya, dan kasih sayangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
10. Ibu Janah dan Pak Purwadi terimakasih atas doa, bimbingan, dan kasih
sayangnya.
11. Kakak –kakakku Mba Nung, Kak Tedi, Mba Mus, Mas Kholik, yang selalu
mendukungku.
12. Adik Otim dan Dedek Aulia yang telah menemaniku dalam canda dan tawa.
13. Sahabat-sahabatku Farida, Pipit, Linda, Mey, Rosi, Kiki, Kikis terima kasih
buat semangat, bantuannya, saran dan kritik kalian selama ini.
14. Teman-teman Kost Kuala, keluarga baruku yang memberikan keceriaan.
15. Semua teman-teman Akuntansi ’07.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN REVISI ......................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
MOTTO ............................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 8
D. Perumusan Masalah ............................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 10
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 10
1. Proses Belajar Mengajar (PBM) ...................................... 10
2. Guru ................................................................................. 13
3. Kompetensi Guru ............................................................. 19
4. Persepsi ............................................................................ 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
B. Hasil Penelitan yang Relevan ................................................ 35
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 38
1. Tempat Penelitian ............................................................ 38
2. Waktu Penelitian ............................................................. 38
B. Populasi dan Sampel .............................................................. 39
1. Populasi ........................................................................... 39
2. Sampel ............................................................................. 39
3. Teknik Sampling ............................................................. 40
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 41
1. Dokumentasi .................................................................... 41
2. Kuesioner ......................................................................... 42
3. Wawancara ...................................................................... 43
D. Rancangan Penelitian ............................................................. 43
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 45
A. Deskripsi Data ........................................................................ 45
1. Deskripsi dan Data siswa ................................................. 45
2. Deskripsi dan Data guru pamong .................................... 53
B. Pembahasan ............................................................................ 62
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................... 68
A. Simpulan ................................................................................ 68
B. Implikasi ................................................................................ 69
C. Saran ...................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Sekolah Tempat PPL ..................................................................... 38
2. Waktu Kegiatan Penelitian ........................................................................ 38
3. Jumlah Populasi Penelitian ....................................................................... 39
4. Tabel sampel siswa dan guru pamong di SMA Negeri
Se Kota Surakarta ..................................................................................... 41
5. Skor Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian ........................................... 42
6. Tabel Interval dan Kategori ...................................................................... 44
7. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS
di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................................... 46
8. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi
Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS
di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ........................................ 48
9. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi
Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS
di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ........................................ 50
10. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Sosial
Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se
Kota Surakarta tahun 2010 ......................................................................... 52
11. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS
di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 .......................................... 54
12. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong mengenai
Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ....................... 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
13. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai
Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ....................... 58
14. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai
Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ....................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 37
2. Histogram Data Distribusi Frekuensi persepsi siswa mengenai
kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 46
3. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai
Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 48
4. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai
Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 50
5. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai
Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 52
6. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai
Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 55
7. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai
Kompetensi profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 57
8. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai
Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 59
9. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai
Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
10. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Terhadap
Kompetensi Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 66
11. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Terhadap
Kompetensi Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 ......................... 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner Penelitian ........................................................................... 75
2. Tabulasi Data Hasil Penelitian ............................................................. 82
3. Analisis Data ....................................................................................... 104
4. Wawancara .......................................................................................... 123
5. Perijinan .............................................................................................. 132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia telah merumuskan tujuan pendidikan di Indonesia,
yaitu “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan Negara”. Rumusan tersebut terdapat satu poin penting
tujuan pendidikan Indonesia yaitu kecerdasan disamping harus memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan. Salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan penting
dalam mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia yaitu guru atau pendidik.
Pendidik sangat berperan dalam pembangunan bangsa, ikut aktif mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia dengan menghasilkan para penerus bangsa yang
cerdas dan mampu memajukan bangsa Indonesia.
Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama.
Figur satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah
pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem
pendidikan. Guru memegang peranan utama dalam pembangunan pendidikan
khususnya yang diselenggarakan secara formal disekolah, terutama dalam
kaitanya dengan proses belajar mengajar.
Usman (2001:4) mengatakan “Proses belajar mengajar adalah suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu”. Proses tersebut biasanya dilaksanakan di dalam suatu lembaga
baik formal maupun non formal. Dalam suatu proses belajar mengajar yang
formal harus tersedia sarana dan prasarana penunjang serta harus diampu oleh
seorang guru yang benar-benar berkompeten dibidangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Guru profesional memegang peran keberhasilan pendidikan siswa. Kunci
sukses kegiatan belajar mengajar hanya akan tercapai jika guru benar-benar
mampu melaksanakan profesionalitas kerjanya.
Ada 10 ciri guru professional diantaranya (1) selalu punya energy untuk siswanya, (2) punya tujuan jelas untuk pelajaran, (3) punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif, (4) punya keterampilan manajemen kelas yang baik, (5) bisa berkomunikasi baik dengan orang tua, (6) punya harapan yang tinggi pada siswanya, (7) pengetahuan tentang kurikulum, (8) pengetahuan tentang subyek yang diajarkan, (9) selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran, dan (10) punya hubungan yang berkualitas dengan siswa. (http: //gurukreatif. wordpress. com/2009/11/06/10-ciri-guru-profesional/, 23 Feb 2011) Guru berperan sebagai penyedia sumber belajar, partisipasi di dalam
kegiatan belajar, pembimbing dan pandai menciptakan suasana kelas yang
gembira, luwes, bekerjasama, mementingkan aktivitas dan tujuan. Semua
komponen dalam proses belajar mengajar –materi, media, sarana dan prasarana,
dana pendidikan- tidak akan banyak memberikan dukungan yang maksimal atau
tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran tanpa didukung oleh keberadaan guru secara kontinu berupaya
mewujudkan gagasan, ide, dan pemikiran dalam bentuk perilaku dan sikap yang
terunggul dalam tugasnya sebagai pendidik
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Dalam proses belajar mengajar
sebagian hasil belajar ditentukan oleh peranan guru. Guru yang berkompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola
proses belajar mengajar. Jadi keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Peran seorang
guru sangar signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses
belajar mengajar tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga diantaranya sebagai
manajer kelas dan motivator.
Menurut Dimyati (2002: 33) peran guru dalam pembelajaran sangat
penting berkaitan dengan peran siswa dalam belajar. Guru menentukan acara-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
acara pembelajaran yang berpengaruh pada proses belajar yaitu berkaitan dengan
bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar. Semua itu harus
direncanakan dengan baik oleh guru yang profesional atau berkompeten sehingga
proses pembelajaran dapat berhasil dan pesan atau materi dapat tersampaikan
kepada siswa. Sebaliknya apabila guru tidak memiliki profesionalitas maka
akibatnya pembelajaran tidak berjalan dengan lancer, siswa sulit untuk mengikuti
proses belajar, materi atau pesan tidak sampai kepada siswa sehingga dapat
dikatakan pembelajaran tersebut kurang berhasil.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, seorang guru harus mampu
memotivasi, mendorong lahirnya kreativitas berpikir baru. Peran guru bisa
diupayakan dalam fase klimaksnya. Dengan merumuskan pertanyaan kepada
siswa yang memerlukan jawaban-jawaban kreatif, imajinatif, hipotetik dan
sintetik. Dalam paradigmanya yang lain, guru juga mampu memunculkan kesan
yang : membosankan, sekadar instruktif dan justru dijauhi para siswanya. Kinerja
guru semacam ini, pada akhirnya akan mampu mematikan kreativitas dan
menciptakan stagnasi proses pembelajaran itu sendiri. Selain itu yang paling
menyakitkan adalah berpeluang untuk bisa menumpulkan daya nalar, menisbikan
dimensi afektif. Mungkin guru yang masuk ketegori semacam ini, kuantitasnya
lebih banyak, jika dibandingkan dengan sosok guru yang memang bernar-benar
tampil dalam kapasitasnya yang professional.
Ada beberapa pijakan untuk bisa menjadi guru yang professional dan
efektif, diantaranya mempunyai kemampuan yang terkait dengan pemberian
umpan balik (feedback), mempunyai kemampuan interpersonal dalam
memberikan empati dan penghargaan kepada setiap siswa, mempunyai
kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, dan menjadi guru profesional
setidaknya memahami strategi manajemen pembelajaran.
Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Sebelas Maret mempunyai visi yang searah dengan visi Universitas Sebelas Maret
yaitu: menyiapkan tenaga kependidikan (guru) plus (yang tidak hanya mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
menjadi guru) yang mampu bersaing baik ditingkat regional maupun di tingkat
nasional serta senantiasa berusaha meningkatkan kualitas lulusannya sehingga
lulusannya mampu mengantisipasi perkembangan tuntutan masyarakat dan
tuntutan era globalisasi. Visi tersebut dapat direalisasikan dengan misi FKIP
dalam (Tim FKIP UNS, 2007: 3) diantaranya adalah:
1. Menghasilkan tenaga kependidikan (guru) yang professional 2. Menghasilkan produk-produk penelitian yang berguna untuk
meningkatkan kualitas lembaga pendidikan tenaga kependidikan 3. Melatih mahasiswa untuk mendapatkan nilai tambah yang mampu
bersaing di dunia pasaran kerja setelah lulus 4. Meningkatkan kualitas lulusan dan dalam jangka waktu perkuliahan yang
makin pendek serta mengusahakan lulusan supaya dapat memperoleh pekerjaan dalam waktu secepatnya sesuai dengan prinsip Teaching University (Tim FKIP UNS; 2007: 3)
Salah satu cara yang digunakan FKIP UNS untuk mencetak guru yang
profesional dengan memberikan suatu mata kuliah yang bersifat praktik dan
khusus untuk mahasiswa FKIP yang dinamakan dengan Program Pengalaman
Lapangan (PPL). Kegiatan PPL meliputi: Praktik mengajar, tugas administrasi,
tugas memberikan bimbingan belajar, serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan
atau ekstrakurikuler yang berlaku disekolah atau tempat PPL. Kegiatan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan calon guru (mahasiswa
PPL) untuk menjadi guru yang berkompeten. Menurut Undang-Undang Guru dan
Dosen, seorang guru dikatakan berkompeten apabila menguasai empat
kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Seorang mahasiswa yang
melaksanakan PPL di sekolah diharuskan untuk menguasai empat kompetensi
tersebut, karena seorang mahasiswa praktikan di sekolah sudah dianggap sebagai
seorang guru yang turut serta dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Mahasiswa FKIP jurusan P.IPS program studi Ekonomi BKK Akuntansi
merupakan salah satu program studi yang sebagian besar melaksanakan PPL di
Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri yang ada di Surakarta. Selama melaksanakan
PPL mahasiswa PPL (calon guru) mendapat bimbingan dari guru pamong sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
banyak melakukan interaksi antara calon guru dengan guru pamong. Selain
dengan guru pamong, dalam melaksanakan tugas dan kegiatan PPL calon guru
juga berinteraksi dengan siswa, yaitu dalam kegiatan proses belajar mengajar di
kelas. Dari interaksi tersebut maka timbul persepsi dari guru pamong dan siswa
mengenai kompetensi mahasiswa PPL yang menjalankan PPL.
Berdasarkan data dari Unit PPL FKIP UNS dalam pelaksanaan PPL
mahasiswa PPL mayoritas lulus dan nilai akhir PPL yang diterima mahasiswa
mayoritas baik. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan menurut sebagian guru
pamong mahasiswa pendidikan akuntansi mempunyai kekurangan. Kekurangan
tersebut terutama dalam hal perencanaan sebelum mengajar, pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di kelas dan evaluasi yang dilakukan mahasiswa. Kekurangan
yang dimiliki mahasiswa PPL dalam hal perencanaan antara lain adalah
kurangnya kesiapan dalam mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada
siswa dikelas, kurangnya kesiapan dalam menyiapkan media pembelajaran yang
akan digunakan demi menunjang tercapainya proses belajar mengajar, serta
kurangnya mempersiapkan diri dan sikap sebelum memasuki kelas.
Kekurangan yang dimiliki dalam hal pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar antara lain adalah kurangnya dalam hal mengelola kelas sehingga dalam
hal proses belajar mengajar situasinya kurang kondusif, kurang dalam hal
kemampuan membuka pelajaran, kurangnya pemahaman mahasiswa praktikan
dalam hal pemanfaatan media pembelajaran yang ada sehingga proses
pembelajaran berkesan kaku, kurangnya kemampuan dalam hal proses kegiatan
belajar mengajar di kelas (misal: mengaitkan materi pelajaran dengan fenomena
kehidupan nyata atau dengan masalah yang baru saja terjadi), serta kurang dalam
hal memvariasikan metode pembelajaran sehingga masih banyak yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Kekurangan yang
dimiliki dalam hal evaluasi antara lain adalah kurangnya kemampuan dalam
pembuatan soal yakni kemampuan dalam menyesuaikan soal ulangan dengan
materi pelajaran sehingga soal yang diberikan kepada siswa kurang berbobot serta
kurangnya pengetahuan mengenai norma-norma pembuatan soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Menurut wawancara pada sebagian siswa SMA, sebagian dari mereka
senang diajar oleh mahasiswa PPL (calon guru), sebagian siswa bersikap cuek,
dan sebagian lagi ada yang merasa kurang puas karena calon guru kurang
memahami materi yang disampaikan jadi siswa kurang bisa memahami. Bertolak
belakang dari masalah-masalah yang disebutkan diatas, maka peneliti merasa
perlu untuk mengetahui kualitas atau kompetensi mahasiswa PPL ditinjau dari
persepsi siswa dan guru pamong, yaitu dengan judul ”Persepsi Siswa dan Guru
Pamong terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS
di SMA Negeri Se Kota Surakarta Tahun 2010”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah guru/ calon guru. Calon guru yang
dimaksud yaitu mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri
Se-Kota Surakarta. Oleh karena itu, terdapat beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi antara lain :
1. Kompetensi Pedagogik
Menurut Standar nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) mengemukakan
bahwa “Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki”.
Kompetensi pedagogik yang dimiliki mahasiswa PPL masih kurang
diantaranya dalam hal perencanaan pembelajaran. Kekurangan yang dimiliki
mahasiswa praktikan dalam hal perencanaan antara lain adalah kurangnya
kesiapan mahasiswa praktikan dalam mempersiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa dikelas, kurangnya kesiapan mahasiswa praktikan
dalam menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan demi
menunjang tercapainya proses belajar mengajar, serta kurangnya
mempersiapkan diri dan sikap sebelum memasuki kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Kompetensi Profesional
Menurut Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat (3) mengemukakan
bahwa “Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan”.
Kompetensi professional didalamnya terdapat kompetensi mengajar.
Kekurangan yang dimiliki mahasiswa praktikan dalam hal pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar antara lain adalah kurangnya kemampuan
mahasiswa praktikan dalam hal mengelola kelas sehingga dalam hal proses
belajar mengajar situasinya kurang kondusif, kurang dalam hal kemampuan
membuka pelajaran, kurangnya pemahaman mahasiswa praktikan dalam hal
pemanfaatan media pembelajaran yang ada sehingga proses pembelajaran
berkesan kaku, kurangnya kemampuan mahasiswa praktikan dalam hal proses
kegiatan belajar mengajar di kelas (misal: mengaitkan materi pelajaran
dengan fenomena kehidupan nyata atau dengan masalah yang baru saja
terjadi), serta kurang dalam hal memvariasikan metode pembelajaran
sehingga masih banyak yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional (ceramah).
3. Kompetensi Kepribadian
Menurut Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir b, mengemukakan bahwa “Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan wibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia”.
Kemampuan mahasiswa PPL pendidikan akuntansi dalam penguasaan
kompetensi kepribadian, yaitu mengenai bagaimana kepribadian yang dimiliki
seorang calon guru atau mahasiswa PPL yang baik dan sebaiknya diterapkan,
yaitu antara lain mengenai kesopanan, kejujuran, kedisiplinan.
4. Kompetensi Sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Menurut Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir d, mengemukakan bahwa “Kompetensi sosial adalah kemampuan sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”.
Kemampuan mahasiswa PPL pendidikan akuntansi dalam penguasaan
kompetensi sosial, yaitu bagaimana pergaulan calon guru atau mahasiswa PPL
dengan siswa dan semua warga sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas,
maka permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada :
Persepsi siswa dan guru pamong terhadap kompetensi pedagogik,
profesional, sosial, dan kepribadian mahasiswa PPL pendidikan akuntansi FKIP
UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta Tahun 2010.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi siswa mengenai kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010 ditinjau dari kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial?
2. Bagaimana persepsi guru pamong mengenai kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010 ditinjau dari kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah ;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
1. Mengetahui persepsi siswa mengenai kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010 ditinjau dari kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial.
2. Mengetahui persepsi guru pamong mengenai kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010 ditinjau dari kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada berbagai pihak antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di
bidang pendidikan yaitu FKIP Universitas Sebelas Maret dan juga diharapkan
dapat sebagai bahan pertimbangan pada penelitian yang sejenis di masa yang akan
datang.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru pamong dan dosen pembimbing untuk
lebih memperhatikan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL.
b. Sebagai salah satu bahan masukan bagi pendidikan akuntansi FKIP UNS dan
menjadi tolak ukur keberhasilan calon tenaga pendidik dalam mempersiapkan
tenaga pendidik yang profesional.
c. Memberi informasi kepada mahasiswa pendidikan akuntansi FKIP mengenai
persepsi siswa dan guru pamong SMA tempat PPL tentang kompetensi
mahasiswa PPL.
d. Sebagai tolak ukur mahasiswa yang bersangkutan mengenai kompetensi yang
dimilikinya supaya lebih meningkatkannya lagi.
e. Sebagai bahan informasi bagi para pembaca khususnya mahasiswa pendidikan
akuntansi FKIP UNS untuk menambah pengetahuannya di bidang pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Proses Belajar Mengajar (PBM)
a. Pengertian PBM
Proses belajar mengajar (PBM) merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan
utama. Moh. Uzer Usman (2005: 4) mengatakan “Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa berupa interaksi edukatif yang merupakan syarat
utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar
mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara
siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan tersebut
terjalin interaksi yang saling menunjang.
Djago Tarigan (1990: 38) mengatakan PBM merupakan urat nadi
pendidikan, apabila PBM dilaksanakan dengan sempurna akan tercapai tujuan
intruksional. Perencanan PBM yang tepat menjamin efisiensi dan efektifitas
serta relevansi. PBM menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian program intruksional. Semakin mantap pemahaman terhadap
PBM semakin mantap pula guru dalam menyusun program instruksional.
Penyusunan instruksional yang baik akan mempermudah pelaksanaan PBM
serta semakin jelas pula cara dan pelaksanaan evaluasi belajar. Apabila
seorang guru memahami PBM maka dengan jelas mereka mengetahui tugas
dan kewajibannya sebagai tenaga pengajar.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa dalam PBM terdapat proses
belajar dan proses mengajar. Proses disini merupakan interaksi semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama
lainnya saling berhubungan dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Komponen
dalam belajar mengajar antara lain tujuan instruksional yang hendak dicapai,
materi pelajaran, metode mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi
sebagai alat ukur tercapai tidaknya tujuan. Di dalam PBM siswa mengalami
proses belajar berarti mengalami proses perubahan tingkah laku karena
adanya interaksi antar individu yaitu siswa dan guru. Keberhasilan belajar
dapat diketahui dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu
yang belajar, sedangkan proses mengajar dilakukan oleh seorang guru yang
pada prinsipnya membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Guru
disini dituntut untuk dapat mengorganisasikan kegiatan belajar siswa dan
mampu memanfaatkan lingkungan yang menunjang kegiatan belajar
mengajar. Jadi, menurut Moh. Uzer Usman bahwa aktivitas guru dalam
mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pada
pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan sekedar menyampaikan
materi pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi dengan
berbagai aspeknya yang menunjang.
b. Komponen PBM
Menurut Djago Tarigan (1990: 40) ada tujuh komponen PBM yaitu
siswa, guru, tujuan, bahan, metode, media, dan evaluasi.
1) Siswa
Siswa merupakan komponen utama dalam setiap PBM karena
siswa adalah subjek dan bukan objek dari pengajaran. Siswa perlu
mendapat perhatian dari para pengajar atau guru dalam hal minat, bakat,
dan juga guru harus mampu membantu siswa ketika mengalami
kesulitan-kesulitan salah satunya kesulitan belajar, sehingga siswa dapat
mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
2) Guru
Guru merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan
besar dalam proses belajar mengajar. Di dalam kelas guru berperan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
sebagai pengajar, menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa. Materi
yang akan disampaikan kepada siswa sebelumnya sudah direncanakan
dan di olah oleh guru sehingga menjadi bahan yang bermanfaat dan dapat
diterima oleh siswanya. Untuk itu guru harus kompeten dan menguasai
bidang ilmu yang diajarkan kepada muridnya.
3) Tujuan
Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa sendiri. Proses
belajar mengajar di kelas terjadi didasarkan kepada pencapaian tujuan
pengajaran. Tujuan menyatakan apa yang harus dikuasai, diketahui atau
dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mereka selesai melakukan
kegiatan belajar mengajar. Biasanya tujuan dapat berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Tujuan pengajaran sangat menentukan bahan
yang harus diajarkan, cara penyampaian bahan dan juga menentukan
media yang digunakan. Selain itu, tujuan disusun dan disesuaikan dengan
perilaku yang hendaknya dapat dilakukan oleh siswa.
4) Bahan
Bahan biasa disebut dengan materi. Materi disusun dan dibuat
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran. Bahan disusun
juga harus sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa.
Kemampuan guru dalam menyusun bahan pelajaran sangat berpengaruh
terhadap kegiatan belajar siswa.
5) Metode
Metode, cara, atau teknik pengajaran merupakan komponen
PBM yang banyak menentukan keberhasilan pengajaran. Guru harus
mampu memilih, mengkombinasikan, serta mempraktekan metode yang
sesuai dengan situasi dan materi yang diajarkan kepada siswa. Pemilihan
materi dan metode pengajaran sangat menentukan keberhasilan PBM.
6) Media
Media digunakan untuk memperjelas dalam penyampaian materi
kepada siswa sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa. Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dipilih harus sesuai dengan materi yang disampaikan dan harus dapat
membantu mencapai sasaran belajar.
7) Evaluasi
Evaluasi merupakan tolak ukur keberhasilan PBM. Melalui hasil
evaluasi guru dapat mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan
pengajaran, sehingga dapat digunakan dalam rangka perbaikan setiap
komponen PBM yang ikut berproses. Evaluasi juga digunakan sebagai
pengukur keberhasilan siswa dalam belajar.
2. Guru
a. Tugas dan Peranan Guru dalam PBM
Menurut Hamzah (2007: 15) “Guru adalah orang dewasa yang
secara sadar yang bertanggunng jawab dalam mendidik, mengajar, dan
membimbing peserta didik”. Seorang guru harus memiliki kemampuan
merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas
agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat
kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
Terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru
berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar. Tugas yang berkaitan
langsung dengan tugas utamanya, yaitu mengelola proses pembelajaran
dengan baik dan tugas lain yang dapat menunjang keberhasilan sebagai guru.
Menurut Uzer Usman (2005: 7) terdapat tiga jenis tugas guru, yaitu tugas
dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai suatu profesi meliputi mendidik, mengajar, dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-
keterampilan yang dapat diberikan pada siswa. Tugas guru dalam bidang
kemanusiaan di sekolah guru harus mampu menjadi orang tua kedua, dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
memahami peserta didik dengan tugas perkembangannya mulai dari sebagai
makhluk bermain (homoludens), sebagai makhluk remaja/berkarya
(homopither), dan sebagai makhluk berpikir/ dewasa (homosapiens), serta
membantu peserta didik dalam mentransformasikan dirinya sebagai upaya
pembentukan sikap dan membantu peserta didik dalam mengidentifikasikan
diri peserta itu sendiri.
b. Peran guru dalam proses belajar mengajar
Menurut Uzer Usman (2005: 9) peranan guru dalam proses belajar
mengajar meliputi “Guru sebagai demonstrator, guru sebagai pengelola kelas,
guru sebagai mediator dan fasilitator, dan guru sebagai evaluator”.
1) Guru sebagai demonstrator
Peran guru sebagai demonstrator berarti guru sebagai pengajar
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa si kelas. Guru harus
senantiasa menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa serta
mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis, sehingga
apa yang disampaikan dapat diterima dan dimiliki oleh siswa. Sebagai
pengajar guru harus mampu memotivasi siswa untuk belajar dalam
berbagai kesempatan serta guru harus mampu membantu perkembangan
anak didik untuk mudah menerima, memahami, dan menguasai ilmu
pengetahuan.
2) Guru sebagai pengelola kelas
Peran guru sebagai pengelola kelas berarti mengelola dan
mengorganisasikan kelas, menciptakan lingkungan belajar yang baik,
menciptakan lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar,
memberikan rasa aman, sehingga diharapkan proses belajar dapat
berhasil. Guru sebagai menejer di kelas harus mampu memimpin
kegiatan belajar yang efektif serta efisien dengan hasil optimal.
3) Guru sebagai mediator dan fasilitator
Di dalam proses belajar mengajar terdapat interaksi
antarmanusia, yaitu siswa dan guru. Disinilah peran guru sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
mediator yaitu sebagai perantara dalam interaksi tersebut. Guru harus
memiliki keterampilan menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan
yang interaktif. Sebagai fasilitator guru harus mampu mengusahakan
sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan
dan proses belajar mengaja.
4) Guru sebagai evaluator
Guru memiliki peran sebagai evaluator dalam proses belajar
mengajar. Kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran,
serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Informasi yang
diperoleh dari evaluasi merupakan umpan balik yang dijadikan sebagai
tolak ukur untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar selanjutnya.
c. Kode Etik Guru
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui
bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional
dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan
dimasa datang. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia
menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia
sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam
bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik
putera-puteri bangsa.
Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati
dan diterima oleh guru-guru Indonesia. Kode Etik Guru Indonesia merupakan
pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi
terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. Kode Etik
Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan. Kode Etik Guru Indonesia
bersumber dari : (1) Nilai-nilai agama dan Pancasila, (2) Nilai-nilai
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi professional, (3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia
yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual,
sosial, dan spiritual.
1) Hubungan guru dengan peserta didik
a) Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
b) Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga
sekolah, dan anggota masyarakat
c) Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik
secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan
pembelajaran.
d) Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan
menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
e) Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus
berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana
sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif
dan efisien bagi peserta didik.
f) Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa
kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang
di luar batas kaidah pendidikan.
g) Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan
yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
h) Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya
untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan
kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i) Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali
merendahkan martabat peserta didiknya.
j) Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya
secara adil.
k) Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi
kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
l) Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan
penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta
didiknya.
m) Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta
didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,
menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
n) Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk
alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan
pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
o) Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan
profesionallnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang
melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
p) Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional
dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan
pribadi.
2) Hubungan guru dengan masyarakat
a) Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan
efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b) Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam
mengembnagkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran.
c) Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat
d) Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk
meningkatkan prestise dan martabat profesinya.
e) Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan peserta didiknya
f) Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-
nilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan
dengan masyarakat.
g) Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya
kepada masyarakat.
h) Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam
masyarakat.
3) Hubungan guru dengan profesi
a) Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
b) Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu
pendidikan dan bidang studi yang diajarkan
c) Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya
d) Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas
konsekuensiinya.
e) Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab,
inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan
profesional lainnya.
f) Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat
yang akan merendahkan martabat profesionalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
g) Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya
h) Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud
menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat
kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.
3. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi Guru
Berdasarkan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen (Pasal 1, ayat 10) dinyatakan bahwa “Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
Syaiful Sagala (2009: 23) mengatakan “Kompetensi merupakan
peleburan dari pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu), dan
keterampilan (daya pisik) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan”.
Menurut Abdul Majid (2006: 4) “Kompetensi adalah seperangkat tindakan
inteligen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang tertentu”.
Dari pendapat di atas, maka jelas suatu kompetensi harus didukung
oleh pengetahuan, sikap dan apresiasi. Kompetensi merupakan perpaduan
dari penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan
tugas/ pekerjaannya. Dapat juga dikatakan bahwa kompetensi merupakan
gabungan dari kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat,
pemahaman, apresiasi dan harapan yang mendasari karakteristik seseorang
untuk berunjuk kerja dalam menjalankan tugas atau pekerjaan guna mencapai
standar kualitas dalam pekerjaan nyata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Oleh karena itu, kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk
tindakan dan disertai dengan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
untuk memangku jabatan guru sebagai profesi. Kompetensi yang dimiliki
oleh setiap guru dan akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar.
Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan
dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru dan dapat dicapai
melalui pengalaman berbahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual
melalui proses pendidikan dalam jangka panjang yang dikaitkan dengan
waktu tertentu di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Pasal 10) dinyatakan bahwa “Guru harus memiliki empat jenis
kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial”.
b. Kompetensi Pedagogik
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir a mengemukakan bahwa “Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya”.
E. Mulyasa (2007: 75) mengemukakan bahwa:
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi sebagai berikut.
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2) Pemahaman terhadap peserta didik 3) Pengembangan kurikulum/silabus 4) Perancangan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7) Evaluasi hasil belajar 8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Menurut Syaiful Sagala (2009: 32) mengatakan bahwa:
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik meliputi (1) pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan; (2) guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta didik; (3) guru mampu mengembangkan kurikulum atau silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar; (4) guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar; (5) mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif. Sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; (6) mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yanng dipersyaratkan; dan (7) mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dari berbagai pendapat diatas jelas bahwa kompetensi pedagogik
adalah kemampuan penguasan dalam ilmu pendidikan; ilmu pengajaran.
Seorang guru dikatakan mempunyai kompetensi pedagogik minimal apabila
guru telah menguasai bidang studi tertentu, ilmu pendidikan, baik metode
mengajar, maupun pendekatan pembelajaran. Selain itu kemampuan
pedagogik juga ditunjukkan pula dalam kemampuan guru untuk membantu,
membimbing, dan memimpin. Kompetensi guru dalam bidang pedagogik
sangat luas sehingga perlu ditentukan indikator-indikator yang jelas agar
seorang guru dapat mengetahui kewajibannya sebagai seorang pendidik untuk
menguasai hal tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Berdasarkan instrument penilaian kompetensi pedagogik, aspek yang
dinilai meliputi perancangan pembelajaran. Perancangan pembelajaran adalah
menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan dalam upaya untuk membelajarkan siswa. Menurut unit
PPL (2010: 55) indikator perancangan pembelajaran yang biasa disebut
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) meliputi:
1) Perumusan tujuan pembelajaran a) Kejelasan perumusan b) Kelengkapan cakupan perumusan c) Kesesuaian dengan kompetensi dasar
2) Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar a) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran b) Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik c) Keruntutan dan sistematika materi d) Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
3) Pemilihan sumber belajar/ media pembelajaran a) Kesesuaian sumber belajar/ media pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran b) Kesesuaian sumber belajar/ media pembelajaran dengan materi
pembelajaran c) Kesesuaian sumber belajar/ media pembelajaran dengan
karakteristik pesrta didik 4) Kegiatan pembelajaran
a) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
b) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
c) Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
d) Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian alokasi waktu
5) Penilaian hasil belajar a) Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran b) Kejelasan prosedur penilaian c) Kelengkapan instrumen
c. Kompetensi Profesional
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)
butir c, mengemukakan bahwa “Kompetensi profesional adalah kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan”.
Trianto (2006: 71) mengatakan “Kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pengajaran secara luas dan mendalam. Guru
harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan serta sikap yang
mantap dan memadai sehingga mampu mengelola proses pembelajaran secara
efektif “.
Menurut Usman (2005:9) “Melalui peranannya sebagai
demonstrator, pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau
materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkannya”. Mengembangkan artinya meningkatkan
kemampuannya dalam hal ilmu yang dimiliki karena hal ini akan sangat
menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.
Sudjana (2005: 71) mengatakan bahwa:
Menguasai bahan yang akan diajarkan merupakan kemampuan yang mutlak bagi guru. Tanpa penguasaan bahan sebenarnya guru tidak dapat mengajar dengan baik. Misalnya guru yang tidak menguasai bahan ajar maka dalam mengajarnya dengan cara mendikte siswa secara terus menerus, menyuruh siswa menyalin dari buku bacaan, membacakan bahan dari sumber buku sehingga menyebabkan siswa merasa bosan.
Menguasai bahan pelajaran merupakan bagian dari pengetahuan
yang harus dimiliki guru. Kemampuan seorang guru dalam menguasai bahan
pelajaran sebagai bagian integral dari proses belajar mengajar. Guru yang
bertaraf profesional mutlak harus menguasai bahan yang diajarkannya.
Menurut Usman, (2005: 74) ada 8 (delapan) keterampilan dasar
mengajar bagi seorang guru profesional yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1) Keterampilan bertanya (Questioning Skills) Dalam proses belajar mengajar bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan berdampak positif terhadap siswa. Keterampilan dan kelancaran bertanya guru perlu dilatih dan ditingkatkan yang mencakup isi pertanyaannya dan teknik berntanya.
2) Keterampilan memberi penguatan (Reinforcement Skills) Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal maupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima atas pembuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi.
3) Keterampilan mengadakan variasi (Variation Skills) Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses
interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
4) Keterampilan menjelaskan (Explaning Skills) Keterampilan menjelaskan ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian materi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok kegiatan ciri utama dalam kegiatan menjelaskan.
5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (Set Induction and Closure)
Set Induction ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Sedangkan kegiatan menutup adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau KBM. Bentuk usaha guru dalam mengakhiri pelajaran adalah dengan merangkum atau membuat garis besar persoalan yang baru dibahas, mengonsolidasikan perhatian siswa, mengorganisasi semua kegiatan pengajaran, dan memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
tindak lanjut biasanya berupa saran-saran, ajakan kepada siswa agar materi dipelajari lagi dan pemberian tugas rumah (PR).
6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.
7) Keterampilan mengelola kelas Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan
guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa.
Menurut unit PPL (2010: 57) menyebutkan bahwa penilaian
kompetensi profesional (lembar praktik mengajar), aspek yang diamati
mencakup:
1) Kemampuan membuka pembelajaran 2) Penguasaan materi pembelajaran 3) Strategi metode pembelajaran 4) Pemanfaatan media sumber pembelajaran 5) Pembelajaran yang memicu diri memelihara keterlibatan siswa 6) Penilaian proses dan hasil belajar 7) Penggunaan bahasa 8) Kemampuan menutup pembelajaran
d. Kompetensi Kepribadian
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir b, mengemukakan bahwa “Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan wibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga
sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi
karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk
mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Semua itu
menunjukan bahwa kompetensi personal atau kepribadian guru sangat
dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya.
Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Kompetensi
kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan
sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan
negara, dan bangsa pada umumnya. Setiap guru dituntut untuk memiliki
kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan
melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi- kompetensi lainnya.
Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai
pembelajaran, tetapi dan yang paling penting adalah bagaimana dia
menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan
perbaikan kualitas pribadi peserta didik.
Menurut Unit PPL (2010: 59) menjelaskan bahwa penilaian
kompetensi kepribadian aspek yang diamati adalah mencakup indikator
kompetensi kepribadian diantaranya:
1) Kesamaan dan kesupelan 2) Kekritisan dan kreativitas 3) Ketenangan dan kepercayaan diri 4) Kesopanan dan kelancaran berbicara 5) Kehangatan dalam komunikasi 6) Kematangan / kedewasaan 7) Kesahajaan, kerapian dan kesopanan dalam penampilan 8) Kejujuran / kedisiplinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
e. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)
butir d, mengemukakan bahwa “Kompetensi sosial adalah kemampuan sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar”.
E. Mulyasa (2007:92) menguraikan bahwa kompetensi sosial
merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-
kurangnya memiliki kompetensi untuk :
1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat. 2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional. 3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik, dan 4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa
terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena
itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama
dalam kaitanya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran di
sekolah tetapi juga pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung di
masyarakat. Guru dalam lingkungan sosial merupakan figure sentral yang
menjadi standar (tolak ukur) bagi masyarakat untuk mengambil
keteladanannya. Hal ini menunutt guru berperan secara proporsional dalam
kehidupan bermasyarakat, sehingga guru harus memiliki kemampuan untuk
hidup bermasyarakat dengan baik. Keterlibatan guru dalam kehidupan
masyarakat akan menjadi panutan bagi peserta didik.
Unit PPL (2010: 60) menjelaskan bahwa aspek yang diamati dalam
penilaian kompetensi sosial (lembar supervisi kompetensi sosial) mencakup:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1) Kesimpatian dan keempatian pada peserta didik, teman sejawat. 2) Kepatuhan terhadap keputusan bersama. 3) Kerjasama dengan teman sejawat. 4) Kerjasama dengan peserta didik. 5) Ketertiban di lingkungan sekolah. 6) Rasa hormat / penghargaan pada orang lain.
4. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Menurut Desiderato dalam Jalaluddin Rahmat (2001: 51), “Persepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
ialah memberikan makna pada stimulus indrawai (sensory stimuly)”.
Bimo Walgito (2004: 88) mengatakan bahwa “Persepsi itu
merupakan pengorganisasian, penginterprestasian, terhadap stimulus yang
diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon
yang intergrated dalam diri individu”. Sementara Slameto (2003: 102)
mengatakan bahwa “Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya
pesan atau informasi kedalam otak manusia melalui persepsi manusia terus
menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
dilakukan lewat indranya, yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, perasa,
dan pencium”.
Sondang P. Siagian (2004: 100) mengemukakan bahwa “Pesepsi
adalah proses seseorang mengorganisasikan dan menginterprestasikan kesan-
kesan sensorinya dalam usahanya memberikan sesuatu makna tertentu kepada
lingkungannya”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti oleh individu atau
seseorang yang didahului oleh proses penginderaan untuk memahami dunia
sekitarnya yaitu dengan cara memahami, mengorganisasi dan menafsirkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
suatu stimulus hingga memungkinkan individu untuk melakukan penilaian
terhadap suatu objek, situasi atau peristiwa yang dapat mempengaruhi
perilaku. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan
disekitarnya juga keadaan diri sendiri. Dalam memandang objek atau
peristiwa yang sama, pengertian yang ditangkap oleh orang lain mungkin
berbeda. Objek sekitar yang ditangkap dengan alat indera, kemudian
diproyeksikan pada bagian-bagian tertentu di otak sehingga orang bisa
mengamati objek tersebut.
b. Syarat Terjadinya Persepsi
Bimo Walgito (2004: 89) mengemukakan bahwa ada tiga syarat
sebelum individu mengadakan persepsi, yaitu:
1) Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor, namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
2) Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus, disamping itu pula harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3) Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan
adanya peratian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Ketiga faktor tersebut akan berperan dalam pembentukan sebuah
persepsi dalam diri seseorang, terjadinya persepsi adalah karena adanya objek
atau stimulus yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indra (objek atau
stimulus tersebut menjadi perhatian panca indra), kemudian objek perhatian
tadi dibawa ke otak. Dari otak terjadi kesan adanya stimulus, kesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
dikembalikan ke indra berupa tanggapan atauu persepsi atau hasil kerja indra
berupa pengalaman hasil pengolahan otak.
c. Proses Terjadinya Persepsi
Proses persepsi adalah peristiwa dua arah yaitu sebagai hasil aksi
dan reaksi. Menurut Bimo Walgito (2004: 90), terjadinya persepsi melalui
suatu proses, yaitu melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1) Suatu objek atau sasaran menimbulkan stimulus, selanjutnya stimulus tersebut ditangkap oleh alat indera. Proses ini berlangsung secara alami dan berkaitan dengan segi fisik. Proses tersebut dinamakan proses kealaman.
2) Stimulus suatu objek yang diterima oleh alat indera, kemudian disalurkan ke otak melalui syaraf sensoris. Proses pentransferan stimulus ke otak disebut proses psikologis, yaitu berfungsinya alat indera secara normal, dan
3) Otak selanjutnya memproses stimulus hingga individu menyadari objek yang diterima oleh alat inderanya. Proses ini juga disebut proses psikologis.
Dalam hal ini terjadilah adanya proses persepsi yaitu suatu proses
dimana individu mengetahui dan menyadari suatu objek berdasarkan stimulus
yang mengenai alat inderanya.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks, dan ditentukan oleh
dinamika yang terjadi dalam diri seseorang ketika ia mendengar, mencium,
melihat, merasa, atau bagaimana dia memandang suatu objek dalam
melibatkan aspek psikologis dan panca inderanya.
Menurut David Krech dan Ricard crutcfield dalam Jalaludin Rahmat
(2003: 55) faktor-faktor yang menentukan persepsi dibagi menjadi dua yaitu
faktor fungsional dan faktor struktural.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Faktor Fungsional Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor fungsional yang menentukan persepsi adalah obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
2) Faktor Struktural Faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-mata
dari sifat stimulus fisik terhadap efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu. Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila kita ingin memahami suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah tetapi memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan stimulus
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
1) Faktor eksternal (a) Gerakan, seperti organisasi lain, bahwa manusia secara visual
tertarik pada obyek-obyek yang bergerak. Contohnya kita senang melihat huruf dalam display yang bergerak menampilkan nama barang yang diiklankan.
(b) Intensitas stimuli, dimana kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjolkan dari stimuli yang lain.
(c) Kebaruan (novelty), bahwa hal-hal baru, yang luar biasa, yang berbeda akan lebih menarik perhatian.
(d) Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan variasi, akan menarik perhatian.
2) Faktor internal (b) Kebiasaan, kecenderungan untuk mempertahankan pola berpikir
tertentu, atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas.
(c) Minat, suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri.
(d) Emosi, sebagai manusia yang utuh, kita tidak dapat mengesampingkan emosi, walaupun emosi bukan hambatan utama. Tetapi bila emosi itu sudah mencapai intensitas yang begitu tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
akan mengakibatkan stress, yang mennyebabkan sulit berpikir efisien.
(e) Keadaan biologis, misalnya keadaan lapar, maka seluruh pikiran didominasi oleh makanan. Sedangkan bagi orang yang kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal lain. Kebutuhan biologis menyebabkan persepsi yang berbeda.
Jadi persepsi yang dimiliki seseorang akan berbeda antara satu
dengan yang lainnya, perbedaan persepsi tersebut disebabkan perbedaan
karakteristik pribadi yang dimiliki masing-masing individu, yaitu sifat,
kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan.
e. Persepsi Siswa dan Guru Pamong
Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang terhadap gejala
sesuatu obyek atau stimulus yang diterima dari lingkungannya dengan
menggunakan inderanya masing-masing individu untuk menginterpretasikan
terhadap stimulus tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Artinya persepsi
tersebut bersifat subjektif karena seseorang dalam mengungkapkan kembali
terhadap objek rangsangan yang diterima berdasarkan pada kemampuan diri
masing-masing individu. Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
persepsi siswa dan guru pamong terhadap kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS tahun 2010 di SMA Negeri Se Kota
Surakarta.
Menurut UU No.20/2003, “Peserta didik atau siswa adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan portensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.
Siswa dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di Surakarta tempat
pelaksanaan PPL, sedangkan yang dimaksud dengan persepsi siswa dalam
penelitian ini adalah interpretasi atau penilaian siswa tentang kompetensi
yang dimiliki mahasiswa PPL atau calon guru selama praktik di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru pamong mahasiswa
praktikan di SMA, yaitu guru di SMA yang ditunjuk dan ditugasi oleh kepala
sekolah untuk membimbing mahasiswa calon guru selama mengikuti PPL.
Menurut Unit PPL (2010: 7) dalam buku pedoman PPL FKIP UNS tugas
pokok guru pamong adalah
1) Menghadiri upacara penyerahan mahasiswa praktikan dari Fakultas kepada Kepala Sekolah Mitra
2) Bersama-sama Kepala Sekolah / Koordinator Guru Pamong merencanakan kegiatan PPL untuk mahasiswa bimbingannya.
3) Memberikan model les kepada para mahasiswa praktikan. Bersama Dosen Pembimbing mengadakan observasi penampilan mahasiswa hubungannya dalam melaksanakan praktek mengajar / BK, dilanjutkan dengan supervisi.
4) Memberikan bimbingan masalah-masalah khusus (misalnya materi pelaksanaan pelajaran, metode penyususnan Rencana Pembelajaran, Tugas Kokurikuler dan ekstrakurikuler, dan sebagainya) untuk lebih memantapkan penampilan mahasiswa.
5) Bersama Kepala / Koordinator Guru Pamong / Unit PPL memecahkan / mengatasi masalah yang mungkin timbul.
6) Memberikan penilaian latihan praktik mengajar / BK para mahasiswa bimbingannya.
7) Memberikan penilaian latihan pelaksanaan tugas-tugas, memberikan bimbingan belajar tugas administrasi, serta tugas kokurikuler bagi para mahasiswa praktikan yang dibimbingnya.
8) Memberikan penilaian pada penampilan mahasiswa dalam ujian praktek mengajar.
9) Bersama Kepala Sekolah / Kepala Tata Usaha dan petugas lain menilai kualitas laporan observasi.
10) Dengan masukan-masukan dari Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, Koordinator Guru Pamong dan petugas-petugas lain menilai kualitas kepribadian praktikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
11) Menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan PPL dari para mahasiswa bimbingannya kepada Kepala Sekolah / Koordinator Guru Pamong Sekolah yang bersangkutan.
12) Menghadiri upacara penyerahan kembali para mahasiswa praktikan oleh Kepala Sekolah kepada Fakultas.
Unit PPL (2010: 9) dalam buku pedoman PPL FKIP UNS,
mengatakan persyaratan Guru Pamong dan penugasannya adalah
1) Guru yang telah mengajar bidang studi keahlian minimal 5 tahun, diutamakan yang berijasah S1 Kependidikan.
2) Yang memiliki pengetahuan dan kecakapan tentang cara-cara pembimbingan yang efektif terhadap mahasiswa calon guru.
3) Oleh Kepala Sekolah dinilai memiliki kepribadian yang memadai untuk menjadi pembimbing / pamong terhadap para mahasiswa calon guru.
4) Penugasan sebagai guru pamong ditentukan / ditunjuk oleh Kepala Sekolah.
Persepsi guru pamong terhadap kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010 merupakan proses menginterpretasikan stimulus yang dilakukan oleh
mahasiswa PPL selama melakukan kegiatan PPL di sekolah. Dengan
demikian, baik siswa maupun guru pamong akan menginterpretasikan atau
menafsirkan segala sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa PPL pendidikan
akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 selama
melakukan kegiatan PPL mengenai kompetensi calon guru yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional. Interpretasi itu
juga mengggambarkan besarnya kemampuan siswa dan guru pamong dalam
mengemukakan persepsinya mengenai kompetensi mahasiswa PPL
pendidikan akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan yakni hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh :
1. Muwahidin (2006) dengan judul “Persepsi Siswa SMP dan SMA tentang
Profil Mahasiswa PPL Jurusan Biologi UNNES yang Ideal di Kota
Semarang”. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis deskriptif persentase,
diketahui bahwa persepsi siswa SMP dan SMA tentang profil mahasiswa
PPL jurusan biologi UNNES yang ideal di Kota Semarang yang
mencakup kompetensi personal, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial kemasyarakatan memiliki kreteria baik dengan persentase 77,57%.
2. Nurul Hafidhoh (2007) dengan judul “Persepsi Guru Pamong terhadap
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahaisiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) di SMK Se Kota
Semarang Tahun 2006/2007”. Tehnik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil dari analisis deskriptif
persentase diperoleh rata-rata untuk kompetensi paedagogik guru swasta
sebesar 65,45% dan negeri 63,65% sehingga termasuk kriteria cukup.
Rata-rata untuk kompetensi kepribadian guru swasta dan negeri sebesar
71,16% dan 70,43% sehingga termasuk kriteria baik. Rata-rata untuk
kompetensi sosial guru swasta dan neger i sebesar 73,96% dan 71,78%
sehingga termasuk kriteria baik. Rata-rata untuk kompetensi profesional
guru swasta sebesar 67,67 termasuk kriteri cukup dan untuk guru negeri
68,29% termasuk kriteria baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
C. Kerangka Pemikiran
Pada prinsipnya Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
tempat latihan bagi mahasiswa fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
UNS untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh dari kampus
selama beberapa semester sebagai seorang calon guru yang kelak juga akan
mengajar dan mendidik siswa. Dalam pelaksanaan PPL keberhasilan mahasiswa
praktikan dalam pelaksanannya ditinjau dari beberapa kompetensi, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
Keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan
guru dalam proses belajar mengajar. Seorang mahasiswa praktikan yang
melaksanakan PPL di sekolah tempat praktik menjadi sudut pandang bagi
lingkungan disekitarnya, karena mereka merupakan komunitas baru yang selalu
disorot segala tingkah lakunya, oleh karena itu mahasiswa praktikan harus
berkompeten dalam segala bidang tidak hanya berhasil dalam proses belajar
mengajar saja.
Selama pelaksanaan PPL mahasiswa praktikan dibimbing dan diarahkan
oleh seorang guru pamong, dimana guru tersebut mengajar bidang studi yang
sama dengan program jurusan keahlian mahasiswa praktikan. Jadi selama
pelaksanaan PPL guru pamong yang lebih mengerti mengenai kemampuan
mahasiswa praktikan dalam menjalankan standar kompetensi-kompetensi untuk
menjadi seorang calon guru yang sudah tercantum Undang-Undang Guru dan
Dosen.
Di beberapa sekolah yang dipakai sebagai tempat PPL terdapat siswa dan
guru pamong dengan berbagai sifat dan karakteristik tertentu, sehingga dengan
keadaan demikian dapat menyebabkan persepsi yang berbeda dari siswa maupun
guru pamong. Tetapi Indikator yang digunakan siswa maupun guru pamong
dalam memberikan tanggapan mengenai kompetensi mahasiswa PPL pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
akuntansi FKIP UNS pada dasarnya sama yakni mengevaluasi keberhasilan
pelaksanaan PPL berdasarkan empat kompetensi.
Berdasarkan keterangan diatas dapat dirumuskan bahwa kemampuan
mahasiswa praktikan dalam menguasai dan menerapkan kompetensi-kompetensi
sebagai seorang guru sangat menentukan kualitas pelaksanaan PPL. Jadi dalam
hal ini persepsi siswa dan guru pamong terhadap mahasiswa praktikan sangat
ditentukan oleh kualitas pelaksanaan PPL. Kualitas pelaksanaan PPL dapat diukur
dari kemampuan mahasiswa praktikan dalam menerapkan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional selama
melaksanakan PPL. Dari keterangan tersebut maka peneliti terdorong untuk
meneliti bagaimana sebenarnya persepsi siswa dan guru pamong terhadap
pelaksanaan PPL khususnya mahasiswa FKIP pendidikan akuntansi yang
melaksanakan PPL di SMA Negeri di Surakarta dengan gambaran skema sebagai
berikut:
Gambar 1: Kerangka Berfikir
Pelaksanaan PPL
Mahasiswa PPL
Kompetensi Pedagogik
Persepsi Siswa
Kualitas Mahasiswa PPL Jurusan Akuntansi
Kompetensi Kepribadia
n
Kompetensi Sosial
Persepsi Guru
Kompetensi Profesional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Kota Surakarta tempat PPL
mahasiswa FKIP UNS Tahun 2010. Berikut daftar nama sekolah dan alamat sekolah.
Tabel 1. Daftar Sekolah Tempat PPL
No Nama Sekolah Alamat
1 SMA Negeri 1 Surakarta Jln. Monginsidi No. 40 Surakarta
2 SMA Negeri 2 Surakarta Jln. Monginsidi No. 40 Surakarta
3 SMA Negeri 3 Surakarta Jln. Laks. R.E. Martadinata No.143 Surakarta
4 SMA Negeri 4 Surakarta Jln. Adi Sucipto, Manahan, Surakarta
5 SMA Negeri 5 Surakarta Jln. Letjen Sutoyo No. 18 Surakarta
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai dari pengajuan judul sampai dengan
penyusunan laporan hasil penelitian yang dilakukan mulai dari bulan Desember
2010 sampai Mei 2011. Adapun jadwal kegiatannya sebagai berikut:
Tabel 2. Waktu Kegiatan Penelitian
Keterangan 2010 2011
Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Perijinan
Penyusunan instrumen
Pengumpulan data
Analisi data
Penyusunan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
B. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan
populasi dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian
dan keduanya merupakan sumber data penelitian.
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) ”populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”, sedangkan menurut Sugiyono (2010:117)
mengatakan bahwa ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan beberapa
pengertian diatas maka populasi adalah keseluruhan subjek untuk dikenai hasil
kesimpulan dari suatu penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS dan guru
pamong mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri Se Kota Surakarta dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3 Jumlah Populasi Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah Guru Pamong Jumlah Siswa
1 SMA Negeri 1 Surakarta 1 76
2 SMA Negeri 2 Surakarta 2 213
3 SMA Negeri 3 Surakarta 2 107
4 SMA Negeri 4 Surakarta 2 157
5 SMA Negeri 5 Surakarta 2 173
JUMLAH 9 726
Sumber: Unit PPL, 2010
2. Sampel
Pengertian sampel menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) bahwa
”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”, sedangkan menurut
Slamet Widodo (2004: 53) bahwa ”Sampel adalah sebagian anggota populasi
yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diartikan bahwa sampel adalah sebagian
populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu untuk diteliti.
Suharsimi Arikunto (2006:134) mengatakan bahwa “ Untuk ancer-ancer,
maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar,
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Berdasarkan hal tersebut
jumlah guru pamong bidang studi akuntansi kurang dari 100, maka semua guru
pamong dijadikan sampel yaitu berjumlah 9 guru, sedangkan untuk sampel siswa
diambil 25% dari seluruh populasi sehingga jumlah keseluruhan sampel siswa
berjumlah 182 siswa.
3. Teknik Sampling
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau
dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau dengan kata lain, sample
harus representatif. Sugiyono (2010:118) mengatakan bahwa “Teknik sampling
merupakan teknik pengambilan sampel”.
Dalam penelitian ini tehnik yang digunakan adalah teknik Proportional
random sampling. Arikunto (2006: 139) mengatakan bahwa:
Teknik pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel wilayah. Adakalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing wilayah. Wilayah dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SMA di
Surakarta. Pengambilan sampel siswa secara random sebesar 25% dari jumlah
populasi siswa sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 182 siswa dengan
rincian sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 4. Tabel sampel siswa dan guru pamong di SMA Negeri Se Kota Surakarta
No Nama Sekolah Jumlah Guru Pamong Jumlah Siswa
1 SMA Negeri 1 Surakarta 1 19
2 SMA Negeri 2 Surakarta 2 53
3 SMA Negeri 3 Surakarta 2 27
4 SMA Negeri 4 Surakarta 2 40
5 SMA Negeri 5 Surakarta 2 43
JUMLAH 9 182
Keterangan: SMA 1 = (76 x 182) : 726 = 19 SMA 2 = (213 x 182) : 726 = 53 SMA 3 = (107 x 182) : 726 = 27 SMA 4 = (157 x 182) : 726 = 40 SMA 5 = (173 x 182) : 726 = 43
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengumpulkan data yang
sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu harus memilih metode
pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
1. Dokumentasi
Memeriksa dokumen-dokumen untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan objek penelitian akan dapat memperkuat dan melengkapi
data yang telah diperoleh.
Menurut Arikunto (2006: 231) “Teknik dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, traskrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.
Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang daftar nama,
jumlah guru pamong yang menjadi populasi serta untuk menentukan sampel,
nilai PPL mahasiswa dalam melaksanakan PPL pendidikan akuntansi di SMA
se-kota Surakarta tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Angket atau kuesioner
Slamet Widodo (2004: 59) “angket adalah daftar pernyataan atau
pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak
langsung (melalui pos atau perantara)”, sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
(2006:151) mengatakan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Bila dipandang dari alternatif jawaban, angket yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah angket tertutup karena responden memberikan
pendapatnya terhadap pertanyaan/ pernyataan dengan cara memilih alternatif
jawaban pertanyaan yang sudah disediakan. Sutrisno Hadi (2004: 178)
mengatakan bahwa “Suatu angket disebut angket langsung, jika daftar pertanyaan
dikimkan langsung pada orang yang dimintai pendapat, atau diminta
menceritakan keadaan dirinya sendiri mengenai suatu hal”. Jadi, angket langsung
tertutup adalah pernyataan atau pertanyaan yang harus ditanggapi oleh responden
sendiri dengan memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan.
Setiap pertanyaan atau pernyataan dalam angket mempunyai empat
alternatif jawaban. Jawaban dari responden ditulis dengan cara memberikan
tanda (√) pada angket yang disediakan, yaitu sangat baik, baik, cukup, dan
jelek. Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan sistem
penilaian yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah skor penilaian untuk
masing-masing alternatif jawaban dari responden:
Tabel 5. Skor Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
4
3
2
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3. Wawancara
Menurut Lexy maleong (2007: 186),” wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu”. Wawancara dilakukan kepada informan yang
memahami permasalahan yang diteliti yaitu sebagian guru SMA Negeri Se
Kota Surakarta pengampu mata pelajaran akuntansi dan siswa- siswa SMA
Negeri Se Kota Surakarta. Wawancara dilaksanakan secara terbuka
sebagaimana dikemukakan oleh Lexy J. Maleong (2007: 189) bahwa “Dalam
wawancara terbuka, subjek atau informan tahu bahwa ia sedang diwawancarai
dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan dari wawancara itu”.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih
tentang kemampuan mahasiswa dalam pelaksanaan PPL, serta untuk
menguatkan data yang diperoleh dari teknik angket.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian deskriptif
kuantitatif. Nazir (1988: 63), “ Metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set, kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Penelitian ini
bersifat eksploratif yang bertujuan menggambarkan keadaan / status fenomena.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yaitu kuesioner
untuk mengukur tingkat kompetensi mahasiswa PPL pendidikan akuntansi FKIP
UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 yang dilihat dari persepsi
siswa dan guru pamong. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang
kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil yang
telah dicapai oleh mahasiswa PPL pendidikan akuntansi FKIP UNS tahun 2010 di
SMA Negeri Se Kota Surakarta.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun teknik analisis data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif presentase. Analisis
deskriptif presentase digunakan untuk mengetahui persentase tiap-tiap faktor
berdasarkan skor jawaban responden dengan rumus:
DP =
Keterangan:
DP = Deskriptif Persentase (%)
N = jumlah total nilai responden
n = jumlah skor yang diperoleh
(Ali, 1994:186)
Sebelum menentukan kategori diskripsi persentase (DP) yang diperoleh,
maka dibuat kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Menentukan persentase tertinggi (% t) = (4/4) x 100% = 100%
2. Menentukan persentase terendah (%r) = (1/4) x 100% = 25%
3. Mencari rentang = 100% - 25% = 75%
4. Menentukan interval kriteria = 75% / 4 = 18,75%
Klasifikasi tingkatan masing-masing kompetensi dalam bentuk
persentase untuk menggolongkan persepsi siswa dan guru pamong adalah sebagai
berikut:
Tabel 6. Tabel Interval dan Kategori
Rentang % Skor Kategori
81,26 – 100
62,51 – 81,26
43,76 – 62,51
25,00 – 43,76
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Hasil prosentase yang diperoleh selanjutnya dianalisis sacara diskriptif
dan ditarik suatu kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi dan Data Siswa
Data tentang siswa mengenai kompetensi mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 diperoleh
melalui angket yang terdiri dari empat faktor yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Angket
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, maupun
kompetensi sosial mempunyai empat alternatif jawaban yakni sangat baik, baik,
cukup, kurang baik dengan skor masing- masing jawaban 4,3,2,1. Jumlah item
angket kompetensi pedagogik yakni 9, kompetensi profesional berjumlah 10
item, kompetensi kepribadian berjumlah 10 item, dan kompetensi sosial
berjumlah 8 item. Data hasil penelitian dari siswa tersebut dapat menggambarkan
pencapaian kompetensi mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di
SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010.
a. Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Pedagogik
Data penelitian kompetensi pedagogik ini diperoleh dari 5 indikator,
yakni perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian
materi ajar, pemilihan sumber belajar/ media pembelajaran, proses kegiatan
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Jumlah item angket untuk
kompetensi pedagogik yaitu 9 butir. Data penelitian yang diperoleh dari
siswa mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
mempunyai nilai maksimum 34 dan nilai minimum 17 dengan
jangkauan/range 17. Hasil perhitungan statistik diperoleh harga rerata 24,97
dan simpangan baku 3,35.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Sebaran data persepsi siswa yang diperoleh dari hasil penelitian
mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai berikut:
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)
17 - 18 6 3.30 19 - 20 9 4.95 21 - 22 21 11.54 23 - 24 54 29.67 25 - 26 31 17.03 27 - 28 35 19.23 29 - 30 17 9.34 31 - 32 6 3.30 33 - 34 3 1.65 Jumlah 182 100
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
Gambar 2. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
siswa mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 4541
Skor ideal = 9 x 4 x 182 = 6552
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %1006552
4541x
= 69,31 %
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi siswa mengenai
kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di
SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori baik dengan
persentase 69,31% .
b. Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Profesional
Data penelitian kompetensi professional ini diperoleh dari 8
indikator, yaitu kemampuan membuka pelajaran, penguasaan materi, strategi
metode pembelajaran, pemanfaatan media sumber pembelajaran,
pembelajaran yang memicu diri memelihara keterlibatan siswa, penilaian
proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan kemampuan menutup
pemebelajaran. Jumlah item angket untuk kompetensi profesional yaitu 10
butir. Data penelitian yang diperoleh dari siswa mengenai kompetensi
profesional mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 mempunyai nilai maksimum 35 dan
nilai minimum 18 dengan jangkauan/range 17. Hasil perhitungan statistik
diperoleh harga rerata 27,04 dan simpangan baku 3,7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Sebaran data persepsi siswa yang diperoleh dari hasil penelitian
mengenai kompetensi profesional mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai berikut:
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 18 - 19 2 1.10 20 - 21 14 7.69 22 - 23 10 5.49 24 - 25 38 20.88 26 - 27 40 21.98 28 - 29 31 17.03 30 - 31 24 13.19 32 - 33 14 7.69 34 - 35 9 4.95 Jumlah 182 100
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
Gambar 3. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
siswa mengenai kompetensi profesional mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 4920
Skor ideal = 10 x 4 x 182 = 7280
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %1007280
4920x
= 67,58%
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi siswa mengenai
kompetensi profesional mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di
SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori baik dengan
persentase 67,58% .
c. Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Kepribadian
Data penelitian kompetensi kepribadian ini diperoleh dari 8
indikator, yaitu kesamaan dan kesupelan, kekritisan dan kreatifitas,
ketenangan dan kepercayaan diri, kesopanan dan kelancaran berbicara,
kehangatan dalam komunikasi, kematangan atau kedewasaan, kesahajaan,
kerapian dan kesopanan dalam penampilan, dan kejujuran/ kedisiplinan.
Jumlah item angket untuk kompetensi kepribadian yaitu 10 butir. Data
penelitian yang diperoleh dari siswa mengenai kompetensi kepribadian
mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota
Surakarta tahun 2010 mempunyai nilai maksimum 37 dan nilai minimum 20
dengan jangkauan/range 17. Hasil perhitungan statistik diperoleh harga rerata
28,66 dan simpangan baku 4,35.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Sebaran data persepsi siswa yang diperoleh dari hasil penelitian
mengenai kompetensi kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai berikut:
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 20 - 21 11 6.04 22 - 23 12 6.59 24 - 25 19 10.44 26 - 27 33 18.13 28 - 29 34 18.68 30 - 31 23 12.64 32 - 33 21 11.54 34 - 35 15 8.24 36 - 37 14 7.69 Jumlah 182 100
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
Gambar 4. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
siswa mengenai kompetensi kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 5207
Skor ideal = 10 x 4 x 182 = 7280
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %1007280
5207x
= 71,52 %
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi siswa mengenai
kompetensi kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di
SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori baik dengan
persentase 71,52% .
d. Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Sosial
Data penelitian kompetensi social ini diperoleh dari 6 indikator,
yaitu kesimpatian dan keempatian pada peserta didik/ teman sejawat,
kepatuhan terhadap keputusan bersama, kerjasama dengan teman sejawat,
kerjasama dengan peserta didik, ketertiban di lingkungan sekolah, dan rasa
hormat/ penghargaan pada orang lain. Jumlah item untuk angket kompetensi
sosial yaitu 8 butir. Data penelitian yang diperoleh dari siswa mengenai
kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 mempunyai nilai maksimum 32 dan
nilai minimum 16 dengan jangkauan/range 16. Hasil perhitungan statistik
diperoleh harga rerata 22,98 dan simpangan baku 3,42.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Sebaran data persepsi siswa yang diperoleh dari hasil penelitian
mengenai kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP
UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai berikut:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 16 - 17 14 7.69 18 - 19 12 6.59 20 - 21 33 18.13 22 - 23 41 22.53 24 - 25 46 25.27 26 - 27 19 10.44 28 - 29 10 5.49 30 - 31 6 3.30 32 - 33 1 0.55 Jumlah 182 100
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
Gambar 5. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai
Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
siswa mengenai kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 berdasarkan
kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai berikut:
Skor angket = 4177
Skor ideal = 8 x 4 x 182 = 5824
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %1005824
4177x
= 71,72%
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi siswa mengenai
kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori baik dengan
persentase 71,72% .
2. Deskripsi dan Data Guru Pamong
Data tentang siswa mengenai kompetensi mahasiswa PPL pendidikan
akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 diperoleh
melalui angket yang terdiri dari empat faktor yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Angket
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, maupun
kompetensi sosial mempunyai empat alternatif jawaban yakni sangat baik, baik,
cukup, kurang baik dengan skor masing- masing jawaban 4,3,2,1. Jumlah item
angket kompetensi pedagogik yakni 9, kompetensi profesional berjumlah 10
item, kompetensi kepribadian berjumlah 10 item, dan kompetensi sosial
berjumlah 8 item. Data hasil penelitian dari guru pamong tersebut dapat
menggambarkan pencapaian kompetensi mahasiswa PPL pendidikan akuntansi
FKIP UNS di SMA Se Kota Surakarta tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
a. Persepsi Guru terhadap Kompetensi Pedagogik
Data penelitian kompetensi pedagogik ini diperoleh dari 5 indikator,
yakni perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian
materi ajar, pemilihan sumber belajar/ media pembelajaran, proses kegiatan
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Jumlah item angket untuk
kompetensi pedagogik yaitu 9 butir. Data penelitian yang diperoleh dari guru
pamong mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
mempunyai nilai maksimum 30 dan nilai minimum 23 dengan
jangkauan/range 7. Hasil perhitungan statistik diperoleh harga rerata 27,06
dan simpangan baku 2,4.
Sebaran data persepsi guru pamong yang diperoleh dari hasil
penelitian mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai
berikut:
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 23 - 24 2 22.22 25 - 26 1 11.11 27 - 28 3 33.33 29 - 30 3 33.33 Jumlah 9 100
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Gambar 6. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong
Mengenai Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
guru pamong mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 243
Skor ideal = 9 x 4 x 9 = 324
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %100324
243x
= 75 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi guru pamong
mengenai kompetensi pedagogik mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori
baik dengan persentase 75% .
b. Persepsi Guru terhadap Kompetensi Profesional
Data penelitian kompetensi professional ini diperoleh dari 8
indikator, yaitu kemampuan membuka pelajaran, penguasaan materi, strategi
metode pembelajaran, pemanfaatan media sumber pembelajaran,
pembelajaran yang memicu diri memelihara keterlibatan siswa, penilaian
proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan kemampuan menutup
pemebelajaran. Jumlah item angket untuk kompetensi profesional yaitu 10
butir. Data penelitian yang diperoleh dari guru pamong mengenai kompetensi
profesional mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 mempunyai nilai maksimum 33 dan
nilai minimum 24 dengan jangkauan/range 9. Hasil perhitungan statistik
diperoleh harga rerata 30,33 dan simpangan baku 2,5.
Sebaran data persepsi guru pamong yang diperoleh dari hasil
penelitian mengenai kompetensi profesional mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai
berikut:
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 24 - 26 1 11.11 27 - 29 1 11.11 30 - 32 6 66.67 33 - 35 1 11.11 Jumlah 9 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
Gambar 7. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
guru pamong mengenai kompetensi profesional mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 273
Skor ideal = 10 x 4 x 9 = 360
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %100360
273x
= 75,83%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi guru pamong
mengenai kompetensi profesional mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori
baik dengan persentase 75,83% .
c. Persepsi Guru terhadap Kompetensi Kepribadian
Data penelitian kompetensi kepribadian ini diperoleh dari 8
indikator, yaitu kesamaan dan kesupelan, kekritisan dan kreatifitas,
ketenangan dan kepercayaan diri, kesopanan dan kelancaran berbicara,
kehangatan dalam komunikasi, kematangan atau kedewasaan, kesahajaan,
kerapian dan kesopanan dalam penampilan, dan kejujuran/ kedisiplinan.
Jumlah item angket untuk kompetensi kepribadian yaitu 10 butir. Data
penelitian yang diperoleh dari guru pamong mengenai kompetensi
kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 mempunyai nilai maksimum 33 dan
nilai minimum 24 dengan jangkauan/range 9. Hasil perhitungan statistik
diperoleh harga rerata 30,67 dan simpangan baku 3,5.
Sebaran data persepsi guru pamong yang diperoleh dari hasil
penelitian mengenai kompetensi kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai
berikut:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 24 - 26 2 22.22 27 - 29 0 0.00 30 - 32 4 44.44 33 - 35 3 33.33 Jumlah 9 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
Gambar 8. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Kepribadian Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
guru pamong mengenai kompetensi kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 276
Skor ideal = 10 x 4 x 9 = 360
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %100360
276x
= 76,67%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi guru pamong
mengenai kompetensi kepribadian mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi
FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori
baik dengan persentase 76,67% .
d. Persepsi Guru terhadap Kompetensi Sosial
Data penelitian kompetensi sosial ini diperoleh dari 6 indikator,
yaitu kesimpatian dan keempatian pada peserta didik/ teman sejawat,
kepatuhan terhadap keputusan bersama, kerjasama dengan teman sejawat,
kerjasama dengan peserta didik, ketertiban di lingkungan sekolah, dan rasa
hormat/ penghargaan pada orang lain. Jumlah item untuk angket kompetensi
sosial yaitu 8 butir. Data penelitian yang diperoleh dari guru pamong
mengenai kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP
UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 mempunyai nilai
maksimum 29 dan nilai minimum 23 dengan jangkauan/range 6. Hasil
perhitungan statistik diperoleh harga rerata 25,72 dan simpangan baku 1,86.
Sebaran data persepsi guru pamong yang diperoleh dari hasil
penelitian mengenai kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai
berikut:
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 23 - 24 2 22.22 25 - 26 5 55.56 27 - 28 1 11.11 29 - 30 1 11.11 Jumlah 9 100
Data tersebut dapat digambarkan pada histogram di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Gambar 9. Histogram Data Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Mengenai Kompetensi Sosial Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor variabel persepsi
guru pamong mengenai kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010
berdasarkan kategori deskripsi persentase (DP), dengan perhitungan sebagai
berikut:
Skor angket = 232
Skor ideal = 8 x 4 x 9 = 288
Dimasukkan ke rumus:
DP =
= %100288
232x
= 80,56%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Berdasarkan tabel katagori yang ada bahwa persepsi guru pamong
mengenai kompetensi sosial mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP
UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 termasuk kategori baik
dengan persentase 80,56% .
B. Pembahasan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan pelatihan
untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka
membentuk guru yang profesional. Guru yang professional harus memiliki empat
kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi professional,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa dan guru
pamong terhadap kompetensi mahasiswa PPL pendidikan akuntansi di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 baik. Menurut siswa dan masing- masing
guru pamong bahwa tujuan kegiatan PPL teracapai dengan baik oleh masing-
masing mahasiswa. Kegiatan PPL merupakan pendidikan calon guru yang
dirancang untuk menyiapkan para calon guru menguasai kemampuan keguruan,
sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya dan diangkat menjadi guru,
mereka siap mengemban tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru. Berdasarkan
persepsi siswa dan guru pamong maka mahasiswa PPL pendidikan akuntansi
FKIP UNS nantinya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai
guru setelah mereka lulus tidak diragukan lagi karena telah menguasai
kompetensi dasar guru.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan penguasan dalam ilmu
pendidikan, ilmu pengajaran. Seorang guru dikatakan mempunyai kompetensi
pedagogik minimal apabila guru telah menguasai bidang studi tertentu, ilmu
pendidikan, baik metode mengajar, maupun pendekatan pembelajaran. Selain itu
kemampuan pedagogik juga ditunjukkan pula dalam kemampuan guru untuk
membantu, membimbing, dan memimpin. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
mahasiswa PPL memiliki kompetensi pedagogik yang termasuk baik menurut persepsi
siswa dan guru pamong. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor
angket sebesar 69,31% dari siswa dan 75% dari guru pamong.
Menurut persepsi siswa dan guru pamong Mahasiswa PPL sudah baik
dalam menguasai kompetensi pedagogik terlihat pada keberhasilannya dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien mengarah pada
tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Mahasiswa PPL sudah mampu dalam
mengelola program belajar mengajar, mampu mengorganisasikan materi ajar,
mampu memilih media dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan peserta
didik maupun sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut guru pamong
mahasiswa mampu menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan baik dan
siswa mampu mengikuti dan dapat memahaminya. Mahasiswa PPL juga sudah
mampu menilai hasil belajar siswa, mampu menyusun teknik penilaian yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta mampu menyusun instrument penilaian.
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam. Guru yang memiliki kompetensi
professional harus mampu memilih dan memilah serta mengelompokkan materi
pembelajaran yang akan disampaikan terhadap peserta didik sesuai dengan
jenisnya, dan penguasaan materi sangat penting dalam hal ini. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, guru tidak hanya mengandalkan terhadap apa
yang ada dalam kelas tetapi harus mampu menelusuri berbagai sumber
pembelajaran yang diperlukan, misalnya dari internet. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa mahasiswa PPL memiliki kompetensi profesional yang termasuk
baik menurut persepsi siswa dan guru pamong. Hal ini dapat dilihat dari besarnya
persentase pencapaian skor angket sebesar 67,58% dari siswa dan 75,83% dari guru
pamong.
Kompetensi profesional dari para mahasiswa PPL pendidikan akuntansi
sudah baik dalam kemampuanya mengajar dan menguasai materi yang mengacu
pada kompetensi dasar yang ditetapkan. Sebagian guru pamong dan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
berpendapat bahwa cara mengajar mahasiswa PPL sudah baik. Menurutnya
bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh mahasiswa PPL,
salah satunya karena penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif
sehingga siswa merasa senang dan tidak bosan saat proses belajar mengajar
berlangsung. Selain itu, keberhasilan mahasiswa PPL dalam mengajar dikelas
juga karena didukung oleh media belajar yang memadai yang disediakan oleh
sekolah.
Kompetensi kepribadian mengarah pada pribadi guru. Pribadi guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya
dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalam
membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena manusia
merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya
dalam membentuk pribadinya. Semua itu menunjukan bahwa kompetensi
personal atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses
pembentukan pribadinya. Sosok guru merupakan panutan bagi siswa di sekolah,
maka mahasiswa sebagai seorang calon guru sikap, perkataan dan perbuatannya
harus dapat dijadikan teladan bagi peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa mahasiswa PPL memiliki kompetensi kepribadian yang termasuk baik menurut
persepsi siswa dan guru pamong. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase
pencapaian skor angket sebesar 71,51% dari siswa dan 76,67% dari guru pamong.
Persepsi siswa dan guru pamong mengatakan bahwa kompetensi
kepribadian yang dikuasai mahasiswa PPL sudah baik. Menurut sebagian siswa
dan guru pamong bahwa mahasiswa PPL cukup dewasa dan bersahaja,
berperilaku baik, sopan, rapi dalam berpenampilan, dapat berkomunikasi dengan
baik dan lancar, siswa juga merasa senang ketika berkomunikasi dengan
mahasiswa PPL. Mahasiswa PPL disiplin dalam menaati peraturan sekolah,
menurut guru pamong mahasiswa PPL melaksanakan dengan baik tugas dari guru
pamong. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa dan guru
pamong terhadap kepribadian mahasiswa sudah baik tetapi sebagai seorang calon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
guru, mahasiswa harus selalu menjaga pribadi yang baik, sikap dan perkataan
dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan dalam berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan lingkungan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
mahasiswa PPL memiliki kompetensi sosial yang termasuk baik menurut persepsi
siswa dan guru pamong. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor
angket sebesar 71,72% dari siswa dan 80,56% dari guru pamong.
Persepsi siswa dan guru pamong SMA Negeri di Surakarta terhadap
kompetensi sosial adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa PPL
sudah mampu berkomunikasi secara baik dengan lingkungan di sekitarnya.
Dalam pelaksanaan PPL mahasiswa mampu berkomunikasi dengan peserta didik,
sesama PPL, guru pamong, guru-guru yang lain, staff TU, pimpinan sekolah, dan
masyarakat sekitar sekolah. Siswa merasa senang ketika mendapat perhatian dari
mahasiswa PPL, mahasiswa PPL mampu membantu menyelesaikan masalah
yang dihadapi siswa, mereka bukan sekedar siswa dan guru tetapi hubungan
sebagai teman sehingga siswa dan mahasiswa PPL bisa saling bekerja sama.
Selain tugas mengajar, mahasiswa PPL juga ikut serta dalam kegiatan ekstra
kurikuler yang diadakan oleh sekolah.
Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap
kompetensi mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se
Kota Surakarta tahun 2010 adalah baik dari keempat kompetensi. Hal ini dapat dilihat
dalam histogram dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Gambar 10. Histogram Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta Tahun 2010
Keterangan: 1. Kurang Baik (25,00% – 43,76%) 2. Cukup (43,76% – 62,51%) 3. Baik (62,51% – 81,26%) 4. Sangat Baik (81,26% – 100%)
Pembahasan di atas juga dapat disimpulkan bahwa persepsi guru pamong
terhadap kompetensi mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA
Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 adalah baik dari keempat kompetensi. Hal ini
dapat dilihat dalam histogram dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Gambar 11. Histogram Persepsi Guru Pamong terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta Tahun 2010
Keterangan: 1. Kurang Baik (25,00% – 43,76%) 2. Cukup (43,76% – 62,51%) 3. Baik (62,51% – 81,26%) 4. Sangat Baik (81,26% – 100%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Persepsi siswa terhadap kompetensi kompetensi mahasiswa PPL Pendidikan
Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun 2010 sebagai
berikut:
a. Kompetensi pedagogik mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar
69,31%.
b. Kompetensi profesional mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar
67,58%.
c. Kompetensi kepribadian mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar
71,52%.
d. Kompetensi sosial mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini dapat
dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar 71,72%.
2. Persepsi guru pamong terhadap kompetensi kompetensi mahasiswa PPL
Pendidikan Akuntansi FKIP UNS di SMA Negeri Se Kota Surakarta tahun
2010 sebagai berikut:
a. Kompetensi pedagogik mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar
75%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
b. Kompetensi profesional mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar
75,83%.
c. Kompetensi kepribadian mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini
dapat dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar
76,67%.
d. Kompetensi sosial mahasiswa PPL termasuk kategori baik. Hal ini dapat
dilihat dari besarnya persentase pencapaian skor angket sebesar 80,56%.
B. Implikasi
Berdasarkan pada landasan teori dan hasil penelitian ini, maka dapat
disampaikan implikasi teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Secara teori mahasiswa PPL merupakan seorang calon guru yang baru
dalam taraf belajar menguasai kompetensi yang dimiliki seorang guru dan belajar
menjalankan profesionalnya sebagai guru. Majid (2005:6) menjelaskan bahwa
kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam
mengajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
Keempat kompetensi tersebut harus dikuasai supaya dapat menjalankan fungsi
dan tanggungjawabnya sebagi guru yang profesional.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya khasanah
pengetahuan mengenai kompetensi guru yang harus dikuasai bagi calon guru
maupun yang sudah menjadi guru supaya lebih meningkatkan kompetensinya
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian
maupun kopetensi sosial. Di samping itu, hasil penelitian ini daharapkan dapat
digunakan sebagai dasar pengembangan pada penelitian selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan
mengenai gambaran kompetensi yang dimiliki mahasiswa PPL pendidikan
akuntansi di SMA Se Kota Surakarta tahun 2010, baik bagi Program Studi
Ekonomi BKK Akuntansi maupun SMA Negeri di Surakarta. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa persepsi siswa dan guru pamong terhadap
kompetensi mahasiswa PPL Pendidikan Akuntansi di SMA Negeri Se Kota
Surakarta menyebutkan bahwa mahasiswa PPL sudah memiliki kompetensi yang
baik, baik kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial, sehingga mahasiswa PPL sudah memiliki
bekal yang cukup untuk terjun ke masyarakat menjadi calon guru yang
profesional.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka ada beberapa saran
yang perlu disampaikan antara lain:
1. Untuk FKIP (Unit PPL)
Bagi FKIP diharapkan untuk meninjau kembali progam pembekalan yang
diberikan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL terkait dengan
waktu pembekalan, materi pembekalan serta strategi yang digunakan
dalam kegiatan pembekalan, sehingga mengarah kepada penyiapan
mahasiswa PPL yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi social dan kompetensi profesional sudah baik
agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan PPL secara baik sesuai
tujuan dan harapan sekolah-sekolah di mana mereka melaksanakan
kegiatan PPL.
2. Untuk Mahasiswa PPL
Bagi para mahasiswa yang akan melaksanakan PPL sebaiknya
mempersiapkan pembelajaran dengan baik dan berkonsultasi secara efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
dengan dosen pembimbing maupun guru pamong. Selain itu mahasiswa
PPL sebaiknya lebih giat mempelajari materi secara luas dan mendalam
sehingga mampu mengajar dengan baik. Mahasiswa PPL harus dapat
menciptakan situasi belajar yang kondusif, menyenangkan dengan
menggunakan metode yang kreatif dan inovatif sehingga siswa aktif
mengikuti pembelajaran. Mahasiswa PPL juga harus belajar untuk
memahami karakter siswa serta berusaha meningkatkan kerja sama dengan
guru dan karyawan yang ada di sekolah agar pada akhirnya kegiatan PPL
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Untuk Sekolah Mitra
Bagi sekolah mitra harus dapat memilih guru pamong yang sudah
kompeten sehingga dapat membimbing mahasiswa PPL dengan baik.
Sekolah harus selalu memantau kegiatan mahasiswa PPL dan memberi
sanksi tegas ketika ada pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa PPL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Bimo Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djago Tarigan. 1990. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa
Hamzah B. Uno. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara
http: //gurukreatif. wordpress. com/2009/11/06/10-ciri-guru-profesional/, 23 Feb
2011
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/
Jalaluddin Rahmat. 2002. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
M. Uzer Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara
Muhammad Ali. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Mulyasa, M.Pd. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Muwahidin. 2006. Persepsi Siswa SMP dan SMA Tentang Profil Mahasiswa PPL
Jurusan Biologi UNNES Yang Ideal Di Kota Semarang. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
Nana Sudjana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Nurul Hafidhoh. 2007. Persepsi Guru Pamong Terhadap Pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang Di SMK Se Kota Semarang Tahun 2006/2007.
Semarang : Universitas Negeri Semarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Oemar Hamalik. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta : Bumi Aksara
Slamet Widodo. 2004. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sondang P. Siagian. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Reserch. Yogyakarta: Andi Offset
Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta
Tim FKIP UNS. 2007. Pedoman Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Surakarta: UNS
Trianto. 2006. Tinjauan Yuridis Hak Serta Kewajiban Pendidik Menurut UU
Guru dan Dosen. Jakarta: Prestasi Pustaka
Undang-Undang Guru dan Dosen. 2006. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Unit PPL. 2010. Pedoman Program Pengalaman Lapangan PPL Mahasiswa S1
FKIP UNS. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metoda Teknik.
Bandung: Tarsito