perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan ... · mahasiswa tingkat satu poltekkes...

114
HUBUNGAN INTENSITAS OLAHRAGA DAN POLA TIDUR DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT SATU POLTEKKES SURAKARTA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi kesehatan Oleh: PAJAR HARYATNO S 541208063 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: vuongbao

Post on 14-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

HUBUNGAN INTENSITAS OLAHRAGA DAN POLA TIDUR DENGAN

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT SATU

POLTEKKES SURAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi kesehatan

Oleh:

PAJAR HARYATNO

S 541208063

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

MOTTO

“Man Jadda Wa Jadda ”

― Siapa yang Bersungguh Sungguh Pasti Sukses ―

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

Allah SWT dan Rosulku

Bapak Suparmin dan Ibu Sumarsi pahlawanku

Bapak Drs. Yadi Hartanto dan Ibu Tri Sarwoni penyayangku

Saudara-saudaraku yang kusayang dan kuhormati

Istriku tercinta Adinda Dyah Retnaningsih

Jagoan dan Mujahid-mujahidku : Mas Irfan dan Dik Rafi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : “Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola Tidur

dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”

ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah

yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik

serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam

Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, maka saya

bersedia Tesis beserta gelar Magister saya dibatalkan serta diproses sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun

2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum

ilmiah harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan

PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya

satu semester (6 bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan

publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi PDPK PPs-

UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh

Prodi PDPK PPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari

ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi yang

berlaku.

Surakarta, Juni 2014

Mahasiswa,

Pajar Haryatno

S541208063

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres Pada

Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi

sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kesehatan pada Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan tesis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan

penulis untuk mengikuti pendidikan di Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Dr. Hari Wujoso, dr, Sp.F, MM, selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan saran dan masukan untuk penyusunan tesis ini .

4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku pembimbing I yang telah membimbing

dalam tesis ini.

5. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan dan penelitian tesis

ini.

6. Direktur Poltekkes Surakarta yang telah memberi ijin untuk tempet

penelitian di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Surakarta.

7. Ketua Jurusan Fisioterapi, Bapak M. Mudatsir Sy, Dipl.PT, SPsi, M.Kes

yang mendukung dan memotivasi serta memfasilitasi dalam kelancaran

selama pendidikan di pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

8. Bapak Drs. Yadi Hartanto dan Ibu Tri Sarwoni yang terhormat, istriku

(Dyah Retnaningsih) dan putra-putraku (Irfan Habib Ramadhan dan Rafi

Hannan Adib) tercinta yang senantiasa membantu, memanjatkan do’a,

dorongan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa pascarsarjana Program Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Semoga semua kebaikan yang diberikan memperoleh ridlo dan pahala dari

Allah SWT sebagai amal sholeh. Akhirnya saran dan kritik yang membangun

untuk perbaikan tesis ini sangat penulis harapkan.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ...................................................................................................... vii

Daftar Isi................................................................................................................. ix

Daftar Gambar ........................................................................................................ xi

Daftar Tabel .......................................................................................................... xii

Lampiran .............................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................... 1

A. Latar Belakang. .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7

A. Landasan Teori........................................................................................... 7

1. Stres.........................................................................................................7

2. Intensitas Olahraga.......................................................... .....................18

3. Pola Tidur ..............................................................................................21

B. Penelitian yang relevan..................................................................... .......28

C. Kerangka pikir............................................................................................30

D. Hipotesis ....................................................................................................33

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. ....34

A. Jenis Penelitian...........................................................................................34

B. Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................................35

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 35

D. Identifikasi Variabel................................................................................. 35

E. Definisi Operasional ................................................................................ 36

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 37

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 39

1. Uji validitas... ........................................................................................ 39

2. Uji Reliabilitas... .................................................................................... 40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. .................................... 44

A. Karakteristik Subyek Penelitian ............................................................ 44

B. Data Variabel Penelitian ........................................................................ 45

C. Analisis Data ......................................................................................... 50

D. Pembahasan .......................................................................................... 57

E. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. ...................................... 63

A. Kesimpulan ............................................................................................ 63

B. Implikasi....................... ......................................................................... 64

C. Saran ...................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Hubungan antara Intensitas Olahraga

dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres ................................................29

Gambar 3.1 Desain Penelitian ...............................................................................31

Gambar 4.1 Prosentase Kategori Variabel Intensitas Olahraga........................ ..... 43

Gambar 4.2 Prosentase Kategori Variabel Pola Tidur........................ ................... 43

Gambar 4.3 Prosentase Kategori Variabel Tingkat Stres....................................... 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuisioner Intensitas olahraga ................................................ . 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuisioner Pola Tidur ............................................................ .. 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner Tingkat Stres ........................................................ 35

Tabel 3.4 Skoring Kuisioner Intensitas Olahraga, Pola Tidur dan Tingkat Stres.. 35

Tabel 3.5 Hasil uji konsistensi internal dari item variabel intensitas olahraga

pola tidur dan tingkat stres yang memenuhi syarat reliabilitas..............38

Tabel 3.6 Interpretasi koefisien korelasi (r)...........................................................39

Tabel 4.1 Deskripsi Umur Responden Mahasiswa................................................40

Tabel 4.2 Deskripsi Jenis Kelamin Responden Mahasiswa.................................. 41

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Mahasiswa.........................................41

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Olahraga.............................................42

Tabel 4.5 Deskripsi data intensitas olahraga .........................................................43

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi pola tidur mahasiswa.............................................44

Tabel 4.7 Deskripsi data pola tidur........................................................................44

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi tingkat stres mahasiswa.........................................45

Tabel 4.9 Deskripsi data tingkat stres....................................................................46

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data...................................................................47

Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola

Tidur dengan Tingkat Stres ................................................................48

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan

Pola Tidur dengan Tingkat Stres.........................................................49

Tabel 4.13 Hasil Uji Product Moment Hubungan Intensitas Olahraga dan

Tingkat Stres .......................................................................................49

Tabel 4.14 Hasil Uji Product Moment Pola Tidur dan Tingkat Stres...................50

Tabel 4.15 Hasil uji Regresi Linier Berganda untuk mengetahui hubungan

intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.....................51

Tabel 4.16 Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Anova untuk mengetahui

hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.....51

Tabel 4.17 Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Coefficient mengetahui

hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres......52

Tabel 4.18 Perhitungan Sumbangan Efektif dan Relatif....................................... 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengantar dan petunjuk pengisian kuisioner uji coba penelitian

Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Kuisioner uji coba variabel intensitas olahraga

Lampiran 4. Kuisioner uji coba variabel pola tidur

Lampiran 5. Kuisioner uji coba variabel tingkat stres

Lampiran 6. Tabel Data Uji Coba Variabel Intensitas Olahraga

Lampiran 7. Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel

intensitas olahraga

Lampiran 8.Tabel Data Uji Coba Variabel Pola Tidur

Lampiran 9.Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel

Pola tidur

Lampiran 10.Tabel Data Uji Coba Variabel Tingkat Stres

Lampiran 11.Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel

Tingkat stres

Lampiran 12. Kuisioner penelitian variabel intensitas olahraga

Lampiran 13. Kuisioner penelitian variabel pola tidur

Lampiran 14. Kuisioner penelitian variabel tingkat stres

Lampiran 15. Tabel Data Variabel Intensitas Olahraga

Lampiran 16. Tabel Data Umur, jenis kelamin & variabel

Lampiran 17. Data deskriptif variabel intensitas olahraga dan hasil uji hubungan

variabel intensitas olahraga dan tingkat stres

Lampiran 18. Data deskriptif variabel pola tidur dan hasil uji hubungan

variabel pola tidur dan tingkat stres

Lampiran 19. Uji Linier berganda hubungan intensitas olahraga dan pola tidur

dengan tingkat stres

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Pajar Haryatno. 2014. NIM: S541208063. Hubungan Intensitas Olahraga dan

Pola Tidur dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes

Surakarta. TESIS. Pembimbing I : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, II : Dr. Sariyatun,

M.Pd, M.Hum. Program Studi Kedokteran Keluarga, Pendidikan Profesi

Kesehatan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar Belakang : Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada

kehidupan seseorang termasuk transisi dari seorang senior di Sekolah Menengah

Atas (SMA) menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi. Mahasiswa tahun

pertama memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan mahasiswa lainnya, hal

ini karena mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri jauh dari rumah

untuk pertama kalinya, ingin memperoleh prestasi akademis yang tinggi, dan

harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru. Cara untuk

mengelola stres adalah melakukan olahraga secara teratur untuk kebugaran

merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. Faktor lain yang

mempengaruhi tingkat stres adalah pola tidur seseorang. Pola tidur yang baik dan

teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan.

Tujuan : Menganalisis hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan

tingkat stres pada mahasiswa tingkat satu Prodi DIII Fisioterapi Politeknik

Kesehatan Surakarta

Metoda : Menggunakan analitik observasional dengan desain penelitian cross

sectional. Sampel yaitu seluruh mahasiswa tingkat I Prodi DIII Fisioterapi

Politeknik Kesehatan Surakarta sejumlah 91 orang. Instrumen yang digunakan

adalah kuisioner. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi linier

berganda dengan program SPSS versi 17.0 for windows.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) intensitas olahraga tidak

berhubungan secara signifikans dengan tingkat stres karena nilai probabilitasnya

menunjukkan 0,510 > 0,05 (2) pola tidur berhubungan secara signifikan dengan

tingkat stres, karena nilai probabilitasnya menunjukkan 0,00 < 0,05 (3) ada

hubungan secara simultan antara intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat

stres, karena signifikansi menunjukkan 0,00 < 0,05.

Kesimpulan : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara

bersama-sama antara intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.

Kata Kunci: Intensitas Olahraga, Pola Tidur, Tingkat Stres

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Pajar Haryatno. , 2014. NIM: S541208063. The Relationship of the Sport

intensity and Sleep Patterns with Stress Levels on the first degree of

Surakarta Health Polytechnic. THESIS. Principal Advisor : Dr. Nunuk Suryani,

M. Pd, Co-advisor: Dr. Sariyatun, M.Pd, M.Hum. Magister of Family Medicine

Postgraduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

Background: Enter the world of college is a big change in a person's life,

including the transition from a senior in high school that became a freshman at

college. The first year students have higher stress levels than other students, this is

because the first-year students must adapt away from home for the first time, they

want to gain high academic achievement, and they must adapt to a new social

environment. How to manage stress is to exercise on a regular basis for fitness it

is one of the best ways to reduce stress. Other factors that affect the level of stress

is one's sleep patterns. Good sleep patterns and regularly gives a nice effect on

health.

Objective: The objective of this research is analyzing the relationship of the sport

intensity and sleep pattern with stress levels to the students of Physiotherapy

diploma in Health Polytechnic Surakarta.

Methods: To use an observational analytic cross-sectional study design. Samples

that all students Physiotherapy Diploma first Level in Health Polytechnic

Surakarta are of 91 people. The instrument used was a questionnaire. The data

were analyzed using correlation analysis and multiple linear regression with SPSS

version 17.0 for Windows.

Results: The results showed that (1) the sport intensity did not correlate with the

level of stress due to the significance probability value that showed 0.510 > 0.05

(2) sleep patterns significantly associated with the level of stress, because the

probability value indicates 0.00 < 0.05 (3) there is a simultaneous relationship

between sport intensity and sleep patterns with level of stress, because of the

significance that showed 0.00 < 0.05.

Conclusion: The results of this research could be concluded there was a

relationship together between sport intensity and sleep patterns in stress levels.

Keywords: Sports Intensity, Sleep Patterns, Stress Levels

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman mendorong manusia untuk bergerak lebih cepat

dan produktif guna memenuhi kebutuhan hidup. Usaha manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidup baik fisik, mental emosional, dan sosial tidak

jarang menghadapi rintangan. Rintangan, tekanan-tekanan dan kesulitan-

kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup menjadikan individu stres,

sehingga mempengaruhi fungsi fisiologis, kognitif, emosi, dan perilaku.

Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar antara permintaan

yang berupa fisik ataupun psikologis dengan kemampuan respon di mana

terjadinya kegagalan untuk memenuhi permintaan yang memberi konsekuensi

yang esensial. Stres dapat mengganggu kondisi fisik dan kesehatan mental

(Krohne, 2002).

Dewasa ini, stres diakui sebagai pembunuh nomor satu di dunia karena

stres diyakini sebagai akar penyakit. Menurut catatan The American Medical

Association, stres adalah penyebab dasar dari 60 persen semua penyakit manusia

dan komplikasinya (Syarifah, 2013). Survei yang dilakukan oleh Widianingrum

(2012) terhadap 221 mahasiswa yang direkrut secara acak menunjukkan bahwa

satu dari empat mahasiswa mengalami tingkat stres sedang, sementara hampir 4 %

menunjukkan tingkat burn-out yang tinggi. Sebanyak dua belas persen dari 217

responden mahasiswa dalam penelitian Anisah (2012) menunjukkan gejala

kecemasan yang cukup tinggi, dan sekitar 40 % dari 194 responden mahasiswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

dalam penelitian Pratiwi (2012) menunjukkan gejala-gejala depresi. Temuan

penelitian-penelitian lapangan ini sejalan dengan data pada layanan konsultasi

psikologi di Gadjah Mada Medical Center (GMC). Menurut analisis yang

dilakukan oleh Utami (2011), klien-klien yang dilayani di GMC sebagian besar

menunjukkan masalah-masalah terkait dengan perasaan kurang bersemangat,

tertekan, gangguan konsentrasi, perasaan bingung, kesulitan tidur, putus asa, dan

dorongan mengakhiri hidup, bahkan pada beberapa kasus telah terjadi percobaan

bunuh diri oleh mahasiswa.

Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di

tahun pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan

besar pada hidup seseorang termasuk transisi dari seorang senior di Sekolah

Menengah Atas (SMA) menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi (Santrock,

2003 dalam Silalahi, 2010). Secara khusus Greenberg merangkum penyebab stres

pada mahasiswa yang memasuki perkuliahan setelah lulus dari SMA, yaitu

perubahan gaya hidup, nilai, jumlah mata kuliah yang diambil, masalah

pertemanan, cinta, rasa malu, dan kecemburuan (Silalahi, 2010). Sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Towbes & Cohen (1996) dalam Ross (1999)

menyatakan bahwa mahasiswa tahun pertama memiliki tingkat stres lebih tinggi

dibandingkan mahasiswa lainnya, hal ini karena mahasiswa tahun pertama harus

menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin memperoleh

prestasi akademis yang tinggi, dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan

sosial yang baru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Bila dicermati secara mendalam, masalah-masalah kesehatan mental pada

mahasiswa bersumber pada aspek akademis maupun non-akademis, dan dari

faktor internal maupun eksternal mahasiswa. Masalah-masalah akademis terutama

disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan studi,

misalnya akibat salah memilih jurusan, metode pembelajaran yang berbeda

dengan SMA, cara dosen mengajar, tugas perkuliahan, masalah-masalah dalam

pengerjaan skripsi, dan kehawatiran terhadap karier dan masa depan.

Permasalahan non-akademis terutama berasal dari tekanan sosial yang dialami

mahasiswa sehari-hari seperti permasalahan yang terkait dengan keluarga,

misalnya karena tinggal terpisah dari keluarga, kondisi keuangan keluarga,

riwayat pola pengasuhan asuh dari orangtua, perbedaan prinsip dengan orangtua.

Selain itu masalah-masalah yang bersumber dari kehidupan di pondokan,

hubungan pertemanan dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda,

kesulitan adaptasi umum, masalah dalam hubungan lawan jenis, serta masalah di

dalam organisasi dan kegiatan kemahasiswaan sering merupakan sumber

permasalahan yang serius bagi mahasiswa (Center for Public Mental Health

UGM, 2012).

Mencari cara untuk mengelola stres adalah bagian yang penting untuk

menjaga diri kita sendiri. Melakukan olahraga secara teratur untuk kebugaran

merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres (Suryanto, 2011).

Beberapa studi telah menunjukkan aktivitas fisik dapat mengurangi insiden dan

tingkat keparahan gangguan mood stres yang terkait, termasuk ansietas dan

depresi (Greenwood & Fleshner, 2008). Temuan ini juga menunjukkan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

olahraga memberi dampak protektif terhadap stres secara konsisten baik pada

olahraga jenis aerobik ataupun anaerobik (Greenwood & Fleshner, 2008). Efek ini

dikaitkan dengan meningkatnya neurotransmiter, khususnya serotonin dan

dopamin. Selain itu olahraga juga dapat meningkatkan sekresi opioid endogen

ataupun endorfin (Greenwood & Fleshner, 2008). Olahraga dapat menjadi sumber

yang berguna untuk memerangi efek kesehatan yang merugikan dari stres (Castro,

Wilcox O'Sullivan, Baumann, & King, 2002).

Disamping melakukan olah raga faktor lain yang mempengaruhi tingkat

stres adalah pola tidur seseorang. Belakangan ini, pola tidur yang dimiliki para

mahasiswa tidak teratur lagi. Pola tidur yang tidak baik itu sangat berdampak

buruk bagi para mahasiswa. Hubungan pola tidur dengan konsentrasi belajar siswa

tentulah tidak asing lagi yang pernah kita dengar. Banyak sekali mahasiswa yang

tidak memperhatikan pola tidurnya saat ini, hal tersebut bisa kita lihat ketika

pelajaran sedang berlangsung ada mahasiswa yang tertidur ketika guru sedang

menjelaskan pelajaran. Mungkin mereka menganggap hal tersebut adalah sepele,

tetapi kalau diteruskan akan menjadi kebiasaan yang buruk.

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh

semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup

agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh

melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada

dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek

yang bagus terhadap kesehatan (Guyton & Hall, 1997). Menurut Lanywati (2001),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur

(kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur).

Maka kebiasaan berolahraga mampu mempengaruhi tingkat stres pada

setiap individu dengan mekanisme yang kompleks dan berbeda antara satu sama

lain.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian

mengenai hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat

stres pada mahasiswa tingkat satu Prodi DIII Fisioterapi Politeknik Kementerian

Kesehatan Surakarta angkatan 2013-2014.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini akan dilakukan terhadap seluruh mahasiswa tingkat satu

Prodi DIII Fisioterapi Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta angkatan

2013-2014. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah hubungan intensitas berolahraga dengan tingkat stres.

2. Adakah hubungan pola tidur dengan tingkat stres.

3. Adakah hubungan bersama intensitas berolahraga dan pola tidur dengan

tingkat stres.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis hubungan intensitas berolahraga dengan tingkat stres.

2. Menganalisis hubungan pola tidur dengan tingkat stres.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

3. Menganalisis hubungan bersama intensitas berolahraga dan pola tidur

dengan tingkat stres.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan penulis tentang hubungan antara berolahraga

teratur dengan tingkat stres pada subyek sehat.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan terhadap ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu Fisioterapi dan sebagai bahan

penelitian selanjutnya.

3. Memberi wawasan dan informasi kepada pembaca mengenai hubungan

antara intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Stres

a. Pengertian stres

Stres merupakan suatu ketidak seimbangan yang besar antara permintaan

yang berupa fisik ataupun psikologis dengan kemampuan respon di mana

terjadinya kegagalan untuk memenuhi permintaan yang memberi konsekuensi

yang esensial. Stres dapat mengganggu kondisi fisik dan kesehatan mental kita

(Krohne, 2002).

Menurut Lazarus & Folkman (1984) stres adalah keadaan internal yang

dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial

yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan

individu untuk mengatasinya. Menurut Hans Selye (dalam Hawari, 2002), stres

adalah respon tubuh yang sifatnya tidak spesifik terhadap setiap tuntutan beban

atasnya.

b. Fisiologi stres

Cannon (dalam Ogden, 2004) memberikan deskripsi mengenai bagaimana

reaksi tubuh terhadap suatu peristiwa yang mengancam. Ia menyebutkan reaksi

tersebut sebagai fight-or-flight response karena respon fisiologis mempersiapkan

individu untuk menghadapi atau menghindari situasi yang mengancam tersebut.

Fight-or-flight response menyebabkan individu dapat berespon dengan cepat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

terhadap situasi yang mengancam. Akan tetapi bila stres yang tinggi terus

menerus muncul dapat membahayakan kesehatan individu.

Hans Selye (dalam Niven, 2002) mempelajari akibat yang diperoleh bila

stresor terus menerus muncul. Ia mengembangkan istilah General Adaptation

Syndrome (GAS) yang terdiri atas rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap

stresor yaitu:

1). Fase reaksi peringatan (Alarm reaction)

Pada fase ini individu secara fisiologis merasakan adanya ketidakberesan

seperti jantungnya berdegup, keluar keringat dingin, muka pucat, leher tegang,

nadi bergerak cepat dan sebagainya. Fase ini merupakan pertanda awal orang

terkena stres.

2). Fase resistensi (Stage of resistence)

Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stres, sebab

pada tingkat tertentu, stres akan membahayakan. Tubuh dapat mengalami

disfungsi, bila stres dibiarkan berlarut-larut. Selama masa perlawanan tersebut,

tubuh harus cukup tersuplai oleh gizi yang seimbang, karena tubuh sedang

melakukan kerja keras.

3). Fase kelelahan (Stage of exhaustion)

Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan. Akibat

yang parah bila seseorang sampai pada fase ini adalah penyakit yang dapat

menyerang bagian – bagian tubuh yang lemah.

c. Tipe stres

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Stres memiliki efek negatif, tetapi kadang-kadang stres dapat memiliki

efek positif yang menguntungkan kesehatan. Stres terbagi atas dua tipe yaitu

distress dan eustress. Distress adalah stres yang merugikan dan memiliki efek

negatif terhadap tubuh kita sedangkan eustress adalah stres positif yang

menguntungkan kesehatan (Ogden, 2004).

Menurut Australian Psychological Society (2012), stres dibagi menjadi

stres akut, stres akut episodik, dan stres kronik. Stres akut adalah stres yang terjadi

hanya sesaat setelah seseorang mengalami suatu kejadian. Stres akut episodik

sering terjadi pada mahasiswa yang akan mengikuti ujian. Mereka akan

mengalami stres yang dimulai pada saat pengumuman waktu ujian sampai ujian

tersebut selesai. Stres kronik adalah stres yang berlangsung dalam jangka waktu

yang lama.

d. Klasifikasi stres berdasarkan etiologinya

1). Stres kepribadian (Personality stress)

Stres kepribadian adalah stres yang dipicu oleh masalah dari dalam diri

seseorang. Berhubungan dengan cara pandang pada masalah dan kepercayaan atas

dirinya. Orang yang selalu bersikap positif akan memiliki risiko yang kecil

terkena stres kepribadian.

2). Stres psikososial (Psychosocial stress)

Stres psikososial adalah stres yang dipicu oleh hubungan dengan orang

lain di sekitarnya ataupun akibat situasi sosialnya. Contohnya stres ketika

mengadaptasi lingkungan baru, masalah keluarga, stres macet di jalan raya dan

lain-lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

3). Stres bio-ekologi (Bio-ecological stress)

Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang

pertama adalah ekologi atau lingkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal

yang kedua adalah kondisi biologis seperti menstruasi, demam, asma, jerawatan,

dan lain-lain.

4). Stres pekerjaan (Job stress)

Stres pekerjaan adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang.

Persaingan di kantor, tekanan pekerjaan, terlalu banyak kerjaan, target yang

terlalu tinggi, usaha yang diberikan tidak berhasil, persaingan bisnis adalah

beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat karir pekerjaan.

5). Stres mahasiswa (Student stress)

Stres mahasiswa itu dipicu oleh dunia perkuliahan. Sewaktu perkuliahan

terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial, gaya

hidup dan budaya, serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis kuliah itu

sendiri (Rice, 1999 dalam Pin, 2011).

e. Tahapan stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena

perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat dan baru dirasakan bilamana

tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik

di rumah, tempat kerja ataupun di pergaulan lingkungan sosial (Hawari, 2002).

Dr. Robert J. Van Amber pada tahun 1979 (dalam Hawari, 2002) dalam

penelitiannya membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

1). Stres tahap I

Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya

disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: (1) semangat bekerja besar,

berlebihan (over acting), (2) penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya, (3)

merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa

disadari cadangan energi dihabiskan (all out) disertai rasa gugup yang berlebihan

pula, (4) merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah

semangat, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2). Stres tahap II

Dalam tahapan ini dampak stres yang semula menyenangkan sebagaimana

diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang

disebabkan cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup

waktu untuk beristirahat. Istirahat antara lain dengan tidur yang cukup bermanfaat

untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit.

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada

pada stres tahap II adalah sebagai berikut: (1) merasa letih sewaktu bangun pagi,

(2) merasa mudah lelah sesudah makan siang, (3) lekas merasa capai menjelang

sore hari, (4) sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman (bowel

discomfort), (5) detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar), (6) otot-otot

punggung dan tengkuk terasa tegang, (6) tidak bisa santai.

3). Stres tahap III

Bila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa

menghiraukan keluhan-keluhan sebagaimana diuraikan pada stres tahap II tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

di atas, maka yang bersangkutan akan menunjukkan keluhan-keluhan yang

semakin nyata dan mengganggu yaitu: (1) gangguan lambung dan usus semakin

nyata, misalnya gastritis dan diare, (2) ketegangan otot-otot semakin terasa, (3)

perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat, (4)

gangguan pola tidur (insomnia), (5) koordinasi tubuh terganggu.

Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk

memperoleh terapi atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi.

4). Stres tahap IV

Tidak jarang seseorang pada waktu memeriksakan diri ke dokter

sehubungan dengan keluhan-keluhan stres pada tahap III di atas, oleh dokter

dinyatakan tidak sakit karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ

tubuhnya.

Bila hal ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan diri untuk

bekerja tanpa mengenal istirahat, maka gejala stres tahap IV akan muncul: (1)

untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit, (2) aktivitas pekerjaan

yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan

terasa lebih sulit, (3) semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan

kemampuan untuk merespons secara memadai, (4) ketidakmampuan untuk

melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari, (5) gangguan pola tidur disertai dengan

mimpi-mimpi yang menegangkan, (6) seringkali menolak ajakan karena tidak ada

semangat dan gairah, (7) daya ingat dan konsentrasi menurun, (8) timbul perasaan

takut dan cemas yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

5). Stres tahap V

Bila keadaan berlanjut, maka akan terjadi stres tahap V yang ditandai

dengan hal-hal berikut: (1) kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam

(physical and psychological exhaustion), (2) ketidakmampuan menyelesaikan

pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, (3) gangguan sistem pencernaan

semakin berat (gastro-intestinal disorder), (4) timbul perasaan takut dan cemas

yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6). Stres tahap VI

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan

panik dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI

ini berulang kali dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ke ICCU, meskipun pada

akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh.

Gambaran stres tahap ini adalah sebagai berikut: (1) debaran jantung

teramat keras, (2) susah bernafas, (3) sekujur badan terasa gemetar, dingin dan

keringat bercucuran, (4) ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan, (5) pingsan

atau collapse.

f. Tingkat stres

Menurut Rasmun (dalam Carolin, 2010), stres dibagi menjadi tiga

tingkatan. Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari

seseorang. Stres ringan umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya lupa,

ketiduran, dikritik, dan kemacetan. Stres ringan biasanya hanya terjadi dalam

beberapa menit atau beberapa jam. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit

kecuali jika dihadapi terus menerus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Stres sedang dan stres berat dapat memicu terjadinya penyakit. Stres

sedang terjadi lebih lama, dari beberapa jam hingga beberapa hari. Contoh dari

stresor yang dapat menimbulkan stres sedang adalah kesepakatan yang belum

selesai, beban kerja yang berlebihan, mengharapkan pekerjaan baru, dan anggota

keluarga yang pergi dalam waktu yang lama.

Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai

beberapa tahun. Contoh dari stresor yang dapat menimbulkan stres berat adalah

hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit fisik

yang lama.

g. Faktor- Faktor yang Menyebabkan Stres

Stres disebabkan oleh banyak faktor yang disebut dengan stressor. Stressor

merupakan stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor

menunjukkan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa

saja kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan, perkembangan, spiritual,

atau kebutuhan kultural. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai

stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri

seseorang misalnya kondisi fisik, atau suatu keadaan emosi. Stressor eksternal

berasal dari luar diri seseorang misalnya perubahan lingkungan sekitar, keluarga

dan sosial budaya (Potter & Perry, 2005).

Penyebab stres dapat dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu kategori

pribadi dan kategori kelompok atau organisasi. Kedua kategori ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada individu atau kelompok dan

prestasi individu dan kelompok yang bersangkutan (Agoes,2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Santrock (2003) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

stres terdiri atas :

1) Beban yang terlalu berat, konflik dan frustasi Beban yang terlalu berat

menyebabkan perasaan tidak berdaya, tidak memiliki harapan yang disebabkan

oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat dan akan membuat penderitanya

merasa kelelahan secara fisik dan emosional.

2) Faktor kepribadian

Tipe kepribadian A merupakan tipe kepribadian yang cenderung untuk

mengalami stres, dengan karakteristik kepribadian yang memiliki perasaan

kompetitif yang sangat berlebihan, kemauan yang keras, tidak sabar, mudah

marah dan sifat yang bemusuhan.

3) Faktor kognitif

Sesuatu yang menimbulkan stres tergantung bagaimana individu menilai

dan menginterpretasikan suatu kejadian secara kognitif. Penilaian secara kognitif

adalah istilah yang digunakan oleh Lazarus untuk menggambarkan interpretasi

individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang

berbahaya, mengancam atau menantang dan keyakinan mereka dalam menghadapi

kejadian tersebut dengan efektif. Pada umumnya stressor psikososial dapat

digolongkan sebagai berikut:

1) Perkawinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Berbagai permasalahan perkawinan merupakan sumber stres yang dialami

seseorang; misalnya pertengkaran, perpisahan, perceraian, kematian salah satu

pasangan, ketidaksetian, dan lain sebagainya.

2) Problem orang tua

Permasalahan yang dihadapi orang tua; misalnya kenakalan anak, anak

sakit, hubungan yang tidak baik dengan mertua, ipar, besan dan lain sebagainya.

3) Hubungan interpersonal

Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat/orang-orang

disekitar yang mengalami konflik.

4) Pekerjaan

Masalah pekerjaan merupakan sumber stres kedua setelah masalah

perkawinan; misalnya pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi,

jabatan, kenaikan pangkat, pensiun, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya.

5) Lingkungan hidup

Kondisi lingkungan yang buruk besar pengaruhnya bagi kesehatan

seseorang. Rasa tercekam dan tidak merasa aman ini amat mengganggu

ketenangan dan ketenteraman hidup, sehingga tidak jarang orang jatuh kedalam

depresi dan kecemasan.

6) Keuangan

Masalah keuangan (kondisi sosial-ekonomi) yang tidak sehat misalnya

pendapatan jauh lebih rendah dari pengeluaran, terlibat utang, kebangkrutan

usaha, soal warisan dan lain sebagainya sangat berpengaruh terhadap kesehatan

jiwa seseorang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

7) Hukum/peraturan

Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum/peraturan yang ada dapat

merupakan sumber stres pula.

8) Perkembangan

Yang dimaksud disini adalah masalah perkembangan baik fisik maupun

mental seseorang, misalnya masa remaja, masa dewasa, menopouse, usia lanjut,

dan sebagainya.

9) Kondisi fisik atau cidera

10) Faktor keluarga

Faktor keluarga yang dimaksud disini adalah faktor stres yang dialami

oleh seseorang yang disebabkan karena kondisi keluarga yang tidak baik yaitu

sikap orang tua.

11) Lain-lain

Stressor kehidupan yang lainnya juga dapat menimbulkan depresi dan

kecemasan adalah bencana alam, kebakaran, perkosaan, dan sebagainya (Yosep,

2007).

Nelson dalam Agoes (2003) menyebutkan bahwa penyebab stres

umumnya adalah: pindah ke daerah baru, masuk perguruan tinggi, pindah sekolah,

menikah, hamil, baru bekerja, gaya hidup baru, perceraian, kematian orang yang

dicintai, dipecat dari pekerjaan, tekanan waktu, persaingan, kesulitan keuangan,

suasana atau bunyi yang sangat ramai atau bising, tidak puas atau tidak nyaman.

Terjadinya stres karena stressor tersebut dipersepsikan oleh individu

sebagai suatu ancaman sehingga mengakibatkan kecemasan yang merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik, psikologis, bahkan spiritual.

Sedangkan dampak dari stressor tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor

yaitu: Sifat stressor, jumlah stressor pada saat yang bersamaan, lama pemajanan

terhadap stressor, pengalaman masa lalu, tingkat perkembangan (Kozier & Erb,

1983 dalam Keliat, 1998).

2. Intensitas Olahraga

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang

dilakukan orang sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya

(Griwijoyo, 2007 dalam Rahayu & Suhayat, 2011). Di dalam deklarasi

International Council of Sport and Physical Education tentang olahraga

dinyatakan bahwa olahraga ialah setiap kegiatan fisik yang bersifat permainan dan

yang berupa perjuangan terhadap kekuatan-kekuatan alam tertentu (dalam

Soejono & Harjadi, 1984).

Olahraga dilakukan secara teratur setiap hari atau 3 kali seminggu minimal

30 menit setiap berolahraga (Depkes, 2002). Olahraga teratur adalah gerakan

seluruh organ tubuh dengan cara dan periode tertentu, serta dilakukan secara

teratur agar tubuh terlihat bugar dan sehat. Sesuai yang dianjurkan oleh Depkes

(2002), olahraga minimal 3 kali seminggu @ 30 menit, maka 3 x 30 menit adalah

waktu minimal berolahraga yang paling sedikit dalam seminggu. Jadi berdasarkan

hal tersebut maka dibagi 2 kategori untuk tingkat olah raga yaitu ringan (<90

menit) dan berat (> 90 menit). Tingkat aktifitas olahraga didapat dengan

mengalikan lamnya olahraga dengan frekuensi olahraga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

a. Manfaat olahraga

Olahraga yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani. Kesehatan

jasmani merupakan suatu kondisi kompleks yang terdiri dari kekuatan otot, daya

tahan otot, fleksibilitas dan kesehatan kardiorespiratori (aerobic fitnesss)

(Bernstein & Nash, 2006). Selain itu, olahraga yang teratur juga membantu dalam

kontrol berat badan dan optimisasi berat badan. Obesitas dapat diperbaiki dengan

berolahraga yaitu dengan durasi 60-90 menit setiap hari mungkin diperlukan

(Hansen et al., 2005).

Dalam tahun terakhir ini, ahli psikologis kesehatan telah meneliti tentang

peranan olahraga aerobik dalam mempertahankan kesehatan mental dan fisik.

Olahraga aerobik dapat menstimulasi dan memperkuatkan sistem kardiovaskular

dan respiratori serta memperbaiki penggunaan oksigen pada tubuh. Olahraga

aerobik juga memberi manfaat yang banyak terhadap kesehatan. Olahraga kira-

kira hanya 30 menit sehari dapat menurunkan risiko untuk menderita penyakit

kronis seperti penyakit jantung dan kanker (Taylor, 2009). Selain daripada

meningkatkan efisiensi sistem kardiorespiratori,olahraga yang teratur juga boleh

meningkatkan kapasitas kerja fisik, penurunan ataupun kontrol hipertensi,

memperbaiki kadar kolestrol dan toleransi glukosa, meningkatkan toleransi

terhadap stres dan pengurangan kebiasaan yang buruk seperti merokok, konsumsi

alkohol dan diet yang tidak baik (Taylor, 2009).

Olahraga berserta perubahan pola makan juga dapat mengurangi risiko

menderita diabetes tipe II pada golongan yang berisiko tinggi. Olahraga juga

dapat mempercepatkan penyembuhan luka pada orang-orang yang terluka (Emery,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Kiecolt-Glaser, Malarkey, & Frid, 2005). Olahraga yang teratur juga dapat

memanjangkan umur. Laki-laki dan perempuan yang mempunyai tingkat

kebugaran fisik yang lebih tinggi dapat menunda mortalitas yang dipicu oleh

penyakit kardiovaskuler dan kanker (Taylor, 2009).

b. Hubungan stres dan olahraga

Ketika seseorang mengambil bagian dalam suatu aktivitas fisik maka otak

akan memberi respon kimia tertentu. Endorfin adalah polipeptida yang mengikat

pada reseptor neuron di otak dandapat menghilangkan efek dari stres (Carruthers,

2006). Mekanisme terjadi efek ini disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur

dan fisiologis yang menghubungkan partisipasi olahraga yang berulang. Selain

itu, olahraga yang teratur boleh meningkatkan kepekaan insulin. Kepekaan insulin

meningkat karena peningkatan volume otot, aliran darah kepada otot-otot yang

aktif dan kapasitas oksidatif bahan bakar dalam tubuh. Peningkatan kapasitas

oksidatif yang disebabkan oleh proses biogenesis mitokondrial juga memberi efek

yang positif terhadap homeostasis lipid di mana bisa juga meningkatkan

metabolisme basal. Peningkatan metabolisme basal dapat menyeimbangkan energi

yang dikerahkan semasa aktivasi simpatis (Stewart. Et al., 2005).

Olahraga juga membantu dalam memulihkan ekspresi genetik yang

alamiah untuk menjamin survival ketika menghadapi suatu kejadian stres dan

sembuh dari kejadian tersebut (Booth. Et al, 2002). Di samping itu, beberapa

penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga dapat menurunkan insiden dan

keparahan gangguan mood yang berkaitan dengan stres termasuk ansietas dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

depresi. Efek ini berhubung dengan peningkatan neurotransmiter terutamanya

serotonin dan dopamin dan juga sekresi endorfin (Greenwood, 2008).

Maka, olahraga adalah salah satu cara yang sungguh bermanfaat untuk

melawan efek stres terhadap kesehatan yang merugikan (Castro, Wilcox.

O’Sullivan, Baumann, & King, 2002). Jadi, olahraga yang teratur dapat

mempengaruhi tingkat stres dengan adanya perubahan kimia dalam otak setelah

berolahraga. Perubahan tersebut mencakup transportasi dan metabolisme

neurotransmiter yang mengubah aktivitas neurotransmiter (Brannon & Feist,

2007).

3. Pola Tidur

Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang

relatif menetap dan meliputi (1) jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, (2) irama

tidur, (3) frekuensi tidur dalam sehari, (4) mempertahankan kondisi tidur, dan (5)

kepuasan tidur.

Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami

perubahan jumalh/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan kedaaan

biologis atau kebutuhan emosi.

a. Pola tidur yang normal pada remaja

Tidur merupakan suatu fenomena yang umum, terjadi kehilangan

kesadaran yang bersifat sementara dan merupakan suatu keadaan fisiologik aktif

yang ditandai dengan adanya fluktuasi yang dinamik pada parameter susunan

syaraf pusat, hemodinamik, ventilasi dan metabolik. Fase tidur terbagi menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

dua macam yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement

(NREM). Berdasarkan studi pola gelombang otak NREM terbagi menjadi

beberapa tingkat dimulai dari keadaan mengantuk sampai tidur nyenyak. Tingkat

awal (tingkat I dan II) adalah mudah terbangun dan bahkan tidak menyadari bila

sedang tertidur. Tingkat lanjutan (tingkat III dan IV) ialah sangat sulit

dibangunkan, dan apabila dibangunkan akan disorientasi dan bingung.

Kegunaan tidur belum sepenuhnya diketahui, tetapi tidur merupakan

proses penting dalam konsolidasi ingatan serta proses penyembuhan. Lamanya

kebutuhan tidur bervariasi antara tiap orang dan sangat sulit untuk menilai berapa

lama tidur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi optimal. Pola

tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada performa sekolah.

Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur menyadari perbedaan

perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah jam biologis remaja

atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa pubertas, fase tidurnya

menjadi telat. Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih

telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam hari dan

menjadi lebih susah tidur.

Menurut penelitian remaja membutuhkan waktu 9 sampai 9.25 jam untuk

tidur dalam sehari. Namun nyatanya sekitar 8 jam sehari karena pengaruh waktu

sekolah. Waktu tidur dan bangun berdasarkan waktu sekolah dan kehidupan sosial

akan mengkontribusi pengurangan waktu tidur pada remaja. Penelitian yang

dilakukan oleh Iglowstein dkk terhadap anak di Swiss mendapatkan hasil bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

anak usia 12 sampai 15 tahun memiliki rata-rata jumlah waktu tidur sebanyak 8,4

sampai 9,3 jam per hari.

Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada

dasarnya penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut

Carpenter dan Graham bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya

perubahan denyut jantung yang diakibatkan oleh perubahan hormon yang

dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat

komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya

tidur pada siswa.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang tidur dapat disimpulkan bahwa

tidur sangat penting bagi tubuh. Karena pada saat tidur sebagian organ tubuh

termasuk otak akan beristirahat. Jika kita kurang tidur maka otak kita pun kurang

istirahat, hal itu menyebabkan konsentrasi belajar menjadi terganggu. Jam

biologis merupakan pengatur waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara

otomatis. Jam biologis manusia sudah terprogram secara genetik untuk

menentukan waktu bangun dan tidur kita. Setiap orang memiliki jam biologis

yang berbeda-beda tergantung pada umurnya. Jika kita melawan jam biologis

maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.

b. Jenis-Jenis Pola Tidur yang Tidak Baik

1). Insomnia

Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk hidup tertidur,

atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat

terbangun. Ada Tiga macam insomnia :(1) Transient insomnia: kesulitan tidur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

hanya beberapa malam, (2) Insomnia jangka pendek: dua atau empat minggu

mengalami kesulitan tidur, (3) Insomnia kronis: kesulitan tidur yang dialami

hampir setiap malam selama sebulan lebih.

2). Parasomnia

Parasomnia adalah suatu kelainan yang disebabkan kejadian perilaku atau

psikologis abnormal yang muncul di kala tidur, tahapan tertentu, atau transisi fase

tidur-terjaga. Parasomnia lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu

menandakan adanya masalah psikologis atau psikiatris yang signifikan.

3). Tidur Apnea

Tidur apnea adalah suatu kondisi dimana terjadinya penghentian napas

disaat tidur. Tidur apnea sangat umum terjadi, layaknya diabetes yang lazim

menimpa orang dewasa. Tidur apnea bisa muncul pada segala kelompok usia dan

jenis kelamin, namun lebih umum menimpa kaum pria.

4). Narkolepsi

Kelainan tidur ini secara umum ditandai munculnya keinginan tidur di

siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh tertidur di sembarang

waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari. Narkolepsi adalah

kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang melibatkan

system saraf pusat tubuh.

5). Paralisis Tidur

Paralisis tidur adalah fungsi alamiah tubuh yang menyebabkan

penderitanya mengalami kelumpuhan dikala tidur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

c. Penyebab Yang Memicu Terjadinya Pola Tidur Yang Tidak Baik Pada

Siswa

Siswa itu sendiri memerlukan waktu 9-10 jam tidur dalam sehari. Tetapi

faktanya sekarang ini jam tidur siswa tidak sampai segitu lagi, semua itu

dikarenakan oleh beberapa hal yang menyebabkan pola tidur yang tidak baik

terjadi pada siswa. Tanpa mereka sadari penyebab pola tidur yang tidak baik dapat

menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh sebuah lembaga National Sleep Foundation menyatakan bahwa

95% dari mereka bermain video games, menonton televisi, menggunakan

komputer atau laptop, dan smartphone, sebelum tidur. Czeisler berpendapat

bahwa layar monitor atau ponsel bisa menyebabkan terhalangnya hormon

melatonin, hormon yang mengeluarkan keinginan tidur bagi seseorang, dan

membuat orang itu tidak mengantuk. Namun, peneliti-peneliti khawatir

penggunaan smartphone, komputer, dan main video game yang lebih

menghipnotis para penggunanya, dibandingkan dengan sekadar menonton TV

yang lebih pasif. Sehingga membuat para siswa akan semakin sulit untuk tidur.

Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dapat mengganggu konsentrasi siswa

dalam belajar.

d. Gejala Pola Tidur Yang Tidak Baik

Ada beberapa gejala pola tidur yang tidak baik seperti merasa mengantuk

sepanjang hari, tidak merasa segar setelah tidur malam, kesulitan bangun di pagi

hari, merasa perlu untuk tidur siang terus-menerus sepanjang hari, merasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

memiliki kebutuhan untuk meminuman kopi setiap saat, merasa perlu untuk tidur

di akhir pekan untuk menebus tidur yang hilang.

e. Dampak Buruk Dari Pola Tidur Yang Tidak Baik

Aktivitas yang sibuk saat ini begitu menyita waktu, sehingga banyak orang

cenderung kekurangan tidur. Padahal, efek kurang tidur bukan sekadar membuat

Anda mengantuk keesokan harinya, dan jadi kurang dapat berkonsentrasi saat

belajar. Banyak orang yang menganggap pola tidur yang tidak baik adalah hal

yang sepele, tetapi dibalik semua itu, pola tidur yang tidak baik dapat berdampak

buruk bagi kesehatan. Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang

tidur. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur

yang tidak baik:

1). Para ahli mengungkapkan, kurang tidur akan membuat kemampuan

motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup,

menabrak atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang

dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang ceroboh.

2). Tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting agar tubuh sehat.

Karena pada saat tidur malam hari saatnya proses regenerasi sel dari dalam. Bila

kita kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh akan melemah. Tubuh akan mudah

terserang virus yang ringan, seperti flu dan batuk. Walaupun kita mengatur pola

makan, tanpa diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh akan tetap

melemah.

3). Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan

tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

bijaksana. Mereka yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk

ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu. Dalam dunia

yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan.

4). Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah

beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang

kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan

lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh

Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang

berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein yang membuat kulit

tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit

mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon

pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut

membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

"Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak—yang kami sebut tidur gelombang

lambat (SWS)—hormon pertumbuhan dilepaskan," kata Phil Gehrman, PhD,

CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral

Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia

5). Tidur yang baik sangat berperan penting dalam berpikir dan belajar.

Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, dapat mengganggu

kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat

belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari

berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur,

maka kemampuan mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami selama seharian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

akan menurun. Menurut Sean Drummond PhD, seorang peneliti masalah tidur dari

University of California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih

mudah mengambil risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal

itu justru sering membuat rencana berantakan. Alhasilnya, saat di sekolah siswa

jadi tidak bisa berkonsentrasi saat belajar karena pada malam harinya kekurangan

tidur dan saat di sekolah siswa pun jadi tertidur di kelas. Akibatnya konsentrasi

belajar pun jadi menurun.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian (Nabkasorn, Et al, 2005): Effects of physical exercise on

depression, neuroendocrine stress hormones and physiological fitness in

adolescent females with depressive symptoms. Metode: Empat puluh sembilan

sukarelawan perempuan (usia 18 - 20 tahun, mean 18,8 ± 0,7 tahun) dengan gejala

depresi ringan sampai sedang, seperti yang telah diukur dengan Centre for

Epidemiologic Studies Depression (CES-D) scale, secara acak subyek kemudian

diberikan program latihan jogging training dengan intensitas ringan selama

delapan minggu yang terdiri dari lima kali per minggu dan 50 menit tiap sesinya.

Hasil: Setelah sesi latihan skor depresi CES-D keseluruhan menunjukkan

penurunan yang signifikan.

Penelitian (Lubis & Simanjuntak, 2007): Perbedaan Mood Ditinjau dari

Kebiasaan Berolahraga. Metode: Melibatkan 120 orang dewasa muda di Medan.

Para responden berpartisipasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang

memenuhi kriteria: pekerja pria atau wanita, usia 20-40 tahun. Metode yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

digunakan untuk memilih responden adalah non-probability incidental sampling.

Data yang dikumpulkan dalam Penelitian diuji dengan menggunakan Analisis

Varians. Alat ukur yang digunakan adalah mood scale dan stages of exercise self

report. Hasil: Adanya perbedaan mood yang sangat signifikan ditinjau dari

kebiasaan berolahraga (dengan reliabilitas skala mood = 0,922), dimana subyek

yang berolahraga secara teratur selama enam bulan (lebih) mengalami mood yang

lebih positif dari subyek lainnya.

Penelitian (Greenwood & Fleshner, 2008): Exercise, Learned

Helplessness, and the Stress-Resistant Brain. Metode: peneliti menggunakan

model hewan untuk menjelaskan mekanisme potensial yang mendasari efek

protektif aktivitas fisik. Menggunakan konsekuensi perilaku stres tak terkendali

atau learned helplessness sebagai analog perilaku depresi dan kecemasan hewan

seperti pada tikus, peneliti menyelidiki faktor-faktor yang bisa menjadi penting

bagi antidepresan dan anxiolytic sifat latihan (yaitu, wheel running). Hasil: Wheel

running mencegah learned helplessness serta bisa menjelaskan neurobiologi

kompleks depresi dan kecemasan, berpotensi membimbing strategi baru untuk

pencegahan stres yang berhubungan dengan mood disorders.

Penelitian (Caroline, 2010): Gambaran Tingkat Stres pada Mahasiswa

Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian ini

adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah

sampel sebanyak 90 mahasiswa kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan

tingkat kesalahan absolut (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel adalah

teknik stratified random sampling. Sampel kemudian didistribusikan secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

merata. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis

data dilakukan dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

versi 17.0. Hasil penelitian menunjukkan persentase stres ringan, sedang, dan

berat adalah 26,7%, 22,2%, dan 22,2%. Sekitar 28,9% mahasiswa kedokteran

tidak mengalami stres.

Penelitian (Bahrul Ulumuddin A, 2011): Hubungan Tingkat Stres

Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Diponegoro. Metode : penelitian ini menggunakan desain deskriptif

studi korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah

sampel sebanyak 145 responden , analisis data dengan menggunakan uji statistik

Fisher-Exact. Hasil: 34 responden (23,4%) mengalami stres ringan, 31 (21,4%)

responden mengalami stres sedang, 3 responden (2,1%) mengalami stres berat,1

responden (0,7%) mengalami stres sangat berat, dan 62 responden (42,8%)

mengalami insomnia. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara

tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Diponegoro.

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara pola tidur dengan tingkat stres.

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh

semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup

agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh

melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek

yang bagus terhadap kesehatan (Guyton & Hall, 1997). Menurut Lanywati (2001),

kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur

(kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kebutuhan waktu

tidur bagi setiap orang adalah berlainan, tergantung pada kebiasaan yang dibawa

selama perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas pekerjaan, usia, kondisi

kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan tidur pada dewasa 6-9 jam untuk

menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga kondisi fisik karena usia

yang semakin senja mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak dapat berfungsi

optimal, maka untuk mencegah adanya penurunan kesehatan dibutuhkan energi

yang cukup dengan pola tidur yang sesuai (Lumbantobing, 2004).

Waktu tidur yang kurang dari kebutuhan dapat mempengaruhi sintesis

protein yang berperan dalam memperbaiki sel–sel yang rusak menjadi menurun.

Kelelahan, meningkatnya stres, kecemasan serta kurangnya konsentrasi dalam

aktivitas sehari–hari adalah akibat yang sering terjadi apabila waktu tidur tidak

tercukupi. Hasil penelitian yang menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres

dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Diponegoro menggunakan desain deskriptif studi korelasi dengan

menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 145

responden , analisis data dengan menggunakan uji statistik Fisher-Exact. Hasil:

34 responden (23,4%) mengalami stres ringan, 31 (21,4%) responden mengalami

stres sedang, 3 responden (2,1%) mengalami stres berat,1 responden (0,7%)

mengalami stres sangat berat, dan 62 responden (42,8%) mengalami insomnia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

2. Hubungan antara intensitas berolahraga dengan tingkat stres.

Endorfin atau beta-endorfin merupakan neurotransmitter opioid endogen

yang memiliki efek analgesik dan adiktif (seperti halnya morphin dan kodein).

Selain itu endorfin juga dapat memberikan perasaan nyaman, tenang (relaksasi)

dan beberapa sumber mengatakan endorfin dapat meningkatkan sistem kekebalan

tubuh dan menekan pertumbuhan kanker (Abdilah & Nurhayati, 2008). Hormon

ini dikeluarkan salah satunya saat berolahraga. Inilah mengapa setelah melakukan

olahraga aerobik (renang, jogging, bersepeda) membuat merasa lebih fresh dan

menyenangkan (Jati, 2012).

Di samping itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga dapat

menurunkan insiden dan keparahan gangguan mood yang berkaitan dengan stres

termasuk ansietas dan depresi. Efek ini berhubung dengan peningkatan

neurotransmiter terutamanya serotonin dan dopamin dan juga sekresi endorfin

(Greenwood & Fleshner, 2008). Maka, olahraga adalah salah satu cara yang

sungguh bermanfaat untuk melawan efek stres terhadap kesehatan yang

merugikan (Castro, Wilcox. O’Sullivan, Baumann, & King, 2002).

3. Hubungan antara pola tidur, intensitas berolahraga dengan tingkat stres.

Dari beberapa hasil penelitian tentang pola tidur dengan tingkat stres dan

intensitas berolahraga dengan tingkat stres maka peneliti bermaksud meneliti

hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur terhadap tingkat stres.

Adapun hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat

stres dapat digambarkan sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Gambar 2.1. Bagan Kerangka berpikir

Hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat stres

D. Hipotesis

Dari kerangka berpikir diatas sehingga bisa disimpulkan hipotesis sebagai

berikut :

a. Ada hubungan intensitas berolahraga dan tingkat stres.

b. Ada hubungan pola tidur dan tingkat stres.

c. Ada hubungan bersama intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat

stres.

Kepribadian

Hukum

Tingkat Stres

Pekerjaan

Kognitif

Lingkungan

Keuangan

Stressor

Uji korelasi

Perkembangan

fisk mental

Kondisi Fisik

Kelelahan Pola tidur

Aktifitas

olahraga

Aktifitas

olahraga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi dengan pendekatan cross-

sectional yang bertujuan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Adapun

bentuk rancangan penelitian ini dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut:

Gambar 3.1.

Desain penelitian

Keterangan gambar:

r1: hubungan antara intensitas berolahraga terhadap tingkat stres

r2: hubungan antara pola tidur terhadap tingkat stres

r1.2: hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur terhadap tingkat stress

Intensitas Berolahraga

Tingkat Stres

Pola Tidur

r 1

r 1.2

r 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di institusi Prodi D III Fisioterapi Poltekkes

Surakarta.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Tingkat satu Prodi

D III Fisioterapi Poltekkes Surakarta tahun akademik 2013/2014 yang berjumlah

91 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dari total populasi mahasiswa tingkat

satu tahun ajaran 2013/2014 yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini dengan mengisi informed consent.

D. Identifikasi Variabel

1. Identifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel indenpen (bebas)

Variabel independen merupakan yang menjadi penyebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat). (Aziz alimul,2007:35). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah :

1) Intensitas berolahraga : X1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

2) Pola tidur : X2

b. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variabel independen. (Aziz alimul,2007 :35). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah tingkat stres (Y).

E. Definisi Operasional

1. Intensitas berolahraga

a. Intensitas berolahraga merupakan jumlah banyaknya latihan olahraga yang

dilakukan seseorang dalam waktu satu minggu.

b. Alat ukur berupa kuesioner.

c. Data yang didapatkan adalah data ordinal.

2. Pola Tidur

a. Pola tidur merupakan suatu keadaan yang berulang - ulang, perubahan

status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu.

b. Alat ukur berupa kuesioner.

c. Data yang didapatkan adalah data ordinal.

3. Tingkat Stres

a. Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap berat ringannya suatu

pengalaman emosional negatif yang berupa respon tubuh yang tidak

spesifik terhadap stresor yang dapat mencetuskan kondisi ketegangan yang

mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang serta

mengganggu keseimbangan fisiologis dan psikologis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

b. Alat ukur berupa kuisioner.

c. Data yang didapatkan adalah data ordinal.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan adalah

kuisioner. Jenis kuisioner adalah kuisioner dengan pertanyaan tertutup untuk

intensitas olahraga, pola tidur dan tingkat stres, sehingga responden hanya perlu

memberikan jawaban dengan membubuhkan tanda check (√) pada lembar

jawaban yang telah disediakan.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau

kuisioner. Skala pengukuran kuisioner intensitas olahraga dan pola tidur dengan

tingkat stres dengan menggunakan skala likert.

1. Kisi-kisi kuisioner intensitas olahraga

Kisi-kisi kuisioner intensitas olahraga dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuisioner Intensitas olahraga

Variabel Indikator

Aitem

Jumlah

Favourable Unfavourable

Intensitas a. Intensitas 1,2,4,5,6

5

olahraga b. Durasi 3,16,18

3

c. Jenis 15,17

2

d. Manfaat 8,13,19,20,21,22

6

e. Dampak 7,9,10,11,12,14

6

Jumlah 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

2. Kisi-kisi kuisioner pola tidur

Kisi-kisi kuisioner tenytang pola tidur dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Pola Tidur

Variabel Indikator Aitem

Jumlah Favourable Unfavourable

Pola tidur a. Pola/waktu 3,11,13 1,2,10 6

b. Manfaat 12 9,20 3

b. Dampak 2,4,5,6,7,8

11

14,15,16,17,19

Jumlah 15 5 20

3. Kisi-kisi kuisioner tingkat stres

Kisi-kisi kuisioner tentang tingkat stres dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Tingkat Stres

Variabel Indikator Aitem

Jumlah Favourable Unfavourable

Tingkat a. Gejala fisik 3,4,5,8,10,11 9 7

Stres b. Emosi 1,2,12,15,18,19 16 7

b. Perilaku 6,7,13,14,17,21 20 9

22,23

Jumlah 20 3 23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Tabel 3.4 Skoring Kuisioner Intensitas Olahraga, Pola Tidur dan Tingkat Stres

Alternatif jawaban Skor

Selalu 4

Sering 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

G. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji validitas

Dilakukan uji coba dari kuesioner ini diberikan kepada perwakilan dari

populasi yang homogen tetapi tidak dipakai sebagai sampel pada penelitian

selanjutnya. Butir soal yang digunakan sebagai data penelitian adalah butir soal

yang valid. Sebuah instrumen dikatakatakn valid jika mampu mengukur apa yang

diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Suatu skala pengukuran disebut valid apabila melakukan apa yang

seharusnya dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, uji

validitas dihitung dengan menghitung korelasi antar skor tiap butir pernyataan

dengan total skor atau disebut uji korelasi Pearson dengan tingkat kesalahan

sebesar 0,05.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Keputusan Uji :

a. Bila rhitung > ttabel instrumen valid

b. Bila rhitung < ttabel instrumen tidak valid

Suatu item dikatakan valid atau memberikan kontribusi yang baik apabila

memiliki koefisien validitas yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50.

Rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment, yaitu :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden penelitian

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel apabila jawaban dari

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Reliabilitas diukur dengan menggunakan Cronbach Alpha > 0,60. Rumus yang

digunakan Alfa Cronbach

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alfa

k = jumlah item

Sj = varians untuk responden I

Sj = jumlah varians skor total

Keputusan Uji :

a. Bila α > rtabel maka instrumen reliabel

b. Bila α < rtabel maka instrumen tidak reliabel

Berdasarkan hasil uji coba untuk 22 item dari kuesioner intensitas

olahraga mahasiswa, dinyatakan memenuhi syarat reliabilitas dimana korelasi

item total > 0,2 dan Alpha Cronbach > 0,6 yaitu 0,92 sebanyak 15 item. Adapun

item-item yang drop out adalah nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15.

Uji coba untuk 20 item dari kuesioner pola tidur mahasiswa, dinyatakan

memenuhi syarat reliabilitas dimana korelasi item total total > 0,2 dan Alpha

Cronbach > 0,6 yaitu 0,79 sebanyak 13 item. Adapun item-item yang drop out

adalah nomor 3, 4, 10, 11, 12, 13, 17.

Uji coba untuk 23 item dari kuesioner tingkat stres, dinyatakan

memenuhi syarat reliabilitas dimana korelasi item total total > 0,2 dan Alpha

Cronbach > 0,6 yaitu 0,94 sebanyak 19 item. Adapun item-item yang drop out

adalah nomor 8, 21, 22, 23.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Tabel 3.5 Hasil uji konsistensi internal dari item-item variabel intensitas olahraga,

pola tidur dan tingkat stres yang memenuhi syarat reliabilitas

Variabel Intensitas

Olahraga

Variabel Pola Tidur Variabel Tingkat Stres

No.

Ite

m

corelate

d item

total

Alpha Cronbac

h

No.

Ite

m

corelate

d item

total

Alpha

Cronbac

h

No.

Ite

m

corelate

d item

total

Alpha

Cronbac

h

1

2

3

4

5

6

13

14

16

17

18

19

20

21

22

0.39

0.57

0.36

0.67

0.38

0.53

0.26

0.29

0.48

0.52

0.55

0.57

0.32

0.59

0.63

0.84

0.83

0.84

0.82

0.84

0.84

0.85

0.84

0.83

0.83

0.83

0.83

0.84

0.83

0.82

1

2

5

6

7

8

9

14

15

16

18

19

20

0.48

0.41

0.37

0.57

0.61

0.49

0.59

0.43

0.38

0.54

0.31

0.45

0.43

0.81

0.81

0.81

0.80

0.80

0.80

0.80

0.81

0.81

0.80

0.82

0.81

0.81

1

2

3

4

5

6

7

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

0.59

0.81

0.40

0.26

0.43

0.62

0.73

0.48

0.32

0.72

0.54

0.42

0.69

0.62

0.57

0.54

0.65

0.61

0.59

0.91

0.90

0.91

0.91

0.91

0.91

0.90

0.91

0.91

0.90

0.91

0.91

0.90

0.90

0.91

0.91

0.90

0.91

0.91

Sumber: analisis spss Juni 2014

3. Uji hipotesis

Uji hipotesis hubungan masing-masing antara intensitas berolahraga dan

pola tidur dengan tingkat stres digunakan uji korelasi Spearman dengan

menggunakan bantuan program komputer program SPSS versi 17.0 for windows.

Sedangkan uji hipotesis hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur

dengan tingkat stres menggunakan uji Regresi Logistik.

Pada uji korelasi Spearman terdapat koefisien korelasi (r) dengan

interpretasi seperti tampak pada tabel di bawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Tabel 3.6. Interpretasi koefisien korelasi (r)

Besaran nilai r Interpretasi

0.00 – 0.33

0.34 - 0.66

0.67 – 0.10

Korelasi rendah (lemah)

Korelasi sedang

Korelasi kuat (tinggi)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik

respoden dan jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner

untuk masing-masing variabel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk

mengetahui rata-rata jawaban dari responden. Gambaran karakteristik responden

dan jawaban responden dapat dilihat sebagai berikut :

1. Gambaran Karakteristik Responden

Gambaran karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur dan

jenis kelamin, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

a. Umur

Tabel 4.1 Deskripsi Umur Responden Mahasiswa

Umur responden Jumlah Responden Persentase (%)

< 20 tahun 28 30.8

20 tahun 57 62.6

> 20 tahun 6 6.6

Total 91 100.0

Sumber : hasil analisis data dengan spss Juni 2014

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa mayoritas dari 91

responden berumur 20 tahun sebanyak 57 orang (62,6.%), sedangkan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

berumur < 20 tahun 28 orang (30,8%) dan sisanya sebanyak 6 orang (6,6%)

berumur >20 tahun.

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Deskripsi Jenis Kelamin Responden Mahasiswa

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki – laki 24 26,4

Perempuan 67 73,6

Total 91 100.0

Sumber : hasil analisis data dengan spss Juni 2014

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 91 orang responden,

24 orang (26,4%) subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki dan 67 orang

(73,6%) responden berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden berjenis

kelamin perempuan, dengan frekuensi 73,6%.

2. Data Variabel Penelitian

a. Karakteristik Data

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Mahasiswa

Variabel N Mean SD Min Max

Intensitas Olaraga 91 54.29 6.27 37 68

Pola Tidur 91 46.59 5.25 32 61

Tingkat Stres 91 52.64 8.14 35 78

Sumber : hasil analisis data dengan spss Juni 2014

Berdasarkan data penelitian diatas menunjukkan bahwa rata-rata variabel

intensitas olahraga memiliki mean 54.29 dengan nilai minimum 37 dan nilai

maksimum 68 dengan nilai standar deviasi sebesar 6.27 yang berarti memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

data dengan variabilitas atau keberagaman data semakin kecil atau semakin

homogen. Pola tidur memiliki mean 46.59 dengan nilai minimum 32 dan

maksimum 61 dengan nilai standar deviasi sebesar 5.24 yang berarti memiliki

data dengan variabilitas atau keberagaman data semakin kecil atau semakin

homogen. Tingkat stres memiliki nilai men 52.64 dengan nilai minimum 35 dan

nilai maksimum 78 dengan nilai standara deviasi sebesar 8.14 yang berarti

memiliki data dengan variabilitas atau keberagaman data semakin kecil atau

semakin homogen.

b. Distribusi Frekuensi

Jawaban responden didapat dari besarnya interval kelas mean, dengan

cara dibuat rentang skala, sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata

penilaian responden terhadap setiap veriabel yang ditanyakan. Melalui proses

tabulasi data minat, motivasi dan kecerdasan emosi serta prestasi belajar, peneliti

mengemukakan deskripsi data sebagai berikut :

1). Intensitas olahraga Mahasiswa

Berdasarkan data mengenai intensitas olahraga mahasiswa, dapat dibuat

tabel distribusi frekuensi tampak pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Olahraga

NO RENTANG KATEGORI FREKUENSI PROSENTASE

1 45 - 60 Tinggi 1 1.1 %

2 30 - 44 Sedang 60 65.9 %

3 < 30 Rendah 30 33 %

Jumlah 91 100 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Berdasar tabel distribusi frekuensi tersebut di atas dapat diketahui bahwa

nilai rentang 45 – 60 merupakan frekuensi tertinggi yaitu 65.9%, sehingga rata-

rata intensitas olahraga mahasiswa tergolong sedang. Tabel tersebut dalam

diagram lingkaran (piechart) tergambar sesuai pada gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.1 Prosentase Kategori Variabel Intensitas Olahraga

Adapun deskripsi data untuk intensitas olahraga nilai minimum,

maksimum dan rata-rata seperti tampak pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5. Deskripsi data intensitas olahraga

Variabel

Jumlah

sampel (n)

Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

Nilai

Rata-rata

Standar

deviasi

Intensitas

Olahraga 91 20 50 37.32 5.92

Pada tabel tersebut nilai total intensitas olahraga mahasiswa sebanyak 91

orang dengan 15 soal dari skala Linkert minimum adalah 20, sedangkan

maksimumnya adalah 50 dengan rata-rata nilai total 37.32.

2). Pola Tidur Mahasiswa

Berdasarkan data mengenai pola tidur mahasiswa, dapat dibuat tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Sedang

65.9 %

Rendah

33 %

Tinggi

1.1 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi pola tidur mahasiswa

NO

RENTANG KATEGORI FREKUENSI PROSENTASE

1 39 – 52 Tinggi 4 4.4 %

2 26 - 38 Sedang 83 91.2 %

3 < 26 Rendah 4 4.4 %

Jumlah 91 100 %

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut di atas diketahui bahwa

nilai rentang 26-38 merupakan frekuensi tertinggi yaitu 91.2%, sehingga rata-rata

pola tidur mahasiswa tergolong sedang (cukup teratur).

Tabel tersebut dalam diagram lingkaran (piechart) tergambar sesuai pada

gambar 4.2 sebagai berikut :

Adapun deskripsi data untuk pola tidur nilai minimum, maksimum dan

rata-rata seperti tampak pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7. Deskripsi data pola tidur

Variabel

Jumlah

sampel (n)

Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

Nilai Rata-

rata

Standar

deviasi

Intensitas

Olahraga 91 17 42 29.45 4.72

Sedang

91.2 %

Tinggi

4.4 %

Rendah

4.4 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Pada tabel tersebut nilai total pola tidur mahasiswa sebanyak 91 orang

dengan 13 soal dari skala Linkert minimum adalah 17, sedangkan maksimumnya

adalah 42 dengan rata-rata nilai total 29.45.

3). Tingkat Stres Mahasiswa

Berdasarkan data mengenai tingkat mahasiswa, dapat dibuat tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi tingkat stres mahasiswa

NO

RENTANG KATEGORI FREKUENSI PROSENTASE

1 57 – 76 Tinggi 25 27.5 %

2 38 - 56 Sedang 65 71.4 %

3 < 38 Rendah 1 1.1 %

Jumlah 91 100 %

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut di atas diketahui bahwa

nilai rentang 38-56 merupakan frekuensi tertinggi yaitu 71.4%, sehingga rata-rata

tingkat stres mahasiswa tergolong sedang.

Tabel tersebut dalam diagram lingkaran (piechart) tergambar sesuai pada

gambar 4.3 sebagai berikut :

Sedang

71.4 %

Tinggi

27.5 %

Rendah

1.1 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Adapun deskripsi data untuk tingkat stres nilai minimum, maksimum dan

rata-rata seperti tampak pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9. Deskripsi data tingkat stres

Variabel

Jumlah

sampel (n)

Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

Nilai Rata-

rata

Standar

deviasi

Intensitas

Olahraga 91 26 62 41.21 7.92

Pada tabel tersebut nilai total tingkat stres mahasiswa sebanyak 91 orang

dengan 19 soal dari skala Linkert minimum adalah 26, sedangkan maksimumnya

adalah 62 dengan rata-rata nilai total 41.21.

3. Analisis Data

Sehubungan dengan perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan

sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa

variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat stres adalah intensitas olahraga (X1)

dan pola tidur (X2). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat stres

yaitu variabel Y.

a. Hasil uji Prasyarat

1). Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak (Ghozali, 2009). Berdasarkan salah satu hasil uji Kolmogorov-

Smirnov cara untuk melakukan uji normalitas data dengan hipotesis :

Ho = Skor pengkuran berdistribusi normal

Ha = Skor pengukuran tidak berdistribusi normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai signifikansi lebih

dari 0,05. Perhitungan analisis Kolmogorov-Smirnov menggunakan

bantuan program SPSS for windows terhadap residual regresi diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 91

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 8.09173898

Most Extreme Differences Absolute .059

Positive .059

Negative -.045

Kolmogorov-Smirnov Z .564

Asymp. Sig. (2-tailed) .908

Sumber : hasil analisis spss Juni 2014

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa data penelitian dari variabel

intensitas olahraga, pola tidur dan tingkat stres berdistribusi normal, hal ini

terlihat dari nilai Asymp.sig. 0,908 lebih besar dari 0,05.

2) Uji Linieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang

diteliti bersifat linier atau tidak. Uji linieritas menggunakan uji F dengan bantuan

program komputer SPSS for windows. Hipotesis yang digunakan untuk menguji

linieritas garis regresi dinyatakan sebagai berikut :

Ho = Model regresi berbentu linier

Ha = Model regresi berbentuk non linier

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai signifikansinya

lebih dari 0,05 . Uji linieritas ini dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.11. Hasil Uji Linieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola

Tidur dengan Tingkat Stres

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1958.266 2 979.133 21.526 .000a

Residual 4002.767 88 45.486

Total 5961.033 90

a. Predictors: (Constant), Pola Tidur, Intensitas Olahraga

b. Dependent Variable: Tingkat Stres

Sumber : hasil analisis spss juni 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

liniearity sebesar 0,000 untuk semua variabel. Karena signifikansi kurang dari

0,05 maka terdapat hubungan yang linier antara intensitas olahraga dan pola tidur

denga tingkat stres. Maka asumsi linieritas telah terpenuhi.

3) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Menguji adanya

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai

VIF lebih kecil dari 10, maka variabel terebut tidak memiliki persoalan dengan

multikolinieritas. Hipotesis yang digunakan untuk menguji multkolinieritas

dinyatakan sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan

Pola Tidur dengan Tingkat Stres

Hasil perhitungan multikolinieritas dengan melihat nilai VIF, dapat

diketahui bahwa untuk semua variabel mmempunyai nilai dibawah angka 10,

sehingga hasil uji multikolinieritas menunjukkan tidak adanya multikolinieritas

antar variabel bebas.

4) Uji Hipotesis

a) Hubungan antara intensitas olahraga dan tingkat stres

Tabel 4.13. Hasil Uji Product Moment Hubungan Intensitas Olahraga dan

Tingkat Stres

Correlations

intensitas olahraga tingkat stres

intensitas olahraga Pearson Correlation 1 -.070

Sig. (2-tailed) .510

Sum of Squares and Cross-products

3153.758 -295.055

Covariance 35.042 -3.278

N 91 91

tingkat stres Pearson Correlation -.070 1

Sig. (2-tailed) .510

Sum of Squares and Cross-products

-295.055 5645.033

Covariance -3.278 62.723

N 91 91

Sumber : hasil analisis spss Juni 2014

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.278 .377 3.387 .001

intensitas Olahraga 1

-.007 .096 -.007 -.071 .943 .994 1.006

Pola Tidur 1 .501 .159 .319 3.152 .002 .994 1.006

Sumber : hasil analisis spss Juni 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Dari tabel diatas berdasarkan analisis uji Product Moment diatas diperoleh

p = 0.510, hal ini menunjukkan p > 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian

dapat simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel intensitas olahraga

dengan tingkat stres.

b) Hubungan antara pola tidur dan tingkat stres

Tabel 4.14. Hasil Uji Product Moment Pola Tidur dan Tingkat Stres

Correlations

tingkat stres pola tidur

tingkat stres Pearson Correlation 1 .543**

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-products

5645.033 1825.440

Covariance 62.723 20.283

N 91 91

pola tidur Pearson Correlation .543** 1

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-products

1825.440 2004.527

Covariance 20.283 22.273

N 91 91

Sumber : hasil analisis spss Juni 2014

Dari tabel diatas berdasarkan analisis uji Product Moment diatas diperoleh p

= 0.000, hal ini menunjukkan p < 0.05 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian

dapat simpulkan bahwa ada hubungan antara variabel pola tidur dengan tingkat

stres serta memiliki hubungan yang sedang terlihat dari pearson corelation yang

berada diantara 0,34 – 0,66.

c) Hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres

Tabel 4.15. Hasil uji Regresi Linier Berganda untuk mengetahui hubungan

intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

1 Regression 1958.266 2 979.133 21.526 .000a

Residual 4002.767 88 45.486

Total 5961.033 90

a. Predictors: (Constant), Pola Tidur, Intensitas Olahraga

b. Dependent Variable: Tingkat Stres

Sumber: analisis spss juni 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

liniearity sebesar 0,000 untuk semua variabel. Karena signifikansi kurang dari

0.05 artinya Ho ditolak terdapat hubungan intensitas olahraga dan pola tidur

dengan tingkat stres.

Tabel 4.16. Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Anova untuk mengetahui

hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.

Dari tabel diatas angka R Square sebesar 0,315 atau 31,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa intensitas olahraga dan pola tidur mempunyai hubungan

sebesar 31,5% dengan tingkat stres sedangkan sisanya 68,5% dipengaruhi variabel

lain diluar penelitian.

Tabel 4.17. Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Coefficient untuk mengetahui

hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Change Statistics

R Square Change Sig. F Change

1 .562a .315 .300 .315 .000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

1 (Constant) 20.709 5.856 3.537 .001

intensitas olahraga -.196 .119 -.146 -1.642 .104

pola tidur .944 .149 .562 6.319 .000

a. Dependent Variable: tingkat stres

Sumber : hasil analisis spss juni 2014

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, diperoleh persamaan regresi

linier berganda yang signifikan sebagai berikut :

Y = 20.709 + -0,196 X1 + 0,944 X2

Dimana :

Y = Tingkat Stres

X1= Intensitas Olahraga

X2= Pola Tidur

Konstanta (a) yang dihasilkan sebesar 20.704 menunjukkan bahwa tingkat

stres (Y) sebesar 20.704 satu-satuan jika variabel intensitas olahraga (X1) dan

pola tidur (X2), bernilai konstan.

Variabel intensitas olahraga mempunyai nilai sebesar -0,196 artinya nilai

tersebut bernilai dibawah nol, sehingga bernilai negatif. Tanda negatif

menunjukkan bahwa intensitas olahraga erpengaruh negatif terhadap tingkat stres.

Variabel pola tidur mempunyai nilai sebesar 0.944 artinya apabila variabel

pola tidur naik satu satuan akan menambah tingkat stres sebesar 0.944 satuan, jika

variabel yang lain dianggap konstan. Tanda positif menunjukkan bahwa pola tidur

memiliki pengaruh positif terhadap tingkat stres.

Tabel 4.18. Perhitungan Sumbangan Efektif dan Relatif

Komponen B Cross

Product Regresi

Sumb Efektif

Total

Intensitas Olahraga -0.196 -295 1780 31.5%

Pola Tidur 0.944 1825

Sumber : hasil analisis spss juni 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

SExi = bxi.crossproduct.R2 / Regression

SEIntensitas Olahraga = -0.196 x -295 x 31.5 / 1780 x 100% = 10.23%

SEPola Tidur = 0.944 x 1825 x 31.5 / 1780 x 100%= 30.48%

SRIntensitas Olahraga = SEIntensitas Olahraga / R2

= 10.23/31.5 = 20%

SRPola Tidur = SEPola Tidur / R2 = 30.48 / 31.5 = 80 %

Kesimpulan dari perhitungan diatas adalah sumbangan efektif intensitas

olahraga terhadap tingkat stres adalah 10.23% serta sumbangan relatif 20% dan

sumbangan efektif pola tidur terhadap tingkat stres adalah 30.48% serta

sumbangan relative 80%.

B. Pembahasan

1. Tidak Ada Hubungan Intensitas Olahraga dan Tingkat Stres

Berdasarkan perhitungan korelasi yang telah dilakukan untuk hubungan

intensitas olahraga dan tingkat stres diperoleh p = 0.510 > 0.05 dalam taraf

signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas olahraga tidak

mempunyai hubungan terhadap tingkat stres mahasiswa Prodi D III Fisioterapi

Poltekkes Surakarta.

Hal ini dapat diartikan bahwa tidak berlakunya intensitas olahraga sebagai

koping stres yang mendominasi pada mahasiswa Prodi DIII Fisioterapi Poltekkes

Surakarta. Koping stres yang digunakan mahasiswa Prodi DIII Fisioterapi

Poltekkes Surakarta diantaranya menonton film sebagai koping yang

mendominasi, shopping, main game, tidur, makan dan mencari suasana baru.

Sesuai dengan teori ‘Strategi coping’ merupakan suatu upaya individu untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

menanggulangi situasi stres yang menekan akibat masalah yang dihadapinya

dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh

rasa aman dalam dirinya sendiri. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), ada dua

jenis strategi coping, yaitu: (1) problem-solving focused coping, dimana individu

secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau

situasi yang menimbulkan stres dan (2) emotion-focused coping, dimana individu

melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan

diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang

penuh tekanan.

Koping stres yang digunakan mahasiswa diantaranya menonton film

sebagai koping yang paling mendominasi, shopping, main game, tidur, makan,

dan mencari suasana baru. Keadaan ini mungkin bagi mahasiswa lebih

mempermudah, tidak perlu keluar rumah atau kos untuk sekedar menghilangkan

stres dengan cara berolahraga. Menonton film dan main games hanya butuh duduk

didepan televisi ataupun duduk didepan laptop.

Olahraga merupakan sebuah koping stres yang memiliki fungsi umum

sebagai Emotion-focused coping, yaitu suatu usaha untuk mengontrol respons

emosional terhadap situasi yang sangat menekan. Fungsi koping ini cenderung

dilakukan apabila individu tidak mampu atau merasa tidak mampu mengubah

kondisi stres, yang dilakukan individu adalah dengan mengatur emosinya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jemirda

Sundari (2012) yang menunjukkan bahwa intensitas olahraga tidak berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

terhadap tingkat stres pada mahasiswa reguler 2008 Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Saat mengalami stres mahasiswa dapat mengatur emosinya dengan

beberapa cara, antara lain adalah dengan melakukan aktifitas yang disukai selain

olahraga seperti menonton film untuk mengalihkan perhatian dari masalah. Begitu

juga halnya dengan shoping dan main games. Hal tersebut menunjukkan tidak

menutup kemungkinan bahwa mahasiswa Prodi DIII Fisioterapi Poltekkes

Surakarta yang melakukan olahraga bukan untuk menghilangkan stres mereka

melainkan hanya sebatas aktifitas fisik saja.

2. Ada Hubungan Pola Tidur dan Tingkat Stres

Berdasarkan perhitungan korelasi yang telah dilakukan untuk hubungan

motivasi dan prestasi belajar diperoleh p = 0.000 < 0.05 dalam taraf signifikasi

5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola tidur mempunyai hubungan

positif dan signifikan dengan tingkat stres mahasiswa Prodi D III Fisioterapi

Poltekkes Surakarta.

Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang

relatif menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, irama tidur,

frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur, dan kepuasan tidur.

Lamanya kebutuhan tidur bervariasi antara tiap orang dan sangat sulit untuk

menilai berapa lama tidur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi

optimal. Pola tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada

performa sekolah. Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

menyadari perbedaan perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah

jam biologis remaja atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa pubertas,

fase tidurnya menjadi telat. Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun

tidur lebih telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam

hari dan menjadi lebih susah tidur. Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di

mana seseorang mengalami perubahan jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat

sehubungan dengan kedaaan biologis atau kebutuhan emosi.

Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada

dasarnya penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut

Carpenter dan Graham (2002) bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya

perubahan denyut jantung yang diakibatkan oleh perubahan hormon yang

dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat

komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya

tidur pada siswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Resti

Putri Wulandari (2012) yang menunjukkan bahwa gangguan tidur berpengaruh

terhadap tingkat stres pada mahasiswa skripsi di salah satu Fakultas Rumpun

Science-Technology Universitas Indonesia.

Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tidur sangat penting bagi

tubuh. Karena pada saat tidur sebagian organ tubuh termasuk otak akan

beristirahat. Jika kita kurang tidur maka otak kita pun kurang istirahat, hal itu

menyebabkan konsentrasi belajar menjadi terganggu. Jam biologis merupakan

pengatur waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam biologis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

manusia sudah terprogram secara genetik untuk menentukan waktu bangun dan

tidur kita. Setiap orang memiliki jam biologis yang berbeda-beda tergantung pada

umurnya. Jika kita melawan jam biologis maka akan berdampak buruk bagi

kesehatan. Hal ini yang bisa menjadikan stresor atau pemicu terjadinya stres pada

mahasiswa yang disebabkan gangguan pola tidur yang menyebabkan kondisi

kesehatan yang kurang optimal.

3. Ada Hubungan secara Simultan Intensitas Olahraga dan Pola Tidur

dengan Tingkat Stres

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi diperoleh persamaan regresi linier

berganda disimpulkan bahwa ada hubungan secara simultan antara intensitas

olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres, hal ini dibuktikan dengan nilai

signifikansi (0.00) lebih kecil dari 0,05 dan Fhitung 21.526. Sumbangan efektif

intensitas olahraga terhadap tingkat stres adalah 10,23% serta sumbangan relatif

20%. Sedangkan sumbangan efektif pola tidur terhadap tingkat stres adalah

30,48% dan sumbangan relatif 80% sehingga pengaruh pola tidur lebih dominan

dibandingkan intensitas olahraga.

Berdasarkan hal tresebut diatas bahwa pola tidur lebih dominan terhadap

tingkat stres hal ini disebabkan mahasiswa mengalami gangguan pola tidur karena

aktifitas yang dilakukan sepanjang hari. Aktifitas ini dapat menyebabkan

mahasiswa mengalami kelelahan fisik. Kelelahan fisik sepanjang hari

menyebabkan gangguan tidur (Potter & Perry, 2005). Individu dengan kelelahan

sepanjang hari akan merasakan ketidaknyamanan pada tubuh saat malam hari. Hal

ini akan menyebabkan individu sulit rileks sehingga sulit untuk memulai tertidur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

C. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian tentang hubungan intensitas olahraga dan pola tidur

dengan tingkat stres pada mahasiswa Prodi DIII, memliki keterbatasan yaitu

dalam menentukan pertanyaan kuisioner, peneliti menggunakan pertanyaan

tertutup sehingga data tidak bisa divariasikan dalam melakukan analisi data..

2. Penelitian dilakukan dengan ruang lingkup terbatas pada Prodi D III

Fisioterapi Poltekkes Surakarta, maka generalisasi hasil penelitian juga relatif

terbatas untuk lingkungan pendidikan D III Fisioterapi yang lain.

3. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah berupa pengisian

kuesioner dengan maksud untuk memperoleh informasi sebagai data dari subyek

tentang dirinya sendiri sehingga bersifat self report. Akibat self report tersebut,

maka data yang diberikan belum tentu semuanya tepat sesuai dengan kondisi yang

seharusnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Tidak ada hubungan positif dan signifikan intensitas olahraga dengan

tingkat stres pada mahasiswa Prodi D III Fisioterapi Poltekkes Surakarta

dinyatakan hipotesis ditolak. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya nilai

probabilitasnya 0,510 > 0,05 atau diperolehnya nilai rhitung > rtabel atau -0.07 < 0.21

pada taraf signifikansi 5%.

2. Ada hubungan negatif dan signifikan pola tidur dengan tingkat stres

pada mahasiswa Prodi D III Fisioterapi Poltekkes Surakarta dinyatakan hipotesis

diterima atau teruji kebenarannya. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya nilai

probabilitasnya 0,000 < 0,05 atau diperolehnya nilai rhitung > rtabel atau 0.54 > 0.21

pada taraf signifikansi 5%.

3. Ada hubungan secara simultan antara intensitas olahraga dan pola tidur

dengan tingkat stres, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi (0.000) lebih

kecil dari 0,05 dan Fhitung 21.526. Dengan demikian hipotesis penelitian yang

berbunyi “ada hubungan secara bersama-sama antara intensitas olahraga dan pola

tidur dengan tingkat stres.” dinyatakan diterima. Dari hasil perhitungan

didapatkan sumbangan efektif (SE) intensitas olahraga terhadap tingkat stres

adalah 10.23% serta sumbangan relatif (SR) 20% dan sumbangan efektif (SE)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

pola tidur terhadap tingkat stres adalah 30.48% serta sumbangan relative (SR)

80%.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan kesimpulan penelitian mengenai “Hubungan Intensitas

Olahraga dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Prodi D III

Fisioterapi Poltekkes Surakarta" yaitu adanya hubungan antara pola tidur dengan

tingkat stres, maka pola tidur mahasiswa semakin baik atau teratur, semakin

rendah tingkat stres yang dialaminya.

2. Implikasi Praktis

Berdasar kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa mengatur pola

tidurnya yang lebih baik dengan waktu tidur yang cukup supaya pemulihan

stamina fisiknya setelah beraktifitas bisa optimal sehingga dengan kondisi fisik

yang prima akan menguangi tingkat stres bahkan bisa terhindar dari stres yang

mengganggu kesehatan fisik.

C. Saran

Berdasar kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas,

maka penulis dapat memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi institusi pendidikan maupun mahasiswa Prodi D III Fisioterapi

Poltekkes Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Adapun saran –saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa

a. Mahasiswa diharapkan dapat senantiasa melakukan aktifitas sepanjang

hari dengan teratur bisa mempertahankan kondisi tubuh yang sehat.

b. Mahasiswa disarankan dalam adaptasi terhadap stres bisa melakukan

banyak kegiatan selain olahraga seperti menonton tv, bernyanyi, main games,

shopping, membaca buku, atau melakukan kegiatan yang sangat disenangi.

c. Mahasiswa disarankan untuk dapat memanfaatkan waktu istirahat tidur

yang sebaik-baiknya dengan pengaturan pola tidur yang teratur dan memiliki

waktu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tidur dalam upaya pencegahan

terhadap stres yang dihadapinya.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya akan mengembangkan variabel

yang ada dimana akan lebih memperluas faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat stres.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

DAFTAR PUSTAKA

Abdilah, N, 2008; Hubungan Psikis dengan Produksi Endorphin; Diakses tanggal

13/1/2014, dari http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=3019

Akandere, M., Tekin, A., 2002; The Effect of Physical Exercise on Anxiety; The

Sport Journal. United States Sports Academy. Diakses pada tanggal

22/1/2014, dari http://www.thesportjournal.org/article/effect-physical-

exercise-anxiety

Anisah, Pratiwi, Utami, Widianingrum, 2012; Center for Public Mental Health

UGM; Diakses tanggal 13/1/2014, dari

http://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/kesehatan-mental-sekolah/program-

kampus-indonesia-sejahtera/dasar-pemikiran/

Australian Psycological Society, 2012; Understanding and Managing Stress;

Diakses tanggal 13/1/2014, dari

www.psychology.org.au/Assets/Files/StressTipSheet.pdf

Bernstein, A. D., Nash, W.P., 2006; Essentials of Psychology; 4th edition.

Diakses tanggal 22/1/2014

http://college.cengage.com/psychology/bernstein/psychology/6e/students/c

hapter_outlines/ch13.html

Carolin, 2010; Gambaran Tingkat Stres pada Mahasiswa Pendidikan Sarjana

Kedokteran Universitas Sumatera Utara; Universitas Sumatera Utara,

Medan, Hal. 8.

Castro, C. M., Wilcox, S., O’Sullivan, P., Bauman, K., A.C., 2002; An Exercise

program for women are caring for relatives with dementia; Psychosomatic

Medicine, No. 64, Hal. 458-468.

Center for Public Mental Health UGM, 2012; Dasar Pemikiran: Program Kampus

Indonesia Sejahtera; Diakses tanggal 13/1/2014, dari

http://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/kesehatan-mental-sekolah/program-

kampus-indonesia-sejahtera/dasar-pemikiran/

Dahlan, M.S., 2006; Seri Evidance Based Medicine: Statistika untuk Kedokteran

dan Kesehatan; Edisi kedua, PT. Arkans, Jakarta, Hal. 55, 161.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Folkman, S., & Moskowitz, J.T., 2004; Coping: Pitfalls and promise; Annual

Review of Psychology, No. 55, Hal. 745-774.

Greenwood, B. N., Fleshner, M., 2008; Exercise, Learned Helplessness, and the

Stress-Resistant Brain; Neuromolecular Medicine, No. 10, Hal. 81–98.

Hawari, D., 2002; Manajemen Stres, Cemas dan Depresi; Balai Penerbit FKUI,

Jakarta, Hal. 17, 27-33.

Jati, A.A., 2012; Pengaruh Stress terhadap Sistem Imun. Kekuatan Berfikir

Positif; Diakses tanggal 13/1/2014, dari

http://astumd.wordpress.com/2012/11/06/pengaruh-stress-terhadap-sistem-

imun-kekuatan-berfikir-positif/

Kremer, J., Scully, D., 1994; Psychology in Sport; Psychology Press, England,

Hal. 175.

Krohne, H.W., 2002; Stress and Coping Theories; Diakses tanggal 13/1/2014, dari

http://www.yourans.com/wp-content/uploads/2012/12/Krohne_Stress.pdf

Kushartanti, W., 1988; Kesehatan Olahraga Rehabilitatif; Diakses tanggal

13/6/2014, dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/KESEHATAN%20OLAHRAGA%

20REHABILITATIF.pdf

Lazarus, R., Folkman, S., 1984; Stress, Appraisal, and Coping; 3rd

ed., Springer

Publishing Company, New York, Hal. 233.

Lubis, N.L., Simanjuntak, M., 2007; Perbedaan Mood Ditinjau Dari Kebiasaan

Berolahraga; Majalah Kedokteran Nusantara. Vol. 40. No. 2. Hal. 90.

Nabkasorn, C., Miyai, N., Sootmongkol, A., Junprasert, S., Yamamoto, H., Arita,

M., Miyashita, K., 2005; Effects of Physical Exercise on Depression,

Neuroendocrine Stress Hormones and Physiological Fitness in Adolescent

Females with Depressive Symptoms; European Journal of Public Health,

Vol. 16, No. 2, Hal. 179-184.

Niven, N., 1995; Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat & Profesional

Kesehatan Lain; Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Hal. 122-123.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Notoatmodjo, S., 2005; Metodologi Penelitian Kesehatan; Rineka Cipta.

Nursalam, Jakarta, Hal. 56.

Ogden, J., 2004; Health Psychology: A Textbook; 3rd

ed., McGraw-Hill, England,

Hal. 233.

Pin, T.L, 2011; Hubungan Kebiasaan Berolahraga Teratur dengan Tingkat Stres

pada Mahasiswa Fakultas Kedikteran Universitas Sumatera Utara;

Universitas Sumatera Utara, Medan, Hal. 9.

Ross, S.E., Niebling, B.C., Heckert, T.M., 1999; Sources of Stress among College

Students; College Students Journal, Vol.33, No.2, Hal.6.

Sajoto, M., 1995; Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olah

Raga; Dahara Prize; semarang, Hal. 121, 133-139.

Setiawan, E., 2012; Kamus Besar Bahasa Indonesia; Diakses tanggal 13/1/2014,

dari http://www.kbbi.web.id/

Silalahi, N., 2010; Gambaran Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara; Universitas Sumatera Utara,

Medan, Hal. 1-2.

Soejono, S., Harjadi, F.I., 1984; Olahraga dan Umur; dalam Moeloek, O.,

Tjokronegoro, A. (ed); Kesehatan dan Olahraga; Balai Penerbit FKUI,

Jakarta, Hal. 7, 26-29.

Sugiyono, 2003; Statistik untuk Penelitian; Edisi ketujuh, CV. Alfabeta, Bandung,

Hal. 115-134.

Suryanto, 2011; Peranan Olahraga dalam Mengurangi Stres; Diakses tanggal

13/1/2013, dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131808680/4.%20Peranan%20Olah

raga%20Dalam%20Mengurangi%20Stres%20%28%20WUNY,%20Mei%

202011%20%20%29.pdf

Syarifah, F., 2013; Fakta yang Terjadi pada Tubuh Saat Orang Stres; Diakses

tanggal 13/1/2014, dari http://health.liputan6.com/read/485164/fakta-yang-

terjadi-pada-tubuh-saat-orang-stres

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 1 . Pengantar dan petunjuk pengisian kuisioner uji coba penelitian

LEMBAR PENJELASAN UNTUK PENELITIAN

“Hubungan Intensitas Olahraga Dan Pola Tidur Dengan Tingkat Stres

Pada Mahasiswa Tingkat Satu Fisioterapi Poltekkes Surakarta”

Saya, Pajar Haryatno, mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Kedokteran

Keluarga semester IV Universitas Sebelas Maret Surakarta sedang melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Intensitas Olahraga Dan Pola Tidur Dengan

Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas

olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres pada mahasiswa tingkat satu

Poltekkes Surakarta.

Untuk kepentingan pengumpulan data penelitian ini, saya mohon kesediaan

Anda dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini dengan benar dan sejujur-

jujurnya, tanpa bekerja sama dengan orang lain. Setiap data yang terdapat dalam

kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian

saja. Seandainya Anda menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka

tidak terdapat sanksi apapun.

Setelah memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, saya

mengharapkan Anda dapat mengisi lembar persetujuan partisipasi dalam

penelitian ini.

Surakarta., .......................2014

Hormat saya,

Pajar Haryatno

S541208063

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER PENELITIAN

1. Di bawah ini terdapat pernyataan mengenai intensitas olahraga, pola

tidur, dan tingkat stres, Anda diminta untuk menjawab dengan memilih

salah satu jawaban yang tersedia.

2. Bacalah dengan cermat dan teliti

3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang Anda anggap paling

SESUAI DENGAN KEADAAN ANDA YANG SEBENARNYA,

pilihan yang telah disediakan sebagai berikut :

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

4. Isilah semua butir pernyataan secara lengkap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 2 . Informed Consent

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

__________________________________________________________________

Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah mendapatkan penjelasan

sepenuhnya mengenai penelitian ini,

Judul penelitian : Hubungan Intensitas Olahraga Dan Pola Tidur Dengan

Tingkat

Stres Pada Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta.

Nama peneliti : Pajar Haryatno

Jenis penelitian : Cross-sectional

Lokasi penelitian : Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian.

Surakarta,

2014

Mengetahui, Pembuat

Pernyataan

Peneliti,

(Pajar Haryatno) (........................................)

Nama dan tanda tangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 3. Kuisioner uji coba variabel intensitas olahraga

KUISIONER INTENSITAS OLAHRAGA

Nama : ___________________________Usia : _____ Jenis Kelamin : L / P

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah

1. Anda melakukan kegiatan olahraga

2. Anda melakukan olahraga setiap harinya

3. Waktu yang Anda gunakan dalam setiap berolahraga minimal 30 menit

4. Anda melakukan olahraga 3 kali seminggu

5. Anda melakukan olahraga di pagi hari

6. Anda melakukan olahraga di sore hari

7. Saat olahraga anda merasa cepat lelah

8. Setiap berolahraga anda mengeluarkan keringat

9. Saat berolahraga anda merasa pusing

10. Setiap berolahraga jantung Anda berdetak kencang

11. Setelah selesai berolahraga Anda merasa mengantuk

12. Saat berolahraga Anda merasa sesak napas

13. Setelah berolahraga badan Anda merasa segar dan ringan

14. Saat berolahraga Anda mengalami kram otot

15. Anda melakukan olahraga ringan (joging, jalan pagi, yoga)

16 Anda melakukan olahraga ringan 30 menit-60 menit

17 Anda melakukan olahraga berat (bulu tangkis, volley, sepakbola)

18. Anda melakukan olahraga berat lebih dari 60 menit

19. Sehabis olahraga nafsu makan Anda meningkat

20. Olahraga membuat Anda minum lebih banyak

21. Kebiasaan berolahraga membuat Anda terhindar dari penyakit

22. Kebiasaan berolahraga membuat Anda tampil prima dan bugar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 4. Kuisioner uji coba variabel pola tidur

KUISIONER POLA TIDUR

Nama : __________________________________________

Usia : _____________________ Jenis Kelamin : L / P

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah

1. Kesulitan untuk memulai tidur

2. Tiba-tiba terbangun pada malam hari

3. Bisa terbangun lebih awal/dini hari

4. Merasa mengantuk di siang hari

5. Sakit kepala pada siang hari

6. Merasa kurang puas dengan tidur anda

7. Merasa kurang nyaman/gelisah saat tidur

8. Mendapat mimpi buruk

9. Badan terasa lemah, letih, kurang tenaga

setelah tidur

10. Jadwal jam tidur sampai bangun tidak beraturan

11. Tidur selama 6 jam dalam semalam

12. Badan terasa segar dan ringan setelah tidur

13. Tidur pada waktu siang hari

14. Susah bangun tidur di pagi hari

15. Menguap ketika perkuliahan di siang hari

16. Tidur larut malam karena main game / nonton

TV

17. Minum obat-obatan penenang

18. Konsumsi suplemen vitamin sebelum tidur

19. Begadang malam untuk mengerjakan tugas

20. Kurang tidur malam akan menyebabkan sakit

pagi harinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 5. Kuisioner uji coba variabel tingkat stres

KUISIONER TINGKAT STRES

Nama : _________________________Usia : _____ Jenis Kelamin : L / P

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah

1. Pikiran Saya sering kacau

2. Saya merasa kecewa dengan kehidupan Saya

3. Saya merasa sulit untuk konsentrasi

4. Setiap bangun pagi badan saya terasa lelah

5. Saya merasa kehabisan energi untuk melakukan kegiatan apapun

6. Saya merasa malas untuk melakukan kegiatan apapun

7. Saya merasa putus asa dengan keadaan diri Saya

8. Kepala Saya mudah pusing

9. Saya tidak bisa berkonsentrasi untuk melakukan tugas Saya

10. Badan saya terasa lelah

11. Pikiran saya lelah

12. Saya kehilangan kesabaran dalam menghadapi tugas kuliah Saya

13. Saya merasa mudah marah tanpa sebab yang berarti

14. Saya menolak diri untuk berinteraksi dengan teman kuliah

15. Saya merasa memiliki beban kuliah yang berat

16. Saya merasa tidak mampu mengendalikan masalah yang Saya hadapi

17. Saya bingung apa yang harus Saya lakukan untuk kemajuan perkuliahan Saya

18. Saya mudah emosi ketika menghadapi perilaku teman-teman Saya yang membuat kesal

19. Saya kesal karena sesuatu yang terjadi diluar dugaan saya

20. Saya merasa bahwa saya tidak dapat mengontrol hal-hal penting dalam hidup saya

21. Saya merasa yakin akan kemampuan Saya untuk menangani masalah pribadi Saya

22. Saya mampu untuk mengontrol semua masalah pribadi saya

23. Saya mampu untuk mengontrol semua masalah dalam perkuliahan saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 6. Tabel Data Uji Coba Variabel Intensitas Olahraga

No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Total

1 anggun ayu 2 2 3 2 2 2 2 4 1 4 2 1 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 59

2 anggun r 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 2 2 1 2 3 3 4 4 55

3 anis r 2 2 1 2 2 3 3 3 2 4 1 2 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 60

4 anis wichita 3 3 2 2 4 1 1 4 1 2 1 1 4 2 3 2 1 2 4 4 4 4 55

5 anisah 2 2 1 2 2 1 3 4 2 4 2 2 3 1 2 1 1 1 2 4 4 4 50

6 azar 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 56

7 baiq 2 2 3 1 2 2 1 4 2 2 3 1 4 2 2 2 2 2 2 3 4 4 52

8 choiruniswah 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 1 3 1 2 37

9 desy 1 1 1 1 2 1 3 3 2 3 2 1 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 43

10 devi 2 2 2 2 2 3 2 4 1 3 2 1 4 1 2 2 1 1 3 4 3 4 51

11 diah 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 1 2 3 2 2 3 2 1 4 4 4 4 58

12 elwina 3 2 3 3 3 3 1 4 1 1 2 1 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 62

13 farida 2 1 1 1 1 1 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 46

14 farida R 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 1 1 4 4 3 3 54

15 firmansyah 3 2 4 3 3 2 2 3 1 2 2 1 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 60

16 futri 2 1 2 2 2 2 2 3 1 4 1 1 3 1 3 2 2 1 3 4 4 4 50

17 galuh 2 1 3 1 3 2 4 4 2 4 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 51

18 gilang 2 2 2 3 2 2 2 4 1 3 1 1 4 2 2 1 1 1 3 4 4 4 51

19 ida 2 1 3 1 3 2 3 2 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 3 4 4 4 47

20 intan 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 1 1 3 4 2 2 43

21 ismail 4 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 3 51

22 janti 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 4 1 4 2 2 2 1 1 3 3 3 3 53

23 khoirul 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 55

24 lia 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 49

25 lilis 2 2 2 2 2 2 2 4 1 4 2 1 4 2 1 2 1 2 4 4 3 4 53

26 marita 2 2 3 2 2 1 2 4 1 3 2 1 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 58

27 mavi 2 2 1 1 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 50

28 melina 1 1 2 1 1 1 3 4 2 4 3 1 4 3 2 2 1 1 3 4 4 4 52

29 muhsin 3 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 65

30 naela 2 2 4 1 2 1 1 4 1 3 2 1 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 7 .Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel intensitas

olahraga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.702 .699 22

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 2.20 .610 30

Q2 1.77 .504 30

Q3 2.37 .928 30

Q4 1.83 .699 30

Q5 2.20 .664 30

Q6 1.93 .828 30

Q7 2.40 .770 30

Q8 3.47 .776 30

Q9 1.63 .556 30

Q10 3.00 .830 30

Q11 1.87 .860 30

Q12 1.50 .682 30

Q13 3.20 .805 30

Q14 1.80 .714 30

Q15 2.33 .661 30

Q16 2.23 .817 30

Q17 1.70 .877 30

Q18 1.70 .837 30

Q19 3.00 .830 30

Q20 3.57 .568 30

Q21 3.30 .794 30

Q22 3.33 .802 30

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

52.33 37.954 6.161 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 50.13 35.706 .257 . .693

Q2 50.57 34.599 .523 . .678

Q3 49.97 34.309 .256 . .693

Q4 50.50 32.397 .637 . .660

Q5 50.13 35.637 .236 . .694

Q6 50.40 32.524 .503 . .668

Q7 49.93 40.133 -.284 . .738

Q8 48.87 36.395 .102 . .706

Q9 50.70 38.838 -.172 . .720

Q10 49.33 39.885 -.250 . .739

Q11 50.47 37.292 -.007 . .718

Q12 50.83 38.489 -.118 . .721

Q13 49.13 35.223 .218 . .696

Q14 50.53 34.671 .330 . .686

Q15 50.00 36.483 .130 . .702

Q16 50.10 32.645 .497 . .669

Q17 50.63 32.033 .519 . .665

Q18 50.63 32.240 .528 . .665

Q19 49.33 32.092 .550 . .663

Q20 48.77 35.495 .315 . .689

Q21 49.03 32.240 .563 . .663

Q22 49.00 32.276 .552 . .664

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

52.33 37.954 6.161 22

Reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.842 .845 15

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

36.13 40.602 6.372 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 2.20 .610 30

Q2 1.77 .504 30

Q3 2.37 .928 30

Q4 1.83 .699 30

Q5 2.20 .664 30

Q6 1.93 .828 30

Q13 3.20 .805 30

Q14 1.80 .714 30

Q16 2.23 .817 30

Q17 1.70 .877 30

Q18 1.70 .837 30

Q19 3.00 .830 30

Q20 3.57 .568 30

Q21 3.30 .794 30

Q22 3.33 .802 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 33.93 37.306 .392 .592 .837

Q2 34.37 36.861 .570 .608 .831

Q3 33.77 35.771 .358 .617 .841

Q4 34.30 34.631 .667 .571 .822

Q5 33.93 37.099 .378 .412 .838

Q6 34.20 34.717 .533 .711 .829

Q13 32.93 37.444 .255 .541 .846

Q14 34.33 37.540 .291 .468 .842

Q16 33.90 35.266 .481 .648 .832

Q17 34.43 34.461 .522 .808 .830

Q18 34.43 34.530 .546 .710 .828

Q19 33.13 34.326 .574 .584 .826

Q20 32.57 38.047 .318 .641 .840

Q21 32.83 34.420 .596 .810 .825

Q22 32.80 34.097 .626 .866 .823

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 8. Tabel Data Uji Coba Variabel Pola Tidur

No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Total 1 anggun ayu 4 2 1 3 1 4 2 3 2 4 2 3 1 3 3 3 1 1 4 2 49 2 anggun r 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 1 1 3 2 46 3 anis r 2 2 3 3 1 1 1 1 1 3 2 4 2 1 3 3 1 3 3 3 43 4 anis wichita 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 1 3 3 2 55 5 anisah 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 1 40 6 azar 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 3 2 46 7 baiq 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 1 2 2 1 46 8 choiruniswah 2 2 3 3 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 42 9 desy 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 46

10 devi 2 3 3 3 1 3 2 2 1 3 3 4 3 2 2 3 1 1 4 4 50 11 diah 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 1 4 3 4 58 12 elwina 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 51 13 farida 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 47 14 farida R 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 1 1 3 4 54 15 firmansyah 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 3 2 46 16 futri 2 3 4 2 1 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 3 2 41 17 galuh 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 1 1 2 2 43 18 gilang 2 3 3 2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 3 1 1 2 2 44 19 ida 1 1 3 3 1 2 1 1 1 2 3 4 2 1 3 1 1 1 2 1 35 20 intan 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 49 21 ismail 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 1 42 22 janti 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 45 23 khoirul 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 2 49 24 lia 1 2 4 3 1 1 2 2 1 2 3 4 2 1 3 1 1 1 2 1 38 25 lilis 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 1 48 26 marita 3 2 4 3 1 3 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 1 2 3 4 51 27 mavi 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 4 2 1 1 3 3 50 28 melina 1 2 2 3 1 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 1 1 3 2 44 29 muhsin 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 4 2 49 30 naela 1 1 1 3 1 3 2 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 9.Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel pola tidur

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.723 .711 19

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 2.13 .730 30

Q2 2.40 .675 30

Q3 2.53 .819 30

Q4 2.87 .434 30

Q5 1.83 .747 30

Q6 2.63 .850 30

Q7 2.10 .662 30

Q8 1.97 .490 30

Q9 2.03 .669 30

Q10 2.80 .664 30

Q11 2.77 .504 30

Q12 3.07 .640 30

Q13 2.03 .490 30

Q14 2.20 .610 30

Q15 2.93 .521 30

Q16 2.47 .860 30

Q18 1.37 .765 30

Q19 2.77 .679 30

Q20 2.20 .925 30

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

45.10 28.162 5.307 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 42.97 24.585 .420 . .699

Q2 42.70 24.631 .459 . .696

Q3 42.57 28.599 -.126 . .755

Q4 42.23 27.426 .120 . .723

Q5 43.27 25.582 .268 . .714

Q6 42.47 23.154 .524 . .686

Q7 43.00 23.931 .586 . .685

Q8 43.13 25.775 .431 . .704

Q9 43.07 24.478 .489 . .694

Q10 42.30 26.838 .128 . .726

Q11 42.33 27.885 .004 . .731

Q12 42.03 30.930 -.447 . .769

Q13 43.07 26.754 .230 . .717

Q14 42.90 25.955 .295 . .712

Q15 42.17 25.937 .368 . .707

Q16 42.63 22.654 .582 . .678

Q18 43.73 24.823 .361 . .705

Q19 42.33 24.782 .432 . .699

Q20 42.90 22.921 .495 . .688

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.817 .818 14

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

31.07 28.685 5.356 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 2.13 .730 30

Q2 2.40 .675 30

Q5 1.83 .747 30

Q6 2.63 .850 30

Q7 2.10 .662 30

Q8 1.97 .490 30

Q9 2.03 .669 30

Q13 2.03 .490 30

Q14 2.20 .610 30

Q15 2.93 .521 30

Q16 2.47 .860 30

Q18 1.37 .765 30

Q19 2.77 .679 30

Q20 2.20 .925 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 28.93 24.685 .478 .680 .803

Q2 28.67 25.471 .405 .388 .808

Q5 29.23 25.357 .368 .567 .812

Q6 28.43 23.289 .569 .668 .795

Q7 28.97 24.240 .615 .639 .794

Q8 29.10 25.955 .499 .570 .805

Q9 29.03 24.309 .596 .575 .795

Q13 29.03 27.551 .174 .599 .821

Q14 28.87 25.637 .433 .637 .807

Q15 28.13 26.395 .377 .632 .810

Q16 28.60 23.421 .543 .618 .798

Q18 29.70 25.734 .305 .726 .817

Q19 28.30 25.183 .446 .553 .805

Q20 28.87 23.913 .433 .507 .809

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 10 . Tabel Data Uji Coba Variabel Tingkat Stres

No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Total

1 anggun ayu 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 39 2 anggun r 2 1 3 2 2 1 1 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 2 47 3 anis r 3 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 4 3 45 4 anis wichita 2 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 4 54 5 Anisah 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 3 3 3 45 6 Azar 2 1 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 4 4 3 48 7 Baiq 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 44 8 choiruniswah 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43 9 Desy 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 52

10 Devi 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 1 2 2 1 1 3 2 3 4 3 54 11 Diah 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 66 12 Elwina 3 2 4 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 4 4 2 52 13 Farida 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 57 14 farida Rahma 3 1 3 3 2 3 1 3 1 4 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 4 3 2 56 15 firmansyah 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 2 1 4 4 4 46 16 Futri 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 44 17 Galuh 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 4 4 4 4 58 18 Gilang 3 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 54 19 Ida 1 1 2 3 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 4 4 4 40 20 Intan 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 56 21 Ismail 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 57 22 Janti 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 54 23 Khoirul 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 61 24 Lia 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 47 25 Lilis 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 56 26 Marita 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 49 27 Mavi 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 1 2 2 2 1 3 3 3 50 28 Melina 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 66 29 Muhsin 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 59

30 Naela 1 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 3 3 39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 11. Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel

tingkat stres

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.819 .832 23

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 2.27 .640 30

Q2 1.90 .923 30

Q3 2.63 .615 30

Q4 2.20 .610 30

Q5 1.93 .640 30

Q6 2.37 .615 30

Q7 1.67 .758 30

Q8 2.23 .817 30

Q9 2.17 .699 30

Q10 2.43 .568 30

Q11 2.47 .730 30

Q12 2.37 .556 30

Q13 2.17 .648 30

Q14 1.57 .774 30

Q15 2.07 .785 30

Q16 1.67 .606 30

Q17 2.10 .662 30

Q18 2.20 .664 30

Q19 2.13 .681 30

Q20 2.07 .828 30

Q21 2.90 .845 30

Q22 3.10 .759 30

Q23 2.67 .802 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

51.27 53.789 7.334 23

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Q1 49.00 48.000 .607 . .802

Q2 49.37 43.757 .752 . .789

Q3 48.63 49.206 .487 . .807

Q4 49.07 51.030 .274 . .816

Q5 49.33 49.057 .482 . .807

Q6 48.90 48.714 .547 . .805

Q7 49.60 46.524 .647 . .798

Q8 49.03 51.551 .134 . .824

Q9 49.10 49.059 .433 . .809

Q10 48.83 50.557 .360 . .813

Q11 48.80 46.717 .655 . .798

Q12 48.90 49.334 .531 . .807

Q13 49.10 50.231 .342 . .813

Q14 49.70 46.286 .656 . .797

Q15 49.20 46.372 .636 . .798

Q16 49.60 49.559 .452 . .809

Q17 49.17 49.385 .426 . .810

Q18 49.07 48.340 .542 . .804

Q19 49.13 47.706 .597 . .802

Q20 49.20 46.579 .577 . .801

Q21 48.37 58.654 -.431 . .852

Q22 48.17 57.178 -.346 . .845

Q23 48.60 57.421 -.352 . .847

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

.910 .907 19

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

40.37 65.895 8.118 19

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 2.27 .640 30

Q2 1.90 .923 30

Q3 2.63 .615 30

Q4 2.20 .610 30

Q5 1.93 .640 30

Q6 2.37 .615 30

Q7 1.67 .758 30

Q9 2.17 .699 30

Q10 2.43 .568 30

Q11 2.47 .730 30

Q12 2.37 .556 30

Q13 2.17 .648 30

Q14 1.57 .774 30

Q15 2.07 .785 30

Q16 1.67 .606 30

Q17 2.10 .662 30

Q18 2.20 .664 30

Q19 2.13 .681 30

Q20 2.07 .828 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Q1 38.10 59.679 .588 . .905

Q2 38.47 54.051 .810 . .898

Q3 37.73 61.651 .400 . .910

Q4 38.17 62.971 .263 . .913

Q5 38.43 61.151 .433 . .909

Q6 38.00 59.655 .617 . .905

Q7 38.70 56.976 .729 . .901

Q9 38.20 60.166 .483 . .908

Q10 37.93 62.685 .321 . .911

Q11 37.90 57.403 .719 . .902

Q12 38.00 60.897 .540 . .907

Q13 38.20 61.269 .415 . .910

Q14 38.80 57.200 .692 . .902

Q15 38.30 57.872 .620 . .904

Q16 38.70 60.148 .572 . .906

Q17 38.27 59.926 .540 . .907

Q18 38.17 58.833 .650 . .904

Q19 38.23 59.013 .613 . .905

Q20 38.30 57.734 .594 . .905

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 12. Kuisioner penelitian variabel intensitas olahraga

KUISIONER INTENSITAS OLAHRAGA

Nama : __________________________________________

Usia : _____________________ Jenis Kelamin : L / P

Berilah tanda centang (√ ) sesuai dengan jawaban yang Anda pilih!

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah

1. Anda melakukan kegiatan olahraga

2. Anda melakukan olahraga setiap harinya

3. Waktu yang Anda gunakan dalam setiap berolahraga minimal 30 menit

4. Anda melakukan olahraga 3 kali seminggu

5. Anda melakukan olahraga di pagi hari

6. Anda melakukan olahraga di sore hari

7. Setelah berolahraga badan Anda merasa segar dan ringan

8. Saat berolahraga Anda mengalami kram otot

9 Anda melakukan olahraga ringan 30 menit-60 menit

10. Anda melakukan olahraga berat (bulu tangkis, volley, sepakbola)

11. Anda melakukan olahraga berat lebih dari 60 menit

12. Sehabis olahraga nafsu makan Anda meningkat

13. Olahraga membuat Anda minum lebih banyak

14. Kebiasaan berolahraga membuat Anda terhindar dari penyakit

15. Kebiasaan berolahraga membuat Anda tampil prima dan bugar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 13. Kuisioner penelitian variabel pola tidur

KUISIONER POLA TIDUR

Nama : __________________________________________

Usia : _____________________ Jenis Kelamin : L / P

Berilah tanda centang (√ ) sesuai dengan jawaban yang Anda pilih!

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah

1. Kesulitan untuk memulai tidur

2. Tiba-tiba terbangun pada malam hari

3. Sakit kepala pada siang hari

4. Merasa kurang puas dengan tidur anda

5. Merasa kurang nyaman/gelisah saat tidur

6. Mendapat mimpi buruk

7. Badan terasa lemah, letih, kurang tenaga

setelah tidur

8. Susah bangun tidur di pagi hari

9. Menguap ketika perkuliahan di siang hari

10. Tidur larut malam karena main game /

nonton TV

11. Konsumsi suplemen vitamin sebelum tidur

12. Begadang malam untuk mengerjakan tugas

13. Kurang tidur malam akan menyebabkan

sakit pagi harinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 14. Kuisioner penelitian variabel tingkat stres

KUISIONER TINGKAT STRES

Nama : __________________________________________

Usia : _____________________ Jenis Kelamin : L / P

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah

1. Pikiran Saya sering kacau

2. Saya merasa kecewa dengan kehidupan Saya

3. Saya merasa sulit untuk konsentrasi

4. Setiap bangun pagi badan saya terasa lelah

5. Saya merasa kehabisan energi untuk melakukan kegiatan apapun

6. Saya merasa malas untuk melakukan kegiatan apapun

7. Saya merasa putus asa dengan keadaan diri Saya

8. Saya tidak bisa berkonsentrasi untuk melakukan tugas Saya

9. Badan saya terasa lelah

10. Pikiran saya lelah

11. Saya kehilangan kesabaran dalam menghadapi tugas kuliah Saya

12. Saya merasa mudah marah tanpa sebab yang berarti

13. Saya menolak diri untuk berinteraksi dengan teman kuliah

14. Saya merasa memiliki beban kuliah yang berat

15. Saya merasa tidak mampu mengendalikan masalah yang Saya hadapi

16. Saya bingung apa yang harus Saya lakukan untuk kemajuan perkuliahan Saya

17. Saya mudah emosi ketika menghadapi perilaku teman-teman Saya yang membuat kesal

18. Saya kesal karena sesuatu yang terjadi diluar dugaan saya

19. Saya merasa bahwa saya tidak dapat mengontrol hal-hal penting dalam hidup saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 15. Tabel Data Variabel Intensitas Olahraga

No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Total

1 Anggun a 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 4 4 3 3 41 2 Anggun r 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 2 3 3 4 4 36 3 Anis r 2 2 1 2 2 3 4 1 4 4 2 4 4 4 4 43 4 Anis w 3 3 2 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 4 4 42 5 Anisah 2 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 4 4 4 31 6 Azar 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 38 7 Baiq 2 2 3 1 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 4 37 8 Choirunisa 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 20 9 Desy 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 2 27

10 Devi 2 2 2 2 2 3 4 1 2 1 1 3 4 3 4 36 11 Diah 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 4 4 4 4 41 12 Elwina 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 49 13 Farida 2 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3 3 2 26 14 farida R 3 2 3 2 2 2 1 2 3 1 1 4 4 3 3 36 15 Firmansyh 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 46 16 Futri 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 3 4 4 4 35 17 Galuh 2 1 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 33 18 Gilang 2 2 2 3 2 2 4 2 1 1 1 3 4 4 4 37 19 Ida 2 1 3 1 3 2 3 1 2 1 1 3 4 4 4 35 20 Intan 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 1 3 4 2 2 28 21 Ismail 4 2 4 2 2 2 3 2 3 1 1 2 3 3 3 37 22 Janti 2 2 2 3 3 1 4 2 2 1 1 3 3 3 3 35 23 Khoirul 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 37 24 Lia 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 36 25 Lilis 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 4 4 3 4 38 26 Marita 2 2 3 2 2 1 4 2 4 2 2 4 4 4 4 42 27 Mavi 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 33 28 Melina 1 1 2 1 1 1 4 3 2 1 1 3 4 4 4 33 29 Muhsin 3 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 47 30 Naela 2 2 4 1 2 1 3 1 2 1 1 3 2 2 2 29 31 Narwati 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 4 3 4 37 32 Nasyatul 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 3 33 33 Pinastika 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 4 4 4 29 34 Purwita 2 2 2 3 3 2 4 1 2 2 1 3 3 2 3 35 35 Putri 2 2 4 2 4 1 4 2 3 2 2 2 4 4 4 42 36 Rizki 3 2 4 3 4 2 4 2 3 2 1 2 4 4 4 44 37 Rosiana 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 3 3 32 38 Septya 2 1 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 4 4 4 39 39 Tri 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 49 40 Tria 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 4 3 3 35 41 Yenni 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 4 4 4 38 42 Yuliani 2 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 4 4 4 3 33 43 Yuniarsi 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 2 4 3 4 37 44 Zhulfa 2 2 2 1 3 1 2 3 2 1 2 2 4 3 3 33 45 Achmad 3 2 4 2 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 43 46 Aden 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 2 4 4 4 4 46 47 Aditya 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 39 48 Ajeng 3 2 2 3 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 36 49 Alvi 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 37 50 ammahrita 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 36 51 Buyung 4 3 2 3 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 46 52 Chaidir 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 50 53 Christian 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 47 54 Christina 2 2 3 1 4 1 3 1 2 1 1 1 4 2 3 31 55 Daniel 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 4 3 4 39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

56 Dino 4 3 4 4 2 4 3 1 2 4 4 2 4 4 4 49 57 Dwi 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 1 4 4 4 4 39 58 dwi sapti 2 2 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 3 3 3 30 59 Febrianto 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 2 4 3 3 39 60 Galih 2 2 3 2 3 2 4 2 3 1 1 3 3 4 3 38 61 Hana 3 3 4 3 1 4 3 1 4 2 2 4 4 3 3 44

62 Ika 2 2 2 1 2 2 4 2 2 1 1 3 4 4 4 36 63 Intan 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 2 2 33 64 Kadek 2 2 1 2 2 2 4 1 1 1 1 2 2 3 3 29 65 Kiki 2 2 2 2 4 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 40 66 Kresna 2 2 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 47 67 Masora 2 1 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 4 4 38 68 Mery 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 3 3 2 2 26 69 muhamad 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 4 2 2 33 70 Nova 2 2 3 1 3 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 34 71 Nurul 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 33 72 Patricia 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 4 4 4 37 73 Pujining 2 1 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 4 3 3 32 74 Radika 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 4 4 4 38 75 Raditya 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 43 76 Randy 4 2 2 4 1 4 2 1 2 2 1 3 4 2 4 38 77 Restu 3 2 2 3 1 3 4 1 3 1 2 2 4 4 4 39 78 Rochmadi 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 3 37 79 Ruby 2 2 4 2 1 1 4 1 2 3 2 4 4 4 4 40 80 Singgih 3 2 4 2 3 3 4 2 2 2 1 2 4 4 4 42 81 Siwi 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 4 2 2 35 82 Syarif 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 48 83 Tessa 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 4 3 3 25 84 Tiara 2 2 2 2 2 1 4 1 2 1 1 3 4 4 4 35 85 Tri 2 3 2 2 2 2 4 1 2 1 1 4 4 4 4 38 86 Ula 2 2 2 2 2 3 4 1 2 2 1 1 4 4 3 35 87 Wenda 2 1 2 1 2 1 4 3 2 1 1 4 4 3 3 34 88 Wildan 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 2 3 4 4 4 45 89 Wulan 2 1 4 2 1 3 3 1 3 1 1 2 4 4 4 36 90 Yanuar 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 1 4 4 3 3 40 91 Zidni 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 4 41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 16. Tabel Data Umur, jenis kelamin & variabel

No. Nama Jenis

Kelamin Umur

Skor Kuisioner

Olahraga pola tidur stres

1 anggun ayu P 20 41 34 26

2 anggun r P 19 36 30 36

3 anis r P 18 43 25 32

4 anis wichita P 20 42 35 41

5 anisah P 20 31 24 34

6 Azar P 20 38 28 34

7 Baiq P 20 37 30 37

8 choiruniswah P 20 20 24 34

9 Desy P 20 27 29 41

10 Devi P 20 36 30 41

11 Diah P 20 41 41 57

12 elwina P 20 49 31 38

13 farida P 20 26 31 49

14 farida Rahma P 20 36 37 44

15 firmansyah L 20 46 29 32

16 Futri P 20 35 24 35

17 galuh P 20 33 27 43

18 gilang L 20 37 26 44

19 Ida P 19 35 17 27

20 Intan P 20 28 32 45

21 ismail L 20 37 26 49

22 Janti P 21 35 29 47

23 khoirul L 21 37 33 52

24 Lia P 19 36 19 36

25 Lilis P 18 38 32 48

26 marita P 19 42 32 38

27 Mavi P 20 33 34 38

28 melina P 19 33 27 57

29 muhsin P 20 47 34 47

30 naela P 20 29 21 29

31 narwati P 20 37 29 40

32 nasyatul P 20 33 31 34

33 pinastika P 20 29 35 60

34 purwita P 20 35 27 38

35 Putri P 19 42 33 41

36 Rizki P 19 44 25 43

37 rosiana P 19 32 27 41

38 septya P 19 39 26 39

39 Tri P 19 49 33 50

40 Tria P 20 35 31 41

41 yenni P 20 38 26 29

42 yuliani P 20 33 25 38

43 yuniarsi P 20 37 21 31

44 zhulfa P 19 33 42 58

45 achmad L 20 43 35 48

46 Aden L 19 46 31 27

47 aditya L 20 39 24 41

48 ajeng P 20 36 26 30

49 Alvi P 19 37 31 47

50 ammahrita P 19 36 32 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

51 buyung L 22 46 29 39

52 chaidir L 19 50 31 39

53 christian L 21 47 30 39

54 christina P 19 31 34 39

55 daniel L 20 39 28 40

56 Dino L 20 49 27 45

57 Dwi P 19 39 40 62

58 dwi sapti P 20 30 28 42

59 febrianto L 20 39 33 43

60 Galih P 20 38 31 40

61 Hana P 20 44 36 44

62 Ika P 20 36 31 50

63 Intan P 20 33 27 39

64 kadek P 20 29 32 50

65 Kiki P 19 40 22 32

66 kresna P 20 47 28 32

67 masora L 19 38 34 40

68 Mery P 20 26 27 42

69 muhammad L 20 33 36 59

70 Nova P 20 34 33 47

71 nurul P 20 33 29 37

72 patricia P 20 37 30 52

73 pujining P 19 32 27 31

74 radika P 22 38 31 33

75 raditya L 20 43 30 47

76 randy L 19 38 17 34

77 Restu L 19 39 29 29

78 rochmadhi L 20 37 28 30

79 Ruby L 20 40 36 45

80 singgih L 19 42 28 37

81 Siwi P 19 35 26 42

82 syarif L 20 48 30 43

83 Tessa P 20 25 31 46

84 Tiara P 20 35 28 36

85 Tri P 20 38 30 34

86 Ula P 19 35 36 46

87 wenda P 20 34 29 45

88 wildan L 19 45 32 48

89 wulan P 21 36 19 43

90 yanuar L 20 40 29 42

91 Zidni P 20 41 27 55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 17. Data deskriptif variabel intensitas olahraga dan hasil uji hubungan

variabel intensitas olahraga dan tingkat stres

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

intensitas olahraga 37.32 5.920 91

tingkat stres 41.21 7.920 91

Correlations

intensitas

olahraga tingkat stres

intensitas olahraga Pearson Correlation 1 -.070

Sig. (2-tailed) .510

Sum of Squares and Cross-

products

3153.758 -295.055

Covariance 35.042 -3.278

N 91 91

tingkat stres Pearson Correlation -.070 1

Sig. (2-tailed) .510

Sum of Squares and Cross-

products

-295.055 5645.033

Covariance -3.278 62.723

N 91 91

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 18. Data deskriptif variabel pola tidur dan hasil uji hubungan variabel pola

tidur dan

tingkat stres

Descriptives

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

tingkat stres 41.21 7.920 91

pola tidur 29.45 4.719 91

Correlations

tingkat stres pola tidur

tingkat stres Pearson Correlation 1 .543**

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-

products

5645.033 1825.440

Covariance 62.723 20.283

N 91 91

pola tidur Pearson Correlation .543** 1

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-

products

1825.440 2004.527

Covariance 20.283 22.273

N 91 91

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lampiran 19. Uji Linier berganda hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan

tingkat stres

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

intensitas olahraga 37.32 5.920 91

pola tidur 29.45 4.719 91

tingkat stres 41.21 7.920 91

Correlations

intensitas

olahraga pola tidur tingkat stres

intensitas olahraga Pearson Correlation 1 .136 -.070

Sig. (2-tailed) .200 .510

Sum of Squares and Cross-

products

3153.758 340.934 -295.055

Covariance 35.042 3.788 -3.278

N 91 91 91

pola tidur Pearson Correlation .136 1 .543**

Sig. (2-tailed) .200 .000

Sum of Squares and Cross-

products

340.934 2004.527 1825.440

Covariance 3.788 22.273 20.283

N 91 91 91

tingkat stres Pearson Correlation -.070 .543** 1

Sig. (2-tailed) .510 .000

Sum of Squares and Cross-

products

-295.055 1825.440 5645.033

Covariance -3.278 20.283 62.723

N 91 91 91

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Correlations

tingkat stres

intensitas olahraga pola tidur

Pearson Correlation tingkat stres 1.000 -.070 .543

intensitas olahraga -.070 1.000 .136

pola tidur .543 .136 1.000

Sig. (1-tailed) tingkat stres . .255 .000

intensitas olahraga .255 . .100

pola tidur .000 .100 .

N tingkat stres 91 91 91

intensitas olahraga 91 91 91

pola tidur 91 91 91

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .562a .315 .300 6.627 .315 20.277 2 88 .000

a. Predictors: (Constant), pola tidur, intensitas olahraga

b. Dependent Variable: tingkat stres

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1780.793 2 890.396 20.277 .000a

Residual 3864.240 88 43.912

Total 5645.033 90

a. Predictors: (Constant), pola tidur, intensitas olahraga

b. Dependent Variable: tingkat stres

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 20.709 5.856 3.537 .001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ... · Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

intensitas olahraga -.196 .119 -.146 -1.642 .104

pola tidur .944 .149 .562 6.319 .000

a. Dependent Variable: tingkat stres

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user