pengaruh peragaan langsung, leaflet dan video/pengaruh...pasien osteoartritis lutut disusun untuk...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN LATIHAN PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan (PdPK) OLEH : Dwi Yuningsih NIM S541008023 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: doankien

Post on 01-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN LATIHAN

PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan (PdPK)

OLEH :

Dwi Yuningsih NIM S541008023

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul: “PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN LATIHAN PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagian acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs-UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, Januari 2012

Mahasiswa,

Dwi Yuningsih S541008023

iv

Page 5: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad dan karunia-

Nya. sehingga kami bisa menyelesaikan tesis dengan judul ” Pengaruh Peragaan

Langsung, Leaflet dan Video terhadap Penguasaan Keterampilan Latihan Pasien

Osteoarthritis Lutut ”. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya

tesis ini, berkat bimbingan, bantuan dan kerjasama serta dorongan berbagai pihak

sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini dengan segala

hormat peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, S.Pd.,M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir.,M.S selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Dr. Hari Wujoso, dr.,Sp.F.,MM selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Didik Tamtomo., dr.,M.Kes.,M.M.,PAK selaku pembimbing I yang

selalu membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

5. Putu Suriyasa, dr.,M.S.,PKK.,Sp.OK selaku pembimbing II yang selalu

membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh staf dosen dan karyawan program studi Magister Kedokteran

Keluarga Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah membantu dalam penyusunan tesis ini

7. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu yang telah

membantu terselesaikannya tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis selanjutnya.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Januari 2012

Peneliti

v

Page 6: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................. 8

1. Peragaan Langsung .............................................................. 8

2. Leaflet ................................................................................. 10

3. Video ................................................................................... 13

4. Penguasaan Keterampilan .................................................... 16

5. Osteoartritis Lutut ................................................................ 19

6. Hubungan Media Promosi Kesehatan terhadap Penguasaan

Keterampilan Latihan Pasien Osteoartritis Lutut.................... 38

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 41

C. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 42

D. Hipotesis .................................................................................. 43

vi

Page 7: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 45

C. Populasi dan Sampel................................................................. 45

D. Variable Penelitian ................................................................... 46

E. Definisi Operasional Variabel ................................................... 47

F. Alur Penelitian.................................................................. .......... 49

G. Instrumen Penelitian ................................................................. 50

H. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 50

I. Analisis Data ............................................................................ 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Data Sampel ........................................................ 53

B. Hasil analisis pengaruh media promosi kesehatan terhadap

penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut ................... 57

C. Pembahasan.............................................................................. 59

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 70

B. Implikasi .................................................................................. 70

C. Saran ........................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73

LAMPIRAN

vii

Page 8: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Perkembangan Osteoartritis ...................................................... 22

Gambar 2.2. Gambaran Radiographi Osteoartritis menurut Kriteria Kellgren-

Lawrence .................................................................................. 23

Gambar 2.3. Faktor Resiko Peningkatan Osteoartritis Lutut .......................... 30

Gambar 2.4. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 42

Gambar 3.1. Alur Penelitian .......................................................................... 49

viii

Page 9: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Lansia di Kota Surakarta ................................................. 2

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen .................................................................... 50

Tabel 4.1 Distribusi jenis kelamin sampel penelitian antara kelompok

peragaan langsung, leaflet, video ................................................ 54

Tabel 4.2 Distribusi berdasarkan umur sampel penelitian antara

kelompok peragaan langsung, leaflet, video ................................ 55

Tabel 4.3 Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan sampel penelitian

antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video ...................... 57

Tabel 4.4 Karakteristik sampel (data) ......................................................... 57

Tabel 4.5 Perbedaan pengaruh penguasaan keterampilan latihan

osteoartritis lutut menurut media promosi kesehatan ................... 58

Tabel 4.6 Perbedaan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut

diantara media promosi kesehatan ............................................... 58

ix

Page 10: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian................................................ 78

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 79

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian RSUD.Dr. Moewardi. ................ 80

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Panti Wredha ............................. 82

Lampiran 5 Pernyataan Kesediaan Menjadi Relawan ................................ 84

Lampiran 6 Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden ............................. 85

Lampiran 7 Permohonan Reviewer. ........................................................... 86

Lampiran 8 Pernyataan Reviewer .............................................................. 87

Lampiran 9 Blangko Penilaian .................................................................. 90

Lampiran 10 Uji Statistik ............................................................................ 93

Lampiran 11 Data Nilai Pre-test dan Post-test Sampel Penelitian

Lampiran 12 Leaflet

x

Page 11: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dwi Yuningsih. S 541008023. 2012. Pengaruh Peragaan Langsung, Leaflet dan Video terhadap Penguasaan Keterampilan Latihan Pasien Osteoartritis Lutut. TESIS. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar belakang: Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami. Penguasaan keterampilan latihan dapat dipengaruhi oleh jenis media yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan peragaan langsung, leaflet dan video. Apabila pasien osteoartritis lutut menguasai keterampilan latihan dan melakukan dengan benar dan teratur dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan aktifitas fungsional. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan media peragaan langsung, leaflet dan video terhadap penguasaan keterampilan latihan pada pasien osteoartritis lutut. Metode: Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif-analitik-eksperimental dengan pendekatan RCT (Randomized Control Trial). Sampel penelitian berjumlah 90 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling dari 120 orang pasien RSUD.Dr.Moewardi dan Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta yang masih aktif dan di bagi menjadi tiga kelompok perlakuan secara randome yang mana 30 orang mendapat media peragaan langsung, 30 orang mendapat media leaflet dan 30 orang mendapat media video. Pengusaan keterampilan latihan diukur dengan lembar penilaian yang telah di uji validitas konstruksi, hasil dianalisis dengan Anova dan Post Hoc Test. Hasil penelitian: Adanya perbedaan pengaruh antara peragaan langsung, leaflet dan video terhadap penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut yang secara statistik bermakna (p = 0,013). Peragaan langsung memiliki perbedaan bermakna dengan leaflet tetapi video tidak memiliki perbedaan bermakna dengan peragaan langsung maupun leaflet. Kesimpulan: Media yang paling baik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut adalah peragaan langsung, sedangkan media yang kurang baik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut adalah leaflet.

Kata kunci : peragaan langsung, leaflet, video, penguasaan keterampilan

xi

Page 12: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dwi Yuningsih. S 541008023. 2012. The Effect of Direct Modeling, Leaflets and Video Approaches to Enhance the Mastery of Skills Exercise in Patient with Knee Osteoarthritis. THESIS. Master of Family Medicine, Post-graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

Background: Health promotion can not be separated from the media because the messages can be delivered and make it more interesting and easy to be understood. Mastery of skills exercise could be affected by the type of media used. Direct modeling, leaflets and video are applied on this research, if patient with knee osteoarthritis understand the skill of exercise completely and as well as it’s used in regularly, it can reduce the pain and enhance the functional ability. Objective: To determine difference in the effects of media using direct modeling, leaflets and videos on the mastery of skills exercise in patients with osteoarthritis of the knee Methods: This research based on quantitative-analytic-experimental by RCTs (Randomized Control Trial) approach. it has 90 volunteers, who are taken by simple random sampling technique from 120 patients of Dr.Moewardi’s Hospitals and Dharma Bhakti Surakarta’s Nursing Homes who are still active. They were separated on three groups, 30 volunteers for each groups, in which group 1 has direct modeling, group 2 has leaflet and group 3 has video approach, Mastery of the skills exercise measured by the assessment form that has tested the validity of the constructs, the results were analyzed by ANOVA and Post Hoc Test. Result: There were any differences between the effect of direct modeling, leaflets and video approaches on the mastery of skills exercise in patient with knee osteoarthritis that was statistically significant (p = 0.013). Direct modeling have significant difference with leaflets but video does not have significant differences with direct modeling and leaflets. Conclusions: The best media to improve the mastery of skills exercise for patient with knee osteoarthritis is a direct modeling, while the media is not good practice to enhance the mastery of skills exercise for patient with knee osteoarthritis is a leaflets.

Key words: direct modeling, leaflets, video, mastery of skills

xii

Page 13: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan yang dilakukan di Indonesia, termasuk pembangunan di

bidang kesehatan membawa perubahan pada kondisi masyarakat di Indonesia.

Perubahan yang terjadi antara lain adanya transisi demografi dan transisi

epidemiologi. Transisi demografi merupakan perubahan pola / struktur penduduk

yang ditandai dengan semakin banyaknya warga lanjut usia (lansia) karena

meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). Transisi epidemiologi terjadi karena

pemerintah berhasil menekan angka penyakit infeksi, namun di sisi lain penyakit

yang berkaitan dengan faktor penuaan pun meningkat (Pratiwi, 2007)

Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan

Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah

mencapai usia 60 tahun ke atas. Pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia

diproyeksikan mencapai 273 juta jiwa. Hampir seperempat dari jumlah penduduk

atau sekitar 62,4 juta jiwa tergolong kelompok manusia lanjut usia (lansia).

Bahkan, jika menggunakan model proyeksi penduduk PBB, jumlah lansia pada

2050 menjadi dua kali lipat atau sekitar 120 juta jiwa lebih (Wahyu, 2007).

Di Kota Surakarta sendiri jumlah penduduk diatas 60 tahun didapatkan

data sebagai berikut:

1

Page 14: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 1.1 Jumlah Lansia di Kota Surakarta (Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin)

Kelompok umur Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan 60-64 6.838 7.795 14.633 65-69 4.893 6.418 11.311 70-74 3.649 5.124 8.773 75+ 3.953 6.101 10.054

Jumlah 19.333 25.438 44.771 Sumber: BPS. 2010

Pada tabel 1.1 diatas menunjukkan tingginya jumlah lansia di Surakarta,

dimana jumlah lansia 44.771 jiwa dengan prosentase jumlah lansia wanita (57%)

lebih tinggi dari pada laki-laki (43%). Semakin banyaknya jumlah lansia ini

membawa konsekwensi semakin banyaknya penyakit yang berkaitan dengan

faktor penuaan atau sering disebut penyakit degeneratif, di antaranya Osteoartritis.

Osteoartritis adalah penyakit degeneratif sendi yang bersifat kronik, berjalan

progresif lambat, seringkali tidak meradang atau hanya menyebabkan inflamasi

ringan, dan ditandai dengan adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi serta

pembentukan tulang baru pada permukaan sendi (Carter, 2006).

Orang dengan Osteoartritis lutut biasanya memiliki keluhan nyeri , kaku

persendian, berkurangnya propriosetif dan penurunan kekuatan otot kuadriseps

yang berhubungan dengan nyeri lutut dan kemampuan fungsional (Bennell, 2007).

Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemukan di

dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas

pada penderita sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Di Amerika,

osteoartritis diperkirakan mengenai lebih dari 27 juta penduduk, Dampak

ekonomi, psikologi dan sosial dari osteoarthriti sangat besar, tidak hanya untuk

2

Page 15: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penderita, tetapi juga keluarga, lingkungan dan negara yang diakibatkan

nyeri dan disabilitas dari osteoartritis ini. Pada tahun 2004 didapatkan data:

632.000 orang melakukan operasi penggantian sendi dimana menghabiskan biaya

$22,6 milyar ; 11,1 juta orang menjalani rawat jalan di rumah sakit karena

osteoartritis. dan pemborosan dana karena meninggalkan pekerjaan disebabkan

osteoartritis ini diperkirakan $3.4-$13,2 milyar setiap tahunnya (Giles, 2010).

Diperkirakan jumlah penderita osteoartritis membengkak menjadi dua kali

seiring dengan bertambahnya populasi lansia dan prevalensi obesitas (Badley

dalam Hunter, 2009).

Osteoartritis menempati urutan kedua setelah penyakit kardiovaskuler 25%

orang dengan osteoartritis merasakan nyeri saat ambulasi dan mengalami

kesulitan/ketidak mampuan melakukan aktifitas kesehariannya (seperti berjalan,

menaiki tangga dan berlutut), 15% menggunakan alat bantu seperti tongkat untuk

berjalan. Menurut survey terbaru 52% penduduk Amerika lebih memilih mati

daripada mengalami ketidak-mampuan/disabilitas yang berat (Giles, 2010).

Osteoartritis banyak terjadi pada wanita dibanding pria, prevalensi

meningkat tajam 45% pada wanita berusia lebih dari 65 tahun dengan keluhan

osteoartritis dan dari data radiologi menunjukkan 70% mengalami osteoartritis.

diperkirakan osteoartritis menjadi 10 besar penyebab utama disabilitas diseluruh

dunia di tahun 1990 dengan prosentase sebanding dengan skizophrenia dan

anomaly genetic sedangkan versi yang lain dari the Global Burden of Disease

2000 study memperkirakan osteoartritis menjadi 4 besar penyebab disabilitas

pada tingkat global (Symmons, 2005).

3

Page 16: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dapat dibayangkan begitu besarnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh

penyakit tulang dan sendi termasuk osteoartritis, sehingga seluruh dunia harus

mewaspadainya. Bahkan sejak tahun 2001 hingga 2010 dicanangkan sebagai

dekade penyakit tulang dan sendi di seluruh dunia. Di Indonesia, osteoartritis

merupakan penyakit reumatik yang paling banyak ditemui dibandingkan kasus

penyakit reumatik lainnya. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO),

penduduk yang mengalami gangguan osteoartritis di Indonesia tercatat 8,1% dari

total penduduk. Sebanyak 29% di antaranya melakukan pemeriksaan dokter, dan

sisanya atau 71% mengonsumsi obat bebas pereda nyeri. Di Kabupaten Malang

dan Kota Malang ditemukan prevalensi osteoartritis sebesar 10% dan 13,5%. Di

Jawa Tengah, kejadian penyakit OA sebesar 5,1% dari semua penduduk (Ikatan

Reumatologi Indonesia dalam Pratiwi, 2007).

Menurut survey, pada tahun 2002, dari 1055 pasien secara keseluruhan

(untuk semua jenis kunjungan kasus) yang dikonsultasikan di poliklinik

rehabilitasi medik RS. Dr. kariadi semarang sebanyak 99 orang adalah

osteoartritis lutut (9,38%) (Kusumawati, 2003).

Untuk meningkatkan pelayanan fisioterapi pada pasien Osteoartritis ini

perlu dirumuskan jenis latihan yang seperti apa yang berguna bagi pasien dan

metoda seperti apa yang paling tepat diterapkan pada pasien yang mayoritas lansia

ini supaya pasien mampu melakukan latihan dengan benar sesuai dengan yang

diajarkan fisioterapi dan mau melakukannya di rumah sehingga tujuan dari

latihan, yaitu mengurangi nyeri dan meningkatkan aktifitas fungsional dapat

tercapai. Penanganan fisioterapi pada osteoartritis ini lebih berpusat pada

4

Page 17: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penanganan gejala yaitu mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi sendi dan

stabilitas sendi sehingga meningkatkan aktifitas fungsional pasien (Valderrabano,

2011).

Latihan yang diberikan harus menyelesaikan masalah kelemahan otot dan

disfungsi dari afferent sensory, latihan yang harus dilakukan adalah penguatan

otot dan neuromuscular training. (Roos, 2010). Penguatan otot kuadriseps penting

untuk peningkatan aktifitas fungsional dan ADL (activities of daily living) dan

berhubungan dengan gejala osteoartritis sehingga latihan penguatan quadriceps ini

dapat diberikan kepada pasien dari sejak awal proses osteoartritis terjadi (Smith,

2010).

Intervensi sebagai upaya pencegahan masalah kesehatan masyarakat dapat

dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan media untuk

mempromosikan kesehatan. Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media

karena melalui media, pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan

dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tesebut sehingga sampai

memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif. Beberapa tujuan atau alasan

lain mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan promosi kesehatan

antara lain adalah: media dapat mempermudah penyampaian informasi,

menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, mempermudah

pengertian, mengurangi komunikasi yang verbalistik, dapat menampilkan obyek

yang tidak bisa ditangkap dengan mata, memperlancar komunikasi dan lain-lain

(Notoatmodjo , 2010)

5

Page 18: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Banyak media yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi

kepada pasien antara lain peragaan langsung, leaflet, video yang diharapkan dapat

membantu pasien dalam penguasaan keterampilan latihan. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian metode peragaan langsung,

leaflet dan video dalam meningkatkan penguasaan keterampilan latihan pada

pasien osteoartritis lutut.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan pengaruh antara peragaan langsung, leaflet dan

video terhadap penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut ?

C. Tujuan Penelitian

Menganalisis perbedaan pengaruh antara peragaan langsung, leaflet dan

video terhadap penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sumber dalam pengembangan desain promosi kesehatan untuk

mengetahui perbedaan pengaruh peragaan langsung, leaflet dan video untuk

meningkatkan penguasaan keterampilan latihan pada pasien osteoartritis lutut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pasien Osteoartritis Lutut

Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi tambahan pengetahuan

bagi pasien tentang manfaat penggunaan media dalam penguasaan

6

Page 19: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keterampilan latihan dan dapat mengaplikasikan untuk perbaikan kondisi

penyakitnya (mengurangi nyeri dan peningkatan kualitas fungsional).

b. Bagi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk oleh rumah

sakit dan sarana kesehatan dalam memberikan peningkatan pelayanan

kepada masyarakat melalui promosi kesehatan dengan penggunaan media

7

Page 20: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Peragaan Langsung

a. Pengertian Peragaan Langsung

Media berbasis manusia, dalam hal ini adalah instruktur yang

memberikan peragaan langsung dengan metode demonstrasi. Demonstrasi

adalah pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda

sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat

diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.

Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan peserta didik yang

merupakan suatu gerakan, suatu proses maupun hal yang bersifat rutin

(Sagala, 2010).

Demonstrasi merupakan penjelasan visual dari suatu fakta, ide, atau

proses yang penting. Seorang demonstrator menunjukkan bagaimana

sesuatu dikerjakan. Demonstrasi memerlukan pengamatan yang teliti,

pebelajar mungkin menanyakan tentang apa yang baru saja ditunjukkan dan

bagaimana sesuatu dikerjakan. Dalam demonstrasi ada dua kemungkinan,

pertama, pembelajar hanya mengamati dan kedua, pembelajar terlibat dalam

mengerjakan sesuatu (Anitah, 2008).

b. Kelebihan Peragaan Langsung

Kelebihan peragaan langsung dengan metode demonstrasi adalah:

8

Page 21: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Perhatian dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh

pendidik sehingga dapat diamati secara teliti

2) Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir yang sama dalam satu

saluran pikiran yang sama

3) Ekonomis dalam jam peserta didikan dan ekonomis dalam waktu yang

panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang

pendek

4) Dapat mengurangi kesalahan bila dibanding dengan hanya membaca atau

mendengarkan, karena peserta didik mendapatkan gambaran yang jelas

dari hasil pengamatannya

5) Gerakan dan proses dipertunjukkan, sehingga tidak memerlukan

keterangan yang banyak

6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat

diperjelas waktu proses demonstrasi (Sagala, 2010)

7) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit, sehingga

menghindari verbalisme, dengan demikian akan lebih meyakini

kebenaran materi pembelajaran (Sanjaya, 2009)

c. Kelemahan Peragaan Langsung

Kelemahan peragaan langsung dengan metode demonstrasi adalah:

1) Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat/

mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan,

kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol

9

Page 22: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Diperlukan latihan yang khusus, kadang sukar didapat. Demonstrasi

merupakan metode yang tak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak

dapat diamati secara seksama

3) Dalam pengamatan demonstrasi, diperlukan pemusatan perhatian. Dalam

hal ini banyak diabaikan oleh peserta didik

4) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan

5) Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat

minimum

6) Kadang proses yang didemonstrasikan di kelas berbeda jika proses itu

didemonstrasikan dalam situasi nyata/sebenarnya (Sagala, 2010)

7) Perlu ketelitian dan kesabaran agar demostrasi mendapat hasil baik, Hal

ini kadang diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai

sebagaimana menstinya

8) memerlukan banyak persiapan dan perencanaan yang lebih matang,

disamping memerlukan waktu yang panjang, memerlukan kemampuan

dan keterampilan guru secara khusus, memerlukan kemauan dan motivasi

guru yang bagus, memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang

memadai, berarti memerlukan pembiayaan yang lebih mahal (Sanjaya,

2009).

2. Leaflet

a. Pengertian Leaflet

Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan

tertentu melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk

10

Page 23: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kalimat maupun gambar atau kombinasi (Notoatmodjo, 2007).

Leaflet termasuk dalam media cetak yang memiliki ciri-ciri :

1) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang

2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif

3) Teks dan visual ditampilkan statis (diam)

4) Pengembangan sangat bergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan

persepsi visual

5) Baik teks maupun visual berorientasi pada pembelajar

6) Informasi dapat diatur kembali oleh pemakai (Arsyad, 2011)

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses

pemberian laeflet kesehatan masyarakat baik itu dari leaflet, sasaran atau

dalam proses pemberian leaflet:

1) Faktor leaflet

Kurang menarik perhatian, gambar yang menyertai tema, warna tulisan

yang kurang mencolok, bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti

oleh sasaran karena terlalu banyak mengunakan istilah asing, tulisan

terlalu kecil untuk di baca, penyampaian meteri yang terlalu monoton dan

singkat.

2) Faktor sasaran

Tingkat pendidikan yang terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan

yang di sampaikan, tingkat ekonomi yang terlalu rendah sehingga tidak

terlalu memperhatikan pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan

kebutuhan lain yang lebih penting, kepercayaan dan adat, kepercayaan

11

Page 24: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubah, kondisi lingkungan

tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.

3) Faktor proses pemberian leaflet

Waktu pemberian leaflet tidak sesuai dengan waktu yang digunakan

sasaran, gambar dan bahasa yang dapat mempermudah sasaran, materi

yang digunakan kurang tepat sasaran (Notoatmodjo, 2007)

b. Kelebihan Leaflet

Berdasarkan cara produksinya, leaflet termasuk media cetak. Secara

umum media cetak memiliki kelebihan :

1) Tahan lama

2) Mencakup banyak orang

3) Biaya tidak tinggi

4) Tidak perlu listrik

5) Dapat dibawa ke mana-mana

6) Dapat mengungkit rasa keindahan

7) Mempermudah pemahaman

8) Meningkatkan gairah belajar (Notoatmodjo, 2010)

c. Kelemahan Leaflet

Media cetak secara umum memiliki kelemahan :

1) Tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak

2) Jika tidak dirawat dengan baik, mudah terlipat, cepat rusak atau hilang

(Notoatmodjo, 2010)

12

Page 25: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,

gambar atau foto yang berwarna-warni

4) Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari

sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan dan

kerumitan informasi pada halaman cetakan

5) Perbagian unit-unit pelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga

tidak terlalu panjang dan dapat membosankan

6) Umumnya media cetak dapat membawa hasil yang baik jika tujuan

pelajaran bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan

keterampilan. Jarang media cetakan terutama teks terprogram yang

mencoba menekankan perasaan, emosi atau sikap (Arsyad, 2011)

3. Video

a. Pengertian Video

Video merupakan kombinasi dari dua atau lebih media, dimana

pengoperasiannya perlu alat untuk menayangkan seperti TV, CD, komputer

dan proyektor (Majid, 2004).

Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek

yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup dan suara

memberinya daya tarik tersendiri. Kedua media ini pada umumnya

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan.

Tujuan media ini, dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,

menjelaskan konsep-konsep yang rumit, megajarkan keterampilan,

13

Page 26: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap (Arsyad,

2011)

b. Kelebihan Video

Secara umum video memiliki kelebihan :

1) Dapat melengkapi pengalaman dasar pembelajar ketika mereka

membaca, berdiskusi, berpraktik dan lain-lain

2) Dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan

secara berulang-ulang jika dipandang perlu

3) Mendorong dan meningkatkan motivasi, menanamkan sikap dan segi

afektif lainnya

4) Bila mengandung nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan

pembahasan dalam kelompok pembelajar, bahkan slogan yang sering

didengar dapat membawa dunia ke dalam kelas

5) Dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil yang heterogen

maupun perorangan

6) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame,

film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat

ditampilkan dalam satu atau dua menit (Arsyad, 2011)

7) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari

rangsangan luar lainnya

8) Dengan alat perekam, sejumlah besar pembelajar dapat memperoleh

informasi dari ahli/spesialis

14

Page 27: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9) Demonstrasi yang sulit, bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,

sehingga pada waktu mengajar pengajar bisa memusatkan perhatian pada

penyajiannya

10) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang

11) Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan

disisipi komentar yang kan didengar

12) Gambar dapat dibekukan untuk diamati secara seksama

13) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu penyajian (Sadiman, 2010)

c. Kelemahan Video

Kelemahan video adalah:

1) Pengadaan umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak

2) Pada saat video dipertunjukkan, gambar-gambar berjalan terus sehingga

tidak semua pembelajar mampu mengikuti informasi yang ingin

disampaikan

3) Video yang tersedia tidak selalu sesuai denga kebutuhan dan tujuan

belajar yang diinginkan, kecuali bila di rancang dan diproduksi khusus

untuk kebutuhan sendiri (Arsyad, 2011)

4) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan

5) Sikap komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan

pencarian bentuk umpan-balik yang lain

6) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara

sempurna (Sadiman, 2010).

15

Page 28: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Penguasaan Keterampilan

a. Belajar Keterampilan

Keterampilan melakukan suatu jenis kegiatan tertentu merupakan

suatu bentuk pengalaman belajar yang sepatutnya dicapai melalui proses

belajar. Dicapainya keterampilan yang diperoleh seorang ditandai oleh

adanya kemampuan menampilkan bentuk-bentuk gerakan tertentu dalam

melakukan suatu kegiatan, sebagai respon dari rangsangan yang datang

kepada dirinya. Jadi bentuk belajar keterampilan mirip dengan bentuk

belajar verbal. Ciri yang membedakan keduanya adalah, dalam bentuk

belajar keterampilan respon atau reaksi itu ditampilkan dalam bentuk

gerakan-gerakan motorik jasmaniah, sedangkan dalam bentuk belajar

verbal, respon atau reaksi yang ditampilkan berkaitan dengan penggunaan

kata atau rangkaian kata-kata (Sumiati, 2008).

Bentuk keterampilan seseorang itu ada tiga macam, yaitu:

1) Rangkaian respons atau reaksi

2) Koordinasi gerakan

3) Pola-pola respons atau reaksi

Rangkaian reaksi ini merupakan rangkaian gerakan-gerakan yang

mengikuti urutan tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.

Kegiatan belajar sesuai dengan bentuk belajar keterampilan menekankan

pada proses latihan. Tahapan latihan ini dimulai dengan pencapaian hasil

belajar kognitif, baik berupa konsep dan prinsip. Selanjutnya, dilakukan

latihan menyesuaikan gerakan dengan aturan-aturan tertentu dan melaui

16

Page 29: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

latihan lanjut, diberi kebebasan untuk mengembangkan kemampuan sampai

mencapai kemampuan atau keterampilan yang berbentuk pola-pola respons

(Sumiati, 2008).

Penampilan dari keterampilan motorik dipengaruhi oleh:

keterampilan motorik, keadaan lingkungan dan karakteristik fisik dan

kognitif. Istilah motor learning diartikan pencapaian keterampilan motorik

untuk meningkatkan penampilan belajar ataupun pengalaman keterampilan

motorik yang lebih tinggi. Penguasaan kembali keterampilan, sulit atau

tidak dapat dilakukan karena cidera, penyakit dan sebagainya. Istilah motor

kontrol menunjukkan bagaimana fungsi sistem neuromuskular

mengaktifkan dan koordinasi dari otot dan tungkai yang terlibat dalam

penampilan keterampilan motorik ini (Magill, 2011)

b. Penilaian Penguasaan Keterampilan

Tes perbuatan atau tes untuk kerja adalah tes yang dilaksanakan

dengan jawaban menggunakan perbuatan, tindakan atau unjuk kerja. Hal ini

berfungsi sebagai penilaian terhadap kemampuan melakukan sesuatu

perbuatan (berhubungan dengan domain psikomotor). Alat yang digunakan

dalam tes perbuatan adalah: Daftar tugas yang harus diselesaikan; Bahan

serta alat yang diperlukan; Lembaran pengamatan untuk mengamati

kegiatan pasien menyelesaikan tugas

Tes ini terutama bertujuan untuk menilai kemampuan: Manipulatif

(kemampuan menggunakan alat); Manual (kemampuan melakukan

perbuatan berdasarkan petunjuk); Non verbal (kemampuan yang susah

17

Page 30: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diungkapkan secara verbal); Meningkatkan kesadaran diri tentang

kemampuannya sehingga menimbulkan motivasi belajar (Sumiati, 2008).

c. Praktek Atau Tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk

terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah

fasilitas dan faktor dukungan dari fihak lain. Tingkatan praktek meliputi:

1) Persepsi

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah praktek tingkat pertama

2) Respon terpimpin

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh

3) Mekanisme

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan

4) Adaptasi

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik, tindakan ini sudah dimodifikasi tanpa mempengaruhi

kebenaran tindakan tersebut. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara

tidak langsung yaitu dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang

telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu (recall).

Pengukuan juga dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan

18

Page 31: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengobservasi tindakan atau kegiatan responden dengan menggunakan

lembar penilaian (ceklist) (Notoatmodjo, 2007).

5. Osteoartritis Lutut

a. Pengertian Osteoartritis

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif dengan etiologi dan

patogenesis yang belum jelas serta mengenai populasi luas. Pada umumnya

penderita Osteoartritis berusia di atas 40 tahun dan populasi bertambah

berdasarkan peningkatan usia. Osteoartritis merupakan gangguan yang

disebabkan oleh multifaktorial antara lain usia, mekanik, genetik, humoral

dan faktor kebudayaan (Poole, 2001).

Osteoartritis merupakan suatu penyakit dengan perkembangan slow

progressive, ditandai adanya perubahan metabolik, biokimia, struktur rawan

sendi serta jaringan sekitarnya, sehingga menyebabkan gangguan fungsi

sendi. Kelainan utama pada osteoartritis adalah kerusakan rawan sendi yang

dapat diikuti dengan penebalan tulang subkondral, pertumbuhan osteofit,

kerusakan ligamen dan peradangan ringan pada sinovium, sehingga sendi

yang bersangkutan membentuk efusi. Umumnya yang paling sering terkena

adalah sendi peyangga berat badan (hip dan lutut) (Kisner,2007).

Osteoartritis diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu :

1) Osteoartritis Primer

Disebut idiopatik, disebabkan faktor genetik (akibat proses penuaan

alami), yaitu adanya abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak. Faktor

resiko osteoartritis meningkat seiring dengan bertambahnya usia,

19

Page 32: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

riwayat cidera pada sendi ( trauma, stress berulang, inflamasi, dsb) dan

obesitas

2) Osteoartritis Sekunder

Disebabkan oleh beberapa masalah fisik, metabolisme, kimiawi yang

menciderai persendian. Pada kondisi ini kondrosit kehilangan

kemampuan untuk menjaga matrik normal, mengganggu persendian

ataupun kemampuan biomekanik dari kartilago dan tulang subkondral

pada tahap lebih lanjut (Muzaffar, 2005)

Contohnya seperti penyakit malformasi pertumbuhan tulang bawaan

(legg-calve-perthes disease), penyakit metabolik (alcaptonuria,

hemochromatosis, Wilson's disease), endokrin (acromegaly,

hyperparathyroidism, DM, hypothyroidism), Deposit kalsium yang tidak

normal (calcium pyrophosphate dihydrate deposition, apatitie

arthropathy), penyakit sendi/tulang yang lain (AVN, RA, gout,

infection,osteoporosis), neuropatik (Charcot joints), and bahkan seperti

frostbite, Caisson's disease, dan hemoglobinopathies (Sincov, 2003).

Osteoartritis primer lebih banyak ditemukan daripada sekunder.

Hal ini berhubungan dengan prevalensi osteoartritis primer dengan

bertambahnya usia sebaliknya pada osteoartritis sekunder kejadiannya

tergantung penyebab tersebut di atas jadi ini dapat terjadi pada tiap

tahapan usia (Muzaffar, 2005).

20

Page 33: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Patogenesis osteoartritis

Perubahan degeneratif adalah faktor predominan yang

mengakibatkan disabilitas. Pada sendi dengan osteoartritis peradangan dapat

terlihat tetapi biasanya ringan dan hanya mengenai lapisan periartikuler.

Patofisiologi penyakit ini melibatkan kombinasi faktor meknik, seluler dan

biokimiawi. Interaksi dari berbagai faktor ini mengarah pada perubahan

komposisi kartilago. Kartilago tersusun dari air, kolagen dan proteoglikan.

Pada kartilago yang sehat, remodelling internal menghasilkan pergantian

kondrosit yang berkesinambungan. Proses ini menjadi terganggu dan

mengarah pada perubahan degeneratif serta respon perbaikan yang abnormal

(Hinton, 2002)

Osteoartritis juga ditandai oleh penurunan kadar proteoglikan yang

nyata di matriks rawan sendi, perubahan ukuran dan agregasi proteoglikan,

kerusakan struktur jaringan kolagen dalam matriks dan peningkataan

sintesis dan degradasi molekul-molekul matriks. Sifat-sifat mekanis rawan

sendi berubah dan terbentuk kista. Enzim-enzim penghancur yang berperan

pada kerusakan rawan sendi diduga berasal dari kondrosit. Proteoglikan

rawan sendi bebas, yang terlepas dari rawan sendi yang rusak dapat

merangsang timbulnya peradangan sinovial (Kalim, 1999)

Eratnya hubungan antara usia dan osteoartritis dapat dijelaskan

berdasarkan hubungan antara umur dan perubahan komposisi matriks tulang

dan penurunan fungsi kondrosit respon terhadap stimuli. Perubahan ini

dapat mempengaruhi kesinambungan remodelling internal, pemeliharaan

21

Page 34: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jaringan dan kehilangan kartilago. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan

resiko degradasi kartilago juga termasuk defek pada permukaan kartilago

artikuler. Perbaikan yang abnormal mengakibatkan terbentuknya osteofit

dan kista subkondral sebagai kelanjutan dari penyakit (Hinton, 2002).

Gambar 2.1. Perkembangan Osteoartritis

Pada awal perjalanan penyakit, radiografi sendi seringkali masih

normal. Untuk menentukan derajat keparahan osteoartritis bisa

menggunakan foto rontgen. Salah satu klasifikasi menggunakan kriteria The

Kellgren-Lawrence index :

0 : Normal (tidak ada gambaran OA)

1 : Doubtfull (celah sendi menyempit dengan atau tanpa osteofit)

2 : Mild (ada osteofit, celah sendi menyempit normal atau tidak)

3 : Moderate (multipel osteofit sedang, tampak penyempitan celah sendi,

kista/ sklerosis pada subkondral, mungkin terjadi deformitas)

4 : Severe (Osteofit besar, celah sendi sangat sempit, sklerosis berat,

deformitas) (Guermazi, 2009)

22

Page 35: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.2. Gambaran Radiographi Osteoartritis menurut Kriteria Kellgren-Lawrence

Komplikasi secara umum meliputi terbatasnya lingkup gerak sendi,

deformitas ekstremitas karena hilangnya celah sendi yang tidak simetris,

subluksasi, ankylosing dan hilangnya intraartikuler berhubungan dengan

fraktur sub-kondral

c. Penatalaksanaan Osteoartritis

Tujuan dari penatalaksanaan pasien yang mengalami osteoartritis

adalah untuk edukasi pasien, pengendalian rasa sakit, memperbaiki fungsi

sendi yang terserang dan menghambat penyakit supaya tidak menjadi lebih

parah. Penatalaksanaan osteoartritis terdiri dari terapi non obat (edukasi,

penurunan berat badan, terapi fisik dan terapi kerja), terapi obat, terapi lokal

dan tindakan bedah (Haq, 2003).

23

Page 36: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Terapi Non Obat

Terapi non obat terdiri dari edukasi, penurunan berat badan, terapi fisik

dan terapi kerja. Pada edukasi, yang penting adalah meyakinkan pasien

untuk dapat mandiri, tidak selalu tergantung pada orang lain. Walaupun

osteoartritis tidak dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup pasien dapat

ditingkatkan (Bambang dalam Pratiwi, 2007).

Terapi fisik dan terapi kerja bertujuan agar penderita dapat melakukan

aktivitas optimal dan tidak tergantung pada orang lain. Terapi ini terdiri

dari pendinginan, pemanasan dan latihan penggunaan alat bantu. Dalam

terapi fisik dan terapi kerja dianjurkan latihan yang bersifat penguatan

otot, memperluas lingkup gerak sendi dan latihan aerobik. Latihan tidak

hanya dilakukan pada pasien yang tidak menjalani tindakan bedah, tetapi

juga dilakukan pada pasien yang akan dan sudah menjalani tindakan

bedah, sehingga pasien dapat segera mandiri setelah pembedahan dan

mengurangi komplikasi akibat pembedahan (Haq, 2003).

2) Diet makanan

Penelitian laboratorium mendukung pendapat bahwa beberapa faktor

nutrisi yang meliputi vitamin A, C, E, D dan boron mempengaruhi

osteoartritis. Mereka dapat mencegah penyakit melalui empat cara :

melindungi dari kerusakan oksidasi, modulasi dari respon inflamasi,

diferensiasi seluler dan aksi biologi berhubungan dengan sintesis tulang

dan kolagen (Sowers dalam Muzaffar, 2005).

24

Page 37: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Terapi Obat

Analgesics: Parasetamol merupakan analgesik pertama yang diberikan

pada penderita OA dengan dosis 1 gram 4 kali sehari, karena cenderung

aman dan dapat ditoleransi dengan baik, terutama pada pasien usia tua.

Kombinasi parasetamol / opiat seperti coproxamol bisa digunakan jika

parasetamol saja tidak membantu. Tetapi jika dimungkinkan, penggunaan

opiat yang lebih kuat hendaknya dihindari (Haq, 2003).

Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDS):Kelompok obat yang

banyak digunakan untuk menghilangkan nyeri penderita OA adalah obat

anti inflamasi non steroid (OAINS). OAINS bekerja dengan cara

menghambat jalur siklooksigenase (COX) pada kaskade inflamasi.

Terdapat 2 macam enzim COX, yaitu COX-1 (bersifat fisiologik,

terdapat pada lambung, ginjal dan trombosit) dan COX-2 (berperan pada

proses inflamasi). OAINS tradisional bekerja dengan cara menghambat

COX-1 dan COX-2, sehingga dapat mengakibatkan perdarahan lambung,

gangguan fungsi ginjal, retensi cairan dan hiperkalemia. OAINS yang

bersifat inhibitor COX-2 selektif akan memberikan efek gastrointestinal

yang lebih kecil dibandingkan penggunaan OAINS yang tradisional

(Haq, 2003).

4) Terapi Lokal

injeksi Intra-articular corticosteroids: Injeksi kortikosteroid seperti

triamcinolone hexacetonide atau methylprednisone memberikan manfaat

nyata dalam waktu singkat (2-4 minggu). Harus digunakan pada saat

25

Page 38: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

peradangan. The American College of Rheumatology menyarankan

suntikan ini tidak lebih dari 3-4 kali per tahun. Walaupun injeksi

kortikosteroid efektif menurunkan gejala, ini dapat menimbulkan efek

samping atropi kulit, pigmentasi dermal. Infeksi dapat terjadi tetapi

komplikasi ini jarang terjadi. Efek yang serius seperti peptic ulcer dan

sedikit dilaporkan terjadi gangguan hati dan gagal ginjal, selain itu

pengobatan ini tidak dapat mencegah progresifitas penyakit. The

American College of Rheumatology menyarankan menanganan

menggunakan Nutritional Supplements: Glucosamine Sulphate,

Chondroitin Sulphate (Muzaffar, 2005).

intervensi yang relatif baru yang sekarang banyak digunakan adalah injeksi

Asam Hyaluronic (adalah cairan viskoelastik glikosaminoglikan dalam jumlah

besar yang mana secara alami terdapat dalam cairan sendi yang sehat), cairan

sendi memiliki sifat pelindung, termasuk penyerapan shock, energi disipasi

traumatis, lapisan pelindung dari permukaan tulang rawan artikuler dan

pelumasan. Alasan biologis untuk penggunaan terapi asam hyaluronic sintetis

di osteoartritis lutut adalah potensinya untuk meningkatkan viskositas cairan

sinovial. Pada penelitian, penggunaan injeksi asam hyaluronic setelah

penggunaan diatas 8 (delapan) minggu menunjukkan hasil lebih efektif

daripada kortikosteroid (Bannuru, 2009)

5) Operasi

Bagi penderita dengan OA yang sudah parah, maka operasi merupakan

tindakan yang efektif. Dilakukan apabila :

26

Page 39: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nyeri tidak dapat diatasi dengan obat-obatan atau tindakan loka, sebdi

tidak stabil oleh karena subluksasi atau deformitas pada sendi, adanya

kerusakan sendi tingkat lanjut, untuk mengoreksi sendi supaya distribusi

beban terbagi rata. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain

arthroscopic debridement, joint debridement, artrodesis, osteotomi dan

Total Joint Replacement (Muzaffar, 2005).

d. Latihan pada Osteoartritis Lutut

Orang dengan Osteoartritis lutut biasanya memiliki keluhan nyeri,

kaku persendian, berkurangnya propriosetif dan penurunan kekuatan otot

kuadriseps yang berhubungan dengan nyeri lutut dan kemampuan

fungsional (Bennell, 2007).

Osteoartritis lutut menyebabkan nyeri, kaku sendi, penurunan

kegunaan otot, dan penurunan kapasitas aerobik menyebabkan penurunan

kualitas hidup dan peningkatan resiko disabilitas.

Profesi fisioterapi yang mana memiliki cakupan pelayanan pada

kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Pada penaganan kasus

osteoartritis ini dapat dirumuskan diagnosa sebagai berikut : Impairment:

Gerakan lutut fleksi lebih terbatas daripada ekstensi, gejala meliputi

kekakuan sendi, nyeri,lebih terbatas gerakan aktif untuk ekstensi lutut

daripada gerakan pasif (ini disebabkan oleh reflek inhibisi kuadriseps),

terganggunya respon keseimbangan. Functional limitation/disabilities:

Nyeri selama bergerak, menumpu berat badan dan berjalan yang mana

mengganggu pekerjaan rutin mengurus rumah dan aktifitas sosial;

27

Page 40: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterbatasan mengontrol aktifitas menumpu berat badan yang melibatkan

fleksi lutut seperti duduk dan berdiri dari kursi atau kamar kecil; Pada

stadium akhir osteoartritis terlihat keterbatasan nyata pada aktifitas leisure

(seperti berjalan, berkebun, renang dan olah raga) dan aktifitas mengurus

rumah (seperti menyapu, membersihkan lantai, belanja) (Kisner, 2007).

Secara umum latihan untuk osteoarthritis yang rutin dilakukan

pasien setiap hari dirumah, meliputi: latihan di dalam air, penguatan otot,

dan reedukasi pola jalan. Paling penting adalah mencegah kontraktur fleksi

lutut, sehingga harus segera dilakukan penguluran pada otot hamstring dan

gastroknemius dan tidak kalah penting juga penguatan dari otot kuadriseps

terutama vastus medialis. Latihan untuk penguatan otot kuadrisep ini harus

rutin dilakukan setiap harinya dimulai dari latihan ringan kemudian

ditingkatkan dengan pembebanan sesuai toleransi. Latihan ini mencakup

berbagai tipe latihan meliputi latihan isotonik (dengan eksentrik) dan

isometrik maupun isokinetik. Latihan penguluran ini meliputi, latihan otot

hamstring pada sendi tertutup, latihan untuk otot gastroknemius dan soleus

(Hertling, 2006).

Latihan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan

ekstermitas bawah, lingkup gerak sendi, ketahanan kardiovaskular termasuk

juga meningkatkan keseimbangan dan koordinasi dan menyiapkan pasien

untuk melakukan berbagai keterampilan dalam aktifitas kesehariannya

(Fitzgerald, 2004).

28

Page 41: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aktifitas keseharian pasien harus dievaluasi dan bila perlu dirubah.

Pada pagi hari, aktif menekuk dan meluruskan lutut harus dilakukan

sebelum aktifitas menumpu berat badan, tetap berjalan tetapi tidak boleh

dipaksa. Harus dicegah aktifitas yang terlalu menekuk lutut, duduk di kursi

sangat pendek, diam dalam satu posisi dalam waktu yang lama, tak lupa

koreksi pula postur tubuh yang salah saat melangkah dan evaluasi aspek

biomekanik lumbal, sendi sakro-iliak dan tungkai termasuk persudutan kaki

yang mana dapat diberikan ortose dan ganjal kaki (Hertling, 2006).

Sebuah penelitian Sistematik review, modalitas fisioterapi pada

osteoartritis lutut menunjukkan latihan dapat mengurangi nyeri dan

meningkatkan aktifitas fungsional pasien (Jamtvedt,2008). Bahkan latihan

yang sederhana untuk melatih otot kuadriseps di rumah terbukti mengurangi

nyeri dan meningkatkan fungsi pada lutut (O’Reilly, 1999).

Faktor resiko peningkatan osteoartritis lutut adalah cedera sendi,

kegemukan, usia dan jenis kelamin yang mana berhubungan dengan

kelemahan otot dan disfungsi afferent sensory (Gambar 2.3.), sehingga

latihan yang diberikan harus menyelesaikan masalah kelemahan otot dan

disfungsi dari afferent sensory, latihan yang harus dilakukan adalah

penguatan otot dan neuromuscular training. (Roos, 2010).

Menurut gambar di bawah, dalam memberikan latihan kepada pasien

dengan osteoartritis lutut, Jenis latihan yang diberikan adalah penguatan otot

dan neuromuscular training, dengan penjelasan singkat sebagai berikut:

29

Page 42: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.3. Faktor Resiko Peningkatan Osteoartritis Lutut

1) Penguatan Otot

Kelemahan otot kuadriseps mendahului kejadian osteoartritis,

dengan demikian meningkatkan resiko berkembangnya penyakit.

Mungkin ini merupakan alasan kenapa wanita lebih besar beresiko

terkena osteoartritis dari pada laki-laki (Roos, 2010).

Kelemahan otot quadriceps ini dicurigai disebabkan oleh

fenomena inhibisi otot arthrogenik (arthrogenous muscle inhibition)

yaitu suatu keadaan dimana terjadi gangguan input aferen dari

proprioseptor dan penurunan stimulasi aferen dari motor neuron otot

quadriceps yang berdampak pada penurunan kualitas kontraksi otot

quadriceps. Salah satu peran utama otot quadriceps dalam aktifitas

berjalan adalah berperan sebagai ”rem” pada tahap akhir dari fase swing,

Adanya kelemahan otot quadriceps akan menimbulkan peningkatan

30

Page 43: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

beban yang diterima sendi, khususnya pada kartilago

artikularis(Slemenda et al, 2004)

Kelemahan otot kuadriseps merupakan tanda utama berhubungan

dengan osteoartritis lutut hal ini tidak hanya menyebabkan nyeri dan

peningkatan disabilitas tetapi berhubungan dengan gejala osteoartritis

(Smith, 2010).

Studi kohort yang meneliti lebih dari 2000 orang, menunjukkan

kekuatan otot kuadriseps yang lebih besar, mencegah peningkatan

insiden gejala osteoartritis pada kedua jenis kelamin. Kesimpulan dari

penelitian tersebut, penguatan tungkai bawah, terutama otot kuadriseps

merupakan strategi efektif untuk mencegah osteoartritis lutut. Program

latihan biasanya meliputi latihan tidak menumpu berat badan yang mana

melatih otot tertentu yang diharapkan. Latihan dengan menumpu berat

badan yang mana melibatkan banyak persendian juga kadang digunakan

(Segal dalam Roos, 2010).

Penguatan otot kuadriseps penting untuk peningkatan aktifitas

fungsional dan ADL (activities of daily living) dan berhubungan dengan

gejala osteoartritis, sehingga latihan strengthening kuadriseps ini dapat

diberikan kepada pasien dari sejak awal proses osteoartritis terjadi

(Smith, 2010).

Penelitian lain juga menunjukkan efek dari penguatan abduksi hip

terhadap pembebanan di lutut, pengurangan nyeri dan peningkatan

fungsional pasien dengan osteoarthritis. Kelemahan abduksi hip

31

Page 44: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempengaruhi peningkatan terjadinya osteoartritis, orang yang berjalan

dengan dominan adduksi panggul (yang mana menunjukkan kelemahan

otot abduktor panggul) menunjukkan lebih sering terkena osteoartritis.

Bebeberapa penelitian menyimpulkan bahwa penguatan otot abduktor ini

tidak merubah posisi panggul dan lutut adduksi saat berjalan, sehingga

tidak berguna untuk memperlambat perjalanan penyakit, tetapi

menunjukkan pengurangan nyeri dan peningkatan fungsional pasien

dengan osteoartritis (Bennel, 2007).

2) Neuromuscular Training

Pemeliharaan respon tekanan selama aktifitas normal

membutuhkan gabungan dari aferen somatosensori dan efektor

fungsional muskuloskeletal. Sistem aferen meliputi nyeri, temperatur,

rabaan lembut, propriosepsi dan getaran. Propriosepsi adalah sensasi

komplek berasal dari berbagai masukan yang menyediakan persepsi dari

posisi dan gerakan yang disadari dan di bawah sadar, termasuk juga

persepsi posisi sendi dan gerakan, kekuatan otot, penguluran dan posisi

tubuh, sebagaimana regulasi respon postural yang tidak disadari pada

gangguan posisi. Disamping dari masukan (input) pandangan,

keseimbangan dan pendengaran, propriosepsi tergantung pada reseptor

aferen pada otot, ligamen, kapsul sinovia dan kulit (Refshaug dalam

Roos, 2010).

Pada pasien dengan osteoartritis lutut terlihat jelas kehilangan

kontrol propriosepsi, yang ditunjukkan dengan kelemahan propriosepsi

32

Page 45: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam meningkatkan keterbatasan fungsional seperti kelambatan ritme

jalan, semakin pendeknya jarak tempuh jalan dan penurunan kecepatan

berjalan dan total waktu berjalan (Sharma L dalam Diracoghu, 2005)

Penelitian selama empat bulan latihan neuromuscular dalam

pengawasan fisioterapi menunjukkan peningkatan isi glycosaminoglycan

pada cartilago penumpu berat badan pada pasien dengan kompartmen

medial meniskektomi. Hal ini menunjukkan neuromuskular training

dapat mencegah perusakan struktural kartilago. Pasien pada peneitian ini

menunjukkan peningkatan penampilan fungsional yang mana

membutuhkan kontrol sensorimotor, tetapi tidak meningkatkan kekuatan

kuadriseps dan kapasitas aerobik (Roos, 2010).

Neuromuscular training bertujuan untuk meningkatkan kontrol

sensorimotor dan mendapatkan kembali stabilitas fungsional. Latihan

fungsional dengan menumpu berat badan di desain meneyerupai kondisi

hidup sehari-hari, dengan beberapa aktifitas lebih berat. Tujuan utama

untuk ketepatan posisi kaki terhadap lutut dan kualitas penampilan pasien

pada tiap latihan, dengan level dan peningkatan intensitas latihan

berdasarkan fungsi neuromuskular pasien. Jadi otot yang kuat dan fungsi

neuromuskular sangat berguna karena peningkatan kekuatan otot dan

kontrol neuromuskular dibutuhkan untuk meredam tekanan pada

persendian (Roos, 2010).

Latihan menumpu berat badan melibatkan semua persendian

pada ekstremitas bawah pada posisi sendi tertutup. Hampir semua

33

Page 46: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

aktifitas menyebabkan gerak berlawanan dari otot pada dua persendian

yang terlibat yang mana sebagian otot menjadi memanjang pada satu

sendi dan dan memendek pada sendi yang lain, sehingga sangat penting

memelihara ketegangan normal dari otot tersebut. Kerja utama otot

dalam menumpu berat badan adalah mengontrol melawan gravitasi serta

daya keseimbangan dan stabilitas. Sehingga latihan yang bisa diberikan

pada osteoartritis lutut ini meliputi keseimbangan, stabilisasi maupun

penguatan dan latihan fungsional. Menurut Cochrane Databese of

Systematic-Review dan Philadelphia Panel Evidence-Based Clinical

Practice Guideline menunjukkan bukti bahwa latihan strengthening/

penguatan, stretching/penguluran dan latihan fungsional sebagai

interfensi penatalaksanaan pada penurunan nyeri dan peningkatan fungsi

pada osteoartritis lutut (Kisner, 2007)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

1) Permasalahan pada osteoartritis lutut: nyeri, kaku persendian,

berkurangnya propriosetif dan penurunan kekuatan otot kuadriseps yang

berhubungan dengan nyeri lutut dan kemampuan fungsional dan

penurunan kapasitas aerobik menyebabkan penurunan kualitas hidup dan

peningkatan resiko disabilitas

2) Tujuan Penaganan Fisioterapi : mengurangi nyeri dan meningkatkan

aktifitas fungsional pasien

3) Desain latihan yang bisa di berikan mengandung prinsip penguatan,

latihan fungsional penguatan dan stabilisasi, kontrol neuro-muskular dan

34

Page 47: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penguluran yang mana secara progresif ditingkatkan pembebanan dan

pengulangannya disesuaikan dengan kemampuan setiap pasien. Pada

penelitian ini, kami menggunakan desain latihan dasar yang bisa

dilakukan oleh semua pasien osteoartritis lutut. Jenis latihan yang

digunakan antara lain :

a) Straight Leg Raising (SLR)

Tidur telentang ( tungkai sakit di luruskan dan pada tungkai sehat,

lutut di tekuk). Mengkontraksikan otot kuadriseps dengan menjaga

lutut lurus, ankle dorsifleksi 90°, kemudian mengangkat tungkai

setinggi kira-kira 20 cm, ditahan 5 detik, dilakukan 10 kali

pengulangan.

Isometrik kuadriseps ini dipilih karena dapat dilakukan pasien lansia

dirumah tanpa kesulitan (Miyaguchi, 2003).

Penelitian tentang perubahan biokimia cairan sendi setelah pemberian

latihan isometrik pada penderita osteoarthritis lutut. Hasil penelitian

ini menunjukkan adanya peningkatan berat molekuler hyaloronat dari

2.11 menjadi 2.40, peningkatan viskositas cairan sendi dari 45.8

menjadi 59,8 serta penurunan konsentrasi chondroitin 4-6 sulfat dari

81.9 menjadi 75,5 (Miyaguchi, 2003).

b) Isometrik Kuadriseps

Tidur terlentang/duduk di lantai dengan punggung tersangga dan

tungkai lurus, gulungan handuk ditempatkan di bawah lutut pada

tungkai sisi sakit. Mengkontraksikan otot kuadriseps dengan

35

Page 48: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendorong handuk ke lantai. Ditahan 5 detik, dilakukan 10 kali

pengulangan (O’Reilly, 1999).

Latihan isometrik melawan tahanan mempu meningkatkan sensitifitas

struktur sensorimotorik otot yang meliputi muscle spindle dan golgi

tendon. Latihan ini juga akan meningkatkan α-motor discharge atau

tonus otot. Aktifitas α-motorneuron ini secara resiprokal juga akan

dipengaruhi oleh muscle spindle dan golgi tendon. Dengan demikian

latihan isometrik tidak hanya berdampak pada peningkatan kekuatan

otot namun juga mampu memperbaiki sensitifitas dan koordinasi

proprioseptif di dalam otot quadriceps (Topp et al, 2002)

c) Isotonik Kuadriseps

Duduk di bed/kursi, kaki sedikit menggantung. Mengangkat tungkai

bawah sedikit lurus/setengah fleksi. Ditahan 5 detik, dilakukan 10 kali

pengulangan. Untuk penguatan otot kuadriseps terutama vastus

medialis (O’Reilly, 1999).

d) Isotonik Abduktor Hip

Tidur miring ke sisi tungkai sehat, dengan menekuk lutut pada tungkai

yang terletak di bawah (sehat) dan lurus pada tungkai yang terletak di

atas (sakit), kemudian mengangkat tungkai ke atas, Ditahan 5 detik,

dilakukan 10 kali pengulangan. Untuk penguatan abduktor hip (Sled,

2010).

Latihan di rumah untuk latihan penguatan otot abduktor hip, dilakukan

3-4 kali perminggu selama delapan minggu terbukti mengurangi nyeri

36

Page 49: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan meningkatkan kekuatan otot abduksi hip dan meningkatkan

fungsional pasien dengan osteoartritis (Sled, 2010).

e) Isometrik Adduktor Hip

Duduk tegak di kursi, menempatkan handuk diantara kedua paha.

Menjepit handuk yang diletakkan diantara kedua tungkai pada posisi

duduk. Ditahan 5 detik, dilakukan 10 kali pengulangan. (Bennel,

2007).

f) Duduk-Berdiri

Duduk tegak di kursi, kedua tangan bersilang di depan dada Berdiri

tegak kemudian duduk kembali dengan perlahan. Dilakukan 10 kali

pengulangan. Untuk latihan neuromuskular (Diracoglu, 2005)

g) Naik-turun tangga

Berdiri tegak, menempatkan stool/step di depan. Angkat satu tungkai

seakan melangkah di stool/step, kaki satunya menahan, bergantian

kanan-kiri. Dilakukan 10 kali pengulangan. Untuk latihan

neuromuskular sekaligus penguatan abduktor hip (Kisner, 2007)

(Tangga ukuran standar untuk pasien osteoartritis dengan lebar: 30 cm

dan tinggi: 20 cm),

h) Sikap kuda-kuda

Berdiri tegak menghadap depan kemudian salah satu tungkai maju

dengan menempatkan ujung kaki di depan, menekuk lutut dan hip

kemudian kembali ke posisi semula. Dilakukan 3 kali pengulangan,

37

Page 50: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bergantian tungkai kanan-kiri. Untuk meningkatkan keseimbangan

dan kontrol ekstremitas bawah (Kisner, 2007)

i) Penguluran Otot

Duduk di bed/matras, salah satu tungkai diposisikan lurus dan tungkai

yang lain diposisikan menekuk. Berusaha meraih ujung kaki yang

lurus dengan ujung jari tangan. Ditahan 15 detik, dilakukan 3 kali

pengulangan, bergantian tungkai kanan-kiri. Untuk penguluran otot

hamstring, soleus-gastroknemius (Hertling, 2006)

6. Hubungan Media Promosi Kesehatan terhadap Penguasaan Keterampilan

Latihan Pasien Osteoartritis Lutut

Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses di mana proses

tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu

proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni

perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang

mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping faktor masukannya sendiri

juga faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidikan atau petugas yang

melakukannya, alat-alat bantu atau media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan. Agar dicapai hasil yang optimal, maka faktor-faktor

tersebut harus bekerjasama secara harmonis. Promosi kesehatan tidak dapat

lepas dari media, karena melalui media, pesan-pesan yang disampaikan dapat

lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan

tersebut, sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif

(Notoatmodjo, 2010).

38

Page 51: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Faktor yang mempengaruhi proses belajar dikelompokkan menjadi :

a. Faktor materi atau hal yang dipelajari, misalnya belajar pengetahuan dan

belajar sikap atau keterampilan akan menentukan perbedaan proses belajar

b. Faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik (suhu, kelembapan

udara, kondisi tempat belajar) dan lingkungan sosial (manusia dengan

segala interaksi dan representasinya, seperti keramaian dan kegaduhan)

c. Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras dan lunak

d. Faktor kondisi individu, subyek belajar yang terdiri dari kondisi fisiologis

(misanya, keadaan gizi, pasca cidera dan penyakit) dan kondisi psikologis

(misalnya, kecerdasan, daya tangkap, ingatan dan motivasi) (Notoatmodjo,

2007). Pendapat lain menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi

individu di bedakan menjadi faktor intern (jasmani, psikologi, kelelahan)

dan faktor ekstern (keluarga, sekolah dan masyarakat) (Slameto, 2003).

Media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Banyak

macam media yang dapat digunakan, penggunaannya harus didasarkan pada

penelitian yang tepat, sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi dalam

menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Media digunakan

untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan. Bentuk media digunakan untuk lebih meningkatkan pengalaman

belajar agar menjadi lebih konkrit dan lebih berarti. Sehingga begitu

pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar

(Gagne dan Briggs dalam Sumiati, 2008)

39

Page 52: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale.

Pada kerucut pengalaman ini, dimulai dengan belajar sebagai peserta pada

pengalaman langsung kemudian sebagai observator pada kejadian nyata,

kemudian sebagai observator pada kejadian yang melalui beberapa media dan

terakhir mempelajari simbul-simbul kejadian. Secara umum, semakin abstrak

media, semakin banyak informasi yang dapat disingkat dalam waktu yang lebih

pendek. Butuh waktu lebih panjang untuk menggunakan pengalaman langsung,

pengalaman melalui benda tiruan ataupun pengalaman melalui drama daripada

penyajian informasi dari videotape, rekaman, dan beberapa model lambang

visual ataupun verbal. Jerome Brunner menyatakan bahwa perintah dimulai

dari pengalaman enactive (langsung) ke pengalaman yang diwakili iconic

(seperti penggunaan gambar dan video) kemudian gambaran symbolic (seperti

penggunaan kata). (Smaldino,2005).

Media yang cocok untuk mengajarkan keterampilan baru dalam hal ini

adalah keterampilan latihan untuk osteoartritis lutut diantaranya adalah :

Peragaan langsung dengan metode demonstrasi, salah satu kelebihannya adalah

pembelajaran lebih konkrit, jelas dan dapat membimbing dalam satu saluran

pikiran yang sama. Media leaflet mempunyai kelebihan antara lain, tahan lama,

mencakup banyak orang, dapat dibawa ke mana-mana, mempermudah

pemahaman. Media video mempunyai kelebihan antara lain, dapat melengkapi

pengalaman dasar pembelajar, menggambarkan suatu proses secara tepat dan

dapat disaksikan berulang-ulang, mendorong meningkatkan motovasi. Ketiga

media tersebut diharapkan untuk lebih meningkatkan pengalaman belajar agar

40

Page 53: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjadi lebih konkrit dan lebih berarti dalam penguasaan keterampilan latihan

pasien osteoartritis lutut.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Sunarno (2011) dengan judul “Perbedaan Pengaruh Metode

Domostrasi, Demostrasi dan Leaflet dan VCD terhadap Penguasaan Keterampilan

Back Exercise pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Mekanik” di RS. Ortopedi

Prof.DR.R.Soeharso Surakarta. Disimpulkan bahwa metode terbaik untuk

meningkatkan penguasaan keterampilan back exercise adalah metode demonstrasi

dengan atau tanpa media leaflet. Metode VCD dianggap kurang efektif

Penelitian oleh Kumaran (2009) dengan judul “Development and

Implementation of Patient Information Leaflet on Hypertension and to Assess its

Effectiveness”. Menunjukkan bahwa leaflet terbukti meningkatkan pengetahuan

pasien hipertensi tentang penyakitnya, sehingga leaflet ini sangat penting untuk

meningkatkan kepercayaan diri pasien dan meningkatkan self manajemen.

Penelitian oleh Barker (1988) dengan judul “Comparison of Effectiveness

of interactive Videodisc Versus Lecturer-Demonstration Instruction” Instruksi

video interaktif dan demonstrasi pengajar memiliki hasil yang sama dalam

mengajar keterampilan psikomotorik tertentu.

Penelitian oleh Smith (2011) dengan judul “Instructional multimedia : An

investigation of student and instructor attitudes and student study behavior”.

Menunjukkan bahwa multimedia merupakan media yang efektif untuk mengajar

keterampilan psikomotorik kepada siswa yang memasuki profesi kesehatan.

41

Page 54: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Media Promosi Kesehatan

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.4. Kerangka konsep tentang pengaruh peragaan langsung, leaflet dan

video terhadap penguasaan keterampilan pasien osteoartritis lutut

Keterangan:

Media promosi kesehatan yang dapat membantu menyampaikan informasi guna

meningkatkan penguasaan keterampilan tertentu. Peragaan langsung dengan

Lebih konkrit, jelas, menghindari verbalisme, dapat membimbing dalam satu saluran pikiran yang sama, tidak memerlukan keterangan yang banyak

Video Peragaan Langsung Leaflet

Mencakup banyak orang, dapat dibawa ke mana-mana, mempermudah pemahaman, meningkatkan gairah belajar

Penguasaan Keterampilan Latihan Pasien Osteoartritis Lutut

Dapat melengkapi pengalaman dasar, menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan berulang-ulang, mendorong /meningkatkan motivasi

Meningkatkan Lingkungan Kondisi Individu

42

Page 55: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metode demonstrasi, salah satu kelebihannya adalah pembelajaran lebih konkrit,

jelas, menghindari verbalisme, dapat membimbing dalam satu saluran pikiran

yang sama dan tidak memerlukan keterangan yang banyak. Media leaflet

mempunyai kelebihan antara lain, mencakup banyak orang, dapat dibawa ke

mana-mana, mempermudah pemahaman dan meningkatkan gairah belajar. Media

video mempunyai kelebihan antara lain, dapat melengkapi pengalaman dasar

pembelajar, menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan

berulang-ulang dan dapat mendorong atau meningkatkan motivasi. Dari kelebihan

masing masing media tersebut diharapkan dapat meningkatkan penguasaan

keterampilan latihan pada pasien osteoartritis lutut. Hal lain yang mempengaruhi

adalah lingkungan fisik (suhu, kelembapan udara, kondisi tempat belajar) dan

lingkungan sosial (manusia dengan segala interaksi dan representasinya, seperti

keramaian dan kegaduhan) serta kondisi individu yang terdiri dari kondisi

fisiologis (misanya, keadaan gizi, pasca cidera dan penyakit) dan kondisi

psikologis (misalnya, kecerdasan, daya tangkap, ingatan dan motivasi). Pendapat

lain menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi individu di bedakan menjadi

faktor intern (jasmani, psikologi, kelelahan) dan faktor ekstern (keluarga, sekolah

dan masyarakat).

D. Hipotesis

Ada perbedaan pengaruh antara peragaan langsung, leaflet dan video

terhadap penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut.

43

Page 56: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan pendekatan RCT

(Randomized Control Trial)

Model rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

Kelompok perlakuan I (peragaan langsung)

Kelompok perlakuan II (leaflet)

Kelompok perlakuan III (video)

Keterangan :

O1: Pengukuran penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut

sebelum perlakuan (pre-test) pada kelompok yang diberi promosi kesehatan

peragaan langsung

X1: Perlakuan dengan memberikan promosi kesehatan dengan memberi peragaan

langsung tentang latihan osteoartritis lutut

O2: Pengukuran penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut setelah

perlakuan (post-test) pada kelompok yang diberi promosi kesehatan peragaan

langsung

O3:Pengukuran penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut sebelum

perlakuan (pre-test) pada kelompok yang diberi promosi kesehatan leaflet

O1 X1 O2

O3 X2 O4

O5 X3 O6

44

Page 57: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

X2:Perlakuan dengan memberikan promosi kesehatan dengan memberi leaflet

tentang latihan osteoartritis lutut

O4:Pengukuran penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut setelah

perlakuan (post-test) pada kelompok yang diberi promosi kesehatan leaflet

O5:Pengukuran penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut sebelum

perlakuan (pre-test) pada kelompok yang diberi promosi kesehatan video

X3:Perlakuan dengan memberikan promosi kesehatan dengan memberi video

tentang latihan osteoartritis lutut

O6:Pengukuran penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis lutut setelah

perlakuan (post-test) pada kelompok yang diberi promosi kesehatan video

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian berada di poliklinik fisioterapi RSUD. Dr. Moewardi

dan Panti Wredha “Dharma Bhakti” Surakarta dan waktu penelitian mulai dari

penyusunan proposal sampai dengan laporan selesai dilakukan pada bulan

Agustus 2011- Januari 2012.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

a. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pasien osteoartritis lutut

dan lansia (karena berpotensi mengalami osteoartritis lutut) di Surakarta.

45

Page 58: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Populasi Sumber

Populasi sumber dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan

fisioterapi di Unit Rehabilitasi Medik RSUD. Dr. Moewardi dan lansia di

Panti Wredha “Dharma Bhakti” Surakarta dengan kriteria lingkup gerak

sendi aktif diatas 90 saat lutut dilipat, bisa membaca dan menulis yang

berjumlah 120 orang. Peneliti memilih populasi sumber tersebut dengan

alasan kemudahan untuk melakukan perlakuan dan pengujian.

2. Sampel dan Teknik pengambilan sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian dan bersedia mengikuti program

penelitian sampai selesai yang dipilih melalui random sampling. Jumlah

seluruh sampel dalam penelitian sebanyak 90 orang dibagi menjadi tiga

kelompok perlakuan dengan teknik randomisasi yang didistribusikan merata

berdasarkan jenis kelamin, umur dan pendidikan. Kelompok 1 (peragaan

langsung) berjumlah 30 orang, kelompok II (leaflet) berjumlah 30 orang serta

kelompok III (video) berjumlah 30 orang (Sugiyono, 2010).

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (Independent)

Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah :

a. Peragaan langsung

b. Leaflet

c. Video

46

Page 59: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Variabel terikat (Dependent)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan keterampilan

latihan osteoartritis lutut

3. Variabel perancu

Variabel perancu dalam penelitian ini adalah:

a. umur

b. pendidikan

E. Definisi Operasional Variabel

1. Media promosi kesehatan

a. Media Peragaan langsung

Peragaan langsung adalah media berbasis manusia, dalam hal ini

adalah instruktur yang memberikan peragaan langsung dengan metode

demonstrasi (pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau

benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat

diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya).

Dalam penelitian ini adalah peragaan langsung tentang latihan osteoartritis

lutut kepada kelompok I sampel penelitian

b. Media Leaflet

Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan

tertentu melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk

kalimat maupun gambar atau kombinasi. Dalam penelitian ini adalah leaflet

tentang latihan osteoartritis lutut kepada kelompok II sampel penelitian

47

Page 60: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Media Video

Video adalah kombinasi dari dua atau lebih media, dimana

pengoperasiannya perlu alat untuk menayangkan seperti TV, CD, komputer

dan proyektor video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak

bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Dalam penelitian ini adalah video tentang latihan osteoartritis lutut

yang ditayangkan lewat laptop kepada kelompok III sampel penelitian

2. Penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut

a. Definisi operasional: Keterampilan melakukan suatu jenis kegiatan tertentu,

dicapainya keterampilan yang diperoleh seorang ditandai oleh adanya

kemampuan menampilkan bentuk-bentuk gerakan tertentu dalam melakukan

suatu kegiatan, sebagai respon dari rangsangan yang datang kepada dirinya.

b. Alat ukur: Blangko penilaian penguasaan keterampilan latihan osteoartritis

lutut dengan indikator keberhasilan berupa nilai yang diperoleh dari

observasi dengan mengisi lembar penilaian yang sudah tersedia. Pilihah

jawaban (1) Ya, bila subyek sudah dapat melakukan dengan benar maka

diberi skor 1 dan (2) Tidak, bila subyek melakukan dengan tidak benar

nilainya 0

c. Skala pengukuran: Kontinu

48

Page 61: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Alur Penelitian

Populasi sasaran: Pasien OA lutut dan lansia

Populasi Sumber : Pasien OA dan lansia di RSUD.Dr. Moewardi dan Panti Wredha “Dharma Bhakti” Surakarta (n= 120)

Sampel (n= 90)

Purposive sampling untuk memilih RS dan Perkumpulan lansia

Simple randome sampling

Randomisasi

Peragaan Langsung

Leaflet Video

Klp I (n= 30) Klp II (n= 30) Klp III (n = 30)

Pretest latihan osteoarthritis lutut

Posttest latihan osteoarthritis lutut

Analisa

Kesimpulan

Gambar 3.1. Alur Penelitian tentang pengaruh media promosi kesehatan terhadap penguasaan keterampilan latihan osteoarthritis lutut

49

Page 62: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini meliputi: formulir pengumpulan

data sampel penelitian, lembar persetujuan sampel penelitian, instruktur untuk

memberi peragaan langsung, media leaflet tentang latihan osteoartritis lutut,

media video tentang latihan osteoartritis lutut melalui laptop / video player,

lembar penilaian latihan osteoartritis lutut sebagai indikator keberhasilan

mengenai penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut. Sebelumnya desain

latihan yang akan digunakan di uji validitas konstruksi dengan dikonsultasikan

kepada ahli untuk mendapat persetujuan (experts judgment)

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-

kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Indikator Jumlah

Item Nomor

Item Keterampilan

latihan

untuk

osteoartritis lutut

1. Latihan untuk otot kuadriseps 2. Latihan untuk otot abduktor hip 3. Latihan neuromuskular 4. Latihan penguluran

9 6 9 3

1-6, 13-15,

7-9, 16-18

19-27

10-12

Sumber : Data Primer, September 2011

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Persetujuan Subyek

Setelah dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah subyek masuk dalam

kriteria penerimaan, kemudian diberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud

penelitian, ditanya apakah bersedia berpartisipasi dalam penelitian selanjutnya

50

Page 63: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dijelaskan mengenai jalannya penelitian, kemudian menandatangani

persetujuan tindakan penelitia (informed consent).

2. Pengumpulan data karakteristik subyek

Data-data yang dikumpulkan untuk menunjang penelitian ini adalah adalah (1)

nama, (2) usia, (3) jenis kelamin, (4) tingkat pendidikan.

3. Pengukuran dan perlakuan

Pada penelitian ini terdapat satu variabel terikat yang diukur sebagai data

penelitian yaitu penguasaan keterampilan latihan osteoartritis. Data awal

didapat dari pretes, semua sampel penelitian dilakukan pengukuran terhadap

penguasaan keterampilan latihan osteoarthritis (sesuai blangko latihan yang

telah dibuat). Kemudian memberikan media pembelajaran untuk latihan kepada

ketiga kelompok. Kelompok perlakuan I intervensi yang dipakai adalah

peragaan langsung, kelompok perlakuan II intervensi yang dipakai adalah

leaflet dan kelompok perlakuan III intervensi yang dipakai adalah video.

Pemberian edukasi latihan dengan media peragaan langsung, leaflet dan video

dilakukan sebanyak dua kali. Post-test dilakukan pencatatan nilai dari

keterampilan latihan pada ketiga kelompok pada hari terakhir intervensi.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui penguasaan keterampilan latihan

osteoartritis lutut dari masing-masing kelompok yang telah mendapatkan

perlakuan yang berbeda. Saat evaluasi pengukur mengisi lembar penilaian

dengan memberikan tanda centang (√), pada pernyataan keterampilan yang

sesuai dengan kemampuan sampel yang dinilai.

51

Page 64: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Analisis Data

1. Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam frekuaensi (n), mean,

Standar Deviasi (SD), nilai minimal, nilai maksimal dan karakteristik sampel

data kategorikal dideskripsikan dalam frekuensi (n) dan persen

2. Pengaruh media promosi kesehatan terhadap penguasaan keterampilan latihan

osteoartritis lutut di analisis dengan Uji F (anova) bila data berdistribusi

normal. Apabila data tidak berdistribusi normal akan diananlisis dengan Uji

nonparametric Kruskal wallis dan Mann whitney U

3. Beda pasangan kelompok di uji dengan Post Hoc Test

52

Page 65: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Data Sampel

1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada kelompok peragaan

langsung dan leaflet lebih banyak jenis kelamin perempuan yaitu 23,3 persen,

begitu juga pada kelompok video lebih banyak perempuan yaitu 21,1 persen.

Secara keseluruhan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu

67,8 persen.

Jenis Kelamin pada sampel penelitian secara keseluruhan jumlah

perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu 67,8 persen. Hal ini terjadi

karena osteoartritis banyak mengenai wanita dibanding pria, prevalensi

meningkat tajam 45% pada wanita berusia lebih dari 65 tahun dengan keluhan

osteoartritis dan dari data radiologi menunjukkan 70% mengalami osteoartritis

(Symmons, 2005). Selain dari itu dilihat sensus penduduk di Surakarta, jumlah

wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan prosentase jumlah lansia wanita

(57%) lebih tinggi dari pada laki-laki (43%) (BPS, 2010).

Pada pengujian terlihat nilai X2 = 0.407, sedangkan p = 0,816 sehingga

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi jenis

kelamin diantara ketiga kelompok.

53

Page 66: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.1 Distribusi jenis kelamin sampel penelitian antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video

Jenis Kelamin

Media X2

P Peragaan Langsung Leaflet Video

Laki-laki n %

9 10,00

9 10,00

11 12,20

29 32,20

0.407 0.816

Perempuan n %

21 23,30

21 23,30

19 21,10

61 67,80

Total n %

30 33,30

30 33,30

30 33,30

90 100

Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

2. Distribusi berdasarkan umur

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada rentang usia 40-49

hanya terdapat pada kelompok peragaan langsung dan leaflet masing-masing

1,1 persen. Rentang usia 50-59 terdapat pada kelompok peragaan langsung 4,4

persen, leaflet 5,6 persen, video 6,7 persen. Rentang usia 60-69 terdapat pada

kelompok peragaan langsung 13,3 persen, leaflet 8,9 persen, video 12,2 persen.

Rentang usia 70-79 terdapat pada kelompok peragaan langsung 8,9 persen,

leaflet 10 persen, video 8,9 persen. Rentang usia 80-89 terdapat pada kelompok

peragaan langsung 5,6 persen, leaflet 7,8 persen, video 5,6 persen. Pada

pengujian terlihat nilai X2 = 2,789 sedangkan p = 0,947, sehingga

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi umur

diantara ketiga kelompok.

Komposisi umur yang dikategorikan pada rentang usia 40-49, 50-59,

60-69, 70-79 dan 80-89, sebaran sampel terbanyak pada rentang usia 60-69

tahun, hal ini bisa diamati dari jumlah lansia yang ada di surakarta dimana

berjumlah 25.944 jiwa dari total 44.771 jiwa (hampir sekitar 60% dari

keseluruhan jumlah lansia). Eratnya hubungan antara usia dan osteoartritis

54

Page 67: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat dijelaskan berdasarkan hubungan antara umur dan perubahan komposisi

matriks tulang dan penurunan fungsi kondrosit, respon terhadap stimuli.

Perubahan ini dapat mempengaruhi kesinambungan remodelling internal,

pemeliharaan jaringan dan kehilangan kartilago. Hal ini selanjutnya akan

meningkatkan resiko degradasi kartilago juga termasuk defek pada permukaan

kartilago artikuler. Perbaikan yang abnormal mengakibatkan terbentuknya

osteofit dan kista subkondral sebagai kelanjutan dari penyakit (Hinton, 2002).

Dari ketiga kelompok perlakuan masing-masing memiliki ditribusi

umur yang hampir sama pada setiap rentang usia. Pada analisis statistik

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi umur

diantara ketiga kelompok (p = 0,947)

Tabel 4.2 Distribusi berdasarkan umur sampel penelitian antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video

Umur

Media X2

P Peragaan Langsung Leaflet Video

40-49 n %

1 1,10

1 1,10

0 0,00

2 2,20

2,789 0,947

50-59 n %

4 4,40

5 5,60

6 6,70

15 16,70

60-69 n %

12 13,30

8 8,90

11 12,20

31 34,40

70-79 n %

8 8,90

9 10,00

8 8,90

25 27,80

80-89 n %

5 5,60

7 7,80

5 5,60

17 18,90

Total n %

30 33,30

30 33,30

30 33,30

90 100

Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

3. Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.3 menunjukkan tingkat pendidikan SD memiliki distribusi yang

hampir sama dimana kelompok peragaan langsung dan leaflet masing-masing

17,8 persen dan kelompok video 16,7 persen. Tingkat pendidikan SMP ketiga

55

Page 68: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok memiliki distribusi yang sama masing-masing 3,3 persen, Tingkat

pendidikan SMA tertinggi pada kelompok video yaitu 11,1 persen sedangkan

di kelompok peragaan langsung 8,9 persen dan leaflet 10 persen. Tingkat

pendidikan Diploma tertinggi terdapat di kelompok peragaan langsung 2,2

persen sedangkan kelompok leaflet dan video masing-masing 1,1 persen.

Tingkat pendidikan Sarjana tersebar merata di ketiga kelompok masing-masing

1,1 persen. Pada pengujian terlihat nilai X2 = 0,765 sedangkan p = 0,999,

sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam

distribusi tingkat pendidikan diantara ketiga kelompok.

Komposisi tingkat pendidikan memiliki distribusi yang hampir sama

pada setiap kelompok perlakuan, sebaran sampel terbayak pada tingkat

pendidikan SD. Karena patofisiologi penyakit ini melibatkan kombinasi faktor

mekanik, seluler dan biokimiawi dimana interaksi dari berbagai faktor ini

mengarah pada perubahan komposisi kartilago, orang dengan pendidikan lebih

rendah dan dengan tipe pekerjaan mereka tentunya akan lebih beresiko untuk

mendapatkan tekanan mekanik lebih tinggi pada sendi lututnya dan secara

asupan nutrisi akan mempengaruhi kualitas seluler dan biokimiawi.

Pemahaman tentang pentingnya mencegah obesitas dan melakukan latihan

untuk mencegah progresifitas osteoartritis juga tidak begitu difahami.

56

Page 69: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.3 Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan sampel penelitian antara kelompok peragaan langsung, leaflet, video

Pendi-dikan

Media X2

P Peragaan Langsung Leaflet Video

SD n %

16 17,80

16 17,80

15 16,70

47 52,20

2,265 0,994

SMP n %

3 3,30

3 3,30

3 3,30

9 10,00

SMA n %

8 8,90

9 10,00

10 11,10

27 30,00

Diploma n %

2 2,20

1 1,10

1 1,10

4 4,40

S1 n %

1 1,10

1 1,10

1 1,10

3 3,30

Total n %

30 33,30

30 33,30

30 33,30

90 100

Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

B. Hasil analisis pengaruh media promosi kesehatan terhadap penguasaan

keterampilan latihan osteoartritis lutut

1. Deskripsi Subyek Penelitian

Data yang diolah merupakan total selisih dari nilai post-test dikurangi

pre-test pada tiap sampel penelitian. Karakteristik sampel (data) pada

penelitian ini terdapat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Karakteristik sampel (data)

Media N Mean SD Minimum Maksimum

Peragaan Langsung 30 18,90 3,17 10 24

Leaflet 30 15,93 4,47 6 23

Video 30 16,93 3,88 9 25

Total 90 17,26 4,027 6 25

Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

Berdasarkan data penelitian pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-

rata penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut dari tiga kelompok

57

Page 70: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perlakuan secara berturut-turut adalah (18,90), (15,93) dan (16,93), Secara

keseluruhan nilai rata-rata adalah (17,26).

2. Hasil analisis Anova

Tabel 4.5 Perbedaan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut menurut media promosi kesehatan

Media N Mean SD F P Peragaan Langsung 30 18,90 3,166 4,55 0,013

Leaflet 30 15,93 4,472

Video 30 16,93 3,877

Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

Pada tabel 4.5 menunjukkan terdapat perbedaan mean penguasaan

keterampilan latihan osteoartritis lutut diantara ketiga kelompok media promosi

kesehatan. Pada pengujian terlihat nilai F = 4,55 sedangkan p = 0,013 sehingga

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam penguasaan

keterampilan latihan osteoartritis pada ketiga kelompok perlakuan.

3. Uji analisis Pos Hoc

Tabel 4.6 Perbedaan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut diantara media promosi kesehatan

Media N Subset for alpha = 0,05 1 2

Leaflet 30 15,93 Video 30 16,93 16,93 Peragaan langsung 30 18,90 P 0,579 0,127

Sumber: Data Primer analisis spss; Desember 2011

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa Peragaan langsung memiliki perbedaan

signifikan dengan leaflet, leaflet memiliki perbedaan signifikan dengan

peragaan langsung, tetapi video tidak memiliki perbedaan signifikan dengan

58

Page 71: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

peragaan langsung maupun leaflet, dimana antara video dan leaflet nilai p =

0,579 dan antara video dan peragaan langsung nilai p = 0,127

Perbedaan mean antara peragaan langsung dan leaflet adalah 2,97

(peragaan langsung lebih besar 2,97 dari leaflet). Perbedaan mean peragaan

langsung dan video adalah 1,97 (peragaan langsung lebih besar 1,97 dari

video). Perbedaan mean leaflet dan video adalah -1,00 (leaflet lebih kecil 1,00

dari video).

Media yang paling baik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan

latihan osteoartritis lutut adalah peragaan langsung, sedangkan media yang

kurang baik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis

lutut adalah leaflet

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penerapan

penggunaan media peragaan langsung, leaflet dan video terhadap penguasaan

keterampilan latihan osteoartritis lutut. Jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 90 orang dimana terdiri dari 50 orang pasien rawat jalan di ruang

poliklinik fisioterapi instalasi rehabilitasi medik RSUD. Dr. Moewardi dan 40

orang lansia di Panti Wredha “Dharma Bhakti” Surakarta. Sampel dibagi menjadi

tiga kelompok perlakuan dimana 30 orang mendapat perlakuan latihan dengan

media peragaan langsung, 30 orang mendapat perlakuan latihan dengan media

leaflet, 30 orang mendapat perlakuan latihan dengan media video. Sebelumnya

sampel didistribusikan merata pada ketiga kelompok perlakuan menurut jenis

kelamin, umur dan pendidikan, sehingga pada analisis statistik menunjukkan tidak

59

Page 72: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adanya perbedaan yang signifikan dalam distribusi jenis kelamin, umur dan

tingkat pendidikan diantara ketiga kelompok

Penelitian ini mendukung hipotesis bahwa ada perbedaan pengaruh antara

peragaan langsung, leaflet dan video terhadap penguasaan keterampilan latihan

pasien osteoartritis lutut yang secara statistik cukup signifikan terhadap

penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut (p = 0,013). Media yang paling

baik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut

adalah peragaan langsung, sedangkan media yang kurang baik untuk

meningkatkan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut adalah leaflet

Media peragaan langsung dengan metode demonstrasi dipercaya

merupakan cara yang mudah diterima oleh pembelajar dan dianggap sebagai

metoda yang paling banyak memberikan informasi tentang bagaimana

menampilkan keterampilan (skill). Menurut Magill (2011) Setidaknya ada dua

alasan meningkatnya ketertarikan pada demonstrasi untuk meningkatkan

keterampilan:

1. fenomena semakin berkembangnya peminatan tentang fungsi daya lihat pada

pembelajaran keterampilan (skill learning), karena memperagakan bagaimana

jenis keterampilan tersebut harus dikerjakan dimana melibatkan pengamatan

pandangan pada tiap bagian dari pengajar. Banyak penelitian telah

membuktikan penggunaan demonstrasi dan belajar keterampilan untuk

mengetahui bagaiman sistem pengelihatan (visual) mempengaruhi kemahiran

keterampilan dan prestasi.

60

Page 73: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Sangat sedikitnya bagaimana implementasi keefektifan strategi pengajaran

secara umum. Sebagai hasil, penelitian telah meningkatkan upaya untuk

pemahaman kita tentang fungsi peragaan langsung pada pelajaran

keterampilan.

Pada tinjauan yang lebih luas, penelitian tentang peran demonstrasi pada

penguasaan keterampilan motorik. McCullagh dan Weiss (2001) menunjukkan

bahwa demonstrasi lebih efektif daibandingkan yang lain. Williams dan Hodges

(2005) dalam penelitiannya mengemukakan mitos bahwa demonstrasi selalu lebih

efektif dalam menyampaikan informasi kepada pembelajar. Walaupun perlu di

pertimbangkan lebih lanjut sebelum memberikan keputusan untuk

menggunakannya (Magill, 2011)

Menurut Notoatmodjo (2010), Intervensi sebagai upaya pencegahan

masalah kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah

satunya adalah menggunakan media untuk mempromosikan kesehatan. Promosi

kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan yang

disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat

mempelajari pesan tesebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi

perilaku yang positif. Beberapa tujuan atau alasan lain mengapa media sangat

diperlukan di dalam pelaksanaan promosi kesehatan antara lain adalah: media

dapat mempermudah penyampaian informasi, menghindari kesalahan persepsi,

memperjelas informasi, mempermudah pengertian, mengurangi komunikasi yang

verbalistik, dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata,

memperlancar komunikasi dan lain-lain

61

Page 74: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gagne dan Briggs dalam Sumiati (2008) menyatakan bahwa media

merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Banyak macam media

yang dapat digunakan, penggunaannya harus didasarkan pada penelitian yang

tepat, sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektifitas

dan efisiensi proses pembelajaran. Media digunakan untuk menyalurkan pesan,

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan. Bentuk media digunakan

untuk lebih meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit dan

lebih berarti. Sehingga begitu pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk

merangsang proses belajar.

Menurut Sanjaya (2009), media promosi kesehatan merupakan alat bantu

yang digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan agar mudah diterima

oleh masyarakat. Alat peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan

yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indera.

Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin

jelas pengertian/pengetahuan yang diperoleh.

Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa promosi/pendidikan kesehatan

juga sebagai suatu proses di mana proses tersebut mempunyai masukan (input)

dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju

tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak

faktor. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping faktor

masukannya sendiri juga faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidikan

atau petugas yang melakukannya, alat-alat bantu atau media yang digunakan

62

Page 75: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai hasil yang optimal, maka faktor-faktor

tersebut harus bekerjasama secara harmonis

Fokus pada penelitian ini adalah penguasaan keterampilan latihan

osteoartitis lutut yang mana latihan bertujuan dapat mengurangi nyeri dan

meningkatkan aktifitas fungsional pasien (Jamtvedt,2008).

Penelitian O’Reilly (1999) menunjukkan bahwa latihan yang sederhana

untuk melatih otot kuadriseps di rumah terbukti mengurangi nyeri dan

meningkatkan fungsi pada lutut. Menurut Fitzgerald (2004) latihan yang

dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan ekstermitas bawah, lingkup

gerak sendi, ketahanan kardiovaskular termasuk juga meningkatkan

keseimbangan dan koordinasi dan menyiapkan pasien untuk melakukan berbagai

keterampilan dalam aktifitas kesehariannya.

Tujuan dari latihan osteoartritis tersebut diatas dapat tercapai bila pasien

dapat menguasai keterampilan latihan dengan tepat dan benar. Salah satu usaha

untuk meningkatkan penguasaan keterampilan baru yaitu melalui promosi

kesehatan. Media promosi kesehatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

peragaan langsung, leaflet dan video. Klasifikasikan media menurut Lehsin dalam

Arsyad (2011) yaitu :

1. Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan

kelompok, field-trip)

2. Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja dan

lembaran lepas)

63

Page 76: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,

transparansi, slide)

4. Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televise)

5. Media berbasis computer (pendidikan dengan bantuan computer, interaktif

video,hypertext) .

Pada penelitian ini penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut pada

kelompok perlakuan dengan media peragaan langsung memiliki hasil yang paling

baik sedangkan media leaflet memiliki hasil yang kurang baik dalam

meningkatkan penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut, sedangkan

media video secara statistik tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan

peragaan langsung maupun leaflet.

Hal ini sesuai dengan kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar

Dale. Pada kerucut pengalaman ini, dimulai dengan belajar sebagai peserta pada

pengalaman langsung kemudian sebagai observator pada kejadian nyata,

kemudian sebagai observator pada kejadian yang melalui beberapa media dan

terakhir mempelajari simbul-simbul kejadian. Secara umum, semakin abstrak

media, semakin banyak informasi yang dapat disingkat dalam waktu yang lebih

pendek. Butuh waktu lebih panjang untuk menggunakan pengalaman langsung,

pengalaman melalui benda tiruan ataupun pengalaman melalui drama daripada

penyajian informasi dari videotape, rekaman, dan beberapa model lambang visual

ataupun verbal. Jerome Brunner, memiliki pandangan yang berbeda Ia

menemukan skema penjelasan untuk menamai aktifitas instruksional sejalan

dengan Dale, dikatakan bahwa perintah dimulai dari pengalaman enactive

64

Page 77: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(langsung) ke pengalaman yang diwakili iconic (seperti penggunaan gambar dan

video) kemudian gambaran symbolic (seperti penggunaan kata). (Smaldino,2005).

Analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara

peragaan langsung dan leaflet dengan beda mean (2,97) yang berari bahwa media

leaflet kurang bermakna mempengaruhi penguasaan keterampilan latihan

osteoartritis lutut, hal ini bisa disebabkan karena sebaran karakteristik sampel

terbanyak pada usia 60-69 tahun dan jenis pendidikan adalah SD sehingga tidak

terbiasa dengan informasi tertulis secara detail. Hal ini sesuai dengan pendapat

Arsyad (2011) tentang keleman leaflet diantaranya tidak menstimulir efek suara

dan gerak sehingga bila tidak dirancang sedemikian rupa dan terlalu panjang dapat

membosankan. Banyak contoh penelitian menunjukkan bahwa leaflet lebih

bermanfaat dalam pembelajaran kognitif sehingga bermakna dalam peningkatan

pengetahuan, sebagaimana penelitian kumaran (2009) yang berjudul

‘Development and Implementation of Patient Information Leaflet on Hypertension

and to Assess its Effectiveness” dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

pendidikan pasien dengan informasi selebaran bermakna dalam meningkatkan

pengetahuan mereka tentang hipertensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Smith (2011) dengan judul “Instructional

multimedia : in investigating of student and instructor attitudes and student

behavior” menunjukkan bahwa multimedia merupakan metode yang efisien dalam

mengajar keterampilan psikomotor pada pelajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik peragaan langsung

tidak memiliki perbedaan bermakna dengan video. Hal ini sesuai dengan

65

Page 78: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penelitian Barker (1988) yang melakukan penelitian dengan judul “Comparison of

effectiveness of interactive videodisc versus lecturer-demonstration instruction”

menunjukkan bahwa video interaktif sama-sama bermanfaat dengan demonstrasi

dari pengajar dalam memberikan pengajaran keterampilan psikomotor.

Menurut Notoatmodjo (2007), banyak faktor yang mempengaruhi

keberhasilan suatu proses pemberian laeflet kesehatan masyarakat baik itu dari

leaflet, sasaran atau dalam proses pemberian leaflet:

1. Faktor leaflet : Kurang menarik perhatian, gambar yang menyertai tema, warna

tulisan yang kurang mencolok, bahasa yang digunakan kurang dapat

dimengerti oleh sasaran karena terlalu banyak mengunakan istilah asing,

tulisan terlalu kecil untuk di baca, penyampaian meteri yang terlalu monoton

dan singkat.

2. Faktor sasaran : Tingkat pendidikan yang terlalu rendah sehingga sulit

menerima pesan yang di sampaikan, tingkat ekonomi yang terlalu rendah

sehingga tidak terlalu memperhatikan pesan yang disampaikan karena lebih

memikirkan kebutuhan lain yang lebih penting, kepercayaan dan adat,

kepercayaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubah, kondisi

lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan

perilaku.

3. Faktor proses pemberian leaflet : Waktu pemberian leaflet tidak sesuai dengan

waktu yang digunakan sasaran, gambar dan bahasa yang dapat mempermudah

sasaran, materi yang digunakan kurang tepat sasaran.

66

Page 79: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penggunaan media promosi kesehatan dapat membantu menyampaikan

informasi, namun keberhasilannya dapat dipengaruhi oleh faktor motivasi sampel

dalam proses pembelajaran. Motivasi pada dasarnya merupakan interaksi

seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Di dalam diri seseorang

tersebut kebutuhan atau keinginan terhadap objek di luar seseorang tersebut,

bagaimana seseorang tersebut menghubungkan antara kebutuhan dengan situasi di

luar objek tersebut dalam memnuhi kebutuhan yang dimaksud. Oleh karena itu

motivasi adalah suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya (Notoatmodjo, 2007)

Slameto (2003) menyatakan bahwa sikap seseoarang akan dipengaruhi

oleh faktor internal (jasmani, psikologi, kelelahan) dan faktor ekstern (keluarga,

sekolah dan masyarakat). Penelitian ini mengharuskan subjek mengikuti proses

dengan mengesampingkan urusan pribadi. Dampaknya motivasi dari subjek tidak

optimal karena sedikit banyak ada unsur terpaksa, sehingga kurang termotivasi.

Motivasi yang berbeda akan menghasilkan sikap yang berbeda, motivasi yang

rendah akan menghasilkan daya serap yang rendah. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa motivasi belajar yang rendah dapat mempengaruhi hasil penguasaan

keterampilan latihan osteoartritis lutut.

Penguasaan keterampilan juga dapat dipengaruhi oleh daya ingat dan

Intelegensi Quatient (IQ). Semakin rendah IQ dan daya ingat maka semakin sulit

untuk menagkap ilmu pengetahuan yang dipelajari (Notoatmodjo, 2007). Dalam

penelitian ini padien yang berpendidikan lebih tinggi lebih mudah mengingat dan

menghafal materi pembelajaran.

67

Page 80: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Keterbatasan Penelitian

Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara mengisi lembar penilaian

keterampilan yang diisi oleh tim peneliti. Pertanyaan-pertanyaan pada lembar

penialaian tersebut menggambarkan kemampuan penguasaan keterampilan latihan

osteoartritis lutut yang dilakukan pasien setelah mendapat perlakuan

menggunakan media promosi kesehatan.

Menurut Notoatmodjo (2007) Faktor yang mempengaruhi proses belajar

diantaranya :

1. Faktor materi atau hal yang dipelajari

Pada penelitian ini, belajar keterampilan motorik

2. Faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik (suhu, kelembapan udara,

kondisi tempat belajar) dan lingkungan sosial (manusia dengan segala interaksi

dan representasinya, seperti keramaian dan kegaduhan). Pada penelitian ini,

kondisi gedung cukup mendukung dalam proses belajar tetapi tidak dapat

menghindarkan kegaduhan/keramaian

3. Faktor instrumental yang terdiri dari perangkat keras dan lunak

4. Faktor kondisi individu, subyek belajar yang terdiri dari kondisi fisiologis

(misanya, keadaan gizi, pasca cidera dan penyakit) dan kondisi psikologis

(misalnya, kecerdasan, daya tangkap, ingatan dan motivasi).

Pada penelitian ini, memberikan pengajaran yang bersifat psikomotor,

dimana diketahui bahwa lansia dengan kemampuan psikomotor dan koordinasi

yang menurun.

68

Page 81: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit dan lansia di Panti Wredha,

dimana memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yang mana

mempengaruhi hasil dari penguasaan keterampilan latihan. Keadaan rumah sakit :

Ruang Gymnasium rumah sakit yang digunakan untuk penelitian cukup nyaman,

dengan pencahayaan, ventilasi dan kelembapan udara yang cukup baik sangat

cocok untuk proses pembelajaran, tetapi suasana rumah sakit yang terkesan gaduh

sehingga mengganggu pasien dalam proses pembelajaran, selain itu pasien rawat

jalan memiliki waktu yang terbatas dengan berbagai macam keperluan mereka,

sehingga proses pembelajaran dirasakan kurang optimal, serta waktu untuk

menyelesaikan penelitian menjadi lama. Keadaan di Panti Wredha: Ruang aula

yang digunakan, suasana yang panas dan pencahayaan kurang. Tidak begitu cocok

untuk proses pembelajaaran, tetapi suasana lebih tenang/tidak gaduh dibanding

rumah sakit. Lansia di panti wredha ini karena berada dalam satu tempat dan

dengan kegiatan yang hampir sama, lebih mudah memberikan latihan secara

klasikal dan lebih terpantau, serta membutuhkan waktu lebih singkat untuk

pengambilan data.

Hasil penelitian dapat dipengaruhi oleh leaflet dan video yang cukup

sederhana, yang mana hasilnya kurang maksimal.

69

Page 82: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Terdapat perbedaan pengaruh antara media peragaan langsung, leaflet dan

video terhadap penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut (F = 4,55; p =

0,013). Media yang terbaik untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan

osteoartritis lutut adalah media peragaan langsung dan media yang kurang efektif

adalah leaflet

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

a. Bagi Peneliti

Mengetahui pentingnya penggunaan media promosi kesehatan

untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan pasien osteoartritis

lutut. Dimana sesuai dengan teori kerucut pengalaman dari Edgar Dale

(1956) bahwa pengalaman manusia digambarkan sebagai suatu kerucut,

yang dimulai dari pengalaman langsung sampai dengan pengalaman yang

abstrak. Pada penelitian ini, media yang paling efektif untuk pengajaran

keterampilan motoris yaitu penguasaan keterampilan latihan pasien

osteoartitis lutut adalah peragaan langsung, diikuti video kemudian leaflet.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Pentingnya penelitian lebih lanjut dengan penggunaan media

promosi kesehatan yang lain ataupun kombinasi untuk meningkatkan

penguasaan keterampilan latihan osteoartritis lutut dengan rentang waktu

70

Page 83: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang relatif panjang untuk menilai pengaruh jangka panjang dari media

terhadap keterampilan serta mengendalikan faktor perancu yang dapat

mempengaruhi hasil penguasaan keterampilan latihan.

2. Implikasi Praktis

a. Bagi Pasien Osteoartritis Lutut

Diharapkan rutin melakukan latihan dirumah untuk perbaikan

kondisi penyakitnya (mengurangi nyeri dan peningkatan kualitas

fungsional) dengan mengoptimalkan penggunaan media terutama peragaan

langsung , video dan leaflet.

b. Bagi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan

Diharapkan Rumah Sakit dan sarana kesehatan dapat memberikan

fasilitas kepada pasien osteoartritis lutut yang datang di tempat mereka

dengan menyediakan media yang mendukung penguasaan keterampilan

pasien (sebagai contoh memprogramkan pelatihan dengan peragaan

langsung di rumah sakit dan memberikan video rekaman ataupun leaflet

untuk di bawa pulang oleh pasien) dalam upaya meningkatkan promosi

kesehatan kepada masyarakat

C. Saran

1. Media peragaan langsung pada penelitian ini merupakan media yang paling

efektif untuk meningkatkan penguasaan keterampilan latihan pasien

osteoartritis lutut ditunjukkan dengan nilai mean (18,90). Harapan kami

terhadap rumah sakit dan sarana kesehatan yang lain tetap memberikan latihan

71

Page 84: PENGARUH PERAGAAN LANGSUNG, LEAFLET DAN VIDEO/Pengaruh...PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepada pasien dengan media peragaan langsung ini dengan mempertahankan

kualitas instruktur/fisioterapis dalam memberikan pengajaran kepada pasien.

2. Media video dalam penelitian ini memiliki mean (16,93) dimana tidak

memiliki perbedaan yang signifikan baik dengan leaflet (p= 0,579) maupun

peragaan langsung (p= 0,127). Harapan kami terhadap rumah sakit dan sarana

kesehatan yang lain serta peneliti selanjutnya dapat menyediakan video tentang

latihan osteoartritis lutut ini dengan desain yang lebih jelas, menarik dan

mudah difahami pasien sehingga mempermudah penguasaan keterampilan

latihan pasien

3. Media leaflet dalam penelitian ini memiliki nilai mean terendah (15,93).

Harapan kami terhadap rumah sakit dan sarana kesehatan yang lain serta

peneliti selanjutnya dapat menyediakan leaflet dengan desain gambar dan

tulisan yang lebih jelas dan perpaduan warna yang lebih menarik sehingga

pasien osteoartritis lutut yang mayoritas adalah lansia ini dapat memanfaatkan

media leaflet untuk mendukung penguasaan keterampilan latihan.

72