perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION MELALUI KODE ETIK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UNS Oleh : Murdiani Agustiati F 0307066 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vothuan

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN

PERILAKU TAX EVASION MELALUI KODE ETIK SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai

derajat

Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UNS

Oleh :

Murdiani Agustiati

F 0307066

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Man Jadda Wa Jada”

“La Tahzan Wa La Takhouf Innallaha Ma’ Ana”

“Sebaik-baiknya Manusia Adalah Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain”

“You’ll Never Walk Alone”

“Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan, karenanya jika kamu

telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah sungguh-sungguh (urusan

yang lain).

Dan kepada Tuhanmulah kamu berharap”

(Q.S. Alam Nasyrah : 6-8)

“Sebesar kengerian dan kesulitan dalam mencapai sesuatu, sebesar itulah

kesenangan dan kelezatan yang dirasakan”

(Ibnul Qoyyim)

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulilllah……..sujud serta syukur kehadirat Allah swt mengiringi penulisan skripsi. Sanjungan shalawat dan salam selalu kami hanturkan kepada nabi Allah yang menjadi qudwah amaliyah bagi seluruh umat.

Kupersembahkan karya kecil ini teruntuk:

1. Bapak dan Ibuku tercinta

2. Mas Agung, Mbak Mega, Kak Mimin, Bg

Silo dan keponakan-keponakanku (M’Sasa,

Wawa & Guntur)

3. My Special One yang selalu ada untukku,

Muchammad Agung Laksono

4. Sahabat-sahabatku

5. Almamaterku

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Rabb Semesta Alam, Allah SWT atas

limpahan Rahmat, nikmat, dan karunia yang tealah diberikan. Sholawat serta

salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabiyullah Muhammad

SAW. Hanya karena dengan ridha Allah SWT, Skripsi dengan judul Hubungan

Karakteristik Pribadi Akuntan Dengan Perilaku Tax Evasion Melalui Kode

Etik Sebagai Variabel Intervening , dapat diselesaikan.

Skripsi ini berisi hubungan locus of control dan equity sensitivity

dengan perilaku Tax evasion melalui koe etik sebagai variabel intervening. Skripsi

ini ditulis dalam upaya melengkapi syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-

1. Penulis menyadaribahwa sepenuhnya apa yang telah dicapai ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak baik csecara langsug maupun tidak. Untuk itud engan

ketulusan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Dra. Evi Gantyowati, M.Si., Ak. Selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Lulus Kurniasih, S.E., M.Si., Ak. Selaku Dosen pembimbing Skripsi yang

telah memberikan saran, arahan, bimbingan, support dan perhatian sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Anis Widjajanto, SE, Msi.,Ak. selaku Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan masukan dan saran demi kelancaran kuliah penulis.

6. Bapak Drs. Yacob Suparno, Msi., Ak , Bapak Sri Suranta , S.E., M.Si., Ak &

Ibu Lulus Kurniasih, S.E., M.Si., Ak selaku Tim Penguji Skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret” Pak

Timin yang uda baik bgt”

9. Ibu dan Bapak ,..Terima kasih atas segala pengorbananmu, doa, cinta,

dukungan dan kasih sayangmu....

10. Makasih buat Mas Agung dan Kak Mini + keponakanku ( sasa dan guntur)

dan Mbak Mega dan bg Silo +keponakanku (wawa) atas doa, dukungan dan

canda selama ini.Seluruh keluarga besarku di rumah, terima kasih banyak atas

dukungan dan doanya selama ini. Buat mbah putri dan lek hari trimakasih

banyak ya.

11. Julia, Ega, Id, Bg dedy makasih2 bgt atas kesetiaan dan ketulusan kalian

menjadi sahabat terbaik buat tya…..kalian selalu ada suka dan duka

tya…mkasih ya Friends

12. Dewilis, Anis, Dela, dan Nopi makasih uda mengisi hari-hari dengan tawa dan

canda selama 4 thn ini

13. Irla, Nanik, Erlangga dan makasih atas semangat, dukungannya, dan ilmu

yang diberikan ke tya…Oh iya buat Faris yang uda nganter belajar kompre

14. Temen2 akuntansi 2007 yang tidak bisa disebut satu persatu. Terima kasih

banyak

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15. Buat mbak nur, mbak desi, mas iyach, mbak reisya, mbak puput, mbak finik

terimakasih atas ilmu-ilmu dan waktu yang mbak2 dan mas2 berikan untuk

tya.

16. Buat mas Agung Laksono makasih ya uda mengisi hari-hariku penuh dengan

canda, tawa dan menjadi pacar + teman diskusi dan tukar pikiran yang baik.

17. Buat mbah putri solo trimakasih atas kebaikannya, Lek hari, Ahmad,

Sepupu2ku dan keluarga besarku…..

18. Bude menik…..smg selalu dberikan kesehatan ma allah ya bude, Almahrum

mbah putri tomang….tya sayang ma mbah.

19. Semua guru-guruku………TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah

20. Semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi. Yang tidak

mampu penulis sebutkan satu persatu.semoga amal baik dan bantuan yang

telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa dalam skripsi ini pasti terdapat kekurangan dan masih jauh

dari sempurna sehingga masukan baik berupa kritik dan saran sangat

diharapkan dari pembaca.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ......................................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................... ii

ABSTRACT ................................................................................................. iii

PERSETUJUAN .......................................................................................... iv

PENGESAHAN ........................................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

BAB

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tax Evasion ................................................................................ 10

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Tax Evasion dan Etika ................................................................ 15

C. Kode Etik ........................................................................................ 17

D. Karakteristik Pribadi......................................................................... 18

E. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ....................... 21

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................. 27

B. Populasi,dan Pemilihan Sampel........................................................ 28

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 28

D. Definisi Operasional Variabel.......................................................... 29

E. Metode Analisis................................................................................ 34

IV. ANALISIS DATA

A. Pengumpulan Data ....................................................................... 41

B. Data Demografi Responden .......................................................... 43

C. Persepsi Responden ......................................................................... 47

D. Hasil Pengujian Data ....................................................................... 63

E. Evaluasi atas Kinerja Goodnees of Fit ............................................. 68

F. Uji Hipotesis ..................................................................................... 70

V. PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 76

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 77

C. Saran ................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78

LAMPIRAN

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Indikator Goodness-of-fit Model .......................................... 39

Tabel IV.1 Rincian Penyebaran Kuesioner dan Pengambilan .................. 42

Tabel IV.2 Data Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......... 44

Tabel IV.3 Data Demografi Responden Berdasarkan Usia ........................ 45

Tabel IV.4 Data Demografi Responden Berdasarkan Kepemilikan Gelar .. 45

Tabel IV.5 Data Demografi Responden Berdasaran Lama Pengalaman Kerja 46

Tabel IV.6 Persepsi Responden Terhadap Locus Of Control....................... 47

Tabel IV.7 Persepsi Responden Terhadap Equity Sensitivity....................... 50

Tabel IV.8 Persepsi Responden Terhadap Kode Etik .................................. 52

Tabel IV.9 Persepsi Responden Terhadap Tax Evasion................................ 56

Tabel IV.10 Hasil Uji Validita Locus Of Control............................................ 63

Tabel IV.11 Hasil Uji Validita Equity Sensitivity........................................... 64

Tabel IV.12 Hasil Uji Validita Kode Etik...................................................... 65

Tabel IV.13 Hasil Uji Validita Tax Evasion.................................................. 66

Tabel IV.14 Hasil Uji Realibilitas............................................................... 67

Tabel IV.15 Hasil Goodness Of fit Model................................................... 68

Tabel IV.16 Hasil Goodness Of fit Model setelah modifikasi model.......... 69

Tabel IV.18 Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 72

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 26

Gambar IV.17 Model Analisis Jalur .............................................................. 70

Gambar IV.18 Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 71

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN

PERILAKU TAX EVASION MELALUI KODE ETIK SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

MURDIANI AGUSTIATI

F0307066

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik pribadi akuntan dengan perilaku penghindaran pajak melalui tax evasion dengan kode etik sebagai variabel intervening. Populasi dalam penelitian ini adalah internal akuntan perusahaan yang berada di wilayah Surakrta, Sukoharjo, dan Karanganyar. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, sehingga sampel yang dperoleh sebanyak 101 responden, 42,57% responden pria dan 57,42% responden wanita. Responden yang memiliki gelar Akt 12,87% dan 87,12% tidak memiliki gelar. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program AMOS versi 18. Goodness of fit setelah dilakukan modifikasi atas model yang diajukan menunjukkan hasil yang baik dan marginal antara lain Chi-Square (c2) sebesar 981,30, CMIN/DF sebesar 1,633, GFI sebesar 0,686, AGFI sebesar 0,633, TLI sebesar 0,799, CFI sebesar 0,819, dan RMSEA sebesar 0,080. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control dengan kode etik (2) terdapat hubungan yang signifikan antara equity sensitivity dengan kode etik (3) terdapat hubungan yang signifikan antara kode etik dengan tax evasion. Dengan demikian terdapat hubungan tidak langsung antara karakteristik pribadi (locus of control dan equity sensitivity) dengan tax evasion melalui kode etik sebagai variabel intervening. Kata kunci: locus of contro, equity sensitivity, kode etik, tax evasion

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRACT

THE RELATION OF PERSONAL ACCOUNTANT CHARACTERISTICS TO TAX EVASION BEHAVIOR WITH THE ETHIC CODE AS INTERVENING

VARIABLE

MURDIANI AGUSTIATI

F0307066

This research aims to know how the relation of personal accountant characteristics to tax evasion behaviour with the etic code as intervening variable.

The population of this research is internal accountant company working in surakarta, sukoharjo and karanganyar region. Sampling method used purposive sampling, so that sample obtained 101 respondents, 42,57 % male and 57,42 % female respondents. The respondent who has accountant degree is 12,87 % and 87,12 % isn’t accountant degree. Data analysis used Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS program of 18 version. After modificated Goodness of fit on the proposed model showed better result and marginal such as Chi-Square (c2) is 981,30, CMIN/DF is 1,633, GFI is 0,686, AGFI is 0,633, TLI is 0,799, CFI is 0,819 and RMSEA is 0,080.

The results show that (1) there is significant relationship between locus of control and etic code,(2) there is significant relationship between equity sensitivity and etic code, (3) there is significant relationship between etic code and tax evasion. Thus, there is an indirect relationship between personal characteristic (locus of control and equity sentivity) and tax evasion with the etic code as intervening variable. keywords: locus of contro, equity sensitivity, etic code, tax evasion

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan semakin

terbukanya perekonomian suatu negara tentu akan memberikan peluang bagi

perusahaan untuk mengembangkan bisnis mereka dengan cara menciptakan

berbagai inovasi produk barang maupun jasa. Sebagai perusahaan yang

berorientasi laba sudah tentu suatu perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan

keuntungan yang sebanyak-banyaknya melalui berbagai macam efisiensi biaya,

termasuk efiesiensi beban (biaya) pajak (Gilbert, 2005).

Terkait dengan hal-hal tersebut di atas, yaitu semakin canggihnya skema-

skema transaksi keuangan yang ada dalam dunia bisnis tentu juga akan

menciptakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan skema-skema transaksi

penghindaran pajak dalam rangka mengurangi beban pajak mereka, apalagi jika

terjadi kekosongan peraturan perundang-undangan terhadap skema-skema

penghindaran pajak tersebut.

Dalam dunia pajak dikenal dua istilah penghindaran pajak, yaitu tax

avoidance dan tax evasion. Pada dasarnya tax avoidance adalah menekan dan

mengendalikan jumlah pajak serendah mungkin sehingga mencapai angka yang

minimum, sepanjang tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Prinsip yang

digunakan adalah memanfaatkan secara optimal adanya celah-celah dalam

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

peraturan perpajakan yang berlaku. Sementara itu, tax evasion merupakan

penghindaran pajak dengan melanggar ketentuan peraturan perpajakan

(Darussalam dan Danny, 2009).

Tax evasion terjadi sebelum surat keterangan pajak dikeluarkan. Hal ini

merupakan pelanggaran terhadap undang-undang dengan maksud melepaskan diri

dari pajak/mengurangi dasar penetapan pajak dengan cara menyembunyikan

sebagian dari penghasilannya. Wajib pajak di setiap negara terdiri dari wajib

pajak besar (berasal dari multinational corporation yang terdiri dari perusahaan-

perusahaan penting nasional) dan wajib pajak kecil (berasal dari profesional bebas

yang terdiri dari dokter yang membuka praktek sendiri dan pengacara yang

bekerja sendiri). Kecenderungan wajib pajak melakukan tax avoidance atau tax

evasion terkait dengan negara yang mempunyai sistem penegakan hukum yang

bagus dan orang-orang yang tidak mudah disuap (dalam www. wikipedia.com).

Dampak dari tax evasion dibagi menjadi dua, yaitu bidang keuangan dan

bidang ekonomi. Dalam bidang keuangan, tax evasion merupakan pos kerugian

bagi kas negara karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara anggaran

dan konsekuensi-konsekuensi lainnya seperti kenaikan tarif pajak dan keadaan

inflasi. Sementara itu, dalam bidang ekonomi tax evasion sangat mempengaruhi

persaingan sehat di antara para pengusaha. Maksudnya, pengusaha yang

melakukan tax evasion dengan cara menekan biayanya secara tidak wajar

sehingga perusahaan yang mengelakkan pajak memperoleh keuntungan yang

lebih besar dibandingkan pengusaha yang jujur. Walaupun dengan usaha dan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

produktifitas yang sama, pengusaha tax evasion mendapat keuntungan yang lebih

besar dibandingkan dengan pengusaha yang jujur.

Tax evasion menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi atau

perputaran roda ekonomi. Jika mereka terbiasa melakukan pengelakan pajak,

mereka tidak akan meningkatkan produktifitas mereka. Untuk memperoleh laba

yang lebih besar, mereka akan melakukan penghindaran pajak (Darussalam,

2009). Hal ini merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh negara sehingga

diperlukan penerapan kode etik yang mengatur tentang norma perilaku hubungan

antara akuntan dengan para klien, antara akuntan dengan sejawatnya dan antara

profesi dengan masyarakat. Alasan yang mendasar diperlukannya kode etik

sebagai standar perilaku profesional tertinggi pada profesi akuntan adalah

kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi

akuntan, terlepas dari yang dilakukan perorangan.

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang

secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik serta apa yang tidak benar dan

tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau

salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan

kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai.

Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik

terkait dengan karakteristik pribadi akuntan terhadap perilaku penghindaran pajak

(dalam www.blogger.com).

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Perilaku yang terkait dengan karakteristik pribadi meliputi locus of control

dan equity sensitivity. Rotter dalam Prasetyo (2002) mendefinisikan islitah locus

of control (LOC) adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa yang

terjadi pada dirinya. Reissa dan Mitra (1998) membagi locus of control menjadi

dua, yaitu: internal locus of control adalah cara pandang bahwa segala hasil yang

didapat, baik atau buruk adalah karena tindakan, kapasitas dan faktor-faktor dari

dalam diri mereka sendiri. External locus of control adalah cara pandang dimana

segala hasil yang didapat, baik atau buruk berada diluar kontrol diri mereka tetapi

karena faktor luar seperti keberuntungan, kesempatan, dan takdir. Individu

termasuk dalam kategori ini meletakkan tanggung jawab diluar kendalinya. Hasil

penelitian Reiss dan Mitra (1998) menunjukkan bahwa individu dengan internal

locus of control cenderung lebih tidak menerima tindakan tertentu yang kurang

etis, sedangkan individu dengan external locus of control cenderung lebih

menerima tindakan tertentu yang kurang etis. Selain locus of control, karakteristik

pribadi lainnya adalah equity sensitivity.

Menurut Fauzi (2001) equity sensitivity menjelaskan perbedaan perilaku

etis dan tidak etis yang disebabkan oleh karakteristik pribadi. Chhokar et al.

dalam Nugrahaningsih (2005) mengemukakan konsep yang dikembangkan

melalui equity theory oleh Adam bahwa terdapat tiga tipe individu equity

sensitives yang merasa adil ketika inputs sama dengan outputs, individu

benevolents merasa adil (equity) ketika inputs lebih besar dari outputs, individu

entitleds merasa adil (equity) ketika outputs lebih besar dari input. Fauzi (2001)

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

menunjukkan bahwa individu yang termasuk kategori benevolents secara

signifikan lebih etis daripada individu yang termasuk kategori entitleds. Hasil

yang sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nugrahaningsih

(2005) terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor benevolents

dan auditor entitleds. Dengan kata lain para kelompok akuntan tersebut memiliki

persepsi yang sama tentang equity sensitivity.

Berbagai artikel penelitian tentang tax evasion belum banyak yang

meneliti tentang karakteristik pribadi akuntan. Sebagian besar artikel yang

membahas mengenai tax evasion mengambil sudut pandang dari segi hukum,

belum banyak artikel penelitian yang melihat tax evasion dari segi karakteristik

pribadi yang meliputi locus of control dan equity sensitivity.

Penelitian ini mengembangkan penelitian sebelumnya, di mana penelitian

ini menguji tax evasion dari sudut pandang karateristik pribadi akuntan sehingga

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan

Karakteristik Pribadi Akuntan Dengan Perilaku Tax Evasion Melalui Kode

Etik Sebagai Variabel Intervening”.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara locus of control dengan kode etik?

2. Apakah terdapat hubungan antara equity sensitivity dengan kode etik?

3. Apakah terdapat hubungan antara kode etik dengan tax evasion?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk membuktikan bagaimana hubungan antara locus of control dengan kode

etik .

2. Untuk membuktikan bagaimana hubungan antara equity sensitivity dengan

kode etik .

3. Untuk membuktikan hubungan antara kode etik dengan tax evasion

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. MANFAAT PENELITIAN

Bagi Ilmu Pengetahuan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis berupa tambahan

literatur mengenai penghindaran pajak, khususnya tax evasion karena belum

banyak penelitian yang membahas tentang tax evasion dari segi karakteristik

pribadi.

Bagi Pembuat Kebijakan Perpajakan.

Bagi pembuat kebijakan, khususnya kebijakan perpajakan, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dapat digunakan sebagai dasar

membuat ketentuan perpajakan sehingga dapat meminimalisir tax evasion yang

mungkin dilakukan oleh wajib pajak.

Bagi Pemerintah.

Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan untuk

menggunakan pemasukkan pajak dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan

masyarakat, tidak untuk disalah gunakan untuk kepentingan pribadi sehingga

masyarakat merasa tidak ragu untuk membayar pajak karena merasakan

manfaatnya.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memperoleh gambaran yang singkat dari penelitian ini, maka dalam bagian

ini penulis perlu mengembangkan sistematika dari penelitian ini.

Adapun sistematika penelitian ini adalah:

BAB I : PENDAHULAN

Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat, dan sistematika penulisan yang

menggambarkan garis besar pokok pembahasan secara

menyeluruh.

BAB II : TINJANUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai konsep dan teori-teori yang

mendasari penelitian ini, telaah literatur penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini yang meliputi populasi dan

sampel, definisi variabel penelitian, metode pengambilan data

dan metode analisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian yang meliputi deskripsi

variabel, pengujian data, pengujian hipotesis, dan pembahasan.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi uraian yang berupa kesimpulan, keterbatasan,

dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. TAX EVASION

Andriani dalam Lubis (2010) mengatakan bahwa pajak adalah iuran

masyarakat kepada negara (yang dapat dipakasakan) yang terutang oleh yang

wajib membayarkan menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan

tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang

digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan

dengan tegas untuk menyelenggarakan pemerintah.

Soemitro dalam Lubis (2010) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan

jasa timbal balik (kontrak prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Definisi tersebut kemudian dikoreksi yang akhirnya berbunyi, pajak

adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai

pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan

sumber utama untuk membiayai public investment.

Sementara itu, menurut Herschel dan Horace dalam Perdana (2009),

pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah,

bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan

ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapatkan imbalan yang

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya

untuk menjalankan pemerintah.

Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya

sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa

adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya

kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan

penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara

dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.

Pajak menurut pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum

dan tata cara perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang

dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang membuat wajib pajak

melakukan usaha-usaha untuk menghindarkan diri dari pajak, dalam pajak tidak

dapat ditunjukkan kontra prestasi bagi individu secara langsung dari pemerintah.

Ketika wajib pajak membayar tidak mendapat imbalan langsung dari pengeluaran

wajib pajak, melainkan semua jenis pajak yang dibayarkan, dikumpulkan dan

kemudian didistribusikan pada pos-pos pengeluran pemerintah (Mangoting,

1999).

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

a. Tax Avoidance dan Tax Evasion

Untuk meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dengan

berbagai cara, baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan maupun yang

melanggar peraturan perpajakan. Istilah yang sering dipakai adalah tax

avoidance dan tax evasion. Pengertian tax avoidance dan tax evasion

dikemukakan oleh Susan (1996) sebagai berikut.

Tax avoidance is a term used to describe the legal arrangements of tax payer’s affairs so as to reduce his tax liability. It is often to pejorative overtones for example it is use to describe avoidance archieved by artificial arrangement of personal or business affair to take advantage of loopholes, ambiguities, anomalies or other deficiencies of tax law. Legislation designed to counter avoidance has become more commonplace and often highly complex provision. Tax evasion is the reduction of tax by illegal means. The distinction, however, is not almays easy. Some example of tax avoidance schemes include location asets in offshore jurisdictions, delayimg repatriation of profet earn in low-tax foreign jurisdictions, ensuring that gains are capital rether than income so the gains are not subject to tax (or a subject at a lower rate), spreading of income to other tax payers with longer marginal tax rates and taking advantages of tax incentive.

Kedua cara diatas dimaksudkan untuk menghindarkan pajak, tapi tax evasion

merupakan penghindaran pajak dengan melanggar ketentuan peraturan

perpajakan, yang lebih dikenal dengan nama penyeludupan atau penggelapan

pajak (Wahyati, 2008).

Dalam beberapa literatur, tax avoidance diartikan sebagai

penghindaran pajak, sedangakan tax evasion diartikan sebagai pengelakan

atau penyeludupan pajak. Tax avoidance dapat dibedakan menjadi

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

penghindaran pajak yang diperkenakan (acceplable tax avoidance) dan

penghindaran pajak yang tidak diperkenankan (unacceptable tax avoidance).

Penghindaran pajak yang diperkenankan dapat dilakukan melalui defensive

tax planning sedangkan penghindaran pajak yang tidak diperkenankan

dilakukan melalui aggressive tax planing (Darussalam, 2009).

Tax avoidance adalah upaya untuk meminimalkan jumlah pajak yang

dibayarakan dengan tujuan keuntungan pribadi dengan cara-cara yang tidak

melanggar Undang-Undang (Biron dan Murray, 2010). Darussalam (2009)

mendefinisikan istilah tax avoidance sebagai suatu skema transaksi yang

ditunjukkan untuk meminimalkan beban pajak dengan memafaatkan

kelemahan-kelemahan (Loophole) ketentuan perpajakan suatu negara. Dengan

demikian, banyak ahli pajak berpendapat bahwa tax avoidance tidak

melanggar ketentuan perpajakan. Tax avoidance tidak ditunjukan untuk

melanggar aturan perpajakan, namun berusaha untuk mengelak dari aturan

perpajakan (Deak, 2004). Tax avoidance secara hukum pajak tidak dilarang

meskipun seringkali mendapat sorotan yang kurang baik dari kantor pajak

karena dianggap memiliki konotasi negatif ataupun dianggap kurang

nasionalis (Defiandry, 2007).

Sedangkan tax evasion diartikan sebagai suatau skema memperkecil

pajak yang terutang dengan cara melanggar ketentuan perpajakan seperti

dengan cara tidak melaporkan sebagain penjualan atau memperbesar biaya

dengan cara fiktif (Darussalam, 2009). Tax evasion adalah wajib pajak

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

melakukan penghindaran pajak dengan cara melanggar Undang-undang

Perpajakan sehingga penerimaan negara dirugikan. Dalam hal ini wajib pajak

telah melakukan penyelundupan atau pelanggaran pajak yang tentunya tidak

diperkenankan oleh negara (sifatnya ilegal). Contoh tax avoidance dan tax

evasion secara sederhana menurut Lumbantoruan (2006) “Apabila seseorang

yang hendak ke Bogor via jalan tol, harus membayar uang tol. Jika ia pergi

via jalan tol namun tidak membayar uang tol, maka tindakannya digolongkan

sebagai pelanggaran pajak (tax evasion). Tetapi jika ia ke Bogor via jalan

alternatif yang tidak perlu membayar uang tol, maka tindakannya digolongkan

sebagai penghindaran pajak (tax avoidance)”.

Tax evasion memiliki beberapa elemen, yaitu sebagai berikut (Biron, 2010)

a. Akhir yang ingin dicapai, yaitu pembayaran pajak yang lebih rendah dari

yang seharusnya, atau tidak membayar pajak atas pendapatan yang

seharusnya dikenakan pajak.

b. Berbagai tindakan yang melanggar undang-undang, misalnya dengan

menyuap petugas pajak .

Tax evasion seharusnya dapat dikendalikan. Tingkat tax evasion tergantung

beberapa hal, yaitu sebagai berikut.

a. Wajib pajak cenderung untuk mengelak dari pembayaran pajak jika

dirasakan imbal balik dari pemerintah atas pembayaran pajak yang

dilakukan tidak jelas.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Penghindaran pajak juga tergantung dari korupsi yang dilakukan oleh

petugas pajak. Petugas pajak dan wajib pajak dapat berkerja sama

melakukan pengelakan pajak dengan memperkecil pembayaran pajak dan

memberikan suap kepada petugas pajak. Kasus ini seperti yang terjadi di

Indonesia, kasus Gayus Tambuan yang kini marak diperbincangkan.

c. Korupsi yang dilakukan pemerintah dari hasil pembayaran pajak. Wajib

pajak enggan melakukan pembayaran pajak yang seharusnya, dapat

dikarenakan wajib pajak menganggap pemerintah melakukan korupsi

melalui pos-pos anggaran yang dipenuhi dari penerimaan pajak.

B. TAX EVASION DAN ETIKA

Terdapat tiga sudut pandang mengenai etika atas tax evasion, yaitu sebagai

berikut (Mc. Gee et al., 2006).

a) Sudut pandang pertama

Sudut pandang pertama memposisikan tax evasion selalu atau hampir

selalu tidak etis. Terdapat tiga alasan yang mendasari sudut pandang ini.

Pertama, adanya keyakinan bahwa setiap individu memiliki kewajiban

terhadap negara untuk membayar jenis pajak apapun yang dikehendaki oleh

negara. Hal ini merupakan pandangan yang umum dalam negara demokrasi,

yang mana setiap individu harus menyesuaikan dengan peraturan yang

berlaku secara umum.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Kedua, setiap individu memiliki kewajiban terhadap anggota lain

dalam komunitas sehingga setiap individu diwajibkan membayar pajak. Setiap

individu tidak diperkenankan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan

fasilitas yang disediakan pemerintah dari hasil pajak tanpa ikut serta dalam

membayar pajak (Freerider).

Ketiga, setiap individu yang beragama memiliki kewajiaban terhadap

Tuhan untuk membayar pajak, atau dengan kata lain Tuhan telah

memerintahkan setiap individu untuk membayar pajak.

b) Sudut pandang kedua

Sudut pandang kedua dapat disebutkan sebagai sudut pandang anarkis.

Sudut pandang ini menilai bahwa tidak ada kewajiban untuk membayar pajak

karena negara tidak memiliki legitimasi. Negara dianggap sebagai pencuri keji

yang tidak memilki moral dan menggunakan otoritasnya untuk mengambil

apapun yang dikehendaki dari setiap orang.

c) Sudut pandang ketiga

Sudut pandang ketiga menyatakan bahwa tax evasion dapat menjadi

tidak etis dan etis dalam kondisi tertentu. Sudut pandang inilah yang paling

umum, baik dari literatur maupun dari beberapa hasil survey.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

C. KODE ETIK

Kata “ethic” dalam bahasa inggris memeliki dua arti, yaitu prinsip-prinsip

benar dan salah yang diterima individu atau suatu kelompok sosial dan suatu

sistem prinsip-prinsip yang mengatur tentang moralitas dan perilaku yang

diterima. Dalam kamus bahasa indonesia “etika” adalah kumpulan atas asas atau

nilai yang berkenan dengan akhlak , dan nilai mengenai benar atau salah yang

dianut suatu golongan atau masyarakat. Norma etika lebih sering disebut sebagai

norma moral, keberadaannya pada kesadaran pribadi tentang hakikat diri sebagai

manusia pribadi, manusia ciptaan Tuhan.

Perkembangan dari sistem etika adalah dilakukan upaya penegakan melalui

pembentukan kode etik perilaku (code of conduct) dan infrastruktur yang

diperlukan untuk menegakkannya. Kode etik adalah etika yang disusun dalam

bentuk suatu bentuk tata aturan etis yang berlaku bagi individu dalam suatu

kelompok tertentu (Lubis, 2010). Kode etika adalah sistem norma, nilai dan

aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik

serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.

Menyangkut profesionalisme profesi mutlak diperlukan profesionalisme

suatu profesi masyarakat tiga hal utama yang harus dimiliki oleh setiap anggota

profesi dalam mewujudkan profesionalisme yaitu keahlian, berpengetahuan, dan

berkarakter (Machfoedz dalam Retnowati, 2004). Disamping tiga hal tersebut,

dalam menjalankan profesinya sebagai pemeriksa, seorang akuntan diatur oleh

suatu kode etika profesi di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Ikatan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Akuntan Indonesia. Kode etik menurut ikatan akuntansi indonesia merupakan

suatu prinsip moral dan pelaksanaan aturan yang memberi pedoman dalam

berhubungan dengan klien, masyarakat, sesama rekan akuntansi dana pihak-pihak

yang berkepentingan lainnya. Kode etik mengatur tentang norma perilaku yang

mengatur hubungan antara akuntan dengan para klien, antara akuntan dengan

sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakatnya (Retnowati, 2004). Dengan

adanya kode etik, masyarakat akan dapat dinilai sejauh mana seorang pemeriksa

atau akuntan telah bekerja sesuai standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh

profesinya (Machfoedz dalam Husein, 2004).

D. KARAKTERISTIK PRIBADI

Penelitian ini akan meneliti mengenai karakteristik pribadi yang meliputi locus of

control dan equity sensitivity.

a. Locus of control

Locus of control menggambarkan tingkat keyakinan masing-masing individu

tentang kemampuannya untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang

berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya (Greenhalgh dan Rosenblatt,

1984). Menurut Rotter dalam Caliendo (2010) locus of control merupakan

harapan umum tentang pengendalain dari internal dan eksternal. Seseorang

yang termasuk dalam eksternal locus of control mendominasi cenderung

percaya bahwa apa yang terjadi dalam dirinya diluar kendali. Sebaliknya,

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

seorang yang termasuk dalam internal locus of control melihat masa depan

sebagai hasil pada diri sendiri atas keputusan dan perilaku.

Kreitner dan Kinicki (2003 dalam Abdulloh 2006) membagi locus of control

menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1. Internal locus of control merupakan cara pandang seseorang yang

meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan

selalu mengambil peran serta tanggung jawab dalam setiap pengambilan

keputusan. Seperti menunjukkan motivasi yang lebih besar, menyukai hal-

hal yang bersifat kompetitif, suka berkerja keras, merasa dikejar waktu

dan ingin selalu berusaha lebih baik daripada kondisi sebelumnya,

sehingga mengarah pada pencapain prestasi yang lebih tinggi

2. Eksternal locus of control merupakan cara pandang seseorang yang

meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya.

Seperti keberuntungan, kesempatan dan takdir.

Secara lebih jelas dapat digambarakan bahwa individu dengan internal locus

of control percaya bahwa peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh usaha dan

perilaku sendiri, sedangkan seseorang dengan eksternal locus of control

percaya bahwa dalam hidupnya ditentukan oleh nasib dan kekuatan lain yang

berada di luar kendali individu tersebut.

b. Equity sensitivity

Equity merupakan keadilan (fairness) yang dirasakan oleh seorang dibanding

orang lain (Sashkin dan Williams, 1990). Chhoker et al., dalam

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Nugrahaningsih (2005) mengemukakan konsep yang dikembangkan melalui

equity theory oleh Adam bahwa terdapat tiga tipe individu yaitu sebagai

berikut.

1) Equty senitives, individu yang merasa adil ketika input sama dengan

output.

2) Benevolents, individu yang merasa adil (equity) ketika input lebih besar

dari output.

3) Entitleds, individu yang merasa adil (equity) ketika output lebih besar dari

input.

Equity sensitives menggambarkan keseimbangan antara input dan outcomes

sehingga berada ditengah-tengah antara benevolents dan entitleds. Entitleds

(takers) menggambarkan individual yang memiliki persepsi bahwa mereka

lebih suka untuk memperoleh lebih banyak dari pada yang dapat mereka

berikan kepada organisasi (outcomes >input). Entitleds akan lebih banyak

menuntut haknya daripada memikirkan tindakan yang akan dapat diberikan.

Individual dengan karakter entitleds akan cenderung untuk melakukan

tindakan tidak etis bila hasil yang diperoleh lebih kecil dari input yang

diberikan (Mudrack, 1999). Sementara itu, benevolent lebih cenderung untuk

menerima keadaan inequity dan intrinsic outcames, sehingga lebih kecil

kemungkinannya untuk melakukan tindakan tidak etis (King et al., dan Miles

et al.,1994).

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

E. PENELITIAN TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan locus of control dan equity

sensitivity dengan perilaku tax evasion melalui kode etik sebagai variabel

intervening.

1. Locus of control dan Kode Etik

Konsep locus of control terutama didasarkan pada teori pembelajaran

sosial. Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa pilihan dibuat oleh

individu dari berbagai perilaku potensial dan kepercayaan merupakan

kekuatan dari dalam diri masing-masing (Reiss dan Mitra, 1998, dalam

Zoraifi, 2005). Sejalan dengan hal tersebut menurut Rotter dalam Caliendo

(2010) locus of control merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu

peristiwa apakah dia mampu mengendalikan (control) peristiwa yang terjadi

pada dirinya. locus of control dibagi menjadi dua bagian yaitu, internal locus

of control dan eksternal locus of control. Seseorang yang terkait dengan

internal locus of control memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi

dibandingkan external locus of control (Caliendo 2010). Sementara itu,

Falikhatun (2003) juga menyatakan bahwa berdasarkan teori locus of control,

seseorang yang merasa tidak nyaman dalam satu lingkungan budaya tertentu

akan mengalami ketidakberdayaan dan kekhawatiran.

Disisi lain kode etik merupakan norma perilaku yang mengatur

hubungan antara akuntan dengan para klien, antara akuntan dengan

sejawatnya, dan anatra profesi dengan masyarakat (Sihwahjoeni dan Gudono,

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2000). Alasan yang mendasari diperlukan kode etik sebagai standar perilaku

profesional tertinggi pada profesi akuntan adalah kebutuhan akan kepercayaan

publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi akuntan terlepas dari yang

dilakukan perorangan. Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa profesi

akuntan akan meningkat jika profesi mewujudkan standar yang tinggi dan

memenuhi semua kebutuhan (Winarna dan Retnowati, 2004).

Penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan kode etik,

diantaranya adalah penelitian Winarna dan Retnowati (2004) yang

menunjukkan bahwa antara akuntan publik, akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap kode etik ikatan akuntan

Indonesia. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Desriani (1983),

Ambarrini (1996), Ludigdo dan Machfoedz (1999), Wulandari dan Sularso

(2002). Untuk persepsi etika secara keseluruhan disimpulkan bahwa antara

akuntan publik, akuntan pendidik, dan mahasiswa akuntan mempunyai

perbedaan persepsi yang signifikan terhadap kode etik. Namun hasil ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihwahjoeni dan Gondono

(2000) yang berjudul persepsi akuntan terhadap kode etika akuntan yang

menyatakn bahwa dari keseluruhan kode etik menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan persepsi yang signifikan.

Sementara penelitian yang menghubungkan antara locus of control

dengan etika adalah penelitian dari Reiss dan Mitra (1998) yang

mengemukakan bahwa individu dengan internal locus of control cenderung

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

lebih tidak menerima tindakan tertentu yang kurang etis dibandingkan dengan

individu dengan external locus of control. Muawanah dan Indriantoro (2001)

menemukan bukti yang sama bahwa individu dengan internal locus of control

akan lebih mungkin berperilaku etis dalam situasi konflik dibanding dengan

individu dengan external locus of control (Hamiseno, 2010). Hal ini didukung

dengan penelitian yang dilakukan Nugrhaningsih (2005) menemukan bahwa

terdapat perbedaan perilaku etis antara auditor internal locus of control dan

auditor eksternal locus of control. Dalam penelitian Nugrahaningsih (2005)

dikatakan bahwa auditor internal locus of control cenderung berperilaku lebih

etis daripada auditor eksternal locus of control. Penelitain mengenai hal

tersebut juga pernah dilakukan oleh Jones dan Kavanagh (1996), Ustadi dan

Utami (2005) yang menemukan individu dengan internal locus of control

mempunyai perilaku yang lebih etis dibandingkan dengan individu dengan

external locus of control. Berdasarkan landasan teori tersebut di atas maka

penelitian ini menarik hipotesis dengan model sebagai berikut.

H₁: terdapat hubungan antara locus of control dengan kode etik

2. Equity Sensitivity dan Kode Etik

Equity merupakan keadilan (fairness) yang dirasakan oleh seorang

dibanding orang lain (Sashkin dan Williams, 1990). Equity sensitivity adalah

perbedaan perilaku etis dan tidak etis yang disebabkan oleh karakteristik

individual (Fauzi, 2001). Huseman dalam Nugrahaningsih (2005)

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

menyebutkan tiga tipe individual yang memiliki berbagai tingkat sensitivity to

equity, yaitu individu equity sensitives yang merasa merasa adil ketika input

sama dengan output, individu benevolents yang merasa adil ketika input lebih

besar daripada output dan individu entitleds yang merasa adil ketika output

lebih besar daripada input.

Beberapa studi telah membandingkan equity sensitivitys dengan kode

etik, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2001) yang

menyatakan bahawa individu yang termasuk dalam kategori benevolents

secara signifikan lebih etis daripada individu yang termasuk kategori entitleds.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Ustadi dan Utami (2005),

Nugrahaningsih (2005), Mudrack (1999) bahwa individu yang termasuk

dalam kategori benevolents secara signifikan mempunyai perilaku yang lebih

etis daripada individu dengan kategori entitleds. Berdasarkan landasan teori

tersebut di atas maka penelitian ini menarik hipotesis dengan model sebagai

berikut:

H2: terdapat hubungan antara equity sensitivity dengan kode etik

3. Kode Etik dan Tax Evasion

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba menghubungan kode etik

dengan tax evasion. Kode etika adalah adalah etika yang disusun dalam

bentuk suatu bentuk tata aturan etis yang berlaku bagi individu dalam suatu

kelompok tertentu (Lubis, 2010). Kode etik mengatur tentang norma perilaku

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

yang mengatur hubungan antara akuntan dengan para klien, antara akuntan

dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakatnya (Retnowati,

2004). Kode etika adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis

yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak

benar dan tidak baik bagi profesional.

Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etika

tertinggi mereka kepada organisasi di mana mereka bernaung, profesi mereka,

masyarakat dan diri mereka sendiri. Akuntan mempunyai tanggung jawab

menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan objektifitas mereka.

Analisis terhadap sikap etis dalam profesi akuntan menunjukkan bahwa

akuntan mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan tidak etis dalam

profesi mereka (Nugrahaningsih, 2005). Dalam menjalankan tugas sebagai

auditor atau akuntan, seorang akuntan sering dihadapkan pada berbagai

macam dilema, baik menyangkut etika maupun sikap profesional dan

independensi (Leung dalam Husein, 2004). Kesadaran etika dan sikap

profesional memegang peran yang sangat besar bagi akuntan (Louwers et al.

dalam Husein, 2004). Jadi dapat disimpulkan bahwa kode etik menyatakan

perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan

apa yang harus dihindari. Sementara itu, tax evasion merupakan suatu skema

memperkecil pajak yang terutang dengan cara melanggar ketentuan

perpajakan, seperti dengan cara tidak melaporkan sebagain penjualan atau

memperbesar biaya dengan cara fiktif ( Darussalam, 2009).

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dari penjelasan kode etik dan tax evasion di atas penulis ingin

menguji bagaimana hubungan antara kode etik dengan penghindaran pajak

melalui tax evasion. Berdasarkan landasan teori tersebut di atas maka

penelitian ini menarik hipotesis dengan model sebagai berikut:

H3 : Terdapat hubungan antara kode etik dengan tax evasion.

Variabel Independen Variabel Intervening Variabel dependen

Gambar II.1

Kerangka Konseptual

Locus of control

Equity Sensitivity

Kode etik Penghindaran

Pajak

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang

mengarahkan proses dari hasil sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien,

dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menyebarkan

kuesioner baik secara langsung maupun melalui e-mail yang ditujukan kepada

akuntan internal perusahaan di Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar. Survey

adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada responden individu (Jogiyanto, 2004). Penelitian ini didesain

untuk mengetahui apakah karakteristik pribadi mempengaruhi persepsi etika atas

tax evasion.

Dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yaitu artinya

penelitian ini dilakukan pada suatu waktu tertentu, sehingga penelitian ini tidak

bisa menjelaskan fenomena yang disebabkan pergeseran waktu. Lokasi dalam

penelitian ini adalah wilayah Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar. Wilayah

Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar dipilih sebagai lokasi penelitian karena

keterjangkauan dalam perolehan data secara langsung.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. POPULASI DAN PEMILIHAN SAMPEL

a) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau

objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2001). Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan internal perusahaan yang

berada di Surakarta, Sukoharjo dan Karanganyar.

b) Sampel

Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono, 2001). Menurut Djarwanto (1990) sampel

merupakan sebagain dari polulasi yang karakteristiknya hendak diselidiki.

Dalam penentuan sampel tersebut, teknik sampling yang dipergunakan adalah

metode purposive convenience sampling. Purposive convenience sampling

adalah sampel yang diambil dengan tujuan tertentu atas dasar pertimbangan

penelitian

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner meliputi sebagai berikut.

1. Data mengenai gambaran atau profil responden.

2. Data mengenai persepsi responden terhadap karakteristik pribadi, kode etik

dan tax evasion.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu untuk pengumpulan data

primer. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada

responden. Kuesioner dibagaikan kepada responden untuk mengetahui dan

menganalisis masalah yang sedang diteliti.

D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Variabel independen

a) Locus Of Control

Locus of control merupakan gambaran tingkat keyakinan masing-masing

individu tentang kemampuannya untuk bisa mempegaruhi semua kejadian

yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya (Greenhalgh dan

Rosenblatt, 1984). Menurut Rotter (dalam Caliendo 2010) locus of control

merupakan harapan umum tentang pengendalain dari internal dan

eksternal. Seseorang yang termasuk dalam eksternal locus of control

mendominasi cenderung percaya bahwa apa yang terjadi dalam dirinya

diluar kendali. Sebaliknya, seorang yang termasuk dalam internal locus of

control melihat masa depan sebagai hasil pada diri sendiri atas keputusan

dan perilaku. Locus of control merupakan salah satu variabel independen

dalam penelitian ini. Variabel diukur menggunakan skala likert dari 1

sampai 7 dengan nilai 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 agak setuju, 4 netral, 5

agak tidak setuju, 6 tidak setuju, dan 7 sangat tidak setuju. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan 16 item

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pertanyaan mengenai locus of control. Instrumen ini diadopsi dari

penelitian Nugrahanigsih (2005). Ada beberapa nilai dari pertanyaan yang

dibalik untuk menyesuaikan dengan pertanyaan tax evasion, karena dalam

pertanyaan tax evasion semakin tinggi nilainya maka semakin etis. Nilai

yang dibalik pada variabel locus of control nomor 2, 3, 4, 5, 8, 11, dan 14.

b) Equity Sensitivity

Equity merupakan keadilan (fairness) yang dirasakan oleh seorang

dibanding orang lain (Sashkin dan Williams, 1990). Equity theory

pertama kali dikemukakan oleh Adams pada tahun 1963 dan 1965.

Menurut Adams, seseorang menilai hubungannya dengan menganalisa

apa yang ia berikan (inputs) kepada hubungan tersebut, kemudian apa

yang ia terima (outcomes) dibandingkan dengan yang diberikan (inputs)

orang lain dan outcomes yang diterima orang lain. Inti dari teori ini

adalah keadilan yang diterima (dalam www.zamanfam.com). Equity

sensitivity adalah perbedaan perilaku etis dan tidak etis yang disebabkan

oleh karakteristik individual (Fauzi, 2001). Huseman dalam

Nugrahaningsih (2005) menyebutkan tiga tipe individual yang memiliki

berbagai tingkat sensitivity to equity, yaitu individu equity sensitives yang

merasa merasa adil ketika input sama dengan outputs, individu

benevolents yang merasa adil ketika input lebih besar daripada output dan

individu entitleds yang merasa adil ketika output lebih besar daripada

input. Equity sensitivity merupakan salah satu karakteristik pribadi yang

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dijadikan variabel independen dalam penelitian ini. Variabel ini diukur

menggunakan skala likert dari 1 sampai 7 dengan nilai 1 untuk sangat

setuju, 2 untuk setuju, 3 untuk agak setuju, 4 untuk netral, 5 untuk agak

tidak setuju, 6 untuk tidak setuju, dan 7 untuk sangat tidak setuju.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan

10 item pertanyaan mengenai equity sensitivity. Instrumen ini diadopsi

dari penelitian Nugrahaningsih (2005). Ada beberapa nilai dari pertanyaan

yang dibalik untuk menyesuaikan dengan pertanyaan tax evasion, karena

dalam pertanyaan tax evasion semakin tinggi nilainya maka semakin etis.

Nilai yang dibalik dari variabel equity sensitivity nomor 1, 3, 5, 7, dan 9.

2. Variabel Dependen

Menurut Darussalam (2009) tax evasion merupakan suatu skema

memperkecil pajak yang terutang dengan cara melanggar ketentuan

perpajakan seperti dengan cara tidak melaporkan sebagian penjualan atau

memperbesar biaya dengan cara fiktif. Tax evasion adalah wajib pajak

melakukan penghindaran pajak dengan cara melanggar Undang-undang

Perpajakan sehingga penerimaan negara dirugikan. Dalam hal ini wajib pajak

telah melakukan penyeludupan atau pelanggaran pajak yang tentunya tidak

diperkenankan oleh negara (sifatnya ilegal).

Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 17 item pertanyaan

yang diukur dengan 7 poin skala likert, yaitu (1) sangat setuju, (2) setuju, (3)

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

agak setuju, (4) netral, (5) agak tidak setuju, (6) tidak setuju, dan (7) sangat

tidak setuju. Responden diminta untuk memberikan jawaban seberapa jauh

persepsinya terhadap tax evasion. Pertanyaan ini diambil atau diadopsi dari

penelitian yang dilakukan oleh MC. Gee (2005), dengan menghilangkan 1

pertanyaan ‘human rights’ yang tidak sesuai dengan keadaan di Indonesia

yaitu pertanyaan apakah penggelapan pajak etis jika orang Yahudi dan hidup

di jaman Nazi Germany tahun 1935.

Jika hasil menunjukkan angka kurang dari atau sama dengan 2

mengindikasikan bahwa penggelapan pajak merupakan hal yang etis, angka

2< skor <6 mengindikasikan bahwa penggelapan pajak kadang-kadang etis,

sedangkan angka lebih dari atau sama dengan 6 mengindikasikan bahwa

penggelapan pajak tidak etis. Etis di sini merupakan nilai dari jawaban

pertanyaan. Artinya semakin tinggi nilai yang dijawab semakin responden

menentang tax evasion yang merupakan suatu tindakan tidak etis.

3. Variabel Intervening

Kode etik mengatur tentang norma perilaku yang mengatur hubungan

antara akuntan dengan para klien, antara akuntan dengan sejawatnya dan

antara profesi dengan masyarakatnya (Retnowati, 2004). Dengan adanya kode

Etik, masyarakat akan dapat dinilai sejauh mana seorang pemeriksa atau

akuntan telah berkerja sesuai standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh

profesinya (Machfoedz dalam Husein, 2004).

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dalam penelitian ini pengukuran persepsi terhadap kode etik

menggunakan “pernyataan mengenai persepsi terhadap kode etik” yang telah

dikembangkan oleh Nugrahanigsih (2005) yang mengutip dari Sihwahjoeni

dan Gudono (2000). Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor-faktor atau

substansi kode etik akuntan yang meliputi (1) pelaksanaan kode etik, dan (2)

penafsiran dan penyempurnaan kode etik. Responden diminta untuk

memberikan jawaban seberapa jauh persepsinya terhadap kode etik ikatan

akuntan Indonesia. Khusus untuk item pertanyaan nomor 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10,

dan 11 dari faktor kode etik termasuk kedalam kategori nilai yang harus

menyesuaikan dengan tax evasion, karena dalam pertanyaan tax evasion

semakin tinggi nilainya maka semakin etis. Sehingga proses penskoran

dilakukan terbalik (reversing) agar sesuai dengan penskoran item pertanyaan

lain. Instrumen persepsi ini terdiri dari 11 item pertanyaan yang diukur dengan

skala likert 1 sampai 7 dengan nilai 1 untuk sangat setuju, 2 untuk setuju, 3

untuk agak setuju, 4 untuk netral, 5 untuk agak tidak setuju, 6 untuk tidak

setuju, dan 7 untuk sangat tidak setuju. Untuk dapat mengetahui bagaimana

persepsi akuntan internal perusahaan terhadap kode etik maka dilakukan

analisis.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

E. METODE ANALISIS

1. Teknik Pengujian Data

Sebelum melakukan pengolahan data, maka langkah awal yang dilakukan

dalam pengujian statistik adalah dengan pengujian validitas dan reabilitas. Hal

ini bertujuan untuk melihat apakah data yang diperoleh dapat menggambarkan

secara tepat konsep yang diukur.

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu

variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu

kelompok variabel tertentu (Nugroho, 2005). Menurut Singarimbun dalam

Fadhilah (2003) pengujian validitas dapat digolongkan dalam beberapa

jenis, yakni validitas konstrak( costruct validity), validitas isi (content

validity), validitas eksternal (external validity), validitas predektif

(predictive validity), validitas budaya dan validitas rupa.

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menggunakan pendekatan validitas konstruk (construk validity) karena

pendekatan ini lebih objektif, cukup sederhana dan banyak digunakan.

Validitas konstruk yaitu pengujian validitas yang digunkan unutk melihat

hubungan antara hasil pengukuran suatu alat ukur dengan konsep yang

melatarbelakanginya. Jadi validitas konstruk merupakan proses yang terus

berlanjut sejalan dengan perkembangan pengetahuan tentang konsep atau

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sifat dimensi yang diukur. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

membuktikan bahwa suatu alat ukur mempunyai validitas konstruk adalah

dengan Confirmantory Faktor analysis dengan bantuan AMOS, di mana

setiap item pertanyaan harus mempunyai faktor loanding >0,40 (Hair et

al., 2006).

b) Uji Reliabilitas

Reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-

konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi sautu variabel dan disusun

dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reabilitas ini hanya dilakukan untuk

pertanyaan yang dianggap valid dalam uji validitas. Untuk mengukur

realibilitas konsisten dapat menggunakan nilai construct reliability dengan

menggunakan program AMOS 18. Ghozali (2007) mengklasifikasikan nilai

construct reliability, sebagai berikut.

a) Koefisien antara 0.80-1.0 menunjukkan reliabilitas yang baik.

b) Koefisien antara 0.60-0.799 menunjukkan reliabilitas yang dapat diterima.

c) Koefisien < 0.60 menunjukkan reliabilitas yang kurang baik

construct Reliability = (∑ standardized loading)²

(∑ standardized loading)² + ∑ɛj

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Analisis Data

SEM adalah singkatan dari model persamaan struktual

(structural equation models) yang merupakan generasi kedua teknik

analisis multivariate yang menmungkinkan peneliti untuk menguji

hubungan antara variabel yang kompleks baik recursive maupun non-

recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai suatu

model. Menurut Bollen dalam Ramadiani (2010) SEM merupakan

pengujian yang dapat dilakukan secara bersama-sama, melalui model

struktural yang mengukur hubungan independent dan dependen

construct, serta model measurement yang mengukur hubungan (nilai

loading) antara variabel indikator dengan konstruk (variabel laten).

Dalam studi ini data diolah dengan menggunakan Analysis of Moment

Structure atau AMOS.

2) Asumsi Structural Equation Model (SEM )

a) Ukuran Sampel

Ukuran sampel merupakan peran penting dalam interpretasi model

SEM. Menurut Sekaran (2003) analisis SEM membutuhkan

sampel paling sedikit lima kali jumlah variabel indikator yang

digunakan. Namun Wijaya (2005) mengemukakan bahwa ukuran

sampel menggunakan teknik maximum likelihood estimation

membutuhkan sampel berkisar 100-200. Hal yang sama juga yang

diungkapkan oleh Ghozali (2004).

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3) Evaluasi Atas Kinerja Goodnees Of FitI

Untuk dapat mengetahui kelayakan akan suatu data maka langkah

yang harus dilakukan dengan menguji kelayakan dari model

struktural. Model struktural adalah alat uji yang digunakan untuk

menilai apakah data yang akan diolah memenuhi asumsi model

persamaan struktural. Hal ini dapat diuji dengan Goodness of Fit

berdasarkan kreteria sebagai berikut:

a) Chi square

Chi square merupakan alat uji fundamental yang digunakan untuk

mengukur overall fit. Overall fit adalah likelihood ratio chi

square statistic. Chi square memiliki tingkat signifikan yang lebih

besar dari 0,05 yang berarti matriks input sebenarnya dengan

matriks input yang diprediksi tidak berbeda secara statistik.

b) CMIN/DF

CMIN/DF adalah ukuran yang diperolah dari nilai chi-square

dibagi dengan degree of freedom. Nilai yang direkomendasikan

untuk menerima kesesuaian sebuah model adalah nilai CMIN/DF

< 2,0.

c) RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation)

Root Mean Square Error of Approximation adalah merupakan

indeks yang digunakan untuk ukuran yang mencoba memperbaiki

kecenderungan statistic chi-square menolak model dengan ukuran

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sampel yang besar. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Wijaya

(2004) RMSEA merupakan indeks pengukuran yang tidak

dipengaruhi oleh besarnya sampel sehingga biasanya indeks ini

digunakan untuk mengukur fit model pada jumlah sampel besar.

Nilai RMSEA antara 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang

digunakan untuk menerima kelayakan sebuah model.

d) GFI( Goodness of Fit Index )

GFI (Goodness of Fit Index) merupakan indeks yang

mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang

dihitung dari residual kuadrat model yang diprediksi dibandingkan

dengan data yang sebenarnya. Nilai yang baik mendekati 1

merupakan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik.

e) AGFI (Adjusted GFI)

Adjusted GFI merupakan pengembangan dari GFI yang

disesuaikan dengan degree of freedom yang tersedia untuk menguji

diterima tidaknya model. Nilai yang direkomendasikan untuk

menerima kesesuaian sebuah model adalah lebih besar dari 0,9.

f) TLI (Tucker-Lewis Index)

TLI merupakan sebuah indeks alternatif incremental fitindex yang

membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah

baseline model. Nilai yang direkomendasikan adalah > 0,9 dan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit. TLI

merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel.

g) CFI (Comparative Fit Index)

CFI sama degan TLI yang merupakan indeks kesesuian

incremental. Nilai yang direkomendasikan untuk menerima

kesesuaian sebuah model adalah CFI > 0,90. Indeks ini merupkan

indeks yang tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel.

h) NFI (Normed Fit Index)

NFI merupakan indeks yang mengukur perbandingan antara

proposed model dan null model. Nilai yang direkomendasikan

umumnya adalah > 0,90.

Tabe III.1 Indikator Goodness-of-fit Model

Kriteria Nilai Acuan Keterangan

X²-Chi Square Sekecil mungkin Baik

CMIN/ DF < 2,00/< 3,00 Baik

RMSEA < 0,08 Baik

GFI Mendekati 1 Baik

AGFI > 0,90 Baik

TLI > 0,90 Baik

CFI > 0,90 Baik

NFI > 0,90 Baik

Sumber : data primer yang diolah (2010)

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Didalam SEM untuk menentukan signifikasi variabel intervening dengan

melakukan dua pengujian , yaitu (1) model dengan parameter yang diberikan

kendala dan (2) model dengan parameter yang tidak diberikan kendala. Variabel

intervening dikatakan signifikan jika model dengan parameter yang dibebaskan

lebih baik daripada model dengan parameter yang diberi kendala (Ibtida, 2010)

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

ANALISIS DATA

A. PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini diawali dengan perencanaan kuesioner kemudian dilanjutkan

dengan menunggu surat ijin penelitian yang merupakan syarat untuk melakukan

penelitian di perusahaan yang terdapat di Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar.

Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang

dibagikan kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah para

akuntan internal perusahaan yang terdapat di Surakarta, Sukoharjo, dan

Karanganyar. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 207 eksemplar.

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan

cara mendatangi langsung tempat usaha atau perusahaan untuk bertemu langsung

dengan pempinan atau pegawai yang terkait dengan bidang akuntan. Adapun cara

lainnya melalui telepon maupun mengirimkan kuesioner melalui email. Waktu

yang digunakan dalam melakukan penyebaran kuesioner ini kurang lebih 8

minggu.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel IV. 1

Rincian Penyebaran Kuesioner dan Pengembalian

Kuesioner yang dikirim 207

Kuesioner yang dikembalikan 159

Kuesioner yang tidak dapat diolah 58

Kuesioner yang dapat diolah 101

Persentasi tingkat pengembalian kuesioner 76.81%

Persentasi tingkat pengelolahan kuesioner 63.52%

Sumber : Data Primer yang diolah (2010)

Penyebaran kuesioner kepada para akuntan internal perusahaan sedikitnya

terdapat sedikit kendala. Ada beberapa perusahaan tidak memberikan ijin utuk

melakukan penelitian baik dibidang apapun terkait dengan perusahaan yang

dimiliki akan tetapi ada juga perusahaan yang tidak mau menerima kuesioner

penelitian ini karna terkait dengan masalah perpajakan. Dari jumlah kuesioner

yang disebarkan sebanyak 207 kuesioner , 48 kuesioner yang tidak kemabli atau

sebesar 28.18% dari jumlah kuesioner yang disebar. Sedangkan kuesioner yang

kembali sejumlah 159 kuesioner atau 76.81%. Dari keseluruhan kuesioner yang

kembali tidak semua dapat digunakan dalam analisis. Terdapat 58 kuesioner dari

internal akuntan perusahaan yang gugur atau tidak dapat digunkan karena tidak

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, misalnya tidak mengisi jenjang

pendidikan dan jawaban pada bagaian pertanyaan tidak lengkap sehingga total

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kuesioner yang dapat digunakan sebesar 101 kuesioner. Hal ini telah memenuhi

ukuran sampel minimum yang disyaratkan, yaitu sampel minimal yang sesuai

untuk metode SEM adalah antara 100-200 (Hair et al., dalam Ferdinand, 2002).

B. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Data demografi responden terdapat diawal kuesioner. Dimana responden

merupakan akuntan internal perusahaan. Menurut IAI dalam Susanti (2008)

profesi akuntan adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar

profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi

kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu :

1) Kredibilitas artinya masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan

sistem informasi.

2) Profesionalisme artinya diperlukan individu yang dengan jelas dapat

diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang

akuntansi.

3) Kualitas jasa artinya terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang

diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

4) Kepercayaan artinya pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin

bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa

oleh akuntan.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Sementara itu yang dimaksud akuntan internal adalah profesi akuntan yang

berkerja pada sebuah organisasi. Lingkup pekerjaan akuntan meliputi penyediaan

informasi akuntansi dan keuangan bagi perusahaan (dalam

www.unisys.uii.ac.id). Adapun data demografi yang diolah berdasarkan

kuesioner yang telah memenuhi syarat dan kriteria yaitu:

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri dari 2 kategori, yaitu:

pria dan wanita dapat dilihat pada tabel IV.2

Table IV.2 Data Demografi Responden Penelitian

Berdasar Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Jenis Kelamin 1. Pria 43 42,57% 2. Wanita 58 57,42% 3. Total 101 100%

Sumber : Data Primer yang diolah (2010)

Dari tabel IV.2 dapat diketahui bahwa dari 101 responden, 42,57%

atau 43 orang berjenis kelamin pria dan 57,42% atau 58 orang berjenis

kelamin wanita sehingga sampel terbanyak adalah wanita.

b. Usia

Berdasarkan usia responden, terdiri dari 3 kategori, yaitu: 20-30, 31-

40, dan > 40 tahun dapat dilihat pada tabel IV.3

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Table IV.3 Data Demografi Responden Penelitian

Berdasar Usia Keterangan Jumlah Persentase

Usia 1. 20-30 62 61,38% 2. 31-40 36 35,64% 3. > 40 3 2,97 4. Total 101 100%

Sumber : Data Primer yang diolah (2010)

Dari tabel IV.3 dapat diketahui bahwa dari 101 responden, 61,38%

atau 62 orang berusia kurang dari 20 sampai 30 tahun, 35,64% atau 36 orang

berusia 31 samapi 40 dan 2,97% atau 3 orang berusia lebih dari 40 tahun

sehingga sampel terbanyak adalah usia 20 sampai 30 tahun.

c. Kepemilikan Gelar Akuntan

Dari data yang terkumpul, diperoleh distribusi responden sampel

berdasarkan kepemilikan gelar dapat dilihat pada tabel IV.4

Table IV.4 Data Demografi Responden Penelitian Berdasar Kepemilikan Gelar Akuntan

Keterangan Jumlah Persentase

Kepemilikan gelar 1. Punya 13 12,87% 2. Tidak 88 87,12% 3. Total 101 100% Sumber : Data Primer yang diolah (2010)

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Dari tabel IV.4 dapat diketahui bahwa dari 101 responden, 12,87%

atau 13 orang mempunyai gelar dan 87,12% atau 88 orang tidak mempunyai

gelar sehingga sampel terbanyak adalah tidak memiliki gelar akuntan.

d. Lama Pengalaman Kerja

Berdasarkan lama pengalaman kerja responden, terdiri dari 3 kategori,

yaitu: 1-5 tahun, 6-10 tahun, dan > 10 dapat dilihat pada tabel IV.5

Table IV.5 Data Demografi Responden Penelitian

Berdasar Lama Pengalaman Kerja Keterangan Jumlah Persentase

Lama pengalaman Kerja 1. 1-5 thn 71 70,29% 2. 6-10 thn 25 24,75% 3. > 10 5 4,9% 4. Total 101 100%

Sumber : Data Primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel IV.5 dapat diketahui bahwa dari 101 responden,

70,29 % atau 71 orang dengan pengalaman kerja 1 samapi 5 tahun, 24,75%

atau 25 orang dengan pengalaman kerja 6 sampai 10 tahun, dan 4,9% atau 5

orang dengan pengalaman kerja diatas 10 tahun sehingga sampel terbanyak

adalah responden dengan lama pengalaman kerja 1 sampai 5 tahun.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

C. PERSEPSI RESPONDEN

Persepsi responden merupakan pernyataan, pendapat, maupun persepsi

responden mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat pada jawaban

responden pada kuesioner yang diberikan peneliti. Analisis ini mendeskripsikan

mengenai kecenderungan pendapat dan Persepsi dari para akuntan di Surakarta,

Sukoharjo, dan Karanganyar selaku responden dalam penelitian ini. Persepsi para

responden pada kuesioner dengan menggunakan tujuh skala likert.

a. Persepsi responden menggenai locus of control

Deskripsi Persepsi responden sebanyak 101 orang terhadap item

pernyataan locus of control sebanyak 7 item. Dari data kuesioner yang

terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi Persepsi responden pada setiap

item pernyataan adalah sebagai berikut :

Tabel IV.6 Persepsi Responden Terhadap Locus of Control

No. Locus of Control

Jumlah Jawaban

Responden

SS S AS N ATS TS STS

2. Bekerja adalah merupakan jati diri anda. 23 58 10 7 2 1 0

3 Bila anda tahu apa yang anda inginkan dari suatu pekerjaan, maka anda bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan anda.

21 60 10 6 4 0 0

4 Pada umumnya seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya bila ia memiliki kemauan.

47 46 5 0

2 1 0

5 Bila para pegawai merasa kurang senang terhadap suatu keputusan yang dibuat

19 55 17 7 1 1 1

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

oleh pimpinan, maka mereka harus mempertanyakannya.

8 Pada umumnya orang dapat melakukan pekerjaannya dengan baik jika mereka mau berusaha.

50 45

2 3 1 0 0

11 Kenaikan jabatan (promosi) akan diberikan pada pegawai yang menunjukkan kinerja yang baik.

42 43 10 2 3 1 0

14 Seseorang yang bekerja dengan baik akan mendapatkan imbalan yang sesuai.

32 48 14 4 2 1 0

Sumber : data primer yang diolah (2010)

1. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 58

orang atau 57,42% menyatakan setuju atas item pertanyaan berkerja

adalah merupakan jati diri saya. Artinya responden berpendapat bahwa

bekerja bukan semata-mata untuk mencari uang melainkan sebuah

kebutuhan jati diri yang harus dipenuhi.

2. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 60

orang atau 59,40% menyatakan setuju atas item pertanyaan bila anda tahu

yang anda inginkan dari suatu pekerjaan, maka anda bisa mendapatkan

pekerjaan sesuai dengan keinginan anda. Artinya responden berpendapat

bahwa dalam bekerja diperlukan visi dan misi yang jelas sehingga memicu

seseorang mendapatkan apa yang mereka inginkan.

3. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 47

orang atau 46,53% menyatakan sangat setuju atas item pertanyaan pada

umumnya seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan bila ia memiliki

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kemauan. Artinya responden berpendapat bahwa niat atau kemauan yang

kuat merupakan modal penting dalam menyelesaikan pekerjaan.

4. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55

orang atau 54,45% menyatakan setuju atas item pertanyaan bila para

pegawai merasa kurang senang terhadap suatu keputusan yang dibuat oleh

pimpinan, maka mereka harus mempertanyakan. Artinya responden

berpendapat bahwa setiap kebijakan yang dibuat oleh perusahaan harus

jelas.

5. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 50

orang atau 49,50% menyatakan sangat setuju atas item pertanyaan pada

umumnya orang dapat melakukan pekerjaanya dengan baik jika mereka

mau berusaha. Artinya responden berpendapat bahwa untuk

menyelesaikan setiap pekerjaan harus dilakukan dengan sungguh-

sungguh.

6. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 43

orang atau 42,57% menyatakan setuju atas item pertanyaan kenaikan

jabatan (promosi) akan diberikan pada pegawai yang menunjukkan kinerja

yang baik. Artinya responden berpendapat bahwa totalitas yang diberikan

untuk perusahaan akan membuahkan hasil baik dari segi jabatan ataupun

kemajuan untuk perusahaan.

7. Dari tabel IV.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 48

orang atau 47,52% menyatakan setuju atas item pertanyaan seseorang

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yang bekerja dengan baik mendapatkan imbalan yang sesuai. Artinya

responden berpendapat bahwa hasil dari kerja keras akan membauhkan

hasil yang sesuai dengan apa yang dikerjakan.

b. Persepsi responden menggenai Equity Sensitivity

Deskripsi Persepsi responden sebanyak 101 orang terhadap item

pernyataan equity sensitivity sebanyak 4 item. Dari data kuesioner yang

terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi Persepsi responden pada setiap

item pernyataan adalah sebagai berikut.

Tabel IV.7 Persepsi Responden Terhadap Equity Sensitivity

No. Equity Sensitivity

Jumlah Jawaban

Responden

SS S AS N ATS TS STS

1 Saya akan lebih mementingkan untuk membantu orang lain

18

40 23 13 5 2 0

3 Saya akan bekerja dengan giat untuk Keuntungan perusahaan

21 49 20 8 2 0 1

6 Motto hidup saya adalah Lebih baik memberi daripada menerima

39 49 10 5 7 0 0

8 Saya akan lebih mementingkan untuk Memberi sesuatu kepada perusahaan

16 40 22 14 4 3 2

Sumber : data primer yang diolah (2010) 1. Dari tabel IV.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 40

orang atau 39,60% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya akan

lebih mementingkan untuk membantu orang lain. Artinya responden

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

berpendapat bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa

hidup tanpa bantuan orang lain.

2. Dari tabel IV.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 49

orang atau 48,51% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya akan

berkerja giat untuk keuntungan perusahaan.Artinya responden

berpendapat bahwa seorang karyawan harus memberikan kinerja yang

terbaik bagi perusahaan.

3. Dari tabel IV.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 40

orang atau 39,60% menyatakan setuju atas item pertanyaan motto hidup

saya adalah kamu harus memperhatikan dirimu sendiri. Artinya

responden berpendapat bahwa manusia tidak boleh berpangku tangan

atau bergantung kepada orang lain.

4. Dari tabel IV.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 40

orang atau 39,60% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya akan

lebih mementingkan untuk memberi sesuatu kepada perusahaan. Artinya

responden berpendapat bahwa saat sesorang bekerja maka ia harus

memberikan yang terbaik untuk kelangsungan dan kemajuan perusahaan.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

c. Persepsi responden menggenai Kode Etik

Deskripsi Persepsi responden sebanyak 101 orang terhadap item

pernyataan kode etik sebanyak 10 item. Dari data kuesioner yang terdapat

pada lampiran dapat dilihat deskripsi Persepsi responden pada setiap item

pernyataan adalah sebagai berikut.

Tabel IV.8 Persepsi Responden Terhadap Kode Etik

No. Kode Etik

Jumlah Jawaban

Responden

SS S AS N ATS TS STS

1 Saya wajib menghayati dan mengamalkan kode etik akuntan dengan penuh rasa tanggung jawab.

39 50 5 6 1 0 0

2 Saya berkewajiban moral untuk memelihara pelaksanaan kode etik, sehingga hasil pekerjaan saya sebagai akutan berkualitas.

38 53 5 3 2 0 0

3 Saya mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang yang terlibat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip obyektifitas.

28 54 8 9 1 1 0

4 Saya tidak wajib menghayati dan mengamalkan kode etik.

2 1 4 9 13 35 37

6. Saya boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainment yang dapat menimbulkan pengaruh terhadap pertimbangan profesional mereka atau terhadap orang–orang yang berhubungan dengan mereka.

2 6 7 16 13 31 26

7. Saya harus melaksanakan jasa profesional sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang revelan.

32 57 4 6 2 0 0

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

8 IAI menertibkan penafsiran kode etik, guna memenuhi pertanyaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan kode etik dikemudian hari.

23 56 12 7 2 0 1

9 Kepatuhan para anggota dalam melaksanakan kode etik dipantau sebagai dasar penyempuraan pelaksanaannya dalam menjalankan tugas profesi.

23 55 17 4 2 0 0

10 Dalam kepengurusan pusat IAI perlu dibentuk komite kode etik, yang tata kerjanya ditentukan sendiri.

18 33 15 20 6 9 0

11 Kongres IAI berhak melakukan penyempurnaan kode etik jika diperlukan.

24 44 15 14 2 1 1

Sumber : data primer yang diolah (2010)

1. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 50

orang atau 49,50% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya wajib

menghayati dan mengamalkan kode etik akuntan dengan penuh

rasa tanggung jawab. Artinya responden berpendapat bahwa dalam

menjalankan pekerjaannya sebagai akuntan harus sesuai dengan norma-

norma yang berlaku sehingga dapat dipertanggung jawabkan dengan

semestinya.

2. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53

orang atau 52,47% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya

berkewajiban moral untuk memelihara pelaksanaan kode etik, sehingga

hasil pekerjaan saya sebagai akutan berkualitas. Artinya responden

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

berpendapat bahwa dalam menjalankan profesi sebagai akuntan harus

bertanggung jawab penuh.

3. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 54

orang atau 53,46% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya

mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang yang

terlibat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip obyektifitas.

Artinya responden berpendapat bahwa dalam menjalankan pekerjaannya

seorang akuntan dituntut untuk bersikap independensi sehingga mereka

dapat menjaga profasionalisme sebagai akuntan.

4. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 37

orang atau 36,63% menyatakan sangat tidak setuju atas item pertanyaan

saya tidak wajib menghayati dan mengamalkan kode etik. Artinya

responden berependapat bahwa seorang akuntan harus mematuhi aturan-

aturan yang berlaku.

5. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 31

orang atau 30,69% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan saya

boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainment yang dapat

menimbulkan pengaruh terhadap pertimbangan profesional mereka atau

terhadap orang–orang yang berhubungan dengan mereka. Artinya

responden berependapat independensi dalam sebuah pekerjaan

merupakan satu hal yang sangat penting sehingga tidak mempengaruhi

keputusan yang akan dibuat.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

6. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 57

orang atau 56,43% menyatakan setuju atas item pertanyaan saya harus

melaksanakan jasa profesional sesuai dengan standar teknis dan standar

profesional yang revelan. Artinya responden berpendapat bahwa dalam

setiap melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan setandar-setandar

yang berlaku agar pekerjaan dapat selesai dengan baik.

7. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56

orang atau 55,44% menyatakan setuju atas item pertanyaan IAI

menertibkan penafsiran kode etik, guna memenuhi pertanyaan yang

timbul sehubungan dengan pelaksanaan kode etik dikemudian hari.

Artinya responden bependapat bahwa penapsiran yang dikeluarkan oleh

IAI sangat penting guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul

ketika akuntan melakukan pekerjaan.

8. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55

orang atau 54,45% menyatakan setuju atas item pertanyaan kepatuhan

para anggota dalam melaksanakan kode etik dipantau sebagai dasar

penyempuraan pelaksanaannya dalam menjalankan tugas profesi. Artinya

responden berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan perlu

adanya pengawasan agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan sesuai

dengan kode etik.

9. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 33

orang atau 32,67% menyatakan setuju atas item pertanyaan dalam

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

kepengurusan pusat IAI perlu dibentuk komite kode etik, yang tata

kerjanya ditentukan sendiri. Artinya responden berpendapat bahwa kode

etik sangat penting sehingga diperlukan adanya komite-komite yang

mengatur kode etik itu sendiri.

10. Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 44

orang atau 43,56% menyatakan setuju atas item pertanyaan kongres IAI

berhak melakukan penyempurnaan kode etik jika diperlukan. Artinya

responden berependapat bahwa kode etik perlu untuk disempurnakan dari

waktu-kewaktu sehingga dapat terbentuk kode etik yang sebaik-baiknya.

d. Persepsi responden menggenai Tax Evasion

Deskripsi Persepsi responden sebanyak 101 orang terhadap item

pernyataan kode etik sebanyak 16 item. Dari data kuesioner yang terdapat

pada lampiran dapat dilihat deskripsi Persepsi responden pada setiap item

pernyataan adalah sebagai berikut.

Tabel IV.9 Persepsi Responden Terhadap Tax Evasion

No. Tax evasion

Jumlah Jawaban

Responden Rata-

rata SS S AS N ATS TS STS

1 Tax evasion dapat dianggap etis jika tariff pajak terlalu tinggi

11 14 18 9 9 28 12 4,22

2 Tax evasion dapat dianggap etis meskipun jika tariff pajak tidak terlalu tinggi karena pemerintah tidak berhak mengambil apapun dari saya

2 9 13 7 12 33 25 5,15

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3 Tax evasion dapat dianggap etis jika system perpajakan tidak adil

17 21 14 11 11 16 11 3,69

4 Tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul terbuang sia-sia

10 20 13 12 11 21 14 4,12

5 Tax evasion dapat dianggap etis meskipun jika sebagian besar uang yang terkumpul digunakan secara bijak ( bermanfaat

5 12 6 10 14 26 28 5,04

6 Tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul digunakan dalam proyek yang tidak saya setujui

1 5 10 19 9 33 24 5,23

7 Tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul digunakn dalam proyek yang cukup bermanfaat

7 14 9 7 10 26 28 4,87

8 Tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul digunakn dalam proyek yang tidak menguntungkan saya

0 4 1 19 13 40 24 5,54

9 Tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul digunakn dalam proyek yang menguntungkan saya

3 4 8 14 13 38 21 5,26

10 Tax evasion dapat dianggap etis jika semua orang melakukannya

4 6 8 19 13 29 22 5,04

11 Tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul dikorupsi oleh pemerintah / departemen pajak

20 18 10 6 7 18 22 4,03

12 Tax evasion dapat dianggap etis jika kemungkinan ketahuannya kecil

0 5 6 21 15 31 23 5,29

14 Tax evasion dapat dianggap etis jika saya tidak mampu membayar

7 13 14 21 13 21 12 4,30

15 Tax evasion dapat dianggap etis meskipun jika saya membayar

0 7 6 21 19 28 20 5,14

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

lebih sedikit dan orang lain membayar lebih banyak

16 Tax evasion dapat dianggap etis jika pemerintah melakukan diskriminasi terhadap latar belakang suku, ras dan agama yang saya anut

11 13 8 16 16 16 21 4,44

17 Tax evasion dapat dianggap etis jika pemerintah memenjarakan orang atas dasar kepentingan politik mereka

6 18 7 12 15 17 26 4,65

Sumber : data primer yang diolah (2010)

1. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 28

orang atau 27,72% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika tarif pajak terlalu tinggi. Artinya

responden berpendapat bahwa pengelapan pajak tidak etis meskipun tarif

pajak itu sendiri terlalu tinggi.

2. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 33

orang atau 32,67% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis meskipun jika tariff pajak tidak terlalu tinggi

karena pemerintah tidak berhak mengambil apapun dari saya. Artinya

reponden berpendapat bahwa pajak perlu dipungut oleh negara terhadap

warga negaranya dengan tarif tertentu dalam rangka kemakmuran warga

negara.

3. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 21

orang atau 20,79% menyatakan setuju atas item pertanyaan tax evasion

dapat dianggap etis jika system perpajakan tidak adil. Artinya responden

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

berpendapat bahwa penggelapan pajak dibolehkan jika sistem pajak yang

berlaku dipandang tidak adil dan tidak baik sehingga warga negara merasa

dirugikan.

4. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 20

orang atau 19,80% menyatakan setuju atas item pertanyaan tax evasion

dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul terbuang sia-

sia. Artinya responden berpendapat bahwa penggelapan pajak boleh

dilakukan jika warga negara merasa dirugikan dengan adanya pemungutan

pajak yang tidak dialokasikan secara tepat.

5. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 28

orang atau 27,72% menyatakan sangat tidak setuju atas item pertanyaan

tax evasion dapat dianggap etis meskipun jika sebagian besar uang yang

terkumpul digunakan secara bijak (bermanfaat). Artinya responden

berpendapat bahwa penggelapan pajak pada kondisi apapun sebenarnya

tidak etis untuk dilakukan.

6. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 33

orang atau 32,67% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul

digunakan dalam proyek yang tidak saya setujui. Artinya responden

berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak diperbolehkan karena pajak

yang dipunggut akan digunkan untuk kepentingan masyarakat umum

bukan untuk kepentingan pribadi

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

7. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 28

orang atau 27,72% menyatakan sangat tidak setuju atas item pertanyaan

tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul

digunakn dalam proyek yang cukup bermanfaat. Artinya responden

berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak etis meskipun digunakan

untuk kegiatan yang bermanfaat.

8. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 40

orang atau 39,60% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul

digunakn dalam proyek yang tidak menguntungkan saya. Artinya

responden berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak etis karena

manfaat pajak itu sendiri dirasakan masyarakat umum bukan oleh

golongan tertentu.

9. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 38

orang atau 37,62% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul

digunakn dalam proyek yang menguntungkan saya. Artinya responden

berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak etis karena manfaat pajak itu

sendiri dirasakan masyarakat umum bukan oleh golongan tertentu.

10. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 29

orang atau 28,71% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika semua orang melakukannya. Artinya

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

responden berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak etis karena

melanggar hukum baik dilakukan oleh masyarakat maupun sebagian

masyarakat.

11. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 22

orang atau 21,78% menyatakan sangat tidak setuju atas item pertanyaan

tax evasion dapat dianggap etis jika sebagian besar uang yang terkumpul

dikorupsi oleh pemerintah/departemen pajak. Artinya responden

berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak etis meskipun pemerintah

sendiri mengkorupsi dana itu sendiri.

12. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 31

orang atau 30,69% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika kemungkinan ketahuannya kecil. Artinya

responden berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak boleh dilakukan

meskipun responden memiliki tingkat ketahuan besar maupun kecil.

13. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 21

orang atau 20,79% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

evasion dapat dianggap etis jika saya tidak mampu membayar. Artinya

responden berpendapat bahwa dengan kondisi apapun tidak boleh karena

penghindaran pajak akan menghambat pembangunan dan kesejahteraan

rakyat.

14. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 28

orang atau 27,72% menyatakan tidak setuju atas item pertanyaan tax

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

evasion dapat dianggap etis meskipun jika saya membayar lebih sedikit

dan orang lain membayar lebih banyak. Artinya responden berpendapat

bahwa penggelapan pajak tidak etis dilakukan meskipun pajak yang

dibayarkan oleh warga negara dengan tarif yang berbeda-beda.

15. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 21

orang atau 20,79% menyatakan sangat tidak setuju atas item pertanyaan

Tax evasion dapat dianggap etis jika pemerintah melakukan diskriminasi

terhadap latar belakang suku, ras dan agama yang saya anut. Artinya

responden berpendapat bahwa penggelapan pajak tidak etis meskipun

perlakuan perlakuan masyarakat oleh negara berbeda-beda.

16. Dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 26

orang atau 25,74% menyatakan sangat tidak setuju atas item pertanyaan

tax evasion dapat dianggap etis jika pemerintah memenjarakan orang atas

dasar kepentingan politik mereka. Artinya responden berpendapat bahwa

penggelpan pajak tidak boleh dilakukan meskipun negara memenjarakan

orang atas kepentingan pribadi.

Dari tabel IV.9 dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden

menjawaban pertanyaan dari nomor 1 sampai 16 dengan jawaban yang

bervariasi antara 3,69 sampai 5,54 pada skala Likert tujuh poin, yang

menunjukkan bahwa rata-rata tampilan jatuh ke kategori sedang, yaitu

penghindaran pajak dapat dikatakan etis dan tidak etis pada situasi tertentu

(McGee, 2006).

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

D. HASIL PENGUJIAN DATA

a. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menggunakan pendekatan validitas konstruk (construct validity) karena

pendekatan ini lebih objektif, cukup sederhana dan banyak digunakan.

Validitas konstruk yaitu pengujian validitas yang digunkan unutk melihat

hubungan antara hasil pengukuran suatu alat ukur dengan konsep yang

melatarbelakanginya. Jadi validitas konstruk merupakan proses yang terus

berlanjut sejalan dengan perkembangan pengetahuan tentang konsep atau sifat

dimensi yang diukur. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

membuktikan bahwa suatu alat ukur mempunyai validitas konstruk adalah

dengan Confirmantory Faktor analysis dengan bantuan AMOS 18, di mana

setiap item pertanyaan harus mempunyai faktor londing >0,40 (Hair et al.,

2006).Hasil uji validitas disajikan sebagai berikut:

Tabel IV.10

Hasil Uji Validitas Variable Locus Of Control

N= 101

No Item Standardized Loading Keterangan

1 0,351 Tidak Valid 2 0,559 Valid 3 0,647 Valid 4 0,849 Valid 5 0,525 Valid 6 0,134 Tidak Valid 7 0,368 Tidak Valid

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

8 0,755 Valid 9 0,215 Tidak Valid 10 0,161 Tidak Valid 11 0,610 Valid 12 0,315 Tidak Valid 13 0,350 Tidak Valid 14 0,509 Valid 15 -0,166 Tidak Valid 16 0,346 Tidak Valid Sumber : data primer yang diolah (2010)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian item pertanyaan vaild

kecuali item nomor 1, 7, 6, 9, 10, 12, 13, 15, dan 16. Ketidak valid item-item

di atas karena nilai loading < dari 0,40 sehingga dari 16 item pertanyaan locus

of control, 9 item pertanyaan yang tidak valid harus di hilangkan dari

pengujian selanjutnya.

Tabel IV.11 Hasil Uji Validitas Variabel Equity Sensitivity

N= 101 No Item Standardized Loading Keterangan

1 0,435 Valid 2 -0,024 Tidak Valid 3 0,838 Valid 4 -0,285 Tidak Valid 5 0,337 Tidak Valid 6 0,536 Valid 7 0,305 Tidak Valid 8 0,655 Valid 9 0,187 Tidak Valid 10 0,378 Tidak Valid Sumber : data primer yang diolah (2010)

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan terdapat 6

item pertanyaan yang tidak valid. Ketidak-validan item pertanyaan pada

nomor 2, 4,5, 7,9, dan 10 dapat dilihat dari standardized loading < 0,40

sehingga dari 10 item pertanyaan equity sensitivity, 6 item pertanyaan yang

tidak valid harus di hilangkan dari pengujian selanjutnya.

Tabel IV.12

Hasil Uji Validitas Variabel Kode Etika

N= 101

No Item Standardized Loading Keterangan

1 0,828 Valid 2 0,821 Valid 3 0,748 Valid 4 0,488 Valid 5 0,337 Tidak Valid 6 0,423 Valid 7 0,832 Valid 8 0,594 Valid 9 0,687 Valid 10 0,415 Valid 11 0,619 Valid Sumber : data primer yang diolah (2010)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 11 item pertanyaan

terdapat 1 item pertanyaan yang tidak valid. Ketidak-validan item pertanyaan

pada nomor 5 dapat dilihat dari standardized loading < 0,40 sehingga dari 11

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

item pertanyaan kode etik, 1 item pertanyaan yang tidak valid harus di

hilangkan dari pengujian selanjutnya.

Tabel IV.13 Hasil Uji Validitas Variabel Tax evasion

N= 101 No Item Standardized Loading Keterangan

1 0,758 Valid 2 0,605 Valid 3 0,616 Valid 4 0,663 Valid 5 0,594 Valid 6 0,673 Valid 7 0,547 Valid 8 0,680 Valid 9 0,566 Valid 10 0,597 Valid 11 0,588 Valid 12 0,687 Valid 13 0,360 Tidak Valid 14 0,518 Valid 15 0,769 Valid 16 0,639 Valid 17 0,537 Valid Sumber : data primer yang diolah (2010)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17 item pertanyaan terdapat 1

item pertanyaan yang tidak valid. Ketidak-validan item pertanyaan pada

nomor 13 dapat dilihat dari standardized loading < 0,40 sehingga dari 17 item

pertanyaan tax evasion, 1 item pertanyaan yang tidak valid harus di hilangkan

dari pengujian selanjutnya.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

b. Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian

realibilitas. Realibilitas adalah pengukuran suatu kesetabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variable dan disusun dalam suatu

bentuk kuesioner. Untuk mengukur realibilitas konsisten dapat menggunakan

nilai construct reliability dengan menggunakan program AMOS 18. Ghozali

(2007) mengklasifikasikan nilai construct reliability, sebagai berikut.

a) Koefisien antara 0.80-1.00 menunjukkan reliabilitas yang baik.

b) Koefisien antara 0.60-0.799 menunjukkan reliabilitas yang dapat diterima.

c) Koefisien < 0.60 menunjukkan reliabilitas yang kurang baik

construct Reliability = (∑ standardized loading)²

(∑ standardized loading)² + ∑ɛj

Berikut disajikan tabel yang berisi nilai construct reliability hasil uji

realibilitas dengan bantuan AMOS 18.

Tabel IV.14

Hasil Uji Realibilitas Variabel

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Locus of Control (LC) 0,829 Baik Equity Sensitivity(EQ) 0,717 Dapat Diterima Kode Etik (KE) 0,881 Baik Tax evasion (TE) 0,912 Baik Sumber : data primer yang diolah (2010)

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dari tabel IV.10 dapat diketahui bahwa secara umum variabel locus of

control, equity sensitivity, kode etik dan tax evasion memiliki realibilitas

yang baik karena koefisien construct reliability lebih dari 0,70 yakni LC

(0,829), EQ (0,717),KE (0,881), dan TE (0,912).

E. EVALUASI ATAS KINERJA GOODNESS OF FIT

Sebelum melakukan teknik pengujian hipotesis, langkah yang pertama

adalah menilai kesesuaian goodness of fit. Evaluasi nilai goodness-of-fit dari

model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada tabel IV.12

Tabel IV.15

Hasil Goodness-of-fit Model

Kriteria Nilai Acuan Hasil Keterangan

X²-Chi square Sekecil mungkin 1326,81 Marginal

Df Positif 623 Baik

CMIN/DF < 2,0 / < 3.0 2,130 Baik

RMSEA < 0,08 0.106 Buruk

GFI Mendekati 1 0,595 Marginal

AGFI Mendekati 1 0,543 Buruk

TLI Mendekati 1 0,642 Marginal

CFI Mendekati 1 0,665 Marginal

NFI Mendekati 1 0,520 Buruk

Sumber : data primer yang diolah (2010)

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Pada tabel IV terlihat nilai chi square sebesar 1326,81 dengan degree of freedom

sebesar 623 adalah signifikansi secara statistik pada level signifikansi 0,000.

Nilai CMIN/ df sebesar 2,130 merupakan indikasi yang baik. Kriteria fit lainnya

tidak menunjukkan nilai yang tidak fit atau buruk. Selanjutnya penelitian harus

menganalisis beberapa hasil yang bisa digunakan sebagai dasar modifikasi model

guna untuk membuat model alternatif yang diharapkan memiliki goodness of fit

yang lebih baik.

a. Modifikasi Model

Hasil dari goodness of fit model belum diterima, maka peneliti

mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi model guna mendapatkan

model yang fit. Untuk mendapatkan kriteria model yang dapat diterima,

peneliti mencoba mengestimasikan hubungan korelasi antara error term yang

tidak memerlukan justifikasi teoritis dan yang memiliki nilai modification

indices lebih besar atau sama dengan 4,0 (Ferdinand, 2006). Dengan demikian

peneliti telah melakukan sebanyak 23 korelasi pada model penelitian,

sehingga akan diperoleh kriteria goodness of fit yang baru.

IV.16

Hasil Goodness-of-Fit Setelah Modifikasi Model

Kriteria Nilai Acuan Hasil Sebelum Hasil Sesudah Keterangan Modifikasi Modifikasi

Chi square Sekecil mungkin 1326,81 981,30 Baik Df Positif 623 601 Baik CMIN/DF < 2.0/ < 3.0 2,130 1,633 Baik RMSEA < 0,08 0,106 0,080 Baik

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

GFI Mendekati 1 0,595 0,686 Marginal AGFI Mendekati 1 0,543 0,633 Marginal TLI Mendekati 1 0,642 0,799 Marginal CFI Mendekati 1 0,665 0,819 Marginal NFI Mendekati 1 0,520 0,645 Marginal Sumber : data primer yang diolah (2010)

Pada tabel IV.13 dapat dilihat indeks goodness of fit yang mempunyai

kriteria baik adalah chi square (X²) sebesar 981,30, nilai Df sebesar 601, nilai

CMIN/DF sebesar 1,633, dan nilai RMSEA sebesar 0,080.

Indeks goodness of fit yang mempunyai kriteria marginal. Terdiri dari

kriteria marginal adalah GFI sebesar 0,686, nilai AGFI sebesar 0,633, nilai

TLI sebesar 0,799, nilai CFI sebesar 0,819, dan nilai NFI sebesar 0,645.

F. UJI HIPOTESIS

Pada penelitian ini hubungan antara karakteristik pribadi antara tax

evasion dimediasi oleh variabel kode etik. Kode etik merupakan variabel

intervening / mediating dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar IV.17

Model Analisis Jalur

***

***

0,007

Locus of Control

Kode Etik Tax evasion

Equity Sensitivity

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Dari gambar analisis jalur pada gambar IV dapat dijelaskan bahwa

karakteistik pribadi berpengaruh tidak langsung yaitu melewati variabel kode

etik lebih dahulu baru ke tax evasion.

Untuk dapat mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung maka

dengan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan structual equation modeling (SEM) dengan bantuan program

AMOS versi 18. Analisis ini dilihat dari signifikasi besaran regression weight

model yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar IV.18

Hasil Uji Hipotesis

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel IV.18 Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Estimate S.E. C.R. P Locus of Control à Kode Etik 0,574 0,145 3,947 ***

Equity Sensitivityà Kode Etik -0,253 0,094 -2,677 0,007

Kode Etik à Tax evasion 1,918 0,530 3,620 ***

Locus of Controlà Tax evasion -1,301 0,487 -2,670 0,008

Equity Sensitivityà Tax evasion -0,127 0,263 -0,482 0,630

Sumber : data primer yang diolah (2010)

1. H1 : terdapat hubungan antara locus of control dengan kode etik

Hipotesis 1 bertujuan untuk melihat apakah karakteristik pribadi yaitu

locus of control memiliki hubungan dengan kode etik. Berdasarkan hasil

perhitungan pada tabel IV.15, uji signifikansi terhadap hipotesis 1

membuktikan bahwa hubungan tidak langsung memiliki hasil yang signifikan

pada nilai probabilitas *** atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa locus of control memiliki hubungan dengan kode etik.

2. H2 : terdapat hubungan antara equity sensitivity dengan kode etik

Hipotesis 2 bertujuan untuk melihat apakah karakteristik pribadi yaitu

equity sensitivity memiliki hubungan dengan kode etik. Berdasarkan hasil

perhitungan pada tabel IV.15, uji signifikansi terhadap hipotesis 2

membuktikan bahwa pengaruh tidak langsung memiliki hasil yang signifikan

pada nilai probabilitas 0,007 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat

dikatakan bahwa equity sensitivity memiliki hubungan dengan kode etik.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Antara equity sensitivity dengan kode etik memiliki hubungan yang negatif

artinya saat keadilan yang dirasakan semakin tinggi maka menggambarkan

pemahaman dan pelaksanaan kode etik rendah. Hal yang menyebabkan

pemahaman dan pelaksanaan kode etik rendah dikarenakan beberapa faktor

yaitu kebutuhan individu,tidak ada pedoman, lingkungan yang tidak eits, dan

perilaku dari komunitas (Susanti, 2008). Artinya ketika seseorang merasa adil

ternyata mereka tidak menjalankan kepercayaan publik atau masyarakat atas

jasa yang mereka berikan. Sehingga menyebabakan penurunan akan

pemahaman dan pelaksanaan kode etik atas rasa keadilan yang dirasakan.

3. H3 : terdapat hubungan antara kode etik dengan tax evasion

Hipotesis 3 bertujuan untuk melihat secara keseluruhan hubungan

antara karakteristik pribadi dengan tax evasion yang dimediasi oleh kode etik.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.15, uji signifikansi terhadap

hubungan antara kode etik dengan tax evasion memiliki hasil yang signifikan

pada nilai probabilitas *** atau lebih kecil dari 0,05. Dari tabel IV.15 dapat

diketahui bahwa locus of control memiliki nilai uji signifikansi pada nilai

probabilitas 0,008 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga locus of control

memiliki hubungan langsung dengan tax evasion. Di samping itu hasil

pengujian juga menunjukkan hasil yang signifikan atas hubungan tidak

langsung antara locus of control dengan tax evasion yang dimediasi oleh kode

etik dengan nilai probabilitas *** atau lebih kecil dari 0,05 sehingga kode etik

mampu memediasi hubungan antara locus of control dengan tax evasion.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Selanjutnya, hasil pengujian equity sensitivity dengan tax evasion yang

memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung yang dimediasi oleh

kode etik. Di mana hasil pengujian menunjukkan hasil yang tidak signifikan

dengan nilai probabilitas 0,630 atau lebih besar dari 0,05 sehingga dapat

dikatakan bahwa equity sensitivity tidak memiliki hubungan langsung dengan

tax evasion. Sementara itu, hubungan tidak langsung equity sensitivity dengan

tax evasion yang dimediasi oleh kode etik memiliki tingkat signifikansi pada

nilai probabilitas 0,007 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga kode etik mampu

memediasi hubungan antara equity sensitivity dengan tax evasion.

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kode etik merupakan

variabel intervening antara hubungan equity sensitivity dengan tax evasion dan

antara hubungan locus of control dengan tax evasion.

Hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan dan dipaparkan seperti

tersaji sebelumnya menunjukkan bahwa locus of control memiliki hubungan

tidak langsung dengan tax evasion melalui kode etik sebagai variabel intervening

Di samping itu, hasil ini juga menunjukkan bahwa tingkat keyakinan seseorang

atas dirinya sendiri memiliki hubungan dengan tingkat perilaku etisnya sehingga

orang tersebut tidak akan melakukan penghindaran pajak. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa orang yang memahami dan mengetahui kode etik akan

berusaha untuk menghindari penggelapan pajak. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Reiss dan Mitra (1998) yang

mengemukakan bahwa individu dengan locus of control cenderung tidak

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

menerima tindakan tertentu yang kurang etis. Nugrahaningsih (2005) juga

menemukan hasil yang sama di mana auditor dengan locus of control yang tinggi

cenderung berperilaku etis.

Sementara itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa equity

sensitivity memiliki hubungan dengan tax evasions secara tidak langsung jika

melalui kode etik sebagai variabel intervening. Jadi, orang yang memiliki rasa

kedailan dalam dirinya memiliki hubungan dengan pemahaman kode etik yang

akan berhubungan dengan etika penghindaran pajak. Hal ini sama dengan

penelitian Fauzi (2001), Irawati (2004), dan Nugrahaningsih (2005).

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB V

PENUTUP

Setelah melakukan analisis data dan pembahasan hasil penelitian di Bab

IV, maka pada Bab V ini dijelaskan mengenai kesimpulan ini didasarkan pada

hasil analisis data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang

telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain

kesimpulan akan disertakan keterbatasan dari penelitian ini dan saran-saran yang

diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

A. KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan keterkaitan penulis terhadap

penelitian sebelumnya yaitu penelitian McGee (2006) tentang etika dalam

penggelapan pajak. Penelitian ini menguji hubungan karakteristik pribadi

akuntan dengan perilaku penghindaran pajak melalui tax evasion dengan kode

etik sebagai variabel intervening.

Dari hasil pengujian ditemukan bahwa locus of control berhubungan

signifikan dengan kode etik, dengan demikian H₁ diterima. H₂ yang menguji

hubungan antara equity sensitivity dengan kode etik juga ditemukan

signifikan. Demikian pula H₃ yang menguji hubungan antara kode etik dengan

tax evasion ditemukan signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pribadi locus of control dan equity sensitivity berhubungan secara

tidak langsung dengan tax evasion melalui variabel kode etik.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRIBADI AKUNTAN DENGAN PERILAKU TAX EVASION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

B. KETERBATASAN PENELITIAN

1. Instrumen yang diambil diadopsi langsung dari luar negeri, sehingga

memungkinkan adanya kelemahan. Karena perbedaan situasi dan kondisi

antara Indonesia dan negara lain

2. Di dalam kuesioner penelitian tidak ada keterangan apakah responden

selaku wajib pajak pribadi atau wajib pajak perusahaan sehingga

memungkinkan terjadi salah persepsi dalam pengisian kuesioner.

3. Di dalam kuesioner belum ada pemisahan apakah status responden sebagai

karyawan akuntansi yang menangani masalah perpajakan atau menangani

masalah keuangan secara umum.

4. Didalam penelitian ini tidak semua sample memiliki gelar akuntan.

C. SARAN

1. Untuk penelitian selanjutnya dilakukan pilot project terlebih dahulu untuk

kuesioner yang diadopsi langsung dari luar negeri.

2. Di dalam kuesioner penelitian selanjutnya perlu ada keterangan yang

menyatakan responden sebagai wajib pajak perusahaan sehingga tidak

menimbulkan persepsi yang berbeda.

3. Di dalam kuesioner penelitian selanjutnya perlu ada pemisahan responden

yang memiliki status sebagai karyawan di bagian akuntansi yang

menangani perpajakan dan yang menangani keuangan secara umum.

4. Untuk penelitian selanjutnya sample sebaiknya memiliki gelar akuntan

semua.