perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pemanfaatan free .../pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id...

98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Oleh : ALIP NASRUL HIDAYAT K 7408034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vokiet

Post on 15-Aug-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SKRIPSI

Oleh :

ALIP NASRUL HIDAYAT

K 7408034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Oleh :

ALIP NASRUL HIDAYAT

K 7408034

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJU

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

ALIP NASRUL HIDAYAT. K 7408034. PEMANFAATAN FREE HOTSPOT

AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN

EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Skripsi. Surakarta.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Juli 2012.

Tujuan yang hendak diinginkan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk

mengetahui pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret, (2) untuk mengetahui

hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP

Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot, (3) untuk

mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi

FKIP Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, dengan

menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Sumber datanya adalah

informasi, lokasi dan dokumentasi atau arsip. Teknik sampling yang digunakan

adalah purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data

dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data

dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode, sedangkan analisis

menggunakan analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan free hotspot area dalam

mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS adalah: (1) Hotspot sebagai akses ke

sumber belajar, (2) Hotspot untuk perkembangan pengetahuan, (3) Hotspot untuk

menjadikan belajar lebih kreatif. Hambatan yang ada yaitu : (1) bandwidth belum

dapat mengimbangi dari jumlah pengguna, (2) lokasi tempat titik sinyal hotspot

masih ada yang belum terorganisir dengan baik, (3) blankspot masih saja terjadi

diberbagai tempat. Upaya yang dilakukan adalah : (1) penambahan bandwidth

sehingga dapat lebih tinggi dari pada pengguna, (2) Penyatuan SSID yang dahulu

banyak menjadi satu SSID saja, (3) Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution

system) yang digunakan untuk mengetahui dan meminimalisir adanya blankspot.

Kata kunci: free hotspot area, pembelajaran, mahasiswa pendidikan ekonomi.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Alip Nasrul Hidayat. K7408034. THE USE OF FREE HOTSPOT AREA FOR

THE LEARNING OF THE STUDENTS OF ECONOMICS EDUCATION,

THE FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION,

SEBELAS MARET UNIVERSITY. Skripsi: Surakarta. The Faculty of Teacher

Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012.

The objectives of this research are to investigate: (1) the use of the free

hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty

of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University; (2) the constraints

encountered by the students of Economics Education, the Faculty of Teacher

Training and Education, Sebelas Maret University to the use of the free hotspot

area; and (3) the efforts to be done to deal with the constraints to the use of the

free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the

Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret university.

This research used the embedded single qualitative research method. The

data sources of the research were information, location, and documentation or

archives. The samples of the research were taken by using the purposive sampling

technique and snowball sampling technique. The data of the research were

gathered through in-depth interview, observation, and documentation. They were

validated by using data source and data gathering method triangulations and were

then analyzed by using the interactive technique of analysis.

The results of the research are as follows: 1) The use of the free hotspot

area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of

Teacher Training and Education, Sebelas Maret University includes the following:

(a) It functions as one of the accesses to the learning resources; (b) It is used for

their knowledge expansion; and (c) it makes the students possible to study more

creatively. 2) The constraints encountered by the students of Economics

Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret

University to the use of the free hotspot area are as follows: (a) the capacity of the

bandwidth of the free hotspot area is not balanced with the number of its users; (b)

some locations of the access point of the free hotspot area have not been

organized well; and (c) blank spots often occur in several area. 3) The efforts to be

done to deal with the constraints to the use of the free hotspot area for the learning

of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and

Education include the following: (a) the increase of the bandwidth so as to

accommodate and even to exceed the number of its users; (b) the on-going

unification of the available Set Service Identifiers (SSID) to a single SSID only;

and (c) the setting up of wireless distribution system (WDS) in order to know and

minimize the occurrence of blank spots.

Keywords: free hot spot areas, learning, and the students of Economics Education

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“ berikanlah sesuatu yang terbaik untuk orang lain dan

bergunalah untuk orang lain, janganlah selalu menjadi beban

untuk orang lain, karena hidup Cuma sekali” (Penulis)

“ Selalu lihatlah ke atas, karena tidak ada harapan jika

melihat di bawah “ (Penulis)

“…sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S Alam Nasyrah: 5 dan 6)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

Bapak, Ibu dan Adik tercinta atas dukungan dan doanya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar.

Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan

semangat, bantuan, dan memotivasi sampai saat ini.

Irfan DA, Andis PH, Bagoes IK, Dedi W, Ani, Aish,

Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh teman-teman PAP

atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini.

Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini.

Almamater UNS

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik oleh peneliti untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang peneliti hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Ign Wagimin, M.Si., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Administrasi Perkantoran yang telah memberikan bimbingan, pengarahan

dengan bijaksana.

4. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.

7. Dr. Heri Sawiji, M.Pd, selaku pembimbing akademis penulis yang telah

memberikan semangat untuk menyusun skripsi.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran FKIP UNS, yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan selama peneliti menempuh kuliah.

9. Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi

penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan

memotivasi sampai saat ini.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

11. Irfan, Andis, Bagoes, Dedi, Ani, Aish, Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh

teman-teman PAP atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

HALAMAN REVISI ......................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vii

HALAMAN ABSTRACT ................................................................................. viii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ x

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang relevan ........................... 6

1. Hakekat Belajar ........................................................................ 6

a. Pengertian belajar …………………………………………. 6

b. Ciri-ciri belajar ..................................................................... 7

c. Unsur-unsur belajar .............................................................. 8

d. Tujuan belajar ....................................................................... 9

e. Sumber belajar ...................................................................... 9

2. Pembelajaran ............................................................................. 10

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

a. Pengertian pembelajaran ..................................................... 10

b. Ciri-ciri pembelajaran ........................................................... 10

c. Tujuan pembelajaran .......................................................... 11

d. Media pembelajaran ............................................................. 11

3. Internet ..................................................................................... 12

a. Pengertian internet ................................................................ 12

b. Macam-macam tipe internet ................................................. 12

c. Penggunaan internet ............................................................. 16

4. Free Hotpot ........................................................................... 17

a. Pengertian hotspot ............................................................. 17

b. Akses hotspot .................................................................... 18

c. Ancaman hotspot ............................................................... 19

d. Teknologi jaringan Wi-Fi .................................................. 20

e. Mode jaringan WLAN ....................................................... 20

f. Komponen-komponen pada WLAN ................................. 21

g. Keamanan jaringan WiFi ................................................... 22

h. Hambatan Akses melalui Hotspot ..................................... 23

i. Keunggulan dan kelemahan jaringan WiFi ....................... 24

5. E-Learning ............................................................................... 24

a. Pengertian E-Learning ......................................................... 24

b. Bahan belajar E-Learning .................................................... 26

c. Jenis-jenis E-Learning .......................................................... 27

6. Email ...................................................................................... 29

B. Hasil penelitian yang relevan ......................................................... 30

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34

B. Bentuk Strategi Penelitian ............................................................ 34

C. Sumber data .................................................................................. 36

D. Teknik sampling ............................................................................ 37

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

F. Faliditas data ................................................................................. 39

G. Teknik analisis data ...................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 45

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................... 58

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran

mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 58

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa

pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam

memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 63

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 65

C. Pembahasan .................................................................................. 68

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran

mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 69

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa

pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam

memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 73

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 78

A. Simpulan ....................................................................................... 78

B. Implikasi ....................................................................................... 78

C. Saran ............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Keranga Berfikir .............................................................................. 33

Gambar 2. Model Analisis Interaktif ................................................................ 42

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian ............................................................... 44

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan Ekonomi ..... 46

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ............................................................................ 84

Lampiran 2. Struktur Organisasi Program Studi P.Ekonomi .............................. 85

Lampiran 3. Ruang Kerja Dosen ......................................................................... 86

Lampiran 4. Data Prasarana ................................................................................ 87

Lampiran 5. Data Prasarana yang Menunjang .................................................... 89

Lampiran 6. Gambar ........................................................................................... 90

Lampiran 7. Pedoman Wawancara Ketua Prodi P. Ekonomi FKIP UNS ........... 92

Lampiran 8. Field Note ....................................................................................... 93

Lampiran 9. Pedoman Wawancara ICT .............................................................. 91

Lampiran 10. Field Note ..................................................................................... 92

Lampiran 11. Pedoman Wawancara mahasiswa P.Ekonomi .............................. 98

Lampiran 12. Field Note ..................................................................................... 99

Lampiran 13. Struktur Organisasi ICT FKIP UNS ............................................ 111

Lampiran 14. Perijinan ....................................................................................... 111

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia pemanfaatan teknologi internet mulai berkembang pesat dari

tahun 1997-an dan sampai dengan saat ini. Akan tetapi dulu pemanfaatan

teknologi masih didominasi oleh lembaga tertentu seperti perbankan,

perdaganagan, media massa, atau kalangan industri. Bila dilihat dari potensinya,

dalam waktu yang akan datang mungkin saja lembaga pendidikan akan

mendominasi. Seiring dengan perkembangan saat ini, pemanfaatan internet untuk

pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang dan

sekarang internet dalam hal pendidikan juga digunakan sebagai media pengajaran

e-Learning (Electronic Learning) dan didefinisikan sebagai sebuah penerepan

teknologi informasi dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.

Dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan akan

informasi membuat orang harus meng-update informasi setiap saat, maka

teknologi sekarang menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instant

untuk merealisasikan hal tersebut. Free hotspot atau Wi-Fi (Wireles Fidelity)

adalah suatu teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel atau sering di

sebut nirkabel, yaitu menggunakan hubungan komunikasi dengan menggunakan

gelombang elektromaknetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakaiannya

dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Gelombang elektromaknetik yang

dipakai yaitu gelombang radio dan infra merah melakukan komunikasi data

dengan menyalurkan data dari satu titik ke titik lain dengan frekuensi tertentu.

Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang biasa kita lihat yaitu

banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana wireless yang digunakan dalam hal

akses internet.Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet saja

akan tetapi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel

diperusahaan, dikantor dan tempat-tempat tertentu. Kerena itu banyak orang

mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi tersebut

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memberikan kebebasan kepada para pemakainya untuk mengakses internet dan

mentransfer data dari tempat mana saja yang bertanda free hotspot. Jadi free

hotspot atau Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network.

Akses internet kini kian berkembang pesat dan membuat banyak orang

manggunakannya sebagai alat atau media untuk mendapatkan setiap informasi

yang dibutuhkannya dan juga berhubungan satu dengan yang lainnya.

Eksistensi dari free hotspot atau Wi-Fi ini tentu memiliki kelemahan dan

kelebihan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan

akan tersaji ketika menggunakan fasilitas tersebut dan disisi yang lain, fasilitas

tersebut juga digunakan untuk mengakses hal-hal yang diluar jalur pendidikan.

Misalnya, pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker,

cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit

dijaga dan gambar-gambar, cerita-cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat

merusak mental psikis mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak fokus pada

kuliah yang sedang dijalaninya.

Merebaknya fasilitas hotspot diberbagai tempat menimbulkan

permasalahan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi

saat ini diiringi dengan perubahan sikap pada nilai-nilai pendidikan yang

seharusnya ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup

manusia, dalam hal ini adalah mahasiswa yang banyak dipengaruhi oleh fasilitas

internet yang ada.

Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang menggunakan akses

internet. Mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet, ibaratnya sedetik saja

mereka tidak bisa lepas dari internet. Bagi mahasiswa internet merupakan media

yang dapat digunakan untuk mengakses tugas yang diberikan oleh para dosen,

bahkan mungkin juga mengembangkan diri dengan membentuk jaringan. Bahkan

kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan.

Di dalam dunia kampus, perkembangan teknologi free hostpot telah

merajalela. Hal ini bisa dilihat pada access point (AP) yang dipasang pada setiap

jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya bermodal laptop ataupun handphone

yang telah memiliki fasilitas wereless maka kita dapat menikmati teknologi

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

internet kapanpun dan dimanapun. Seperti yang kita tahu sekarang laptop bukan

merupakan barang yang mewah bagi sebagian mahasiswa. Laptop seperti kata

“wajib” bagi mereka dan hal itu karena laptop digunakan sebagai kebutuhan

primer untuk menjalani aktifitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses

pembelajaran di kampus.

Penyediaan layanan ini dimaksudkan terutama untuk memudahkan

aktivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk mengakses seluruh spektrum

sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan

oleh Universitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses

pembelajaran. Hal ini menunjang mahasiswa, dosen dan staff yang bekerja

disetiap bidang di kampus Universitas Sebelas Maret dalam kegiatannya.

Mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber dari internet sebagai bahan atau

referensi tugas dan diskusi, juga dapat mengembangkan pengetahuan akan dunia

pendidikan, serta dapat mencurahkan pandangan-pandangan mereka tentang

segala sesuatu melalui fasilitas blogspot, yang pada akhirnya berkembang dan

menjadi objek diskusi di internet bahkan juga untuk E-Learning (Electronic

Learning).

Selain itu, infrastruktur Wi-Fi juga digunakan untuk mendukung sistem

informasi manajemen (SIM) Universitas. Seluruh aktivitas akademik dan staff

Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan didalam kampus secara

gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminial PC maupun jaringan tanpa

kabel (wereless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya didalam kampus.

Penyediaan fasilitas Wi-Fi atau jaringan tanpa kabel ini ditujukan bagi mereka

yang memiliki laptop, PDA, handphone(ada fasilitas wereless), Ipad, dll. Layanan

akses jaringan Universitas Sebelas Maret berpusat di PusKom (Pusat Komputer)

dan Gedung-gedung yang ada di FKIP dipasok internetnya dari PusKom tersebut.

Berdasarkan yang peneliti lihat sekilas, bahwa mahasiswa pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret kebanyakan telah menggunakan

fasilitas Wi-Fi yang ada untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, mengembangkan

jaringan, juga untuk membuat tulisan, dan untuk E-Learning walaupun di FKIP

sendiri nampaknya belum dapat digunakan untuk pembelajaran e-Learning,

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dikarenakan keterbatasan sarana dan infrastruktur yang ada belum begitu

mencukupi. Selain itu, free hotspot juga digunakan untuk mengakses hal-hal

diluar pendidikan. Sebagai contoh yaitu dipenggunaan fasilitas internet tidak serta

merta memberikan dampak positif, disamping penggunaannya yang mudah dan

praktis, internet juga membawa dampak yang negatif bila penggunanya

menyimpang. Apabila internet saat ini telah banyak digunakan oleh mahasiswa,

sehingga apabila penggunaannya bersifat negatif maka akan terjadi penyimpangan

pada sikap maupun perilaku mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sehingga

mengangkat judul skripsi yaitu: ”Pemanfaatan Free Hotspot Area Dalam

Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas

Maret”

B. Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian, yang sangat segnifikan untuk dapat memulai

penelitian adalah adanya masalah yang akan diteliti. Menurut Arikunto, agar dapat

dilakukan penelitian dengan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan

masalah dengan jelas, sehingga akan jelas darimana harus dimulai, kemana harus

pergi dan dengan apa (Arikunto, 1996:19). Berdasarkan uraian tersebut dan

berdasar latar belakang yang sudah diuraikan, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran

mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?

2. Hambatan-hambatan apakah yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free

Hotspot?

3. Upaya apakah yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Iskandar (2008:167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan

untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai

tujuan penelitian yang dilakukan”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa

ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan

Free Hotspot .

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-

hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?

D. Manfaat Penelitian

Setelah dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan membawa manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang

teknogi khususnya yang berkenaan dengan pemanfaatan free Hotspot dalam

pelayanan pendidikan sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti berupa

fakta-fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya, kritis, dan analisis

penelitian sehingga peneliti memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian

tersebut dan khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang yang

diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Hakekat Belajar

a. Pengertian Belajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat

tafsirannya tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu

berbeda satu sama lain. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

streng thening of behavior through experiencing).

Sesuai dengan pengertian diatas meka belajar merupakan proses suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan

suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Menurut Sardiman A.M (2001:20), “Belajar adalah upaya perubahan

tingkat atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya”.

Sementara itu menurut Ngalim Purwanto (2002:84):

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya

yang berulang-ulang dalam situasi itu, sehingga perubahan tingkah

laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikemukan hal-hal penting

tentang belajar adalah perubahan yang terjadi karena adanya suatu

pengetahuan, pengalaman, proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan, suatu proses perubahan tingkah laku seseorang, proses yang

dilakukan berualang-ulang dan suatu proses membaca, mengamati,

mendengar, meniru dan lain sebagainya.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Ciri-ciri Belajar

Pada hakekatnya belajar adalah menunjukkan ke perubahan dalam

tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang

berulang-ulang, dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas

dasar kecenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau

keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, dan sebagainya), (Hilgard

dan Gordon dalam oemar, 2005:48). Dengan pengertian tersebut, maka

belajar sesungguhnya memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu, yaitu:

1) Belajar berbeda dengan kematangan

Pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku.

Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya

pengaruh dari latihan, maka dikatakan bahwa perkembangan itu adalah

barkat kematangan (maturation) dan bukan karena belajar. Bila prosedur

latihan (training) tidak secara cepat dapat mengubah tingkah laku, maka

prosedur tersebut bukan penyebab yang penting dan perubahan-perubahan

tak dapat diklasifikasikan sebagai belajar. Memang banyak perubahan

tingkah laku yang disebabkan oleh kematangan, tetapi juga tidak sedikit

perubahan tingkah laku yang disebabkan interaksi antara kematangan dan

belajar.

2) Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental

Perubahan tingkah laku juga dapat terjadi, disebabkan oleh terjadinya

perubahan fisik dan mental karena melakukan suatu perbuatan

berulangkali yang mengakibatkan badan menjadi letih/lelah. Sakit atau

kurang gizi juga dapat menyebabkan tingkah laku berubah, atau karena

mengalami kecelakaan tetapi hal ini tak dapat dinyatakan sebagai hasil

perbuatan belajar. Gejala-gejala seperti kelelahan mental, konsentrasi

menjadi kurang, melemahnya ingatan, terjadinya kejenuhan, semua dapat

menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya berhenti

belajar, menjadi bingung, rasa kegagalan, dan sebagainya. Tetapi

perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat digolongkan sebagai belajar.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Jadi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh perubahan fisik dan

mental bukan atau berbeda dengan belajar dalam arti sebenarnya.

3) Ciri belajar yang hasilnya relative menetap

Hasil belajar dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar

berlangsung dalam bentuk latihan (practice) dan pengalaman (experience).

Tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan sesuai dengan tujuan

yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa perilaku (performance)

yang nyata dan dapat diamati.

c. Unsur-Unsur Belajar

Ada empat unsur yang ada dalam belajar,yaitu:

1) Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu

perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena

adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan

perbuatan belajar. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek

yang belajar dan bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin

mendapat pemuasan atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari

luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar.

2) Media Belajar

Media belajar merupakan suatu unsur yang penting. Dengan

media belajar, seseorang dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan

dalam upaya mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, penentuan media

belajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini

adalah hasil–hasil yang diharapkan, misalnya berupa pengetahuan,

ketrampilan dan pengalaman lainnya.

3) Alat bantu belajar

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan

untuk membantu seseorang melakukan perbuatan belajar, sehingga

kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan

berbagai alat, maka dalam belajar akan lebih menarik, menjadi konkrit,

mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga hasil belajar lebih bermakna.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4) Suasana belajar

Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana

yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat yang tinggi untuk

belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai tidak tenang, dan banyak

gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif.

Karena itu, dalam belajar tiap individu mempunyai cirri khas sendiri-

sendiri dan nantinya dapat menciptakan suasana lingkungan belajar

yang baik dan menyenangkan, menantang dan menggairahkan bagi diri

mereka sendiri.

d. Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan

bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi

pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

tercapai oleh pembelajar. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai

tingkah laku yang diharapkan tercapainya oleh pembelajar setelah

berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat

untuk menentukan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran (instructional

goals) dan tujuan belajar (learning objectives) berbeda, namun berhubungan

erat antara satu dengan yang lainnya.

e. Sumber belajar

Menurut Rusman (2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu

komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar

tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses

belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Berbeda

dengan pendapat diatas, menurut Yusufhadi Miarso (2005) mengutarakan

bahwa konsep dasar sumber belajar yaitu, “…sumber belajar dalam

pembelajaran termasuk orang (penulis buku, prosedur media, dan lain-lain),

pesan (yang tertulis dalam buku-buku atau tersaji lewat media), media (buku,

program control, radio, dan lain-lain), cara-cara tertentu dalam

mengolah/menyajikan pesan, serta lingkungan dimana proses pendidikan itu

berlangsung”.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah

suatu proses mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung dimana

semua yang terkait didalamnya seperti orang, buku, pesan, lingkungan, dan

lain-lain dapat disebut sebagai sumber belajar.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengarui mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem

pengajaran terdiri dari siswa, guru/dosen, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga

laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, slide, audio, dll.

Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual,

juga kompter. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi,

praktik, belajar dan ujian serta lainnya. Pembelajaran tidak terbatas dalam

ruang saja. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca

buku, belajar di internet, dll.

b. Ciri-ciri pembelajaran

Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:

1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang

merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.

2) Kesalingketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat

esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada system

pembelajaran.

3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh

manusia dan yang alami (natural). Tujuan sistem menuntun proses

merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar pembelajar

dapat belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi

tenaga, material, dan prosedur agar pembelajar belajar secara efektif dan

efisien. Dengan proses mendesain sistem pembelajaran si perancang

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

membuat rancangan untuk memberikan kemudahan dalam upaya

mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.

c. Tujuan Pembelajaran

Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil

pendidikan yang diinginkan. Didalamnya terkandung tujuan yang menjadi

target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan

pengalaman-pengalaman belajar. Untuk merumuskan tujuan pembelajaran

kita harus mengambil suatu rumusan tujuan dan tingkah laku pembelajar

yang spesifik dan mengacu ke tujuan tersebut. Suatu tujuan pembelajaran

seharusnya memenuhi criteria sebagai berikut:

1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.

2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku pembelajar dalam bentuk

dapat diukur dan diamati.

3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.

d. Media Pembelajaran

Menurut Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996, Gagne, et al.,1988)

yang secara implicit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang

digunakan untuk mencapai isi materi pengajaran dalam pengertian ini

buku/modul, tape recorder, video recorder, kamera video, televisi, radio, film,

slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran.

Sedangkan menurut Association-NEA (dalam Sadiman, dkk, 2001), media

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual

beserta peralatannya.

Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat

digunakan untuk menyampaikan isi meteri dari sumber-sumber yang ada

guna mengefektifkan proses pembelajaran.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Internet

a. Pengertian internet

Internet sendiri Menurut Williams (dalam munir 2008:195) ada

beberapa pengertian internet. Internet dapat dirumuskan sebagai “a large

collection of computer in network that are tied together so that many user

can share their vast resource”. Sedangkan Menurut Brace (dalam

Prawiradilaga dan Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang

lebih popular dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi

global yang menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer

diseluruh dunia”.

Pemaparan para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu

internet merupakan suatu alat komunikasi global yang terhubung dengan

jutaan bahkan sekarang milyaran komputer dan jaringan-jaringan komputer

seluruh dunia. Dari gabungan komputer dan jaringan-jaringan komputer

tersebut maka seseorang dapat memindah ataupun menaruh data yang

dimilikinya ke dalamnya (internet) dan seseorang lain di wilayah lain dapat

mengetahui data tersebut bahkan dapat memiliki data tersebut sesuai ijin

dari yang mempunyai data tadi.

b. Macam-macam tipe koneksi ke internet

Ada berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang

mengunakan kabel (wire) maupun yang tanpa kabel (wireless). Hal itu

didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat

ini memungkinkan kita dapat menghubungkan komputer kita dengan

internet melalui berbagai cara, adapun tipe-tipe koneksi sebagai berikut:

1) Tipe koneksi ke internet dengan kabel

a) Dial-Up (Kecepatan Akses Internet-Dial Up melalui Jalur PSTN)

Jaringan telepon yang sudah merambah dengan luas. Jika sudah

dan kita memiliki komputer maka kita dapat terkoneksi dengan

internet. Cara menghubungkan komputer kita ke internet

menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering disebut dengan

dial up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Network) yaitu cara kita. terhubung ke ISP (Internet Service

Provider) melalui jaringan telephone reguler (PSTN) contohnya

adalah “Telkomnet Instan” dari ISP Telkom. Dial-up Connection ini

pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan

untuk mengakses Internet dari rumah. Komputer yang digunakan

untuk dial-up pada umunya adalah sebuah komputer tunggal (bukan

jaringan komputer). Kecepatan akses internet menggunakan dial up

dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 kilo byte persecond

(kbps).

b) ADSL (Kecepatan Akses Internet-ADSL)

ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu

teknologi modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz

sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan

transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional

(yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL

adalah memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi

dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan

menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan

saluran modem). Untuk line rate 384 kbps, bandwidth maksimum

yang didapatkan mendekati 337 kbps, Untuk line rate 384 kbps,

throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan

sekitar 40 Kb/s, Untuk line rate 512 kbps, bandwidth maksimum

yang didapatkan mendekati 450 kbps. Untuk line rate 512 kbps,

throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan

sekitar 52 Kb/s.

c) LAN (Kecepatan Akses Internet-LAN)

Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan

menghubungkan komputer Anda ke jaringan komputer yang

terhubung ke internet. Cara ini banyak digunakan di perusahan,

kampus-kampus, dan warnet-warnet. Sebuah komputer yang

dijadikan server (komputer layanan) di hubungkan ke internet.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Komputer lain di jaringan tersebut kemudian dihubungkan ke server

tersebut. Biasanya komputer yang berfungsi sebagai server

dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider (ISP) melalui

kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan untuk

menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan

menggunakan kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP).

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer

yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Saat ini,

kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet

menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan

transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet,

saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering

digunakan untuk membentuk LAN.

d) TV Kabel (Kecepatan Akses Internet)

Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet

dengan kecepatan maksimum 27Mbps downstream (kecepatan

download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload

dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem kabel, komputer

harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card). Di dalam

jaringan rumah, kabel dari “TV kabel” menggunakan kabel koaksial

dan dipasang sebuah “pemisah saluran” (splitter) kabel. Setelah

kabel dari jaringan (cable network) melewati splitter, kabel tersalur

dalam dua saluran, satu ke TV dan satu lagi ke modem kabel. Dari

modem kabel baru menuju kartu ethernet dan kemudian ke

komputer.

2) Tipe koneks ke internet dengan Tanpa kabel (wireless)

a) GPRS (Kecepatan Akses Internet-GPRS)

GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service

yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan

menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk

mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bergerak (mobile). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer

data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data

gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan

GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun

jaringaan GPRS saat ini terpisah dari GSM. Dalam teorinya GPRS

menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps,

sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia

ke komputer, notebook dan handheld komputer

b) 3G (Kecepatan Akses Internet-3G)

Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G

yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak

komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator

2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam

upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain

untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless).

Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju

penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah

negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan

transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah

itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah

dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang

telekomunikasi.

c) Wifi (Kecepatan Akses Internet-WiFi)

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti

handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga

pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi

tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga

dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan.

Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan

“Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada

pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan cafe-cafe yang bertanda

“Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah

kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk

masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.

c. Penggunaan internet

Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua

aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan bahkan

keagamaan. Kita dapat mengetahui berita-berita teraktual hanya dengan

mengeklik situs-situs berita di web. Demikian pula dengan kurs mata uang

atau perkembangan dilantai bursa, internet dapat lebih cepat dari pada media

massa. Didalam dunia akademis merupakan salah satu pihak yang paling

diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun

hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah

yang berlimpah.

Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di

perpustakaan untuk sekedar mencari bahan kuliah, cukup dengan

memanfaatkan search engine, materimateri yang relevan dapat segera

ditemukan. Jika dilihat dari pengertiannya, Free Hotspot adalah suatu

kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet ataupun

mentransfer data dari tempat mana saja. Eksistensi free hotspot tentulah

memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap aplikasi penggunaannya.

Disatu sisi berbagai kemudahan tersaji ketka menggunakan fasilitas

tersebut, disisi yang lain fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses

hal –hal diluar jalur pendidikan. Misalnya pelanggaran hak cipta, pencurian

identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder) dan pernyataan kebencian

(hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar–gambar, cerita–

cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis

mahasiswa sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada kuliah yang

dijalaninya.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4. Free Hotspot

a. Pengertian Free Hotspot

Konsep hotspot pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret

Stewart sewaktu konferensi networld dan interop, di san fransisco. Dengan

pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet

melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki dilokasi-lokasi

hotspot, akan tetapi tentunya perangkat komputer/laptop/HP/PDA tersebut

harus memiliki teknologi wifi.

Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet

dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum,

perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan

layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. (Mazdodot,

Hotspot-wifi, 2010).

Free dapat diartikan bebas atau gratis dan hotspot adalah definisi

untuk daerah yang dilayani oleh satu access point wireless LAN

standart 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam

access point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis

notebook, laptop, PDA atau lainnya. (Deris Stiawan, wireless

fundamental, installation & implementations, 2008).

Pada pemaparan diatas dapat diketahui bahwa free hotspot adalah

suatu tempat atau area dimana didalamnya terdapat sebuah sinyal yang

dipancarkan dari sebuah access point, sedangkan untuk masuk kedalamnya

kita harus mempunyai perangkat-perangkatnya seperti laptop, notebook, dll.

Kerena dalam perangkat-perangkat tersebut sudah dilengkapi sebuah alat

yang dapat menerima dan masuk kedalam access point tersebut atau bisa

disebut dengan wifi.

Hotspot juga dapat digunakan sebagai pengembang daya atau

kemampuan berfikir kritis, Nolan dan Martin (1994) menyatakan bahwa

“pembelajaran dalam suasana baru seperti menggunakan internet disekolah

telah membawa banyak perubahan kepada pelajar” dan menurut Hardjito

(2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri bagi pelajar guna

pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu:

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Hotspot sebagai akses ke sumber informasi

Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh

dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah

akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional

merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Buku-

buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga

akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak

memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan

mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia

banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi

konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain.

Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk

mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk

mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan

pengembangan bagi diri mereka sendiri.

2) Hotspot sebagai akses ke pakar

Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang

dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu

tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli

yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau

kemampuan berfikir kritisnya.

3) Hotspot sebagai media kerjasama

Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat

dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih

efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat

dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau

saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal,

dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami

perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat

membantu proses berfikir kritis mereka.

Dari teori diatas dapat diketahui bahwa berfikir kritis adalah suatu

proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi

tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sahat atau

komunikasi.

b. Akses Hotspot

Ada beberapa akses hotspot yang biasa digunakan, yaitu:

1) Hotspot gratis sebagai tambahan pelanggan umum biasanya

dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di ruang konferensi (conference

room), kedai kopi (coffe shop), atau di kafe. Kadang hotspot jenis ini

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

merupakan instalasi semi permanen, di acara pameren komputer atau

konferensi / seminar komputer.

2) Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan

hotel, restoran, atau kedai kopi (coffe shop). Tidak semua hotel mampu

memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil kebijakan untuk

memberikan servis berbayar kepada pengguna hotspot untuk menalangi

biaya leased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke internet.

3) Hotspot berbayar ke operator wi-fi hotspot, misalnya Boingo, iPASS.

Operator wi-fi hotspot ini merupakan jaringan internasional yang global

dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara

internasional. Jenis hotspot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka

yang memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara.

Tentunya sebuah hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa

tipe hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe

saja. Jadi bisa saja, hotspot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke

operator wi-fi hotspot dioperasikan pada sebuah hotspot.

c. Ancaman Hostspot

Hotspot Saat ini semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum,

tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu hotspot sebenarnya

membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Hotspot adalah jaringan tebuka

yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna hotspot

lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada komputer.

Hacker menggunakan hotspot untuk mengintai atau memata-matai sinyal

wireless atau menjebak agar terperangkap dalam hotspot evil twin. Hotspot

evil twin ini merupakan gangguan di mana hacker menyusup dalam sinyal

wireless untuk berpikir bahwa ada pengguna yang berada di area hotspot.

Ketika pengguna mulai berselancar melalui evil twin, maka hacker akan

memata-matai aktivitas internet pengguna hotspot. Kondisi ini

memungkinkan sekali bagi pada hacker untuk mengakses kartu kredit

pengguna hotspot, jika melakukan transaksi secara online.

d. Teknologi Jaringan Wi-Fi

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Wi-Fi atau wireless Fidelity adalah satu standar wireless networking

tanpa kabel, hanya dengan komponen sesuai dan dapat terkoneksi ke jaringan.

Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi

internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers

(IEEE), yang secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang

memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m.

2) Standar IEEE 802.11b yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang

memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan 100 m.

3) Standar IEEE 802.11g yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang

memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m.

Teknologi Wi-Fi yang akan di imlementasikan adalah standar IEEE

802.11g karena standar tersebut lebih cepat untuk proses transfer data dengan

jangkauan jaringan yang lebih jauh serta dukungan vendor (perusahaan

pembuat hardwere). Perangkat tersebut bekerja difrekuensi 2,4 Ghz atau

disebut sebagai pita frekuensi ISM (industrial, scientific, and medical) yang

juga digunakan oleh peralatan lain, seperti microwave open, cordless phone,

dan bluetooth.

e. Mode jaringan WLAN

Pada umumnya, hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE

802.11b atau IEEE 802.11g. teknologi WLAN ini mampu memberikan

kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps (802.11b) dan 54 Mbps (IEEE

802.11g) dalam jangkauan hingga 100 meter. Didalam Wireless Local Area

Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap

node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan

jaringan. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan

SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan

kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu

infastruktur da Ad-Hoc.

Konfigurasi infastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC

melalui sebuah acces point pada WLAN atau LAN. Sedangkan komunikasi

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer

dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini

tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan lain dengan

jaringan berkabel. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa mode WLAN

ada dua yaitu Ad-Hoc dan Infrastruktur dan dapat digambarkan seperti

dibawah ini:

1) Mode Ad-Hoc

Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat

sederhana, kerena pada Ad-Hoc tidak memerlukan access point untuk

host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter

dan receiver wireless untuk berkomunukasi secara langsung satu sama

lain. Kekurangan mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi

dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu

jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer

tersebut.

2) Mode Infrastruktur

Pada mode infrastruktur, access point berfungsi untuk melayani

komunikasi utama pada jaringan wereless. Access point

menstransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu

daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat

memperluas jangkauan dari hotspot.

f. Komponen-komponen pada WLAN

Didalam Hotspot terdapat empat komponen utama, yaitu:

1) Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi

dari pengguna (user) ke ISP. Access point berfungsi mengkonversikan

sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan

disalurkan memelui kabel, atau disalurkan keperangkat WLAN yang

lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

2) Wireless LAN Interface. Merupakan peralatan yang dipasang di

mobile/desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara missal

adalah dalam bentuk PCMCIA (personal computer memory card

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

international association) card, PCI card maupun melalui port USB

(universal serial bus).

3) Mobile/desktop PC, merupakan akses untuk pengguna, mobile PC

pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC

harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (peripheral

component interconnect) card atau USB (universal serial bus).

4) Antenna external (optional), digunakan untuk memperkuat daya

pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contohnya: antena

kaleng, antena yagi, wajanbolik,dll.

g. Keamanan jaringan Wi-Fi

Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi

menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh

komputer lain sesame user wifi. Untuk mencegah user yang tidak berhak

masuk kedalam jaringan, maka ditambahkan system pengaman, misalnya

WEP (Wired Equivalent Privacy). Jadi user tertentu yang telah memiliki

otoritas saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan wifi.

Keamanan jaringan Wi-Fi secara umum terdiri dari nonsecure dan share

key (secure). Adapun pengertian dari nonsecure dan secure (share key)

adalah:

1) Non Secure/Open adalah komputer yang memiliki wifi dapat

menangkap transmisi pancaran dari sebuah wifi dan langsung dapat

masuk kedalam jaringan tersebut.

2) Share Key adalah untuk dapat masuk kedalam jaringan wifi

diperlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang

menggunakan WEP.

Selain pengaman yang menggunakan WEP masih ada yang dapat

menguatkan kemampuan pengamanan yaitu dengan tambahan WPA (Wi-

Fi Protected Access).

h. Hambatan akses melalui hotspot

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Di dalam penggunaan hotspot pastilah ada hambatan yang ditemui,

berikut ini beberapa hambatan dari akses ke internet melalui hotspot,

yaitu:

1) Bandwidth

Menurut Norton dan Kearrns (1999, p29), “bandwidth ialah

lebar dari komunikasi diantara saluran yang diukur dalam Hz” dan

menurut Tanenbaum (2003,p88), “bandwidth jarak dari frekuensi yang

ditransmisikan tanpa menyebabkan sinyal menjadi lemah”.

Pengertian bandwidth menurut pakar diatas dapat disimpulkan

bahwa bandwidth adalah jarak yang diukur dalam Hz dan dari

frekuensi yang ditransmisikan.

2) Blankspot

Blankspot merupakan daerah yang tidak mendapat sinyal

atau tidak ter-cover oleh BTS (Base Transceiver Station). Pada

dasarnya penyebab titik kosong adalah tidak sampainya sinyal

dari BTS ke suatu daerah. Sebabnya beberapa hal, di antaranya yang

umum

adalah ketinggian dan/atau kedalaman bangunan di suatu daerah,

ketebalan beton dan kerapatan bangunan, serta jarak antar-BTS dan

struktur geografis.

Sedangkan hal khusus adalah jarak dan luas pancar dari BTS serta

sudut kemiringan antena pada BTS. Masalah ketinggian dan

kedalaman, ketebalan serta kerapatan bangunan biasanya diatasi

dengan pemasangan repeater alias penguat sinyal. Untuk dalam

ruangan biasa disebut indoor repeater yang dikenal dengan julukan

picocell. Sedang untuk luar ruang lazim disebut outdoor repeater atau

pengganda kanal pembicaraan di wilayah tertentu, alat ini kondang

dengan sebutan microcell.

i. Keunggulan dan kelemahan jaringan Wi-Fi

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Dalam suatu jaringan Wi-Fi pastilah selalu mempunyai suatu

keunggulan dan juga kekurangan, keunggulan dan kekurangan jaringan

Wi-Fi antara lain adalah:

2) Keunggulan jaringan Wi-Fi

a) Biaya pemeliharaan murah

b) Infrastruktur berdimensi kecil

c) Pembangunan cepat

d) Mudah dan murah untuk direlokasikan

e) Mendukung portabilitas

3) Kelemahan jaringan Wi-Fi

a) Biaya peralatan mahal

b) Delay yang sangat besar

c) Kesulitan karena masalah propagasi radio

d) Mudah untuk terinterferensi

e) Kapasitas jaringan kecil karena keterbatasan spectrum (pita

frekuensi yang tidak dapat diperlebar)

f) Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin

5. E-Learning (Electronic Learning)

a. Pengertian E-Learning (Electronic Learning)

Pengertian E-Learning adalah Suatu cara baru dalam belajar mengajar

yang menggunakan media elektonik khususnya internet sebagai system

pembelajarannya. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan E-Learning

sekarang ini mulai digalakkan, dikarenakan sekarang ini internet dan medianya

seperti laptop bukanlah barang yang istimewa lagi baik orang dewasa maupun

anak sekolah. Kebanyakan sekarang ini banyak sekali anak sekolah yang

membawa laptop kesekolahan dan hal inilah yang menjadikan guru harus juga

dituntut untuk menguasai internet dan laptop agar dapat menerapkan

pembelajaran E-Learning tersebut.

Sebetulnya istilah E-learning tergolong hal baru dan hal aktual dalam

khasanah perkembangan Ilmu pengetahuan. Istilah E-learning muncul seiring

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan perkembangan kemajuan dunia elektronika dan pemanfaatannya dalam

kehidupan manusia, terutama teknologi internet dan teknologi yang

berbasiskan komputer sebagai alat pengolah data dan informasi. Istilah E-

learning juga muncul seiring dengan munculnya istilah e-e yang lain, seperti:

E-Goverment (strategi pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan

publik berbasis teknologi digital), dan lain-lain.

E-Learning sendiri atau Elektronik Learning sudah ada sejak tahun 1970.

Perlu diketahui, Situs belajar dan mengajar dengan menggunakan web dan

internet sebenarnya bukanlah barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran

baru. Konsepsi dan jargon yang bernama WBT (Web Based Training), E-

Learning, web based teaching and learning, web based distance education, dan

sebagainya telah bertebaran sejak era 20 tahunan yang lalu di seluruh pelosok

dunia maya.

Berikut beberapa pengertian e-learning menurut para pakar :

2) Menurut Turban, E-Learning adalah proses belajar menggunakan web,

bisa dilakukan didalam kelas biasa maupun kelas virtual.

3) Vaugan Waller, E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang

dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian meteri secara digital

yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.

4) Matt Comerchero, membahas lebih luas lagi bahwa E-Learning adalah

salah satu bentuk pendidikan yang menggabungkan motivasi, komunikasi,

efisiensi dan teknologi.

5) Mett Comerchero membagi E-Learning berdasarkan 4 hal:

a) Jalan komunikasi

b) Schedule

c) Sturuktur kelas E-Learning

d) Teknologi, seperti media CD interaktif dan web aplikasi

6) Menurut Dong (2009), menyatakan bahwa E-Learning adalah kegiatan

belajar asynchronous (model belajar terpisah antara guru/instruktur dan

dilakukan tidak dalam bentuk bersamaan sehingga siswa dapat mengatur

sendiri kecepatan belajarnya) melalui perangkat elektronik komputer yang

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

tersambung internet dimana peserta belajar berusaha memperoleh bahan

belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dari pendapat-pendapat para ahli diatas maka E-Learning dapat

dijelaskan bahwa E-Learning merupakan penyampaian informasi,

komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online dan menyajikan seperangkat

alat, teknologi yang dapat memperkaya nilai belajar sehingga dapat

menjawab tantangan era global. E-Learning juga tidak berarti menggantikan

model konvensional belajar didalam kelas, tetapi memperkuat model belajar

tersebut melalui pengembangan teknologi pendidikan, serta E-Learning

memungkinkan proses pembelajaran yang flaksibel tanpa terbatas oleh waktu,

tempat dan jarak.

b. Bahan Belajar berbasis E-Learning

Munir (2004:56) mengemukakan bahwa konsep bahan belajar

berbasis e-learning dikembangkan berdasarkan teori kognitif dan teori

pembelajaran yang dinyatakan dalam teori-teori: (1) adaftive learning theory,

(2) preferred modality theory, (3) cognitive flexibility theory.

1. Adaftive learning theory

Adaftive learning theory, mengisyaratkan bahwa para siswa memasuki

proses pembelajaran pada tahap pencapaian dan pengalaman yang berbeda.

Untuk itu guru/dosen perlu menggunakan berbagai bahan dan strategi

pembelajaran untuk memenuhi pencapaian dan pengalaman yang berbeda

tersebut. Ini juga bermakna perangkat lunak atau bahan belajar e-learning

yang dibuat perlu menggunakan berbagai strategi dan pendekatan untuk

memenuhi kebutuhan siswa.

2. Preferred modality theory

Preferred modality theory, mengisyaratkan behwa para siswa memiliki

kecenderungan modalitas belajar yang berbeda. Sebagian siswa memiliki

modalitas melalui aktivitas mendengar, melihat, mendengar dan melihat.

Karena itu perangkat lunak atau bahan belajar e-learning perlu

memperhatikan mobilitas belajar siswa dengan upaya menampilkan

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kombinasi teks, grafik, suara dan animasi dengan lebih menarik serta relevan

dengan tujuan pembelajaran.

3. Cognitive flexibility theory

Cognitive flexibility theory, Mengisyaratkan bahwa suatu bidang dapat

dipelajari dengan lebih mendalam dan lebih efektif bila mana siswa

menggunakan proses belajar dengan cara nonlinear. Hal ini bermakna bahwa

suatu bidang yang dipelajari mencakup berbagai aspek dan domain yang

saling berkaitan. Oleh kerena itu bahan pembelajaran yang berupa perangkat

lunak e-learning yang dipersiapkan hendaknya tidak menyerupai metafora

buku yang cenderung linear atau berurutan dari segi pendekatan dan

penyampaiannya.

c. Jenis-jenis E-Learning

1) Learner-led e-learning

Ketegori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning,

yaitu e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pembelajar

belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-

learning dan tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajar bagi

para pembelajar mendiri (independent learning). Learner-led e-

learning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama

didedikasikan untuk belajar mandiri, bedanya dalam computer-based

training pembelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan

internet atau web, tetapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau

DVD. Sedangkan learner-led e-learning semua materi (seperti

multimedia presentation, html, dan media interaktif lainnya) dikemas

dan ditujukan melalui via jaringan internet/web.

2) Instructor-led e-learning

Instructor-led e-learning merupakan jenis kebalikan dari

learner-led e-learning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk

menyampaikan pembelajaran seperti kelas konvensional, dengan kata

lain kelas pindah ke web. Konsekuensinya memerlukan teknologi

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pembelajaran sinkronous (real time) seperti konferensi video, audio,

chatting, bulletin board, dll.

3) Facilitated e-learning

Facilitated e-learning merupakan kombinasi dari learner-led

dan instructor-led e-learning. Jadi bahan belajar mandiri dalam

beragam bentuk disampaikan via website dan komunikasi interaktif

dan kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi,

konferensi, chatting, dll).

4) Embedded e-learning

Embedded e-learning memberikan upaya agar terjadi semacam

just-in time training. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat

memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai

ketrampilan, pengetahuan atau lainnya, sesegera mungkin saat itu juga

dengan bantuan aplikasi program yang ditanamkan diwebsite.

5) Telementoring dan e-coaching

Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web

untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam

konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, computer),

chatting, instant messaging, atau telepon digunakan untuk memandu

dan membimbing peserta belajar dalam menguasai pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap yang harus dikuasainya.

6) Blended Learning

Sebuah pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara

penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran,

memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator

dengan orang yang mendapatkan pengajaran dan sebagai sebuah

kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online,

tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.

Pembelajaran ini di dukung oleh kombinasi efektif dari cara

penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian

yang terlibat dengan pelatihan.

6. Email (Electronic Mail)

Sebuah layanan untuk pengiriman surat elektronik. Untuk mengirim

email kita harus mempunyai email (mailbox). Untuk membuat mailbox

melalui website tertentu yang menyediakan layanan tersebut. Yahoo.com,

plasa.com, telkom.net, doramail.com, dll. Email merupakan salah satu

fasilitas atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan. Hal ini

disebabkan email merupakan alat komunikasi yang murah dan cepat. Dengan

email, kita dapat mengirimkan pesan dalam bentuk surat ke seluruh dunia

dalam waktu yang sangat cepat dan dengan biaya yang murah. Email yang

dikirimkan akan sampai di alamat yang dituju sesaat setelah email tersebut

dikirimkan. Biaya yang dikeluarkan pun hanyalah biaya untuk mengakses

internet pada saat kita mengirimkan email tersebut. Konsep email sama

dengan pengiriman surat melalui pos. Masing-masing orang mempunyai

kotak pos sendiri dengan alamat tersendiri. Kita tinggal mengirimkan surat ke

kontak pos tertentu dengan alamat tertentu pula. Kemudian si penerima akan

membuka kotak posnya dan menemukan surat yang kita kirim. Demikian

juga dengan email, masing-masing orang mempunyai alamat email sendiri-

sendiri. Jika kita ingin mengirimkan email, kita tinggal mengirimkan ke

alamat email orang tersebut. Email kita akan ditemukan ketika orang tersebut

masuk ke kotak emailnya.

Keuntungan lain dari mengirimkan email adalah kemampuan email

untuk dikirimkan kepada banyak penerima sekaligus. Sesuai dengan

namanya, email dikirim secara elektronik. Hal ini menyebabkan email yang

dikirimkan dapat dikopi dengan mudah, kemudian hasil kopian tersebut

dikirimkan ke banyak orang sekaligus. Hal ini akan lebih sulit dilakukan dan

membutuhkan biaya yang relatif lebih besar jika menggunakan surat biasa.

Pada pengiriman surat biasa, kita sering mengenal istilah lampiran.

Lampiran adalah dokumen-dokumen yang biasa disertakan untuk melengkapi

sebuah surat. Misalnya saja, pada saat mengirimkan surat lamaran, pelamar

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

akan melampirkan dokumen-dokumen penting lainnya, seperti fotokopi

ijazah, fotokopi KTP, sertifikat-sertifikat, dan sebagainya. Sebagaimana

sarana mengirimsurat, email juga mempunyai fasilitas untuk menyertakan

lampiran-lampiran. Hanya saja, lampiran-lampiran yang disertakan dalam

email haruslah berbentuk file-file komputer.

File yang dilampirkan dalam sebuah email dikenal dengan istilah file

attachment. File-file attachment dari sebuah email dapat berupa file apa, saja,

termasuk file dokumen (.doc), Excel (.xls), program (.exe), gambar (.JPG),

dan sebagainya. Serta email dapat juga mengirimkan file audio maupun

film/video. Selain itu saat ini email menjadi sangat penting sebab dalam

aktivitas internet kita sering disuguhkan untuk melengkapi data diri termasuk

email jika sewaktu-waktu kita dihubungi. Selain Email fasilitas-fasilitas yang

dapat dimanfaatkan didalam internet antara lain, Web, Newsgroup, HTTP

(Hyper Taxt Transfer Protokol), Mailing List, Telnet,dll.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan

penelitian ini yaitu:

a. Sudirman Siahaan (2005) dengan judul Kearah Pemanfaatan Teknologi

Internet Untuk Pembelajaran internet, Dalam melaksanakan kegiatan

perintisan pemanfaatan internet disekolah, para guru dapat saja

memulainya dengan yang paling sederhana, yaitu mengoptimalkan

pemanfaatan email, baik dalam pemberian tugas oleh guru maupun

dengan pemberian tugas yang mengkondisikan siswa untuk melakukan

browsing dan mendiskusikan topik-topik tertentu melalui mailing list

(milis), newgroup, atau yang disebut papan bulletin. Terbuka juga

peluang bagi pihak sekolah untuk mengidentifikasi berbagai perangkat

lunak (softwere) yang tidak terikat dengan lisensi atau bersifat “open

source”. Kemudian, pihak sekolah melakukan penilaian untuk dicoba

diterapkan dengan kegiatan pembelajaran.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

b. Syaad Patmanthara (2007), dengan judul Pembelajaran melalui internet

di perguruan tinggi. Desain pembelajaran melalui internet memiliki

komponen: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis kemampuan dasar, (3)

tujuan umum pembelajaran, (4) tujuan khusus pembelajaran, (5)

pengembangan materi pembelajaran, (6) pengembangan strategi

pembelajaran, dan (7) evaluasi. Ketujuh komponen tersebut

dipertimbangkan, diterapkan, dan dilaksanakan secara prosedural dan

sistematis.

c. Prigim ol Augustine and Arulsamy, S, dengan judul Attitude of College

Student Towards Internet Chatting on Educational Development. Internet

is a new Technology that has influenced the world and has provided

many benefits to its users, especially to the college student. It provided

many benefits for student, such as research access, socialization,

entertainment, etc. most of these facilities can acquire through Internet

Chatting. College students are mainly considered as heavy users of

internet and Internet Chatting. Irrespective of gender or their branch of

study, they involve in Internet Chatting and it will enhance their level of

learning. With Internet Chatting, they can investigate a lot of things that

we never thought we could. It acts as media of communication on

discussion between students and teachers. When the chatting goes

excessive, it will lead t5he individual onto Internet Addiction. If the

students attitude towards Internet Chatting and their usage are observed,

the Internet addiction can be prevented by giving proper guidance and

counseling to them.

C. Kerangka Pemikiran

Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menggabungkan

komputer-komputer dan jaringan-jaringan di seluruh dunia. Setiap komputer dan

jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur

utama yang dinamakan internet backbone. Masing-masing dibedakan antara satu

dengan yang lainnya menggunakan unique name yang disebut alamat IP 32 bit.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet

dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum,

perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan

layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. Dalam hotspot

tersebut bila digabungkan dengan alat Wi-Fi maka akan dapat masuk kedalam

jaringan. Setelah didalam jaringan maka kita dapat mencari sesuatu yang kita

butuhkan dan itulah dimana kita sudah berada didalam suatu internet atau

network.

Perguruan tinggi merupakan salah satu pengguna hotspot (internet)

terbanyak diantara tempat lainnya. Oleh sebab itu interaksi yang terjadi antara

individu dan dunia internet semakin besar dikarenakan adanya hotspot yang selalu

siap dipakai, berbeda dengan tempat-tempat lainnya seperti mol, café, tempat

makan, dan lain-lain. Jika didalam tempat-tempat tersebut untuk berinteraksi

dengan internet mereka akan terhambat oleh waktu dan biaya yang dikeluarkan.

Upaya Universitas Sebelas Maret dalam pengadaan Free hotspot adalah

untuk membantu dan memudahkan para mahasiswa dalam hal informasi dan

pengetahuan yang ada di dunia maya. Hal inilah yang seharusnya para mahasiswa

lebih unggul dalam hal internet dan pengetahuan dari pada yang lain, akan tetapi

banyak diantara mahasiswa yang melenceng dari jalur yang menggunakan

fasilitas yang telah diberikan oleh kampus bukan untuk hal yang meningkatkan

pengetahuan mereka akan tetapi malah untuk hal-hal yang sebenarnya merugikan

mereka.

Sebenarnya kita dapat memperoleh informasi dibidang pendidikan dengan

mengunjungi situs-situs perguruan tinggi maupun artikel-artikel yang berkaitan

dengan pendidikan. Di antaranya adalah situs-situs berikut: www.harverd.edu,

www.binadarma.ac.id, www.unsri.co.id, www. ugm.ac.id, www. mahasiswa.com,

dan masih banyak lagi.

Proses pembelajaran yang ada di FKIP sendiri juga dapat dibantu oleh situs-

situs tersebut, akan tetapi masih banyak mahasiswa FKIP khususnya pendidikan

ekonomi yang belum mengetahuinya. Sebenarnya jika para mahasiswa FKIP dan

khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi dapat memanfaatkan dari situs-situs

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tersebut maka dalam pembelajaran di kelas tidak akan terhambat oleh sedikitnya

materi yang mereka punya, akan tetapi mereka akan lebih banyak memiliki

meteri-meteri untuk perkuliahan mereka dan dapat menambah pengetahuan

mereka.

Standar yang harus diberikan untuk proses pemanfaatan free hostspot itu

sendiri juga harus dilihat dan ditingkatkan, diantaranya seperti peningkatan

kecepatan bandwidth, jarak jangkauan tembak hotspot diperluas, dan lain-lainnya.

Jika standar tersebut sudah dilakukan maka akan dapat tercipta suatu

pembelajaran yang baik.

Untuk menumbuhkan pemahaman kerangka pemikiran penelitian tersebut,

maka digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut ini:

Gambar 1. Kerangka Berfikir

free hotspot

pemanfaatan

Didalam

internet

Situs-situs non

pendidikan

Kondisi

Fasilitas

Pembelajaran

mahasiswa

Situs-situs

pendidikan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah di FKIP Universitas

Sebelas Maret yang beralamat di jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta. Peneliti

mengambil di FKIP Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan sebagai

berikut:

a. FKIP Universitas Sebelas Maret menyediakan free hotspot area bagi

mahasiswa.

b. FKIP Universitas Sebelas Maret sedang mulai menggunakan program e-

learning dalam pembelajaran perkuliahan.

c. Universitas Sebelas Maret sedang menggalakan pembelajaran dengan media

internet guna mendapatkan peringkat teratas dalam webometrik.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah enam bulan

dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli 2012 dan itu semua dimulai dari

proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih

jelasnya waktu penelitian dipaparkan dalam tabel terlampir pada halaman 84.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk

menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan

dengan metode ilmiah. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif

yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti dapat diungkapkan secara

mendalam dengan mencari kebenaran secara ilmiah dan memadang kebenaran

secara ilmiah dan memandang obyek secara keseluruhan.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut Lexy J. Moleong (2007:6) mengatakan bahwa :

Penelitian kualitatif adalah peneltiian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alami dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Berdasarkan asumsi bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan pada

sifat naturalisme yaitu realita yang muncul menjadi bahan kajian dalam penelitan

ini sehingga obyek penelitian dan permasalah yang diteliti akan diungkapkan

secara mendalam. Peneliti ini sendiri membutuhkan bantuan orang lain sebagai

sumber pengumpul data dari penelitian. Peneliti mencari dan mengumpulkan

informasi yang berupa data-data tentang apa saja yang menyangkut tentang

hotspot yang ada di FKIP Universitas Sebelas Maret, yaitu kondisi fasilitas,

pemanfaatan, hambatan, dan upaya penanggulangannya yang berupa gambaran

dan penjelasan mengenai pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP

Universitas Sebelas Maret.

2. Strategi Penelitian

Menurut HB. Sutopo (2002:110), “Strategi Penelitian kualitatif ada tiga

macam yaitu eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif”. Eksploratif adalah penelitian

yang bertujuan untuk menemukan hal-hal yang baru, deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata-kata (bukan dengan

angka), sedangkan eksplanatif adalah penelitian yang mengarah pada studi

analisis sebab akibat.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, strategi penelitian yang

memungkinkan dapat menjawab penelitian secara tuntas adalah melalui strategi

penelitian deskriptif, karena penelitian ini berusaha memaparkan obyek yang

diteliti berdasarkan fakta pada masa sekarang. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan strategi penelitian deskriptif tunggal terpancang dan mempelajari

permasalahan sebagai studi kasus. Hal ini berarti bahwa penelitian ini diusahakan

untuk memfokuskan pada suatu pemecahan masalah sebagai studi kasus yaitu

bagaimana pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP Universitas

Sebelas Maret. Alasan dari pemilihan strategi penilaian ini didasarkan pada hal-

hal sebagai berikut:

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a. Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya fokus pada satu permasalahan

saja yaitu pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP

Universitas Sebelas Maret.

b. Penelitian ini tunggal terpancang artinya peneliti terjun ke lapangan sudah

memiliki dan menentukan variable yang menjadi fokus utama dalam

penelitian.

C. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:157),

“Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Ketepatan dalam

menentukan jenis sumber data sangat penting karena akan dapat menentukan

ketepatan data yang diperoleh. Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian

ini adalah:

1. Informan

Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:132), “Informan adalah

orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar belakang untuk penelitian.” Jadi informan harus mempunyai

banyak pengalaman tentang latar penelitian dan dapat memberikan informasi

yang tepat kepada peneliti. Orang yang menjadi informan peneliti adalah

ketua lab. komputer di gedung A dan juga para mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP yang memakai Free Hotspot di lingkungan FKIP.

2. Tempat dan peristiwa

Tempat dan peristiwa menjadi sumber data karena dalam pengamatan harus

sesuai dengan konteksnya dan situasi sosial yang melibatkan tempat, pelaku,

dan peristiwa. Peneliti mengambil tempat di FKIP Universitas Sebelas Maret,

sedangkan peristiwa yang dimaksud mengenai pemanfaatan Free Hotspot

area dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas

Sebelas Maret.

3. Dokumen dan Arsip

Menurut HB. Sutopo (2002: 54), “Dokumen dan arsip merupakan bahan

tertulis yang bergelayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sedangkan menurut Lexy J. Moleong (2007:159) mengungkapkan “Dilihat

dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat

dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dan arsip, dokumen

pribadi, dan dokumen resmi”. Sumber data ini kebanyakan berupa rekaman,

gambar, dokumen, arsip, dan lain-lain yang berhubungan dengan

permasalahan. Hal itu diperlukan guna menunjang penelitian tentang

pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa Pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

D. Teknik Sampling

Lexy J. Moleong (2007:224) mengatakan bahwa “sampling ialah untuk

menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan

bangunannya (construction)”. Sampling digunakan untuk menggali informasi

yang menjadi dasar dari rencangan dan teori. Teknik sampling digunakan untuk

menyeleksi agar pemilihan sampel sesuai dengan tujuan permasalahan yang

diteliti. Menurut Lexy J. Moleong (2007:224), “Pada penelitian kualitatif tidak

ada sampel acak tetapi sampel bertujuan (purposive sampling)”. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik sampel bertujuan (purposive

sampling). Purposive sampling merupakan kecenderungan peneliti untuk memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahan yang diteliti

secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap,

sehingga apabila penelitian yang dilakukan dipandang telah cukup maka

penelitian dihentikan. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, dalam

penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive

sampling). Dengan kerangka teknik purposive sampling ini, peneliti hanya

memilih informan yang dianggap menguasai permasalahannya, peneliti hanya

mengamati kondisi lokasi penelitian yang relevan dengan permasalahan yang

dikaji. Informan dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan

dan informan tersebut dapat menunjuk informan lain yang dipandang lebih

mengetahui informasi. Teknik penentuan informan seperti ini disebut teknik bola

salju atau snowball sampling.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Teknik snowball sampling ini digunakan karena dipandang mampu

menangkap kedalaman data yang digali dari informan kunci. Data yang

dikumpulkan didasarkan atas kebutuhan dan keperluan penelitian dengan memilih

informan yang dianggap mengetahui dan dapat dipercaya menjadi sumber data

yang mantap dan mengetahui masalah yang diteliti secara mendalam. Dengan

demikian peneliti terhindar dari pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Jadi,

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang (eksplisit)

kemungkinan-kemungkinan pemecahan, persoalan atau keterangan-keterangan

sementara yang disusun harus diuji melalui pengumpulan data yang sudah

relevan. Ada beberapa macam teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini

teknik penggumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:156) berpendapat bahwa “Observasi atau

pengamatan yaitu meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek

dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap”. Dalam

teknik penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai pemanfaatan Free

Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi di FKIP

Universitas Sebelas Maret. Peneliti mengamati, memahami dan mencatat

segala sesuatu, yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi

berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi.

2. Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong (2007:186), “Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

Dalam teknik ini wawancara mendalam (indepth interviewing). Wawancara

jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada informan yang sama. Pada

penelitian wawancara dilakukan kepada ketua lab. komputer digedung A dan

mahasiswa pendidikan Ekonomi yang menggunakan Free Hotspot di wilayah

FKIP. Pada teknik ini peneliti menggunakan panduan wawancara (interview

guide) sebagai alat pendukung, sehingga diharapkan wawancara dapat

berjalan dengan baik.

3. Analisis dokumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) menyatakan bahwa “Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini dilakukan

pengumpulan data dengan menganalisis dokumen, arsip serta gambar-gambar

yang ada tempat penelitian yaitu ICT dan di FKIP Universitas Sebelas Maret,

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai pemanfaatan

Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP

Universitas Sebelas Maret.

F. Validitas Data

Validitas data merupakan kebenaran data dari hasil penelitian. Jadi, data

yang sudah terkumpul dalam kegiatan penelitian maka harus diusahakan

kemantapan dan kebenarannya. Dalam penelitian ini teknik validitas yang

digunakan adalah teknik trianggulasi. Lexy J. Moleong (2007:330) menyatakan

bahwa “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan datanya

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau

sebagaimana bahan pembanding terhadap data itu”. Trianggulasi menurut Denzin

(1978) dalam Lexy J. Moleong (2007:330) membedakan empat macam triangulasi

yaitu :

1. Trianggulasi dengan sumber yaitu dengan jalan membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan orang di depan umum dan dengan secara pribadi, membandingkan

hasil wawancara dengan dokumen. Cara ini mengarahkan beragam sumber

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

data yang berbeda. Dari hasil pembandingan tersebut akan mendapat

kesamaan pandangan, pikiran dan pendapat kemudian akan lebih

memantapkan kebenaran yang digali dari berbagai sumber yang berbeda.

2. Trianggulasi dengan metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan

hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.

3. Trianggulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk

keperluan pengecekan derajat kepercayaan data. Trianggulasi peneliti adalah

hasil pengamatan baik data atau pun simpulan mengenai bagian tertentu atau

keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari berbagai peneliti yang lain.

4. Trianggulasi dengan teori yaitu dalam membahas permasalahan

menggunakan lebih dari satu teori.

Dalam penelitian ini, teknik pemeriksaan data yang digunakan trianggulasi

dengan sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber digunakan untuk

membandingkan data sejenis yang berkaitan dengan pengumpulan data dari

sumber yang berbeda. Trianggulasi sumber digunakan dengan teknik wawancara

dengan narasumber yang berbeda. Kemudian kesamaan data dari narasumber

dibandingkan satu dengan yang lain dan dapat digunakan untuk menarik

kesimpulan.

Sedangkan trianggulasi metode dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data yang sejenis tetapi teknik pengumpulan data yang digunakan

berbeda. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara,

observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang

jelas sesuai dengan tujuan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data dalam

pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data

sampai diperoleh suatu kesimpulan, sehingga analisis data tersebut dapat

mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis interaktif (interactive model of analysis). Mattew B. Miles dan A. Michael

Huberman (2006:119) menyatakan bahwa, “Analisis bergerak diantara tiga

komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan

pengumpulan data berlangsung”.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengumpulan Data

Proses analisis data dimulai dengan pengumpulan data yang telah diuraikan

diatas, yang terdiri dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Seluruh

data yang sudah terkumpul dari berbagai sumber tersebut dibaca, dipelajari

dan ditelah. Analisis data dapat dilakukan sejak pengumpulan data awal

sampai pengumpulan data akhir. Pengumpulan data akan dilakukan selama

data yang diperlukan belum mencukupi, jika telah memadai dalam

pengambilan kesimpulan maka pengumpulan data dapat dan akan

diberhentikan.

2. Reduksi Data

Reduksi data menurut H.B. Sutopo (2006:114), diartikan sebagai teknik

pengumpulan data tergantung pada jenis data yang akan digali dan jenis data

ini sudah terarah dan di tentukan oleh beragam pertanyaan yang terdapat

dalam rumusan masalah penelitian.

3. Penyajian Data

Penyajian data menurut H.B. Sutopo (2006:114), “sebagai narasi mengenai

berbagai hal yang terjadi atau ditemukan dilapangan, sehingga

memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis atau pun tindakan

lain berdasarkan atas pemahamannya tersebut”.

4. Menarik kesimpulan

Penarikan kesimpulan bukanlah langkah final dari suatu kegiatan analisis,

karena kesimpulan-kesimpulan tersebut masih bersifat sementara. Untuk itu

kesimpulan tersebut perlu diverifikasi agar diperoleh informasi yang benar-

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

benar akurat, cocok dan kokoh sehingga dapat dipertanggung jawabkan

keasliannya.

Untuk lebih jelasnya lagi seperti yang telah dikemukakan oleh H.B.

Sutopo (2006:120), dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 1. Model Analisis Interaktif

(Sumber : Iskandar,2008: 222)

H. Prosedur Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian ini, maka diperlukan

prosedur penelitian yang sistematis dan berurutan sehingga hasil yang dicapai

akan sesuai dengan yang diinginkan. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Tahap penyusunan proposal dan perijinan

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan segala sesuatu

yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Mulai dari pengajuan mini

proposal, memilih lokasi penelitian, pembuatan proposal, dan mengurus

perijinan penelitian.

(2)

Pengumpulan data

Reduksi Data

Penarikan

Kesimpulan/verifikasi

Penyajian

data

(1)

(3)

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Tahap pengumpulan data

Pada tahap ini peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang

akan menjadi pendukung penelitian. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga

teknik tersebut digunakan agar data yang dikumpulkan benar-benar valid.

3. Tahap analisis data awal

Hal ini dilakukan agar data yang diperlukan dapat terpisah dari data yang

tidak digunakan. Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang telah dikumpulkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

4. Tahap analisis data akhir

Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah keseluruhan data yang diperoleh

dalam pengumpulan data dan merupakan data yang sangat mendukung tujuan

penelitian. Data yang ini sudah dianalisis awal dan dapat dikatakan data

sudah valid.

5. Tahap pemeriksaan kesimpulan

Setelah analisis data dilakukan tahap selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan yang berdasarkan tujuan penelitian. Dengan dukungan data yang

valid, maka penelitian dapat dipertanggung jawabkan.

6. Tahap penulisan laporan dan penggandaan laporan

Tahap ini semua kegiatan yang berhubungan dengan peneliti hasilnya telah

tercapai, ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan

bentuk laporan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan

kemudian laporan tersebut diperbanyak sesuai kebutuhan.

Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam gambar dibawah ini:

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 2. Skema prosedur penelitian

Proposal

Persiapan

Pelaksanaan

Pengumpulan

Data dan Analisis

Awal

Analisis

Akhir

Penulisan

Laporan

Penarikan

Kesimpulan

Penggandaan

Laporan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Program Studi Pendidikan Ekonomi, ICT

Center FKIP UNS, Jl. Ir Sutami 36A Kentingan Surakarta.

1. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

Melalui SK Presiden RI No. 5/ 1976 tertanggal 8 Maret 1976

diresmikan berdirinya Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang

beralamat di Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta, dimana dulu IKIP

Negeri Surakarta merupakan salah satu unsur pembentuknya. Pada tahun 1984

Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan digabung menjadi satu

fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salah satu jurusan

yang terdapat di dalam FKIP UNS adalah Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (P.IPS). Di bawah jurusan P.IPS terdapat program studi,

salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Ekonomi yang mengelola tiga

Bidang Keahlian Khusus (BKK), yaitu Pendidikan Administrasi Perkantoran,

Pendidikan Akuntansi, dan Pendidikan Tata Niaga.

Program studi merupakan unsur pelaksana akademik pada jurusan di

bidang studi tertentu yang berada di bawah ketua jurusan. Program studi

dipimpin oleh ketua program yang dipilih diantara para pengajar dan

bertanggung jawab langsung kepada ketua jurusan. Program studi mempunyai

tugas melaksanakan pendidikan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi

atau kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikannya. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, program studi memiliki fungsi :

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a. Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni tertentu bagi programnya

b. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni bagi programnya

c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat

d. Melakukan aktivitas akademika

Tiga bidang keahlian khusus yang berada di bawah naungan Program

Studi Pendidikan Ekonomi ini telah mengalami beberapa perubahan nama dan

status kelembagaan beberapa kali. Secara singkat perubahan tersebut dapat

dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan

Ekonomi

Sebelum Thn 1979 Thn 1979-1984 Thn 1984-1995 Thn 1995-2012

Jurusan Ekonomi Prodi Bisnis

Prodi

Pendidikan

Prodi P.

Ekonomi

Umum Tata Niaga Tata Niaga BKK PTN

Perusahaan Tata Buku Akuntansi BKK PAK

Administrasi Tata Perkantoran Adm. Perkantoran BKK PAP

(Sumber: Arsip Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS tahun 2012)

Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa sebelum tahun 1979 Program

Studi Pendidikan Ekonomi terdiri dari tiga jurusan yaitu Jurusan Ekonomi

Umum, Jurusan Ekonomi Perusahaan, dan Jurusan Ekonomi Administrasi.

Sejak tahun 1979 sampai dengan 1984 berubah menjadi Program Studi Bisnis

Tata Niaga (BTN), Program Studi Bisnis Tata Buku (BTB), dan Program

Studi Bisnis Tata Perkantoran (BTP). Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.

39/DIKTI/V/Kep/1984, ketiga program studi yang dimaksud dirubah namanya

menjadi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran dan Program Studi Tata Niaga. Tiga program studi

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

tersebut di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS).

Kemudian dengan SK Mendikbud No. 0217/1995, ketiga program studi

tersebut dirubah menjadi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang memiliki

tiga bidang keahlian khusus (BKK) atau konsentrasi bidang studi yaitu BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran, BKK Pendidikan Akuntansi, dan BKK

Pendidikan Tata Niaga.

2. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas, Program Studi Pendidikan

Ekonomi FKIP UNS memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi Program Studi penghasil tenaga pendidik yang memiliki

kompetensi unggul di bidang Pendidikan Ekonomi di Asia Tenggara

yang berkarakter kuat dan cerdas tahun 2015.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara

efektif untuk menghasilkan lulusan di bidang pendidikan ekonomi

(Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Administrasi Perkantoran) yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri,

dan berkepribadian.

2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung

pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu menghasilkan

berbagai inovasi dalam bidang pendidikan ekonomi.

3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang

pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.

4) Memperluas jaringan kerja sama baik dalam negeri maupun luar negeri

dalam bidang tri dharma perguruan tinggi.

5) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang

pengembangan bidang pendidikan ekonomi.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3. Tujuan dan Sasaran Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

Sesuai dengan visi dan misinya, Prodi Pendidikan Ekonomi mempunyai

tujuan dan sasaran sebagai berikut :

a. Tujuan

1) Menghasilkan lulusan sarjana pendidikan ekonomi dalam Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Administrasi Perkantoran, yang memiliki profesionalitas dan

kompetensi tinggi.

2) Menghasilkan peneliti dan pengembang dalam bidang ekonomi dan

kependidikan yang semakin meningkat dalam kualitas maupun

kuantitas.

3) Meningkatkan pengabdian pada masyarakat secara kualitas maupun

kuantitas.

4) Menghasilkan hubungan kerja sama dengan stakeholder dalam

mencapai visi misi.

5) Menghasilkan produk-produk inovatif dan kreatif dalam bidang

pendidikan ekonomi.

b. Sasaran

1) Mempersiapkan lulusan yang profesional di Bidang Pendidikan

Ekonomi dalam Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,

Pendidikan Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi Perkantoran.

2) Mempersiapkan tenaga Peneliti dan Pengabdi Pada Masyarakat serta

Pengembang Ilmu di bidang Pendidikan Ekonomi (Pendidikan

Akuntansi, Tata Niaga dan Administrasi Perkantoran).

3) Melakukan sertifikasi keahlian di bidang Pendidikan Ekonomi yang

meliputi (Pendidikan Akuntansi, Tata Niaga dan Administrasi

Perkantoran).

4) Bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan dunia usaha/ industri

guna mendukung pembentukan soft skill dan hard skill melalui

magang Industri.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Struktur Organisasi

a. Unsur Pimpinan Fakultas

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan

sebagian tugas pokok dan fungsi UNS yang berada dibawah rektor.

Fakultas mempunyai tugas mengkoordinasi atau melaksanakan

pendidikan akademik atau professional dalam suatu cabang pengetahuan,

teknologi dan kesenian tertentu.

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan merupakan salah satu dari

Sembilan fakultas yang ada yang mempunyai fungsi:

1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan.

2) Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kesenian.

3) Melakukan pengabdian masyarakat.

4) Melaksanakan pembinaan sivitas akademika.

5) Melaksanakan urusan dan tata usaha fakultas.

Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang bertanggungjawab

langsung kepada rektor. Dekan mempunyai tugas memimpin

penyelenggaraan pendidikan, penelitian pengabdian kepada masyarakat,

membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan

administrasi fakultas.

Melaksanakan tugas sehari-hari, dekan dibantu oleh tiga orang

pembantu dekan, yang bertanggungjawab langsung kepada dekan.

Pembantu dekan sebagai pelaksana tugas sehari-hari dekan terdiri atas:

1) Pembantu Dekan Bidang Akademik.

Pembantu Dekan Bidang Akademik disebut juga Pembantu

Dekan I, yang mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin

pelakasanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan I

mempunyai fungsi:

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

a) Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan

b) Pembinaan tenaga pengajar dan tenaga peneliti

c) Persiapan program pendidikan baru bagi berbagai tingkat maupun

bidang

d) Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya penalaran

mahasiswa

e) Perencanan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan penelitian

dengan unsur pelaksanaan di lingkungan UNS

f) Pengolahan data yang menyangkut pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat di bidang masing-masing

g) Kerjasama dengan semua unsur pelaksanaan di lingkungan UNS

dalam setiap usaha dibidang pengabdian kepada masyarakat serta

usaha penunjangnya

2) Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.

Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan

disebut juga Pembantu Dekan II, mempunyai tugas membantu dekan

dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidangadministrasi umum

dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan

II mempunyai fungsi:

a) Pengolahan keuangan

b) Pengolahan kepegawaian

c) Pengolahan perlengkapan

d) Pengolahan kerumahtanggaan, pemeliharaan ketertiban dan

ketatausahaan

e) Penyelengaraan hubungan masyarakat

f) Pengolahan data yang menyangkut bidang administrasi umum

3) Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan disebut Pembantu

Dekan III mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin

pelaksaanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

kesejahteraan mahasiswa. Untuk melaksanakan tugas tersebut,

Pembantu Dekan III mempunyai fungsi:

a) Pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf pengajar

dalam pengembangan sikap dan orientasi serta kegiatan mahasiswa

antara lain dalam seni budaya dan olahraga sebagai bagian

pembinaan sivitas akademika yang merupakan sebagaian dari tugas

pendidikan tinggi pada umumnya.

b) Pelaksanaan usaha kesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan

dan penyuluhan bagi mahasiswa.

c) Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa yang

diprogramkan oleh Pembantu Dekan I.

d) Kerjasama dengan semua unsur pelaksana dilingkungan UNS

dalam setiap usaha dibidang kemahasiswaan.

e) Penciptaan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan

pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan kesatuan dan

persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

b. Unsur Pelaksana Akademik

1) Jurusan

Jurusan adalah unsur pelaksana akademika pada fakultas

dibidang studi tertentu dan berada dibawah dekan. Jurusan dipimpin

oleh seorang ketua jurusan yang dipilih dari antara tenaga pengajar

dan bertanggungjawab langsung kepada dekan. Dalam melaksanakan

tugas sehari-hari ketua jurusan dibantu oleh sekertaris jurusan.

Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan

akademik, dan professional, terknologi, ilmu pengetahuan, kesenian

tertentu. Untuk melaksanakan tugas tersebut, jurusan mempunyai

fungsi:

a) Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu,

teknologi, atau seni tertentu bagi program pendidikan yang ada.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta seni tertentu.

c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat.

d) Melakukan pembinaan sivitas akademika tingkat jurusan.

2) Program Studi

Program studi adalah unsur pelaksana akademik pada jurusan di

bidang studi tertentu yang berada di bawah ketua jurusan. Prosgram

studi dipimpin oleh semua ketua yang dipilih diantara tenaga pengajar

dan bertanggungjawab langsung kepada ketua jurusan.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari ketua program studi

mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dalam cabang ilmu

pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu sesuai dengan program

pendidikannya. Untuk melaksanakan program tersebut, program studi

mempunyai fungsi:

a) Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.

b) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni tertentu.

c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat.

d) Melakukan pembinaan sivitas akademika tingkat program studi.

3) Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang

berada dibawah dan bertanggungjawab langsung pada dekan.

Dosen terdiri dari dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen

tamu. Jenis dan jenjang kepangkatan pengajar diatur sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dosen mempunyai tugas

untuk mengajar, membimbing dan melatih mahasiswa serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5. Fasilitas Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

Usahanya untuk memperlancar kegiatan perkuliahan, Program Studi

Pendidikan Ekonomi memberikan fasilitas kepada mahasiswa berupa

laboratorium dan perpustakaan.

a. Laboratorium

Laboratorium merupakan perangkat penunjang pelaksanaan

pendidikan pada jurusan tingkat akademik maupun profesional.

Laboratorium di FKIP UNS tidak mengacu pada jurusan tetapi pada

program studi. Sehingga setiap program studi mempunyai laboratorium

yang dipimpin oleh ketua laboratorium yang bertanggung jawab kepada

ketua program studi.

Program Studi Pendidikan Ekonomi memiliki laboratorium terpadu

berupa laboratorium komputer. Masing-masing BKK juga memiliki

laboratorium praktik, yaitu :

1) BKK PAP : Laboratorium Mini Office

2) BKK PAK : Laboratorium Bank Mini

3) BKK PTN : Laboratorium Penjualan (Mini Market TANIA)

Selain itu, Prodi Pendidikan Ekonomi juga akan berencana

membuat Laboratorium Kewirausahaan Terpadu yang dikerjakan oleh

ketiga BKK secara terpadu. Sehingga lulusan dari Prodi Pendidikan

Ekonomi yang menjadi guru SMK dapat menjadi pembimbing dalam

praktik kewirausahaan di sekolah.

b. Perpustakaan

Perpustakaan mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan.

Keberadaan perpustakaan merupakan suatu usaha dalam memperlancar

proses kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi. Perpustakaan juga memiliki fungsi pelayanan bahan pustaka dan

kegiatan lain dalam hal pendidikan dan pengajaran, penelitian serta

pengabdian baik kepada masyarakat, mahasiswa, dosen dan karyawan di

lingkungan FKIP pada khususnya dan Universitas Sebelas Maret pada

umumnya.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Selain perpustakaan fakultas, masing-masing BKK di Program

Studi Pendidikan Ekonomi telah memiliki tempat baca yang mempunyai

buku-buku sesuai dengan bidangnya. Hal ini juga mempermudah

mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Administrasi maupun

Pendidikan Tata Niaga dalam kegiatan perkuliahan.

1. ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret

ICT Center FKIP UNS merupakan Unit pelayanan FKIP UNS dalam

bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mempunyai fungsi utama

dalam pengelolaan sistem informasi dan jaringan komputer di FKIP UNS.

Sebagai unit yang bertugas memberikan layanan informasi terhadap seluruh

aktivitas akademika ICT Center FKIP UNS secara organisasi bertanggung

jawab langsung terhadap Dekan melalui Pembantu Dekan I Bidang

Akademik.

a. Tugas pokok dan fungsi ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret.

1) Tugas Pokok ICT Center

ICT Cenetr mempunyai tugas dalam pengelolaan sistem informasi dan

jaringan komputer di FKIP UNS, penyediaan informasi untuk

masyarakat internal kampus dan eksternal kampus termasuk berbagai

pelatihan teknologi informasi.

2) Fungsi ICT Center

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, ICT Center Menjalankan

fungsi pelayanan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi

FKIP UNS dan pemberdayaan SDM yang meliputi antara lain:

a) Memberi pelayanan informasi untuk keperluan pengambilan

keputusan antara lain menyangkut informasi akademik, informasi,

kepegawaian, informasi sarana prasarana, dan informasi keuangan

dan semua informasi yang termasuk dalam e-education dan e-

administrative.

b) Menyediakan., memelihara dan mengembangkan sarana dan

prasarana komunikasi data baik internal (intranet) maupun

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

eksternal (internet) sehingga informasi online dapat dinikmati

oleh masyarakat kampus.

c) Mengadakan Pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan SDM

dibidang teknologi informasi

d) Melaksanakan pemeliharaan perangkat keras, perangkat lunak,

basis data serta informasi agar data dan informasi fakultas selalu

up-to-date dan tersedia setiap saat.

e) Mendukung seluruh kegiatan dan proses yang membutuhkan

dukungan ICT dalam Fakultas.

f) Mendukung aktivitas non-rutin seperti Program Sertifikasi Guru

(PSG), Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ/PPKHB),

workshop-workshop bidang ICT dalam pembelajaran dan lain

sebagainya.

g) Melaksanakan percepatan pengembangan LPTK melalui

teknologi infomasi dan komunikasi baik internal dan eksternal.

Untuk menjamin terlaksananya fungsi ICT Center FKIP UNS,

maka disusun struktur organisasi yang terlampir.

b. Job Description ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret

1) Ketua ICT Center FKIP UNS

Rumusan Tugas dari ketua ICT Center yaitu Menyusun Rencana,

membagi tugas, memberi arahan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan ICT Center FKIP UNS serta memberi layanan

kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk

kelancaran tugas. Selain rumusan tugas dari ketua ICT ada juga

uraian tugas, antara lain:

a) Menyusun rencana dan program kerja ICT Center FKIP UNS

sebagai pedoman pelaksanaan tugas

b) Membagi tugas, memberi arahan dan menilai prestasi kerja

bawahan

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

c) Mengkoordinasikan pelaksanaan komputerisasi data

berdasarkan masukan dari unit yang membidangi sistem

informasi

d) Memberi layanan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan

unit yang membidangi

e) Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

komputer

f) Menyusun usulan penambahan perangkat keras sesuai dengan

kebutuhan

g) Menyusun laporan ICT Center FKIP UNS sesuai dengan hasil

yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2) Tim Pakar

Bertugas untuk memberikan pertimbangan, pelatihan, dan berbagai

pengembangan sesuai dengan kepakarannya.

3) Tim Kerjasama

Tim Kerjasama bertugas untuk berusaha meningkatkan kerjasama

baik internal kampus maupun ekternal kampus.

4) Sekertaris

Sekertaris bertugas untuk membantu Ketua ICT Center dalam

menyusun rencana, membagi tugas, memberi arahan, memantau dan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ICT Center serta memberi

layanan kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku

untuk kelancaran tugas.

5) Listrik/Hardwere

Tugas dari Listrik/Hardwere adalah:

a) Menyusun rencana pengembangan hardware sesuai kebutuhan

lembaga.

b) Memberikan rekomendasi spesifikasi dan harga hardware yang

diajukan kepada pimpinan.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c) Melakukan perawatan hardware dan sistem operasi komputer

dan multimedia di lingkungan universitas

6) Programming

Tugas dari Programming adalah:

a) Menganalisa Sistem Informasi Managemen (SIM) yang

dibutuhkan.

b) Memberikan usulan Pengembangan SIM.

c) Mendesain dan membangun SIM yang diperlukan.

d) Memelihara SIM yang berjalan.

e) Memberi pelatihan aplikasi SIM sesuai kebutuhan unit lain .

f) Mengatur account dan password untuk keperluan admin dan

user web.

7) Networking

Tugas dari Networking adalah:

a) Menangani instalasi dan perbaikan server–server.

b) Melakukan pengecekan server-server.

c) Menangani instalasi dan perbaikan hotspot.

d) Melaksanan perbaikan perangkat jaringan berdasarkan

keluhan.

e) Melakukan instalasi perangkat keras jaringan.

f) Mengatur keamanan server dan firewall.

g) Membantu merencanakan pengembangan jaringan.

h) Melakukan pengecekan rutin infrastruktur jaringan.

8) Administrasi/Finance

Tugas dari Administrasi/Finance adalah:

a) Melayani pencatatan keluhan gangguan dari user

b) Mendokumentasikan kegiatan teknisi

c) Mendokumentasikan kegiatan ICT Center FKIP UNS

d) Mendokumentasikan keluhan gangguan dari user

e) Melakukan pencatatan administrasi keuangan intern ICT

Center FKIP UNS

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

9) Design/multimedia/web

Tugas dari design/multimedia/web adalah:

a) Membuat design multimedia yang dibutuhkan internal Fakultas

maupun permintaan pihak luar

b) Melakukan inovasi dalam pengembangan multimedia

c) Mengembangkan aplikasi dalam hal multimedia yang

dibutuhkan oleh aktivitas akademika terutama dalam

pembelajaran.

d) Instalasi, konfigurasi, dan merawat hosting dan domain agar

berjalan dengan baik

e) Bertanggung jawab untuk merencanakan, merancang,

mengelola dan memelihara situs agar tetap berjalan dengan

baik

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Di dalam sub bab ini peneliti memperoleh temuan penelitian yang

berkaitan dengan pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Temuan tersebut mencakup

pelayanan di bidang hotspot yang dikelola pihak ICT dalam rangka kenyamanan

dari penggunaan hotspot di FKIP bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa

Pendidikan Ekonomi. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan pada

bab sebelumnya, temuan penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

Kegiatan pembelajaran di FKIP berlangsung dari pagi hingga sore hari.

Tidak semua jam terdapat perkuliahan atau pembelajaran dikelas, akan tetapi

waktu yang digunakan hanyalah 1-2 jam perkuliahan kemudian jeda beberapa

jam barulah ada perkuliahan lagi dan itu berbeda dari pendidikan dibawahnya

seperti SMA, SMP, dan SD. Waktu jeda itulah membuat mahasiswa tidak

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

mempunyai kegiatan, akan tetapi ada juga mahasiswa yang saat jeda tersebut

menggunakannya untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan juga ada

yang sekedar membuka internet untuk mengisi waktu yang ada.

Para mahasiswa yang mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan yang

sekedar membuka internet tersebut biasanya menggunakan free hotspot yang

ada di FKIP. Mahasiswa kebanyakan menggunakan hotspot yang ada untuk

mencari jawaban-jawaban dari tugas yang diberikan oleh dosen dan juga

belajar di internet dengan bantuan free hospot yang telah disediakan oleh

pihak FKIP.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 5 pada wawancara

tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “… hotspot yang ada sangat

membantu jika ada tugas-tugas kuliah” dan hal tersebut senada juga

dinyatakan oleh informan 6 pada tanggal 21 juni 2012 yang mengatakan

bahwa “hotspot yang ada dapat membantu kami (mahasiswa) dalam

pembelajaran dan mempermudah mengerjakan tugas yang ada”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan, free

hotspot yang ada sangat membantu para mahasiswa dalam hal pembelajaran

ataupun dalam mencari tugas-tugas yang diberikan dosen. Free hotspot yang

ada telah disediakan untuk mahasiswa di FKIP haruslah digunakan sebaik-

baiknya dan dimanfaatkan dengan bijak.

Semakin berkembangnya dunia belajar saat ini, maka mahasiswa juga

di tuntut untuk dapat mengikutinya. Dalam dunia belajar saat ini banyak

sekali sumber-sumber belajar yang didukung oleh kecanggihan internet, oleh

sebab itulah dari pihak FKIP sendiri sudah menyiapkan free hotspot yang

akan membantu para mahasiswa belajar melalui internet. Adanya free hotspot

di FKIP telah di fungsikan untuk membantu para mahasiswa agar dapat

belajar di luar jam pelajaran ataupun membantu pembelajaran di dalam kelas.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 5 pada wawancara

tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “dampak dengan adanya

hotspot ini sangatlah dapat membantu dalam hal peningkatan belajar dan juga

pembelajaran dikelas”.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Hal serupa juga di paparkan oleh informan 6 pada tanggal 21 Juni 2012

yang mengatakan bahwa “hotspot yang ada sangat membantu dan baik sekali

untuk kami (mahasiswa) dalam hal belajar apapun didalam internet, selain itu

jika ada tugas-tugas atau mencari materi menjadi lebih mudah karena dibantu

oleh internet”.

Berdasarkan wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan

adanya hotspot yang ada di FKIP sangatlah membantu menunjang

pembelajaran khususnya para mahasiswa. Mereka dapat menggunakan

hotspot yang ada untuk mencari materi atau belajar apapun lewat internet

melalui hotspot yang telah disediakan.

Adanya hotspot di FKIP, dimanfaatkan oleh para mahasiswa khususnya

mahasiswa pendidikan ekonomi untuk, sumber belajar, sebagai pengaruh

perkembangan pengetahuan, dan untuk menjadikan mahasiswa lebih kreatif

dalam belajar.

a. Hotspot untuk akses ke sumber belajar

Hotspot digunakan untuk akses ke sumber belajar, selain digunakan

untuk mencari materi pelajaran dapat juga digunakan sebagai sarana sumber

belajar bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa harusnya tidak hanya memiliki

buku saja sebagai sumber belajar, akan tetapi pemikiran mahasiswa haruslah

lebih dari yang lain. Adanya hotspot di FKIP haruslah dijadikan sebagai

sumber belajar pula karena dengan menggunakan free hotspot yang telah

disediakan maka mahasiswa dapat mengakses internet dan belajar apa saja

yang ada di dalamnya.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni

2012 yang mengatakan bahwa ”Saya lebih tertarik dengan internet sebagai

sumber belajar, karena didalam internet semua sumber informasi lengkap

tersedia, dengan banyak sumber informasi tersebut kita dapat belajar banyak

hal”.Sementara pernyataan informan 5 pada tanggal 19 Juni 2012 yang

mengatakan bahwa “Kalau belajar dengan menggunakan buku terus lama-

lama pusing, karena harus mencari bukunya dulu, kalau memakai internet kan

tinggal apa yang di inginkan segera ada”.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa para mahasiswa lebih senang menggunakan hotspot untuk akses ke

sumber belajar dibandingkan dengan buku-buku, karena lebih praktis mencari

lewat internet dari pada mencarinya di buku. Akses ke sumber belajar yang

ada di dalam internet banyak sekali, mereka dapat membuka e-book, di dalam

e-book memuat materi-materi buku berbentuk digital, mereka tinggal

mendownload saja.

b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan

Free hotspot yang ada di FKIP dapat juga digunakan untuk

perkembangan pengetahuan. Pada saat mahasiswa menggunakan hotspot

yang ada di FKIP dan masuk kedalam internet, mereka akan membaca apa

saja yang ada di dalam internet tersebut. Dari membaca itulah pengetahuan

mereka akan bertambah seiring seringnya berinteraksi dengan internet dan

membaca isinya. Internet tidak hanya menyajikan ilmu-ilmu umum saja, akan

tetapi ilmu-ilmu yang ada kaitannya dengan perkuliahan juga banyak tersaji

di dalam internet.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “…sangat mempengaruhi, karena banyak

sekali informasi-informasi di internet yang tidak di pelajari di bangku

perkuliahan” dan hal tersebut senada dengan informan 5 pada tanggal 19 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “…banyak informasi yang dapat kita ketahui

dari internet”.

Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa di dalam internet mengandung banyak informasi-informasi dan hal-hal

yang dapat kita pelajari sendiri dan bahkan tidak diajarkan di dalam bangku

perkuliahan. Jika mereka ingin mempelajari komputer dan perangkat-

perangkatnya, mereka dapat membuka web ilmu komputer, dimana di

dalamnya sangat lengkap tersedia apa yang mereka butuhkan untuk belajar

tentang komputer.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

c. Hotspot untuk menjadikan lebih kreatif dalam belajar

Melalui hotspot yang ada di FKIP, para mahasiswa dapat menggunakan

akses internet dengan bebas. Dari akses ke internet itulah para mahasiswa

dapat berita-berita ataupun hal-hal yang mungkin belum mereka tahu.

Membaca berita-berita ataupun hal-hal itulah mereka jadi tahu dan mulai

mempelajari sedikit demi sedikit. Belajar mempraktekkan dari hasil temuan

mereka di internet lama-lama mereka mulai membuat idea atau rancangan

baru dan menjadikan mereka jadi lebih kreatif.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “…dengan adanya internet kita dapat belajar

dan menemukan banyak hal yang menjadikan kita lebih kreatif dalam belajar”

dan juga di perkuat dengan pernyataan informan 7 pada tanggal 21 Juni 2012

yang mengatakan bahwa “…di internet memberikan banyak sekali inspirasi

terutama dalam belajar, sehingga kita menjadi lebih kreatif dalam belajar”.

Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa didalam sebuah internet terdapat banyak sekali hal-hal yang belum

kita ketahui, jika kita belajar pada hal-hal tersebut akan membuat kita

menjadi lebih tahu dan menjadikan pola pikir kita lebih luas dan juga daya

kreatifitas kita akan suatu hal juga akan berkembang pula. Di dalam internet

mereka dapat membuka situs youtobe, yang mana di dalamnya terdapat

banyak sekali hasil-hasil dari orang-orang di seluruh dunia. Contohnya

mereka ingin merakit sebuah PC, mereka tinggal mencari dan mendownload

serta melihat hasil download tersebut. Melihat apa yang mereka download

tadi maka rasa ingin mencobanya pasti muncul, dan mulai merakit sedikit

demi sedikit sampai akhirnya mereka dapat merakit sebuah PC. Jika sebagai

mahasiswa maka daya kreatifitas belajarnya akan menjadi lebih baik dan

selalu meningkat.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free

Hotspot.

Mahasiswa FKIP, khususnya mahasiswa pendidikan Ekonomi pada

kesehariannya selalu berinteraksi dengan internet. Mulai dari mengerjakan

tugas, mancari materi, membuka web-web non pendidikan, dan lain

sebagainya. Untuk menunjang hal tersebut, pihak kampus telah memberikan

kemudahan dalam akses internet yaitu dengan di pasangnya hotspot di

lingkup FKIP.

Adanya hotspot di lingkup FKIP akan membantu para mahasiswa untuk

dapat selalu berinteraksi dengan internet. Pada saat penggunaan hotspot

tersebut tidaklah selancar apa yang di inginkan, akan tetapi kadang ada

hambatan-hambatan pada saat penggunaan hotspot tersebut.

Hambatan yang di temui oleh mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP

Universitas Sebelas Maret terhadap hotspot yang ada antara lain:

a. Bandwidth

Pada sebuah hotspot dapat di ketahui koneksinya cepat ataupun

lambat tergantung dari bandwidth yang di keluarkan oleh pusatnya.

Hotspot di FKIP pun begitu juga, kecepatan dari hotspot di FKIP dapat

cepat jika dari ICT (Information and Communications Technologies) di

berikan bandwidth tinggi.

Berbeda jika pada saat pemakaian hotspot mengalami lemot, lelet

dan sebagainya itu belum tentu dari pihak ICT (Information and

Communications Technologies) memberikan bandwidth rendah, tapi bisa

dari faktor pengguna yang banyak, jadi antara pengguna yang banyak

dengan bandwidth yang di keluarkan oleh pihak ICT standar.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 2 pada tanggal 12

Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Hambatan-hambatan yang ada antara

lain yaitu pertumbuhan bandwith dengan pertumbuhan user tidak

seimbang…”, selain itu senada dengan informan 2, informan 7 pada

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

tanggal 21 Juni 2012 mengatakan bahwa “…terkadang hotspotnya masih

sering lelet, mungkin karena terlalu banyak pengguna”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa hotspot di FKIP masih mempunyai kelemahan di bidang bandwidth

dimana dari apa yang di keluarkan oleh pihak ICT tetap saja masih belum

bisa mengimbangi para pengguna, baik mahasiswa, dosen, dan pegawai

FKIP.

b. Lokasi

Hotspot yang ada di FKIP sangatlah banyak jumlahnya dan

tersebar di tiap gedung-gedung. Bagi mahasiswa sangatlah mudah jika

ingin menggunakan hotspot yang ada, kerena sudah tersedia tiap gedung-

gedung, akan tetapi tetap ada juga tempat-tempat khusus dimana sinyal

dari hotspot tidak dapat masuk atau tertutup sesuatu seperti gedung,

pohon, dan sebagainya.

Hal tersebut sesuai pernyataan dari informan 5 pada tanggal 19 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “…tempat-tempat tertentu kadang-kadang

belum ada hotspotnya”, selain itu ditambahkan oleh informan 8 pada

tanggal 21 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…soalnya masih ada

tempat yang tidak bisa untuk hotspotan”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa penyebaran dan juga ruang lingkup dari pada hotspot di FKIP

sudahlah dimaksimalkan dari pihak ICT (Information and

Communications Technologies), akan tetapi masih ada tempat-tempat yang

belum dapat digunakan sebagai tempat hospot dan membuat khususnya

mahasiswa menjadi kesulitan dalam menggunakan fasilitas yang ada.

c. Blankspot

Faktor lain yaitu adanya blankspot, yang sangat mengganggu para

pengguna khususnya mahasiswa jika untuk menggunakan hotspot.

Blankspot bisa terjadi kapan saja tanpa mahasiswa ketahui, biasanya

ditandai dengan adanya hotspot yang hidup akan tetapi setelah kita

menggunakan hotspot tersebut tidak dapat masuk kedalam internet.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Blankspot dapat menipu pengguna dan adanya blankspot juga dapat terjadi

secara bersamaan pada tempat yang berbeda.

Hal tersebut sesuai pernyataan dari informan 2 pada tanggal 12 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “Jarak jangkau hotspot sudah dapat

menjangkau keseluruh FKIP, akan tetapi tidak menutup kemungkinan

terjadi blankspot…”, selain itu ditambanhkan oleh informan 3 pada tanggal

12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Sudah menjangkau seluruh

wilayah di FKIP cuma ada beberapa titik blankspot di ruangan yang minim

komunitas mahasiswa atau dosen”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa pengadaan sinyal hotspot sudah dapat menjangkau ke seluruh

FKIP, akan tetapi adanya titik blankspot dapat terjadi dimana saja dengan

waktu yang tidak dapat di perhitungkan.

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang

ada, dari pihak ICT (Information and Communications Technologies)

sudah selalu mengantisipasi dari berbagai hal yang menghambat

kelancaran hotspot di FKIP Universitas Sebelas Maret. Hambatan-

hambatan tersebut sudah mulai di upayakan untuk di tindak lanjuti oleh

pihak ICT (Information and Communications Technologies) dengan

bantuan fakultas guna pemanfaatan free hotspot yang ada di FKIP.

Upaya yang dilakukan oleh pihak ICT (Information and

Communications Technologies) guna menanggulangi koneksi ke internet

yang lemot, lelet, loading masih lama, dan sebagainya yaitu dengan cara:

a. Bandwidth

Untuk dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada

dengan cepat dan mudah dalam masuk kedalam internet, peranan

bandwidth menjadi faktor utama dalam penentuan tersebut. Besar

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

kecilnya bandwidth berpengaruh bagi lancar tidaknya internet yang

digunakan. upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan seperti lemot,

putus-putus, dan lain sebagainya tersebut yaitu dengan upgrade alat-

alat hospot yang ada dan penambahan bandwidth sesuai dengan

kebutuhan.

Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “hotspot di FKIP ini sudah ada dari

tahun 2008, jadi sudah saatnya dilakukan peremajaan” dan juga

ditambahkan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang

mengatakan bahwa “masing-maing user baik mahasiswa atau dosen

mempunyai kesetaraan dalam hal pembagian bandwidth yaitu 256

kb/s. Tergantung penggunaan masing-masing user”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam penyaluran bandwidth akan dapat dibedakan

sesuai dengan kebutuhan, serta dalam pengelolaan hotspot juga akan

di perbaharu guna peningkatan dari hotspot tersebut.

b. Lokasi

Hotspot di FKIP sudah dibuat dan dirancang guna memberikan

fasilitas yang memadai bagi komponen-komponen di dalamnya dan

khususnya untuk pembelajaran para mahasiswa. Ternyata tidak semua

lokasi dapat di gunakan untuk akses hotspot ke internet, adapun

kesalahan tersebut bermula dari terdapatnya lokasi di FKIP yang mana

lokasi tersebut sangat sulit dilewati sinyal dari hotspot tersebut.

Dengan menggabungkan banyak SSID akan dapat memperluas jarak

jangkau.

Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “menjadikan satu SSID tersebut, akan

tetapi dapat di akses oleh semua”, selain itu ditambahkan oleh

informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa

“menjadikan satu SSID tersebut, akan tetapi dapat di akses oleh

semua”.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam mengatasi hambatan yang ada, dari pihak

pengelola telah menggunakan cara penggabungan dari banyak SSID

menjadi satu atau dipusatkan ke sebuah SSID saja.

c. Blankspot

Selain adanya faktor lokasi-lokasi yang dapat digunakan untuk

pengguanan hotspot ditambah adanya blankspot dimana user tidak

dapat masuk dan menggunakan akses hotspot yang ada untuk internet.

Hal ini juga sangat di khawatirkan oleh pihak ICT (Information and

Communications Technologies) sendiri, karena adanya blankspot ini

tidak dapat di perkirakan waktunya. Pihak ICT pun segera melakukan

pengecekan dan updating agar adanya blankspot dapat di minimalisir

sekecil mungkin, serta akan di buat WDS (wireless distribution

system).

Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni

2012 yang mengatakan bahwa “Jarak jangkau hotspot sudah dapat

menjangkau keseluruh FKIP, akan tetapi tidak menutup kemungkinan

terjadi blankspot, jadi pihak ICT (Information and Communications

Technologies) selalu berusaha meminimalisir blankspot tersebut”,

selain itu ditambahakan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012

yang mengatakan bahwa “Rencana akan dibuat sistem WDS (wireless

distribution system) untuk meminimalisir semua blankspot yang ada di

FKIP”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa dari pihak ICT (Information and Communications

Technologies) selalu melakukan pengecekan dan update guna

memperkecil adanya blankspot di kawasan FKIP. Selain itu pihak ICT

(Information and Communications Technologies) juga merencanakan

akan dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system) yang mana

akan dapat meminimalkan semua blankspot yang ada di FKIP.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

C. Pembahasan

Pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas sumber

daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tersebut tidak terlepas dari

pada media penunjang pendidikan. Media penunjang membuat sumber daya

manusia menjadi tidak kalah dengan sumber daya manusia negara lain. Pengadaan

media pendukung bagi pembelajaran sangatlah penting keberadaannya, karena

dengan adanya media pendukung yang tepat maka akan didapat suatu hasil yang

maksimal.

Fasilitas free hotspot yang ada di FKIP merupakan sebuah media

pendukung juga, karena dengan adanya free hotspot di FKIP proses pembelajaran

menjadi lebih maksimal. Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan dosen saat

dikelas saja, akan tetapi diluar kelas pun dapat memanfaatkan fasilitas free hotspot

yang ada guna menunjang proses pembelajaran juga. Adanya free hotspot di FKIP

dengan pembelajaran di dalam kelas seperti mahasiswa disuruh untuk membuka

blog dari dosen, kemudian disuruh mempelajari materi dalam blog tersebut

ataupun mengerjakan soal yang telah tersedia didalamnya. Free hotspot di FKIP

tersebut tidak hanya dapat digunakan sebagai media belajar di kelas saja, akan

tetapi saat usai kuliah pun jika mahasiswa ingin mencari berita-berita atau mencari

tugas yang diberikan dosen, maka free hotspot yang ada dapat digunakan.

Mahasiswa FKIP telah di berikan NIM dan juga PIN, yang mana dapat digunakan

untuk login atau masuk kedalam hotspot di FKIP. Pemberian NIM dan PIN

tersebut dapat digunakan untuk masuk ke hospot yang ada di FKIP dan dapat

menggunakan internet kapan saja dan gratis bagi mahasiswa FKIP.

Free hotspot di FKIP tersebut tentunya dapat membantu sekali khususnya

mahasiswa pendidikan ekonomi dalam proses pembelajaran, akan tetapi jika para

mahasiswa dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada tersebut dengan

seenaknya dan menggunakan untuk hal negatif maka pemanfaatan dari fasilitas

free hotspot di FKIP akan sangat sia-sia. Berbeda jika dalam menggunakan

fasilitas free hotspot tersebut dengan bijak dan tidak menggunakannya untuk hal

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

negatif, maka pemanfaatan fasilitas free hotspot tersebut dapat tepat sasaran dan

juga dapat meningkatkan proses pembelajaran khususnya mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret .

FKIP UNS sendiri dalam pengelolaan free hotspotnya menggunakan tipe

koneksi ke internet dengan LAN (Lokal Area Network) yaitu jaringan komputer

yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil saja. Saat ini kebanyakan LAN

berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch,

yang mana kecepatan transfer data 10, 100, 1000 Mbit/s, selain teknologi

EEthernet, saat ini teknologi 802.11 (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering

digunakan untuk membentuk LAN.

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

Adanya free hotspot di FKIP sangat berperan penting bagi peningkatan

proses pembelajaran. Hal tersebut diutarakan pada saat wawancara,

mahasiswa di FKIP tersebut memanfaatkan untuk proses pembelajaran.

Proses pembelajaran kebanyakan dilakukan di dalam perkuliahaan, akan

tetapi tidak menutup kemungkinan adanya mahasiswa yang belajar di luar

jam kuliah.

Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dan belajar jika di

tunjang dengan media pendukung maka dalam belajar akan menyenangkan

dan tidak membosankan. Dalam hal ini medianya berupa laptop dan hotspot,

dari situ kita dapat masuk kedalam internet dan belajar dari apa yang ada di

dalam internet tersebut. Menurut Sardiman A.M (2001:20), mengatakan

bahwa “Belajar adalah upaya perubahan tingkat atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan

meniru dan lain sebagainya”.

Menurut Hardjito (2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri

bagi pelajar guna pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu:

1) Hotspot sebagai akses ke sumber informasi

Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh

dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah

akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Buku-

buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga

akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak

memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan

mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia

banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi

konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain.

Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk

mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk

mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan

pengembangan bagi diri mereka sendiri.

2) Hotspot sebagai akses ke pakar

Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang

dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu

tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli

yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau

kemampuan berfikir kritisnya.

3) Hotspot sebagai media kerjasama

Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat

dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih

efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat

dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau

saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal,

dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami

perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat

membantu proses berfikir kritis mereka.

Teori diatas jika diterapkan di dalam FKIP maka akan didapatkan lima

macam penggunaan dari free hotspot, yaitu:

a. Hotspot untuk sumber belajar

Sumber belajar banyak sekali bentuknya, salah satunya hotspot.

Untuk dapat mengakses internet secara gratis, maka para mahasiswa di

FKIP memerlukan free hotspot yang telah disediakan oleh fakultas, dari

situ para mahasiswa dapat masuk dan menggunakan internet sebebasnya.

Internet didalamnya mempunyai banyak sekali data-data dan informasi-

informasi, baik dalam hal pendidikan maupun non pendidikan dan semua

menjadi satu di dalamnya, dengan menggunakan search engine dari

google ataupun lainnya kita dapat mencari apapun.

Sumber belajar dapat di gunakan dosen untuk memberikan materi

didalam kelas, akan tetapi bagi para mahasiswa, sumber belajar dapat di

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

gunakan untuk belajar di luar jam kuliah dan juga sebagai tambahan dari

materi yang di berikan oleh dosen saat perkuliahan. Menurut Rusman

(2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu komponen yang

membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain

adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar

mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Peranan hotspot

untuk akses ke sumber belajar yaitu yang mana saat di dalam perkuliahan

para mahasiswa kurang dalam materi dan ilmu maka sesuai perkuliahan

dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada untuk menambah

materi dan juga pelengkap dari buku-buku yang ada.

b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan

Perkembangan pengetahuan sekarang ini sangatlah berkembang

pesat dan maju. Pengetahuan sangat banyak bentuknya, mulai dari

pengetahuan umum, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain

sebagainya. Dari pengetahuan yang banyak tersebut kita dapat mengetahui

berbagai hal yang mungkin belum pernah kita tahu.

Pengetahuan yang kita tahu kebanyakan berasal dari buku, akan

tetapi dengan perkembangan zaman dan teknologi maka pengetahuan yang

awalnya kebanyakan dari buku-buku, sekarang mulai tergeser dengan

adanya internet. Internet tidak hanya memiliki data-data tertentu saja, akan

tetapi dalam internet seluruh pengetahuan dari mulai pengetahuan umum,

pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain sebagainya juga terdapat

didalamnya.

Penggunaan free hotspot yang ada di FKIP tersebut juga dapat

berguna untuk perkembangan pengetahuan para mahasiswa, khususnya

mahasiswa pendidikan ekonomi. Waktu luang yang ada dapat

dimanfaatkan mahasiswa untuk membuka internet dan membaca apa saja

yang ada dan hal tersebut akan membuat perkembangan pengetahuan dari

para mahasiswa akan meningkat. Jika dalam menggunakan fasilitas free

hotspot tersebut sering, maka pengetahuannya akan terus dan terus

berkembang dan bertambah.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

c. Hotspot untuk menjadikan lebih kreatif dalam belajar

Kreatif merupakan bagian dari kemampuan seseorang, dan kreatif

tersebut dapat dimiliki setiap orang. Dari sebuah kreatif tersebut seseorang

dapat menciptakan sesuatu hal yang mana belum digunakan orang lain,

ataupun dapat mengubah penemuan lebih baik dan sempurna.

Para mahasiswa yang menggunakan free hotspot yang ada dan para

mahasiswa tersebut saat mencari informasi-informasi tentang suatu hal,

terkadang mereka menemukan suatu barang-barang tertentu ataupun

informasi tertentu yang mana mahasiswa belum tahu, setelah membacanya

jadi tahu. Dari hal tersebut pastilah akan terpikir dan juga terinspirasi dari

bacaan tersebut dan mulai membuat sesuatu yang baru.

Berdasarkan wawancara, yang menyatakan bahwa didalam internet

terdapat banyak sekali inspirasi terutama dalam masalah belajar dan

pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat membacanya dan menjadikan

mahasiswa kreatif dalam belajarnya.

d. Hotspot sebagai akses ke pakar

Hotspot sebagai akses ke pakar dengan maksud, dari hotspot

tersebut kita dapat masuk ke internet dan dapat berinteraksi dengan orang

lain dan juga pakar-pakar tertentu. Di dalam internet kita dapat melakukan

apapun dan juga dapat berbicara dengan orang di manapun di seluruh

dunia.

Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang dan

waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu tempat dapat

berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa

membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritisnya.

e. Hotspot sebagai media kerjasama

Hotspot sebagai media kerjasama, dengan maksud kita dapat

menggunakan internet untuk melakukan kerjasama dengan orang lain.

Sebagai mahasiswa kita dapat berkerjasama dengan Universitas lainnya

guna peningkatan pembelajaran ataupun pengetahuan lainnya.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam

bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien. Seperti

yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat dengan pelajar di tempat

lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan bertukar informasi

mengenai suatu hal, dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami

perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat membantu

proses berfikir kritis mereka.

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi

FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot.

Free hotspot merupakan salah satu fasilitas yang di barikan oleh

fakultas untuk penunjang proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan

lebih efektif dan efisien jika penggunaan dari free hotspot tersebut sesuai

dengan sasaran. Sasaran tersebut dapat berupa free hotspot di gunakan sebaik-

baiknya dalam hal mencari tugas-tugas, kemudian free hotspot yang ada di

gunakan untuk belajar baik di jam perkuliahan maupun diluar jam

perkuliahan.

Belajar tidak harus dari buku saja, dengan adanya free hotspot dapat

lebih melengkapi yang mana di dalam buku belum ada, kemudian kita cari di

dalam internet melalui free hotspot yang telah disediakan fakultas. Internet

merupakan suatu tempat yang menyimpan banyak sekali data-data dan juga

informasi dari seluruh dunia. Menurut Brace (dalam Prawiradilaga dan

Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang lebih popular dengan

sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang

menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia”.

Penggunaan free hotspot di FKIP pastilah mempunyai permasalahan

dan juga hambatan-hambatan. Untuk masalah hambatan, terdapat dua

hambatan yang dialami dari pihak ICT (Information and Communications

Technologies) selaku pengelola free hotspot di FKIP dan juga hambatan yang

di temui oleh para user yang mana adalah mahasiswa.

Hambatan dimulai dari pihak ICT (Information and Communications

Technologies) dalam wawancaranya menyebutkan bahwa dari pihak ICT

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(Information and Communications Technologies) sendiri sampai binggung,

karena pertumbuhan dari bandwidth yang mana kecepatan yang di keluarkan

dari ICT (Information and Communications Technologies) untuk dapat masuk

dan mengakses kedalam internet dengan user yang mana disini pengguna

yaitu mahasiswa, tidak dapat seimbang, lebih banyak pengguan dari pada

bandwidth atau kecepatan yang di gunakan untuk mengakses tersebut.

Hambatan berikutnya datang dari mahasiswa selaku pengguna

terbanyak dari free hotspot yang ada di FKIP. Hambatan yang dihadapi

mahasiswa dalam penggunaan hotspot yaitu:

a. Bandwidth

Bandwidth merupakan kecepatan yang berguna untuk mempercepat

koneksi ke internet. Besar kecilnya bandwidth yang di berikan pusat,

dimana disini sebagai pusat hotspot di FKIP adalah ICT (Information and

Communications Technologies) nantinya akan menjadi cepat tidaknya

koneksi ke dalam internet.

Hal tersebut telah diutarakan dalam wawancara, yang mana pada

setiap bagian telah mendapat 800 kb/s. Bandwidth 800 kb/s tersebut jika

digunakan untuk 2 sampai 3 pengguna sudahlah cukup lancar, bahkan

untuk membuka youtobe tanpa buffering. Hal tersebut jika penggunanya 2

sampai 3, akan tetapi ditambahakan oleh informan lain bahwa 800 kb/s

tersebut masih di bagi lagi ke bagian bawah dan sampai dengan akhir di

dapat bandwidth sekitar 256 kb/s.

Bandwidth sebesar 256 kb/s tersebut sangatlah kurang jika

dibandingkan dengan pengguna yang cukup banyak, apalagi mahasiswa

tiap tahun bertambah dan juga pemilik laptop juga akan bertambah. Jika

dalam penyaluran bandwidth cuma sebesar itu secara terus menerus,

proses pembelajaran juga sangat terhambat.

b. Lokasi

Penempatan titik-titik hotspot di seluruh FKIP sudah sekitar 60 titik

dan tersebar di 6 bagian, yaitu kampus Kentingan, kampus Ngoresan,

kampus Manahan, kampus Kleco, kampus Pabelan dan kampus Kebumen.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Jika dibagi kedalam tiap-tiap bagian, maka akan didapat 10 titik hotspot di

tiap bagian.

Terdapatnya 10 titik hotspot di FKIP kampus kentingan merupakan

nilai lebih tersendiri dibandingkan fakultas lain yang hanya memiliki titik

hotspot sedikit. Untuk masalah penempatan, di tiap gedung sudah di

berikan hotspot tersendiri dan juga jarak antar gedung tidak terlalu jauh,

akan tetapi berdasarkan wawancara, masalah berikutnya adalah tidak

semua tempat di FKIP kampus kentingan bisa digunakan untuk masuk

kedalam hotspot yang ada.

Berdasarkan wawancara dengan mahasiswa, masalah lain yaitu

adanya lokasi-lokasi yang belum dapat digunakan untuk menggunakan

free hotspot. Hal tersebut akan menjadi hambatan lain dari penggunaan

ataupun pemanfaatan free hotspot yang ada guna peningkatan

pembelajaran di FKIP

c. Blankspot

Berdasarkan wawancara dengan pihak pengelola hotspot, masalah

lain yaitu adanya blankspot di berbagai tempat. Blankspot merupakan titik-

titik tertentu yang mana pengguna tidak dapat mengakses kedalam hotspot.

Hal tersebut akan menjadi hambatan lain dari penggunaan ataupun

pemanfaatan free hotspot yang ada guna peningkatan pembelajaran di

FKIP dan selain itu adanya blankspot tidak dapat di duga datangnya.

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan

ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

Pada dasarnya hambatan-hambatan yang ada tersebut dapat dicarikan

upaya dan juga solusi untuk menanggulanginya. Upaya dalam mengatasi

hambatan-hambatan tersebut dimulai dari pihak pusat, yang mana selaku

pengelola hotspot di FKIP yaitu ICT (Information and Communications

Technologies). Pihak ICT (Information and Communications Technologies)

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

sendiri akan terus mengawasi dan segera menindaklanjuti dari masalah-

masalah dan juga hambatan yang terjadi dalam hotspot di FKIP tersebut.

Hambatan yang pertama yaitu tentang pertumbuhan bandwidth dengan

pertumbuhan user atau pengguna yang tidak stabil. Pihak ICT (Information

and Communications Technologies) mengetahui hal tersebut dan segera

meminta tambahan bandwidth untuk FKIP kepada PUSKOM atas nama

fakultas, hal tersebut dilakukan guna meningkatkan bandwidth yang ada agar

lebih tinggi lagi dan dapat stabil serta seimbang dengan pengguna atau user.

Upaya berikutnya yang dilakukan pihak ICT (Information and

Communications Technologies) dalam hal mengatasi hambatan-hambatan

yang ada yaitu:

a. Bandwidth

Hambatan berikutnya yang tidak kalah penting yaitu masalah

bandwidth, yang mana telah disebutkan di atas bahwa untuk hasil terakhir

dari tiap-tiap bagian hanya mendapatkan 256 kb/s, dan masalah tersebut

belum dibagi lagi oleh para pengguna yang tidak lain adalah mahasiswa.

Bandwidth yang hanya 256 kb/s, jika dibandingkan dengan jumlah

pengguna yang mana tiap saat akan terus bertambah, membuat

perbandingan antara pengguna dan juga bandwidth tidak seimbang.

Pihak ICT (Information and Communications Technologies)

melakukan upaya dengan cara merekomendasikan tambahan bandwidth

kepada fakultas, dan nantinya dari fakultas akan meminta tambahan ke

PUSKOM. Hal tersebut akan selalu dilakukan oleh pihak ICT (Information

and Communications Technologies) agar selalu dapat menjaga

keseimbangan antara pengguna dan juga bandwidth, selain itu pihak ICT

sendiri juga akan mambagi bandwidth yang ada sesuai dengan kebutuhan

para penggunanya. Jika sudah stabil maka dalam memanfaatkan dan

menggunakan free hotspot yang ada akan dapat lebih efektif dan efisien,

serta proses pembelajaran akan lebih meningkat.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

b. Lokasi

Hambatan yang dihadapi oleh pihak ICT (Information and

Communications Technologies) selanjutnya adalah masalah lokasi yang

mana tidak dapat digunakan untuk masuk kedalam hotspot yang ada dan

juga adanya blankspot. Upaya dari masalah tersebut yaitu berupa

panyatuan dari SSID (Service Set Identifier), yang mana untuk saat ini

masih banyak SSID (Service Set Identifier) yang ada di FKIP dan dari

pihak ICT (Information and Communications Technologies) akan

menyatukannya kedalam satu SSID (Service Set Identifier) dan juga dapat

diakses oleh semuanya, serta jarak jangkau serta lokasinya kan terjamah

semua.

c. Blankspot

Untuk menanggulangi adanya blankspot, dari pihak ICT sendiri akan

menggunakan sistem WDS (wireless distribution system), yang mana

sistem tersebut dapat meminimalisir blankspot yang ada diseluruh FKIP,

jadi penggunaan dan pemanfaatan dari hotspot dapat berjalan dengan baik.

Rencana kedepan dari pihak ICT (Information and Communications

Technologies) yaitu seluruh hotspot di FKIP akan menggunakan fiber optic guna

lebih memperlancar sinyal hotspot yang ada. Hotspot dengan sinyal yang cepat

dan lancar akan terwujud, serta proses pembelajaran ikut meningkat pula.

Pengguna akan lebih banyak lagi serta pembelajaran yang dinantikan yaitu e-

learning akan dapat terwujud dan terlaksana. Jika hal tersebut sudah terealisasikan

maka peningkatan prestasi akan semakin banyak.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, dapat ditarik

kesimpulan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa

pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

a. Hotspot untuk akses ke sumber belajar

b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan

c. Hotspot untuk menjadikan belajar lebih kreatif

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi

FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot.

a. Bandwidth

b. Lokasi

c. Blankspot

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan

free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP

Universitas Sebelas Maret.

a. Penambahan bandwidth

b. Penyatuan dari SSID, upgrade, pengecekan

c. Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system)

d. Pergantian kabel dengan fiber optik (akan direalisasikan awal 2013)

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi penelitian yang dapat di

temukan dengan pemanfaatan free hotspot area dalam proses pembelajaran

mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Implikasi yang

ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

1. Dengan adanya pemanfaatan free hotspot dapat menunjung proses

pembelajaran mahasiswa, khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi.

2. Dengan adanya free hotspot dapat dimanfaatkan oleh Program Studi

Pendidikan Ekonomi, dosen, staff, dan lain-lain guna untuk memperoleh

informasi, kegiatan-kegiatan yang berkenaan pada FKIP.

3. Dengan adanya hotspot pembelajaran e-learning akan dapat terwujud, jika

dalam pengelolaan hotspot selalu meningkat dan lebih baik lagi.

C. Saran

Berdasarkan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Pimpinan Fakultas

a. Diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana seperti tempat khusus

yang digunakan untuk menggunakan hotspot, layanan kecepatan koneksi di

perbesar lagi dan lain sebagainya, guna peningkatan pembelajaran di FKIP

Universitas Sebelas Maret.

b. Diharapkan adanya sosialisasi kepada para pengajar tentang pemanfaatan

free hotspot yang ada di FKIP guna menunjang pembelajaran di kelas.

2. Bagi Pihak ICT

a. Diharapkan pihak ICT dapat lebih meningkatkan kinerja dari hotspot yang

ada di FKIP dan juga menambah bandwidth yang ada menjadi lebih tinggi

lagi guna peningkatan pembelajaran yang di inginkan oleh mahasiswa,

sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan keseimbangan dari

penggunaan hotspot yang ada dengan jumlah user yang terus meningkat,

yaitu jumlah mahasiswa setiap tahun bertambah banyak.

b. Diharapkan pihak ICT segera merealisasikan rencana-rencana yang

bersangkutan dangan peningkatan kinerja hotspot yang ada di seluruh FKIP,

seperti digantinya sistem kabel menjadi fiber optik, penggabungan dari

SSID yang ada agar dalam penggunaannya dapat selalu lancar dan dapat

menunjang pembelajaran yang ada.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa agar dapat menjaga NIM dan Password yang di berikan guna

menunjang keamanan dari fasilitas hotspot yang telah diberikan oleh

fakultas.

b. Diharapkan memanfaatkan fasilitas free hotspot yang ada untuk kepentingan

positif dan tidak untuk hal negatif, seperti membuka situs-situs yang

berhubungan dengan dunia pendidikan.

4. Bagi Peneliti lain

Penelitian yang telah dilakukan ini dapat dijadikan bahan acuhan dalam

melaksanakan penelitian selanjutnya, khususnya tentang pemanfaatan free

hotspot.