diet pada penyakit ginjal

34
Ramlan

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 11-Jul-2015

188 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diet pada penyakit ginjal

Ramlan

Page 2: Diet pada penyakit ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam Vertebrata yang berbentuk mirip kacang.

Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.

Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Page 3: Diet pada penyakit ginjal

Ekskresi zat-zat sisa metabolisme protein seperti ureum, kreatinin dan asam urat

Mengatur keseimbangan air, elektrolit, pH darah

Memproduksi zat dan hormon tertentu seperti eritropoitisin, kalsitriol (vitamin D aktif) Mempertahankan tulang yang kuat dan sehat

Page 4: Diet pada penyakit ginjal

• Kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing

• Kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam

• Mengeluarkan kencing berdarah• Bengkak sekeliling mata, bengkak tangan

dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak• Kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke

bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)

• Tekanan darah tinggi.

Page 5: Diet pada penyakit ginjal

Pemberian diet pada penyakit/gangguan ginjal disesuaikan dengan jenis gangguan yg diderita oleh penderita

Diet khusus diberikan kepada penderita kelainanganggual fungsi ginjal seperti :- Sindrom Nefrotik- Gagal Ginjal Akut- Gagal Ginjal Koronik- Penyakit Ginjal Tahap Akhir- Batu Ginjal

Page 6: Diet pada penyakit ginjal

Pada prinsipnya diet pada penyakit Ginjal ditekankan pada pengontrolan asupan energi, protein, cairan, elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fospor

Page 7: Diet pada penyakit ginjal

Sindrom Nefrotik (SN) mrpkan kumpulan manifestasi penyakit yg ditandai oleh ketidakmampuan ginjal ut memelihara keseimbangan nitrogen sebagai akibat meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomelurus.

Terjadi kehilangan protein melalui urin yg ditandai oleh proteinuria masif (>3,5 g protein/24 jam)

Proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia yg diikuti oleh edema, hipertensi, hiperlipidemia, anoreksia dan rasa lelah

Page 8: Diet pada penyakit ginjal

Tujuan Diet pada penderita SN :- Mengganti kehilangan protein terutama

albumin- Mengurangi edema dan menjaga

keseimbangan cairan tubuh

- Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida

- Mengontrol hipertensi- Mengatasi anoreksia

Page 9: Diet pada penyakit ginjal

Prinsip Diet

Energi cukup ut mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BB per hari

Protein sedang (0,8 - 1,0 g/kg BB), utamakan protein yg bernilai biologis tinggi

Lemak sedang (15-20% dari Kebutuhan energi total Karbohidrat (KH) sisa kebtuhan energi, usahakan KH

kompleks Natrium dibatasi 1-4 g per hari tergantung berat

ringannya edema Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu jg gula murni jika

ada peningkatan trigliserida Cairan disesuaikan dgn jml cairan yg dikeluarkan

melalui urin ditambah 500ml pengganti cairan yg keluar melalaui kulit dan pernapasan

Page 10: Diet pada penyakit ginjal

GGA terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak yg ditandai dgn menurunnya Glomeluro Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk2 sisa metabolisme

Penyebab GGA antara lain ; - Kekurangan cairan secara berlebihan akibat diare

dan/atau muntah- Perdarahan hebat atau trauma pd ginjal akibat

kecelakaan- Keracunan obat- Luka bakar

Page 11: Diet pada penyakit ginjal

Pada GGA terjadi hiperkatabolisme protein yg dipengaruhi oleh berat ringannya penyakit, gangguan fungsi ginjal, status gizi penderita dan jenis terapi yg diberikan sehingga pemberian diet harus disesuaikan dgn keempat hal tersebut.

Apabila faktor penyebab dapat diatasi, penyakit dpt disembuhkan yg berarti fungsi ginjal dpt normal kembali

Page 12: Diet pada penyakit ginjal

Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal

Menurukan kadar ureum darah Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Memperbaiki dan mempertahankan status gizi

optimal dan mempercepat penyembuhan

Page 13: Diet pada penyakit ginjal

Energi cukup ut mencegah katabolisme, yaitu 25-25 kkal/kg BB Protein disesuaikan dgn katabolisme protein, yaitu 0.6-1.5 g/kg BB

(ringan 0.6-1 g/kg BB, sedang 0.8-1.2 g/kg BB, berat 1-1.5 g/kg BB) Lemak sedang, yaitu 20-30% dari KET Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi dari lemak dan protein Natrium dan Kalsium dibatasi bila ada anuria Cairan diberikan sbg pengganti cairan yg keluar melalui muntah,

diare dan urin + 500 ml Pd katabolik ringan (keracunan obat) dpt diberikan makanan per

oral dlm bentuk lunak sdg pd katabolik sedang dan berat makanan diberikan secara enteral dan/atau parenteral

Batasi penambahan garam bila ada hipertensi edema dan asites serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium bila ada hiperkalemia

Page 14: Diet pada penyakit ginjal

PGK (Chronic Kidney Desease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yg cukup berat dan perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal

Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tdk dpt pulih kembali (irreversible)

Gejala PGK antara lain; Tdk ada nafsu makan (anoreksia), mual, muntah, pusing, sesak napas, rasa lelah, edema pd kaki dan tanggan serta uremia

Apabila nilai Glomerulo Filtration rate (GFR) atau tes Klirens Kreatinin (TTK) < 25 ml/menit, diberkan Diet Rendah Protein

Page 15: Diet pada penyakit ginjal

Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dgn memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tdk memberatkan fungsi ginjal

Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yg tinggi (uremia)

Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit Mencegah dan mengurangi progrsivitas gagal

ginjal, dgn memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus

Page 16: Diet pada penyakit ginjal

Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB Protein rendah, yaitu 0.6-0.75 g/kg BB, hrs bernilai biologis tinggi Lemak cukup, yaitu 20-30% dari KET dan diutamakan lemak tdk

jenuh ganda KH cukup, KET dikurangi energi yg berasal dari lemak dan

protein Na dibatasi 1-3 g (bila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau

anuria) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia >5,5 mEq,

oliguria atau anuria Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jml urian sehari + pengeluaran

cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam

folat, vitamin C dan vitamin D

Page 17: Diet pada penyakit ginjal

Transplantasi ginjal merupakan terapi pengganti dgn cara mengganti ginjal yg sakit dgn ginjal donor.

Setelah transplantasi sering terjadi hiperkatabolisme protein, kegemukan dan hiperlipidemia

Diet pd bulan pertama setelah transplantasi adalah energi cukup dgn protein tinggi.

Selanjutnya diberikan energi dan protein dlm jml cukup

Page 18: Diet pada penyakit ginjal

Mencapai dan mempertahankan status gizi yg optimal

Mencegah hiperlipidemia Mencegah ketidaktahanan terhadap

glukosa Mempercepat penyembuhan

Page 19: Diet pada penyakit ginjal

Energi cukup, 30-35 kkal/kg BB/hari Protein tinggi pd bulan pertama transplantasi, yaitu

1,3-1,5 g/kg BB/hari; stlh 1 bln menjadi 1 g/kg BB/hari

Lemak sedang, yaitu < 30% dari KET. Batasi pemakaian lemak jenuh

KH cukup, KET dikurangi energi yg berasal dr Lemak danprotein

Ut mencegah intoleran trhdp glukosa, pemakaian gula sederhana hrs dibatasi serta perbanyak makanan berserat tinggi

Page 20: Diet pada penyakit ginjal

Kolesterol < 300 mg/hari, ut mencegah hiperlipidemia

Kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari Fospor sama dgn kebutuhan kalsium ut mengatasi

absorpsi rendah Natrium, kalium, dan cairan tdk perlu dibatasi,

kecuali ada indikasi gangguan ginjal Bila perlu diberikan suplemen kalsium, magnesium,

tiamin dan vitamin D Bila stlh transplantasi terjadi kegagalan fungsi ginjal

maka diet yg diberikan disesuaikan dgn kondisi penderita (Diet PGK atau Diet Hemodialisis)

Page 21: Diet pada penyakit ginjal

Dialisis dilakukan terhdp penderita dgn penurunan fungsi ginjal berat

Ginjal tdk mampu lagi mengeluarkan produk2 sisa metabolisme dan mempertahankan cairan dan elektrolit

Terjadinya gejala uremia Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15

ml/menit Dialisis dpt dilakukan dgn cara hemodialisis atau

dialisis peritonial, namun yg paling banyak digunakan ad hemodialisis

Karena pd penderita hemodialisa nafsu makannya rendah maka dlm pemberian makanan perlu diperhatikan makanan kesukaan sipenderita

Page 22: Diet pada penyakit ginjal

Tujuan diet :- Mencegah defisiensi gizi serta

mempertahankan dan memperbaiki status gizi

- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit- Menjaga agar akumulasi produk sisa

metabolisme tdk berlebihan

Page 23: Diet pada penyakit ginjal

Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pd penderita Hemodialisis (HD)

Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yg hilang selama dialisis, yaitu 1-1.2 g/kg BB ideal/hari

KH cukup, yaitu 55-75% dari KET Lemak normal, yaitu 15-30% dari KET Natrium dan kalium diberikan sesuai dgn jml urin yg

keluar 24 jam Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari Cairan dibatasi, yaitu jml urin/24 jam + 500-750 ml Suplemen vitamin bila perlu (vit larut air; B6, asam

folat dan vit C)

Page 24: Diet pada penyakit ginjal

Batu ginjal sering disebut Nephrolithiasis atau renal calculi merupakan massa keras yang mengkristal seperti batu batu kecil yang dapat terbentuk pada bagian saluran kencing dimana saja termasuk  pada kandung kemih, dalam ginjal yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis.

merupakan salah satu penyakit sistim saluran kemih yang paling sering dijumpai dibidang urologi disusul gangguan pembesaran prostat pada laki-laki usia lanjut

Pada penderita batu saluran kemih sering tidak ditemukan gejala apapun, sehingga batu ginjal sering terdeteksi secara kebetulan melalui pemeriksaan USG atau Rontgen

Page 25: Diet pada penyakit ginjal

Kesulitan buang air kecil Sering buang air kecil  tapi tidak tuntas Mengalami rasa nyeri pada bagaian atas kemaluan

saat buang air kencing Rasa sakit pada bagian belakang atau sisi tubuh Urin mengandung darah dan protein dan terlihat

pekat (tidak jernih) Dalam kondisi tertentu dapat menimbulakn

demam dan sering muntah

Page 26: Diet pada penyakit ginjal

Pembentukan batu ginjal sampai saat ini belum semuanya dapat ditemukan penyebabnya.

Namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya penyakit batu ginjal antara lain :

- Kurang minum air putih sehingga jumlah urin yang dikeluarkan sedikit

- Sering menahan kencing terlalu lama sehingga urin menjadi pekat

- Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga berpotensi terjadinya endapan batu dalam saluran kemih

- Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam urin, seperti kapur dan garam oksalat

Page 27: Diet pada penyakit ginjal

Tujuan: Mencegah atau memperlambat

terbentuknya kembali batu ginjal Meningkatkan ekskresi garam dalam urin

dengan cara mengencerkan urin melalui peningkatan asupan cairan

Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal

Page 28: Diet pada penyakit ginjal

Prinsip diet :

Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan

energy total Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan

energy total Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya

berasal dari minuman Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu

Page 29: Diet pada penyakit ginjal

Tujuan diet: Untuk mencegah atau memperlambat terbentuknya batu kalsium oksalat atau kalsium

fosfat Prinsip diet : - Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan - Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total atau 0,8 g/kg BB/har - Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total - Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total - Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya berasal dari minuman

Diet Batu Kalsium

Page 30: Diet pada penyakit ginjal

Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan• Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy

total atau 0,8 g/kg BB/har• Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy

total• Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total• Cairan tinggi, yaitu2,5-3 liter/hari, separuhnya berasal

dari minuman Natium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gr

garam dapur), karena natrium dapat memicu hiperkalsiuria

Page 31: Diet pada penyakit ginjal

• Serat tidak larut air tinggi, karena serat dapat mengikat kalsium, sehingga membatasi penyerapannya

Oksalat rendah dengan membatasi makanan tinggi oksalat

• Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak mencegah pembentukan batu fosfat

• Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan keseimbangan kalsium negative

Page 32: Diet pada penyakit ginjal

Tujuan diet: Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah Meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5Prinsip Diet : Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan• Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy

total atau 0,8 g/kg BB/har• Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy

total• Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total• Hindari bahan makanan sumber protein yang

mengandung purin >100 mg/100 g baha makanan

Diet Batu Asam Urat

Page 33: Diet pada penyakit ginjal

• Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang menghasilkan sisa asam tinggi dibatasi

Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuh berasala dari air putih

• Mineral dan vitamin cukup• Membatasi makanan tinggi oksalat

Page 34: Diet pada penyakit ginjal