dian tara 2013

100
EDISI 9 TAHUN 2013 MEDIA ANAK SANTA CLARA

Upload: hari-satiman

Post on 06-Apr-2016

425 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Majalah SMP Katolik Santa Clara Surabaya

TRANSCRIPT

EDISI 9 TAHUN 2013 MEDIA ANAK SANTA CLARA

Sr Benedicta Suhananti MC

Kepala Sekolah

SMP Katolik Santa Clara

Surabaya

TAHUN pelajaran 2012-2013

adalah tahun yang berarti bagi

SMP Katolik Santa Clara, karena

di tahun ini, sekolah genap berusia 40

tahun, tepatnya pada 1 Januari 2013.

Puji dan syukur kepada Tuhan

yang Maha Esa atas berkat dan

bimbingannya yang telah diberikan

kepada Sekolah Santa Clara, khu-

susnya kepada SMP Katolik Santa

Clara sampai saat ini.

Dengan tema ‘Jadilah Cahaya

yang Menerangi’, kita dapat menjadi

secercah cahaya yang dapat men-

erangi dalam kehidupan ini. Apalagi,

dalam zaman teknologi, informasi

yang begitu hebat dan luar biasa ini.

Janganlah kita lengah, tetapi

waspada dan bijaksana dalam

memanfaatkannya. Ada tertulis

: “Jagalah hatimu dengan segala

kewaspadaan karena dari situlah

terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23)

Dalam rangka 40 tahun ulang

tahun sekolah, diadakan berbagai

kegiatan antara lain, wisata rohani

ke Jogjakarta, lomba SanClar Cup

VI (basket dan paduan suara tingkat

sekolah dasar), seminar, bakti sosial,

lalu pentas seni dan Misa Syukur.

Sungguh dengan berbagai kegia-

tan itu, panitia yang terdiri dari

suster, Bapak/Ibu Komite Sekolah,

Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi

Kelas 9 merasakan perlunya kerja

sama, koordinasi, saling menduku-

ng, saling mengerti.

Dan, tentu saja, selalu berharap

akan berkat dan kasih Tuhan,

sehingga dapat kita rasakan bahwa

berbagai kegiatan mampu terlak-

sana dengan baik dan sukses.

Semoga di usia 40 tahun ini,

menjadi momentum agar SMP Ka-

tolik Santa Clara bisa lebih maju,

berkembang, dan mau belajar

terus menerus, pantang menyerah

demi kemuliaan Tuhan.

Dalam kesempatan ini, kami

ucapkan terima kasih kepada Kon-

gregasi Misionaris Claris (MC) yang

telah mendirikan Sekolah Santa

Clara. Terima kasih kepada Sr Maria

Veronica Endah Wulandari MC, yang

telah membina sekolah ini.

Terima kasih kepada Yayasan

Puspita Kencana yang telah men-

dukung kegiatan ini, terima kasih

kepada para suster, Bapak/Ibu

guru, karyawan yang telah beru-

paya meningkatkan pendidikan di

Sekolah Santa Clara.

Tak lupa, terima kasih kepada

panitia, Bapak/Ibu Orangtua/Wali

murid, Alumni dan para donatur

yang telah dengan senang hati

mensukseskan acara 40 tahun

SMP Katolik Santa Clara.

Marilan kita maju bersama, ber-

tumbuh bersama, berjuang bersama,

mengupayakan supaya sekolah dapat

lebih memberikan diri demi kemajuan

pendidikan di Kota Surabaya dalam

konteks ‘SURABAYA BELAJAR’, den-

gan menerapkan nilai disiplin, jujur

dan bertanggung jawab.

Harapannya, warga sekolah

menjadi warga yang sukses, tidak

hanya dalam ilmu pengetahuan,

juga terutama dalam kehidupan.

Educar para la Vida, belajar untuk

hidup. Sukses Santa Clara, sukses

untuk kita semua.

Tuhan memberkati. (*)

Tetap Waspada dan Bijaksana

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Welcome

APA apa kabar? Senang

sekali rasanya dapat

menyapa kalian semua

di edisi DIANTARA yang

ke-9, yang sangat spesial, karena

terbit bersamaan dengan ulang

tahun SMPK Santa Clara ini.

Biasanya, majalah sekolah kita

ini, dibagikan bareng rapor akhir

semester genap. Nah, tahun ini,

hadir lebih awal sebagai apresiasi

atas usia 40 tahun sekolah. Ru-

brikasinya tidak banyak berubah,

yang berbeda adalah kontennya

(isinya).

DIANTARA kali ini, khusus

membahas, menyajikan dan ber-

harap memberikan ‘sesuatu’ ter-

hadap tema ulang tahun sekolah

‘Jadilah Cahaya yang Menerangi’

(Let the Light Shine Within).

Kami, anggota redaksi

san-

gat senang sekaligus bangga

karena mendapatkan kesempa-

tan menyelesaikan majalah ini.

Sebagian besar materi ini telah

direncanakan, dan dibuat oleh te-

man-teman dari Kelas Ekstra Jur-

nalistik, termasuk yang tergabung

dalam Tim Buku Kenangan.

Namun, bahan-bahan itu masih

‘mentah’, dan perlu diolah dan

diselesaikan menjadi lebih sem-

purna. Itulah kenapa, tim redaksi

gabungan dari Kelas 8 dan Kelas

9. Tradisi selama ini, Kelas 8

yang ikut Ekstra Jurnalistik-lah

yang merancang dan menyele-

saikan majalah.

So, tanpa basa-basi lagi, komit-

men kami selaku anggota redaksi

ingin memberikan yang terbaik

dan sesuatu yang menarik untuk

dibaca kalian. Jangan sampai

kalian semua melewatkan setiap

halaman yang telah

disajikan.

Dan, terakhir,

kami berharap kal-

ian semua yang akan

menjadi bagian dalam

redaksi DIANTARA

edisi selanjutnya. Teta-

plah menjadi cahaya

bagi orang lain, dengan

menyajikan majalah

yang lebih baik dan lebih

bervariasi. (*)

Pelindung :

Sr Benedicta Suhananti MC

Pendamping :

Sr Marselina Siu MC

Hariyanto

Koordinator Tim :

Maureen (9C/27)

Tim Redaksi :

Jessica Claudia (9C/20)

Theresa Puspanadi (9D/37)

Carolina Angela (9B/6)

Adisty Pavitasari (9B/1)

Siennia Dwi Santoso (9B/34)

Gary William (9D/18)

Verylian Nathan (9D/28)

Patricia Gunawan (8B/28)

Felicia Limanjaya (8D/23)

Pamela Andriani (8D/29)

Alicia Maydeline (8D/3)

Gabriella Widjaja (8D/13)

Marcella Jesslyn (8B/22)

Shania Liang (8A/28)

Tim Foto :

Edward Hartanto (9D/17)

Billy Pratama (9D/1)

Stevanus Hendranata (9A/35)

Novia Sari (8C/31)

Chaterine Kasih (8C/6)

Giselle Nadja (8C/14)

Supporting Naskah :

Anak-anak Ekstra Jurnalistik

Kelas 7, 8 dan 9,

Alamat Redaksi :

SMPK Santa Clara

Jl Ngagel Madya 1 Surabaya,

(031) 5032171.

Untuk Kalangan Sendiri

Halo teman-teman….

�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Editor's Note

Focus

Let the Light Shine Within 4Balapan Main Karambol 7Dihukum Gara-gara Bom Kentut ��Life Begins at Forty �5

Gallery

Santa Clara Melukis �4

article

Tiap Tahun Tambah Buku 43

short story

Wo Ai Ni Number �0 58Saksi Bisu 8�

our school

Dari Kuncup hingga Mengembang 65Ingin English Day 69

here We are

Juara Umum Lagi 70Salah Presentasi 7�Sempat Ngira Didiskualiikasi 73

orGanization

Seleksi lewat Running Games 78

ProFile

Sanclar Punya Anak Kembar 75

Oleh : Jessica Claudia

NGGAK terasa nih ya, 3

taun aku dan teman-teman

seangkatanku sekolah di

sini, SMPK Santa Clara. Bentar

lagi mau lulus dan kami merasa

nggak rela buat lulus. Selama itu,

temen-temen yang aku dapetin

nggak sedikit. Mereka membawa

pengaruh besar buat aku. Lebih

dewasa, lebih tau tentang pertema-

nan. Mereka juga baik, seru.

Sanclar, kami dididik keras di

sini. Belajar giat, disiplin tinggi,

sopan, ramah, dan masih banyak

lagi. Hal ini juga yang bikin aku

nggak rela buat lulus. SMA emang

lebih seru, tapi kayaknya SMP

yang paling seru deh.

Di SMA, kami akan menempuh

hal-hal baru yang lebih sulit lagi.

Nggak lupa, guru-gurunya. Kami

sudah terbiasa dengan sistem pen-

gajaran Sanclar yang seperti ini, dan

tiba-tiba harus beradaptasi kembali

dengan guru-guru, yang kami nggak

tau cara ngajarnya gimana.

Kami juga akan sangat-sangat

kangen dengan seragam Sanclar

yang bagus banget. Ya, meski ketat

banget peraturan pemakaian-

nya. Kayak nggak boleh ngeluarin

atasan, dan lain-lain.

Yang sulit banget buat dituruti

semua siswa! Kalo lagi mengahad-

iri seminar atau pertemuan pelajar

antar sekolah, kami anak Sanclar

serasa gimana gitu. Yang lain

seragamnya hampir-hampir sama,

tapi seragam kami beda sendiri.

Kami cinta seragam Sanclar!

Lalu, Speaker Cerewet, begitu

aku biasa menyebutnya. Kotak

suara di pojok atas kelas, menyan-

yikan lagu London Bridge is Falling

Down atau menyampaikan suara

Bapak/Ibu Guru yang berbicara

lewat sentral. Yang paling asik,

suara dari Speaker Cerewet inilah

yang ditunggu-tunggu, yaitu suara

bel! Hehehe.

Tapi apa mau dikata, emang nggak

rela sih buat ninggalin Sanclar, tapi

masak nggak lulus nih? Kan nggak

juga, hahaha.. Yang pasti, kami akan

sangat kangen dengan Sanclar saat

sudah jadi alumni nanti. Kalian adik-

adik kelas yang masih sekolah San-

clar, jangan sia-siakan waktu kalian

di Sanclar karena kalian juga bakalan

ngerasain hal yang sama kayak kami

nanti waktu lulus, muahahaha. (*)

I Don’t Wanna Lose Sanclar!

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Essay

3

Laporan : Theresa Puspanadi,

Siennia DS

SORE itu, sepulang kerja

perempuan cantik yang

berprofesi sebagai guru itu

memeriksa buku agendanya. Ada

satu poin yang menarik hatinya.

“cari subtema untuk pentas seni,

tema besar : Jadilah Cahaya

yang Menerangi”.

“Bu Maria minta dicarikan

subtema untuk pensi yang pakai

bahasa Inggris. Saya memikirkan

tentang cahaya,” ujar Fransisca

Yovita atau akrab disapa Ma’am

Sisca, pengajar bahasa Inggris di

sekolah kita ini.

Dan, terlintaslah kalimat

“Let the Light Shine Within” di

kepalanya. Lulusan IKIP Sanata

Dharma Jogja itu segera mencat-

at deretan kata ini di agendanya.

Selanjutnya, perburuan tema tak

berjalan lancar.

Sudah banyak kamus yang

dibuka. Tak ada yang benar-

benar cocok di hati. Akhirnya,

usulan subtema itu dibawa ke

rapat panitia. Banyak usulan

lain dari para guru dan siswa.

Yang terpilih “Let the Light Shine

Within.”

Ketika ditanya makna tema

ini, guru kelahiran Malang ini

menuturkan, bahwa, ‘Light’ itu

maksudnya cahaya, semangat

dalam diri kita. Jika kamu punya

sesuatu yang menyala dalam

dirimu (semangat), orang-orang

yang ada di sekitarmu pasti akan

ikut meyala (bersemangat).

“Maksudnya, supaya yang

perform di panggung pentas seni

nanti punya cahaya itu dalam

diri mereka, yang diharapkan

dapat membuat penonton ikut

menyala,” jelas Ma’am Sisca,

lantas tersenyum.

Guru yang berulang tahun

setiap 2 Januari ini mengungka-

pkan, tema ini sekaligus menjadi

cita-cita para guru untuk terus

mengobarkan semangat dalam

diri anak-anak. Ia merasakan

sendiri di kelas.

“Kalau saya masuk kelas,

dengan perasaan sedih, banyak

masalah, nggak enak, suasana

di kelas pasti ikut jadi nggak

enak. Kalau saya masuk dengan

perasaan senang, suasana kelas

pasti akan bangkit,” tuturnya.

Kalau guru selalu menyem-

angati para murid, lantas apa

atau siapa yang membuat para

guru, khususnya Ma’am Sisca

bersemangat? “Bagi saya pribadi,

kamu dan teman-temanmu. Saya

semangat terus itu ya gara-gara

kamu dan teman-temanmu.

Karena kelas, ada guru, tapi

nggak ada murid, it’s so bor-

ing,” jawab istri Bosco Satriyo ini

mantap.

Wouw, Ma’am Sisca bukan

basa-basi lho. Dia punya pen-

galaman pribadi. Pernah suatu

hari, guru yang sudah mengajar

di SMPK Santa Clara selama 4

tahun ini datang ke sekolah,

dalam keadaan sangat sedih.

Banyak masalah dari rumah.

Ia turun dari mobil yang men-

gantarkannya sambil menahan

tangis.

Parahnya lagi, hari itu dia

mengajar full day, selama 7 jam.

Ma’am Sisca mencoba terseny-

Let the Light Shine Within

4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

KENAL Oprah Gail Winfrey?

Pasti ya. Dialah host ‘The

Oprah Winfrey Show’, acara

talkshow dengan rating tertinggi

berskala nasional dalam sejarah

pertelevisian di Amerika.

Tema acaranya selalu sarat

nilai kemanusiaan, moralitas, dan

pendidikan. Pilihan itu tak lepas

dari masa lalu Oprah sendiri yang

cukup buram. Ayahnya mantan

sardadu yang kemudian menjadi

tukang cukur, sedangkan ibunya

seorang pembantu rumah tangga.

Ayahnya mendidik dengan sangat

keras dan disiplin tinggi. Dia diwa-

jibkan membaca buku dan mem-

buat ringkasannya setiap pekan.

Didikan itu membawanya terpilih

menjadi wakil siswi SMA ke Gedung

Putih. Lalu, meraih beasiswa saat

masuk perguruan tinggi.

Karier dunia TV dibangun di usia

19 tahun. Dia menjadi wanita kulit

hitam pertama dan termuda sebagai

pembaca berita stasiun lokal. Oprah

memulai debut talshow dalam acara

“People Are Talking”. Keputusannya

ke Chicago akhirnya menggiringnya

ke puncak karier.

Acara ‘The Oprah Winfrey Show’

telah diputar hampir seluruh

penjuru bumi. Oprah menawarkan

‘cahaya’ bagi pemirsa yang menon-

ton acaranya itu. Acara ini mem-

berikan dan menularkan semangat

dan keberanian Oprah.

Semangat menjadi diri sendiri.

Acara itu menyebarkan hal-hal yang

tidak mungkin menjadi mungkin

karena keberanian untuk berubah. (*)

um, menutupi kesedihannya.

Lalu, datanglah seorang siswa

menyapa. “Dia lihat mata saya

yang berkaca-kaca, terus dia

tanya, ‘Kenapa Ma’am? Ada

apa?’. Langsung saya jawab,

‘I’m okay, everything is under-

control.”

Kata-kata itu tak hanya

menenangkan si siswa tapi

juga dirinya. Beban pikirannya

terasa lebih ringan. Tapi, hari

itu baru saja dimulai. Mantan

karyawan kantoran ini harus

mengajar jam pertama di Kelas

7C. Ia mempersiapkan diri di

toilet.

Untuk menyembunyikan

mata yang merah, ia beri obat

tetes sebanyak-banyaknya. Ia

juga selalu menghindari eye-

contact dengan

para siswa.

Di kelas, ia

mencoba

menyapa

dengan riang,”How are you

class? I’m okay, How about

you?’.”

Setelah itu, anak-anak

heboh. Beban hati Ma’am

Sisca, sedikit demi sedikit

berkurang. Dan, sorenya, ia

pulang ke rumah. Ia mencoba

menyelesaikan masalah den-

gan pikiran jernih, ternyata

berhasil.

Hikmah dari pengalaman ini

banyak. Salah satunya, adalah

sulitnya mempertahankan

semangat. Guru juga manu-

sia, punya hati dan perasaan.

Ma’am Sisca berpesan, apa-

pun yang terjadi, meski ada

banyak masalah pribadi, teta-

plah punya semangat belajar,

agar semangat itu, menular ke

siswa-siswi.

“Dan, tentu, kalian, tanpa

terkecuali, bisa live their

dreams. Nggak hanya

berangan-angan, tapi

menjalani tapak-tapak

menuju mimpi, dengan

penuh semangat

pastinya,” tambah

pemilik anjing

golden retriver

bernama

Brandon von

Straus ini. (*)

‘Cahaya’ ala Oprah

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

5

Hidup Ini Bukan Seutas

TaliUsia 40, kalau itu

manusia, sedikit ban-yak memasuki kema-

tangan jiwa. Makin bijak dan bisa menjadi

teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Tapi bagaimana jika menyangkut sebuah

lembaga, seperti institusi pendidikan?

Berikut laporan Patricia Gunawan

mengenai kenyataan dan harapan warga di komunitas SMPK

Santa Clara.

BELAJAR, belajar dan belajar,

inilah rutinitas Nathanael

Sebastian Haryono. Hari-ha-

rinya diisi dengan memelajari

hal-hal baru, tidak hanya pelajaran

sekolah, tapi juga pengeta-

huan umum. Akibatnya

ia menjadi berpengeta-

huan luas, sampai-sampai

tahu ilmu astronomi dan

psikologi.

“Belajar bukan sekadar

menghafal, tetapi memahami

ilmu itu,” kata siswa Kelas

8 ini yang mengaku sekolah

mampu membimbingnya untuk

makin berkembang.

Menurut Nathan, tema 40

tahun SMPK Santa Clara sarat

makna, menjadi inspirasi dan

harapan bagi semua orang.

Tema mencakup segala aspek

kehidupan. Bagi sekolah di

bidang pendidikan, bagi kita

di bidang pertemanan.

Sekolah harus menjadi

sumber terang melalui so-

sialisasi yang baik di bi-

dang edukasi dan religius.

Misalnya, memberikan

pembinaan dan pengadaan

kegiatan yang secara tak

langsung telah mendukung

terwujudnya tema ini, seperti

adanya bimbingan konseling,

kegiatan bakti sosial.

“Jangan pernah menyerah

karena kesulitan-kesulitan

dalam hidup. Hidup ini bukan-

lah seutas tali. Bertemanlah den-

gan hidup dan hidup akan berteman

dengamu,” demikian Nathan. (*)

CEWEK satu ini berbakat di bidang

matematika. Ya, Agatha Carolina Putri

selalu mendapat ranking 1 sejak kelas

3 SD. Tak heran, ia banyak mengikuti

berbagai macam lomba, seperti lomba

Bahasa Inggris dan Matematika.

Dalam kegembiraan ulang tahun ke-

40, bagi Agatha, cahaya yang meneran-

gi itu bagai sebuah lilin yang menyala

di antara lilin-lilin lain yang tidak men-

yala. Lilin itu bisa memberikan cahaya

bagi sekitarnya. Lilin yang menyala itu

memberikan sedikit api yang ia miliki.

Dalam kehidupan ini, kita bisa ber-

tindak seperti lilin. Bagaimana cara

kita menjadi inspirasi bagi banyak

orang? “Kita dapat menjadi inspirasi

bagi banyak orang dengan menyem-

angati orang lain yang sedang

drop, memberikan motivasi

seperti menjelaskan pada

teman jika ada materi yang

mereka kurang mengerti,”

jelasnya. (*)

SALAH satu guru yang

sangat mendukung

ulang tahun Sanclar

yang ke-40 ini adalah

Maria Setyo Rianti.

Guru yang sudah meng-

abdi selama 30 tahun ini,

telah melihat banyak hal

di sekolah, dari generasi

ke generasi.

“Menurut saya, anak-

anak Sanclar itu pada

dasarnya semuanya baik,

aktif, kreatif, pintar, serta

santun. Saya senang setiap

hari bertemu dengan gen-

erasi muda yang terbuka,

saya lebih senang di sekolah

daripada rapat PKK,” ujar Bu

Yanti.

Pengajar bahasa Indonesia

dan bahasa Jawa ini selalu

bahagia bertemu dengan

murid-muridnya, meski

harus menempuh per-

jalanan pulang pergi setiap

hari Surabaya-Mojokerto.

Perjalanan yang memakan waktu

itu tidak membuatnnya lelah.

Selamat tiga dekade bekereja di San-

clar, hanya sedikit duka yang pernah

dialami, seperti ketika muridnya gagal

dalam ulangan. Bu Yanti merasa sedih

karena tidak bisa berbuat apa-apa.

“Kegagalan murid adalah juga kegaga-

lan kita sebagai guru,” katanya.

Menurutnya, sekolah berkembang pe-

sat. Secara isik dari empat paralel kelas,

mulai 2012 sudah lima paralel (Kelas 7).

Prestasi anak-anak semakin meningkat,

sampai-sampai harus menambah rak

piala yang baru lagi. “Semoga keberhasi-

lan Sanclar ini terus berlanjut dan anak-

anak Sanclar menjadi garam dan terang

dunia bagi masyarakat di sekitarnya,”

tambah Bu Yanti. (*)

6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

BELIAU ini lulusan 1979,

kini Direktur di PT Vilnox

Indonesia, sebuah pe-

rusahaan yang melayani

aneka macam ilter udara (air ilter)

dan dust collectors untuk kebutu-

han rumah sakit, farmasi, industri

makanan-minuman, pembangkit

listrik, dan berbagai industri lain.

Vincentius Kuori menceritakan

dirinya yang kalau kalau duduk

maunya dekat pintu kelas. Mak-

lum, waktu itu kelas masih di ba-

wah semua. Tidak ada lantai atas.

“Jadi, kalau bel berbunyi waktu

istirahat saya inginnya buru-buru

lari keluar, ke depan kantoran

kep-sek (Madre Ima), mau

main karambol. Karena

tempatnya terba-

tas untuk 4

orang saja,

makan-

ya

rebutan, balapan,” kenangnya.

Meski jago balapan keluar kelas,

alumnus SMA St Louis dan ITS

Surabaya ini, mengaku paling

susah olahraga. Dia ikhlas jika

selalu terpinggirkan setiap kali ada

kegiatan berbau olahraga. Na-

mun, Vincent Kuori bangga karena

ada teman-teman sekelas yang

jago-jago olahraga seperti Helly,

Lilis, dan lain-lain, yang terkenal

smash-nya di bola voli.

Seperti pelajar masa kini, di era

sekolah tahun-tahun ini,

te- man-teman sekelas

seringkali menggu-

nakan nama olokan

untuk memanggil

naman temannya.

Namanya juga anak

muda. Nama olokan

itu menyerempet

kondisi orangtua

masing-masing.

Memang tak semua

melakukan itu,

dimotori anak-anak

tertentu saja.

“Saat reuni di

Prigen kemarin, kita

ingat kenakalan

itu. Hhahaa, ter-

tawa juga, padahal

dulu sering kurang

enak hati dipanggil

dengan nama-nama ju-

lukan aneh-aneh,” paparnya.

Mengenai guru idola, Vincent

Kuori menyebut Pak Rak Ruinus,

guru olagraga, yang gaya bicaranya

khas, selalu mengatakan : “macam

(abc) saja”. Kalau Pak Aji, guru

matematika, pasti ingat urusan

angka-angka. Waktu bertemu di

reuni, yang dibahas ya urusan

angka. “Yang bikin kaget, rambut

beliau sudah habis sebagian,”

terangnya.

Ia menyebut pula, Pak Budi,

guru Fisika, yang sering senyum

dan bergurau. Itu ciri khasnya

yang tak pernah hilang. Lalu, Bu

Agnes, guru bahasa Indonesia. Dia

satu-satunya guru yang melarang

murid-muird memanggil namanya

dengan sebutan Kuori dan satu te-

man lagi dengan Tanto, karena itu

nama keluarga.

“Kalau Bu Sutarmaji, guru

bahasa Inggris, sayang sudah

meninggal, kita masih ingat gaya

mengajarnya dulu,” tambahnya. (*)

Balapan Keluar Kelas Hanya untuk

Main KarambolBanyak talenta muda dididik dan ditempa di sekolah

ini, mulai �973. Banyak cerita dari generasi ke generasi. Merekalah saksi sekaligus pelaku sejarah. Redaksi DIANTARA menerima sejumlah cerita untuk

berbagi dan bernostalgia tentang SMPK Santa Clara.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

7

SETIAP angkatan

di SMPK Santa

Clara membawa

cerita tersendiri.

Meski masa belajar cukup

singkat, 3 tahun, tapi su-

dah mampu menorehkan

kesan yang mendalam, dan

akan selalu teringat. Inter-

aksi orang-orang, peristiwa

menjadi bagian sejarah

hidup dalam diri setiap

siswa-siswi.

Dulu main sepak bola di

lapangan sekolah, sedang

sekolah hanya satu lantai.

Buyung Sutikno mengam-

bil bola yang jatuh di atas

genteng. Lalu tangga yang

dipakai Buyung naik, diam-

bil Madre Martha, dan ma-

manya Buyung dipanggil ke

sekolah. Mamanya Buyung

bingung melihat anaknya

nongkrong di atas genteng,

nggak bisa turun.

Main sepak bola di lapan-

gan sekolah menghabiskan

berapa kaca jendela kelas

yang pecah berantakan. Pasti

membuat pusing para madre.

Bobby Maengkom, Eddy

Pramono, dan V Sutanto

(Tanto) suka kotekan (main

tabuh-tabuhan) di kelas.

Kemudian disetrap (dihu-

kum) sama Pak Ruinus.

Sewaktu Kelas 2 SMP, lagi-

lagi, dengan Pak Ruinus

sebagai guru kelas. Waktu

itu, juara kelas pertamanya

Nugroho, Vincent Kuori di

posisi nomor dua. Sewaktu

cocok-cocokan nilai rapor

di tempat parkir sepeda,

ternyata nilai Vincent Kuori

lebih tinggi dari nilai Nugro-

ho. Sempat

tanya kriteria juara satu ke

Pak Ruinus, oh ternyata

harus aktif di kelas.

Dulu rata-rata pergi dan

pulang sekolah naik sepeda.

Jadi kita pulang kadang

beriringan karena sebagian

rumahnya di daerah Ngagel

dan Pucang Anom. Sedang

Kalibokor saat itu sebagian

masih ada area sawah. Jadi,

kadang suka lihat-lihat kepik,

belalang, dan sebagainya,

kalau pulang sekolah.

Angkatan 1979 akan selalu

mengingat dan mengenang:

*Pak Karel Purba (sudah

alm), guru pembukuan....

kan beliau khas banget ka-

lau ngajar. Kemarin sewak-

tu reuni, ada teman yang

mengira bahwa Pak Aji Bu-

sono itu Pak Karel Purba,

maklum, sama-sama sudah

habis rambut.

Bu Ninik, istri Pak Karel

Purba...mengajar bahasa

Indonesia juga....dulu. Se-

ingat kita manis imut.

Pak Makmuri, guru ge-

ograi....mirip Pak Budi,

suka senyum ramah....mata

pelajaran yang banyak

disukai.

Laporan : Marcella Jesslyn

dan Shania Liang

SOSOK satu ini sangat dikenal,

tapi apa semua tahu, kalau Pak

Didik Soenarko, adalah alumnus

SMPK Santa Clara? Ia mengecap

pelajaran di tahun �978-�979. Benar, Pak

Didik, satu angkatan dengan Pak Vincent

Kuori.

“Dulu, kelasnya sangat kompak, rukun,

sampai sekarang ini masih bisa berkomu-

nikasi,” kenang pengajar di SDK Santa

Clara itu. “Kita bangga, banyak jago olah-

raga, voli, basket, dan lempar cakram.”

Di masa itu, lempar cakram, salah

cabang atletik ini, digemari banyak orang

sehingga sekolah Santa Clara men-

gadakan kegiatan ekstrakurikuler lempar

cakram. Tapi sekarang, kalau ada ekstra

ini, barangkali sudah tak ada yang mau

ikut.

Saat Pak Didik, satu kelas bisa lebih

40 anak. Jalanan becek dan belakang

sekolah adalah sawah. Dulunya Menur

adalah lapangan sepak bola yang luas.

Situasi sekolah lebih disiplin dan itu yang

dipertahankan hingga sekarang. Disiplin

mengajarkan supaya murid-murid menjadi

terbiasa melakukan segala sesuatu tepat

waktu.

“Sekarang dengan fasilitas dan lingkun-

gan yang lebih baik, semoga kebersamaan

antara guru dan murid di kelas semakin

kuat. Bantu teman-teman yang memer-

lukan, supaya kerja sama yang kalian

lakukan terbawa hingga kalian dewasa,”

pesannya. (*)

Dulu Ada Ekstrakurikuler Lempar Cakram

Main Bola Habiskan Kaca Jendela

8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

9

Oleh : George Tanara

MASIH segar dalam

ingatan saya, berang-

kat ke sekolah naik

sepeda, bermain bola

di halaman sambil menunggu bel

berbunyi, berbaris di halaman

sambil mendengarkan wejangan

pagi dari suster kepala sekolah

atau bapak dan ibu guru. Masuk

kelas mengikuti pelajaran sampai

selesai. Itulah rutinitas saya dari

hari Senin hingga Sabtu.

Saya menjadi bagian dari SMPK

St Clara pada 1984 hingga 1987.

Sebelumnya, saya mulai menge-

nal sekolah Katolik St Clara mulai

1975, saat mengenyam pen-

didikan TK.

Setelah kurang lebih 25 tahun,

banyak sekali perubahan, baik

isik bangunan sekolah (sangat

mewah dibandingkan zaman saya

dulu). Tak per-

nah kita impikan

bersekolah dengan

AC dan proyektor

di setiap ruangan,

lift, fasilitas lain

yang ada, bahkan

kamar mandi

yang sebaik

sekarang.

Beberapa ma-

teri pelajaran

berubah, seper-

ti matematika,

dulu 3 bagian

(aljabar, ar-

itmetika dan

geometri),

PMP men-

jadi PKN.

Dulu ada prakarya, bergantian dari

elektro, kerajinan tangan, menja-

hit, bahkan memasak. Yang hilang,

pelajaran tata buku/pembukuan

sederhana yang menjadikan dasar

buat kami yang pada saat kuliah

mengambil jurusan ekonomi.

Dari segela perubahan karena

zaman, ada satu yang

tetap

ada dan

akan terus

ada, yaitu

pendidikan

moral

beragama.

Menurut

saya, ini dasar

dari segala

dasar yang

harus menjadi

pedoman dan

pegangan hidup

dalam kita men-

garungi hidup ini.

Apalagi, di saat

usia remaja yang masih mencari

jati diri seperti seusia kalian. Saya

yakin, ini pasti menjadi salah satu

pertimbangan, atau bahkan per-

timbangan utama orangtua kalian

menyekolahkan kalian di sini.

Guru yang masih menga-

jar saat ini, Bu Nus (isika), Bu

Yanti(bahasa

Indonesia) dan Mam Evy (bahasa

Inggris). Entah berapa banyak

siswa yang berhasil mereka didik,

berapa banyak suster kepala se-

kolah yang telah mereka dampingi

sampai saat ini.

Setelah sekian

lama, saat

ini saya dipilih sekolah dan

wali murid sebagai anggota komite

(dulu BP3) SMPK St Clara dengan

masa jabatan September 2011

hingga 2013. Ada rasa senang

karena bisa berbuat sesuatu untuk

sekolah.

Kini, setelah usia 40 tahun,

besar sekali harapan saya agar

SMPK St Clara semakin maju

dan berkembang, menghasilkan

generasi penerus yang bermoral,

cerdas dan

bertanggung

jawab, sehing-

ga tercapai juga

misi Misionaris

Claris serta

kesejahteraan

para Mitra Kerja

sekolah.

Selamat ulang

tahun yang ke-

40, jadilah se-

lalu “Cahaya yang

menerangi” bagi

seluruh keluarga

besar SMPK St

Clara. (*)

Harus Tetap Ada, Pendidikan Moral Beragama

�0MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

Sejuta ketika di masa remaja

Ingin kita kembali, bertegur sapa

Canda dan tawa, di mana batas tak ada

Begitu berharga, luangkan waktu

Kembali temu, satu saat saja

Laporan : Theresa Puspanadi

BARIS kata indah di atas adalah kalimat yang

bisa dilihat di blog milik alumni SMPK St

Clara angkatan lulus 1981. Nuansa dan rasa

yang terlontar dari kalimat itu menjadi penyemangat

sekaligus pengusir kerinduan akan teman-teman yang

sudah terpencar.

Bayangan tentang alamamaternya, SMPK Santa

Clara juga masih kuat mengental di benak Indriani

Reinaldi. Lulusan tahun SMP Ka-

tolik Santa Clara 1993 ini tampak

mudah saja mengingat hari-har-

inya selama menimba ilmu di SMP,

seakan baru terjadi kemarin.

Ia masih ingat nama-nama guru

yang telah membimbingnya me-

lewati masa-masa SMP. Ada Ibu

Yanti yang menjadi wali kelasnya

di Kelas 9A, Bapak Frans yang

kocak, Ibu Nus, Ibu Christine,

Bapak Agus, Bapak Beni, dan

masih banyak lagi.

Baginya setiap hari yang dilewat-

inya di sekolah yang tengah merayakan hari jadinya

yang ke-40 ini selalu mempunyai kesan tersendiri.

Ada saat di mana suasana sekolah terasa sangat

menyenangkan, ada juga saat di mana mereka harus

mengalami pengalaman pahit, di saat lain mereka juga

harus berjuang keras.

Namun tentu saja ada

pula saat-

saat seru dan asyik yang pe-

nuh kebersamaan bersama teman-teman di sekolah.

Salah satu dan yang paling diingatnya yaitu pada

saat ia duduk di Kelas 9A. Waktu itu sebagian ban-

gunan SMP Katolik Santa Clara sedang direnovasi,

otomatis kan ruang kelasnya berkurang.

Beberapa kelas terpaksa pindah ke ruangan lain.

Kelas Bu Indri, pindah ke perpustakaan lama yang

sempit, tapi tetap dipaksa

ditempati 50 anak. “Jadinya

ya di perpustakaan itu sem-

pit-sempitan. Jarak antar-

bangku itu mungkin cuma

ada 30 cm,” kenang wanita

kelahiran Surabaya 35 tahun

silam itu lantas tersenyum

lebar.

Karena renovasi yang me-

makan waktu tersebut, kelas-

nya terpaksa menempati ruang

perpustakaan sampai selama

kurang lebih 1 tahun. Memang

terasa kurang nyaman harus belajar di ruang sempit

sambil berdesak-desakan.

Namun justru itu yang dirasanya makin mem-

perkuat ikatan antar teman sekelasnya. Baru sekitar

satu atau dua bulan setelah ujian, renovasi bangunan

SMP rampung, sehingga Indriani berserta teman-te-

mannya dapat kembali menempati kelas mereka.

Memang, angkatan Indriani memiliki keistime-

waan tersendiri. Angkatan 1990-1993 ini merupa-

kan angkatan pertama yang terdiri dari 3 kelas.

Sebelumnya, hanya ada 2 kelas per paralel di SMP

Katolik Santa Clara.

Perempuan yang berprofesi sebagai arsitek ini,

juga merasa bahwa angkatannya merupakan ang-

katan yang sangat heterogen, terdiri dari siswa-siswi

dari latar belakang yang berbeda-beda.

Dari anak orang mampu sampai anak orang nggak

mampu. Dari anak orang berada sampai anak yang

punya warung depan sekolah, semuanya ada di ang-

katannya. Tapi semua bisa berbaur dengan baik.

Dihukum Suster Gara-gara Bom Kentut

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

��

“Nggak ada gap-gap di antara

kita, nggak ada yang hedonis.

Mungkin itu yang bikin masa

SMP saya di Sanclar sangat

berkesan,” tuturnya.

Angkatan istri Haris Reinaldi

ini juga merupakan salah satu

angkatan yang paling kompak dan

jahil. Terbukti, pada saat mereka

duduk di bangku Kelas 8, mereka

kerap melakukan kejahilan-kejahi-

lan terhadap guru-guru mereka.

Saat Kelas 8 itu zamannya bom kentut. Pokokn-

ya, kalau kelasnya terasa nggak enak atau mem-

bosankan, pasti kelasnya dibom kentut. Kalau sudah

begitu, gurunya memilih keluar ruangan. “Ya udah,

nggak jadi ada pelajaran,” kisahnya lantas tertawa.

Parahnya, aksi tersebut tidak hanya dilakukan seka-

li-dua kali, tapi hampir setiap guru pernah merasakan

dibom kentut. Bahkan, pernah dalam satu minggu

mereka beraksi sam-

pai dua-tiga kali berturut-turut.

Akhirnya suster mendengar

kejadian iut dan memergoki lang-

sung para murid sedang beraksi.

Suster yang geram itu meng-

hukum mereka semua dengan

menyuruh mereka tetap berada

di kelas mereka yang baru saja

dibom kentut. “Lumayan juga,

sih. Lumayan bau, bau minta

ampun malahan,” ujar Indri lalu

terkekeh.

Pelahab aneka buku dan pehobi jalan-jalan ini

mengakui bahwa angkatannya memang banyak yang

nakal. Tapi mereka semua sangat dekat dan akrab

satu sama lain, bahkan lebih dekat dari teman-teman

di SMA.

Mungkin karena teman SMP itu kebanyakan sudah

teman sejak SD. Lagi pula, kalau di SMA itu rasanya

berbeda dengan di SMP, gapnya (jarak) lebih terasa

sehingga teman-teman dekat Indri, justru teman-te-

man SMP.

Kedekatan teman-teman SMP itu masih terjaga

sampai sekarang. Hampir tiap minggu mereka men-

gadakan reuni kecil-kecilan, bertemu untuk sekadar

ngobrol atau makan-makan bersama teman lama.

“Biasanya sih suami saya tiap Jumat ada lunch

bareng sama alumni SMPK Santa Clara, terus main

bareng. Kan, suami saya satu angkatan sama saya,”

jelas ibu dari Nara, siswa di PG Santa Clara.

Indri merasa bersyukur pernah mengenyam pen-

didikan di SMPK Santa Clara. Di hari jadi SMPK Santa

Clara yang ke-40 ini Indriani mengucapkan selamat

dan sukses serta semakin berkembang. (*)

��MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

�3

Laporan : Theresa Puspanadi

PANCARKANLAH semangat,

keceriaan dan seluruh aura

positif dalam dirium, su-

paya kami bisa menjadi cahaya

di dalam kegelapan. Itulah salah

satu makna terdalam ‘Let the Light

Shine Within’.

Ngomong-ngomong tentang men-

jadi terang, sebenarnya di dalam

lingkup sekolah kita ini, sudah

ada belum sih orang-orang yang

menjadi cahaya bagi sekitarnya?

Ah, ya jelas ada dong. Banyak

malahan.

Di antara yang banyak itu,

DIANTARA berhasil mewawan-

carai satu di antaranya : Vriciana

Vebby Irwanto, yang akrab disapa

Vebby. Sebagian temannya dan bap-

ak ibu guru menganggapnya sebagai

anak yang selalu riang gembira dan

bersemangat setiap hari.

Dalam mengerjakan tugas-tu-

gasnya dia sangat gesit dan nggak

pernah menyerah. Meski pernah

gagal, Vebby nggak akan menyer-

ah dan tetap semangat serta ceria.

“Ya… Mungkin karena aku

merasa melakukan hal-hal yang

biasa aja, seperti yang orang lain

lakukan. Tapi kalau menurut

mereka apa yang aku lakukan

menyenangkan, ya nggak tahu lagi,

ya,” ujarnya lantas tertawa.

Tapi cewek kelahiran Surabaya,

7 Januari 1998 ini nggak bisa

nyangkal kalau dirinya disebut se-

bagai anak yang periang.

Memang,

apa

sih yang membuat

Vebby selalu riang gembira, ceria,

dan bersemangat?

“Hmm… mungkin sudah prin-

sipku ya. Aku punya prinsip untuk

menjalani hidup yang penuh lika-

liku ini dengan senyuman dan selalu

bahagia,” tuturnya. WOW banget!

Nggak cuma memiliki, Vebby

juga suka menularkan keceriaan,

semangat, dan aura positif dari

dalam dirinya kepada orang-orang

di sekitarnya.

Balerina yang suka menyanyi ini

sering menyemangati dan meng-

hibur teman-temannya kalau

mereka lagi sedih karena nilai ul-

angan yang tidak sesuai ekspekta-

si, atau sedih karena gagal dalam

lomba atau hal lain.

“Misalnya Tiffany dapat nilai

jelek, ya aku kasih saran ke di

supaya belajar lebih giat lagi.

Dia juga suka tanya ke aku

tentang Matematika atau

Fisika, ya aku jawab,” kisah-

nya.

Hal ini diamini Tiffany

Samantha Dermawan, teman

dekat Vebby. Cewek berkaca-

mata ini merasa Vebby adalah

seorang teman yang benar-benar

bisa memotivasi dirinya. Seperti

saat sedang sedih karena nggak

berhasil mendapat gelar juara I di

suatu lomba.

Vebby menyemangatinya dan

berkata: “Belajar lagi, pasti suatu

saat kamu bisa jadi juara I”. Atau,

sebelum ulangan, Tiffany sering

merasa takut dan nervous. Vebby

pasti akan berkata: “Kamu pasti

bisa. Nggak usah khawatir.”

Kalau Vebby secara tidak lang-

sung bisa memancarkan cahay-

anya di antara teman-temannya,

gimana dengan kamu? Seperti kata

Vebby : kamu pasti bisa. (*)

Laporan : Siennia DS

NAMA lengkapnya, Kevin Chrismanto Nugroho Wilopo,

tapi panggil saja Kevin. Lulusan SMPK Santa Clara ta-

hun 2007 ini kini mengambil dua gelar di dua univer-

sitas di Surabaya.

“Saya bangga sekolah di Santa Clara, saya merasa-

kan betul hasilnya saat di SMA dan sekarang ketika

kuliah,” katanya.

Memang, kadang menyebalkan, karena banyak

tugas dan ulangan yang beruntun, tapi bisa dilihat

efeknya nanti di SMA, seperti masuk di sekolah

berat seperti SMAK St Louis atau SMAK Santa

Maria.

Selama tiga tahun mengenyam pendidikan sejak

2004, Kevin tetap mengingat wali

kelasnya : Pak Agustinus Subiyanto

(Kelas 7), Ibu Nus Siti Kuntari (Kelas

8) dan Ibu Maria Setyo Rianti (Kelas

9).

Kevin berpendapat, almamaternya

sekarang sudah semakin maju dan

modern, berfasilitas AC, lapangan yang lengkap, kan-

tin bagus, toilet bersih. Dulu maih kipas angin, kan-

tinnya antre berjubel, toiletnya hanya 4 ruangan dan

antre serta kecil sekali ruangan.

Dengan fasilitas yang semakin memadai para murid

mesti bersyukur. Banggalah terhadap guru-guru, Na-

kal boleh nakal, tapi belajarlah untuk menomersatu-

kan kewajiban. “Tanggung jawab itu nomor satu. Anda

tak salah memilih SanClar, ini sekolah yang mendasari

Anda di jalan yang benar,” pesan Kevin. (*)

Hadapi dengan Senyuman

Banyak Tugas Beruntun

�4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

bisa kami bagikan.

Kalau kami sudah berkesempatan berbagi, maka

kami juga ingin membuka diri lebih lagi terhadap

semua saran dan kritik yang memajukan. Per-

jalanan kami masih panjang. Rute kami mungkin

akan rumit.

Dan tantangan sudah menanti di depan, namun

selama masyarakat masih mempercayai dan terang

Kristus masih bersinar, maka kami meyakini bahwa

sekolah kami dapat menjadi salah satu institusi yang

dapat memberikan pendidikan terbaik di Surabaya.

Nantinya kami, keluarga besar SMP Katolik Santa

Clara dapat membawa terang kepada sesama seperti

yang dislogankan, Lux Est Vita.

Seperti yang disampaikan seorang seniman, William

Butler Yeats: Pendidikan bukanlah mengisi ember,

tetapi menyalakan api. Di usia 40, kami terus belajar

untuk menjadi terang bagi masyarakat. Menjadi cahaya

yang menerangi, yang bersinar di atas gunung bukan di

bawah gantang.

Akhirnya, selamat berpesta, selamat bereleksi dan

selamat menapaki usia baru dengan cahaya yang akan

selalu menerangi kita semua. Tuhan menyertai. (*)

Life Begins at FortyOleh : Maria

Magdalena

Verawati

Koordinator Pelaksa-

na Ulang Tahun

SMPK Santa

Clara

KALIMAT

bijak ini

sering

diucapkan.

Walau saya

belum memas-

ukinya dalam ke-

hidupan pribadi,

tapi saya sudah

bisa merasakan

gairah hidup yang

muncul di usia ini.

Itu semua karena

saya bergabung di

institusi yang su-

dah berusia empat

puluh. Bukan tua

tapi matang, bukan

semakin sombong tapi

semakin rendah hati.

Dengan segala warna-warni perkembangan ja-

man yang akan selalu menuntut dunia pendidikan

mengikutinya, kami belajar bertoleransi. Kami

belajar menjadi terang sekecil apapun demi jiwa-jiwa

yang dipercayakan kepada sekolah kami.

Kalau hingga hari ini, di usia 40 kami masih

dipercaya menyentuh jiwa anak-anak, itu semua

karena cinta anak-anak, kepercayaan para orang

tua dan masyarakat juga cahaya Kristus yang

menerangi.

Mungkin kami tidak berjalan di jalan yang penuh

bunga, tapi kami selalu melihat warna cerah di mata

anak-anak. Mungkin kami tidak selalu berjalan di

cuaca yang cerah, tapi kami selalu melihat pelangi di

tingkah anak-anak.

Begitu besar rasa syukur kami di usia ini, hingga

begitu banyak keinginan kami untuk berbagi.

Kami sadar dengan keterbatasan yang dimiliki,

semuanya akan bertahap. Rangkaian perayaan 40

tahun sekolah bukan semata euforia sesaat. Kami

ingin berbagi di tahun-tahun berikutnya, entah

hingga kapan.

Sanclar Cup ke VI pada November 2012 lalu,

Pentas seni, Bakti Sosial, Seminar dan Misa Syukur

di bulan Juni 2013 mendatang adalah sedikit yang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Focus

�5

Laporan : Theresa Puspanadi

SEDIKITNYA 24 anak

mengikuti membuat ben-

da pakai dari kain lanel

dalam rangkaian kegiatan

ulang tahun ke-40 SMP Katolik

Santa Clara. Lomba berlangsung

29 Oktober 2012, pukul 14.10 WIB

sampai 16.10 WIB.

Respon siswa-siswi terhadap

ajakan untuk mengikuti lomba

ini cukup baik. Mayoritas berasal

dari kelas 7. Salah satunya, Emily

Yubilina Pranoto dari Kelas 7E.

Cewek yang hobi berenang dan

nonton TV ini punya pengalaman

yang agak mengerikan selama

lomba.

Saat ia se-

dang menjahit bros, tan-

gannya sempat tertusuk jarum.

Aduh, Emil, hati-hati dong! “Tapi

tanganku gapapa, kok,” ujarnya.

Walau mengalami kejadian bu-

ruk saat lomba, namum ia cukup

puas dengan hasil jepit rambut

dan bros karyanya.

Beda dengan Emil, Pamela Andri-

ani dari Kelas 8D merasa kurang

puas dengan bantal domo dan gan-

tungan kunci moustache karyanya.

Masalahnya, walaupun ia sudah

sering membuat kreasi dari kain lan-

nel, tapi ia harus menghadapi masa-

lah lain, yaitu sempitnya waktu.

“Pas tanggal itu, aku ada les. Jadi

jam 15.30 aku ha-

rus sudah pulang.

Padahal, waktu

yang diberi panitia

masih sampai jam

16.00. Jadinya,

aku terpaksa

kerja cepet-cep-

etan dan hasil-

nya malah nggak

maksimal,”

tuturnya sedih.

Bagaimana-

pun juga, pengalaman mengikuti

lomba lannel kali ini benar-benar

mengesankan baginya. “Yang pal-

ing berkesan itu waktu membuat

gantungan moustache. Kan ben-

tuknya agak aneh, jadi menjahit

dan mengisi dakronnya agak

susah,” tukas Pamela.

Nah, buat yang nggak tahu ras-

anya megang-megang kumis, boleh

tanya sama Pamela, deh. Hehehe.

Selain peserta, para panitia men-

ganggap lomba ini begitu berkesan

bagi mereka. Misalnya, Gabriella

Nancy atau yang akrab disapa

Nancy. Cewek yang berulang ta-

hun tiap 6 Februari ini mengaku

senang dan bangga menjadi

panitia lomba lanel.

Meski pada awalnya mereka

harus berhadapan dengan

masalah kurangnya jum-

lah peserta, namun pada

akhirnya lomba ini dapat

terlaksana juga. Bahkan jumlah

peserta lomba melebihi ekspektasi

panitia.

“Hasilnya bagus-bagus dan krea-

tif semua.” timpal Agnes Kalika,

panitia lomba lanel yang lain.

Penilaian hasil karya peserta oleh

dewan juri yang terdiri dari Bu

Rahayu, Bu Christine, dan Bu Eliz

dilaksanakan segera setelah lomba

berakhir. Dewan juri menetapkan

6 nama yang menjadi pemenang

lomba ini yang kemudian diumum-

kan pada Senin, 5 November 2012.

Wah, selamat ya buat para peme-

nang. Hasil karya kalian dan te-

man-teman yang lain menjadi hak

milik panitia. Jangan salah sangka

dulu, karena karya-karya ini akan

dijual untuk menambah dana pen-

tas seni Februari 2013. (*)

Aduh, Emil

Tertusuk Jarum!!!

�6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

Laporan : Vergina Natasha (9A/36)

SEKOLAH mengadakan lomba

desain, salah satunya desain

baju yang diikuti oleh anak–

anak Kelas 7, Kelas 8 dan Kelas

9. “Saya tertarik ikut karena hadiahnya

print baju yang dijual dan sertiikat,”

tutur Keziana Halawa dari Kelas 9C yang

memetik juara pertama.

Desain yang dibuat Kezia bagus banget

lohh. Dia membuat desain yang cocok

buat anak–anak remaja dengan tulisan

‘ALL YOU NEED IS A SPARKLE LOVE’

dan diberi hiasan–hiasan sedikit.

Kezia yang mengaku pada 10 menit

pertama blank, dan hanya tolah toleh

kemudian dia mencoba-coba di kertas

dan menggabungkan dengan gambar

yang biasanya ia gambar.

Akhirnya, semuanya itu dapat meng-

hasilkan desain yang menjadikkannya

juara pertama. “Saya nggak hobi desain

kaus, hanya suka gambar biasa (Doo-

dle),” terangnya.

Terpikir gak ya bagi dia bisa menang

lomba ini? Kezia saat ditanya menga-

takan “Pertamanya agak ragu–ragu

soalnya ada Jansen (9D) dan Letecia

(9C) yang suka gambar. Tapi setelah

anak–anak bilang bisa menang ya wes

optimistis.” (*)

Coba-coba malah Juara

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

�7

Berebut Gambar Terbaik

Laporan : Lisa Puspitasari

(8A/17) dan Stefani Amelia

(8D/33)

SUASANA saat lomba foto

sangat ramai. Banyak

sekali penonton yang

datang untuk melihat

lomba itu. Lomba diadakan secara

bersamaan even saat itu, seperti

misalnya ketika Fashion Show.

Hampir 30 siswa-siswi berusa-

ha saling mendahului dan

mendekat agar mandapatkan

gambar yang terbaik. “Saya ha-

pus foto-foto lama di memori se-

belum ikut lomba supaya nggak

kehabisan tempat,” kata Nadja

dari Kelas 8.

Cewek berkacamata dan jago

renang ini meny-

eret sahabat karibnya, Novia

untuk ikut serta dalam lomba

foto. “Semalaman, saya charge

baterai, biar segalanya siap saat

lomba,” tambah Novia, yang suka

mengumbar senyum lebar ini.

Nadja dan Novia hanya seg-

elintir anak yang hobi fotograi.

Ternyata, banyak sekali talenta

di sekolah dalam kegemaran

potret memotret ini. Hampir

semuanya menggunakan kamera

canggih (DSLR).

“Semua fotografer bagus-bagus,

juara atau tidak juara itu nomor

dua, yang penting kita mau

belajar menjadi lebih baik dalam

fotograi,” kata Nadja dan Novia

hampir berbarengan.

Selain lomba fashion show di

bagian lain dan dalam waktu ber-

beda, Panitia Pre-Pensi

Ulang Tahun

SMPK Santa

Clara mengge-

lar lomba piano,

menyanyi serta

memainkan gitar.

Lomba seni ini se-

makin menguku-

hkan bakat-bakat

terpendam siswa

yang ada selama

ini. (*)

�8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

Laporan : Clara Alveria (9B/9)

dan Jessica F (9D/23)

HEBOH, penuh teriakan terjadi

saat hampir semua

lomba boy-

band dan

girlband tampil di pentas

lomba di sela-sela lomba

band di tempat yang

sama pada 31 Oktober

2012.

“Wouw, kita juara,” kata

Lika, salah satu personel

S-Crew yang dinobatkan

juri beberapa hari kemu-

dian. Lika menggandeng

sejumlah temannya dalam

kelompok itu, yakni Kezia,

Zita, Letecia, Fabyola,

Sekar, Amel, Angel, Livia

dan Venus.

Menurut Zita, S-Crew

terbentuk secara tak

sengaja. Huruf ‘S’ adalah

huruf ke-9 dalam al-

fabet. “Awalnya, kita 9

orang, terus kita rekrut Kezia

jadi anggota ke 10. Istilahnya anggota awal

tambah anggota akhir, jadi 19 gitu,” pa-

parnya.

S-Crew tertarik ikut lomba juga karena

nggak sengaja. Awalnya, pengin lomba

band,tapi karena nggak ada yang bisa main

drum, rencana itu dibatalin. Waktu tahu

yang ikut lomba boyband/

girlband cuman sedikit,

kemudian S-Crew, beralih

minat.

Soal pilihan lagu

Count On Me karena

menduga grup lain

akan memilih lagu ro-

mance. “Jadilah, kami

menggunakan tema

persahabatan,” jelas

Zita yang jago menu-

lis cerpen ini.

Sementara itu di

lomba band, Vigaz

menyabet juara pertama

dan kelompok Regina

cs berhasil menghentak

dan menguasi pang-

gung dance. Vigaz yang

dikomando Stanley itu

mengaku sempat melihat

potensi besar kelompok,

terutama dari Kelas 7.

“Saingan ter- berat dari anak Kelas 8, itu

yang drummernya Daniel Suhendra. Mereka

tampil apik dan kompak,” kata Stanley. (*)

Pilih Tema Persahabatan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

�9

Laporan : Clara Alveria (9B/9)

MEMBAWAKAN lagu wajib ‘Anak Gem-

bala’ dan lagu bebas ‘Yamko Rambe

Yamko’, kelompok paduan suara SDK

Santa Clara II berhasil menyisihkan empat

pesaingnya dalam lomba 24 November 2012.

SD Dapena dan SDK Santa Clara I juga me-

nampilkan yang terbaik tapi kedua juri yang

hadir dan menilai lomba mengatakan, dengan

berat hati hanya memilih tiga juara dari lima

peserta.

Urutan kedua ditempati SD IPH dan SD Vita

merebut peringkat ketiga. Perbedaan skor

antara SDK Santa Clara II dan SD IPH sangat

tipis, hanya 2 poin. SDK Santa Clara II mem-

bawakan lagu wajib dan bebas dengan sangat

apik dan unik.

Tarian dan hentakan membuat para

penonton berdecak kagum dengan aksi

mereka.”Kami optimistis menang soalnya udah

disiapin dari bulan lalu,” kata kak Anton,

pelatih paduan suara SDK Santa Clara II usai

lomba.

SD IPH memainkan lagu bebas “Ampar-Am-

par Pisang” dengan sangat energik. Kostum

dan gerakan mereka mirip suku Indian beserta

tabuhan-tabuhan gendang yang memperleng-

kap penampilan mereka. Sedangkan SD VITA

menggapai juara ketiga lewat lagu bebas “Cub-

lak-Cublak Suweng”. (*)

‘Yamko Rambe Yamko’ Juara

�0MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

Laporan : Michella

Theofany (9D/30)

SUASANA kekeluargaan

membaur di pentas

lomba paduan suara

antar-sekolah dasar dalam

rangka ulang tahun ke-40

SMPK Santa Clara. Usai

penyerahan piala, semua pe-

serta maju untuk menyanyi

di panggung.

“Saya terharu, baik yang

menang maupun yang kalah

menyanyikan lagu Anak

Gembala dengan berse-

mangat, seolah ini bukan

lomba,” kata salah satu wali

murid yang duduk di be-

lakang.

Suasana bertambah seru

karena sebagian besar pe-

serta ingin menyanyi lagi.

Pembawa acara mempersi-

lakan termasuk panitia baik

di panggung atau di sekitar

panggung.

“Senang sekali bisa juara,”

kata Paula dari SDK Santa

Clara II yang wajahnya ter-

lihat berseri-seri. Demikian

pula, salah satu anggota

Amazing Voice dari SD IPH

mengaku awalnya sempat

deg-degan. “Yang paling

ngeri, waktu pengumuman.

Syukurlan, kami juara dua,

senang sekali.”

Selain lomba, hadir sebagai

penghibur tim SCC (Santa

Clara Choir), paduan suara

kebanggaan Santa Clara itu

mengiringi lagu penutup

Tanduk Majeng, Aku Ingin

menjadi Anak Tuhan, dan

Terbang.

Tim paduan suara SDK

Santa Clara II mempersem-

bahkan lagu Becak dan SDK

Santa Clara I menyanyikan

Guru dan Jesus Love All the

Children over the World, yang

dalam tampilannya itu men-

unjukan cinta mereka kepada

guru .

Kemudian penampilan dari

IPH yang pertama menyan-

yikan lagu Price Tag ciptaan

Jessie J yang diiringi oleh 2

anak anggota paduan suara

yang memainkan piano un-

tuk lagu kedua mereka men-

yanyikan lagu Pantai Tanjung

Perak. (*)

Kalah Menang Nyanyi Bersama

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

��

Laporan : Jessica Claudia

TIM basket putra SD Cita

Hati dan tim putri SD

Santa Angela berjaya dalam

turnamen Sanclar Cup V selama

lima hari, 5-9 November 2012.

Keduanya nyaris menghasilkan

angka sempurna, karena tidak

pernah kalah sekalipun.

“Selamat atas kemenangan

kalian, dan jangan

berkecil hati

bagi yang

kalah. Kalian

telah memper-

lihatkan spor-

tiitas dan ke-

jujuran dalam

bertanding, itu

yang penting,”

kata Kepala

SMPK Santa Clara, Sr Benedicta

Suhananti, di sela penyerahan

hadiah dan sertiikat saat clos-

ing ceremony.

Kemenangan demi kemenan-

gan yang ditorehkan tim putra

SD Cita Hati di laga Sanclar Cup

VI sungguh mengesankan. Salah

satunya karena kontribusi me-

nonjol William Rivaldi Kosasih,

pemain dengan postur 175 cm,

yang menjadi kapten sekaligus

playmaker.

Laga terakhir memastikan

gelar peringkat pertama bagi tim

basket putra SD Cita Hati dalam

Sanclar Cup VI 2012 yang

dihelat oleh SMPK St Clara, Ka-

mis (8/11/2011). SD Cita Hati

menggilas SD Dapeda, 30-4.

Soal permainan William yang

menonjol, ayah William yang se-

lalu menemani bertanding men-

gatakan, sejak dalam kandungan,

ia telah dipersiapkan menjadi

pemain basket. “Ke-

inginan saya,

dia menjadi

pemain andal

dan men-

jadi penerus

saya,” terang

ayah William

saat ditemui.

Semen-

tara itu, SD

Angela pantas berterima

kasih kepada Theressa Evelyn,

Kimberly Agatha dan tentu saja,

yang hampir di tiap lagi mendu-

lang angka terbanyak. Bahkan,

pemain lain, Nathania Marga-

retha membombardir keranjang

tim basket putri SD Santa Clara

(Sanclar) dalam Sanclar Cup VI,

Kamis (8/11/2012).

Dengan kemenangan besar

42-2, SD Angela sepertinya

tidak mendapatkan lawan yang

sepadan lagi karena di pertand-

ingan putri, hanya diikuti tiga

tim saja. (*)

Cita Hati dan Angela Berjaya

��MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

Klasemen Akhir PutraSD Cita Hati 4 4 0 96-36 8SD Angela 4 3 1 71-31 7SD IPH 4 2 2 53-48 6SD Sanclar 4 1 3 20-53 5SD Dapena 4 0 4 13-85 4

Klasemen Akhir PutriSD Angela 2 2 0 56-12 4SD IPH 2 1 1 23-14 3SD Sanclar 2 0 2 2-42 2

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

�3

TREVIN dari

Kelas 7

menebar

senyum. Hobi melukisnya

seolah tersalurkan. Terik ma-

tahari pagi tak dihiraukannya.

Ia fokus melukis di kertas. Ya,

Trevin berada di antara ratu-

san siswa SMPK Santa Clara

yang pada 7 Desember 2012,

menggelar ‘Santa Clara Me-

lukis.”

”Saya melukis Lambang 40 ta-

hun sekolah, dengan pensil cat

air sama kuas. Memang saya

senang menggambar, dan tadi

mengalir saja,” ungkapnya.

Memperingati hari jadi se-

kolah yang berdiri sejak 1973

berdiri, 492 siswa SMPK Santa

Clara Surabaya melukis angka

40 dalam tema ”Awesome 40 TH

Birthday” sejak pukul 06.35 WIB.

Sebelum kegiatan dimulai,

peserta melukis memanjatkan

doa, dan even itu dimulai

secara simbolis, dengan pen-

coretan empat tas oleh empat

orang suster

bertulisakan ”40 TH”,

sekaligus simbol ulang tahun

sekolah.

Kaur Kesiswaan SMPK Santa

Clara, Maria Magdalena Verawa-

ti menyatakan, ide Santa Clara

melukis awal munculnya ialah

terusan dari mata pelajaran

seni budaya yang telah dipela-

jari anak-anak.

Tak hanya siswa, sekitar 60-an

guru mengikuti ajang melukis

massal ini. “Ini sebagai bagian

dari terusan dari pembelajaran

seni budaya dikelas. Para guru

dan peserta umum banyak yang

ikut juga,” paparnya.

Kegiatan bertujuan agar hem-

busan napas 40 tahun ulang

tahun sekolah dapat dirasakan

bersama dan dirayakan bersama,

terutama para siswa. Nantinya,

hasil karya lukis ini diabadikan

dalam goody bag agar anak-anak

bangga akan karyanya.

Mengenai kriteria lukisan,

pastinya harus ada angka 40

dan penilaian juga berdasar

kerapian siswa menggambar,

dikarenakan menggunakan

cat air dan cat poster. ”Ini juga

sebagai ajang pengembangan

kreatiitas,” tambah Ibu Vera. (*)

Gores ‘40 TH’

�4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

DARI KIRI KE KANAN : Sr Maria Veronica Endah W MC (Pimpinan Regional Suster MC di Indonesia),

Sr Bernadetha Ngole MC (Ketua Yayasan Puspita Kencana, pengelola Sekolah Santa Clara),

Sr Maria Lordes Uran MC (Pengurus Sekolah Santa Clara), Sr Benedicta Suhananti MC

(Kepala SMP Katolik Santa Clara)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

�5

Laporan : Gabriella Widjaja dan

Pamela Andriani

KAGET, tak menyangka, itu-

lah yang dirasakan Devina

Setiwan, salah satu siswa

yang masuk 15 besar lomba Fash-

ion Show. Kini, ia bersiap memper-

ebutkan enam besar di acara inal.

Siswi Kelas 8D ini mengatakan,

persiapan yang dilakukannnya,

seperti membeli baju baru. Warna

bajunya menyesuaikan dengan

tema pilihannya “Beautiful In

White”.

Devina juga menyiapkan high

heels berwarna hitam dengan

tinggi 8 cm, meminjam aksesoris

dari mamanya, latihan pose dan

jalan di rumah. “Sempat grogi di

catwalk, ada banyak fotografer, dan

waktu jalan, saya takut terpeleset,”

tuturnya.

Sementara itu, Gibson Jozario

juga mengaku tak percaya dirinya

masuk 15 bear. Siswa Kelas 9 ini

mengatakan bahwa persiapan

yang dilakukannya untuk lomba

ini terlalu mendadak, karena ini

baru pertama kalinya ia mengikuti

fashion show.

Untuk babak penyisihan itu,

ia mengenakan kostum miliknya

sendiri. “Tapi, nanti, saat inal

di panggung pensi, kostumnya

sudah ditentukan dari sekolah,”

jelasnya. (*)

Beautiful in White

�6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

Benda Pakai dari Kain Flanel

Juara I : Theresa Puspanadi (9D/37)

Juara II : Cynthia Clarissa W (7C/7)

Juara III : Sally Cationa (7A/35)

Harapan I : Michella Theofany (9D/30)

Haraan II : Gabrielle Angeline (7B/11)

Harapan III : Pamela Andriani (8D/29)

Desain Sticker

Juara I : Fenicia (7E/21)

Juara II : Chandya (9B/7)

Juara III : Fanny Tjandra (8D/13)

Desain Kaus

Juara I : Keziana Halawa (9C/22)

Juara II : Letecia Sunur (9C/23)

Juara III : Alexander Bernadus (9D/3)

Desain Pin

Juara I : Claudia Clarensia (7E/11)

Juara II : Agnes Kalika (9D/2)

Juara III : Maria Jaquelline (9D/29)

Gitar Tunggal

Juara I : Hansel Vincent (9C)

Juara II : Christian Ananta (9A)

Juara III : Aulia Zita (9B)

Nyanyi Solo

Juara I : Luke Adrian (8D/21)

Juara II : Dhia Imami (8C/10)

Juara III : Yoanita Kathlyn (7C/39)

Juara Harapan I : Inigo Mario (8A/12)

Juara Harapan II : Regina Hanurita (9C/33)

Juara Harapan III : Vincentia Michelle

(7D/38)

Piano

Kategori A

Juara I : Laurentius Jeffrey (7B/28)

Juara II : Fransiscus Ivan (7B/22)

Juara III : Monica (7B/10)

Kategori B

Juara I : Clarissa Adi Guna (9D/13)

Band

Juara I : Stanley, Christoforus Putro,

Samuel, Christian Ananta, Felix

Juara II : Daniel Suhendra, Michelle Yang,

Williem C, Hansen, Luke Adrian, Dhia

Imami

Dance

Juara I : Regina H, Karin Saraswati, Felicia

Aileen, Kevina Irma, Laurensia Belinda

Juara II : Seraina, Regina, Maria Jessica, Gabriella Aimme

Juara III : Diva Danica, Aliena Soesilo,

Nurkusuma Dewi, Clara Diana, Edwina

Hartanti

Boyband/Girlband

Juara I : Angelica Dewi, Amelia Chrisanta,

Fabyola Ristanto, Livia Natasha, Aulia Zita,

Letecia Sunur, Agnes Kalika, Keziana,

Venus Sabrina, Margaretha Sekar

Juara II : Christopher, Corleone, Jerry

Leonard, Matthew Ricky, Michael Aldi K,

Nicholas Billy

Juara III : Benedicta Avena, Pricilla Adelia,

Brigitta Roseline, Vriciana Vebby, Maria

Sonya, Stella Natasya

Fashion Show (�5 Besar)

Regina Hanurita, Mary Vanessa, Devina

Setiawan, Adeline Margaret, Lucas Alexan-

der, Karin Saraswati, Clara Diana, Gibson

Jozario, Billy Gozali, Felicia Aileen, Siennia

DS, Debora Vianne, Daniel Suhendra, Jack-

lyn Caroline, Rosaline. (Final dilangsungkan

saat Pentas Seni)

Pemenang Pre-Pensi 2012/2013

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

�7

Ucapan Terima Kasih untuk Segenap Pihak yang Langsung atau Tidak Langsung Membantu

Kelancaran Perayaan Ulang Tahun ke-40 SMPK Santa Clara Surabaya

Pelindung/Penasihat : Sr Maria Lordes Uran MC

Penanggung Jawab : Sr Benedicta Suhananti MC

Koordinator Pelaksana : BMM Verawati

Sekretaris : Elisabeth Artanti

Bendahara : Sandrawati Susilo, Henny Widayati, Lusia

Padmasari

Koordinator Pentas Seni : BMM Verawati

Ketua : Jesika Althea WN

Sekretaris : M Verrylian

Bendahara : Ardelia

Seksi Acara : Felicia, Khrisma, Belinda, Nancy, Adisty,

Karin, Rizka, Roseline, Vebby, Avena, Ayu, Sony, Lika, Stella

dengan pendamping : B Maria Agustina, B Fransisca Yovita,

B Lianawati, Bp Dodit Wahyudi.

Seksi Perlengkapan : Kevin K, William K, Erick, Gundo, Ga-

lih, Felix, Alvin, Christo C, Howard, Billy, Josef, Oktavian, Cliff.

Seksi Publikasi : Bianca, Siennia, Allysa, Clara Diana.

Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Medi-

ana.

Seksi Dokumentasi : Edward Hartanto

Seksi Konsumsi : Metta, Michelle, Elfa, Kristo C, Agatha,

Jevina, Shinta, Kenneth, Maureen, Rosaline, Seraina, Aldi, Clarissa, Maria, Riana, Christo A.

Seksi Penerima Tamu : Verto, Patrick, Rico, Leonardo DP,

Samuel, Stefany, Camilia, Jacklyn, Devina, Ola,

Gary.

Seksi Dana : Jimmy, Diva, Aaron, Caroline, Ricky, Kezia,

Jeniffer, Cliff.

Seksi Keamanan : Calvin, Reynaldo, Jojo, Alian, C Andrew, Marvin, Kevin F, Erick, William A.

Seksi Buku Kenangan : Michella, Richard, Sally, Clara A,

Jessica C, Jessica F, Maureen, Niken, Roseline, Evan, Sien-

nia, Marvelia, Theresa, Daniel dengan pendamping : Sr

Marselina Sie MC, Bp Hariyanto.

Koordinator Lomba : Stefanus Muryadi

Ketua : Andrew

Sekretaris : Theresa Puspanadi

Bendahara : Johanna

Seksi Acara :

Basket : Diva, Lika, Letecia, Lukas, Rio.

Paduan Suara : Christo PD, Michelle, Vidjerinalisa, Vebby,

Tiffany.

Pendamping : B Rahayu, B Agnes, B Tutik, Bp Bangkit, Bp

Dicky.

Seksi Perlengkapan : Albertus A, Felio, Albert T, Jeremia, A

Martin, Anthony, Alex, Andri.

Seksi Publikasi : Sally, Jessica Claudia, Marvelia, Vergina.

Seksi Dokumentasi : Daniel, Evan.

Seksi Konsumsi : Melita, Vita, Vergina, Agatha, Clara Diana,

Michelle Reyner, Esterlita.

Seksi Penerima Tamu : Verto, Patrick, Rico, Leonardo DP,

Sharon, Stefany, Camila, Jacklyn, Michelle.

Seksi Keamanan : Calvin, Reynaldo, Jojo, Alian, Marvin, Kevin F.

Koordinator Bakti Sosial : B Maria Setyo Rianti

Ketua : Vincentius Surya S

Sekretaris : Anindita Lola

Bendahara : Michella Vanessa

Seksi Acara : Nancy, Regina, Richmand, Raymond, Felix,

Kevina dengan pendamping : B Rahayu, Bp Vincent.

Seksi Perlengkapan : Jojo, Alian, Jeremia, Martin C, An-

drew, Jerry, Reynaldo, Stanley.

Seksi Publikasi : Clara Alveria, Debora, Niken

Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Medi-

ana.

Seksi Dokumentasi : Esterlita

Seksi Konsumsi : Jessica F, Rosaline, Ivena, Marcella

Seksi Penerima Tamu : Monica Ursula, Leonardo, Andra,

Hansel, Kevin P, Feliana, Budi

Seksi Dana : Calvin, Clarissa, Yvonne, Helena, Adelia, Jerry,

Jansen

Seksi Keamanan : Christian A, Samuel, Owen S, William A,

N Billy.

Koordinator Seminar : B Yessi Vergiana

Ketua : Devina

Sekretaris : Garry William

Bendahara : Angelica Diana

Seksi Acara : Jesicalina, Helena, Andra, Jansen dengan pen-

damping : Sr Marcelina MC, B Christine.

Seksi Perlengkapan : Stanley

Seksi Publikasi : Feliana, Michella

Seksi Dekorasi : Aliena, Chandya, Richard, Edward, Medi-

ana

Seksi Dokumentasi : Evan

Seksi Konsumsi : Riana, Seraina, Jevina, ShintaSeksi Penerima Tamu : Sonya, Ivena, Karin, Rico, Patrick,

Verto, Christian A.

Seksi Keamanan : Billy, William A, Owen S

Koordinator Misa Syukur : Sr Marselina Siu MC

Ketua : Juro Sutantra

Pendamping Seksi Perlengkapan : Bp Wiyoko, Bp Beni, Bp

Lamto

Pendamping Seksi Publikasi : B Evie, B Nancy, B Vero

Pendamping Seksi Dekorasi : Bp Haryadi, Bp Supriyono

Pendamping Seksi Dokumentasi : Bp Dodit Wahyudi

Pendamping Seksi Konsumsi : B Titik, B Atik, B Christine

Pendamping Seksi Penerima Tamu : B Nus, B Iin

Pendamping Seksi Dana : Bp George Tanara, Bp Andrias

Samuel, B Yanti, Bp Vincent, B Erni, B Priza, B Anastasia

Pendamping Seksi Keamanan : Bp Bangkit, Bp Moko

�8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Gallery

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

�9

30MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Comic

3�

3�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Comic

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Comic

33

Kara

wit

anLaporan : Celine Tanaya (8C/7)

dan Pamela Andriani

EKSTRA ini sudah bergulir sejak 2008 di bawah

pembinaan Bapak Pelog Marsudi. Tujuannya

amat positif, mengenalkan budaya Jawa, khu-

susnya gamelan, mengajarkan kerja sama tim, dan

tentu dapat memainkan gamelan itu sendiri.

“Untuk yang baru awal, latihan sederhana dulu,

main instrumen dulu baru nanti menggarap gending,”

kata Bapak Pelog.

Selain mengenalkan gamelan, yang awalnya hanya

dari satu alat musik saja, yakni gong, Pak Pelog

menceritakan, selanjutnya ada tambahan sejenis gong

kecil yang disebut bonang. Seiring dengan kebutuhan

musikalitas dari zaman ke zaman yang berkembang,

barulah ada penambahan alat-alat lainnya.

“Seni mengolah bunyi benda atau alat bunyi-

bunyian (instrumen) tradisional gamelan, nantinya

kita sebut seni karawitan,” jelasnya.

Karawitan berasal dari bahasa sansekerta, yakni

rawit, yang punya arti keharmonisan, elegan dan

kehalusan. Pendapat lain menyebutkan, karawitan

berasal dari kata pangrawit yang berarti orang atau

subjek yang memiliki perasaan harmonis dan halus.

Adapula yang berpendapat bahwa karawitan itu

berasal dari kata ngerawit yang dalam bahasa Jawa

artinya sangat rumit. Jadi, memainkan karawitan itu

tidak hanya sekadar menghasilkan bunyi-bunyian

tapi harus memaknainya secara mendalam melalui

gending (lagu-lagu).

SMPK Santa Clara memiliki perangkat gamelan yang

tidak saja untuk belajar siswa SMP tapi juga SD serta

guru dan karyawan. Karawitan bukan hanya bermain

di kelas tapi tampil untuk even-even di sekolah dan di

luar sekolah. Yang di sekolah seperti pentas seni dan

bazar. (*)

34MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

MENEMPATI ruang

khusus serta per-

alatan pendukung

yang relatif lengkap, ekstra

band menjadi salah satu

pilihan favorit warga SMPK

Santa Clara. Hampir setiap

tahun, ekstra ini menyeleksi

calon pesertanya karena kuo-

tanya yang terbatas.

Menurut Bapak Wincensius

Harisson, yang diajarkan

dalam ekstra band, antara

lain pelajaran dasar dalam

bermusik, cara memainkan

alat muik, sampai bermain

lagu.

“Dan yang terpenting, di

sini kita juga belajar berso-

sialisasi dan teamwork den-

gan bermain bersama teman

satu grup band,” katanya.

Menurut Bapak Horisson,

setiap tahun berbeda memi-

liki peserta yang berbeda.

Meski sudah ada seleksi,

tetap saja ditemui siswa yang

masih yang kesulitan, meski

sedikit sekali jumlahnya.

“Kalau saya lihat bakatnya

kuat, itu menjadi tugas saya

mengajarinya, tinggal saya

melihat sampai di mana dulu

kemampuannya. Dari titik itu-

lah, saya mulai,” jelasnya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

35

MAU mendengarkan lagu-lagu

yang riang, rancak, mendayu-

dayu ataukah lagu-lagu misa,

bisa mendengarkan Santa Clara Choir

(SCC) saat tampil di lomba atau di

gereja.

Bahkan, salah satu lagunya ‘Bendera”

yang populer oleh band Cokelat dapat

dinikmati di dunia maya (youtube) dan

situs lain. Klik saja, Santa Clara Choir,

maka kita dapat mengunduhnya.

SCC adalah bagian dari ekstra padu-

an suara di SMPK Santa Clara. Ekstra

ini dibimbing oleh Kak Atta atau leng-

kapnya Arzde Widarta. Paduan suara

atau kor (dari bahasa Belanda, koor)

merupakan istilah yang merujuk ke-

pada ensembel musik yang terdiri atas

penyanyi-penyanyi.

Umumnya suatu kelompok paduan

suara membawakan musik paduan

suara yang terdiri atas beberapa bagian

suara (bahasa Inggris: part, bahasa

Jerman: Stimme). Paduan suara

biasanya dipimpin oleh seorang

dirigen atau choirmaster yang

umumnya sekaligus adalah pelatih

paduan suara itu.

Paduan suara terdiri atas empat

bagian suara (misalnya sopran,

alto, tenor, dan bas), walau dapat

dikatakan bahwa tidak ada batasan

jumlah suara yang terdapat dalam

paduan suara. “Di ekstra paduan

suara, kita belajar menyanyikan lagu-

lagu buat tugas misa gereja. Kalau

nggak ada tugas, kita tetap belajar

lagu-lagu lain, sehingga selalu siap dan

punya koleksi lagu banyak,” kata salah

seorang peserta ekstra ini. (*)

Paduan Suara

36MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

KOMBINASI beberapa jenis

alat musik yang mampu

dimainkan secara harmo-

nis, itulah ensemble. Menurut jenis

alat musik yang terlibat, ensemble

digolongkan menjadi duets, trios,

quartets, quintets, dan seterusnya.

Alat musik penyusun ini dipilih

sedemikian rupa sehingga saling

menguatkan. Kombinasi umum

adalah paduan dari alat musik

ritmis dengan alat musik melodius.

Meski demikian ada juga yang seka-

dar dipadukan karena warna suar-

anya, misal alat musik tiup dipadu

dengan alat musik petik.

Ekstra ensemble mengajarkan

memainkan lagu-lagu sesuai den-

gan peralatan yang ada. Pilihannya

bisa lagu dari dalam negeri atau

luar negeri, tergantung kesepakatan

peserta ekstra.

Karena pesertanya membel-

udak, Bapak Dodit Mulyanto harus

melakukan seleksi terhadap peserta

sementara untuk penguasaan alat,

Kelas 9 memainkan biola, gitar, re-

corder sama piano dan lute. Untuk

Kelas 7 dan Kelas 8 memainkan

piano, biola dan gitar.

“Saya ikut ekstra ini karena ingin

bisa main biola,” tutur Tiffany

Darmawan yang sebenarnya sedikit

banyak menguasai alat musik

piano seperti

diperlihatkan

saat menjadi

juara di lomba

piano classic

di Universitas

Ciputra, 4

November

2012. (*)

Ensemble

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

37

Laporan : Ansheilla

(7E/6)

MENGENAKAN

kaus oranye dan

celana panjang,

siang itu, Bapak Gunawan

Budi, pembina basket, ber-

teriak kepada peserta ekstra

basket untuk membuat ba-

risan. Sesekali peluit yang

ada di bibirnya berbunyi

keras.

Peserta ekstra kemu-

dian terbagi dalam enam

baris dan ada delapan

anak yang membawa

bola basket. Untuk

setiap baris, Pak Gun

memberikan instruksi

secara tegas. Sesuai

aba-aba, dari setiap

baris, secara ber-

giliran, anak-anak

mendrible bola.

Begitulah gambaran sekilas

mengenai pela-

jaran ektra bola

basket di SMPK

Santa Clara. Ekstra ini

boleh diikuti siswa-siswi Kelas

7, 8 dan 9. Pada akhirnya, dari

banyak peserta itu, Pak Gun

akan memilih beberapa un-

tuk menjadi tim utama basket

untuk berlomba di sejumlah

turnamen.

Basket adalah olahraga bola

berkelompok yang terdiri atas

dua tim beranggotakan masing-

masing lima orang yang sal-

ing bertanding mencetak poin

dengan memasukkan bola ke

dalam keranjang lawan.

Olahraga yang ditemukan

sejak 15 Desember 1891

itu kini menjadi kegemaran

pelajar karena semakin enak

ditonton. Bisa dimainkan di

ruang olahraga tertutup dan

hanya memerlukan lapangan

yang relatif kecil. (*)

Basket

38MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

Laporan : Stephanie Cindy

(8D/34) dan

Stefanie Amelia (8D/33)

EKSTRA ini tak kalah

menarik dari lain-

nya. Nama kelompok

dance, Saint-EX berhasil

menerobos Big Five dalam

Dance Competition di DBL

Junior 2012, dan juara II

lomba dance di SDK Santa

Clara.

“Dance yang sulit dipelajari

adalah balet dan yang paling

mudah adalah dangdut,”

kata Arief Wicaksono, pem-

bina dance yang masih aktif

di Group Surabaya Kejang.

Cowok kelahiran 11 No-

vember 1988 ini sudah me-

nari selama 10 tahun, dan

empat tahun terakhir men-

jadi pelatih di Excedio, Pri-

vate Class dan Sanclar serta

pernah mengikuti Indonesia

Got Talents di Jakarta.

“Di saat saya menari, saya

merasa senang. Tiap kali

ada waktu kosong, saya

sempatkan menari,” tutur

Priscilia Primadona yang ikut

Ekstra Modern Dance ini.

Modern dance adalah

sebuah seni tari modern,

gerakan tari ini dibuat oleh

setiap orang atau penari

sesuai dengan penafsiran

masing-masing dengan

mengikuti irama musik

atau dengan kata lain,

tarian ini tidak mengikuti

gerakan-gerakan yang ter-

struktur.

Modern dance mulai

dikembangkan pada tahun

1990, tarian ini dianggap

sebagai cerminan dari jiwa

seseorang, ini adalah tentang

kebebasan gerakan dengan

keselarasan musik, lalu

dikomunikasikan dengan

penonton. Ini adalah salah

satu bentuk terbaik dari

komunikasi non-verbal.

Bagi cewek kelahiran 16

Oktober 1998 ini, gerakan

dalam dance tidak susah,

semuanya terasa mudah

selama mau berlatih terus

menerus. “Do not forget,

dance is to express is not

impress,” tandas Priscilla

yang sudah memelajari hip

hop, sexy dance dan modern

dance ini. (*)

Modern Dance

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

39

Laporan : Ansheilla (7D/6)

SYLVESTER Mario memenangkan kom-

petisi catur yang diselenggarakan MDC

School. “Lawan-lawan di sana cukup

berat,” tutur siswa SMPK Santa Clara yang hobi

catur sejak Kelas 1 SD.

Sebulan sebelum lomba, Mario mempersiap-

kan diri. Ia berlatih intensif dan berdoa meng-

hadapi laga yang diikuti pecatur SD dan SMP

se-Kota Surabaya itu. “Tidak sia-sia, saya bisa

juara ketiga,” kata Mario. (*)

RACHMANIAR tersenyum lebar. Dia ber-

syukur karena bakat caturnya sekarang

tertampung di SMPK Santa Clara. Mulai

tahun ajaran 2012/2013, sekolah membuka ek-

strakurikuler catur dengan pembina Bapak Kunto

dari Garry Chess School.

“Saya memang suka sekali dengan catur sejak

di sekolah dasar. Hobi saya sekarang tersalurkan,

dan kemampuan saya semakin terasah di sini,” tu-

tur Niar, panggilan akrab Rachmaniar luluan SDK

Santa Clara.

Selain dasar bermain, ekstra mengajarkan juga

beragam strategi bermain bidak-bidak ini karena

catur cara memenangkan ‘perang’ tapi sekaligus

melatih kesabaran. Seringkali, catur disebut per-

mainan mental yang dimainkan oleh dua orang.

Pecatur adalah orang yang memainkan catur,

baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun

satu melawan banyak orang (dalam keadaan in-

formal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji

catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna

yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu

hitam dan putih.

Pemegang buah putih memulai langkah pertama,

yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hi-

tam secara bergantian sampai permainan selesai.

“Mainnya diam, gak rame-rame, tapi seru,” kata

Pak Bangkit yang seringkali hadir di ekstra ini. (*)

Catur

Dari Hobi

Jadi Prestasi

40MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

Ekstra jurnalistik tidak

hanya mengajarkan

melakukan pengamatan,

kemudian wawancara dengan

orang, tapi pada intinya, jurnalis-

tik adalah belajar menulis. Bukan

tulisan ilmiah, tapi yang seder-

hana dan mampu dimengerti oleh

orang banyak.

Pengamatan dan wawancara

adalah bagian dari proses menulis

itu sendiri. Karena itu, sebaiknya

tidak merasa puas atau berhenti

bekerja ketika sudah mendapatkan

info dari pengamatan dan wawan-

cara.

“Sejak pertama kali mengenal

jurnalistik di SD, saya telah jatuh

cinta pada ekstrakurikuler ini.

Saya bisa mengembangkan imaji-

nasi saya dalam berbagai tulisan

dan gambar,” kata Regina NE

Panjaitan, yang suka menulis novel

dan menggambar komik ini.

Ekstra jurnalistik membuat

sejumlah karya nyata seperti koran

dinding, mengisi tulisan untuk

majalah sekolah, dan dalam salah

satu pelajarannya ada fotograi.

Hal ini untuk mengakomodasi

peminat foto karena lomba-lom-

banya sendiri cukup banyak.

Di Kelas 7 lebih banyak bela-

jar dasar-dasar

jurnalistik dalam

mencari in-

formasi, lalu

memperdalam

penulisan saat

di Kelas 8. Un-

tuk level ini,

maka ekstra

jurnalistik

berlangsung

dalam dua

semester

sedangkan

Kelas 9

hanya boleh

mengikuti saat semester ganjil

saja. Di Kelas 9 itu, seharusnya

sudah dalam tingkat penulisan

kreatif sehingga sangat disarankan

punya dasar jurnalistik di kelas

sebelumnya.

“Aku memilih ekstra ini karena

ingin belajar bagaimana mewa-

wancari orang lain dengan sopan

tanpa menyinggung perasaan

orang itu, menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar,

menuangkan dalam bentuk tulisan

yang menarik dan dipahami orang

lain,” papar Alicia Maydeline, yang

sering merebut juara di Olimpiade

Matematika ini. (*)

Jurnalistik

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

4�

Laporan : Agatha Carolina Putri

ADA tiga ekstra baru sejak

tahun ajaran 2012/2013,

yakni taekwondo, catur,

dan kolintang. Untuk taekwondo

dilatih oleh Bapak Budi Siswanto

yang kalau ekstra sering dipanggil

Sabom Nim Budi. Ekstra berlang-

sung seitap Kamis, pukul 14.00-

15.30 WIB di Aula SDK Santa

Clara. Ekstra taekwondo menga-

jarkan pomsae meliputi taeguae,

gibon are makin, gion momtongaki

dan lain-lain, ighting, tendan-

gan dan yang terbaru, taekwondo

dance.

Sementara itu, kolintang sendiri

telah menjadi bagian dari seni yang

terus dipelihara di Sekolah Santa

Clara. Di ekstra kolintang, para

murid diajarkan cara bermain alat

musik kolintang dan angklung.

Setiap anak dibebaskan memilih

untuk bermain kolintang atau ang-

klung. Akan tetapi pemain kolin-

tang biasanya lebih banyak diband-

ingkan pemain angklung karena

dalam kolintang. Harus ada pemain

melodi, bass, pb ,pk , dan pm.

Berkat asuhan guru kolintang

sekolah kita yang hebat, Pak Deddy

Wahaha, para anggota ekstra ham-

pir setiap minggu dapat memainkan

lagu yang diajarkan pada hari itu.

Selain itu, walaupun kolintang dan

angklung termasuk sebagai alat

musik tradisional, lagu-lagu yang

mereka pelajari bukan hanya lagu-

lagu daerah, akan tetapi mereka

juga sering mempelajari lagu-lagu

barat.

Alasan ikut ekstra ini, beragam.

Dominique dari Kelas 7, ikut kare-

na dia sudah mengikuti ekstra

kolintang sejak kelas 4 SD.

Sedangkan Pricilla, anak Ke-

las 8 yang kerap dipanggil Sasa, ia

mengikuti ekstra kolintang karena

menurutnya bermain musik kolin-

tang itu seru walaupun cukup mele-

lahkan. (*)

Mading on the SpotLaporan : Felicia Nadia

SALAH satu even tahu-

nan yang dapat diikuti

peserta ekstra jurnalistik

adalah Journalist Blog Com-

petition, Mading on the Spot

di Deteksi, serta Journalist

DBL untuk turnamen basket

antarpelajar se-Surabaya dan

sekitarnya.

Inilah cukilan cerita, pen-

galaman teman-teman peserta

mading on the spot, meski be-

lum membuahkan hasil yang

menggembirakan. Menurut

Maria Veliana, awalnya, saat

mempersiapkan pembuatan

mading 2k12, sempat beber-

apa kali berganti tema. Tapi

pada akhirnya memilih tema

Believe It or Not’, berisikan

tentang hal yang tak terduga

dan aneh.

Sejak terpilih (satu tim 5

orang), mulailah merancang

sejumlah bentuk dan uku-

ran serta komponen mading.

Latihan membuat mading,

berlangsung di rumah dan

sekolah serta tak lupa, mem-

persiapkan semua material

yang dibutuhkan. Saat

techni-

cal meeting (TM)

pada 30 September 2012, tim

semakin paham apa yang ha-

rus lakukan tapi juga gamang,

karena pesaingnya sangat

banyak.

“Sehari sebelum lomba, kami

sempat menemui kendala

untuk membawa material ke

tempat lomba di PTC. Belum

ada kepastian kendaraan yang

kami pergunakan untuk men-

gangkut,” tukas Celine Tanaya.

Panitia lomba memberi waktu

8 jam, terbagi dalam dua sesi,

yakni sesi I (9 November 2012)

selama 5 jam dan sesi II (10

November 2012) selama 3 jam.

Saat lomba, kami merasa

gugup di awal, apalagi melihat

material yang mereka bawa

lebih ‘hebat’ dari kami. Target

hari pertama, kami menyele-

saikan bagian pertama mading.

Pada sesi kedua, kami

merapikan dan mulai menge-

cat bagian gabus (stereofoam).

Ketika tinggal setengah jam,

kami mengalami masalah di

stereofoam untuk artikel dan

gambar. “Kami benar-benar

panik. Apalagi, bahan-bahan

kami berserakan di mana-

mana,” papar Giselle

Nadja.

Lalu, bagian penu-

tup, tinggal men-

yalakan lampu kecil

yang mengelilingi

mading kami. Dan,

astaga, semua hampir

terpekik : mading tidak

sesuai dengan yang

dibayangkan semula. (*)

Kolintang &

Taekwondo

4�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Xtra

Laporan : Patricia Gunawan

TERLETAK di Lantai 4 SMPK

Santa Clara, ruangan yang lu-

asnya 12 x 9 m2 ini dilengkapi

banyak buku, seperti buku pelajaran,

sastra, novel, sampai komik.

Ya, perpustakaan sekolah, mu-

lai dikembangkan tahun 1981 dan

direnovasi tahun 2007. Saat ini,

dikoordinasi oleh Laurensius Lamto,

atau akrab dipanggil Pak Lamto.

Perpustakaan sekolah memiliki 12

kategori dengan 3.910 judul buku.

Buku-buku itu ditata rapi dalam 37

rak buku dan dipisah-pisah sesuai

dengan jenisnya, yaitu karya umum,

psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa,

ilmu terapan, teknologi, olahraga

& kesenian, kesusastraan, sejarah

umum, iksi, dan referensi.

Menurut Pak Lamto, tujuan diban-

gun perpustakaan ini untuk menam-

bah, menunjang pengetahuan bagi

warga sekolah SMPK ini, meski masih

ada hambatannya, seperti hal dana.

“Buku-buku baru sekarang kan su-

dah lebih mahal, ruangannya kurang

besar, dan belum ada internet,” papar

bapak yang Pak Lamto sudah meng-

abdi selama 11 tahun di SMPK Santa

Clara ini.

Untuk urusan pinjam meminjam,

murid yang ingin meminjam buku

harus memberikan jaminan, yaitu

kartu pelajarnya dan batas maksimal

pinjamnya adalah 1 minggu. Kalau

melebihi 1 minggu, sudah melanggar

tata tertib. Ada sanksinya? “Sank-

sinya kartu pelajarnya disita dan

tidak boleh pinjam buku lagi sesuai

waktu yang ditentukan, bisa 5 hari,

1 minggu, macam-macam,” jelas Pak

Lamto.

Mengenai koleksi sejak direnovasi

terus ditingkatkan. Sejak ada ISO,

sekarang dipasang target, kalau dulu

tidak. Target seperti apa? Setiap

tahun, harus ada berapa tambahan

buku, bukunya bisa didapat dari beli

dan bantuan. “Tahun ini, ada 43 tam-

bahan,” terangnya.

Menurut beberapa murid, per-

pustakaan kita ini sudah tergolong

bagus, “Kalau menurutku, perpus

kita lumayan bagus, kursinya cukup

banyak, bukunya juga lengkap, tapi

sayangnya kadang-kadang sepi,” ko-

mentar Stella Vania, siswi Kelas 8B.

Begitu juga dengan Nathan, siswa

kelas 8A, menurutnya, perpustakaan

sekolah saat ini sudah bagus, bisa

menunjang sarana belajar, cukup

lengkap, tapi koleksi bukunya masih

perlu dikembangkan lagi. (*)

Tiap Tahun Wajib Tambah Buku

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Article

43

44MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

KELAS yang paling per-

tama di sekolah SMPK

Santa Clara ini dipimpin

oleh Albert Lucano, dengan

wakil ketua kelasnya Rachman-

iar Larasati.

Kresna dan Regina memegang

jabatan sebagai sekretaris di ke-

las, sedangkan Bebe dan Bryan

memegang jabatan sebagai

bendahara.

Kelas yang paling gokil, hu-

moris, dan kompak ini mempu-

nyai wali kelas yang mempunyai

profesi sebagai guru seni bu-

daya, yaitu Bu Maria.

Kelas ini juga mempunyai

murid kebanggan yaitu Bebe,

karena ia memiliki prestasi

yang membanggakan.

Kelas 7A didaulat sebagai

kelas yang terunik, bagaimana

tidak di kelas ini pelajaran yang

semula membosankan jadi seru

lagi karena pasti banyak humor

dan guyonan.

Menurut para guru Kelas

7A adalah kelas yang paling

heboh dari semua kelas yang

ada. Kelas yang seia dan sejua

ini, memiliki bakat di bidang

kesenian. Dengan mengemban

nama wali kelas, Bu Maria

maka murid–murid 7A mem-

buat semboyan kelas yang ber-

nama “7Artistic” yang berarti

7Kesenian. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Albert Lucano

Wakil ketua : Rachmaniar L

Sekretaris 1 : Kresna

Sekretaris 2 : Regina

Bendahara 1 : Bebe

Bendahara 2 : Bryan

KELAS 7A

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

45

Instaclass

KELAS 7B

HALO-HALO! Selamat datang di kelas kami.

Tau kan kelas ini?Ituloh...yang ada di

lantai 3 dan selalu terkenal dengan kera-

maiannya...Tapi, kelas ini tetap pintar, seru dan

selalu kompak.

Berkat bimbingan bu Tutik yang baik dan bija-

ksana, Kelas 7B yang 24 siswi dan 16 siswa ini,

punya banyak karakter di dalamnya. Jadi, kami

dapat mengetahui sifat-sifat yang ada dalam diri

teman-teman kami semuanya.

Yang kami banggakan dari kelas kami adalah

kelas kami dapat bekerja sama dalam melakukan

segala hal. Kami selalu bersama-sama mengha-

dapi kesulitan maupun kesenangan. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Sheinna Yendri

Wakil Ketua Kelas : Marcellino Jason

Sekertaris 1 : Synclair Chendranaga

Sekertaris 2 : Monica

Bendahara 1 : Fransiskus Ivan Sumartoyo

Bendahara 2 : Synrivia Gunawan

46MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

KELAS 7C

KEUNIKAN dari Kelas 7C adalah kekompakan

kami dan sifat teman-teman yang berbeda-

beda sehingga kami bisa saling belajar

menghormati. Selain itu, ada beberapa teman

yang berasal dari luar kota contoh : Banyuwangi,

Kalimantan, dan lain-lain.

Tapi kalau dari julukannya, pasti tau kalo Kelas

7C isinya cool, crazy, dan pastinya champion. Ke-

las 7C diketuai Patricia Dewi Ratih ditambah wak-

ilnya Prasidha Lambadi Hanjaya yang penampilan-

nya nggak kalah cantik.

Lalu, ada 2 cewek ayu Yoanita Kathlyn dan Glory

Hangga yang suaranya medru sebagai seketaris

kelas dan Agnes yang pinter gambar dengan Eka

‘The King of CSO’ sebagai bendahara. Ada juga

para pelawak, Calvin si jenius, Kiki si raja manc-

ing, Richard Soegiantoro dan Maxwell yang sering

lebay.

Ada juga Caca, calvin, Kiki, Brenda dan Maxi

yang pandai dan rajin. Kelas 7C diwakili oleh Bu

Rahayu yang membimbing kami dengan baik, dan

bijaksana. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Patricia Dewi

Wakil ketua : Prasidha Lambadi Hanjaya

Sekertaris 1 : Glory Hanaga Surya

Sekertaris 2 : Yoanita Kathlyn

Bendahara 1 : Agnes Gracia A

Bendahara 2 : Eka Rajharja

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

47

Instaclass

KELAS 7D

KELAS 7D punya keunikan juga lho. Banyak

murid baru yang berasal dari luar kota,

maupun luar pulau. Banyak juga yang

suka menghibur anak-anak di Kelas 7D.

Selain itu, kelas 7D ada motto ‘Love, Respect,

Say No to Bully!’. Kebanggaan yang dimiliki, yaitu

persahabatan yang erat, yang setiap harinya selalu

menghibur.

Kelas 7D yang dipimpin oleh Mam Sisca ini ter-

masuk kompak dalam segala hal dan seru. Kami

punya Mitchell Theny, anak paling bersemangat

kalau ada drama, termasuk jika ada tugas mem-

baca di depan dan jika ada tugas upacara.

Ada yang jago menggambar yaitu Maeve Anindya.

Waktu luang, istirahat, dimanfaatkannya meng-

gambar sementara kalau bicara tinggi badan, pasti

menunjuk Steven Adrian (172 cm).

Dan, yang paling humoris, lucu, suka melawak,

dan pastinya membuat 7D menjadi lebih seru,

yaitu Michael Valentino. Ia bisa membuat apa yang

dilihat orang biasa dapat ia buat menjadi bahan

lelucon. (8)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Mario K

Wakil ketua : Chloe Dominique

Sekretaris 1 : Pamela Suharli

Sekretaris 2 : Martinus Harijadi

Bendahara 1 : Febriana Hartanto

Bendahara 2 : Maeve Anindya

48MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

KELAS 7E

WALAU kelas baru, baru tahun ini, paralel

sampe lima kelas, tapi kelas ini extraor-

dinary bangetzzzz!!! Extraordinarynya aja

udah keliatan dari wali kelasnya yaitu, Bu Priza

dengan matematikanya.

Pengurus kelasnya extraordinary. Sebut saja

Matthew Bryan yang jago basket sebagai ketua

dan Anastasia Tiffani sebagai wakilnya. Urusan

jurnal-menjurnal ada V Marvin yang jago basket

dan Agnes. Nah, di bagian uang” alias money ada

Aimee, dengan bakat dancenya dan Felix Surya

yang jago basket dan voli.

Kelas 7E juga unik banget karena ada Adrian Arif

yang otaknya encer banget. Ada juga yang jago catur

yaitu S Mario dan jago matematika, Andrew T. And

we love our best teacher and our class. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Matthew Bryant

Wakil ketua : Tiffany

Sekretaris 1 : V Marvin

Sekretaris 2 : Agnes P

Bendahara 1 : G Aimee

Bendahara 2 : Felix Surya

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

49

Instaclass

KELAS 8A

KELAS ini diketuai oleh

Angelica Dewi beserta

wakilnya yang mengaku

dirinya alim, yaitu Jeff Sebastian.

Seketarisnya yang imut dan pin-

tar Laurensia Nadya dan Kevin

Koesoemo, yang selalu On Time.

Bendahara kelas yang alay

Sudarno Andy dan rekannya

yang pinter Frishella Gunawan,

bersama dengan wali kelas yang

juga gokil Bu Agnes.

Seperti biasa, untuk tiap

kelas ada yang membuat onar,

yaitu Dito yang humoris dan

Andy dengan tingkah uniknya.

Kelas ini juga dimeriahkan oleh

“bangsawan”, Jeff dan Michael

Adisasmita.(*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Angelica Dewi

Wakil ketua : Jeff Sebastian

Sekretaris 1 : Laurensia Nadya

Sekretaris 2 : Kevin Koesoemo

Bendahara 1 : Sudarno Andy

Bendahara 2 : Frishella G

50MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

KELAS 8B

INILAH kelas yang terdekat dengan toilet

di lantai 2. Nah, Kelas ini dikomandani

seorang yang supel, kocak, dan gayanya

keren, siapa lagi kalo bukan Bapak Vincentius

Suryanto!

Di bawah Bapak Vincent,terpilihlah seorang

pecinta gundam sebagai ketua kelasnya, Amelia

Chrisanta, ditemani anak terpintar di kelas yang

super rajin, Agatha Carolina Putri.

Untuk urusan tulis menulis diserahkan kepada

si anak “Angka”, yaitu Marcella Jesslyn...Eits

Marcella tak kerja sendiri lho, dibantu manusia

suara baja, Irvan Kaware! Kalau tukang tagih

utang? Venus Sabrina si jago Inggris dan pem-

bantunya Garant Fortino.

Di Kelas 8B, ada anggota Osis inti yang mer-

angkap sebagai pemain basket : Fabyola Risanto!

Di bidang kerohanian ada Romo Kevin serta 2

pendampingnya, Felicia Budi dan Teresa Avila.

Banyak guru bilang, Kelas 8B super meriah

lho, kompak, terbukti menjadi juara umum pada

lomba 17 Agustus-an. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Amelia Chrisanta

Wakil ketua : Agatha Carolina

Sekretaris 1 : Marcella J

Sekretaris 2 : Irvan Kaware

Bendahara 1 : Venus Sabrina

Bendahara 2 : Garant Fortino

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

5�

Instaclass

KELAS 8C

WOUW, kamilah 8SWAG-C! Apa sih

yang kurang nge-swag di 8SWAG-

C?! Itu semua berkat guru kita Pak

Wiyoko yang terkenal suka becanda. Ketua

kelasnya yaitu Kris, si kawat besi dengan suara

super lengking.

Wakil ketua kelas yang paling bisa bikin sua-

sana asik yaitu Novia, si Seungri lovers. Tidak

hanya itu, pengurus kelas seperti Juro yaang

menjabat sebagai sekretariss 1 dan ketua OSIS

juga merupakan kebanggaan tersendiri.

Sekretaris 2 yaitu Maria si “emo”, bendahara 1

Edward, dan bendahara 2 yaitu si Cel. Anggota

kelas tidak kalah seru.

Ada Richard yang hiperaktif bersama gengnya

Sekar, Aldo, dan Ernesto, yang selalu membuat

suasana kelas menjadi hidup. Ada Catherine,

Tata, Nadja, dan Didi yang nge-swag banget. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Kris Sastrabudi

Wakil ketua : Novia Sari

Sekretaris 1 : Juro Sutantra

Sekretaris 2 : Maria Veliana

Bendahara 1 : Edward Ciputra

Bendahara 2 : Celine T

5�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

KELAS 8D

KELAS kami berada di Lantai 3. Punya

ketua kelas yang tegas dan keras tapi

wakilnya dikenal lemah lembut. Untuk

tulis menulis jadi urusan Stevan dan Audrey, dan

hitung menghitung uang ada Billy, bapak segala

bangsa dibantu Patricia.

Suasana kelas, 100% bergantung pada Adrian.

Kalau dia sedang mood, kelas menjadi riang, tapi

bila lagi galau, wouw, dipastikan, kelas bakalan

sepi. Guru-guru dibikin heran, terutama Ms Lily,

guru bahasa Inggris kami.

Keterkenalan kelas ini, salah satunya, karena

menyimpan talenta matematika atas nama Alicia

Maydeline. Ia bisa berhari-hari tidak masuk

kelas, karena ikut berbagai kejuaraan, termasuk

olimpiade.

We love our class, thank to bu Yanti yang san-

gat baik membimbing kami semua. (*)

Pengurus Kelas

Ketua kelas : Adrian

Wakil ketua : Pamela A

Sekretaris 1 : Audrey

Sekretaris 2 : Stefan Lieman

Bendahara 1 : Billy

Bendahara 2 : Patricia

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

53

KELAS 9A

MENDENGAR kata 9A, pasti ingat letaknya....

Ya memang, kelas ini terpencil karena

berada di pojok, tapi kelas ini tidak bisa di-

remehkan. 9A berketuakan Lucas si jangkung yang

menjulang, wakilnya Melita yang jago Mandarin.

Dalam urusan tulis menulis disini ada Michelle

Valerie yang alay, dan Jojo yang kecil ( caberawit

). Dalam urusan keuangan kita ada Sheilla si

jenius dan Vita si Bule. Wali kelas kita Bu Titik

yang lincah dan seru.

Kelas ini termasuk kelas yang kompak banget.

Tertawa bareng, rame bareng, sampai dimarahin

juga bareng. Ga bakal nyesel deh masuk kelas

9A, anaknya friendly semua. (*)

54MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

KELAS 9B

BERISIKAN 38 anak, dengan wali kelas

Ibu Anas dan diketuai Meidiana Hidayat

dengan wakilnya Stanley Sebastian,

sekretaris 1 adalah Sally Kurniawan, sekretaris

2 adalah Maria Shinta, serta bendahara 1 :

Erick Hardian, dan bendahara 2 adalah Yvonne

Audrey.

Kelas 9B merupakan kelas yang ramai tapi

prestasinya tetap bagus. Di kelas ini ada Andrew

T dan Yeremia Ronaldo Manurung sebagai anak

yang pintar dibidang Matematika. Juga ada Aulia

Zita yang pintar dibidang Fisika.

Anak–anak di Kelas 9B banyak yang memper-

oleh prestasi yang membanggakan, salah sat-

unya Andrew T, Yeremia Ronaldo, dan Aulia Zita

yang pernah meraih juara di ajang lomba Sinlui

Hot. Ada juga Chandya Liman yang meraih juara

2 dalam lomba desain sticker, dan Reimons San-

toso dengan Siennie Dwi Santoso yang meraih

juara dalam lomba membaca puisi.

Selain itu, ada Kevin Febrian, Erick Hardian

dan Gibson Jozario yang bermain basket di DBL.

Ada dancernya juga yang ikut bertandingdan

berhasil masuk ke babak big 5 adalah Adisty

Pavitasari, Aliena Amabel Soesilo dan Karin Sar-

aswati Hoyaranda. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

55

KELAS 9C

KOMPAK dan suka menolong, itu 9C. Kelas

ini diketuai oleh Richard yang kalem dan

diem, tapi kreatif, jago gambar, dan pinter.

Wakilnya William, yang merupakan leader di sini.

Urusan jurnal kelas, buku absensi, dan papan

evaluasi diserahkan pada Andrew dan Regina se-

bagai Sekretaris 1 dan 2. Sedangkan soal kerjaan

keuangan, buku tabungan, dan kas kelas dipe-

gang oleh Diana dan Maureen sebagai Bendahara

1 dan 2.

Kelas yang letaknya di sebelah toilet guru lantai

2 ini mempunyai banyak ‘bintang’. Ada Marvin

yang puinter buanget, ada sang ketua kelas yang

gambarnya indaaahhh banget.

Ada beberapa anggota tim inti basket sekolah,

yaitu Howard, Billy, Kevin, Kezia, Rose, Vena,

dan Eca. Ada juga nih, Jece yang pinter nulis

dan juara Jurnalistik DBL, Regina yang anggota

tim inti dance sekolah yang pernah masuk Top 5

DBL, dan nggak lupa Felix yang bandel tapi jago

ngeband.

Kami dibimbing oleh wali kelas bernama Ibu

Anastasia Suprapti atau akrab disapa Bu Atik.

Beliau baik banget, dan nggak ada capeknya me-

nasehati kami biar jadi semakin baik.

Anggota kelas kami terdiri dari bermacam-

macam perbedaan. Ada yang suka Bigbang

(K-Pop), One Direction, dan masih banyak lagi.

Ada yang kocak, ada juga yang diem. Sekali lagi,

kompak! (*)

56MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Instaclass

KELAS 9D

KOMANDAN terdepan kelas ini Bu Erny Ambar-

wati, dibantu kabinetnya Edward Hartanto se-

bagai ketua kelas, wakilnya yang hitam manis

Oktavian. Urusan tulis menulis dan surat-menyurat

diserahkan kepada Jennifer dan Jansen yang lucu.

Sementara itu, Jessica Faustine sibuk mengu-

rus keuangan kelas bersama Billy Pratama yang

gokil dan ditakuti karena sering memarahi ang-

gota untuk pelunasan uang kas.

Berbagai murid berprestasi ada di kelas kita.

Saja Gary William yang multitalenta dan seru.

Nggak kalah juga Jansen dan kawan-kawan yang

banyak akal untuk mengatasi permasalahan di

kelas. Inilah Kelas 9D, banyak siswa yang ber-

prestasi dalam bidang akademik maupun non-

akademik. All love Ma’am Erny! (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

57

Instaclass

Oleh : Jessica Claudia

AKU sudah cukup bosan

duduk diam selama 3 jam

hanya untuk menatap layar

LCD sambungan laptop Bu Magda.

Tentu saja 3 jam, this is the last

day’s meeting. “Sekian dulu ra-

pat hari ini. Semoga hari pertama

besok bisa berjalan dengan lancar,”

tutup Bu Magda akhirnya.

Rapat itu membahas BritaniCup

hari pertama besok. Bukan hanya

aku yang kesal, Carla Teresa,

sobatku yang berambut keriting

sudah tertidur pulas di pundakku

tanpa sepengetahuan Bu Magda.

“Curly, come on! Wake up! The

meeting is over!” ucapku sedikit

keras setelah semua peserta rapat

keluar. Ya, aku memang memang-

gilnya Curly, karena hal paling

mencolok di dirinya adalah ram-

but.

“Mana sarapanku?” igaunya.

‘Demi apa, siang bolong gini, anak

udah gede ini masih bisa aja ngi-

gau?’ tanyaku dalam hati.

“Sarapan apaan? Curlyyyy, ini di

sekolah sayang!” tuturku lantang,

akhirnya. “What? Are you kidding

me? Jadi aku ketiduran gitu di

sekolah?” sahutnya setelah sa-

dar. Dan yang ingin aku ucapkan

adalah, “Menurut elooooo?” tapi

yang keluar hanya kata, “Iya.”

“Ya maaf, habis ngantuk banget

dengerin Bu Magda nerangin

BritaniCup besok,” jawabnya sok

polos. Emang bener sih, ngantuk

banget rasanya. “Tapi kan gimana

pun harus ditahan, ini rapat tera-

khir!” kataku.

BritaniCup adalah ajang kom-

petisi basket putra yang diadakan

oleh Britani-Wales International

School, sekolahku. Untuk putri,

namanya WalesCup digelar tiap

tahun ber-angka ganjil, sedangkan

BritaniCup yang genap.

Keduanya sama-sama acara

bergengsi tingkat SMP se-Sura-

baya. Dan tentunya, yang menjadi

panitia acara ini adalah orang yang

sangat beruntung! Aku, Arianne

Savira, ketua panitianya.

“Baiklah. Aku mengalah, Anne

sayang,” Carla pun menyerah.

“Gini, aku jelasin ya, isi rapat tadi.

Ada 1 sekolah tambahan untuk

acara ini. Udah ada 4 sekolah kan,

jadi 5 sekolah sekarang. Britani-

Wales School, Brooklyn School,

SMP Permata, Trinity School, dan

sekolah tambahannya adalah Velic-

ity School,” singkat ceritaku.

Aku melanjutkan, “Dan, Bu Mag-

da memutuskan, sistem pertand-

ingannya adalah setengah round.

Jadi nggak sampai inal.”

“Oh, yaya. Mengerti, Ibu Ketua!”

goda Carla.

“Oke, pulang yuk, aku udah

dijemput nih, kayaknya.”

Carla mengangguk dan berlari

mengikutiku yang sudah berjalan

lebih dulu meninggalkannya.

***

Aku mendengar namaku dipang-

gil saat jam istirahat kedua. Oleh

siapa? Aku sendiri se-

dang mencoba

mencari tahu.

Suaranya sih,

familiar.

“Anneeee!!” dan

ternyata itu Bu

Magda.

“Ada apa, Bu?

Saya masih punya

hutang tugas soal

BritaniCup?” tanyaku

penasaran.

“Bukan. It’s time to

work! SMP Permata

dateng cepet hari ini.

Tuh, mereka udah di

pintu masuk. Sekarang

kamu panggil semua panitia yang

bertugas hari ini lewat central,”

perintah guru biologi yang merang-

kap jadi kaur kesiswaan itu.

“Siap, Bu!” dengan lantang aku

menjawab. Maklum, kebiasaan.

‘Selamat siang. Kepada seluruh

panitia BritaniCup yang bertugas

hari ini, harap berkumpul di ruang

kepala urusan dengan membawa

tas masing-masing. Terima kasih.’

Aku mengumumkan itu lewat mic

central di ruang tata usaha.

Tak perlu menunggu lama, se-

luruh panitia sudah berkumpul di

ruang kepala urusan. Aku segera

membagi tugas.

“Ayo Curly, kita harus segera ke

meja depan! Kita petugas registrasi

tim hari ini!” teriakku dari luar

toilet pada Carla yang masih buang

air kecil.

“Wait a minute! Aku segera ke-

luar!”

Tak lama, Carla keluar. Kami

lantas berlari ke meja depan, dan

di sana sudah ada 1 tim putra

yang mengantri untuk registrasi.

Aku langsung duduk dan menge-

luarkan kertas absensi untuk SMP

Permata, sedangkan Carla menye-

diakan bolpoin.

“Silakan bertanda-tangan sesuai

dengan nama kalian masing-mas-

ing di sini,” terangku pada tim ini.

Aku memperhatikan

mereka satu-per-

satu.

58MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Short Story

Tinggi mereka bikin aku dan Carla jadi minder. Seki-

tar 170 cm-an tingginya, sedangkan aku dan Carla

hanya 160 cm-an. Ganteng-ganteng sih, Carla aja jadi

salah tingkah sendiri. Aku sih, biasa aja.

Soalnya aku bukan tipe orang yang suka memperha-

tikan penampilan, tapi banyak orang iri padaku. Mere-

ka bilang, meskipun aku tidak suka memperhatikan

penampilan, aku tetap terlihat cantik dan rapi.

Setelah melalui tim demi tim yang registrasi untuk

pertandingan hari ini, aku dan Carla pun beranjak

dari meja registrasi. Aku meletakkan data-data tim

di ruang kepala urusan, sedangkan Carla entah ke

mana.

Aku dan Carla bukan sahabat yang nempel terus

kayak lem. Kami juga kadang berpisah. Kami bukan

orang yang suka dibatasi dalam hal pertemanan. Jadi

kalau Carla pergi tanpaku, itu sudah biasa. Begitu

pula sebaliknya.

Hari ini tim sekolahku tidak bertanding, jadi aku

menjagokan tim favoritku selain Britani, yaitu Velic-

ity! Mereka mainnya bagus banget, berkualitas. Dan

ternyata bukan cuma aku yang jagoin mereka, temen-

temen cewekku yang lain juga. Aku yakin itu karena

ada pemain nomor jersey 10 itu, Wisnu Alexander.

Pada genit semua nih.

***

“Wisnu! Ayo Wisnu! Aaaaaaa!”

Aku sudah hampir gila duduk di meja wasit se-

lama pertandingan 5 hari ini mendengarkan teriakan

cewek-cewek Wisnu Lovers di belakangku. Padahal

apa sih istimewanya dia? Aku benci Wisnu, dia awal

dari kegilaan manusia-manusia centil ini.

“Arianneeee!” aku dikejutkan oleh suara itu.

“Kamu di sini ternyata! Aku dari tadi nyari kamu

tau, mau ngajak kamu buat jadi Wisnu Lovers juga.

Ayuukk!” itu Carla.

Aku kaget bukan main. Tunggu, nggak kaget sih

sebenernya. Temenku yang satu ini kan emang gitu.

“Ga mau ah, apa sih istimewanya dia? Semua pada

tergila-gila kayaknya,” tolakku mentah-mentah.

“Dia itu ganteng, mainnya bagus, aduh banyak deh

istimewanya!” tutur Carla. “Udah ayo ikut aku aja!”

Emang sih, dia top scorer terus di setiap pertand-

ingan. Cuma kan, ga perlu segitunya juga. Kesalku

bertambah.

***

Pertandingan pertama, Velicity vs Britani sudah sele-

sai. Velicity menang, dan itu artinya mereka champion

BritaniCup tahun ini karena di tiap pertandingan,

mereka juaranya. Aku sudah di ruang kepala urusan

untuk istirahat.

Carla? Entah itu anak. Setelah ngajak aku pergi,

tiba-tiba dia ninggalin aku gitu aja di sini. Ngejar idol-

anya itu kali, kan ini hari terakhir.

Tiba-tiba, sosok yang dikejar-kejar banyak cewek

itu masuk ke ruang kepala urusan dengan sendirinya.

“Eh, eh, ngapain kamu masuk sini? Ada keperluan

apa?” tanyaku judes.

“Aku disuruh ke sini sama salah satu panitia. Ka-

tanya mau diwawancara,” jawabnya polos.

‘Wawancara?’ gumamku. Aku adalah satu-satunya

jurnalis sekolah, dan aku tidak pernah merencanakan

wawancara apapun sama cowok satu ini.

“Tapi…,” belum selesai aku berbicara, Carla masuk

dan langsung menarik tanganku ke ujung ruangan.

“Anne cantik dan baik, tolong dong, wawancara dia.

Aku yang nyuruh dia ke sini. Minta pin bbnya ya,

terus kamu wawancara apa kek. Ayolah kumohon,

kan dia tuh yang jadi tokoh atas menangnya Velicity,”

Carla menampangkan wajah memelasnya.

Asal kalian semua tahu, aku adalah orang yang pal-

ing tidak tega melihat orang yang kusayangi mema-

sang wajah memelas. “Huh, baiklah.” Aku segera

menuju meja depan.

“Silakan duduk,” sambutku sok ramah pada idola

para cewek Britani-Wales itu. Kuambil secarik kertas

dan kuminta dia menuliskan data diri serta pin bb

seperti permintaan Carla tadi.

Karena ini wawancara dadakan, jelas aku sedikit

tersendat-sendat dalam menanyakan sebuah hal. Me-

skipun aku sudah terbiasa wawancara dadakan, tapi

kali ini beda entah mengapa.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Short Story

59

“Oke, kita mulai wawancaranya ya,” kataku men-

gulur waktu sembari memikirkan pertanyaan.

Wisnu tersenyum. Dan sekarang aku mengerti

mengapa cewek-cewek di sini tergila-gila padanya.

Senyumnya sangat menawan. Aku sempat terpukau

dan terdiam beberapa saat sampai.

“Hellooo,” Wisnu mencoba menyadarkanku

dari keterpukauanku akan dia. “Kamu manis

saat terdiam tadi,” pujinya seraya tersenyum

lebih manis.

Aku yakin 100% pipiku merah merona seka-

rang! Aku malu! Tuhan, apa yang sudah kulaku-

kan di depan cowok ganteng ini?! Apakah aku

juga suka padanya? Tidak, tidak. Aku terpukau,

bukan suka alias naksir. Lagian aku benci kok

sama dia. Tapi, aku deg-degan banget waktu dia

memuji aku.

“Te..terima kasih,” jawabku mengumbar senyum

seraya berpikir, ‘Oh tidak! Aku terkena virus Wisnu

Lovers!’

***

Semenjak wawancara itu, aku dan Wisnu sering

berkontak-kontakan lewat Blackberry Messenger

alias BBM. Dia sering bercerita banyak cewek yang

‘meneror’-nya termasuk Carla dengan maksud

mendekatinya. Dia menanggapi itu, tapi hanya seba-

tas teman.

Carla sudah tau akan hal ini, tentang aku dan

Wisnu yang kian lama kian dekat. Dia sempat

cemburu dan memarahiku. Tapi tak lama, dia pun

akhirnya maklum pada kami.

Aku sendiri tak tahu perasaanku pada Wisnu. Na-

mun sepertinya, aku suka dia. Tapi dia tak kunjung

menyatakan cintanya padaku.

“ARIANNE SAVIRAA!” lengkingan suara Carla yang

khas membuatku terpaksa menutup telinga. “Kamu

harus dengerin aku kali ini!”

“Iya, iya. Ada apa sih, Curly? Bikin kaget aja,”

sahutku kesal.

“Your lovely Wisnu!”

“Iya kenapa dia?” desakku tak sabar.

“Dia kecelakaan di depan sekolah kita sekarang!

Velicity libur kan hari ini? Dia mau ketemu kamu!

Nggak taunya dia ketabrak mobil di depan!” nafas

Carla tak beraturan.

Aku diam. Tak percaya, kaget, dan menganggap

ini semua hanya bercanda. ‘Ini nggak mungkin.

Tenang Anne, Carla bohong.’ Tak sadar, air mataku

jatuh. Aku menangis, semua bayangan buruk meng-

hujam pikiranku.

“Kamu pasti bercanda, Curl, ” hanya kata itu yang

keluar dari mulutku untuk Carla.

“I’m not, Anne! Ikut aku sekarang!”

Aku berlari mengikuti gandengan tangan Carla

dengan kepala menunduk dan air mata bercucuran.

Aku masih syok. Aku sayang dia, dan dia kece-

lakaan. Itu memukulku.

“SURPRISE!”

Aku mendongak. Tampak di depanku, di depan

sekolahku, spanduk merah muda bertuliskan, ‘Hey

you beautiful, Arianne Savira, would you be my

girlfriend?’ Di samping tulisan itu, berdiri seorang

Wisnu Alexander sehat walaiat, tak ada luka apa

pun dengan senyumnya yang paling aku suka.

Di satu sisi aku bersyukur tak terjadi apa-apa

pada anak satu ini, tapi di satu sisi aku ingin meng-

karate¬ mahkluk-mahkluk cerdas yang merencana-

kan ini semua, termasuk Carla.

Aku menghapus air mataku, dalam keadaan yang

masih syok. ‘Tenangkan dirimu, Anne. It’s over.”

Aku bingung apa yang harus kulakukan.

Tiba-tiba, Carla mengulurkan sebuah pedang.

“Kalau kamu terima dia kamu jatuhkan pedang

ini, tapi kalau kamu menolak dia, sobek spanduk

itu,” jelasnya.

Aku tersenyum. Tanpa pikir panjang, kujatuhkan

pedang itu. Aku memeluk Wisnu diiringi dengan

tepukan tangan dan sorakan semua orang yang

menyaksikan kami.

Aku tersenyum diam, terlarut dalam kebahagiaan

ini. Ya, hanya 2 kata! AKU BAHAGIA. Dan hanya 1

doaku, semoga hubungan ini berjalan panjang dan

berakhir bahagia seperti saat dimulai. (*)

Satu-satunya di Indonesia, rumah pengasuhan

anak yang berbasis leadership character

building. Di bawah pengawasan dokter, psikolog

dan pengasuh anak yang berkompeten, buah

hati anda akan dipantau tumbuh kembangnya.

Ragam Jasa Layanan :

1. Children Daycare

2. Baby Spa / Baby Massage 3. Kursus :

* English * Mandarin

* Sempoa * Baca Tulis

* MAFIA (Matematika, Fisika, Kimia)

Alamat :

Ngagel Madya Utara 28

Telp : 031 – 5031811 / 031 – 91096874

Email : [email protected]

SURABAYA

Voucher

Rp 50.000,-

untuk layanan kursus

60MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Short Story

Oleh : Felicia Halim,

St Clara JHS (2011)

Now studying at

The High School of Moorpark

College, California, USA

I had such amazing experi-

ences when I was one of the

students of St Clara Junior

High School. Three years had

passed so quickly and I miss that time for sure, not

only the school but also my teachers and friends.

I think the process of being part of high school stu-

dents is like the process of painting something, you

started with nothing, just a blank piece of paper, then

you ended up with a beautiful painting that has mean-

ings in it.

When it was the irst time I went to St Clara, I feel

like I came there with nothing, but once I graduated,

I feel like this long period of time was associated with

pleasant memories of various kinds that I won’t ever

forget.

I was one of the OSIS, and I had really great times,

I was participated in a lot of school contests that

matches my best interest, like sticker design or draw-

ing contest, then I was asked to design the backdrop

of the stage at the performing arts event. And I was

also participated on the DETEKSI 2k9 wall magazine

competition. All of these activities had so many roles in

the formation of my character. Being active in school,

academic or non-academic, it wasn’t just fun, but it

also trained my responsibility, work ethic, and leader-

ship.

The point is you are learning to become a better

person, but at the

same time you are

still having fun and

creating new experi-

ences. In short, I

am glad to say that

I passed my school

days very happily.

For the younger

classes, don’t be

scared of trying,

whatever that is,

because that is the experiences that you probably

couldn’t have later. And never give up! So, just have

fun while you can? (*)

Amazing Experiences

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Feedback

6�

6�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

63

Laporan : Catherine CK

DI Ruang Diskusi, kami diskusi lagi, men-

genai foto cover buat Majalah DIANTARA.

Entah ini diskusi yang keberapa. Tak ter-

hitung sejak pembina ekstra jurnalistik meminta

merancang usulan foto cover.

“Ini tugas tim foto yang belum se-

lesai, cek, dan delegasikan tugas

kepada teman-teman foto. Sete-

lah itu, selesaikan foto cover,”

begitu permintaan Pak Hari.

Edward Hartanto yang

menjadi komandan mengi-

yakan. Usai bagi-bagi tugas,

akhirnya diskusi kecil

terjadi. Semua sepakat,

konsepnya underwater. Tim

foto mau sewa studio. Model-

nya dari alumni. Ada tiga nama

yang masuk nominasi.

Sehari kemudian, Edo, panggilan

Edward Hartanto, melaporkan sewa

studio Rp 300.000 per jam sedangkan Cath-

erine mengaku sudah mengontak

satu alumni dan oke,

termasuk

free biaya

model.

Ketika

kemudian

mau book-

ing, semua

setuju untuk

membatalkan

karena butuh

persiapan lebih

matang.

Edo bertanya,

apakah ada ren-

cana B dari foto

cover? Tentu saja

ada. Bertemu lagi

di sekolah. Kali ini

sepakat, menggu-

nakan model dari te-

man di sekolah. Lokas-

inya, di roof garden.

Kebetulan, ada Rose-

line dan Angelica Dewi,

turun dari tangga. “Su-

dah, pakai mereka berdua saja. Propertinya pin-

jam Bu Vera,” kata Pak Hari.

Sesi pemotretan pun berlangsung dari pukul

10.00 hingga 13.00 WIB. Berpanas-panas tapi su-

dah ada beberapa foto yang bagus. Foto-foto inilah

yang kemudian diserahkan softcopy-nya kepada

Suster Bene dan dilihat juga print-outnya oleh Bu

Vera.

Dan, astaga!!! Satu pose bagus akhirn-

ya terpilih, tapi ternyata properti

goodybag yang digunakan, ada

yang aneh. Tulisan Sanclar,

tidak ada huruf ‘n’-nya, jadi

tertulis Sanclar.

Bu Vera kemudian mem-

beritahu Edo lewat pesan

singkat, yang di-upload ke

bbb grup ‘Sanclar Journal-

ists’. Jadilah, sehari kemu-

dian, take ulang pemotretan.

Bedanya, hari itu, hanya

satu model, yakni Roseline.

Hasilnya seperti yang kalian

lihat di cover depan majalah ini.

Sebelumnya, tim foto juga sempat

melakukan foto studio dengan model Teresa

Avila. Ini adalah bagian dari rencana lain agar

ada pilihan, dan dari pilihan itulah, dapat

disaring satu yang terbaik. (*)

Untuk yang Terbaik

Butuh Berhari-hari

64MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Cover Story

NAPAK tilas SMPK santa Clara. Dimulai

1972, ketika SD Santa Clara melu-

luskan 100% muridnya. Agar mereka

dapat melanjutkan pendidikan, didirikanlah

SMPK Santa Clara pada 1 Januari 1973. Ruan-

gannya masih ‘nebeng’ di SD, dan masuk siang

hingga tahun pelajaran 1974.

Para Suster MC berusaha mempersiapkan

gedung, dan tahun 1975, lengkaplah kelas

SMP yaitu kelas I, II, dan III. Berkat kerja

sama dari orangtua dan sekolah, sejak ta-

hun itu, sudah punya ruang kelas sendiri,

laboratorium biologi, perpustakaan, kantor

Kepala Sekolah, tata Usaha, dan ruang

guru meski dalam satu ruang yang disekat-

sekat. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our School

65

“Setiap hari aku hendak

memuji Engkau dan hendak

memuliakan nama-Mu untuk

seterusnya dan selamanya.

Angkatan demi angkatan

akan memegahkan pekerjaan-

pekerjaan-Mu dan akan mem-

beritakan keperkasaan-Mu”.

(Mazmur 145 : 2 dan 4)

Oleh : Sr Bernadeth Ngole MC

BEGITULAH ungkapan

dari lubuk hati saya

yang paling dalam saat

menyambut perayaan Panca

Windu SMPK Santa Clara, 1

Januari 2013. Kegiatannya telah

dimulai sejak Oktober 2012 dan

akan diakhiri Juni 2013, den-

gan Perayaan Ekaristi sebagai

ucapan syukur kepada Tuhan

sebagaimana Mazmur di atas.

Saya mengenang kembali saat

kali pertama menginjakkan kaki

di Kota Surabaya, November

1976, dan tiba di Jalan Ngagel

Madya No 1, komplek Sekolah

Santa Clara, Biara MC dan

pada hari Minggu sebagai

Gereja Stasi, yang merupakan

cikal bakal Gereja SMTB.

Saya begitu sedih karena

situasi yang sangat berlainan

dengan daerah asal, Flores.

Saya berdiri di sudut ban-

gunan lantai II SMPK Santa

Clara yang diberkati 1 Feb-

ruari 1975 dan melihat ke

sekitarnya. Hanya ada rawa,

sawah, tanah yang datar, dan

di tepi tembok sekolah ada be-

berapa pemulung mendirikan

rumah dari barang-barang

bekas.

Pada 1975, untuk per-

tama kalinya SMPK Santa

Clara mengikuti EBTA

dan berkat Tuhan, lulus

100%, dan sampai 2011/2012

para siswa Kelas 9 selalu lulus

100%. Mereka angkatan ke-37.

Kami berharap dan yakin, Kelas

9 sekarang akan berusaha giat

belajar agar sekolah tetap men-

dapatkan kelulusan siswa 100%.

Dari Surabaya, seminggu ke-

mudian saya ke Madiun untuk

memasuki masa Noviciat (masa

pendidikan untuk para calon

suster Misionaris Claris). Sete-

lah 3 tahun di Noviciat, pada 31

Oktober 1979, saya mengikrar-

kan Kaul I, dan menerima tugas

berkarya di Sekolah Santa Clara

Surabaya.

Di awal November, saya men-

gajar di SDK santa Clara karena

ada guru yang cuti melahirkan,

begitu selanjutnya sampai hari

ini Tuhan memperkenankan

saya bergelut

di dunia

pen-

didikan. Dari tahun ke tahun,

sesuai kehendak Tuhan, saya

melaksanakan karya pelayanan

ini di TK, SD, SMP, Yayasan, en-

tah sebagai Guru Agama, Bagian

Administrasi, Guru Kelas, Kepa-

la Sekolah, Pengurus Sekolah,

Koordinator Sarana/Prasarana,

Pengurus Yayasan.

Begitulah saya harus belajar

dari hari ke hari meneladan

Kristus yang datang untuk

melayani dan bukan untuk di-

layani. Satu hal yang memotivasi

saya dalam karya adalah pesan

Ibu Pendiri MC, Beata Maria Ines

: “Jikalau bukan untuk menye-

lamatkan jiwa-jiwa, sia–sialah

hidup ini.” Dan, inilah ladang

yang penuh dengan jiwa-jiwa

dari angkatan yang satu ke yang

lain.

Ketika kembali lagi 1979,

lingkungan sekitar sekolah su-

dah sangat berubah. Rawa dan

sawah serta tanah datar yang

saya lihat telah menjadi bangu-

nan perumahan dengan pen-

duduk yang semakin padat dan

berakibat di saat pendaftaran

kami harus menolak banyak

anak karena tempat terbatas.

Kelas-kelas sudah sangat gemuk

karena satu kelas berisi 60

siswa, baik di TK, SD maupun

SMP.

Membangun ke Atas

Karena lahan terbatas untuk

dapat menampung para siswa

yang berminat masuk ke Se-

Educar para la Vida

66MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our School

kolah Santa Clara, tak ada jalan

lain membangun ruang kelas

ke atas. Berkat kemurahan hati

para donatur, orantua murid

bekerjasama dengan sekolah,

maka dibangun lagi ruang-ruang

baru di atasnya, sehingga dalam

tahun tahun berikut TK menjadi

2 paralel, SD 2 paralel dan pada

1978, SMP 2 paralel.

Selain penambahan ruang

kelas, dari tahun ke tahun pen-

gurus yayasan yang adalah para

Suster Misionaris Claris bersama

para guru, dan BP3 yang telah

terbentuk sejak 1975, berusaha

meningkatkan mutu pendidikan

di berbagai bidang. Sekolah

mengikutsertakan putra-pu-

tri Santa Clara dalam berbagai

lomba dan mendapatkan juara,

baik di tingkat kecamatan, kota,

provinsi maupun tingkat na-

sional.

Berkat rahmat Tuhan, SMPK

Santa Clara di tahun 1992 ber-

benah diri, sehingga di tahun

pelajaran 1993/1994, menerima

siswa dalam 3 kelas paralel dan

punya beberapa ruang untuk

pengembangan pendidikan

sesuai layaknya tuntutan dunia

pendidikan waktu itu.

Saya ingat, ketika pelajaran

olahraga para siswi lari berebut

ke kamar WC untuk ganti baju

dan selesai olahraga meski sudah

ada kipas angin di tiap ruangan,

siswa masih kipas-kipas kepana-

san. Lapangan olahraga memang

belum memenuhi syarat tapi

sangat berarti karena mereka

bisa melakukan segala macam

olahraga di sana.

Kena Banjir

Cuaca di Surabaya, dengan cu-

rah hujan cukup tinggi membuat

kota ini sering kena bencana

banjir, tak terkecuali Sekolah

Santa Clara. Ada niatan mening-

gikan fondasi sekolah. Tahun

2007, dibentuklah Panitia Pem-

bangunan untuk merenovasi,

terutama untuk SMPK Santa

Clara.

Berkat kemurahan hati Pimpi-

nan Misionaris Claris beserta

dewan, Tanah Biara MC se-

bagian besar diperuntukkan

bagi perluasan SMP. Dimulailah

Pembangunan tahap I, dengan

merubuhkan bagian Biara.

Selesai Bangunan Tahap I,

para siswa dapat pindah ke ge-

dung baru dengan segala fasilitas

baru, diawali Misa Pemberkatan

oleh Mgr Vinsensius Sutikno

(Uskup Surabaya). Hadir pula

Madre Pimpinan Umum Misio

naris Claris dari Roma bersama

wakilnya.

Di gedung baru, SMPK Santa

Clara memiliki 4 kelas paralel

dan beberapa ruang untuk

kegiatan pendidikan. Pada 31

Mei 2008 mulai peletakan batu

I untuk pembangunan tahap

II. Warga merelakan menjual

rumahnya di Ngagel Jaya Indah I

No 4 dan 6. Maka, bangunan ini

dan seluruh bangunan SMP lama

dirubuhkan. Ini bagian dari pem-

bangunan tahap II, tanpa meng-

ganggu kegiatan belajar siswa.

Kepala Paroki Santa Perawan

Maria Tak Bercela, Romo Jelan-

tik Pr memberkati gedung tahap

II dalam perayaan Ekaristik pada

1 Juli 2009, bersama Romo

Paul CM (Ketua MPK Keuskupan

Surabaya).

Kini tinggal lahan kosong di

lantai IV dan V. Dapatkah digu-

nakan sebagai tempat pembela-

jaran siswa? Berkat karya yang

luar biasa dari Bapa Hadi dan

rekan-rekan kerjanya, lahan itu

penuh berbagai tanaman subur

dan dapat dinikmati siswa dari

seluruh unit Santa Clara.

Warga Santa Clara dapat berbe-

lanja murah meriah hasil dari

kebun di lantai V, sedangkan

dilantai IV merupakan tanaman

dekorasi dan tanaman obat. Di

sini, warga Santa Clara dapat

belajar membuat tanaman deko-

rasi, termasuk melihat keunikan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our School

67

laboratorium kultur jaringan.

Mutu Pendidikan

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada

masyarakat, pengurus yayasan bekerjasama dengan

PT Aims Consultan untuk mendampingi para mitra

kerja dalam persiapan ISO 9001:2008. Untuk itu,

jadwal kegiatan belajar mengajar dipadatkan dalam

5 hari kerja dan hari Sabtu sebagai pembinaan mitra

kerja.

Pada 13 Juli 2011, sertiikat ISO berhasil diperoleh.

Upacara penerimaan sertiikat dilaksanakan bersa-

maan peresmian roof garden El Paraiso oleh Wawa-

likota Bapak Bambang DH pada 11 Agustus 2011.

Seritikat Iso dikeluarkan oleh Bureau Veritas Certii-

cation dan UKAS.

Saya bersyukur dan bersukacita dalam Tuhan atas

segala usaha yang telah kita mulai ini. Semoga hari

demi hari, sekolah kita semakin maju dalam segala

hal dalam mewujudkan motto kita “Mendidik untuk

Hidup’ (Educar para la Vida) dan ‘Terang adalah Ke-

hidupan’ (Lux Est Vita).

Dirgahayu SMPK Santa Clara. Laju berlayar ke

Samudra. Laju berkabar ke dunia. VIVA SMPK SANTA

CLARA. (*)

Laporan : Felicia Limanjaya, Alicia Maydeline

SUSTER Maria Immaculata Suwarti MC

atau akrap disapa Suster Ima menjadi

salah satu saksi kunci perkembangan

SMPK Santa Clara. Dia jugalah yang menjadi

kepala sekolah pertama.

“Waktu itu, SMP belum punya gedung sendiri,

tidak seperti sekarang. Sekitar sekolah masih

semak belukar. Siswa SMP masih pinjam gedung

SD dan masuk siang, bergantian dengan SD,”

tuturnya.

Meski sudah mulai beroperasi 1 Januari 1973,

baru tahun 1974, SMP memiliki gedung, yang

terdiri atas 3 kelas, yaitu 2 kelas untuk Kelas 1

(SMP), dan satu kelas untuk Kelas 2. Ruang guru

malah belum ada, dan lapangan olahraganya

tidak terlalu luas.

Setahun kemudian, SMP menambah ruang

lagi. Ada 4 kelas, yang terdiri 2 kelas untuk

Kelas 1, satu kelas untuk Kelas 2, dan satu

Kelas untuk Kelas 3. Suster yang lahir di Se-

marang ini mengatakan, saat itu, sedikit sekali

ekstrakurikulernya, hanya bola voli, drama dan

menyanyi.

“Saya bersyukur dan bangga dengan SMP

sekarang, gedungnya bagus, memadai. Anak-

anaknya pandai dan berprestasi,” ujar Suster

Ima yang kini menginjak usia 72 tahun. (*)

Bangga dengan yang Sekarang

68MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our School

Laporan : Jessica Claudia

USIA 40 tahun dapat dikatakan sebagai usia yang cukup

matang bagi suatu subjek maupun objek. Begitu pula bagi

SMPK Santa Clara yang sudah mencapai usia 40 tahun di

tahun 2013. Tentunya, para warga sekolah mulai dari siswa, guru,

sampai karyawan/karyawati punya harapan depannya.

Ibu Lianawati atau biasa dipanggil Miss Lili, pengajar Bahasa

Inggris untuk Kelas 8 ini mengajukan program English Day, yaitu

dalam satu hari di minggu itu, bahasa Inggris sebagai bahasa

komunikasi.

“Ya, biar warga SMP semakin

lancar bicara dalam bahasa Ing-

gris,” ujar perempuan bersuara

lembut yang baru 11 bulan men-

gajar ini.

Kelahiran 22 Februari 1985 ini

juga menuturkan, bahwa ia terus

berharap agar murid-murid San-

clar selalu tumbuh semakin baik

baik dalam hati maupun pikiran.

Miss Lili berharap agar mereka

selalu mematuhi aturan yang ada.

Nakal itu boleh, wajar malah,

tapi tidak boleh menjurus ke hal-

hal yang kurang aja. Itupun ha-

rus pada tempat dan waktu yang

tepat. Anak Sanclar punya hati yang baik, hanya perlu dibimbing

dan dibina saja agar tidak salah dalam sikap dan pergaulan.

Miss Lili yang tinggal di daerah Kenjeran ini mengaku selalu enjoy

dan fun dalam mengajar. Ia memaklumi kenakalan anak aman

sekarang, tetapi tidak akan pernah menoleransi kekurangajaran

mereka. “Mereka nakal, tapi harus tetap sabar,” ucapnya seraya

tersenyum.

Selain Ibu Lianawati, DIANTARA sempat berbincang-bincang dengan

Bapak Benediktus Ugra Rosanto atau lebih dikenal dengan nama Pak

Diki. Beliau juga mempunyai harapan yang hampir sama dengan Miss

Lili, agar murid tidak bertambah nakal. Pria berumur 33 tahun ini,

berharap agar Sanclar lebih baik dalam segala bidang.

Selama 9 tahun bekerja di dalam ruangan Kepala Uru-

san dan menjadi staf penanggungjawab Laboratorium

Bahasa, Pak Diki yakin anak Sanclar memiliki

kepribadian yang jauh lebih baik daripada murid

sekolah lain. “Dan, selalu menjadi lebih baik itu

tidak salah, maka ayo kita lakukan,” terangnya

mantap. (*)

Ingin English Day

Seminggu Sekali

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our School

69

Oleh : Theresa Puspanadi

UNTUK kedua kalinya, SMPK

Santa Clara meraih juara

umum di ajang St Louis ex-

Hibition cOmpetition Talent (Sinlui

Hot), 21-22 September 2012. Kom-

petisi untuk siswa SMP se-Jatim

ini ada tiga lomba : paduan suara,

debat dan sains.

Bedanya, untuk sains (matema-

tika dan IPA) dari lomba kelompok

sekarang menjadi perorangan. Tapi

bukan berarti, satu orang harus

mengerjakan soal MIPA yang seg-

ebok itu, melainkan lomba dipecah

menjadi 3 cabang, yaitu lomba

Matematika, lomba Fisika dan

lomba Biologi.

Aturan baru ini sempat bikin

ciut nyali tapi melihat antusiasme

tinggi dari tim MIPA Sanclar, dan

adik kelas untuk

ikut, optimisme itu

mulai terpancar.

Berbagai persiapan

dilakukan. Mulai dari

review materi Kelas 7

dan 8 sampai materi

Kelas 9 akhir, bahkan

belum pernah disentuh.

Selain itu, banyak lati-

han soal menanti untuk

disantap. Untungnya, per-

siapan ini tak terlalu mengganggu

jam pelajaran. Peserta isika me-

manfaatkan di jam ekstrakurikuler

isika. Secara keseluruhan persia-

pan sudah cukup baik. Dari 10

orang, dalam lomba isika ini, 7 di

antaranya masuk semiinal.

Pengumuman peserta yang lolos

ke semiinal itu sudah sekitar jam

pukul 17.30 WIB. Tim beserta Bu

Nus kembali

ke sekolah sekitar pukul

18.00 WIB. Saat itu sepi dan gelap

banget. Kami tetap harus naik ke

laboratium isika di Lantai 4 untuk

berlatih. Kami berdelapan naik lift.

Tiba di lab, Bu Nus tanpa ba bi

bu langsung menjelaskan apa saja

yang perlu diperhatikan dalam se-

tiap praktikum. Nggak mau berla-

ma-lama, tim cabut pulang. Waktu

masuk lift, kok ada yang aneh.

Kembali Juara Umum

70MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Here We Are

Liftnya longgar? Oh, ada satu ang-

got tim hilang. Panik. Keluar dari

lift, si teman sudah berdiri anteng

di depan lift.

Usut punya usut, dia turun lewat

tangga belakang. Dikiranya terang

benderang tapi sampai Lantai 3

dia takut, kok malah makin gelap.

Akhirnya, dia lari turun tangga sam-

pai Lantai 1, lebih dulu yang naik lift.

Esok harinya, tim kembali ke

SMAK St Louis untuk mengikuti

semiinal. Puji Tuhan, 4 di antara

anggota tim masuk inal dan lang-

sung dikarantina. Satu per satu

kemudian dipanggil juri. Saya ada

di nomor urut terakhir, jadi bela-

jarnya lebih panjang. Nggak enakn-

ya, nervousnya numpuk. Saat di

depan juri, I’m blank! Eh, tapi juri

masih menganggap jawaban saya

cukup masuk akal untuk dianuge-

rahi sebuah medali perak.

Rasa bangga hari itu berlipat

ganda karena SMPK Santa Clara

berhasil mendapat perdikat juara

umum lomba sains berkat akumu-

lasi medali saya dan teman-teman

lain yang sudah berjuang bersama.

Berlomba sendiri tidak berarti

berjuang sendiri. What a beautiful

experience. (*)

SINLUI HOT �0�� CHAMPIONS

Lomba Debat Sosial : Tidak juara.

English Competition : Juara I

(Leonardo Anthony, Antonius

Jansen S, Daniel Edgar).

Lomba Paduan Suara : Juara II.

Lomba Matematika : Andrew

Tirtawardhana, Marvin Jesse.

Lomba Biologi : Vincentius Surya

Siedharta, Andra Danika, Marce-

lino Putra Perdana.

Lomba Fisika : Gary William Tan-

ara, Theresa Puspanadi, Johanna,

Devina.

Oleh : Garry William Tanara

SMPK Santa Clara mengir-

imkan beberapa kontingen

untuk lomba isika, ba-

hasa inggris, dan debat. Hasilnya

memuaskan. Sekolah kita men-

dapatkan Juara 1 Lomba Bahasa

Inggris dan Juara 1 Lomba Fisika.

Saya bersama Aulia Zita Lopula-

lan dan Jeremia Ronaldo Ma-

nurung mengikuti lomba isika

dan saya akan mengulas lebih

dalam lagi, perjuangan kami

meraih juara.

Sekolah kita mengirimkan

3 tim isika untuk mengikuti

lomba isika pada tanggal

27 September 2012. Kami

berangkat menuju SMAK

Santa Maria Surabaya pada

pukul 09.00 dari sekolah,

didampingi Bu Nus, guru

isika kita. Kami melakukan regis-

trasi ulang.

Babak pertama pukul 10.30.

Kami mengerjakan sekitar 50 soal

pilihan ganda dan sekitar 5 soal

uraian. Waktunya kurang dari

2 jam, dan kami berkompetisi

dengan sekitar 20 tim dari seluruh

Surabaya dan sekitarnya. Kami

sangat tergesa–gesa.

Setelah makan siang,

babak kedua dimulai. Pada babak

kedua ini, kami mendapat soal

praktikum, games memindahkan

bola dengan hanya tiga utas tali,

dan games merakit sedotan untuk

melindungi telur dari keretakan.

Sehari kemudian, 28 September

2012, saya, Christopher Andrew,

dan Luke Baskoro, berangkat ke

SMAK Santa Maria Surabaya sepu-

lang sekolah untuk mewakili tim

Santa Clara mendengarkan pengu-

muman juara.

Akhirnya, pengumuman

juara dimulai. Tim bahasa

Inggris dan tim Fisika SMPK

Santa Clara Surabaya ber-

hasil mendapatkan juara 1.

Kami sangat bahagia, dan

kami berharap angkatan–ang-

katan baru SMPK Santa Clara

dapat meneruskan perjuangan

kami. (*)

Antusias saat Games

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Here We Are

7�

Oleh : Jessica Claudia

KOMPETISI Matematika UNPAR atau biasa

di singkat KoMat UNPAR merupakan kegia-

tan tahunan yang diselenggarakan oleh

HMPS Matematika UNPAR. Komat UNPAR 2012 ini

merupakan kompetisi matematika tingkat SMP dan

SMA, 9-10 November 2012.

Babak penyisihan dilakukan secara online. Sete-

lah diseleksi, terpilih 80 orang peserta tingkat SMA

dan 80 grup tingkat SMP dengan total peserta 240

orang untuk mengikuti babak perempat-inal yang

diselenggarakan di Kampus UNPAR di Jl. Ciumbu-

leuit 94, Bandung.

Perwakilan dari SMPK Santa Clara, Andrew,

menyatakan dirinya tidak puas dengan hasil yang

ia dapatkan. “Waktu semiinal itu kami peringkat

pertama. Tapi karena kesalahan presentasi waktu

babak inal, kami langsung turun jadi peringkat 5,”

tutur cowok dengan tinggi + 165 cm itu.

Meskipun tidak puas, Andrew mengaku tidak men-

yangka akan masuk babak inal karena menurutnya

lomba ini termasuk lomba yang berat. Kelahiran

6 Juni 1998 ini mengungkapkan bahwa lawannya

yang berasal dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat

merupakan peraih medali internasional.

Menurut Andrew, Alicia Maydeline –partner lom-

banya- merupakan anak yang mudah untuk diajak

kerja sama. “Dia banyak membantu, meskipun

kurang aktif bicara,” jelasnya.

Untuk persiapan, baik Andrew maupun Alicia

belajar sendiri-sendiri. Mereka rutin melakukan

les yang waktunya ditambah karena adanya lomba

tersebut. “Kebetulan guru lesnya sama, dosen di

salah satu institut teknik ternama di Surabaya.”(*)

ROAD JRBL 2012 Surabaya

Series di SMP Santa Clara

Surabaya, 18 September

2012. Sejak pagi, ratusan pela-

jar Sanclar, memadati lapangan

basket sekolah.

Acara ini sekaligus ajang perk-

enalan tim basket putra Sanclar

yang bertanding pada babak

utama JRBL 2012. Tahun 2011,

tim putra Sanclar yang diarsiteki

Gunawan Budi Sugianto meraih

runner-up DBL Junior 2011.

Pada babak inal, Sanclar dika-

lahkan SMP YPPI 2 Surabaya,

yang akhirnya menjadi cham-

pion.

Dalam road show, Kepala

SMPK Santa Clara, Sr Benedicta

MC ingin tim basket putranya

mampu melampaui prestasi di

DBL Junior 2011. Keberhasilan

menjadi champion JRBL 2012

Surabaya Series akan menjadi

kado manis bagi perayaan ulang

tahun ke-40 Sanclar.

“Beberapa tahun terakhir

prestasi tim basket putra Sanclar

menunjukkan graik peningkatan

yang cukup pesat,” ucap Sr Bene.

Sanclar menghuni Grup E pu-

tra bersama SMP Petra 5 Sura-

baya, SMPN 22 Surabaya, dan

SMP Petra 3 Surabaya. Namun,

keberuntungan belum berpihak

pada Garant dkk yang tidak tem-

bus Big Eight.

Demikian juga tim basket putri

Sanclar, yang tersisih hanya

karena selisih angka. Hanya tim

dance yang menoreh sejarah

setelah masuk Big Five. (*)

Road Show DBL di Sekolah

Salah Presentasi

7�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Here We Are

Oleh : Jessica Claudia

KALAU ditanya sulit apa eng-

gak, tentunya jawaban kami

sulit. Pertama, dari sisiku

dulu, penulis. Aku diminta untuk

menulis hanya satu liputan tentang

acara Junio JRBL 2012 itu send-

iri, boleh dari kompetisi basketnya,

dance, ataupun sponsor.

Aku harus memilih berita yang nggak

biasa dengan gaya menulis yang nggak

biasa pula. Jadi tentunya, aku ha-

rus mengikuti dari awal babak utama

dimulai sampai babak inal berakhir.

Begitu pula dengan Edo, yang tugas-

nya nggak kalah sulit dengan tugasku.

Dia harus mendapatkan 8 jenis foto

dengan tema

berbeda.

Bukan foto sembarangan,

melainkan harus dengan angle yang

bagus dan tepat.

Untuk mendapatkan itu semua, Edo

senantiasa nangkring di area pinggir

lapangan demi menantikan momen

tepat untuk diabadikan di kamera SLR

kesayangannya itu. Terkadang, ia ber-

keliling tribun mencari variasi angle.

Pastinya, dia sama denganku, yaitu ha-

rus mengikuti pertandingan dari awal

sampai akhir.

Selain mengikuti pertandingan, baik

aku maupun Edo diharuskan mengiku-

ti press conference atau bahasa sing-

katnya konpers. Di sana, ada berma-

cam-macam

narasumber yang dihadirkan oleh

pihak JRBL, mulai dari pihak spon-

sor sampai kapten serta pelatih tim

pemenang beberapa pertandingan yang

ditentukan.

Pertanyaan yang diajukan oleh

beberapa jurnalis serta jawaban dari

narasumber, dikatakan bisa membantu

kami untuk menyusun naskah serta

caption foto.

Bayangin dong gimana capeknya?

Buat aku si penulis, mungkin nggak

seberapa capek karena

aku hanya diminta

untuk milih satu

berita saja, sedan-

gkan Edo? Cuapek

buanget! Edo pernah

sampai lemas karena

kelelahan mengejar

momen, wajahnya pu-

cat tak keruan. Belum

lagi kameranya itu! Aku

pernah coba bawa 30

menit aja udah males

karena tergolong berat,

apalagi Edo yang harus

bawa seharian.

Kami juga harus men-

gorbankan jam pelajaran karena ada

beberapa hari liput wajib yang mengha-

ruskan kami berkumpul sebelum jam

sekolah berakhir. Padahal, pelajaran

yang kami terima sudah masuk dalam

tahap berat karena kami sudah Kelas 9

dan makin dekat dengan ujian kelulu-

san.

Perjuangan kami tak hanya bera-

khir seiring dengan selesainya babak

inal. Justru karena babak inal telah

selesai, itulah saatnya kami untuk

mengejar pembuatan naskah sambil

berkonsultasi dengan pembina jurnal

Sempat Ngira

Didiskualifikasi

Yang satu pu-

nya bakat nulis

berita, yang satu

punya bakat

fotografi. Wah,

cocok tuh buat

ikutan lomba

Journalist Com-

petition. Kesem-

patan itu pula

yang aku dan

Edward Hartanto

manfaatkan un-

tuk menyatukan

bakat kami demi

mengharumkan

nama sekolah

di kompetisi

jurnalis Junio

JRBL 2012. Aku

sebagai penulis

dan Edo – pang-

gilan Edward

Hartanto – se-

bagai fotografer.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Here We Are

73

kami Pak Hariyanto. Beliau sangat membantu dalam

penyusunan naskah maupun pemilihan serta pembe-

rian caption foto.

Aku sendiri menulis tentang proil dari Bapak Sandy

Sugiono, pelatih SMP Vita Surabaya. Dialah sosok diba-

lik sukses Vita. Dengan subjudul “Sandy Sugiono, Sosok

Di Balik Sukses SMP Vita” dan judul “Menggagas Ekstra,

Menelurkan Juara”, aku, Edo, dan Pak Hari menaruh

harapan dan doa besar untuk kemenangan kami.

Begitu naskah dikumpulkan, agak lega sih, tugas-

nya udah beres. Tinggal deg-degan dan kepikirannya

soal menang apa enggaknya. Meski ortu, teman, guru,

bahkan Sr Bene udah menenangkan dengan kata-

kata, nggak cukup dong. Saking kepikirannya soal

pengumuman, terbawa mimpilah hal itu.

Aku bermimpi sehari setelah pengumpulan naskah.

Di situ, aku mengalami kekalahan dengan nama

SMPK Santa Clara di peringkat 10, sedangkan SMP

Vita di urutan pertama. Kejet-kejet deh waktu bangun.

Sayang beribu sayang, aku dan Edo tidak bisa

menghadiri pengumuman karena jadwal yang berta-

brakan dengan study tour ke Bali untuk Kelas 9.

Rasanya pingin ikut, tapi nggak mungkin juga kan

ngorbanin 4 hari bareng temen-temen di Bali untuk

satu jam pengumuman.

Di hari pengumuman, rencana awalnya adalah

mama Edo yang datang sebagai perwakilan. Eh tern-

yata, mama tidak boleh masuk, karena acara itu

hanya untuk para jurnalis saja. Aku sempat

negative thinking bahwa Sanclar bakalan

didiskualiikasi. Lesu, mau

nangis, males makan

waktu di Bali. Temen-

temen udah menghibur

dengan segala cara,

tapi nggak bisa. BBM tak

dibalas-balas sama pihak

JRBL. Aaaaaa!!

Pukul 12.30, aku dan se-

mua temen-temen Kelas 9 lagi

belanja di Joger. Aku udah

mulai bisa melupakan se-

jenak tentang pengumuman.

Tiba-tiba dalam perjalanan balik ke bus, ada BBM

masuk dari alumni, “Congrats ya Jece!” “Hah, con-

grats apa ce?” “Lho, kamu gatau ta? Jurnalismu 2nd

Place Jece!”

Cuma nge-read BBM. Pertama, senyum. Kedua,

mata menyipit. Ketiga, ketawa sambil loncat-loncat

kayak orang kesurupan, di depan Joger! Aku bales,

“Aku ngga dikasih tau ce sama Edo! Edo lho di bus,

aku masih asik belanja! Ohyeaaaaaa!!”

Diiringi ucapan congratulation, aku balik ke bus

dan mendapatkan Edo lagi pesta duren sama

anak Kelas 9D. Karena nggak suka duren,

aku cuma ketawa ngeliatnya sambil dicolek-

colek daging duren di tangan, mulut, baju,

sebagai ucapan selamat.

Itu penyiksaan. Tapi nggak papa, yang

penting happy! Niatnya sih nggak ngasih tau

siapa-siapa, tapi nyatanya, “Kon tau ngggak

seh! Jurnalisku 2nd placeee looohhh!” dengan

medoknya.

Seneng, bersyukur, sedih karena ngggak

bisa mejeng di koran. Aku dan Edo men-

dapatkan uang Rp 1.500.000, troi, pi-

agam, dan berbagai suvenir dari spon-

sor sebagai hadiah atas keberhasilan

kami meraih peringkat kedua.(*)

74MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Here We Are

Laporan : Carolina Angela, Yvonne

Audrey (9B/37)

MELIHAT anak kembar, apa yang

terlintas dalam benak kalian?

Pasti selalu sama? Ada kalanya

ya, ada kalanya tidak.

Pengalaman anak kembar Pricilla

Adelia dan Benedicta Avena, sering sakit

bergantian, bahkan percaya atau tidak,

bila ada suatu pertanyaan, jawaban

mereka akan sama.

Bahkan Ade, sapaan akrab Pricilla

Adelia, bahwa Vena (Benedicta Avena)

pemalas, tapi berimajinasi tinggi, dan

menganggap kembarannya itu lebih

terkenal. Sebaliknya, Vena menganggap

Ade itu nakal, usil dan jail.

Kembar identik, Marvin Lee dan Mar-

tin Lee senang senang dikatakan kem-

bar. Kesukaan sama, kadang bisa sakit

yang sama. Marvin bahkan tidak segan

memuji Martin sebagai pemain bola

andal, rajin, dan pintar.

Namun Marvin tidak berkomentar

apapun tentang kembarannya itu. En-

tah ini benar atau tidak, mereka menya-

takan, tidak ada hal yang tidak mereka

ketahui antara satu dengan yang lain.

Sanclar juga punya si kembar Andra

Danika The dan Andri Danika The. Bagi

Andri, ia senang dikatakan kembar

sementara Andra, menganggap biasa-

biasa saja.

Seperti Ade-Vena atau Marvin-Martin,

keduanya sering sakit bersamaan dan

jawaban mereka terkadang bisa sama.

Lucunya ketika ditanya “Apa pendapat-

mu tentang saudara kembarmu?” Andri-

Andra memiliki jawaban yang sama “Dia

pintar”.

Menurut Andri dia tidak mengetahui

pacar Andra dan Andra mengatakan

bahwa ia tidak tahu status hubungan

Andri.

Nahh…masihkah kalian menganggap

kembar itu sama. (*)

Andra-AndriLahir selang 2 menit.

Andra penyuka warna merah dan Andri penyuka

warna biru.

Andri punya tahi lalat di hidung, lebih tinggi daripada

Andra dan lebih ptuih dari Andra.

Mata Andra lebih bulat dan Andra punya suara lebih

‘berat’ dari Andri.

Sanclar Punya Anak

Kembar

Ade-VenaLahir selang 2

menit.

Cara membedakan

mereka sangat

mudah (Ade bias-

anya menggunakan

kacamata).

Adelia menyu-

kai Ariana

Grande,sedangkan

Vena memilih IU

Menurut pen-

gakuan Ade, orang

lain sering tak

menyangka mereka

kembar.

Martin-MarvinLahir selang 5 menit.

Saudara pernah salah

membedakan mereka.

Sama-sama suka bola,

Marvin ngefans Cazorla

dari Arsenal sedang-

kan Martin menyukai

Rooney dari MU.

Martin lebih gendut,

Marvin punya wajah

lebih tirus.

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Proile

75

Laporan : Pamela Andriani

ALUMNUS SMPK Santa Clara bikin heboh

sekolah siang itu. Para siswa menjerit

histeris dan guru-guru berhamburan.

Mereka tak lupa ramai-ramai mengeluarkan

kertas, sekadar minta tanda tangan. Sang tamu

melayani dengan ramah.

“Saya dulu sekolah di sini, Kelas 3C,” kata

Ken Kurniawan Sutanto, yang sedang naik daun

karena ikut kontes memasak Master Chef Indo-

nesia 2 ketika datang 18 September 2012.

Mengenang kembali masa sekolah, pria tinggi

besar yang tinggal di kawasan Baratajaya ini

mengaku suka sekali dengan pelajaran olahraga.

Berbeda jauh dengan kegemaran sekaligus pro-

fesinya sebagai ‘tukang masak’.

MasterChef Indonesia 2 diikuti 18.000 pelamar.

Setelah diseleksi, tinggal 60 orang dan kemudian

disaring lagi menjadi 20 peserta yang berhak maju

di Galeri MasterChef. Salah satunya, Ken.

“Semua guru di sekolah ini favorit saya, maaf,

apabila saya dulu seringkali nakal. bahkan na-

kal banget selama bersekolah di sini,” tutur Ken

yang mulai mengenal makna memasak sejak

bangku Taman Kanak-Kanak ketika diminta

sang ibunda mengupas udang hidup.

Mengenai kariernya di dunia televisi setelah men-

jalani pekerjaan terakhir sebagai manajer restoran,

Ken punya pesan khusus buat anak-anak Sanclar.

“Kalian harus mau bekerja keras, belajar, dan

punya passion dalam segala hal. Itulah yang

menjad pembeda kalian dengan yang lain,” jelas

pria kelahiran 7 Januari 1982 ini. (*)

Passion dalam Segala Hal

Laporan : Gabriella Widjaja dan Regina

NE (8B/29)

HOBI? Semua pasti punya, tapi hobi

unik? Belum tentu semua orang

punya. Aloysia Anita contohnya,

siswi Kelas 8D ini mempunyai hobi yang

cukup unik, yaitu melihat diri di depan

kaca.

Hobi tersebut entah kenapa sudah ia

lakukan sejak kecil. Ia juga suka mem-

betulkan rambut atau mengecek jerawat.

Selain Anita, ada juga Devina Setiawan,

siswi kelas 8 ini amat suka membuat dan

mengoleksi bintang kertas dan menyim-

pannya di toples.

Ia sudah menyukai hobi ini sejak kelas 5

SD. Baginya, kegiatan itu kadang bisa jadi

hiasan. Itu baru beberapa dari banyak

orang yang punya hobi unik, bagaimana

denganmu? Apa hobi unikmu? (*)

My Hobby is Ngaca

76MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Proile

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

77

Laporan : Marcella Jesslyn

dan Novia Sari

CALON pengurus OSIS

SMPK Santa Clara

memperoleh pembela-

jaran seperti running games

pada 26 September 2012.

Pembelajaran ini merupakan

bagian dari seleksi yang diikuti

perwakilan dari kelas.

“Kita harus pindah dari pos

ke pos. Setiap pos ada game

yang menantang tapi harus

mampu diselesaikan dalam

waktu 15 menit,” tutur Novia

Sari dari Kelas 8C.

Setelah game selesai, peserta

seleksi mengerucut menjadi 12

anak, di antaranya Juro, Yola,

Amel, Audrey, Novia, Axel,

Veve, Jevon, dan Devina. Se-

hari kemudian, mereka maju

ke fase wawancara.

Kali ini anak-anak harus

mampu menjawab

mengenai dirinya sendiri di

depan Bu Yessi. Akhirnya, dari

12 anak itu, tinggal 6 yang

tersisa. Merekalah yang berpe-

luang besar memperebutkan

kursi Ketua OSIS SMPK Santa

Clara.

Pada 1 Oktober 2012,

keenam siswa terpilih (Juro,

Yola, Devina,

Veve, Axel dan

Audrey), menggelar kampanye

di depan para siswa. Kam-

panye itu berupa paparan visi

dan misi kalau menjadi Ketua

OSIS.

Pemilihan OSIS ber-

langsung di pagi hari,

2 Oktober 2012 dan

siang harinya dihitung

di Ruang Maria Ines.

Hasilnya, Juro Sutan-

tra berhak menggan-

tikan Surya Sidharta,

untuk OSIS periode

2012/2013. (*)

Ketua : Juro Sutantra (8C/17)

Wakil ketua : Stephanie Audrey S (8C/29)

Sekretaris 1 : Devina Setiawan (8D/10)

Sekretaris 2 : Valentine Vallery H (7A/38)

Bendahara 1 : Fabyola Ristanto (8B/10)

Bendahara 2 : Farrell Aditya (7A/19)

Koordinator Kerohanian : Felicia Budisetiawan (8B/11)

Anggota : Christopher Calvin (7C/35),

Steven Budi K (7B/32)

Koordinator Pengembangan Diri :Theresia Sutanto (8A/32)

Anggota : Libby Lisandra (7A/25), Ezra Juninho (7D/13)

Koordinator Kebangsaan : Stefanus Diovan (8A/30)

Anggota : Inigo Mario Axel (8A/12),

Cathleen (7D/5)

Koordinator Seni : Laurensia Nadya W (8A/15)

Anggota : Novia Sari H (8C/31), Agnes Putri (7E/2),

Sheinna Yendri (7B/30)

Koordinator Demokrasi & HAM : Amelia Chrisanta (8B/5)

Anggota : Glory Hanaga (7C/17),

Rosa Virginia M (7E/33), Jevon Trilliun S (7B/19)

Koordinator Kreatifitas & Kewirausahaan: Clarissa (8D/9)

Anggota : Mathhew Stevano S (7A/26),

Edward Ciputra (8C/11), Eugenia Jessica (7C/13)

Koordinator Jasmani dan Kesehatan : Livia Natasha (8D/19)

Anggota : Eugenius Krisna A (8D/11), Marcellino Jason (7B/24)

Koordinator Sastra dan Budaya : Frishella (8A/11)

Anggota : Sherelle Clairine H (7C/28), William Raymond (7D/39)

Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi :

Christopher Randy S (7E/9)Anggota :

Gerry Gunawan (8D/14), Mitchell Theny (7D/32)

Koordinator Komunikasi Bahasa Inggris : Agatha Carolina (8B/2)

Anggota : Garant Fortino (8B/12),

Dominique Alexandra S (7E/14)

OSIS Periode 2012-2013

Seleksi lewat Running Games

78MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Organization

Laporan : Marcella Jesslyn dan

Novia Sari

SOSOKNYA tinggi untuk uku-

ran anak SMP. Tapi, ia sem-

pat merasa takut dan gugup

ketika menanti pengumuman

hasil pemilihan ketua OSIS. “Saya

takut malu kalau tidak terpilih.

Saya juga gugup karena kandidat

lain potensinya hebat-hebat,” kata

Johanes Juro Sutantra atau akrab

dipanggil Juro.

Secara tak terduga, namanya

menyodok di antara 6 kandidat

pengurus OSIS periode 2012-

2013. Bahkan, cowok kelahiran 3

Juli 1999 ini justru meraup suara

terbanyak (217) saat penghitungan

suara pada 9 Oktober 2012.

Begitu diumumkan lewat ra-

dio sekolah sebelum doa pulang

sekolah, sontak pendukung Juro

bersorak-sorai. Perasaan Juro yang

sebelumnya merasa takut dan gu-

gup berubah drastis, gembira dan

senang menyelimuti dirinya.

Ngomong-ngomong kenapa Juro

mau maju sebagai OSIS, bungsu

dari 4 saudara ini mengatakan,

dirinya diminta Pak Wiyoko, wali

kelasnya di 8c, untuk mendamping

4 teman sekelasnya.

Kata Juro, saat wawancara, ia

menjawab sesuai yang diminta,

dengan bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Ketika harus un-

juk bakat, ia menunjukkan bakat

MC-nya.

Bagi cowok berbintan Cancer ini,

menjadi ketua OSIS adalah prestasi

tertinggi dalam berorganisasi di se-

kolah. Tahun lalu, Juro adalah salah

satu pengurus OSIS. “Terima kasih

telah memilih dan percaya kepada

saya,” terang pemilik shio Kelinci ini.

Sejak awal, orangtua Juro, Lu-

cia Sandrawati dan Michael Wie

mendukung putranya aktif beror-

ganisasi di OSIS. Saat mengetahui,

kini justru memimpin para siswa

di SMPK Santa Clara, mereka

semakin bangga dan mendoakan

yang terbaik bagi Juro. (*)

Sempat Takut dan Gugup

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Organization

79

80MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

8�

Oleh : Felicia Nadia (8C/13)

TERDENGAR denting suara

piano dan biola yang di-

mainkan dengan indah.

Suara itu mengalun pelan menge-

lilingi sebuah rumah, terletak

cukup jauh dari kota. Rumah itu

hanya memiliki satu lantai, dan

sangat sederhana tapi rapi.

Melodi-melodi indah mengalun

dari sebuah ruangan kecil yang

ada di rumah itu. Di ruangan kecil

itu,duduklah seorang anak laki-

laki dan seorang anak perempuan

di sebuah sofa. Berdirilah seorang

anak laki-laki yang memainkan

biola dan duduklah disampingnya

seorang anak perempuan yang

memainkan piano.

Mereka berdua memainkan lagu

klasik yang menggambarkan sua-

sana liburan sekolah mereka yang

akan datang.Keempat anak itu

masih berusia 14 tahun.

“Ya, seperti biasanya, kau

memainkannya dengan bagus,”

kata Edward yang duduk di sofa

pada si pemain biola.

Kata-kata itu cukup memekakan

telinga si pemain piano. ”Aku rasa

sebaiknya kita pulang,” kata Vina

yang duduk disebelah Edward.

Saat itu sudah malam. Mereka

segera pulang ke rumah masing-

masing. Rumah kecil itu bukan

rumah mereka berempat. Rumah

itu adalah sebuah rumah kosong

yang disewakan pemiliknya pada

mereka.

”Kalian pulanglah dulu, aku dan

Alicia masih harus merapikan se-

buah lagu,”kata Rico pada Edward

dan Vina.

Alicia segera mengiringi Rico

dengan piano setelah kedua sa-

habatnya pergi. Selesai memainkan

lagu itu, mereka segera keluar dari

rumah itu. ”Dor! Terdengar suara

tembak dari luar rumah itu.

Si pemain biola membuka pintu

dengan penasaran, lalu menem-

buslah sebuah peluru ke perutnya

setelah pintu terbuka. Peluru itu

berasal dari seorang pembunuh

yang sudah lama dicari oleh polisi.

Pembunuh itu berdiri sekitar 2

meter dari rumah itu. Alicia segera

menghampiri temannya, dengan

segera menelepon polisi, tapi sinyal

di tempat itu tidak ada. Pembunuh

tadi segera melarikan diri karena

merasa telah salah menembak

orang.

Alicia segera melakukan berbagai

macam pertolongan untuk meno-

long Rico. Air matanya menetes

karena temannya itu sudah tak

bernyawa. Ia meninggalkan Rico di

rumah itu.

Kini ia bingung, karena tidak

tahu harus berbuat apa. Sesam-

painya di rumah,ia segera menel-

epon Vina, yang satu-satunya

teman yang dapat dipercaya.

Alicia membeberkan segala

kejadian yang baru saja terjadi

dihadapannya. Vina yang menden-

gar itu sangat terkejut. Ia hanya

mendengarkan terus rangkaian

kata dari kejadian yang tragis itu.

Keesokan siangnya, seperti

biasa, sepulang sekolah, Edward,

Vina, dan Alicia kembali ke rumah

tempat tragedi itu terjadi. Sesam-

painya di sana, polisi yang sudah

mereka panggil telah membereskan

mayat Rico.

Polisi menginterogasi Alicia,

Edward, dan Vina. Tapi pembunuh

yang dimaksud Alicia itu tidak juga

ditemukan. Kasus itu tertunda

hingga sebulan. Selama itu, Alicia,

Vina, dan Edward masih sering

datang ke rumah itu.

Mereka bertiga berteman

seperti biasa, dan serasa sudah

melupakan kejadian mengerikan

itu. ”Tapi aku hanya merasa

aneh kenapa Rico dibunuh oleh

pembunuh itu,” kata Edward

pada Vina saat menunggu Alicia

8�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Short Story

yang belum juga datang ke ru-

mah kecil itu.

”Tapi Alicia jelas-jelas menga-

takannya sambil menangis padaku

di telepon,” tukas Vina menyandar-

kan tubuhnya di sofa. ”Apa kau

tidak curiga pada Alicia,” tanya

Edward pada Vina.

”Hah! Tidak mungkin kalau

Alicia melakukannya,” kata Vina

nyaris melempar gelas berisi air

yang dipegangnya. ”Maksudku,

bisa saja Alicia hanya berpura-

pura menangis. Baiklah, lihat saja,

kau pasti pernah membaca novel

detektif kan. Apakah seorang te-

man yang sangat baik akan sela-

manya seperti yang kau kenal,”

tanya Edward sambil mendekat ke

arah piano yang biasa dimainkan

Alicia.

Vina hanya diam, tapi dalam hati

ia tidak percaya dengan Edward.

”Coba kau dengarkan bunyi ini.”

kata Edward menekan tuts piano

pada nada cis. ”Apa kau tahu itu

nada apa,” kata Edward lagi. ”Aku

jelas melihat tanganmu ada pada

tuts cis,” jawab Vina.

”Tapi selain cis, ini juga nada

des,” kata Edward melanjutkan.

”Jadi, anggap saja kalau Alicia

sama dengan contoh ini. Ia bisa

menutupi kesalahannya dengan

sikap yang sempurna,” papar Ed-

ward mengambil tasnya.

Beberapa saat mereka berdua

diam sambil menunggu kedatan-

gan Alicia. “Baiklah, aku sudah

tidak mood lagi. Aku pulang dulu,

bilang saja pada Alicia kalau aku

ada sesuatu yang harus dikerja-

kan,” ujar Edward meninggalkan

rumah kecil itu bersama dengan

Vina yang masih diam. (*)

Beberapa menit kemudian, Alicia

datang. ”Oh, sorry, aku baru saja

mencari buku not yang sudah

lama hilang,” kata Alicia sam-

bil mendekat ke arah pianonya.

”Oh,ya lagu apa yang akan kau

mainkan waku pensi nanti,” tanya

Vina yang sudah melupakan se-

mua perkataan Edward.

”Lagu Thriller nya Michael

Jackson,” kata Alicia mengambil

sebuah buku dari tasnya. Mereka

berdua menghabiskan waktu den-

gan bernyanyi dan bermain piano.

Hingga jam menunjukkan pukul

5 sore, Vina pamit pulang. ”Ok,aku

pulang dulu ya”, kata Vina yang

segera membuka pintu rumah itu.

Tapi sesampainya di luar : Dor!”

dalam sekejap, sebuah peluru yang

ditembakkan oleh seorang pem-

bunuh yang dimaksud Alicia itu

menembus perut Vina.

Segera setelah itu, pembunuh itu

kabur. Alicia benar-benar terkejut.

Ia tidak menyangka akan terjadi

lagi kejadian seperti itu. Air ma-

tanya menetes deras. Ia mendekati

Vina yang sudah tak bernyawa.

Belum sempat ia menelepon

polisi, Edward datang ke tempat

itu. Kini Alicia ada disamping Vina

yang sudah tak bernyawa lagi. Dan

seperti yang sudah dikatakan Ed-

ward tadi, kini Edward benar-be-

nar percaya pada kata-katanya. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Short Story

83

Wa

rn

a-w

arn

i

MO

S

Laporan : Alicia Gabrielle (8B/4)

APA yang baru dari masa orientasi siswa

(MOS) tahun 2012? Panitianya dari

internal sekolah, lalu acaranya mirip-

miriplah dengan tahun sebelumnya. Bedanya,

mungkin, pesertanya.

Lho, kali ini, ada lima kelas baru untuk

Kelas 7, kurang lebih 200 siswa, lebih ban-

yak dari tahun lalu. Yang menarik lagi, ada

pembimbing mengenai tata upacara dan

pengibaran bendera Merah Putih dari kakak-

kakak SMAN 6 Surabaya.

Peserta MOS juga memperoleh pembekalan

bela negara dari bapak-bapak tentara. Mereka

mengajari cara berbaris yang benar. Dan,

tentu saja, acara perkenalan antarsiswa yang

difasilitasi oleh panitia.

“Saya menjadi lebih tahu banyak teman,

padahal tadinya cuman kenal beberapa orang

saja. Dan, itu lho malam inagurasinya bagus

banget. Ada drama, nyanyi, dance, lawak,”

kata Meliana Darmawan dari Kelas 7D.

Sementara itu, Libby Lisandra (7A) dan

Christopher Randy Surya (7E) dinobatkan

sebagai Putra Putri MOS. “Saya kaget, tau-tau

nama saya dipanggil menjadi King, tahun ini,”

ujar Randy diamini Libby Lisandra.

Keduanya mengaku, kemungkinan besar

penghargaan itu diperoleh karena berhasil melak-

sanakan ‘perintah’ para senior dan tentu, mampu

mengumpulkan tanda tangan terbanyak.

Tapi bagi Libby Lisandra, pengalaman paling

menarik adalah saat kakak-kakak pembina

menyuruh rambutnya dikuncir sementara bagi

Randy meminta tandatangan berarti sekaligus

bisa ‘SKSD’.

“Semoga tahun depan, MOS lebih seru,

banyak praktik, dan lebih menantang,” harap

Libby Lisandra. (*)

84MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

Karena Semangatnya Besar

Laporan : Alicia Gabrielle (8B/4)

KOMPAK, kreatif, dan memiliki

semangat besar, itulah resep ke-

menangan Kelas 8B yang mampu

menjadi juara umum lomba 17-an, perten-

gahan Agustus 2012. Dari sekian banyak

lomba, Kelas 8B menempatkan wakilnya di

posisi juara.

Menurut catatan dari panitia, Kelas 8B

berhasil menjadi juara III Kempit Balon,

lalu juara I Tiup Balon, juara II PBB Variasi,

juara I Makan Kerupuk, dan juara II Puisi.

“Saat diumumkan Kelas 8B jadi juara

umum tahun ini, saya kaget dan nggak

nyangka,” kata Ketua Kelas 8B, Amelia

Chrisanta. “Saya bangga sama teman-te-

man yang kreatif.”

Suasana setiap lomba berlangsung

ramai. Banyakanak yang menonton

dan bersorak mendukung perwakilan

kelasnya agar melakukan yang terbaik.

“Sayang, angin menjatuhkan piramida

gelas saya,” kata Regina dari Kelas 8

kepada Stefanie dan Cindy yang mewa-

wancarainya.

Sedangkan Billiarta dari Kelas 8A

mencoba peruntungan dalam lomba

kempit balon. Ia harus menyisihkan

setidaknya 26 anak yang ikut lomba

ini. “Ternyata nggak mudah kempit

balon ya, padahal kalau liat, seperti-

nya gampang banget,” katanya kepada

Bella dan Stefanie yang mewawancarai

secara terpisah. (*)

Juara I ‘Semarak Santa Clara

di Bulan Agustus’

Bola voli : Kelas 9C

Kuis Sanclar : Kelas 9A

Kempit Balon : Kelas 9C

Sumpi kacang : Kelas 9C

Tiup Bola : Kelas 8B

PBB Variasi : Kelas 8C

Piramida gelas : Kelas 7E

Makan Kerupuk : Kelas 8B

Puisi : Kelas 9B

Melukis : Anastasia Natasa (7A)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

85

Laporan : Michelle Yuhono (7D/31)

KELAS 7 menikmati lokasi retret baru. Bukan

lagi dari Puhsarang, Kediri, tapi di pertapaan

Karmel, Tumpang, Malang. “Sungguh ini retret

yang menyenangkan. Begitu datang, kami disambut

suster-suster yang ramah,” kata Graciella dari Kelas

7A.

Selama dua malam tiga hari, para siswa diajak se-

makin dekat kepada Tuhan, menarik diri dari rutini-

tas keseharian, merenung, bereleksi dan tentu juga

bersukacita lewat game-game yang diberikan para

suster yang baik dan lucu-lucu.

Para suster mangajak ‘mengasingkan diri’, dalam

kesunyian pertapaan Karmel, berbagi rasa lewat

pembasuhan kaki.

Semua begitu menikmati setiap kegiatan, bahkan

melahap masakan yang lezat seperti nasi goreng. Ban-

yak acara yang menarik. Salah satunya, permainan

yang mengajak para siswa memperkuat kerja sama

dalam sebuah kelompok seperti menyusun puzzle.

“Ret-ret membuat saya makin dekat sama Tuhan,

mendapat materi untuk hidup kita, diajarkan bahasa

roh, mendapat pencurahan roh kudus. Di Tumpang,

kita juga diberi games, diajak bernyanyi bersama

suster-suster, sehingga kita menjadi lebih akrab den-

gan teman-teman,” tambah Meliana Darmawan dari

Kelas 7D.(*)

Makin dekat Tuhan

86MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

Laporan : Alicia Maydeline

SETELAH Kaliandra dan Ubaya

Training Center (UTC), giliran

Kelas 8 tahun ini, pindah tem-

pat kegiatan outbound di Bhakti Alam,

Pasuruan. Persisnya, terletak di Nongko-

jajar, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur,

pada ketinggian 450-550 di atas permu-

kaan laut. Berjarak kurang lebih 55 km,

dengan kualitas jalan yang bagus dan

mudah dijangkau.

Kelas dibagi menjadi 2 kloter (rom-

bongan). Yang pertama, untuk Kelas

8A dan Kelas 8B, yang diadakan

pada 23-24 Oktober 2012, dan kloter

kedua, Kelas 8C dan Kelas 8D, pada

24-25 Oktober 2012.

“Di sana kami benar–benar dibimb-

ing tentang kedisiplinan dan untuk siap

bertanggung jawab atas apa yang kami

lakukan” kata Pamela dari Kelas 8D.

“Memang, kegiatan hanya berlangsung

dua hari satu malam, tapi kami benar–

benar merasakan adanya rasa kebersa-

maan yang ada.”

Outbound kali ini lebih bertemakan

tentang lingkungan di sekitar kita. Dengan

dibimbing para pembina, anak–anak melak- sanakan

kegiatan seperti menyeberangi palang, lying fox, acara menan-

am padi di sawah, sampai tarik tambang di atas lumpur serta

main air.

Tidak ketinggalan jalan pagi hari di hari kedua yang benar–

benar mengajak semua peserta untuk berolahraga. Di setiap

kegiatan, diajarkan tentang rasa pantang menyerah dan per-

caya diri bahwa pasti bisa dengan apa yang akan dilakukan.

Kegiatan–kegiatan outbound ini kebanyakan dilaksanakan

di luar ruangan, seperti pada saat lying fox. “Kami melaku-

kannya di area hutan kecil. Kemudian acara tarik tambang

serta kursi duduk dan menanam padi dilakukan di area

persawahan,” tukas Regina dari Kelas 8B.

Meski beberapa anak mengaku

takut tapi acara

keseluruhan

outbound ini

bisa dikatakan

seru dan meny-

enangkan. Malah

beberapa anak

menyatakan

untuk menambah

beberapa hari lagi

di sana. (*)

Rasakan Kebersamaan

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

87

Laporan : Maureen

PADA 18-21 oktober 2012,

murid-murid Kelas 9

bersama-sama pergi ke

Bali untuk progam Study Tour.

Bagian paling seru adalah ketika

sebagian siswa bermain wahana

air di Tanjung Benoa, ujung teng-

gara Pulau Bali, dekat Nusa Dua.

Banana Boat meruapakan

salah satu kegiatan watersport

selain jetski, parasailing, scuba

diving, snorkeling, glassbottom

plus kunjungan ke Turtle Island

(Pulau Penyu) dan Fly-

ing Fish.

Kurang

lebih pukul

10.00,

rombongan

SMPK Santa

Clata tiba di

Tanjung Benoa

setelah kunjun-

gan dari Pantai

Sanur. Sampai di

Tanjung Benoa,

semua mendapat

penjelasan tentang permainan air

dan harga yang perlu dibayar.

“Saya pilih permainan Banana

Boat bersama 4 teman lain.

Walau sedikit takut tapi saya ber-

semangat mencoba permainan

ini,” kata Allysa.

Banana Boat menggunakan

perahu karet tunggal, yang dita-

rik speed boat berkeliling pantai

dalam 15 menit. Berkapasitas

maksimal 4 orang plus 1 orang

instruktur.

Setelah 20 menit menunggu

giliran bermain akhirnya tiba.

Semua anak mendapat baju pen-

gaman baru naik ke banana boat.

Terdengar bunyi mesin boat dan

saatnya melaju. “Wooohoooo,” te-

riak Michella yang ada di bagian

belakang.

Angin kencang menerpa dari

depan. Dari kejauhan, terlihat

Michella dkk

panik. Apal-

agi, ketika si

instruktur

menggoyang

banana

boat. Beber-

apa teman

yang lain,

sempat

kecebur

ke laut

tapi men-

gambang karena

baju pelampung.

Selain Tanjung benoa, selama

4 hari 3 malam Study Tour, Kelas

9 mampir ke Gereja Palasari,

Pantai Sanur, Garuda Wisnu

Kencana, Pantai Kuta, melihat

pertunjukan Barong di Batubu-

lan, membeli oleh-oleh di Khris-

na, cening bagus, dan Joger, dan

terakhir Pantai Kuta. (*)

Digoyang di Tengah Laut

88MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

89

90MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Laporan : Audrey Geraldine

(7B/2)

MEMANFAATKAN waktu

libur yang cukup long-

gar, atas prakarsa

Komite Sekolah, diadakn wisata

rohani 2012. Tujuannya tiga

tempat, Ganjuran, Sendangsono

dan Gua Kerep di Ambarawa.

Dua bus membawa rombon-

gan yang berangkat dari sekolah

pada 15 November 2012. Bus

menuju Solo lebih dulu untuk

berhenti makan siang di Timlo

Solo, baru melanjutkan per-

jalanan ke Gereja Hati Kudus

Yesus Ganjuran.

Lokasinya, 20 km dari kota

Jogja. Persawahan dan pohon

mirip cemara

menyambut

ketika bus

memasuki

Desa Gan-

juran. Gereja

Ganjuran

dibangun

tahun 1924

atas prakarsa

dua bersau-

dara keturunan

Belanda, Joseph

Smutzer dan Julius Smutzer.

Dalam perkembangannya,

kompleks gereja disempurnakan

dengan pembangunan candi

yang dinamai Candi Hati Kudus

Yesus tahun 1927. Candi den-

gan teras berhias relief bunga

teratai dan

patung

Kristus

dengan

pakaian

Jawa itu

kemudian

menjadi

pilihan

lain

tempat

melak-

sana-

kan misa dan ziarah, selain di

dalam gereja, yang menawarkan

kedekatan dengan budaya Jawa.

Hingga menjelang petang,

rombongan dapat memuaskan

hati dan batin untuk berdoa.

Malam itu, rombongan beristi-

rahat di Hotel Inna Garuda, Jl

Malioboro, sebelum esok pag-

inya melanjutkan perjalanan ke

Sendangsono.

Lokasi ziarah yang sudah

berubah wajah ini tetap memi-

kat para wisatawan religi. Selain

berdoa, rombongan membeli su-

venir alat-alat ibadah, mengam-

bil air suci dan mengikuti misa

yang dipimpin Romo Senti.

Rombongan kemudian makan

siang sekaligus jamuan ulang

tahun Romo Senti dan segera

beranjak menuju Gua Karep,

Ambarawa. Di sinilah perhen-

tian terakhir, rombongan wisata

rohani SMPK Santa Clara. Dari

sini, langsung pulang ke Sura-

baya, tiba pukul 02.00 WIB. (*)

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

9�

Menghias Natal di KelasPELAJARAN sudah selesai.

Tidak ada kegiatan kelas lagi.

Kalaupun ada, hanya satu

dua, berupa remidi (mengu-

lang ujian) karena nilai diang-

gap belum memenuhi syarat.

Khusus Kelas 7, satu kegia-

tan bersama dilakukan, yakni

menghias pernak-pernik Natal

di kelas masing-masing pada

10 Desember 2012.

Setiap wali kelas membagi

tugas untuk kelompok siswa

yang sudah dibentuk. Menghias

kelas itu dapat berupa kartu

natal , lampion, mading Natal.

“Daripada libur di rumah,

kegiatan ini sangat positif,

menyenangkan,” tutur Eliza-

beth Cathlee yang sempat

kekurangan anggota kelompok.

Kegiatan menghias Natal di

kelas dimulai pukul 06.45-

11.00. Ada yang menggunting,

menempel, bahkan sempat

naik meja untuk meng-

gantungkan hiasan. Semua

dilakukan demi menyambut

Natal. (*)

9�MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Activity

Laporan : Verylian Nathan dan

Garry William

BELAJAR bahasa asing tidak

mudah. Apalagi kalau tidak

menggunakan huruf Latin,

semisal bahasa Mandarin, Jepang,

dan lain-lain. Hal itu disadari oleh

Ibu Maria Sukveny, selaku

guru Bahasa Mandarin

di SMPK Santa Clara.

Betapa susahnya

mengontrol perilaku

siswa saat pelajaran

Mandarin. Keributan

tidak terelakan, dan

harus selalu diha-

dapi setiap jam

pelajaran bahasa

Mandarin.

“Yah, itu mung-

kin karena mereka sudah

menganggap bahasa Manda-

rin itu susah, jadi tak terlalu

peduli di kelas. Meski rumit

sebetulnya bahasa ini mengas-

yikan,” kata Lao Shi Veny.

Kesulitan yang dimaksud

tak lain adanya tulisan

khusus han zi, yang bu-

tuh pemahaman otak kuat untuk

menghafalnya dan mengucapkannya

secara benar sesuai dengan intonasi.

Meski sebagian besar menganggap

sulit, ada segelintir siswa yang justru

tekun memperhatikan Lao Shi Veny

saat menerangkan materi. Ketika dit-

anya, ia menyebut Chritopher AW

(9D) dan Marcellina Melita

RP (9A).

Dari keduanya, yang pal-

ing terlihat ketertarikannya

ya Melita. Perempuan yang

hobi desain baju ini san-

gat rajin dalam pelajaran

bahasa Mandarin.

“Iya, saya sangat

menyukai dan terta-

rik dengan bahasa ini.

Mungkin karena saya

telah mempelajarinya sejak kecil,

melalui bimbingan orangtua, kursus,

dan membaca kamus,” ungkapnya.

Siswi yang berulang tahun setiap

14 Maret ini mengungkapkan cita–

citanya untuk menguasai berbagai

bahasa, di antaranya yang sudah

dikuasai ialah bahasa Mandarin, ba-

hasa Inggris, bahasa Jawa, dan tentu

saja bahasa Indonesia. (*)

Rumit tapi

Asyik

Laporan : Faustina (8A/9) dan

Regina (8A/26)

MENJADI satpam itu pe-

nuh tantangan. Bekerja

dari pagi sampai malam

atau malam hingga pagi. Menjadi satpam dituntut

disiplin waktu.

Sedikitnya, sekolah memiliki 11 satpam yang

dipekerjakan oleh PT Jagarag dan ditempatkan di

SD dan SMPK Santa Clara.

Salah satunya, satpam yang sudah bekerja

cukup lama, hampir 42 bulan, yakni Muham-

mad Zainul Arif. “Saya suka bekerja di sini.

Siswanya ramah-ramah,” kata bapak dengan

satu putra ini.

Bukan hanya menjaga keamanan, tugas satpam

juga melayani tamu yang belum mengenal area di

sekolah. Kadang juga menerima

titipan obat dan kacamata, bukan

makanan.

“Masih banyak orangtua siswa

yang menitipkan makanan,

padahal itu tidak boleh,” lanjut

Pak Zainul Arif yang kadang di

pos SD dan juga di parkiran timur SMPK Santa

Clara.

Sementara itu, rekannya Moh Sukroni H, hampir

mirip tugasnya dengan Pak Zainul Arif. Tugasnya

berpindah-pindah, bahkan seringkali mendapat

tugas tambahan menggantikan salah satu teman

yang sakit.

“Bagi saya, yang paling susah itu mengatur ken-

daraan roda dua yang parkir. Syukurlah, semua

mau bekerjasama,” jelas Pak Sukroni, yang telah

36 bekerja menjadi satpam ini. (*)

Pekerjaan yang Menantang

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Relax

93

Dari : Someone from 9DUntuk : Diva Danica mumumuUcapan : Wherever you are. Wherever you are.I still love you

Dari : JuroUmtuk : Fabyola RistUcapan : Even thought you are my friend. I hope you want to be my girlfriend forever.

Dari : Laurensia (8A)Untuk : USF (Aghata, Amel, Nadja, Mary, Vivi, Audrey, Tere)Ucapan : Stay Fearless !

Dari : AdrianUntuk : SomeoneUcapan : HAHAHA

Dari : AdrianUntuk : SomeonUcapan : Wkwkwk

Dari : SomeoneUntuk : Karin Lieman (8D/4)Ucapan : Rin, selama ini aku menyembunyikan perasaanku ini. I Love You.

Dari : DhiaUntuk : AudreyUcapan : Hai, lagi apa?

Dari : RoselineUntuk : SemuanyaUcapan : Terima kasih atas se-mua bimbingan yang telah diberi-kan & teman2 yang keren.I Love You XO

Dari : Suka TemanUntuk : Semua anak Multy Clean di St.ClaraUcapan : Tetap semangat dalam bekerja dalam bekerja dan sukses selalu

Dari : Sri RahayuUntuk : Semua orangUcapan : Selamat hari Natal dan Tahun Baru. Semoga yang diinginkan menjadi kenyataan & sukses

Dari : Bu Yayuk (Roof Garden)Untuk : Suster & Mitra kerjaUcapan : Selamat Natal 2012 & Tahun baru 2013 serta Selamat Ultah ke 40 th SMPK.Santa Clara Surabaya. Sukses selalu.

Dari : Pak Hadi (El Paraiso) Untuk : Mitra Kerja St.ClaraUcapan : Selamat Natal dan Ta-hun Baru 2013. Sukses Selalu

Dari : Bu ZulianaUntuk : Seluruh warga sekolah Santa ClaraUcapan : Selamat ultah yang ke 40 SMPK Santa Clara dan selamat natal untuk seluruh warga sekolah santa clara Surabaya

Dari : You Secret AdmirerUntuk : Karin LiemanUcapan : I can’t hide these fell-ings anymore :(

Dari : Giselle NadjaUntuk : CatherineUcapan : Woii, tambah alay you!! XOXO lopelope

Dari : Elaine dan PriscilUntuk : Saint-ex 2012Ucapan : Saint-ex never die !! Saint-ex ciayooo & cemungutzz

Dari : SomeoneUntuk : Shania LiangUcapan : Lief goes on,past doesn’t mean anything. Forget the past.Fight for love.Morning Glory

Dari : 8A-24Untuk : 8AUcapan : Remember our memory together.

Dari : Billy Pratama 9DUntuk : Teresa Avila 8BUcapan : Aku minta maaf kalau aku punya salah sama kamu, tapi aku hanya ingin berteman dengan-mu.

Dari : AdistyUntuk : Saint-ex 2012Ucapan : will never forget you guys!!!

Dari : Lisa Puspitasari 8A/17Untuk : Aditya Guncoro 8B

Ucapan : Mumumummmmu

Dari : @iLikeeParamoreUntuk : @J_Leo214Ucapan : Ditolak adalah jadian yang tertunda.

Dari : Jerry(@J_Leo214)Untuk : @GozaliBilly, @iLikeeP-aramore, @ChristoCorleon, RickyUcapan : 5th Avenue always in our heart

Dari : TiffanyUntuk : 2V_AT’s Ucapan : Best Friend Forever until we die. Tetep keep contact ya friends meskipun Vale pindah ke Ibu kota.

Dari : Billy Gozali Untuk : Jerry LeoUcapan : Buncit adalah sixpack yang tertunda.

Dari : @regejuehh, @mau-reen_nyo, @brigitaroseline, @mariasonya_, @Theresialolla_ , @camiliaruslie, @jessicaclauUntuk : 7GEUcapan : never be replace, Love you!

Dari : Billy GozaliUntuk : 7GEUcapan : I love you & I will miss you. Mumumu tralala

Dari : Stefanny MK 9A/34Untuk : Rosaline Alim S 8CUcapan : always keep smiling. GBU

Dari : AdelineUntuk : Adelinatic (Adit(8b))Ucapan : Tetap syg akuw yach. Pasang dp buat yg syg. PM1X! Lopelope

Dari : SomeoneUntuk : Karin 8D/04Ucapan : I love you Karin. Will you be my girlfriend?!

Dari : Bp BangkitUntuk : Seluruh siswa/1 SMPUcapan : Tetap semangat di se-mester genap, Tingkatkan prestasi!

Dari : Bu SiscaUntuk : Sr. Benedicta Suhananti MC, Sr Marselina SiuUcapan : Selamat Tahun Baru 2013

94MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our Message

Dari : Mrs. SiscaUntuk : Anak–anakku kelas 7dUcapan : Merry Christmas 2012 and happy New Year 2013. Berkat Tuhan selalu besertamu

Dari : PamelaUntuk : SanclarUcapan : Happy 40th Birthday! Keep ighting!

Dari : Adisty, Nina, Jesslyn, Diana mokoUntuk : Saint-ex 2012Ucapan : Ingatlah hari ini

Dari : Andy (8A)Untuk : Jozario (9B)Ucapan : I love you, ko. Semoga kita long last !

Dari : WAUntuk : someoneUcapan : Thx for the memories

Dari : JerryUntuk : KeziaUcapan : I miss you, semoga kita tidak berpisah, walau jauh dimata dekat di hati

Dari : Bu IinUntuk : Siswa–siswi SanclarUcapan : Semangat belajar ya

Dari : Bpk VincentUntuk : Semua pembaca dan Geo & Agnes anakkuUcapan : Selamat membaca, “Tu-han memberkati”

Dari : B.YantiUntuk : Seluruh warga SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Tetap semangat !

Dari : B ErnyUntuk : Siswa kelas IXUcapan : It is a must to study hard

Dari : HaryadiUntuk : Tim Majalah DiantaraUcapan : Karya kecil akan menja-di besar, apabila dilakukan dengan jiwa besar. Selamat Natal

Dari : Juro Untuk : DhidiUcapan : Be my girlfriend?

Dari : Pak DickyUntuk : Bu Priza dan Bu YessyUcapan : Semoga lekas sembuh dan sehat selalu. Amin

Dari : Keluarga Besar TK Santa ClaraUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Proiciat atas pelay-anan selama 40 tahun.Makin jaya, makin sukses.

Dari : Bu MariaUntuk : Seluruh warga SMPUcapan : Selamat ulang tahun yang ke-40 th ya... Semoga dapat melayani lebih baik lagi.

Dari : Bu MariaUntuk : Para siswa kelas IX, mulai dari Albertus Andri sampai dengan TiffanyUcapan : Selamat berjuang men-empuh berbagai ujian. Masa depan ada di tanganmu.

Dari : Bu MariaUntuk : Anak-anak VII AUcapan : Ayo kita berjuang ber-sama di semester genap. God Bless you.

Dari : Bu MariaUntuk : Seluruh panitia pentas seni 2013Ucapan : Terima kasih untuk ide-ide kreatif & kerja keras Anda. Semoga Tuhan membalas kebaikan anda semua.

Dari : Ibu Helena (TK)Untuk : Semua suster, guru, karyawan, dan siswa/i SMPK Santa ClaraUcapan : Proiciat atas 40 thn SMPK Santa Clara. Tetap seman-gat dan semoga Santa Clara tetap sukses dan jaya.

Dari : Ibu Sisilia (TK)Untuk : Semua suster, guru, karyawan, dan siswa/i SMPK Santa ClaraUcapan : Proiciat atas 40 thn

SMPK Santa Clara. Tetap seman-gat dan semoga Santa Clara tetap sukses danjaya.

Dari : AkuUntuk : KamuUcapan : I love You

Dari : SomeoneUntuk : SomeoneUcapan : Jok nonton TV tros!

Dari : KathlynUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun SMPK Santa Clara ke-40! Semoga sukses selalu dan selalu eksis & jaya.

Dari : Bp. Yosua Beny Barkah

Untuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara termasuk sayaUcapan : Pergunakan seluruh anggota tubuh kita untuk ke-mulian Tuhan kita tercinta, Tuhan Yesus Kristus! JCLU, amin.

Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : SMP Katolik Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun sekolahku, tempatku bekerja, tempatku mengabdi, engkau sudah membentuk pribadi-pribadi yang luar biasa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi! Terus maju!

Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : Bp. Dodit MulyantoUcapan: Selamat terus mengem-bangkan prestasi di tempat tugas yang sangat cocok dengan cita-cita yang belum terjangkau, kreatif, keindahan, yang engkau ciptakan terus selalu diingat! Bless forever

Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : Semua para siswa-siswi lulusan dari Sekolah Santa Clara

MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our Message

95

Ucapan : Selamat mengabdi di tempat kerja yang dianugerahkan Tuhan dengan bijaksana sehingga dapat membangun bangsa dan un-tuk kemuliaan Tuhan Yesus! JCLU, amin.

Dari : Bp. Yosua Beny BarkahUntuk : Seluruh warga sekolah Santa Clara termasuk sayaUcapan : Mari kita mengenal dengan lebih sungguh-sungguh lagi Tuhan Yesus, agar kita lebih mengasihiNya! JCLU amin!

Dari : Ibu LisaUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun ke-40 sukses selalu & tambah jaya

Dari : Ibu DianaUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat HUT ke-40. Sukses selalu & makin maju

Dari : Ibu WulansariUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ultah, sukses selalu & makin maju

Dari : Sr. Selly, MCUntuk : Seluruh karyawan multi clean dan keamananUcapan : Terima kasih atas pelay-anannya di Santa Clara. Tetap semangat, dan semoga Tuhan memberkati.

Dari : Ibu InnaUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun ke-40. Semoga semakin sukses dan

berprestasi. Tuhan memberkati.

Dari : Ibu Yuni Y. TaslimUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat ulang tahun ke-40. Semoga semakin sukses dan berprestasi. Tuhan memberkati.

Dari : TiffanyUntuk : SMP Santa ClaraUcapan : Happy birthday to San-clar.

Dari : MelitaUntuk : 4jendralUcapan : Tetaplah semangat dalam bertempur sebelum menca-pai kemauan.

Dari : Bu RahayuUntuk : Siswa Kelas 9Ucapan : Berdoa dan tingkatkan belajar kalian, semoga sukses dalam menempuh ujian

Dari : Sr Selly MCUntuk : Bapak/ibu/guru/karya-wan dan para siswaUcapan : Proiciat atas 40 tahun Sanclar dalam pelayanannya. Maju terus, pantang mundur. Tuhan Yesus memberkati.

Dari : Bu VeraUntuk : SMPK Santa ClaraUcapan : Selamat merayakan 40 tahun. Smoga cahaya Kristus selalu menerangi karya pendidikan di masa depan.

Dari : Bu Christine

Untuk : Ytk suster, bapak, ibu guruUcapan : Tuhan datang dan hadir di tengah kita, bukan untuk dilayani tapi Dia datang dan hadir ke dunia untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita. Selamat Natal 2012, dan Tahun Baru 2013. Mari kita datang kepadaNya.

Dari : Jesika AltheaUntuk : DivaUcapan : Baby, thanks for the memories. Don’t forget me. I’ll miss you and I love you, baby.

Dari : Lao Shi FennyUntuk : Suster dan bapak/ibu guruUcapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013

Dari : Pak BangkitUntuk : Suster dan bapak/ibu guruUcapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013

Dari : Bu RahayuUntuk : Seluruh siswa kelas 7 dan 8Ucapan : Berdoalah dan berusa-halah untuk meraih impianmu dan ingat hidup adalah perjuangan

Dari : Bu AgnesUntuk : Suster dan bapak/ibu guruUcapan : Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013

Dari : CancerUntuk : Bapak VincentiusUcapan : Selamat ya, punya rumah baru

Dari : Bu VeraUntuk : Panitia 40 Tahun SekolahUcapan : Terima kasih kerja sa-manya. Semoga semuanya terjadi demi kemuliaan Tuhan

Dari : Bu ChristineUntuk : Yth para siswa SMP Katolik Santa ClaraUcapan : Damai sejahtera bagi kita sekalian. Mengucapkan Sela-mat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Semoga dengan datangnya Sang Juru Selamat hidup kita sen-antiasa diperbaharui. Dan menjadi lebih baik serta Ok! Mari kita ting-katkan semangat kita untuk tetap selau berpegang jujur, disiplin dan bertanggung jawab.

96MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 9 TAHUN 2013

Our Message