dian tara 2012
DESCRIPTION
Majalah SMP Katolik Santa Clara SurabayaTRANSCRIPT
4 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012
VisiSekolah Menengah Pertama Katolik Santa Clara, pendidi-kan umum yang menyeleng-garakan pendidikan dengan output yang memiliki kemam-puan intelegensia, leadership, life skilss, dan kepribadian yang utuh untuk menghadapi globalisasi dalam suasana kasih untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Misi1. 1. Melaksanakan manaje-men pembelajaran secara efektif dan eisien sehing-ga target pembelajaran
tuntas tercapai.
2. Mengupayakan pendidikan akademis yang berkualitas.
3. Memberikan peluang kepa-da peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam mengem-bangkan bakat dan minat
sebagai bekal kehidupan.
4. Menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa dan gereja melalui wadah organisasi siswa intra sekolah (OSIS).
5. Memberikan pembekalan penguasaan ilmu dan teknolo-gi serta kemampuan berbaha-sa asing dalam menghadapi globalisasi.
6. Membangun budaya ke-hidupan dan cinta terhadap almamater.
7. Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan. l
1 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
JESSICA CLAUDIA
8D/20
TERDIRI dari 3 kata, yaitu life,
goes, dan on. Life punya arti hidup
atau kehidupan. Goes merupakan
bahasa Inggris dari pergi yang ditambah-
kan verb-es. Dan on artinya menyala.
Kalau disatukan, maknanya jelas berbeda
dengan arti bila kata-kata itu berdiri
sendir.
Life Goes On artinya adalah hidup
terus berlanjut. Nah, untuk maksudnya,
tergantung kita mau memasangkan kata
“Life Goes On” itu dengan peristiwa apa.
Misalnya saja, saat kita mendapatkan nilai
jelek. Kalau anak yang normal dan masih
memikirkan masa depan mereka, tentunya
mereka pasti sedih.
Nah, sedih sih boleh, tapi jangan lama-
lama. Masih banyak hal baik lainnya yang
patut kita kejar. Bisa saja hal baik itu nilai
mata pelajaran lain yang kita masih bisa
kita pertahankan. Nah, kita masih punya
kehidupan untuk dilanjutkan, maka dari itu
kita perlu Life Goes On dengan semangat!
Terus, gimana kalo Life Goes On
dalam hal lain seperti cinta? Life Goes
On yang terjadi dalam hal cinta terjadi
setelah ‘fenomena’ yang kita sebut MOVE
ON. Move On adalah proses dimana kita
harus bangkit dari kesedihan kita sehabis
putus sama pacar. Entah itu diputusin atau
mutusin, pasti masih ada lah berapa persen
rasa sayang kita sama mereka. Dan setelah
berpisah sama mereka … sedihnyaaaa bikin
galau! Bener nggak??
Contoh lain, untuk peristiwa Life Goes
On adalah di saat kita ditinggal oleh orang
yang kita sayang. Kita bisa sedih berlarut-
larut karena peristiwa itu. Bagaimanapun
juga, bila orang yang kita sayang itu telah
meninggalkan kita entah untuk selamanya
atau hanya sementara (sekolah di luar
negeri,dll).
Pasti ada yang terasa kurang saat
kita menjalani hari. Kesedihan dalam
peristiwa ini, merupakan yang paling
sering mengganggu aktivitas sehari-hari
kita. Sehingga, buat yang masih pelajar
nilainya bisa turun. Dan buat yang udah
kerja, kerjaannya nggak ada yang beres.
Nah, mesti Life Goes On tuh!
Kayaknya ya, Life Goes On yang paling
susah tuh yang ketiga. Kalau yang pertama
sama kedua pasti cuma sementara, dijamin
nggak bakal lama udah sembuh sedihnya.
Tapi kalau udah ngalamin yang ketiga,
wososss … susaahh banget rasanya. Itu
karena banyak hal di kehidupan sehari-hari
kita yang berpotensi besar untuk mengin-
gatkan kita kepada orang tersayang yang
udah ninggalin kita itu. Wuuuuuu, sabar
yaaa! Keep smiling buat yang ngalamin! (*)
Essay
Buat ngomongnya aja sih gampang, tapi ngelakuinnya itu yang
sulit. Kita harus bangkit dari suatu keterpurukan yang bener-
bener buat kita down, sehingga kita tidak bisa melakukan
segala sesuatu dengan baik. Kalau dalam istilah percintaan,
kita salting. Tapi salting dalam hal ini, punya arti kita salah
tingkah terhadap masalah yang kita hadapi.
Keep Smiling!!!
1 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
2 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
INDEX
SALAH satu wali murid, Ibu Acintya
menuturkan, Santa Clara merupa-
kan sekolah yang sangat bagus dan
memiliki kualitas lengkap.
“Sampai sekarang kesan saya masih
sama terhadap Santa Clara, semua fasilitas
lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan
Karin di sekolah” ujar ibu Karin S dari
Kelas 8D ini.
Saat diminta memberikan kritik dan
saran, Ibu Acintya tidak memberikan,
justru ia mengatakan merasa sangat puas
menyekolahkan anaknya di Santa Clara dan
sangat puas dengan semua pelayanan dari
sekolah.
(Laporan : Yvonne dan Caroline)
AGATHA SARASWATI
7C/2
HAMPIR semua keluarga besar-
ku kebanyakan lulusan Santa
Clara. Sejak TK aku sudah
masuk Santa Clara. Awalnya, memang
orangtua yang milihin. Soalnya, mama,
om, semua alumni Santa Clara. Mak-
sudku, keluarga mamaku.
Setelah SD milih-milih SMP. Kan
sudah mulai ngerti tentang banyak hal,
ya aku milih Santa Clara. Aku mau-
mau saja sekolah di sini, karena me-
mang sekolahnya bermutu. Temen-temen-
nya asik, gurunya baik-baik. Maksudnya
bermutu itu, menurut aku, karena materinya
lumayan berat dan up to date sama hal-hal
baru. Kata mamaku, itu bagus buat aku. (*)
Laurensia Nurkusu-
ma Dewi
7A/15
SEKOLAH Santa
Clara itu sudah
terkenal dengan
berbagai prestasi
yang diraih. Seperti
lomba-lomba gitu.
Trus sekolahnya juga
bagus. Santa Clara
juga memberikan ta-
waran berbagai ekstrakurikuler yang dapat
diikuti. Jadi, bagi murid yang bersekolah
di sini bisa mengembangkan
talentanya.
Saya kalau ekstra wajibnya
ikut ekstra modern dance
dan ikut ekstra hari Jumat,
yaitu public speaking. Talenta
saya tentu saja berkembang.
Dengan mengikuti ekstra
modern dance, saya jadi lebih
bisa mendalami tentang dance.
Sedangkan ekstra public
speaking membuat saya yang
malu untuk menjadi presenter,
menjadi tidak malu lagi jika ditunjuk untuk
menjadi presenter. (*)
Feedback
KualitasLengkap
Sekolahnya Bermutu
Banyak Ekstranya
FOCUSAku Bisa, Kamu Juga...............8
Paradoks Kehidupan..............11
RELIGIOUSITYHati-hati dengan Lelucon.......13
BEAUTIFUL MOMENTSWe Always Remember
This Day.................................23
SHORT STORYMove On................................31
OUR SCHOOLRefleksi Satu Tahun
Penerapan SMM ISO..............37
INSIGHTGebyar Seni,
Banyak Nyanyi.......................72
2 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
3 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Annyeonghaseyo…!!!
Editor’s Note
3
Ketua Umum Sr Benedicta Suhananti MC
Koordinator PelaksanaHaryadi AMd
Penanggung JawabHariyanto
Koordinator TimTheresa Puspanadi
Wakil KoordinatorGarry William
Sekretaris Jessica Claudia
Tim I: Jessica Claudia Richard Bianca Rizka Siennia Jevina
Tim II Lola Anindita Surya Sidharta Veryl Albert Adisty William A Niken Billy Clara Alyssa Marvel Richman
Tim III Maureen Sonya Adiwangsa Melita Luke Baskoro Edward WK Yvonne Catherine Caroline
Tim Foto Edward Hartanto Daniel Edgar Michella Theofany Sally Kurniawan Nancy
Alamat RedaksiSMP Katolik Santa Clara
Jl Ngagel Madya 1 Surabaya(031) 5032171
Untuk Kalangan Sendiri
NGOMONG-ngomong,
pada kangen sama DI-
ANTRA, ga sih? Apa?
Kangen banget? Pas banget kalo
gitu. Karena majalah DIANTARA
punya obat yang dijamin mujarab
untuk rasa kangen kalian. Tim
redaksi sudah menyiapkan obat
tema special untuk majalah edisi
tahun 2012 ini.
Tema merupakan hal yang paling
penting dalam suatu majalah. Iba-
ratnya, tema itu nyawanya majalah
gitu deh. Maka dari itu pemilihan
tema majalah harus melibatkan
seluruh tim redaksi majalah DIAN-
TARA. Ada beberapa usulan tema,
tetapi tema inilah yang paling
banyak disetujui para tim redaksi,
karena dianggap paling sesuai
dengan saat sekarang ini.
Dan, tema kita kali ini adalah
(berhenti sebentar untuk efek
dramatis): LIFE GOES ON. Tema
ini kami ambil karena melihat
banyaknya populasi galauers di
Santa Clara yang terus meningkat.
Prihatin, kami pun mencoba untuk
mengupas habis serba-serbi tentang
kegalauan di masyarakat dan ber-
bagi tips kepada para galauers di
Santa Clara, tentang cara-cara un-
tuk moving on alias melanjutkan
hidup ala Chef Farah Quinn. Eh,
salah. Ala Diantara, maksudnya.
Tapi jangan salah, yang nggak
galau juga boleh baca kok. Siapa
tahu bisa menginspirasi kalian untuk
terus menjalani kehidupan yang
penuh liku-liku ini. Eeeaahh…
Curcol deh!
Selain itu kita juga punya
berbagai info-info menarik seputar
sekolah kita tercinta, seputar dunia
hewan, artikel- artikel seru dan
masih banyak lagi yang sayang
kalau dilewatkan.
Tim redaksi berharap majalah
DIANTARA dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kalian,
membuat kalian makin cinta sama
SMPK Santa Clara, dan tentunya
dapat membuat kalian makin se-
mangat dalam menjalani kehidupan
yang indah ini. So, silakan dibuka
lembar demi lembarnya dan sela-
mat menikmati sajian dari kami.
Best regards,
Redaksi
3 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Aku Bisa,
Kamu Juga
4 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Editor’s Note
Tim Artikel
Tim Liputan
Tim Tema
Tim Foto
Creativity
MELITA RP
8C/24
GAUN baru 2012 ini meru-
pakan evolusi gaun era
1980-an. Saya mendesain
gaun ini setelah melihat gaun-gaun
di toko model tahun 1980-1990-an.
Untuk era sekarang, saya membuat
bagian sampingnya terbuka. Ini
berbeda dengan masa dulu, yang
modelnya panjang-panjang.
Dalam desain ini, saya men-
gevolusikan 2 warna pada gaun.
Umumnya, kalau gaun era 1980-an,
hanya cukup satu warna saja.
Model gaun saya ini dilengkapi
banyak aksesori, dengan 2 pewar-
naan. Cocok untuk perempuan usia
30-40 tahunan, yang hendak tampil
cantik dan menawan di acara semi-
pesta.
Topi dengan variasi bulu dan
bunga pada era 1990-an yang banyak
dikenakan perempuan di Eropa bisa
menambah pesona pemakainya.
Bagian atas gaun didesain
transparan, mengadopsi sepeti baju-
baju ala China dan model Prancis
untuk bagian bawahnya.
Untuk mengesankan keglamoran,
bisa menambahkan perhiasan yang
mencolok. Misalnya, menggunakan
high heels yang saya desain dengan
3 warna, dengan satu untaian mutiara
di bagian tengah tali sepatu hak
tinggi itu. (*)
Gaun panjang yang menyapu
lantai, memang berkesan
serius. Tetapi, dengan bahan
dan model yang simpel,
Anda dapat mengenakannya
pada pesta yang beratmosfer
santai.
Ve-MourGown
5 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
6 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokus
Laporan :
Jevina, Rizka, Siennia, Thea.
DI sebuah pojok kelas. Kerumunan
itu ngerumpinya macam-macam.
Dari masalah pelajaran, PR, tugas
atau ulangan nanti siang, sampai berita
tentang terbaru dari artis-artis luar negri.
Ekspresi mereka beragam.
Yang lagi belajar, bisa ditebak, mukanya
kusut dan rambutnya acak-acakan (bekas
garuk-garuk kepala tanda kebingungan).
Tapi yang lagi ngebahas para artis dan hal-
hal seru lainnya, mukanya selalu berseri-
seri, entah kenapa selalu begitu.
Itu sedikit cerita dari dalam kelas. Ada
juga siswa-siswi yang menunggu bel
masuk kelas sambil berdiri-bersandar di
pinggiran balkon depan kelasnya. Pose
favorit mereka bersandar sambil menum-
puk tangan jadi satu lalu memandang (atau
ngelamun) ke arah lapangan.
Selain balkon, tempat favorit anak-anak
untuk ngumpul, terutama cewek, juga be-
rada di toilet. Untungnya, toilet SanClar itu
bersih dan wangi. Kalo nggak, mana betah
ngerumpi di toilet!
Tak terasa, 10 menit telah berlalu,
sekarang pukul 06.35 WIB. Bel masuk
kelas baru saja berbunyi. Para murid satu
demi satu masuk kelas. Mereka mengikuti
pelajaran sampai bel istirahat berbunyi.
Kali ini, para murid berbondong-bongdong
keluar kelas, jauh lebih cepat daripada
masuk biasanya.
Suasana istirahat selalu ramai. Ke-
banyakan murid memanfaatkan istira-
hat pertama ini untuk makan. Mereka
berkelompok, entah di kantin, di kelas dan
sekitarnya atau di spot-spot lain untuk
makan bersama. Tapi jangan dikira mereka
makan sambil berdiam diri. Justru makan-
nya nggak habis-habis karena kebanyakan
ngobrol.
Yang diobrolin bisa apa saja, dari materi
pelajaran, kejadian di kelas, film tadi
malam, dan lain-lainnya. Tak jarang, malah
istirahat sambil mengerjakan tugas atau
belajar. Rajin amat, Amat aja nggak terlalu
rajin (Amat, sorry ya bro, jangan marah
:p).
Selain makan dan kerja tugas, ada pula
sebagian murid, kebanyakan sih cowok,
berkumpul di lapangan. Buat apa lagi
kalau bukan buat main basket rame-rame.
Intinya, suasana jam istirahat itu seru dan
asyik banget. Kecuali kalau sudah bicara
menyangkut pelajaran, jadi serius lagi.
Suasana istirahat pun tak berbeda jauh.
Cuma mungkin di sekitar kelas lebih
sepi, karena para murid turun ke Lantai
1. Tapi selalu saja ada anak yang berdiri
Hari masih pagi, jarum jam di dinding
baru menunjukkan pukul 06.25 WIB.
SMPK Santa Clara belum terlalu ramai.
Tengok saja Kelas 8B. Masih banyak
tempat duduk kosong, tapi ada juga yang
duduk berkerumun.
YangGalau,YangCeria
6 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
7 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokussambil ngelamun di pinggir balkon depan
kelas. Kesannya dia lagi galau banget deh.
tapi ada juga yang berdiri disekitar balkon
sambil ngobrol sama teman atau pacarnya.
Cieehh.... Bikin iri aja deh!
Saat ini jarum jam sudah menunjukkan
pukul 13.35. Saatnya pulang ke rumah.
Usai doa pulang, para siswa berbondong-
bondong keluar kelas. Kali ini wajah
mereka tampak lebih cerah ceria. Kenapa?
Karena pelajaran hari ini telah berlalu.
Tugas-tugas dan PR-PR udah dikumpulin,
ulangan pun udah lewat.
Tinggal PR dan tugas buat beberapa hari
kedepan dan ulangan-ulangan lain yang
harus dipikirkan. Tapi mikirinnya di rumah
aja. Masa pulang sekolah
mukanya tetep galau?
Sekolah itu buat belajar
supaya pintar, bukan
untuk belajar supaya
galau. Apa hubungan-
nya,
ya? Ga
tau lah!
Menjadi
Rutinitas
Datang
pagi, masuk
kelas, istirahat,
pulang sekolah, banyak tugas, PR, belum
lagi les-les di sore atau malam hari, menjadi
rutinitas sebagian besar dari siswa Sanclar.
Mungkin juga bagi pelajar zaman sekarang.
Hampir di semua jenjang pendidikan, harus
diakui, terlihat gambaran seperti cerita di
atas.
Yang mampu bertahan tentu saja, tetap
enjoy, menikmati jati diri sebagai pelajar.
Tapi, kadang terjadi juga,
ada yang stress, merasa ter-
tekan, yang akhirnya malah
meruntuhkan semangat
belajar. Kalimat terakhir
ini, pasti tidak berlaku bagi
anak-anak Sanclar.
Coba, tengok saja, aktivi-
tas di Regina dari Kelas 7A.
Cewek yang suka meng-
gambar komik dan bikin
novel ini, kadang kala tak
terlalu ambil pusing dengan
beban pelajaran di kelas-
nya. Bahkan, pernah karena
menulis novel sampai larut
malam, Regina lupa kalau besoknya ada
ulangan.
“Aku baru ingat setelah diingatkan teman
seantar jemputku. Jadi, aku belajar selama
perjalanan ke sekolah. Ajaibnya, aku dapat
nilai 82 untuk mata pelajaran itu. Haha-
hah, tentu yang ini, nggak patut ditiru ya,”
katanya lalu tertawa lebar.
Sedangkan Amelia Christanti mengaku
dia asik-asik saja menjalani pendidikan seb-
agai pelajar di masa kini. Sepulang sekolah,
ia masih bisa bersantai. “Tapi, kalau sudah
banyak ulangan, apalagi ulangan biologi,
membuatku stress,” ujar cewek kelahiran
Surabaya 7 Oktober 1998 ini.
Lain lagi dengan Johanna. Siswi
kelahiran Surabaya, 16 Februari 1998 itu,
ternyata tidak rutin belajar, tetapi nilainya
tetap bagus. Johanna selalu memperhatikan
selama guru mengajar, melengkapi catatan
(hasil pijaman dari kelas lain).
Menurutnya, catatan yang lengkap dan
rapi sangat membantunya dalam hal belajar.
Hasilnya..... jangan
ditanya! Sejak Kelas
7, dia selalu berada di
peringkat tiga besar.
Tapi Johanna tetap
merupakan seorang
manusia biasa seperti
kita, yang pernah men-
galami masa masa stres
belajar. Solusinya???
“Ya,biasanya aku non-
ton video-video Korea
di laptopku.”
Wow..... ternyata
Johanna Kpopers juga
ya. By the way, cara
ini cukup ampuh buat ngilangin stres. Tapi
hati-hati, jangan sampai ketagihan!! Kalau
udah sampai ketagihan bisa lupa belajar
dan nilai malah jadi jelek deh! (*)
Nih, Biar Kamu Lebih Semangat
FRIENDS, all you need is some encourage-
ment to move forward. So, sit back and
relax, mungkin sambil ngopi atau/ ngeteh,
silakan menenggelamkan dirimu dalam quotes-
quotes inspiratif yang khusus ini.
*Life is not always easy. Kita harus mengha-
dapi berbagai situasi berbeda tiap harinya. Ada
saat kita merasa bagaikan terbang ke langit ke
tujuh. Jauh tinggi di atas awan, menari bersama
para bidadari di khayangan. Ada saat kita merasa
pingin ngubur
diri dalam-dalam.
Atau dimakan hiu
di laut juga boleh.
Only those who dare to fail
greatly can ever achieve greatly.
(Robert F Kennedy)
The past cannot be changed, the future is still
in your power. (Hugh White)
If you can imagine it, you can create it. If you
can dream it, you can become it. (William Ward)
Anyone who has never made a mistake has
never tried anything new. (Albert Einstein)
I have not failed. I’ve just found 10,000 ways
that won’t work. (Thomas Alva Edison)
A pessimist sees the difficulty in every oppor-
tunity; an optimist sees the opportunity in every
difficulty. (Winston Churchill)
Eh? Ga ngerti artinya? Ya... silakan tanya sama guru Bahasa
Inggris, atau sama Mas Google Translate, aja ya. Anyway, life
must go on. Whatever happened in our lives, bad or good, we
have to move forward. (*)
Johanna
Amelia
7 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
8 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokus
Laporan :
Jevina, Rizka, Siennia, Thea.
TERNYATA si Paijo baru dapat tips dari
temannya. Kata Christian Owen, biar gak
stres belajar, di kelas harus memperha-
tikan guru baik-baik dan berusaha memahami
pelajarannya. Cowok kelahiran Surabaya, 25
Oktober 1997 yang ‘langganan’ juara sempoa ini
juga mempunyai tips untuk belajar setiap hari su-
paya pelajarannya makin ‘nyantol’ dan usahakan
catatan selalu lengkap.
Cowok yang sekarang duduk di Kelas 8A ini
punya cara yang unik dalam belajar, yaitu belajar
sambil mendengarkan lagunya Taylor Swift. Buat
CO, sebutan akrabnya, hal itu bisa menghi-
langkan stres dalam belajar. “Main futsal
tiap Sabtu juga lumayan buat refreshing,”
terangnya. Hasilnya? CO kerap masuk
jajaran 5 besar di kelasnya.
Nah, kalau kakak kelas kita yang satu
ini, Primadita Esther Rosita atau Esther yang
berulang tahun tiap 15 April ini punya segudang
tips dalam belajar. Di antaranya: sebelum belajar
jangan keburu stres duluan, nanti malah ga masuk-
masuk pelajarannya. “Terus kalau
mau belajar, cari tempat yang cocok
dan nyaman, biar belajarnya enak,”
katanya.
Selain itu, sempatkan tidur sejenak
sebelum belajar supaya otaknya fresh,
dan ngafalinnya nggak usah plek
(sama) dengan catatan/ paket, po-
koknya kalian ngerti inti/ konsepnya.
Yang paling penting, usahakan untuk
nyicil belajar tiap hari.
Cewek yang hobi menyanyi ini
punya cara khusus untuk meng-
hilangkan stres belajar, yaitu dengan
mengungsikan diri ke tempat yang
terbuka dan segar, terus langsung aja
lanjut belajar di sana sambil ngemil
atau mendengarkan musik.
Eh, tips-tips di atas terbukti jitu loh!
Habis Esther sering banget mengisi
daftar 3 besar di kelasnya. Keren!
Nah, dari kawan-kawannya Paijo
belajar bahwa di saat-saat sulit kita
tidak boleh menyerah dan harus terus
berusaha.
Life Goes on. Hidup nggak berhenti
saat nilaimu hancur lebur, bahkan saat
kamu nggak naik kelas. Jadi, tetaplah
berusaha melewati segala kesulitan
dengan senyuman. CO dan Esther
bisa. Kita juga pasti bisa. Semangat!
(*)
Besok itu ada tugas
penelitian Biologi, PR
bahasa Inggris 5 lembar,
belum lagi ulangan Fisika
dan Sejarah 2 bab. Belum
lagi bikin tugas ekonomi
dan komputer buat besok
lusa. Bagaimana ini?” keluh
Paimin. Sementara temannya,
Paijo terlihat sangat santai.
Apa rahasianya?
Dia Bisa, Aku Juga
8 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
9 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokus
Laporan : Bianca, Jansen, Richard, Theq, Rizka, Siennia, Jevina
Sicilia.
Narasi : Jessica Claudia.
T : Apakah ada perbedaan antara sekolah atau pendidikan zaman seka-
rang dengan zaman dulu?
Bu Nus : Tentu ada. Contohnya, kalau cari tugas, referensinya dari
buku. Tugasnya ditulis tangan, kalau perlu diketik itu menggunakan mesin
tik yang masih bersuara keras itu. Dulu juga, tidak ada yang namanya
KKM. Hanya tata tertibnya yang hampir sama. Hanya dulu sepatu
olahraganya tidak ditentukan, kesadaran diri masing-masing. Dulu, bila
gurunya sudah masuk kelas muridnya tenang. Kalau gurunya keluar juga
tetap tenang.
Christian : Oya tentu beda. Di bidang teknologi itu jelas beda. Dulu,
teknologinya tidak secanggih sekarang. Mata pelajarannya juga lebih
banyak sekarang.
T : Apa saja kegiatan setelah pulang sekolah?
Bu Nus : Kalau saya ya, pulang sekolah ya pulang. Di rumah
mengerjakan pekerjaan rumah, seperti cuci piring, nyapu, dll.
Christian : Kadang les, tapi ada hari yang tidak. Jadi, tidak tentu.
Kadang masih bisa main dulu, baru belajar tapi belajar sendiri kalau
lagi tidak les.
T : Mata pelajaran dulu sama sekarang beda atau sama?
Bu Nus : Kalau perbedaan pasti. Dulu, itu belum ada pelaja-
ran T.I.K dan Bahasa Mandarin. Jadi, lebih banyak sekarang
pelajarannya.
Christian : Beda. Lebih banyak dan lebih beragam sekarang.
T : Ada les atau tidak?
Bu Nus : Ada, namanya bimbingan belajar. Tapi jarang yang
ikut. Kalau saya sih, belajar sendiri. Kadang-kadang saja minta
bantuan.
Christian : Ada, tapi tidak setiap hari.
T : Berangkat dan pulang sekolah jam berapa?
Bu Nus : Dulu itu, berangkat jam 07.00, pulangnya jam 13.00.
Christian : Berangkatnya jam 06.00, pulangnya ya kan, jam
13.35.
T : Dulu sama sekarang enak mana?
Bu Nus : Enak sekarang. Karena sekarang teknologi sudah
maju, zaman sudah modern. Hidup sudah tidak sesulit dulu.
Christian : Enak sekarang, teknologinya sudah maju.
Perubahan zaman menjadi semakin modern membuat
perubahan aktivitas kehidupan, termasuk dalam bidang
pendidikan. Ada banyak perbedaan antara sekolah zaman
sekarang dan zaman dahulu. Kira-kira apa saja? Berikut
dialog Tim DIANTARA bersama dengan Ibu Nus Siti Kuntari
dan Christian Ananta (8D/8).
EnakSekarang Lah…
9 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokus
SIAPA mengira, guru matematika kita, Bu Priza atau lengkapnya
Margaretha Priza Kusumahargi, pernah dapat nilai nol (0) saat ulangan
matematika. “Waktu SMP itu, saya memang kurang belajarnya,” ka-
tanya saat diwawancara oleh Agatha Carolina Putri dan Laurensia Widjaja.
Tapi Bu Priza nggak sedih. Nilai buruk itu jadi cambuk buat perbaikan
diri. Diapun lebih tekun mendengarkan penjelasan gurunya. “Dulu, kita bisa
banyak belajar dari guru, tapi sekarang, kok, anak-anak selalu merasa kurang,
sampe lebih suka mendengarkan penjelasan guru lesnya.”
Menurut Bu Priza, anak-anak sekarang justru lebih kreatif, aktif dan
berani. Hanya saja, seringkali mudah menyerah. Untuk itu, pehobi jalan-jalan
ini berharap, meski banyak hiburan seperti games, BBM, anak-anak dapat
lebih bertanggung jawab dengan tugasnya. (*)
MASA SMP menurut Cecillia Yessi Vergina atau Bu
Yessi, adalah masa paling menyenangkan. Masa
itu saatnya lebih banyak mengenal orang dan
mendapat pengalaman-pengalaman yang baru. “Dulu, anak-
anak lebih disiplin dan gampang ‘diomongi’, beda dengan
sekarang,” tuturnya kepada Michelle, Alicia dan Dominique
yang mewawancarainya.
Seperti Bu Priza, Bu Yessi juga menilai anak-anak seka-
rang jauh lebih kreatif. Punya kesempatan menikmati banyak
kegiatan ekstra di sekolah dan mudahnya
memperoleh les atau bimbingan belajar.
Menurut penyuka membaca ini, soal
nilai jelek itu wajar, pasti ada karena
saat pembelajar tentu tidak semua anak
memahami. “Kalau kita sungguh-
sungguh, apapun bisa kok. Tinggal
motivasinya. Kalau mau maju pasti
banyak yang bantu,” kata Bu Yessi.
(*)
PAK Dodit atau lengkapnya Dodit Wahyudi Mulyanto, dikenal nakal tapi
pintar saat SMP. Kadang ia membolos sekolah dengan teman-temannya.
Agar tak ketahuan, ia membuat surat palsu, yang ditandatanganinya
sendiri. “Padahal, cuman mau ke sawah, cari jangkrik,” katanya saat diwawanca-
rai Felicia Nadia, Regina Nathasya dan Steffi Ardelia.
Suatu ketika, pulang dari sawah, ia tertangkap basah oleh ketua kelasnya.
Pak Dodit berusaha sembunyi di tangki air kosong di musala sekolahnya. “Hei,
mudhun (turun),” teriak ketua kelasnya.
Esok harinya, Pak Dodit dihukum gurunya karena membolos itu. Penggemar
gitar dan biola ini kapok. (*)
Pengantar : Kita pasti pernah mengalami jatuh.
Bisa down karena nilai kita selalu buruk. Kita juga
sedih setiap kali cinta kita tak berbalas atau ditolak.
Mungkin juga kita pernah ditinggal orang yang kita
sayang. Berikut cerita dari guru-guru kita.
PernahDapatNol
Masa PalingMenyenangkan
Membolos untukCari Jangkrik
10 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
11 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokus
Hengki Setiawan dan Josephine Ratna
Orangtua Ignasius Krisnanta Setiaputra
INFORMASI apa yang biasa saling
dibagikan. Saling sharing kenalan
atau tetangga yang punya pengalaman
tertentu, maaf, biasanya yang dikemukakan
adalah pengalaman negatif. Sebab, tujuan
dari pembicaraan adalah jangan sampai
membuat kesalahan yang sama dari pen-
galaman orang lain.
Coba simak : “Udah daftar? Enaknya
masuk mana ya?”; “Wih…bingung nih,
katanya orang-orang mending jangan di
sekolah (ini/itu), fasilitasnya ngga oke,
bayar terus”; “Rungokno aku, trust me….
pilih sini ae…parkiran gampang, gurune
fleksibel, anak seneng, nggak pake banyak
PR, orangtua hepi”; “Harus cari yang disi-
plin, anakku bandel dan males…nanti yang
disalahin mertua ya aku tho…”.
Atau ada respons : “Cari yang deket,
hemat transport, tapi mutu nggak kalah”;
“Apa kata anakku deh…yang penting
dia happy dan janji mau belajar baik..”;
“Lebih sreg kalau kenal kepala sekolah
dan gurunya dan kira-kira tahu model
anak-anak yang sekolah di situ, uang bisa
diusahakan”.
Kalau saat itu saya ditanya, saya lebih
banyak menjawab “masih dipertimbangkan
beberapa pilihan”…. Dan saya yakin, ses-
ungguhnya aspek utama pemilihan sekolah
bukan hanya apa yang dilontarkan dalam
pernyataan di atas.
Orangtua memiliki beberapa pertimban-
gan utama yang lebih prioritas dari sekadar
menilai bangunan, fasilitas, jarak dan lain-
lain, yang lebih pada pertimbangan teknis
dan praktis.
Orangtua zaman sekarang (nampaknya)
memiliki ekspektasi tinggi dalam layanan
pendidikan karena mayoritas (saya yakin)
sudah sangat sadar pentingnya pendidikan
sebagai salah satu (bukan satu-satunya)
dasar pembangunan karakter dan modal
keberhasilan anak-anak di masa depan.
Pada dasarnya, orangtua berharap
memilih yang terbaik dan kalau bisa tidak
membuat anak dan mereka sebisa mungkin
mencegah kesulitan dan permasalahan di
kemudian hari.
Perilaku antisipasi atas nama kasih
sayang pada anak.
***
“Anakku di Sanclar, kamu?”…adalah
pernyataan saya dan suami dan tidak
butuh waktu lama untuk tegas menyatakan
pilihan ini. Pernyataan kami ini biasanya
Selalu ada celoteh para orangtua pada periode
pendaftaran anak masuk sekolah, di level manapun.
Tanya jawab yang berlangsung seterusnya akan
mengarah pada pembandingan satu sekolah dengan
sekolah lainnya.
Paradoks Kehidupan
11 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
12 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Fokus
menggiring pada diskusi positif dengan
orangtua lain yang justru membuat kami
menjadi lebih mantap dengan pilihan dan
tidak menjadi bingung, karena kami lebih
memokuskan pada hal positif.
Hal mendasar yang kami berdua yakini
adalah, ‘di manapun anak kami menimba
ilmu, dia pasti akan belajar menghadapi
miniatur masyarakat yang sesungguhnya
dengan semua tantangannya (aturan, nilai
dan harapan social, keterbatasan, kebe-
basan)’.
Oleh karenanya, kami berdua lebih
memokuskan pada hal-hal yang mem-
berikan kesempatan bagi semua pihak
(orangtua, siswa, guru, pihak luar) untuk
berkembang bersama selama kami berada
di sebuah institusi pendidikan.
Observasi kami lebih pada bagaimana
sekolah memberi ruang buat anak berkem-
bang, memberi batasan yang tegas namun
sesuai perkembangan zaman, membantu
orangtua untuk menjadi partner dalam men-
didik dan tentu saja kami berharap bahwa
keimanan yang lebih kuat akan membantu
anak kami untuk tangguh dan tidak mudah
putus asa.
Anak kami, Ignasius Krisnanta Set-
iaputra (Ignas), adalah alumni TK Sanclar,
tapi tidak meneruskan di SD Sanclar
karena ia tipe anak yang bila sudah senang
akan sesuatu maka akan mendorongnya
untuk berprestasi dan kreatif serta mampu
mengembangkan apa yang dipelajarinya.
Berbekal rasa senang belajar inilah, ia
lolos tes masuk, di mana dengan ketekunan
dan kesadaran penuh, Ignas
belajar dan berjuang untuk
masuk kembali ke
Sanclar. Saat dinya takan
lolos, kami melihat binar
kebanggaan dan
kepuasan
atas per-
juangan-
nya.
Pen-
galaman ini membantu kami mengajarkan
tentang perjuangan yang sesungguhnya
dengan tetap mengedepankan pentingnya
rasa gembira saat belajar.
Bertemu dengan teman lama (teman-
nya saat di TK) membuat Ignas mampu
beradaptasi dan membina hubungan dengan
teman dan lingkungan baru dengan lebih
mudah. Ia paham berada di tempat yang
mengharuskannya berhadapan dengan
situasi yang lebih kompleks, adanya
ekspektasi prestasi sekaligus kemampuan
untuk mengolah emosi (yang pada masa
remaja adalah hal penting yang harus mer-
eka lalui) dalam miniatur masyarakat yang
sebenarnya.
SMPK Sanclar mem-
bantu kami mengajarkan
kenyataan
adanya paradoks ke-
hidupan seperti sukses
yang bisa dicapai setelah
kegagalan, perjuangan
lama untuk menga-
lami kemenangan
sesaaat, mengalami
kebahagiaan setelah
tangis. Kami tidak
kesulitan sama
sekali membang-
kit- kan
Ignas saat ia jatuh, karena prinsip para-
doks kehidupan ini.
Pengalaman ini disempurnakan dengan
komitmen kami sebagai orangtua untuk
mendampinginya 1000%. Keinginan kami
untuk belajar darinya tentang hal baru serta
keterbukaan dari pihak sekolah yang me-
libatkan orangtua dalam pendidikan anak.
Universalitas dan komitmen implementasi
nilai Katolik dalam situasi nyata merupakan
kekuatan sebenarnya yang kami lihat sangat
menonjol di SMPK Sanclar, yang tentu
saja terus berkembang dan disempurnakan
bukan ada begitu saja.
Keterlibatan orangtua, siswa, guru dan
pihak luar menjadi kunci tercapainya hasil
yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Ignas berkembang menjadi pribadi
yang lentur, berani mencoba, tidak cemas
menghadapi tantangan dan selama ia sudah
mengusahakan yang terbaik, maka apapun
hasilnya akan ia terima.
Ia berani menerima kritik, bertanya bila
tidak jelas dan mengakui bila melakukan
kesalahan. Dan yang membanggakan kami,
ia saat ini sudah bekerja dan berjuang
mendapatkan pemasukan sendiri karena
sudah tidak menerima uang saku dari kami.
Ketangguhan yang kami tahu dibentuk
lebih kuat saat berada di SMPK Sanclar.
Terima kasih atas pengalaman yang luar
biasa selama 3 tahun di SMPK Sanclar,
yang menjadi modal Ignas di Kelas 11
Melville Senior High School Perth,
berada di peringkat atas di semua mata
pelajaran yang diambilnya. Mohon
doa restu untuk cita-citanya memelajari
penerapan sains melalui teknologi nano
(nanotechnology). (*)
12 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Religiousity
Stefanus Muryadi SAg
Guru Agama SMPK Santa Clara
DI sebuah majalah pendidikan dan
juga di “DIANTARA” pernah
dimuat hasil polling tentang
cara guru menyampaikan materi. Urutan
pertama, guru yang memiliki rasa humor
paling disenangi oleh siswa. Juga kalau
kita saksikan acara TV, ada begitu banyak
acara yang bernuansa humor dan bisa ber-
tahan sampai lama.
Humor sangat penting dalam kehidupan
manusia.
Namun begitu berhati-hatilah dalam
membuat humor. Atau jangan sembarangan
membuat humor. Ada beberapa contoh,
maunya humor tapi berujung petaka. Di
Jerman, ada seorang lelaki harus meng-
hadapi tututan tiga tahun penjara karena
menjadikan pidato Adolf Hitler, pemimpin
Nazi Jerman, sebagai nada dering di tele-
pon genggamnya.
Mungkin pria Jerman ini melakukanya
hanya untuk iseng dan lucu-lucuan.
Namun ada wilayah terten-
tu yang tidak bisa dijadikan
bahan lelucon. Di Jerman
ada larangan penggunaan
simbol-simbol Nazi.
Dalam skala lebih kecil,
di sekolah kita, Santa Clara,
kadang terjadi kelewatan
batas dalam membuat lelucon
sehingga menyakiti orang
lain. Sudah berapa “kasus”
karena alasan iseng dengan
teman akhirnya membawa hal
yang tidak diinginkan. Mulai
dari bermain-main yang diang-
gap lucu tetapi justru menuai
rasa sakit tidak terhankan dari
teman bermain kita dan mem-
buat orang tua kawatir.
Iseng menyebut nama teman atau
menulis nama teman dengan ditambahi
atau dikurangi hurufnya yang motivasinya
membuat lucu-lucuan tetapi akhirnya harus
berurusan dengan bapak/ibu guru tatib, wali
kelas, suster kepala sekolah, bahkan pengu-
rus yayasan dan juga orang tua.
Apakah itu berarti kita tidak boleh
membuat lelucon? Tentu saja tidak. Gandi
pernah berkata: “Jika di surga tidak ada
humor, maka saya tidak ingin hidup di
sana”. Lelucon adalah bagian dari cara kita
merayakan hidup dengan suka cita.
Meski begitu kita perlu tahu batas-batas
dalam membuat lelucon, yaitu lelucon
yang berguna dan membangun orang lain.
Lelucon yang membuat hidup menjadi tam-
bah semangat, martabat pribadi seseorang
semakin dihargai, dan persaudaraan atau
pertemanan semakin akrab. Lucu jadinya
kalau karena lelucon kita harus berusan den-
gan banyak pihak karena tersinggung atau
terganggu. Namun lucu juga kalau hidup ini
tidak ada yang bisa membuat lelucon.
Nasihat Rasul Santo Paulus berikut bisa
menjadi bahan pertimbangan jika kita
ingin membuat lelucon. “Segala sesuatu
diperbolehkan”. Benar, tetapi bukan segala
sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbo-
lehkan”. Benar, tetapi bukan segala sesuatu
membangun. 1Kor 10:23. (Inspirasi dari
Blessing)
Ketika saya mengikuti sebuah
workshop, seorang pembicara
memaparkan hasil surveinya
tentang kotbah romo atau
pastor. Yang masih saya ingat,
kotbah yang berkenan di hati
umat (pendengar) adalah yang
menyertakan humor atau ada
humornya.
Hati-hatidengan Lelucon
13 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
14
Religiousity
Yulius Haryadi
Guru Agama SMPK Santa Clara
REO telah selesai melipat 1000
burung kertas untuk July dan July
menggantungkan burung-burung
kertas itu di kamarnya. Dalam tiap bu-
rung kertas, Reo menuliskan harapannya
kepada July. “Semoga kita selalu saling
mengasihi satu sama lain”, ”Semoga
Tuhan melindungi July dari bahaya”, ”Se-
moga kita mendapatkan kehidupan yang
bahagia”, dsb.
Suatu hari Reo melipat burung kertas-
nya yang ke-1001. Burung itu dilipat den-
gan kertas transparan sehingga kelihatan
sangat berbeda dengan sebelumnya. Ke-
tika memberikan burung kertas ini, Reo
berkata: “ July, ini burung kertasku yang
ke-1001. Aku mengharapkan kejujuran
dan keterbukaan antara aku dan kamu.
Aku segera melamarmu dan kita menikah.
Semoga kita dapat mencintai sampai kita
menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan
memanggil kita berdua. “
Mendengar itu, July menangis. Katanya
: “Reo, senang sekali aku mendengar se-
mua itu, tapi aku memutuskan untuk tidak
menikah denganmu karena aku butuh
uang dan kekayaan seperti kata orangtu-
aku!” Reo terkejut, bak disambar geledek.
Ia marah dan menyebut July matre, orang
tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.
Reo pergi sambil berlinang air mata.
Hatinya terbakar, semangatnya justru
menyala-nyala. Ia bertekad, harus sukses
dan hidup berhasil. Sikap July dijadikan-
nya cambuk untuk maju dan maju. Usaha
Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat
sebagai kepala cabang, dan setahun ke-
mudian menjadi manajer sebuah perusa-
haan yang bonafide. Tak lama, ia membeli
50% saham perusahaan itu. Sekarang,
tak seorangpun tak kenal Reo, ia bintang
kesuksesan.
Suatu hari Reo berkeliling kota
dengan mobil barunya. Tiba-tiba dili-
hatnya suami-istri tua tengah berjalan di
tengah derasnya hujan. Suami istri itu
kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo
penasaran dan mendekati. Ternyata, ked-
uanya orangtua July. Reo berpikir untuk
‘membalas dendam’ tapi hati nuraninya
melarang. Reo memilih membuntuti
kedanya.
Reo sangat terkejut ketika orangtua
July itu masuk sebuah makam yang penuh
burung kertas. Hatinya tambah galau ke-
tika melihat foto July dalam makam itu.
Reo bergegas turun dari mobil dan berlari
ke makam untuk menemui orangtua July.
”Reo, sekarang kami jatuh miskin.
Harta kami habis untuk biaya pengobatan
July yang kena kanker rahim ganas. July
menitipkan sebuah surat untuk diberi-
kan kepadamu jika kami bertemu
denganmu.” Orangtua July meny-
erahkan surat
kumal
kepada
Reo.
Reo
membaca
surat itu.
“Reo, maaf-
kan aku. Aku
terpaksa mem-
bohongimu. Aku
terkena kanker
rahim ganas yang
tak mungkin dis-
embuhkan. Aku
tak mungkin
mengatakan
hal ini saat itu,
karena jika itu aku
lakukan, aku akan membuatmu jatuh. Aku
tahu kamu karaktermu yang baik. . Aku
mencintaimu Reo.”
Reo menangis. Ia telah berprasangka
buruk kepada July. Dalam benaknya,
terbayang, betapa July kesepian dalam
kesakitannya itu hingga maut menjem-
putnya. Ia semakin menyadari, cinta bu-
kanlah sebuah pelukan atau ciuman, tapi
cinta adalah pengorbanan untuk orang
yang sangat berarti bagi kita. (Sumber :
Reo dan July adalah sepasang kekasih serasi meski
berasal dari keluarga berbeda latar belakang.
Keluarga July kaya raya dan serba berkecukupan,
sedangkan keluarga Reo hanya seorang petani
miskin yang menggantungkan kehidupannya pada
tanah sewaan.
Burung Kertas
14 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
15
Activity
Laporan : Jessica Claudia
ATURAN di MOS,
kuncir air mancur
itu setiap harinya
bertambah 2, dengan
warna pita yang telah
ditentukan panitia untuk
masing-masing kelas.
“Kadang malu, kadang
merasa gila,” tutur Cindy
dari Kelas 7B.
Bagi Mary
Vanessa dari
Kelas 7b, men-
guncir rambut
membentuk air
mancur adalah hal
paling memalu-
kan. Ditambah
lagi pemakaian
keplek atau tanda
pengenal bagi peserta
MOS yang bergambar
macam-macam dan berukuran cukup
besar.
Tahun ini, gambar-gambar yang dip-
ilih adalah gambar kartun. Bermacam-
macam gambar kartun, seperti Dora,
Kung-Fu Panda, Doraemon, dan masih
banyak lagi.
Hal seru lainnya, ketika peserta
MOS berburu tanda tangan. “Yang
paling mengasyikkan saat minta tanda
tangan 5 orang yang sudah ditentu-
kan oleh pembina, yaitu Rico, Tasya,
Cindy, Jessica F, sama Tinong,” jelas
Alicia Gabriella dari Kelas 7C. (*)
Masa Orientasi Siswa atau dikenal dengan
MOS tahun 2011/2012, berjalan sangat seru.
Pengalaman itu khususnya bagi murid putri, yang
wajib menguncir rambutnya ala air mancur.
KuncirAir MancurMOS berlangsung 3 hari, 11-13 Juli 2011 seka-
ligus memilih putra dan putri MOS. Terpilih
King Kong dan Queen Kong, yakni Garant
Fortino dan Agatha Carolina Putri dari Kelas
7C.
KAGET, perasaan Agatha saat namanya disebut
salah satu panitia, Kristian Pranata atau Kak
Tinong. Ia harus naik ke panggung bersama 11
anak lain guna mendapat hukuman.
Hukuman itu adalah menari ‘Pok, Pok, e,
karya Kak Tinong. Maka menarilah Agatha dan
11 teman sebanyak 10 kali.
Penderitaan belum berakhir. Ketika kaki
hendak turun panggung, tiba-tiba Kak Tinong
berteriak,”Hei, Agatha dan Garant, sapa suruh
turun. Kembali ke tengah panggung.”
Lalu, Kak Tinong mengomel. “Apa kamu
merasa nggak punya kesalahan. Menurut
kamu, kesalahan apa yag membuat kamu
dihukum.”
Tentu saja, Agatha menjawab tidak karena
merasa tak berbuat salah. “Apa yang sudah
kamu lakukan selama MOS,” tanya lagi
Kak Tinong. Agatha menjawab,”Minta
tanda tangan.”
Kak Tinong menukas,”Semua
anak juga.” Jawaban ini membuat
muka Agatha memerah, malu.
Iapun merasa speechless. Lalu,
dengan nada tinggi Kak Tinong
berkata,”Kalian telah melakukan
kesalahan yang sangat besar. Karena
kalian telah menjadi Queen dan
King of MOS 2011 Sanclar.” (*)
Speechlees saat Diomeli
15 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Activity
Beatrix Maria
7D/08
SUDAH diumumkan sejak sem-
inggu sebelumnya. Menu selama
perayaan Valentine, disediakan
oleh beberapa murid sukarelawan. Di
kelasku, Gio yang suka iseng memba-
wa cupcake, Richard membawa fruitea.
Lalu, Didi yang berambut unik
membawa teh botol Sosro, dan Jamie
yang kurang suka bergaul dengan anak
perempuan, membawa cupcake yang
enak sekali.
Sesudah makan bersama, ada acara yang
seru. Pengurus kelas telah menentukan
games, yakni games menebak lagu. Woi,
sangat seru dan kreatif. Usai itu, barulah
tukar kado.
Hatiku berdebar, mengambil kado hasil
undian. Kubuka satu per satu lapisan
pembungkusnya. Wah, kadoku dibungkus
berlapis-lapis koran, yang makin mem-
buatku penasaran.
Dan......oh, sebuah earphone. Ini
hadiah yang kunanti-nanti. Tapi, bel
berbunyi. Aduh, mengapa waktu gembira
segera berubah menjadi waktu belajar.
Hari Valentine memang mengambil
beberapa jam pelajaran. Meski waktunya
terbatas, aku merasa berkesan. Kegiatan
ini membuat kita saling berbagi.
Wali kelas meminta murid-murid
membawa kue.
Rencananya, dimakan sendiri dan se-
bagian dibagikan. Ternyata, tidak cukup.
Akhirnya, semua sepakat, kue diberikan
kepada para guru dan petugas cleaning
service.
Tahun ini, aku mendapat pelajaran ber-
harga yang sangat berguna bagi hidupku.
Pertama, kebersamaan yang akan selalu
kurindukan, dan kedua, berbagi. Itu sangat
indah. Dan, ketiga, rela berkorban, yang
sangat menakjubkan. (*)
Tahun 2012, Hari Valentine tak seberapa
menarik tapi tetap mengesankan. Acara
berlangsung di kelas, tukar kado, makan
bersama dan beberapa games unik.
Hadiah yang Mengejutkan
16 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Activity
Laporan :
Luke Baskoro, William Andreas
KALAU tak salah, ada 8 jenis lomba. Sebutlah,
basket, soccer daster, sebrang taplak, bolpen
botol, jeruk melaku, makan kompyang, kelereng
dalam air dan lingkar bola ikat pinggang.
“Ternyata, memasukkan bolpen ke dalam botol, nggak
gampang ya. Butuh waktu lama,” kata seorang peserta.
Lomba ini melibatkan kelompok, terdiri 5 orang.
Nah, cara mainya, tali rafia diikatkan ke pinggang
setiap anak. Botol ditaruh di tengah. Lalu 5 orang ini
berjalan dari tepi lapangan dalam keadaan terikat.
Yang menarik, barangkali, lomba ‘gress’, yakni soc-
cer daster. Satu tim berisi 7 orang (5 pemain inti, dan 2
cadangan). Syaratnya, harus mengenakan daster yang
panjangnya melebihi lutut.
Bayangkan, main bola tapi dasternya kepanjangan.
Kalau nendang, kadang harus kesrimpet. Kelas 8D harus
berjibaku mengalahkan Kelas 7C. Bahkan, kemenangan
diperoleh lewat adu penalti.
“Kita menang lho di lomba jeruk melaku. Bikin bang-
ga kelas kami,” tutur Andrew Tirta dari Kelas 8D. (*)
Sudah tradisi, setiap Hari
Kemerdekaan, sekolah menggelar
lomba. Untuk peringatan Hari
Kemerdekaan, 17 Agustus 2011, aneka
lomba wajib diikuti setiap kelas.
Meriah, penuh teriakan.
Jeruk Melaku Soccer Dastersampai
17 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
18 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Comic
18 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Creativity
Laporan : Jessica Claudia
CERPEN berjudul Move On itu
dibuat sebanyak 7 halaman. “Iya
bener 7 halaman, pertamanya itu
berupa tulisan tangan di kertas binderku,
terus baru aku ketik,” tutur Zita.
Menurut gadis yang cukup pintar
memainkan gitar itu menjawab
simpel, tema Life Goes On
tidak banyak dipilih peserta
lainnya. Memang, untuk
perlombaan cerpen
sendiri, panitia mem-
berikan 2 pilihan tema,
yaitu “Life Goes On”
dan “Love is …” dan
peserta lebih banyak
memilih tema kedua.
Cerpen Move On
bercerita tentang
tim basket putri di
suatu sekolah yang
hampir dibubarkan
karena jarang,
bahkan tidak
pernah menang.
Mendengar kabar
seperti itu, seluruh
anggota tim putus asa.
Sang kapten tidak
tinggal diam
Meski ada be-
berapa pihak yang
menentang, per-
mainan tim akhirnya
meningkat. Di satu saat,
ada perlombaan basket antar
sekolah yang membawa nama
baik sekolah. Di perlombaan
itu, tim putri membuktikan bahwa mereka
pantas untuk tetap ada.
Di balik kemenangannya,
ada cerita menegangkan
tentang pengumpulan karya
lomba. Zita berniat men-
gumpulkan naskah di hari
terakhir. Tapi, di malam
sebelumnya, kejadian buruk
menimpa. Naskah yang mau
ia print hilang.
Cewek penyuka
lagu-lagu klasik itu
telah mencari di
semua dokumen di
dalam komputer
dan flashdisk-nya
namun hasilnya
nihil. Esoknya, Zita
menceritakan kejadian
itu kepada salah satu
panitia.
Panitia memberi
kesempatan kepada Zita
untuk mengumpulkan nas-
kah esok harinya. Peluang
itu dimanfaatkan betul. Benar,
akhirnya cerpen itu masuk
dan karya Zita, termasuk
dalam peringkat pertama ter-
baik dari tiga cerpen terpilih.
Panitia juga memilih desain
Baju Pesta karya Cyntia dari
Kelas 9C/04 sebagai karya
terbaik pertama, disusul
Baju Sekolah karya Johanna
(Kelas 8C/21) dan pering-
kat ketiga diperoleh Celine
Tanaya (Kelas 7D/09) dengan
karya Baju Pesta. (*)
Pada 14 Februari 2012, OSIS mengadakan beberapa
lomba untuk merayakan Valentine. Ada lomba fotografi,
membuat cerpen, desain baju, dan membuat karikatur.
Untuk lomba cerpen, karya Zita Lopulalan dari Kelas 8C,
dinyatakan sebagai juara pertama.
Mau Diprint, Naskah
HilangBaju Pesta karya
Cyntia 9C/04
Baju Sekolah karya
Johanna 8C/21
Baju Pesta karya
Celine Tanaya 7D/09
21 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Short Story
Faustina
7C/15
SEJAK meninggalnya Alex, hidup Clarin
seakan hampa tanpa warna. Ingin dirinya
melupakan masa lalunya, sampai ia ber-
temu dengan Louis. Awalnya, Louis meminta
Clarin menceritakan segalanya. Karena keg-
igihannya, Clarin mengalah dan menceritakan
segalanya dari awal.
Berawal dari 2 tahun lalu, saat pertama kali
Clarin bertemu Alex di kampusnya. Alex adalah
mahasiswa pindahan dari Canberra, Australia.
Saat itu, mereka saling bertabrakan tanpa sen-
gaja.
Kesan pertama yang menggoda. Clarin terpa-
na menatap mata Alex yang biru, memancarkan
harapan. Setahun kemudian, keduanya resmi
berpacaran. Terlintas bayangan saat Alex me-
mainkan gitar dan menyatakan cinta kepadanya,
di taman di rumah Clarin.
Kebahagiaan itu kini sirna. Tiga bulan
lalu, Alex meninggal dalam suatu kecelakaan
motor. Saat itu, Clarin tengah menunggu
di rumah. Telepon berdering memberitahu.
Clarin hanya bisa termenung di pojok kamar.
Cerita berhenti. Seperti mengulang tiga bulan
lalu, air mata Clarin terburai deras. Alex men-
coba menyeka, Clarin terkejut dan mundur. Tak
bisa dipungkiri, Clarin selalu menolah Louis, ia
masih shock dan takut memulai lagi.
Lambat laun, Clarin merasakan kehangatan
bersama Louis. Apalagi, Louis memainkan gitar
dan menyatakan cinta kepadanya. Air matanya
kembali menetes. Kali ini, air mata bahagia.
Toh, hati tetap tak bisa ditipu. Clarin terin-
gat dengan kehangatan biru laut mata Alex.
Iapun lari dan menangis tersedu-sedu. Louis
mengikuti dari belakang. “Clarin, aku Alex,”
kata Louis.
Clarin tak percaya. Alex sudah meninggal.
Saat itulah, dari tubuh Alex muncul secercah
cahaya terang, itulah ruh dari Alex. Jadi, selama
ini, kehangatan yang diperoleh Clarin berasal
dari ruh Alex yang tinggal di dalam Louis.
Kini, Clarin merasa bahagia, bersama Louis,
ia tetap merasa seperti bersama Alex, seperti
pertama kali saat bertemu. (*)
Felicia Nadia
7C/16
PULANG sekolah, Rina menghilang.
Vani terkejut melihat Rina masuk ke
sebuah toko. Iapun menguntit. Rina ke-
luar masuk toko membawa botol-botol minu-
man. Dari si pemilik toko, Rina memperoleh
sejumlah lembar uang sebagai bayaran.
“Jangan-jangan, dia......” Pikiran Vani me-
layang, membayangkan temannya itu bekerja
keras guna membeli tiket konser Greyson
Chance. Esok harinya, Rina tak kelihatan di
kelas. Siangnya, Tante Rosa, mama Rina,
datang ke rumah, menitip tugas sekolah ke
Vani.
Karena sibuk, Vani meninggalkan titipan
tugas itu tergeletak di mejanya. Ia baru ingat
saat sudah sampai di rumah. “Hai, maaf aku
sakit, nggak bisa masuk.
Gimana titipan tugasku,”
tanya Rina dari ujung
telepon. “Oh, su...ssudah
aku serahkan,” tukas Vani
berbohong.
Paginya, saat masuk
kelas, Vani mengecek
mejanya. Lembar tugas
Rina tidak ada. Waktu
istirahat dihabiskan untuk
mencari, tapi tidak ketemu.
“Aduh, gimana nanti aku harus
menjelaskan soal ini,” gumam Vani sedikit
gugup.
Sore harinya, Vani pamit mamanya untuk
menyambangi Rina. Dua tiket konser Grey-
son Chance dalam genggamannya. Ternyata,
Rina tidak setelah ia menceritakan kecerobo-
hannya. Lembar tugasnya berada
di kolong meja Rina, diletakkan
oleh anak yang piket.
“Sudahlah, Van, simpan saja
tiketmu,” tutur Rina, meno-
lak secara halus. “Tapi, tapi,
kamu kan pengin lihat konser
itu, dan aku sudah so....” Be-
lum lagi selesai bicara, Rina
menukas,”Yang penting,
tugasku kan masih ada dan
tak hilang.”
Vani tetap ngotot. “Rin, aku punya dua
tiket, satu buat kamu, satu untuk aku.” Akh-
irnya, Rina menerima usulan Vani. Keduanya
akhirnya terbang ke Jakarta, menonton kon-
ser Greyson Chance. Uang hasil penjualan
botol minuman buat sangu selama berada di
sana. (*)
Hari-hari yang sepi. Tak
mampu untuk hidup lagi.
Anda semua itu mimpi.
Ah, itulah kenyataan yang
dialami oleh Clarin.
Greyson Chance mau konser
di Jakarta. Dalam hal tokoh
idola, Vani dan Rina bersaing.
Vani sudah mengantongi 2
tiket, dan Rina belum punya.
LikeThe First
Time
TiketPersahabatan
22 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Beautiful Moments
Laporan : Clara, Allysa Akane
IMPIAN tim putra
SMPK Santa Clara
merebut champion
DBL Junior 2011 kandas.
Di final party yang ber-
langsung 29 Oktober 2011,
Sanclar, sebutan SMPK
Santa Clara, harus meny-
erah kepada lawannya,
SMP YPPI 2 Surabaya,
dengan skor 59-80.
Namun hasil ini relatif
lebih baik setelah tim putri
Sanclar lolos ke Big Eight
pada DBL Junior 2010. Defense ketat yang
dimainkan Felix dkk gagal menghadang
pergerakan Widyanta Putra, forward anda-
lan SMP YPPI 2.
“Nggak papa dapat juara 2, itu udah
cukup bagi kami smua. Thanks and good
job Sanclar. We always love you,” kata Lisa
Puspitasari Santoso.
Proses menuju prestasi
ini tak mudah. Para pemain
inti harus rela menyantap
latihan keras seminggu
2 kali. Bahkan, seminggu
sebelum DBL Junior 2011
berputar, pelatih memberi-
kan porsi latihan setiap hari
dalam satu minggu.
Final Party menjadi
unforgettable moment buat
Sanclar. Peristiwa ini men-
gukir sejarah, karena inilah
untuk kali pertama Sanclar
menembus final. Walau banyak halangan
yang membuat down para pemain, tapi
mereka tetap sportif dan jujur.
“Thanks sudah main all-out hari ini.
Sukses trus tim basket putra!!! We always
remember this day,” ujar Kevin Chris. (*)
Siapa sih yang nggak tau DBL? Ajang kompetisi bas-
ket paling bergengsi di seluruh Indonesia, khususnya
di Surabaya. Tim Putra Sanclar berhasil meraih juara 2
setelah mengalahkan beberapa sekolah.
We Always Remember This Day
ANGGOTA TIM PUTRA BASKET
Felix Tjandra (13)
Ignatius Stifan (4)
Kevin Roderico (5)
Dionisius Fernando (10)
Hansen Kaware (15)
Sebastianus Pradipta (7)
Nikodemus Marco (14)
Eric Evan (8)
Tadeus Lestyanto (11)
William Kevin (9)
Howard Saputra (12)
Gibson Jozario (6)
23 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Beautiful Moments
Laporan : Felicia Nadia, Allysa Akane
SEBUAH teriakan keras menyeruak. Anak-anak
sigap menuju kepada si pemilik suara. “Hari ini,
kita akan latihan dribble bola, sekarang baris ses-
uai dengan tempat yang sudah disediakan,” kata laki-laki
yang mengenakan kaus lengan pendek dan celana training
itu.
Si pemilik suara adalah Gunawan Budi Sugianto atau
akrab disapa Pak Gun, yang tak lain adalah pembina ekstra
basket sekaligus pelatim tim basket SMPK Santa Clara.
Puluhan anak yang ikut ekstra basket kemudian men-
gambil posisi. Mereka terbagi menjadi empat barisan.
Setiap baris ada 10 kursi ditata memanjang dengan jarak
yang sama.
Satu per satu, anak membawa bola, melewati kursi-kur-
si itu secara zigzag. Setelah kursi ke-10, si anak kembali
ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya.
Pak Gun terus menyimak dan mengawasi langkah dan
cara membawa bola setiap anak. Bagi yang salah langsung
saja ditegur.
Latihan zig zag hanya salah satu dari sekian banyak
teknik latihan yang diterapkan pria berusia 34 tahun itu.
Lewat latihan seperti ini, Pak Gun menjaring talenta-tal-
enta untuk tampil mewakili sekolah di sejumlah kompetisi
basket.
Dan, warga Sanclar di tahun 2011 mencatat, tim putra
basket mampu menembus final Development Basketball
League (DBL). ”Bangga dan sedikit kecewa
karena kemauan dari dulu kan menang,” tutur
Pak Gun.
Persiapan memang sudah sangat matang.
Tiga bulan sebelum DBL, tim berlatih intensif
3 kali seminggu. Dua kali saat ekstra wajib
ditambah hari Kamis.
Selama 4,5 tahun dirinya mengajar di SMPK
Santa Clara, tahun 2011 termasuk tahun terbaiknya.
Banyak lomba dimenangkan tim basket sekolah berkat
sentuhannya. Setelah Runner Up di DBL, tim basket
putra menyabet juara pertama di Santa Agnes Cup.
Ngomong-ngomong, gimana syarat menjadi ba-
gian tim basket? Menurut Pak Gun, sebenarnya mu-
dah, asalkan ada kemauan. “Kalo nggak ada kemauan
ya pasti nggak bisa maksimal, bisa-bisa malah males
latihan. Percuma, buat apa ikut basket tapi nggak ada
kemauannya dan nggak mau ikut latihan,” paparnya.
Untuk kesan mengajar di Sanclar, Pak Gun men-
gatakan, merasa guru-guru, karyawan dan juga suster
memiliki persaudaraan yang kuat dan saling mem-
berikan dukungan yang positif. Murid-muridnya juga
berpotensi buat main basket. Sayangnya, banyak juga
yang masih bersikap kekanak-kanakan, suka mencari
perhatian.
“Pesan saya, buat murid–murid, selalu berpikiran
positif serta selalu mengandalkan kekuatan dan berkat
dari Tuhan,” tambah Pak Gun. (*)
Siang hari, cukup terik. Lapangan basket sekolah sudah dipenuhi
anak-anak yang ikut ekstra basket. Ada yang berlari-lari kecil,
sedang mengikat tali sepatu, atau bercanda dengan sesama teman.
Ada Kemauan,Hasil Maksimal
Deretan prestasi tim basket
putra juga tak lepas dari peranan
kapten tim. Kebetulan, Felix Tjan-
dra terpilih memimpin teman-
temannya, mengharumkan nama
Sanclar. Berikut hasil wawan-
caranya Felix Tj dengan Clara dan
Marvel.
T : Gimana perasaanmu saat
mengetahui menjadi kapten bas-
ket?
FT : Aku bisa jadi kapten bas-
ket ya senang pastinya, ngerasa
hoki aja, soalnya menurutku, di
tim basketku ini, gak cuman aku
yang jago bermain, tetapi malah
aku yang bisa terpilih.
T : Selama kamu jadi kapten,
kamu main di mana saja?
FT : Di IPH Cup, DBL, SanClar
Cup sama Stag Cup.
T : Punya nggak kejadian me-
nyenangkan selama menjadi anak
didik Pak Gun?
FT : Yaa, bisa main bareng
sama anak-anak, bercanda dan be-
lajar basket bareng.
T : Selama ikut even dan per-
tandingan-pertandingan yang
sudah kamu ikuti, kompetisi mana
yang paling berkesan?
FT : Waktu bisa lawan YPPI 2
di final DBL, ya soalnya bangga
aja bisa bertanding di DBL sam-
pai sejauh itu dan bisa melawan
YPPI 2.
T : Dari yang telah kamu dan
tim berikan dalam membawa
nama sekolah, apa yang bisa
kamu share dan harapkan buat
generasi selanjutnya?
FT : Aku berharap generasi se-
lanjutnya bisa lebih baik lagi, dan
menjadi 1st champion di DBL
Arena maupun even-even lainnya.
(*)
Hoki Jadi Kapten
24 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Beautiful Moments
Laporan : Surya, Clara, Alyssa,
Marvel
HANYA persiapan tak lebih
dari 5 hari, tak disangka
panitia DBL menobatkan
suporter Sanclar sebagai suporter
terbaik. “Sangat tidak terduga,” kata
Rendy yang mendapat bantuan
beberapa temannya seperti Kristian,
Austin, Richard, Magda, dan Nadine.
Suka duka tak terlewatkan. Hanya
punya dukungan dana tak lebih dari
Rp 500.000 dan seringkali Rendy
harus marah karena anggota suporter
agak susah diatur. “Saya termoti-
vasi suporter Sinlui, mereka tetap
menggebu-gebu walau sudah kelela-
han,” jelas cowok berkacamata ini.
Bagi Rendy, pertandingan paling
berkesan saat Sanclar melawan
Neirro, tim SMPN 2 Surabaya. Ada
pertikaian antara pelatih Neirro
Surabaya dengan wasit yang menye-
babkan pelatih Neirro di-fall out.
Ada juga suporter dari SMPN 2
yang melempar koran ke lapangan
sebagai ekspresi kekesalan. “Setelah
sukses tahun 2011, saya berharap di
tahun berikutnya tim suporter dan
tim basket dapat meraih prestasi yang
lebih baik lagi,” harap Rendy.
Maka, teruslah nyanyikanlah yel,
yel ini : “Kami Ini Sanclar Mania,
kami datang dukung Santa Clara, di
sana kau berada, di sana kami ada,
karena kami Sanclar mania.”
“Kalo capek itu pasti, tapi itu gak
sebanding dengan apa yang anak-
anak tim basket lakukan, kan di DBL
anak-anak basket yang bertanding,”
tutur Maria Shinta.
Sementara Inge Caroline men-
gatakan, kelebihan tim basket putra
harus ditiru dan dipertahankan. Mer-
eka yang nanti terpilih jadi anggota
tim wajib disiplin latihan dan jujur
selalu. “Walau juara 2, bagi kita para
tim basket itu udah ngelakuin yang
terbaik dan our heroes gitu,” tukas
Serafina Tadine. (*)
Prestasi tim basket putra di DBL Junior 2011
tak lepas dari peran suporter. Berasal dari
beberapa siswa Kelas 7, 8, dan 9, koordinasi
dilakukan Rendy dari Kelas 9D dengan
bimbingan Bu Vera dan Bu Rahayu.
Kami IniSanclarmania
25 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Beautiful Moments
Wakil SMPK Santa Clara,
Nadine Nathania (penulis)
dan Jennifer Cicillia
(fotografer) menyabet
predikat first place
Journalist DBL Junior
2011. Saat pengumuman 8
November 2011, keduanya
menyisihkan 45 tim jurnalis
lain dari berbagai sekolah
di Surabaya, Sidoarjo dan
Gresik. Berikut petikan
wawancara dengan Nadine
(NN) dan Jennifer (JC).
Good Team Work = Good Result
Laporan : Alyssa Akane, Niken.
T : Gimana perasaan kamu saat diumum-
kan menjadi juara?
JC : Aku speechless, nggak bisa berkata-
kata, nggak tahu harus bilang apa.
NN : Awalnya, aku mengira yang menjadi
juara itu SMP Gloria I Surabaya, soalnya
fotografernya jadi best photographer. Namun
mereka malah masuk five place dan kami
jadi first place. Jujur itu seperti mimpi bagi
kami.
T : Menurut kamu kenapa naskahmu bisa
jadi juara?
NN : Waktu lihat Sanclar kalah di final
kalah melawan SMP YPP 2 Surabaya, aku
sempet nangis. Tapi aku berusaha profe-
sional dengan meliput perayaan kemenangan
SMP YPPI 2. Ternyata itu malah jadi kunci
kemenangan kami.
T : Benarkah kamu sempat ditolak wawan-
cara karena dari Sanclar?
NN : Setelah final saya mau wawancara
dengan kapten SMP YPPI 2, Joshua Wilson,
tapi ditolak. Saya tidak menyerah. Dia
akhirnya bisa saya wawancarai walau lewat
BlackBerry Messenger (BBM). Materi wawa-
ncara ini, saya jadikan materi di naskah.
T : Gimana sebenarnya meliput lomba
DBL Junior itu?
NN : Ya, kadang harus pulang malam,
pelajaran terganggu, ditambah lagi waktu itu,
jadwal UTS yang semakin dekat.
T : Apa saja yang kalian peroleh dari
lomba itu?
JC : Apapun, susah itu ada ya, tapi ada
senangnya juga dong. Kita bisa mendapat
teman baru dan menambah pengalaman.
T : Ngomong-omong, gimana persiapan
kalian, kok bisa juara?
NN : Aku sama Jennifer, sudah latihan.
Aku latihan menulis dan Jennifer latihan
foto sejak SanClar Cup. Kami bisa menang,
karena saling bekerja sama dalam kelompok.
Tentu juga, berkat doa dan dukungan dari
orangtua, teman-teman, suster.
PRESTASI DBL JUNIOR 2011w Runner-up Tim Basket Putra
w Supporter Award
w First Place Journalist DBL Competition
26 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
27 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Activity
Laporan : Veryl dan Richman
BINA Rohani di Puh Sarang mengambil tema
“Aku Mau Aku Bisa”. Pembinanya bernama
Pak Dawer dan Pak Daniel. Menurut Bu
Tutik selaku Wali Kelas 7C
yang ikut berkunjung
Oktober 2011, meski
terasa agak mono-
ton, tahun ini sedikit
berbeda.
“Ada kunjungan kepada warga dan
anak-anak ikut terlibat kegiatan profesi
warga yang dikunjungi. Kegiatan ini cukup
baik agar siswa merasakan apa yang dialami
warga,” tutur guru Bahasa Indonesia ini.
Bagi Bu Tutik, aktivitas selama di Puh
Sarang, sangat baik, karena memacu se-
mangat rohani dan mengajak semakin rajin
untuk berdoa. Untuk ke depan, disarankan,
agar persiapan lebih dimatangkan, termasuk
koordinasi para siswa.
Bagaimana dengan mereka yang ikut?
“Wah, senanglah, bisa lebih rajin berdoa.,
apalagi kami boleh main air di sungai,” ung-
kap Audrey Byastira dari Kelas
7D. Sedangkan Arnalady Atana-
sius Samuel, biasa dipanggil
Arnaldy, siswa kelas 7C, menyatakan
kegembiraannya ketika jalan salib.
Ditanya kenapa dipilih Puh
Sarang, Bu Tutik mengutarakan alasannya.
“Mungkin karena tempatnya nyaman, sunyi,
dan bersih ya.” Perkiraan itu juga dikemuka-
kan Audrey maupun Arnaldy.
Apapun itu, Bina Rohani, janganlah dilihat
dari wujud atau bentuk fisiknya, tetapi man-
faatnya, untuk lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan dan mengasah kepedulian terhadap
sesama. (*)
Bina Rohani
telah berlansung
beberapa
tahun ajaran.
Ya, rekoleksi
ke Puh Sarang,
Kediri menjadi
kewajiban
Kelas 7 SMPK
Santa Clara.
Tempat yang
sama tapi selalu
menghadirkan
kenangan
berbeda.
Terlibat Profesi Warga
27 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
28 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Activity
Laporan : Surya, Richman, Richard, Billy
TANPA terasa dua hari, satu semalam,
seperti berjalan dengan sangat cepat.
“Kami larut dalam acara yang rata-rata
mengutamakan kebersamaan, kekompakan,
dan kecerdikan,” tutur Jennifer dari Kelas 8A.
“Rasanya pengin nambah waktu lagi di sini.”
Dibimbing sejumlah Pembina, anak-anak
menyatu dalam permainan Flying Fox, Water-
fall, Perahu Dayung, Palang A, Smack Down,
Estafet Bola, serta banyak mini games lain.
Meski ada yang mengalami cuaca yang
kurang mendukung, semangat dan kegembi-
raan peserta outbound mengalahkan dingin-
nya kucuran air hujan. Apalagi, ada beberapa
pos menarik yang mengharuskan mereka
berbasah-basah dan berkotor ria.
“Kegiatan outbound ini, sangat men-
gena, tinggal kita sekarang, mau atau tidak,
nilai-nilai kebersamaan, kekompakan dalam
kehidupan sehari-hari,” terang Clarrisa.
Dari tantangan dan segala rintangan yang
diberikan dalam game-game di outbound ini
tampak memberikan pesan bahwa walaupun
dalam segala hal yang menantang peserta
harus tetap menikmati dan
termotivasi untuk tetap terus
maju tanpa menghiraukan
segala yang menghambat
untuk maju. (*)
Kegiatan outbound masih
di Ubaya Training Center
(UTC), Trawas. Kloter I, Kelas
8A dan 8B berangkat 4
November 2011, dan Kloter
II, Kelas 8C dan 8D, mendapat
giliran 11 November 2011.
Di sana, anak-anak langsung
disambut dan diberi
serangkaian acara menarik.
Larut dalam Kebersamaan
28 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
29 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Laporan : Garry dan Verryl
BERANGKAT dari Surabaya
pukul 07.00 WIB melalui
Juanda dengan Singapore
Airlines, dua jam kemudian tibia
di Changi dan langsung ke Gold
Kist Beach Resort di kawasan 1110
East Coast Parkway, East Coast,
Singapore.
Sejenak meletakkan barang
bawaan lalu perjalanan dilanjutkan
ke Snow City dan Science Center.
Setelah makan siang, acara bebas.
Hingga larut malam, nyaris semua
memuaskan dahaga belanja.
Esoknya seusai makan pagi di
hotel, rombongan bergerak ke Uni-
versal Studio Singapore. Para peserta menghi-
bur diri hingga pukul 17.00 WIB. Lalu keliling
Sentosa Island dan nonton “Songs of The Sea”.
Hingga larut, anak-anak menikmati kein-
dahan warna-warni lampu yang memancar ke
langit pesisir selatan Singapura. Dan inilah, hari
yang ditunggu, Shopping Day.
Semua orang menginjakan kaki ke Orchard
Road, China Town, Little India Bugis. “Aku
nggak seberapa suka di China Town mungkin
karena waktunya mepet, hanya sejam. Sampai-
sampai Vincent (9B)sama Pak Dodit hampir
tertinggal,” tutur Adeline.
Di Orchard, mereka tak lupa
tradisi wajib, makan Es Potong
di depan Mall Paragon. Har-
ganya Rp 7.000 atau 1 dolar
Singapura. “Waktu di Orchard,
banyak yang ke Takashimaya
SC, Lucky Plaza sama iSetan,”
jelas Adeline.
Setelah shopping ria mereka
tak lupa menyempatkan diri ke
Merlion Park, berfoto bersama
lalu membeli oleh-oleh dan
melanjutkan perjalanan ke
bandara Changi.
Ditanya suka dukanya,
Adeline menuturkan suka
dengan diadakannya kegiatan
study tour kali ini. “Saranku untuk tahun depan,
kalau diadakan, diusahakan supaya dibentuk
kelompok-kelompok yang diorganisasi oleh
para guru yang ikut, supaya tidak menimbulkan
masalah di sana seperti peserta hilang dan lain-
nya,” tambahnya. (*)
Activity
Song of The Sea lalu Belanja hingga Larut
Study Tour ke Singapura, 23-25 Oktober
2011, diikuti 89 peserta. Persiapannya
setahun. Kalau sebelumnya ke Bali atau
lokasi lain seperti Bandung dan Jakarta,
kali ini mencoba Negeri Singa.
29 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
30 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Laporan :
Lola, Mary Vanessa, Alicia Maydeline
KEMPING bukan untuk suka-suka sendiri. Anak-anak
Sanclar justru diajak berbagi dan melihat hal lain seperti
ke panti asuhan Bakti Luhur, lalu ke tempat para bruder
belajar.
“Aku terkesan saat di panti asuhan,” tutur Richman yang
mampu bercanda dengan beberapa anak yang tinggal di panti
asuhan itu.
Saat itu, memang anggota pramuka berbaur bersama dengan
penghuni panti, dari anak-anak yang kurang mampu, cacat, dan
lansia. Mereka bernyanyi bersama.
Lagunya, dari ‘Janjimu Seperti Fajar’, ‘Laskar Pelangi’, ‘Que
Sera-sera’, ‘Jangan Menyerah’. Lagu-lagu itu mendapat respons.
Bergemuruhlah tempat yang dijadikan acara itu. “Kami ikut
berbagi sembako, hasil pengumpulkan anak-anak Kelas 7, 8 dan
9,” terang Kak Stefanus, salah satu pembina.
Hari kedua, 28 April 2012, sangat ditunggu. Setiap kelompok
sudah menyiapkan lagu ciptaan Kak Vincent buat aktivitas
outbound. Tiap kelompok juga mendapat peta dan petunjuk.
Penjelajahan ini bukan di hutan atau perkebunan, tapi di jalan
raya.
Setiap pos yang dilewati butuh tantangan sendiri untuk
menaklukan. Di Pos 5 misalnya, tiap kelompok harus membuat
kreativitas dari tali rafia dan benda yang ada di sekitar pos. Beri-
kutnya, pos merayap di rerumputan, estafet air di atas kepala.
Malam harinya, ada atraksi api unggun. Di sini, tiap regu
diminta unjuk kreasi, dilanjutkan games seru. Pukul 22.00 WIB,
hari itu ditutup dengan ibadat malam bersama para suster biara,
tempat peserta kemping menginap. (*)
Peserta ekstra Pramuka menggelar
kemping, 27-29 April 2012.
Lokasinya di Madiun, lebih jauh
dari tahun-tahun sebelumnya.
Targetnya, bukan senang-senang
tapi membentuk karakter peserta
kemping.
BerbagiBersama
Anak Panti
Activity
30 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
31 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Aulia Zita Lopulalan
8C/03
LIA duduk beristirahat dan mengatur
napasnya yang tersengal. Anggota
lainnya bersiap-siap di tepi lapangan.
“Yang lain mana,” tanya Lia kepada Dika.
“Masih jajan. Kamu udah lari,” tanya Dika.
Tiba-tiba Tika memecah pembicaraan.
“Barusan Pak Anto telepon, dia nggak bisa
nglatih kita hari ini, soalnya……” Belum
selesai bicara, Lia sudah menyambar,”Terus
Kak Satriya mana?” “Wah, kalau itu sih gak
tahu, mungkin gak dateng juga,” jawab Tika
sambil mengangkat bahu.
“Kita gak jadi latihan,” tanya Lia lagi.
“Kalau itu sih terserah kapten,” tukas Tika.
“Kalau gitu, semua kumpul di kantin, aku
mau ngomong sesuatu. Penting, dan gak pake
lama,” perintah Lia.
Sepuluh menit kemudian, anggota tim putri
basket SMPK St Clara ini sudah berkumpul di
kantin. “Begini,” kata Lia membuka pembi-
caraan. “Aku mau ngomong soal Frans Cup.
Kenapa sih kalian gak mau ikut. Lagian kita
juga nggak bakal….”. Mulut Dika nyelonong
,”Nggak ada yang pengin dipermalukan dua
kali. Jadi kapten, jangan seenaknya sendiri
nentuin nasib kita.”
“Kenapa harus malu,” tukas Lia. “Kita kan
nggak bikin ulah. Emang salah, kalau aku
ingin yang terbaik buat tim.” Tika angkat bi-
cara. “Ya, itu sih gampang buat kamu, pemain
kesayangan pelatih yang bulan depan ikut
kejurda. Kita ini bagai bayangan permainan
kamu.”
Lia menghela napas. “Berapa kali aku
harus ngomong. Basket itu permainan tim.
Aku bukan apa-apa tanpa kalian. Michael
Jordan gak mungkin jadi legenda NBA tanpa
anggota tim yang mendukung. Kenapa kalian
berubah sejak musim DBL berakhir. Kenapa.
Aku lebih suka kalian yang dulu, ceria dan
penuh semangat.”
Musim DBL lalu, tim putri mampu
menembus Fantastic Four, tapi musim depan
justru terdegradasi dan harus berjuang di
play off menuju babak utama. Lia menegas-
kan kembali, keikutsertaan di St Fransiskus
Cup bukanlah mengejar kemenangan tapi
mengembalikan semangat. “Aku pengin
kalian move on dari keterpurukan. Jadi, siapa
mau ikut aku ke Frans Cup.” Dika menump-
angkan tangan di atas tangan Lia,”Aku ikut.”
Yang lain segera mengikuti. “Sanclar Hebat,
Fight, Dahsyat,” teriak mereka dengan penuh
semangat.
***
Jam pelajaran pertama dibuyarkan oleh
bunyi intercom. “Teng, teng, teng….Mohon
diizinkan, bagi siswi anggota tim basket
untuk segera berkumpul di ruang rapat lantai
3. Terima kasih.”
Di ruang rapat sudah berkumpul anggota
tim lain. Ada si kembar, Kelly-Nelly, Bridget,
Jeanne, Ica, Tika, Claire, Vanessa, dan Rena.
Ditambah Lia dan Tasya, lengkap sudah 12
anggota tim basket.
“Langsung saja, terima kasih, kalian masih
mau mewakili sekolah ke Frans Cup, walau
telah mengalami kejadian kurang menyenang-
kan. Yayasan ingin mengurangi pengeluaran
yang dianggap nggak perlu, apalagi tim ini
belum memberikan prestasi membanggakan.
Setelah musim DBL Junior berakhir, dari hari ke hari, yang ikut latihan
semakin sedikit. Tak jarang, hanya 5 dari 12 orang yang hadir. Ada
saja alasan untuk izin latihan. Coba kalau Lia, kapten basket itu tidak
memaksa semua untuk datang latihan, pasti lapangan sepi.
Move OnShort Story
31 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
32 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Peminat basket putri sedikit,” kata Ibu Kepala
Sekolah yang didampingi Guru BP.
Suasana hening. Tak ada yang berani
bicara. “Kami sudah rapat, dan memberikan
kesempatan. Hasil dari pertandingan yang
akan menentukan keberadaan tim. Semoga
kalian bisa memahami keputusan ini. Tak
boleh protes, ibu hanya menjalankan perintah
dari yayasan,” tandas Ibu Kepala Sekolah.
Esoknya, saat bersiap di Hall SMA St
Fransiskus, suasana tegang. Asisten pelatih,
Kak Satriya datang terlambat. “Kalian harus
bertanding sendiri, Pak Anto tadi malam
kecelakaan, hari ini masih di rumah sakit,”
katanya.
Bridget terlihat paling panik. Lia akhirnya
angkat bicara. “Aku sudah punya rencana.
Lawan kita, SMP 37, speednya bagus tapi
lemah tembakan jarah jauh. Jadi, kita nanti
pake zone defense 2-3, fokus pada pertahanan
di daerah key hole.”
Lia kemudian mengambil kertas dan bol-
poin. Dia menulis starter pemain, Lia sendiri,
lalu Dika, Kelly, Nelly, dan Bridget.
***
SMP 37 langsung menyerang. Mereka
melakukan operan pendek untuk memecah
konsentrasi. Satu gerakan cepat menyusup
pertahanan, dan SMPK St Clara ketinggalan
dua poin. “Damn,” batin Lia. Angka demi
angka saling dicetak. Babak pertama skor
15-5 untuk SMP 37.
“Kalian kenapa, main kayak baru belajar
saja. Niat main nggak sih,” hardik Lia. “Kita
bukan level mereka, mereka mainnya cepat,”
tukas Nelly. Pernyataan Nelly membuat Lia
sadar, kalau teman-temannya tegang dan
takut.
Babak kedua, Lia memutuskan show
off. Aksi individunya membuat skor seri
15-15. Aksi Lia menyulut semangat teman-
temannya. Tapi tinggal 15 detik, skor 20-19
untuk kemenangan SMP 37. Lawan terus
mengulur waktu.
Pada 8 detik terakhir, Dika berhasil mere-
but bola dan berlari ke depan. Lia menda-
hului. Tiba-tiba di depan Dika menghadang
pemain SMP 37. “Pass,” teriak Lia. Terlam-
bat, ketika Lia menerima bola, peluit panjang
berbunyi.
Sehari kemudian, tim basket putri SMPK
St Clara resmi dibubarkan. Tapi, seminggu
kemudian datang tawaran sparring partner
dengan SMP Altavita, yang kuat basketnya.
Tim putri sekolah ini mencatatkan namanya
di Hall of Fame DBL dan dua kali runner up.
***
Tanpa menghiraukan keresahan Ibu Kepala
Sekolah, pertandingan digelar di GOR Pa-
sifik. Tak disangka tribun penuh oleh suporter
kedua sekolah. “Everything is possible,
sekarang sudah terlambat untuk mundur, so
just go ahead,” kata Lia. Dengan kaki dalam
balutan gips, Pak Anto datan mendampingi
tim.
Ternyata pemain SMP Altavita bukan
tim inti, tapi tim B, yang kekuatannya juga
tak bisa dianggap enteng. Meski tampak
seimbang, toh tim putri SMPK St Clara ket-
inggal 12-14. Di babak kedua, SMP Altavita
mengubah permainan, dari defence menjadi
man to man.
Nelly berhasil merebut bola. “Fast break,”
seru Lia. Bola meluncur, Lia menangkat dan
bergerak melakukan lay up. Tapi, perutnya
disikut dari samping. Peluit berbunyi, 2 free
throw untuk SMPK St Clara. Tembakan Lia
Short Story
32 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
33 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Short Storymulus, skor 18-18. Mendekatik
detik-detik terakhir, sesudah
center SMP Altavita mencetak
angka dan skor 20-18, Lia yang
dalam posisi bebas melakukan
tembakan tiga angka.
Waktu terasa berhenti.
Bola menuju ring tanpa dapat
dicegah. Ketika peluit panjang
berbunyi, bola sampai ke ring,
berputar sebentar sebelum
menggelinding keluar.
Kekalahan kedua dalam
satu minggu. Setelah per-
tandingan itu, tim putri batal
dibubarkan. Lia masih tergiang ketika pelatih
SMP Altavita menghampirinya di ruang ganti
pakaian. “Atlet berbakat seperti kamu harus-
nya berada di tempat yang tepat. Kamu mau
bergabung dengan tim saya,” bisik si pelatih.
Lia menukas,”Apa itu berarti tim basket
saya tidak cocok untuk saya, tidak ada hara-
pan bagi saya di situ.” Si pelatih SMP Altavita
mengangguk. “Ya, 99% tidak ada harapan.”
Sekelebat Lia membayangkan teman-teman
yang pernah berjuang bersama di tim. “Maaf,
walau harapan hanya 1%, saya akan tetap
berpegang pada 1% itu.”
Setelah game lawan SMP Altavita, peminat
basket di kalangan putri meningkat pesat.
Sepertinya, keputusan Lia tidak salah. (*)
Laporan : Camilla Ruslie
TAHU jerapah, ya binatang dengan
tinggi sekitar 6 meter dan berat 1.3
ton itu, butuh banyak air minum untuk
tetap bertahan hidup. Air liurnya menjadi
sangat banyak, apalagi lidahnya yang 45 cm.
Ternyata lidah jerapah bukan hanya untuk
membantu melepas daun dari cabang pohon
untuk dimakan, taoi kadang untuk membersi-
hkan kotoran pada hidungnya.
Ada sapi. Nah, si pemakan rumput ini
mampu mengeluarkan setengah galon kentut
dalam 1 menit. Tahu kan, rerumputan men-
gandung gas metan. Gas ini teraku-
mulasi di perut secara konstan dan
‘bocor’ alias kentut.
Sedangkan kuda nil yang ber-
bobot 1.800 kg suka sekali lumpur
sebagai tabir surya untuk melindungi kulit
sensitifnya. Sayangnya, saat bermain di lum-
pur, mereka saling melemparkan campuran
urin dan kotoran satu sama lain.
Bagaimana dengan serigala? Benar, hewan
penikmat bangkai ini biasa menyimpan
daging yang telah membusuk. Para induk
mengajari anak mereka tidak membuang-
buang makanan.
Daging busuk atau bangkai itu dengan
enaknya oleh si ibu diberikan kepada anak
serigala yang kelaparan. Selain itu, serigala
doyan memakan makanan yang telah mereka
muntahkan, jika makanannya telah habis.
Sementara itu, burung Heriang yang sering
muncul di film, dikenal sebagai pemakan
bangkai. Burung ini ternyata tak punya
kelenjar keringat. Bisa ditebak, kalau mereka
kepanasan, mereka memanfaatkan uap dari
bangkai hewan untuk mendinginkan
aliran pada pembuluh darah di kulit
kakinya. (*)
Banyak hewan tampak bersih dan rapi meski
jarang mandi. Beberapa hewan masih tampak
kotor walau termasuk rajin mandi. Inilah lima
hewan yang dikenal jorok di dunianya.
Dari Jerapah hinggaBurung Heriang
33 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
34 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Organization
Laporan : Sonya, Vito
PENENTUAN kepengurusan OSIS
2011/2012 berbeda dengan tahun
lalu. Kalau dulu berasal dari 4 besar,
sekarang dari enam kandidat terbaik.
Sebelum contrengan, enam besar itu antara
lain Surya S, Jessica C, Jessica F, Theresa P,
Audrey S, dan Angelica Dewi.
Enam besar ini berasal dari 32 anak
Kelas 7 dan 8, yang terpilih mewakili kelas
masing-masing. Setiap kelas wajib mengir-
imkan 4 wakilnya. Panitia seleksi kemudian
membagi 8 kelompok, masing-masing 4
orang, untuk melakukan permainan yang
disebut ‘Running Game’.
Permainan ini meminta peserta lari dari pos
satu ke pos lain. Setiap pos ada games-nya,
seperti susun kartu remi menjadi sebuah men-
ara. Setiap games harus diselesaikan sebelum
bel berbunyi. Jika tidak bisa, boleh ditinggal.
Setelah Running Game, tinggal 10 orang.
Mereka ini memperoleh pertanyaan khusus :
“Apakah kamu cocok menjadi OSIS?”. Dari
pertanyaan itu, 6 orang akhirnya terseleksi,
dan mereka lalu melakukan kampanye untuk
pemilihan OSIS.
Kampanye tidak lagi dari kelas ke kelas
tapi langsung di lapangan (halaman sekolah).
Saat pencontrengan, per kelas dipanggil 4
anak menuju Ruang Pastoral. Mereka me-
milih 6 kandidat OSIS, dan memasukkan ke
tempat yang sudah tersedia.
Pada 17 Oktober 2011, Sr Benedicta
Suhananti MC menyematkan rompi biru
tanda pelantikan pengurus OSIS periode
2011/2012. Suara terbanyak menempatkan
Surya S, sebagai ketua OSIS yang baru
menggantikan Kevin Roderico. (*)
OSIS menggelar pilihan
pengurus baru, September
2011. Setelah melewati
seleksi, dari 32 kandidat,
akhirnya terpilih 6 kandidat
yang berhak dicontreng
dalam Pemilu 9 September
2011.
Pilih Enam Terbaik
OSIS Periode 2010/2011
Ketua : Kevin Roderico
Wakil Ketua : C Tasya
Sekretaris I : Angelica Diana
Sekretaris II : Jessica F
Bendahara I : Surya S
Bendahara II : Antonius Galih
34 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
35 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Organization
Laporan : Sonya
SEMPAT menjadi pengurus inti OSIS
periode sebelumnya, cowok kela-
hiran Surabaya 17 Mei 1998 ini
senang saat terpilih menjadi ketua
OSIS. Keinginannya menjadi ketua
OSIS ini sudah didambakan sejak
Kelas 7 saat menjadi bendahara 1
OSIS.
Dan, saat impiannya itu terwujud,
Surya menginginkan sekolah Santa
Clara, menjadi lebih baik dari sebe-
lumnya. “Pak Vincent, adalah
orang yang mencalonkan
saya dan terima kasih
kepada warga sekolah yang
memilih saya saat pemili-
han,” ucapnya.
Orangtua Surya
sendiri mendukung
langkahnya memimpin
organisasi intra sekolah
itu. Tapi, apa makna setelah
terpilih sebagai ketua OSIS?
Menurut Surya, semenjak
pelantikan dalam sebuah
upacara di sekolah, sam-
pai sekarang masih belum
terlihat susahnya. Tetapi pastinya, ia pernah
mendapat beberapa masalah saat jadi ketua
OSIS, seperti beberapa kegiatan yang masih
tertunda.
Terkadang jika mau sosialisasi
harus pintar dalam menempatkan
waktu atau jadwal agar tidak
terlalu banyak meninggalkan
pelajaran. Menurut cowok yang
hobi main bola ini, ia cuek-cuek
saja dan sudah terbiasa, bila ada
beberapa warga sekolah atau teman-
teman yang tidak setuju dirinya
menjadi ketua OSIS.
Sesua dengan kampany-
enya, Surya berniat men-
jadikan OSIS lebih baik.
Misinya adalah menam-
bakan beberapa lomba
pada acara agustusan,
memperbaiki kekurangan-
kekurangan OSIS yang
terjadi di periode sebel-
umnya, mengikutsertakan
ekstrakulikuler untuk
berperan dalam acara
sekolah serta membuat
acara yang baru. (*)
Surya Siedharta, itulah nama ketua OSIS periode 2011/2012
ini yang sudah tidak asing lagi namanya. Kali ini kita akan
membahas kisahnya saat terpilih menjadi ketua OSIS.
Impian JadiKenyataan
OSIS Periode 2011-2012
Kepala Sekolah :
Sr.Benedicta Suhananti MC
Pembina OSIS :
Yulius Haryadi
PENGURUS INTI
Ketua I : Surya Siedharta (8D)
Ketua II : Jessica Claudia (8D)
Sekertaris I : Audrey Susanto (7B)
Sekertaris II : Jessica Faustine (8D)
Bendahara I : Angelica Dewi (7D)
SEKSI BIDANG KEROHANIAN
DAN PENGEMBANGAN DIRI
Koordinator : Adisty Pavitasari (8B)
Sekertaris : Fabyola Ristanto (7A)
Anggota I : Marcelino Putraperdana (8C)
Anggota II : Jesika Althea (8B)
SEKSI BIDANG SENI BUDAYA
Koordinator : Theresia Puspanadi (8B)
Sekertaris : Amelia Chisanta (7C)
Anggota I : Agatha Ardelia (8C)
Anggota II : Audrey Sutanto (7D)
SEKSI BIDANG SOSIAL
Koordinator : Helena Audrey (8B)
Sekertaris : Abraham Billy (7D)
Anggota I : Garant Fortino (7C)
Anggota II : Juro Sutranta (7A)
SEKSI BIDANG KEBANGSAAN
Koordinator : Zita Lopulalan (8C)
Sekertaris : Novia Sari (7C)
Anggota I : Kevin Wangsawijaya (7C)
SEKSI BIDANG OLAHRAGA
Koordinator : Andrew Tirtawardana (8D)
Sekertaris : Gregorius Adrian (7B)
Anggota I : Vito Anthoni (7D)
SEKSI BIDANG JURNALISTIK
Koordinator : Anindita Lolla (8A)
Sekertaris : Mary Vanessa (7A)
Anggota I : Alicia Maydeline (7B)
SEKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Koordinator : R.Rizky Rachmadi (8D)
Sekertaris : Egan Tavalian (8A)
Anggota I : L Nurkusuma Dewi (7A)
35 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
36 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Organization
KOMITE sekolah itu adalah wakil para orang-
tua yang membantu sekolah. Mereka menjadi
jembatan antara orangtua murid dengan pihak
sekolah. Komite itu biasanya dipilih melalui pemung-
utan suara (voting) oleh wali murid.
Nah, tahun 2012 ini voting yang dilakukan melalui
kertas edaran yang dibagikan sekolah untuk wali murid.
Kemudian, keputusan jabatan masing-masing komite
dipilih dari urutan banyaknya suara kepada calon yang
ada.
Bu Henny terpilih menjadi bendahara komite. Ini
baru pertama kalinya dan ia berusaha melakukan yang
sebaik-baiknya. Tugas Bu Henny, membantu dalam
keuangan komite untuk kepentingan sekolah dan murid-
murid.
Dia juga membantu orangtua agar dapat berkomu-
nikasi dengan sekolah lebih mudah. “Hanya dengan
bekerja menjadi komite, dengan hati dan penuh sukacita,
satu tim untuk kepentingan sekolah dan murid-murid,”
jelas Bu Henny.
Beberapa program yang telah dijalankan dari tahun
lalu sampai sekarang adalah bazar, yang diadakan 2
tahun sekali. Program ini sangat sukses, dengan ban-
yaknya murid yang merasa terhibur dengan acara itu.
Sekarang Bu Henny dan anggota komite lain sedang
merundingkan program-program untuk masa depan
sekolah. Ia melakukan banyak persiapan dengan cara
kerja sama dengan bapak/ibu guru dan sekolah serta
orangtua murid. Bahkan, komite sekolah mengadakan
meeting dengan suster kepala.
“Santa Clara adalah sekolah yang bagus, disiplin dan
terus berkembang (selalu maju). Saya berharap murid-
murid SMPK Santa Clara maju demi diri sendiri dan
membawa nama baik sekolah,” harap Bu Henny.
Menurutnya, beberapa hal yang harus diperhatikan di
SMPK Santa Clara ini adalah pelajaran muatan lokal.
Pelajaran muatan lokal diharapkan lebih bermanfaat dan
tidak menjadi beban bagi murid-murid. (*)
Kalian pernah dengar Komite
Sekolah? Apa sih tugasnya
selain membantu beberapa
kegiatan di sekolah ini? Berikut
laporan Catherine (8C) setelah
mewawancarari Ibu Henny
Widayanti, Bendahara Komite
Sekolah SMPK Santa Clara.
BekerjadenganHati dan Suka Cita
KOMITE sekolah itu menjadi pen-
gawas, pemberi saran, sekaligus
membantu pembangunan sekolah agar
lebih maju. Nah, teman kita dari DI-
ANTARA, Monica Adisty Pavitasari,
berbagi cerita ketika ditanya langsung
oleh Deteksi Jawa Pos, 23 April 2012.
Berikut kutipannya.
Menurut kamu, penting nggak sih
keberadaan komite sekolah?
AP : Menurutku sih penting, sebab
komite sekolah itu bisa membantu ke-
giatan di sekolah, jadi lebih bervariasi.
Kalau kegiatannya menarik, kita jadi
semangat buat ikut.
Ceritakan satu contoh hasil keputu-
san komite sekolah?
AP : Kantin sehat. Jadi, dulu wali
murid pernah mengusulkan untuk
mengadakan kantin yang punya jenis
makanan beragam, sehat dan murah.
Akhirnya, komite sekolah dan wali
murid berinisiatif membuatnya.
Sebenernya, kamu senang nggak sih
dengan keputusan itu?
AP : Senang dong. Makanan di
kantin sehat tuh lebih enak dan murah.
Kebersihannya juga lebih terjamin.
Pernah ada perselisihan antara
komite sekolah dan guru di seko-
lahmu?
AP : Pernah sih, namun itu
perselisihan kecil saat rapat an-
tara komite sekolah dan guru karena
berbeda pendapat. Setelah rapat,
perselisihan itu sudah hilang dengan
sendirinya. (*)
Agar Kegiatan Lebih Bervariasi
KOMITE SEKOLAH
2011-1013
Seketaris
Henny Widayanti
Bendahara
Sandrawati Susilo
Wakil
Andrias Samuel
Ketua
George Albert Tanara
36 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
37 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our School
Stefanus Muryadi SAg
Guru Agama SMPK Santa Clara
SEBAGAI penyelenggara pendidikan,
Yayasan Puspita Kencana Surabaya
punya komitmen untuk memberikan
pelayanan yang terbaik. Hal itu diwujud-
kan keputusan menerapkan SMM ISO
9001:2008, satu tahun yang lalu.
Konsekuensi dari keputusan ini, yayasan
menata SMM sesuai dengan yang di-
persyaratkan oleh ISO 9001:2008, yaitu
merencanakan program, melaksanakan,
mengevaluasi dan melakukan perbaikan
berkelanjutan.
Apa yang dilakukan oleh Yayasan
Puspita Kencana telah diakui oleh badan
sertifikasi ISO, yang dalam hal ini yayasan
menunjuk Bereau Veritas, sebagai auditor
eksternal.
Bagaimana mutu pelayanan di sekolah
setelah setahun ini? Pertanyaan refleksi ini
perlu, karena tujuan akhir dari penerapan
ISO bukan pada perolehan sertifikat ISO
melainkan kepuasan pelanggan.
Tidak cukup dengan memiliki sertifi-
kat ISO, dokumen, atau sarana prasarana
yang lengkap untuk mendapatkan kepua-
san pelanggan, tetapi harus sampai pada
perilaku.
“…. Mutu tidak berhenti pada azas pen-
getahuan dan keterampilan saja. Mutu harus
sampai pada perilaku. Inilah bagian tersulit,
karena perilaku selalu menyangkut nilai
budaya, yang tidak sekedar dirumuskan
dalam slogan-slogan hampa.” (Dr Kirbani
Brotopuspita).
Keberhasilan SMM ISO 9001:2008 me-
merlukan dukungan dari seluruh komponen
dalam suatu organisasi. Dalam konteks
sekolah Santa Clara, komponen itu meliputi
: pimpinan puncak (pengurus yayasan dan
kepala sekolah), wakil kepala sekolah, kaur,
MR, guru dan Mitra Kerja lainnya. Seluruh
komponen itu punya peluang untuk menin-
gkatkan mutu pelayanan.
Satu hal yang patut disam-
but baik, dari unsur yayasan
yang menunjukkan keseriu-
sannya dalam memberikan
pelayan terbaik. Beberapa
waktu lalu, yayasan men-
geluarkan edaran kepada
seluruh mitra kerja untuk
meminta masukan demi
perbaikan pelayanan yang
berkesinambungan.
Harapannya, semoga ma-
sukan dari mitra kerja bukan
menjadi gangguan melainkan
merupakan peluang untuk
belajar ke arah yang lebih
baik lagi. Hal ini menjadi
awal yang baik untuk mem-
bangun budaya tanggung
jawab bersama (sense of
belonging).
Suatu dasar keberhasilan
suatu pelayanan yang berori-
entasi pada pemberdayaan
manusia. Jadi, tidak berlebihan kalau kita
mengatakan, manajemen pemberdayaan
SDM mempunyai andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan SMM.
Maka untuk menjawab pertanyaan re-
fleksi bagaimana mutu pelayanan Sekolah
Santa Clara, harus dikembalikan kepada
seluruh komponen yang terlibat. Apakah
sudah merasa berdaya guna dan secara
konsisten memberikan yang terbaik untuk
bidang kerjanya masing-mas-
ing. Sejauh mana itu diemple-
mentasikan dalam pelayanan?
Dalam buku “Gurunya
manusia”, Munif Chatib me-
nyebutkan, ciri-ciri keber-
hasilan suatu sekolah yang
dengan sistem manajemen
internasional. Ada empat ciri :
kepercayaan masyarakat san-
gat besar, jumlah siswa yang
mendaftar meningkat, fokus
pada peningkatan kualitas guru
dengan pelatihan dan pengem-
bangan guru yang terstruktur,
dan manajemen sekolah sudah
stabil.
Ciri-ciri ini bisa menjadi
bahan pembanding dalam
merefleksikan penerapan
SMM ISO 9001:2008 di ling-
kungan Sekolah Santa Clara.
Selamat Ulang Tahun I, ISO
9001:2008 di Sekolah Santa
Clara Surabaya. (*)
Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001:2008
meminta kita untuk
menentukan goal setting
untuk setiap produk yang
akan dihasilkan, produk
dapat berarti benda hasil
proses ataupun jasa.
Refleksi Satu TahunPenerapan SMM ISO
37 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
38 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our School
APA yang bisa dilakukan lewat Sistem
Manajemen Mutu (SMM)? Salah sa-
tunya, profil alumni (lulusan). Untuk
menentukan seperti apa lulusan itu, bolehlah
menggunakan prinsip SMART (specific,
measurable, achievable, relevant dan time
bound), sehingga jelas arah pengembangan
karakter setiap sekolah.
Penetapa profil itu tentunya tetap memedu-
likan visi dan misi sekolah dan peraturan
perundang-undangan. Sekolah juga menetap-
kan kebijakan mutu yang mengandung komit-
men dari semua komponen, dalam mencapai
dan mewujudkan profil alumni.
Profil lulusan yang merupakan target dari
proses pendidikan harus diperinci dalam
silabus mutu (sasaran mutu) yang menjelas-
kan langkah-langkah nyata. Sasaran mutu ini
mirip rencana strategis (renstra) maupun ren-
cana operasional (renop) sekolah, hanya perlu
penyempuranaan dengan prinsip SMART.
Sedangkan gambaran interaksi proses yang
ada di sekolah harus transparan. Misalnya,
mulai dari PSB, MOS, pembelajaran, evalu-
asi, kelulusan, sarana-prasarana, POMG,
keuangan, dan sebagainya.
Gambaran inilah yang menjelaskan proses
komunikasi dan alur koordinasi yang ada
dalam sekolah itu. Pada setiap proses yang
telah digambarkan itu, kemudian dibuat-
lah uraian kerja untuk penanggung jawab
masing-masing proses dan standard opera-
tional procedur (SOP)-nya. (*)
Sebuah Profilala SMART
Beberapa Manfaat Penerapan ISO
9001:2008
4 Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
4 Jaminan Kualitas Produk dan Proses
4 Meningkatkan Produktivitas perusa-
haan & “market gain”
4 Meningkatkan motivasi, moral & kinerja
karyawan
4 Sebagai alat analisa kompetitor peru-
sahaan
4 Meningkatkan hubungan saling men-
guntungkan dengan pemasok
4 Meningkatkan cost efficiency & ke-
amanan produk
4 Meningkatkan komunikasi internal
4 Meningkatkan image positif perusa-
haan
4 Sistem terdokumentasi
4 Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
38 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
39 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our School
WAKIL Wali Kota
Surabaya, Bambang
Dwi Hartanto terlihat
antusias meresmikan Mini Agro El
Paraiso di Sekolah Santa Clara, 11
Agustus 2011. Selain sebagai taman,
mini agro ini sebagai media pembe-
lajaran siswa.
Bambang DH didampingi Plt Ke-
pala Dispendik Surabaya, M Taswin,
Ketua Yayasan Puspita Kencana Sr
Bernadette Ngole MC, para guru,
dan staf sekolah itu.
Mini agro itu dibangun dua lantai.
Yaitu, di lantai 4 dengan memanfaatkan luas
bangunan 250 m2. Sedangkan di lantai 5 atau
atap sekolah memiliki luas 500 m2.
Begitu naik lantai 4, Bambang DH
langsung disuguhi aneka tanaman dekorasi.
Bangunan sekolah yang mulanya kosong dan
gersang disulap menjadi ‘surga’ tanaman seja
2010.
Aneka tanaman dekorasi ada di sana. Mulai
gelombang cinta, sri rejeki, palem weregu,
palem kuning, kaktus, beras wutuh, andong
puring, hingga bougenville.
Itu sebabnya, sebelum diresmikan Sekolah
Santa Clara sepakat menamakan mini agro
itu dengan El Paraiso, dalam bahasa Spanyol
yang berarti surga, dalam hal ini, surga tana-
man.
Puas mengamati satu per satu tanaman,
Bambang DH diajak masuk laboratorium
kultur jaringan. Sebelum masuk ruang itu,
pengunjung diminta berganti pakaian putih.
“Tempat dan peralatan di sini benar-benar
steril,” ungkap Hadi Moeryono, penanggung
jawab laboratorium kultur jaringan.
Setelah berganti pakaian, Bambang DH
dan pengunjung melihat kesibukan siswa
meneliti berbagai jenis tanaman. Mereka
tak hanya mengenakan pakaian
khusus, tapi juga bermasket.
Aktivitas yang dilakukan
adalah mengembangkan anggrek
melalui sistem kultur jarin-
gan. Untuk itu, sekolah kerap
mendapat bantuan anggrek dari
dinas kebersihan dan pertamanan
(DKP).
Sebiji anggrek bisa dijadikan
ribuan biji angrek. Caranya,
dimasukkan dalam sebuah botol.
Di dalam botol itu diberi hara dan
pupuk, kemudian disterilkan dan
dibiarkan selama sebulan.
Setelah sebulna, biji anggrek akan tumbuh
menjadi ribuan biji. Satu botol menampung
enam ribu. “Lantas, satu per satu biji diambil
dan dimasukkan botol, ditumbuhkembang-
biakkan lagi,” jelas Hadi Moeryono.
Tak heran, di dalam laboratorium itu,
berjejer rak-rak besar berisi botol-botol biji
anggrek. Nantinya akan ditanam di pot dan
menjadi salah satu koleksi andalan di mini
agro. Sebab, angrek-anggrek itu juga dibikin
gantungan untuk suvenir sekolah itu. Selain
anggrek ada melati yang diolah menjadi
Meski lahan terbatas, Sekolah Santa Clara membangun
Mini Agro El Paraiso di atap sekolah. Disebut mini agro,
karena fasilitas itu bukan sekadar taman.
Laboratorium Kultur Jaringan Plus Budi Daya Ikan
39 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
40 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
parfum.
Setiap Selasa dan Rabu, siswa mengikuti
praktikum di laboratorium, terutama yang
tergabung dalam ekstrakurikuler tentang
rekayasa. Murid SMP maupun SD juga
bisa memanfaatkan laboratorium untuk
mengenal tanaman.
Keluar dari laboratorium kultur jaringan,
ada lahan seluas 2x2 meter yang diberi
batu-batu bulat. Tempat itu untuk pijat
refleksi. Tiap pagi, baik guru maupun siswa
menggunakanny. Dari lantai 4, Bambang
DH dan lainnya, beranjak ke lantai 5 (atap
sekolah).
Di sini, tamu disambut siswa dan diberi
topi petani (caping). Siswa-siswi juga
mengenakan topi itu. Mereka memang
layaknya petani yang sedang bekerja. Ada
yang memupuk tanaman, menyiram, maupun
mengerjakan tanaman hidroponik.
“Ah, pasti akan bertanam padi seperti
taman atap yang katanya ada di Jepang,”
celetuk salah seorang anggota rombongan.
Ternyata tidak. Di lantai 5, jenis tanaman
yang dibudidayakan antara lain sayur-sayuran
seperti bayam, kangkung, pare, kacang
panjang, terong, lobak, dan berbagai jenis
jamur. Ada juga berbagai buah-buahan dari
jenis mangga, buah naga, serta sawo kecik.
Bahkan, tanaman langka seperti pohon sapu
tangan, suku dan kepel.
Ada pula tanaman hidroponik. Inilah budi
daya tanaman dengan memanfaatkan air.
Jenis tanamannya basah. Misalnya, kang-
kung, sawi, bayam dan kemangi. Air dan batu
di dalam poto, kata Hadi Moeryono, diberi
unsur hara. Barulah diberi tanaman. “Tentu,
36 hari kemudian bisa dipanen,” ujarnya.
Di lantai itu pula, Sekolah Santa Clara
membangun kolam ikan seluas 3x4 meter.
Tak hanya ingin budi daya tanaman, siswa
juga diajari budi daya ikan lele dan nilai. Ha-
sil panen sayur-sayuran, jamur, dan ikan dike-
lola untuk kebutuhan air, dan bahan-bahan
laboratorium kultur jaringan. Harapannya,
kelak Mini Agro El Paraiso benar-benar
mandiri.
Ketua Yayasan Puspita Kencana, Sr
Bernadette Ngole MC mengatakan, ide
pembangunan mini agro berkaitan dengan
lingkungan sekolah yang cukup gersang
sementara lahan sekolah terbatas untuk
dibikin taman. Ketika praktik pelajaran
biologi, guru juga kesulitan mencari objek
atau tempat belajar. Biasanya, guru men-
gajak siswa ke Tretes untuk belajar aneka
tanaman.
Kebetulan, Hadi Moeryono, adalah salah
seorang wali murid sekolah itu. Dia juga
merupakan pensiunan dari DKP Surabaya.
Lantas Hadi menggagas pembuatan mini
agro. Yakni, dengan memanfaatkan luas lahan
bangunan yang tersedia di lantai 4 dan 5.
“Dengan komitmen bersama dan keuletan
Pak Hadi, jadilah mini agro,” ucap Sr Berna-
dette Ngole MC.
Selain peresmikan Mini Agro El Paraiso,
Sekolah Santa Clara membuat perayaan lain
karena sekolah yang berlokasi di Jl Ngagel
Madya itu, baru saja meraih ISO 9001:2008
tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM).
(Jawa Pos, 12 Agustus 2011)
Our School
Laporan : Adisty, Surya, Lola
NAMANYA tidak asing lagi di tel-
inga warga Santa Clara. Ya, Bapak
Hadi Moeryono adalah perancang
dan pembangun Mini Agro El Paraiso &
Roof Garden di sekolah kita. Awalnya,
Pak Hadi ingin memanfaatkan lahan-lahan
yang tersedia untuk dijadikan taman mini .
“Daripada tempat itu dibiarkan kosong
dan gersang, kan lebih baik dijadikan
taman mini, supaya lahan kosong tadi
menjadi lebih indah dan menyejukkan
daerah sekitar sini,” ujar bapak yang genap
berusia 66 tahun pada 28 Februari 2011.
Mini agro itu juga dibangun dalam
rangka membantu Pemkot Surabaya
mewujudkan lingkungan kota yang bersih,
sehat, dan asri. Nama El Paraiso sendiri
berasal dari bahasa Spanyol yang berarti
taman surgawi yang indah dan elok.
Pria lulusan Arsitek Pertamanan Uni-
versitas Trisakti Jakarta ini turut berperan
dalam pembangunan-pembangunan taman
serupa di banyak kota di Indonesia. Salah
satunya, di Kabupaten Tabanan, Bali.
Agrowisata itu memiliki luas kurang lebih
2 hektare.
Pak Hadi juga berperan dalam pemban-
gunan taman-taman kota dalam Surabaya
seperti Taman Flora, Taman Bungkul, ter-
masuk juga pemakaman kota Rangkahm
Ngagel, Kalianak, dan Kembang Kuning.
Lalu, pembangunan Mini Agro Dinas Per-
tanian Surabaya yang kira-kira seluas 800
m2 yang beralamat di Jl. Pagesangan 2 No.
56, Surabaya, untuk sarana pembelajaran.
“Semua itu, tujuannya, sebagai tempat
pembelajaran dan budidaya tanaman dan
sebagai tempat hiburan serta rekreasi bagi
para pecinta lingkungan,” katanya.
Sebelumnya, Pak Hadi bekerja di
Dinas Pertamanan Kota Surabaya dari
tahun 1973 sampai 1998. Pada 1998
sampai 2002, pria kelahiran Bojonegoro
ini bekerja di Dinas Pertanian sebagai
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Ia
bertugas membina petani dan masyarakat
di kecamatan serta lokasi-lokasi yang ada
pinggir kota.
Kini, di usianya yang cukup matang,
Pak Hadi tetap terlibat dalam pembangu-
nan taman. Bahkan, ia membuka kursus
di bidang pertamanan untuk ibu-ibu agar
dapat memanfaatkan lahan yang tersedia
di rumahnya sebagai taman yang indah. (*)
Orangnya sudah sepuh tapi masih sigap dan cekatan. Kita
seringkali menjumpainya di lantai 4 atau lantai 5. Bersama sejumlah anggota timnya, ia merawat Mini
Agro El Paraiso. Siapakah Pak Hadi Moeryono, orang di balik taman
Sekolah Santa Clara ini?
Buka Kursus Pertamanan untuk Ibu-ibu
40 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
41 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our School
DALAM homilinya, Kardinal Amato
mengatakan, beatifikasi ini meru-
pakan hadiah Bapa Suci untuk
gereja dan masyarakat Meksiko. “Dia (Maria
Ines), adalah pribadi yang murah hati dalam
pekerjaan, sungguh-sungguh dalam doa,
rendah hati, mengorbankan diri dan selalu
siap membantu,” tuturnya di depan 12.000-an
umat yang menghadiri pemberkatan itu.
Upacara berlangsung sekitar tiga jam,
dengan sebuah perayaan konselebrasi yang
dipimpin oleh Kardinal Norberto Rivera,
dan duta Vatikan, Uskup Agung Christophe
Pierre, serta puluhan uskup dari berbagai
diosesan dari berbagai Negara..
Tepuk tangan berkepanjangan diikuti pem-
bukaan, sementara peninggalan sebagai bukti
mukjizat dibawa dalam prosesi dan ditem-
patkan di pastoran oleh Ibu Julia Meijueiro
dan Francisco Javier Carrillo Guzman, anak
yang telah diselamatkan dari kematian, yang
memungkinkan Maria Ines Teresa dibeati-
fikasi. Pada 27 Juni 2011, Paus Benediktus
XVI mengesahkan keajaiban itu.
Dikenal dengan sapaan akrab sebagai
“Manuelita,” Maria Ines Teresa menga-
wali profesinya di Biara Ave Maria pada 12
Desember 1930. Setelah memenuhi beberapa
tahapan kehidupan keagamaan, ia memas-
tikan pelayanan kehidupannya itu pada 14
Desember 1933.
Vatikan menyetujui permohonannya
mendirikan Misionaris Claris Sakramen Maha
Kudus, yang lahir secara resmi 23 Agustus
1945 di Kota Curenavaca. Pada 22 Juni 1951,
Vatikan mendukung kongregasi ini.
Dalam pemberkatan itu pula, Kardinal
Amato mengungkapkan kembali, bahwa
beatifikasi ini merupakan pengakuan oleh
Gereja terhadap perempuan yang mampu
membawa dirinya pada kehidupan rohani
yang berkualitas, lewat berbagai teladannya.
“Dia memancarkan parfum kekudusan,
cermin dari iman yang mendalam, harapan
serta amal yang sangat besar,” papar Kardinal
Amato. “Maria Ines Teresa, mengajak orang
lain selalu tersenyum setiap kali mereka
merasa terganggu. Bahkan senyum abadi
ketika dirinya terluka.” (*)
Pendiri Misionaris Claris ini menjalani salah satu tahap dari
proses kanonisasi. Kardinal Angelo Amato, mewakili Paus Benekditus
XVI, memberikan pemberkatan di Basilika, Guadalapue, Meksiko,
21 April 2012.
Beatifikasi Maria Ines Teresa
41 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
42 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Class Of The Year
INILAH kelas yang mendapat award sebagai kelas paling tertib. Itu penghargaan Kelas 7A
saat MOS. Ketua kelas Madeline yang cekatan, dibantu William Sunur. Sekretaris Juro
Sutantra dan Anastasia Clarissa. Tukang terima uang Livia Natasha dan Nathaniel Sebas-
tian. Kelas 7A bukan kelas pendiam dan tidak aktif. Ada si ‘bibir kelas’, Stefanus Ardito Sunu.
Punya prinsip unik, yaitu “Apa saja yang ada di otak saya, saya katakana semua”. Ada Stefan
Liemawan dengan kepolosan dan aksen uniknya dalam bahasa Inggris, terbata-bata, cepat,
singkat, namun jelas dengan nadanya yang juga berhasil membuat Ms Sisca tertawa. Lalu,
Jonathan dan Eugenio yang terkesan selalu nyolot, serta Kevin yang dipanggil ‘Romo’ karena
selalu seperti sedang berdoa dalam melakukan segala hal. Kami dibimbing Bu Maria, beliau
selalu memberi motivasi dengan bijak. (*)
KAMI punya wali kelas yang jagoan matematika. Namanya bu Priza. Ketua Kelas 7B
adalah Irvan Kaware, dibantuk Edward Ciputra yang dikenal cerewet. Di bagian itung-
itung uang ada Laurensia dan Leon. Sedangkan tulis menulis jadi urusannya Gary,
yang kadang tulisannya susah dibaca..hehehe. Kalau ada pelajar pinter dengan banyak medali,
ada Venus. Kelas ini juga rame tiap hari karena polah tingkah Adrian, Jerry, Alfred dan Irvan.
(*)
Kelas
7A
Kelas
7B42 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
43 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Class Of The Year
KAMI dari Kelas 7C, dikenal gokil, dan futsalnya hebat! Bu Tutik adalah komandan
kami di depan, dibantu operasional kelas oleh Novia Sari, dan asistennya yang empuk
Si Garant Fortino. Lalu, 2 cewek cantik, Agatha Carolina Putri dan Amelia Chrisanta
sebagai sekretaris serta bendahara yang ganteng, Kristoforus Sastrabudi dan Kevin Wangsawi-
jaya. Kelas ini sangat keren. Ada Fanny Tj yang pintar menggambar, Agatha Saraswati si Ratu
Ngecor, Tere dan Nadja yang gokil abis! Dan Jeff si Sleeping Beauty. (*)
ADA bintang di Kelas 7D. Sebut saja, Christian, Richard, Gio, Axel dan William.
Mereka sering bertengkar tapi tetap saja berteman. Ketua kelas kami, Angelica
Dewi yang juga bendahara OSIS. Ia dibantu Hansen yang sangat serius. Sekretar-
isnya Celine atau sering dipanggil Mbok Cel dan Gwen yang sedikit ‘gila’. Sang penagih
uang, Audrey yang mudah senyum dibantu Vito yang pintar. Wali kelas kami, Bu Rahayu,
yang baik, perhatian, bijaksana dalam mendidik kami. We always love our class and
teacher. (*)
Kelas
7C
Kelas
7D43 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
44 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Class Of The Year
SIAPA nggak tau Kelas 8A? Lokasinya di Lantai 3. Punya ketua kelas yang akrab disapa
Rico, wakilnya Agnes Kalika. Kelas selalu rame karena ada Nancy dan Felix yang suka
bercanda. Anak-anak kelas ini juga superkreatif lho. Waktu Natal tiba, misalnya, kelas
dihias dengan sangat menarik. Ini tak lepas dari dukungan wali kelas kami tercinta, Bu Yanti. (*)
HAAAIIII... welcome to our class. Kelas gokil dengan ketuanya yang juga gokil, yaitu
Kevin Febrian. Wakilnya super alay yaitu Adisty. Kelas ini smakin gokil coz ditambahi
ma sekretarisnya, Alyssa yang penggila K-POP. Trus juga ada bank duit yaitu Bianca
yang matanya agak rabun kalo ma cowok. N Sammy yg giginya super bohai. Ada juga di sini
sang master Flowchart, yaitu Omm Martin. Di sini juga ada mobile dictionary, yaitu Sheilla &
Nydia. N yang paling penting s‘muanya cintaaaaaaaaaaaaa ma Bu Agnes. (*)
Kelas
8B
Kelas
8A
44 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
45 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Class Of The Year
HELLLLO!!! Pasti kalian tau 8C donk! Kelas paling ruame, nuakal dan buandel. Tapi,
disamping semua itu, kelas kita tetep kompak! Dipimpin oleh Ratu Vera (Bu Vera)
yang keren, beken, amazing, PD, dan dibantu oleh Jansen sebagai ketua kelas yang
crazy abiz, wakilnya Lucas yang tinggi semampai, dan dalam urusan jurnal ada Zita yang
mancoeng dan Rio. Dalam urusan uang ada Marvin dan Rose. Keunikan 8C : Calvin sipit,
Catherine Big Bang-Holic, Caroline anti-serangga, dan Yvonne yang mbanyol. 8C HWAIT-
ING!! (*)
KELAS yang satu ini merupakan kelas tyang hidup dan bertanggung jawab atas perbua-
tannya. Ya, kelas 8D yang diketuai oleh Andrew Tirtawardhana dan diwakiili Jessica
Faustin ini. Banyak juga anak-anak berprestasi dari 8D. Baik prestasi akademis mau-
pun non-akademis. Contohnya, sang ketua OSIS, Surya Siedharta dan wakilnya Jessica Claudia
sama-sama berasal dari kelas ini. Selain ketua dan wakil, 8D punya sekretaris dan bendahara
juga. Sekretaris 1 dijabat oleh Devina dan Sekretaris 2 dipegang oleh Felio Thamrin. Sedang-
kan bendahara 1 adalah Sharon Puspadewi dan bendahara 2 adalah Michelle Valerie. Motto 8D
adalah Sempak, Selalu Kompak! (*)
Kelas
8C
Kelas
8D45 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
46 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our SchoolOur School
INILAH Kelas 9A, punya 36 murid dan masing-masing memiliki ciri khas luar biasa. Wali
kelasnya Bu Atik, yaitu guru bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah, diketuai Austin Geraldi
dengan humornya yang “OFF THE HOOK!”. Austin dibantu oleh Fransiska Christela (Ela)
sebagai wakil. Urusan menulis jurnal dan absen diurus oleh Veronica Susanto dan Magdalena
Suminto sebagai sekretaris 1 dan 2. Masalah keuangan ditangani oleh Jocellyne Saintz dan
Kent Setiono sebagai bendahara 1 dan 2. “Kowah Kowoh!!” adalah frase yang sering dikatakan
oleh 8 anak gokil yang selalu duduk di sebelah jendela kelas 9A. Mereka adalah Melki yang
‘baby face’, Galih, David, Ando, Hendi, Stifan, Niko, dan Ega. 2 kata yang benar-benar dapat
menggambarkan kelas ini yaitu, kompak dan unik. And that’s why 9A is so AMAZING!! (*)
KELAS 9B terapit 2 kelas lain. Kepala sukunya jago main futsal dan lincah, yaitu Bryan
Adams. Dibantu Celina Tashya, si pintar yang rajin. Dalam urusan uang, Adeline
L memegang kendali. Jurnal kelas jadi “santapan” setiap pagi si sekretaris Clarissa
Delindanoren dan Primadita Esther yang bertugas mengisi buku absen. Kelas 9B sayang banget
sama Mam Erny, wali kelas yang dari dulu sampe sekarang tetep aja berjiwa muda dan murah
senyum. Tapi kadang Mam Erny juga bisa marah ketika “pasukan” dari Dion, Rere, Calvin
dkk, mulai bikin kelas ribut dan ramai! Pokoknya 9B asik deh! (*)
Kelas
9A
Kelas
9B46 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
47 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our SchoolOur School
DILIHAT dari namanya saja bikin kita tau bahwa Kelas 9C punya siswa dan siswi yang
Creative, Clever, dan pastinya Cool banget. Sebut saja ketua kelas mereka Tinong yang
terkenal akan tompelnya dan kepandaiannya meng-MC. Bagian keuangan diserah-
kan kepada Cynde. Kemudian ada sekretaris kita Jessica yang mempunyai suara merdu dan
Eric.G. yang berotak seperti Einstein. Kita juga memiliki kapten tim basket kita Felix bersama
teman-temannnya Hansen, Tedy, Evan a.k.a Bobby yang mewakili sekolah meraih juara runner
up DBL di tahun 2011. Kelas ini dikepalai oleh Pak Wiyoko, yang biarpun terlihat tegas dan
disiplin, namun lucu dan enak dalam mengajar. Siswa-siswi 9C ada yang pintar menyanyi,
main basket, IPA dan juga Inggris. (*)
KELAS 9D memang hebat dan kreatif. Kelas ini diketuai oleh Jennifer Cicilia dan
wakilnya Qurnion. Wali kelasnya adalah Bu Anas yang biasa dipanggil Mami Anas.
Bagian pengurus jurnal dan absen ditangani oleh Debby dan Lana. Kalalu masalah
uang seperti urusan uang kas dan tabungan Didi dan Rendy jagonya. (*)
Kelas
9C
Kelas
9D47 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
48 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Here We Are
Laporan :
Maureen, Sonya, Camilla
DIANTARA (D) : Menurut Pak
Har, kenapa kita bisa mendapat be-
gitu banyak penghargaan tahun ini?
Pak Haryadi (PH) : Ada do-
rongan doa yang luar biasa dari
warga SMPK Santa Clara. Ada
motivasi dari semua siswa untuk
mendapat prestasi.
D : Kapan itu dimulai Pak?
PH : Diawali dengan prestasi di SMAK
St Louis 1, itu yang menurut saya, mem-
buat dorongan dan motivasi untuk mengi-
kuti kegiatan lomba dan berprestasi.
D : Dorongan lainnya apa ada?
PH : Ya, ada tradisi setelah mendapat
juara, dibuat acara serah terima piala atau
penghargaan, disaksikan semua warga
sekolah. Secara tidak langsung, ini menjadi
dorongan bawah sadar yang luar biasa.
D : Kalau dibandingan beberapa
tahun sebelumnya, penghargaan
kita tahun 2011-2012 ini banyak,
apa ini bisa disebut Tahun Prestasi?
PH : Ya, sangat bisa. Ini tahun
yang luar biasa, dari sejak semester
ganjil hingga genap, dan membang-
gakan. Ini bisa jadi daya saing
untuk berprestasi yang sehat. Bravo
Sanclar. Trima kasih untuk yang telah
mendukung. Ini anugerah Tuhan yang luar
biasa.
D : Gimana sikap sekolah terhadap
prestasi kita ini?
PH : Sebuah tahun emas buat Sanclar,
dan perlu disyukuri, sekaligus menjadi
tantangan untuk mempertahankan di tahun
pelajaran ke depan.
D : Harapan ke depan apa Pak?
PH : Yang masih di Sanclar, jangan
menjadi sombong atas perolehan prestasi
yang sudah ada di tahun 2011-2012 ini.
Semoga prestasi yang sudah ada menjadi
dorongan untuk lebih berprestasi. Jadilah
selalu yang terbaik dari yang paling baik.
Yang sudah lulus, jangan minder, tunjukkan
anak Sanclar lebih baik dan punya prestasi
lebih. (*)
4 Juara II (Tim Basket Putra) Sanclar Cup V 2011.
4 Juara IV (Tim Basket Putri) Sanclar Cup V 2011.
4 Juara I (Celina Tasya, Nadia Clarissa, Hansen) English
Competition SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011.
4 Juara III (Paulin, Aulia Zita, Marcella Jesslyn) Sains
Competition SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011.
4 Juara I (Tim Paduan Suara) SMP se-Jawa Bali, Sinlui
Hot 2011.
4 Juara I (Fabian L, Inggrid Novelin, Tasha Ch), Lomba
Debat Sosial SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011.
4 Juara Harapan II (Marcelino P, Tri Paramita, Alicia
Maydeline), Lomba Sains SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot
2011.
4 Juara I (Supporter Award) DBL Junior 2011.
4 Runner-Up Tim Basket Putra DBL Junior 2011.
4 Juara I Journalist Competition DBL Junior 2011.
4 Juara I (Magdalena Sumitno) Frateran Unforgettable
Nights Bazaar 2011 SMAK Frateran Surabaya.
4 Juara II (Daniel Edgar Saputra) Frateran Unforgettable Nights Bazaar
2011 SMAK Frateran Surabaya.
4 Top Ten (Michelle dan Regina NE) Deteksi Scrapbook On The Competi-
tion, Deteksi-Con 2k11.
4 Juara I (Cynthia Dewi, Austin Geraldi, Kristian Pranata) Batik Fashion
Show antar SMP Katolik se-Surabaya HUT Prof Dr John Tondowidjojo CM,
7 Oktober 2011.
4 Juara II (Robert Ricardo Tedja, John Santoso, Christopher Enrico S)
Lomba Taman Mini Kreatif Putra Kreatiitas Pramuka 2011.
4 Juara III (Christian Jonathan Hasimjaya, Leonardo
Onggo, Richman) Lomba Taman Mini Kreatif Putra Kreatii-
tas Pramuka 2011.
4 Runner-Up IV (Nydia Velita, Sheilla Yendri) English Saints
Agnes Intelligence for Junior High School East Java 2012.
4 Juara I (Basket Putra) Tingkat SMP se-Surabaya STAG
CUP V 2012.
4 Juara II (Andrew) Olimpiade Math Competition Junior
High School MIMI Open House 2012.
4 Juara V (Quinton) Olimpiade Math Math Competition
Junior High School MIMI Open House 2012.
4 Juara VI (Marvin Jesse) Olimpiade Math Math Competi-
tion Junior High School MIMI Open House 2012.
4 Juara III (Gary William Tanara) Olimpiade Sains Competi-
tion Junior High School MIMI Open House 2012.
4 Juara II (Inggrid Novelin, Maudy Nugroho, Ovilia Cindy,
Hans Christian, Alvin Kurniawan, Gabriel Octavianus,
Yeremia Steven) Band Competition Junior High School MIMI
Open House 2012.
4 Juara II (Garry William Tanara, Marcelino Putra Perdana) Science Com-
petition in English 2012 ‘Live Science In Life” SMAK Hendrikus Surabaya.
4 Juara I (Celine Tasha, Nadia Clarissa) Lomba Bahasa Inggris Kosayu
Intelligence Competition se-Jatim 2012.
4 Juara II (Sheilla Yendri, Nydia Velita) Lomba Bahasa Inggris Kosayu
Intelligence Competition se-Jatim 2012.
4 Juara II (Inggrid Novelien, Yeremia Steven Putra) Lomba Debat Kosayu
Intelligence Competition se-Jatim 2012.
Hingga akhir Mei 2012, SMPK Santa Clara meraih 25 trofi dan penghargaan dalam aneka lomba akademik dan nonakademik. Jumlah
ini, boleh jadi, yang terbanyak dalam lima tahun terakhir. Berikut wawancara dengan Pak Haryadi Amd, Wakil Kepala Sekolah untuk
Kesiswaan.
Dorongan untuk
Lebih Berprestasi
TAHUN PRESTASI SANCLAR
48 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
49 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Here We Are
Laporan : Alberto, Billy
RASA gugup menghinggapi Sheila
Yendri (8B) dan Nydia Velita (8B)
ketika tampil dalam lomba Bahasa
Inggris. Padahal, keduanya sudah memper-
siapkan diri dengan baik. “Syukur, kami
berhasil mencapai final dan menjadi juara
kedua,” tutur Sheila.
Toh, duta SMPK Santa Clara tidak tampil
memalukan. Gelar juara pertama direbut
Celina Tasha Evangelista dan Nadia Clarissa
Njotowidjojo di lomba ini setelah terjadi All
Sanclar Final. Sedangkan Inggrid Novel-
len dan Yeremia Steven Putra Ongkowijaya
merengkuh juara II Debat.
Andra Danika (8B), Aulia Zita (8C) dan
Jevina Sicillia (8C) yang terlihat kompak
di lomba MIPA tak mampu mengikuti jejak
rekan-rekannya. Ketiganya kurang beruntung.
Hal sama dialami Estherlita WA (8C) dan Jes-
sica Claudia (8D) yang mengikuti debat. (*)
Laporan : Billy, Garry
SMPK Santa Clara mengirim Marcel,
Garry, Egan, Yeremia (lomba IPA),
Marvin, Anthony (lomba Matematika).
“Lombanya seru, dan senang karena bisa
Juara II,” ungkap Marcel.
Marcel dan Garry mendapat bimbingan dan
pelatihan dari Ibu Vera untuk mata pelajaran
Biologi. Keduanya berkompetisi mulai pukul
10.00 WIB.
Pada babak penyisihan ini, Marvin dan An-
thony tersisih saat mengerjakan soal dengan
komputer. Ada 40 soal Biologi, 40 soal Fisika,
serta 20 soal Kimia.
Di babak kedua, peserta yang telah
terseleksi melanjutkan babak semi final. Pa-
nitia mempersiapkan pos-pos untuk menguji.
Di babak ini, Egan dan Yeremia terpental.
Untuk final, peserta harus mengerjakan
praktikum asam dan basa. Di sini, nama
Marcel dan Garry masuk dalam jajaran juara.
“Terima kasih, ini juga karena dukungan
teman-teman, guru dan keluarga,” tambah
Marcel yang didampingi mama dan adiknya.
(*)
Beberapa teman kita mengikuti Kosayu Intelligence
Competition (KIC) 2012 di SMAK Kolese Santo Yusup
(Kosayu), Malang, pada Minggu (19 Februari 2012). Ada lomba
MIPA, IPS, debat dan Bahasa Inggris. Wakil sekolah kita
berhasil meraih juara.
Sebelum gemilang di Kosayu, 18 Februari 2012, Garry William Tanara dan Marcellino Putra
Perdana membawa trofi Juara II dalam Science Competition in English yang diselenggarakan
SMAK Hendrikus, Surabaya.
Rebut Trofi Gubernur
Jawara Asam dan Basa
PEMENANG (KIC) 2012
4 MIPA : SMPK Petra 5 Surabaya, SMPK IPH,
SMPK Petra 3 Surabaya.
4 Bahasa Inggris : SMPK Santa Clara, SMPK
Santa Clara, SMPK Santa Fatimah Jember.
4 IPS : SMP Negeri 3 Malang, SMPK Immanuel
Situbondo, SMPK Kolese Santo Yusup 2.
4 Debat : SMPK Kolese Santo Yusup 2, SMPK
Santa Clara, SMPK Immanuel Situbondo.
49 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
50 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our School
Laporan : Clara, Gary
BERKAT bimbingan Ma’am Evie,
langkah Hansen, Nadia Clarisa, Ce-
line Tasha, tidak menemui halangan
untuk akhirnya menjadi juara I di English
Competition.
Hansen cs menyisihkan SMP YPPI 3
Surabaya, SMP Kosayu 2 Malang, SMPK
Santa Agnes Surabaya dan SMP Al Hikmah.
Sedangkan Fabian Liemawan, Inggrid
Novelien dan Tasha Christanto yang mewakili
Sanclar, atas bimbingan Pak Wiyoko, berjaya
di lomba debat sosial.
Untuk bidang Sains, Sanclar mengirim
kurang lebih 7 tim. Satu tim terdiri atas 3
anak. Hasilnya, hanya 2 tim yang lolos : tim
Marcelina dan tim Marcelino.
Di semifinal, kedua tim harus beradu
dengan sekolah lain. Panitia memberikan
sejumlah uang sebagai modal untuk ‘soa-soal
MIPA’. Tim yang menghasilkan banyak uang,
berhak lolos ke babak berikutnya.
Tim Marcelina dan Tim Marcelino ber-
tahan. Keduanya lolos ke final bersama tiga
tim lain dari SMPK St Carolus, SMPK Santa
Maria dan SMPK Kosayu.
Di final, masing-masing melakukan
presentasi untuk tiap bidang MIPA seperti
matematika, biologi, kimia, fisika dan logika.
Sayang, keduanya kurang beruntung. Tim
Marcelina meraih juara III sedangkan Tim
Marcelino sebagai runner-up II. (*)
Laporan : Clara, Tiffany Samantha
UNTUK lomba di Sinlui, anak-anak
ekstra SCC (Santa Clara Choir) san-
gat bersemangat dan antusias. “Mer-
eka rela berlatih lima kali dalam seminggu,
dan sekali latihan bisa 2 sampai 3 jam,” kata
Kak Atta yang didampingi guru Seni Budaya,
Ibu Maria.
Tim SCC mengirim 30 anak
(25 inti dan 5 cadangan) dari
hasil seleksi terhadap 40 anak.
Di lomba menyanyikan 2 lagu,
yang wajib Semanggi Sur-
oboyo dan SCC memilih lagu
bebas Bendera (Cokelat).
Waktu pengumuman, disebut
juara III dan itu bukan Sanclar.
Begitu pula juara II. Eh,
ternyata SCC juara I. “Kaget dong, nggak
nyangka, padahal banyak dari 24 yang ikut itu
lebih bagus,” tutur Kak Atta.
Karena menang, anggota SCC minta trakti-
ran semanggi. Orangtua Stevanus (Evan) me-
nyetujui dan membawa anak-anak menikmati
semanggi. Eh, ternyata rasa semanggi itu
lebih enak dari pizza hut. (*)
Empat lomba dipertandingkan di St Louis exHibition COmpetition Talent (Sinlui Hot), yakni Sains, English Competition,
Debat Sosial dan Paduan Suara. Even ini berlangsung dua hari, 23-24 September
2011.
Debut yang menggembirakan bagi Redemptus Arzde Widartha atau akrab dipanggil Kak Atta. Tampil
memikat dengan baju daerah, tim paduan suara Sanclar, menyabet
juara I di Sinlui HOT.
BoyongJuaraPertama
Lima Kali Seminggu
50 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012
51 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Did You Know
TIM arkeolog yang dipimpin Maurizio
Seracini menemukan lukisan ini di
Palazzo Vechio, di balik lukisan mural
karya Giorgio Vasari, pelukis yang wafat di
tahun 1574.
Lukisan berjudul “The Battle of Anghiari”
itu terungkap setelah Seracini menemukan
tulisan “cerca trova” (carilah dan kau akan
temukan) di mural karya Vasari pada tahun
1970an.
“Saya percaya, tulisan itu merujuk pada
sebuah rahasia yang disembunyikan Vasari,”
kata Seracini seperti dikutip Daily Mail, 12
Maret 2012.
Selama 30 tahun, Seracini menggunakan
teknik laser, thermal dan scan radar untuk
mencari tahu makna di balik pesan rahasia
itu. Seracini menemukan pigmen gelap dan
sampel bahan kimia yang digunakan Da Vinci
saat melukis Monalisa.
“Saya telah menjelajah seisi Palazzo
Vechio, ternyata rahasianya ada di balik
fokus utama kami, lukisan mural Vasari. Apa
yang kami temukan ternyata luar biasa,” ujar
Seracini.
Pada 1503, Da Vinci diperintahkan oleh
Gonfaloniere Piero Soderini untuk membuat
lukisan yang menampilkan kemenangan
dalam perang Anghiari. “The Battle of
Anghiari” menjadi saksi bisu peperangan
antara Milan dan tentara Italia yang dipimpin
Republik Florence di tahun 1440.
Saat itu, Florence menjadi sentral kekuatan
Italia dan masih mendominasi percaturan
politik negeri pizza itu hingga ratusan tahun
berikutnya.
Lukisan ini disebut-sebut sebagai salah satu
lukisan Da Vinci yang paling berharga, na-
mun hilang setelah kebakaran besar melanda
Italia abad ke-16. Rupanya, Vasari berhasil
menyelamatkan lukisan ini dengan memban-
gun tembok di depannya, kemudian mengisi
tembok itu dengan mural.
“Kami masih di tahap awal penemuan
lukisan ini, masih banyak riset yang harus
kami lakukan untuk memecahkan misteri ini,”
tutur Seracini kepada National Geographic.
Ya, Leonardo Da Vinci memang penuh
misteri. (*)
Sebuah lukisan karya Leonardo Da Vinci yang hilang selama
400 tahun, akhirnya ditemukan. Lukisan itu tersimpan di tempat penyimpanan rahasia di balik
mural di Florence, Italia.
EmpatAbad
di Balik Mural
51 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012
52 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Profile
SATU talenta seni dari sekolah kita. Ni-
kita Limantara mulai mengenal musik
sejak TK A. Kebetulan, di rumahnya
ada keyboard kecil yang sering dimainkan-
nya.
“Lagu pertama kali yang bisa saya mainkan
adalah Happy Birthday. Tapi, saya dibantu
mama,” kata Nikita mengenang masa kecil-
nya.
Memang, mamanyalah yang ikut menga-
jarkan memainkan lagu Happy
Birthday. Sepertinya waktu itu,
mamanya melihat kemampuan
Nikita yang cepat belajar dan
menghafal lagu.
Bahkan, tak tanggung-tang-
gung, Nikita dibawa ke sekolah
musik Melodia ketika menginjak
TK B. Sayangnya, di sini kursus-
nya secara kelompok, sehingga
Mama Nikita merasa kurang.
“Mama memanggil guru privat,”
papar Nikita.
Meski awalnya pegang key-
board, ternyata Nikita lebih suka
meminkan piano. Alasannya
sepele, hanya ingin main piano
seperti Beethoven, Mozart, Cho-
pin, dan lain-lain. Tokoh musik
klasik itu dikenal Nikita karena kebiasaan
papanya memutar lagu-lagu itu sebelum
dirinya tidur malam.
Dari sekian banyak tokoh musik klasik
itu, yang mana paling disukai Nikita? “Oh,
semua tokoh piano klasik saya senangi dan
kagumi. Saya mainkan lagu-lagu dari tokoh
Beethoven, Chopin, Yiruma atau yang lain-
nya. Kecuali lagu-lagu yang menurut saya
kurang menarik membuat saya jadi agak
malas berlatih. Hehehe,” jawabnya.
Sesudah belajar di kursus dan privat, Nikita
berani naik panggung, ikut kompetisi piano.
Yang penting nekat saja tampil, kadang dapat
nomor (juara), kadang tidak. Hal itu tak mem-
buatnya down.
Apapun hasil dari lomba tidak membuat
Nikita lanas malas berlatih. Semua itu malah
membuat saya semakin giat dan tekun
berlatih piano. Iapun rela meluangkan waktu
memberikan pelayanan di paroki atau men-
jadi pengiring misa atau persekutuan doa.
Ngomong-omong, susah nggak main
piano? Nikita tersenyum. “Kalau mau sih,
mudah kok. Tinggal tekun, berlatih tiap hari.
Tidak perlu lama, yang penting setiap hari
harus ada waktu latihan. Dengan ketekunan
dan latihan kita akan semakin terampil,”
tandasnya. (*)
Piano adalah alat musik paling romantis. Banyak orang terpesona dengan
dentingannya. Untuk bermain piano, harus kenal tutsnya. Ada 2 hitam lalu putih, 3
hitam kemudian putih, begitu berulang-ulang.
Mulai dari Happy Birthday
52 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
53 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Profile
Laporan : Thea, Jevina, Rizka, Siennia
KALAU belum mengenal dekat guru
bahasa Inggris kita ini, pasti mengira
sosoknya strict dan nggak seru. Ang-
gapan itu salah besar. Begitu kami berbincang
dengan guru senior in, 28 tahun mengabdi di
SMPK Santa Clara, suasana langsung cair.
Ma’am Evie sangat bersemangat berbagi
pengalaman selama di Santa Clara.
Ia bergabung di usis 29 tahun. Saat itu,
baru saja Ma’am Evie melahirkan anak
pertama. Sejak masuk, satu impian besarnya,
ingin mengharumkan nama Santa Clara.
Tekadnya muncul setelah siswa-siswi meng-
gelar malam seni.
“Waktu mereka mengajukan proposal ke
kantor-kantor untuk acara seperti ini, ada do-
natur yang tanya ‘Santa Clara? Di mana itu?’
Mereka belum mengenal Santa Clara. Jadi,
saya ingin membuat Santa Clara lebih dikenal
masyarakat lewat prestasi-prestasinya,” tutur
Ma’am Evie.
Sejak itu, ia rajin mendorong para murid
mengikuti berbagai lomba guna menunjuk-
kan eksistensi Santa Clara. Tekadnya itu juga
sekaligus balas jasanya terhadap sekolah
yang telah bermurah hati mengirimnya dalam
berbagai seminar dan pelatihan guru.
“Santa Clara itu selalu memberi kesempa-
tan pada para guru untuk terus berkembang.
Saya punya 2 sertifikat dari Cambridge, ya
karena Santa Clara.” ucapnya seraya terse-
nyum.
Selain faktor kesempatan yang diberikan
Santa Clara, alasan lain yang membuatnya
beroleh sejumlah sertifikat adalah sifat dasar
Ma’am Evie yang punya semangat belajar
tinggi.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendi-
dikannya ke IKIP Malang jurusan pendidikan
bahasa Inggris dan mendapat gelar sarjana
muda. Lalu tahun 1977, ibu dua putera ini
lulus dari ASMI (Akademi Sekretari dan
Manajemen Indonesia) di Jakarta.
Kemudian pada tahun 2001-2003 Ma’am
Evie mengambil kuliah di Universitas Ter-
buka (UT). “Sebetulnya, bukan mau sekolah
beneran, tapi saya ingin memberi semangat
anak saya yang waktu itu baru lulus SMA,”
terangnya.
Ma’am Evie ingin memberi contoh bahwa
dalam segala kesibukan pekerjaannya, ia ma-
sih bisa bersekolah, apalagi sang anak yang
kegiatannya tidak sepadat ibunya. Hebatnya,
walaupun Ma’am Evie jarang sekali mengeta-
hui materi yang diujikan, toh ia tetap dapat
mengerjakan ujiannya dan mendapat hasil
cukup baik.
Ketika ditanya tentang dirinya akan segera
pensiun, Ma’am Evie menyatakan belum
ada kepastian dan kalau suster yayasan
mengatakan, tenaganya masih dibutuhkan di
Santa Clara, maka Ma’am Evie masih akan
berada di Santa Clara.
Kalau akhirnya benar-benar pensiun,
akankah Ma’am Evie merasa sedih? “Tidak.
Saya tidak akan merasa terlalu sedih. Masih
banyak yang bisa saya kerjakan setelah
pensiun. Saya tidak mau terlalu bersedih.”
ujarnya.
Ma’am Evie berhenti sebentar, lalu
melanjutkan,”Mungkin yang paling akan
saya kangenin adalah suasana kekeluargaan
di ruang guru. Selalu ada saja guru yang
melemparkan bahan candaan, istilahnya open
mic,” ujar guru yang berulang tahun tiap 27
Desember ini.
Kira-kira kegiatan seperti apa yang ingin
Ma’am Evie lakukan setelah pensiun dari
Santa Clara? “Saya itu hobi membaca. Jadi
kepingin jadi penerjemah. Kan lumayan, bisa
baca bukunya orang, nggak bayar, malah
dibayar,” ucapnya lalu tertawa.
Di balik kedisiplinan yang kadang kurang
disukai murid, Ma’am Evie juga figur yang
inspiratif. Mantan guru bahasa Inggris di
Hwa Ind (Kolese Santo Yusuf) Malang ini,
adalah tipe pekerja keras yang tak mudah
menyerah.
Baginya, kesulitan merupakan sebuah tan-
tangan yang harus dikalahkan. Kata-katanya
itu sesuai dengan motto hidupnya : Hidup itu
Perlu Kerja Keras. “Jangan lari dari tantan-
gan, karena tantangan itu harus dikalahkan,”
tegas Ma’am Evie. (*)
Ruangan di samping ruang BK itu cukup luas, kira-kira 5x7 meter. Dua
AC di ruangan itu baru saja menyala. Eveline Anggraeni SPd, atau lebih
dikenal sebagai Ma’am Evie, melayani wawancara kami sembari bekerja
dengan laptopnya.
Tantanganitu Harus
Dikalahkan
53 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
54 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Profile
BELAJARLAH ketegaran dari cewek satu ini. Diumumkan sebagai peraih
medali emas dan ditayangkan berbagai media, tiba-tiba hadiahnya dibatal-
kan sepihak. Kejadian itu tak membuatnya patah semangat atau berhenti
mencintai matematika.
Kepala Alicia menggeleng saat ditanya kelanjutannya protes kepada menteri
pendidikan. “Nggak ada hasilnya sampai sekarang,” katanya mengenang kasus
pada perlombaan Indonesia International Mathematics Competition (IIMC) di
Bali, 18-23 Juli 2011.
Oleh Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Dasar Kemendik-
nas Ibrahim Bafadal, nama Alicia disebutkan termasuk dalam lima anak yang
menyumbang medali emas untuk tim Indonesia.
Untuk kategori individu jenjang sekolah dasar (SD) bersama 2 temannya,
Anthony William Brian dan Gian Cordana, Alicia meraih emas tapi mendadak
dibatalkan dan digantikan hanya meraih Merit Medal (medali di bawah perunggu,
seperti juara Harapan I).
“Saya sangat kecewa, mestinya kan dapat gold medal saat diumumkan bareng-
bareng sama teman lainnya. Tapi saya nggak kapok dan akan terus ikut perlom-
baan matematika,” ujar Alicia.
Kembali ke soal kecintaan akan matematika, ia menuturkan Kelas 5 dan 6
merupakan masa-masa emas keikutsertaannya lomba matematika. Awalnya, ia
mengikuti perlombaan dari Kelas 5. Bersama Billy ditunjuk mewakili sekolah
untuk Olimpiade Sains Nasional tingkat kecamatan.
Keduanya lolos, termasuk seorang anak dari sekolah lain. Ketiganya lalu
dipanggil penyisihan guna mewakili Kota Surabaya. Alicia masuk tiga besar
bersama Billy dan Michael dari SD Petra 9. Di tingkat provinsi, Billy tersisih dan
tinggal Alicia, Michael dan Firda dari Probolinggo.
“Saya tahu, kami membawa tanggung jawab besar mewakili Jawa Timur. Ham-
pir 3 minggu, kami berlatih di Malang,” ungkapnya.
Saatnya tiba. Pada 1-7 Agustus 2009, tiga wakil Jawa Timur ini berjuang di
Medan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional. Mereka diinapkan di Hotel JW
Marriott.
Pada 6 Agustus adalah hari paling menegangkan. “Tak disangka, aku medali
perak, dan Michael dan Firda dapat medali perunggu,” papar Alicia yang di sela
waktu bisa jalan-jalan mengenal Kota Medan.
Sesudah masa-masa manis itu, kini, siswa yang ikut ekstra jurnalistik ini, merasa
lebih kuat untuk berkompetisi di level lebih tinggi. Kecintaan terhadap matematika
sejak Kelas 5 terus membara.
Menurut Alicia, trik termudah menguasai matematika adalah dengan berlatih
mengerjakan. “Matematika itu nggak butuh hafalan. Kalau aku bisa matematika
karena aku biasanya berlatih lebih dulu dari yang lainnya. Kalian pasti bisa,”
jelasnya. (*)
Alumnus SDK Alloysius ini punya segudang prestasi. Pernah ikut lomba matematika dan sains. Alicia Maydeline memang
menyukai pelajaran matematika sejak Kelas 1 SD.
Matematika Nggak Butuh Hafalan
PRESTASI4 Second Runner-Up Team Indonesia International Competition 2011.
4 Mendapat medali Olimpiade Sains Nasional tingkat SD/MI mata pelajaran Matematika.
4 Juara 1 Matematika di Olimpiade MIPA siswa SD/MI Kota Surabaya 2010.
54 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
55 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Article
Maria Magdalena Verawati
ADI masih termenung di meja
belajar. Agenda harian terbuka
lebar. Adi memandangnya. Warna-
warni, tulisan besar kecil, sampai dengan
emoticon berbagai ekspresi. Ibunya pernah
bilang, agendanya tidak layak disebut
agenda, lebih tepat kertas buram karena
penuh corat-coret.
Toh, Adi tetap asyik mencatat di situ.
Dari buka mata sampai menarik selimut di
malam hari. Dari kegiatan sekolah sampai
refreshing. Setiap hari, Senin sampai Min-
ggu, hari efektif atau hari lbur. Pokoknya
semua ditulis.
Apakah kita seperti Adi? Di sekolah ada
yang namanya Buku Tugas. Apakah kita
memanfaatkan dengan maksimal? Sesem-
puran ingatan seseorang, pasti akan lupa
juga. Bila itu terjadi, ada kerugian besar.
Kehilangan kesempatan besar karena lupa.
Harus dapat nilai dibawah KKM karena
lupa kalau hari ini ada jadwal ulangan terus
nggak belajar. Harus ikut remidi karena
waktu ulangan lupa bahan ujinya.
Kalau begitu, mari belajar mengatur
setiap menit dalam hari-hari kita supaya
lebih teratur dan memberikan hasil maksi-
mal walaupun tugas dan ulangan di sekolah
kadang sudah seperti jadwal manggung
para artis.
Pertama, ingat ucapan Nelson Mandela,
tokoh apartheid dari Afrika Selatan. “I
am the master of my fate, and I am the
captain of my soul” (Akulah penguasa atas
nasib hidupku, dan akulah pemimpin atas
jiwaku).
Sebelum mengatur orang lain, mari
belajar mengatur diri kita sendiri. Calon
manajer yang baik adalah selalu punya
catatan atau jadwal tentang yang akan
dilakukan. Ingat, hidup adalah milik kita.
Kedua, zaman sekarang ini zaman narsis,
memuji diri sendiri. Yuuuk sekarang kita
narsisin agenda kita. Mottonya : Cintai
agenda kita seperti kita mencintai diri
kita sendiri. Bawa deh kemana-mana itu
agenda. Hias seindah mungkin. Rajin-rajin
dibuka. Boleh dipamerin ke orang lain.
Ketiga, mari isi agenda kita dengan
menulis semua yang ada hubungannya
dengan jadwal kegiatan kita. Bisa judul ke-
giatan saja, atau judul kegiatan, waktu dan
tempat, atau komplet, judul, waktu, tempat
dan dengan siapa saja berkegiatan.
Yang berbau pribadi silakan tulis di buku
harian, tidak disarankan ditulis di agenda,
mengingat agenda kita bisa ‘jalan-jalan’ ke
mana-mana.
Keempat adalah bagian tersulit, yakni
mematuhi aturan yang kita buat sendiri.
Kenapa sulit? Aturan buatan orang lain saja
sering kita langgar. Kadang kita menggam-
pangkan, nggak papa, cuman sekali, toh
nggak ada yang tahu.
Di hari kita melanggar, tak terasa dam-
paknya. Tapi, bila selalu melanggar dan
menunda, tugas akan menumpuk, bahan
ulangan terasa banyak sekali. Rasa menye-
sal baru ada.
Kelima, saatnya melihat hasil. Kita bisa
memonitor agenda kita selama satu minggu,
kemudian hitung ada berapa hal yang sudah
kita lakukan sesuai jadwal. Apabila semua
terlaksana dengan baik, kita bisa memberi
hadiah kepada diri kita sendiri berupa
melakukan hal-hal yang sangat kita sukai.
Misalnya, baca komik, baca teenlit, main
games atau jalan-jalan bareng teman.
Ini adalah bentuk penghargaan terhadap
diri kita sendiri yang dapat meningkatkan
daya berpikir positif dalam diri. Berawal
dari kita dapat menghargai diri sendiri,
selanjutnya kita dapat menghargai orang
lain dengan baik. (*)
Belajar disiplin, jadi manajer sama dengan kita menanam biji, menyiraminya, tumbuh, berbunga dan berbuah. Berat
untuk memulainya. Lama untuk menumbuhkannya. Tapi bila berbuah tak terkira senangnya.
Belajar Jadi Manajer
55 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
56 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Farewell Party
Oleh : Theresita Indrayana
RASA senang ketika bel istirahat dan
bel pulang, berbeda jauh sama gerutu
waktu bel masuk kelas. Uh, pelajaran
lagi! Sama, kayak suka dukaku selama di
Sanclar ini. Banyak banget kejadian manis,
asem, asin.
Berawal di TKK SanClar, aku mulai
‘berpetualang’ di sekolah ini. Dulu waktu TK,
aku sering ikut kegiatan terutama modeling.
Memang sih, aku sudah ada minat modeling
sejak
masih kecil, mama udah tau hal itu.
Tapi SanClar, yang ngasih wadah untuk
nyalurin hobi itu. Aku diikutsertakan dalam
berbagai lomba peragaan busana. Ini kesan
pertama yang aku dapet kalo inget-inget za-
man dulu.
SanClar knows me, rek! Jelas, masa-masa
di TK kurang bisa diinget. Itu sudah hampi
satu dekade yang lalu. Berlanjut ke SD,
kisahnya masih sama dengan waktu di TK.
Sanclar punya berbagai wadah untuk menyal-
urkan bakat.
Aku tetep aktif di modeling dan diminta
oleh salah seorang guru untuk ikut ekstra
drama-tari-puisi. Dan bukannya nyombong,
aku cukup aktif di kegiatan ini. Lagi-lagi,
aku ngerasa Sanclar benar-benar ngertiin
murid-muridnya.
Lulus SD, sampailah ke SMP, tahap
remaja yang bikin aku jadi lebih ‘perasa’.
Udah lebih tahu, mana kawan, mana lawan.
Apa yang baik, apa yang buruk.
Banyak kisah di SMP, terutama waktu
Kelas 8. Wadah modeling masih ada, tapi aku
nyoba jurnalistik dan berhasil meraih juara
keempat untuk Journalist Blog DetEksi 2k10.
Ini membanggakan, sekaligus jadi salah satu
pengalaman mengesankan selama sekolah di
sini.
Dan masih di Kelas 8, buat aku mencoba
ngebuka diri untuk ngumpulin temen lebih
banyak lagi. Beneran bukan hal yang gam-
pang. Aku tipikal orang yang sulit membaur.
Rasanya selalu aja ada gap (jarak) di antara
aku dan temen baru. Itu sempet jadi perhatian
wali kelasku yang tercinta waktu Kelas 8.
Seneng banget pokoknya waktu wali
kelasku ngasih perhatian kayak gitu. So I got
the point, Sanclar ngertiin muridnya lagi, dan
lagi. Waktu kondisi kesehatanku menurun
sampe sering banget absen sekolah, sekolah
juga ngingetin.
Meski cuman sekadar “Ayo jaga
kesehatan!” atau “Jangan sakit terus
dong..” Itu cukup bikin seneng. Huh,
jadi sedih plus kangen ingetnya.
Sekarang, aku udah ada di grade terakhir di
sekolah Santa Clara. Angkatan 2012, berasa
kayak keluarga, mau lulus rasanya sedih. Tapi
gak lucu juga kalo gak lulus.
Setelah ini, jelas, hal yang sulit untuk
bikin satu angkatan lengkap untuk sekolah di
sekolah yang sama. Pasti semua punya tujuan
sendiri-sendiri. Dan, juga guru-gurunya, ng-
gak bisa dong mendadak nyulik guru Sanclar
buat jadi guruku di SMA nanti.
Kesimpulannya, Sanclar ini sekolah yang
berhasil banget. Berhasil mendidik dan
berhasil bikin suasana sekolah kayak rumah
kedua. For me, Sanclar is my second home,
the teachers are my second parents and my
friends are my second family.
Uh, satu pertanyaan di benakku : Kenapa
Sanclar nggak ada SMA-nya?!! Pasti rame
deh tuh kalo bisa ngumpul lagi. Tapi, apa mau
dikata, bentar lagi udah jadi alumnus.
Nah adek-adek, jangan sia-siakan waktu
belajarmu dan seneng-senengin ya, sekolah
di Sanclar. Sincerely, dari kakak kelasmu,
yang bakal bener-bener kangen sama sekolah
ini. (*)
London bridge is falling down! Itulah judul instrumen yang
ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi SMPK Santa Clara setiap harinya.
Lagu itu menandakan bel istirahat, bel pulang, dan tentunya juga bel
masuk kelas.
Sanclar is My Second Home
56 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
57 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Farewell Party
Kata Mereka
Magdalena Suminto : Tiga tahun ber-
sekolah di SMPK Santa Clara ini tentu
banyak pengalaman yang tidak akan
terlupakan baik yang menggembirakan
maupun menyedihkan.
Gembira karena bisa bertemu dan ber-
teman dengan teman-teman yang sangat
menyenangkan hingga akhirnya berakhir
dengan kesedihan jika harus berpisah.
Pengalaman yang berkesan selama 3
tahun ini adalah DBL 2010 dan belajar di
Kelas 9A pada Tahun Ajaran 2011/2012,
khususnya seminggu menjelang Unas
bersama “fighting”. Tiga tahun bukanlah
waktu yang lama. Walau harus berpisah
dengan semuga guru, dan teman, kenan-
gan bersama tidak akan bisa terlupakan.
(*)
Kevin Chris : Kenangan bersama ang-
gota OSIS, latihan bareng anak-anak
SCC, siaran di RRI, lomba di Sinlui,
sampai di Final Party DBL, nggak
bakal dilupakan. Kebahagiaan bersama,
kekecewaan bersama, sampai mengeluh
bersama, yang membuat
kita menerima hal-hal,
pelajaran, pengalaman
baru yang akan diingat
sampai nanti. Semua
itu adalah bagian indah
dari hidupku. Dulu pingin
cepet-cepet lulus,
tapi sekarang masih
ingin tetep di Sanclar.
Tapi apa boleh buat,
semua harus berakhir.
Tahun terakhir di
Sanclar benar-benar
tahun yang berharga.
Untuk teman-teman
Kelas 7 dan 8, makin
banggakan Sanclar
ya! Kalian penerus-
penerus kita. (*)
57 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
58 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Sharing
Giselle Carmelia Aditya
SMAK St Louis 1 Surabaya
KETIKA itu, nggak kebayang. Apalagi, denger cerita kakak-
kakak kelas, yang bilang MOS (Masa Orientasi Siswa) itu,
pasti dibentak-bentak, pelajarannya susah setengah mati,
plus temen-temen belum tentu klop. Gawaaat.
Pada 11 Juli 2011, hari itu, seragam yang aku pakai bukan lagi
putih biru, tapi putih abu-abu. Nervous, gugup, ngeri, seneng,
semua nyampur jadi satu.
Semua kengerianku nggak terjadi. Kelasku jadi juara I waktu
outbound MOS! Aku jadi yakin ada di kelas yang tepat. Seiring
waktu, aku dan teman-teman Kelas X-E, jadi semakin ngerti satu
sama lain.
Setelah berbulan-bulan, aku bisa nemuin temen-temen yang
beneran klop sama aku. Jadi, hari-hariku di sekolah nggak diisi
gerutuan. Hari-hariku diisi rasa curiosity karena nggak sabar
nunggu kegilaan apa yang bakal terjadi.
Dari beberapa bulan terakhir, aku banyak belajar. Pertama,
Don’t be afraid to start. Di lingkungan yang baru, kita nggak
mungkin belum saling kenal. Apa salahnya, ngulurin tangan dan
ngomong, “hei, boleh kenalan?” Hanya saj, jangan jadi orang yang
sok kenal sok dekat alias SKSD.
Kedua, Stay low, but not too low. Nggak ada orang yang suka
orang sombong. Yang rendah hati lebih dihargai dan dianggep.
Tapi, jangan jadi orang yang terlalu ‘rendah’ alias rendah diri.
Ketiga, Friendship has no boundaries. Terkadang, kita merasa
lebih klop bergaul dengan lawan jenis. Ada yang lebih nyaman
dengan sesama jenis. So what? It’s not a big deal!
Seperti kata Christina Aguilera, “I got along better with the guys
than with the girls. Only two girls came up to talk to me. Later I
found out they were telling their boyfriends, ‘If you talk to her, I’ll
kill you.’ It’s always rough with that high school thing”.
Keempat, Don’t complain. Biasanya, kalau kita sudah dapet
tugas atau ulangan numpuk, sering muncul kata-kata : “dulu di
Sanclar nggak gini”.
Wake up, Dude! Mungkin karena sudah biasa bersekolah di
Sanclar, jadi cenderung mbandingin semua sama Sanclar. Padahal,
tempat kita berada sekarang sudah bukan Sanclar.
Kelima, Don’t ever forget where you came from. Kalau sudah
ketemu teman-teman baru, sudah klop, kita cenderung lupa sama
temen-temen yang dulu. Don’t ever do that! Kita nggak akan
seperti kita sekarang kalau bukan karena orang-orang yang dulu
ada di sekitar kita.
Keenam, Pray. Sisihkan waktu sedikit buat Tuhan, bersyukur
atas semua yang udah kita lewatin. Tanpa kita sadari, Tuhan selalu
ada di sekitar kita lewat kasih sayang dan perhatian dari keluarga,
teman, guru, dan orang-orang lain yang ada di sekitar kita.
I think that’s all from me, folks! Good luck, and have fun in high
school! (*)
Waktu masih menjadi bagian keluarga besar SMPK Santa Clara, seringkali aku bersama teman-teman
ngomongin, gimana ya rasanya kalo jadi anak SMA? Gimana, saat bangun dan seragam kita bukan
berlambang Sanclar?
High School Survival
58 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
59 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Sharing
Ivana Hadisaputra
Willoughby Girls High School
Sydney, Australia
AKU memutuskan untuk bersekolah di
Australia karena semua anggota ke-
luargaku sudah terlebih dahulu pergi
untuk bekerja di Negeri Kanguru itu. Sebe-
lum aku berangkat ke Australia, aku sempat
“nganggur” selama setahun menunggu visaku
untuk disetujui. Selama itu, aku membantu
beberapa keluarga dekatku di Semarang,
menjaga kafé milik mereka.
Setelah sampai di Australia, aku masih
menunggu dua minggu untuk memulai seko-
lah karena saat itu sedang liburan semester.
Sebagai international student, sebelum kita
masuk sekolah umum, kita harus masuk seko-
lah khusus bahasa, yang di sini dinamakan
IEC (Intensive English Centre), paling tidak
tiga bulan.
Selama itu, proses pembelajarannya dina-
makan Elicos. Waktu mendaftar di IEC, kita
harus melewati test English Knowledge untuk
menentukan berapa lama kita harus melewati
Elicos sebelum masuk sekolah, sekaligus
menentukan level bahasa Inggris kita.
Setelah aku mengikuti tes itu, kepala
sekolah IEC menyatakan kalau lulus level 4
ESL Scale (English as a Second Language).
Itu level tertinggi bagi murid seumuranku se-
bagai syarat masuk sekolah umum. Menurut
Kepala Sekolah IEC, aku tidak perlu mele-
wati Elicos dan bisa langsung masuk.
Sekolah umum tempatku belajar ini adalah
salah satu Girls School yang terkenal di
Sydney. Setiap hari sekolah dimulai pukul 9
dan berakhir 15.30. Untuk kelas 7-10 (Junior
High School), pelajaran yang diajarkan
adalah enam main subjek (Matematika,
Bahasa Inggris, Science, Sejarah, Geografi,
Health) dan tiga elektif yang bisa kita pilih.
Aku memilih Food Technology, Computer,
dan Visual Art.
Untuk kelas 11-12 (Senior High School),
kita bisa memilih enam subjek yang bisa
mengarahkan kita ke course apa yang akan
dipilih di universitas. Setiap dua bulan sekali,
masing-masing subject memberikan assign-
ment/assessment yang berpengaruh nilai
tengah tahun/akhir tahun.
Waktu pertama kali masuk sekolah, aku
agak shock karena semua pelajaran yang dis-
ampaikan walaupun intinya sama, tapi dalam
Bahasa Inggris yang sangat fluent dan cepat,
terutama untuk science yang istilah-istilahnya
menggunakan benar-benar “English Science”.
Aku juga sempat bingung karena di
Australia ini, hampir setengah penduduknya
adalah imigran dari luar negeri, terutama Asia.
Sayangnya, aku adalah satu-satunya orang
Indonesia di angkatanku. Untuk mengatasi ke-
sulitanku dalam belajar, aku mulai membuka
lagi buku-buku catatan lamaku dan aku ter-
jemahkan kata-kata yang tidak aku mengerti.
Berkat sekolah di Santa Clara, aku bisa
melewati masa-masa sulitku di Australia, bah-
kan sampai tidak perlu sekolah di IEC. Tahun
lalu aku menerima dua Bronze Award untuk
Matematika karena nilaiku termasuk salah
satu nilai tertinggi. Untuk itu, aku mendapat
“promotion” ke kelas yang lebih tinggi
(Extension Math). Semua berkat guru-guru di
Santa Clara yang sudah membantuku.
Jadi, jika kamu ingin sukses bersekolah di
luar negeri, saranku jangan lupa belajar dan
simpan semua catatanmu, karena catatan-
catatan itu pasti berguna bagi kamu. Special
thanks untuk guru-guru dan teman-teman
yang sudah mendukungku, hingga aku bisa
sampai bersekolah di luar negeri. (*)
Tak terasa sudah dua tahun aku meninggalkan sekolah Santa Clara. Aku alumnus SMPK Santa Clara, namaku Ivana. Aku melanjutkan sekolahku di luar negeri setelah lulus SMP, tepatnya di Sydney, Australia.
Shock saatMasuk Pertama
59 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
60 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Short Story
S Audrey Susanto
7B/31
IT is not like people out there
were going to see this old
man, as you see, my car was
kind of special. I’m a CIA agent.
I set it myself so that I could do
my jobs easier. Anyway, just
when his face showed up I knew
that my plan for this day-off was
going to be ruined. It was my
German boss, Rutger Heijnen.
“Agent Williams,” he started.
“Is it you?”
“Yeah, it’s me, General. So,” I
said. “What happened?”
He swept his hand on a-high-
My watch kept buzzing. I quickly got out of the store and
left my groceries which I was about to pay. I ran on my
way to my car and pushed the right button on my watch.
I picked my small remote and switched it on, then the
front glass transformed into a face of a goatee-bearded
man in his fifties, who liked old-fashioned style, but on
the screen, he was wearing a formal suit.
CIA AgentLori Williams
60 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
61 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Short Story
tech-touch screen-board and on
his left there was a man in his
late 20s with messy dark hair
which had red streaks down his
right side. I knew this man.
“Alex Thompson?” I frowned.
“A terrorist bomber, right? He’s
a pro. Travis and I put him in
prison since…when? 3-4 years
ago?”
“Correct.” Rutger said. “A few
minutes ago, an officer called
me. Thompson escaped. Now
we’re trying our best searching
for him. Cops are all on duty.
They sent warnings to all the
people in Virginia. Soon the en-
tire states will know about this.
Helicopters are activated;
we’re doing all we can. One
of our trusted sources said that
Thompson might join Xion.”
I shook my head. “No way.
Xion’s leader is dead. Last year.
Don’t you remember?”
“In fact, I do remember.”
Rutger answered. “Xion’s got
a new one. Sidney Spencer.
She is recruiting the convicted
criminals who escaped from the
prison for the last few years. I
bet she’s looking for Thompson.
He’s a pro bomber.”
It was weird how Xion’s
already got a new leader. Xion’s
like the deadest team of bad
guys in the world. If someone
disturbs them, they’ll kill them
straight away.
“This time,” Rutger continued.
“I want you and Travis to track
Xion down and destroy them, if
possible.”
Travis Weston’s a good part-
ner. I haven’t thought of him
being my possible boyfriend.
We’ve been working for years
that I consider him as my own
brother.”
“Come on, now,” Sidney said.
“Surrender. You have no back-
ups.” Just then Travis did some-
thing unexpected. He slipped his
hand to his belt and pulled his
own gun.
He shot Sidney twice then she
died a second before she hit the
ground. Cops arrived a few
minutes later and Travis was
taken into prison because he
had worked with Xion and had
caused major problems in the
city.
A new head of CIA was cho-
sen. He was old, like Rutger
Heijnen, but he wasn’t Ger-
man. A British man with a light
British accent because he had
lived in the USA for the last
few years. His name was Frank
Delano. Perhaps he could recruit
more agents to cover the dead
ones in the explosion and more
trusted ones.
Things were going normally
and Delano had given me a new
car, more modern than before,
since mine was an old Porsche
61 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
62 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
from the 1800s and it was my
grandfather’s. The car was a Ca-
maro, Chevrolet’s.But unlike the
one in Transformers, it wasn’t
yellow. I suppose it would be
too bright for a CIA agent’s car.
One day, I received a letter
from Delano who asked me to
visit agent Weston in prison.
Delano asked me to told Travis
that he would never be able to
join CIA unless he swears not to
betray the CIA. If Travis betrays
CIA again, he would get a death
sentence.
Well, I consider my visit as a
friendly one, so I agreed. An of-
ficer called Travis from his cell
and he picked his phone. I see
him through the glass as a pris-
oner. Not as a partner we used to
be. I picked my phone.
“Hi.” He called. “How’re you
doing? What makes you come
here?”
“Fine, thanks.” I decided to go
straight to the point. “There’s
a new boss. Frank Delano. He
asked me to tell you that you
still can join the CIA again, but
you had to swear not to betray
CIA again or you’ll get a death
sentence.”
Travis actually raised an
eyebrow. “Stop it.” I said. “I’m
serious. Delano’s serious.”
“Ok.” He said.
“Thanks, by the way,” I said.
“For standing up for me instead
of Sidney that time.”
He sighed. “It’s okay. I knew
you would do the same thing.”
I shrugged. “Fair enough.”
He cleared his throat. “You
know, about what Sidney said,
I guess it’s true. You’re brave,
strong, and confident. You’re re-
ally wise about your choices.”
I decided to think for a while.
Maybe Travis’s been watching
me all the time, but I just didn’t
pay attention. I remembered my-
self as the toughest, most inde-
pendent, most unromantic girl in
school. And I liked it that way.
For me, love was a symptom
of the weak, low-esteemed, and
dependent. You can’t be wise
and in love at the same time.
But maybe now, wisdom doesn’t
seem important anymore. I
remembered John Steinbeck’s
quote which I used as a slogan
for myself.
“You know, Travis,” I said.
“You don’t need to worry about
losing. If it’s right, it happens—
the main thing is not to hurry.
Nothing good gets away.”
Travis actually smiled. “Ok.
See you next time, then. I’ll re-
member the new dude’s offer.”
“His name is Frank Delano.” I
corrected. “Ok then. Bye.”
Then we hung up the phone at
the same time. (*)
Short Story
62 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
63 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
X-tra
Laporan : Anastasia Niken
TERINSPIRASI dari film Harry
Potter yang fenomenal, Michelle
Rasali dan Regina NE mengu-
sungnya dalam kompetisi scrapbook di
Det-Con 2k11 yang diselenggarakan 11-
20 November 2011. Bukunya itu diberi
nama Art of Magic dan berhasil masuk
Top Ten Scrapbook tingkat SMP.
Di scrapbook berbentuk kotak itu
terdapat juga karakter-karakter dalam
film Harry Potter. Ada pula karakter
Dumbledore dan tokoh antagonis
Voldemort.
“Tampilan tokoh baik dan jahat di sini
bisa memberikan pesan kepada kita. Mulai
perjuangan, cinta, pendidikan, hingga per-
sahabatan,” jelas Michelle Rasali.
Untuk ajang ini, sekolah menyertakan
tiga tim. Dua tim lainnya adalah Michella
Theofany dan Bianca Christina dari Kelas
8, serta tim Kelas 9 diwakili Chaterine
Efendy dan Jocellynne Saintz.
“Dari lomba ini, kita belajar untuk ber-
juang dan tidak menyerah. Waktu penger-
jaan terbatas, 5 jam di hari pertama dan 3
jam di hari kedua,” tutur Michella.
Semula orangtua tidak mudah mengiz-
inkan lomba scrapbook karena takut nilai
mata pelajaran menjadi turun. Apalagi,
sebelum lomba, masing-masing tim harus
sering bertemu untuk membahas secara de-
tail konsep sekaligus cara bekerja tercepat
untuk mewujudkan konsep scrapbook itu.
Dana yang dikeluarkan oleh merekapun
tidaklah sedikit namun mereka tetap senang
dan mereka mengaku kalau mereka bisa
mendapatkan banyak teman.
“Rapi adalah hal terpenting dan nomor
satu dalam mengikuti lomba scrapbook,”
tutur Bianca yang sempat menghabiskan
ratusan ribu rupiah hanya untuk berkirim
SMS scrapbook favorit.
Bagaimana dengan dana? Untuk tiga tim
itu, dana yang dibutuhkan lumayan banyak.
Tapi, Jo dan Catherine dibantu Jessica
Claudia punya inisiatif mengampanyekan
‘SUSU TANTE’ alias Sumbangan Sukarela
Tanpa Tekanan. Hasilnya, dipergunakan
untuk mendukung lomba. Selamat ya. (*)
Laporan : Veryl, Surya
TIM SMPK Santa Clara mewakilkan kompo-
sisi Christophorus P, Devina, Thea, Johanna,
dll yang dilatih oleh Bapak Nico. “Walau
cuman juara 8, kami nggak kecewa. Apalagi, kami
memang kurang latihan,” tutur Devina.
Sementara Christo mengakui, hampir semua ang-
gota tim merasa gugup tampil karena jumlah penon-
ton yang sangat banyak dan persaingan cukup ketat.
“Saya sangat senang ikut lomba ini, biarpun sedih
karena gagal menjuarainya,” papar Christo.
Selain berlatih, tim kulintang juga melakukan
beberapa persiapan lain, seperti mempersiapkan
kostum yang akan dipakai dan juga mempersiapkan
mental. Lagu-lagu yang dibawakan ada 2, yaitu 1
lagu wajib dan 1 lagu pilihan. Lagu wajibnya, Mars
Minahasa dan lagu pilihannya adalah Suka-suka.
“Lawan-lawan yang kami hadapi hebat-hebat dan
bagus,” tambah Devina. (*)
Scrapbook adalah kompetisi
baru pengganti custom shoes
di Deteksi Con. Untuk 2k11,
Scrapbook boleh diikuti oleh
siswa SMP dan SMA, dan
lebih dari satu tim setiap
sekolahnya.
Kejuaraan kulintang tingkat internasional. Ya, lomba ini banyak sekolah dari berbagai daerah di
Indonesia, digelar di Batu, Jawa Timur.
BukuKenanganHarry Potter
Kegagalan Bukan Segalanya
63 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
64 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Article
Stefanus Muryadi SAg
Guru Agama SMP Katolik Santa Clara
SISWA yang menerima paket soal
harus berbeda dengan samping kiri,
samping kanan, depan dan belakang.
Tujuannya, agar tidak mudah saling
contekan. Apakah cara itu, anak tidak bisa
mencontek?
Dalam hati kecil saya, sebagai guru, saya
punya impian menempatkan semua ujian,
apapun mata pelajarannya, sebagai bagian
dari pembelajaran. Tak ada yang perlu dita-
kutkan, didewakan, diistimewakan.
Anak-anak mengerjakan ujian dengan
tenang, percaya diri dan jauh dari motivasi
mencontek. Pengawasan dilaksanakan den-
gan proporsional oleh guru yang mengajar.
Itu untuk membantu siswa, bukan demi
pengawasan.
Masyarakat juga membantu penyeleng-
gara pendidikan dengan tidak “mengha-
kimi” sebagai sekolah yang gagal kalau ada
siswanya belum berhasil. Guru tidak dalam
tekanan dari otoritas yang harus memenuhi
target lulus sekian persen.
Kembali ke mencontek. Dalam suatu
Misa Paskah yang bernuansa anak-anak,
romo dalam kotbah bertanya, siapa yang
pernah mencontek? Dengan kepolosannya,
beberapa anak mengacungkan jarinya.
Ketika ditanya mengapa? Ada yang
menjawab takut dimarahi orangtua kalau
nilainya jelek. Saya sendiri setelah memba-
has materi kejujuran, mengadakan ulangan
dan selama anak-anak mengerjakan, saya
menulis di papan tulis “sudah/belum.”
Anak-anak bertanya apa maksudnya?
Saya menjawab, jawab dulu pertanyaan-
nya. Saya sengaja tidak mengawasi ketat.
Setelah kurang lima menit, saya menjelaskan
untuk yang mengerjakan dengan jujur tanpa
mencontek tulis “sudah” dan yang masih
mencotek atau tidak jujur tulis “belum”.
Jawabannya bervariasi. Ada yang
menulis “sudah seratus persen”, ada yang
menulis “belum tapi sedikit”, dan ada yang
menulis “maaf pak, belum”.
Dari dua peristiwa ini, praktik
mencotek di kalangan siswa
masih ada. Sebagai orang
Katolik, bolehkah mencontek?
Apakah mencontek itu berdosa?
Bagaimana kalau nyontek tapi
hanya sedikit?
Tim redaksi Kanisius dalam
buku Paradikma Pedagogi
Reflektif halaman 46 menulis-
kan: “Nyontek menipu, karena
mengaku-aku pekerjaan yang
bukan hasil kerjanya sendiri.
Nyontek tidak adil terhadap
teman-teman karena yang bekerja
keras mendapat nilai jelek, yang
tidak bekerja keras tetapi nyontek mendapat
nilai bagus”.
Ada dua hal negatif mencontek, yaitu
menipu/tidak jujur dan tidak adil. Menurut
Kitab Suci ketidakjujuran akan membawa
akibat yang sangat fatal dan bahkan kema-
tian. (bdk. Kis 5:5).
Kematian ini bukan hanya kematian se-
cara lahiriah akan tetapi kematian jiwa atau
batiniah. Ketidakjujuran bukan hanya me-
nipu diri sendiri dan orang lain, melainkan
juga menipu Allah sendiri (bdk Kis 5:4).
Sifat tidak jujur merusak hubungan
dengan orang lain dan dengan Allah. Orang
yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh
iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Al-
lah, melainkan kemauan iblis.
Tindakan Ananias dan Safira yang diki-
sahkan dalam Kis 5:1-11 merupakan contoh
konkret orang yang mudah mengikuti buju-
kan setan sehingga mereka sepakat berbuat
tidak jujur. Akibat tindakan mereka adalah
kematian (lih Kis 5:10).
Masihkah mau mencotek? Marilah hidup
bangga sebagai siswa, bangga sebagai
orang beriman Kristiani, bangga menjadi
warga Santa Clara yang bebas dari men-
cotek. (*)
Ada yang berbeda dalam Ujian Nasional
(Unas) sejak tahun lalu. Kalau sebelumnya
pelaksanaan untuk setiap mata pelajaran
yang di-Unaskan, dibagi dalam dua paket,
sekarang ini ada lima paket.
Bangga Tidak Mencontek
64 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
65 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Creativity
Oleh : Michelle Rasali
GAMBAR saya yang dipasang
adalah gambar seekor kuc-
ing tanpa spesies yang jelas.
Pokoknya, kucing itu berbulu putih. Saya
memang menggambar hitam putih, karena
sedang malas mewarna.
Saya tidak tahu spesiesnya karena kurang
tahu soal kucing. Yang jelas, kucing itu
bermuka mengerikan. Punya 2 telinga, 2
mata, 1 hidung, dan 1 mulut, dan kumis yang
buannyakk.
Kucing yang saya gambar tidak ada
kakinya. Posisinya sedang melihat keadaan
di luar rumah melalui jendela. Ia menunggu
hujan reda. Dari kaca itu, tercetak pantulan
dari muka si kucing. (*)
Gebyar Kreasi Seni, 14
Januari 2012, tidak hanya
menampilkan ‘nyanyi’ saja. Di
bagian lain, dapat disaksikan
kreatifitas anak-anak di
bidang visual dan penulisan.
Kucing Tanpa Spesies
INILAH dua koran dinding yang punya
‘nilai jual’ kepada pembacanya. Nilai jual
itu terlihat dari pemberian skor terhadap
dua koran dinding karya anak Kelas 7 yang
ikut ekstra jurnalistik.
Dua karya ini disajikan dengan desain yang
lumayan bagus, tertata dengan baik, seolah
benar-benar sebuah koran.
LMAO mengandalkan laporan mengenai
‘Keserakahan’, dengan mewawancarai Pak
Stefanus dan Bu Yayuk. “Orang yang egois
itu biasanya serakah, karena ingin mement-
ingkan diri,” kata Pak Stef.
Sedangkan Bu Yayuk berpendapat,”Orang
bisa serakah karena dia tidak puas atas apa
yang dia punya dan selalu merasa kurang.”
Solusinya, menumbuhkan solidaritas,
memperbesar iman dan takwa. “Kita harus
takut pada Allah,” tukas Pak Stef. “Kita juga
harus punya rasa syukur, menghargai orang
lain,” lanjut Bu Yayuk.
Sedangkan Ne Wall mengangkat tema
‘What Would I Do if I Were Rich’. Siswa
Kelas 8B, Vidjerinalisa mengungkapkan,
kalau dia jadi orang kaya, ingin menabung,
dan membeli barang yang penting saja. “Biar
ndak dikira sombong,” katanya.
Kalau Kris dari Kelas 7C berharap, jika
dirinya kaya, dia akan tetap bekerja keras dan
hidup sederhana saja. “Saya juga akan tetap
menabung,” terang Kris. (*)
LMAO dan Ne Wall
65 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
66 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our Message
Dari : Miss LiliUntuk : 8 GradersPesan : Makin kompak, and try to be a bet-ter person.
Dari : Mrs SiscaUntuk : Seventh GradersPesan : Simply the best, face a newday and grab the goodness in yourlife. GBU
Dari : SomebodyUntuk : Sheilla AngelinePesan : Smoga lekas dapat pacar ya
Dari : SUntuk : ElainePesan : Tambah pinter dan punya banyak teman.
Dari : Edwina HartantiUntuk : Arek2 Saint-ExPesan : Woi, arek DBL...seng giat latihan. We will be the next champion.
Dari : Stefanny MKUntuk : Kelas 9Pesan : Selamat ya, jadilah kebanggaan orangtua..
Dari : Mrs XUntuk : Bu TutikPesan : Sehat selalu ya bu...
Dari : Pak DoditUntuk : Anak2 SanclarPesan : Rajin belajar, selalu ingat Tuhan...
Dari : LLUntuk : Pak GunawanPesan : Thanks untuk dukungan dan moti-vasinya. GBU always.
Dari : Kak AtaUntuk : Michelle PPPesan : Iringi SCC yaaaa
Dari : Pak HadiUntuk : Teman2 El Paraiso di Lantai IVPesan : Selamat bekerja demi kemajuan mini agro El Paraiso.
Dari : Pak StefanusUntuk : Warga SMPK SanclarPesan : Mari, tingkatkan kejujuran, kedis-iplinan, dan tanggung jawab. GBU.
Dari : ElharUntuk : Siswa siswi SMPK SanclarPesan : Peraturan tetap peraturan, pakai seragam sekolah yang sopan dan rapi.
Dari : Bu YessiUntuk : Anak Kelas 9Pesan : Lanjutkan perjuanganmu, buktikan
bahwa kalian mampu menjadi generasi yang tangguh dan luar biasa.
Dari : @aloysianita (anita)Untuk : D5Pesan : I love u so much, remember 28 Mei 2012.
Dari : Amadea (7B)Untuk : Stefanny (8B)Pesan : Jangan lupa sapunya. Yang rajin ya.
Dari : Someone from 7BUntuk : RR (7B)Pesan : I love u
Dari : Ian 7BUntuk : Bella 7BPesan : Walau aku ndak pinter, otakku encer.
Dari : AdrianUntuk : Alfred, JerryPesan : Fred, jok makan ae. Buat Jerry, jok sok mancung.
Dari : BerlinUntuk : IanPesan : Berani serius???
Dari : Ibu ZulianaUntuk : Seluruh bapak/ibu guru sekolah SanclarPesan : Tetap sabar dan semangat dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Dari : Pak BangkitUntuk : Kelas 9Pesan : Conggrat.....and always success.
Dari : 7C/28Untuk : 7D/25Pesan : Ya, Ya, Ya.....
Dari : @oliv_michelleUntuk : Taylor SwiftPesan : I really love your music...i just ask you when you come to Surabaya.
Dari : Laurensia dan Maria AngelaUntuk : JAFD2Pesan : Raih prestasi dan sehat selalu.
Dari : Ibu YayukUntuk : Mitra kerja sekolah SanclarPesan : Selamat bekerja.
Dari : Stefanny 8CUntuk : Bella, Lisa, Shania, Natasya, Prisila 7BPesan : Halo, halo
Dari : Priscilia 7D
Untuk : Saint-exPesan : Pasti jadi champion, selalu se-mangat ya. Go, go Saint-ex.Dari : @oliv_michelleUntuk : BeruangPesan : I love you so much.
Dari : Anak Kelas 9BUntuk : Mr K di 9BPesan : Lebih cepat lebih baik, sebelum diambil orang lain.
Dari : KarinUntuk : Sobat Supit + Esther PipitPesan : @esther, jok lupa bagi otakmu, @pipit, piwuit...piwuit (calling a bird)
Dari : 9B MembersUntuk : Maam ErnyPesan : Senyumnya tetap lebar, tambah cantik, never forget us.
Dari : KarinUntuk : Lana & JocePesan : Meski beda sekolah kita tetap satu..
Dari : Anak 9BUntuk : Mr S 9BPesan : Jangan suka sembunyi-sembunyi, kasihan ceweknya.
Dari : Bu ErnyUntuk : Kelas 9BPesan : Jadilah yang terbaik, di antara yang baik. Keep smilling.
Dari : @teresmoochUntuk : Keziana HaPesan : Cemungudh.....
Dari : @maudysmoochUntuk : St 3V4N usPesan : Gonna miss u.
Dari : CDAL (9B)Untuk : EH (8D)Pesan : I’ll never forget u, so don’t forget me.
Dari : 9B MembersUntuk : Maam ErnyPesan : Don’t cry..cantik kok, apa adanya. Thank u for everything. We love u.
Dari : AndoUntuk : MargarethPesan : Kutunggu ya...
Dari : RichmanUntuk : SienniaPesan : Apa beda panda sama kamu? Panda tinggal di China, kalau kamu tinggal di.....ku
66 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
67 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our Message
Dari : Camilla Untuk : YSPesan : Apa persamaan kamu sama ma-maku? Sama-sama aku sayang....hehhee.
Dari : Pak HariUntuk : Anak2 JurnalPesan : Thank atas kerja samanya tahun ini...
Dari : Someone (8B)Untuk : Kapek (8B)Pesan : Gak punya rumah ya? Hati me-nerima kost-kostan buat kamu..
Dari : Kevin VebrianUntuk : Angelica DianPesan : Sorry, selama ini gangguin kamu. Miss u.
Dari : ClaraUntuk : Lisa, Diana, Michelle, Vidje, Rosa-line, AgathaPesan : K-pop ‘ers till the end.....wookie milikku.
Dari : MichelleUntuk : Agatha, Clara, Diana, Vidje, Rosa-line, LisaPesan : Smoga persahabatan kita nggak putus.
Dari : JimmyUntuk : SonyaPesan : Kamu tetep cantik.
Dari : AgathaUntuk : Vidje, Rosanline, Diana, Alyssa, Michelle, ClaraPesan : Tambah kompak yo, jok tukaran.
Dari : Burger familyUntuk : Delapan BehhPesan : Jambu itu merah, melati itu hitam, burger family always crazy.
Dari : VaniaUntuk : Adik2 Sanclar (7 dan 8)Pesan : Teruskan prestasi kakak-kakak kelasmu....bangga nama Sanclar...kalau ketemu nyapa ya.
Dari : Vania dan MomoUntuk : C.N.CPesan : Be our best friends forever.
Dari : MomoUntuk : PoohPesan : Good luck buat selanjutnya, keep fighting.
Dari : Bu MariaUntuk : Siswa Kelas 7, 8, 9
Pesan : Asah dan kembangkan terus tal-enta yang datang dari Tuhan, agar menjadi berkat bagi kita semua.
Dari : Bu AgnesUntuk : Semua anak SanclarPesan : Tetap semangat, rajin belajar, untuk jadi terbaik.
Dari : Bu MarUntuk : Anak-anakku Kelas 7APesan : Doaku selalu menyertai perjuan-gan kalian dalam meraih mimpi. Jangan lupakan kebersamaan kita ya...
Dari : Bu AgnesUntuk : Anak-anak Kelas 8BPesan : Rajin belajar, kompak selalu, untuk jadi yang terbaik.
Dari : Bu VeraUntuk : Anak2 Kelas 7, 8, 9Pesan : Cintai biologi, seperti kau mencin-tai dirimu sendiri.
Dari : XXXUntuk : NikodemusPesan : Kamu itu lucu
Dari : XXXXXXXUntuk : XXXXPesan : I love u so much
Dari : AdrianUntuk : Siapa sajaPesan : Coming soon...
Dari : AmadeaUntuk : VenusPesan : Semangat diet ya
Dari : Liam PayneUntuk : USK (Agatha, Vivi, Amel, Nadja, Tere, Faustina, Mary, Laurensia, Audrey)Pesan : Still be directioners...
Dari : Taylor SwiftUntuk : Laurensia dan TeresaPesan : Stay fearless...be swifties forever.
Dari : ViviUntuk : Liam PaynePesan : U mean everything to me
Dari : Niall HoranUntuk : Teresa AvilaPesan : I love u so much
Dari : James HoranUntuk : Teresa Avila, NadjaPesan : I love u so much
Dari : Zayn Malik (one direction)Untuk : Agatha, Amel, Faustina, Nadja,
Laurensia, Mary, Vivi, Audrey, TerePesan : Do not flip your hair, guys...
Dari : TereUntuk : Amel, Nadja, Agatha, Tina, Audrey, Lauren, Mary, ViviPesan : Best friend forever, love u...
Dari : AdelineUntuk : Anak2 Kelas 7BPesan : Semoga sukses, met ketemu di kelas baru
Dari : TereUntuk : AmelPesan : Jok gundam ae, mel...
Dari : LaurensiaUntuk : Agatha, Amel, Faustina, Nadja, Mary, Vivi, Audrey, TerePesan : Helllo USK, stay fearless, be directioners forever...
Dari : Liam PayneUntuk : Agatha, Vivi, AmelPesan : Being the way what you are enough...Thank u for support me until now...
Dari : AmadeaUntuk : PricilliaPesan : Jangan lupakan babe....babe foreber...
Dari : Zayn Javaad MalikUntuk : Laurensia, Faustina, MaryPesan : Thank u for being my best direc-tioners i have ever had...
Dari : XXUntuk : HanvinPesan : Cepat dewasa ya, dan jangan gangguin teman terus.
Dari : SomeoneUntuk : 7DPesan : Selalu semangat ya, jok jadi arek kamseupay, jujur dan nggak sombong.
Dari : Steffi ArdeliaUntuk : Anak2 7DPesan : Fighting, don’t stop study hard.
Dari : SteffiUntuk : Priscil dan MarcellaPesan : You are the best friend
Dari : Steffi & MPUntuk : Felicia BudiPesan : We love u....so much.
Dari : Miroku VerrotteUntuk : Ryu KinoshitaPesan : Baka! Damare! You are the best.
67 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
68 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our School
Dari : Ryu KinoshitaUntuk : Miroku VerrottePesan : Baka, Damare....Arigato for every-thing. You are my best friend.
Dari : XXXUntuk : Pak BxxxxxtPesan : Pak, jangan males2 nilainya ya, hehehe.
Dari : Mr XUntuk : WilsonPesan : Kau belum membayar utangmu...
Dari : AdityaUntuk : Laoshi VennyPesan : Jangan pelit kasih nilai ya..
Dari : AdityaUntuk : Pak BennyPesan : Tetap sehat Pak, dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dari : AdityaUntuk : Anak2 7CPesan : Maaf ya telah banyak menggang-gu, terutama Amel....
Dari : AdityaUntuk : Anak2 Kelas 7 dan 8Pesan : Selamat atas kenaikan kelas, Tuhan memberkati selalu.
Dari : SomeoneUntuk : StifanPesan : When u were playing basketball, i cannot stop looked at u.
Dari : SomeoneUntuk : ArthurPesan : I am your big fans..good luck in senior high school.
Dari : RichmanUntuk : MTPesan : Stay smile, ndut...
Dari : Jambu merahUntuk : Melati hitamPesan : I love u..terima aku ya.
Dari : Angelica VitaUntuk : KevinPesan : Jelles puoll aku.
Dari : Melita RPUntuk : Ign StifanPesan : Kamu unyu banget....
Dari : BelindaUntuk : KevinPesan : Jangan sama dia terus, aku jelles neh.
Dari : Mr XUntuk : Nancy si ototPesan : Tambah kuat aja
Dari : Anak2 Kelas 7 dan 8Untuk : Kakak2 Kelas 9Pesan : Sukses di tempat baru, jangan lupain kita ya...
Dari : SomeoneUntuk : Camilla Pesan : Miss u...
Dari : Kelas 8 dan Kelas 7Untuk : Kakak Kelas 9Pesan : Do not ever forget us...we will miss u..
Dari : BCP (8B)Untuk : WewePesan : Belajar yang lebih pinter ya..
Dari : Diana TeresaUntuk : William SPesan : Please, sampein maafku ke Tjen Tjen ya. Aku bener2 maaf puollll.
Dari : Arek 8BUntuk : Tim basket cowokPesan : Congrats, menangterus...kalah jangan putus asa.....be Champion DBL pas SMA.
Dari : 7AUntuk : 7APesan : We miss our friendship in 7a...miss u all, hope our friendship never end.
Dari : Mr 22Untuk : AlienaPesan : I am sorry, i had made mistake for u.
Dari : Mr XUntuk : Nancy 8APesan : Aq fans beratmu, you are perfect.
Dari : Christian OwenUntuk : Sally KurniawanPesan : Jangan suka galau ya, alway stay cool and do not give up about love.
Dari : Cowok 9CUntuk : Zita Pesan : Aku suka sekali lihat kamu free throw, keren banget...
Dari : All Sanclar Untuk : DBL Jr 2012Pesan : Keep trying to be a champion, make all happy.
Dari : Gondo
Untuk : Jesika AltheaPesan : Meski aku sering ngejek kamu, jujur sebenernya aku itu..ssssssyyyggg
Dari : VertoUntuk : JacklynPesan : Sudah lama ingin kukatakan....
Dari : Your Secret Admirer (9C)Untuk : Vita 8APesan : Maukah kamu.....
Dari : Seven HeavenUntuk : All SanclarPesan : Thanks, dah diberi kesempatan menghibur selama 3 tahun.
Dari : Fantastic 4Untuk : Kelas 9Pesan : The best thing that have happened to us...meeting u.
Dari : AngelUntuk : TinongPesan : Eh, cepet kurus ya....janjimu kutunggu di SMA.
Dari : Caroline, Nadia, Calvencya, Kristian, Richard (9C)Untuk : All guruPesan : Terima kasih atas bimbingannya selama ini. Semoga makin sabar, tambah gokil, tambah garang menghadapi adik-adik kelas.
Dari : Felicia GiovanniUntuk : TinongPesan : Jangan tambah beratmu ya...
Dari : ButetUntuk : Mama Oline, ponakan Nadia/MemetPesan : @Nadia, kok pipimu makin kontraksi...@mama oline, ayo, kalahkan angelina jolie.
Dari : Persatuan Koloke seduniaUntuk : Nadia, Feli, Emak, Tinong, Icak 9CPesan : Hidup ini bagaikan koloke, mera-sakan asam manisnya hidup.
Dari : Bu ErnyUntuk : Caroline, Kristian, Richard, Nadia, CalvenPesan : Best friends forever
Dari : IcakUntuk : Manyar CommunityPesan : Semoga tambah besar, grupnya abadi, dan jangan pasang foto aneh2.
Dari : Caroline dan TinonkUntuk : Nadia dan Angel ButetPesan : We love u dol...
68 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
69 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our SchoolDari : ButetUntuk : Yvinne, Shelly, Andrea, Tashya, Aulastine, Paulin, MelodyPesan : Makin imut, makin pinter, makin heboh aja. GBU.
Dari : RichardUntuk : Nadia, Butet, Caroline, TinongPesan : Smoga bisa ngomong ‘R’ tuk Butet, Caroline tambah sabar ya, Nadia tambah cantik deh dan Tinong tambah kaya.
Dari : CarolineUntuk : Diva DanicaPesan : Gud lak buat setahun ke depan.
Dari : The ButetzUntuk : Thesix man/mbak kentirPesan : One for all and all for one.
Dari : Ican herenzzbeudzzUntuk : My junior (cewek)Pesan : Gue tau loe keren, tapi kita bakal pisah, but do not worry, gue selalu ada di hati loe.
Dari : Secret AdmirerUntuk : Ko RichardPesan : Ko, wait for me.....mudah2 an koko makin, biar nyamai aku...
Dari : Toko kue crystalUntuk : KuntiPesan : Akang jangan kabur lagi, kutunggu di toko kue...
Dari : TeresaUntuk : AldiPesan : jok berpaling ke lain hati…
Dari : TereUntuk : AmelPesan : Kamu jelek, tapi aku sayang kamu. Gundam forever...
Dari : AmelUntuk : AgathaPesan : Aku sayang kamu, muahhh.
Dari : AmelUntuk : ViviPesan : Cepet gede yah...
Dari : Bu TutikUntuk : Kelas 7, 8, 9Pesan : Rajin belajar ya, lebih tekun, semoga sukses.
Dari : Bu TutikUntuk : Kelas 7CPesan : Raih cita2 setinggi langit ya
Dari : Pak Haryadi
Untuk : All SanclarPesan : Belajarlah dalam kehidupan dan jadilah yang terbaik.
Dari : Kak AtaUntuk : Santa Clara Choir Kelas 9Pesan : Keep singing, okey..
Dari : LLUntuk : Pak DickyPesan : Thx untuk semua informasi dan nasihat. GBU.
Dari : AmelUntuk : Mary VanessaPesan : Miss u....aha...aha..
Dari : AmelUntuk : TerePesan : Gundameus, love u...
Dari : Mr XUntuk : AmelPesan : Miss u...
Dari : Giselle Untuk : Niall HokonPesan : Bring 1D to Indonesia concert up all night.
Dari : ViviUntuk : AmelPesan : Gundamers, tetep usil, nakal yo...
Dari : Amel dan NadiaUntuk : Nadia dan AmelPesan : waduh...waduh...jleb, jleb, jleb.
Dari : NadjaUntuk : Kantin SanclarPesan : Makanannya jangan mahal2 ya Mbak.
Dari : MeUntuk : Michelle PPesan : Semoga main biolanya sama pianonya, makin ciamik...
Dari : SACUntuk : MP
Pesan : Semoga kawatnya bagus dua tahun lagi.
Dari : SomeoneUntuk : All SanclarPesan : Thx for everything for 3 years. I will always miss anda remember all memories in junior high school.
Dari : Fighting Untuk : Angelica, Rico, MelkiPesan : We gonna miss u, we will be friends forever. Take care..
Dari : Papa Sheline aka Zayn MalikUntuk : Bunda CatherinePesan : I love u bunda..
Dari : PenggemarmuUntuk : LupitaPesan : lup, lup, u.
Dari : Magda, Thea, Angel, Sheline, Stifan, Austin, Melki, Rico, Nico, Tinong.Untuk : Bunda CatherinePesan : Jangan cengeng, bekerja keraslah buat membiayai anak-anakmu.
Dari : FightingUntuk : Fighting Pesan : Keep fighting....hehehhee
Dari : FightingUntuk : Veronica SusantoPesan : Gordo...
Dari : TeresahhUntuk : Pak BennyPesan : Makasih ya Pak, dah ngajar den-gan baik..
Dari : ClaudiaUntuk : Jennifer, Sasa, NerissaPesan : You are sweet in my sweet...
Dari : NatashaUntuk : CNC, Lana, Joce, KarinPesan : Meski pisah sekolah, jok lupa, jaga pertemanan, sering kumpul2 ya...
Dari : Yeremia SUntuk : Helena AudreyPesan : Bakal kangen deh sama kamu
Dari : JesslynUntuk : Tere, Novi, Panci, Cindy, Nikita, Natasha, Inggrid, MomoPesan : Sori ya nek aku punya salah mbek kalian...
Dari : Your Secret AdmirerUntuk : Karin 7APesan : Miss u...
69 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
70 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Cover Story
Laporan : Edward H, Michella, Sally K,
Nancy, Daniel Edgar, Stevanus H
HARI itu, kami sepakati melakukan
pemotretan di Laguna dan Hallo
Surabaya. Hampir seharian, dari pagi
hingga sore pada 13 Maret 2012, tim foto
bekerja mengambil sejumlah gambar di beber-
apa lokasi. Sebelum menemukan kedua tempat
itu, kami harus ‘berjuang’ ke sana kemari.
Tak ketinggalan model yang sudah kami
kontak untuk bergabung. Ada Karin Saraswati
yang bakat dance, Christopher Enrico yang
mahir bola basket, Marvin Jesse yang super
pintar dengan banyak prestasi. Lalu, Bene-
dicta Avena dari tim basket putri, dan Stanley
Sebastian yang mempunyai bakat musik.
Tiba di hutan mangrove Laguna, kami
menelusuri spot foto yang layak. Tim foto
harus rela melalui jalanan berlumpur hingga
sepatu belepotan tanah. Namun, kami tetap
semangat dan hal itu menurut kami sangat
mengesankan.
Ketika kami menemukan spot foto yang
kami anggap layak dan cocok, kami langsung
melakukan pemotretan. Setelah pemotretan,
kami tidak sabar untuk ke rumah salah
satu anggota tim foto (Daniel Edgar) untuk
membersihkan diri dan membersihkan sepatu
kami yang penuh lumpur.
Istirahat sejenak, lantas kami beranjak ke
Apartemen Trillium. Bayangin kami akan lo-
kasi menakjubkan sirna. Ternyata apartemen
itu belum ‘apa-apa’. “Makanya, kalau cerita
lokasi jangan baca di koran,” ledek anggota
tim foto kepada Nancy.
Semua tertawa tapi kembali serius karena
harus mencari lokasi lain. Terpilihlah, Hotel
Majapahit yang direkomendasikan oleh salah
satu dari tim foto. “Ah,” kami semua kaget.
Ternyata, untuk melakukan pemotretan di
sana, kami harus membayar Rp 4,5juta atau
harus ada proposal resmi yang ditandatangani
sekolah.
Wah…wah….nggak jadi deh. Karena be-
berapa kesalahan spot tempat, hampir semua
anggota tim kesal. Apalagi, rasa capek mulai
menyergap, tambah kesal rasanya. Akhirnya,
ada ide untuk menuju Hallo Surabaya di
kawasan Bubutan, Surabaya. Di sana banyak
spot foto yang bagus. Kamipun mengambil
beberapa gambar di sini. (*)
Pembuatan cover (sampul) merupakan salah satu hal penting
dalam proses majalah kita, DIANTARA. Pilihan akan cover depan
sudah kami rencanakan. Tim foto mempertimbangkan dengan
matang, persiapannya, dan kami anggap ini yang terbaik.
Kaget Harus Bayar Rp 4,5 Juta
70 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
71 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Cover Story
Laporan : Jessica Claudia
SENYUM dingin dan tatapan mata
menyipit. Itulah Rico, sebutan untuk
Christopher Enrico dari Kelas 8A. Dia
dipilih karena masuk skuad basket Sanclar
di DBL Jr 2012. “Awalnya, saya menolak,
malu,” kata Rico yang kaget dirinya dipilih.
Hal sama dirasakan Karin Saraswati atau
Karin. Dia juga kaget dan sempat menolak
saat diberitahu Stevanus Hendranata atau
Evan, salah satu anggota tim foto.
Keduanya akhirnya luluh atas ajakan
Evan. Alasannya? “Terpaksa. Kasian Evan,”
jawab keduanya kompak. Kebetulan,
orangtua mereka malah mendukung. Bahkan,
teman-temannya mulai menggoda. “Ada
yang teriak-teriak nyorakin, ada yang ng-
godain,” tutur Rico cengengesan.
Gimana cerita saat hunting? Karin lang-
sung nyerocos. Menurutnya, yang paling
seru waktu kecemplung di hutan mangrove.
“Pulang dari sana, bersih-bersih di rumah
Daniel, tapi sepatunya Nancy aku isi air sam-
pai dia teriak-teriak gitu, mbanyol,” jelasnya
lantas tertawa.
Meskipun menemui berbagai halangan,
tim foto berhasil melaksanakan tugas dan
mereka sangat puas dengan hasilnya. Good
job, Guys! (*)
Di balik pembuatan cover DIANTARA, para model punya cerita tersendiri. Tidak hanya suka, duka pun mereka lewati bersama. Berikut kisah Rico dan Karin.
Luluh atas Ajakan Evan
71 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
72 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Insight
Laporan : Felicia Nadia, Felicia,
Regina NE, Regina NA, Axel,
Tyo, Radityo, Aditya Guncoro
PANGGUNG setinggi kurang
lebih 75 cm, bergelar karpet
merah. Di belakang sebuah
backdrop hitam bertuliskan ‘Spar-
kling Friendship’ Gebyar Kreasi
dan Prestasi. Di depan panggung,
berjajar rapi gamelan yang siap
dimainkan.
Gamelan dan kemudian ku-
lintang memang membuka acara
unjuk kreasi seni yang digagas oleh
anak-anak dari Kelas 9. Dari pukul
07.00 WIB hingga 13.00 WIB,
acara di atas panggung didominasi
‘nyanyian’.
Ada nyanyi duet siswa dan
guru, dance, vocal group, band,
gitar tunggal dan tentu saja, sajian
fashion show. “Tema ini benar-
benar bahan baru, dan baru tahun
ini Santa Clara mengadakan gebyar
seni yang banyak nyanyinya,” kata
Bu Sisca Yovita, salah satu panitia.
Sedangkan pilihan tema Spar-
kling Friendship diambil untuk
menyesuaikan dengan tema Natal
dan Tahun Baru. Tema mengajak
untuk semakin memahami din-
amika persahabatan yang selama
ini hadir dan terbentuk di SMPK
Santa Clara.
Menurut Bu Sisca Yovita, persia-
pan unjuk kreasi seni yang diran-
cang siswa Kelas 9 itu, dimulai jauh
sebelum liburan akhir semester I
2011/2012. Latihan intensif berlaku
untuk pemain drama, vokal group
dan duet nyanyi.
Sedangkan dance dari Kelas 7,
8, dan 9, berlatih sendiri-sendiri.
Mereka ini tetap percaya diri walau
selama latihan tidak didampingi
pelatih. “Kami juga buat sendiri
koreografinya,” kata seorang siswa
yang ikut nge-dance.
Stevanus Diovan Arditosunu
bangga keinginannya menjadi vo-
kalis band terwujud bahkan tampil
dalam Gebyar Kreasi Seni 2012. Ia
dapat tampil bersama teman-teman
sepermainannya.
Secara fisik tak ada persiapan
khusus, hanya ia telah siap mental
di depan cermin agar penampilan-
nya tidak memalukan. “Biar nggak
nervous dan lebih percaya diri,”
kata Dito yang merasa terbantu
dengan bimbingan Pak Horison,
pembina ekstra band.
Gebyar Seni 2012 juga me-
nampilkan talenta baru di bidang
MC. Salah satunya, Laurensia
NW. Dirinya sempat kaget terpilih
menjadi pembawa acara. Soalnya,
sewaktu seleksi, Lauren merasa
tidak siap.
“Waktu itu, ada 2 ulangan,
seabrek tugas dan beberapa ke-
jadian yang benar-benar menguras
tenagaku. Benar-benar aku nggak
mempersiapkan diri untuk seleksi,”
tuturnya.
Setengah jam sebelum tampil
‘membawa acara’, perasaan Lauren
sungguh tidak dapat diekspresi-
kan dengan kata-kata. Tubuhnya
gemeteran. Syukurlah, rekannya,
Reimons Santoso mampu mengim-
bangi sehingga Lauren tidak
kehilangan ide. (*)
Unjuk kreasi seni bertajuk ‘Sparkling
Friendship’, 14 Januari 2012, walau ada
gangguan kecil seperti disk yang tak mau bunyi
ketika dance Kelas 9, dan harus mengganggu
pelajaran buat latihan, tapi acaranya tetap
meriah.
Gebyar Seni, Banyak Nyanyi
72 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
73 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Insight
NAMANYA Bing Bing. Ini stan atau kios di sisi kanan pang-
gung dekat dengan gambar art design. Stan ini menjual tas,
bola karet, bola bekel, gantungan kunci boneka, kartu VIP
mainan, kartu game monopoli dan pernik lainnya.
“Mau yang lain, ada gantungan HP, action figure, silakan pilih,”
kata si penjaga stan.
Bukan kali pertama ini, Bing Bing mengisi stan bazar yang mera-
maikan Gebyar Kreasi Seni 2012 di halaman SMPK Santa Clara.
Di stan makanan, terlihat sajian mi pangsit, pop corn, snack, dan
masih banyak lainnya. Harga paling mahal Rp 15.000. Ada stan
minuman seperti tong ji yang menjual jasmine tea, milk tea, ice tea,
choco tea.
Lalu, ada stan dari sekolah. Yang dipamerkan adalah mading seko-
lah, cerita-cerita menarik, serta beberapa buah komik pendek.
Meirawati Turi Hidayati yang menjaga stan popcorn menawar-
kan dagangannya dengan harga Rp 5.000. Perempuan yang tinggal
di Bratang Gede ini menjaga stan bersama temanya. Ukuran stand
sekitar1,5x1,5 meter.
Dia juga menjual jagung manis yang kecil Rp 4.000 dan jagung
manis besar Rp 7.000. “Maaf, tidak ada diskon,” katanya. (*)
Dari Bola Bekelhingga Popcorn
73 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
74 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Insight
Laporan :
Laurensia NW, Agatha Caroline, Mary
Vanessa
KAMU terpingkal-pingkal nonton
drama ‘Timun Mas’? Kalau ya, arti-
nya normal. Naskah yang awalnya
serius itu digubah menjadi kocak oleh Celine
Tasya. “Naskah ini pernah saya buat Kelas 7
untuk drama kamping pramuka,” tuturnya.
Kecakapannya menyusun dialog diperoleh
karena hobinya membaca novel. Salah satun-
ya novel Hunger Games. “Soalnya, ceritanya
nggak perfect, nggak ngayal, jadinya kayak
lebih real,” kilahnya.
Suka dukapun terjadi saat ia membuat nas-
kah. Sukanya, bangga ternyata bisa jadi juga.
Kalo dukanya, selain membuatnya membu-
tuhkan proses panjang, untuk menjadikan
drama konkret dari naskahnya juga banyak
tantangan.
Untuk mencari pemeran sulit karena ketika
itu sudah liburan sekolah. Tasya harus men-
girim SMS dan mengajak anak-anak yang
terpilih buat latihan.
“Wes gitu, waktunya sudah mepet, jadi
waktu latihannya ya cuma 2-3 mingguan,”
bebernya.
Untuk biaya drama tidak seberapa banyak.
Paling banyak untuk rekaman dan membuat
background. Sedangkan kostum pinjam dari
TK.
Di balik sukses dramanya, Tasya juga
dibantu oleh Citra, sang koreografer dan
juga para tokohnya yang super supergokil, di
antaranya : Tinong (Kristian), Austin, Bobbi
(Evan), Icak (Richard), Nadine, Mak (Caro-
line), Cilla, Jessica, Mega dan Gio. (*)
Siapa nggak kenal Celina Tasya, mantan wakil ketua OSIS ini. Selain bakat story telling , menjadi penyiar radio sekolah, diam-diam piawai membuat naskah drama.
Multitalented Girl
74 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
75 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Insight
Laporan : Beatrix, Cindy, Alicia M
PERSIAPAN seminggu cukup
membuahkan hasil. Pergantian tema
dari harajuku menjadi masquerade
sampai pergantian peserta, menjadi kendala
bagi Theresita (9B) dan Cynthia (9C) se-
laku penanggung jawab acara fashion show
sekaligus pelatih.
“Sulit ngatur anak-anak kelas 7 dan 8,
banyak yang masih malu-malu,” Cynthia.
Kendalanya bukan hanya itu saja.
Topeng yang menjadi keistimewaan tema
fashion show pada hari itu turut membuat
panitia bingung. “Gimana nih ce topeng-
nya..” “Ce belum nemu topengnya ini..”
Tibalah saatnya, satu per satu model-
model cantik dan ganteng melakukan
parade. Topeng siap dengan jas dan gaun,
mereka berjalan dengan anggun dan gagah.
Semuanya bisa serius dan blockingnya
sesuai yang diajarkan.
“Aku sing isin nek pas tampil kayak
orang gendeng gitu,” ucap Calvin Arandy
dari Kelas 9B, yang terkenal usil dan
selengekan selama latihan. “Lagian kan ini
tahun terakhir di SancClar, jadi harus bikin
bangga 9B dan Mam Erny dong, hahaha.”
Akhirnya, pengumuman tiba. Juri model-
ing, menjatuhkan pilihannya kepada pas-
angan Matthew Rajoso-Tri Paramitha CS
(9C) sebagai juara pertama, Calvin Arandy-
Maria Felicia (IX sebagai juara kedua, dan
Billy Gozali-Roseline (8) sebagai juara
ketiga. Penilaian berdasarkan keserasian,
ekspresi, blocking, dan busana.
Miss Sisca, yang menjadi juri sempat
menyayangkan adanya model yang tanpa
pasangan. Namun, ia bangga terhadap
Anita yang tetap bisa tampil penuh percaya
diri. So, untuk teman-teman yang belum
berhasil, ciayo ya.. Next year better! (*)
Berjalan dengan tangan di pinggang mungkin biasa. Berjalan dengan dagu terangkat juga biasa. Namun, apa yang terjadi jika berlenggak-lenggok dengan tangan di
pinggang dan dagu terangkat?
TopengBikin Bingung
75 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
76 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012
Our Teachers
Laporan : Alyssa Akane, Marvelia
SAMBIL mengumbar senyum, Pak
Benny mengelus-elus lampu bela-
jar hasil tukar kado. Lampu dengan
tutup warna kuning itu terus dilihat sambil
menebak-nebak siapa pemilik awalnya.
Di bagian lain, Pak Vincent langsung
memainkan alat musik yang diperolehnya. Ia
memukul dengan alat khusus yang disertakan
dalam kado itu.
Begitulah kehebohan Valentine ala guru
Sanclar, pada pukul 14.00 – 14.30 WIB di
Kelas IXB yang diikuti segenap guru, suster
serta beberapa pembina ekstrakurikuler.
Tukar kado, cerita tentang kehidupan cinta
kasih dan menyanyi lagu cinta itulah acara
Valentine guru tahun 2012. Sama seperti para
murid, tukar kado dengan harga minimal Rp
50.000 dan dibungkus koran.
Setelah tukar kado, para guru saling
bertukar cerita, baik manis maupun pahit
yang berhubungan dengan cinta kasih, sambil
membuka kado yang diperolehnya. Kesempa-
tan langka ini dimanfaatkan para guru untuk
mempererat hubungan kekeluargaan di antara
mereka.
Selain lebih meriah, jumlah kado juga
lebih banyak dan MC- nya lebih heboh. Miss
Sisca dan Pak Dodit mampu mengubah sua-
sana hingga cair, tanpa jarak. Semoga, makna
Valentine lebih mengentalkan hubungan para
guru di Sanclar. Selamat. (*)
Masih ingat nggak pada 13 Februari 2012, anak-anak Santa
Clara merayakan valentine bersama. Ternyata, diam-diam
ada valentine untuk guru yang gak kalah serunya.
Lebih Heboh,Kado Lebih Banyak
76 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012