dialog refleksi-fgd versi 2 hari

9
 Kegunaan dari Dialog Refleksi dalam We Can untuk melacak perubahan change maker Dialog Refleksi merupakan metode untuk memperkenalkan pemikiran kritis dan sebuah proses dalam menggambarkan pembelajaran kinerja kita yang dapat menjadi umpan balik bagi program. Ini merupakan proses akan pemikiran “kenapa” dibalik “apa” akan aksi kita. Ini juga merupakan pendekatan popular di beberapa disiplin ilmu/profesi (contoh; suster, pekerja social, konsuling, and mengajar). Dialog refleksi juga digunakan oleh We Can untuk melacak outcomes dan indicator tambahan di akhir catatan. Komponen kunci yang diukur oleh tools/alat ini, yaitu: a. Perubahan kesadaran akan KTP/VAW b. Perubah an pe rilaku aka n gen der d an KTP/V AW c. Penjangkauan komunitas/masyarakat Beberapa poin sebelum kita memulai sesi: Di dalam latiahan dialog refleksi, setiap sesi mempunyai tujuan yang spesifik. Pertanyaan yang akan ditanyakan dalam setiap sesi, dibuat berdasarkan tujuan tersebut. Jika kita jelas dan mengerti tujuan dari setiap sesi, menanyakan pertanyaan akan lebih mudah. Untuk itu, lihat dan pahami kotak “untuk fasilitator” secara seksama. Berikut ini ada beberapa list yang harus diperhatikan dan disiapkan oleh fasilitator dan notulensi: 1. Pastikan bahwa fa silitator da n notu lensi me ngambi l waktu u ntuk me mahami dan mengingat alat dialog refleksi secara seksama. Ini artinya anda harus mengetahui dengan baik urutan sesi dan pertanyaan. 2. Latihan dialog re fleksi ini memilki sebuah kisah/cerita yang p erlu diba ca oleh fasilitator dan notulensi. Harap fasilitaor melakukan latihan membaca kisah/cerita tersebut dengan suara lantang, setidaknya dua kali sebelum memulai sesi, hal ini akan memperlancar ketika anda membacanya, tidak gagap atau berhenti pada saat sesi dialog refleksi yang sebenarnya. Ini merupakan hal yang penting untuk mernjaga perhatian dari peserta. Jika anda membacanya terbata-bata atau berhenti, maka ini akan mengganngu konsentrasi dari peserta. 3. Diharapk an ketik a me mbaca kisah/cerita menggu nakan ‘perasaa n’, den gan je da diantara atau melakukan penekanan pada kata-kata/kalimat pada poin penting. 4. Harap pastikan bahwa semua materi yang dibutuhkan dalan dialog refleksi, seperti kisah Tama, meta plan, pulpen/pinsil, dsb, telah tersedia sebelum memulai sesi. 5. Notulensi harus memastikan bahwa mereka mempun yai format catatan. 6. Notilensi harus mempun yai seluru h nama peserta yang menjadi peserta d alam sesi-sesi dialog refleksi sebelumnya dan harus mencek/mendata nama-nama peserta tersebut sebelum sesi pengantar. Harap dilakukan tanpa menganggu proses pengantar. Dialog Relfeksi: 1. Fasilitator m enyamb ut kelom pok dan meminta setiap orang un tuk me mperken alkan diri- nama dan darimana, dsb (waktu 15 menit) 1

Upload: kampanye-we-can-indonesia

Post on 10-Jul-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 1/9

Kegunaan dari Dialog Refleksi dalam We Can untuk melacak perubahan change maker 

Dialog Refleksi merupakan metode untuk memperkenalkan pemikiran kritis dan sebuah prosesdalam menggambarkan pembelajaran kinerja kita yang dapat menjadi umpan balik bagiprogram. Ini merupakan proses akan pemikiran “kenapa” dibalik “apa” akan aksi kita. Ini jugamerupakan pendekatan popular di beberapa disiplin ilmu/profesi (contoh; suster, pekerja social,

konsuling, and mengajar). Dialog refleksi juga digunakan oleh We Can untuk melacak outcomesdan indicator tambahan di akhir catatan.

Komponen kunci yang diukur oleh tools/alat ini, yaitu:a. Perubahan kesadaran akan KTP/VAWb. Perubahan perilaku akan gender dan KTP/VAW

c. Penjangkauan komunitas/masyarakat

Beberapa poin sebelum kita memulai sesi:

Di dalam latiahan dialog refleksi, setiap sesi mempunyai tujuan yang spesifik.Pertanyaan yang akan ditanyakan dalam setiap sesi, dibuat berdasarkan tujuantersebut. Jika kita jelas dan mengerti tujuan dari setiap sesi, menanyakan pertanyaanakan lebih mudah. Untuk itu, lihat dan pahami kotak “untuk fasilitator” secara seksama.

Berikut ini ada beberapa list yang harus diperhatikan dan disiapkan oleh fasilitator dannotulensi:

1. Pastikan bahwa fasilitator dan notulensi mengambil waktu untuk memahami danmengingat alat dialog refleksi secara seksama. Ini artinya anda harusmengetahui dengan baik urutan sesi dan pertanyaan.

2. Latihan dialog refleksi ini memilki sebuah kisah/cerita yang perlu dibaca oleh

fasilitator dan notulensi. Harap fasilitaor melakukan latihan membaca kisah/ceritatersebut dengan suara lantang, setidaknya dua kali sebelum memulai sesi, hal iniakan memperlancar ketika anda membacanya, tidak gagap atau berhenti padasaat sesi dialog refleksi yang sebenarnya. Ini merupakan hal yang penting untukmernjaga perhatian dari peserta. Jika anda membacanya terbata-bata atauberhenti, maka ini akan mengganngu konsentrasi dari peserta.

3. Diharapkan ketika membaca kisah/cerita menggunakan ‘perasaan’, dengan jedadiantara atau melakukan penekanan pada kata-kata/kalimat pada poin penting.

4. Harap pastikan bahwa semua materi yang dibutuhkan dalan dialog refleksi,seperti kisah Tama, meta plan, pulpen/pinsil, dsb, telah tersedia sebelummemulai sesi.

5. Notulensi harus memastikan bahwa mereka mempunyai format catatan.

6. Notilensi harus mempunyai seluruh nama peserta yang menjadi peserta dalamsesi-sesi dialog refleksi sebelumnya dan harus mencek/mendata nama-namapeserta tersebut sebelum sesi pengantar. Harap dilakukan tanpa mengangguproses pengantar.

Dialog Relfeksi:1. Fasilitator menyambut kelompok dan meminta setiap orang untuk memperkenalkan diri-

nama dan darimana, dsb (waktu 15 menit)

1

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 2/9

2. Ice Breaking “mengenal satu sama lain”

Metode minta semua orang untuk berdiri dan membentuk kelompok terdiri dari 5-6orang, Setiap kelompok membentuk lingkaran kecil dan setiap anggota kelompokmemperkenalkan sedikit mengenai dirinya sendiri (waktu 15 menit)

3. Fasilitator mengembalikan peserta ke dalam kelompok besar dan memberikanpenjelasan mengenai dialog refleksi, yaitu: (a) melakukan refleksi diri sendiri sebagaichange maker dan mensharekan pengalamannya sebagai change maker, (b) tidak ada

 jawaban salah maupun benar, dan (c) akan lebih bermakna jika semua orang turutberpatisipasi

Pertanyaan kunci dalam dialog refleksi:

Sesi I.

Bagi peserta menjadi 2 kelompok kecil. Dalam setiap kelompok, fasilitator memperkenalkansesi ini dengan menekankan “sebagai aspek penting dalam refleksi, akan sangat berguna jikasetiap orang memikirkan dalam-dalam tentang kenapa kita memilih untuk menjadi changemaker, apa yang menjadi motivasi kita. Jadi setiap orang dalam waktu 10 menit akanmemikirkan:

 Apa alasan anda memutuskan untuk menjadi change maker atau apa yang menjadi motivasi anda menjadi change maker? Bagi anda yang merasa lebih nyaman denganmenuliskannya, anda dapat melakukannya. Selanjutnya, setiap orang dapat mensharekan kepada yang lain.

Berikan waktu 10 menit untuk memikirkan pertanyaan tersebut, kemudian dilanjutkan denganberbagi pemikiran dari setiap orang.

Pemikiran yang dapat digunakan/membantu:Bagaimana saya mendaftar sebagai change maker? Atau apakah itu melalui change maker 

lain? Jika melalui kegiatan/event, ada apa dengan kegiatan/event tersebut? Apa yang terjadi di dalam kegiatan/event tersebut yang memotivasi saya? Apa yang menarik dari kegiatan/event tersebut? Apakah orang (narasumber, change maker testimonial, dsb) yang ada di dalam event tersebut? 

Waktu dari sesi ini adalah 45 menit, dilakukan dalam kelompok kecil

Sesi II.Peserta tetap ke dalam kelompok kecil. Fasilitator menjelaskan mengenai “Seperti yang kitaketahui, kampanye We Can adalah mengenai perubahan keyakinan social dan perilaku akanKTP. Fasilitator meminta para peserta menyebutkan :

1. Bentuk-bentuk kekerasan2. Penyebab terjadinya kekerasan3. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kekerasan

Setiap pertanyaan, fasilitator akan memberikan waktu 10 menit untuk peserta menjawab dankemudian fasilitator akan menulsikan jawaban tersebut di metaplan/kertas flip chart. Setelahsatu pertanyaan, fasilitator kemudian menanyakan peserta akan jawaban-jawaban yang ada diflip chart dan mendiskusikannya (waktu diskusi maksimal 10 menit/per pertanyaan).

2

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 3/9

Setelah sesi ini, fasilitator dapat melakukan sesi ‘energizer’ atau memberi semangat kembalipeserta untuk mengikuti sesi selanjutnya. Waktu 10-15 menit.

Sesi III.Setelah Energizer, fasilitator kemudian lanjut kepada pertanyaan berikutnya. Fasilitator akanmemberitahukan kepada peserta, “Sekarang kita coba dan memikirkan mengenai perubahan

yang kita rasakan dan kita alami sebagai hasil menjadi change maker dan hubungkan dengankampanye We Can, bagaimana masing-masing kita berubah dan dengan cara apa. Sepertiyang kita lakukan dalam sesi sebelumnya, mari kita ambil waktu untuk menjawab pertanyaandan kemudian mensharekan kepada yang lain. Pertanyaannya adalah “Apa saja perubahanyang kampanye We Can bawa, terutama mengenai kesadaran dan pemikiran kita akanperempuan dan laki-laki, serta KTP?” Tulisakan pertanyaan tersebut ke meta plan, sehingga semua orang bisa melihatnya. Fasilitator akan memberikan waktu 15 menit untuk memikirkan pertanyaan tersebut. Di dalam sesi ini,fasilitator dapat juga berbicara mengenai berbagai macam perubahan yang mereka alamikarena kampanye We Can.

Setelah 1 putaran sharing, fasilitator harus menanyakan satu persatu untuk mengidentifikasikanperubahan yang paling signifikan dalam diri mereka sendiri dan mengapa mereka menganggaphal ini menjadi paling penting/signifikan.

Waktu 1 jam, dilakukan dalam kelompok kecil

Sesi IV.Fasilitator kemudian menjelaskan, “setelah mengeksplor motivasi kita sebagai change maker,sekarang kita akan memikirkan lagi mengenai apa yang akan kita lakukan di komunitas ataumasyarakat di lingkungan kita, sebagai change maker. Sekarang kita pikirkan kembali “apayang sudah kita lakukan sejak kita menjadi change maker dan kemudian disharekan”. Berikanwaktu 10 menit.

Pertanyaan kunci:

- Apa yang telah saya lakukan sejak menjadi change maker?

- Apa saja pesan/informasi yang telah saya berikan kepada orang lain?

- Berapa banyak orang dan orang seperti apa yang telah saya jangkau dalam 1 tahunterakhir?

- Bagaimana saya menyebarkan pesan-pesan tersebut?

3

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 4/9

HANYA UNTUK FASILITATOR:Pertanyaan kunci sebagai berikut:

Apa yang change maker ketahui mengenai kampanye? Apa yang mereka ingatmengenai pesan kunci kampanye?

Apa isu dari kampanye tersebut? Apa pesan mengenai kekerasan terhadapperempuan yang anda ingat, setidaknya dari kampanye kits? Siapakan changemaker? Apa yang seharusnya dilakukan oleh change maker? 

Perubahan apa yang telah mereka alami (setelah pertemuan dialog refleksi pertama),baik sikap, perilaku, dan pandangan mereka mengenai gender dan kekerasanterhadap perempuan, dan seberapa besar perubahan itu terjadi karena kampanyeWe Can?

Catatan untuk membantu fasilitator (HANYA DIGUNAKAN JIKA anda merasa pesertatidak mengerti pertanyaan dan tidak berpatisipasi dengan baik):

Selama tiga bulan terakhir ini, apakah terlintas dipirkiran anda atau memikirkanpesan kampanye? Jika iya, pesan manakah yang terlintas atau anda pikirkan? Apayang membuat anda berfikir mengenai pesan atau isu ini?

Notulensi harus mencatat setiap pesan yang telah peserta gunakan dalan meta plan. Setelahsemua pesan sudah ditulis, tanyakan kepada setiap kelompok untuk memberikan peringkatakan pesan yang bagi mereka banyak digunakan/disampaikan. Fasilitator memberikan waktu10 menit.

Waktu 45 menit-1 jam. Dilakukan dalam kelompok kecil

Sesi V.“Persepsi, pandangan, dan pemikiran mengenai isu kekerasan terhadap perempuan”

UNTUK FASILITATOR:

Tujuan utama dari sesi ini adalah untuk mencari tahu pemahaman dan pandanganchange maker akan isu kekerasan terhadap perempuan, darimana merekamendapatkan pemahaman tersebut? Di dalam sesi ini juga untuk mengeksplor bagaimana change maker merelasikan isu kekerasan terhadap perempuan? Danapakah hanya karena kampanye We Can yang membantu change maker dalammerelasikan isu kekerasan terhadap perempuan atau ada sumber lainnya (seperti

media massa, program peningkatan kesadaran lainnya atau kampanye yang lain)atau keduanya? 

Fasilitator membagi peserta berpasang-pasangan dan memberikan instruksi sebagai berikut:“Bayangkan anda didatangi oleh kepala desa di desa anda untuk mempersiapkan 2-3 menitberbicara mengenai isu kekerasan terhadap perempuan kepada masyarakat. Informasi apayang anda masukan ke dalam pembicaraan tersebut? Harap diingat, anda hanya diberikanwaktu 2-3 menit untuk berbicara, jadi harus berbicara sesuai dengan batas waktu. Jika anda

4

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 5/9

ingin, anda dapat menuliskan apa yang akan anda bicarakan dan kemudian kita akan berbagikepada pasangan yang sudah disediakan.

Fasilitator memberikan waktu 20 menit untuk setiap pasangan mempersiapkan apa yang ingindibicarakan, kemudian minta pada setiap pasangan untuk berbagi apa yang mereka bicarakan.Ketika pasangan-pasangan tersebut berbagi apa yang telah mereka persiapkan, fasilitator 

harus menuliskan apa yang mereka katakan di meta plan. Notulensi harus mencatatat apa yangdikatakan oleh setiap pasangan.

Waktu yang dibutuhkan: 1 jam

Setelah seluruh pasangan sudah selesai berbicara, fasilitator akan membaca dengan suarakeras apa yang sudah dicatatnya di meta plan dan memberikan apresiasi kepada seluruhpeserta atas kerja yang dilakukan. Fasilitator kemudian meminta kelompok; “semua informasiyang didapat dari anda semua, termasuk membicarakan isu kekerasan terhadap perempuan,telah ditulis di meta plan ini, - bagaimana anda mengetahui hal ini semua?”

Catatan untuk membantu fasilitator (HANYA DIGUNAKAN JIKA anda merasabahwa peserta tidak mengeri pertanyaannya atau tidak berpatisipasi dengan baik):

- Darimana anda belajar mengenai isu kekerasan terhadap perempuan?- Darimana anda mendapatkan semua informasi mengenai isu kekerasanterhadap perempuan?”

Waktu yang dibutuhkan untuk diskusi: 30 menit

Sesi VI.

“Mengeksplorasi perubahan personal dan keberlanjutannya melalui cerita Tama”:

UNTUK FASILITATOR:

Tujuan dari sesi ini adalah untuk mengetahui:

• Pengalaman chage maker dalam perubahan personal sebagai hasil dariketerlibatannya di kampanye We Can?

• Apakah perubahan ini bertahan dan berkelanjutan? Mengapa?

• Apa yang dapat membantu change maker untuk terlibat lebih jauh akan isukekerasan terhadap perempuan di masa depan?

Cerita di bawah ini dirancang untuk membuat peserta memikirkan mengenaiperubahan persona mereka dan hubungannya/relasinya dengan pengalamanTama sebagai seorang change maker lain di cerita ini.

Fasilitator kemudian melanjutkan ke sesi berikutnya. Fasilitator kemudian menceritakan sebuahcerita, “Sekarang, saya mempunyai cerita yang akan saya bacakan kepada semuanya. Ini merupakan cerita dimana seseorang yang mirip dengan anda semua. Nama dia adalah Tama.Tolong dengarkan secara seksama cerita ini karena di akhir cerita, dia mempunyai pertanyaan

5

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 6/9

dimana kalian harus meresponnya. Tolong beritahu kepada saya jika ada dimana anda tidak mengerti bagian cerita tertentu atau tidak jelas. Saya akan membaca ulang. Bisakah kitamemulainya?”

Cerita Tama

Hello! Nama saya Tama. Saya akan berbagi cerita dengan anda karena saya pikir banyak dari anda yang mempunyai pengalaman yang serupa. Seperti halnya kalian, saya juga turut berpatisipasi dalam kampanye We Can. Inilah cerita saya

Facilitator harus berhenti disini dan melihat kembali ke kelompok jika semua orangmengerti apa yang dibicarakan.

Saya berasal dari desa dan usia saya sekarang 20 tahun dan seorang mahasiswa. Sayamempunyai kakak laki-laki dan 2 adik perempuan, sedangkan ayah saya bekerja di kantor pos.Ibu saya menangani masalah rumah tangga dan terkadang membantu ayah dan kakak sayabercocok tanam di tanah kecil yang kami punyai. Saya sedang menyelesaikan kuliah sayasehingga saya dapat bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Pendidikan dan kekhawatiran

akan adik saya menikah, merupakan sumber perhatian kedua orang tua saya. Terkadang, ayahsaya menjadi sangat tidak menyenangkan dan gelisah, terutama jika para tetangga atau keluarga besar mengingatkannya bahwa ia mempunyai 2 remaja perempuan yang masih di rumah. Terkadang dia memulai pertengkaran dengan ibu saya karena hal kecil dan berteriak kepada kami semua. Bahkan ayah saya juga menampar ibu saya, hal ini membuat saya sangat resah. Saya juga sudah bosan dengan nasihat kakak saya yang selalu mengatakan “laki-laki akan tetap menjadi laki-laki dan perempuan harus dapat belajar untuk menerimanya”.

Kehidupan kami tetap sama seperti dulu, sampai saya berpatisipasi dalam kampanye We Can.Ketika saya pulang kuliah dan melihat kumpulan orang, dimana mereka sedang melihat 

 pementasan theater yang menampilkan apa yang dilakukan oleh ayah saya ke ibu saya, yaitu ketika seorang suami melakukan kekerasan terhadap istrinya jika ia sedang marah. Saya

sangat terkejut – situasi yang sama ketika ayah pulang dalam keadaan mabuk dan mulai mengutuk dan berteriak kepada ibu dan adik perempuan saya. Saya terkesan bagaimanasituasi yang nyata terjadi dan kemudian saya memutuskan untuk tinggal dan mendengar apayang orang tersebut katakan. Mereka juga memperlihatkan saya poster, foto, dan buku cerita,seperti gambar seorang laki-laki mendorong seorang perempuan (seperti yang terkadang dilakukan oleh ayah saya) dan gambar seorang laki-laki bersiul kepada perempuan danmengeluarkan komentar. Ketika salah satu dari panitia menanyakan kepada kami para

 penonton, maka yang benar atau salah, saya menganggap ini merupakan pertanyaan yang aneh, karena anak laki-laki sering melakukannya sepanjang waktu dan saya menganggap hal itu tidak masalah, meski saya juga tidak menyukai jika ada laki-laki yang berbuat seperti itu kepada adik perempuan saya. Panitia tersebut mengatakan bahwa apa yang terjadi setiap hari,bukan berarti itu benar dan itu juga merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap

 perempuan.

Panitia tersebut berbicara mengenai perbedaan antara perempuan dan laki-laki, dimana perempuan harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan menikah dalam usia dini. Hal ini terjadi pada perempuan terutama anak perempuan, karena kita tidak menganggap merekaberharga. Gambar yang ditunjukan membuat kita untuk berfikir mengenai keluarga saya danadik perempuan saya – dimana adik saya bangun lebih pagi dari saya, mengambil air,memastikan sarapan sudah siap tepat waktu, dan baju saya sudah dicuci. Ayah saya

6

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 7/9

memberhentikan adik saya sekolah sekitar 2 tahun yang lalu karena masalah keuangan dan juga karena dia akan menikah dan meninggalkan rumah.

Panitia juga memberikan gambaran lain akan kekerasan terhadap perempuan dan bentuk diskriminasi. Hal ini pertamakalinya di diskusikan ke umum, laki-laki dan perempuan, dan ini 

 juga membuat saya malu ketika memikirkan ibu dan adik saya. Panitia juga menyebutkan

bahwa mereka mewakili kampanye We Can yang bekerja untuk penghapusan kekerasanterhadap perempuan. Betapa berat kata yang terdengar dan bagaimana mudah dansederhananya mereka menjelaskannya.

Ketika para panitia tersebut menanyakan berapa dan siapa dari kami yang ingin berkomitmendan berjanji untuk tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan, saya langsung mengangkat tangan saya dan mengambil komitmen tersebut. Saya merasa sangat senang ketika mengisi fomulir change maker – seseorang yang melakukan perubahan dan mendorong setidaknya 10 orang lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bagi kami yang menandatangani fomulir tersebut juga diberikan tas hitam dan set buku dan poster yang dapat membantu kami menjelaskan kepada orang lain apa yang kami sudah pahami. Saya membawa tas itu ke rumahdengan bangga dan memperlihatkan materi yang ada kepada kakak, ibu, dan adik-adik saya.

Mereka sangat geli dan mengatakan “tunggu sampai ayah melihat dan mendengar hal ini”. Tapi hal ini tidak membuat saya berhenti.

Saya menggunakan materi yang ada untuk menjelaskan kepada mereka bahwa kita tidak seharusnya memperlakukan perempuan dan laki-laki berbeda, karena ini juga merupakan salahsatu bentuk kekerasan. Perempuan dan laki-laki seharusnya mendapatkan akses dankesempatan pendidikan yang sama, kita tidak menikahkan anak perempuan dalam usia yang sangat muda, dan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk memastikan kekerasan terhadap

 perempuan tidak terjadi.

Sekarang, saya juga membantu adik-adik saya dalam urusan rumah, seperti saya mencuci sendiri baju saya. Kemarin saya juga bilang kepada teman saya, bahwa saya tidak akan

bergabung dengan mereka ketika menggoda seorang perempuan, bahwa itu salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan, merupakan hal yang salah, dan kita harus menghentikankebiasan buruk tersebut. Mereka terkejut mendengar hal itu dan saya tidak tahu apakahmereka sudah berubah tetapi mereka tidak melakukannya di depan saya,

Sudah berbulan-bulan sejak saya menerima tas tersebut, tetapi sampai sekarang saya tetapmenggunakan buku dan poster itu. Saya merasa senang dengan berbagi apa yang saya

 pelajari dan mengambil langkah kecil di dalam kehidupan saya yang membuat saya menjadi lebih baik sebagai anak dan kakak. Namun tak jarang juga saya menemukan orang yang menertawakan saya karena membantu adik saya mengangkat air atau mencuci baju sendiri.Sering kali saya berbicara dengan teman kampus saya mengenai menghargai perempuan danmemperlakukan mereka dengan setara, tak kadang juga mereka menyepelekan saya.

Terkadang saya merasa sendiri dan ingin menjadi orang yang dulu – orang yang tidak tahu mengenai kekerasan terhadap perempuan dan tidak pernah mencampuri urusan dan perilaku teman yang merendahkan perempuan. Tetapi saya tahu bahwa saya tidak boleh seperti itu daninilah mengapa saya membutuhkan bantuan anda. Fasilitator mengakhiri cerita dan menanyakan kepada peserta, “Bagaimana menurut anda ceritatadi?”, fasilitator akan memberikan waktu 5 menit untuk peserta dalam merspon pertanyaanyang diajukan dan kemudian berkata “Apakah anda ingat bahwa saya mengatakan bahwaTama mempunyai pertanyaan yang ditanyakan kepada anda? Ini adalah pertanyaannya:

7

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 8/9

 Pertanyaan pertama Tama adalah – setelah anda mendengar cerita saya, apakah andamenemukan persamaan di dalam kehidupan anda? Apakah anda juga merasakan pengalaman

 perubahan yang hampir sama setelah kampanye We Can diadakan di komunitas anda?  

Untuk membantu fasilitator (digunakan jika anda merasa bahwa kelompok atau

peserta tidak mengeri akan pertanyaan dan tidak berpatisipasi dengan baik):

• Menurut anda, apa yang dirasakan oleh Tama ketika ia melihat pementasantheater dan mendengar apa yang dijelaskan oleh panitia tersebut?

• Apakah ada persamaan antara apa yang terjadi oleh Tama setelah dia melihatdan berpatisipasi dalam kegiatan Kampanye We Can dan anda, setelah andaberpatisipasi/melihat kampanye We Can untuk penghapusan kekerasanterhadap perempuan?

Pertanyaan kedua Tama adalah – saya terus berbicara kepada tetangga dan teman sayadengan menggunakan buku dan gambar-gambar, bahkan setelah berbulan-bulan program

tersebut sudah selesai. Meskipun mereka tertawa, terutama laki-laki, saya tetap tidak berhasilmenghentikan kebiasan teman-teman saya untuk tidak menggoda perempuan. Namun hal iniyang membuat saya tetap termotivasi untuk tetap terus meneruskan apa yang telah sayapelajari dari kampanye We Can. Apakah ini juga terjadi pada anda? Apa yang membuat andatetap termotivasi?  

Untuk membantu fasilitator (digunakan jika anda merasa kelompok/peserta tidakmemahami pertanyaan dan tidak berpatisipasi dengan baik):

• Meskipun program kampanye We Can tidak dilakukan di desanya, kenapa Tamatetap terus berbagi apa yang dia pelajari dan dengar akan Kampanye We Cankepada orang terdekatnya atau orang lain? Apakah anda melakukan hal yang

• sama? Kenapa?

Pertanyaan ketiga Tama adalah- “Menurut anda, apa yang harus saya lakukan supaya sayatidak merasa terdemotivasi atau tidak mempunyai motivasi, serta tidak berhenti atau tetap terusmelakukan perubahan di diri sendiri dan orang lain?”

Waktu: 2 jam

Fasilitator mengembalikan peserta ke kelompok besar, berikan terimakasih danmerangkun keseluruhan sesi.

8

5/10/2018 Dialog Refleksi-FGD Versi 2 Hari - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dialog-refleksi-fgd-versi-2-hari 9/9

LAMPIRAN

Beberapa Bentuk Energizers yang dapat digunakan:

1. Persiapkan meta plan yang bertuliskan 5 nama hewan. Kemudian berikan meta plan

tersebut secara acak kepada seluruh peserta. Setiap peserta harus mencari kelompokhewan yang sama dengan menirukan suara hewan tersebut. Tidak boleh menyebutkannama hewan tersebut.

2. Minta peserta untuk membentuk lingkaran dan jelaskan bahwa anda akan memberikanmasing-masing peserta kesempatan untuk belajar hal yang baru mengenai satu samalain. Satu orang peserta diberikan bola dan diminta untuk mensharekan keahlian specialmengenai dirinya yang tidak diketahui oleh seluruh peserta yang lain. Kemudian bolatersebut dilemparkan kepada peserta lainnya, dan terus sampai semua peserta telahberbicara.

3. Minta semua peserta untuk berdiri dalam kelompok. Setiap anggota harus tukar tempatberdasarkan criteria yang disebutkan oleh fasilitator. Misal: yang memakai baju hitam,semua yang namanya dimulai dari huruf A, yang mempunyai rambut panjang, dsb.

4. Bentuk 2 kelompok. Kelompok pertama menunggu di luar ruangan atau di tempat yangmereka tidak dapat dengar apa yang akan dibicarakan dengan kelompok dua. Fasilitator meminta kelompok dua untuk mengimitasikan suatu gerakan (misal memandikan sapiatau kegiatan lain) tanpa mengeluarkan suara. Kemudian kelompok pertama harusmengobservasi dan memutuskan apa yang dilakukan oleh kelompok dua.

9