paparan fgd kemenko

37
Percepatan Sinkronisasi dan Integrasi Kebijakan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Strategis dalam RPJMN 2015-2019 melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Jakarta, 07 September 2015 (Hotel Aryaduta)

Upload: muhammad-suko-adi-pratama

Post on 03-Feb-2016

100 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Mantapmmmm

TRANSCRIPT

Page 1: Paparan FGD Kemenko

Percepatan Sinkronisasi dan Integrasi Kebijakan Pembangunan

Infrastruktur dan Kawasan Strategis dalam RPJMN 2015-2019

melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Jakarta, 07 September 2015 (Hotel Aryaduta)

Page 2: Paparan FGD Kemenko

Kamis 3 September 2015 (Regional Sumatera) Waktu Acara Narasumber Moderator

09.00 – 09.15 Registrasi Panitia

09.15 – 09.30 Laporan Ketua Panitia Penyelenggaraan FGD Konflik

Pemanfaatan Ruang

Kepala Bidang Penataan Ruang, Kemenko

Perekonomian

09.30 –09.45 Sambutan sekaligus Pembukaan oleh Asdep Bidang

Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi,

Kemenko Perekonomian

Asisten Deputi Bidang Penataan Ruang dan

Kawasan Strategis Ekonomi, Kemenko

Perekonomian

Focus Group Discussion Sesi I

09.45 – 10.30 Pembicara I :

Terobosan Regulasi yang Diperlukan dalam Rangka

Percepatan Sinkronisasi dan Integrasi Proyek-proyek

Infrastruktur dan Kawasan Strategis dalam RPJMN 2015-

2019 dengan RTRW

Asisten Deputi Bidang Percepatan

Infrastruktur, Pengembangan

Wilayah, dan Industri, Sekretariat

Kabinet

Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian

10.30 – 12.30

Pembicara II :

Inventarisasi Proyek-proyek Infrastruktur dan Kawasan

Strategis RPJMN 2015-2019 yang Belum Terakomodir

dalam RTRW Provinsi

Kepala Bappeda Provinsi Nangro

Aceh Darussalam

Kepala Bappeda Provinsi Sumatera

Utara

Kepala Bappeda Provinsi Sumatera

Barat

Kepala Bappeda Provinsi Jambi

Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu

12.30 – 13.30 Ishoma

Focus Group Discussion Sesi II

13.30 – 15.30

Pembicara III :

Inventarisasi Proyek-proyek Infrastruktur dan Kawasan

Strategis RPJMN 2015-2019 yang Belum Terakomodir

dalam RTRW Provinsi

Kepala Bappeda Provinsi Riau Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan

Riau

Kepala Bappeda Provinsi Sumatera

Selatan

Kepala Bappeda Provinsi Bangka

Belitung

Kepala Bappeda Provinsi Lampung

15.30 – 16.00 Coffe Break

16.00 – 16.30 Diskusi Panel

Pembacaan Kesimpulan dan Penutup

Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian

Page 3: Paparan FGD Kemenko

Senin 7 September 2015 (Regional Bali-NT, Papua – Kep Maluku) Waktu Acara Narasumber Moderator

09.00 – 09.15 Registrasi Panitia

09.15 – 09.30 Laporan Ketua Panitia Penyelenggaraan FGD Konflik Pemanfaatan

Ruang

Kepala Bidang Penataan Ruang, Kemenko

Perekonomian

09.30 –09.45 Sambutan sekaligus Pembukaan oleh Asdep Bidang Penataan

Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, Kemenko Perekonomian

Asisten Deputi Bidang Penataan Ruang

dan Kawasan Strategis Ekonomi, Kemenko

Perekonomian

Focus Group Discussion Sesi I

09.45 – 10.30 Pembicara I :

Mekanisme dan Tata Cara Perubahan/Revisi RTRW untuk

Percepatan Sinkronisasi Proyek Infrastruktur dan Kawasan

Strategis RPJMN 2015-2019 dengan RTRW

Direktur Penataan Ruang Wilayah

Nasional , Kementerian Agraria

dan Tata Ruang

Dirjen Bangda , Kemendagri

Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian

10.30 – 12.00

Pembicara II :

Inventarisasi Proyek-proyek Infrastruktur dan Kawasan Strategis

RPJMN 2015-2019 yang Belum Terakomodir dalam RTRW Provinsi

Kepala Bappeda Provinsi Bali

Kepala Bappeda Provinsi Nusa

Tenggara Barat

Kepala Bappeda Provinsi Nusa

Tenggara Timur

12.00 – 13.00 Ishoma

Focus Group Discussion Sesi II

13.00 – 15.00

Pembicara III :

Inventarisasi Proyek-proyek Infrastruktur dan Kawasan Strategis

RPJMN 2015-2019 yang Belum Terakomodir dalam RTRW Provinsi

Kepala Bappeda Provinsi Maluku Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian Kepala Bappeda Provinsi Maluku

Utara

Kepala Bappeda Provinsi Papua

Kepala Bappeda Provinsi Papua

Barat

15.00 – 15.30 Coffe Break

15.30 – 16.00 Diskusi Panel

Pembacaan Kesimpulan dan Penutup

Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian

Page 4: Paparan FGD Kemenko

Selasa 8 September 2015 (Regional Kalimantan dan Sulawesi) Waktu Acara Narasumber Moderator

09.00 – 09.15 Registrasi Panitia

09.15 – 09.30 Laporan Ketua Panitia Penyelenggaraan FGD Konflik Pemanfaatan

Ruang

Kepala Bidang Penataan Ruang, Kemenko

Perekonomian

09.30 –09.45 Sambutan sekaligus Pembukaan oleh Asdep Bidang Penataan Ruang

dan Kawasan Strategis Ekonomi, Kemenko Perekonomian

Asisten Deputi Bidang Penataan Ruang dan

Kawasan Strategis Ekonomi, Kemenko

Perekonomian

Focus Group Discussion

09.45 – 10.30 Pembicara I :

Percepatan Sinkronisasi Kebijakan Pembangunan Infrastruktur dan

Kawasan STrategis dalam RPJMN 2015-2019 dengan RTRW

Direktur Pengembangan Wilayah,

Bappenas

Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian

10.30 – 12.30

Pembicara II :

Inventarisasi Proyek-proyek Inventarisasi Proyek-proyek

Infrastruktur dan Kawasan Strategis RPJMN 2015-2019 yang Belum

Terakomodir dalam RTRW Provinsi

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Utara

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan

Timur

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan

Tengah

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan

Selatan

Kepala Bidang Penataan Ruang,

Kemenko Perekonomian

10.30 – 12.30

Pembicara II I:

Inventarisasi Proyek-proyek Inventarisasi Proyek-proyek

Infrastruktur dan Kawasan Strategis RPJMN 2015-2019 yang Belum

Terakomodir dalam RTRW Provinsi

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara

Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Barat

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi

Tenggara

Page 5: Paparan FGD Kemenko

Latar Belakang

1. Surat Seskab No. B 432/Seskab VIII/2015 tgl 24 Agusutus 2015 tentang “Percepatan Pembangunan

Proyek Infrastruktur Strategis dan Kawasan Strategis (RPJMN 2015-2019) dan Permasalahan Tata

Ruang

2. Adanya indikasi beberapa proyek infrastruktur dan kawasan strategis dalam RPJMN 2015-2019

yang belum Terakomodir dalam RTRW Provinsi maupun RTRW Kabupaten/Kota

3. Sesuai UU No. 26 Tahun 2007 bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik Nasional, Provinsi

maupun Kabupaten/Kota harus menjadi pertimbangan awal dalam proses pembangunan

infrastruktur dan kawasan.

4. Proyek infrastruktur dan kawasan ekonomi yang belum terakomodir dalam RTRW Nasional, RTRW

Provinsi maupun Kabupaten/Kota berpotensi akan terhambat pembangunannya. Kondisi ini

mengakibatkan:

Terhambatnya capaian target pembangunan infrastruktur dan KS dalam RPJMN 2015-2019

Tidak terserapnya anggaran APBN/APBD untuk pembangunan infrastruktur

5. Peran RTRW Provinsi maupun RTRW Kabupaten/Kota dalam pembangunan menjadi sangat penting

sebagai dasar pertimbangan diterbitkannya Izin Penetapan Lokasi (IPL) oleh Gubernur atau

Bupati/Walikota

6. Banyaknya gugatan masyarakat (PTUN) terhadap Izin Penetapan Lokasi (IPL) yang diterbitkan oleh

Gubernur, Bupati/Walikota terkait pembangunan infrastruktur dan kawasan karena belum

terakomodir dalam RTRW.

Page 6: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 5

Surat Sekretaris Kabinet No. B-432/SESKAB/VIII/2015 tanggal 14 Agustus 2015 perihal Penyampaian Tindak Lanjut Rapat Pembahasan Percepatan Pembangunan Proyek Infrastruktur dan Penyelesaian Permasalahan Pemanfaatan Ruang

1. Infrastruktur yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP 2016 namun lokasinya belum ditetapkan agar segera ditetapkan guna kesesuaian dengan RTR KSN/ RTRWP / RTRW Kab-Kota

2. Investarisasi infrastruktur dalam RPJMN 2015-2019 skala nasional dan strategis untuk disesuaikan dengan peruntukan ruang dalam RTRWN.

3. Klarifikasi ke K/L terkait kesesuaian antara renja K/L 2016 dengan infrastruktur dalam RKP 2016 dan RTRW Provinsi/ Kabupaten/Kota

4. Supervisi terhadap Perda RTR Provinsi dan RTR Kab/Kota yang belum dilengkapi lampiran peta untuk melakukan penyesuaian lokasi proyek infrastruktur

5. Pengkajian kembali peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penataan ruang guna percepatan pembangunan infrastruktur.

Page 7: Paparan FGD Kemenko

MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN FGD

Maksud pelaksanaan FGD adalah untuk melakukan percepatan sinkronisasi dan integrasi kebijakan dan

program pembangunan infrastruktur prioritas dan kawasan strategis dalam RPJMN 2015-2019 melalui

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP).

07/09/2015 6

1. Melakukan inventarisasi proyek-proyek infrastruktur dan kawasan strategis dalam RPJMN 2015 – 2019 yang belum

terakomodir dalam RTRW Provinsi

2. Mengidentifikasi berbagai isu strategis dan hambatan implementasi RTRW Provinsi terkait dengan pembangunan

infrastruktur dan kawasan strategis RPJMN 2015 – 2019

3. Merumuskan kriteria proyek infrastruktur dan kawasan strategis RPJMN 2015-2019 yang diprioritaskan untuk

dipercepat pembangunannya

4. Merumuskan terobosan/deregulasi yang diperlukan dalam rangka percepatan sinkronisasi dan integrasi proyek-proyek

infrastruktur dan kawasan strategis yang belum Terakomodir dalam RTRW Provinsi

5. Merumuskan kriteria dan tata cara amandemen/revisi RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota agar dapat

mempercepat integrasi proyek-proyek infrastruktur dan kawasan strategis RPJMN 2015 – 2019 dengan RTRW

Maksud

Tujuan

Page 8: Paparan FGD Kemenko

RENCANA PEMBANGUNAN

RPJPNasional

RPJMN RPJMN

RPJPDaerah Provinsi

RPJMD

RPJPD Kab/Kota

RPJMD RPJMD

RENCANA SPASIAL

Nasional

Provinsi

Kabupaten/ Kota

RTRWN

RTR Kawasan Strategis Nasional

RTRW Provinsi

RTR Kawasan Strategis

RTRW Kab/Kota

RTR Kawasan Strategis Kab/Kota

Masih adanya Gap Rencana

Pembangunan vs Spatial Planning

RPJMD

RPJMN 2014-2019 : Program “NAWA CITA”

Evaluasi Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Kawasan Strategis RPJMN dalam Pelaksanaan RTRW

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

Perkotaan

Page 9: Paparan FGD Kemenko

RTRWN (PP No. 26 Tahun 2008)

RTR Pulau (Perpres)

1 : 1000.000

Perda RTRW Provinsi

Perda RTRW Kabupaten/Kota

1 : 500.000

Perpres RTR Kawasan

Strategis Nasional

Zoning Regulation (RDTR)

1 : 250.000

1 : 100.000

1 : 10.000

HIRARKHI DOKUMEN

PERENCANAAN

HIRARKHI RENCANA

TATA RUANG

RPJMN RPJP

1 : 50.000

1 : 250.000 1 : 50.000

1 : 5.000

NASIONAL

RKP/RKPD RENSTRA KEBIJAKAN

RPJMD RPJPD

PROVINSI

RPJMD RPJPD

KAB/KOTA

MUSRENBANG

UU No. 25/2004 SPPN UU No. 26/2007

Penataan Ruang

PROGRAM SEKTOR

Instrumen Pengendalian

Perpajakan, DBH, DAU, DAK

Insentif / Disinsentif

8

PENGEMBANGAN WILAYAH, RENCANA TATA RUANG DAN RENCANA PEMBANGUNAN LAINNYA

Page 10: Paparan FGD Kemenko

Jalan baru 2.650 Km Jalan tol 1.000 Km Pemeliharaan jalan 46.770 Km

Pembangunan 15 Bandara baru Pengadaan 20 Pesawat Perintis Pengembangan Bandara untuk

pelayanan Cargo Udara di 6 Lokasi

Pembangunan 24 Pelabuhan baru Pengadaan 26 Kapal Barang Perintis Pengadaan 2 Kapal Ternak Pengadaan 500 unit kapal Rakyat

Pembangunan Jalur KA 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan terdiri dari: KA Antar kota 2.159 km KA Perkotaan 1.099 km

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di

60 lokasi Pengadaan kapal penyeberangan (terutama

perintis) sebanyak 50 unit

Pembangunan BRT di 29 kota Pembangunan angkutan massal cepat di

kawasan perkotaan (6 Kota metropolitan, 17 Kota besar)

9

TARGET INFRASTRUKTUR YANG DIBANGUN 2015-2019

Page 11: Paparan FGD Kemenko

Pembangunan 49 Waduk Baru dan 33 PLTA

Pembangunan/Peningkatan jaringan irigasi 1 Juta Ha

Rehabilitasi 3 Juta Ha Jaringan Irigasi

Jangkauan Pitalebar/broadband di

100% kab/kota Indeks e-government mencapai

3,4 (skala 4,0) Pengmbangan e-pengadaan, e-

kesehatan, e-pendidikan, dan e-logistik

Pembangunan Rusanawa 5.257 Twinblok (515.711 rumah tangga)

Bantuan stimulan perumahan swadaya 5,5 Juta rumah tangga

Penanganan kawasan kumuh 37.407 Ha Fasilitasi kredit perumahan untuk MBR 2,5 Juta rumah

tangga

Pembangunan SPAM di perkotaan 21,4 juta sambungan rumah (268.680 liter/detik)

Pembangunan SPAM di perdesaan 11,1 juta sambungan rumah (22.647 desa)

Pembangunan sistem air limbah komunal di 227

kota/kab dan terpusat di 430 kota/kab Pembangunan IPLT untuk pengelolaan lumpur tinja

perkotaan di 409 kota/kab Pembangunan TPA sanitary landfill dan fasilitas 3R di

341 kota/kab dan fasilitas 3R terpusat & komunal di 294 kota/kab

Pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kawasan permukiman

10

INFRASTRUKTUR YANG DIBANGUN 2015-2019

Page 12: Paparan FGD Kemenko

11

WADUK KEUREUTO, RUKOH, TIRO, JAMBO AYE (NAD)

WADUK LOGUNG, JLANTAH, MATENGGENG (JATENG)

WADUK TELAGAWAJA, LAMBUK (BALI)

WADUK KARIAN, SINDANGHEULA (BANTEN)

WADUK BENER, KARANGTALUN (DIY)

WADUK CIAWI, SUKAMAHI, CIPANAS, LEUWIKERIS, SADAWARNA, SANTOSA, SUKAHURIP (JABAR)

WADUK SEMANTOK, WADUK BAGONG, WADUK LESTI, WADUK WONODADI (JATIM)

WADUK TAPIN (KALSEL)

ESTUARI SEI GONG, DOMPAK, BUSUNG (KEPRI)

WADUK SUKOHARJO, SEGALAMINDER, WAY SEKAMPUNG, SUKARAJA III (LAMPUNG)

WADUK BINTANG BANO, TANJU DAN MILA, MUJUR (NTB)

WADUK RAKNAMO, KOLHUA, ROTIKLOD, NAPUNGGETE (NTT)

WADUK LOMPATAN HARIMAU (RIAU) WADUK KARALOE,

PASELORENG, PAMUKULU, JENELATA, NIPA-NIPA (SULSEL)

WADUK LOLAK, KUWIL (SULUT)

WADUK SEPAKU SEMOI, MARANGKAYU, TERITIP (KALTIM)

WADUK LASONGI (SULTRA)

WADUK LAUSIMEME (SUMUT)

LOKASI PEMBANGUNAN 49 WADUK

Sumber: RPJMN 2015-2019

Page 13: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 12

TOL LAUT

Sumber: RPJMN 2015-2019

Page 14: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 13

RENCANA PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN 2015-2019

Sumber: RPJMN 2015-2019

Page 15: Paparan FGD Kemenko

14

RENCANA PENGEMBANGAN 15 BANDARA BARU DAN PENGEMBANGAN 9 BANDARA KARGO

Rencana Pembangunan 15 Bandara Baru

Pengembangan 9 Bandara Penyeberangan Kargo Udara

Sumber: RPJMN 2015-2019

Page 16: Paparan FGD Kemenko

REGULASI YANG MENGATUR KRITERIA DAN TATA CARA PERUBAHAN/REVISI RTRW (PP NO. 15 TAHUN 2010)

Pasal 88

Rekomendasi perlunya dilakukan perubahan/revisi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (Nasional, Provinsi,

Kabupaten/Kota) dilakukan apabila:

a. Terjadi perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah nasional, provinsi,

kabupaten/kota

b. Terdapat dinamika pembangunan yang menuntut perlunya dilakukan Peninjauan Kembali (PK) dan revisi

RTRW Nasional, RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota

Pasal 89

Revisi terhadap RTRW dilakukan berdasarkan prosedur penyusunan dan prosedur penetapan RTRW sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 25 s/d Pasal 38, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 53 s/d 58, Pasal 61, Pasal 62, Pasal 67 s/d Pasal 70, dan Pasal 75 s/d

Pasal 80

Catatan:

Terkunci lagi di Pasal 89

Tata Cara Perubahan/Revisi RTRW menurut PP No. 15 Tahun 2010 membutuhkan jangka waktu dan proses yang cukup

panjang (Hampir seperti menyusun Perda RTRW Baru)

Page 17: Paparan FGD Kemenko

REGULASI YANG MENGATUR KRITERIA DAN TATA CARA PERUBAHAN/REVISI RTRW (PP NO. 15 TAHUN 2010) LANJUTAN..

Pasal 90

1) Revisi Terhadap RTRW yang materi perubahannya tidak lebih dari 20%

penetapannya dapat dilakukan melalui perubahan peraturan perundang-undangan

tentang Rencana Tata Ruang

2) Jangka Waktu RTRW hasil Perubahan/Revisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berakhir s/d berakhirnya jangka waktu RTRW yang dimaksud

Pasal 91

Perubahan/Revisi terhadap RTRW dilakukan bukan untuk pemutihan terhadap

penyimpangan pelaksanaan pemanfaatan ruang

Page 18: Paparan FGD Kemenko

STATUS PENYUSUNAN PERDA RTRW PROVINSI NO PROVINSI

STATUS PENYUSUNAN

1 2 3 4 5 6 7

1 Aceh

2 Sumatera Utara

3 Sumatera Barat

4 Riau

5 Jambi

6 Sumatera Selatan

7 Bengkulu

8 Lampung

9 Kep. Bangka Belitung

10 Kep. Riau

11 Banten

12 DKI Jakarta

13 Jawa Barat

14 Jawa Tengah

15 DIY

16 Jawa Timur

17 Kalimantan Barat

18 Kalimantan Tengah

19 Kalimantan Selatan

20 Kalimantan Timur

21 Kalimantan Utara

22 Bali

23 Nusa Tenggara Barat

24 Nusa Tenggara Timur

NO PROVINSI STATUS PENYUSUNAN

1 2 3 4 5 6 7

25 Sulawesi Utara

26 Gorontalo

27 Sulawesi Tengah

28 Sulawesi Barat

29 Sulawesi Tenggara

30 Sulawesi Selatan

31 Maluku

32 Maluku Utara

33 Papua

34 Papua Barat

Keterangan 1. Belum Revisi 2. Sedang menyusun Raperda RTRW 3. Proses Pembahasan di BKPRN 4. Mendapatkan Persub Menteri PU 5. Pembahasan di DPRD 6. Evaluasi di Kemdagri 7. Perda

Catatan : • Status proses persetujuan kehutanan tidak disampaikan

pada laporan ini.

Perda No. 9/2009

Perda No. 4/2011

Perda No. 1/2011

Perda No. 5/2012

Perda No. 16/2009

Perda No. 3/2010

Perda No. 2/2010

Perda No. 6/2010

Perda No. 22/2010

Perda No. 1/2012

Perda No. 2/2011

Perda No. 1/2010

Perda No. 2/2012

Perda No. 13/2012

Perda No. 10/2013

Perda No. 16/2013

Perda No. 2/2013

Perda No. 2/2013

Perda No. 8/2013

Perda No. 19/2013

Perda No. 1/2014

Perda No. 2/2014

Perda No. 1/2014

Perda No. 23/2013

Perda No. 2/2014

Perda No. 10/2014

Page 19: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 18

Mapping “Inventarisasi Proyek Infrastruktur dan Kaw Strategis RPJMN 2015-2019

dengan RTRW Provinsi (Hasil Sementara FGD)”

34 Provinsi

Perda RTRW Provinsi (Usia Perda < 5 Tahun)

19 Propinsi: NAD, Sumbar, Jambi, Bengkulu,

Babel, Banten, DKI Jakarta, Jatim, Kalbar, NTT,

Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sukbar, Sultra, Kep

Maluku dan Papua

Perda RTRW Provinsi

sdh Masuk Periode

Peninjauan Kembali (PK)

7 Propinsi : Lampung, Jabar, Jateng, DI

Yogyakarta, Bali NTB dan Sulsel

Status Masih Ranperda

RTRW Provinsi

8 Propinsi : Sumut, Riau, Sumsel, Kepri,

Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara

Sumsel : Menunggu Rekomendasi

Ombudsman

Sebagian Proyek Infrastruktur

dan Kaw Strategis RPJMN

2015-2019 Belum

Terakomodir dalam RTRWP

Sebagian Proyek Infrastruktur

dan Kaw Strategis RPJMN

2015-2019 Belum

Terakomodir dalam RTRWP

Proyek Infrastruktur dan Kaw

Strategis RPJMN 2015-2019

sebagian besar sudah

Diakomodir dalam Ranperda

RTRWP

Status RTRW Provinsi RPJMN 2015-2019 ALTERNATIF TEROBOSAN

1. Perlu Diterbitkan Pedoman PK

Perda RTRW Provinsi dalam

Rangka Percepatan Integrasi

Proyek2 Infrastruktur dan Kaw

Strategis RPJMN (PP, Perpres

Permen)

2. Revisi Perpres RPJMN 2015-2019

dan RKP 2016

1. Upaya Percepatan Proses PK

Perda RTRW Provinsi dalam

Rangka Integrasi Proyek2

Infrastruktur dan Kaw Strategis

RPJMN 2015-2019

2. Revisi Perpres RPJMN 2015-2019

dan RKP 2016

1

2

3 Upaya Percepatan Penyelesaian Perda

RTRW Provinsi (Kaw Hutan):

1. PP No. 8 Tahun 2013 “Ketelitian

Peta RTR”

2. Inpres No. 8 Thn 2013

“Penyelesaian Perda RTRW”

3. SEB 3 Menteri No.

650/1393/SJ02/SE/M/2014

“Holding Zone”

Page 20: Paparan FGD Kemenko

PENYUSUNAN - Permendagri; - Permen PU; - Permen Kelautan dan Perikanan; - Dll

KONSULTASI

Substansi Teknis

INSTANSI PUSAT YANG MEMBIDANGI URUSAN

PENATAAN RUANG

Persetujuan Substansi

Teknis

RAPERDA YANG TELAH DISETUJUI DPRD DIAJUKAN OLEH

GUBERNUR

Surat Permintaan Evaluasi dari

Gubernur

EVALUASI Raperda RTRW

MENDAGRI

GUBERNUR Menetapkan Raperda menjadi Perda

Diselenggarakan

INSTANSI PUSAT YANG MEMBIDANGI URUSAN

PENATAAN RUANG

Dikoordinasikan oleh BKPRN

Dihasilkan

Dilakukan

Berkoordinasi dengan BKPRN

Koordinasi Menteri ATR – amanah UU No.26 Tahun 2007

Koordinasi Menteri Dalam Negeri – amanah UU No.32 Tahun 2004 – 15 hari kerja

Belum disusun dokumen RTRW

Proses penyusunan dokumen RTRW

Proses persetujuan substansi di BKPRN

Sudah mendapat persetujuan

substansi BKPRN

Pembahasan Raperda di DPRD

Proses Evaluasi Raperda RTRW

Sudah ditetapkan menjadi Perda

RTRW

Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN)

1 2 3 4 5 6 7

PROSES KONSULTASI DAN EVALUASI RAPERDA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PROVINSI melalui BKPRN

Permendagri No. 28 tahun 2008 tentang Mekanismme Penetapan Perda RTRW Provins dan Perda RTRW Kabupaten/Kota

Page 21: Paparan FGD Kemenko

Belum disusun dokumen

RTRW

Proses penyusunan

dokumen RTRW

Proses pembahasan untuk rekomendasi

Gubernur

Proses persetujuan substansi di BKPRN

Sudah mendapat persetujuan

substansi BKPRN

Pembahasan Raperda di DPRD

Proses Evaluasi Raperda RTRW

Sudah ditetapkan menjadi Perda RTRW

PENYUSUNAN

- Permendagri;

- Permen PU

- Permen Kelautan dan

Perikanan;

- Dll

KONSULTASI

Substansi

Teknis

Surat Permintaan Evaluasi dari

Bupati/ Walikota

EVALUASI

Raperda RTRWK/K

MENDAGRI

Bupati/Walikota

Mentepakan Raperda

menjadi Perda

Diselenggarakan

INSTANSI PUSAT YANG MEMBIDANGI URUSAN

PENATAAN RUANG

Atas Dasar Surat Rekomendasi

Dikoordinasi oleh BKPRN

Dihasilkan

Dilakukan

Dapat Melibatkan

INSTANSI PUSAT YANG MEMBIDANGI URUSAN

PENATAAN RUANG

Surat Reko-mendasi

GUBERNUR C.q. BKPRD Provinsi

Dihasilkan

GUBERNUR

Koordinasi Menteri ATR – amanah UU No.26 Tahun 2007

RAPERDA YANG TELAH DISETUJUI DPRD DIAJUKAN OLEH

BUPATI/WALIKOTA

Persetujuan Substansi

Teknis

Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN)

1 2 3 4 5 6 7 8

PROSES KONSULTASI DAN EVALUASI RAPERDA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN/KOTA melalui BKPRN

Permendagri No. 28 tahun 2008 tentang Mekanismme Penetapan Perda RTRW Provins dan Perda RTRW Kabupaten/Kota

Page 22: Paparan FGD Kemenko

Beberapa Proyek Infrastruktur

dan Kaw Strategis

(RPJMN 2015-2019) belum

Terakomodir dalam RTRW

Potensi Terhambatnya

Pembangunan Proyek

Infrastruktur Prioritas

RPJMN 2015 - 2019

Regulasi & Mekanisme yang

ada Belum Dapat Mempercepat

Proses Perubahan/

Revisi RTRW

(PP No. 15 Thn 2010)

Kondisi Awal Terobosan/Deregulasi

Proyek2 Infrastruktur Prioritas

dan Kaw Strategis dlm RPJMN

dapat Terakomodir dalam

RTRW

Percepatan Pembangunan

Proyek infrastruktur dan

Kawasan Strategis

RPJMN 2015 - 2019

Terobosan/Deregulasi dlm

Rangka Percepatan Sinkronisasi

dan Integrasi melalui Proses

Perubahan/Revisi RTRW

Kondisi Yang Diinginkan

Pemetaaan dan Inventarisasi Proyek2

infrastruktur dan Kaw Strategis RPJMN

2015-2019 yang belum Terakomodir dalam

RTRW

Menentukan kriteria Proyek2 Infrastruktur

dan Kawasan Strategis RPJMN yang

Dipriortiaskan untuk Percepatan

Pembangunan

Terobosan Regulasi dalam rangka

mengintegrasikan Proyek2 Infrastruktur dan

Kawasan Strategis RPJMN 2015-2019

dalam RTRW

Forum Koordinasi Stakehoders

Pemanfaatan Ruang: BKPRN, K/L Terkait ,

dan Pemerintah Daerah

DIPERLUKAN TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN DEREGULASI

Page 23: Paparan FGD Kemenko

Pembangunan Wilayah Pulau Papua sebagai

Percepatan pengembangan industri berbasis komoditas lokal yang bernilai tambah di sektor/subsektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan;

Percepatan pengembangan ekonomi kemaritiman melalui pengembangan industri perikanan dan pariwisata bahari;

Percepatan pengembangan pariwisata budaya dan alam melalui pengembangan potensi sosial budaya dan keanekaragaman hayati;

Percepatan pengembangan hilirisasi industri pertambangan, minyak, gas bumi, emas, perak dan tembaga;

Peningkatan kawasan konservasi dan daya dukung lingkungan untuk pembangunan rendah karbon;

Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat; serta

Pengembangan kawasan ekonomi inklusif dan berkelanjutan berbasis wilayah kampung masyarakat adat, melalui percepatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Papua yang mandiri, produktif, dan berkepribadian.

07/09/2015 22

TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH (PULAU PAPUA) DALAM RPJMN 2015-2019

Page 24: Paparan FGD Kemenko

Pembangunan Wilayah Kepulauan Maluku sebagai

Produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional

Percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim (kelautan) melalui pengembangan industri berbasis komoditas perikanan

Pengembangan industri pengolahan berbasis nikel dan tembaga

Pariwisata bahari

07/09/2015 23

TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH (KEP. MALUKU DAN KEP. NUSA TENGGARA) DALAM RPJMN 2015-2019

Pembangunan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara sebagai

Pintu gerbang pariwisata ekologis melalui pengembangan industri MICE

Penopang pangan nasional dengan percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritime (kelautan) melalui pengembangan industri perikanan, garam, dan rumput laut

Pengembangan industri berbasis peternakan sapi dan perkebunan jagung

Pengembangan industri mangan dan tembaga

Page 25: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 24

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KEK Sorong KEK Merauke

Kawasan Industri Kawasan Industri Teluk Bintuni

Kawasan Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis Adat

KPE Saereri KPE Mamta KPE Me pago

KPE La pago KPE Ha’anim

PKSN PKSN Jayapura PKSN Merauke PKSN Tanah Merah

Kota Baru Publik Sorong dan Jayapura

Lokpri Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota

Kawasan Misool dan sekitarnya (Papua Barat) Kawasan Manokwari dan sekitarnya (Papua Barat) Kawasan Arso dan sekitarnya (Papua) Kawasan Merauke dan sekitarnya (Papua)

PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN PAPUA DALAM RPJMN 2015-2019

Page 26: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 25

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KEK Morotai Rencana KEK di Prov. Maluku

Kawasan Industri Kawasan Industri Buli

Lokpri Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota

Daruba dan sekitarnya (Maluku Utara) Maba dan sekitarnya (Maluku Utara) Bula dan sekitarnya (Maluku)

PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN KEP. MALUKU, BALI, DAN KEP. NUSA TENGGARA DALAM RPJMN 2015-2019

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

KEK Mandalika Rencana KEK di NTT

Kawasan Perkotaan Metropolitan

Kawasan Perkotaan Metropolitan Sarbagita (Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Gianyar, Kab. Tabanan) Gumi Rinjani Raya (Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Timur, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Utara)

PKSN PKSN Atambua PKSN Kefamenanu

PKSN Kalabahi

Lokpri Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota

Praya dan sekitarnya Sumbawa Besar dan sekitarnya Raba dan sekitarnya

Labuan Bajo dan sekitarnya Ende dan sekitarnya Tabanan dan Sekitarnya

Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara

Kepulauan Maluku

Page 27: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 26

JALAN PERKERETAAPIAN BANDAR UDARA PELABUHAN

Pembangunan jalan

Okaba-Sanomere-Bade

Pembangunan KA

Sorong-Manokwari

Pengembangan Bandara

Sentani

Pengembangan

Pelabuhan Merauke

Pembangunan jalan

Merauke-Okaba_Buraka-

Wanam-Bian-Wogikel

Pembangunan Bandara Taria

Pengembangan

Pelabuhan Pomako

Pembangunan jalan

Timika – Potowaiburu –

Wagete - Nabire

Pengembangan Bandara

Domine Eduard Osok

Pengembangan

Pelabuhan Seget

Pembangunan jalan

Manokwati - Bintuni

Pengembangan Bandara

Bintuni

Pengembangan

Pelabuhan Kaimana

Pembangunan jalan Sorong – Pelabuhan Arar

BEBERAPA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI PULAU PAPUA DALAM RPJMN 2015-2019

Page 28: Paparan FGD Kemenko

07/09/2015 27

JALAN KETENAGALISTRIKAN BANDAR UDARA PELABUHAN

Pembangunan Jalan Trans

Maluku

PLTMG Mobile PP (Ambon) 70

MW

Perpanjangan Runway Bandara di

Tual

Pembangunan Pelabuhan Areate

Pembangunan Jalan Lingkar

Halmahera Bagian Selatan,

Tengah, dan Utara

PLTMG Mobile PP (Ternate)

30 MW

Pengembangan Bandara 1

Pattimura

Pelabuhan container di Passo

Pengembangan jaringan

transmisi dan distribusi

Pengembangan Bandara Pitu

Morotai

Pengembangan Pelabuhan Sofifi

Pengembangan Bandara Sultan

Babullah Ternate

Pengembangan Pelabuhan Tikong

BEBERAPA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI KEP. MALUKU, BALI DAN KEP NUSA TENGGARA DALAM RPJMN 2015-2019

JALAN KETENAGALISTRIKAN BANDAR UDARA PELABUHAN

Pembangunan Jalan Lintas

Selatan Sumbawa

PLTGU Lombok Peaker 150

MW

Pengembangan Bandara

Internasional Lombok

Pembangunan Faspel Laut

Pelabuhan Lombok

Pembangunan Jalan mendukung

KSN Rinjani

PLTGMG Bima 50 MW Pengembangan Bandara Sultan

Salahuddin Bima

Pengembangan Pelabuhan

Lembar

Pembangunan Jalan Lintas

Selatan Pulau Timor

Pembangunan PLT Energi Arus

Laut

Pengembangan Bandara Komodo Pembangunan Dermaga Kapal

Pesiar di Labuan Bajo

Pembangunan Jalan Antasari –

Seririt (Bali)

PLTU Bali Utara 130 MW Pembangunan Bandara Bali Utara Pelabuhan Pariwisata Tanah

Ampo, Bali

Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara

Kepulauan Maluku

Page 29: Paparan FGD Kemenko

RTR Infrastruktur Strategis

RTRWN

Infrastruktur Perhubungan

a. Pengembangan Terminal Multipurpose di area Reklamasi Ancol Timur b. Pengembangan Pelabuhan Pangandaran c. Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk mendukung pariwisata ke Pulau

Biawak d. Pembangunan Pelabuhan Wonogiri e. Pengembangan Pelabuhan Probolinggo f. Pembangunan Airstrip Pangandaran g. Pembangunan Bandara Internasional Kulon Progo h. Pembangunan Bandara Banten Selatan

RTR Pulau Jawa

Infrastruktur Jalan a. Pembangunan Jalan Rembang – Blora – Batas Jatim Infrastruktur Perhubungan

a. Pembangunan jalur KA antara Cangkring – Pelabuhan Cirebon b. Pembangunan monorail Bandung Raya c. Pembangunan airstrip Pangandaran d. Pengembangan Pelabuhan Pamanukan e. Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk mendukung pariwisata ke Pulau

Biawak f. Pembangunan Pelabuhan Pangandaran g. Pembangunan Pelabuhan Wonogiri h. Pembangunan Bandara Internasional Kulon Progo i. Pembangunan Jalur Gandara Lintas Selatan Jawa – Paron – Madiun – Mojokerto –

Wonokromo j. Pembangunan Monorail dan Tram Surabaya k. Pengembangan Pelabuhan Probolinggo l. Pembangunan Jalan Tanjung Lesung – Sumur (24 km)

Infrastruktur Energi a. Pipa Kepodang – TambakLorok 250 KM b. PLTU Jawa-4 1000 MW c. PLTU Jawa-8 1000 MW d. PLTU Jawa Tengah 2x950 MW e. PLTU Jawa-10 660 MW f. PLTGU Jawa-3 800 MW g. PLTGU Peaker Jawa Bali -2 500 MW h. PLTU Jawa-5 2000 MW i. PLTU Jawa-7 2x1000 MW

RTRW Provinsi Banten

Infrastruktur Jalan a. Pembangunan Jalan Tanjung Lesung – Sumur (24 km) b. Pembangunan Jalan penghubung Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung (Jalur Karet (6,5

km), Jalur Cipanon (0,42 km), jalur Panjang – Cipenyu (5,3 km)) Infrastruktur Perhubungan

a. Pembangunan sistem transit Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Serang

Infrastruktur Energi a. PLTU Banten 625 MW b. PLTP Rawa Dano 110 MW c. PLTU Lontar Exp 315 MW d. PLTGU Peaker Jawa – Bali 3 500 MW e. PLTU Jawa-5 2000 MW

07/09/2015 28

HASIL FGD REGIONAL PULAU JAWA

Infrastruktur Strategis pada RPJMN 2015-2019 yang Belum Terakomodir Surat Permintaan Evaluasi RTR Ke Kementerian ATR

Page 30: Paparan FGD Kemenko

Surat Menko Bidang Perekonomian No. S-163/M.EKON/07/2015 tentang Peninjauan Kembali dan Revisi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat ditinjau kembali dan direvisi 1 (satu) kali dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat ditinjau kembali dan direvisi lebih dari 1 kali dalam 5 tahun dalam hal: • Bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan • Perubahan batas territorial Negara/wil provinsi/kab/kota yang ditetapkan undang-undang • Pertimbangan perkembangan ekonomi yang ditetapkan perundang-undangan (Pasal 20 ayat 5 UU 26 thn 2007)

Page 31: Paparan FGD Kemenko

Pasal 23 ayat (4) Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun Penjelasan Pasal 23 ayat (4) Hasil peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah provinsi berisi rekomendasi tindak lanjut sebagai berikut: a. perlu dilakukan revisi karena adanya perubahan kebijakan dan strategi nasional yang mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah

provinsi dan/atau terjadi dinamika internal provinsi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi secara mendasar; atau b. tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahan kebijakan dan strategi nasional dan tidak terjadi dinamika internal provinsi

yang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi secara mendasar.

RTRW Provinsi

Pasal 26 ayat (5) Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun Penjelasan Pasal 26 ayat (5) Peninjauan kembali dan revisi dalam waktu kurang dari 5 (lima) tahun dilakukan apabila strategi pemanfaatan ruang dan struktur ruang

wilayah kabupaten yang bersangkutan menuntut adanya suatu perubahan yang mendasar sebagai akibat dari penjabaran Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan/atau rencana tata ruang wilayah provinsi dan dinamika pembangunan di wilayah kabupaten yang bersangkutan.

RTRW Kabupaten/Kota

RTRW ditinjau kembali 1 kali dalam 5thn atau > 1 kali jika terdapat kondisi tertentu

PENINJAUAN KEMBALI DAN REVISI RTRW (UU 26 TAHUN 2007)

Page 32: Paparan FGD Kemenko

31

TERIMA KASIH

Page 33: Paparan FGD Kemenko

Peraturan Pemerintah nomor 15 Tahun 2010 # Pasal 30 dan Pasal 31

• Dalam hal terdapat bagian kawasan hutan dalam wilayah provinsi yang belum memperoleh persetujuan peruntukan ruangnya mengacu pada ketentuan peruntukan kawasan hutan RTR sebelumnya.

• Bagian kawasan hutan dalam wilayah provinsi yang belum memperoleh persetujuan peruntukan ruangnya diintegrasikan ke dalam RTR yang akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penggunaan kawasan hutan berdasarkan RTR sebelumnya.

• Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penggunaan kawasan hutan diintegrasikan dalam perubahan rencana tata ruang wilayah.

INPRES nomor 8 Tahun 2013 (tentang Penyelesaian Penyusunan RTRW

Provinsi dan Kabupaten/ Kota)

Diktum 6b; Para Gubernur dan Bupati/Walikota menerapkan kawasan yang belum

ditetapkan peruntukan ruangnya (Holding Zone), dalam hal terdapat usulan perubahan

peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang belum mendapalkan persetujuan dari

Menteri Kehutanan.

HOLDING ZONE (DASAR HUKUM)

Page 34: Paparan FGD Kemenko

Ketentuan Teknis Inpres 8 Tahun 2013

SEB 3 Menteri No.650/1393/SJ; 02/SE/M/2014; 2/Menhut-VII/2013 tanggal 17 Maret 2014

Page 35: Paparan FGD Kemenko

Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang RTR

Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK),

penerapan pada:

o Pasal 77 ayat (8) huruf g “Zona B4 (industri) yang

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang kehutanan masih ditetapkan

sebagai HPK selanjutnya disebut HPK/B4.”

o Pasal 77 ayat (9), “Perubahan peruntukan dan

fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud

pada ayat (8) dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan”

Perpres No.62 Tahun 2011 tentang RTR MEBIDANGRO, penerapan pada:

o Pasal 76 ayat (4) huruf c “Zona B4 (industri) yang menurut penunjukkan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai HPT pada zona B7 yg selanjutnya disebut zona B7/B4 ....”

o Pasal 77 ayat (5), “Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”

B7/B4

HPK/B4

HOLDING ZONE (CONTOH PENERAPAN)

Page 36: Paparan FGD Kemenko
Page 37: Paparan FGD Kemenko