diagnosa keperawatan nanda dan intervensinya dalam 9 pola kebutuhan kesehatan dasar manusia

12
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DAN INTERVENSINYA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA 1. NYERI  a. Dx : Gangg uan rasa nya man nyeri be rhubungan d engan diste nsi abdome n.  Intervensi : - Observasi tanda-tanda vital - Kaji tingkat rasa nyeri - Atur posisi yang nyaman bagi klien - Beri kompres hangat pada daerah abdomen - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai indikasi.  b. Dx: Nyeri b.d spa sme otot , perge seran fragm en tulang  Intervensi : - Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri - Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring - Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan - Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi - Jelaskan prosedur sebelum memulai - Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif c.  Dx: Gangg uan rasa nya man ( nyeri ) b erhubung an dengan is kemik jaring an  Intervensi : - Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien. Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien. - Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan. - Ciptakan lingkungan yang tenang Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri. - Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien. - Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien. Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin. - Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka. Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan BWC sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman - Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien. d.  Dx : Nyeri b erhubunga n dengan  trauma jari ngan  Intervensi : Mandiri Hendr a Perma na, S.

Upload: medic-sign

Post on 09-Mar-2016

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 1/11

DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DAN INTERVENSINYA DALAM 9 POLA

KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA

1. NYERI

 a. Dx : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

 Intervensi :

- Observasi tanda-tanda vital

- Kaji tingkat rasa nyeri

- Atur posisi yang nyaman bagi klien

- Beri kompres hangat pada daerah abdomen

- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai indikasi.

 b. Dx: Nyeri b.d spasme otot , pergeseran fragmen tulang

 Intervensi :

- Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri

- Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring

- Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan

- Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi

- Jelaskan prosedur sebelum memulai

- Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif

c.  Dx: Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan

 Intervensi :

- Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.

Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.

-Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeriRasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi

ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan

tindakan.

- Ciptakan lingkungan yang tenang

Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri.

- Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.

Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan

pasien.

-Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk

relaksasi seoptimal mungkin.

- Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.

Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan BWC

sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman

- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.

Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.

d.  Dx : Nyeri berhubungan dengan  trauma jaringan Intervensi :

Mandiri

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 2/11

- Observasi dan catat keluhan lokasi beratnya (skala 0-10) dan efek yang ditimbulkan oleh

nyeri

Rasional : Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang

kemajuan atau perbaikan penyakit, terjadinyaa komplikasi dan keefektifan intervensi.

- Pantau tanda-tanda vital

Rasional : Peningkatan nyeri akan meningkatkan tanda-tanda vital- Ajarkan untuk menggunakan teknik relaksasi dan nafas dalam atau teknik distraksi seperti

mendengarkan musik atau membaca buku

Rasional : Membantu atau mengontrol mengalihkan rasa nyeri, memusatkan kembali

perhatian dan dapat meningkatkan koping

- Kolaborasi:Pemberian obat analgetik sesuai indikasi

Rasional : Menurunkan nyeri.

e.  Dx: gangguan rasa nyaman nyeri b/d tidak pantasnya kontaminitas jaringan akibat trauma

 pada jalan lahir Karen alat

 Intervensi :- Kaji tingkat nyeri

- Observasi TTV

- Lakukan teknik relaksasi distraksi

- Kolab antibiotic

- Rawat inkal atau kompres dengan anti septic

- Lakukan septic aseptic saat melakukan tindakan Rasionalisasi.

 f.  Dx: Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung (gaster).

 Intervensi :

-Catat adanya keluhan nyeri epigastrik (sensasi ulu hati seperti terbakar/ panas), perih

- Motivasi klien untuk tidak telat makan. Makan makanan ringan bila di antara waktu makan

perut terasa perih.

- Observasi ada keluhan lain yang menyertai seperti mual/ muntah, perut kembung.

- Observasi tanda vital

- beri obat-obatan sesuai program medis.

 g.  Dx: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya cedera.

 Intervensi :

- Kaji terhadap nyeri dengan skala 0 – 5.

Rasional : pasien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat cedera.- Bantu pasien dalam identifikasi faktor pencetus.

Rasional : nyeri dipengaruhi oleh; kecemasan, ketegangan, suhu, distensi kandung kemih

dan berbaring lama.

- Berikan tindakan kenyamanan.

Rasional : memberikan rasa nayaman dengan cara membantu mengontrol nyeri.

- Dorong pasien menggunakan tehnik relaksasi.

Rasional : memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol.

- Berikan obat antinyeri sesuai pesanan.

Rasional : untuk menghilangkan nyeri otot atau untuk menghilangkan kecemasan dan

meningkatkan istirahat.

h.  Dx: Nyeri yang berhubungan dengan kondisi pasca operasi

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 3/11

 Intervensi :

- Antisipasi kebutuhan terhadap obat nyeri dan atau metode tambahan penghilang nyeri.

- Perhatikan dokumentasikan, dan identifikasi keluhan nyeri pada sisi insisi; abdomen, wajah

meringis terhadap nyeri, penurunan mobilitas, perilaku distraksi/penghilang.

- Berikan obat nyeri sesuai pesanan dan evaluasi efektivitasnya.

-Berikan tindakan kenyamanan lain yang dapat membantu, seperti perubahan posisi atau

menyokong dengan bantal

i.  Dx: Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan insisi bedah sekunder terhadap

 amputasi

 Intervensi :

- Evaluasi nyeri : berasal dari sensasi panthom limb atau dari luka insisi.

- Bila terjadi nyeri panthom limb Beri analgesik ( kolaboratif ).

- Ajarkan klien memberikan tekanan lembut dengan menempatkan puntung pada handuk dan

menarik handuk dengan berlahan.

2. NUTRISI

a.  Dx: Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual 

 dan muntah.

 Intervensi :

- Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.

- Timbang berat badan klien.

- Kaji factor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.

- Lakukan pemerikasaan fisik abdomen (palpasi,perkusi,dan auskultasi).

- Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.

- Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien

b.  Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan (resiko) berhubungan dengan masukan

 nutrient yang tidak adekuat, Outcome yang diharapkan.

 Intervensi :

- Catat adanya keluhan mual/muntah, anoreksia

- Anjurkan klien untuk modifikasi diit (porsi sedikit demi sedikit tapi sering)

- Rencanakan pengaturan diit dengan libatkan klien dan ahli gizi (kebutuhan kalori, variasi

menu)

-Pantau intake nutrisi klien

- berikan obat-obatan bila ada indikasi sesuai program

c.  Dx: Nutrisi,kurang dari kebutuhan tubuh

 Intervensi :

- Identifikasi factor yang menimbulkan mual/muntah

- berikan makanan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering dan/atau makanan yang

menarik untuk pasien.

d.  Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status

 hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus.

 Intervensi :- Pertahankan tirah baring selama fase akut/pasca terapi

- Bantu perawatan kebersihan rongga mulut (oral hygiene).

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 4/11

- Berikan diet TKTP, sajikan dalam bentuk yang sesuai perkembangan kesehatan klien

(lunak, bubur kasar, nasi biasa)

- Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi (roborantia)

- Bila perlu, kolaborasi pemberian nutrisi parenteral.

e.  Dx: Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

 Intervensi :

- Observasi frekuensi peristaltic usus secara periodic

- Observasi respon klien terhadap pemasukan nutrisi peroral, nasogastrik tube maupun

parenteral

- Ciptakan lingkungan yang menyenangkan

- Bantu dan berikan motivasi dan dukungan kepada klien dalam upaya memenuhi kebutuhan

nutrisinya

- Kolaborasi dengan dokter atau ahli gizi :

Tentukan kebutuhan kalori diit perhari

Pemberian nutrisi parenteral

Pemberian obat-obatanEvaluasi hasil laboratorium atau radiologi

3. ELIMINASI

a.  Dx: Diare

 Intervensi :

- Bantu kebutuhan defekasi (bila tirah baring siapkan alat yang diperlukan dekat tempat tidur,

pasang tirai dan segera buang feses setelah defekasi).

- Tingkatkan/pertahankan asupan cairan per oral.

-Ajarkan tentang makanan-minuman yang dapat memperburuk/mencetus-kan diare.

- Observasi dan catat frekuensi defekasi, volume dan karakteristik feses.

- Observasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas dan

kelesuan.

- Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai program terapi (antibiotika, antikolinergik,

kortikosteroid).

b.  Dx: gangguan eliminasi BAB, konstipasi sampai dengan nyeri rektand atau penrema

 Intervensi :

- Anjurkan banyak minum dengan ambulasi dinikolab pemberian laksatip

Rasionalisasi :Banyak minum dapat mambantu melarutkan feses dengan ambulasi mengurangi kostipasi

Melancarkan pembentukan feses yang lembek 

c.  Dx: Gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan dengan gangguan persarafan pada

usus dan rectum.

 Intervensi :

- Auskultasi bising usus, catat lokasi dan karakteristiknya.

Rasional : bising usus mungkin tidak ada selama syok spinal.

- Observasi adanya distensi perut.

- Catat adanya keluhan mual dan ingin muntah, pasang NGT.

Rasional : pendarahan gantrointentinal dan lambung mungkin terjadi akibat trauma dan

stress.

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 5/11

- Berikan diet seimbang TKTP cair : meningkatkan konsistensi feces

- Berikan obat pencahar sesuai pesanan.

Rasional: merangsang kerja usus

d.  Dx: Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan drainase urin.

 Intervensi :

- Kaji system drainase urin dengan segera.

-Kaji keadekuatan keluaran urin dan patensi system drainase.

- Gunakan prosedur asepsis dan pembasuhan tangan ketika memberikan perawatan serta

tindakan.

- Pertahankan system drainase urin yang tertutup.

- Jika irigasi diperlukan dan diresepkan, lakukan tindakan ini secara hati-hati dengan

menggunakan larutan saline steril.

- Bantu pasien dalam mobilisasi

- Observasi warna, volume bau dan konsistensi urin.

- Kurangi trauma dan manipulasi kateter, system drainase serta uretra.

- Bersihkan kateter secara hati-hati.

- Pertahankan asupan cairan yang adekuat

e.  Dx: gangguan eliminasi BAK sampai dengan trauma akibat p’ saluran

 Intervensi :

- Observasi kandung kemih

- Anjurkan BAB teratur

- Berikan kompres hangat

- Lakukan kaperisasi

Rasionalisasi :

· Kandungan kemih menjaga kontraksi atau involusi uterus

· Urine tertahan mengakibatkan terjadinya infeksi

·Relaksasi spring ter urinenan

· Blass yang para mengakibatkan terganggunya kontraksi dengan akolasi uterus dimana

uterus tertekan oleh blass sehingga uterus terjepit dan mengakibatakan penanahan

 f.  Dx: Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan kelumpuhan syarat perkemihan.

 Intervensi :

- Kaji pola berkemih, dan catat produksi urine tiap jam.

Rasional : mengetahui fungsi ginjal

- Palpasi kemungkinan adanya distensi kandung kemih.

- Anjurkan pasien untuk minum 2000 cc/hari.

Rasional : membantu mempertahankan fungsi ginjal.

-Pasang dower kateter.

Rasional membantu proses pengeluaran urine

 g.  Dx: Konstipasi

 Intervensi :

- Observasi bising usus secara periodic

- Anjurkan untuk meningkatkan asupan cairan sedikitnya 2 liter perhari bila tidak ada kontra

indikasi

- Tingkatkan aktivitas secara teratur

- Untuk pemberian terapi yang sesuai, pemeriksaan penunjang yang diperlukan

- Kolaborasi tim dietis untuk pemberian diit seimbang dan tinggi serat

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 6/11

4. OKSIGENASI

a.  Dx : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelumpuhan otot diafragma

 Intervensi :

- Pertahankan jalan nafas; posisi kepala tanpa gerak.

Rasional : pasien dengan cedera cervicalis akan membutuhkan bantuan untuk mencegah

aspirasi/ mempertahankan jalan nafas.- Lakukan penghisapan lendir bila perlu, catat jumlah, jenis dan karakteristik sekret.

Rasional : jika batuk tidak efektif, penghisapan dibutuhkan untuk mengeluarkan sekret, dan

mengurangi resiko infeksi pernapasan.

- Kaji fungsi pernapasan.

Rasional : trauma pada C5-6 menyebabkan hilangnya fungsi pernapasan secara partial,

karena otot pernapasan mengalami kelumpuhan.

- Auskultasi suara napas.

Rasional : hipoventilasi biasanya terjadi atau menyebabkan akumulasi sekret yang berakibat

pneumonia.- Observasi warna kulit.

Rasional : menggambarkan adanya kegagalan pernapasan yang memerlukan tindakan

segera

- Kaji distensi perut dan spasme otot.

Rasional : kelainan penuh pada perut disebabkan karena kelumpuhan diafragma

- Anjurkan pasien untuk minum minimal 2000 cc/hari.

Rasional : membantu mengencerkan sekret, meningkatkan mobilisasi sekret sebagai

ekspektoran.

- Lakukan pengukuran kapasitas vital, volume tidal dan kekuatan pernapasan.

Rasional : menentukan fungsi otot-otot pernapasan. Pengkajian terus menerus untuk

mendeteksi adanya kegagalan pernapasan.

- Pantau analisa gas darah.

Rasional : untuk mengetahui adanya kelainan fungsi pertukaran gas sebagai contoh :

hiperventilasi PaO2 rendah dan PaCO2 meningkat.

- Berikan oksigen dengan cara yang tepat : metode dipilih sesuai dengan keadaan isufisiensi

pernapasan.

- Lakukan fisioterapi nafas.

Rasional : mencegah sekret tertahan

b.  Dx: Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lokasi imsisi Intervensi :

- Berikan preparat analgesic seperti yang diresepkan.

- Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien saat

batuk.

- Dorong penggunaan spirometer insentif jika terdapat indikasi

- Bantu dan dorong ambulasi dini.

- Bantu pasien untuk mengganti posisi dengan sering

c.  Dx: Penurunan curah jantung

 Intervensi :

-Observasi tanda-tanda vital, tingkat kesadaran pasien

- Pantau pengeluaran urine catat jumlah dan karakteristik urine

- Batasi aktivitas pasien melakukan hal-hal yang dapat menghindari kelelahan

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 7/11

- Pemberian terapi oksigen

- Pemberian obat diuretika, vasodilator, dihitalis, antikoagulan, pemberian cairan intravena

5. ISTIRAHAT/TIDUR

a.  Dx: Ketidak keseimbangan istirahat/tidur

 Intervensi :

- Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman

- Mengatur lingkungan yang adekuat

- Latihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot

- Minum hangat sebelum tidur

b.  Dx: Gangguan pola tidur

 Intervensi :

- Identifikasi fktor penyebab gangguan tidur dan cara mengatasinya

- Ciptakan lingkungan yang tenang kurangi kebisingan

- batasi asupan cairan pada malam hari dan anjurkan berkemih sebelum tidur.

- batasi waktu tidur siang.

6.   AKTIVITAS

a.  Dx: Takikardia sebagai respons terhadap aktivitas

 Intervensi :

- Evaluasi respons pasien terhadap aktivitas,catat laporan dispnea, peningkatan

kelemahan/kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktivitas.

- bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.

b.  Dx: Kelelahan umum ,penurunan kekuatan/ketahanan: mengalami keterbatasan aktivitas:

 depresi.

 Intervensi :

- tingkatkan tirah baring/duduk.berikan lingkungan tenang:batasi pegunjungan sesui

keperluan.

- ubah posisi dengan sering,berikan perawatan kulit yang baik.

c.  Dx : Kurang mampu merawat diri

 Intervensi :

- Pastikan makanan yang tidak disukai

- ciptakan lingkungan nyaman

- observasi kemampuan untuk berpartisipasi dalam setiap aktivitas keperawatan

- kekuatan dan daya tahan menurun

7.   PERSONAL HYGIENE

a.  Dx: Gatal – gatal 

 Intervensi :

- Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman

- Mengatur lingkungan yang adekuat

b.  Dx: Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

 Intervensi :

- Ganti popok anak jika basah.

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 8/11

- Bersihkan bokong perlahan sabun non alcohol.

- Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.

- Observasi bokong dan perineum dari infeksi.

- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi antipungi sesuai indikasi.

c.  Dx: Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder

 akibat kehilangan bagian tubuh.

 Intervensi :

Mandiri

- Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pikiran, perasaan,

pandangan dirinya.

Rasional : Membantu pasien untuk menyadari perasaannya yang tidak biasa

- Catat prilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada

perawatan.

Rasional : Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi tindak lanjut

dan terapi yang lebih ketat.- Pertahankan pendekatan positif selama aktivitas perawatan.

Rasional : Bantu pasien/orang terdekat untuk menerima perubahan tubuh dan merasakan

baik tentang diri sendiri.

8.   PSIKOSOSIAL

a.  Dx: Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan

 dengan berespon pada pikiran delusi dan halusinasi.

 Intervensi :

-Pertahankan agar lingkungan klien pada tingkat stimulaus yang rendah (penyinaran rendah,

sedikit orang, dekorasi yang sederhana dan tingakat kebisingan yang rendah)

- Ciptakan lingkungan psikososial :

- sikap perawat yang bersahabat, penuh perhatian, lembuh dan hangat)

- Bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama memanggil nama klien, jujur,

tepat janji, empati dan menghargai.

- Tunjukkan perwat yang bertanggung jawab.

- Observasi secara ketat perilaku klien (setiap 15 menit)

- Kembangkan orientasi kenyataan :

-Bantu kien untuk mengenal persepsinya

- Beri umpan balik tentang perilaku klien tanpa menyokong atau membantah kondoisinya

- Beri kesempatan untuk mengungkapkan persepsi dan daya orientasi

- Lindungi klien dan keluarga dari bahaya halusinasi :

- Kaji halusinasi klien

- Lakukan tindakan pengawasan ketat, upayakan tidak melakukan pengikatan.

- Tingkatkan peran serta keluarga pada tiap tahap perawatan dan jelaskan prinsip-prinsip

tindakan pada halusinasi.

- Berikan obat-obatan antipsikotik sesuai dengan program terapi (pantau keefektifan dan efek 

samping obat).

b.  Dx: Kurangnya interaksi sosial (isolasi sosial) berhubungan dengan sistem pendukung yang

 tidak adequat.

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 9/11

 Intervensi :

- Ciptakan lingkungan terapeutik :

- bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama memanggil nama klien, jujur ,

tepat janji, empati dan menghargai).

- tunjukkan perawat yang bertanggung jawab

- tingkatkan kontak klien dengan lingkungan sosial secara bertahap

- Perlihatkan penguatan positif pada klien.

- Temani klien untuk memperlihatkan dukungan selama aktivitas kelompok yang mungkin

merupakan hal yang sukar bagi klien.

- Orientasikan klien pada waktu, tempat dan orang.

- Berikan obat anti psikotik sesuai dengan program terapi.

c.  Dx: Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diet dan proses penyakit berhubungan

 dengan kurangnya informasi dan kesalahan interpretasi informasi .

 Intervensi :

- Gali pengetahuan klien tentang diet dan proses penyakit

-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet pasien

- Jelaskan tentang proses penyakit dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien

- Tanya pasein tentang hal yang telah dijelaskan petugas

d.  Dx: Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh sekunder terhadap

 amputasi

 Intervensi :

- Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh sekunder terhadap

amputasi

- Menggunakan pakaian.

-Berikan dukungan moral.

- Hadirkan orang yang pernah amputasi yang telah menerima diri

9.   CAIRAN DAN ELETROLIT

a.  Dx: Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

 output cairan yang berlebihan.

 Intervensi :

- Observasi tanda-tanda vital.

- Observasi tanda-tanda dehidrasi.

-Ukur infut dan output cairan (balanc ccairan).

- Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 –

2500 cc per hari.

- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan, pemeriksaan lab elektrolit.

- Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.

b.  Dx: Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan

 yang tidak cukup, pengeluaran cairan yang berlebihan (muntah/mual)

 Intervensi :

- Catat karakteristik muntah dan banyaknya pendaraha

-Kaji tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu)

- Monitor intake dan output cairan

- Tinggikan kepala selama minum obat

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 10/11

- Berikan cairan jenuh/lembut jika masukan dimulai lagi, hindari minuman yang berkafein

dan berkarbon

- Pertahankan tirah baring

- Kolaborasi dengan pemberian cairan sesuai indikasi

c.  Dx : Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lokasi imsisi operatif.

 Intervensi :

- Berikan preparat analgesic seperti yang diresepkan.

- Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien saat

batuk.

- Dorong penggunaan spirometer insentif jika terdapat indikasi

- Bantu dan dorong ambulasi dini.

- Bantu pasien untuk mengganti posisi dengan sering.

d.  Dx : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder

 akibat kehilangan bagian tubuh.

 Intervensi :

Mandiri

- Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pikiran, perasaan,

pandangan dirinya.

Rasional : Membantu pasien untuk menyadari perasaannya yang tidak biasa

- Catat prilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada

perawatan

Rasional : Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi tindak lanjut

dan terapi yang lebih ketat.

- Pertahankan pendekatan positif selama aktivitas perawatan

Rasional : Bantu pasien/orang terdekat untuk menerima perubahan tubuh dan merasakan

baik tentang diri sendiri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DAN INTERVENSINYA

DALAM 9 POLA

KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA

HendraPermana, S.Kep /2012

7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 11/11

Hendra Perana

!" N# "77$$"

PROGRAM PENDIDIKAN PRO%ESI NERS

STIKe# MUHAMMADIYAH &IAMIS

"$!"

HendraPermana, S.Kep /2012