Download - Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 1/11
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DAN INTERVENSINYA DALAM 9 POLA
KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA
1. NYERI
a. Dx : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
Intervensi :
- Observasi tanda-tanda vital
- Kaji tingkat rasa nyeri
- Atur posisi yang nyaman bagi klien
- Beri kompres hangat pada daerah abdomen
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai indikasi.
b. Dx: Nyeri b.d spasme otot , pergeseran fragmen tulang
Intervensi :
- Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri
- Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring
- Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan
- Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi
- Jelaskan prosedur sebelum memulai
- Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif
c. Dx: Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan
Intervensi :
- Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.
-Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeriRasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi
ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan
tindakan.
- Ciptakan lingkungan yang tenang
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri.
- Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.
-Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk
relaksasi seoptimal mungkin.
- Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan BWC
sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.
d. Dx : Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan Intervensi :
Mandiri
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 2/11
- Observasi dan catat keluhan lokasi beratnya (skala 0-10) dan efek yang ditimbulkan oleh
nyeri
Rasional : Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang
kemajuan atau perbaikan penyakit, terjadinyaa komplikasi dan keefektifan intervensi.
- Pantau tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan nyeri akan meningkatkan tanda-tanda vital- Ajarkan untuk menggunakan teknik relaksasi dan nafas dalam atau teknik distraksi seperti
mendengarkan musik atau membaca buku
Rasional : Membantu atau mengontrol mengalihkan rasa nyeri, memusatkan kembali
perhatian dan dapat meningkatkan koping
- Kolaborasi:Pemberian obat analgetik sesuai indikasi
Rasional : Menurunkan nyeri.
e. Dx: gangguan rasa nyaman nyeri b/d tidak pantasnya kontaminitas jaringan akibat trauma
pada jalan lahir Karen alat
Intervensi :- Kaji tingkat nyeri
- Observasi TTV
- Lakukan teknik relaksasi distraksi
- Kolab antibiotic
- Rawat inkal atau kompres dengan anti septic
- Lakukan septic aseptic saat melakukan tindakan Rasionalisasi.
f. Dx: Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung (gaster).
Intervensi :
-Catat adanya keluhan nyeri epigastrik (sensasi ulu hati seperti terbakar/ panas), perih
- Motivasi klien untuk tidak telat makan. Makan makanan ringan bila di antara waktu makan
perut terasa perih.
- Observasi ada keluhan lain yang menyertai seperti mual/ muntah, perut kembung.
- Observasi tanda vital
- beri obat-obatan sesuai program medis.
g. Dx: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya cedera.
Intervensi :
- Kaji terhadap nyeri dengan skala 0 – 5.
Rasional : pasien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat cedera.- Bantu pasien dalam identifikasi faktor pencetus.
Rasional : nyeri dipengaruhi oleh; kecemasan, ketegangan, suhu, distensi kandung kemih
dan berbaring lama.
- Berikan tindakan kenyamanan.
Rasional : memberikan rasa nayaman dengan cara membantu mengontrol nyeri.
- Dorong pasien menggunakan tehnik relaksasi.
Rasional : memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol.
- Berikan obat antinyeri sesuai pesanan.
Rasional : untuk menghilangkan nyeri otot atau untuk menghilangkan kecemasan dan
meningkatkan istirahat.
h. Dx: Nyeri yang berhubungan dengan kondisi pasca operasi
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 3/11
Intervensi :
- Antisipasi kebutuhan terhadap obat nyeri dan atau metode tambahan penghilang nyeri.
- Perhatikan dokumentasikan, dan identifikasi keluhan nyeri pada sisi insisi; abdomen, wajah
meringis terhadap nyeri, penurunan mobilitas, perilaku distraksi/penghilang.
- Berikan obat nyeri sesuai pesanan dan evaluasi efektivitasnya.
-Berikan tindakan kenyamanan lain yang dapat membantu, seperti perubahan posisi atau
menyokong dengan bantal
i. Dx: Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan insisi bedah sekunder terhadap
amputasi
Intervensi :
- Evaluasi nyeri : berasal dari sensasi panthom limb atau dari luka insisi.
- Bila terjadi nyeri panthom limb Beri analgesik ( kolaboratif ).
- Ajarkan klien memberikan tekanan lembut dengan menempatkan puntung pada handuk dan
menarik handuk dengan berlahan.
2. NUTRISI
a. Dx: Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual
dan muntah.
Intervensi :
- Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.
- Timbang berat badan klien.
- Kaji factor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.
- Lakukan pemerikasaan fisik abdomen (palpasi,perkusi,dan auskultasi).
- Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
- Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien
b. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan (resiko) berhubungan dengan masukan
nutrient yang tidak adekuat, Outcome yang diharapkan.
Intervensi :
- Catat adanya keluhan mual/muntah, anoreksia
- Anjurkan klien untuk modifikasi diit (porsi sedikit demi sedikit tapi sering)
- Rencanakan pengaturan diit dengan libatkan klien dan ahli gizi (kebutuhan kalori, variasi
menu)
-Pantau intake nutrisi klien
- berikan obat-obatan bila ada indikasi sesuai program
c. Dx: Nutrisi,kurang dari kebutuhan tubuh
Intervensi :
- Identifikasi factor yang menimbulkan mual/muntah
- berikan makanan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering dan/atau makanan yang
menarik untuk pasien.
d. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien, status
hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus.
Intervensi :- Pertahankan tirah baring selama fase akut/pasca terapi
- Bantu perawatan kebersihan rongga mulut (oral hygiene).
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 4/11
- Berikan diet TKTP, sajikan dalam bentuk yang sesuai perkembangan kesehatan klien
(lunak, bubur kasar, nasi biasa)
- Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi (roborantia)
- Bila perlu, kolaborasi pemberian nutrisi parenteral.
e. Dx: Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Intervensi :
- Observasi frekuensi peristaltic usus secara periodic
- Observasi respon klien terhadap pemasukan nutrisi peroral, nasogastrik tube maupun
parenteral
- Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
- Bantu dan berikan motivasi dan dukungan kepada klien dalam upaya memenuhi kebutuhan
nutrisinya
- Kolaborasi dengan dokter atau ahli gizi :
Tentukan kebutuhan kalori diit perhari
Pemberian nutrisi parenteral
Pemberian obat-obatanEvaluasi hasil laboratorium atau radiologi
3. ELIMINASI
a. Dx: Diare
Intervensi :
- Bantu kebutuhan defekasi (bila tirah baring siapkan alat yang diperlukan dekat tempat tidur,
pasang tirai dan segera buang feses setelah defekasi).
- Tingkatkan/pertahankan asupan cairan per oral.
-Ajarkan tentang makanan-minuman yang dapat memperburuk/mencetus-kan diare.
- Observasi dan catat frekuensi defekasi, volume dan karakteristik feses.
- Observasi demam, takikardia, letargi, leukositosis, penurunan protein serum, ansietas dan
kelesuan.
- Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai program terapi (antibiotika, antikolinergik,
kortikosteroid).
b. Dx: gangguan eliminasi BAB, konstipasi sampai dengan nyeri rektand atau penrema
Intervensi :
- Anjurkan banyak minum dengan ambulasi dinikolab pemberian laksatip
Rasionalisasi :Banyak minum dapat mambantu melarutkan feses dengan ambulasi mengurangi kostipasi
Melancarkan pembentukan feses yang lembek
c. Dx: Gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan dengan gangguan persarafan pada
usus dan rectum.
Intervensi :
- Auskultasi bising usus, catat lokasi dan karakteristiknya.
Rasional : bising usus mungkin tidak ada selama syok spinal.
- Observasi adanya distensi perut.
- Catat adanya keluhan mual dan ingin muntah, pasang NGT.
Rasional : pendarahan gantrointentinal dan lambung mungkin terjadi akibat trauma dan
stress.
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 5/11
- Berikan diet seimbang TKTP cair : meningkatkan konsistensi feces
- Berikan obat pencahar sesuai pesanan.
Rasional: merangsang kerja usus
d. Dx: Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan drainase urin.
Intervensi :
- Kaji system drainase urin dengan segera.
-Kaji keadekuatan keluaran urin dan patensi system drainase.
- Gunakan prosedur asepsis dan pembasuhan tangan ketika memberikan perawatan serta
tindakan.
- Pertahankan system drainase urin yang tertutup.
- Jika irigasi diperlukan dan diresepkan, lakukan tindakan ini secara hati-hati dengan
menggunakan larutan saline steril.
- Bantu pasien dalam mobilisasi
- Observasi warna, volume bau dan konsistensi urin.
- Kurangi trauma dan manipulasi kateter, system drainase serta uretra.
- Bersihkan kateter secara hati-hati.
- Pertahankan asupan cairan yang adekuat
e. Dx: gangguan eliminasi BAK sampai dengan trauma akibat p’ saluran
Intervensi :
- Observasi kandung kemih
- Anjurkan BAB teratur
- Berikan kompres hangat
- Lakukan kaperisasi
Rasionalisasi :
· Kandungan kemih menjaga kontraksi atau involusi uterus
· Urine tertahan mengakibatkan terjadinya infeksi
·Relaksasi spring ter urinenan
· Blass yang para mengakibatkan terganggunya kontraksi dengan akolasi uterus dimana
uterus tertekan oleh blass sehingga uterus terjepit dan mengakibatakan penanahan
f. Dx: Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan kelumpuhan syarat perkemihan.
Intervensi :
- Kaji pola berkemih, dan catat produksi urine tiap jam.
Rasional : mengetahui fungsi ginjal
- Palpasi kemungkinan adanya distensi kandung kemih.
- Anjurkan pasien untuk minum 2000 cc/hari.
Rasional : membantu mempertahankan fungsi ginjal.
-Pasang dower kateter.
Rasional membantu proses pengeluaran urine
g. Dx: Konstipasi
Intervensi :
- Observasi bising usus secara periodic
- Anjurkan untuk meningkatkan asupan cairan sedikitnya 2 liter perhari bila tidak ada kontra
indikasi
- Tingkatkan aktivitas secara teratur
- Untuk pemberian terapi yang sesuai, pemeriksaan penunjang yang diperlukan
- Kolaborasi tim dietis untuk pemberian diit seimbang dan tinggi serat
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 6/11
4. OKSIGENASI
a. Dx : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelumpuhan otot diafragma
Intervensi :
- Pertahankan jalan nafas; posisi kepala tanpa gerak.
Rasional : pasien dengan cedera cervicalis akan membutuhkan bantuan untuk mencegah
aspirasi/ mempertahankan jalan nafas.- Lakukan penghisapan lendir bila perlu, catat jumlah, jenis dan karakteristik sekret.
Rasional : jika batuk tidak efektif, penghisapan dibutuhkan untuk mengeluarkan sekret, dan
mengurangi resiko infeksi pernapasan.
- Kaji fungsi pernapasan.
Rasional : trauma pada C5-6 menyebabkan hilangnya fungsi pernapasan secara partial,
karena otot pernapasan mengalami kelumpuhan.
- Auskultasi suara napas.
Rasional : hipoventilasi biasanya terjadi atau menyebabkan akumulasi sekret yang berakibat
pneumonia.- Observasi warna kulit.
Rasional : menggambarkan adanya kegagalan pernapasan yang memerlukan tindakan
segera
- Kaji distensi perut dan spasme otot.
Rasional : kelainan penuh pada perut disebabkan karena kelumpuhan diafragma
- Anjurkan pasien untuk minum minimal 2000 cc/hari.
Rasional : membantu mengencerkan sekret, meningkatkan mobilisasi sekret sebagai
ekspektoran.
- Lakukan pengukuran kapasitas vital, volume tidal dan kekuatan pernapasan.
Rasional : menentukan fungsi otot-otot pernapasan. Pengkajian terus menerus untuk
mendeteksi adanya kegagalan pernapasan.
- Pantau analisa gas darah.
Rasional : untuk mengetahui adanya kelainan fungsi pertukaran gas sebagai contoh :
hiperventilasi PaO2 rendah dan PaCO2 meningkat.
- Berikan oksigen dengan cara yang tepat : metode dipilih sesuai dengan keadaan isufisiensi
pernapasan.
- Lakukan fisioterapi nafas.
Rasional : mencegah sekret tertahan
b. Dx: Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lokasi imsisi Intervensi :
- Berikan preparat analgesic seperti yang diresepkan.
- Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien saat
batuk.
- Dorong penggunaan spirometer insentif jika terdapat indikasi
- Bantu dan dorong ambulasi dini.
- Bantu pasien untuk mengganti posisi dengan sering
c. Dx: Penurunan curah jantung
Intervensi :
-Observasi tanda-tanda vital, tingkat kesadaran pasien
- Pantau pengeluaran urine catat jumlah dan karakteristik urine
- Batasi aktivitas pasien melakukan hal-hal yang dapat menghindari kelelahan
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 7/11
- Pemberian terapi oksigen
- Pemberian obat diuretika, vasodilator, dihitalis, antikoagulan, pemberian cairan intravena
5. ISTIRAHAT/TIDUR
a. Dx: Ketidak keseimbangan istirahat/tidur
Intervensi :
- Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman
- Mengatur lingkungan yang adekuat
- Latihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot
- Minum hangat sebelum tidur
b. Dx: Gangguan pola tidur
Intervensi :
- Identifikasi fktor penyebab gangguan tidur dan cara mengatasinya
- Ciptakan lingkungan yang tenang kurangi kebisingan
- batasi asupan cairan pada malam hari dan anjurkan berkemih sebelum tidur.
- batasi waktu tidur siang.
6. AKTIVITAS
a. Dx: Takikardia sebagai respons terhadap aktivitas
Intervensi :
- Evaluasi respons pasien terhadap aktivitas,catat laporan dispnea, peningkatan
kelemahan/kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktivitas.
- bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.
b. Dx: Kelelahan umum ,penurunan kekuatan/ketahanan: mengalami keterbatasan aktivitas:
depresi.
Intervensi :
- tingkatkan tirah baring/duduk.berikan lingkungan tenang:batasi pegunjungan sesui
keperluan.
- ubah posisi dengan sering,berikan perawatan kulit yang baik.
c. Dx : Kurang mampu merawat diri
Intervensi :
- Pastikan makanan yang tidak disukai
- ciptakan lingkungan nyaman
- observasi kemampuan untuk berpartisipasi dalam setiap aktivitas keperawatan
- kekuatan dan daya tahan menurun
7. PERSONAL HYGIENE
a. Dx: Gatal – gatal
Intervensi :
- Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman
- Mengatur lingkungan yang adekuat
b. Dx: Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
Intervensi :
- Ganti popok anak jika basah.
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 8/11
- Bersihkan bokong perlahan sabun non alcohol.
- Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.
- Observasi bokong dan perineum dari infeksi.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi antipungi sesuai indikasi.
c. Dx: Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder
akibat kehilangan bagian tubuh.
Intervensi :
Mandiri
- Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pikiran, perasaan,
pandangan dirinya.
Rasional : Membantu pasien untuk menyadari perasaannya yang tidak biasa
- Catat prilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada
perawatan.
Rasional : Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi tindak lanjut
dan terapi yang lebih ketat.- Pertahankan pendekatan positif selama aktivitas perawatan.
Rasional : Bantu pasien/orang terdekat untuk menerima perubahan tubuh dan merasakan
baik tentang diri sendiri.
8. PSIKOSOSIAL
a. Dx: Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan berespon pada pikiran delusi dan halusinasi.
Intervensi :
-Pertahankan agar lingkungan klien pada tingkat stimulaus yang rendah (penyinaran rendah,
sedikit orang, dekorasi yang sederhana dan tingakat kebisingan yang rendah)
- Ciptakan lingkungan psikososial :
- sikap perawat yang bersahabat, penuh perhatian, lembuh dan hangat)
- Bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama memanggil nama klien, jujur,
tepat janji, empati dan menghargai.
- Tunjukkan perwat yang bertanggung jawab.
- Observasi secara ketat perilaku klien (setiap 15 menit)
- Kembangkan orientasi kenyataan :
-Bantu kien untuk mengenal persepsinya
- Beri umpan balik tentang perilaku klien tanpa menyokong atau membantah kondoisinya
- Beri kesempatan untuk mengungkapkan persepsi dan daya orientasi
- Lindungi klien dan keluarga dari bahaya halusinasi :
- Kaji halusinasi klien
- Lakukan tindakan pengawasan ketat, upayakan tidak melakukan pengikatan.
- Tingkatkan peran serta keluarga pada tiap tahap perawatan dan jelaskan prinsip-prinsip
tindakan pada halusinasi.
- Berikan obat-obatan antipsikotik sesuai dengan program terapi (pantau keefektifan dan efek
samping obat).
b. Dx: Kurangnya interaksi sosial (isolasi sosial) berhubungan dengan sistem pendukung yang
tidak adequat.
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 9/11
Intervensi :
- Ciptakan lingkungan terapeutik :
- bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama memanggil nama klien, jujur ,
tepat janji, empati dan menghargai).
- tunjukkan perawat yang bertanggung jawab
- tingkatkan kontak klien dengan lingkungan sosial secara bertahap
- Perlihatkan penguatan positif pada klien.
- Temani klien untuk memperlihatkan dukungan selama aktivitas kelompok yang mungkin
merupakan hal yang sukar bagi klien.
- Orientasikan klien pada waktu, tempat dan orang.
- Berikan obat anti psikotik sesuai dengan program terapi.
c. Dx: Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diet dan proses penyakit berhubungan
dengan kurangnya informasi dan kesalahan interpretasi informasi .
Intervensi :
- Gali pengetahuan klien tentang diet dan proses penyakit
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet pasien
- Jelaskan tentang proses penyakit dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien
- Tanya pasein tentang hal yang telah dijelaskan petugas
d. Dx: Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh sekunder terhadap
amputasi
Intervensi :
- Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh sekunder terhadap
amputasi
- Menggunakan pakaian.
-Berikan dukungan moral.
- Hadirkan orang yang pernah amputasi yang telah menerima diri
9. CAIRAN DAN ELETROLIT
a. Dx: Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output cairan yang berlebihan.
Intervensi :
- Observasi tanda-tanda vital.
- Observasi tanda-tanda dehidrasi.
-Ukur infut dan output cairan (balanc ccairan).
- Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 –
2500 cc per hari.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan, pemeriksaan lab elektrolit.
- Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.
b. Dx: Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan
yang tidak cukup, pengeluaran cairan yang berlebihan (muntah/mual)
Intervensi :
- Catat karakteristik muntah dan banyaknya pendaraha
-Kaji tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu)
- Monitor intake dan output cairan
- Tinggikan kepala selama minum obat
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 10/11
- Berikan cairan jenuh/lembut jika masukan dimulai lagi, hindari minuman yang berkafein
dan berkarbon
- Pertahankan tirah baring
- Kolaborasi dengan pemberian cairan sesuai indikasi
c. Dx : Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lokasi imsisi operatif.
Intervensi :
- Berikan preparat analgesic seperti yang diresepkan.
- Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk membantu pasien saat
batuk.
- Dorong penggunaan spirometer insentif jika terdapat indikasi
- Bantu dan dorong ambulasi dini.
- Bantu pasien untuk mengganti posisi dengan sering.
d. Dx : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder
akibat kehilangan bagian tubuh.
Intervensi :
Mandiri
- Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan khususnya mengenai pikiran, perasaan,
pandangan dirinya.
Rasional : Membantu pasien untuk menyadari perasaannya yang tidak biasa
- Catat prilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada
perawatan
Rasional : Dugaan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi tindak lanjut
dan terapi yang lebih ketat.
- Pertahankan pendekatan positif selama aktivitas perawatan
Rasional : Bantu pasien/orang terdekat untuk menerima perubahan tubuh dan merasakan
baik tentang diri sendiri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DAN INTERVENSINYA
DALAM 9 POLA
KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA
HendraPermana, S.Kep /2012
7/21/2019 Diagnosa Keperawatan Nanda Dan Intervensinya Dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan Dasar Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/diagnosa-keperawatan-nanda-dan-intervensinya-dalam-9-pola-kebutuhan-kesehatan 11/11
Hendra Perana
!" N# "77$$"
PROGRAM PENDIDIKAN PRO%ESI NERS
STIKe# MUHAMMADIYAH &IAMIS
"$!"
HendraPermana, S.Kep /2012