diagnosa keperawatan hipospadia

5
Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan Rasionalisasi Kriteria Evaluasi Intervensi Pra-operasi Ansietas/ ketakutan b/d prosedur rumah sakit (diagnosa operasi) dan ketidaktahuan akan outcome prosedur DO: anak terlihat murung dan tidak dapat tidur DS: anak merasa takut setelah mendengar penjelasan dokter Dalam 1 x 24 jam anak mampu memanajemen stressornya dengan kemampuan dalam diri sendiri dengan menunjukkan ketiadaan ketakutan/ansietas dan secara verbal mengatakan merasa nyaman serta mengerti akan rutinitas di rumah sakit Tanya anak akan ekspektasinya selama dirawat di rumah sakit dan pengalaman hospitalisasi sebelumnya Orientasi anak akan setting, rutinitas, staf rumah sakit serta ajak mereka berkenalan dengan pasien lainnya Ajak anak bermain terapeutik seusai tumbuh kembang dan melakukan aktivitas ekspresif (bermain menggunakan mainan tiruan alat medis dan biarkan anak merefleksikan perasaannya akan tindakan menggunakan boneka) Jelaskan prosedur yang akan anak hadapi dan persiapkan mereka akan kemungkinan Pengalaman hospitalisasi di masa lalu dapat mempengaruhi ansietas anak Mengenalkan anak akan rumah sakit membantu dirinya beradaptasi dengan cara menghilangkan prasangka- prasangka menakutkan akan aspek rumah sakit yang tidak diketahuinya Bermain terapeutik dapat meningkatkan kepercayaan anak terhadap perawat dan mengurangi ansietas Anak akan lebih percaya pada perawat bila mereka jujur kepadanya daripada berbohong yang dapat menimbulkan trauma.

Upload: sri-darmayanti

Post on 27-Jan-2016

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hipospadia pada anak rentan sekali. hipospadia membutuhkan penatalaksanaan bedah

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosa Keperawatan Hipospadia

Diagnosa Keperawatan

Rencana Tindakan KeperawatanRasionalisasi

Kriteria Evaluasi IntervensiPra-operasiAnsietas/ketakutan b/d prosedur rumah sakit (diagnosa operasi) dan ketidaktahuan akan outcome prosedur

DO: anak terlihat murung dan tidak dapat tidur

DS: anak merasa takut setelah mendengar penjelasan dokter

Dalam 1 x 24 jam anak mampu memanajemen stressornya dengan kemampuan dalam diri sendiri dengan menunjukkan ketiadaan ketakutan/ansietas dan secara verbal mengatakan merasa nyaman serta mengerti akan rutinitas di rumah sakit

Tanya anak akan ekspektasinya selama dirawat di rumah sakit dan pengalaman hospitalisasi sebelumnya

Orientasi anak akan setting, rutinitas, staf rumah sakit serta ajak mereka berkenalan dengan pasien lainnya

Ajak anak bermain terapeutik seusai tumbuh kembang dan melakukan aktivitas ekspresif (bermain menggunakan mainan tiruan alat medis dan biarkan anak merefleksikan perasaannya akan tindakan menggunakan boneka)

Jelaskan prosedur yang akan anak hadapi dan persiapkan mereka akan kemungkinan trauma yang akan terjadi. Libatkan orangtua dalam men-support anak

Beri kesempatan anak dan orangtua untuk bertanya

Ajak orangtua untuk berpartisipasi aktif dalam setiap prosedur yang akan dilakukan kepada anak (memberi posisi nyaman, mensuport anak dan memberi reinforcement positif) dan terus

Pengalaman hospitalisasi di masa lalu dapat mempengaruhi ansietas anak

Mengenalkan anak akan rumah sakit membantu dirinya beradaptasi dengan cara menghilangkan prasangka-prasangka menakutkan akan aspek rumah sakit yang tidak diketahuinya

Bermain terapeutik dapat meningkatkan kepercayaan anak terhadap perawat dan mengurangi ansietas

Anak akan lebih percaya pada perawat bila mereka jujur kepadanya daripada berbohong yang dapat menimbulkan trauma. Tindakan ini akan berhasil bila orang tua mendampingi

Kesempatan bertanya akan membantu anak dan orangtua untuk menghilangkan prasangka-prasangka yang menakutkannya

Keterlibatan dan keberadaan orangtua memberikan rasa aman kepada anak

Page 2: Diagnosa Keperawatan Hipospadia

menemani anak Maksimalisasi kebebasan anak dalam

bergerak dengan tetap mempertahankan keselamatan anak

Kaji rutinitas anak di rumah adaptasikan dengan rutinitas rumah sakit

Hindari rasa ketidakberdayaan anak untuk mempertahankan kepercayaan dirinya

Buat anak merasa nyaman dengan menyesuikan rutinitasnmya dengan rumah sakit

Gangguan pola berkemih b/d kelainan kongenital

DO: anak tidak dapat berkemih secara normal dan urin tidak memancar namun meresmbes mengenai kaki

Anak dapat berkemih dalam pola normal setelah keluar dari rumah sakit

Monitor I/O cairan

Bantu anak untuk tidak menahan pipis dan menggunakan pispot pria untuk berkemih, ajarkan orangtua untuk menggunakannya secara mandiri

Lakukan pembersihan penis setiap kali anak berkemih

Hindari ketidakseimbangan cairan akibat ketidaknyamanan dalam berkemih

Anak pasti tidak merasa nyaman dan malu bila perawat yang membantunya, peran orangtua akan memberikan kenyamanan baginya dalam berkemih

Menjaga higienisitas kelamin untuk memberikan kenyamanan dan menghindari infeksi

Post-operasiNyeri akut b.d. trauma jaringan akibat pembedahan

Setelah intervensi 3x 24 jam: nyeri dapat hilang atau terkontrolKriteria Evaluasi- Klien tampak rileks- Klien mampu tidur/istirahat

dengan tenang- Tidak gelisah, tidak

merintih- Tanda-tanda vital dalam

batas normal

Mandiri

Catat lokasi, lamanya intensitas, penyebaran, perhatikan tanda-tanda non verbal, misalnya merintih, mengaduh dan gelisah ansietas.

Kaji skala nyeri klien Jelaskan penyebab nyeri dan perubahan

karakteristik nyeri. Berikan tindakan nyaman, misalnya

pijatan punggung, ciptakan lingkungan yang tenang.

Bantu atau dorong penggunaan nafas

Untuk mengkaji nyeri yang dialami oleh klien

Untuk memberikan pilihan dalam keefektifan intervensiMembantu dalam meningkatkan kemampuan koping pasien serta menurunkan ansietasMeningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan meningkatkan koping

Page 3: Diagnosa Keperawatan Hipospadia

- Mengungkapkan nyeri berkurang atau hilang

Mampu mempraktikkan cara-cara untuk mengatasi nyeri

dalam

Bantu dengan ambulasi sering sesuai indikasi tingkatkan pemasukan cairan sedikitnya 3-4 L/hari atau sesuai indikasi.

Perhatikan keluhan peningkatan/ menetapnya nyeri abdomen.

Berikan kompres hangat pada punggung

Kolaborasi

Berikan obat sesuai dengan indikasi- Narkotik, contoh eperidin

(Demerol);- Antibakteral, contoh metenamin

hipurat (Hiprex);- Antispasmodik dan sedatif kandung

kemih contoh, flavoksat (Urispas); oksibutinin (Ditropan).

Pertahankan patensi kateter bila digunakan.

Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.Meningkatkan aliran darah pasca operasi, mengurangi terjadinya dehidrasi cairan akibat pengeluaran cairan berlebih pasca operasi

Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkab perforasi, dan ekstravasasi urine ke dalam area perirenal.Menghilangkan tegangan otot dan dapat menurukan refleks spasme.

Diberikan untuk menghilangkan nyeri berat, memberi relaksasi mental dan fisik.Menurunkan adanya bakteri dalam traktus urinarium juga yang dimasukkan melalui sistem drainase.Menghilangkan kepekaan kandung kemih

Resiko Konstipasi Didapatnya efektiffitas sistem gastrointestinal dalam membuat dan mengeluarkan feses dengan bukti: anak dalam 2-3 hari perawatan mendapatkan pola normalnya dalam BAB

Auskultasi bunyi bowel per empat jam. Tawarkan anak untuk segera minum. Kaji adanya distensi abdomen atau tidak

Kaji pengaruh anestesi terhadap sistem eliminasi fekal anak

Dokumentasi frekuensi BAB dan karateristik feses anak selama masa post-operasi

Berikan diit tinggi serat

Cairan dapat membantuk sistem gastrointestinal anak untuk membentuk feses

Mengetahui status eliminasi anak dapat membantu perawat mengetahui seberapa tinggi resiko konstipasi anak

Membantu anak menglerkan feses

Page 4: Diagnosa Keperawatan Hipospadia

Tingkatkan aktivitas Membantu anak meningkatkan motilitas usus

Sumber terkait :

Blinder & Ball. 2003. Pediatric nursing: caring for children 3rd Edition. Prentice Hall

Mott, Sandra B, dll. 1990. Nursing care of children and families. Addison-Wesley

Nettina, sandra M. 1996. The Lippincot manual of nursing practice 6th edition. Philadelphia: Lippincot

Hockenberry & Wilson. 2007. Wong’s nursing care of infants and children 8th edition. Mosby Year Book