dewan perwakilan rakyat r.i. fraksi lni/polri...

4
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSI lNI/POLRI PEND APA T AKHIR FRAKSI TNl/POLRI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2003 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ytfl. Pimpi11a11 Rapat Ytfl. Me11teri Keuanga11; A11ggota Dewall da11 Hadiri1i yang kami muliakan. Mengawali penyampaian Pendapat Akhir ini, marilah kita memanjatkan puji · syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberikan kesehatan dapat mengikuti Rapat Paripurna Dewan dalam rangka ··pengambilan keputusan atas Rancangan Undang-undang tentang APBN tahun 2003. Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa RAPBN 2003 beserta nota keuangannya yang diajukan Pemerintah pada pertengahan Agustus lalu didasarkan pada kinetja ekonomi saat itu yang menunjukkan harapan-harapan baru bagi pemulihan ekonomi nasional. Walaupun krisis perekonomian itu belum dapat diatasi, namun kita memiliki optimisme akan terwujudnya keadaan yang lebih baik. Hal ini didasarkan pada semakin membaiknya perkembangan indikator ekonomi makro, perkembangan ekonomi dunia dan dukungan lembaga-lembaga internasional terhadl!p program-program pemulihan Ekonomi Nasional serta kondisi politik dan keamanan dalam negeri yang relatif baik tercermin adanya suasana yang kondusif menjelang dan pada saat penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR Agustus 2002 yang lalu. Namun dengan adanya kejadian ledakan born di Bali pada bulan Oktober lalu telah memberikan pengaruh yang besar yaitu menurunnya kepercayaan intemasional terhadap Indonesia. Dampak ikutan dari kasus ini adalah adanya penurunan kinerja ekonomi secara signifikan terutama pada sektor-sektor pariwisata, eksport/import, investasi serta perpajakan. 1

Upload: buingoc

Post on 09-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.

i

I •

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSI lNI/POLRI

PEND APA T AKHIR FRAKSI TNl/POLRI ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2003

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ytfl. Pimpi11a11 Rapat Ytfl. Me11teri Keuanga11; A11ggota Dewall da11 Hadiri1i yang kami muliakan.

Mengawali penyampaian Pendapat Akhir ini, marilah kita memanjatkan puji · syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberikan kesehatan dapat mengikuti Rapat Paripurna Dewan dalam rangka

··pengambilan keputusan atas Rancangan Undang-undang tentang APBN tahun 2003.

Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa RAPBN 2003 beserta nota keuangannya yang diajukan Pemerintah pada pertengahan Agustus lalu didasarkan pada kinetja ekonomi saat itu yang menunjukkan harapan-harapan baru bagi pemulihan ekonomi nasional. Walaupun krisis perekonomian itu belum dapat diatasi, namun kita memiliki optimisme akan terwujudnya keadaan yang lebih baik. Hal ini didasarkan pada semakin membaiknya perkembangan indikator ekonomi makro, perkembangan ekonomi dunia dan dukungan lembaga-lembaga internasional terhadl!p program-program pemulihan Ekonomi Nasional serta kondisi politik dan keamanan dalam negeri yang relatif baik tercermin adanya suasana yang kondusif menjelang dan pada saat penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR Agustus 2002 yang lalu.

Namun dengan adanya kejadian ledakan born di Bali pada bulan Oktober lalu telah memberikan pengaruh yang besar yaitu menurunnya kepercayaan intemasional terhadap Indonesia. Dampak ikutan dari kasus ini adalah adanya penurunan kinerja ekonomi secara signifikan terutama pada sektor-sektor pariwisata, eksport/import, investasi serta perpajakan.

1

I

I •

Atas dasar hal tersebut, Fraksi TNI/Polri dapat memahami perlunya pengkajian dan pendalaman ulang RAPBN 2003 agar dalam suasana keterbatasan dan keprihatinan tersebut masih dapat memberikan stimulus bagi perbaikan ekonomi nasional.

Sida11g Dewan yang kami lwrmati.

Setelah mencermati, menelaah dan membahas Rancangan Undang-undang tentang APBN tahun 2003 beserta nota keuangannya dan penjelasan pemerintah serta Rancangan Undang-undang hasil pembahasan di Panitia Anggaran, Fraksi TNI/Polri ingin menyoroti hal-hal sebagai berikut :

Pertama

Kedua

Ketiga

Asumsi dasar telah diadakan perubahan dari RAPBN-nya yaitu pertumbuhan ekonomi diturunkan dari 5 % menjadi 4 %, laju inflasi naik dari 8 % menjadi 9 %, nilai tukar rupiah menjadi Rp. 9.000,- per dolar US, harga minyak dinaikkan dari 20,5 menjadi 22 dolar/per bare] dan produksi minyak menjadi 1,27 juta barel/hari. Menurunnya pertumbuhan ekonomi tersebut karena pertumbuhan hanya ditopang oleh besarnya konsumsi tanpa dapat didukung oleh meningkatnya produksi dan kegiatan eksport/import. Sedangkan kenaikan harga minyak didasarkan pada realitas harga rata-rata minyak dunia pada tahun-tahun terakhir ini. Fraksi TNI/Polri patut menghargai kehati-hatian dalam penetapan harga dan produksi minyak karena posisi minyak sebagai penyumbang pendapatan negara terbesar kedua setelah pajak sangat berpengaruh terhadap stabilitas APBN.

Pada sisi pendapatan negara dan hibah mengalami revisi dari Rp. 327.834,2 miliar menjadi Rp. 336.155,5 miliar atau meningkat Rp. 8.321,3 miliar. Peningkatan ini ditopang dari kenaikan penerimaan bukan pajak yang meliputi penerimaan dari sumber daya alam, laba BUMN dan PNBP lainnya. Fraksi TNI/Polri berpendapat sangatlah logis memperhitungkan dampak kasus Bali berakibat menurunnya pendapatan dari sektor pajak yang semula direncanakan Rp. 260.785,4 miliar menjadi Rp. 254.140,2 miliar atau berkurang sebesar Rp. 6.645,2 miliar. Pada sisi belanja negara yang semula direncanakan Rp. 354.097,5 miliar naik mel\jadi Rp. 370.591,8 miliar. Peningkatan belanja negara tersebut dialokasikan untuk peningkatan belanja pemerintah pusat yang terdiri pengeluaran rutin dan pengeluaran

2

Keempat

Kelima

pembangunan serta peningkatan be1anja untuk daerah. Fraksi TNl/Polri menyambut baik adanya kebijakan untuk meningkatkan anggaran pembangunan sebesar Rp. 10.630,0 miliar sehingga menjadi Rp. 65.129,8 miliar guna memberikan stimulus bagi perbaikan perekonomian nasional. Juga adanya dana cadangan yang cukup sebesar Rp. 8.239,6 miliar untuk tanggap darurat sebagai antisipasi menghadapi bencana alam, kerusuhan, pengungsi, policy measure dan cadangan baik rutine maupun pembangunan.

Alokasi belanja untuk daerah sebagai implementasi dari desentralisasi fiskal, sebesar Rp. 116.877,7 miliar atau naik sebesar Rp. 3.661,4 miliar dari RAPBN-nya. Anggaran belanja ini dialokasikan untuk dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Fraksi TNI/Polri dapat memahami kesulitan-kesulitan dalam menentukan besarnya alokasi kepada Provinsi, Kabupaten atau Kota mengingat formula yang ditentukan harus didukung oleh transparansi dan validitas data­data daerah yang memerlukan verifikasi. Daerah-daerah Otonom yang baru dibentuk atau dimekarkan telah mendapat perhatian melalui dana alokasi khusus untuk membangun pendidikan, kesehatan serta infra struktur.

Pembiayaan untuk menutupi defisit anggaran yang naik menjadi Rp. 34.436,3 miliar dapat dilakukan dengan penggunaan sebagian dana sisa anggaran lebih tahun-tahun sebelumnya, penjualan aset program restrukturisasi perbankan, hasil privatisasi dan penarikan pinjaman luar negeri baik pinjaman program maupun pinjaman proyek setelah dikurangi pembayaran cicilan pokok utang luar neg en.

Berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan tersebut, Fraksi TNI/Polri berpendapat bahwa Rancangan Undang-undang APBN tahun 2003 telah dibahas secara seksama oleh Pemerintah dan Panitia Anggaran DPR-RI. Oleh karena itu Fraksi TNI/Polri menyatakan "menyet1~iui Rancangan Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2003 hasil pembahasan Panitia Anggaran dengan Pemerintali untuk ditetapkan sebagai undang-undang".

Selanjutnya, dengan dilandasi rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan upaya bangsa keluar dari krisis ekonomi, Fraksi TNI/Polri menyampaikan harapan­harapan sebagai berikut :

3

'•.

Sa tu Agar Pemcrintnh bcrupaya untuk tidak tc1ja<li kctcrlmnbatan­kctcrlambatan pcncrbitan DIP, mcnjamin kctcpatan waktu <lan jumlah anggaran yang harus disalurkan dari pemerintah pusat kepada daerah agar tidak menghambat pelaksanaan program, proyek maupun kegiatan yang dianggarkan .

Dua Peningkatan fungsi pengawasan agar benar-benar efektif untuk mencegah kebocoran-kebocoran anggaran maupun penyelamatan aset yang dimiliki oleh negara.

Tiga . . . Kcdcpan, dalam pcmckarnn dacrah otonomi baru agar lcbih sungguh­

sungguh mempertimbangkan keseimbangan antara pertumbuhan jumlah daerah otonom baru dengan pertumbuhan kemampuan pembiayaan anggaran belanja negara.

Sida11g Dewan yang terlwrmat.

1 Mengakhiri pendapat akhir ini, Fraksi TNl/Polri mengucapkan terima kasih I . kepada Pemerintah, dan kepada segenap anggota Panitia Anggaran yang tel ah . e bersama-sama membahas Rancangan Undang-undang APBN tahun 2003 hingga

melahirkan kebijakan-kebijakan yang diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan ··bagi bangsa dan negara ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi usaha kita bersama.

Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Mengetahui ~imp~~~an Fraksi TNI/Polri DPR RI

r/.~ . ·1 " · etua . ~(;·~( . , ( \ I

'~~.> '·jt±

4

Jakarta, 25 November 2002 JURUB ARA

PRA YOGO, S.IP A-478