a-276berkas.dpr.go.id/armus/file/anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi...

8
PENDAPAT AK.BIR FRAK.81 PERSERIKATAN DAULATUL lJMMAll TERHADAP RARCANGAN UNDANG - UNDANG TENTANG AMGGARAN PENDAPATAN DAN BELAKJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 Dlsampalkan oleh Anggota Nomor : Drs. R. Abdullah Alwahdl : A-276 Bismlllahlrrahmanlrrahlm Assalamu"'alalkum Warahmatullahl Wabarokatuh Salam sejahtera untuk kita semua Yang terhormat Sauda.ra Pimpinan Sidang, Yang terhonnat Saudara Menteri Keuangan beserta jajarannya yang mewakili Pemerint;ah, Yang terhormat rekan - rekan Anggota Dewan, Para Hadirin yang saya honnati, Alhamdullllahl Rabbll .. alamln, segala puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, kan1nia dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di bulan suci Ramadhan yang penuh rahmat, barokah dan maghfiroh ini, untuk mengikuti tugas konstitusional k.ita yaitu Rapat Paripurna DPR-RI dalam rangka mendengarkan Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi atas RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2003. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Amin Ya Robbal'Alamin.

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

PENDAPAT AK.BIR

FRAK.81 PERSERIKATAN DAULATUL lJMMAll

TERHADAP

RARCANGAN UNDANG - UNDANG

TENT ANG

AMGGARAN PENDAPATAN DAN BELAKJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2003

Dlsampalkan oleh

Anggota Nomor

: Drs. R. Abdullah Alwahdl

: A-276

Bismlllahlrrahmanlrrahlm

Assalamu"'alalkum Warahmatullahl Wabarokatuh

Salam sejahtera untuk kita semua

Yang terhormat Sauda.ra Pimpinan Sidang,

Yang terhonnat Saudara Menteri Keuangan beserta jajarannya yang mewakili Pemerint;ah,

Yang terhormat rekan - rekan Anggota Dewan,

Para Hadirin yang saya honnati,

Alhamdullllahl Rabbll .. alamln,

segala puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat, kan1nia dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga

kita dapat berkumpul di bulan suci Ramadhan yang penuh rahmat, barokah dan

maghfiroh ini, untuk mengikuti tugas konstitusional k.ita yaitu Rapat Paripurna

DPR-RI dalam rangka mendengarkan Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi atas RUU

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2003.

Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya dan para

pengikutnya hingga akhir zaman. Amin Ya Robbal'Alamin.

Page 2: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

Sldang Dewan yang terhormat,

• Seperti kita ketahui bersama, bahwa pengajuan RAPBN oleh pemerintah

merupakan manifestasi kewajiban konstitusional sesuai dengan pasal 23 ayat (1)

Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi antara lain :" Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan tiap-tiap tahun dengan Undang-Undang".

Dengan dernikian, kita pahami bahwa RAPBN adaJah rnerupakan penjabaran

rencana kerja para penyeJenggara nf'gara untuk kurun waktu satu tahun

khususnya pada tahun 2003 nanti, sebagai sebuah produk politik yang

ditetapkan oleh eksekutif dan legislatif secara bersama-sama yang mencerminkan

semangat kebersamaan untuk membangun masyarakat dan bangsa.

Dalam kaitan itulah, Fraksi POU menyampaikan penghargaan dan apresiasi

yang tinggi kepada para anggota Dewan yang terhormat, khususnya Panitia

Anggaran dan juga kepada Pemerintah yang dengan sabar, pikiran jemih, dan

semangat pengabdian kepada bangsa dan negara pada akhimya rnenyepakati

substansi-substansi yang krusial, sehingga pada hari ini, di dalam bulan

Ramadhan kita bersama-sama dapat mengesahkan RAPBN 2003 menjadi APBN

2003. Semoga berkah dan rahmat Ramadhan ini akan membawa perubahan bagi

perekonomian Indonesia kearah yang lebih baik, dari tahun-tahun sebelumnya.

Sldang Dewan yang terhormat, . Fraksi FPDU menilai bahwa APBN 2003 sangat rentan terhadap gejolak

, e ketidakstabilan lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun non ekonomi.

Oleh karena itu, beberapa perubahan asumsi terjadi selama dalam pembahasan,

mengingat dan mempertimbangkan kecenderungan dan prakiraan kondisi

ekonomi, politik, dan kearnanan baik dalam maupun luar negeri terutarna pasca

tragedi Bali. Pada awalnya, RAPBN 2003 ditetapkan dengan asumsi-asurnsi yang

lebih realistis seperti laju pertumbuhan ekonomi yang semula 5 °/o menjadi cukup

4 o/o, laju inflasi yang tadinya 8 o/o menjadi 9 %, nilai tukar rupiah dari 8.700/US$

menjadi Rp. 9000, harga minyak/barel dari 20,5 menjadi 22,0 /barel, produksi

minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB

nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi Rp. 1.940.001.

Dengan ditetapkannya tingkat suku bunga SBI 3 Bulan, kami berpendapat

masih terlalu tinggi, sehingga fungsi intermediasi Perbankan belum berfungsi

Page 3: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

secara maksimal, dimana perbankan cenderung untuk membeli SBI dengan

bunga tinggi. Sementara kegiatan ekonomi masyarakat khususnya sektor rill

e belum optimal yang pada 'giHrannya berpengaruh kepada rendahnya tingkat

pertumbuhan ekonomi.

Realita keadaan yang tidak mendukung, dengan rendahnya pertumbuhan

ekonomi, membuat kita berpikir keras dalam mengupayakan atau membuat jalan

keluar. Stimulus perekonomian diharapkan dari sektor swasta melalui sektor

ekspor dan investasi temyata belum sepenuhnya menggembirakan.

I<ecenderungan merosotnya investasi yang tidak dapat direm ini, seiring dengan

semakin meningkatnya ketidak pastian peraturan pemerintah pusat, tumpukan

peraturan pemerintah daerah yang bermasalah, penegakan hukum yang masih

lemah seperti masih maraknya kasus. illegal loging, illegal fising, penyelundupan

minyak, pencurian kayu, pencurian ikan, pencurian pasir Iaut, dan masih banyak

lagi lainnya. Keadaan ini ditambah berat lagi dengan persoalan hutang dalam

negeri maupun luar negeri yang' tentunya akan menjadi kendala baik untuk

jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Semua situasi dan kondisi

yang tidak simpatik dan tidak menguntungkan ini, langsung atau tidak Jangsung

mewarnai APBN 2003 nantinya.

Ditengah suramnya keadaan yang masih menyelimuti perjalanan kita,

tentunya kita masih menyisakan sedikit harapan akan cerahnya hari depan. Oleh

karena itu, kami sependapat dengan pemerintah, bahwa dibandingkan dengan

RAPBN 2002, kinerja RAPBN 2003 Jebih baik, karena adanya pningkatan pada

stimulus ekonomi untuk menggerakkan roda pembangunan pasca tragedi Bali,

I e dati Rp. 5,9 trilyun menjadi 13,4 trlyun, adanya peningkatan anggaran bagi I

perimbangan keuangan pusat dan daerah, dan adanya peningkatan pembelian

kembali obligasi pemerintah melalui program buy back dan asset to bond SUHlp,

dari Rp. 11, 182 trilyun menjadi Rp. 13,4 trilyun, disamping hal-hal lain seperti

peningkatan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp. 59.395,5 milyar ( 3,06

0/o dari PDB ) atau naik Rp. 9.831,2 milyar. Kenaikan ini didominasi dari

penerimaan Minyak bumi akibat perubahan harga dan kurs. Tetapi yang sangat

kami prihatinkan penetimaan sektor kehutanan yang merosot ta.jam dari APBN

2002 sebesar 3 trilyun menjadi · l ,2 'trilyun, oleh karena itu Fraksi kami

menyampaikan catatan beJum dapat menerima dari sektor kehutanan ini.

Selanjutnya penerimaan laba dari BUMN sebesar Rp. 10.414,2 ( 0,54 o/o dari

PDB memang terdapat kenaikan dari RAPBN .Kenaikan ini belum signifikan ,

Page 4: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

pemerintah masih belum optimal, meningkatkan kinerja dan melaksanakan

privatisasi dan efesiensi didaJam tubuh BUMN. Namun demikian, dalam

e implementasinya kelak masih sangat tergantung pada kondisi makro politik dan

ekonomi indonesia yang sampai sejauh ini masih belum kondusif.

Oleh karena itu pemerintah hendaknya hams cennat dalam memanfaatkan

situasi mulai tumbuhnya kepercayaan masyarakat dan para pelaku pasar, baik

didalam maupun diluar negeri, clan terus berupaya untuk segera memulihkan

kestabilan politik dan keamanan. Bila kondisi ini sudah terpenuhi, maka kita

biasa berharap, bahwa puJihnya perekonomian nasional akan merupakan

Jangkah awal bagi penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan.

Meskipun dengan kesepakatan tingkat pertumbuhan ekonomi 4 %, yang menurut

hemat Fraksi POU, sebenarnya sulit diharapkan adanya penyerapan tenaga kerja;

Banyaknya suplai tenaga kerja ini harus segera disalurkan, dengan

mendahulukan proyek-proyek yang menerap banyak tenaga kerja, seperti

pembangunan saluran, jalan atau prasarana. Jika hal ini dapat dilakukan, maka

tenaga kerja akan memiliki income untuk bekerja sebagai motor penggerak.

Hal tersebut layak dilakukan, karena menurut hemat Fraksi PDU, negara

akan menggenjot penetimaan pajak semaksimal mungkin, dengan

mengoptimalkan penarikan pajak, dan mencari sumber-sumber pajak baru.,

sehingga perlu diprioritaskan untuk membiayai program-program yang memiliki

efek multiplier tinggi, seperti stimulus bagi sektor produksi riil. Jika penerimaan

pajak itu semata-mata hanya digunakan sebagai pembayar utang akan merusak

keadilan sosial, dan dikhawatirkan akan memunculkan gejolak baru

• dimasyarakat.

Oleh karena itu, Fraksi PDU berharap agar pemerintah meningkatka:"'

program-program padat karya di pedesaan dan program-program pelayanan

sosial bagi masyarakat, karena FPDU menyadari , bahwa kenaikan penerimaan

pajak, baik melalui intensifikasi ataupun ekstensifikasi diperlukan agar kita

memiliki kemandirian fiskal. Namun demikian, mengalokasikan anggaran

pembangunan sebesar Rp 65, 129 trilyun lebih kecil dari pos pembayaran utang ,

yaitu sebesar 81, 975 trilyun sebagai pembayaran Sunga hutang dalam negeri dan

pembayaran bunga hutang luar negeri, dikhawatirkan akan mengganggu proses

pembangunan secara keseluruhan. Disamping itu secara makro jika target

kenaikan penerimaan pajak ditambah dengan suku bunga yang relatif tinggi dan

Page 5: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

buruknya counby risk akan berakibat kepada hengkangnya para investor dalam

maupun luar negeri .

Sldang Dewan yang terhormat,

Merosotnya arus modal masuk (capital inflow) diluar dana pinjaman

konvensional dari institusi keuangan intemasional dan dari negara-negara donor,

membuat posisi daya dorong investasi menjadi semakin lemah, karena semakin

mernburuknya lingkungan dunia usaha, telah rnenekan harga pasar asset,

sehingga upaya pemerintah dalam menurunkan defisit RAPBN 2003 menjadi .36,5

triliyun, ditambah perolehan dari sumber luar negeri sebesar 11,9 triliyun. Target

pembiayaan defisit APBN 2003 dari sumber-sumber tersebut diatas diperkirakan

cukup ~erat dalam memback-up penerimaan pemerintah, sementara target

penerimaan yang tinggi dengan menggenjot pajak yang rentan penyelewengan

baik yang dilakukan oleh aparat pajak maupun wajib pajak, yang dapat

1riembebani sector riil yang berpengaruh pada daya serap tenaga kerja saat ini

sangat eksplosif, sementara alokasi pembayaran utang luar negeri dan

pembayaran bunga utang dalam negeri cukup besar. Maka diharapkan

pemerintah mempertajam analisa mikro dan kejelian dalam memanfaatkan

situasi pasar dan tidak asal jual, karena penjualan asset BPPN dan

konstribusinya terhadap APBN 2003 masih juga belum cukup menggembirakan

dan terkesan dipaksakan, hal ini diantaranya karena ruwetnya proses . restrukturisasi dan penjualan asset di BPPN secara keseluruhan masih diwarnai

gambaran yang controversial disana sini hingga merebaknya isu isu negatif, hat

e ini memperlihatkan berbagai persoalan yang menggelantung pada BPPN itu

sendiri. Disamping turnpang tindihnya kepentingan dan kurang transparannya

dalam beberapa kebijakannya, dimana Fraksi POU meniJai, pemerintah belum

mampu memformulasikan kebijakan secara jelas dan sistematis untuk dapat

memecahkan persoalan jangka pendek, menengah dan panjang. Jni terkait

dengan seringnya terlontar perbedaan pandang antar menteri terkait yang

memperlihatkan lemahnya koordinasi team work pemerlntah dalam menjalankan

program reformasi secara keseluruha.n. Hal ini berinteraksi dengan suatu kondisi

tidak kondusif yang mengganggu kepercayaan pasar, khususnya kepercayaan

konsumen, pelaku bisnis dan investor, yang masih berlangsung hingga saat ini.

Page 6: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

,.

Sldang Dewan yang mulla,

Sesuai dengan ketent.uan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 25

tahun 2000 tentang Propenas, subsidi BBM akan dihapuskan pada tahun 2004.

Dalam kaitan ini, Pemerintah teJah merencanakan pada tahun 2003 mendatang

akan menyamakan harga seluruh jenis BBM daalam negerl menjadi 100% harga

pasar. Ini berarti pemerintah akan mencabut total seluruh subsidi BBM, kecuali

minyak tanah. Sebagaimana tahun-tahun yang lalu, Fraksi POU tidak

berkeberatan dengan rencana terse but, sepanjang mekanisme kompensasi terus

diperbaiki dan disempurnakan, sehingga tepat sasaran. Sebab, secara sosiologi.s

berkali-kali kami katakan bahwa kenaikan harga BBM biasanya selalu mendapat

reaksi dari masyarakat, yang selalu diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan

pokok, t~rutama menjelang lebaran dan hari Natal. Untuk itu, pemerintah

seyogyanya telah metumuskan langkah yang cepat untuk merealokasikan dana

su bsidi kepada masyarakat terutama yang terkena langsung dengan dampak

kenaikan BBM. Sernentara itu, kebijakan untuk rnerea1okasi dana subsidi

kenaikan harga BBM hendaknya diberikan secara lebih selektif dan tepat sass.ran

serta bersifat crash program dan menghindari pemberian subsidi melalui

mekanisme harga penjualan. Hams diakui model dana kompensasi yang

ditujukan kepada masyarakat Japisan bawah yang terkena kebijakan ini, rawan

sekali untuk disa1ahgunakan. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas

yang jel8:s sangat diperlu kan agar dana ini tidak jatuh kepada orang-orang yang

tidak berhak.

Selanjutnya ingin kami ingatkan kembali sesuai dengan UU No. 25 th.

e 1999, dibidang dana perimbangan hendaknya dialokasikan kearah upaya

penyempurnaan mekanisme penetapan alokasi dan penyaluran dana bagi basil

yang berasal dari Sumber Daya Alam ( SDA) serta penyempumaan formula Dana

Alokasi Umum ( DAU ) dengan tetap mengacu pada konsep kesenjangan fiscal

dimana penentuan alokasi DAU disuatu daerah didasarkan atas kebutuhan fiskal

daerah ( fiscal need ) dan potensi fiskal daerah ( fiscal capacity ) sehingga terjadi

keseimbangan dan pemerataan keadilan antar satu daerah dan daerah lainnya.

Yang lebih penting lagi Pernerintah harus mernperhatikan validitas dan akurasi

data yang digunakan untuk menghitung DAU. Untuk masa yang akan datang

perlu kehati-hatian dalam pengumpulan data yang digunakan dalam perhitungan

DAU, Dana Penyeimbang, dan DAK.

Page 7: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

• Sldang Dewan Yang Terhormat,

Ditengah situasi perekonomian yang susah seperti ini, Fraksi kami setuju

dan mendukung terhadap perhatian pemerintah akan nasib PNS dan militer

untuk mendapatkan tambahan penghasilan melalui Belanja Negara sebesar Rp.

370,591,8 naik dari RAPBN sebesar Rp. 16.494,3 ( 19,10% dari PDB )ditujukan

terhadap kenaikan gaji PNS, 10 persen, kenaikan fungsional guru, kenaikan

tunjangan fungsional lainnya di tunjangan struktural kenaikan gaji dokter dan

bidan,PTf.kenaikan ULP + TNl/POLRI 10 %, kenaikan Tunjangan Pendidikan

50%, trunbahan guru,TNI/POLRI, dokter dan paramedis. Disamping itu bagi para

pencari kerja merupakan kesempatan untuk mengabdikan diri menjadi PNS

hanya saja dalam proses. pengkrekrutannya harus transparan dapat

dipertanggung jawabkan , bebas dari KKN .

Selain itu Fraksi PDU dapat memahami dan menyetujui ditetapkannya

Dana Cadangan Umum sebesar Rp. 8,239,6, dimana penggunaannya untuk yang

bersifat Force Majeur dan tanggap darurat seperti penanggulangan bencana alam,

kerusuhan dsb, hanya penggunaanya tetap dilaporkan kepada Dewan. Serta

untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan belanja yang mendesak. Hal ini

harus mendapat persetujuan Dewan.

Tahun 2003 ini merupakan awal persiapan Pemilu ,Sidang Tahunan, Fra.ksi kami

setuju disediakan dana sebesar Rp. 2.373,6 milyar. Dalam hal pengeluaran

pembangunan yang telah ditetapkan sebesar Rp. 65.129,8 milyar. Fra.ksi PDU

mengharapkan kepada Pemerintah digunakan untuk pembangunan Infra Struktur daJam

e menunjang Pembangunan ekonomi hingga menyerap tenaga kerja dan sekaligus di break

down ke kota dan kabupaten seluruh Indonesia.

Perlu pula kami sampa.ikan adalah fungsi pengawasan terhadap kinerja

pemerintahan baik pusat maupun daerah dan perlu adanya audit oleh BPK atau

aparat pengawasan fungsional untuk memperkecil kebocoran-kebocoran yang

sering terjadi, sekaligus dalam upaya pencegahan terjadinya KKN.

Terakhir perkenankanlah kami menyampaikan saran dan pendapat dalam

rangka pengelolaan APBN tahun 2003 yang efektif dan efisien, hendaknya

Pemerintah melakukan hal-hal sbb :

• Mclaksanakan secara konsistcn prinsip-prinsip pemerintahan dari tingkat pusat

dan daerah mensinergikan peran pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

Page 8: A-276berkas.dpr.go.id/armus/file/Anggaran/ang_1-20180411-011706-8019.pdf · minyak dari 1,2 menjadi 1,27 tingkat suku bunga SBI tiga bulan13 %,PDB nominal dari Rp. 1.955.469 menjadi

i.

• Meningkatkan kualitas penyeJenggara negara bail< tingkat pusat maupun

daerah melalui perkuatan birokrasi pemerintahan kompeten yang

professional sekaligus menciptakan kepastian dan penegakan hukum serta

menjamin keamanan yang mendorong iklim investasi yang kondusif,

mengoptimalkan potensi keuangan domestik seperti, peningkatan peran

serta pasar modal, dana pensiun, asuransi, dan lembaga keuangan daerah

serta mengoptimalisasikan penerirnaan pajak untuk mengurangi

ketergantungan kepada utang luar negeri.

Saudara. pimplnan dan anggota dewan yang kaml honnatl,

Berdasarkan pertimbangan - pertimbangan

kerendahan hati ~rta mengucapkan :

diatas dengan segala

" Blsmlllahlrrahmanlrrahlm " Fraksi PDU dapat menerima dan menyetujui

terhadap Rancangan Undang-Undang tentang APBN tahun Anggaran 2003 ..

menjadi Undang-Undang dengan pendapat dan saran Panitia Anggaran DPR-RI

yang telah dibahas bersama dapat kiranya menjadi masukan dan perhatian

pemerintah untuk ditindak Ianjuti demikian pula basil audit BPK.

Demikianlah Pendapat Akhir Fraksi Perserikatan Daulatul Um.mah ( FPDU )

dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kami mengucapkan penghargaan

dan terima kasih yang tiada terhingga kepada rekan-rekan Anggota dari seluruh

Fraksi yang ada di DPR dan juga kepada pemerintah serta rekan-rekan wartawan

dari media cetak dan media elektronik atas segala pengertian, kerjasama dan rasa

kebersamaan yang tinggi selama pembahasan Rancangan Undang-undang ini,

dan mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang tidak berkenan di hati.

Wallahu muwafiq ilia aqwamit thoriq Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

FRAKSI PERSERJKATAN DAULATUL UMMAll DEWAN PERWAKILAll RAKYAT RI.

Ketua Fraksi ~ J'~,~~

KH. ACHMAD SJATARI A-277

J uru Bicara,

DRS. B. ABDULLAH ALWAllDI A-276