SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN RI­

MEWAKILI PEMERINTAH

BERKENAAN DENGAN DISETUJUINYA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

BIDANG A SIP DAN SEUM

Rapat Paripurna DPR-RI, Tanggal 27 November 2002

REPUBLIK INDONESIA

2

dan dunia usaha. Dalam jangka menengah, hal ini dapat menyebabkan bertambahnya beban yang harus dihadapi dalam upaya menyehatkan kembali perekonomian Indonesia.

Berkaitan dengan itu, guna mengantisipasi dampak peristiwa Bali tersebut, Pemerintah dan Dewan yang terhormat telah sepakat untuk melakukan penyesuaian kembali berbagai sasaran ekonomi makro tahun 2003, yang menjadi dasar perhitungan berbagai besaran APBN. Tanun Anggaran 2003. Peruoahan sasaraQ beberapa indikator ekonomi makro tahun 2003 dimaksud melipUtl antara11ain : ('i)pertumbuhan ekonomi dari 5 persen menjadi 1 persen;_(iljtingkat inflasi dari 8 persen menjadi 9,j!)ersen; (7i0 nilai tukar rupiah 1dari Rp8.700 menjadi Rp9.000 per dolar Amerika 5erikat; (lv)harga minyak mentah Indonesia dari US$20,5 menjadi US$22,0 per barel; serta (v) ingkat produksi minyak mentah Ir~donesia dari 1,2 juta baret menjadi 1,27 juta barel per han. Sementara itu, asumsi tingkat suku bunga SBI 3 bulan tahun 2003 tidak mengalami perubahan, yaitu diperkitakan rata-rata 13 persen per tahun. ~

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang terhormat,

Selain penyesuaian berbagai sasaran indikator ekonomi makro, kesepakatan menaasar lainnya yang dicapai antara Pemerintah dengan Dewan yang terhormat adalah penyesuaian sasaran defisit fiskal dalam APBN tahun anggaran 2003 dari ·semu a sekirer 1,3 persen terhadap PDB menjadi sekitar 1,78 persen terhadap PDB. Kebijakan ini terutama berkaitap dengan dua faktor utama untuk menciptakan st!,mulus ekonomi, yaitu (i) penurunan beban relatif perpajakan pada masyarakat Clan dunia usaha sebagaimana tercermin pada penurunan rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB (tax ratio) tahun 2003 dari semula 13,3 persen menjadi 13,1 persen; dan (7i) upaya untuk lebih memperbesar pengeluaran pembangunan. --- ~ Dengan langkal"l-langkah penyesuaian tersebut, mal<.a volume anggaran pendapatan negara dan hibah yang dalam RAPBN tahun 2003 semula direncanakan sebesar Rp327,8 triliun (16,8 persen dari PDB) berubah menjadi sebesar Rp336,2 triliun (17,3-per-sen terhadap PDB). P.er~ingkatan volume enCiapatan..negara ini terutama-berasal dari peningkatan sasaran penerimaaA negara bukan pajak darl semula Rp67,0 triliun menjadi Rp82,0 tl"ilil.m, sementara dalam rangka mengurangi beaan-perpajakan pada masyarakat- dan-dtmia usaha khususnya, sasaran penerimaan perpajakan-justm turun dari Rp260,8 triliun (13,3 persen terhadap PDB) menjadi Rp254,1 triliun (13,1 persen dari PDB). Di sisi lain~ ~0lume anggarar:1 oelanja negalia jug-a melilgala i ~eningkatan dari semula Rp354,1 triliun menjatli Rp3l0,6 trilitm. Hal ini tert:Jtama berkaitan dengan kesepakatan dan komitmen Pemerintah bersama Dewan yang terhormat untuk memperbesar stimulus fiskal dalam bentuk penambahan anggaran pembangunan sebesar lebih dari Rp10,0 triliun, yaitu dari semula Rp54,5 triliun menjadi sebesar Rp65,1 triliun.

Berbagai penyesuaian tersebut, telah menyebabkan defisit fiskal dalam tahun anggaran 2003 berubah dari semula Rp26,3 triliun (1,3 persen terhadap PDB) menjadi

SAMBUTAN MENTER! KEUANGAN RI MEWAKILI PEMERINTAH

BERKENAAN DENGAN DISETUJUINYA RANCANGAN UNDANG·UNDANG

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2003 UNTUK DISAHKAN MENJADI UNDANG·UNDANG

Rapat Paripurna DPR-RI, Tanggal ( 27 November 2002

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Perwakilan RaJcyat yang terhormat, ~

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua, . I

Beberaga saat yang lalu, kita baru saja menyaksikan suatu peristiwa konstitusional yang sangat penting berkenaan dengan disetujuinya Rancangan Undang-yndang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2003 untuk disahl(an menjadi Undang-Undang. Berkenaan dengan itu, selayaknya kita bersama-sama me~anjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kare!:la hanva atas perl<enan dan ritlho-Nya, kita dapat menyelesaikan pembahasan RUU, tentang APBN Tahun Anggaran 2003 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. "

Selanjutnya, perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih dan j

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap Pimpinan dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, atas kerjasama yang baik, serta saling pengertian yang mendalam seningga dapat dicapai kesepakatan bersama atas semua substansi dalam RUU APBN Tahun ~ggarar:t-2903. ---__ )

Saudara· Ketua dan F!ara Anggota Dewan yang terhormatt ..,.

~u· APBN. Tahun Ang~ran 2903 yang baru sa ·a disetujui oleh De~ Y~DQ terhormat untuk disahkan menjadi Undang-undang, mempunyai arti penting dan peranan yang sangat strategis dalam ikut setta membantu upaya mempercepat proses pemulihan ekon mi asca tragedi kemanusiaan di Leg ian Kuta, Bali, tanggal 12-0ktober 2002-yJtng lalu. Tragedi tersebut diperkirakan akcin membawa berbagai dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dalanrjangka peneek, peristiwa Bali bel'1 ampal( kepaaa : jl'Openurunan kilnjungan turis, tingkat·~hunian hotel, dan penumpang angkutan udara; (ii) timbulnya potensial kehilangan" pekerjaan; serta (iii) penurunan tingkat kepercayaan (confidence) · investor

1

3

Rp34,4 triliun (1,78 persen dari PDB). Defisit anggaran dimaksud akan dibiayai dengan peningkatan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri dari rencana semula Rp16,9 triliun menjadi Rp22,5 triliun; serta peningkatan pembiayaan luar negeri bersih dari rencana semula sebesar Rp9,4 triliun menjadi sekita~Rp12,0 trilipn.

/ ) Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang terhormat,

Dalam rangka -f mengamankan pelaksanaan (APBN Taliun Anggaran 2003 yang telah disetujui Dewan untuk. disahkan menjadi Undang-Undang tersebut Pemerintah akan melaksanakan seca[a konsisten berbagai langkah kebijakan yang telah direncanakan dan disepak~ti bersama antara Dewan dan Pemerintah. Di bidang' pendapatan negara, untuk mencapai sasaran penerimaan perpajakan, Pemerintah akan lebih mening!<atkan upaya ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan, disertai dengan upaya meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak. Di luar penerimaan perpajakan, akan ditempuh langkah­langkah dan upaya untuk memaksimalkan penerimaan negara bukan pajak ya~Q berasal dari ~emanfaatan sumber daya alam, dengan tetap memperhatikan kelestarian dan ketersediaanya bagi generasi mendatang, serta mengoptimalkan penerima~~ bagian Pemerintah atas laba BUMN dengan meningkatkan kinerja dan kesehatan BUMN(

r-......... ' Di sisi belanja negara, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap rupiah dari 'anggaran negara, fungsi stimulus dari anggaran pembangunan dal~m A~BN tahun 2003 akan lebih tlioptimalkan, antara lain dengan mempertajam alokasi anggaran peml:)angunan bagi pembiayaan berbagai program perluasan kesempatan kerja; peningkatan kegiatan,usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi; serta ~maAggolangan kemiskinan. Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, tambahan stimulus fiskal dalam pengeluar~n pembangunan akan dialokasikan terutama untuk pembangunan infrastruktur ekonomi, pembangunan sekter-sel<tor ekonomi, pening atarrperta anan dan keamanan, serta peningkatan::kualitas sumber daya man usia. Dengan rnemaksimalk ll' efektivitas .... fungsi stimulus"Oari anggaran pembangunan ke beroagai penggunaan terseout diharapkan rodct~pereRonomian akan be:!:9~rak-le ih eepat, p-e ciptaa~pangan kerja akan_daB8t lebih diR_erluas, dan kemiskinan akan da!')at dikurangi. ,.,."

I Kebijakan,stimulus fiskal dari anggaran P.embangunan tersebut jt1ga akan diperkuat

dengan-meningkatkan~kualitas pelayanan pl!.lblik; memberikan subsidi baik antuk-rnenjaga stabilitas harga dan perekonomian maupun membantu masyarakat golongan kecil dan menengah; sertta memanta,pf an pres s desentraliS si fiskal yang JebiH m ngedepankan pemerataan kemampu~n fiska'l antartlaerafl, sesuai gan asas keadilan Clan sepadan dengan besarnya kewenangan yang diserahkan kepada daerah dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.

Di samping stimulus fiskal, dalam APBN tahun 2003, Pemerintah juga akan mengedepankan upaya konsolidasi fiskal yang ditujukan untuk mewujudkan ketahanan fiskal yang berkelanjutan (fiscal sustainabili!YJ. Langkah tersebut akan dilakukan secara

4

terpadu dan terkoordinasi dengan instrumen kebijakan ekonomi lainnya di bidang moneter, perdagangan luar negeri, dan sektor riil, dalam upaya meletakkan pondasi yang kokoh bagi kelangsungan proses pemulihan ekonomi. Kebijakan konsolidasi fiskal ini selain tercermin pada pengendalian defisit fiskal, juga tercermin dari langkah-tangkah pengendalian utang dalam negeri dan luar negeri sepeiti tertliang-dalam kebijakan pembiayaan anggaran.

/

Di sisi pembiayapn anggaran, dalam tahun anggaran 2003 akan dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimafkan dan mempercepat penjualan aset-aset negara yang ada di BPPN, dan privatisasi BUM_N, seraya mengurangi jumlah surat tang negara melalui program pembefian kembafi surat utang negara (buy backmaupun-a.s:s-et bOnd swap); serta mengubah waktu jatuh tempo obligasi negara yang jatuh tempo ~reprofilind). Di sisi pembiayaan tuar: negeri akan ditempuh upaya-upaya untuk memanfaatkan secara optimal komitmen pinjaman luar negeri yang ada, serta mereatisasikan program penjadwalkan kembali (reschedulind) pembayaran cicilan pokok dan bi!Jnga utang tuar negeri sebagaimana tetah disepakati datam Paris Club III yang lalu. Dalam kaitan ini, kita

I I I

mencatat bahwa negara-negara dan lembaga intemasional yang juga ikut prihatin terhadap tragepi Bali, telah menyatakan dukungan dan komitmennya yang kuat untuk membantu membangun infrastruktur yang rusak dan masyarakat sekitarnya yang terkena dampak dari tragedi tersebut, serta mendukung pemufihan ekonomi nasional. (

Saudara ~etua dan Para Anggota Dewan yang terhormat,

Langkah penting lainnya yang harus terus kita lakukan adalah membangun dan mengembalikan kembali kepercayaan atau confidence para pelaku ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri terhadap pengetolaan ekonomi Indonesia di m~sa sekarang dan di waktu mendatang. Pengembafian confidenceinilah yang merugakan kunci utama pemulihanekonomikita. ~--- ---- ~ ~

Guna memoangun kemoali tingkat confidencetersebut, di samping J!)erlu adanya jaminan keamanan dan kepastian hukum, peranan pemerintah juga dibutuhkan dalam menyia13kan perangkat pera~uran perundang-undangan-yar:~g lebih menjamin ke~astian kegiatan berusaha, serta memberikan pelayanan publik. Selain itu Pemerintah juga diharapkan dapat menci13t:akan stabilitas ekonomi makro dan iklim-t;~saha yang kondusif bagi pengembangartt5isnis yang kompetitif, serta menyediakan sarana-€1an-prasarana dasar, khususnya pada berbagai bidang yang kurang diminati oteh sektor swasta.

Saudara Ketua, dan Anggota Dewan yang temermat, E M Persetujuan Dewan terhadap RUU APBN Tahun Anggaran 2003 untuk disahkan

menjadi Undang-undang, akan memberikan pijakan yang kuat bagi Pemerintah dalam menjalankan kebijakan fiskal dan pembangunan nasionat dalam tahun mendatang. Selain itu, pengesahan RUU ini juga akan mempermudah dan memberikan kepastian kepada masing-masing daerah dalam penyusunan dan perencanaan Anggaran Pendapatan dan

5

Belanja Daerah (APBD) tahun 2003. Hal ini selanjutnya diharapkan mempunyai dampak stimulasi lanjutan yang lebih besar dalam memacu pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

' Pemerintah telah mengikuti secara seksama kata-kata akhir yang disampaikan

oleh masing-masing Fraksi mendahului persetujuan yang diberikan terhadap RUU APBN Tahun Anggaran 2003. Berbagai masukan dari Fraksi- Eraksi dalam Dewan yang terhormat tersebut akan mendapatkan erhatian yang semestinya bagi penyempyrnaan kebijakan dan pelaksa1aan pengelolaan keuangan negara tahun 2003 dan di masa datang.

Dalam perjalanan pelaksanaan APBN tahun 2003 meridata g, Pemerintah senantiasa terbuka dan menyambut baik pemikiran dan pandangan yang konstfuktif dari para a~ggota Dew1an untuk menyempurnakan berbagai kebijakan yang akan diteQJpuh Pemerintah. Kami 0erpendapat, bahwa dengan kerjasama yang baik dan sa ling melengkapi, maka tujuah Pe;nerintah dan Dewan untuk memperbaiki kesejahteraan rak~at dan meningkatkan martabat bangsa akan dapat terwujud. J

Karena itu, Pemerintah berharap agar kerjasama yang erat dan sa ling pengertian yang mendalam antara Dewan Perwakilan Rakyat dengan Pemerintah berdasarkan prinsip kemitraan yang selama ini telah berjalan secara baik, seperti ditunjukkan dalam pemBahasan dan 8enyelesaian Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2003 dapa terus ditingkatkan di masa-masa mendatang. 1 .r-

Sem9Qa TuHar-~ Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbinga serta meri hoi upaya dan pengabdian kita dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan. ,.....-'

Sekian dan terima kasih. {/.

Wassalamu'alail<umW;,;;-matullahi~tuh,

IDA GA SIP DA EUM BOEDIONO