bhn27juli05(rapbn 20060
TRANSCRIPT
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
D A F T A R I S I
1. Perbandingan Anggaran tahun 2005 dengan pagu sementara tahun 2006
2
2. Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) 2006.............................2
I.1. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Negara.....................4
I.2. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan......4
I.3. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur................................5
I.4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik...........................................6
II.1. Program Pembentukan Hukum.......................................................................7
III.1. Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Energi................................................................................................................7
III.2 Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan
Prasarana Energi..............................................................................................9
III.3. Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan
Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi...........9
III.4. Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Ketenagalistrikan............................................................................................10
III.5. Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan
Prasarana Ketenagalistrikan...........................................................................12
III.6. Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan
Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Ketenagalistrikan............................................................................................13
III.7. Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi dan Teknologi serta
Teknologi Ketenagalistrikan............................................................................14
0
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
III.8. Program penguasaan dan pengembangan aplikasi serta teknologi
energi..............................................................................................................14
IV.1. Program Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumber
Daya Mineral dan Batubara............................................................................16
IV.2. Program Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Migas.......19
V.1.Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi...............................21
VI.1. Program Pengendalian pencemaran lingkungan hidup.............................22
VI.2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.....................22
VI.3. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA.............................23
VI.4. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA dan LH...............24
VI.5. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup...........................................................................25
VII.1. Program Pendidikan Kedinasan...............................................................25
VII.2. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek.........................................26
1
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
1. Perbandingan Anggaran tahun 2005 dengan pagu sementara tahun 2006
(dalam ribu rupiah)
NO. URAIANTAHUN
%2005 PAGU SEMENTARA 2006
1. Rupiah Murni 2.340.046.499 2.863.637.426 22,38
2. Pinjaman Luar Negeri 956.600.000 1.913.000.000 99,98
Total 3.296.646.498 4.776.637.426 44,89
2. Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) 2006
Pembiayaan sektor ESDM mengacu pada program RKP 2006 Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral yang dituangkan ke dalam program RAPBN
2006, sebagai berikut :
(dalam ribu rupiah)
No. Fungsi/ProgramPagu Sementara
Tahun 2006
I PELAYANAN UMUM 0
1 Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara 37.093.642
2 Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan 37.926.357
3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur 34.543.377
4 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 59.602.650
II KETERTIBAN DAN KEAMANAN 0
1 Pembentukan Hukum 10.948.178
III EKONOMI 0
1 Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Energi
73.621.131
2 Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan
Prasarana Energi
6.904.000
3 Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan
Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
83.177.300
2
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
No. Fungsi/ProgramPagu Sementara
Tahun 2006
Energi
4 Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Ketenagalistrikan
973.666.685
1.913.000.000
5 Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan
Prasarana Ketenagalistrikan
16.699.299
6 Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi
dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan
Prasarana Ketenagalistrikan
4.419.022
7 Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi dan Teknologi serta
Bisnis Ketenagalistrikan
84.294.651
8 Penguasaandan Pengembangan Aplikasi serta Teknologi Energi 46.016.934
IV PERTAMBANGAN 0
1 Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumber
Daya Mineral dan Batubara
673.596.676
2 Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Migas 552.700.263
V LITBANG EKONOMI 0
1 Peningkatan Kapasitas iptek Sistem Produksi 30.789.889
VI LINGKUNGAN HIDUP 0
1 Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup 8.249.332
2 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 5.434.044
3 Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA 5.136.000
4 Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA dan LH 55.491.979
5 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH 12.074.815
VII PENDIDIKAN 0
1 Pendidikan Kedinasan 17.804.098
2 Penelitian dan Pengembangan Iptek 8.447.104
Rupiah Murni 2.863.637.426
Pinjaman Luar Negeri 1.913.000.000
3
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
No. Fungsi/ProgramPagu Sementara
Tahun 2006
T O T A L 0
I.1. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Negara
Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengefektifkan sistem
pengawasan dan audit dalam mewujudkan aparatur negara yang bersih,
akuntabel, dan bebas KKN.
Sasaran program ini adalah terwujudnya sistem pengawasan dan audit
yang akuntabel di lingkungan aparatur negara.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) melakukan
penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem, struktur kelembagaan dan
prosedur pengawasan; (2) Analisis pengkajian pengembangan ORTALA;
(3) Evaluasi/penyusunan laporan kegiatan; (4) Penyusunan peraturan
perundang-undangan dan bantuan hukum; (5) Pembinaan administrasi dan
pengelolaan keuangan, pengelolaan perlengkapan, pengelolaan
kepegawaian; (6) evaluasi hasil pemeriksaan dan tindaklanjut dan
konsultasi pengawasan; (7) Penyelenggaraan diklat struktural dan teknis;
(8) Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan; (9) penyusunan
/pengumpulan/pengolahan data statistik; (10) perencanaan sistem
akuntansi pemerintah; (11) rapat koordinasi; (12) pengadaan sistem
jaringan dokumentasi informasi hukum.
I.2. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas
pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
kepemerintahan.
Sasaran program ini adalah terselenggaranya tugas pimpinan dan fungsi
manajemen dalam melaksanakan penyelenggaraan kenegaraan dan
kepemerintahan.
4
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) menyediakan
fasilitas kebutuhan kerja pimpinan; (2) menyelenggarakan koordinasi dan
konsultasi rencana dan program kerja kementerian dan lembaga; (3)
meningkatkan fungsi manajemen yang efisien dan efektif; (6) administrasi
meliputi antara lain : (a) penyusunan peraturan perundang-undangan, (b)
penyusunan naskah buku, (c) penyusunan sistem informasi
pendayagunaan aparatur negara, (d) penyusunan data statistik, (e)
perencanaan akuntasi sistem pemerintah, (f) penyelenggaraan
perpustakaan dan dokumentasi, (g) pembinaan administrasi pengelolaan
kepegawaian, (h) koordinasi dan konsulatsi pengawasan, (i) pembinaan
administrasi pengelolaan keuangan, (j) peningkatan kerjasama bilateral ,
regional dan internasional.
I.3. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur
sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan
pembangunan.
Sasaran program ini adalah terwujudnya aparatur negara yang profesional
dan berkualitas dalam melaksanakan pemerintahan umum dan
pembangunan.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) melakukan
penyempurnaan aturan etika dan mekanisme penegakan hukum disiplin
pegawai negeri; (2) pembinaan administrasi kepegawaian dan pensiun
meliputi antara lain : (a) penyelenggaraan diklat teknis, (b) pengkajian
pengembangan ortala, (c) terbinanya peranan wanita; (3) Akuntansi
keuangan negara dan inventarisasi kekayaan negara meliputi : (a)
penyusunan laporan keuangan (b) penyelenggaraan Bimtek Sistem
Akuntansi Pemerintah; (4) penatausahaan anggaran, penyelenggaraan
perbendaharaan dan kas negara meliputi antara lain : (a) penyelenggaraan
administrasi penyusun anggaran, (b) penyelenggaraan bimtek pengelola
keuangan, bimtek bendaharawan, koordinasi tindak lanjut hasil
pemeriksaan, penyelenggaraan pengelolaan keuangan, sosialisasi RKA
KL, penyusunan keseragaman dan keakuratan data; (5) penyelenggaraan
5
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
diklat aparatur negara; (6) pengumpulan dan pengembangan informasi data
statistik; (7) penyelenggaraan dan pengkoordinasian Diklat dalam negeri;
(8) pengkajian dan pengembangan informasi dan komunikasi; (9)
penyusunan LAKIP; (10) penyusunan kebijakan dan pedoman
pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintahan dan masyarakat
serta dunia usaha; (11) penyelenggaraan diklat migas; (12)
penyelenggaraan diklat geologi; (13) peningkatan arus informasi dengan
lembaga media; (14) penyelenggaran pembinaan jabatan.
I.4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Program ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen dan
penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat yang bermutu,
akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan adil kepada seluruh masyarakat
guna menujang kepentingan masyarakat dan kemudahan kegiatan usaha,
serta mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
Sasaran program ini adalah terselenggaranya pelayanan publik yang lebih
cepat, tepat, murah, dan memuaskan pada unit-unit kerja di lingkungan
pemerintahan pusat dan daerah.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) memantapkan
koordinasi pembinaan pelayanan publik dan pengembangan kualitas aparat
pelayanan publik; (2) mengembangkan partisipasi masyarakat di wilayah
kabupaten dan kota dalam perumusan program dan kebijakan layanan
publik melalui mekanisme dialog dan musyawarah terbuka dengan
komunitas penduduk di masing-masing wilayah; provinsi dan
kabupaten/kota kepada publik; (3) pengembangan sistem informasi
manajemen dan kelembagaan; (4) penerbitan majalah/jurnal; (5)
administrasi umum meliputi antara lain : (a) sinkronisasi program
pembangunan antara pusat dan daerah sektor ESDM, (b) penyusunan
program dan kegiatan sektor ESDM; (6) administrasi umum meliputi antara
lain : (a) penyelenggaraan kegiatan operasional, (b) penyelenggaraan rapat
koordinasi, (c) penyusunan rencana kerja dan program; (7)
penyelenggaraan koordinasi pelayanan teknis dan administrasi usaha
6
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
ketenagalistrikan dan pengembangan energi; (8) pelaksanaan kebijakan
teknis ketenagalistrikan dan pengembangan energi.
II.1. Program Pembentukan Hukum
Program ini bertujuan untuk mewujudkan perangkat peraturan perundang-
undangan yang akan menjadi acuan berperilaku di dalam penyelenggaraan
negara dan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Sasaran program ini adalah tersedianya berbagai peraturan perundang-
undangan an yurisprudensi dalam rangka mengatur perilaku individu dan
lembaga serta penyelesaian sengketa yang terjadi dalam kehidupan sehari-
sehari.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain adalah: (1) pembinaan,
perancangan, harmonisasi, kerjasama dan publikasi peraturan perundang-
undangan meliputi antara lain : (a) pengkajian naskah kontrak sektor
ESDM, (b) penyelenggaraan kegiatan humas dan protokol, (c) sosialisasi
peraturan perundang-undangan, (d) pelayanan dan bantuan hukum, (e)
sinkronIsasi penyusunan peraturan perundang-undangan sektor ESDM.
III.1. Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Energi
Program ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas jasa pelayanan
sarana dan prasarana energi agar aksesibilitas masyarakat untuk
mengkonsumsi segala produk energi semakin mudah, efisien dan harga
yang terjangkau serta didukung oleh kualitas dan kuantitas yang memadai
sesuai standar yang berlaku.
Sasaran yang hendak dicapai yaitu : berkurangnya ketergantungan
terhadap minyak; meningkatnya perluasan jaringan transmisi dan distribusi
untuk mengoptimalkan penyaluran energi kepada konsumen;
7
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
meningkatnya penggunaan gas, panas bumi, batubara kalori rendah, briket
batubara, dan Upgraded Brown Coal (UBC) yang dapat menggantikan
peranan minyak tanah, sehingga terjadi kompetensi terhadap jenis energi
dan jaminan pasokan energi; mengembalikan fungsi pelayanan
penyediaan BBM secara memadai.
Kegiatan dalam program ini antara lain meliputi : (1) peningkatan
pemanfaatan gas bumi dalam rangka mengurangi ketergantungan akan
BBM; (2) pembangunan jaringan pipa gas di Sumatera dan Jawa terutama
untuk UKM dan rumah tangga; (3) melanjutkan peningkatan penggunaan
energi terbarukan tertama pada listrik perdesaan dengan tenaga surya,
mikrohidro dan tenaga angin; (4) pilot project penggunaan gas untuk
transportasi sebagai substitusi BBM; (5) peningkatan kesadaran untuk
memanfaatkan energi secara rasional (efisien); (6) kajian/pilot project
penggunaan gas sebagai energi alternatif dalam bentuk gas, kompresi dan
cair untuk sektor industri, tranportasi dan rumah tangga; (7) pengembangan
traansportasi batubara, pemanfatan batubara berkalori rendah serta
implementasi briket dan UBC untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
industri padat energi termasuk pembangkit listrik dan rumah tangga,
peningkatan kapasitas kilang minyak bumi; (8) pengembangan panas bumi
untuk ketenagalistrikan terutama di Jawa, Sumatera dan Sulawesi; (9)
kajian jaringan transmisi gas dari Kalimantan Timur ke Jawa Tengah yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Pulau Jawa; (10)
rehabilitasi /pembangunan SPBU di NAD; (11) pengadaan mobil tangki
BBM di NAD; (12) rehabilitasi/pembangunan depot BBM; (13) perbaikan
kantor PT. Pertamina; (14) operasi pengamanan pengiriman BBM ke
Calang/Meulaboh; (15) persiapan pemindahan/pembangunan depot
BBM/SPBU di NAD; (16) penyelenggaraan riset dalam bidang migas; (17)
penelitian, pengkajian dan pelaksanaan terapan; (18) penelitian dan
pengembangan IPTEK; (19) pengadaan dan peralatan fungsional; (20)
penyuluhan dan penyebaran informasi mengenai pengusahaan briket di
daerah; (21) optimalisasi pabrik briket batubara; (22) peningkatan
pengelolaan kegiatan bidang energi dan ketenagalistrikan; (23) pembinaan
dan pengembangan konservasi energi; (24) penyusunan RUU
8
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
ketenagalistrikan; (25) pelaksanaan kegiatan bidang usaha
ketenagalistrikan; (26) pelaksanaan kegiatan bidang teknik
ketenagalistrikan; (27) penyusunan RUU energi; (28) Pengembangan
sistem jaringan transmisi dan distribusi gas bumi nasional; (29) analisis
pengembangan fasilitas bongkar muat BBM ; Sosialisasi penggunaan serta
pengawasan dan pengujian mutu pelumas.
III.2 Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan
Prasarana Energi
Program ini bertujuan untuk menciptakan industri energi yang mandiri,
efisien, handal dan berdaya saing tinggi di pasar energi.
Sasaran pada program ini yaitu meningkatkan efisiensi, terwujudnya
investasi yang kondusif di bidang energi; revisi UU Minyak dan Gas Bumi
serta panas bumi; terwujudnya skema/struktur industri dalam rangka
mendorong pengembangan sektor ekonomi; dan diharapkan akan tercipta
kompetisi yang sehat di industri energi pada sektor hulu maupun hilir.
Kegiatan dalam program ini antara lain adalah (1) penyehatan indusrti yang
ada, privatisasi, mengatur pemain dengan unbundling dan pendatang baru
serta kompetisi; (2) melanjutkan program restrukturisasi dan revisi UU
Minyak dan Gas Bumi; (3) kajian untuk menentukan skema/struktur industri
energi dalam rangka mendorong pengembangan sektor ekonomi; (4)
peninjauan kembali UU No. 11 Tahun 1994 tentang Pemberlakukan PPN
bagi Kontraktor dalam Tahap Eksplorasi, dan pemberlakuan bea masuk
terhadap barang-barang impor migas; (5) Pengembangan sistem
perencanaan ketanagalistrikan nasional; (6) pengembangan sistem
pemanfaatan energi; (7) pelaksanaan kebijaksanaan teknis
ketenagalistrikan dan pengembangan energi meliputi antara lain : (a)
pengkajian neraca energi, (b) pengkajian perencanaan umum energi
nasional, (c) penyelenggaraan pertemuan tahunan pengelolaan energi
nasional, (d) pengkajian pengembangan energi internasional, (e)
pengkajian pengembangan model ekonomi energi nasional.
9
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
III.3. Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan
Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi
Program ini ditujukan untuk lebih memberikan kesempatan kepada
pemerintah daerah, swasta, masyarakat dan koperasi (pelaku) untuk lebih
terlibat dalam pengelolaan usaha energi. Khusus untuk Pemda, akan
diberlakukan penerusan pinjaman sesuai dengan keputusan Menteri
Keuangan No.35/KMK/2001 dan akan diberlakukan jika memungkinkan
untuk pelaku lainnya. Pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan
energi secara mandiri terutama di perdesaan dan daerah terpencil akan
membantu meningkatkan aksesbilitas masyarakat terhadap energi.
Sasaran yang hendak dicapai adalah peningkatan kemampuan investasi
pemerintah daerah, swasta, koperasi dan masyarakat untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana energi untuk
mengurangi beban pemerintah.
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini antara lain adalah: (1)
meningkatkan partisipasi pemerintah daerah; swasta, koperasi dan
masyarakat (pelaku) dapat membangun infrastruktur dan penyaluran energi
dengan mengevaluasi peraturan yang masih berlaku; (2) pembuatan aturan
pemisahan yang jelas antara wilayah kompetisi dan non kompetisi berikut
kriteria-kriteria pembatasan untuk wilayah dimaksud; (3) pengembangan
dan pemanfaatan briket batubara; (4) pengembangan dan pemanfaatan
energi terbarukan seperti mikro hidro dan tenaga surya; (5)
penyelenggaraan dan pembinaan jaringan prasarana wilayah timur
(pembangunan jaringan transmisi); (6) pengembangan dan pemanfaatan
energi meliputi antara lain : (a) pelaksanaan diklat teknis, (b) pelaksanaan
survei penggunaan energi, (c) penyusunan program kegiatan sektor ESDM,
(d) penyelenggaran pembinaan dan koordinasi pertambangan umum, (e)
pelaksanaan promosi dagang, industri dan investasi, (f) pelaksanaan
pengawasan K3, lingkungan KK dan PKP2B dan teknis kegiatan serta
produksi pertambangan umum, (g) survei geologi, (h) pelaksanaan
monitoring dan pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan); (5)
Survey pemetaan penggunaan, ketersediaan dan distribusi serta
pengawasan mutu LPG; (6) Pembangunan gedung data migas.
10
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
III.4. Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Ketenagalistrikan
Program ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas jasa pelayanan
sarana dan prasarana ketenagalistrikan agar aksesibilitas masyarakat
untuk memperoleh tenaga listrik semakin mudah, efisien dan harga yang
wajar serta didukung oleh kualitas dan kuantitas yang memadai sesuai
standar yang berlaku.
Sasaran yang hendak dicapai yaitu : mengurangi biaya operasi melalui
peningkatan kapasitas pembangkit listrik non-BBM; mengurangi
ketergantungan terhadap minyak; meningkatkan pemanfaatan energi
alternatif (gas, panas bumi dan batubara) dan potensi energi setempat/lokal
terutama energi terbarukan untuk pembangkit skala kecil; meningkatnya
perluasan jaringan transmisi dan distribusi untuk mengoptimalkan
penyaluran tenaga listrik ke konsumen; mengembalikan fungsi pelayanan
penyediaan listrik secara memadai; pelaksanaan induk pembangkit dan
jaringan untuk mengurangi biaya operasi melalui peningkatan kapasitas
pembangkit non BBM; dan Pelaksanaan listrik perdesaan.
Kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi : (1) pembangunan sarana
penyediaan tenaga listrik di daerah perdesaan dan daerah belum
berkembang; (2) ekstensifikasi dan intensifikasi jaringan listrik perdesaan
melalui pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daaerah
perdesaan dan daerah yang belum berkembang, meliputi penambahan
pembangkit tenaga listrik termasuk pembangkit skala kecil, pembangunan
jaringan tenaga menengah dan tegangan rendah serta gardu distribusi; (3)
rehabilitasi dan repowering pembangkit yang ada; (4) konversi
pemanfaatan BBM ke alternatif energi lainnya seperti gas, panas bumi.
Selain itu, pembangunan pembangkit baru diarahkan untuk memanfaatkan
potensi energi setempat sebagai contoh PLTU Mulut Tambang (Mine
Mouth) kalori rendah dan PLTP serta pembangkit dengan memanfaatkan
energi terbarukan seperti PLT Piko/Mikro/Mini Hidro dan PLTS (pembangkit
listrik tenaga surya); (5) perluasan jaringan transmisi dan distribusi
dilakukan untuk mengurangi bottleneck dan interkoneksi antar propinsi
11
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
untuk menambah keandalan dan jangkauan pelayanan kepada
masyarakat; (6) Pembangunan listrik di daerah perdesaan dan daerah yang
belum berkembang. Kegiatan meliputi penambahan pembangkit tenaga
listrik termasuk pembangkit skala kecil, pembangunan jaringan tegangan
menengah dan tegangan rendah serta gardu distribusi; (7) perbaikan PLTD
Apung lama (10MW); (8) pengadaan PLTD Apung baru (2x12 MW);
(9)rehabilitasi dan pengembangan jaringan distribusi ketenagalistrikan; (10)
perbaikan/pengadaan generator; (11) perbaikan kantor-kantor PT. PLN;
(12) persiapan pembangunan PLTA Peusangan (13) persiapan
pembangunan PLTGU (2x30 MW); (14) persiapan pembangunan jaringan
transmisi 150 kV Bireun-Meulaboh; (15) melanjutkan pembangunan
jaringan distribusi ketenagalistrikan; (16) pengembangan eksplorasi dan
inventarisasi potensi sumber daya mineral; (17) pelaksanaan
pembangunan pembangkit listrik.
III.5. Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan
Prasarana Ketenagalistrikan
Program ini bertujuan untuk menciptakan industri ketenagalistrikan yang
mandiri, efisien, handal dan berdaya saing tinggi di pasar tenaga listrik
yang direncanakan dimulai tahun 2007 dan untuk meningkatkan
akuntabilitas pemerintah melalui penyusunan produk kebijakan dan regulasi
yang mampu mendorong kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
adil dan merata, mendorong peningkatan kegiatan ekonomi yang
berkelanjutan serta untuk meningkatkan sumberdaya manusia bidang
energi dan ketenagalistrikan.
Sasaran pada program ini yaitu : diterapkannya model/struktur industri
ketenagalistrikan berikut jadual implementasinya, daerah pemilihan
kompetisi dan fungsi penyedian (pembangkit dan pembelian curah);
terwujudnya perangkat regulasi yang jelas dan kondusif baik regulasi
bisnis, regulasi keteknikan, regulasi energi terbarukan, dan konservasi
energi serta meniadakan segala macam peraturan yang menghambat
investasi di bidang ketenagalistrikan; dilanjutkannya restrukturisasi
12
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
ketenagalistrikan; terwujudnya kompetisi yang sehat di industri
ketenagalistrikan baik untuk sektor hulu maupun sektor hilir.
Kegiatan yang akan dilakukan meliputi : (1) pengkajian mengenai
model/struktur industri ketenagalistrikan; (2) penyehatan aset organisasi
dan manajerial serta finansial secara bertahap dan sistematis; (3)
pemecahan industri kelistrikan menurut fungsi penyediaannya (unit usaha
pembangkit, unit usaha transmisi dan unit usaha distribusi); (4) penerapan
kompetisi melalui unbundling usaha penyediaan tenaga listrik yang ada dan
mengundang usaha penyedia tenaga listrik baru; (5) pelaksanaan subsidi
yang tepat sasaran; (6) Pelaksanaan induk sarana penunjang
ketenagalistrikan; (7) penyelenggaraan dan pembinaan usaha
ketenagalistrikan; (8) penyiapan petunjuk teknis dan peraturan pelaksanaan
UU Ketenagalistrikan dan Energi; (9) pelaksanaan pembangunan
pembangkit listrik; (10) pengembangan dan pemanfaatan batubara; (11)
penelitian dan pengembangan kelistrikan dan energi; (12) penyelenggaraan
koordinasi pelayanan teknis dan administrasi usaha ketenagalistrikan
meliputi antara lain : (a) penyelenggaraan kegiatan organisasi PIE, (b)
penyelenggaraan sistem informasi manajemen energi, (c) penyusunan data
statistik energi, (d) penyusunan buku laporan tahunan PIE, (e)
pelaksanaan evaluasi laporan kegiatan PIE; (13) penyelenggaraan diklat
teknis dan fungsional bidang energi dan ketenagalistrikan; (14) penyusunan
rencana program; (15) penyusunan SLK; (16) Pembinaan dan
Pengembangan listrik perdesaan.
III.6. Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan
Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana
Ketenagalistrikan
Program ini ditujukan untuk lebih memberikan kesempatan kepada
pemerintah daerah, swasta, masyarakat dan koperasi (pelaku) untuk lebih
terlibat dalam pengelolaan usaha kelistrikan. Khusus untuk Pemda, akan
diberlakukan penerusan pinjaman sesuai dengan keputusan Menteri
Keuangan No.35/KMK/2001 dan akan diberlakukan jika memungkinkan
untuk pelaku lainnya.
13
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
Sasaran yang hendak dicapai adalah menigkatnya kemampuan investasi
pemerintah daerah, swasta, koperasi dan masyarakat untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan
untuk mengurangi beban pemerintah.
Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini antara lain adalah: (1)
memberi peluang pada para pelaku untuk memanfaatkan skema curah dan
menyalurkan kepada konsumen di kawasan tertentu; (3) pengadaan
peralatan perlengkapan gedung; (4) pengadaan peralatan fungsional; (5)
pemetaan potensi dan implementasi energi terbarukan di Indonesia bagian
barat; (6) identifikasi pemanfaatan energi terbarukan untuk kegiatan
produktif; (7) penyusunan pola investasi dalam rangka peningkatan
partisipasi swasta dan koperasi dan pengembangan energi terbarukan; (8)
sosialisasi kebijakan program energi hijau; (9) pendamping teknis dan tim
evaluasi.
III.7. Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi dan Teknologi serta
Teknologi Ketenagalistrikan
Program ditujukan untuk memberi kesempatan kepada dunia bisnis swasta,
BUMN dan Koperasi serta masyarakat untuk berpartisipasi sebagai
penyedia, pengelola dan pembeli tenaga listrik, khususnya dalam
penguasaan aplikasi dan teknologi, manajemen, serta pemasaran produk
ketenagalistrikan.
Sasaran program ini meliputi : meningkatnya penggunaan barang dan jasa
ketenagalistrikan dalam negeri; meningkatnya kemampuan dalam
mengelola dan memasarkan produk ketenagalistrikan yang berkualitas.
Kegiatan yang akan dilakukan meliputi : (1) pengembangan teknologi tepat
guna yang diarahkan pada barang-barang mass production; (2) pemaketan
pelelangan disisi hulu untuk menjamin kelangsungan industri dalam negeri,
melalui prioritas penggunaan produksi dalam negeri.; (3) pengembangan
dan pemanfaatan batubara; (4) penyusunan kebijaksanaan dan pedoman
pengembangan kapasitas dan kelembagaan, pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha; (5) penyelenggaraan koordinasi pembinaan usaha-usaha
migas; (6) penyelenggaraan riset dalam bidang migas; (7) penelitian,
14
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
pengkajian dan pelaksanaan terapan; (8) pengembangan dan pemanfaatan
batubara; (9) pengelolaan informasi media baru dan tradisional; (10)
pengkajian dan pengembangan sistem informasi; (11) pembangunan
prasarana.
III.8. Program penguasaan dan pengembangan aplikasi serta teknologi energi
Program ini ditujukan untuk meningkatkan penguasaan dan pengembangan
teknologi energi sehingga menghasilkan produk energi yang berkualitas.
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya penggunaan barang
energi produksi dalam negeri dan meningkatnya kemampuan dalam
mengelola dan memasarkan produk energi yang berkualitas.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain meliputi: (1) melanjutkan
pengembangan teknologi tepat guna yang diarahkan pada barang-barang
mass production; (2) pemaketan pelelangan di sisi hulu untuk menjamin
kelangsungan industri dalam negeri, melalui prioritas penggunaan produksi
dalam negeri, dan standarisasi dan pengawasan kualitas produksi dalam
negeri; (3) penelitian dan pengembangan IPTEK; (4) pengembangan dan
pemanfaatan batubara; (5) standarisasi ketenagalistrikan meliputi antara
lain : (a) penyusunan pedoman tentang pelaksanaan sertifikasi instalasi
ketenagalistrikan, (b) penyusunan juknis tentang varian uji produk, (c)
penyusunan pedoman tentang kesiapan lembaga inspeksi dalam rangka
akreditasi; (6) pengaturan dan pengawasan tenaga teknik meliputi (a)
peningkatan standar kompetensi tenaga teknik bidang energi baru dan
terbarukan, pengujian instalasi tenaga listrik, dan industri peralatan tenaga
listrik, (b) penyusunan taksonomi standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan bidang pembangkitan; (7) pengembangan aplikasi sistem
akuntansi; (8) pengembangan aplikasi sistem kepegawaian; (9)
pengembangan desain website dan pengelolaan arsip/data berbasis
teknologi informasi; (10) pelaksanaan kegiatan bidang program
ketenagalistrikan meliputi antara lain : (a) penyusunan mekanisme
kerjasama badan internasional bidang energi dan ketenagalistrikan, (b)
penyusunan pedoman untuk pembentukan kelembagaan di sektor energi
ketenagalistrikan, (c) meningkatkan akses terhadap kegiatan ACE, (d)
15
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
terlistrikinya desa-desa di kawasan perbatasan, (e) penyusunan rencana
pengembangan lisdes melalui PT PLN (Pesero); (11) penyusunan software
untuk evaluasi harga jual tenaga listrik swasta dan TDL PLN; (12)
pelaksanaan kegiatan bidang energi terbarukan; (13) penyusunan dan
perumusan spesifikasi mutu BBM, gas bumi, LNG, LPG, dan BBG; (14)
Pengawasan mutu BBM, gas bumi, LNG, LPG, dan BBG dalam negeri.
IV.1. Program Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumber
Daya Mineral dan Batubara
Program Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan Sumberdaya
Mineral dan Batubara bertujuan untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya mineral dan batubara melalui kegiatan usaha pertambangan;
peningkatan penerimaan negara dari pertambangan sumberdaya mineral
dan batubara; peningkatan dan pemberdayaan ekonomi dan sosial
masyarakat sekitar wilayah tambang. Selain itu, melalui program ini
diharapkan pertumbuhan PETI (Pertambangan Tanpa Ijin) dapat
dikendalikan, sehingga pemanfaatan lokasi tambang dapat lebih optimal,
serta untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia
bidang sumberdaya mineral dan batubara.
Sasaran program ini yaitu terwujudnya pembinaan terhadap pertambangan
rakyat khususnya bagi masyarakat miskin di sekitar wilayah pertambangan;
tercapainya optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral, batubara,
panas bumi dan air tanah melalui usaha pertambangan dengan prinsip
good mining practice; percepatan dan pemanfaatan pembangunan ekonomi
daerah; optimalisasi penerimaan negara; peningkatan investasi
pertambangan; perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha pada
usaha pertambangan; peningkatan produksi dan nilai tambah produk; alih
teknologi dan kompetensi tenaga kerja; peningkatan industri hilir berbasis
sumberdaya mineral dan batubara; keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan; alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan meliputi : (1) pengawasan/
penertiban pertambangan rakyat dan community development; (2)
pembinaan dan pengawasan kegiatan penambangan; (3) pengawasan
16
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
produksi, pemasaran, dan pengelolaan mineral dan batubara, panas bumi
dan air panas; (4) evaluasi, pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat
yang berpotensi mwencemari lingkungan khususnya penggunaan bahan
merkuri dan cyanida dalam usaha pertambangan emas rakyat termasuk
pertambangan tanpa ijin (PETI) dan bahan kimia tertentu sebagai bahan
pembantu pada industri kecil; (5) sosialisasi kebijakan dan regulasi bidang
pertambangan; (6) Pengembangan penyelidikan, pemetaan dan
pengawasan bidang geologi tata lingkungan, air tanah dan mitigasi
bencana geoliogi; (7) penelitian dan pengembangan bahan galian; (8)
penelitian dan pengembangan IPTEK; (9) pengumpulan, pengembangan
informasi data statistik; (10) penyelenggaraan kegiatan yang dibiayai
PNBP; (11) pengadaan peralatan fungsional; (12) pembinaan usaha-usaha
pertambangan meliputi : (a) penyelenggaran laboratorium, (b)
penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi, (c) penyusunan peraturan
perundang-undangan dan bantuan hukum, (d) pembinaan penerimaan
PNBP; (13) pengembangan dan pemanfaatan batubara meliputi antara
lain : (a) pembuatan juknis/juklak, (b) penerbitan peraturan perundang-
undangan, penetapan pada lembaran negara dan penyebaran, (c)
pendidikan dan pelatihan struktural, (d) pelatihan dan pendidikan
fungsional, (e) pengembangan sistem informasi manajemen, (f) sistem
jaringan dokumentasi hukum, (g) penyusunan/pengumpulan/pengolahan/
updating/analisa data dan statistik, (h) penyusunan program dan rencana
kerja, (i) pameran dan promosi, (j) pembuatan multimedia dokumenter, (k)
penyuluhan dan penyebaran informasi, (l) evaluasi dan pemantauan
penyelenggaraan diklat, (m) evaluasi dan pelaporan kegiatan, (n) rapat
koordinasi, (o) kesekretariatan dan kerjasama luar negeri, (p)
pengembangan hubungan kerjasama luar negeri, (q) pengembangan dan
pemanfaatan batubara, (r) penyusunan buku pedoman inventarisasi dan
eksplorasi dan buku potensi sumber daya mineral dan batubara, (s)
penerbitan jurnal dan laporan, (t) penyusunan dan digitalisasi data sumber
daya mineral, (u) penyelenggaraan bimbingan teknis, (v) evaluasi kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi mineral dan batubara, (w) pelaksanaan seminar
dan lokakarya, (x) penyelenggaraan diklat, (z) inventarisasi batubara
17
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
bersistem, batubara untuk tambang dalam, gambut, bitumen padat mineral
logam dan mineral industri, (aa) penyusunan pedoman/standar potensi
sumber daya mineral dan batubara, (ab) pengembangan sistem informasi
wilayah pertambangan; (14) penyelenggaraan koordinasi penelitian
sumber-sumber alam dalam bumi dan pengawasan gunung api : (a)
penyusunan naskah dan buku, (b) pengembangan sistem informasi
manajemen, (c) pembuatan dokumentasi mutlti media DJGSM, (d)
penyuluhan dan penyebaran informasi, (e) penyusunan RSNI, (f)
pengadaan dan pengolah data; (15) pengembangan eksplorasi dan
inventarisasi potensi sumber daya mineral meliputi : (a) pengadaan
penunjang kegiatan laboratorium, (b) penyusunan neraca dan atlas sumber
daya mineral, (c) penyusunan pedoman teknis inventarisasi mineral logam,
(d) evaluasi kegiatan eksplorasi KK dan PKP2B, (d) inventarisasi bahan
galian mineral, (e) pengadaan peralatan survei, (f) inventarisasi bahan
galian mineral non logam, (g) penyusunan SIG Panas Bumi, (h)
penyelenggaraan rapat koordinasi, (i) inventarisasi, eksplorasi panas bumi
dan pengawasan, (j) pengadaan peralatan survei dan pemboran; (16)
pengawasan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pengelolaan K3
dan lingkungan; (17) pengembangan penyelidikan dan pemetaan,
pengawasan bidang geologi tata lingkungan dan air tanah serta gunung
berapi meliputi : (a) inventarisasi dan evaluasi geologi dilingkungan
kawasan pertambangan, (b) pengumpulan data sekunder, (c) sosialisasi
kegiatan.; (18) inventarisasi barang kekayaan milik negara; (19) koordinasi
dengan pemerintah propinsi/kabupaten, monitoring kegiatan; (20)
pembinaan koordinasi dan konsultasi pengawasan; (21) pembinaan usaha-
usaha pertambangan meliputi antara lain : (a) penyusunan rencana
program kegiatan pertambangan, (b) penyusunan perencanaan
pengembangan ESDM, SOP rencana kerja dan anggaran DESDM, SOP,
DIPA, pedoman fungsional perencanaan pengembangan ESDM, SOP
rencana kerja dan anggaran DESDM, SOP, DIPA, pedoman fungsional
perencana, (c) penyusunan data/bahan DESDM dalam rangka dengar
pendapat dengan DPR RI; (22) pengembangan dan pemanfaatan batubara
meliputi antara lain : (a) penyusunan buku juknis, (b) penyusunan buletin
18
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
Setjen, (c) penyelenggaran diklat teknis dan fungsional, (d) pembuatan
SIPEG, (e) penyusunan program dan rencana kerja, (f) pelaksanaan
penyebaran informasi tentang ESDM, (f) penyusunan peraturan bidang
ESDM , (g) penyusunan buku keuangan, (h) penyusunan sistem akuntansi
pemerintah dan perhitungan anggaran terpadu, (i) penyusunan IKMN,
standarisasi harga dan evaluasi pengelolaan barang dan jasa, (j)
penyelenggaran survei bidang lingkungan hidup dan tata ruang, (k)
pencapaian hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antar
negara, (l) penyusunan laporan potensi energi dan hayati di Wilayah
Indonesia Timur, (m) pengkajian kebijakan harga energi nasional; (23)
penyusunan kebijakan dan pedoman pengembangan kapasitas dan
kelembagaan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha meliputi antara lain
: (a) penyelenggaraan pengadaan CPNS, (b) penyusunan pedoman
lembaga yang melakukan asesmen, pedoman evaluasi diklat, (c)
penyelenggaraan analisis kebutuhan diklat sektor ESDM, (d) penyusunan
standar kediklatan sektor ESDM, (e) penyusunan perumusan organisasi
sesuai dengan kebutuhan/perkembangan.; (24) pembinaan kerjasama
internasional; (25) penyusunan kajian kebijakan dan pedoman
pengembangan kapasitas dan kelembagaan pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha meliputi : kegiatan orasi ilmiah dan penyelenggaraan
sosialisasi pola tetap diklat sektor ESDM; (26) penyelenggaraan dan
pengkoodinasian diklat DN; (27) penyelenggaraan diklat migas; (28)
penyelenggaraan diklat teknologi mineral dan batubara; (29)
penyelenggaraan kegiatan yang dibiayai PNBP; (30) evaluasi dan
pemantauan penyelenggaran diklat.
IV.2. Program Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Migas
Program Pembinaan dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi bertujuan mengendalikan pengelolaan minyak dan gas bumi
sebagai sumberdaya energi yang bersifat strategis dan vital, meningkatkan
investasi di bidang usaha hulu dan hilir migas serta mengembangkan dan
memanfaatkan sumberdaya migas secara optimal dan berkelanjutan,
meningkatkan sumberdaya manusia bidang minyak dan gas bumi, serta
19
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
meningkatkan potensi dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional
untuk lebih mampu bersaing.
Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah terkelolanya
kegiatan usaha migas; meningkatnya investasi di bidang usaha hulu dan
hilir dan berkembangnya potensi migas secara optimal; terjaminnnya
ketersediaan minyak dan gas bumi serta produk-produknya secara
berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan
mengoptimalkan kemampuan nasional dan kompetensi tenaga kerja.
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah: (1) pengelolaan sumur-
sumur minyak; (2) penyusunan dan evaluasi kegiatan eksplorasi; (3)
pengawasan/monitoring POD (Plan of Development) lapangan; (4)
eksplorasi pencarian cadangan migas baru; (5) pengembangan upaya-
upaya pengurangan/penghapusan subsidi BBM; (6) pembangunan kembali
SPBU untuk penyaluran BBM; (7) pembangunan kembali sejumlah SPBN
untuk kapal nelayan; (8) pembangunan kembali depot penyaluran minyak
tanah untuk masyarakat; (9) penyaluran LPG dan minyak pelumas pada
daerah pemukiman baru; (10) pembangunan titik bor air tanah untuk lokasi
pemukiman pasca bencana; (11) pemberian ijin lokasi penambangan baru
pasca bencana; (12) pengembangan dan pemanfaatan batubara; (13)
penyelenggaraan riset dalam bidang migas; (14) penyelenggaraan kegiatan
yang dibiayai oleh PNBP ; (15) penyelenggaraan diklat migas; (16)
pelaksanaan kegiatan rutin DJ Migas; (17) Renovasi gedung museum
migas, ruang kerja Es III, dan gedung serbaguna; (18) pengelolaan
museum migas graha widya patra; (19) pengadaan perangkat keras dan
cabling untuk jaringan internet; (20) penyusunan bank data; (21) Sosialisasi
hasil sidang OPEC; (22) pengembangan hubungan kerjasama luar negeri;
(23) penyusunan dan penetapan potensi sumberdaya cadangan migas di
perbatasan; (24) pengkajian dan reinterpretasi untuk perkiraan potensi
sumber daya, cadangan migas dari hasil eksplorasi dan eksploitasi; (25)
penyusunan perubahan UU, perubahan PP, rancangan PP tentang tarif
penerimaan jenis PNBP, rancangan PP keselamatan dan kesehatan kerja;
(26) penyelenggaran forum konsultasi pengelolaan sumber daya migas
antara pusat dan daerah; (27) pengambilan dan pengumpulan serta
20
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
pengolahan data seismik 2D sepanjang 2000 km di laut Sulawesi Utara;
(28) evaluasi dan interpretasi potensi migas di cekungan Bone, laut Sulbar,
laut selatan bau-bau dan laut selatan kepala burung.; (29) implementasi
penawaran wilayah kerja baru migas; (30) kajian optimasi pemanfaatan gas
bumi di Papua dan Sulawesi Tenggara; (31) kajian penentuan formulasi
harga gas bumi; (32) perundingan tapal batas; (33) verifikasi dan
standardisasi titik koordinat wilayah kerja dalam rangka menunjang
kegiatan eksplorasi berdasarkan standar datum geodesi nasional; (34)
implementasi dan pengembangan sistem pemantauan volume lifting migas;
(35) perancangan sistem informasi data jasa usaha bidang migas; (36)
monitoring dan verifikasi TKA; (37) penyusunan blueprint ketenagakerjaan
sektor migas; (38) pengembangan pemanfaatan tekonologi informasi
melalui e-commers; (39) penyusunan SOP serta sosialisasi pedoman
pelaksanaan pengembangan masyarakat bidang migas; (40) pembangunan
database migas; (41) monitoring dan evaluasi kegiatan usaha niaga migas
dan kegiatan ekspor impor migas dan hasil olahan; (42) sosialisasi kegiatan
usaha pengolahan migas serta mutu BBM, gas bumi, LNG. LPG dan BBG;
(43) penyuluhan dan penyebaran informasi tentang kebijakan penghapusan
subsidi BBM; (44) monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan SNI,
RSNI, kerjasama standardisasi internasional, dan pemeriksaan dan
pengawasan kegiatan keselamatan hulu, hilir dan operasi usaha migas;
(45) pengadaan tabung LPG; (46) penyelenggaraan diklat aparatur negara
meliputi : (a) diklat teknis, (b) evaluasi/pemantauan penyelenggaraan
diklat, (c) pengembangan kelembagaan, (d) kerja sama luar negeri bidang
diklat migas; (47) pengadaan perlengkapan gedung; (48) Survey
penyebaran dan kondisi data eksplorasi; (49) survey potensi coal bed
metane di daratan Sumatra dan Kalimantan; (50) evaluasi rencana
pengembangan lapangan tahap pertama untuk diproduksikan.
V.1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Program ini ditujukan untuk mendorong daya saing dengan peningkatan
produktivitas dan efisiensi sistem produksi serta peningkatan kapasitas
21
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan industri dan
peningkatan sinergi antar berbagai elemen sistem inovasi.
Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2005 dalam program ini adalah :
meningkatnya pemanfaatan iptek pada sistem produksi di UKMK, dunia
usaha dan industri; meningkatnya peran UKMK; meningkatnya
pemanfaatan infrastruktur MSTQ untuk perbaikan sistem produksi; dan
meningkatnya sinergi antar berbagai komponen sistem inovasi.
Kegiatan yang dilakukan antara lain : (1) pengembangan penelitian aspek
ilmu kebumian dan aspek geologi serta geofisika dan kelautan; (2)
pengumpulan, pengembangan informasi data dan statistik; (3) pengelolaan
informasi media baru dan tradisional; (4) pengembangan wireless LAN
Setjen dan perawatan sistem jaringan; (5) pengembangan sistem meliputi
antara lain : (a) peningkatan kemampuan pengelolaan sistem, (b)
penyusunan statistik neraca energi 2005, (c) penyusunan SOP SI ESDM,
(d) sosialisasi SI ESDM, (e) pengadaan peralatan, bahan dan layanan
internet; (13) pengadaan peralatan fungsional
VI.1. Program Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam upaya
mencegah perusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup baik di darat,
perairan tawar dan laut, maupun udara sehingga masyarakat memperoleh
kualitas lingkungan hidup yang baik.
Sasaran program ini adalah menurunnya tingkat pencemaran lingkungan
dan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) pengawasan
penataan (compliance) baku mutu air limbah, emisi gas buang, pengolahan
limbah B3; (2) Penggalakan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan di
sektor transportasi dan energi dalam upaya mengurangi polusi udara
perkotaan;(3) Sosialisasi penggunaan teknologi bersih diberbagai kegiatan
manufaktur dan transportasi (4) pengelolaan informasi media baru dan
tradisional; (5) pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan ESDM; (6)
pengendalian lingkungan ketenagalistrikan meliputi antara lain : (a)
penyusunan konsep baku mutu kualitas air pengisi boiler dan kualitas air
22
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
limbah pada pengelolaan listrik, (b) penyebaran informasi pedoman teknis
pengelolaan lingkungan bidang ketenagalistrikan; (7) penyusunan pedoman
pengendalian dampak lingkungan
VI.2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program ini bertujuan untuk melindungi sumber daya alam dari kerusakan
yang disebabkan oleh aktivitas pengelolaan yang kurang memperhatikan
dampak negatif terhadap potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup,
serta menyelenggarakan pengelolaan kawasan konservasi untuk menjamin
keragaman ekosistem, sehingga terjaga fungsinya sebagai penyangga
sistem kehidupan.
Sasaran program ini adalah terlindunginya dan terpenuhinya kebutuhan air
masyarakat miskin di daerah sulit air; terlindunginya kawasan konservasi
dan kawasan lindung dari kerusakan akibat pemanfaatan sumber daya
alam yang tidak terkendali.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) penyediaan
sumber air (sumur air) untuk daerah sulit air secara geologis; (2)
penyusunan sistem pemantauan gunung api dan bencana geologi yang
berbasis teknologi tepat guna dan terjangkau; (3) penyelidikan gunung api.
VI.3. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
Program ini bertujuan untuk merehabilitasi sumber daya alam yang rusak
dan mempercepat pemulihan cadangan sumber daya alam sehingga selain
dapat menjalankan fungsinya sebagai penyangga sistem kehidupan, juga
dapat menjadi potensi bagi pengelolaan yang berkelanjutan untuk
mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran program ini adalah terehabilitasinya alam yang telah rusak dan
adanya percepatan pemulihan cadangan sumber daya alam.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain : (1) rehabilitasi areal bekas
pertambangan terbuka; (2) pengembangan penyelidikan dan pemetaan,
pengawasan bidang geologi tata lingkungan dan air tanah serta gunung
berapi yang meliputi : (a) penyediaan sarana air bersih di daerah sulit air,
(b) pembuatan peta zonasi konservasi air tanah, (c) pemantauan kondisi
23
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
dan lingkungan air tanah, (d) penyediaan sumur resapan air, (e) sosialisasi
dan penyebaran informasi; (3) penyusunan sistem informasi gunung api
dan bencana geologi.
VI.4. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA dan LH
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik yang berdasarkan pada
prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Sasaran program ini adalah meningkatnya kapasitas pengelolaan sumber
daya alam dan fungsi lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain meliputi: (1) Pengawasan/
pemantauan dan evaluasi pengelolaan sumber daya mineral dan batubara
(2) pembinaan usaha-usaha pertambangan; (3) penelitian dan
pengembangan bahan galian; (4) pengelolaan informasi baru dan
tradisional; (5) penyelenggaraan riset dalam bidang migas; (6)
pengembangan dan penelitian aspek ilmu kebumian dan aspek geologi
serta geofisika kelautan; (7) pengembangan eksplorasi dan inventarisasi
potensi sumber daya mineral; (8) penyusunan data tentang potensi bahan
galian dan aspek penambangan untuk wilayah pertambangan skala kecil;
(9) inventarisasi potensi bahan galian pada bekas tambang dan wilayah
PETI untuk peluang dimanfaatkan; (10) inventarisasi sebaran merkuri
sebagai dasar langkah penanggulangannya; (11) inventarisasi aspek
konservasi bahan galian; (12) penyusunan pedoman teknis sebagai acuan
dalam penerapan konservasi bahan galian; (13) penyusunan basis data
konservasi sumber daya; (14) penyusunan data sumber daya tembaga,
emas type porfiri; (15) penyediaan peralatan laboratorium dan sarana
pendukung kegiatan; (16) survei geologi meliputi : inventarisasi geologi
lingkungan regional, perkotaan, kawasan karst; (17) sosialisasi hasil
inventarisasi hasil geologi lingkungan; (18) pengamatan gunung api
meliputi: (a) pemantauan dan evaluasi kegiatan gunung api, (b)
24
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
pemantauan dan penyelidikan pada saat kegiatan gunung api meningkat,
(c) evaluasi tentang kemungkinan dan besaran bencana letusan, (d)
evaluasi karakteristik gunung api, (e) pemantauan dan instalasi peralatan;
(19) mitigasi bencana geologi meliputi : (a) tanggap darurat bencana
gerakan tanah, gempa bumi/tsunami (b) pemantauan daerah rawan, (c)
pemetaan zona kerentanan gerakan tanah, gempabumi, dan tsunami, (d)
pemantauan sesar aktif di daerah rawan gempabumi, (e) pemadaman
batubara terbakar, (20) inventarisasi meliputi sifat kimia gas/air gunung api,
fisika gunung api, prakiraan bahaya gunung api, topografi puncak gunung
api, geologi gunung api, kawasan rawan bencana gunung api dan wisata
gunung api; (21) bimbingan dan standardisasi meliputi : (a)
penyuluhan/sosialisasi bencana tanah longsor dan gempa bumi, bahaya
gunung api, mitigasi bencana geologi, kebakaran batubara, SNI, bimbingan
teknis mitigasi dan bencana geologi, (b) penyusunan RSNI, pedoman
teknis, (c) pameran mitigasi bencana gunung api, (d) pembuatan
dokumentasi dan pengumpulan bahan informasi; (22) penyusunan metode
pemantauan gunung api dan bencana geologi.
VI.5. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses informasi
sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung
pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi lingkungan hidup.
Sasaran program ini adalah tersedianya data dan informasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang lengkap dan mudah diakses oleh semua
yang berkepentingan dan masyarakat luas.
Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi: (1) pengembangan
kualitas dan jaringan database, untuk meningkatkan pengguna sistem
informasi; (2) penelitian dan pengembangan aspek ilmu kebumian dan
aspek geologi serta geofisika kelautan.
VII.1. Program Pendidikan Kedinasan
25
Rapat Kerja Komisi VII DPR-RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, 27 Juli 2005
Program Pendidikan Kedinasan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan, keterampilan dan profesionalisme pegawai dan calon
pegawai negeri departemen atau lembaga pemerintah non departemen
dalam pelaksanaan tugas kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal.
Sasaran program ini adalah tertibnya kelembagaan pendidikan kedinasan
dan meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan kedinasan sesuai
dengan standar nasional dan/atau internasional.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain meliputi : (1) penyelenggaraan
diklat struktural, teknis, fungsional dan pra jabatan; (2) pengembangan SIM;
(3) evaluasi dan pemantauan diklat; (4) penyelenggaraan diklat geologi
VII.2. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek
Program ini ditujukan untuk meningkatkan fokus dan mutu kegiatan
penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dasar, terapan,
dan teknologi sesuai dengan kompetensi inti dan kebutuhan pengguna.
Sasaran yang ingin dicapai adalah terintegrasinya pemanfaatan iptek untuk
pengelolaan sumber daya alam dan teknologi.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain meliputi: (1) penelitian dan
pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan a.l. PLTS, PLTU;
sistem informasi spasial a.l. mitigasi bencana, penelitian geologi; (2)
penelitian dan pengembangan di bidang pengukuran, standardisasi,
pengujian dan mutu; (3) penelitian dan pengembangan IPTEK.
Jakarta, 27 Juli 2005
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Purnomo Yusgiantoro
26