dekubitus

13
A. PENGERTIAN Ulkus dekubitus berasal dari bahasa latin decumbere, yang artinya berbaring. Ulkus dekubitus merupakan luka yang terjadi karena tekanan atau iritasi kronis, biasanya pada kulit punggung pasien yang selalu berbaring di tempat tidur atau yang sulit bangkit dari ranjang perawatan dalam waktu yang lama. Ulkus dekubitus adalah suatu keadaan kerusakan jaringan setempat yang disebabkan oleh iskemia pada kulit (kutis dan subkutis) akibat tekanan dari luar yang berlebiahan. B. ETIOLOGI Ulkus dekubitus disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik, yaitu: 1. Faktor Intrinsik a. Tekanan b. Gesekan dan pergeseran c. Kelembaban d. Kebersihan tempat tidur, pakaian dan peralatan medis 2. Faktor Intrinsik a. Usia b. Penurunan sensori persepsi c. Penurunan kesdaran d. Malnutrisi 1

Upload: merdalis-nurlivia

Post on 06-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen ulkus dekubitus

TRANSCRIPT

A. PENGERTIANUlkus dekubitus berasal dari bahasa latin decumbere, yang artinya berbaring. Ulkus dekubitus merupakan luka yang terjadi karena tekanan atau iritasi kronis, biasanya pada kulit punggung pasien yang selalu berbaring di tempat tidur atau yang sulit bangkit dari ranjang perawatan dalam waktu yang lama.Ulkus dekubitus adalah suatu keadaan kerusakan jaringan setempat yang disebabkan oleh iskemia pada kulit (kutis dan subkutis) akibat tekanan dari luar yang berlebiahan.

B. ETIOLOGIUlkus dekubitus disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik, yaitu:1. Faktor Intrinsika. Tekananb. Gesekan dan pergeseranc. Kelembaband. Kebersihan tempat tidur, pakaiandan peralatan medis2. Faktor Intrinsika. Usiab. Penurunan sensori persepsic. Penurunan kesdarand. Malnutrisie. Mobilisasi dan aktifitasf. Merokokg. Temperatur kulith. Kemampuan sistem kardiovaskuler menuruni. Anemiaj. Hipoalbumink. Penyakit yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah

C. KLASIFIKASI1. Stadium IUlserasi terbatas pada epidermis dan dermis dengan eritema pada kulit. Penderita dengan sensibilitas baik akan mengeluh nyeri, stadium ini biasanya reversible dan dapat sembuh dalam 5-10 hari. 2. Stadium IIUlserasi mengenai dermis, epidermis dan meluas ke jaringan adiposa terlihat eritema dan indurasi. Stadium ini dapat sembuh dalam 10-15 hari.

3. Stadium IIIUlserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkulit dan otot sudah mulai terganggu dengan adanya edema dan inflamasi, infeksi akan hilang struktur fibril. Biasanya sembuh dalam 3-8 minggu.

4. Stadium IVUlserasi dan nekrosis meluas mengenai fasia,otot serta sendi. Dapat sembuh dalam 3-6 bulan.

D. PATOFISIOLOGIPada dasarnya ulkus dekubitus terjadi akibat adanya faktor ekstrinsik dan intrinsik. Faktor ekstrinsik, tekanan dari luar yang menimbulkan iskemik setempat. Dalam keadaan normal, tekanan intrakapiler arteriol adalah 32 mmHg dan tekanan ini dapat mencapai 60 mmHg. Efek destruksi jaringan yang berkaitan dengan keadaan iskemik dapat terjadi dengan tekanan jaringan kapiler 32-60 mmHg yang disebut tekanan suprakapiler. Jika tekanan suprakapiler tercapai akan terjadi aliran darah, kapiler yang disusul dengan iskemik setempat. Substansi H yang mirip dengan histamin dilepaskan oleh sel yang iskemik dan akumulasi metabolik, kalium, ADP dan asam laktat diduga sebagai faktor yang menyebabkan dilatasi pembuluh darah.Reaksi kompresi sirkulasi akan tampak sebagai hiperemia dan reaksi tersebut masih efektif bila tekanan dihilangkan sebelum periode kritis terjadi yaitu 1-2 jam. Pada tahap awal ini, epidermis tidak didapatkan tanda-tanda nekrosis karena sel epidermis memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada kadaan tanpa oksigen dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, perubahan patologis akibat tekanan eksternal tersebut terjadi lebih berat pada lapisan otot daripada lapisan kulit dan subkutan.Gesekan menyebabkan kerusakan pada lapisan superfisial kulit dan memperburuk efek tekanan serta merupakan komponen penting dari mekanisme cedera. Tekanan, gaya geser menyebabkan oklusi mikrosirkulasi dan mengakibatkan iskemi, yang mengarah ke peradangan dan anoksia. Jaringan anoksia menyebabkan kematian sel, nekrosis dan ulserasi.Lingkungan yang lembab akibat inkontinensia urin, keringat atau drainase luaka yang berlebihan dapat menyebabkan maserasi kulit yang meningkatkan resiko pembentulan ulkus lima kali lipat.Perubahan irreversibel dapat terjadi sedikitnya 2 jam tekanan terganggu. Kulit dapat menahan iskemi dari tekanan langsung hingga 12 jam. Pada saat terjadi ulserasi melalui tingkat kulit, kerusakan yang signifikan dari otot yang mendasarinya mungkin sudah terjadi, membuat keseluruhan bentuk ulkus seperti kerucut terbalik.

E. MANIFESTASI KLINISAdanya demam, keringat malam, menggigil, penurunan berat badan, kelemaha atau kehilangan nafsu makan pada pasien dicurigai adanya ulkus. Selain itu gejala yang berkaitan dengan ulkus berupa keadaan luka, nyeri di sekitar luka, bau busuk, dan penyebab medis terkait ulkus.

F. LOKASI ULKUS1. Tuberositas ischiiAkibat tekanan pada keadaan duduk karena foot rest pada kursi roda terlalu tinggi sehingga berat badan tertumpu pada daerah ischium.2. SacrumTerjadi bila berbaring terlentang, tidak mengubah posisi. Secara teratur salah posisi waktu duduk di kursi roda juga saat penderita merosot ke tempat tidur dengan sandaran miring, terlalu lama kontak dengan urin, feses ataupun keringat.3. Trochanter mayorTerjadi bila lama berbaring pada satu sisi, kursi roda yang terlalu sempit, osifikasi heterotropik, skoliosis yang mengakibatkan badan bertumpu ke salah satu sisi panggul.4. Tumit5. LututTerjadi bila pasien lama berbaring telungkup sedangkan sisi lateral lutut terkena karena lama berbaring pada satu sisi.6. SikuSering dipakai sebagai penekan tubuh atau pembantu mengubah posisi.7. Jari kakiDapat terkena pada posisi telungkup, sepatu yang terlalu sempit.8. Scapula dan Processus spinous vertebraeDapat terkena akibat terlalu lama terlentang dan gesekan yang sering.

G. KOMPLIKASI1. Infeksi2. Keterlibatan jaringan tulang dan sendi3. Septikemia4. Anemia5. Hiperbilirubin6. Kematian

H. PENATALAKSANAAN1. Pencegahana. Umum Edukasi tentang dekubitus kepada penderita dan keluarga. Pemeliharaan keadaan umum dan hygiene penderita.

b. Khusus : Mengurangi/menghindari tekanan luar yang berlebihan daerah tubuh tertentu dengan cara perubahan posisi tiap 2 jam di tempat tidur sepanjang 24 jam. Pemeriksaan dan perawatan kulit dilakukan 2 kali sehari tetapi dapat sering pada aderah potensial terjadi dekubitus. Pembersihan dengan menggunakan sabun lunak dan menjaga kulit tetap bersih dari keringat, urine dan feces bila perlu dapat diberikan lotion yang mengandung alkohol, bedak2. PengobatanPengobatan dengan obat topikal, sistemik ataupun pembedahan dilakuan sedini mungkin agar penyembuhan terjadi lebih cepat.Prinsip-prinsip umum penilaian luka dan pengobatan :a. Perawatan luka dibagi menjadi operatif dan nonoperatifb. Stadium I dan II, biasanya konservatifc. Stadium II dan IV, operasi mungkin diperlukand. Sekitar 70-90% ulkus dekubitus superfisialis sembuh dengan konservatifHal-hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan ulkus dekubitus:a. Mngurangi tekanan lebih lanjut pada daerah dekubitus.Secara umum sama dengan tindakan pencegahan ulkus dekubitus. Pengurangan tekanan sangat penting karena dekubitus tidak akan sembuh selama masih ada tekanan yang lama.b. Mempertahankan kedaaan bersih pada ulkus dan sekitarnyaKeadaan tersebut akan menyebabkan proses kesembuhan menjadi cepat dan baik. Untuk hal tersebut dapat dilakukan kompres, pencucian, pembilasan,pengeringandanpemberianbahan- bahan topikal seperti larutan NaC10,9%,larutan H202 3% dan NaC10,9%, larutan plasma dan larutan Burowi serta larutan antiseptik lainnya.c. Mengangkat jaringan nekrotikAdanya jaringan nekrotik pada ulkus akan menghambat aliran bahan yang terinfeksi dan menghambat pembentukan jaringan granulasi dan epitalisasi. Oleh karena itu, pengangkatan jaringan nekrotik akan mempercepat penyembuhanTerdapat 3 metode yang dapat dilakukan antara lain : Sharp dbridement (dengan pisau, gunting dan lain-lain). Enzymatic Debridement (dengan enzim proteolitik, kolagenolitik, dan fibrinolitik). Mechanical debridement (dengan tehnik pencucian, pembilasan, kompres danhidroterapi)d. Menurunkan dan mengatasi infeksi.Melakukan pemeriksaan kultur dan tes resisiten antibiotik. Antibiotik sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis. Ulkus yang terinfeksi harus dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan antiseptik seperti larutan H2O2 30%, providon iodin 1%, ZnSO4 0,5%. Radiasi ultraviolet (terutama UVB) mempunyai efek bakterisidal.e. Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi.Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain : Bahan-bahan topikal misalnya : salep asam salisilat 2%, preparat seng (ZnO,ZnSO4). Oksigen hiperbarik, selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah bakteri, juga mempunyai efek proliferatif epitel, menambahjaringan granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular. Radiasi infra merah, shortwavediathermy, dan pengurutan dapat membantu penyembuhan ulkus karena adanya efek peningkatan vaskularisasi. Terapi ultrasonik; sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap terapi ulkus dekubitus.f. Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga diperlukan untuk mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus, terutama ulkus dekubitus stadium III & IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous flap.I. PROGNOSISPrognosis dari ulkus dekubitus tergantung dari penyebabnya. Pada pasien dengan paraplegia, sekitar 50-70% pasien dengan ukus dekubitus sembuh secarakonservatif. Namun pada pasien dengan perawatan yang lama dan memiliki banyak masalah kesehatan, prognosisnya buruk, dan komplikasi seperti sepsis, osteomyeolitis, amyoloidosis, anemia dan malignansi dapat terjadi.

DAFTAR PUSTAKADoenges, Marilynn E. 2012. Buku Ajar Kulit dan Kelamin. Jakarta : EGCJNPK_KR.2012. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Pendland, SusanL.,dkk. 2011. Skin and soft Tissue Infection. Chicago : McGrawHill Company

9