definisi perkawinan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
1/8
Definisi Perkawinan
Perkawinanberasal dari kata kawin yang merupakan terjemahan dari bahasa arab nikah.Selain kata nikah, dalam bahasa Arab juga lazim mempergunakan kataziwaj dengan maksud
yang sama, yang menurut bahasa artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis untukmelakukan hubungan kelamin atau bersetubuh.
Sedangkan dalam ensiklopedi Islam kawin secara bahasa mempunyai 2 dua! arti yang berbedayaitu persetubuhan atau akad. "amun menurut #asan Ayyub, perkawinan secara bahasadiartikan sebagai kebersamaan dan berkumpul serta terjalinnya ikatan antara seorang pria denganwanita, dan keduanya menjadi pasangan suami isteri yang terikat oleh tali perkawinan yang sah.
Adapun perkawinan menurutsyara istilah! adalah akad yang telah dikenal dan menekankanpada rukun$rukun serta syarat$syarat yang telah ditetapkan! untuk berkumpul. %i samping itudapat pula diartikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang laki$laki dan perempuan untukdapat hidup bersama dalam suatu rumah tangga dan keturunan yang dilangsungkan menurutketentuan$ketentuan syariah) Islam.
&enurut pandangan Soemiyati, yang dimaksud perkawinan yaitu melakukan akad perjanjianuntuk mengikatkan diri antara seorang laki$laki dan perempuan untuk mengahalalkan hubungankelamin antara kedua belah pihak guna mewujudkan suatu kebahagiaan hidup dalam rumahtangga berdasarkan rasa kasih sayang dan ketentraman serta mendapatkan ridha dari Allah S'(.
%alam istilah )ndang$undang "o. * (ahun *+-, perkawinan adalah ikatan lahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk rumahtangga keluarga!, yang bahagia dan kekal berdasarkan etuhanan /ang &aha 0sa. Sedangkanompilasi #ukum Islam menyatakan, bahwa perkawinan menurut hukum Islam adalahpernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau misaqan golidhan untuk mentaati perintah Allahdan melaksanakannya merupakan ibadah.
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
2/8
%ari beberapa pengertian tentang perkawinan yang berbeda$beda tersebut di atas, dapat dipahamidan diambil kesimpulan bahwa diantaranya mempunyai unsur kesamaan, yaitu perkawinanmerupakan suatu akad perjanjian yang suci antara seorang lak$laki dan seorang perempuan untukmembentuk keluarga rumah tangga! yang kekal, bahagia, dan sejahtera. Sehingga dengan ikatanperkawinan yang sah, maka hubungan seksual kelamin! menjadi halal serta anak hasil hubungan
itu juga menjadi keturunan yang sah dan memiliki hubungan nasab yang jelas.
Hukum Perkawinan
1ada umumnya di kalangan para ulama terjadi perbedaan pendapat tentang hukum perkawinan."amun sependapat dengan ulama jumhur mayoritas ulama!, Ibnu 3usyd menyatakan bahwaperkawinan atau pernikahan hukumnya sunnah. 1erbedaan pendapat ini menurutnya disebabkanadanya pena4siran tentang apakah bentuk kalimat perintah dalam nashal$5uran atau hadis!yang berkaitan dengan masalah perkawinan, yaitu harus diartikan wajib, sunnah, atau mungkin
mubah.
1ara ulama 4u6aha yang berpendapat bahwa perkawinan adakalanya wajib, sunnah, serta mubahdikarenakan atas dasar pertimbangan kemaslahatan. Sedangkan al$7aziriy berpendapat bahwahukum perkawinan itu ada 8 lima!, yang kemudian pendapat ini juga diikuti oleh 'ahbah az$9uhayliy, diantaranya hukum wajib, sunnah, haram, makruh, atau mubah.
a. Wajib
1erkawinan hukumnya wajib bagi yang memiliki cukup kemampuan dan keinginan yang kuatuntuk menyalurkan hasrat seksual, serta merasa khawatir terjerumus ke dalam perzinahan bila
melakukan perkawinan. :ahwasanya menjaga kesucian diri dan menjauhkan dari perbuatanharam adalah wajib, dan hal itu tidak dapat terpenuhi melainkan dengan perkawinan. #al iniselaras dengan kaidah;
? @B CBDE FBG? H?J @?? @CB K@LMBN?OEB PBQ.
Artinya ; Sesuatu yang wajib tidak sempurna kecuali dengannya, maka sesuatu itu hukumnyamanjadi wajib.
b. Sunnah
:agi orang yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan perkawinan dan dia tidakkhawatir akan berbuat zina bila tidak melakukannya, maka perkawinan ini hukumnya sunnah.Rleh karena itu, perkawinan lebih utama dari pada bertekun diri dalam ibadah, dan menjalanihidup hidup sebagai pendeta yang tabattul anti kawin! yang sama sekali tidak dibenarkan dandikecam dalam Islam.
c. Haram
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
3/8
1erkawinan hukumnya haram, apabila orang yang melakukannya tidak mempunyai keinginandan kemampuan, serta tangggung jawab untukmenjalankan kewajiban$kewajiban dalamberkeluarga, yang mengakibatkan dirinya, isteri, dan anaknya menjadi terlantar. Allah S'(.ber4irman dalam surat al$:a6arah ayat *+8;
T?UB VEDL NJK@ WKBX?MLUE OY?OLZBH?@C[EVL\EBBArtinya ; Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan 5.S. Al$:a6arah ; *+8!.
%i samping itu, juga haram hukumnya bagi orang yang melakukan perkawinan dengan maksuduntuk menelantarkan orang lain. &isalnya, seorang laki$laki yang akan mengawini seorangperempuan, tapi dia berniat tidak akan mengurusnya dan agar perempuan tidak dapat dikawinioleh orang lain.
d. Makruh
:agi seorang laki$laki yang sebenarnya tidak berkeinginan kawin, baik disebabkan tidak mampumemenuhi hak calon isteri yang bersi4at lahiriyah batiniyah, dan si perempuan tidak merasaterganggu dengan ketidakmampuan calon suaminya, maka perkawinan semacam inidimakruhkan.
e. Mubah
Adapun bagi seorang laki$laki yang tidak terdesak oleh alasan$alasan yang mewajibkan danmengharamkan untuk melakukan perkawinan, maka hukumnya mubah.
e!erensi
%epdikbud,"amus #esar #ahasa $ndonesia, h. -8], jo.
^ili 3asjidi,%ukum &erkawinan dan &erceraian di 'alaysia dan $ndonesia, h. 2
0nsiklopedi Islam di Indonesia, h. _-+, :aca 'ahbah az$9uh`ayliy,(l*iqh al$slamiy wa(dillatuh, h. 2+, jo.
Idris 3amulyo,%ukum &erkawinan $slam, h. *
#asan Ayyub,*ikih "eluarga, h.
Al$7aziriy,"itab al*iqh +(la 'azhahib al(rbaah, 7uzI, h. *, idem Ibnu &unah,*ath aladi-r, 7uz II, h. 8
Abdul atah Idris, erjemah ingkas *iqih $slam /engkap, h. *+_
Soemiyati,%ukum &erkawinan $slam dan 0ndangundang &erkawinan, h. _
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
4/8
)ndang$undang "o. * (ahun *+- tetang 1erkawinan, h. 8
ompilasi #ukum Islam di Indonesia, h. *_#asan Ayyub,*ikih "eluarga, h.
Ibnu 3usyd,#idayah al'ujtahid, 7uz II, h. 2
Al$7aziriy,(l*iqh +(la 'azahib al(rbaah, 7uz III, h. -,
'ahbah az$9uhayliy,(l*iqh a$slamiy wa (dillatuh, 7uz II, h. *$
:agir al$#absyi,*iqih &raktis, h. -
&uchlis )sman,"aidahkaidah 0shuliyyah dan *iqhiyyah, h. 2*
Sayyid Sabi6,*iqh asSunnah, 7uz I, h. 22$2-
%epag. 3I,(luran dan erjemahnya, h. -
Abdurrahman al$hazaly,*iqih 'unakahat, h. 2
:agir al$#absyi,*iqih &raktis, h. 8$]
Slamet Abidin,*iqih 'unakahat $, h. ]
3e4erensi; http;ffwww.sudahtahu.comf2*2f8f2f*fpengertian$perkawinan$dan$hukumnya$
dalam$islamfizz2(#bI6'
PENGERTIAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM
Rabu, 10 September 2008 01:03
:ismillahirrochmaanirrochiim
http://www.sudahtahu.com/2012/05/23/10737/pengertian-perkawinan-dan-hukumnya-dalam-islam/#ixzz2CTvHbIqWhttp://www.sudahtahu.com/2012/05/23/10737/pengertian-perkawinan-dan-hukumnya-dalam-islam/#ixzz2CTvHbIqWhttp://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/850-pengertian-pernikahan-dalam-islam.htmlhttp://www.suaramedia.com/images/stories/lifenstyle/nikah.jpghttp://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/850-pengertian-pernikahan-dalam-islam.htmlhttp://www.suaramedia.com/images/stories/lifenstyle/nikah.jpghttp://www.sudahtahu.com/2012/05/23/10737/pengertian-perkawinan-dan-hukumnya-dalam-islam/#ixzz2CTvHbIqWhttp://www.sudahtahu.com/2012/05/23/10737/pengertian-perkawinan-dan-hukumnya-dalam-islam/#ixzz2CTvHbIqW -
7/24/2019 Definisi Perkawinan
5/8
Pernikahan merupakan ikatan diantara dua insan yang
mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fsik,
asuhan keluarga, pergaulan, cara berfkir (mental,
pendidikan dan lain hal!
"alam pandangan #slam, pernikahan merupakan ikatan
yang amat suci dimana dua insan yang berlainan $enis
dapat hidup bersama dengan direstui agama, kerabat,
dan masyarakat!
%&ad nikah dalam #slam berlangsung sangat sederhana, terdiri dari dua kalimat
'i$ab dan &abul'! api dengan dua kalimat ini telah dapat menaikkan hubungan dua
makhluk %llah dari bumi yang rendah ke langit yang tinggi! "engan dua kalimat ini
berubahlah kek)t)ran men$adi kesucian, maksiat men$adi ibadah, maupun d)sa
men$adi amal sh)leh! %&ad nikah bukan hanya per$an$ian antara dua insan! %&adnikah $uga merupakan per$an$ian antara makhluk %llah dengan %l*+hali&! +etika dua
tangan diulurkan (antara ali nikah dengan mempelai pria, untuk mengucapkan
kalimat baik itu, diatasnya ada tangan %llah S-, '.adullahi /a&a aydihim'!
egitu sakralnya a&ad nikah, sehingga %llah menyebutnya 'itsa&)n gh)lih)' atau
per$an$ian %llah yang berat! uga seperti per$an$ian %llah dengan ani #srail dan $uga
Per$an$ian %llah dengan para 4abi adalah per$an$ian yang berat (5!S %l*%hab : 6,
%llah $uga menyebutkan a&ad nikah antara dua )rang anak manusia sebagai
'itsa&)n gh)lih)'! +arena $anganlah pasangan suami istri dengan begitu
mudahnya mengucapkan kata cerai!
%llah S- menegur suami*suami yang melanggar per$an$ian, berbuat dalim dan
merampas hak istrinya dengan frmannya : 'agaimana kalian akan mengambilnya
kembali padahal kalian sudah berhubungan satu sama lain sebagai suami istri! "an
para istri kalian sudah melakukan dengan kalian per$an$ian yang berat 'itsa&)n
gh)lih)'!' (5!S %n*4isaa : 21!
%&ad nikah dapat men$adi sunnah, a$ib, makruh ataupun haram, hal ini
disebabkan karena :
#! Sunnah, untuk menikah bila yang bersangkutan :
a! Siap dan mampu men$alankan keinginan bi)l)gi,
b! Siap dan mampu melaksanakan tanggung $aab berumah tangga!
##! -a$ib menikah, apabila yang bersangkutan mempunyai keinginan bi)l)gi yang
kuat, untuk menghindarkan dari hal*hal yang diharamkan untuk berbuat maksiat,
$uga yang bersangkutan telah mampu dan siap men$alankan tanggung $aab dalam
rumah tangga!
7al ini sesuai dengan frman %llah 5!S %n*4ur : 33
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
6/8
###! akruh, apabila yang bersangkutan tidak mempunyai kesanggupan menyalurkan
bi)l)gi, al) sese)rang tersebut sanggup melaksanakan tanggung $aab na/kah,
dll! %tau sebaliknya dia mampu menyalurkan bi)l)gi, tetapi tidak mampu
bertanggung $aab dalam memenuhi kea$iban dalam berumah tangga!
#! 7aram menikah, apabila dia mempunyai penyakit kelamin yang akan menular
kepada pasangannya $uga keturunannya!
Sebaiknya sebelum menikah memeriksakan kesehatan untuk memastikan dengan
benar, baha kita dalam keadaan benar*benar sehat! %pabila yang mengidap
penyakit berbahaya meneruskan pernikahannya, dia akan mendapat d)sa karena
dengan senga$a menularkan penyakit kepada pasangannya!
agi mereka yang melaksanakan pernikahan dalam keadaan a$ib dan sunnah,
berarti dia telah melaksanakan per$an$ian yang berat! %pabila per$an$ian itu
dilanggar, %llah akan mengutuknya!
%pabila per$an$ian itu dilaksanakan dengan tulus, kita akan dimuliakan )leh %llah
S-t, dan ditempatkan dalam lingkungan kasih %llah!
9alu apa yang harus dilakukan keduanya (suami*istri dalam mengarungi bahtera
rumah tangga ila suatu pernikahan dilandasi mencari keridhaan %llah S- dan
men$alankan sunnah R)sul, bukan semata*mata karena kecantikan fsik atau
memenuhi hasrat haa na/sunya, maka %llah akan men$amin kehidupan rumah
tangga keduanya yang harm)nis, penuh cinta, dan kasih sayang, seperti frman
%llah dalam 5!S %r*Rum : 21, sebagaimana yang sering kita dengar!
'"an diantara tanda*tanda kekuasaan4ya ialah "ia menciptakan untukmu istri*istri
dari $enismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dandi$adikan4ya diantaramu rasa kasih sayang! Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar*benar terdapat terdapat tanda*tanda bagi kaum yang berfkir'! (%r*Ruum : 21
+eterangan :
* #stri*istri dari $enismu sendiri (berpasang pasangan, yaitu mempunyai ukuran
yang sama, ukuran dalam bidang tu$uan, ilmu, r)hani, dll! Serta masing*masing
dapat dengan baik memahami /ungsinya, serta men$alankan kea$iban dan haknya
dengan baik! Suami sebagai imam dalam rumah tangga, dan istri sebagai akilnya!
asa aal berumah tangga, dimana kita harus dapat menyamakan pandangan
dengan cara beradaptasi dengan pasangan masing*masing, serta meningggalkan
si/at indi;idual!* entram, yaitu suatu masa berumah tangga dimana kita sudah saling memahami
si/at pasangan masing*masing, serta mulai timbul perasaan tentram, seiring dan
se$alan dalam meu$udkan tu$uan berumah tangga!
*
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
7/8
* Rahmah, adalah tahap akhir yang merupakan buah fnal dari semua perasaan,
dimana pada tahap ini, kita benar*benar men$alankan pernikahan tanpa adanya
halangan yang mengganggu, dan dapat terus berpasangan menu$u ridh) %llah S-!
api mengapa banyak sekali rumah tangga yang hancur berantakan padahal %llah
telah men$amin dalam surat diatas 7al ini tentunya ada kesalahan pada sang istri
atau suami atau keduanya melanggar ketentuan %llah S-!
%llah menanamkan cinta dan kasih sayang apabila keduanya men$alankan hak dan
tanggung $aab karena %llah dan mencari keridhaan %llah, itulah yang akan dicatat
sebagai ibadah!
'Per$an$ian erat' #$ab 5)bul, $uga sebagai pemindahan tanggung $aab dari )rang
tua kepada suami! Pengantin laki*laki telah menyatakan persertu$uannya atau
men$aab i$ab &)bul dari ali pengantin perempuan denga menyebut i$ab
&)bulnya! #tulah per$an$ian yang amat berat yang %llah S- ikut dalam
pelaksanaannya! 7al ini sering dilupakan pasangan suami istri dan masyarakat!
anggung $ab yang berpindah tangan! anggung $aab ali terhadap se)rang
anita yang dipindahkan kepada se)rang laki*laki yang menikahi anita tersebut,
antara lain:
1! anggung $aab memberi na/kan yang secukupnya, baik lahir maupun batin,
2! anggung $aab menyediakan tempat tinggal yang selayaknya,
3! mendidik akhlak dan agama dengan baik,
=! mengay)mi, melindungi keh)rmatan dan keselamatan istrinya!
Setelah i$ab &)bul, suami men$adi pemimpin dalam rumah tangga yang akan
menentukan c)rak masa depan kehidupan dalam rumah tangganya (suami sebagaiimam!
"engan a&ad nikah, %llah S- memberikan keh)rmatan kepadanya untuk
men$alankan misi yang mulia!
ismillahirr)chmaanirr)chiim!
1! 7ai sekalian manusia, berta&alah kepada %llah uhanmu yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya %llah menciptakan istrinya
dan dari pada keduanya %llah memeperkembang biakkan laki*laki dan perempuanyang banyak! (%n*4isaa : 1
2! "an kainkanlah )rang*)rang yang sendirian di antara kamu dan )rang*)rang
yang layak (berkain dari hamba*hamba sahayamu yang lelaki dan hamba*hamba
sahayamu yang perempuan! ika mereka miskin %llah akan memampukan mereka
dengan karunianya! "an %llah aha 9uas (pemberiannya lagi aha engetahui!
(%n*4uur : 32
3! "an )rang*)rang yang tidak mampu berkain hendaklah men$aga
-
7/24/2019 Definisi Perkawinan
8/8
kesucian(darinya! Sehingga %llah memampukan mereka dengan karunia4ya! (%n*
4uur : 33
=! "an diantara tanda*tanda kekuasaan4ya ialah "ia menciptakan untukmu istri*
istri dari $enismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya
dan di$adikan4ya diantaramu rasa kasih sayang! Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar*benar terdapat terdapat tanda*tanda bagi kaum yang berfkir!(%r*Ruum : 21
>! "an "ia (pula yang menciptakan manusia dari air, lalu "ia $adikan manusia itu
(punya keturunan dan mushaharah dan adalah uhammu aha +uasa! (%l*
?ur&aan : >=
@! "ialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dari padanya "ia
menciptakan istrinya agar dia merasa senang kepadanya! aka setelah
dicampurinya istrinya itu mengandung kandungan yang ringan dan teruslah dia
merasa ringan! +emudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri
berm)h)n kepada %llah uhannya seraya berkata 'Sesungguhnya $ika Angkau
memberi kami anak yang sempurna tentulah kami termasuk )rang*)rang yang
bersyukur'! (%l*%raa/ :18B
6! %llah mengetahui apa yang dikandung )leh setiap perempuan dan kandungan
rahim yang kurang sempurna dan bertambah! "an segala sesuatu pada sisi4ya ada
ukurannya! (%r*Rad : 8
8! kepunyaan %llahlah kera$aan langit dan bumi, "ia menciptakan apa yang "ia
kehendaki! "ia memberikan anak*anak perempuan kepada siapapun yang "ia
kehendaki dan memberikan anak*anak laki*laki kepada siapapun yang "ia
kehendaki! %tau "ia menganugrahkan kedua $enis laki*laki dan perempuan (kepada
siapa yang "ia kehendaki dan "ia men$adikan mandul siapa sa$a yang "ia
kehendaki! Sesungguhnya "ia aha engetahui lagi aha +uasa! (%sy*Syuura : =B*
>0