pedoman upacara perkawinan

23
PEDOMAN UMUM UPACARA PERKAWINAN KELUHURAN SAKRAMEN PERKAWINAN 1. Allah menciptakan manusia “menurut citra-Nya. Ia menciptakannya sebagai pria dan wanita” (Kej. 1, 27) yang diberi kemampuan untuk saling mencintai. Dengan cinta mencintai, mereka mencerminkan hakikat pencipta : “Allah adalah kasih” (1 Yoh. 4, 8). Maka “Allah memberkati mereka dan berfirman : Jadilah subur dan berlipatgandalah, penuhilah muka bumi dan taklukkanlah dunia” (Kej 1,28). Dengan demikian perkawinan ditetapkan Allah sebagai suatu ‘lembaga keselamatan’. Sebab dengan membangun keluarga, manusia dapat menghayati darma baktinya kepada Allah demi kelangsungan dunia, yakni melaksanakan cinta kasih, daya cipta dan kuasa mengatur uang bersal dari Allah. 2. Oleh kedatangan dan karya penebusan Kristus, ‘lembaga keselamatan’ ini mendapat suatu dimensi baru. “Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 13,34). Perintah ini dikonkritkan oleh Paulus sbb : “Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri seperti Kristus adalah kepala umat. Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi umat dan telah menyerahkan diri baginya” (Ef. 5,22-23.25). Berkat sakramen perkawinan, “Kristus masuk ke dalam hidup para mempelai Kristen, sebagaimana dahulu Allah hadir bagi umatNya dalam perjanjian kasih setia” (GS 48). Dalam melaksanakan hidup perkawinan, para suami istri Kristen menghayati dan mewartakan ‘misteri kesatuan antara Kristus dan GerejaNya’ (lih. Ef. 5,31-32). Maka mereka hendaknya saling menyerahkan diri dalam cinta murni, tanpa pamrih, tanpa disesatkan oleh cinta diri. Bersama-sama hendaknya mereka mengejar kesucian, baik dalam penghayatan hidup perkawinan, meupun dalam kesediaan mereka menerima dan mendidik anak-anak dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu semua suami istri Kristen mendapat anugerah khusus (1 Kor 7,7) ketika menerima sakramen perkawinan, yang melantik dan mengutus, mereka untuk memunaikan tugas yang khas itu di dalam persatuan umat (lih. LG 11). 3. Peresmian perkawinan dilaksanakan dalam suatu upacara di mana pria dan wanita saling menyerahkan diri secara bebas, seutuhnya untuk selama-lamanya. “Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya; demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya” (1 Kor. 7,4). Baik kebahagiaan suami istri maupun kesejahteraan anak-anak mereka dan kepentingan masyarakat menuntut kesetiaan mutlak dan ikatan perkawinan yang tidak dapat diceraikan (GS 48). Justru

Upload: wahyu-setiawan

Post on 20-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

PEDOMAN UMUM UPACARA PERKAWINAN

KELUHURAN SAKRAMEN PERKAWINAN

1. Allah menciptakan manusia “menurut citra-Nya. Ia menciptakannya sebagai pria dan wanita” (Kej. 1, 27) yang diberi kemampuan untuk saling mencintai. Dengan cinta mencintai, mereka mencerminkan hakikat pencipta : “Allah adalah kasih” (1 Yoh. 4, 8). Maka “Allah memberkati mereka dan berfirman : Jadilah subur dan berlipatgandalah, penuhilah muka bumi dan taklukkanlah dunia” (Kej 1,28). Dengan demikian perkawinan ditetapkan Allah sebagai suatu ‘lembaga keselamatan’. Sebab dengan membangun keluarga, manusia dapat menghayati darma baktinya kepada Allah demi kelangsungan dunia, yakni melaksanakan cinta kasih, daya cipta dan kuasa mengatur uang bersal dari Allah.

2. Oleh kedatangan dan karya penebusan Kristus, ‘lembaga keselamatan’ ini mendapat suatu dimensi baru. “Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 13,34). Perintah ini dikonkritkan oleh Paulus sbb : “Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri seperti Kristus adalah kepala umat. Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi umat dan telah menyerahkan diri baginya” (Ef. 5,22-23.25). Berkat sakramen perkawinan, “Kristus masuk ke dalam hidup para mempelai Kristen, sebagaimana dahulu Allah hadir bagi umatNya dalam perjanjian kasih setia” (GS 48). Dalam melaksanakan hidup perkawinan, para suami istri Kristen menghayati dan mewartakan ‘misteri kesatuan antara Kristus dan GerejaNya’ (lih. Ef. 5,31-32). Maka mereka hendaknya saling menyerahkan diri dalam cinta murni, tanpa pamrih, tanpa disesatkan oleh cinta diri. Bersama-sama hendaknya mereka mengejar kesucian, baik dalam penghayatan hidup perkawinan, meupun dalam kesediaan mereka menerima dan mendidik anak-anak dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu semua suami istri Kristen mendapat anugerah khusus (1 Kor 7,7) ketika menerima sakramen perkawinan, yang melantik dan mengutus, mereka untuk memunaikan tugas yang khas itu di dalam persatuan umat (lih. LG 11).

3. Peresmian perkawinan dilaksanakan dalam suatu upacara di mana pria dan wanita saling menyerahkan diri secara bebas, seutuhnya untuk selama-lamanya. “Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya; demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya” (1 Kor. 7,4). Baik kebahagiaan suami istri maupun kesejahteraan anak-anak mereka dan kepentingan masyarakat menuntut kesetiaan mutlak dan ikatan perkawinan yang tidak dapat diceraikan (GS 48). Justru kesatuan dalam cinta setia inilah yang diangkat oleh Kristus menjadi martabat sakramen. Dengan demikian keluhuran perkawinan kristen menjadi lebih jelas. Memang dari hidup perkawinan itu timbul tugas kewajiban berat, namun suami istri kristen akan merasakan pula kebahagiaannya. Sebab hidup keluarga adalah sumber kekayaan pribadi dan dasar kesejahteraan masyarakat (GS 52).

4. Cinta suami istri diungkapkan dan dihayati sepenuhnya dalam persetubuhan yang dalam perkawinan syah merupakan perbuatan yang mulia dan terhormat. Meskipun demikian cinta suami istri itu jauh lebih agung daripada daya tarik jasmani semata-mata (GS 49). Cinta sejati ditujukan kepada penyempurnaan manusia seutuhnya. Maka cinta

Page 2: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

perkawinan diarahkan kepada penyempurnaan suami sitri secara menyeluruh, termasuk pula kelahiran dan pendidikan anak demi kebahagiaan keluarga dan kesejahteraan masyarakat. Dari sebab itu suami istri harus memohon dan memupuk cinta kasih yang kuat serta semangat berkurban (GS 49), supaya dalam untung dan malang mereka dengan tabah hati dan penuh rasa tanggung jawab dapat bekerja sama dengan Allah, pencipta dan penyelamat, serta meresapkan rahmat penyelamat ke dalam masyarakat umum melalui hidup kekeluargaan mereka (GS 50) Dengan dijiwai oleh semangat iman dan cinta murni, mereka harus mengambil keputusan-keputusan yang dipikirkan bersama-sama dengan memperhitungkan kebahagiaan mereka sendiri maupun anak-anak mereka, sambil memperhatikan kondisi materiil dan spirituil yang berlaku dalam lingkungan masyarakat mereka (GS 50.).

BEBERAPA PETUNJUK PASTORAL

5. Ajaran kristen mengenai perkawinan tersebut harus diperhatikan oleh para imam, baik bila mereka memberi pelajaran kepada calon mempelai, maupun dalam upacara perkawinan sendiri. Dalam homili hendaknya ajaran tersebut diuraikan dengan berpangkal pada bacaan Ktiab Suci, disesuaikan dengan keadaan dan kebiasaan setempat. Khususnya dalam persiapan perkawinan harus diberi penjelasan seperlunya tentang pokok-pokok iman kristen mengenai tanggung jawab suami sitri serta kewajiban mereka untuk mengatur keluarga secara berencana. Juga upacara perkawinan hendaknya dijelaskan. Sedapat-sapatnya calon mempelai diajak memilih sendiri rumus-rumus doa dan bacaan-bacaan yang menurut perasaan mereka mengungkapkan sikap iman mereka dalam menyambut sakramen ini. Dengan demikian mereka akan dapat merayakan upacara perkawinannya dengan lebih sadar dan bermanfaat oleh karena mereka sungguh mengambil bagian di dalamnya. Sangat baik juga, bila imam dalam rangka persiapan perkawinan dapat mengunjungi kedua mempelai. Pada kesempatan itu ia dapat menjelaskan keluhuran sakramen perkawinan dan bagian-bagian upacaranya. Para saksi atau wakil dari kedua keluarga itu dapat diberi tugas khusus dalam upacara, seperti misalnya membacakan bacaan pertama (dan kedua) serta membawakan ujud-ujud doa umat.

6. Bila mungkin hendaknya upacara perkawinan hendaknya dilaksanakan dalam perayaan ekaristiu. Unsur-unsur pokok dalam upacara tersebut ialah : liturgi sabda, perjanjian nikah dan pemberkatan perkawinan. Dalam litugi sabda diwartakan keluhuran perkawinan kristen dalam rangka sejarah keselamatan dan diuraikan secara singkat tanggung jawab dan kewajiban suami istri. Sesudah liturgi sabda kedua mempelai melangsungkan perjanjian nikah yang harus diterima oleh seorang imam atau petugas lain yang diberi wewenang. Dalam upacara pemberkatan perkawinan, pemimpin upacara mengukuhkan perjanjian nikah itu dan memohonkan berkat Allah, agar kedua mempelai dapat melaksanakan tugas penggilan mereka demi perkembangan Gereja dan kesejahteraan masyarakat. Bila upacara perkawinan dilangsungkan dalam perayaan ekaristi, pada saat persembahan hendaknya mempelai berdua dipersilakan membawa bahan persembahan ke meja altar sebagai lambang penyerahan diri. Dalam doa syukur agung disampaikan pujian syukur kepada Bapa yang emmanggil mempelai berdua untuk mengambil bagian dalam karya penebusan Kristus. Akhisrnya dalam komuni kudus yang diambut oleh kedua

Page 3: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

mempelai dan para hadirin yang beriman, persatuan dengan Tuhan dan sesama dihayati dan ditingkatkan, pun pula diungkapkan persetujuan serta kesanggupan mempelai untuk mewujudkan cinta kasih ilahi itu dalam hidup perkawinan mereka, bersatu dengan Kristus serta bersama dengan umatNya (lih. AA 3: LG 12).

7. Seringkali dalam masyarakat umum peristiwa dilingkupi dengan aneka ragam upacara adat yang menjelaskan berbagai segi hidup perkawinan. Upacara-upacara adat itu hendaknya dipelajari, supaya diketahui sejauh mana dapat dimanfaatkan dan mengungkapkan misteri perkawinan kristen. “Apa saja yang terdapat dalam adat istiadat bangsa dan tidak terikat erat-erat dengan takhayul atau dengan pandangan yang sesat” (SC 37), dapat dimasukkan dalam pelaksanaan upacara perkawinan katolik. Hendaknya diusahakan agar upacara liturgi perkawinan di gereja janganlah dirasa sebagai formalitas gerejani belaka, sedangkan upacara adat yang menyusul dianggap sebagai puncak upacara perayaan yang sesungguhnya. Umat juga harus dididik agar menghindarkan penyelenggaraan pesta mewah yang menelan biaya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan . Sebab sakramen perkawinan tidak diberikan oleh Kristussebagai kesempatan untuk menonjolkan diri serta meningkatkan gengsi keluarga ybs., melainkan untuk memberi restu dan dukungan kepada mempelai baru yang siap sedia mengemban tugas pelayanan suci kepada Gereja dan masyarakat.

8. Selanjutnya, para pastor harus memperhatikan secara istimewa semua orang yang pada kesempatan upacara perkawinan menghadiri perayaan liturgi dan mendengarkan Injil, khususnya orang bukan katolik, dan orang katolik yang jarang atau tidak pernah mengikutiu misa. Sebab imam harus mewartakan Injil Kristus kepada semua orang.

9. Dalam upacara perkawinan tidak boleh dibeda-bedakan orang kaya dengan orang miskin, orang terpandang dengan orang sederhana (lih. SC 32).

PEMILIHAN UPACARA

10.Jika perkawinan dilangsungkan antara mempelai katolik dan mempelai kristen dari Gereja lain hendaknya diperhatikan contoh rumusan pemberkatan dalam lampiran ini. Jika perkawinan dilangsungkan antara mempelai katolik denga mempelai bukan kristen bisa dipakai rumus dalam contoh.

11.Bila upacara perkawinan diselenggarakan dalam misa, dipakai rumus misa perkawinan dengan pakaian berwarna putih. Pada hari Minggu atau hari raya dipakai rumus misa hari yang bersangkutan . tetapi mengingat bahwa liturgi sabda sangat berguna untuk menjelaskan arti sakramen perkawinan dan tanggung jawab para mempelai, maka bila rumus misa perkawinan tidak boleh dipakai, toh dapat diambil suatu bacaan tentang perkawinan, kecuali pada Trihari suci, para hari raya Natal, Penampakan, Kenaikan, Pentakosta, Tubuh dan Darah Kristus atau hari raya wajib lain. Pada hari Minggu dalam masa Natal atau masa biasa, rumus misa perkawinan boleh dipakai, asal tidak dalam misa paroki. Bila perkawinan dilangsungkan dalam masa Adven atau Prapaska, atau pada hari lain yang diliputi suasana tobat, pastor paroki hendaknya memperingatkan para mempelai agar mengindahkan hal tersebut.

Page 4: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

TINGKAT PERAYAAN :

Tingkat perayaan liturgi menurut aturan baru sebagai berikut :1. Hari Raya (Sollemnitas)2. Pesta Festum)3. Peringatan wajib (Memoria Obligatoria)4. Hari biasa (De ea)5. Peringatan fakultatif (Memoria ed libitum)

Aturan-aturan liturgi pada hari :A. HARI-HARI RAYA, TRIHARI SUCI, OKTAF PASKAHB. HARI-HARI MINGGU ADVEN, PRAPASKAH, PASKAHC. RABU ABU, PEKAN SUCI (Senin s.d. Kamis)D. PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN tgl. 2 November

Perayaan Ekaristi votif tidak diperbolehkanPerayaan Ekaristi Pemakaman diperbolehkan kecuali pada hari raya wajib dan pada hari Minggu Adven, Prapaskah dan Paskah.Perayaan Ekaristi Perkawinan tidak diizinkan. Tetapi doa untuk mempelai (dan berkat penutup meriah) diperbolehkan. Satu bacaan boleh diambil dari perayaan Ekaristi perkawinan, kecuali pada hari Natal, Penampakan Tuhan , Kamis Putih, Sabtu Suci, Kenaikan, Pentakosta, hari raya Tubuh dan Darah Kristus dan pada hari-hari raya wajib.

Aturan-aturan liturgi pada hari :A. Pesta-pestaB. Hari-hari Minggu sesudah Natal dan hari-hari Minggu biasa.

Perayaan Ekaristi Votif hanya diperbolehkan kalau sungguh-sungguh perlu atas perintah atau seizin Uskup.Perayaan Ekaristi Pemakaman selalu diperbolehkan.Perayaan Ekaristi Perkawinan diperbolehkan, kecuali dalam Perayaan Ekaristi umat pada hari Minggu. Tetapi, dalam perayaan Ekaristi umat pada hari Minggu itu, satu bacaan boleh diambil dari Perayaan Ekaristi. Selain itu doa mempelai (dan berkat penutup meriah) tetap diperbolehkan.

C. Hari biasa Pekan Khusus Adven (dari tgl. 17 – 24 Desember ; Hari biasa dalam Oktaf Natal, dalam masa Prapaskah (kecuali pada hari Rabu Abu dan Senin s.d. Kamis dalam Pekan Suci).Perayaan Ekaristi hari biasa. Pada peringatan boleh dipakai doa pembuka dari peringatan.Perayaan Ekaristi Votif hanya diperbolehkan dalam Perayaan Ekaristi umat bila sungguh perlu dengan alasan pastoral.Perayaan Ekaristi Arwah diperbolehkan pada waktu berita kematian, hari pemakaman dan hari peringatan.Perayaan Ekaristi Perkawinan selalu diizinkan. Tetapi, pastor paroki hendaknya memperingatkan para mempelai agar mengindahkan suasana tobat pada hari/masa tersebut.

Aturan-aturan liturgi pada :A. Peringatan wajib

Perayaan Ekaristi: Doa pembuka diambil dari rumus khusus yang bersangkutan; doa persiapan persembahan dan penutup (kalau tidak khusus) diambil dari rumus umum yang bersangkutan atau hari biasa

Page 5: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

Perayaan Ekaristi Votif, Perayaan Ekaristi Arwah, Perayaan Ekaristi Perkawinan seperti keterangan C di atas.

B. Hari biasa dalam masa adven sebelum tanggal 17 Desember, dalam masa Natal sesudah tgl. 2 Januari, dalam masa Paskah sesudah oktaf Paskah.Rumus/teks Perayaan Ekaristi dari hari biasa yang bersangkutan. Kalau dipakai perayaan Ekaristi peringatan, doa pembuka diambil dari rumus khusus yang bersangkutan, doa perispan persembahan dan doa penutup (kalau tidak khusus) diambil dari rumus umum yang bersangkutan atau dari hari biasa.Perayaan Ekaristi Votif, Perayaan Ekaristi Arwah, Perayaan Ekaristi Perkawinan seperti keterangan C di atas.Juga diperbolehkan Parayaan Ekaristi dari salah seorang kudus yang tercantum dalam martyrologium pada hari itu.

C. Hari Biasa dan Masa BiasaPerayaan Ekaristi dari hari biasa. Dalam Perayaan Ekaristi hari biasa, doa-doa boleh diambil dari salah satu hari Minggu Biasa (Minggu ke 2 sampai Minggu ke 34) dan dari Perayaan Ekaristi Votif atau dari perayaan Ekaristi untuk pelbagai keperluan. Juga boleh hanya diambil doa pemukanya. Kalau dipakai perayaan peringatan, doa pembuka diambil dari rumus khusus yang bersangkutan; doa persembahan dan doa penutup (kalau tidak khusus) diambil dari rumus umum yang bersangkutan atau dari hari biasa.Perayaan Ekaristi Votif, Perayaan Ekaristi Pemakaman dan peringatan kematian, serta Perayaan Ekaristi Perkawinan, selalu diizinkan. Perayaan Ekaristi Arwah sebagai perayaan votif diperbolehkan asal saja untuk arwah orang tertentu. Juga diperbolehkan perayaan Ekaristi dari salah seorang kudus yang tercantum dalam martyrologium pada hari itu.

CONTOH UPACARA PERKAWINAN.

UPACARA PERKAWINAN DALAM MISA

Imam dan para pembantunya menyambut kedua mempelai pada pintu gereja atau pada altar. Imam memberi salam seperti pada pembukaan misa:

I Saudara sekalian, dengan ini saya mengucapkan selamat datang, dan semoga rahmat Allah beserta kita.

U Sekarang dan selama-lamanya

Sesudah salam imam memerciki seluruh rombongan dengan air suci. Kemudian memberikan kata pengantar singkat.

TobatI Tuhan Yesus Kristus, Engkau mencintai Gereja dengan kasih setia dan menyerahkan diri untuk

keselamatan kami. Tuhan kasihanilah kamiU Tuhan kasihanilah kami.

I Engkau memberikan anugerah khusus kepada mempelai yang mendasarkan perkawinannya atas iman kepadaMu. Kristus, kasihanilah kami.

Page 6: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

U Kristus kasihanilah kami.

I Dalam upacara ini Engkau hendak menguduskan kami semua dengan kehadiranMu yang menyelamatkan. Tuhan kasihanilah kami.

U Tuhan kasihanilah kami.

I Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U Amin

Doa PembukaanI Ya Allah yang mahasetia, Engkau telah menguduskan cinta kasih suami

istri dan mengangkat perkawinan menjadi lambang persatuan Kristus dengan Gereja. Semoga kedua mempelai ini semakin menyadari kesucian hidup berkeluarga dan berusaha menghayatinya dalam suka dan duka. Demi Yesus Kristus PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

U AminLiturgi SabdaDalam liturgi sabda boleh diadakan tiga bacaan, bacaan pertama hendaknya diambil dari perjanjian lama. Bacaan dapat dipilih dari daftar berikut :

Bacaan I (Kejadian 2, 18-24)P Tuhan Allah bersabda : “Tidak baik kalau manusia itu sendirian saja.

Baiklah Kubuat untuknya seorang pembantu yang serupa dengan dia.” Tuhan membentuk dari tanah semua makhluk yang bernyawa di atas bumi. Dan juga burung-burung di udara. Tuhan Allah menghantarkannya kepada Adam, supaya Adam melihat dan memberi nama kepada mereka, dan supaya nama yang diberikan Adam tetap menjadi nama mereka. Adam memanggil semua makhluk hidup, burung-burung di udara, binatang-binatang di darat, dengan nama mereka. Tetapi Adam tidak menemukan seorang pembantu yang serupa dengan dirinya. Lalu Tuhan membuat Adam tertidur. Ketika Adam tidur lelap, Tuhan mengambil satu dari rusuknya, dan mengisi tempat itu dengan daging. Lalu Tuhan Allah membentuk rusuk yang telah diambilNya menjadi seorang wanita. Wanita itu dihantarNya kepada Adam. Maka Adampun berkata : “Inilah tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku. Dia akan disebut wanita, karena diambil dari pria.” Karena itu pria akan meninggalkan ibu bapanya, dan mengikatkan diri pada istrinya. Dan keduanya akan hidup bersatu padu jiwa raganya. Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur antar bacaan

Bacaan II (1 Petrus 3,1-9)P Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya

jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari

Page 7: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman. Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.

Injil (Yoh. 17-20-26)P Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan

perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Homili

Upacara Nikah (CARA A)I Saudara sekalian, sebelum perkawinan ini diresmikan, perkenankanlah

saya menanyakan ke hadapan para saksi keikhlasan hati kedua mempelai :

Imam bertanya kepada mempelai pria:I ………(nama mempelai) adakah Saudara meresmikan perkawinan ini

sungguh dengan ikhlas hati?M Ya, sungguh.

I Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?

U Ya, saya bersedia.

(Pertanyaan ini dapat ditiadakan bila dianggap kurang sesuai dengan keadaan)

I Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara dan mendidik mereka menjadi orang Kristen yang setia?

M Ya, saya bersedia.

Kemudian imam bertanya kepada mempelai wanita:I ………(nama mempelai) adakah Saudara meresmikan perkawinan ini

sungguh dengan ikhlas hati?M Ya, sungguh.

Page 8: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

I Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?

U Ya, saya bersedia.

(Pertanyaan ini dapat ditiadakan bila dianggap kurang sesuai dengan keadaan)

I Bersediakah saudara menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara dan mendidik mereka menjadi orang Kristen yang setia?

M Ya, saya bersedia.

I Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilakan saudara masing-masing mengucapkan perjnjian nikah di bawah sumpah.

Mempelai priaDi hadapan imam dan para saksi, saya ……… (nama),menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa …… (nama mempelai wanita) yang hadir di sinimulai sekarang ini menjadi istri saya.Saya berjanji setia kepadanyadalam untung dan malang,dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup.Demikianlah janji sayaDemi Allah dan Injil suci ini.

Mempelai wanita:Di hadapan imam dan para saksi, saya ……… (nama),menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa …… (nama mempelai pria) yang hadir di sinimulai sekarang ini menjadi istri saya.Saya berjanji setia kepadanyadalam untung dan malang,dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup.Demikianlah janji sayaDemi Allah dan Injil suci ini.

(CARA B) Pernyataan oleh mempelai

(Salah seorang mempelai berkata kepada imam)M Bapa yang terhormat, sesuai dengan petunjuk Tuhan sendiri, kami

berdua telah saling memilih sebagai teman hidup. Maka sekarang kami mohon kesediaan bapa meresmikan hubungan kami sebagai suami istri menurut adat Gereja.

Lalu imam bertanya kepada para saksiI Para saksi yang terhormat adakah sesuatu yang menghalangi perkawinan

ini menurut adat Gereja?

Salah seorang saksi menjawab :

Page 9: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

S Setahu kami tidak ada halangan untuk meresmikan perkawinan ini. Dari sebab itu kami mendukung permohonan kedua mempelai.

Kemudian imam berkata kepada mempelai :I Mempelai berdua yang bahagia, setelah mengadakan penyelidikan

seperlunya (dan dikuatkan oleh pernyataan para saksi) saya selaku pejabat Gereja meluluskan permintaan saudara. Akan tetapi sebelum perkawinan saudara diresmikan, dapatkah saudara menyatakan kesungguhan hati saudara di hadapan umum?

Mempelai pria berkata:M Saya ....... (nama), menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini

dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati istri saya sepanjang hidup (Saya bersedia menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saya).

Mempelai wanita berkata:M Saya ....... (nama), menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini

dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati suami sepanjang hidup (Saya bersedia menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saya).

Pemberkatan PerkawinanI Atas nama Gereja Allh dan dihadapan para saksi dan hadirin sekalian,

saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan Kristen yang syah. Semoga sakramen ini menjadi bagi saudara sumber kekuatan dan kebahagiaan.

I Yang dipersatukan AllahU Janganlah diceraikan manusia.

Doa untuk mempelaiI Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati,

supaya Tuhan rela mencurahkan berkat dan rahmatNya atas kedua mempelai ini yang telah menikah dalam Kristus. Mereka sudah dipersatukan dalam perjanjian suci. Semoga mereka bersatu padu dalam cinta kasih.

Allah, Engkau menciptakan segala sesuatu dengan kekuatan kuasaMu. Engkau menciptakan manusia menurut citraMu. Engkau menciptakan pria dan wanita supaya mereka dipadukan menjadi satu. Engkau mengajarkan bahwa perkawinan yang telah Kauteguhkan tak boleh diceraikan.

Pandanglah dengan rela mempelai wanita ini agar rahmat cinta dan damai tinggal dalam hatinya. Semoga ia menjadi istri yang setia dan ibu yang baik seperti wanita-wanita kudus yang dipuji dalam Kitab Suci.

Kami berdoa pula untuk mempelai pria ini, semoga ia selalu berusaha menunaikan tanggung jawabnya baik terhadap istri dan anak-anak maupun terhadap masyarakat.

Page 10: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

Dan kini kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, semoga kedua mempelai ini tetap berpegang pada iman dan perintah-perintahMu. Semoga mereka bersatu sebagai suami sitri, terpandang karena peri hidup yang baik dan berjasa untuk sesame dalam lingkungan mereka. Kuatkanlah mereka dengan semangat Injil, sehingga mereka menjadi saksi Kristus bagi semua orang.

Doa dalam tanda kurung inibisa dilewati apabila kurang sesuai, misalnya

mempelai sudah berusia lanjut (Semoga mereka subur dan berketurunan, menjadi orang tua yang patut

dicontoh dan berbahagia melihat anakcucunya). Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya memasuki kehidupan

bahagia dalam kerajaan sorga. Demi Kristus, pengantara kami.U Amin

Pemberkatan Lambang perkawinan

I Ya Allah, sumber kesetiaan, berkatilah † kedua cincin ini, supaya menjadi lambang kesetiaan bagi suami istri ini.

Cincin dapat direciki air suci kemudian imam menyerahkan cincin istri kepada suami sambil berkata :I Kenakanlah cincin ini pada jari sitri saudara sebagai lambing cinta dan

kesetiaan.

Lalu imam menyerahkan cincin suami kepada istri sambil berkata :I Kenakanlah cincin ini pada jari suami saudara sebagai lambing cinta dan

kesetiaan.

Kalau kedua mempelai menghendaki, mereka dapat mengucapkan rumus berikut waktu mengenakan cincin.M Terimalah cincin ini sebagai lambing kesetiaan dan cinta kasihku.

Pembukaan selubungI Semoga wajah saudara selalu berseri-seri untuk menghibur suami

saudara, dan semoga ikatan cinta kasih saudara berdua yang diresmikan dalam perayaan ini menjadi bagi saudara sumber kebahagiaan sejati.

Doa UmatI Marilah kita berdoa untuk mempelai ini, untuk sanak saudara mereka dan

untuk seluruh umat Allah.

L Ya Tuhan, pencipta dan pembimbing manusia, lindungilah kedua mempelai ini dan persatukanlah mereka dalam cinta kasih.

L Ya Tuhan, pemberi hidup dan sumber selamat, berkatilah kedua mempelai ini dan hiburkanlah mereka dalam anak-anaknya.

L Ya Tuhan, pemberi damai dan kesejahteraan, dampingilah kedua mempelai ini, berilah hasil gemilang kepada pekerjaan mereka dan peliharalah sanak saudara mereka dalam kerukunan.

Page 11: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

L Ya Tuhan, pelindung dan penyelamat kami, tunjukkanlah belaskasihanMu kepada kami semua dan limpahilah keluarga-keluarga kami dengan kurniaMu.

L Ya Tuhan, gembala dan penghibur umat, bahagiakanlah arwah nenek moyang keluarga ini dan terimalah mereka dalam perjamuan nikah PutraMu.

P Ya Tuhan, Bapa yang mahabaik, Engkaulah sumber cinta kasih. Semoga kedua mempelai ini tumbuh dalam cinta dan hidup dalam kerukunan dan damai, sampai akhirnya Engkau memanggil mereka kepada kebahagiaan abadi di surga. Semi Kristus, pengantara kami.

Doa PersembahanI Tuhan, terimalah persembahan yang kami unjukkan untuk menyucikan

perkawinan kedua mempelai ini. Semoga mereka menikmati berkatMu dalam membangun keluarga. Demi Kristus, pengantara kami.

PrefasiI Semoga Tuhan beserta kitaU Sekarang dan selama-lamanya.I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.U Sudah kami arahkanI Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.U Sudah layak dan sepantasnya.I Sungguh layak dan pantas, ya Tuhan, Bapa yang kudus, bahwa di

manapun juga ami senantiasa bersyukur kepadaMu. Sebab Engkau meneguhkan perjanjian nikah dengan ikatan cinta mesra

yang menyenangkan dan dengan tali kesetiaan yang tak terputuskan. Rngkau menghendaki perkawinan murni dan subur, agar keluargaMu semakin berkembang. Secara mengagumkan Engkau mengatur dunia dengan kuasaMu dan membimbing Gereja dengan rahmatMu, sehingga anak yang dilahirkan untuk memajukan dunia dilahirkan kembali untuk memperkembangkan Gereja demi Kristus, pengantara kami.

Maka bersama para malaikat dan orang kudus kami lagukan madah pujianMu dengan tak henti-hentinya berseru.

KudusDoa Syukur Agung

Bapa KamiDoa DamaiI Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau pernah bersabda kepada para rasul: “Di

mana saja sua atau tiga orang berkumpul demi namaKu, Aku berada di tengah mereka.” Perhatikanlah iman kami yang berkumpul di sini demi namaMu, dan restuilah kedua mempelai ini agar mereka membina kerukunan dan cinta kasih dan tetap bersatu dengan Dikau, Tuhan dan pengantara kami.

U Amin

Komuni

Page 12: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

Doa PenutupI Tuhan, restuilah perkawinan ini berkat kekuatan kurban Kristus. Kedua

mempelai ini telah Kausatukan dalam ikatan suci (dan Kaupuaskan dengan satu roti dan satu piala). Semoga mereka senantiasa bersehati dalam cinta dan berbakti kepada sesame. Demi Kristus, pengantara kami.

U Amin

Berkat MeriahI Saudara-saudara, marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon

berkat Tuhan. Semoga Allah Bapa yang mahakuasa memelihara saudara berdua dalam

cinta kasih dan kerukunan, supaya damai Kristus senantiasa tinggal dalam hati dan rumah saudara.

U Amin

I Semoga saudara diberkati dengan anak, dihibur oleh sahabat-sahabat dan diperkenankan bersaudara dengan semua orang.

U Amin

I Semoga saudara menaruh perhatian kepada kaum papa dan miskin supaya saudara kelak disambut dalam rumah Allah yang kekal.

U Amin

I Dan semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa Bapa † dan Putra dan Roh Kudus.

U Amin

Page 13: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

UPACARA PERKAWINAN DI LUAR MISA

I Selamat datang, saudara sekalian, dan semoga rahmat, damai sejahtera dan kasih Allah melimpahi kita sekalian.

U Sekarang dan selama-lamanya.

Kata Pengantar

Doa pembukaan I Allah, pencipta dan penebus kami, Engkau menghendaki agar pria dan wanita membangun keluarga yang bahagia. Kedua hambaMu ini sudah siap untuk memasuki bahtera perkawinan. Berkatilah cinta kasih mereka supaya tahan uji dalam untung dan malang, dan anugerahkanlah kepada mereka keturunan yang dapat dibanggakan. Demi Kristus, PutraMu dan pengantara kami.U Amin

Liturgi Sabda (Yr. 31, 31-32a.33-34)Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."

Lagu Antar Bacaan/Mazmur tanggapan

Bacaan II (Rom. 8,31b-35, 37-39)Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari

Page 14: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Injil (Mat. 19, 3-6)Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Homili

Upacara perkawinanI Mempelai berdua yang bahagia, saudara telah datang ke mari untuk merayakan sakramen perkawinan di hadapan pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. Kristus memberkati dan meneguhkan saudara, agar saudara sanggup saling mencintai dengan setia dan memunaikan tanggung jawab sebagai suami sitri. Maka sekarang saya minta, supaya saudara menyatakan maksud dan isi hati saudara dengan menjawab pertanyaan saya.

(Imam bertanya kepada mempelai pria)I …….. adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?M Ya, sungguh.

I Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?M Ya, saya bersedia

(Bila dianggap kurang sesuai, pertanyaan ini bsa ditiadakan)I Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara dan mendidik mereka menjadi orang Kristen yang setia?M Ya, saya bersedia.

(Imam bertanya kepada mempelai wanita)I …….. adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?M Ya, sungguh.

Page 15: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

I Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati suami saudara sepanjang hidup?M Ya, saya bersedia

(Bila dianggap kurang sesuai, pertanyaan ini bsa ditiadakan)I Bersediakah saudara menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara dan mendidik mereka menjadi orang Kristen yang setia?M Ya, saya bersedia.

I Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilakan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah.

(Mempelai pria)M Di hadapan imam dan para saksi, saya …….. (nama) Menyatakan dengan tulus ikhlas bahwa …….. (nama mempelai wanita) Yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau

mencintai dan menghormatinya seumur hidup Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.

(Mempelai wanita)M Di hadapan imam dan para saksi, saya …….. (nama) Menyatakan dengan tulus ikhlas bahwa …….. (nama mempelai pria) Yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau

mencintai dan menghormatinya seumur hidup Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.

Pemberkatan PerkawinanI Atas nama Gereja Allah dan di hadapan para saksi dan hadirin sekalian,

saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan Kristen yang syah. Semoga sakramen ini menjadi bagi saudara sumber kekuatan dan kebahagiaan.

I Yang dipersatukan Allah.U Janganlah diceraikan manusia.

Doa untu mempelaiI Saudara-saudara terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati,

supaya Tuhan rela mencurahkan berkat dan rahmatNya atas kedua mempelai ini yang telah menikah dalam Kristus. Mereka sudah dipersatukan dalam perjanjian suci. Semoga mereka bersatu padu dalam cinta kasih.

Allah, Engkau menciptakan segala sesuatu dengan kekuatan kuasaMu. Engkau menciptakan manusia menurut citraMu. Engkau menciptakan pria dan wanita supaya mereka dipadukan menjadi satu. Engkau mengajarkan bahwa perkawinan yang telah Kauteguhkan tak boleh diceraikan.

Page 16: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

Pandanglah dengan rela mempelai wanita ini agar rahmat cinta dan damai tinggal dalam hatinya. Semoga ia menjadi istri yang setia dan ibu yang baik seperti wanita-wanita kudus yang dipuji dalam Kitab Suci.

Kami berdoa pula untuk mempelai pria ini, semoga ia selalu berusaha menunaikan tanggung jawabnya baik terhadap istri dan anak-anak maupun terhadap masyarakat.

Dan kini kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, semoga kedua mempelai ini tetap berpegang pada iman dan perintah-perintahMu. Semoga mereka bersatu sebagai suami sitri, terpandang karena peri hidup yang baik dan berjasa untuk sesame dalam lingkungan mereka. Kuatkanlah mereka dengan semangat Injil, sehingga mereka menjadi saksi Kristus bagi semua orang.

Doa dalam tanda kurung inibisa dilewati apabila kurang sesuai, misalnya

mempelai sudah berusia lanjut (Semoga mereka subur dan berketurunan, menjadi orang tua yang patut

dicontoh dan berbahagia melihat anakcucunya). Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya memasuki kehidupan

bahagia dalam kerajaan sorga. Demi Kristus, pengantara kami.U Amin

Pemberkatan Lambang perkawinan

I Ya Tuhan, berkatilah † kedua cincin ini, yang merupakan tanda kesetiaan dan cinta kasih hamba-hambaMu ini. Semoga cincin ini mengingatkan mereka akan cinta kasih dan kesetiaan yang mereka janjikan pada hari bahagia ini. Demi Kristus pengantara kami.

Cincin dapat direciki air suci kemudian imam menyerahkan cincin istri kepada suami sambil berkata :I Kenakanlah cincin ini pada jari sitri saudara sebagai lambing cinta dan

kesetiaan.

Lalu imam menyerahkan cincin suami kepada istri sambil berkata :I Kenakanlah cincin ini pada jari suami saudara sebagai lambing cinta dan

kesetiaan.

Kalau kedua mempelai menghendaki, mereka dapat mengucapkan rumus berikut waktu mengenakan cincin.M Terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan dan cinta kasihku.

Pembukaan selubungI Semoga wajah saudara selalu berseri-seri untuk menghibur suami

saudara, dan semoga ikatan cinta kasih saudara berdua yang diresmikan dalam perayaan ini menjadi bagi saudara sumber kebahagiaan sejati.

Doa UmatI Saudara-saudara terkasih, kedua mempelai ini telah mengikat perjanjian nikah di hadapan Allah dan di hadapan para hadirin. Marilah kita mendoakan mereka, agar mereka tetap bahagia dalam lindungan Tuhan.

Page 17: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

L Semoga mereka menghayati hidup perkawinan dalam cinta kasih dan damai, sehingga rahmat dan kebaikan Kristus bersinar dari rumah tangga mereka.

L Semoga mereka mendasarkan keluarganya atas keyakinan keagamaan mereka, sehingga teladan hidup mereka mendekatkan orang lain kepada Allah.

L Semoga cinta kasih mereka diberkati oleh Tuhan dengan kurnia yang berlimpah, sehingga anak-anak yang dianugerahkan kepada mereka sungguh-sungguh menggembirakan hati orang tuanya.

L Semoga mereka tetap sehat walafiat dan sanggup menjalankan tugasnya dalam masyarakat, sehingga mereka berjasa bagi sesama dan keluarga mereka aman sentosa.

L Semoga orang tua mereka merasa terhibur karena menyaksikan kebahagiaan anaknya, sehingga pengantin baru ini sungguh diterima dalam lingkungan kaum kerabatnya.

I Ya Tuhan, Allah kami, peliharalah saudara-saudara kami ini dalam cintaMu, teguhkanlah dan bantulah mereka seumur hidup, dan bimbinglah mereka dalam usaha menciptakan keluarga bahagia. Demi Kristus, pengantara kami.

Doa Bapa Kami

Upacara PenutupI Saudara-saudara, marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan.

I Semiga Allah Bapa yang mahakuasa menganugerahkan suka cita kepada saudara berdua dan memberkati saudara dengan keturunan.U Amin

I Semoga Putra Allah yang tunggal penuh kasih sayang membantu saudara dalam untung dan malang.U AminI Semoga Roh Kudus selalu mencurahkan cinta kasihNya dalam hati saudara.U Amin

I Dan semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa Bapa † dan Putra dan Roh Kudus.U Amin

I Saudara sekalian, dengan ini upacara perkawinan sudah selesai. Marilah kita memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan.U Syukur kepada Allah.

Page 18: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

UPACARA PERKAWINAN MEMPELAI KATOLIK DENGAN MEMPELAI KRISTEN DARI GEREJA LAIN.

P1 Semoga kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Yesus Kristus, PutraNya menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.U Sekarang dan selama-lamanya.

Pemimpin upacara mengantar kedua mempelai beserta keluarganya ke dalam gereja diiringi dengan lagu pembukaan.

Kata Pembukaan

Upacara TobatP .......... dan ......... (nama mempelai) Saudara datang ke sini untuk memohon restu dari Tuhan beserta umatNya atas hidup baru yang ingin saudara tempuh bersama. Marilah upacara ini kita jadikan suatu titik tolak yang sungguh baru. Kalau dalam masa lampau saudara pernah berbuat salah yang satu terhadap yang lain marilah saling mengampuni. Baiklah kita mengheningkan cipta sebentar untuk membentangkan segala dosa kita di hadapan Allah sambil mengingat pula bahwa kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah perdamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. (1 Yoh. 2,2).

Sesudah saat hening pemimpin upacara meneruskan:P Tuhan Yesus Kristus, Engkau mencintai Gereja dengan kasih setia dan menyerahkan diri untuk keselamatan kami. Tuhan, kasihanilah kami.U Tuhan kasihanilah kami.P Engkau memberikan anugerah khusus kepada mempelai yang mendasarkan perkawinannya atas iman kepadaMu. Kristus, kasihanilah kami.U Kristus, kasihanilah kami.P Dalam upacara ini Engkau hendak menguduskan kami semua dengan kehadiranMu yang menyelamatkan. Tuhan, kasihanilah kami.U Tuhan, kasihanilah kami.

P Semoga Tuhan kita Yesus Kristus mengarahkan hati saudara kepada kasih Allah. Sebab dari semula Allah telah memilih kita supaya diselamatkan karena iman dan disucikan oleh Roh Kudus. Maka semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.U Amin.

Lalu dapat dinyanyikan madah syukur yang sesuai.

PELAYANAN FIRMAN/LITURGI SABDA

P Marilah berdoa: Ya Allah, Bapa kami, sudilah memandang dengan rela kedua saudara ini. Mereka sudah memantapkan hati untuk menempuh hidup bersama sebagai suami istri. Kami mohon, teguhkanlah cinta mereka satu sama lain, sehingga mereka makin hari makin menyelami misteri kasihMu.

Page 19: PEDOMAN UPACARA PERKAWINAN

Semoga dalam segala jerih payah kehidupan mereka selalu mengalami perlindungan dariMu. Demi Kristus pengantara kami.U Amin

Bacaan Kitab Suci

Khotbah

Pemberkatan Perkawinan/Upacara Nikah(Bila pihak katolik tidak mendapat dispensasi dari forma canonica perjanjian nikah harus diterima oleh imam. Bila ada dispensasi perjanjian boleh diterima oleh pendeta dengan disaksikan oleh imam. Tetapi tidak diperbolehkan perjanjian nikah diterima oleh pendeta dari pihak protestan dan oleh imam dari pihak yang katolik. Juga tidak boleh diterima dua kali, oleh pemimpin upacara 1, lalu diulang oleh pemimpin upacara 2.

P Mempelai berdua yang berbahagia, saudara telah datang ke mari untuk memberi kesaksian kepada umat Kristus yang hadir di sini tentang cinta setia saudara satu sama lain. Kita semua, bersama saudara berdua, memohonkan berkat restu Allah