definisi hepatitis a

5
DEFINISI Hepatitis virus merupakan masalah kesehatan utama di negara sedang berkembang dan n maju. Penemuan baru dalam bidang biologi molekuler telah membantu identifikasi dan pemahaman patogenesis lima virus yang sekarang diketahui menyebabkan hepat manifestasi primernya. Virus hepatotropik ini diberi nama Hepatitis A, B, C, D dan virus lain dapat menyebabkan hepatitis sebagai bagian dari spektrum klinisnya terma simpleks, sitomegalovirus, imunodefisiensi manusia, rubella, adenovirus, enterovirus, dan arbovirus. !eterlibatan hati dengan virus ini biasanya hanya satu komponen multisistem. "ima hepatitis virus merupakan kelompok virus heterogen yang menyebabkan penyakit k akut yang serupa. Hepatitis A, C, D, dan adalah virus #$A yang me%akili empat fam berbeda, dan hepatitis B adalah virus D$A. Hepatitis A dan tidak diketahui menye kronis, sedang hepatitis B, C, dan D menyebabkan morbiditas dan mortalitas penting infeksi kronis. Di Amerika &erikat, virus Hepatitis A 'HAV( tampak menyebabkan keba kasus hepatitis pada anak. Hepatitis B barangkali men)akup sekitar sepertiga kasus sedang Hepatitis C ditemukan pada sekitar *+ . Hepatitis D terjadi pada hanya seba anak yang harus juga menderita infeksi virus hepatitis B aktif 'HBV(. He telah dilaporkan pada anak yang hidup dan berpergian hanya di Amerika &erikat. HEPATITIS A ETIOLOGI HAV adalah virus yang mengandung #$A berdiamter *-nm yang adalah anggota pi)ornavirus. Virus ini diisolasi pada mulanya dari tinja penderita yang terinfek laboratorium telahdiperbanyak pada biakan jaringan. nfeksi akut didiagnosis dengan mendeteksi immunoglobulin ' g(/, antibody ' g/('anti0HAV( dengan radioimmunoassay jarang, dengan mengidentifikasi partikel virus dalam tinja. EPIDEMIOLOGI nfeksi HAV terjadi diseluruh dunia tetapi paling sering dinegara yang sedang berke dimana angka prevalensinya mendekati 1++ pada anak pada umur 2 tahun. Di Amerika &erikat,

Upload: esaa-felicia

Post on 07-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

definisi hepatitis a

TRANSCRIPT

DEFINISIHepatitis virus merupakan masalah kesehatan utama di negara sedang berkembang dan negara maju. Penemuan baru dalam bidang biologi molekuler telah membantu identifikasi dan pemahaman patogenesis lima virus yang sekarang diketahui menyebabkan hepatitis sebagai manifestasi primernya. Virus hepatotropik ini diberi nama Hepatitis A, B, C, D dan E. banyak virus lain dapat menyebabkan hepatitis sebagai bagian dari spektrum klinisnya termasuk herpes simpleks, sitomegalovirus, imunodefisiensi manusia, rubella, adenovirus, enterovirus, dan arbovirus. Keterlibatan hati dengan virus ini biasanya hanya satu komponen dari penyakit multisistem. Lima hepatitis virus merupakan kelompok virus heterogen yang menyebabkan penyakit klinis akut yang serupa. Hepatitis A, C, D, dan E adalah virus RNA yang mewakili empat famili yang berbeda, dan hepatitis B adalah virus DNA. Hepatitis A dan E tidak diketahui menyebabkan sakit kronis, sedang hepatitis B, C, dan D menyebabkan morbiditas dan mortalitas penting melalui infeksi kronis. Di Amerika Serikat, virus Hepatitis A (HAV) tampak menyebabkan kebanyakan kasus hepatitis pada anak. Hepatitis B barangkali mencakup sekitar sepertiga kasus pada anak, sedang Hepatitis C ditemukan pada sekitar 20%. Hepatitis D terjadi pada hanya sebagian kecil anak yang harus juga menderita infeksi virus hepatitis B aktif (HBV). Hepatitis E telah dilaporkan pada anak yang hidup dan berpergian hanya di Amerika Serikat. HEPATITIS AETIOLOGIHAV adalah virus yang mengandung RNA berdiamter 27nm yang adalah anggota famili picornavirus. Virus ini diisolasi pada mulanya dari tinja penderita yang terinfeksi. Strain HAV laboratorium telah diperbanyak pada biakan jaringan. Infeksi akut didiagnosis dengan mendeteksi immunoglobulin (Ig)M, antibody (IgM)(anti-HAV) dengan radioimmunoassay atau jarang, dengan mengidentifikasi partikel virus dalam tinja. EPIDEMIOLOGIInfeksi HAV terjadi diseluruh dunia tetapi paling sering dinegara yang sedang berkembang, dimana angka prevalensinya mendekati 100% pada anak pada umur 5 tahun. Di Amerika Serikat, sekitar 30% populasi dewasa mempunyai bukti infeksi HAV sebelumnya; frekuensi infeksi serupa pada usia dekade pertama, kedua dan ketiga. Hepatitis A hanya menyebabkan hepatitis akut. Penyakit ini jauh lebih mungkin berkejala pada orang dewasa; kebanyakan infeksi pada anak sebelum umur 5 tahun tidak bergejala atau mempunyai manifestasi non spesifik, ringan. Penularan HIV hampir selalu dengan kontak dari orang ke orang. Penyebaran terutama dengan rute fekal-oral; penularan perkutan merupakan kejadian yang jarang dan penularan ibu-neonatus tidak dikenali sebagai wujud epidemiologis. Infeksi HAV selama kehamilan atau pada saat persalinan tidak tampak menimbulkan komplikasi kehamilan atau penyakit klinis pada neonatus. Infektivitas ludah, urine, dan semen manusia belum diketahui. Di Amerika Serikat, kenaikan resiko infeksi ditemukan pada rumah tangga, pusatpusat perawatan harian, kontak rumah tangga anak pada pusatpusat perawatan harian, dan populasi homoseksual. Wabah dari sumber yang lazim dibawa makanan atau air telah terjadi, termasuk beberapa akibat dari kerang yang terkontaminasi. Ekskresi virus melalui tinja terjadi pada masa akhir inkubasi mencapai puncaknya tepat sebulum mulainya gejala, dan adalah minimal pada minggu sesudah mulai ikterus. Rata-rata masa inkubasi HAV sekitar 4 minggu. PATOLOGIRespon akut hati terhadap HAV serupa dengan respon akut empat virus hepatitis yang lain. Seluruh hati terlibat nekrosis, paling mencolok pada daerah sentrilobuler, dan bertambah selularitas, yang adalah dominan pada daerah porta. Arsitektur lobularnya tetap utuh, walaupun terjadi degenerasi balon dan nekrosis sel parenkim pada mulanya. Perubahan lemak jarang. Reaksi radang sel mononuclear difus menyebabkan perluasan dalam saluran porta; sering ada proliferasi duktus, tetapi cedera saluran empedu tidak sering ditemukan. Hyperplasia sel kupfer difus ada dalam sinusoid bersama dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear dan eosinofil. Neonatus berespon terhadap cedera hati dengan membentuk sel raksasa. Pada hepatitis fulminan terjadi destruksi total parenkin hanya membiarkan jaringan pengikat sehat. Pada tiga bulan setelah hepatitis akut akibat HAV, hati biasanya secara morfologis normal.System organ lain dapat terkena selama infeksi HAV. Limfonodi regional dan limpa mungkin membesar. Sumsum tulang mungkin hipoplastik sedang, dan telah dilaporkan ada anemia aplastic. Jaringan usus halus mungkin menunjukkan perubahan pada struktur villi, dan ulserasi saluran cerna dapat terjadi; terutama pada kasus yang mematikan. Pankreatitis dan miokarditis akut jarang dilaporkan, dan keterlibatan ginjal, sendi, dan kulit dapat akibat dari kompleks imun dalam sirkulasi. PATOGENESISJejas pada hepatitis akut disebabkan oleh beberapa mekanisme. Jejas pertama pada hepatitis A diduga merupakan sitopatik. Tanpa memandang mekanisme jejas awal terhadap hati, cedera dari 5 hepatitis virus nyata dalam 3 cara. Pertama merupakan refleksi jejas pada hepatosit, yang melepaskan alanine aminotransferase (ALT, dahulu serum glutamate piruvat transaminase) dan aspartate amino transferase (AST, dahulu serum glutamate/oksaloasetat transaminase) kedalam aliran darah. ALT lebih spesifik pada hati daripada AST, yang juga dapat naik sesudah cedera pada eritrosit, otot skelet, atau sel miokardium. Tingginya kenaikan tidak berkorelasi dengan luasnya nekrosis hepatoseluler dan nilai prognostik. Pada beberapa kasus penurunan kadar amino transferase dapat meramalkan hasil yang jelek jika penurunan terjadi bersama dengan kenaikan bilirubin dan waktu protrombin yang memanjang (prothrombine time = PT). kombinasi temuan ini menunjukkan bahwa cedera hati masif telah terjadi, menyebabkan sedikit berfungsinya hepatosit. Enzim lain, laktat dehydrogenase bahkan kurang spesifik tehadap hati daripada AST dan biasanya tidak membantu dalam evaluasi cedera hati. Hepatitis virus juga disertai dengan icterus kolestatik, dimana kadar bilirubin direct maupun indirect naik. Icterus akibat obstruksi aliran saluran empedu dan cedera terhadap hepatosit. Kenaikan alkali fosfatase serum, 5-nukleotidase, glutamin transpeptidase, dan urobilinogen semua dapat merefleksikan cedera terhadap system biliaris. Kelainan sintesis protein oleh hepatosit digambarkan oleh kenaikan PT. karena protein ini waktu paruhnya pendek, PT adalah indicator cedera pada hati yang sensitive. Albumin serum adalah protein serum lain yang dibuat-hati, tetapi waktu paruhnya yang panjang membatasi revelensinya untuk pemantauan cedera hati akut. Kolestasis menyebabkan penurunan kumpulan asam empedu usus dan pengurangan penyerapan vitamin larut-lemak. Cedera hati dapat juga menyebabkan perubahan pada karbohidrat, ammonia, dan metabolism obat.MANIFESTASI KLINISMulanya infeksi HAV biasanya mendadak dan disertai oleh keluhan sistemik demam, malaise, mual, muntah, anoreksia, dan perut tidak enak. Prodromal ini mungkin ringan dan sering tidak kentera pada bayi dan anak pra-sekolah. Diare sering terjadi pada anak, tetapi konstipasi lebih lazim pada orang dewasa.ikterus dapat juga begitu tidak kentera pada anak kecil (muda) sehingga ia dapat terdeteksi hanya dengan uji laboratorium. Bila terjadi, icterus dan urin berwarna gelap biasanya terjadi sesudah gejala-gejala sistemik. Berbeda dengan infeksi HAV pada anak, kebanyakan infeksi HAV pada orang dewasabergejala dan dapat berat. Gejala-gejala infeksi HAV meliputi nyeri kuadran kanan atas, urin berwarna gelap, dan icterus. Lama gejala biasanya kurang dari 1 bulan, dan nafsu makan, toleransi berlebihan, dan perasaan sehat perlahan-lahan kembali. Hamper semua penderita dengan infeksi HAV akan sembuh sempurna, tetapi kumat dapat terjadi selama beberapa bulan. Hepatitis fulminant yang menyebabkan kematian jarang, dan infeksi kronis tidak terjadi.DIAGNOSISDiagnosis infeksi HAV harus dipikirkan bila ada riwayat icterus pada kontak keluarga, teman sekolah, teman bermainatau jika anak telah berwisata ke daerah endemic. Diagnosis dibuat dengan kriteria serologis ; biopski hati jarang dilakukan. Anti-HAV terdeteksi pada mulainya gejala gejala hepatitis A akut dan menetap seumur hidup. Infeksi akut didiagnosis dengan adanya lgM anti-HAV, yang dapat terdeteksi selama 3-12bulan; sesudahnya igG anti-HAV ditemukan. Virus terekskresi pada tinja dari 2 minggu sebelum sampai 1 minggu sesudah mulainya penyakit. Kenaikan hamper secara universal ditemukan pada ALT, AST, bilirubin, alkai fostase 5-nukleotidase, dan glutamin transpeptidase dan tidak membantu membantu membedakan penyebeb. Pt harus selslu diukur pada anak dengan hepatitis untuk membantu menilai luasnya cedera hati; pemanjangannya adalah tanda serius yang mengharuskan rawat inap di rumah sakit.DIAGNOSIS BANDINGKemungkinan penyebab hepatitis agak bervariasi menurut umur. Icterus fisiologis, penyakit hemolitik dan sepsis pada neonates biasanya dibedakan dengan mudah dari hepatitis. Segera sesudah masa neonates, infeksi tetap merupakan penyebab penting hiperbilirubinemia, tetapi penyebeb metabolic dan anatomic (astresia biliaris dan kista koledokhus) juga harus dipikirkan. Pemasukan sayuran berpigmen pada diet bayi dapat menyebebkan karotenemia, yang dapat terancukan dengan icterus.Pada masa bayi dan anak selanjutnya, sindrom hemolitikuremik pada mulanya dapat terancukan dengan hepatitis. Sindrom Reye dan seperti-Reya datang dengan cara yang sama dengna hepatitis fulminant akut. Icterus juga dapat terjadi pada malaria, leptospirosis dan bruesllosis dan pada infeksi berat pada anak yang lebih tua, terutama pada mereka yang dengan gangguan maigna atau yang dengan imunodefisiensi. Batu empedu dapat menyumbat drainase-empedu dan menimbulkan icterus pada remaja serta pada anak dengan proses hemolitik kronis. Hepatitis mungkin dilibatkan pada penyakit vaskuler kolagen termasuk lupus eritematosus sistemik.Obta-obatan, termasuk overdsis astaminofen, asam valporat, dan berbagai hepatoksin, dapat disertai dengan gambaran seperti hepatitis. Obat-obatan ditoleransi baik pada anak sehat yang dapat menyebabkan disfungsi hati pada anak dengan penyakit tertentu.KOMPLIKASIAnak-anak hampir selalu tumbuh dari infeksi HAV. Jarang, hepatitis fulminant dapat terjadi, dimana kenaikan kadar bilirubin serum progresif disertai dengan kenaikan awal dalam aminotransferase yang disertai dengan turunnya ke nilai normal atau rendah. Fungsi sintesis hati menurun dan PT menjadi memanjang, sering disertai dengan pendarahan. Albumin serum turun, menimbulkan edema dan asites. Ammonia biasanya naik dan sensorium menjadi berubah, memburuk dari mengantuk ke pingsan (strupor) dan kemudian koma dalam. Pemburukan pada penyakit stadium akhir dan kematian dapat tejadi pada kurang dari 1 minggu, atau dapat berkembang lebih buruk.PENCEGAHANPerkembangan vaksin virus yang dimatikan dengan formalin, aman dan amat imunogenik baru-baru ini menandai kemajuan besar pada pencegahan hepatitis A. vaksinasi anak muda (kecil) didaerah endemic tidak perlu karena penyakit hamper selalu tidak bergejala atau ringan dan memberikan imunitas seumur hidup. Dinegara industry, vaksinasi menjadi pengidap penyakit dan dapat menginfeksi saudara-saudaranya yang lebih tua dan orangtuanya yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih berat. Vaksinasi akan bernilai khusus pada wisatawan tidak terpajan dari Negara maju bila mereka berwisata ke daerah endemic hepatitis A.Tindakan hati hati enteric harus diamati pada penderita yang terinfeksi yang dirawat inap yang tidak bisa menahan tinja atau yang ada didalam diaper. Cuci tangan yang teliti diperlukan, terutama sesudah mengganti diaper dan sebelum mempersiapkan dan memberi makanan. Oran orang yang terinfeksi HAV menular selama sekitar 1 minggu sesudah mulai icterus. Adalah tidak perlu mengisolasi anak yang lebih tua, yang bisa diawasi, tetapi tinja dan benda benda yang terkontaminasi tinja harus ditangani dengan tindakan hati- hati, dan cuci tangan yang ketat harus dipraktekkan.Kumpulan ig baku efektif dalam memodifikasi manifestasi klinis infeksi HAV. Nilai profilaktiknya terbesar bila diberikan awal pada masa inkubasi dan menurun sesudahnya. Ig dianjurkan untuk semua individu rentan berwisata ke Negara yang sedang berkembang. Kontak rumah tangga yang tidak diimunisasi harus mendapat satu dosis intramuskuler Ig sesegera mungkin sesudah pemanajanan. Ini adalah efektif dalam menjegah hepatitis klinis, walaupun infeksi masih dapat terjadi. Pemberian Ig lebih dari 2 minggu sesudah pemanjanan tidak terindikasi.Ig tidak secara rutin dianjurkan untuk pajanan sporadic, bukan rumah tangga (missal, proteksi personel rumah sakit atau teman sekolah). Pemberian Ig massal pada anak sekolah telah digunakan ketika epidemic terpusat disekolah. Bila HAV terjadi dipusat perawatn anak dengan anak yang belum dilatih bertoilet sendiri, harus diberikan pada semua anak dan personel. Juga dianjurkan diberi Ig pada anggota keluarga dan anak yang masik dalam diaper (popok).