david

2
 1.1 Latar Belakang Kornea merupakan bagian anterior dari mata yang harus dilalui cahaya, dalam perjalanan pembentuk an bayangan di retina. Karena itu kornea harus tetap jernih dan permukaannya rata agar tidak menghalangi proses pembiasan sinar. Kelainan yang bisa merusak bentuk dan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang hebat, terutama bila letaknya di sentral (daerah pupil), bila kelainan ini tidak diobati maka dapat terjadi kebutaan . 1,2 Kelainan kornea yang paling sering ditemukan adalah keratitis. Keratitis merupakan suatu proses peradangan kornea yang dapat bersifat akut maupun kronis yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain bakteri, jamur, virus atau karena alergi. kerat itis dapat dibagi menjadi beberapa golongan berdasark an kedalaman lesi pada kor nea (tempatnya), penyebab dan bentuk klinisnya. 3 erdasar kan tempatnya keratitis secara garis besar dapat dibagi menjadi keratitis pungtata super!sialis, keratitis marginal dan keratitis interstitial. erdasarkan penyebabnya keratitis digolongkan menjadi keratitis bakterialis, keratitis fungal, keratitis viral, keratitis akibat alergi. Kemudian berdasark an bentuk klinisnya dapat dibagimenjadi keratitis sika, keratitis "ikten, keratitis nurmularis dan keratitis neuroparalitik. 3

Upload: billy-cai

Post on 07-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

david

TRANSCRIPT

1.1 Latar Belakang

Kornea merupakan bagian anterior dari mata yang harus dilaluicahaya, dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina. Karena itukornea harus tetap jernih dan permukaannya rata agar tidakmenghalangi proses pembiasan sinar. Kelainan yang bisa merusakbentuk dan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguanpenglihatan yang hebat, terutama bila letaknya di sentral (daerahpupil), bila kelainan ini tidak diobati maka dapat terjadi kebutaan.1,2

Kelainan kornea yang paling sering ditemukan adalah keratitis.Keratitis merupakan suatu proses peradangan kornea yang dapatbersifat akut maupun kronis yang disebabkan oleh berbagai faktorantara lain bakteri, jamur, virus atau karena alergi. keratitis dapatdibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan kedalaman lesi padakornea (tempatnya), penyebab dan bentuk klinisnya.3

Berdasarkan tempatnya keratitis secara garis besar dapatdibagi menjadi keratitis pungtata superfisialis, keratitis marginal dankeratitis interstitial. Berdasarkan penyebabnya keratitis digolongkanmenjadi keratitis bakterialis, keratitis fungal, keratitis viral, keratitisakibat alergi. Kemudian berdasarkan bentuk klinisnya dapat dibagimenjadi keratitis sika, keratitis flikten, keratitis nurmularis dan keratitis neuroparalitik.3

Gejala umum keratitis adalah visus turun perlahan, matamerah, rasa silau, dan merasa ada benda asing di matanya. Gejalakhususnya tergantung dari jenis-jenis keratitis yang diderita olehpasien. Gambaran klinik masing-masing keratitis pun berbeda-bedatergantung dari jenis penyebab dan tingkat kedalaman yang terjadi dikornea, jika keratitis tidak ditangani dengan benar maka penyakit iniakan berkembang menjadi suatu ulkus yang dapat merusak korneasecara permanen sehingga akan menyebabkan gangguan penglihatanbahkan dapat sampai menyebabkan kebutaan sehingga pengobatankeratitis haruslah cepat dan tepat agar tidak menimbulkan komplikasiyang merugikan di masa yang akan datang terutama pada pasien yangmasih muda.1,2,31.2 Tujuan

Tujuan telaah ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana mendiagnosa penyakit keratitis yang disertai definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, komplikasi serta prognosis dari masing-masing keratitis.