dampak pembudidayaan ikan lele sangkuriang...

144
DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG TERHADAP PEREKONOMIAN ANGGOTA KELOMPOK: STUDI KASUS POKDAKAN BUDI ILMA SEJAHTERA KELURAHAN ROROTAN JAKARTA UTARA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh LILIS YUNENGSIH NIM: 1110054000005 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: dokiet

Post on 15-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE

SANGKURIANG TERHADAP PEREKONOMIAN

ANGGOTA KELOMPOK: STUDI KASUS POKDAKAN

BUDI ILMA SEJAHTERA KELURAHAN ROROTAN

JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

LILIS YUNENGSIH

NIM: 1110054000005

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lilis Yunengsih

Nim : 1110054000005

Dengan ini saya menyatakan bahwa, skripsi yang berjudul “DAMPAK

PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG TERHADAP

PEREKONOMIAN ANGGOTA KELOMPOK: STUDI KASUS POKDAKAN

BUDI ILMA SEJAHTERA KELURAHAN ROROTAN JAKARTA UTARA”

adalah benar merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah tercantum sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika dikemudian hari

terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 29 Juni 2016

LilisYunengsih

Page 3: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 4: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 5: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

i

ABSTRAK

LILIS YUNENGSIH

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Sangkuriang Terhadap Perekonomian

Anggota Kelompok: Studi Kasus Pokdakan Budi Ilma Sejahtera Kelurahan

Rorotan Jakarta Utara

Saat ini, kemiskinan sudah menjadi masalah sosial yang sangat serius di

Indonesia. Setiap tahunnya angka kemiskinan mengalami perubahan, angka

pengangguranpun semakin bertambah di setiap wilayah, tidak menutup kemungkinan

Jakarta yang menjadi pusat kota.

Untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran, dalam hal ini

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera yang berada di kelurahan

Rorotan Jakarta Utara mencoba menciptakan lapangan pekerjaan yang diharapkan

dapat membantu Pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran, selain itu

terciptanya kelompok ini adalah untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidup

masyarakat di wilayah tersebut.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembudidayaan ikan

lele berdampak pada perekonomian anggota kelompoknya. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metodologi kualitatif, yaitu dengan menggunakan pengamatan,

wawancara dan penelaahan dokumen. Metode penelitian kualitatif ini juga bertujuan

untuk penulis bisa menghimpun data dari hasil pengamatan dan wawancara yang

dilakukan dengan anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera dan kemudian mengelola

dan menganalisis dari hasil temuan di lapangan agar dapat memperoleh informasi

yang akurat dan mendalam tentang program atau kegiatan yang menjadi penelitian.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, kegiatan pembudidayaan ikan

lele yang dilakukan anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera, sedikit banyak bisa

membantu perekonomian para anggotanya. Besar harapan dari para anggota bahwa

kegiatan semacam ini akan tetap bertahan, karena bisa menjadi cara alternatif bagi

masyarakat yang tidak atau belum mempunyai pekerjaan, terlebih untuk masyarakat

yang berada di wilayah pusat kota seperti Jakarta ini.

Semoga hasil penelitian dalam skripsi ini bisa bermanfaat untuk kawan-kawan

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, masyarakat umum serta pemerintah

yang fokus di bidang peningkatan ekonomi sehingga dapat memberikan perhatian

lebih pada kelompok budidaya ikan semacam ini.

Page 6: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin...

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,

hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga hanya karena limpahan nikmat-

nikmat itu penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Dampak

Pembudidayaan Ikan Lele Sangkuriang Terhadap Perekonomian Anggota

Kelompok: Studi Kasus Pokdakan Budi Ilma Sejahtera Kelurahan Rorotan

Jakarta Utara”. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang tiada terhitung jasanya bagi umat manusia, dengan

membawa umatnya dari alam kegelapan (kebodohan) kepada alam yang terang

benderang yang bertabur ilmu pengetahuan.

Skripsi ini bermula dari keresahan penulis sebagai generasi yang besar di

pinggir utara Kota Jakarta. Kebanyakan tetangga dan keluarga penulis mengalami

masalah ekonomi di dalam rumah tangganya, solusi yang saat ini dilakukan warga

di Kelurahan Rorotan, salah satu kelurahan yang ada di Jakarta Utara adalah

dengan melakukan kegiatan budidaya ikan. Ini membuat penulis tertarik untuk

membahas bagaimana dampak pembudidayaan itu berpengaruh terhadap

perekonomian anggota kelompok budidaya ikan tersebut.

Selanjutnya, sehubungan dengan telah selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

Page 7: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

iii

membantu, penulis banyak berhutang jasa kepada pihak yang begitu tulus

membantu, baik berupa motivasi, saran, kritik, gagasan, finansial, dan tenaga

kepada penulis pada masa pencarian data dan referensi demi terselesaikannya

penulisan skripsi ini. Kepada mereka, penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang mendalam. Oleh karena itu, tiada kata seindah doa dan ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta jajaran pembantu Dekan I, II, III Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Wati Nilamsari M.Si, selaku Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

(PMI).

4. M. Hudri, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

(PMI).

5. Nurul Hidayati S.Ag, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang rela membagi

waktu disela-sela kesibukannya dalam rangka memberikan perhatian berupa

saran, kritik, bimbingan serta motivasinya untuk penulis guna selasainya

skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PMI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang selalu memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada

penulis selama berada dibangku kuliah.

7. Rasa terima kasih yang mendalam untuk kedua orang tua tercinta Abah Hayul

dan Mama Umi yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik moril

Page 8: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

iv

maupun materil, perhatian, pengertian, kasih sayang dan doa-doanya yang

tidak henti-hentinya kepada penulis, dan terima kasih atas nasihatnya untuk

segera menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan apapun yang telah kalian

berikan dihitung sebagai amal ibadah oleh Allah SWT.

8. Perempuan-perempuan tersayangku, yang selalu memberikan suntikan

semangat. Terima kasih adikku Nur Fajar Wati (Teteh Nuri) untuk

kesediaanya antar jemput penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Farah

Fadilah (Kaka Wawa) dan Shafa Farhani (Dede Babon) untuk tingkah dan

permainan konyolnya yang selalu sukses memberi kebahagiaan dan keceriaan

pada penulis saat mengalami kejenuhan. Terima kasih malaikat kecilku.

Semoga kalian tumbuh menjadi perempuan cerdas.

9. Untuk sepupuh sekaligus sahabat penulis Khusnul Khotima (Radha) yang

sudah membantu penulis dalam hal apapun, mulai dari masa awal perkuliahan

sampai masa akhir perkuliahan. Terima kasih juga untuk kebersamaannya

selama ini, semoga kebikannya dihitung sebagai amal ibadah oleh Allah

SWT.

10. Kepada seluruh anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma

Sejahtera. Bang Ahmad Ganin selaku ketua, yang telah mengizinkan serta

memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi di

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera. Serta anggota

yang lainnya, Amroini (Cang Ama), H.A. Kurtubi (Bang Haji), Muhajir

(Mang Ajir), Hayul Qoyum (Abah Hayul), Burhanudin (Abeh Sobur),

Rustono (Mas Tono) dan terakhir Sobarih (Bang Barih), atas ketersediaan

waktunya dan berkenan menjadi narasumber untuk penulis.

Page 9: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

v

11. Untuk kawan terbaik, Desia Cahya Ningrum dan Ika Septi Trisnowati sudah

banyak kita melalui kisah susah, sedih, senang, haru. Terima kasih atas

kebersamaannya selama ini yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan

perkuliahan ini, serta terima kasih untuk semangat yang diberikan meskipun

dalam jarak yang berjauhan. Selanjutnya saya ucapkan terima kasih untuk

Nur Handayani dan Anisa Fatonah teman satu pembimbing, yang berjuang

bersama selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga apa yang kita

perjuangkan selama ini bisa kita dapatkan manfaatnya untuk masa depan kita.

Terima kasih atas segala bantuan yang tidak ternilai harganya. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan

demi perbaikan-perbaikan kedepan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 29 Juni2016

Lilis Yunengsih

NIM: 1110054000005

Page 10: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………..... i

KATA PENGANTAR……………………………………………………...... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………......... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………............. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah………………………...... 12

C. Tujuan Penelitian……………………………………........ 12

D. Manfaat Penelitian…………………………...................... 13

E. Metodologi Penelitian…………………………................ 14

F. Tinjauan Pustaka……………………………………….... 21

G. Sistematika Penulisan……………………………………. 25

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Dampak……………………............................ 27

B. Pemberdayaan ………..………………………................

1. Pengertian Pemberdayaan 28

2. Tahapan Pemberdayaan 31

C. Pemberdayaan Ekonomi ....................................................

1. Pengertian Ekonomi 34

2. Pemberdayaan Ekonomi 35

D. Pembudidayaan Ikan ..........................................................

1. Pengertian Pembudidayaan Ikan 36

Page 11: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

vii

2. Pengertian Ikan Lele 38

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan)

Budi Ilma Sejahtera…………………................................

45

B. Sejarah Singkat Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma

Sejahtera………………………………………….............

49

C. Visi dan Misi Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma

Sejahtera………………………………….........................

53

D. Struktur Organisasi Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma

Sejahtera…………………….............................................

54

E. Anggota Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma Sejahtera... 55

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele Kelompok

Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera................

56

B. Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Terhadap

Perekonomian Anggota Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera.........................................

80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………. 89

B. Saran…………………………………………………....... 91

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 92

LAMPIRAN………………………………………………………………….. 96

Page 12: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Status Penduduk Wilayah Kelurahan Rorotan .............................................. 46

2. Tabel 2 Status Pendidikan Penduduk di Wilayah Kelurahan Rorotan ...................... 47

3. Tabel 3 Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kelurahan Rorotan ...................... 48

4. Tabel 4 Fasilitas Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma Sejahtera .............................. 52

5. Tabel 5 Nama dan Alamat Anggota Pokdakan Budi Ilma Sejahtera ......................... 55

6. Tabel 6 Harga Pakan .................................................................................................. 71

7. Tabel 7 Jenis dan Ukuran Lele................................................................................... 75

8. Tabel 8 Hasil Panen I dan II ...................................................................................... 77

9. Tabel 9 Matrik Proses Pembudidayaan Ikan Lele .................................................... 79

10. Tabel 10 Penghasilan Sebelum dan Sesudah Budidaya …………………………….84

Page 13: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Ikan Lele Sangkuriang ............................................................ 41

2. Gambar 2 Ikan Lele Sangkuriang Hasil Panen Kelompok Budi Ilma

Sejahtera ................................................................................. 41

3. Gambar 3 Struktur Organisasi Kelompok………………………………54

Page 14: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya,

kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak

orang di dunia ini. Meskipun dalam tingkatan yang berbeda, tidak ada satu pun

negara di jagat raya ini yang “kebal” dari kemiskinan.1 Bahkan Negara maju

seperti Amerika juga tidak luput dari masalah sosial.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data mengenai tingkat

kemiskinan di Indonesia. Pada Maret 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk

dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia

mencapai 28,28 juta orang (11,25%), berkurang sebesar 0,32 juta orang

dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 yang sebesar 28,60

juta orang (11,46%), dan bertambah sebesar 0,11 juta orang dibandingkan dengan

penduduk miskin pada Maret 2013 yang sebesar 28,17 juta orang (11,36%).

Selama periode September 2013 sampai Maret 2014, jumlah penduduk miskin di

daerah perkotaan turun sebanyak 0,17 juta orang (dari 10,68 juta orang pada

September 2013 menjadi 10,51 juta orang pada Maret 2014), sementara di daerah

pedesaan turun sebanyak 0,15 juta orang (dari 17,92 juta orang pada September

2013 menjadi 17,77 juta orang pada Maret 2014). Persentase penduduk miskin di

1 Edi Suharto, Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia Menggagas Model Jaminan

Sosial Universal Bidang Kesehatan (Bandung: ALFABETA, 2009), h. 14

Page 15: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

2

daerah perkotaan pada September 2013 sebesar 8,55%, turun menjadi 8,34% pada

Maret 2014. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun

dari 14,37% pada September 2013 menjadi 14,17% pada Maret 2014.2

Dari data yang ada menunjukan penurunan dalam persentase jumlah

penduduk miskin. Antara bulan Maret 2013 sampai Maret 2014 jumlah penduduk

miskin berkurang sebesar 0,11 juta orang. Data penduduk miskin perkotaan juga

mengalami penurunan sebanyak 0,17 juta orang. Meskipun data yang ada

menunjukan jumlah penduduk miskin berkurang, ini tidak membuat masalah

sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya jumlah

penduduk miskin tidak selalu stabil atau dengan kata lain jumlah ini bisa saja

bertambah.

Sementara untuk wilayah DKI Jakarta tingkat kemiskinan pada Maret

2015 sebesar 398,92 ribu orang (3,93%). Dibandingkan dengan September 2014

(412,79 ribu orang atau 4,09%), jumlah penduduk miskin turun sebesar 13,87 ribu

atau turun 0,16 poin. Sedangkan dibandingkan dengan Maret 2014 dengan jumlah

penduduk miskin sebesar 393,98 ribu orang (3,92%), jumlah penduduk miskin

meningkat 4,94 ribu atau meningkat 0,01 poin.3

Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik setiap tahunnya tidak selalu

stabil. Setiap tahunnya data kemiskinan yang dikeluarkan bisa menurun atau

2 Badan Pusat Statistik, “Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2014,” artikel diakses pada 1

Juli 2014 dari http:/bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20141209145524.pdf 3 Badan Pusat Statistik, “Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2015,” artikel diakses

pada 30 September 2015 dari http://jakarta.bps.go.id/backend/brs_ind/brsInd-20150918101513.pdf

Page 16: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

3

bahkan naik. Tidak dapat dipungkiri, meskipun data kemiskinan di Indonesia atau

di daerah-daerah menurun, akan tetapi kemiskinan masih menyelimuti masyarakat

Indonesia sampai saat ini dan masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan

kesejahteraan hidupnya.

Kemiskinan dapat menunjuk pada kondisi individu, kelompok, maupun

situasi kolektif masyarakat. Sebuah bangsa atau negara secara keseluruhan bisa

pula dikategorikan miskin.4 Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

kemiskinan, jarang ditemukan kemiskinan yang hanya disebabkan oleh faktor

tunggal. Seseorang atau keluarga miskin bisa disebabkan oleh beberapa faktor

yang saling terkait satu sama lain, seperti mengalami kecacatan, memiliki

pendidikan rendah, tidak memiliki modal atau keterampilan untuk berusaha, tidak

tersedianya kesempatan kerja, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak

adanya jaminan sosial (pensiun, kesehatan, kematian), atau hidup di lokasi

terpencil dengan sumberdaya alam dan infrastruktur yang terbatas.5

Di Indonesia, faktor yang sering dijumpai sebagai penyebab terjadinya

kemiskinan adalah karena tidak tersedianya kesempatan kerja sehingga

masyarakat Indonesia banyak yang menjadi pangangguran.

Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan

kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep

ini sering sekali diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka. Begitu pula

4 Edi Suharto, Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia Menggagas Model Jaminan

Sosial Universal Bidang Kesehatan, h. 16 5 Ibid, h. 17.

Page 17: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

4

dengan yang dikatakan Dumairy, dijelaskan bahwa pengangguran adalah orang

yang tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak berkerja

dan masih atau sedang mencari pekerjaan.6

Saat ini kemiskinan dan pengangguran masih menjadi masalah serius yang

dihadapi Indonesia. Memang, antara kemiskinan dan pengangguran adalah dua

masalah yang saling berkaitan satu sama lain. Karena kemiskinan itu salah

satunya lahir dari adanya pengangguran atau dengan kata lain tidak tersedianya

kesempatan kerja bagi masyarakat.

Pengangguran di kota meningkat seiring dengan urbanisasi dan

meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sektor industri tidak berkembang sejalan

dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran.

Disamping itu ada pula pengangguran yang berpendidikan. Mereka gagal

mendapatkan pekerjaan karena kerasnya persaiangan dan tiadanya perencanaan

tenaga kerja. Dengan tingkat rata-rata tahunan penduduk kota sebesar 4,5%, 20%

adalah pengangguran. Akan tetapi pengangguran tersembunyi merupakan ciri

utama sebagian besar Negara terbelakang. Pengangguran seperti itu tampil secara

terpaksa, setiap orang bersedia kerja tetapi mereka tidak mendapatkan kerja

karena tiadanya faktor pendukung.7

6 Ahmad Rifki Fathurrohman, “Peran Abah Nasrudin dalam Pemberdayaan Masyarakat

Melalui Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor,” (Skripsi S1

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014), h. 1 7 M.L. Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),

h.22

Page 18: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

5

Pada tahun 2015 ini, angka pengangguran di Indonesia bertambah 300

Ribu orang. Penyebab bertambahnya pengangguran pada tahun ini disebabkan

oleh perlambatan ekonomi. Melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia

belakangan ini ternyata mambawa dampak buruk bagi sektor tenaga kerja. Badan

Pusat Statistik melaporkan, Februari 2014 sampai Februari 2015 jumlah

pengangguran meningkat 300 ribu orang yang totalnya mencapai 7,45 juta orang.8

Untuk mengurangi tingkat pengangguran, peran pemerintah sangatlah

dibutuhkan dalam hal ini. Pemerintah harus bisa membuat kebijakan yang dapat

menciptakan lapangan pekerjaan. Karena pada dasarnya Negara wajib

menyediakan lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat

untuk bekerja dan hal tersebut sudah ditetapkan di dalam undang-undang. Sesuai

UUD 1945, pasal 27 ayat 2 bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Sebenarnya upaya pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan

mengurangi angka pengangguran sudah banyak dilakukan. Untuk meningkatkan

kesejahteraan dan perekonomian masyarakat bukan hanya kewajiban pemerintah

semata, melainkan juga kewajiban seluruh masyarakat untuk dapat

mensejahterakan kehidupannya sendiri. Kebijakan pemerintah atau program yang

dibuat untuk masyarakat miskin sering kali kurang tepat sasaran. Program seperti

Bantuan Langsung Tunai (BLT), BBM bersubsidi dan Kartu Jakarta Pintar (KJP)

8 Siswanto dan Dian Kusumo Hapsari, “BPS: 2015, Pengangguran Indonesia Bertambah 300

Ribu Orang,” artikel diakses pada 29 September 2015 dari

http://www.suara.com/bisnis/2015/05/05/172548/bps-2015-pengangguran-indonesia-bertambah-300-

ribu-orang

Page 19: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

6

nyatanya bukan hanya masyarakat miskin yang menikmati, melainkan masyarakat

yang mampu dari segi ekonomi juga ikut menikmatinya sehingga manfaat dari

program yang sudah dibuat tidak semua masyarakat miskin menikmati dan

program-program seperti itu juga terkesan memanjakan masyarakat sehingga

mereka hanya menunggu datangnya bantuan tanpa ada usaha dari diri mereka

sendiri. Karena itulah mengapa harus adanya kesadaran dan kemauan dari

masyarakat untuk bisa bangkit dari jurang kemiskinan tanpa menunggu dan

berharap program atau bantuan dari pemerintah yang sering kurang tepat sasaran.

Masyarakat Indonesia jelas sadar akan keadaan ekonomi di tanah air.

Untuk bisa keluar dari lingkaran kemiskinan mereka juga harus berusaha mencari

pekerjaan yang layak, yang bisa menghidupi dirinya beserta keluarganya demi

mengubah keadaan hidupnya agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Usaha untuk mencari pekerjaan salah satunya tercermin dalam QS. At-

Taubah 9 : 105.

Artinya: dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,

lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”9

9 Departemen Agama, Al–Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Penerbit Di Ponogoro,

2005), h.203

Page 20: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

7

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai orang-orang mukmin agar

bersungguh-sungguh dalam mencari pekerjaan dan apa yang sudah kita kerjakan

itu akan mendapatkan balasan yang setimpal. Islam juga mengajarkan kepada

umatnya untuk bekerja atau mencari pekerjaan dengan bersungguh-sungguh dan

tidak mudah putus asa. Dalam mencari pekerjaan sebaiknya sesuaikan dengan

kemampuan dan minat yang dimiliki, agar apa yang dikerjakan dapat berhasil dan

bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Akan tetapi kadang kala mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah,

terlebih untuk di daerah perkotaan seperti Jakarta yang banyak persaingan dalam

hal mendapatkan pekerjaan mulai dari persaingan dalam tingkat pendidikan dan

keahlian yang dimiliki.

Tingkat pendidikan pengangguran didominasi tamatan SMU ke bawah

mengindikasikan sulitnya penyerapan angkatan kerja. Tindakan yang dapat

dilakukan pemerintah misalnya perbaikan layanan pendidikan, khususnya

pendidikan formal, dan mengurangi angka siswa putus sekolah.10

Sedangkan cara lain untuk bisa mengurangi jumlah pengangguran adalah

dengan berwirausaha. Wirausaha relatif bisa bertahan dalam menghadapi

permasalahan ekonomi yang sering terjadi. Keberadaannya juga memiliki peluang

yang cukup besar dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat

Indonesia.

10

Tim Website, “Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran di Indonesia,” artikel

diakses pada 29 September 2015 dari http://keuda.kemendagri.go.id/artikel/detail/19-perkembangan-

dan-solusi-masalah-pengangguran-di-indonesia

Page 21: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

8

Selain itu kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh

terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi. Karena

wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup

masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan

memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional. Sektor

informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran.11

Buchari Alma, memberikan definisi yang luas mengenai wirausaha, dalam

definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat

adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan

peluang tersebut. Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang

memulai suatu bisnis yang baru. Sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua

kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan

menciptakan suatu organisai.12

Ada berbagai macam jenis usaha yang bisa digarap, yaitu usaha ekstraktif,

agraris, industri, perdagangan, dan jasa. Salah satu jenis usaha yang sering

digarap oleh masyarakat yang notabennya belum pernah berwirausaha adalah

usaha di bidang agraris. Usaha agraris mencakup berbagai usaha pengelolaan

kebun, perdagangan hasil-hasil pertanian (agrobisnis) yang dapat diusahakan

11

Ibid 12

Buchari Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta, 2011). h. 24

Page 22: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

9

untuk setiap produk yang dihasilkan oleh pertanian atau perkebunan dan

perternakan.13

Berwirausaha di sektor perikanan juga tidak kalah menguntungkannya

dengan berwirausaha di sektor pertanian. Selain bisa menguntungkan,

berwirausaha di sektor perikanan juga bisa memanfaatkan sumber daya alam yang

dimiliki Indoneisa.

Perikanan mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan

perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan

kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup bangsa pada

umumnya, nelayan kecil, pembudidaya ikan kecil, dan pihak-pihak pelaku usaha

di bidang perikanan dengan tetap memelihara lingkungan, kelestarian, dan

ketersediaan sumber daya ikan.14

Dari sektor perikanan, biasanya masyarakat menjalankan usaha budidaya

lele. Usaha budidaya lele merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni oleh

masyarakat yang baru memulai usaha sekalipun. Ikan lele merupakan ikan yang

habitatnya di air tawar, ciri-ciri ikan lele adalah memiliki tubuh yang licin dan

mempunyai kumis di sekitar mulutnya. Permintaan akan ikan ini pasti selalu ada

karena banyak peminatnya, terutama untuk dijadikan lauk pauk.

13

Ibid, h. 137 14

Undang-Undang Perikanan 2004, UU RI No. 31 Th. 2004 Tentang Perikanan, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2006). h. 49

Page 23: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

10

Kebutuhan ikan lele untuk konsumsi semakin hari semakin meningkat.

Baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk lauk jamuan pernikahan,

maupun untuk memenuhi kebutuhan rumah makan dan restoran.15

Dengan

meningkatnya kebutuhan konsumsi ikan lele, itu bisa dijadikan salah satu peluang

melakukan usaha.

Dengan melihat permasalahan kemiskinan dan pengangguran yang tak

kunjung teratasi di Indonesia terutama untuk wilayah Jakarta dan dengan melihat

adanya peluang usaha yang besar dari meningkatnya kebutuhan ikan lele

konsumsi, Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

memanfaatkan peluang ini menjadi sebuah usaha yang terorganisir.

Lahirnya Kelompok Budidayaan Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

adalah diawali dari keinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang

diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran,

selain itu terciptanya kelompok ini adalah untuk meningkatkan perekonomian dan

taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut.16

Kelompok Budi Ilma Sejahtera, memfokuskan budidaya dengan dua

kegiatan yaitu, pembibitan dan pembesaran. Kelompok ini sudah berdiri dari

tahun 2010, selama rentang waktu tersebut sudah banyak pengalaman yang

kelompok ini rasakan. Mulai dari pengalaman kegagalan karena ikan yang mereka

15

Warsino dan Kres Dahana, Meraup Untung dari Beternak Lele Sangkuriang, (Yogyakarta:

Lily Publisher, 2009), h. 1 16

Wawancara Pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, Jakarta,

26 Mei 2015

Page 24: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

11

budidayakan hampir semuanya mati, kekurangan pasokan bibit induk, pakan lele

yang mahal dan sampai akhirnya keberhasilanlah yang mereka peroleh dengan

mengalirnya pundi-pundi rupiah setiap kali panen.17

Kegiatan budidaya yang kelompok ini lakukan di bawah binaan dua

lembaga terkait, yaitu Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta

Utara dan Astra Autopart. Banyak pembelajaran yang kelompok ini dapatkan,

mulai dari pelatihan pembudidayaan dan alternatif pemberian pakan lele. Semua

kegiatan yang dilakukan mempunyai satu tujuan yang sama yaitu masyarakat

ekonomi mandiri.18

Dengan binaan yang diberikan Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan

Kelautan Jakarta Utara dan Astra Autopart ini jelas menggambarkan bahwa, baik

dari instansi pemerintahan ataupun swasta memberikan perhatian yang lebih

terhadap kegiatan usaha yang sedang dijalankan Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera dengan memberikan bantuan peralatan ataupun

pelatihan untuk pembudidayaan ikan lele.

Dengan melihat latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian di Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma

Sejahtera karena di Kelurahan Rorotan banyak melakukan pemberdayaan

ekonomi melalui kegiatan budidaya ikan. Kelompok Budi Ilma dipilih karena dari

beberapa pokdakan yang ada, kelompok inilah yang masih aktif melakukan

17

Ibid 18

Ibid

Page 25: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

12

pemberdayaan. Maka peneliti hendak mengadakan penelitian tentang apakah

kegiatan budidaya ikan lele berdampak pada meningkatnya perekonomian

anggota kelompok. Maka dengan ini penulis mengambil judul “DAMPAK

PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG TERHADAP

PEREKONOMIAN ANGGOTA KELOMPOK : STUDI KASUS POKDAKAN

BUDI ILMA SEJAHTERA KELURAHAN ROROTAN JAKARTA UTARA”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan dan akan dibahas pada penulisan skripsi

ini lebih terarah dan tidak meluas. Maka peneliti membatasi penelitian pada

pelaksanaan kegiatan budidaya ikan lele yang dilakukan oleh Kelompok

Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera, serta dampak ekonomi yang

dirasakan anggota kelompok dari kegiatan budidaya ikan lele yang dilakukan.

Rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembudidayaan ikan lele yang dilakukan Kelompok

Budidaya ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera?

2. Bagaimana dampak pembudidayaan ikan lele terhadap perekonomian anggota

kelompok?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada batasan dan perumusan masalah sebagaimana yang

telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini

adalah:

Page 26: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

13

1. Mengetahui pelaksanaan pembudidayaan ikan lele yang dilakukan Pokdakan

Budi Ilma Sejahtera.

2. Mengetahui dampak dari pelaksanaan pembudidayaan ikan lele terhadap

perekonomian anggota kelompok.

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan

pengembangan khazanah dalam bidang ilmu pengetahuan dan sosial

khususnya tentang pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa/i, terutama

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi instansi

atau kelompok lainnya yang melakukan pemberdayaan di bidang yang sama

seperti pembudidayaan ikan lele yang dilakukan Kelompok Budi Ilma

Sejahtera.

3. Mengenalkan lebih jauh eksistensi Kelompok Budi Ilma Sejahtera sebagai

salah satu kelompok yang melakukan pemberdayaan di wilayah Kelurahan

Rorotan, Jakarta Utara.

4. Dapat dijadikan bahan evaluasi dan acuan untuk meningkatkan kesejateraan

anggota dengan melihat peningkatan pendapatan dari anggota kelompok Budi

Ilma Sejahtera.

Page 27: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

14

E. Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan metodologi

penelitian yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Pendekatan Penelitian

Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau tulisan dari orang-orang atau prilaku yang diamati secara langsung.19

Penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu

dengan melakukan pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen.20

Penggunaan metode penelitian kualitatif ini juga bertujuan untuk peneliti bisa

menghimpun data dari hasil pengamatan. Wawancara dilakukan dengan pengurus

dan anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera, ada sembilan informan dan

kemudian mengelola serta menganalisis dari hasil temuan di lapangan agar dapat

memperoleh informasi yang akurat dan mendalam tentang kegiatan yang menjadi

penelitian.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Kelompok Budi Ilma Sejahtera,

yang beralamat di Kampung Malaka II, Jalan Rorotan 6 gang 5. RT.02 RW.05,

19

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001),

cet. Ke-15, h. 3 20

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

cet. Ke-23, h. 9

Page 28: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

15

Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Peneliti memilih

kelompok Budi Ilma Sejahtera sebagai tempat penelitian karena salah satu

wilayah di Jakarta Utara yang banyak melakukan pemberdayaan ekonomi melalui

pembudidayaan ikan lele adalah di wilayah Rorotan dan karena hal tersebut saat

ini wilayah Rorotan sering disebut sebagai Kampung lele. Dengan banyaknya

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) di wilayah ini peneliti ingin melihat apakah

Pokdakan ini bisa berdampak bagi perekonomian setiap anggotanya.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dimana penelitian

deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan

data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin

berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen

pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.21

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data secara akurat, peneliti mengadakan penelitian

dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

21

Ibid, h. 11

Page 29: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

16

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai “perhatian yang

terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu”. Adapun observasi ilmiah

menurut Garayibah adalah “perhatian terfokus terhadap gejala, kejadian

atau sesuatu dengan maksud menafsirkannya, mengungkapkan faktor-

faktor penyebabnya, dengan menggunakan kaidah-kaidah yang

mengaturnya.22

Jadi dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung yang

mendalam dan fokus terhadap kegiatan pemberdayaan melalui

pembudidayaan ikan lele yang dilakukan Kelompok Budi Ilma Sejahtera.

b. Wawancara

Dalam wawancara, peneliti melakukan metode wawancara terbuka, yaitu

wawancara yang dilakukan peneliti dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang tidak dibatasi jawabanya.23

Menurut Patton, pertanyaan terbuka dan teliti hasil tanggapan mendalam

tentang pengalaman, persepsi, pendapat, perasaan, dan pengetahuan orang.

Data terdiri dari kutipan yang sama persis dengan konteks yang cukup

untuk dapat diinterpretasi.24

22

Emizir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2012), cet. Ke-3, h. 37 23

Ibid, h. 51 24

Ibid, h. 65.

Page 30: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

17

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti ditujukan kepada pengurus dan

anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera, dan mengajukan pertanyaan

kepada anggota dan pengurus yang tergabung dalam Kelompok Budi Ilma

Sejahtera.

Anggota yang peneliti wawancarai adalah Ahmad Ganin sebagai ketua,

H.A Kurtubi sebagai Bendahara, Amroini sebagai Sekretaris, Muhajir

sebagai Humas, dan Rustono, Sobari, Burhanudin, Hasan Basri, Hayul

Qoyum sebagai anggota. Total dari informan yang diwawancarai adalah

sebanyak sembilan orang, serta informasi yang dikaji adalah bagaimana

pelaksanaan pembudidayaan ikan lele yang kelompok Budi Ilma Sejahtera

lakukan dan bagaimana dampak ekomoni yang dihasilkan dari kegiatan

tersebut.

c. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.25

Pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan cara mengumpulkan

data-data berupa tulisan, gambar atau informasi yang diperoleh dari

pengurus dan anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera.

25

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 82

Page 31: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

18

5. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengategorikannya

sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin

dijawab.26

Pada prinsipnya analisis data merupakan sejumlah aktivitas yang

dilakukan oleh peneliti ketika proses pengumpulan data atau informasi

berlangsung, sampai pada penarikan kesimpulan berupa konsep atau hubungan

antar konsep.27

6. Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Dalam menentukan informan pada penelitian ini dipilih dengan teknik

snowball, yaitu dari informan satu memperkenalkan keinforman yang lain.

Penentuan informan pada penelitian kualitatif yang terpenting bukanlah jumlah

informannyanya, tetapi potensi tiap informan untuk memberikan pemahaman

mengenai aspek yang diteliti.28

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pengurus dan anggota

dari Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera. Informan yang

diwawancarai oleh peneliti sebanyak sembilan anggota dari sepuluh anggota yang

26

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 209. 27

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: UMM Press, 2010), cet. Ke-2, h. 97 28

Siti Noor Havidah, “Upaya Pemberdayaan Petani yang Dilakukan Gabungan Kelompok

Tani (Gapoktan) Silih Asih di Kec. Cigombong Kab. Bogor,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan

komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008), h. 10

Page 32: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

19

ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera. Sembilan anggota itu di antaranya adalah

Ahmad Ganin sebagai ketua, H.A Kurtubi sebagai Bendahara, Amroini sebagai

Sekretaris, Muhajir sebagai Humas, dan Rustono, Sobari, Burhanudin, Hasan

Basri, Hayul Qoyum sebagai anggota. Serta untuk satu anggota yang tidak

peneliti wawancarai itu karena keterbatasan pemahaman yang lamban dari

informannya. Informasi yang peneliti kaji adalah bagaimana pelaksanaan

pembudidayaan ikan lele yang kelompok Budi Ilma Sejahtera lakukan dan

bagaimana dampak ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.

Dari paparan tersebut jelas bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif, pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara mendalam,

bergulir dari satu subjek (informan yang memenuhi kriteria, selected informan) ke

subjek penelitian yang lain dan berhenti ketika sudah mengalami titik jenuh

informasi (sampling bola salju).29

7. Teknik Keabsahan Data (Triangulasi)

Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan drajat

kepercayaan (kredibilitas/validitas) dan konsistensi (reliabilitas) data, serta

bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan. Kegiatan triangulasi

dengan sendirinya mencakup proses pengujian hipotesis yang dibangun selama

pengumpulan data. Triangulasi menurut Mantja, dapat digunakan untuk

memantapkan konsistensi metode silang, seperti pengamatan dan wawancara atau

penggunaan metode yang sama, seperti wawancara dengan beberapa informan.

29

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, h. 87

Page 33: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

20

Kredibilitas (validitas) analisis lapangan dapat juga diperbaiki melalui triangulasi.

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data.30

Ada empat macam triangulasi yang dikemukakan Dezin. Empat macam

triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi peneliti dan

triangulasi teoritik.31

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi metode. Dimana dalam triangulasi sumber peneliti mencoba

membandingkan (mengecek ulang) informasi yang diperoleh dari sumber data

yang berbeda. Seperti, membandingkan hasil pengamatan dengan hasil

wawancara, dokumen tertulis yang dimiliki tempat penelitian, arsip, dan

selanjutnya gambar atau foto yang ada.

Selanjutnya adalah triangulasi metode, dimana triangulasi metode adalah

metode yang dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan

data untuk mendapatkan data yang sama. Untuk memperoleh kebenaran informasi

yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi yang ingin diteliti,

peneliti menggunakan wawancara dan observasi atau pengamatan bahkan

menggunakan informan berbeda untuk mengecek kebenarannya. Triangulasi

tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau

informan penelitian diragukan kebenarannya. Dalam tahapan ini peneliti merasa

ada keraguan dari beberapa informan dalam menyampaikan informasi yang ada,

30

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, h. 218 31

Ibid, h. 219

Page 34: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

21

maka dari itu peneliti mencoba menggunakan triangulasi metode ini untuk

mendapatkan informasi yang akurat.

Teknik ini sengaja dipilih peneliti bertujuan untuk bisa meningkatkan

pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang dimiliki dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan dengan pengurus dan anggota

Kelompok Budi Ilma Sejahtera.

8. Teknik Penulisan Skripsi

Pedoman yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah buku

CeQDA (Center for quality development and assurance) 2007 “Pedoman

penulisan karya ilmiah (Skripsi, tesis, dan disertasi)” skripsi atau disertasi

mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya mahasiswa/i Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk membantu dan

mengetahui dengan jelas penelitian yang akan dilakukan untuk penyusunan dan

penulisan skripsi ini.

Adapun setelah peneliti mengadakan kajian kepustakaan, akhirnya

menemuka beberapa karya tulisan hasil penelitian yang memiliki tema dan judul

hampir sama dengan yang akan peneliti teliti dan digunakan sebagai bahan

Page 35: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

22

perbandingan dan bahan kajian dalam penyusunan skripsi ini, maka judul-judul

tersebut antara lain:

1. Dalam skripsi yang berjudul: Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat dan Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di

Kelurahan Pondok Petir RW 09) Bojongsari Kota Depok. Disusun oleh Jean

Anggraini. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lulus Tahun 2013. 32

2. Dalam skripsi yang berjudul: Dampak Program Corporate Social

Responsibility (CSR) Pertamina Terhadap Kesejahteraan Masyarakat: Studi

“Satu Aksi Untuk Ciliwung” Di Lenteng Agung Kecamatan Jagakrsa Jakarta

Selatan. Disusun oleh Siti Innayah. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Lulus Tahun 2012.33

Kedua tulisan Jean Anggraini dan Siti Innayah sama-sama mengambil

judul mengenai dampak yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau program. Skripsi

Jean Anggraini membahas dampak bank sampah terhadap kesejahteraan

masyarakat dan lingkungan. Sedangkan skripsi Siti Innayah membahas dampak

32

Jean Anggraini, “Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan

Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir RW 09) Bojongsari

Kota Depok,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2013) 33

Siti Innayah, “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat: Studi “Satu Aksi Untuk Ciliwung” Di Lenteng Agung

Kecamatan Jagakrsa Jakarta Selatan,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012)

Page 36: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

23

dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat.

Antara skripsi peneliti dengan dua skripsi ini jelas terlihat perbedaan.

Skripsi peneliti mencoba melihat dampak ekonomi yang dirasakan anggota

kelompok Budi Ilma Sejahtera melalui pelaksanaan kegiatan pembudidayaan ikan

lele. Sedangkan dua skripsi Jean Anggraini dan Siti Innayah mencoba melihat

kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bank sampah dan program CSR.

Dengan kata lain, antara objek dan subjek yang diteliti jelas berbeda.

3. Dalam skripsi yang berjudul: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui

Program Kelompok Usaha Bersama Lembaga Keuangan Mikro Sosial Taruna

Sejahtera di Cengkareng Jakarta Barat. Disusun oleh Putri Nurul Lita. Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Lulus

Tahun 2012. 34

4. Dalam skripsi yang berjudul: Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus

Kelompok UUPKS Cut Nyak Dien di Kelurahan Pondok Pacung, Kota

Tanggerang Selatan. Disusun oleh Erna Milana. Jurusan Pengembangan

34

Putri Nurul Lita, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Program Kelompok Usaha

Bersama Lembaga Keuangan Mikro Sosial Taruna Sejahtera di Cengkareng Jakarta Barat,” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012)

Page 37: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

24

Masyarakat Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Lulus Tahun 2012. 35

Kedua skripsi dari Putri dan Erna membahas mengenai pemberdayaan

ekonomi yang dilakukan melalui suatu program atau kegiatan. Kedua skripsi ini

peneliti jadikan reverensi sebagai bahan bacaan dan perbandingan dengan skripsi

yang akan peneliti teliti mengenai pemberdayaan ekonomi, dengan begitu antara

skripsi penulis dengan kedua skripsi ini tidak akan ada kesamaan, baik kesamaan

dalam tempat penelitian, objek, subjek dan pembahasan yang akan diteliti.

5. Dalam skripsi yang berjudul: Peran Abah Nasarudin dalam Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kecamatan

Megamendung Kabupaten Bogor. Disusun oleh Ahmad Rifki Fathurrohman.

Jurusan Kesejahteraan Sosial. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Lulus Tahun 2014. 36

Skripsi dari Ahmad Rifki Faturrohman ini membahas upaya

pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan lele sangkuriang yang

dilakukan Abah Nasarudin untuk mengangkat harkat dan martabat para

pengangguran, korban PHK, dan anak putus sekolah. Skripsi ini peneliti jadikan

reverensi dalam pembuatan karya ilmiah yang peneliti teliti. Perbedaan skripsi ini

35

Erna Milana, “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Kelompok UUPKS Cut

Nyak Dien di Kelurahan Pondok Pacung, Kota Tanggerang Selatan,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012) 36

Ahmad Rifki Fathurrohman, “Peran Abah Nasarudin dalam Pemberdayaan Masyarakat

Melalui Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor,” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014)

Page 38: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

25

dengan skripsi yang peneliti teliti terletak di subjek dan objek penelitian,

keduanya berbeda karena penelitian yang peneliti lakukan membahas mengenai

dampak ekonomi dari suatu kegiatan yang dilakukan kelompok masyarakat.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ditujukan untuk mempermudah pembaca dalam

memahami penelitian ini, maka peneliti membagi skripsi ini menjadi lima bagian

yang terdiri dari bab per bab yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang

utuh dari skripsi ini. Adapun laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini akan membahas mengenai pengertian dampak, pengertian

pemberdayaan, tahapan pemberdayaan, pengertian ekonomi,

pemberdayaan ekonomi, pengertian pembudidayaan ikan, dan ikan

lele.

Page 39: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

26

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BUDIDAYA IKAN

(POKDAKAN) BUDI ILMA SEJAHTERA

Pada bab ini membahas mengenai sejarah singkat Kelompok Budi

Ilma Sejahtera, visi dan misi, struktur organisasi Kelompok Budi Ilma

Sejahtera, anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera, dan peta geografis

Kelompok Budi Ilma Sejahtera.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Bab ini membahas mengenai hasil dan temuan data yang telah

ditemukan, yaitu bagaimana pelaksanaan pembudidayaan ikan lele

yang dikalukan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera. Serta bagaimana

dampak pembudidayaan ikan lele terhadap perekonomian anggota

kelompok.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang didapatkan

dari hasil dan temuan data yang telah dianalisis.

Page 40: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

27

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Dampak

Pengertian dampak dalam kamus besar bahasa Indonesia ialah benturan,

pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif), benturan

yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang

berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu.1

Menurut Oto Soemarnoto, dampak adalah pengaruh suatu kegiatan.

Sedangkan pengertian dampak menurut Hari Sabari adalah sesuatu yang muncul

setelah adanya suatu kejadian. Pengertian dampak secara sederhana bisa diartikan

sebagai pengaruh atau akibat, dalam setiap keputusan yang diambil biasanya

mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan

pengawasan internal.2

Menurut penulis pengertian dampak adalah perubahan yang terjadi baik

positif atau negatif terhadap suatu aktifitas yang dilakukan, yang dapat

berpengaruh dalam kehidupan masyarakat yang melakukan aktifitas tersebut, baik

pengaruh yang dihasilkan itu berdampak besar atau pun kecil.

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), h.234 2 Carcpedia, “Pengertian dan Definisi Dampak,” artikel diakses pada 1 April 2015 dari

http://carapedia.com/pengertian_definisi_dampak_info2123.html

Page 41: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

28

Dari beberapa pengertian tersebut, terdapat dua kata kunci yang muncul

yaitu akibat dan perubahan yang terjadi dari suatu dampak. Akibat sendiri dalam

buku Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu yang merupakan akhir atau

hasil suatu peristiwa (perubahan, keputusan); persyaratan atau keadaan yang

mendahuluinya. Sedangkan perubahan sendiri berasal dari kata ubah, yang berarti

menjadi lain (berbeda) dari semula. Jadi perubahan adalah hal (keadaan) berubah;

peralihan; pertukaran.3

Jadi, dampak yang akan timbul dari kegiatan pembudidayaan ikan lele

sangat berpengaruh terhadap perubahan ekonomi setiap anggotanya, baik

perubahan itu besar atau pun kecil.

B. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu

empowerment yang secara harfiah berarti pemberkuasaan. Pemberkuasaan itu

sendiri dapat dipahami sebagai upaya memberikan atau meningkatkan kekuasaan

(power) kepada pihak yang lemah atau kurang beruntung (disadvantaged).

Pemberdayaan merupakan upaya untuk membangun eksistensi sesorang dalam

3 Azhar Firdaus, “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Akibat

Musibah Situ Gintung,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2011), h. 17

Page 42: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

29

kehidupannya dengan memberi dorongan agar memiliki kemampuan atau

keberdayaan.4

Secara teknis, istilah pemberdayaan dapat disamakan atau setidaknya

diserupakan dengan istilah pengembangan. Dalam pengertian lain, pemberdayaan

atau pengembangan atau tepatnya pengembangan sumber daya manusia adalah

upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat. Ini berarti masyarakat

diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.

Dengan memakai logika ini, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya

adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mengadakan

pilihan-pilihan.5

Menurut Kartasasmita, pemberdayaan sebagai strategi pembangunan

adalah upaya untuk membangun daya dengan mendorong, memotivasi dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk

mengembangkannya. Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi

sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan

keterbelakangan.6

Merangkum dari beberapa pengertian pemberdayaan yang sudah

disebutkan. Menurut penulis, pemberdayaan itu ialah suatu upaya yang dilakukan

4 Syamsir Salam dan Amir Fadhilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta: Lembaga penelitian UIN

Syarif Hidayatullah, 2008), h.232 5 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam, Dari

Idiologi, Strategi Sampai Tradisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h.41-42 6 Syamsir dan Amir, Sosiologi Pedesaan, h.238

Page 43: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

30

baik pemerintah ataupun masyarakat sendiri dengan cara mendorong,

memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dari

masing-masing individu masyarakat atau potensi yang ada dilingkungan (alam)

serta berupaya untuk mengembangkannya. Dalam prosesnya pemberdayaan juga

memerlukan waktu yang cukup panjang dan dilakukan secara terus menerus, agar

dampak yang dihasilkan dari pemberdayaan itu maksimal dan dapat mengubah

masyarakat yang tidak berdaya menjadi masyarakat yang berdaya.

Menurut Ife, ketidakberdayaan mengacu kepada konsep ketidak

beruntungan (disadvantage), yang di kelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu:

1) Kelompok lemah secara struktur (kelas, gender dan etnis yang meliputi orang

miskin, pengangguran, wanita, masyarakat lokal dan kelompok minoritas)

2) Kelompok lemah khusus (lanjut usia, anak dan remaja, penyandang cacat,

gay, lesbian, masyarakat terasing)

3) Kelompok lemah secara personal (mereka yang mengalami masalah pribadi

dan keluarga)7

Secara teoritis ketidakberdayaan merupakan sebuah kondisi yang

kompleks, berasal dari individu dan masyarakat sebagai faktor internal dan

lingkungan sebagai faktor eksternal. Individu dan kelompok bukan berarti tidak

memiliki potensi, pengetahuan atau sumber material, akan tetapi mereka belum

7 Ismet Firdaus, dkk, Pengamalam AL-QUR’AN Tentang Pemberdayaan Dhu’afa, (Jakarta:

Dakwah Press, 2008), h. 163

Page 44: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

31

atau tidak memiliki kemampuan, pengetahuan untuk mengelola potensi. Pada sisi

lain ketidakberdayaan justru berasal dari luar dirinya seperti lingkungan yang

menilai lemah tidak berdaya yang akan menjadi beban. Mereka terpaksa pasrah

kepada kondisi yang ada. Mereka tidak berdaya karena tidak mendapatkan

kesempatan, atau mereka tidak mengetahui sumber-sumber potensi yang ada

disekitar mereka atau tidak mengetahui potensi-potensi yang ada dari diri mereka

sendiri.8

2. Tahapan Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan. Adapun

tahapan-tahapan pemberdayaan yang umum digunakan, antara lain sebagai

berikut:9

a. Tahap Persiapan.

Tahap persiapan ini di dalamnya adalah tahap (a) Penyiapan petugas.

Penyiapan petugas ini terutama diperlukan untuk menyamakan persepsi antara

anggota tim agen perubah (change agent) mengenai pendekatan apa yang

akan dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat. (b) Penyiapan

lapangan. Sedangkan tahapan penyiapan lapangan, petugas (community

worker) pada awalnya melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan

dijadikan sasaran, baik dilakukan secara informal maupun formal.

8 Ibid, h. 163

9 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat, ( Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2013), cet ke 2, h. 188

Page 45: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

32

b. Tahap Assesmenet.

Proses assessment yang dilakukan di sini adalah dengan mengidentifikasi

masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya yang dimiliki

klien. Dalam proses assesment ini masyarakat sudah dilibatkan secara aktif

agar mereka dapat merasakan bahwa permasalahan yang sedang dibicarakan

benar-benar permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri.

c. Tahapan Perencanaan Alternative Program atau Kegiatan.

Pada tahap ini petugas (community worker) secara partisipatif mencoba

melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan

bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang

ada masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan

kegiatan yang dapat mereka lakukan.

d. Tahap Formulasi Rencana Aksi.

Pada tahap ini agen perubahan (community worker) membantu masing-

masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam

bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal

kepada pihak penyandang dana.

e. Tahapan Pelaksanaan (Implementasi) Program atau Kegiatan.

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial

(penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah

Page 46: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

33

direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di

lapangan bila tidak ada kerja sama antar petugas, maupun kerja sama antar

warga.

f. Tahap Evaluasi.

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap

program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya

dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada tahap

ini diharapkan akan terbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk melakukan

pengawasan secara internal. Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan

dapat membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih „mandiri‟ dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada. Akan tetapi kadang kala dari hasil

pemantauan dan evaluasi ternyata hasil yang dicapai tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Bila hal ini terjadi maka evaluasi proses di harapkan akan dapat

memberikan umpan balik yang berguna bagi perbaikan suatu program ataupun

kegiatan.

g. Tahapan Terminasi.

Tahap ini merupakan tahap „pemutusan‟ hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan karena masyarakat

sudah dapat dianggap „mandiri‟, tetapi tidak jarang terjadi karena proyek

sudah harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan

Page 47: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

34

sebelumnya, atau karena anggrakan sudah selesai dan tidak ada penyandang

dana yang dapat dam au meneruskan.

C. Pemberdayaan Ekonomi

1. Pengertian Ekonomi

Ekonomi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu economy.

Sementara kata economy itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomike

yang berarti pengelolaan rumah tangga. Adapun yang dimaksud dengan ekonomi

sebagai pengelolaan rumah tangga adalah suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian

sumberdaya rumah tangga yang terbatas di antara berbagai anggotanya, dengan

mempertimbangkan kemampuan usaha, dan keinginan masing-masing.10

Pengertian secara terminologi dikatakan bahwa ekonomi adalah pengaruh

tentang peristiwa dan pesoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara

peseorangan dan kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang

dihadapkan pada sumber yang terbatas.11

Pengertian lain dikemukakan oleh Anshori, dimana ia mengartikan

ekonomi adalah kegiatan manusia dan kegiatan masyarakat untuk

10

Damsar dan Indrayani, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 9 11

Anfal, “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok Pembuat Assesoris di

Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug Kota Tangerang,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015), h. 19

Page 48: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

35

mempergunakan unsur-unsur produksi seperti kekayaan alam, modal, tenaga kerja

dan skill dengan sebaik-baiknya guna memenuhi berbagai macam kebutuhan.12

Ekonomi juga merupakan suatu tata cara aturan yang ada dalam

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap alat pemuas

kebutuhannya yang bersifat langka. Cara yang dimaksud di sini berkait dengan

aktifitas orang dan masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi,

pertukaran dan konsumsi jasa-jasa dan barang-barang langka.13

Dengan demikian, ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelasanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian

sumberdaya masyarakat (rumah tangga dan pebisnis/perusahaan) yang terbatas

diantara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha,

dan keinginan masing-masing. Atau dengan kata lain bagaimana masyarakat

(termasuk rumah tangga dan pebisnis/perusahaan) mengelola sumber daya yang

langka melalui suatu pembuatan kebijakan dan pelaksanaannya.14

2. Pemberdayaan Ekonomi

Pengembangan ekomoni masyarakat adalah gabungan dari tiga unsur kata

pembentuk istilah tersebut yakni, pertama, pengembangan yang mempunyai arti

proses, cara, perbuatan mengembang. Kedua, ekonomi ialah tata cara atau aturan

dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ketiga, masyarakat definisi

12

Ibid 13

Ismet Firdaus, dkk, Pengamalan AL-QUR’AN Tentang Pemberdayaan Dhu’afa, h. 221 14

Damsar dan Indrayani, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 9

Page 49: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

36

yang ada tentang masyarakat merujuk pada area, kumpulan dan sosial ekonomi

interaksi. Berdasarkan telaahan terhadap kata-kata pembentuknya tersebut, maka

istilah pengembangan ekonomi masyarakat dapat didefinisikan sebagai suatu

program kegiatan yang dilakukan LSM atau pemerintah dalam meningkatkan

ketrampilan hidup, permodalan sekelompok orang agar dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya, membuat kondisi hidupnya lebih baik atau mengembangkan

usaha yang dimilikinya.15

D. Pembudidayaan Ikan

1. Pengertian Pembudidayaan Ikan

Merriam, mendefinisikan perikanan sebagai kegiatan, industri atau musim

pemanenan ikan atau hewan laut lainnya. Definisi yang lebih luas diberikan oleh

Lackey, yang mengartikan perikanan sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga

komponen yakni biota perairan, habitat biota, dan manusia sebagai pengguna

sumber daya tersebut.16

Perikanan budi daya (Akuakultur) adalah kegiatan memproduksi ikan

dalam suatu wadah terkontrol dan berorientasi kepada keuntungan. Berbeda

dengan perikanan tangkap yang hanya memanen (Capturing) ikan dari perairan.

Pada akuakultur, pemanen (harvesting) dilakukan setelah kegiatan pemeliharaan

15

Ismet Firdaus, dkk, Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa. H. 226 16

Akhmad Fauzi, Ekonomi Perikanan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 16

Page 50: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

37

ikan yang mencakup persiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih, pembelian

pakan, pengolaan kualitas air, serta penanganan hama dan penyakit.17

Budidaya ikan adalah istilah bioteknis sebagai terjemahan dari istilah

kultur ikan yang artinya penggalian, pembangunan dan pembinaan untuk sesuatu

tujuan. Dalam bahasa Indonesia kegiatan budidaya sering dipakai bahasa

“pengelolaan” yang menyangkut juga segi-segi ketatalaksanaannya

(management). Mengingat hal tersebut, maka yang termasuk dalam usaha

budidaya ikan adalah kegiatan dalam pengadaan benih dan membesarkan sampai

ukuran konsumsi.18

Dalam Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas

undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan pasal satu point keenam,

menjelaskan bahwa pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara,

membebaskan, dan atau membiakan ikan serta memanen hasilnya dalam

lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk

memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan

atau mengawetkan.19

17

Irzal Effendi dan Wawan Oktariza, Menajemen Agribisnis Perikanan, (Jakarta: Penebar

Swadaya, 2006), h. 10 18

Tasripin Djiwakusumah, Budidaya Perikanan Air Tawar, (Jakarta: T.pn., 1980), h. 1 19

Hukumonline.com, “Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang

Perikanan,” artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4b22031a01f26/node/uu-no-45-tahun-2009-

perubahan-atas-undang-undang-nomor-31-tahun-2004-tentang-perikanan

Page 51: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

38

Sedangkan menurut penulis pembudidayaan ikan adalah kegiatan

memelihara dan memproduksi ikan dari mulai penebaran benih sampai musim

pemanenan ikan dalam satu wadah yang terkontrol.

2. Pengertian Ikan Lele

Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus

hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.20

Ikan lele merupakan jenis ikan yang habitatnya di air tawar. Lele dikenal

sebagai ikan yang memiliki tubuh yang licin, sedikit pipih memanjang dan

mempunyai kumis panjang yang terdapat di sekitar area mulutnya. Di Negara kita

ini Ikan lele memiliki beragam nama, tergantung daerahnya hidup. Ikan lele biasa

disebut dengan ikan kalang di Padang, ikan maut di Gayo Aceh, ikan cepi di

Bugis, ikan lele atau lindi di Jawa Tengah. Ikan lele hidup di air tawar dan tidak

pernah ditemukan pada air asin atau laut.21

Ikan lele merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat diminati oleh

masyarakat luas. Oleh karena itu banyak orang membudidayakan lele yang

bertujuan untuk menjaga kelestarianya serta memenuhi minat dari masyarakat.

Jenis ikan lele yang paling banyak dibudidaya ialah lele lokal, lele dumbo, dan

lele sangkuriang.22

20

Ibid, h. 2 21

Satwa Flora dan Fauna Indonesia, “Jenis, Manfaat dan Budidaya Ikan Lele,” artikel diakses

pada 9Aguatus 2015 dari http://www.satwa.net/572/ikan-lele-jenis-manfaat-dan-budidaya-ikan-

lele.html/ 22

Ibid

Page 52: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

39

Dalam menjalankan usaha budidaya, kelompok pembudidayaan ikan

(pokdakan) Budi Ilma Sejahtera menggunakan jenis ikan lele sangkuriang sebagai

ikan yang akan di budidayakan.

Lele sangkuriang sebenarnya merupakan salah satu jenis lele dumbo yang

diperkenalkan oleh Taiwan pada tahun 1985. Lele dumbo ini memiliki

kemampuan tumbuh lebih cepat dibanding lele lokal. Hal itulah yang kemudian

menyebabkan lele ini mampu menyita perhatian masyarakat Indonesia. Meski

pada awalnya sebagian masyarakat menganggap lele dumbo tidak seenak lele

lokal, namun pada akhirnya masyarakat pun mau menerima kehadirannya.23

Ciri-ciri lele sangkuriang adalah kepala lele sangkuriang berbentuk pipih

ke bawah. Panjangnya hampir mencapai sepertiga dari panjang tubuhnya. Kepala

lele sangkuriang sedikit lebih panjang dibandingkan dengan lele dumbo biasa

yang hanya seperempat panjang tubuhnya. Bagian kepala ini dilapisi oleh tulang

pelat yang cukup keras. Didalamnya terdapat rongga yang terletak di atas insang

yang befungsi sebagai alat pernapasan.

Selain insang, lele memiliki alat pernapasan tambahan yaitu labirin yang

berfungsi menghirup oksigen dari udara. Lele sangkuriang memiliki delapan buah

sungut (4 pasang) yang terletak disekitar mulut. Selain itu juga, lele sangkuriang

memiliki sepasang lubang hidung yang letaknya di bagian anterior. Di bagian

23 Warisno dan Kres Dahana, Meraup Untung Dari Berternak Lele Sangkuriang,

(Yogyakarta: Lily Publisher, 2009) h.1.

Page 53: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

40

mulut terdapat gigi, tetapi hanya berupa tulang kasar yang terletak di dalam mulut

bagian depan.24

Pada bagian tengah badan berbentuk membulat dan bagian belakang

cenderung pipih ke samping, tidak memiliki sisik tetapi kulitnya dilapisi lendir

sehingga sangat licin. Warna tubuhnya hitam kehijauan di bagian punggung dan

putih kekuningan di bagian perut. Bintik-bintik yang menghiasi kulitnya tak

sebanyak pada lele dumbo biasa.25

Lele sangkuriang memiliki tiga buah sirip tunggal yaitu sirip punggung,

sirip ekor dan sirip dubur. Selain itu,juga meiliki 2 sirip berpasangan yaitu sirip

perut dan sirip dada. Sirip dada lele sangkuriang sangat keras dan berbentuk

meruncing yang biasa disebut patil. Namun, pati lele sangkuriang tidak

megandung racun tak seperti yang dimiliki oleh lele lokal. Sementara dibagian

ujung belakang lele sangkuriang terdapat sirip ekor yang berbentuk bulat mirip

kipas yang berfungsi untuk bergerak maju.26

24

Muhamad Rosdiana. “Ciri Fisik Lele Sangkuriang.” Artikel diakses pada 21 Agustus 2016

dari http://sangkuriangleleku.blogspot.co.id/2013/07/ciri-fisik-lele-sangkuriang.html 25

ibid 26

ibid

Page 54: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

41

Berikut adalah contoh gambar ikan lele sangkuriang yang peneliti peroleh

dari beberapa sumber:

Gambar 1

Ikan Lele Sangkuriang

Sumber: www.wasiwa.com

Gambar 2

Ikan Lele Sangkuriang hasil panen Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Sumber: Dokumentasi Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Page 55: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

42

Pada tahun 2000, Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar

(BBPBAT) Sukabumi, menemukan bahwa perkawinan silang balik antara induk

jantan generasi keenam (F6) dengan induk betina generasi kedua (F2)

menghasilkan jenis lele dumbo biasa. Umur panen konsumsi (7-10 lele /kg) juga

lebih pendek. Jika umur panen lele dumbo sekitar 100 hari (3 bulan), lele dumbo

temuan BBPBAT Sukabumi itu dapat dipanen pada umur 60-70 hari (2 bulan).

Lele hasil persilangan inilah yang kemudian disebut sebagai Lele Sangkuriang.27

Lele sangkuriang memiliki banyak keunggulan dibanding lele lokal

maupun lele dumbo biasa. Keunggulan itu antara lain:

a. Pertumbuhannya lebih cepat

Pertumbuhan lele sangkuriang lebih cepat dibanding lele dumbo biasa.

Pada tahap pendederan I, pertumbuhan lele sangkuriang mencapai

29,26%, sementara lele dumbo biasa hanya 20,38%. Pada tahap

pendederan II, pertumbuhan lele sangkuriang mencapai 13,96%, lele

dumbo biasa hanya 12,18%. Pada tahap pembesaran lele konsumsi,

pertumbuhan lele sangkuriang mencapai 3,53%, sedangkan lele dumbo

biasa hanya 2,73%. Pada tahap pembesaran calon induk, pertumbuhan lele

sangkuriang mencapai 0,85%, sementara lele dumbo biasanya hanya

0,62%.

27 Warisno dan Kres Dahana, Meraup Untung Dari Berternak Lele Sangkuriang, h.2

Page 56: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

43

b. Umur panen lebih pendek

Dengan pertumbuhan yang lebih cepat, lele sangkuriang dapat lebih cepat

dipanen dibanding lele dumbo biasa. Lele ukuran konsumsi biasanya

dipanen saat bobotnya 100-150 gram (7-10 lele/kg). Untuk mencapai

ukuran ini, lele sangkuriang hanya membutuhkan waktu 60-70 hari,

sedangkan lele dumbo biasa butuh waktu 100-110 hari (asumsi

pemeliharaan intensif)

c. Toleransi terhadap penyakit lebih tinggi

Lele sangkuriang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap beberapa

jenis bakteri penyebab penyakit, antara lain Trichodinasp dan

Ichthiophthirius sp. Hasil penelitian BBPBAT Sukabumi menunjukan

bahwa jumlah bakteri jenis ini lebih sedikit pada kolam pemeliharaan lele

sangkuriang dibanding pada kolam pemeliharaan lele dumbo biasa.

d. Kualitas daging lebih baik

Dari segi konsumen, daging lele sangkuriang memiliki kualitas yang lebih

baik karena umur panen yang lebih muda. Banyak konsumen berpendapat

bahwa semakin tua umur lele, semakin menurun kualitas dagingnya.

Dengan umur panen yang lebih muda, totok (tempurung kepala) lele

sangkuriang cukup renyah dan dapat dikonsumsi. Hal ini penting karena

panjang kepala lele dumbo dan sangkuriang mencapai seperempat panjang

total tubunya.

Page 57: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

44

e. Teknik budidaya mudah

Budidaya lele sangkuriang sebenarnya tidak berbeda dengan budidaya lele

dumbo biasa, bahkan relatif lebih mudah. Hal ini karena budidaya

sangkuriang lebih cepat panen. Selain itu, lele sangkuriang juga memiliki

daya tahan yang cukup tinggi terhadap berbagai bakteri penyebab

penyakit.28

28 Ibid, h. 9-12.

Page 58: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

KELOMPOK BUDIDAYA IKAN (POKDAKAN) BUDI ILMA SEJAHTERA

A. Letak Geografis Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing adalah kelurahan yang letaknya

paling ujung Timur Wilayah Kota madya Jakarta Utara yang berbatasan dengan

Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi Propinsi Jawa Barat berasal dari

pemecahan Propinsi Jawa Barat, Sebelah Timur dengan Desa Pusaka Rakyat

Bekasi Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Sebelah Selatan dengan Wilayah

Kelurahan Cakung Timur, Sebelah Utara dengan Kali Gendong Gubuk Genteng,

Sebelah Barat Jalan Raya Cakung Cilincing.

Kondisi masyarakat secara umum masih bersifat tradisional yang perlu

pembinaan, agar terciptanya suatu tatanan masyarakat yang dinamis mau berkarya

dan bekerja serta berkemampuan agar terciptanya warga yang bermutu

berdayaguna demi kehidupan berkeluarga serta mencukupi sehari-hari serta dapat

menghasilkan produksi lebih baik sempurnanya keluarga bahagia dimasa yang

akan datang.

Luas Wilayah Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing ± 1063, 70 Ha,

terdiri dari tanah darat sebagian tanah sawah ditanami padi termasuk palawija

Page 59: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

46

dibagi habis menjadi 13 RW terdiri dari 144 RT hasil pemekaran pengurus

peremajaan RT/RW pada ahun 2012 dan kepadatan penduduk mencapai ± 83jiwa.

Berdasarkan data yang diterima dari laporan kelurahan Rorotan terkait

status penduduk, pada laporan bulan September 2015 hasilnya sebagai berikut:

Tabel 1

Status Penduduk di Wilayah Kelurahan Rorotan

NO STATUS PENDUDUK JUMLAH

1 Jumlah Kepala Keluarga 11.177 KK

2 Kepala Keluarga Laki-Laki 9.678 KK

3 Kepala Keluarga Perempuan 1.499 KK

4 Jumlah Penduduk 40.007 Jiwa

5 Penduduk Laki-Laki 20.459 Jiwa

6 Penduduk Perempuan 19.548 Jiwa

Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Rorotan, September 2015

Page 60: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

47

Sedangkan untuk Status Pendidikan masyarakat di Wilayah Kelurahan

Rorotan adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Status Pendidikan Pendudukdi Wilayah Kelurahan Rorotan

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1 Tidak sekolah 9.124 Orang

2 Tidak tamat SD 7.523 Orang

3 Tamat SD 6.683 Orang

4 Tamat SLTP 6. 752 Orang

5 Tamat SLTA 5. 948 Orang

6 Tamat Akademi/ perguruanTinggi 4.118 Orang

Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Rorotan, September 2015

Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Rorotan sudah bermata

pencaharian sebagai karyawan swasta atau pemerintahan dan TNI sebesar 10.063

Orang. Akan tetapi untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan atau

pengangguran juga cukup banyak, sebesar 3.985 Orang. Berikut dapat dilihat

pada Tabel no.3 yang menunjukan mata pencaharian masyarakat di Kelurahan

Rorotan.

Page 61: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

48

Tabel 3

Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kelurahan Rorotan

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

1 Petani 1.232 Orang

2 Karyawan Swasta/ Pemerintahandan TNI 10.063 Orang

3 Dagang 4.790 Orang

4 Nelayan 65 Orang

5 Buruh Tani 980 Orang

6 Pensiunan 1.709 Orang

7 Pertukangan 2.145 Orang

Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Rorotan, September 2015

Lokasi tepatnya Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma

Sejahtera beralamat di Kampung Malaka II Jl. Rorotan 6 gang 5, RT 02 RW 05,

Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Lokasi Pokdakan ini

memang berada di pinggiran kota, akan tetapi untuk akses transportasi ke wilayah

ini tidak begitu sulit karena banyak model transportasi yang dapat digunakan

untuk menjangkau wilayah ini diantaranya angkot dan ojek motor. Meskipun

wilayah ini termasuk dalam wilayah kota Administrasi Jakarta, ada beberapa titik

di wilayah Kelurahan Rorotan terhampar luas persawahan yang masih ditanami

padi. Selain itu juga masih banyak lahan kosong yang belum dikelola, maka dari

itu lahan-lahan yang kosong tersebut salah satunya dibuatlah kegiatan budidaya

seperti Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera ini. Untuk

Page 62: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

49

wilayah Kelurahan Rorotan saja kurang lebih ada 5 pokdakan yang sudah berdiri,

yaitu di wilayah RW 06,08,07,05 dan RW 02. Adapun hasil wawancara dengan

ketua kelompok Budi Ilma Sejahtera:

“untuk di wilayah Rorotan, Pokdakan semacam ini cukup banyak.

terdiri dari masing-masing RW, ada RW 06, 08, 07 05 dan RW 02. Ada

pokdakan ikan mujair, ikan lele dan ikan gurame.”1

B. Sejarah Singkat Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

Lahirnya Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

adalah diawali dari keinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang

diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran,

selain itu terciptanya kelompok ini adalah untuk meningkatkan perekonomian dan

taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut.

Diawali dari perkumpulan beberapa orang di wilayah tersebut untuk

membahas kegiatan seperti apa yang akan mereka lakukan agar bisa menekan

angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Saat itu,

munculah gagasan untuk mendirikan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan).

Gagasan ini muncul, karena mereka melihat potensi yang ada di

lingkungan mereka dan mencoba memanfaatkannya, terdapat lahan yang sudah

bertahun-tahun tidak digunakan (lahan tidur). Lahan ini yang nantinya akan

digunakan sebagai lokasi pembesaran ikan.

1 Wawancara pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, Jakarta,

26 Mei 2015

Page 63: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

50

Ikan yang mereka pilih sebagai objek pembudidayaan adalah lele

sangkuriang. Ikan ini dipilih karena melihat faktor lahan dan air yang digunakan.

Lele termasuk ikan yang dapat hidup dalam lingkungan atau air dalam kondisi

apapun. Selain itu lele sangkuriang juga memiliki beberapa keunggulan dibanding

lele lokal atau lele dumbo biasa. Diantaranya pertumbuhannya lebih cepat, bobot

lebih bagus dibanding lele lokal. Akan tetapi jika bibit lele sangkuriang habis

tidak jarang mereka juga masih menggunakan lele lokal dan lele sukoi. Lele sukoi

adalah hasil perkawinan silang dari lele sangkuriang dengan lele Thailand.

Setelah pembicaraan awal mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan

maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan warga yang ingin bergabung

dalam kelompok ini. Ada sekitar 15 warga yang bergabung dengan kelompok ini.

Dengan bergabungnya 15 warga dari berbagai macam latar belakang profesi,

maka pada tanggal 25 Oktober 2010 terbentuklah Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera.

Adapun “BUDI ILMA SEJAHTERA” mengandung arti dan tujuan

sebagai berikut:

1. Kata “BUDI ILMA” mengandung arti: Ikan yang merupakan Subjek atau

Ikon di dalam bidang menjalankan dan melaksanakan usaha Budidaya Ikan.

Budi Daya Ikan Lele BUDI ILMA merupakan tempat menjalankan usaha dari

Kelompok Tani Perikanan tersebut.

Page 64: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

51

2. Kata “SEJAHTERA” merupakan: Tujuan kelompok agar dapat

mensejahterakan usaha semua anggota POKDAKAN BUDI ILMA

SEJAHTERA.

Dengan terbentuknya kelompok dan beberapa anggota yang sudah

tergabung maka Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

memfokuskan budidaya dengan dua kegiatan yaitu, pembibitan dan pembesaran.

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera adalah binaan

dari Suku Dinas Perikanan Jakarta Utara. Kelompok ini dibina dalam

melaksanakan pembudidayaan ikan lele. Suku Dinas Perikanan sedikit banyak

menopang kebutuhan dari Kelompok Budi Ilma Sejahtera seperti bahan material,

sosialisasi, trik dan teori.

Selain bahan materi yang diberikan Suku dinas Perikanan, untuk jangka

waktu tiga bulan Suku dinas Perikanan melakukan kontrol kekelompok ketika

terdapat masalah atau kendala yang dihadapi dalam melaksakan budidaya Suku

Dinas Perikanan memberikan solusi dengan melakukan studi banding ke

kelompok budidaya ikan (Pokdakan) yang sudah berhasil dalam hal

pembudidayaan untuk mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk pembelajaran dari

masalah yang mereka hadapi selama menjalakan kegiatan budidaya.2

Selain itu Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera juga

mendapat bantuan dalam hal mendapatkan bibit induk dan bahan pakan untuk lele

2 Wawancara pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, Jakarta,

26 Mei 2015

Page 65: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

52

dari CSR Astra Otopart. Untuk membekali kemampuan anggota kelompok Budi

Ilma Sejahtera, maka Astra Otoparts juga mengadakan pelatihan pembibitan lele,

pembuatan pakan lele, dan pembuatan tempat pembibitan lele di Karawang.

Diharapkan dengan digulirkannya program sentra IGA ini dapat memberdayakan

masyarakat sekitar Rorotan agar dapat menjadi masyarakat yang produktif dan

memiliki sumber pendapatan yang mandiri dari hasil karya mereka.3

Tabel 4

Fasilitas Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma Sejahtera

NO PERALATAN JUMLAH PERALATAN

1 Pompa air 1 Buah

2 Kamera digital 1 Buah

3 Waring 100 m /anggota

4 Bambu 30 Batang/anggota

5 Serokan 1 /anggota

6 Bak pelastik 10 Buah

7 Kerang jangikan 10Buah

8 Drum pelastik 10 Buah

9 Timbangan 1 Buah

10 Terpal 2,5 m x 5 m /anggota

3 Astra Otopart, “Program IGA dari CSR Grup Astra Otopart Regional Jakarta,” artikel

diakses pada 9 September 2015dari http://www.component.astra.co.id/detailnews.asp?id=1001575

Page 66: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

53

11 Mesin pencacah Pakan 1 Buah

12 Ruang diskusi 1 Lokal

13 Gudang Peralatan 1 Lokal

14 Jaring 3 Buah

Sumber: Profil Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Hampir semua fasilitas yang dimiliki Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera diberikan oleh Sudin Perikanan. Sedangkan 1

buah mesin pencacah pakan diberikan CSR Astra Otopart untuk meringankan

pengeluaran Pokdakan dalam pembelian pakan lele.

C. Visi dan Misi Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma Sejahtera

Visi dan Misi dari Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma

Sejahtera adalah meningkatkan perekonomian anggota Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) serta dapat mensejahterakan dan memandirikan masyakarat pada

umumnya.

Page 67: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

54

D. Struktur Organisasi Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma Sejahtera

Susunan pengurus Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

Gambar 3

Struktur Organisasi Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Sumber: Profil Kelompok Budi Ilma Sejahtera

KETUA

Achmad Ganin

SEKRETARIS

Amroini

BENDAHARA

H. A. Kurtubi

ANGGOTA

Muhajir

Burhanudin

Sobari

Hayul Qoyum

Hasan Basri

Ganin Bin Amit

Rustono

Page 68: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

55

E. Anggota Kelompok Budidaya Ikan Budi Ilma Sejahtera

Berikut dapat dilihat pada tabel no.5, nama dan alamat dari anggota

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera.

Tabel 5

Nama dan Alamat Anggota Pokdakan Budi Ilma Sejahtera

NO

NAMA

ANGGOTA

PEKERJAAN ALAMAT

1 Achmad Ganin Karyawan Kp. Malaka 2, RT 02 RW 05

2 H.A. Kurtubi Wirausaha Kp. Malaka 2, RT 01 RW 05

3 Amroini Guru Mengaji Kp. Malaka 2, RT 01 RW 05

4 Muhajir Serabutan Kp. Malaka 2, RT 05 RW 05

5 Burhanudin Buruh Bangunan Kp. Malaka 2, RT 06 RW 05

6 Hasan Basri Serabutan Kp. Malaka 2, RT 01 RW 05

7 Rustono Karyawan Kp. Malaka 2, RT 12 RW 05

8 Hayul Qoyum Karyawan Kp. Malaka 2, RT 06 RW 05

9 Sobari Serabutan Kp. Malaka 2, RT 06 RW 05

10 Ganin Bin Amit Tidak Bekerja Kp. Malaka 2, RT 02 RW 05

Sumber: Profil Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Page 69: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

56

BAB IV

ANALISIS

A. Pelaksanaan Pembudidaya Ikan Lele Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan)

Budi Ilma Sejahtera.

Pelaksanaan budidaya yang dilakukan Kelompok Budidaya Ikan

(pokdakan) Budi Ilma Sejahtera, terdapat beberapa tahapan yang kelompok ini

lalui sebelum akhirnya kegiatan yang mereka rencanakan bisa berjalan dengan

baik. Dari awal proses pelaksanaan budidaya, warga di RW 05 Kelurahan Rorotan

sangat dilibatkan. Mulai dari tahapan persiapan, tahapan assesment (identifikasi

masalah), tahapan perencanaan alternatif program atau kegiatan, tahapan

pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan, dan tahapan evaluasi. Dalam

hal ini penulis akan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan

budidaya ikan lele yang dilakukan Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi

Ilma Sejahtera, antara lain:

1. Tahapan Persiapan

Tahapan ini adalah awal proses dari pelaksanaan budidaya ikan lele di

Wilayah Rorotan RW 05. Dalam tahapan ini ada dua hal yang harus dipersiapkan,

pertama adalah mempersiapkan petugas sebagai tim agen perubahan (change

agent) dan kedua adalah penyiapan lapangan. Adapun tahap persiapan yang

dilakukan Kelompok Budi Ilma Sejahtera pada kegiatan budidaya ikan lele yaitu:

Page 70: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

57

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pertemuan awal membahas

persiapan pelaksanaan kegiatan, yang menjadi partisipan dalam pertemuan ini

adalah ketua RW 05, pihak kelurahan dan warga sekitar. Metode yang dilakukan

dalam pertemuan ini adalah dengan berdiskusi antara partisipan yang hadir, yaitu

antara ketua RW 05, pihak Kelurahan dan warga sekitar.

Pertemuan ini dilakukan sekitar tahun 2009, pertemuan berlangsung di

wilayah RT 02 RW 05 Kelurahan Rorotan. Tujuan pertemuan ini adalah

pembahasan awal mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai upaya

untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan taraf hidup warga di

wilayah RW 05. Petugas yang menjadi tim agen perubahan adalah warga sekitar

RW 05 itu sendiri, dimana yang menjadi tim agen perubahan adalah mereka yang

sudah sadar akan permasalahan yang ada di wilayahnya dan mempunyai

keinginan untuk melakukan perubahan terhadap warga serta lingkungannya.

Selain pembahasan mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan, hal lain

yang dibahas dalam pertemuan ini adalah penyiapan lapangan, yaitu

mempersiapkan daerah sasaran baik dilakukan secara informal maupun formal.1

Daerah yang akan dijadikan lokasi budidaya adalah di wilayah RT 02 RW 05

Kelurahan Rorotan, wilayah ini dijadikan target lokasi budidaya karena di RT 02

masih terdapat lahan kosong atau lahan tidur yang sudah lama tidak

dimanfaatkan. Dalam hal ini warga sekitar beserta petugas atau tim agen

1 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat ( Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2013), cet ke 2, h. 188

Page 71: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

58

perubahan, mencoba memanfaatkan lahan yang ada untuk dijadikan lokasi

budidaya ikan lele.

Jadi, dalam pertemuan ini output atau hasil dari diskusi adalah persiapan

petugas sebagai tim agen perubahan, yaitu yang menjadi tim agen peubahan

adalah dari warga RW 05 itu sendiri, dimana yang menjadi change agent adalah

mereka yang sudah sadar akan permasalahan yang ada di wilayahnya dan

mempunyai keinginan untuk melakukan perubahan terhadap warga sekitar serta

lingkungannya.

Selanjutnya adalah pembahasan penyiapan lapangan. Output atau hasil

yang didapat dari diskusi, yaitu lokasi yang dijadikan target atau sasaran

pemberdayaan adalah di wilayah RT 02 RW 05 Kelurahan Rorotan.

Adapun wawancara dengan Rustono anggota Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera:

“Ada lahan kosong di wilayah ini yang sudah lama dibiarkan,

lahan itu dahulunya bekas pemancingan. Sudah lama tidak dipakai jadi kita

ambil alih lahan itu jadi tempat budidaya”2

Dan jawaban ini dipertegas oleh ketua Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera:

“Jadi, terdapat lahan tidur sudah puluhan tahun, kita ambil alih untuk

kegiatan di wilayah RW 05. Tujuannya adalah untuk mendongkrak

kehidupan masyarakat ekonomi menengah.”3

2 Wawancara pribadi dengan Rustono anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera, 07 Desember

2015

Page 72: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

59

Jadi dalam tahapan persiapan ini setelah melakukan pertemuan dan

diskusi antara partisipan yang hadir, maka output yang dihasilkan dari pertemuan

ini adalah persiapan petugas sebagai agen tim perubahan, yaitu yang menjadi tim

agen perubahan adalah warga dari RW 05 itu sendiri. Dimana yang menjadi

change agent adalah mereka yang sudah sadar akan permasalahan yang ada di

wilayahnya dan mempunyai keinginan untuk melakukan perubahan terhadap

warga sekitar serta lingkungannya, dan yang menjadi change agent adalah H.A

Kurtubi, Amroini, Achmad Ganin dan Muhajir, dimana mereka adalah pendiri

dari Kelompok Budi Ilma Sejahtera.

2. Tahap Assesment (Identifikasi Masalah)

Proses assessment yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang

ada (kebutuhan yang dirasakan) serta sumber daya yang dimiliki.

Dalam tahapan assessment, kegiatan yang dilakukan adalah

mengidentifikasi maslah yang ada di wilayah RW 05. Dalam proses ini untuk

memperoleh informasi mengenai masalah atau kebutuhan yang mereka rasakan

adalah dengan menggunakan metode diskusi. Partisipan dalam diskusi ini adalah

RW 05, pihak Kelurahan dan warga sekitar yang menjadi undangan dalam diskusi

sebelumnya.

Setelah diskusi mengenai kebutuhan yang dirasakan, maka output yang

didapat dari hasil pertemuan antara ketua RW 05, warga sekitar dan pihak

3 Wawancara pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, 26 Mei

2015

Page 73: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

60

Kelurahan adalah dalam hal ini masalah yang dihadapi warga di RW 05 kelurahan

Rorotan adalah pengangguran, ada sekitar 3.985 Orang yang terdata dalam

laporan bulan September 2015 di wilayah Kelurahan Rorotan yang warganya

menjadi pengangguran. Selain masalah pengangguran, masalah lain yang

dihadapi wilayah ini adalah warganya yang berpenghasilan rendah.

Tidak adanya keahlian atau status pendidikan yang rendah menjadi

pemicu warga di Kelurahan Rorotan menjadi pengangguran dan berpenghasilan

rendah. Kebutuhan yang dirasa penting untuk bisa mengurangi angka

pengangguran di wilayah Kelurahan Rorotan dan bisa membantu menambah

penghasilan warga di wilayah tersebut adalah dengan mengadakan program atau

kegiatan yang bisa menambah pengetahuan dan keahlian dari warga itu sendiri.

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program/ Kegiatan

Setelah proses identifikasi masalah dilakukan, tahap selanjutnya adalah

tahap perencanaan alternatif program/kegiatan. Pada hasil pembahasan

sebelumnya dimana antara partisipan, yaitu ketua RW 05, warga sekitar dan pihak

kelurahan sudah dapat mengidentifikasikan masalah dan melihat sumber daya

yang dimiliki warga sekitar. Selanjutnya, merumuskan program/kegiatan yang

akan mereka lakukan sebagai upaya dalam mengurangi angka pengangguran dan

membantu warga dalam menambah penghasilannya.

Dalam tahapan perencanaan alternatif program atau kegiatan, proses yang

dilakukan sama dengan tahapan-tahapan sebelumnya, dimana partisipan yang

Page 74: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

61

hadir adalah mereka yang sebelumnya sudah hadir dalam proses identifikasi

masalah. Metode yang dilakukan dalam tahapan ini juga masih menggunakan

metode diskusi.

Dalam tahapan ini, output yang didapat adalah warga RW 05 yang

menjadi partisipan dalam diskusi mengenai perencanaan alternatif program, sudah

dapat merumuskan program/kegiatan yang akan mereka lakukan. Terbukti dari

hasil pertemuan gagasan yang muncul adalah dari warga sendiri, itu artinya

mereka sadar akan permasalahan yang lingkungan mereka hadapi dan sudah dapat

merumuskan program/kegiatan yang akan mereka lakukan.

Kegiatan yang akan mereka lakukan adalah budidaya ikan lele. Kegiatan

ini dipilih karena budidaya ikan lele dianggap lebih mudah cara pengelolaannya

dan pemasarannya.

Seperti yang disampaikan langsung dari salah satu anggota Kelompok

Budi Ilma Sejahtera:

“lele dipilih karena lebih mudah, dalam pengelolaannya, dan

pemasarannya. Karena kita anggap lele itu untuk dikonsumsi semua orang,

jadi lebih mudah pemasaran, perawatannya pun lebih mudah dibanding kita

ternak yang lain.”4

4. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) Program/ Kegiatan

Dalam Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera ada dua

macam kegiatan yang dilakukan, yaitu pembibitan dan pembesaran. Sebelum

4 Wawancara pribadi dengan Hayul Qoyum anggota Budi Ilma Sejahtera, Jakarta, 9 Januari

2015

Page 75: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

62

melakukan proses pembesaran terlebih dahulu Kelompok Budi Ilma Sejahtera

melakukan proses pembibitan, dan langkah selanjutnya adalah pembesaran ikan

lele. Dalam tahapan ini, partisipan yang ikut dalam proses pembibitan dan

pembesaran adalah semua anggota dari Kelompok Budi Ilma Sejahtera.

Adapun tahapan pembibitan ikan lele yang dilakukan Kelompok Budi

Ilma Sejahtera, sebagai berikut:

a. Pembibitan Ikan Lele

Tahapan awal yang dilakukan sebelum mulai proses pembesaran ikan lele

adalah proses pembibitan, untuk mendapatkan bibit langkah pertama yang

dilakukan adalah menyatukan antara indukan lele betina dengan indukan lele

jantan yang berkualitas untuk dikawinkan lalu disatukan di dalam kolam atau bak

dan untuk usia indukan adalah di atas satu tahun dan indukan harus sehat dari

segala macam penyakit, selanjutnya untuk proses perkawinan waktunya kurang

lebih satu hari satu malam.

Setelah dilihat induk sudah bertelur kemudian segera kolam atau bak yang

digunakan untuk tempat perkawinan ikan kolam atau bak diberi ijuk, tujuannya

agar telur berkumpul di ijuk tersebut dan lebih mudah untuk melihat dan

mengontrolnya. Setelah telur terkumpul semua di ijuk kemudian pisahkan antara

indukan dan telurnya.

Untuk proses pembibitan tidak berhenti disitu, setelah dipisahkan antara

indukan dengan telur, telur harus tetap dikontrol. Selanjutnya, telur dikontrol

Page 76: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

63

apakah ada telur yang berwarna putih dan yang berwarna hitam, pisahkan antara

dua telur tersebut. Untuk telur yang berwarna putih adalah telur yang gagal dan

untuk telur yang berwarna hitam kembali dipelihara di kolam atau bak kembali

dan air diganti dengan yang baru.

Proses selanjutnya adalah tunggu selama 1 x 24 jam dan telur akan menetas

dengan sendirinya. Setelah telur menetas dibiarkan terlebih dahulu di dalam

kolam atau bak, selama masa pembesaran bibit pakan yang diberikan adalah

cacing sutra, kemudian setelah umur satu bulan diadakan penyortiran dan dipilih

bibit yang berukuran 3 cm sampai 4 cm.

Setelah proses pembibitan selesai dan telah mendapatkan bibit yang

berkualitas, langkah selanjutnya yang dilakukan Kelompok Budidaya Ikan

(pokdakan) Budi Ilma Sejahtera adalah proses pembesaran. Dimana proses

pembesaran ini memerlukan waktu kurang lebih tiga bulan.

b. Pembesaran Ikan Lele

Untuk pembesaran ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sampai

akhirnya memanen ikan lele, hasil dari pembesaran selama kurang lebih tiga

bulan masa pembesaran. Ada beberapa proses yang dilakukan dalam pembesaran

ikan lele di Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera, langkah

pertama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan lele adalah penyiapan

kolam tempat ikan lele.

Page 77: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

64

Dalam budidaya ikan lele ada berbagai macam tipe kolam yang digunakan

untuk tempat budidaya ikan lele. Salah satu macam tipe kolam yang biasa

digunakan salah satunya adalah kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah,

setiap tipe kolam memiliki keunggulan masing-masing. Untuk memutuskan tipe

kolam mana yang baik untuk digunakan sebagai tempat budidaya ikan lele

tergantung dari kondisi lingkungan di wilayah masing-masing kelompok

budidaya ikan. Untuk Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

menggunakan tipe kolam tanah atau empang dalam proses pembesaran ikan lele.

Kolam tanah dipilih karena melihat dari kondisi lingkungan yang ada di lokasi

budidaya. Proses yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah

sebagai berikut :

1) Penyiapan Kolam Tanah

Langkah pertama sebelum melakukan proses pembesaran dan penebaran

bibit ikan lele, kolam tanah atau empang harus dikeringkan terlebih

dahulu. Caranya adalah dengan menyedot air sampai habis mengunakan

mesin pompa air, lama pengeringan berkisar tiga sampai empat hari atau

yang lebih bagus lagi tiga sampai tujuh hari. Ketika tanah sudah mulai

retak-retak itu sudah bisa dianggap cukup kering.

Pengeringan kolam tanah bertujuan untuk membasmi hama yang ada di

dalam tanah. Selain itu juga untuk menyuburkan plangton-plangton yang

Page 78: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

65

ada di tanah, yang nantinya bisa sebagai bahan pakan alami ikan lele,

seperti ulat dan cacing kecil.

Setelah pengeringan adalah proses pembajakan, proses ini cukup mudah

caranya adalah dengan mencangkul tanah yang sudah dikeringkan dan

angkat juga lapisan lumpur yang ada di dasar kolam.

Langkah kedua, pemberian obat, pengapuran dan pemupukan adalah

langkah selanjutnya dalam penyiapan kolam tanah tempat budidaya ikan

lele. Obat yang diberikan adalah booster semacam bubuk, caranya adalah

obat tersebut ditebar secara merata di permukaan dasar kolam.

Sama halnya dengan pemberian obat booster, cara pengapuran juga

dengan ditebar secara merata di permukaan tanah. Garam juga biasa

diberikan saat proses pengapuran dan pemupukan.

Selanjutnya adalah pemupukan, pupuk yang biasa digunakan Kelompok

Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera adalah pupuk kandang.

Banyaknya pupuk kandang yang digunakan adalah sekitar 5 kilo sampai

10 kilo, ini tergantung dari luasnya kolam yang digunakan sebagai tempat

budidaya ikan. Rata-rata luas kolam yang digunakan Kelompok Budidaya

Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera adalah 4 x 8 meter.

Semua proses ini, dari pemberian obat, pemberian garam, pengapuran dan

pemupukan tujuannya adalah untuk membasmi hama dan kuman yang ada

di bawah tanah dan untuk menyuburkan plangton-plangton serta

Page 79: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

66

menyediakan nutrisi bagi biota air seperti cacing kecil dan ulat. Biota air

dan palngton tersebut akan berguna sebagai pakan alami ikan lele.

Langkah ketiga, Setelah kurang lebih satu minggu proses pengeringan

kolam tanah, selanjutnya adalah pemberian air baru untuk kolam tanah.

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah sekitar 80 cm

sampai 120 cm, jika batas air kurang dari ketinggian air yang ideal seperti

kedalaman 30 sampai 40 cm itu bisa mengakibatkan lele yang dibudidaya

akan strees karena dengan kedalaman seperti itu sinar matahari masih bisa

tembus hingga dasar kolam.

Tunggu beberapa hari sampai air dalam kolam berubah menjadi bening

dan keadaan kolam menjadi steril. Akan tetapi bibit ikan lele jangan

langsung ditebar, tunggu samapi suhu air berubah lebih sejuk. Biasanya

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera mulai menebar

bibit ikan lele pada saat sore hari, sekitar pukul 18:00 sampai 19:00 WIB.

Proses ini juga bertujuan agar bibit ikan lele yang ditebar tidak menjadi

strees karena terlalu terkena panas matahari.

Langkah keempat, ketika hari sudah mulai sore dan keadaan kolam sudah

steril serta suhu air sudah mulai sejuk, barulah bibit ikan lele ditebar ke

kolam tanah. Bibit yang di dapat dari hasil pembibitan ikan lele sendiri

yang dilakukan anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma

Sejahtera.

Page 80: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

67

Jenis bibit ikan lele yang digunakan adalah lele sangkuriang. Lele

sangkuriang sebenarnya merupakan salah satu jenis lele dumbo yang

diperkenalkan oleh Taiwan pada tahun 1985. Lele dumbo ini memiliki

kemampuan tumbuh lebih cepat dibanding lele lokal. Hal itulah yang

kemudian menyebabkan lele ini mampu menyita perhatian masyarakat

Indonesia. Meski pada awalnya sebagian masyarakat menganggap lele

dumbo tidak seenak lele lokal, namun pada akhirnya masyarakat pun mau

menerima kehadirannya.5

Untuk ukuran bibit ikan lele yang akan dibudidaya adalah dari ukuran 3

sampai 4 cm atau ukuran 4 cm samapi 6 cm. Jika menginginkan hasil

panen dengan ukuran ikan lele yang baik, maka bibit yang akan ditebar

sebaiknya ukurannya diseragamkan. Jika menggabungkan antara kedua

ukuran bibit lele tersebut maka hasil panen tidak akan maksimal, pada saat

panen ukuran ikan lele akan berbeda-beda.

Ukuran bibit ikan lele yang biasa di tebar kelompok budidaya ikan

(pokdakan) budi ilma sejahtera adalah ukuran 4 cm sampai 6 cm.

Tujuannya untuk mendapatkan ikan lele dengan ukuran yang ideal yaitu 9

cm samapi 15 cm atau ukuran lele konsumsi pada saat panen nantinya.

Bibit ikan lele yang ditebar kelompok ini sebanyak 5.000 ekor sampai

6.000 ekor dengan luas kolam rata-rata 4 x 8 meter. akan tetapi dari bibit

5 Warisno dan Kres Dahana, Meraup Untung Dari Berternak Lele Sangkuriang, (Yogyakarta:

Lily Publisher, 2009) h.1.

Page 81: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

68

sebanyak 5.000 ekor yang ditebar, tidak semua bibit dapat hidup sampai

saat tiga bulan masa panen. Bibit lele yang bisa hidup sampai jangka

waktu masa panen hanya sekitar 3.000 ekor atau 4.000 ekor lele yang

hidup. Ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

dalam merawat ikan lele, salah satunya adalah masalah penyakit dan maha

dan hal ini akan dijelakan dalam proses pengendalian hama dan penyakit.

2) Pemberian Pakan

Hal yang paling menentukan keberhasilan suatu budidaya salah satunya

adalah dari pakan yang diberikan, pakan juga merupakan komponen biaya

terbesar dari budidaya ikan lele. Ada banyak jenis pakan ikan, semakin

bertambah ukuran ikan semakin beda pula pakan yang diberikan. Hal ini

lah yang sering menjadi kendala para anggota dalam budidaya ikan lele,

terbukti dari hasil wawancara dengan Bapak Hasan salah satu anggota

Pokdakan:

“kendalanya banyak, seperti lahan dan pelet lele juga jadi kendala.

Itu di karenakan harga pelet lebih mahal dari penjualan lelenya”6

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera menerapkan

pemberian pakan utama dan pakan tambahan. Ini adalah salah satu cara

mereka dalam meminalisir pengeluaran untuk pemberian pakan ikan lele,

berikut adalah cara mereka dalam pemberian pakan kepada ikan lele:

6 Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015

Page 82: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

69

Pemberian pakan utama, Pakan utama yang Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera berikan adalah pelet. Ada berbagai

macam jenis pelet, jenis pelet yang diberikan tergantung ukuran dari ikan

lele itu sendiri. Pelet baru diberikan pada 1 samapi 2 hari setelah ikan lele

berada di kolam tanah atau empang, pelet yang diberikan adalah pelet

yang paling halus yaitu pelet 781 -1 atau pf 1000. Setelah ukuran lele

bertambah, pelet yang diberikan juga berganti yaitu pelet 781 -2 untuk

ukuran lele 15 cm samapi umur satu sampai dua bulan.

Pakan harus diberikan sesuai kebutuhan, pakan yang diberikan juga harus

sesuai dengan ukuran ikan dan merata. Pemberian pakan yang diberikan

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera biasanya pada

dua hari sekali yaitu pagi dan sore hari pada pukul 06.00 WIB dan pukul

18.00 WIB dan sebagai contoh untuk ukurannya sekitar satu gelas air

mineral penuh.

“Kita beri peletnya seukuran lele saja, yang terpenting itu rata

kesemua lele. Mungkin seukuran satu gelas air minum, untuk 5000

ekor. Dalam dua kali sehari diberikannya. pada waktu pagi hari dan

sore hari”7

Pemberian pakan tambahan, Pakan tambahan mulai diberikan ketika usia

ikan sudah mencapai satu sampai dua bulan. Pakan utama juga tidak

langsung dihilangkan, secara bertahap pakan utama dikurangi

pemberiannya dan diganti dengan pakan tambahan tersebut.

7 Wawancara pribadi dengan Hayul Qoyum anggota Budi Ilma Sejahtera, Jakarta, 9 Januari

2015

Page 83: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

70

Pakan tambahan yang diberikan diantaranya, limbah makanan yang sudah

didaur ulang seperti limbah kepala ikan. Sebelum diberikan limbah kepala

ikan terlebih dahulu digiling dan setelah itu dicampur dengan dedek.

Selain itu, ikan juga diberikan limbah bagian dalam tubuh ayam yang

tidak bisa dikonsumsi oleh manusia dan pakan tambahan yang terakhir

adalah keong atau siput sawah.

Untuk mengolah limbah menjadi pakan tambahan untuk lele caranya

dengan mencacah atau menggiling limbah tersebut terlebih dahulu,

tujuannya agar pakan tersebut sedikit halus. Sedangkan untuk pengolahan

keong atau siput sawah caranya dengan merebus terlebih dahulu keong

yang sudah dipisahkan dari cangkangnya, tunggu sampai beberapa jam

setelah itu barulah dicacah atau digiling dan selanjutnya diberikan pada

ikan lele sebagai pakan tambahan.

Page 84: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

71

Berikut dapat dilihat pada tabel no. 6 yang menjelaskan harga pakan yang

dikeluarkan dari Bapak Hayul, salah satu anggota Pokdakan.

Tabel 6

Harga Pakan

Masa Tanam Ukuran

Lele Pakan

Ukuran

Pakan

Jadwal

Pemberian

Pakan

Harga Pakan

3 hari - 2

minggu 4 - 8 cm Pelet pf 1000 3 - 4 kg Pagi & sore Rp. 52.000

2 - 4 minggu 8 - 12 cm Pelet 781-1 10 kg Pagi & sore Rp. 110.000

Bulan 1 15 - 20 cm Pelet 781-2 30 kg Pagi & sore Rp. 300.000

Bulan 2

(Pemberian

Pakan

Tambahan)

> 20 cm Pelet dan

limbah

(kepala ikan,

keong, usus

ayam)

10 kg 1 kali pelet

(pagi) dan

1 kali

limbah

(sore)

Bulan 3

(Persiapan

Masa

Penyortiran)

Ukuran 1

kilo (10-

15 ekor)

pelet 781 20 kg 1 kali (1 kg) Rp. 220.000

s Rp. 682.000 Sumber: Wawancara pribadi Bapak Hayul Qoyum

3) Pengelolaan Air Tanah

Selain pemberian pakan, hal penting lainnya dalam budidaya adalah

pengelolaan air. Air harus tetap dijaga kualitas dan kedalamannya, jangan

sampai air berbau busuk dan kedalaman airnya berkurang.

Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah.

Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat

Page 85: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

72

tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila pakan banyak

menimbulkan sisa, pergantian air akan sering dilakukan.8

Kedalaman air bisa dikatakan stabil antara 60 cm sampai 80 cm. Jika di

bawah 50 cm panas matahari akan tembus ke permukaan air dan tidak ada

tempat untuk ikan berteduh. Hal ini akan menyebabkan suhu air mencapai

30° hingga 40° dan ikan akan mudah stres dan bahkan ikan bisa mati

karena terlalu panas.

Lele dapat hidup di dalam air bersuhu antara 20-35°C, dengan suhu

optimal untuk pertumbuhan antara 25-29°C. Tingkat keasaman air (pH)

dimana lele dapat hidup adalah antara 6 - 9. pH air paling optimal untuk

pertumbuhannya adalah 6,5-7,2.9

4) Pengendalian Hama Dan Penyakit

Hama menjadi salah satu kendala yang dihadapi semua anggota Budi Ilma

Sejahtera. Hama yang sering dijumpai adalah dari jenis predator seperti

ular, musang, kodok, mujair dan burung. Tetapi hama yang paling

dianggap bahaya oleh anggota adalah dari lele itu sendiri, karena jika ada

lele yang ukurannya lebih besar dari lele yang lain itu bisa menjadi hama,

karena lele yang ukurannya lebih kecil bisa dimangsa oleh lele yang

8 Alamtani Buletin Agribisnis, “Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele,”artikel diakses pada

30 September 2015 dari http://alamtani.com/budidaya-ikan-lele.html 9 Warisno dan Kres Dahana, Meraup Untung Dari Berternak Lele Sangkuriang, (Yogyakarta:

Lili Publisher, 2009), h. 8

Page 86: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

73

ukurannya lebih besar. Dan jika ada lele yang ukurannya lebih besar untuk

pencegahan sebaiknya dipisahkan dari lele yang lainnya.

Adapun wawancara peneliti dengan salah satu anggota mengenai hama

yang ada dalam budidaya ikan lele.

“Justru hama yang lebih bahaya dari hama-hama tersebut ialah lele

itu sendiri, jika ada yang lebih besar dari ukuran lele yang kita tanam

dan dari proses pembesaran lele itu subur sendiri, lele itu kita tangkap

dan kita pisahkan ke tempat yang lain jangan ada di satu wadah karena

lele bisa saja akan makan kawanannya sendiri karena lele itu besar

sendiri dan butuh asupan makanan lebih banyak dan kawan-kawanya

yang lain makannya standar.”10

Untuk mencegah hama yang lain yaitu dengan memasang waring dan

pagar bambu di sekitar pinggiran kolam tanah, selain itu juga kontrol

kolam secara teratur biasanya pengontrolan dilakukan anggota pada

malam hari.

Penyakit yang paling sering dialami anggota dalam budidaya ikan lele

adalah luka, sariawan, cacar dan penyakit kuning. Luka dan sariawan yang

dialami lele disebabkan karena hujan. Dari hasil wawancara peneliti

dengan anggota Budi Ilma Sejahtera, diketahui bahwa hujan menjadi

penyebab lele menjadi sariawan dan luka.

Adapun wawancara dengan anggota Budi Ilma Sejahtera yaitu:

“sariawan itu semacam mulutnya sudah luka, karena luka ikan

sudah tidak mau makan. Ikan menjadi seperti itu karena setelah hujan,

10

Wawancara Pribadi dengan Hayul Qoyum Anggota Budi Ilma Sejahtera, 9 Januari 2015

Page 87: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

74

karena setelah hujan jika kolam tidak ditabur garam bisa terkena

penyakit itu”11

Menurut salah satu anggota, penyakit kuning menjadi penyakit yang

paling sulit untuk ditangani. Penyakit kuning bisa diakibatkan dari kolam

dan air yang kurang steril. Ciri-ciri penyakit kuning biasanya lele

mengambang di atas permukaan air dan penyakit kuning ini bisa menular

ke lele yang lain dan lele yang terkena penyakit harus segera dipisahkan

dari lele yang lainnya.

Untuk mencegah penyakit yang timbul cara pencegahannya adalah dengan

mejaga kualitas air, kebersihan kolam, dan suhu pada kolam serta

pemberian vitamin untuk ikan lele. Hal ini harus sering dilakukan agar lele

bisa berkembang dengan baik, terlebih jika air kolam sudah berbau busuk

dan air berwarna kehitaman, kolam harus segera dibersihkan dengan cara

buang setengah air yang ada didalam kolam lalu ganti dengan air yang

baru.

5) Panen Ikan Lele

Panen dilakukan saat ikan lele mencapai ukuran konsumsi dengan ukuran

lele biasanya mencapai 6-9 ekor per kg, lele dianggap memiliki rasa yang

enak pada ukuran ini. Dalam rentang waktu tiga bulan kelompok budidaya

ikan (pokdakan) budi ilma sejahtera bisa melakukan dua kali panen. Panen

yang pertama adalah tahap penyortiran, tahapan ini dilakukan pada waktu

11

Wawancara Pribadi dengan Sobari Anggota Budi Ilma Sejahtera, 10 Januari 2015

Page 88: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

75

kurang dua bulan setelah bibit ikan lele ditebar. Tujuannya adalah untuk

melihat ukuran lele, jika lele sudah mencapai ukuran konsumsi bisa

dipanen sedangkan untuk lele yang belum mencapai ukuran konsumsi

harus dibesarkan lagi. Selain untuk melihat ukuran lele, penyortiran

pertama dilakukan agar tidak ada kanibalisme dalam proses pembesaran

ikan lele.

Selanjutnya adalah panen yang kedua, pada tahapan ini, ikan lele yang

tersisa pada proses penyortiran telah siap untuk dipanen dengan

ukurannya sudah mencapai 6-9 ekor per kg. Berikut dapat dilihat pada

tabel no. 7 yang menunjukan jenis dan ukuran lele yang ada di Kelompok

Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera.

Tabel 7

Jenis dan Ukuran Lele

Sumber: Wawancara anggota Budi Ilma Sejahtera

Jenis Ukuran Satuan

Lele Sangkalan 10 – 15 ekor Per kilo

Lele Konsumsi 6 – 9 ekor Per kilo

Lele BS 1 – 5 ekor Per kilo

Page 89: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

76

Lele sangkalan adalah lele yang ukurannya 10-15 ekor per kilo. lele

ukuran ini masih tergolong lele yang kecil. Maka dari itu lele ukuran ini

harus dibesarkan kembali selama jangka waktu kurang lebih satu bulan

agar saat panen kembali beratnya bisa mencapai ukuran 6-9 ekor per kilo.

Lele konsumsi adalah lele yang ukurannya 6-9 ekor per kilo, dimana

ukuran ini adalah ukuran yang ideal daru ukuran lele. Lele ukuran ini

banyak dicari oleh rumah makan, restoran dan pasar.

Selanjutnya adalah lele bs, lele ini ukurannya mencapai 1-5 ekor per kilo.

Lele ukuran ini jarang digunakan untuk tambahan lauk makan karena

ukurannya yang terlalu besar. Biasanya lele dengan ukuran ini dipelihara

untuk dijadikan indukan lele atau lele ukuran ini digunakan untuk bahan

dasar pembuatan abon lele.

Satu hari sebelum panen, jangan memberikan pakan pada ikan lele agar

tidak banyak kotoran saat diangkat. Metode yang dipakai saat panen

adalah dengan menguras kolam, yang mana kolam tanah tempat

pemeliharaan dikuras airnya sampai habis menggunakan mesim pompa

air. Ikan lele kemudian diambil dengan cara manual menggunakan

serokan ikan, dengan cara ini ikan lele akan dapat diangkat semuanya.

Akan tetapi, memanen dengan metode ini butuh kewaspadaan dalam

proses pengangkatan ikan lele, karena ikan lele memiliki patil yang sangat

tajam dan bisa melukai jika terkena patilnya.

Page 90: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

77

Setelah ikan lele terangkat semua, selanjutnya lakukan penyortiran untuk

memisahkan ikan lele berdasarkan ukurannya menggunakan keranjang

penyortir ikan. Ikan yang sudah disortir ditempatkan di drum pelastik

berdasarkan ukuran ikan, sebelum diletakan di drum terlebih dahulu ikan

ditimbang. Setelah semua proses selesai barulah ikan lele bisa dibawa oleh

tengkulak. Berikut dapat dilihat pada tabel no. 8 adalah hasil panen I dan

II yang didapat salah satu anggota Pokdakan Budi Ilma Sejahtera

Tabel 8

Hasil Panen I dan II

Panen Hasil Harga Pasaran Jumlah

Panen I 1 kwintal (100 kg) Rp. 18.000 Rp. 1.800.000

Panen II 3 kwintal (300 kg) Rp. 18.000 Rp. 5.400.000

Rp. 7.200.000

Sumber: wawancara pribadi Bapak Hayul Qoyum

5. Tahap Evaluasi

Pengertian evaluasi adalah mengkritisi suatu program dengan melihat

kekurang, kelebihan, pada kontek, input, proses, dan produk pada sebuah

program.12

12

Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006), H. 121

Page 91: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

78

Dalam tahapan evaluasi ini ada beberapa persiapan-persiapan yang harus

dilakukan sebelum akhirnya evaluasi itu dilaksanakan. Pertama adalah

menentukan tujuan mengevaluasi, tujuan evaluasi disini adalah ingin

memperbaiki program, maka evaluasi yang digunakan ialah evaluasi proses.

Metode yang dilakukan dalam tahapan ini adalah dengan metode diskusi.

Dimana para partisipan dalam diskusi ini adalah ketua RW 05, pihak kelurahan,

anggota kelompok Budi Ilma Sejahtera, dan dalam diskusi mengenai evaluasi

kegiatan budidaya ini diikut sertakan juga Suku Dinas Peternakan, perikanan dan

kelautan Jakarta Utara serta CSR Astra Otopart.

Hasil atau output dari proses evaluasi ini memperlihatkan kendala dalam

proses kegiatan dalam berbudidaya, dimana kendala yang dihadapi anggota

kelompok adalah cuaca dan pakan. Pada akhir tahun 2013, anggota banyak

mengalami kerugian karena terjadi banjir dan bibit yang baru mereka tebar

hilang begitu saja. Selain itu, pakan dan hama juga menjadi kendala dalam

proses kegiatan budidaya ini. Maka dilakukan perubahan atau perbaikan dalam

proses budidaya, dimana ketika sudah masuk musim penghujan, anggota sudah

tidak lagi menebar bibit lele agar bibit yang akan dibesarkan tidak hilang

terbawa air. Untuk pakan, anggota mendapat bantuan dari CSR Astra Otopart

sebuah mesin pencacah untuk pembuatan pakan tambahan.

Evaluasi merupakan proses pengawasan dari ketua RW 05 sebagai

pembina, pengurus, dan melibatkan anggota lainnya terhadap kegiatan budidaya

Page 92: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

79

ikan yang sedang berjalan. Dengan keterlibatan warga pada tahap ini diharapkan

akan terbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk melakukan pengawasan

secara internal.

Berikut dapat dilihat pada tabel no. 9 matrik dari proses pembudidayaan

ikan lele yang dilakukan kelompok Budi Ilma Sejahtera.

Tabel 9

Matrik Proses Pembudidayaan Ikan Lele

No Tahapan Metode Partisipan Output Kendala

1 tahapan persiapan

1.1

kegiatan 1

(Persiapan Change

Agent)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan

Warga Sekitar

warga RW 05 (H.A

Kurtubi, Achmad

Ganin, Amroini dan

Muhajir

Masih sulit

mengajak warga

untuk datang

1.2

kegiatan 2

(Persiapan

Lapangan)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan

Warga Sekitar

wilayah RT 02 RW

05 Kelurahan

Rorotan

lahan yang

digunakan bukan

lahan pribadi, jadi

sulit untuk

melakukan perizinan

2

tahapan Assesment

(Identifikasi

Masalah)

2.1

kegiatan 1

(Mencari

Permasalahan di

Wilayah)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan

Warga Sekitar

pengangguran dan

warganya yang

berpenghasilan

rendah

warga masih belum

terbuka dengan

masalah pribadinya

2.2

kegiatan 2

(Mencari Kebutuhan

atau Solusi)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan

Warga Sekitar

membantu

menambah

penghasilan,

menambah

pengetahuan dan

keahlian

Menyamakan

persepsi antar

partisipan yang hadir

Page 93: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

80

3 tahapan Perencanaan

Alternatif Kegiatan

3.1

kegiatan 1

(Perumusan

Kegiatan)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan

Warga Sekitar

Kegiatan yang akan

dilakukan adalah

budidaya ikan lele

sulit menentukan

kegiatan yang dipilih

karena faktor

keahlian yang

berbeda-beda

4 tahapan pelaksanaan

4.1

proses budidaya Melakukan

Proses

Budidaya

langsung

Anggota Kelompok pakan lele yang

mahal, penyakit dan

hama yang sering

menyerang lele

5 tahapan evaluasi

5.1

kegiatan 1

(evaluasi kegiatan)

Diskusi ketua RW 05, Pihak

Kelurahan dan

Warga Sekitar. Serta

Suku Dinas dan

Astar Otopart

dilakukan

perubahan atau

perbaikan dalam

proses budidaya

Sulit menyesuaikan

waktu pertemuan

antara partisipan

yang ada.

Sumber: Wawancara Anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera

B. Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Terhadap Perekonomian Anggota

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dengan adanya kegiatan

budidaya ikan lele di wilayah RW 05 Kelurahan Rorotan dampak dari kegiatan

budidaya sebelum dan sesudah kegiatan beberapa anggota merasakan adanya

perubahan dari segi ekonominya. Perubahan ekonomi yang dirasakan anggota

juga berbeda-beda antara satu sama lain, ada yang merasakan perubahan ekonomi

yang dirasakannya itu besar ataupun kecil.

Seperti yang sudah dijelaskan mengenai pengertian dampak ialah

perubahan yang terjadi baik positif atau negatif terhadap suatau aktifitas yang

dilakukan, yang dapat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat yang melakukan

Page 94: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

81

aktifitas tersebut, baik pengaruh yang dihasilkan itu berdampak besar ataupun

kecil.

Sama halnya dengan yang dirasakan anggota Budi Ilma Sejahtera,

mereka merasakan perubahan terhadap ekonominya setelah mengikuti kegiatan

budidaya ikan lele ini.

Dari segi ekonomi, sebelum mereka bergabung dengan Kelompok

Budidaya Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera, penghasilan yang didapat setiap

bulannya tidak menentu setelah ikut bergabung penghasilan yang anggota dapat

dari hasil budidaya dirasa cukup untuk menambah kebutuhan dasar keluarga

mereka.

Adapun wawancara dengan Sobari salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera

yang berprofesi serabutan:

“Saya kerja serabutan, yang namanya serabutankan tidak tetap

pendapatannya, sehati bisa dapat Rp. 30.000 paling besar juga Rp. 50.000,

dam itu juga jarang-jarang dapatnya. Penghasilan dari budidaya kalo

harganya lumayan bisa dapat 2-3 juta sekali panen”13

Hasil wawancara dengan Burhanudin salah satu anggota Budi Ilma

Sejahtera yang berprofesi sebagai buruh bangunan:

“saya kerja buruh bangunan, memang kita rasakan jauh bedanya dari

pada kita bergabung dengan pokdakan. Kalo bangunan dapat satu minggu

Rp. 400.000 bisa Rp. 500.000, sedangkan di pokdakan bisa dapat 4-5 juta

sekali panen”14

13

Wawancara pribadi dengan Sobari anggota Budi Ilma Sejahtera, 10 Januari 2015 14

Wawancara pribadi dengan Burhanudin anggota Budi Ilma Sejahtera, 2 Januari 2015

Page 95: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

82

Hasil wawancara dengan Amroini, sekretaris Budi Ilma Sejahtera yang

berprofesi sebagai guru mengaji:

“Penghasilan tetap 1,5 juta perbulan dari mengajar mengaji anak-anak.

Sekali kita budidaya bisa tiga kali panen. Disitu saja sekali panen bisa

angkat 2-3 kintal kan sudah ketahuan dapat uangnya”15

Selanjutnya, hasil wawancara dengan Hayul Qoyum, anggota dari

Pokdakan Budi ilma Sejahtera yang berprofesi sebagai karyawan swasta:

“Setelah kita ikut di pokdakan, setiap bulannya mungkin rata-rata

antara 1-2 juta dari hasil budidaya ikan itu ada. Kita ada tambahan, setelah

kita potong ongkos produksi seperti pakan, dan untuk modal awal lagi,

setelah modal awal kita sudah kembali kita ada untung disitu. Jadi kita bisa

menghidupi keluarga kita, contohnya anak kita bisa kuliah dari hasil

budidaya itu dan belanja rumah tangga kita yang tadinya sulit untuk

menutupi kebutuhan rumah tangga ya setalah kita ikut pokdakan

alhamdulilah kita terbantu dari hasil kita ikut pokdakan, kita bisa biayai anak

sekolah disamping gaji yang tidak seberapa dengan kerja diperusahaan

swasta”16

Anggota yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan)

Budi Ilma Sejahtera memang bukan semuanya berprofesi serabutan atau buruh

saja, tapi juga ada yang berprofesi sebagai guru mengaji, wirausaha, dan

karyawan. Penghasilan yang mereka dapat juga berbeda-beda, baik penghasilan

dari pekerjaan mereka masing-masing atau penghasilan mereka dari hasil

budidaya ikan lele. Dan untuk tujuan mereka ikut bergabung dengan Budi Ilma

Sejahtera sebagian dari mereka mengatakan ikut bergabung karena ingin

mendapatkan penghasilan tambahan dari berbudidaya ikan. Akan tetapi ada

anggota yang bergabung dengan kelompok Budi Ilma Sejahtera bukan menjadi

15

Wawancara Pribadi dengan Amroini Sekretaris Budi Ilma Sejahtera, 6 Desember 2015 16

Wawancara Pribadi dengan Hayul Qoyum Anggota Budi Ilma Sejahtera, 9 Januari 2015

Page 96: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

83

proiritas utama mereka dalam meningkatkan prekonomian mereka tetapi memang

karena ingin menyemangati warga yang lainnya dalam kegiatan ini. Berikut hasil

wawancara peneliti dengan Bendahara kelompok Budi Ilma Sejahtera H.A

Kurtubi:

“Kalo saya kan tadinya hanya ingin meningkatkan semangat anggota

yang lain. Ya mungkin saya hanya pemacu dan penggerak saja supaya

mereka berjalan.”17

Meskipun demikian, hasil yang didapat dari budidaya dirasakan dampak

ekonominya juga oleh mereka yang mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap.

Seperti wawancara berikut dengan H.A Kurtubi yang berprofesi sebagai

wiarausah:

“Dampak ekonomi sih memang ada, ya artinya walaupun sedikit

banyak dari hasil panen ada kelebihannya. Seperti kita modal nih 2 juta, dari

memelihara sampai selesai panen, itu kan ketika kita panen dari modal 2 juta

bisa sampai 4 juta sekali angkat, kita sudah punya kelebihan 2 juta. Kalo

kita memeliharanya lebih banyak seperti 4 juta, kita lepas modalnya 4 juta

artinya bibitnya lebih banyak, modal pakannya juga lebih besar, otomatis

hasilnyakan jadi lebih besar.”18

Hasil wawancara dengan Rustono yang berprofesi sebagai karyawan:

“untuk tambahan si ada, ya selisihnya ambil besarnya 1,5 juta selama 3

bulan dari budidaya itu. Kalau harga lagi pas bagus-bagusnya bisa 2,5 juta

sekali angkat dalam 2 bulan.”19

Dan ini membuktikan bahwa meskipun kegiatan budidaya ini bukan

menjadi prioritas mereka untuk mendapatkan penghasilan akan tetapi sedikit

17

Wawancara Pribadi dengan H.A Kurtubi Bendahara Budi Ilma Sejahter, 07 Desember

2015 18

Wawancara Pribadi dengan H.A Kurtubi Bendahara Budi Ilma Sejahter, 07 Desember

2015

19

Wawancara Pribadi dengan Rustono Anggota Budi Ilma Sejahtera, 07 Desember 2015

Page 97: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

84

banyak mereka juga mendapat dampak ekonomi dari kegiatan budidaya ini.

Berikut tabel no. 10 yang menjelaskan penghasilan dari sebelum berbudidaya dan

penghasilan sesudah berbudidaya:

Tabel 10

Penghasilan Sebelum dan Sesudah Budidaya

No Nama Kolam Pekerjaan

Hasil Sebelum

Budidaya

Hasil Sesudah

Budidaya

1 Achmad Ganin 2 Karyawan Rp. 2.000.000 Rp. 5.000.000

2 Amroini 2 Guru mengaji Rp. 1.5000.000 Rp. 5.000.000

3 H.A Kurtubi 1 Wirausaha Rp. 3.000.000 Rp. 2.000.000

4 Hayul Qoyum 2

karyawan Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000

5 Muhajir 2 Serabutan Rp. 100.000 Rp. 4.000.000

6 Burhanudin 1 Buruh bangunan Rp. 500.000 Rp. 5.000.000

7 Hasan Basri 1 Serabutan Rp. 100.000 Rp. 2.000.000

8 Sobari 1 Serabutan Rp. 50.000 Rp. 3.000.000

9 Rustono 1 karyawan Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000

Sumber: Wawancara dengan anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Page 98: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

85

Dampak atau perubahan yang dirasakan setiap anggota terhadap

ekonominya memang tidak semua sama. Hasil yang mereka dapat dari budidaya

juga berfariasi, ini tergantung dari berapa banyak kolam dan bibit yang mereka

tebar, selain itu proses pembesaran dan pemberian pakan juga menjadi salah satu

faktor penentu keberhasilan budidaya, akan tetapi ketekunan dalam berbudidaya

juga dirasa sangat penting dalam menjalankan usaha budidaya ini. Seperti yang

dirasakan oleh salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera yang merasakan belum

adanya perubahan dalam ekonominya setelah mengikuti pokdakan ini, berikut

wawancara dengan Bapak Hasan anggota Budi Ilma Sejahtera:

“Tidak ada perubahan, karena kita punya lahan itu cuma sedikit, jadi

perputarannya tidak banyak”20

Dalam pembagian kolam sebenarnya satu orang anggota diberikan satu

kolam atau empang. Awalnya kelompok ini memiliki anggota sekitar sepuluh

orang lebih, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada beberapa anggota yang

sudah tidak aktif dalam kelompok ini sehingga kolam yang mereka miliki tidak

terurus. Maka dari itu beberapa anggota yang masih aktif dan mampu dari segi

waktu serta ekonomi mengambil alih kolam dan membudidayakan ikan dengan

dua kolam atau lebih.

Kegiatan budidaya seperti ini akan membawa pengaruh bagi setiap

anggota beserta keluarganya sendiri. Menurut peneliti dengan adanya kegiatan

budidaya ikan ini terdapat pengaruh atau dampak yang bersifat positif bagi setiap

anggotanya. Pengaruh atau dampak positifnya adalah:

20

Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015

Page 99: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

86

1. Dengan adanya kegiatan budidaya ini menambah ekonomi bagi anggota

2. Dengan pelatihan budidaya yang diberikan menambah keterampilan dan

pengetahuan anggota terhadap proses budidaya ikan

3. Dari hasil budidaya anggota bisa membantu memenuhi kebutuhan dasar

keluarganya

Sedangkan untuk pengaruh negatif yang muncul dengan adanya kegiatan

budidaya ini, anggota tidak merasa ada pengaruh negatif dari kegiatan budidaya

ataupun keberadaan Kelompok Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di

wilayah mereka ini. Adapun hasil wawancara dengan Hasan Basri salah satu

anggota Budi Ilma Sejahtera, sebagai berikut:

“Kalo dampak negatif tidak ada, namanya ini kegiatan untuk mengajak

warga untuk jadi mandiri ya pasti positif saja.”21

Hasil wawancara dengan ketua kelompok Budi Ilma Sejahtera, Achmad

Ganin:

“Dari kegiatan ini, dampak negatif tigak ada. karena dari awal

terbentuknya kelompok ini saja sudah ada niatan yang baik untuk membantu

pemerintah mengurangi pengangguran.”22

21

Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015 22

Wawancara Pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, Jakarta,

26 Mei 2015

Page 100: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

87

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Oto Soemarnoto dan Hari Sabari

mengenai dampak. Menurut Oto Soemarnoto, dampak adalah pengaruh suatu

kegiatan. Sedangkan pengertian dampak menurut Hari Sabari adalah sesuatu yang

muncul setelah adanya suatu kejadian. Kegiatan budidaya ini juga berdampak

atau berpengaruh terhadap semua anggotanya, dampak yang dirasakan juga bisa

bersifat positif ataupun negatif. Akan tetapi dalam kegiatan budidaya ini tidak ada

anggota yang merasakan dampak negatif dari kegiatan ini. Karena menurut

pendapat mereka kegiatan budidaya ini adalah sebuah upaya atau usaha yang

mereka lakukan untuk meningkatkan ekonomi mereka, walaupun dampak yang

dihasilkan itu tidak begitu besar. Sama seperti apa yang telah dijelaskan

sebelumnya, dimana ekonomi merupakan suatu usaha mempelajari kegiatan

manusia, memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan

sumber daya yang terbatas. Dari penjelasan di atas dapat dilihat adanya

keterkaitan yang erat dari perjuangan manusia dengan cara atau usaha mereka

dalam memenuhi kebutuhannya dan keluarganya dalam mencari nafkah.

Untuk melihat apakah dengan kegiatan budidaya ikan ini, membuat

anggota itu bisa dikatakan sudah berdaya atau tidak. Di dalam pemberdayaan

masyarakat untuk mengetahui sesorang itu berdaya atau tidak maka perlu

diketahui beberapa indikator untuk melihatnya yaitu, yang meningkatnya

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, serta

meningkatnya pendapatan atau ekonominya.

Page 101: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

88

Sama halnya dengan yang dikutip dari buku Edi Suharto yang berjudul

Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, yang menilai keberhasilan

pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang

menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat

kesejahteraan, dan kemampuan kultural dan politis. Pemberdayaan masyarakat

dengan sendirinya berpusat pada bidang ekonomi, karena sasaran utamanya

adalah memandirikan masyarakat, di mana peran ekonomi teramat penting.23

Dengan demikian, dampak yang dirasakan oleh anggota Budi Ilma

Sejahtera adalah dari segi ekonomi. Bertambahnya penghasilan dari kegiatan

budidaya ini memang tidak semua bisa dirasakan anggota lainnya karena banyak

faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, salah satunya dimana anggota

yang awalnya memang sudah memiliki penghasilan lain dari budidaya ini.

Sehingga mereka yang punya penghasilan lain tidak begitu merasakan dampak

dari budidaya ikan ini.

Sebagian besar anggota yang peneliti wawancarai mengenai apakah

dengan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan budidaya ini bisa memenuhi

kebutuhan dasar keluarga mereka, jawaban dari semua anggota mengatakan

penghasilan dari kegiatan ini belum memenuhi tetapi cukup untuk membantu

kebutuhan dasar keluarganya.

23 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2005), h. 63

Page 102: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

89

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan pada temuan peneliti yang dijelaskan dalam uraian pada

bab temuan lapangan dan analisis sebelumnya, maka dapat peneliti simpulkan

bahwa hasil penelitian yang dilakukan di RW 05 Kelurahan Rorotan, Jakarta

Utara berkaitan dengan dampak yang dihasilkan dari kegiatan budidaya ikan

lele yang dilakukan kelompok budidaya ikan (pokdakan) budi ilma sejahtera

terhadap perekonomian anggotanya. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Kegiatan yang dilakukan warga RW 05 Kelurahan Rorotan, Jakarta

Utara sejatinya sangat bermanfaat untuk warga sekitar dalam memecahkan

permasalahan yang selama ini mereka alami. Dengan terbentuknya kelompok

Budidaya Ikan (pokdakan) Budi Ilma Sejahtera dapat membantu warga yang

tidak mempunyai pekerjaan tetap untuk bisa mendapatkan pekerjaan dengan

cara membudidayakan ikan lele dan juga bisa mendapat keuntungan dari

budidaya tersebut, keuntungannya bukan hanya dari segi ekonomi tapi juga

dari segi pengetahuan mengenai cara budidaya yang baik.

Dalam teknis pelaksanaanya, sebelum terbentuk kelompok budidaya

ikan (pokdakan) budi ilma sejahtera ada beberapa tahapan yang mereka lalui

yaitu, tahap persiapan, tahap assesment, tahap perencanaan alternatif program

atau kegiatan, tahap pelaksanaan dan terakhir tahap evaluasi. Dimana

penjelasan mengenai tahapan yang kelompok budi ilma lakukan sudah

dijelaskan di bab sebelumnya.

Page 103: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

90

Kegiatan ini tidak akan berhasil dengan sempurna jika tidak adanya

bantuan dan dukungan dari pihak lain yaitu Suku Dinas Perikanan Jakarta

Utara dan CSR Astra Otopart yang telah membantu memberikan bantuan

berupa peralatan, materi, dan pelatihan-pelatihan yang kelompok Budi Ilma

Sejahtera butuhkan. Dengan bantuan yang diberikan dan proses budidaya yang

kelompok ini lakukan menjadikan anggotanya saat ini bisa mendapatkan hasil

yang memuaskan jika panen tiba dan bisa membantu mencukupi kebutuhan

dasar keluarga mereka. Serta yang terkena dampak dari hasil budidaya ini

bukan hanya anggota saja, melainkan keluarga mereka juga terkena dampak

dari hasil budidaya ini.

Untuk ukuran seseorang dikatakan dapat memenuhi kebutuhan

keluarganya memang belum ada ukuran yang pasti, ini tergantung seberapa

besar kebutuhan yang mereka perlukan. Begitu juga dengan tingkat

kesejahteraan, ukuran sejahtera atau tidak tergantung dari orang yang

menjalaninya.

Akan tetapi pada dasarnya dampak dari kegiatan budidaya ikan ini bisa

dikatakan sudah cukup membantu untuk bisa menambah perekonomian

anggotanya. Terbukti dari berbagai tanggapan positif yang mereka sampaikan

dengan adanya kegiatan ini bisa membantu kehidupan mereka, mulai dari

anggota yang bisa merenovasi rumahnya dan juga anggota yang bisa

membayar sekolah anaknya setiap bulannya dengan menggunakan uang dari

hasil budidaya.

Page 104: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

91

B. Saran

Berdasarkan analisa data dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran

yang ingin disampaikan peneliti, antara lain:

1. Setiap permasalahan yang ada di suatu tempat atau wilayah memang

sebaiknya dicari solusinya bersama-sama dengan pemangku kepentingan

antara lain pemerintah setempat, pihak kelurahan atau kecamatan beserta

warga yang mengalami permasalahan di wilayahnya. Seperti yang

dilakukan warga RW 05 Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, mereka

bersama-sama mencari solusi yang baik ketika di wilayahnya banyak

warga yang menganggur dan berpenghasilan rendah.

2. Warga juga harus lebih aktif dalam menyampaikan pendapat atau

aspirasinya kepada pihak pemangku kepentingan di wilayahnya. Dan sadar

dengan permasalahan yang mereka dan lingkungannya hadapi.

3. Keberadaan kelompok budidaya ikan (pokdakan) di setiap wilayah harus

lebih diperbanyak sebagai alternatif solusi jika sulit mencari pekerjaan

untuk warga yang berpendidikan rendah.

4. Kedekatan dan solidaritas antar anggota dan pengurus harus ditingkatkan

agar kelompok ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada masalah yang

timbul.

Page 105: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

92

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

Alamtani Buletin Agribisnis. “Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele.” Artikel

diakses pada 30 September 2015 dari http://alamtani.com/budidaya-ikan-

lele.html

Alma, Buchari. Kewirausahan, Bandung: Alfabeta, 2011

Anfal. “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok Pembuat

Assesoris di Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug Kota Tangerang,” Skripsi

S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2015

Anggraini, Jean. “Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

dan Lingkungan (Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di Kelurahan

Pondok Petir RW 09) Bojongsari Kota Depok.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013

Astra Otopart. “Program IGA dari CSR Grup Astra Otopart Regional Jakarta.”

Artikel diakses pada 9 September 2015 dari

http://www.component.astra.co.id/detailnews.asp?id=1001575

Badan Pusat Statistik. “Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2014.” Artikel

diakses pada 1 Juli 2014 dari http:/bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-

20141209145524.pdf

Badan Pusat Statistik. “Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2015.”

Artikel diakses pada 30 September 2015 dari

http://jakarta.bps.go.id/backend/brs_ind/brsInd-20150918101513.pdf

Carcpedia. “Pengertian dan Definisi Dampak.” Artikel diakses pada 1 April

2015 dari

http://carapedia.com/pengertian_definisi_dampak_info2123.html

Damsar dan Indrayani.Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana, 2009

Departemen Agama. Al–Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit

Di Ponogoro, 2005

Djiwakusumah, Tasripin. Budidaya Perikanan Air Tawar. Jakarta: T.pn., 198

Page 106: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

93

Effendi, Irzal dan Oktariza, Wawan. Menajemen Agribisnis Perikanan. Jakarta:

Penebar Swadaya, 2006

Emizir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2012

Fathurrohman, Ahmad Rifki. “Peran Abah Nasrudin Dalam Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kecamatan

Megamendung Kabupaten Bogor,” Skripsi S1 Fakultas Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014

Fauzi, Akhmad. Ekonomi Perikanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2010

Firdaus, Azhar. “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ

Akibat Musibah Situ Gintung.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011

Firdaus, Ismet. dkk. Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa.

Jakarta: Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah, 2008

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press, 2010

Havidah, Siti Noor. “Upaya Pemberdayaan Petani yang Dilakukan Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan) Silih Asih di Kec. Cigombong Kab. Bogor,”

Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2008

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif,.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Hukum online.com. “Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014

Tentang Perikanan.” Artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4b22031a01f26/node/uu-

no-45-tahun-2009-perubahan-atas-undang-undang-nomor-31-tahun-2004-

tentang-perikanan

Innayah, Siti. “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR)

Pertamina Terhadap Kesejahteraan Masyarakat: Studi “Satu Aksi Untuk

Ciliwung” Di Lenteng Agung Kecamatan Jagakrsa Jakarta Selatan.”

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Jakarta, 2012

Jhingan, M.L. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali

Pers, 2012

Page 107: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

94

Lita, Putri Nurul. “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Program

Kelompok Usaha Bersama Lembaga Keuangan Mikro Sosial Taruna

Sejahtera Di Cengkareng Jakarta Barat.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012

Machendrawaty, Nanih dan Ahmad Safei, Agus. Pengembangan Masyarakat

Islam, Dari Idiologi, Strategi Sampai Tradisi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001

Milana, Erna. “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Kelompok

UUPKS Cut Nyak Dien di Kelurahan Pondok Pacung, Kota Tanggerang

Selatan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007

Rosdiana, Muhamad. “Ciri Fisik Lele Sangkuriang.” Artikel diakses pada 21

Agustus 2016 dari http://sangkuriangleleku.blogspot.co.id/2013/07/ciri-

fisik-lele-sangkuriang.html

Salam, Syamsir dan Fadhilah, Amir. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Lembaga

penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Satwa Flora dan Fauna Indonesia. “Jenis, Manfaat dan Budidaya Ikan Lele.”

Artikel diakses pada 9 Aguatus 2015 dari http://www.satwa.net/572/ikan-

lele-jenis-manfaat-dan-budidaya-ikan-lele.html/

Siswanto dan Hapsari, Dian Kusumo. “BPS: 2015,Pengangguran Indonesia

Bertambah 300 Ribu Orang.” artikel diakses pada 29 September 2015

dari http://www.suara.com/bisnis/2015/05/05/172548/bps-2015-

pengangguran-indonesia-bertambah-300-ribu-orang

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010

Suharto, Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.

Bandung: PT. Refika Aditama, 2005

Suharto, Edi. Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia Menggagas

Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan, Bandung:

ALFABETA, 2009

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Page 108: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

95

Tim website. “Perkembangan dan Solusi Masalah Pengangguran di Indonesia.”

Artikel diakses pada 29 September 2015 dari

http://keuda.kemendagri.go.id/artikel/detail/19-perkembangan-dan-solusi-

masalah-pengangguran-di-indonesia

Undang-Undang Perikanan 2004. UU RI No. 31 Th. 2004 Tentang Perikanan.

Jakarta: Sinar Grafika, 2006

Warsino dan Dahana, Kres. Meraup Untung Dari Beternak Lele Sangkuriang.

Yogyakarta: Lily Publisher, 2009

Wawancara Pribadi dengan Achmad Ganin. Jakarta. 26 Mei 2015

Wawancara Pribadi dengan Amroini. Jakarta 6 Desember 2015

Wawancara Pribadi dengan Burhanudin. Jakarta 2 Januari 2015

Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri. Jakarta 5 Desember 2015

Wawancara Pribadi dengan Hayul Qoyum. Jakarta. 9 Januari 2015

Wawancara Pribadi dengan Kurtubi, H,A. Jakarta 7 Desember 2015

Wawancara Pribadi dengan Muhajirin. Jakarta 6 Desember 2015

Wawancara Pribadi dengan Rustono. Jakarta. 07 Desember 2015

Wawancara Pribadi dengan Sobari. Jakarta. 10 Januari 2015

Page 109: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN KELOMPOK BUDIDAYA IKAN

(POKDAKAN) BUDI ILMA SEJAHTERA

KELURAHAN ROROTAN, JAKARTA UTARA

Anggota Budi Ilma Sejahtera (kanan: Burhanudin dan Sobari) sedang melakukan

persiapan pasca panen, dan proses penangkapan ikan lele sebelum di sortir (kiri:

Muhajir)

(kanan: Sobari) Ikan lele dikumpulkan di wadah penyortiran lele, dan selanjutnya

ikan di sortir untuk memisahkan lele konsumsi (ukuran 6 – 8) ekor per kilo (kiri:

Hayul Qoyum)

Page 110: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Proses penimbangan ikan lele yang dilakukan Sobari, Muhajir, Hayul Qoyum dan

didampingi tengkulak. Dalam 1 keranjang berisi 50 kilo ikan lele

Peresmian program pemberdayaan masyarakat pembuatan pakan lele dan pembibitan

lele Rotari (Rorortan tampil berseri) Pokdakan Budi Ilma Sejahtera dari Astra

Otoparts Group Regional Jakarta.

Page 111: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Pemberian bantuan berupa mesin pencacah pakan yang di terima oleh ketua Ahmad

Ganin dan Bendahara H.A Kurtubi (kanan). Dan percobaan pembuatan pakan dengan

menggunakan mesin pencacah yang dilakukan anggota pokdakan Burhanudin (kiri)

Lele hasil budidaya anggota Pokdakan Budi Ilma Sejahtera (kanan). Foto dengan

Sobarih salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera (kiri)

Page 112: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 113: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 114: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 115: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 116: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 117: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 118: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya
Page 119: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

TABEL JAWABAN RESPONDEN

No Pertanyaan

Resp1

(Hasan)

Resp2

(Muhajir)

Resp3

(Kurtubi)

Resp4

(Sobari)

Resp5

(Amroini)

Resp6

(Tono)

Resp 7

(Hayul)

Resp8

(Burhanudin

)

1

Apakah Bapak

termasuk

kedalam Anggota

Budi Ilma

Sejahtera?

iya Iya, saya

bagian

Humas

iya,

anggota

sekaligus

merangkap

bendahara

Iya

anggota di

Pokdakan

Iya,

bendahara

juga

Di

pokdakan

bagian

anggota

Iya

termasuk

anggota

iya

2

Sejak kapan

bapak bergabung

kedalam anggota

Budi Ilma

Sejahtera?

Sejak

awal

Pokdakan

Dari mulai

berdiri

Ya, sejak

awal berdiri

dari mulai

terbentukn

ya

Dari awal,

saya

termasuk

penggagas

saya 2012

bergabung

di

pokdakan

Masuk ke

pokdakan

sejak awal,

sejak tahun

2010

Dari awal

3

Bagaimana cara

Bapak bisa

bergabung

kedalam

Pokdakan Budi

Ilma Sejahtera?

Iya diajak

ikut

gabung

Ikut

gabung

Di bentuk

kelompok

dan ikut

gabung

Ada ajakan

dari

ketuanya

Dibentuk

kelompok

dulu

Saya

ikutan

Kita dapat

ajakan dari

RW yang

sebagai

motifator

kita

Diajak ketua

Amad

4

Kenapa bapak

bergabung

dengan Pokdakan

Budi Ilma

Sejahtera?

menamba

h

penghasil

an

Buat

menambah

penghasila

n

cuma

pengen

meningkatk

an semangat

anggota

yang lain

Biar bisa

bantu

ekonomi

keluarga

Menambah

penghasila

n juga

Mau

ngerawat

lahan dan

lele juga

Buat

menambah

penghasila

n

Buat bisa

nambah

penghasilan

Page 120: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

5

Apakah bapak

mengetahui

tujuan dari

dibentuknya

Pokdakan Budi

Ilma Sejahtera?

mengemb

angkan

budidaya

dan

Penghasil

an

Memajuka

n anggota-

anggota di

pokdakan

dalam segi

ekonomi

tujuannya

kita untuk

meningkatk

an

perekonomi

an

Untuk

meningkat

kan

perekonom

ian

masyarakat

disekitar

sini

Buat

ningkatin

perekonom

ian

Yang jelas

sih,

pertama

mensejahte

rakan

warga

menambah

penghasila

n kita

disamping

penghasila

n kita

selama ini

Ya untuk

bantu warga

sini

6

Apa perbedaan

yang Bapak

rasakan dari

sebelum dan

sesudah

bergabung

kedalam kegiatan

budidaya?

menamba

h

wawasan

Ada

pemasukan

tambahan

kalo saya

barang kali

sama aja

dulu sama

sekarang

sebelum

kita ikut ya

kita belum

bisa apa-

apa

Setelah

bergabung

pengetahua

n ada

Ya beda

banget,

dari

wawasann

ya juga

nambah

Waktu

awal

belum tau

cara

budidaya,

setelah

ikut jadi

tau

Ya

sebelumny

a yang

tadinya

kita gak

tau jadi

kita tau

secara

pembudida

yaan lele

Bisa tau cara

piara lele

jadinya

7

Bagaimana

keadaan ekonomi

Bapak sebelum

dan sesudah ikut

bergabung

kedalam kegiatan

budidaya ini?

Ya begini

aja. Tapi

cukuplah

untuk

menunjan

g

perekono

mian

Gak tentu Ya kaga

gini-gini aja

Keadaanny

a ya gak

ada

penghasila

n, setelah

ikut ya

lumayan

Perbedaan

nya dari

peningkata

n ekonomi

Penghasila

n tetap 1,5

juta

perbulan

dari ngajar

ngaji nah

dari

pokdakan

Gak

berubah si

kalau saya

Sebelunya

Ya biasa-

biasa aja

sih Dan

setelah

bergabung

kita jadi

ada

tambahan

Kerja

serabutan gak

tentu, pas ikut

pokdakan ada

penghasilan

tetap

Page 121: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

bisa 3 juta

perbulan

8

Dampak apa saja

yang Bapak

rasakan setelah

bergabung

kedalam kegiatan

budidaya?

Dampak

ekonomin

ya

Ya

dampak

ekonomi

Dampak

ekonomi sih

ada

Dampakny

a ke

ekonomi

ya

meningkat

Dampak

ekonomi

udah jelas

Kalo saya

yang jelas,

nambah

pergaulan

nambah,

nambah

keluarga

jadi kenal

tengkulak,

peternak

lain di

Rorotan

dan

lingkungan

Dampak

nya ya

satu. Kita

jadi tau,

kita bisa

cara

berternak

lele. Dua,

ekonomi

keluarga

kita juga

bertambah

Ya itu

penghasilann

ya dapat

9

Kapan dampak

itu mulai

dirasakan?

Semenjak

disini

pas

bergabung

Setelah ikut

pokdakan

ini

Pas

bergabung

di

Pokdakan

Pas

bergabung

dan panen

Setelah

ikut

gabung

Ya setelah

ikut di

Pokdakan

pas ikut

10

Apakah dari hasil

budidaya itu

Bapak sudah

dapat memenuhi

kebutuhan dasar

keluarga Bapak?

belum Ya kita

pas-pasin

aja

Kayanya

belum yah

Ya bisa

memenuhi

Yah kalau

manusia

sih gak ada

cukupnya,

tapi

lumayan

lah bisa

buat

nabung

Ya buat

tambahan

mah bisa

Kalau

untuk

mencukupi

belum

Ya lumayan

dah

Page 122: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Jabatan :

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

1. Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

2. Apakah Bapak termasuk ke dalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

3. Bagaimana cara Bapak bisa bergabung ke dalam Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

4. Sejak kapan bapak bergabung ke dalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

5. Kenapa Bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

6. Apakah Bapak mengetahui tujuan dari dibentuknya Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

7. Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

8. Siapa pendiri pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

9. Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

10. Apakah Bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

11. Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

12. Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan budidaya?

13. Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

Page 123: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

14. Siapa saja pihak yang berperan dalam keberlangsungan budidaya di Pokdakan

Budi Ilma Sejahtera?

15. Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

16. Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

17. Kapan pelatihan itu diberikan?

18. Dimana pelatihan itu berlangsung?

19. Bagaimana proses pelatihan tersebut?

20. Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

21. Bagaimana tanggapan dan harapan Bapak mengenai keberadaan pokdakan Budi

Ilma Sejahtera?

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

22. Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah bergabung ke

dalam kegiatan budidaya?

23. Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung ke dalam kegiatan

budidaya ini?

24. Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung ke dalam kegiatan

budidaya?

25. Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung ke dalam kegiatan

budidaya?

26. Kapan dampak itu mulai dirasakan?

27. Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar

keluarga Bapak?

28. Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung ke dalam kegiatan

budidaya?

29. Berapa penghasilan yang Bapak dapat setelah bergabung dalam kegiatan

budidaya?

30. Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari Bapak bekerja

yang lain?

31. Siapa saja yang merasakan dampak dari budidaya ini?

Page 124: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Nama : Bapak H.A Kurtubi

Pekerjaan : Wirausaha

Hari/Tanggal : 07 Desember 2015

Tempat : Rumah Bapak Kurtubi (Malaka 2, RT 01)

Waktu : 09.13 WIB

Jabatan : Bendahara Kelompok Budi Ilma Sejahtera

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya

Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

B : Iya, saya tau

A : Apakah Bapak termasuk kedalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : iya, anggota sekaligus merangkap bendahara

A : Bagaimana cara Bapak bisa bergabung kedalam Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

B : Awalnya kita ada pembinaan dari Sudin Perikanan, setelah dibina dipanggil

beberapa orang kemudian setelah dipanggil kita rapat terus ada peninjauan ke

lokasi yang sudah maju, kemudian kita dibentuk kelompok. Awalnya dari

Sudin sih penggeraknya terus kita dianjurkan bikin kelompok kan ada dua

kelompok disini di RW 05 ada dua kelompok, satu Budi Ilma, satu lagi bikin

kelompok yang ada di Kapling Pratama.

A : Sejak kapan bapak bergabung kedalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Ya, sejak awal berdiri

Page 125: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

A : Kenapa bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Kalo saya kan tadinya cuma pengen meningkatkan semangat anggota yang

lain. Ya mungkin seperti saya cuma pemacu aja, penggerak aja supaya

mereka jalan.

A : Apakah bapak mengetahui tujuan dari dibentuknya Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

B : Tadinyakan gini, tujuannya kita untuk meningkatkan perekonomian, ya

artinya disamping kita punya usaha lain kita coba gitu. Kita masing-masing

punya usaha, ada yang dagang, ada yang tukang, ada yang kerja.

A : Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

B : Itu yang tau ketuanya

A : Siapa pendiri pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Masalah ini juga ketua yang tau, tapi ini bentukan dari Suku Dinas Perikanan

A : Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

B : Di Malaka 2

A : Apakah bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi

Ilma Sejahtera?

B : iya

A : Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

B : Awalnya bibit beli, dan di pokdakan hanya proses pembesaran saja karena

ilmu sudah didapat yang dari Karawang, kemudian mulai dengan proses

pembibitan. Memilih induknya lalu jantannya. Lalu dikawinkan dan kemudian

bertelur dan menetas. Kemudian bibitnya dipelihara sendiri. Proses

pembibitan atau perkawinan jangka waktunya satu hari satu malam. Betina

Page 126: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

dan jantan digabungkan, kemudian setelah bertelur dilakukan proses

pembibitannya atau perkawinannya satu hari satu malam, kalau induknya

sudah bertelur, setelah satu hari satu malam, kemudian kita prosesnya pake

ijuk, kemudian setelah kita lihat diijuk telurnya sudah keluar langsung

induknya diangkat, setelah induknya diangkat telur ikan menetas sendiri,

setelah diangkat induknya tunggu 1X24 jam telurnya akan menetas. Setrelah

menetas itu, dibarkan dulu di kolam, kemudian setelah umur 1 bulan

diadakan penyortiran diambil ukuran 3 cm samapi 4 cm. Nah umur 1 bulan

itu, 20 hari lah sampe 1 bulan maksimal 30 hari kita sortir dalam ukuran yang

sama, sebab dalam waktu 0 menetas sampe umur 20-30 hari itu kan besarnya

berbeda-beda, ada yang lebih besar kemudian ada yang lebih kecil nah itu

dipisah-pisah (sortir). Setelah dilepas diempang itu minimal 2 bulan setengah

panen maksimal 3 bulan. Kalo 2 bulan setengah sampa 3 bulan fariasi

ukurannya. Kalo yang pertumbuhannya lebih bagus, mungkin 1 kilo 5 ekor

tapi kebanyakan rata-rata 7 sampe 8 ekor kebanyakan, karena yang dipake

dipasaran ukuran 7-8, tapi kalo yang lebih besar pasaran gak pake udah paling

larinya ke pemancingan. Jadi tuh antara 2 bulan setengan sampe 3 bulan

panen. Biasanya selesai panen dikirim ke tengkulak, jadi ada tengkulaknya

yang khusus yang ngambil, nanti tengkulak kirim ke pasar-pasar, terus ke

rumah2 makan, jadi kita Cuma satu lobang tengkulak aja.

A : Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan

budidaya?

B : Kendala yang pertama banjir, kendala paling terburuk tahun 2013-2014.

Kedua itu masalah penanggulangan penyakit dari lelenya. Sampe anak-anak

kan sempet kursus ke Kerawang, terus ngambil ilmu dari sana dan diterapkan

disini, cuma satu penyakit yang gak bisa kita tanganin yaitu penyakit kuning.

Pakan menjadi hambatan juga. Lele itukan kuatnya dipakan, kalo pakannya

cukup panennya lebih cepat, kalo pakannya kurang panennya juga lambat.

Lele itu tergantung gimana pakannya.

Page 127: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

A : Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Yang pertama kan pertemuan rutin anggota, pembahasannya masalah teknis

bagaimana kelangsungannya, hanya itu aja pertemuannya sih. Selama

seminggu sekali kita pertemuan rutin, kemudian disamping pertemuan rutin

kan kita ada pertemuan-pertemuan lain di Dinas, dikelompok-kelompok yang

ada di Rorotan.

A : Siapa saja pihak yang berperan dalam keberlangsungan budidaya di

Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Ada, yang pertama yang berperan besar Sudin Perikanan yang kedua yang

berperan besar itu Astra Group, yang tergabung beberapa perusahaan di Astra

punya dana sosial yang disalurkan buat yatim, buat mesjid, dan buat

kelompok-kelompok perikanan.

A : Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Dari Sudin tidak ada pelatian tapi pembinaan saja, ada khusus dari Sudin yang

bina kita. Kalo sudin itu yang diberikan ke pokdakan, satu perlengkapan,

mesin, peralatan2, kaya waring, terus bibit. Awalnya Sudin memberikan

suntikan seperti itu, buat mesin kemudian bibit, sama seluruh keperluan dah

yang berkaitan dengan empang, termasuk juga perbaikan-perbaikan

empangnya. Cuma ada pelatihan dan studi bandingnya dari Astra Group yang

di kerawang itu.

A : Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

B : Dari Astra Group

A : Kapan pelatihan itu diberikan?

B : Lupa saya

A : Dimana pelatihan itu berlangsung?

Page 128: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

B : Pelatihan di Karawang

A : Bagaimana proses pelatihan tersebut?

B : Palatihan prosesnya seperti, kita diajarkan bagaimana kolam yang baik itu,

harusnya kolamnya dikeringin dulu, dalam keadaan kering dikasih garam

terus kemudian dijemur dulu baru di airin lagi. Satu teknis kolam yg dari

tanah. Terus kemudian kalo kalam yang dari batu tidak seperti itu teknisnya

cukup dikuras hingga bersih, terus bisa diisi air kembali. Terus kolam yang

dari terpal, sama prosesnya seperti kolam yang dari batu, yang diajarkan ke

kita. Sampai teknis pembibitan, terus sampe teknis pembesaran, terus teknis

pemberian makan (pakan) kalo mereka (Karawang) pakannya bikin sendiri,

pakan dasar bikin sendiri sampai panen, kalo kita disini engga. Jadi pakan

awalnya itu umur 1 bulan sampe 2 bulan atau 1 bulan sampe 1 bulan setengah

pakan pelet kita pakan jadi beli di toko. Setelah umur 1 bulan, dari pembibitan

kan 1 bulan tuh, lepas ke kolam 1 bulan berarti umur 2 bulan tuh, nah umur 2

bulan kita udh pake pakan limbah, limbah ikan (pala ikan, perut ikan yg udah

dibuang) kita gunain pake itu. Alasannya 1 lebih hemat, murah,

pertumbuhannya lebih cepat.

A : Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

B : Ya artinya yg kita dapet dari pelatihan itu banyak sih sebetulnya, dari teknis

kolam, teknis pembibitan, sampe pembesaran sampe teknis pakannya dan

sampe teknis panennya. Panen juga bukan sembarangan panen, kan ada

teknisnya gitu, gak asal kaya orang nyari dirawa gitu. Kalo gak ikutin teknis

kan bisa rugi, teknisnya juga kan ada.

A : Bagaimana tanggapan dan harapan bapak mengenai keberadaan

pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Ya sebetulnya harapan saya kan, karena memang itu sedikit banyak

menunjang perekonomian masyarakat. Karena sudah 2 kali ini tersapu banjir,

Page 129: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

harapan kita nyambung lagi ke Dinas dan nyambung lagi ke Astra, dan bisa

bergerak lagi, bisa berjalan lagi seperti biasa.

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah

bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Sebenernya mungkin kalo saya barang kali sama aja, kalo saya kan tadinya

cuma pengen meningkatkan semangat anggota yang lain, kalo sebenernya ada

atau tidak adanya pokdakan gak ada pengaruhnya itu, ya kaya gini-gini aja.

Cuma tadinya saya bergabung itu pengen yang lian itu perekonomiannya

pengen lebih baik gitu. Makannya sedikit banyak itu saya suplay saya bantu

gitu, kalo saya kan di pokdakan itu cuma melengkapi aja, memotori yang lain,

menggeraki yang lain. Supaya yang lain itu ada semangatnya terpacu, mereka

bangkit, mau meningkatkan perekonomiannya, yang rata-rata perekonomian

yang ada dibawah supaya naik. Ya mungkin seperti saya cuma pemacu aja,

penggerak aja supaya mereka jalan.

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung kedalam

kegiatan budidaya ini?

B : Ya kaga gini-gini aja

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Ya kaya yang tadi sudah saya bilang, gini-gini aja. Tapi dari pokdakan ini,

sedikit banyak dapat membantu perekonomian, ya artinya paling tidak ketika

panen kita punya kelebihan dari hasil panen, jarang sih yang rugi, ya ruginya

cuma banjir itu yang kerugian total banjir. Tapi kalo selain banjir gak ada

cerita artinya rugi.

Page 130: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

A : Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Dampak ekonomi sih ada, ya artinya walaupun sedikit banyak dari hasil panen

ada kelebihannya gitu. Seperti kita modal nih 2 juta, dari ngelepas sampai

selesai panen, nah itu kan ketika kita panen dari modal 2 juta bisa sampe 4

juta sekali angkat bisa 4 juta, kita punya kelebihan 2 juta. Kalo kita

ngelepasnya lebih banyak seperti 4 juta nih kita lepas modalnya 4 juta artinya

bibitnya lebih banyak, modal pakannya juga lebih gede, otomatis hasilnyakan

lebih gede.

A : Kapan dampak itu mulai dirasakan?

B : Setelah ikut pokdakan ini

A : Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan

dasar keluarga Bapak?

B : Kayanya belum yah, kan saya ada usaha lain juga buat mencukupinya

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Ya cukuplah buat makan

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat setelah bergabung dalam kegiatan

budidaya?

B : Bisa 4 juta sekali angkat

A : Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari

Bapak bekerja yang lain?

B : Engga setara lah, ya artinya kan di Pokdakan itukan saya bilang cuma sebagai

penggerak aja, kadang-kadang ada kelebihan panen juga saya gak ambil, buat

yang laen aja, buat yang nangkep. Kalo saya modalnya aja saya ambil

Page 131: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

kemudian kelebihannya itu kebanyakan saya gak ambil gitu. Saya kasihin

anggota aja udah, ya karena dari pokdakan itu tidak jadi pokok utama.

A : Siapa saja yang merasakan dampak dari budidaya ini?

B : Anggota yang pasti, selain itu orang-orang sekitar yang ikut bantu-bantu di

Pokdakan

Page 132: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Nama : Amroini

Pekerjaan : Guru Mengaji

Hari/Tanggal : 06 Desember 2015

Tempat : Perkarangan Rumah Ketua RT 06

Waktu : 08:41 WIB

Jabatan : Sekretaris

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya

Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

B : Iya tau

A : Apakah Bapak termasuk kedalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Iya, sekretaris juga

A : Bagaimana cara Bapak bisa bergabung kedalam Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

B : Saya kan termasuk penggagas

A : Sejak kapan bapak bergabung kedalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Dari awal, dari 2008 mulai

A : Kenapa bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Menambah penghasilan juga

Page 133: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

A : Apakah bapak mengetahui tujuan dari dibentuknya Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

B : Yang pertama banget si ya ningkatin perekonomian, yang kedua ya kerukunan

biar bisa kerja bareng, dari sepuluhan anggota pasti turun semua, siapapun

yang panen pasti ikut panen, kalau ekonomi sih jelas banget meningkat

dampaknya.

A : Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

B : Lahirya si tahun 2010.Sebenenya si dari pak RW Pak Haji Hapipi. Terus

bilang ke kelurahan, terus disampein ke kelurahan, kelurahan menyetujui

langsung dibentuk, bentukannya si dari 2008,tapi resminya ya 2010

A : Siapa pendiri pokdakan budi ilma sejahtera?

B : RW sama anggota termasuk saya pendiri

A : Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

B : Malaka

A : Apakah bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi

Ilma Sejahtera?

B : Pasti dilibatin.

A : Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

B : Dia itu ada dua model.bibit dan besarin.Kalau bibitin indukan mah enak, cuma

indukan kita tetesin sampe umursatu bulan udah bisa dijual, itu ukurannya 7

sampe 8 centimeter, untuk budidaya hasil itu 7 sampai 8 centi sampai kira-kira

ukuran 1 Kg/8 ekor dan butuh waktu yang lama, juga nanti butuh di sortir, jadi

yang gede yang kita ambil kita panen, yang kecil masukin lagi.

Page 134: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Ketika ditaro diempang satu bulan kan makannya pelet, daripertama kan ada

makannya gak teratur, ada yang makannya cepet dan ada yang lambat. Jadi

bentuk pertumbuhannya jauh, nah yang gede yang diangkat duluan, kurang

lebih dari 3 bulan kita sortir yang gede kita jual, yang kecil-kecil masih

banyak bisa sampe setengah, entarkita kasih makan lagi jeroan, kaya jeroan

perut ikan, limbah ayam. Kurang lebih satu bulan pembesaran, nah yang

bener-bener panen itu dari yang terahir, keuntungan dari yang terakhir, panen

pertama buat balikin modal, nah yang terakhir untuk keuntungan.

A : Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan

budidaya?

B : Yang pertama si musim hujan, ikan pasti kembung dan juga banjir, perutnya

pasti gede dan juga banjir. Nah kalau musim panas penyakitnya di penyakit

kuning yang susah diobatin, kan pernah dibuka satu sampe dalemannya

kuning semua, nah itu harus dipisah, kalau gak dipisah bakalan menular, harus

dikontrol lah setiap hari baik pembibitan dan pembesaran.

A : Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Ya budidaya sama kegiatan kumpul-kumpul lainnya

A : Siapa saja pihak yang berperan dalam keberlangsungan budidaya di

Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B: Ada, yaitu donator, yaitu PT Akebono yaitu CSR dari Astra dan gabungan 11

PT, penanggung jawab masalah pembiaayaan ya PT. Akebono yang kedua,

yang pertama daridinas perikanan dan kelautan.

A : Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Waktu itu sekitar 3 bulan sekali ada pelatihan, yang jelas teorinya bagaimana

membesarkan ikan, selama 1 tahun. Kalau dari Akebono, study banding ke

karawang, karena di karawang karena dia sudah ahli ke seluruh Indonesia dan

Page 135: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

pengelolaannya bagus, pokoknya caranya bagaimana ikan itu jangan banyak

yang mati. Karena yang kita kelola, kadang ada yang gede ada, yang kecil

ada.

A : Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

B : Sudin dan Akebono

A : Kapan pelatihan itu diberikan?

B : Dulu sih sekitar 3 bulan sekali

A : Dimana pelatihan itu berlangsung?

B : Ada yang di Karawang, Kita sih ada dari dinas, kadang dikelurahan,

dikecamatan, pernah juga 3 kali di walikota, emang khusus perikanan dan

kelautan, pernah kita belajar lagi dari TPI ( TEMPAT PELELANGAN IKAN)

Cilincing, jadi disitu ada pembudidaya bandeng, ada pembudidaya kakap,

udang belajar segala macem, itu dari dinas, nah kalau dari karawang juga

sama, jauh-jauh pernah kita ke Kebumen, belajar dari ahlinya, nah kalau dari

Kebumen itu program CSR dan kalau dari kecamatan dari dinas.

A : Bagaimana proses pelatihan tersebut?

B : Di jelasin teorinya besari ikan sama prakteknya juga

A : Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

B : Cara budidaya yang bener itu kaya gimana, itu sih

A : Bagaimana tanggapan dan harapan bapak mengenai keberadaan

pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Posistif banget, seandainya kalau panen, bisa kerahin anak muda yang

menggagur dengan kita upah, 60 persen positif lah.

Page 136: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah

bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Ilmu udah pasti ningkat sama perbedaannya dari peningkatan ekonomi

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung kedalam

kegiatan budidaya ini?

B : Ya begitu dah namanya guru ngaji

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Lumayan bisa dapet taambah-tambahan

A : Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Dampak ekonomi udah pasti,

A : Kapan dampak itu mulai dirasakan?

B : Ya pas bergabung dan dapet hasil panen

A : Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan

dasar keluarga Bapak?

B : Yah kalau manusia sih gak ada cukupnya, tapi lumayan lah bisa buat nabung,

ngurus anak, cukuplah segitu, kan hitungannya sekali panen 3 bulan, 5 juta,

perkiraanya satu bulan satu juta setengah, dari pertama satu juta satu juta

setengah perbulan, skarang 3 juta perbulan dari 2 usaha.

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

Page 137: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

B : Penghasilan tetap 1,5 juta perbulan dari ngajar ngaji

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat setelah bergabung dalam kegiatan

budidaya?

B : Nah dari pokdakan bisa 3 juta perbulan

A : Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari

Bapak bekerja yang lain?

B : Ya bisa dibedain lah

A : Siapa saja yang merasakan dampak dari budidaya ini?

B : Dari 10 anggota ngerasain dampaknya, walaupun pertama kali masuk

pokdakan ancur-ancuran, karena belum ada teori dan air jelek karena gak tau

obat, pertama gagal lah, tapi setelah tau segala macamnnya, kegagalan 20%

lah.Tadinya kan kita mau manfaatin lahan, terus bentuk-bentuk empang

bentuk lahan 3x4, 3x6, daripada lahan kosong, mending dipake lele,

untungnya lahan gak pernah ditarik oleh PT Garden, karena ini milik PT

Garden, kita minta izin untuk pemanfaatan lahan.

Page 138: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

Nama : Hayul Qoyum

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Hari/Tanggal : 09 Januari 2016

Tempat : Rumah Bapak Hayul (Malaka 2, RT 06)

Waktu : 13.35 WIB

Jabatan : Anggota

Pelaksanaan Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apakah Bapak mengetahui dengan adanya kegiatan Kelompok Budidaya

Ikan (Pokdakan) Budi Ilma Sejahtera di wilayah ini?

B : Iya

A : Apakah Bapak termasuk kedalam Anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Iya termasuk anggota

A : Bagaimana cara Bapak bisa bergabung kedalam Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

B : Kita dapat ajakan dari RW yang sebagai motifator kita

A : Sejak kapan bapak bergabung kedalam anggota Budi Ilma Sejahtera?

B : Masuk ke pokdakan sejak awal, sejak tahun 2010

A : Kenapa bapak bergabung dengan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Awalnya karena adanya keterhimpitan ekonomi, dan buat menambah

penghasilan

Page 139: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

A : Apakah bapak mengetahui tujuan dari dibentuknya Pokdakan Budi Ilma

Sejahtera?

B : Buat ya menambah wawasan kita tentang berbudidaya lele dan menambah

penghasilan kita disamping penghasilan kita selama ini

A : Kapan tepatnya Pokdakan Budi Ilma Sejatera dibentuk?

B : 2010

A : Siapa pendiri pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Semua anggota itu pendiri

A : Dimana kegiatan budidaya itu berlangsung?

B : Di malaka 2

A : Apakah bapak di ikut sertakan dalam setiap kegiatan di Pokdakan Budi

Ilma Sejahtera?

B: Iya, kaya pelatihan tentang perawatan lahan, cara berbudidaya yang baik, cara

pemberian pakan, cara pembuatan pakan tambahan, pembibitan itu aja dulu

A : Bagaimana proses budidaya itu dilakukan?

B : Awalnya kolam/empang di keringkan terlebih dahulu, setelah steril kita

keringkan dulu baru kita taburin obat semacam bubuk kalo gak ada obat

biasanya kita pake pupuk kandang. Setelah dikeringkan 2-3 hari baru kita

kasih air. Sebetulnya untuk lele gak perlu ada sirkulasi air, tapi harus di ukur

pH airnya saja,/ keasaman air, ada alat pengukur keasaman airnya. Isi empang

sekitar kedalaman 80 centi, kedalam ini udah gak tembus matahari ke dalam

airnya. Pada saat bening nanti kita tebar. Jangan dulu dimasukin ikan, tunggu

sampe steril, tunggu sore hari, karena air sudah adem. Biar lelenya juga gak

stress. Biasanya kalo gak magrib ya sekitar jam 6-7 kita taro benih. Dari

ukuran 3-4 centi sampe 4-6 centi ada dua jenik ukran lele. Kalo kita pengen

Page 140: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

hasil yang bagus ya.. harus 4-6 centi untuk mendapatkan hasil yang naksinal

nantinya. Jadi kalo lepasin 3,4,5,6 nantinnya hasilnya juga gak maksimal,

bisa yg mana yang gede duluan nanti jadi kanibal. Kalo pakannya gak

tercukupi.

A : Hambatan atau kendala apa saja yang dirasakan dalam proses kegiatan

budidaya?

B : Cuaca banjir, terus penyakit lele sendiri, terus hama semacam kaya hama ulur

segala macem, hambatannya ya itu aja

A : Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Shering antar anggota kita, shering tentang bagaimana cara kita supaya

berhasil lebih baik, kita mau cari bibit dimana yang baik, terus lagi perawatan-

perawatan apa aja yang kurang nih dari anggota kita kita, itu bisa seminggu 2

kali kita ngumpul. Kegiatan yang lain ya paling kita bikin umpan

A : Siapa saja pihak yang berperan dalam keberlangsungan budidaya di

Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Ya satu, seluruh anggota. Kedua ya itu dari pemuka masyarakat setempat kaya

RW, Lurah sebagai penanggung jawab kita, terus dari suku dinas peternakan

sebagai penyuluh kita, ke csr akebono kita minta bantuan pengembangan

lahan kita

A : Apa saja pelatihan yang diikuti Pokdakan Budi Ilma Sejahtera?

B : Pelatihan dan penyuluhan kita dibantu suku dinas yang penyuluhan tentang

pembudidayaan di lokasi kita sendiri. Pembibitan kita diberikan penyuluhan di

karawang plus bantuan dari csr didanai sama csr kan pembibitan juga ada

biayanya

A : Siapa yang memberikan pelatihan tersebut?

Page 141: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

B : Sudin sama csr akebono

A : Kapan pelatihan itu diberikan?

B : Kapan ya, awal-awal kita mulai

A : Dimana pelatihan itu berlangsung?

B : Penyuluhan tentang pembudidayaan di lokasi kita sendiri, Pembibitan kita

diberikan penyuluhan di karawang

A : Bagaimana proses pelatihan tersebut?

B : Prosesnya dari mulai pelepasan benih sampe pemberian pakan, dari persiapan-

persiapannya, lahannya sebesar apa terus muatnya kapasitas ikannya berapa

ribu ekor terus pemberian pakannya sehari berapa kali, jenis pakanya apa,

pakan tambahannya apa, supaya mengurangi kos biaya anggaran pakan karena

harga pakan yang sekarang melambung tinggi pakan pabrik alternatif kita

diberikan penyuluhan bagaimana cara penanggulangan pakan yang murah tapi

tidak mengurangi kualitas.

A : Apa yang Bapak dapat dari pelatihan tersebut?

B : Ya pengetahuan, karena awalnya kita bangkrut dan hasilnya gak maksimal

karena ketidak tahuan kita bagaimana budidaya lele sama sekarang kita udah

bisa memproduksi benih sendiri, dari induk yang diberikan dari csr sama

pelatihan itu sekarang kita udah bisa pembibitan sendiri dan bibit-bibit itu

udah bisa kita bagikan ke kelompok

A : Bagaimana tanggapan dan harapan bapak mengenai keberadaan

pokdakan budi ilma sejahtera?

B : Sangat baik, disamping kita bisa menambah pengetahuan kita tentang

berbudidaya nah kita bisa hidup berkelompok terus lagi bisa membantu

Page 142: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

menopang kebutuhan keluarga. Harapannya supaya kita lanjut terus biar bisa

membantu pokdakan-pokdakn yang lain juga

Dampak Pembudidayaan Ikan Lele

A : Apa perbedaan yang Bapak rasakan dari sebelum dan sesudah

bergabung kedalam kegiatan budidaya?

B : Ya sebelumnya yang tadinya kita gak tau jadi kita tau secara pembudidayaan

lele, karena kita dikasi training atau penyuluhan dari sudin, awalnya kita

bangkrut dan hasilnya gak maksimal karena ketidak tahuan kita bagaimana

budidaya lele, setelah tidak berhasil baru kelompok kita mengajukan ke sudin

untuk penyuluhan bagaimana ternak lele yang baik. Seharusnya yang dari

5000 ekor kita tanem benih ya hasilnya gak maksimal, dari segitu harusnya 3-

4 kintal yang kita panen per 3 bulan, itu gak mencapai bahkan kita punya 1

kital. Kita jual lele konsumsi ke pengepul itu antara 15 – 17 ribu per kilo.

Kalo pengepul ke pasaran itu bisa hampir 20 lebih, ya karna kita kan

dijemput.

Setelah kita ikut pokdakan, ya ditiap bulannya mungkin rata-rata antara 1-2

juta dari ikan itu ada. Kita ada tambahan, setelah kita potong ongkos produksi

kita kaya pakan, dan untuk modal awal lagi, modal awal kita udah kembali

kita ada untung disitu. Jadi kita bisa menghidupi keluarga kita, ya contohnya

anak kita bisa kuliah dari situ tambahan kita dan belanja rumah tangga kita yg

tadinya sulit buat menutupi kebutuhan rumah tangga ya setalah kita ikut

pokdakan alhamdulilah kita terbantu dari hasil kita ikut pokdakan, kita bisa

biayai anak sekolah disamping gaji yang gak seberapa kerja diperusahaan

swasta

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak sebelum ikut bergabung kedalam

kegiatan budidaya ini?

B : Ya biasa-biasa aja sih

Page 143: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

A : Bagaimana keadaan ekonomi Bapak setelah ikut bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Kita ada tambahan

A : Dampak apa saja yang Bapak rasakan setelah bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Dampak nya ya satu. Kita jadi tau, kita bisa cara berternak lele. Dua, ekonomi

keluarga kita juga bertambah. Yang tadinya mungkin penghasilan kita

dibawah rata-rata setelah kita ikut pokdakan nah itu kita bertambah

penghasilan kita. Selama kita udah diberikan materi sama sudin otomatis ilmu

kita bertambah. Kita jadi punya penghasilan tetap tiap bulannya, kalo kita

punya 3 empang kan tiap bulan kita panen, sistem rotasi terus juga dampak

dari budidaya ini dari anak kita gak bisa melanjutkan jenjang ke sekolah

menengah atas sekarang jadi bisa karena setiap bulannya kita udah merasakan

adanya hasil dari ternak tersebut

A : Kapan dampak itu mulai dirasakan?

B : Ya setelah ikut di Pokdakan

A : Apakah dari hasil budidaya itu Bapak sudah dapat memenuhi kebutuhan

dasar keluarga Bapak?

B : Kalau untuk mencukupi belum, karena kita masih dibantu sama kita bekerja

yang lain

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat sebelum bergabung kedalam

kegiatan budidaya?

B : Antara 1,5 samapai 2 juta sebulan

A : Berapa penghasilan yang Bapak dapat setelah bergabung dalam kegiatan

budidaya?

Page 144: DAMPAK PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE SANGKURIANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34025/1/LILIS... · sosial yang ada di Indonesia terselesaikan karena setiap tahunnya

B : Setelah kita ikut pokdakan alhamdulilah kita bisa ketopang antara 1 sampai

1,5 sebulan. Karena tiga bulan kita panen itu bisa 3 juta. Kita ambil rata-rata

perbulanyaitu 1,5 kita dapet

A : Apakah penghasilan dari budidaya setara dengan penghasilan dari

Bapak bekerja yang lain?

B : Setara sih

A : Siapa saja yang merasakan dampak dari budidaya ini?

B : Ya keluarga kita, istri yang tadinya morat marit menutupi kebutuhan bisa

kebantu sama hasil budidaya, anak bisa sekolah