pembudidayaan ikan

23
7/21/2019 Pembudidayaan Ikan http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 1/23 Pembudidayaan Ikan Ikan air tawar merupakan ikan yang berpotensi untuk dibudidayakan karena sangat berpeluang bisnis untuk perikanan.Untuk permintaan akan ikan air tawar saat ini semakin lama makin meningkat akan tetapi pemenuhan permintaan tersebut belum bisa terpenuhi.Maka dari itu budidaya ikan air tawar sangat bagus untuk dikembangkan.Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar juga dapat menambah penghasilan para petani.Kelebihan dari ikan air tawar ini ialah dagingnya yang tidak bersisik dan mengandung gizi yang tinggi.Untuk rasa dagingnya yang lembut dan lezat untuk dimasak menjadi berbagai macam hidangan mulai dari goreng,bakar,dan lainnya. A. Jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan adalah : 1. Ikan mas Ikan mas (Cyprinus carpio) dipercaya datang ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok. Ikan ini berkembang menjadi ikan budidaya paling penting. Pada tahun 1860-an masyarakat di Ciamis, Jawa Barat, telah mempraktekkan pemijahan ikan mas dengan penggunakan kakaban ijuk. Praktek seperti ini masih diadopsi para peternak ikan hingga saat ini.Ikan mas cocok dikembangkan di lingkungan tropis seperti Indonesia. Suhu ideal bagi pertumbuhannya antara 23-30 derajat celcius. Ikan ini bisa dibudidayakan dalam kolam tanah, kolam air deras dan jaring terapung. Secara total proses budidaya hingga ukuran siap konsumsi memerlukan waktu 4-5 bulan. 2. Ikan Patin Ikan lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai karena dagingnya lunak, durinya sedikit dan harganya murah. Peternak pun menyukai ikan ini karena perawatannya mudah dan cepat besar. Jenis ikan lele cukup banyak. Namun hanya terdapat tiga jenis yang umum dibudidayakan di Indonesia. Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang efesien untuk dibudidayakan. Rasio pakan menjadi daging ikan lele bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele. Untuk mengetahui lebih detail mengenai cara budidayanya, silahkan baca panduan lengkap budidaya ikan lele. 3. Ikan Nila Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah. Dari sepasang

Upload: taufik-hidayat

Post on 05-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ikan air tawar merupakan ikan yang berpotensi untuk dibudidayakan karena sangat berpeluang bisnis untuk perikanan.Untuk permintaan akan ikan air tawar saat ini semakin lama makin meningkat akan tetapi pemenuhan permintaan tersebut belum bisa terpenuhi.Maka dari itu budidaya ikan air tawar sangat bagus untuk dikembangkan.

TRANSCRIPT

Page 1: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 1/23

Pembudidayaan Ikan

Ikan air tawar merupakan ikan yang berpotensi untuk dibudidayakan karena sangat berpeluang

bisnis untuk perikanan.Untuk permintaan akan ikan air tawar saat ini semakin lama makinmeningkat akan tetapi pemenuhan permintaan tersebut belum bisa terpenuhi.Maka dari itu

budidaya ikan air tawar sangat bagus untuk dikembangkan.Selain untuk memenuhi kebutuhan

pasar juga dapat menambah penghasilan para petani.Kelebihan dari ikan air tawar ini ialah

dagingnya yang tidak bersisik dan mengandung gizi yang tinggi.Untuk rasa dagingnya yang

lembut dan lezat untuk dimasak menjadi berbagai macam hidangan mulai dari

goreng,bakar,dan lainnya.

A. Jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan adalah :

1. Ikan mas

Ikan mas (Cyprinus carpio) dipercaya datang ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok. Ikan ini

berkembang menjadi ikan budidaya paling penting. Pada tahun 1860-an masyarakat di

Ciamis, Jawa Barat, telah mempraktekkan pemijahan ikan mas dengan penggunakan

kakaban ijuk. Praktek seperti ini masih diadopsi para peternak ikan hingga saat ini.Ikan mas

cocok dikembangkan di lingkungan tropis seperti Indonesia. Suhu ideal bagi

pertumbuhannya antara 23-30 derajat celcius. Ikan ini bisa dibudidayakan dalam kolam

tanah, kolam air deras dan jaring terapung. Secara total proses budidaya hingga ukuran

siap konsumsi memerlukan waktu 4-5 bulan.

2. Ikan Patin

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai

karena dagingnya lunak, durinya sedikit dan harganya murah. Peternak pun menyukai ikan

ini karena perawatannya mudah dan cepat besar. Jenis ikan lele cukup banyak. Namun

hanya terdapat tiga jenis yang umum dibudidayakan di Indonesia.

Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang efesien untuk dibudidayakan. Rasio

pakan menjadi daging ikan lele bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan

sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele. Untuk mengetahui lebih detail

mengenai cara budidayanya, silahkan baca panduan lengkap budidaya ikan lele.

3. Ikan Nila

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan

gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah. Dari sepasang

Page 2: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 2/23

indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur. Waktu persiapan dari telur hingga menjadi

benih berukuran 5-8 cm diperlukan waktu 60 hari.

Nila merupakan jenis ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat. Jenis nila

unggul pertumbuhannya bisa mencapai 4,1 gram per hari. Pertumbuhan ikan jantan lebih

pesat dibanding ikan betina. Dibutuhkan waktu 4-6 bulan untuk membesarkan ikan nilahingga ukuran siap konsumsi. Untuk bacaan lebih lanjut silahkan lihat panduan dasar

budidaya ikan nila.

4. Ikan Gurame

Di negara lain, Ikan gurame (Osphronemus goramy ) biasanya dipelihara dalam akuarium

sebagai ikan hias. Namun di Asia Tenggara dan Asia Tengah, ikan ini merupakan ikan

konsumsi yang disukai.

Di daerah Cianjur, Jawa Barat ikan gurame biasa dibesarkan sampai ukuran 3-4 kg. Mereka

membudidayakannya di kolam-kolam pekarangan. Namun proses pembesaran seperti itu

tidak ekonomis kalau dilakukan secara intensif. Pada umumnya ikan gurame dibesarkan

hingga ukuran 0,5-1 kg per ekor.

5. Ikan Lele

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai

karena dagingnya lunak, durinya sedikit dan harganya murah. Peternak pun menyukai ikan

ini karena perawatannya mudah dan cepat besar. Jenis ikan lele cukup banyak. Namunhanya terdapat tiga jenis yang umum dibudidayakan di Indonesia.

Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang efesien untuk dibudidayakan. Rasio

pakan menjadi daging ikan lele bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan

sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele. Untuk mengetahui lebih detail

mengenai cara budidayanya, silahkan baca panduan lengkap budidaya ikan lele.

B. Jenis Kolam yang digunakan untuk budidaya ikan tawar

Ikan air tawar dapat dibudidayakan pada :

1. Kolam Tanah 

Kolam yang dimaksud adalah kolam yang dibuat dengan cara menggali tanah / sawahkemudian mengisinya dengan air. Kolam ini memiliki dinding dan dasar berupa tanah. Tipekolam ini cukup banyak pemilihnya bahkan cenderung paling populer di kalangan petani

Page 3: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 3/23

ikan, karena pembuatannya cukup mudah dan sederhana, hanya menggali tanah danmengisinya dengan air. Meskipun ada juga kolam tanah yang terjadi secara alami dan siapdigunakan untuk memelihara ikan.

Keuntungan pada Kolam Tanah : 

1. Karena air bersentuhan langsung dengan tanah bebas maka secara alamiah kadarPh dan suhu akan diatur oleh alam sehingga kontrol Ph dan suhu hampir tidak perludilakukan kecuali pada kondisi-kondisi tertentu.

2. Biaya pembuatan yang relatif murah.3. Kondisi kolam yang alami membuat pengkayaan pakan alami berupa plankton dan

hewan renik lebih optimal.4. Keadaan alami kolam yang mirip dengan habitat asli ikan, akan membuat daya hidup

lebih tinggi.

Kekurangannya : 

1. Sangat bergantung dengan keadaan dan jenis tanah tempat membuat kolam. Jikatanah tersebut tidak sehat atau bahkan mengandung bahan / zat yang berbahayamaka ekosistem pada kolam akan tergangu.

2. Diding atau dasar kolam yang terbuat dari tanah akan lebih rawan longsor danterkikis air, juga dapat menjadi sarang bagi predator dan kompetitor alami, sepertikepiting, udang, lele liar, ikan gabus, belut dan sidhat.

3. Pada cuaca ekstrim, seperti hujan terus menerus, kontrol pada kolam dan air akanlebih sulit.

4. Proses pengeringan kolam yang memakan waktu cukup lama (antara 2-5 hr).5. Keadaan alami kolam membuat predator alami lebih nyaman untuk berkunjung,

seperti katak, ular, lingsang, dan burung.6. Keadaan kolam yang lebih rendah dari ketinggian air, kadang akan mempersulit

sirkulasi air dan pengeringan kolam.7. Perawatan kolam ekstra untuk mengatasi dinding terkikis, penambalan lubang,

pengangkatan endapan tanah.

2. Kolam Semen/beton Kolam jenis ini adalah kolam yang pada umumnya dibuat karena keadaan tanah/lingkungantidak memungkinkan atau kurang sesuai untuk dibuat kolam atau dikerenakan sistempemeliharaan yang dipilih. Sebutan yang lebih tepat sebenarnya adalah kolamsemen/beton, karena kolam ini secara keseluruhan baik dinding maupun dasar kolamterlapisi bahan semen dimana air di dalam kolam ini tidak bersentuhan langsung dengantanah bebas/bumi.

Keuntungan kolam semen : 

1. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan sirkulasi air,pengeringan kolam dan juga perawatan.

2. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang (karena adanya hewan yangbersarang di dinding / dasar kolam).

3. Perawatan kolam yang lebih mudah dan murah.4. Efisiensi tempat dengan pembuatan dinding antar kolam (jika memiliki lebih dari 1

kolam) yang lebih tipis, namun kuat menahan tekanan air.

Page 4: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 4/23

5. Memungkinkan untuk membangun kolam dengan ketinggian di atas rata-rata air,dengan pembuatan dinding extra.

6. Ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih flexible dalam bentuk, sesuaidengan kebutuhan.

7. Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).8. Mencegah predator dan kompetitor alami bersarang di dalam kolam secara

permanent.

Kekurangannya : 

1. Keadaan tidak alami ini membuat kita harus rajin mengontrol Ph dan suhu air dalamkolam. Meskipun pada kasus-kasus tertentu, kolam solid bisa mengatur sendiri Phdan suhu yang alami.

2. Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak dapat mencapaitingkat optimal dikarenakan media yang tidak alami.

3. Biaya pembuatan kolam yang relatif mahal.4. Daya hidup pada kolam semen lebih rendah dari kolam tanah.5. Pertumbuhan ikan relatif lebih lambat dari kolam tanah, dan tingkat stress pada ikan

lebih tinggi.

3. Kolam Terpal 

Pengembangan dan penggunaan kolam terpal relatif masih baru bila dibanding dengankeberadaan kolam tanah dan kolam semen yang sudah bermula dari abad sebelum masehi.Kolam terpal mulai menjadi pilihan alternatif dan bahkan menjadi pilhan favorit saatpembuatan kolam tanah maupun kolam semen tidak mungkin dilakukan karena kondisi-kondisi tertentu. Sebagai contoh jika tanah tempat kita akan membuat kolam adalah jenisberpasir (mirip di pantai). Maka tidak memungkinkan bagi kita membuat kolam tanah,karena air akan terus terserap oleh pasir. tetapi untuk membuat kolam semen biayaproduksinya terlalu mahal maka pilihan akan jatuh pada kolam terpal.

Kolam ini biasanya dibuat dengan cara menggali tanah seperti pada kolam tanah tetapikemudian secara keseluruhan baik dinding maupun dasar kolam dilapisi (ditutup) denganterpal maupun bahan elastis lain yang kedap air. Meski demikian ada juga kolam terpalyang dibuat dengan modifikasi sistem kolam tanah dengan kolam semen. Misalnya kolamberdinding semen (batako) dengan dasar tanah, kemudian dilapis dengan terpal. Ada jugakolam berdinding terpal yang disangga dengan kerangka dari kayu.

Keuntungan kolam terpal : 

1. Biaya pembuatan yang relatif murah.

2. Perawatan yang mudah dan murah.3. Tingkat flexibilitas keberadaan dan penempatan kolam yang tinggi (memungkinkanuntuk dipindah, disesuaikan dengan luas lahan, dan ditempatkan di hampir semualokasi).

4. Meminimalisir keberadaan dan memudahkan kontrol terhadap predator dankompetitor alam.

5. Proses pengeringan kolam yang cepat (1-2jam).

Page 5: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 5/23

Kekurangannya : 

1. Sama seperti pada kolam semen, Ph dan Suhu menjadi fokus dalam pemeliharaanpada kolam terpal. Ada beberapa teknik untuk kolam terpal dalam mengatur suhuair, salah satunya adalah pemberian sekam (kulit padi), atau serbuk gergaji padadasar kolam sebelum ditutup terpal.

2. Plankton dan hewan renik akan sulit berkembang pada kolam terpal, dikarenakanmiskinnya unsur hara yang menjadi media berkembangnya plankton / hewan renik.

3. Tingkat keawetan kolam yang rendah bila dibandingkan kolam semen.4. Bahan pelapis elastis yang dipilih, memungkinkan mengandung zat berbahaya bagi

kehidupan makhluk air dan manusia.5. Daya hidup ikan lebih rendah dibanding kolam tanah.6. Ukuran kolam terpal hingga saat ini masih terbatas pada luas terpal yang tersedia di

pasaran.7. Jelas kita menambah jumlah polusi plastik dunia.. jangan lupa, sedikit lama-lama

menjadi bukit.

4. Kolam Keramba

Kolam keramba yang sering digunakan adalah Keramba Jaring Apung (KJA).Budidaya

ikan keramba jaring apung bisa dilakukan baik di sungai yang dalam, danau, di atas kolam

terpal, hingga laut .Keramba Jaring Apung (KJA) kerangkanya terbuat dari bambu, kayu,

pipa pralon atau besi berbentuk persegi yang diberi jaring dan diberi pelampung seperti

drum plastik atau styrofoam agar wadah tersebut tetap terapung di dalam air.

Konstruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, kurungan atau

 jaring, jangkar dan pemberat. Kerangka atau rakit berfungsi untuk menempatkan kurungan

atau jaring pembesaran Kerangka jaring apung terbuat dari kayu, papan serta bambu.

Pelampung berfungsi untuk mengapungkan keseluruhan sarana budidaya. Pelampung yangdigunakan berupa drum yang terbuat dari bahan sintesis dengan kapasitas 200 liter. Dalam

satu petak keramba diperlukan minimal 4 buah pelampung. Gubuk kecil juga didirikan untuk

berbagai fungsi mulai dari penyimpan pakan, tempat istirahat, hingga berteduh.

Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi usaha budidaya ikan di

karamba jaring terapung antara lain adalah :

1. Arus air  

 Arus air pada lokasi yang dipilih diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada arusnya

agar tetap terjadi pergantian air dengan baik dan kandungan oksigen terlarut dalamwadah budidaya ikan tercukupi.

2. Kedalaman perairan 

Sebagai dasar patokan pada saat surut terendah sebaiknya kedalaman perairan lebih

dari 3 meter dari dasar waring/jaring.

Page 6: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 6/23

3. Tingkat kesuburan 

Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jaring terapung

dengan sistem intensif adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga

sedang.

4. Bebas dari pencemaran. 

Sisa pakan yang tidak terkonsumsi dan metabolik berupa senyawa nitrogen dan fosfor,

apabila terbuang di kolom air dan tidak dimanfaatkan oleh organisme di sekitar danau

akan membuat air menjadi tercemar

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran akibat budidaya

ikan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) antara lain: 1). Menggunakan dosis yang tepat

dalam pemberian pakan, 2). Menggunakan bahan pakan dengan tingkat kecernaan

yang tinggi, 3). Jika memungkinkan maka dapat menggunakan bakteri probiotik untuk

meningkatkan daya cerna, 4). Menggunakan komposisi nutrisi yang sesuai dengan

organisme yang dipelihara, 5). Dilakukan treatmen terhadap limbah, 6). Perlu dilakukan

analisa kesesuaian lahan sebelum dilakukan kegiatan budidaya.

5. Kualitas air  

Dalam budidaya ikan, secara umum kualitas air dapat diartikan sebagai setiap

perubahan (variabel) yang mempengaruhi pengelolaan, kelangsungan hidup dan

produktivitas ikan yang dibudidayakan. Jadi perairan yang dipilih kualitas airnya harus

memenuhi persyaratan bagi kehidupan dan pertumbuhan ikan yang akan

dibudidayakan. Kualitas air meliputi sifat fisika, kimia dan biologi.

6. Lokasi keramba jaring apung bukan daerah up-welling 

Lokasi ini terhindar dari proses perputaran air dasar kepermukaan (up-welling). Pada

daerah yang sering terjadi up-welling sangat membahayakan kehidupan organisme

yang dipelihara, di mana air bawah dengan kandungan oksigen yang sangat rendah

serta gas-gas beracun akan kepermukaan, yang dapat menimbulkan kematian secara

massal. Lokasi seperti ini sebaiknya dihindari, kecuali sistem keramba dipasok

oksigennya dengan suatu mekanisme tertentu.

Keuntungan Kolam Keramba :1. Mempermudah Proses Penyortiran

2. Mempercepat Proses Panen

3. Menjaga Benih Dari Predator Lain

4. Megurang Tingkat Penyebaran Penyakit

5. Sebagai Antisipasi Banjir

Page 7: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 7/23

 

Kekurangannya :

1. Memerlukan Modal Tambahan untuk pembuatan keramba

2. Penggunaan pakan ikan lebih boros .

3. Harus Melakukan Pengecekan Jaring

C. Langkah-langkah Budidaya Ikan

1. Ikan Mas

1.1. Syarat Budidaya Ikan Mas

Pada habitat aslinya ikan ,mas tinggal di perairan sungai, waduk/danau pada ketinggiansekitar 150 – 600 dpl (di atas permukaan laut), dengan kondisi suhu air 20°-25°C . Ikan masmasuk dalam kategori pemakan segala atau omnivora, oleh karenanya biasanya ikan inimemakan dedaunan, lumut, cacing, serangga atau lainnya. Untuk budidaya ikan mas ini,kita usahakan untuk membuat lingkungan yang menyerupai habitat asli ikan mas.

Jenis budidaya ikan mas dapat dipelihara di dalam kolam beton, kantong Jaring Apung,kolam tanah, kolam air deras, dan lain-lain bergantung pada ketersediaan lokasi.Pemberian makan pada budidaya ikan mas bisa bermacam-macam jenisnya, mulai daripakan alami hingga pelet buatan pabrik. Yang perlu Anda diperhatikan yaitu kualitas dari airpada media budidaya ikan mas antara lain pH air pada kisaran 7 – 8, kadar oksigen yangcukup dan tidak tercemar oleh kandungan zat kimia berbahaya.

1.2. Model Budidaya Ikan Mas

Peluang bisnis budidaya ikan mas dapat Anda pilih sesuai kebutuhan, Anda bisa membukausaha budidaya ikan mas untuk keperluan pembibitan atau budidaya ikan mas untukkeperluan konsumsi. Usaha pembibitan ikan mas mempunyai prospek yang cerah, karenaterjadi perputaran modal yang cepat. Untuk penyediaan bibit ikan mas bisa dimulai dariburayak ikan mas baru menetas, burayak berumur sekitar sebulan, burayak berumur duabulan. Pada setiap umur ikan mas memiliki prospek ekonomi.

1.3. Persiapan indukan Ikan Mas

Indukan ikan mas yang mau dipijahkan dirawat di kolam khusus yang terpisah antarapejantan dan betina. Makanan yang diberikan berupa pelet yang mempunyai kandunganprotein 25% . Dosis pemberian pelet ikan mas 3% dari bobot biomas per hari. Pelet

diberikan 3 kali dalam sehari. Ikan Mas betina yang disortir sudah bisa dipijahkan setelahberusia 1,5 – 2 tahun dengan berat >2 kg. Sedangkan untuk induk jantan berusia 8 bulandengan berat > 0,5 kg. Dalam antara pejantan dan betina bisa dilakukan melalui caramengurut perut ke arah ekornya. Apabila mengeluarkan cairan putih dari lubangkelaminnya, maka ikan mas tersebut berkelamin jantan.

Kharakteristik ikan mas betina siap untuk dipijah / matang gonad yaitu:

  Pergerakan ikan mas lamban atau tidak lincah

Page 8: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 8/23

  Waktu malam hari kerap meloncat-loncat  Perut membesar atau membuncit ke arah belakang dan bila diraba terasa lunak  Lubang anus sedikit membengkak atau menonjol dengan warna kemerahan

Sedangkan kharakteristik ikan mas jantan yaitu gerakannya lincah dan apabila dipijit padalubang kelaminnya akan mengeluarkan cairan warna putih (sperma).

1.4. Proses Pemijahan Ikan Mas

Pada waktu pemijahan ikan mas, ikan dirangsang melalui cara membentuk habitat yangmenyerupai kondisi lingkungan perairan umum yang mana ikan mas memijah secaranatural / dengan rangsangan hormon.

Cara-cara yang dilakukan dalam persiapan pemijahan ikan mas :

  Membersihkan dan mengeringkan lokasi pemijahan (kolam/bak)  Mengisi lokasi pemijahan dengan air dengan tinggi 75-100 cm

  Memasangkan hapa untuk memudahkan panen larva di bak / kolam dengan dimensi 4 x3 x 1 meter. Hapa diberi pemberat supaya tidak mengambang.  Memasang kakaban di lokasi pemijahan (di dalam hapa). Kakaban bisa berupa ijuk yang

dijepit bambu atau papan dengan dimensi 1,5 x 0,4 m.  Memasukkan indukan Ikan Mas jantan dan betina yang siap pijah. Jumlah indukan Ikan

Mas betina yang akan dipijahkan bergantung pada kebutuhan pembenihan dan luasankolam yang digunakan dalam proses pendederan. Satu Indukan Ikan Mas betina bsadipasangkan dengan 2-3 ikan mas jantan / bisa lebih bergantung bobot indukan ikanmas betina.

  Mengangkat indukan yang memijah lalu dipindah ke lokasi kolam pemeliharaan induk.   Apabila telur berumur ± 4 hari, telur ikan mas menetas menjadi larva. Beberapa waktu

sehabis menetas larva masih memperoleh cadangan makanan dari telur, setelah itudiberikan pakan tambahan berupa pelet untuk larva, kuning telur rebus atau kutu air.Setelah ± 5 hari larva ikan mas siap untuk ditebar di dalam kolam pembenihan.

1.5. Pendederan Ikan Mas

 Apabila larva sudah cukup kuat waktunya melakukan pendederan ikan mas, biasanyadilakukan di kolam lumpur/sawah meskipun bisa juga untuk dilakukan di kolam semen.Persiapan kolam tanah yaitu dengan cara meratakan tanah dasarnya, kemudian tebarkan10-15 karung kotoran ayam, isi dengan air setinggi ± 40 cm lalu rendam sepanjang 5 haritanpa dialiri air. Ini dimaksudkan supaya plankton sebagai sumber pakan alami ikan masbisa tumbuh di lokasi kolam pendederan. Untuk luasan kolam lumpur 100 m², tebarkan100.000 larva larva waktu pagi hari, berikan pakan tambahan seperti tepung pelet / pelet

yang sudah direndam. Pada umur 3 minggu bibit ikan siap untuk dipanen, bisa untuk dijual/ dipelihara kembali pada lokasi kolam yang berbeda. Hal yang sama bisa dilakukan untukpembesaran benih ikan mas pada di ukuran yang lebih besar, hanya untuk kepadatan ikansebaiknya dikurangi.

1.6. Pembesaran Ikan Mas

Pembesaran ikan mas yaitu upaya untuk memenuhi kebutuhan permintaan akan ikan masuntuk konsumsi, ukuran ikan mas siap untuk konsumsi dapat bervariasi mulai dari ukuran

Page 9: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 9/23

300 gr hingga 1 kg. Upaya pembesaran ini dapat dilakukan di lokasi Kolam Lumpur, Kolam Air Deras atau Keramba Jaring apung.

1.7. Pembesaran ikan mas

1.7.1. Usaha Pembesaran Ikan MasPada Lokasi Keramba Jaring Apung

Pembesaran Ikan Mas bisa dilakukan di keramba Jaring Apung yang biasanya dipasangpada perairan umum. Penentuan tempat penempatan jaring dalam suatu perairan bisasangat membantu keberhasilan proses produksi. Beberapa ciri perairan yang baikdiantaranya air bergerak pada kondisi arus yang besar, namun bukan arus kuat.Penempatan jaring-jaring bisa dipasang secara sejajar sesuai arah angin, badan aircukup besar & luas sehingga bisa menjamin kestabilan kualitas air, kedalaman airsedikitnya bisa mencapai jarak diantara dasar jaring dgn dasar perairan 1,0 m, kualitasair cocok untuk pertumbuhan anatara lain suhu perairan 27°-30°C, oksigen terlarut tdkkurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan air tak kurang dari 80 cm.

1.7.2. Pembesaran Ikan Mas pada Kolam Air Deras 

Pembesaran ikan mas dikolam air deras wajib mempertimbangkan beberapa kondisiseperti lokasinya dekat dengan sumber air ( saluran irigasi, sungai dan lain-lain) dengankeadaan topografi yang memungkinkan untuk air kolam bisa dikeringkan denganmetode gravitasi, kualitas air yang dipakai berkualitas bagus yang tidak tercemar(komposisi oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air sedikitnya 100 liter permenit.

Model kolam air deras bermacam-macam tergantung pada kondisi lahan, bisa berbentuksegitiga, bulat ataupun oval. Ukurannya bisa berbeda disesuaikan pada kondisi lahandan juga kemampuan pembiayaan. Pada umumnya KAD memiliki ukuran 10-100 m²dengan kondisi kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam ikan mas tidak

terkikis oleh aktivitas ikan danaliran air. Oleh sebab itu kita wajib berkontruksi tembok /lapis papan. Dasar kolam harus dipastikan tidak termasuk daerah yang mati aliranairnya (lokasi dimana kotoran mengendap). Oleh sebab itu kondisi kemiringan kolamharus tepat yaitu sekitar 2-5 %. Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak10 – 15 kg /m3 air kolam. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass/hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari.

Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring.Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satuset terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan

pelampung berupa steerofoam atau drum.

Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena. Frekuensi pemberian pakanminimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankanmenggunakan Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mmberbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam badan airkantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air. Denganpenebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan ikan maskonsumsi 1.5 sampai 2 ton.

Page 10: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 10/23

 

1.7.3. Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur

Jika tidak memungkinkan dibesarkan pada jaring apung atau air deras ikan mas bisadibesarkan di kolam tanah. Kolam ukuran 1.000 m2, diolah, dan ditebarkan kotoranayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama kurang lebih 5 hari. Benihikan mas seberat 100 kg dimasukkan ke dalam kolam, beri pakan 3 sampai persen dariberat benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan panen setelah 3 bulan. Denganmodel pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400

 – 500 kg.

Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmenpembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele,sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.

Pada kesempatan kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidayaikan lele segmen pembesaran.

2. Ikan Lele

2.1. Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele

 Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele.Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau darisegi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan

kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.

Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah,kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kitaakan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan olehpara peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolamikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagaiberikut:

2.2. Pengeringan dan pengolahan tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama

pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagaipatokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukupkering.

Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yangmenyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periodebudidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besarmikroorganisme patogen akan mati.

Page 11: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 11/23

Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakantanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yangtertimbun di dalam tanah.

Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat didasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun

seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yangtidak dimakan ikan.

2.3. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantumemberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit ataukapur tohor.

Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam.Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yangdiperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantungpada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yangdibutuhkan.

Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah ureadan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalahurea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasarkolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing.Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.

2.4. Pengaturan air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolamdilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm.Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.

Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam danmemungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yangsudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.

Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secaraberkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

2.5. Pemilihan benih ikan lele

Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Silahkan baca lebihlanjut mengenai  jenis-jenis ikan lele budidaya. 

Page 12: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 12/23

Kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkanBBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo.BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang saat iniberedar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.

Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan

lele sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele. 

2.6. Syarat benih unggul

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehatgerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibitpenyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan padaarus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakanrenangnya baik.

Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm.Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benihsebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukurankonsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

2.7. Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benihdengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadipenyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkanwadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah strespada benih.

Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meterpersegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung.Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benihikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisiankolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian airyang ideal.

2.8. Menentukan kapasitas kolam 

Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar

bibit lele yang dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolamberukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor,maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.

Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok .

2.9. Pakan untuk budidaya ikan lele

Page 13: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 13/23

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekalimerek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yangmenawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlahpakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitaspakan.

Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakanutama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkancoba membuat sendiri pakan lele alternatif . 

2.9.1. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secaraumum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.

Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangankandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat,

 jangan sampai membeli pakan kadaluarsa.

Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lelememerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 grammemerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hariambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Duaminggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobottubuh.

Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering.

Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.

Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberianpakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksiikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudahterlihat malas untuk menyantapnya.

2.9.2. Pemberian pakan tambahan

Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan.Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yangmenguras kantong.

 Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikanrucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsimanusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuatbelatung dari campuran ampas tahu.

Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu.Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas

Page 14: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 14/23

dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelumdiumpankan pada lele.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telatatau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya.

 Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan

yang lebih kecil.

2.10. Pengelolaan air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untukmendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.

 Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunantersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanyabau busuk.

 Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagidengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaanpemberian pakan. Apabila dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantianair akan lebih sering dilakukan.

2.11. Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator sepertilinsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antaralain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masukdan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.

Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketigamikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapadiantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.

Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrolkelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam padakisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksiseperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentangpengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele. 

2.12. Panen budidaya ikan lele

Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisadicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsidomestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.

Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buangkotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan leleberdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudahdisortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Page 15: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 15/23

 

3. Ikan Patin

Budidaya ikan patin dalam kategori pembesaran biasanya dilakukan saat bibit ikan patinmemiliki berat 8-12 gram/ekor. Dan setelah umur 6 bulan dapat mencapai 600-700 gram/ekor.Dengan aplikasi produk Nasa berupa Viterna , POC Nasa , Harmonik ,dan Ton. sejak dari awalbudidaya hingga panen, terbukti mampu mempercepat masa budidaya ikan patin tersebut danmeningkatkan kualitas hasil panennya.

3.1. Persyaratan Budidaya Ikan Patin 

Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang

optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :

  Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanahliat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besardan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

  Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untukmemudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

   Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai makalokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.

  Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidaktercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.

  Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara

26 –28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater(pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.  PH air berkisar antara: 6,5 –7.

3.2. Pembibitan Ikan Patin

Pembibitan ikan patin merupakan upaya untuk mendapatkan bibit dengan kualitas yangbaik dan jumlah yang mencukupi permintaan. Cara Tradisional bibit ikan Patin diperolehdengan menangkap dari habitat aslinya yaitu sungai, rawa, danau dan tempat-tempat lain.Untuk tujuan komersial bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan dikolam. Persiapan dan langkah-langkahnya sebagai berikut :

3.3. Memilih calon induk siap pijah. 

Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebihdahulu dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberimakanan khusus yang mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kaliseminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepatkematangan gonad.

Page 16: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 16/23

Ciri-ciri induk patin yang sudah siap dipijahkan adalah sebagai berikut :  

a. Induk betina 

  Umur tiga tahun.  Ukuran 1,5 –2 kg.  Perut membesar ke arah anus.  Perut terasa empuk dan halus bila di raba.  Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.  Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.  kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya

bundar dan besarnya seragam.

b. Induk jantan 

  Umur dua tahun.  Ukuran 1,5 –2 kg.  Kulit perut lembek dan tipis.  Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.  Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.

3.4. Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor (biasanya ikan mas). 

Hormon perangsang dibuat dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas, kelenjarhipofise dapat ditemukan pada bagian otak ikan mas, berwarna putih dan cukup kecil.

 Ambil dengan hati-hati dengan pinset. Setelah diambil dimasukkan ke dalam tabung kecildan ditumbuk sampai benar-benar halus dan lebut, selanjutnya dicampur dengan air murni(aquades) yang dapat dibeli di apotik.

3.5. Kawin suntik (induce breeding). 

Setelah kelenjar hipofise dicampur dengan air murni sudah siap, ambil dengan jarum suntikdan disuntikkan pada punggung Ikan patin. Ikan patin siap dipijahkan. Metode kawin suntikditerapkan untuk merangsang induk patin betina mengeluarkan telur untuk selanjutnyadibuahi oleh Patin Jantan.

3.6. Penetasan telur. 

Telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari, selama menunggutelur menetas perlu dipantau kondisi air. Ganti air sebagian dengan air bersih dari sumur.

3.7. Perawatan larva. 

  Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bakberukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain.

  Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatanpenebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium.

   Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapattercukupi.

Page 17: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 17/23

  Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapatmenggunakan kompor untuk menghemat dana.

  Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masihmempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur.

  Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayamyang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa

Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk.

3.8. Pendederan. 

Benih Ikan patin dibesarkan pada kolam tebar atau bak dari semen, lebih bagus padakolam lumpur karena mengandung banyak plankton dan fitoplankton sebagai pakan alami.

3.9. Pemanenan ( bagi yang jual benih ikan ) 

Benih ikan patin bisa dipanen sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

3.10. Pemeliharaan dan Pembesaran 

Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patindikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panenmenyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecilsekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapaibobot 600-700 gram.Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran airyang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yangtidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik.

Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:

3.10.1. Pemupukan 

  Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patinditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami danproduktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alamisebanyak-banyaknya. Pemakaian Produk Nasa berupa Ton ditambah 50% pupukkimia dasar yang biasa di gunakan.

  TON di tebarkan di saat proses pengeringan air kolam, lalu setelah 3-5 hari masukkanair setinggi 5 – 10 cm, kemudian endapkan selama 1 minggu.

  Setelah 1 minggu tambahkan air menjadi 30 cm dan selanjutnya masukkan ke dalamnya

Poc Nasa .Biarkan selama 3 hari.  Kolam siap di masukkan benih ikan.

3.10.2. Pemberian Pakan 

  Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberiamakanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikanpatin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberinmakanan.

Page 18: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 18/23

  Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan ditambahkanProduk Nasa yang berupa Viterna + POC Nasa + Harmonik . Untuk pemberianPakan + Produk Nasa disaat pagi hari saja. Jumlah makanan yang diberikan per harisebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan.

  Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badanikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang

diambil dari ikan yang dipelihara (sampel).  Pakan yang diberikan adalah pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya

seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makananalami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi jugamenghemat biaya pemeliharaan.

3.10.3. Penanganan Hama Dan Penyakit 

  Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama danpenyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yangmungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung.

  Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampupenerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinarlampu.

  Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksiadalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen.Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanyatimbul karena gangguan organisme patogen.

3.11. Pemanenan Ikan Patin 

  Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budidaya ikan patin. Meski terlihatsederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidakmengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budidaya ikan patinsudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah.

  Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikanmengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudianbergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong maka ikan patin akan terpojok pada

bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan airyang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.  Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen,

karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini.  Budidaya ikan nila tidaklah sulit. Ikan nila masih satu kerabat dengan ikan mujair. Kedua

ikan ini mempunyai kemiripan sifat. Mudah berkembang biak dan mempunyaikemampuan adaptasi yang baik.

Page 19: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 19/23

  Di alam bebas, ikan nila banyak ditemukan di perairan air tawar seperti sungai, danau,waduk dan rawa. Suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30oC dengan pHair 7-8.

  Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya plankton,plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidayaikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Biaya pakan untuk budidaya ikan nila

relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan mas atau ikan lele yang membutuhkanpakan dengan kadar protein tinggi, sekitar 30-45%.

  Untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan,yakni pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga penangananpenyakit.

  Memilih benih ikan nila  Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan

budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila betina.

Budidaya ikan nila secara monosex  (berkelamin semua) lebih produktif dibanding campuran.Karena ikan nila mempunyai sifat gampang memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila

budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhanbobot ikan sedikit terhambat.

4. Ikan Nila

Saat ini banyak yang menyediakan bibit ikan nila monosex . Bila sulit mendapatkannya, bibitikan nila monosex  bisa dibuat sendiri. Caranya bisa dilihat dalam artikel budidaya pembenihanikan nila. 

4.1. Persiapan kolam budidaya

Budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolamsemen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian jenis kolamtersebut, kolam tanah paling banyak digunakan karena cara membuatnya cukup mudahdan biaya konstruksinya murah. Silahkan lihat cara membuat kolam tanah. 

Keunggulan lain kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan danhewan yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa mengurangi biayapembelian pakan buatan atau pelet.

Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapanpengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukanhingga pengairan. Berikut langkah-langkahnya:

  Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan caradijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung kondisi cuaca.Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat retak-retak,namun tidak sampai membatu. Bila diinjak masih meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2cm.

  Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm.Sampah, kerikil dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan

Page 20: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 20/23

 juga lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidakhabis.

  Kolam yang telah dipakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah),kurang dari 6. Padahal kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada pada kisaran 7-8. Untuk menetralkannya lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian.Dosis pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak

500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan agar kapur bisa masuk ke dalampermukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.

  Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik  sebagai pupuk dasar.Jenisnya bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organik bergunauntuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektar. Pupukditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah itu, bila dipandangperlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha,diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk memberikan nutrisi bagi hewan dantumbuhan renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga hewan atau tumbuhantersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan.

  Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan secara

bertahap. Pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untukmemberikan kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya tumbuh. Setelah ituisi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.

Cara pengolahan kolam tanah secara lebih mendetail bisa dilihat di persiapan kolam tanahuntuk budidaya ikan. 

4.2. Penebaran benih ikan nila

Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Padattebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan asumsi,

ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram/ekor.

Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Gunanya agarbenih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian benih bisa ditekan.Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam air kolam. Biarkan selamabeberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut. Biarkan ikan keluar danlepas dengan sendirinya.

4.3. Pemeliharaan budidaya ikan nila

Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam kolam,

langkah selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling pentingdalam pemeliharaan budidaya ikan nila adalah pengelolaan air, pemberian pakan danpengendalian hama penyakit.

4.3.1. Pengelolaan air

 Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam. Parameterpenentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga dilakukanpemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.

Page 21: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 21/23

Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air denganmemperbesar aliran debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH3 dan H2S yangditandai dengan bau busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya denganmengeluarkan air kotor sebesar ⅓ nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam keadaannormal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.

4.3.2. Pemberian pakan

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakankomponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa peletdengan kadar protein 20-30%.

Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberianpakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikannila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harusdiberikan.

Perhitungan dosis pakan budidaya ikan nila: Dalam satu kolam terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.Rata-rata bobot ikan → (10+20)/2 = 15 gram/ekor. Perhitungan pakannya → 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hariCek bobot ikan setiap dua minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.

4.3.3. Pengendalian hama dan penyakit

Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila merupakan ikan yang tahan banting. Padasituasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikannila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harusdiwaspadai.

Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yangmenular. Media penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu atau lebihkawasan kolam. Untuk penjelasan lebih jauh silahkan baca hama dan penyakit ikan nila. 

4.4. Pemanenan ikan nila

Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panenmengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

5. Ikan Gurame

Gurame memang dapat hidup di “sembarang tempat”. Namun, tetap saja kondisi lahan sangatberpengaruh terhadap tumbuh kembangnyanya. Faktor-faktor yang penentu kualitas lahanantara lain kondisi tanah, suhu air, keasaman air, oksigen, dan tingkat kesuburan air.

Page 22: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 22/23

Syarat tumbuh optimal:

  Ketinggian 20 – 500 m dpl.  Jenis tanah berstektur liat yang gembur dengan kandungan pasir 40%.  Suhu 25 – 28 C  pH ideal 6,5 – 7 dengan kesadahan 7 HD  Oksigen yang memadai   Air kaya mineral dan zat-zat hara

5.1. Persiapan Sebelum Budidaya Gurame

Sebelum pelaksanaan budi daya gurame, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.Yang paling penting tentunya adalah pembuatan kolam. Kondisi kolam sangatmenentukan berhasil tidaknya usaha budi daya gurame. Ada beberapa kolam yang harusdimiliki dalam budidaya gurame.

Kolam perawatan induk. Kolam ini berfungsi untuk mempersiapkan kematangang telurdan memelihara kesehatan induk. Kolam ini berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10m2 dengan kedalaman minimum 50 cm dan kepadatan kolam berisi 20 ekor guramebetina dan 10 ekor jantan.

Kolam pemijahan. Kolam pemijahan merupakan kolam tanah dengan luas 200 – 300 m2.Dalam kolam ini, untuk satu ekor ikan dewasa memerlukan luas 2  – 10 meter persegi.Suhu air ideal 24 – 28 C dengan kedalaman air 75 – 100 cm.

Kolam pendederan atau pemeliharaan benih. Luas kolam ini tidak lebih dari 50  – 100 m2dengan kedalaman 30  –  50 cm. Kepadatan kolam sebaiknya 5  –  50 ekor per meterpersegi. Kepadatan kolam sebaiknya 5 – 50 ekor per meter persegi.

Kolam pembesaran. Kolam ini berfungsi sebagai tempat untuk memelihara danmembesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Kepadatan kolam sebaiknya tidaklebih dari 10 ekor per meter persegi.

Kolam pemberokan. Kolam ini berupa kolam tanah atau semen dengan air yang mengalirsebagai tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Tujuannya agar ikan tidakmengandung kotoran dan tidak berbau lumpur.

Persiapan lain yang diperlukan adalah berupa sarana penunjang. Berbagai saranapenunjang yang dibutuhkan dalam budidaya gurame diantaranya substrat tempat bertelur,aerator, alat pengangkutan, alat penangkapan, dan kebutuhan lainnya seperti kapur,pupuk, dan obat-obatan.

5.2. Pembenihan Ikan Gurame

Usaha pembenihan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, danperawatan larva sampai berukuran sebesar bii oyong. Larva berumur 12  –  30 hari iniselanjutnya dirawat sampai bobotnya mencapai 10  –  15 g/ekor (umur 4 bulan). Benihsebesar ini siap untuk didederkan. Namun, ada juga pembenih yang menjual telur untukditetaskan.

Page 23: Pembudidayaan Ikan

7/21/2019 Pembudidayaan Ikan

http://slidepdf.com/reader/full/pembudidayaan-ikan 23/23

5.3. Pendederan Ikan Gurame

Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih berukuran 10  –  15 g/ekor sampaiukuran 150 g/ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya dicapai saat benih berumur enambulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar,yakni 15  –  30 g/ekor, tetapi ada juga yang mendederkan benih gurame dari larva atau

ketika seukuran biji oyong. 

5.4. Pembesaran Ikan Gurame

Kegiatan pembesaran merupakan lanjutan dari pendederan. Benih dari pendederan akandibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi dengan bobot rata-rata 500 g/ekor. Namun,penentuan ukuran panen pembesaran gurame juga disesuaikan dengan permintaankonsumen. Karena ada juga konsumen yang meminta gurame berukuran di atas 1 kg/ekor.

5.5. Panen

Setelah mencapai bobot konsumsi, saatnya pemanenan dilakukan. Pemanenan guramisebaiknya dilakukan di pagi hari antara pukul 05.00 – 08.00 agar ikan tetap segar dan tidakstres.

Pemanenan dilakukan dengan cara membuang habis air kolam. Pintu pemasukan airditutup dan pintu pengeluaran air dibuka. Air di dalam kolam dikeluarkan sampai batastertentu dan gurame berkumpul di dalam kamalir. Penangkapan dilakukan menggunaknaserokan atau alat sejenis yang tidak menyebabkan badan gurame terluka.

Tulisan pembudidayaan ikan ini diambil dari beberapa artikel di Internet dan dikumpulkanmenjadi satu untuk keperluan penulis .

Salam,