direktur jenderal perikanan budidaya … · sertifikat cbib adalah surat keterangan yang...

43
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 66/PER-DJPB/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN TUGAS SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK KEPADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendelegasian sebagian tugas sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, perlu meninjau Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 53/PER-DJPB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Kewenangan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Tugas Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);

Upload: buidiep

Post on 01-Jul-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 66/PER-DJPB/2015

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN TUGAS

SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK KEPADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendelegasian sebagian tugas sertifikasi Cara

Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, perlu meninjau Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 53/PER-DJPB/2014

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Kewenangan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik

kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Tugas Sertifikasi Cara Budidaya

Ikan Yang Baik kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);

5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun

2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 189);

6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 8);

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;

9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);

10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik;

11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.52A/MEN/2014 tentang Persyaratan Jaminan Mutu

dan Keamanan Hasil Perikanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN TUGAS SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK KEPADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI.

Pasal 1

Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Tugas Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dimaksudkan

sebagai pedoman bagi Dinas Provinsi untuk melaksanakan Pendelegasian sebagian tugas sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik.

Pasal 2

Ketentuan mengenai Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Tugas Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran I

dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 3

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur

Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 53/PER-DJPB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian Sebagian Wewenang Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Mei 2015

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Ttd

SLAMET SOEBJAKTO

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas

Agung Witjaksono

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 66/PER-DJPB/2015

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENDELEGASIAN

SEBAGIAN TUGAS SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK KEPADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Persyaratan keamanan pangan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB)

harus menjadi perhatian pemerintah dan pembudidaya. Pembudidaya sebagai

produsen hasil budidaya mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan

keamanan pangan pada proses produksi, sehingga memberikan kepercayaan dan

jaminan bagi pembeli produk budidaya. Tanggung jawab pemerintah untuk

memastikan keamanan pangan produk perikanan budidaya sejalan dengan

kesadaran dunia akan keamanan pangan pada seluruh rantai produksi pangan,

termasuk perikanan budidaya.

Pengendalian (official control) yang dilaksanakan oleh pemerintah, dalam

hal ini KKP atas penerapan persyaratan keamanan pangan oleh pembudidaya

ikan perlu dilaksanakan bagi semua komoditas dan seluruh unit budidaya di

Indonesia. Upaya pengendalian oleh pemerintah ini dilaksanakan baik bagi

produk yang diekspor namun terutama bagi produk lokal yang akan dikonsumsi

oleh masyarakat dan akan menentukan status gizi dan kesehatan penduduk

Indonesia. Sertifikasi CBIB sebagai bagian dari Sistem Jaminan Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan Budidaya mempunyai peranan penting dalam

penyediaan pangan dan bahan baku hasil perikanan budidaya aman pangan dan

bermutu. Sertifikasi CBIB merupakan suatu mekanisme yang disusun sebagai

upaya mewujudkan jaminan akan penerapan persyaratan keamanan pangan dan

budidaya ikan yang bertanggung jawab.

Besarnya jumlah pembudidaya ikan di Indonesia merupakan tantangan

yang mungkin dilaksanakan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah

pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan

pemerintah daerah, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi. Upaya

percepatan pelaksanaan pengendalian dilaksanakan dengan meningkatkan

peran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dalam Sertifikasi CBIB.

Pelimpahan sebagian tugas, atau ‘Pendelegasian’ Sertifikasi CBIB

memungkinkan Dinas Provinsi untuk terlibat secara aktif dalam pengawasan

budidaya ikan di wilayah kerja masing-masing.

Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan pendelegasian dapat

diwujudkan dengan menetapkan Peraturan tentang Petunjuk Pelaksanaan

sebagian Pendelegasian Tugas Sertifikasi CBIB kepada Dinas Provinsi. Direktur

Jenderal menetapkan peraturan tersebut yang mengacu pada sistem dan

prosedur yang telah ditetapkan KKP, untuk menghasilkan proses penilaian

Sertifikasi CBIB yang efektif, efisien dan terdokumentasi dengan baik.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Petunjuk Pelaksanaan Pendelegasian sebagian tugas Sertifikasi CBIB

Kepada Dinas Provinsi ini ditetapkan sebagai acuan dan pedoman bagi Dinas

Provinsi, sehingga pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara terkendali dan

efektif serta terdokumentasi dengan baik. Penerapan peraturan ini diharapkan

dapat mendukung percepatan pengendalian penerapan CBIB pada unit

budidaya ikan serta memenuhi tanggung jawab jaminan mutu dan keamanan

hasil perikanan budidaya.

1.3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi CBIB terdiri dari :

a. persyaratan Dinas yang mendapatkan pendelegasian;

b. prosedur tugas sertifikasi yang didelegasikan; dan

c. pengendalian pelaksanaan pendelegasian.

1.4. KETENTUAN UMUM

Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan:

1. Asesmen adalah proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi

untuk mendapatkan rekaman, fakta atau informasi yang relevan, serta kajian

yang obyektif untuk menentukan sejauh mana persyaratan telah terpenuhi.

2. Asesmen Internal adalah Asesmen yang dilakukan oleh atau atas nama

organisasi sendiri untuk tujuan internal.

3. Asesmen Eksternal adalah Asesmen yang dilakukan oleh organisasi mandiri

eksternal seperti badan sertifikasi.

4. Asesi adalah unit usaha pembudidayaan ikan yang diAsesmen.

5. Asesor adalah orang yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan

Asesmen dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal.

6. Bidang Budidaya atau Bidang Perikanan adalah bidang/ bagian yang berada

di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi yang menangani dan mengelola

kegiatan perikanan budidaya.

7. Cara Budidaya Ikan Yang Baik yang selanjutnya disingkat CBIB adalah cara

memelihara dan/atau membesarkan ikan serta memanen hasilnya dalam

lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan jaminan mutu dan

keamanan pangan dari pembudidayaan dengan memperhatikan sanitasi,

benih, pakan, obat ikan dan bahan kimia serta bahan biologis.

8. Otoritas Kompeten adalah unit organisasi di lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan yang diberi mandat oleh menteri untuk melakukan

pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.

9. Pembudidaya ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan

pembudidayaan ikan.

10. Pengendalian adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh otoritas

kompeten untuk melakukan verifikasi terhadap kesesuaian antara penerapan

sistem mutu oleh pelaku usaha dengan peraturan/ketentuan dalam rangka

memberi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.

11. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan,

dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang

terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,

mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau

mengawetkannya.

12. Pengawasan adalah kegiatan penilaian kesesuaian yang dilakukan secara

sistematis dan berulang sebagai dasar untuk memelihara validitas

pernyataan kesesuaian.

13. Perpanjangan Sertifikat adalah penilaian ulang terhadap unit

pembudidayaan ikan yang telah bersertifikat CBIB dan masa berlakunya

akan berakhir dalam rangka pembaharuan sertifikat.

14. Sekretariat CBIB Pusat adalah struktur organisasi bagian yang berada di

Subdit Sertifikasi - Direktorat Produksi yang bertanggung jawab mengelola

proses Sertifikasi sampai penerbitan sertifikat.

15. Sekretariat CBIB Dinas Provinsi adalah struktur organisasi yang berada di

Bidang Budidaya atau Bidang Perikanan Dinas Provnsi yang bertanggung

jawab terhadap proses dan dokumentasi Sertifikasi di Daerah.

16. Sertifikasi CBIB adalah serangkaian kegiatan penerbitan dan pengendalian

sertifikat melalui penilaian kesesuaian yang dipersyaratkan dalam Cara

Budidaya Ikan Yang Baik.

17. Sertifikat CBIB adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh Direktur

Jenderal bagi unit usaha pembudidayaan ikan yang menyatakan bahwa unit

pembudidayaan ikan telah memenuhi persyaratan CBIB.

18. Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan adalah upaya pencegahan

yang harus diperhatikan dan dilakukan sejak pra produksi sampai dengan

pendistribusian untuk mendapatkan hasil perikanan yang bermutu dan

aman bagi kesehatan manusia.

19. Tim Sertifikasi adalah sekelompok Asesor yang ditetapkan berdasarkan

Keputusan Direktur Jenderal untuk melakukan penilaian/Asesmen dan

pengendalian sertifikat.

20. Tindakan koreksi adalah tindakan yang dilakukan oleh Asesi apabila terjadi

ketidaksesuaian dengan persyaratan CBIB.

21. Direktur Jenderal adalah direktur Jenderal yang melaksanakan tugas teknis

di bidang perikanan budidaya.

22. Dinas adalah satuan kerja perangkat daerah di provinsi yang membidangi

urusan perikanan.

23. Unit pembudidayaan ikan adalah usaha pembesaran ikan baik yang dimiliki

oleh perorangan, kelompok pembudidaya ikan atau badan hukum.

BAB II

PERSYARATAN DINAS YANG MENDAPATKAN PENDELEGASIAN

Dinas Provinsi yang dapat ditunjuk untuk mendapatkan pendelegasian

sebagian tugas adalah yang memenuhi persyaratan dukungan manajemen,

dokumentasi, serta pengendalian dan pelaksanaan.

3.1 Dukungan manajemen

Jajaran pimpinan hingga pelaksana yang terkait dengan Sistem Jaminan

Keamanan Pangan dan Mutu yang terlibat dalam Sekretariat CBIB di perlu

memahami visi, misi dan kebijakan mutu Sertifikasi CBIB sehingga mempunyai

dan menunjukkan komitmen dalam pelaksanaan kegiatan. Dukungan semua

pihak akan menjamin perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendelegasian

sesuai persyaratan minimal Sekretariat CBIB.

3.1.1 Kelembagaan Pelaksana Sertifikasi CBIB di daerah

Pembagian tugas dan struktur yang jelas untuk penanggungjawab mutu

(manajer mutu), penanggung jawab pelaksanaan (manajer teknis) serta

pelaksana yang terdiri dari administrasi, asesmen, pelayanan klien dan

pengelolaan kompetensi personel.

3.1.2 Kelengkapan dan kecukupan sumberdaya manusia secara kualitas dan

kuantitas

a. Personel pada tingkat manajemen perlu memahami Panduan Mutu

Sertifikasi CBIB berdasarkan ISO 901:2008.

b. Manajer teknis dan personel pelaksana administrasi perlu memahami

prosedur Sertifikasi CBIB dan Dokumentasi Sistem Mutu berdasarkan

ISO 901:2008.

c. Personel yang mengelola asesmen perlu memahami prosedur Sertifikasi

CBIB dan pelaporan sesuai panduan asesmen CBIB.

d. Personel yang mengelola kompetensi personel perlu memahami standar

kompetensi personel dan peningkatan kompetensi secara

berkelanjutan, serta dokumentasi kompetensi personel.

3.1.3 Ketersediaan sarana dan prasarana

Ketersediaan sarana penyimpanan dokumen, komputer dan perangkat

lunak pendukung pelaksanaan sertifikasi CBIB system informasi

sertifikasi. Peralatan standar yang mendukung penilaian dan

pengendalian penerapan CBIB antara lain GPS untuk mencatat lokasi

unit budidaya hingga alat komunikasi yang memungkinkan

pelaksanaan kesekretariatan dan penilaian dapat dilakukan secara

online. Kelancaran penilaian ke unit budidaya (penilaian lapangan) juga

perlu didukung penyediaan sarana dan prasarana pendukung.

3.1.4 Dukungan anggaran

Anggaran diperlukan untuk memastikan kegiatan-kegiatan utama dan

pendukung dapat dilaksanakan dengan baik. Kegiatan utama terdiri dari

penilaian baru, pengawasan dan penilaian ulang, serta pelatihan dan

pengelolaan personel. Kegiatan pendukung antara lain kesekretariatan

dan pembinaan.

Kecukupan penyediaan anggaran disesuaikan dengan jumlah unit

budidaya khususnya komoditas yang diprioritaskan dalam sertifikasi,

antara lain udang, nila, patin, kakap, bandeng, kerapu, lele, gurame, dan

mas.

Pemanfaatan anggaran secara proporsional, dimaksudkan untuk

memastikan proses penilaian pada unit budidaya dalam rangka

penerbitan dan pengawasan (surveilen dan perpanjangan) serta proses

pengelolaan kompetensi personel dapat dilaksanakan secara efisien dan

efektif.

3.1.5 Pencapaian target sertifikasi

Target Sertifikasi CBIB adalah jumlah unit budidaya bersertifikat CBIB,

yang berarti unit budidaya dengan Sertifikat yang telah habis masa

berlakunya tidak termasuk hitungan. Target dalam sistem manajemen

mutu ISO 901:2008 disebut juga Key Performance Indocator (KPI) adalah

50 hari mulai penilaian hingga penerbitan sertifikat. Ketaatan asesor dan

sekretariat dalam mengikuti prosedur sertifikasi CBIB akan menjamin

pencapaian KPI.

3.2 Dokumentasi

3.2.1 Kelengkapan Dokumentasi Acuan

Dokumen acuan diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan bagi personel

sekretariat, asesor, pembudidaya maupun pemangku kepentingan lain.

Dokumen acuan Sertifikasi CBIB yang perlu dimiliki Dinas meliputi:

a. Peraturan dan Ketetapan Menteri terkait SJMKHP dan CBIB.

b. Peraturan dan Ketetapan Direktur Jenderal terkait Juklak,

Pendelegasian, penetapan personel, dll.

c. Pedoman penerapan CBIB bagi pembudidaya.

d. Teknologi budidaya terkini.

e. Informasi dan berita terkait aspek keamanan pangan, kesejahteraan

dan kesehatan ikan, lingkungan dan sosial-ekonomi terkait kawasan

budidaya.

3.2.2 Dokumen audit

Sesuai prosedur CBIB, dokumen berikut perlu disusun, diperiksa,

disampaikan dan disimpan dengan baik:

a. perencanaan asesmen (baru, pengawasan dan penilaian ulang ) dalam

kurun waktu tahunan dan/atau triwulan/bulanan;

b. penugasan asesmen;

c. dokumen permohonan dan kelengkapan dari unit budidaya;

d. dokumen asesmen (checklist, laporan hasil penilaian, tindakan

perbaikan);

e. laporan hasil asesmen (surat pengantar, tabel rekapitulasi dan copy

laporan hasil);

f. Laporan daftar unit budidaya yang tidak aktif berbudidaya;

g. Rekapitulasi dokumen evaluasi asesor.

3.2.3 Kelengkapan dokumen penilaian Sertifikasi CBIB

Dokumen penilaian sertifikasi CBIB perlu dikelola sebagai berikut:

a. pemeriksaan untuk memastikan isian lengkap dan benar;

b. penyimpanan secara teratur sehingga mudah untuk ditelusur,

didukung daftar dokumen; dan

c. dokumen terkait pembudidaya dapat disimpan hard copy maupun soft

copy, yang terdiri dari dokumen permohonan, penilaian dan copy

sertifikat.

3.2.4 Koordinasi dan komunikasi internal dan eksternal

Kelancaran koordinasi internal dan eksternal, perlu memperhatikan:

a. mekanisme koordinasi dengan pembudidaya, asesor, serta pusat; dan

b. penyampaian dokumen dan penyimpanan arsip bukti pengiriman.

3.2.5 Dokumen kompetensi personel

Pengelolaan kompetensi personel terutama untuk memastikan asesor

telah memenuhi persyaratan yang dibuktikan dengan dokumen dan

penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi. Selain itu diperlukan

rekaman penugasan asesor serta hasil evaluasi unjuk kerja.

3.3 Pengendalian dan pelaksanaan

3.3.1 Ketaatan prosedur Sertifikasi CBIB

Prosedur Sertifikasi CBIB dari DJPB dan Juklak Pendelegasian adalah

pedoman dalam menjalankan tugas yang didelegasikan. Manajer Mutu

mengawasi pelaksanaan tugas melalui kegiatan internal audit.

Ketaatan prosedur penilaian terutama pada tenggat waktu, runutan

pekerjaan dan ketepatan pelaksanaan. Kinerja asesor dan sekretariat

yang sesuai prosedur akan menentukan pencapaian kinerja Sekretariat

Dinas, Pusat maupun SJMKHP.

3.3.2 Kelengkapan dan keakuratan dokumen asesmen

Dokumen asesmen harus diisi dengan lengkap dan akurat untuk

menjamin kredibilitas proses asesmen yang dilakukan. Pemeriksaan

kelengkapan dan keakuratan dilakukan sebelum rekapitulasi hasil dan

pelaporan ke pusat. Penyimpangan serius yang ditemukan perlu dicatat

dalam dokumen evaluasi asesor.

Dokumen ini perlu diperiksa Manajer Mutu dalam kegiatan asesmen

internal dan evaluasi asesor serta verifikator pusat dalam kegiatan

verifikasi pendelegasian.

3.3.3 Pelaporan KPI (Key Performance Indicator)

KPI adalah penghitungan kinerja sekretariat lokal terkait waktu yang

diperlukan untuk proses sertifikasi. Penghitungan KPI dilaksanakan

setiap bulan dan laporan hasil penghitungan disampaikan ke pusat

paling lambat pada tanggal 10 setiap bulan.

3.3.4 Pelaksanaan internal audit

Manajer mutu mengawasi pelaksanaan dengan melakukan asesmen

internal secara rutin minimal 2 (dua) kali setahun. Laporan asesmen

internal disampaikan pada pimpinan Sekretariat Dinas sebagai bahan

perbaikan manajemen dan laporan kepada Direktur Produksi.

3.3.5 Perbaikan berkelanjutan

Sekretariat CBIB di provinsi harus terus berupaya meningkatkan kinerja

dengan melakukan perbaikan secara terus-menerus. Perbaikan dapat

didasarkan pada hasil internal audit, evaluasi asesor dan verifikasi pusat

yang ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan. Laporan tindakan

perbaikan dapat disampaikan ke Pusat secara langsung atau periodik.

Perbaikan berkelanjutan menuntut Sekretariat dan personel di daerah

cepat tanggap dan mengembangkan intitusi/diri sendiri sesuai dengan

perkembangan dunia sertifikasi dan standardisasi yang dinamis.

BAB III PROSEDUR TUGAS SERTIFIKASI YANG DIDELEGASIKAN

Proses sertifikasi CBIB yang didelegasikan ke daerah terdiri dari

penerimaan permohonan, penugasan asesor, penilaian, dan pelaporan hasil.

4.1 Penerimaan permohonan

4.1.1 Persyaratan pemohon

Pengajuan permohonan dapat dilakukan oleh unit pembudidayaan ikan

dengan ketentuan merupakan unit budidaya perorangan, kelompok

pembudidayaan ikan (Pokdakan) atau badan usaha, telah melakukan kegiatan

budidaya minimal 1 musim tanam; dan ikan yang dibudidayakan adalah ikan

konsumsi dan dipasarkan untuk lokal maupun ekspor.

4.1.2 Dokumen permohonan

Permohonan Sertifikasi CBIB (Format 1) dilengkapi dengan kelengkapan:

1. Copy Izin Usaha Perikanan (IUP)/Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan

Ikan (TDUP)/Surat Keterangan bagi pembudidaya atau kelompok

pembudidaya ikan;

2. Data Unit Pembudidayaan Ikan (Format 2);

3. Struktur Organisasi dan uraian tugas (bagi unit dengan pekerja ≥ 3 orang)

4. SPO dan formulir pencatatan budidaya ikan.

5. Gambar layout bangunan, petakan dan kondisi sekitar unit

pembudidayaan ikan.

Permohonan dapat disampaikan langsung kepada Kepala Dinas Provinsi atau

melalui pos, fax, dan/atau surat elektronik.

Permohonan perpanjangan sertifikat CBIB (Format 3) diajukan unit

pembudidayaan ikan minimal 1 (satu) bulan sebelum masa berlaku sertifikat

berakhir dengan melampirkan sertifikat yang asli.

4.1.3 Pemeriksaan Permohonan

Permohonan dari unit pembudidayaan ikan diproses dengan ketentuan

berikut:

a. Kepala Dinas cd. Bidang Budidaya meneruskan ke bagian administrasi

Sekretariat CBIB Provinsi;

b. Sekretariat CBIB Provinsi memeriksa kelengkapan dokumen dan mengisi

tanda terima dokumen permohonan dan asesmen kecukupan (Format 4).

Apabila tidak lengkap disampaikan kepada pemohon untuk melengkapi

kekurangan dokumen yang dipersyaratkan (Format 5);

c. Pemohon melengkapi kekurangan dokumen administrasi paling lambat 5

(lima) hari kerja setelah menerima surat pemberitahuan;

4.1.4 Penugasan Tim Asesor

Setelah dokumen permohonan lengkap, selanjutnya dilakukan penugasan

Tim Asesor sebagai berikut:

a. Kepala Dinas menugaskan Tim Asesor Dinas Provinsi/Kab/Kota atau UPTD

(Format 6). Bila dipandang perlu dapat melibatkan Asesor Pusat maupun UPT

Lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang telah ditetapkan

berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal untuk melakukan Asesmen,

dengan mengirimkan surat kepada Direktur Produksi - Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya (Format 7);

b. Surat tugas bagi Asesor Pusat atau UPT Lingkup Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya yang akan ditugaskan, diterbitkan oleh Direktur

Produksi – Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya;

c. Jumlah Asesor yang ditugaskan untuk penilaian dalam 1 (satu) unit usaha

pembudidayaan ikan tergantung skala dan kompleksitas manajemen unit

pembudidayaan ikan;

d. Tim Asesor mempersiapkan asesmen paling lambat 2 hari kerja sebelum

pelaksaanaan, dengan mempelajari sistem manajemen mutu dari unit

pembudidayaan ikan termasuk catatan/rekaman, serta mengidentifikasi hal-

hal yang perlu diperhatikan secara khusus dalam Asesmen;

e. Tim Asesor berkoordinasi dengan Asesi mengenai pelaksanaan Asesmen

lapangan.

4.2 Penilaian lapangan

Tim Asesor melaksanakan penilaian lapangan sebagai berikut:

a. Asesmen lapangan dilakukan dengan mengikuti tata cara Asesmen yang

diatur dalam ISO 19011 paling lambat 5 hari kerja setelah penugasan,

dengan metode wawancara, pemeriksaan catatan/rekaman, sarana dan

prasarana serta lingkungan sekitar menggunakan checklist penilaian (Format

8);

b. Tim Asesor harus mengisi checklist secara lengkap, menulis di kolom

keterangan bukti kesesuaian penerapan CBIB; temuan ketidaksesuaian

dituliskan pada kolom keterangan checklist dengan merinci masalah yang

ditemukan (Problem), personel yang bertanggung jawab atas temuan tersebut

(Location), bukti yang ditemukan (Objective evidence) dan acuan/SPO yang

dilanggar (Reference) atau yang disebut dengan kalimat PLOR;

c. Laporan Hasil Asesmen Lapangan (Format 9) dilengkapi dengan Rincian

temuan (kalimat PLOR) dan tenggat waktu tindakan perbaikan yang

disepakati Asesor dan perwakilan Asesi. Laporan tersebut dibuat 2 (dua)

rangkap yaitu untuk Asesi dan disimpan Asesor untuk proses selanjutnya;

d. Tindakan perbaikan dilakukan Asesi sesuai temuan yang dirinci pada

Laporan Hasil Asesmen. Asesi mengirimkan Laporan tindakan perbaikan

(Format 10) dilengkapi bukti kepada Asesor dalam jangka waktu yang

disepakati paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan Asesmen;

e. Asesor melakukan verifikasi atas laporan tindakan perbaikan paling lambat 5

hari kerja setelah laporan tindakan perbaikan diterima, dibandingkan dengan

persyaratan CBIB serta membuat laporan tinjauan tindakan perbaikan.

Tingkat kelulusan CBIB ditentukan berdasarkan Tabel 1.

Tabel 1. Tingkat Kelulusan CBIB

Tingkat Ketidaksesuaian Keterangan

Minor Mayor Serius Kritis

A : Sangat Baik 0 – 6 0 – 3 0 0

B : Baik ≥ 7 4 – 10 1 – 2 0 Kombinasi

mayor dan serius ≥ 10, turun menjadi

C

C : Cukup NA * ≥ 11 3 – 4 0

D : Tidak Lulus NA * NA * ≥ 5 ≥ 1

4.3 Pelaporan Hasil Penilaian

Berdasarkan hasil Asesmen lapangan maka tahapan selanjutnya yaitu :

a. Tim Asesor menyampaikan Laporan Hasil Penilaian (Format 11) kepada

Kepala Dinas dan menyerahkan dokumen penilaian (Permohonan, Checklist,

Laporan Hasil Penilaian Lapangan, Laporan Tindakan Perbaikan dan Review)

kepada Bidang Budidaya c.q Sekretariat CBIB Dinas Provinsi paling lambat 3

(tiga) hari setelah Asesmen dilakukan/Laporan Tindakan Perbaikan diterima.

b. Sekretariat CBIB Dinas Provinsi menyerahkan Dokumen penilaian kepada

Manajer Mutu paling lambat 3 (tiga) hari setelah Tim Asesor menyerahkan

dokumen.

c. Manajer Mutu Sekretariat CBIB melakukan pemeriksaan validitas dan

akurasi pengisian Checklist, Laporan Hasil Penilaian Lapangan Laporan

Tindakan Perbaikan dan Review. Dokumen yang telah memenuhi persyaratan

diserahkan kembali ke Sekretariat CBIB dan Setelah ditandatangani pada

Bagian Pemeriksaan Dokumen paling lambat 5 (lima) hari setelah menerima

Dokumen penilaian,

d. Sekretariat Provinsi menyusun Laporan Hasil Penilaian Sertifikasi CBIB yang

mencantumkan Tabel Rekapitulasi Hasil Penilaian Lapangan (Nama, Lokasi,

Komoditas, Jumlah Temuan, Tingkat Kelulusan Sementara, Baru/ulangan)

dan menyerahkan kepada Kepala Dinas paling lambat 3 (tiga) hari setelah

menerima Dokumen yang telah diperiksa Manajer Mutu.

e. Sekretariat menyimpan semua Dokumen penilaian dan Laporan dengan tertib

dan terkendali sebagai bahan verifikasi oleh Otoritas Kompeten dan/atau

Asesmen eksternal oleh badan Inspeksi.

f. Kepala Dinas menyampaikan Surat Laporan Hasil Penilaian Sertifikasi CBIB

(Format 12) dilampirkan Tabel hasil penilaian (Format 13) dilengkapi copy

Data Umum dan Laporan Hasil Asesmen Lapangan dari masing-masing unit

budidaya kepada Direktur Jenderal c.q Direktur Produksi untuk penerbitan

Sertifikat CBIB oleh Direktur Jenderal;

g. Bagi unit pembudidayaan ikan yang tidak lulus dilakukan pembinaan oleh

Dinas Provinsi/Kab/Kota.

4.4 Penerbitan dan Penyerahan Sertifikat

Berdasarkan laporan dan rekomendasi Kepala Dinas, maka:

a. Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat CBIB sesuai dengan tingkat

kelulusan masing-masing unit pembudidayan ikan;

b. Sertifikat CBIB dikirimkan kepada unit budidaya melalui Kepala Dinas untuk

selanjutnya diserahkan kepada masing-masing unit pembudidayaan ikan

paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah Sertifikat CBIB diterima dengan

mengisi Tanda terima Sertifikat (Format 14).

4.5 Pengendalian Sertifikat

Pengendalian Sertifikat CBIB bagi unit budidaya dilaksanakan dengan

pengawasan dan penilaian ulang. Pengawasan pada unit budidaya bersertifikat

CBIB dilakukan minimal sekali setahun. Penilaian ulang dilaksanakan paling

lambat satu bulan sebelum masa berlaku sertifikat habis.

Sekretariat CBIB Provinsi setiap awal tahun menyusun Jadwal Penilaian

(Format 15). Jadwal penilaian ulang disampaikan kepada Sekretariat pusat

paling lambat pada Minggu ke-2

Januari. Sesuai jadwal, Kepala Dinas menerbitkan Surat Perintah Tugas

Asesmen Sertifikasi CBIB diterbitkan Kepala Dinas (Format 5) sebagai dasar

pelaksanaan pengawasan oleh Asesor CBIB.

Penilaian Lapangan dan Pelaporan Hasil Penilaian dalam rangka perpanjangan

dan pengawasan Sertifikat CBIB sesuai dengan prosedur penerbitan Sertifikat

CBIB (butir 4.2 dan 4.3)

4.6 Pengelolaan Kompetensi personel

Manajer Mutu menjamin personel yang ditunjuk untuk melaksanakan

asesmen memenuhi kompetensi dan kinerja unjuk kerja dalam setiap tugas yang

diberikan. Kegiatan ini didukung oleh Sekretariat CBIB bagian Pengelolaan

Kompetensi personel yang melaksanakan:

a. Pengelolaan (pengumpulan, penyimpanan, pengkinian) dokumen Asesor:

1) Daftar riwayat hidup;

2) Sertifikat Pelatihan CBIB, dan sistem mutu lain;

3) Riwayat asesmen setiap personel;

4) Dokumen evaluasi asesor.

b. Pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi Asesor secara rutin bagi

seluruh Asesor anggota Tim Asesor yang ditetapkan Direktur Jenderal.

BAB IV PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENDELEGASIAN

5.1 Verifikasi

Pendelegasian sebagian tugas Sertifikasi CBIB yang dilaksanakan

Sekretariat CBIB daerah, diawasi secara rutin oleh Sekretariat CBIB pusat

melalui kegiatan Verifikasi. Pengawasan tersebut bertujuan untuk

mengendalikan proses pendelegasian, yaitu dengan melaksanakan asesmen

dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun di setiap Dinas Provinsi yang

mendapat pendelegasian, dengan terlebih dahulu diberitahukan melalui Surat

Direktur Produksi.

5.1.1 Pelaksana

Verifikasi dilaksanakan oleh Tim Verifikator yang ditunjuk oleh Direktur

Produksi – Ditjen Perikanan Budidaya. Tim verifikator harus memenuhi kriteria

sebagai berikut:

a. memahami persyaratan ISO 901:2008 khususnya internal audit;

b. memahami prosedur Sertifikasi CBIB dan Mekanisme tugas yang didelegasikan; dan

c. mampu bertindak secara profesional, yaitu antara lain menyampaikan pelaporan dengan lengkap, menjaga rahasia, dan menjamin ketidakberpihakan.

5.1.2 Ruang lingkup verifikasi

Verifikasi bagi Dinas Provinsi dilaksanakan dengan memperhatikan

penerapan persyaratan pendelegasian oleh Dinas Provinsi, khususnya:

a. Kepatuhan terhadap pedoman dan sistem jaminan mutu perikanan

budidaya;

b. Kinerja Sekretariat dalam mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan

Sertifikasi CBIB;

c. Pengelolaan Kompetensi Asesor Sertifikasi CBIB yang berkompeten dengan

jumlah yang memadai serta memelihara dan meningkatkan kompetensinya;

d. Ketersediaan sarana dan prasarana guna mendukung pelaksanaan

Sertifikasi CBIB secara tertib;

e. Komitmen untuk menjaga kompetensi dan mutu pelayanan Sertifikasi CBIB

sesuai yang dipersyaratkan oleh Otoritas Kompeten.

5.1.3 Metode verifikasi

Verifikasi dilaksanakan antara lain dengan pemeriksaan dokumen,

interview, pemeriksaan lapangan, pengujian, untuk memperoleh bukti

pemenuhan persyaratan pendelegasian. Pelaksanaan penilaian menggunakan

Checklist Verifikasi (Format 16), yang menjadi pedoman Sekretariat CBIB di

provinsi untuk melakukan perbaikan.

5.2 Tindak Lanjut Verifikasi

Laporan Hasil verifikasi disampaikan verifikator kepada perwakilan Sekretariat

CBIB di provinsi, termasuk kesepakatan tenggat waktu tindakan perbaikan,

maksimal 2 (dua) bulan). Hasil verifikasi perlu ditindaklanjuti Dinas Provinsi

dalam rangka perbaikan manajemen dengan mengisi Laporan Tindakan

Perbaikan (Format 9) dan mengirimkan kepada Direktur Jenderal Perikanan

Budidaya cq. Direktur Produksi. Laporan tindakan perbaikan kemudian

dijadikan bahan pertimbangan penetapan status pendelegasian pada periode

selanjutnya.

BAB V

PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik

merupakan pedoman bagi Dinas Provinsi untuk melaksanakan Pendelegasian sebagian tugas sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik serta unit pembudidayaan ikan untuk menjamin proses Sertifikasi CBIB dapat dilakukan

secara efektif, terdokumentasi sesuai dengan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil Perikanan Budidaya.

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Ttd

SLAMET SOEBJAKTO

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas

Agung Witjaksono

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

BUDIDAYA NOMOR 66/PER-DJPB/2015 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN TUGAS SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA

IKAN YANG BAIK KEPADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI

Format 1

[KOP SURAT PEMOHON]

SURAT PERMOHONAN SERTIFIKASI CBIB

Nomor : ………………, …………

Lampiran :

Hal : Permohonan Sertifikasi CBIB

Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Cq. Direktur Produksi di- JAKARTA Bersama ini kami mengajukan permohonan Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) pada: 1. Nama unit budidaya : ...................................................…………………… 2. Komoditas/jenis ikan: ..............................................................……...…. 3. Alamat : ............................................................................ - Desa : …………………....................................................... - Kecamatan : ……………….......................................................... - Kabupaten/Kota : ……………….......................................................... - Provinsi : ………………..........................................................

Sebagai bahan penilaian pendahuluan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut:

Copy Izin Usaha Perikanan (IUP) bagi unit usaha berbadan hukum/Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan/Surat Keterangan bagi pembudidaya atau kelompok pembudidaya ikan;

Data Unit Pembudidayaan Ikan (Format 2); Gambar Layout bangunan dan petakan Unit Pembudidayaan ikan

Struktur Organisasi dan uraian tugas*) SPO dan formulir pencatatan budidaya ikan.

Dalam pelaksanaan sertifikasi ini, kami bersedia mengikuti dan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam proses penilaian sertifikasi CBIB.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Tembusan : 1. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi;

2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota. Catatan : *) khusus untuk unit budidaya dengan personel ≥3 orang

Pimpinan

( )

Format 2

DATA UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN Data Umum

1 Nama Unit Pembudidayaan Ikan

2 Nama Pimpinan

3 HP/Telp dan Fax

4 Lokasi Usaha

- Desa

- Kecamatan

- Kab/Kota

- Propinsi

GPS:

5 Luas bersih lahan budidaya

6 Status kepemilikan

7 Surat Keterangan Usaha/Dinas/IUP/TPUPI

(copy dilampirkan)

8 Tahun beroperasi

Data Budidaya dan Produksi

1 Komoditas yang dibudidayakan

2 Asal benih (Nama hatchery & lokasi)

3 Kapasitas produksi 1 x panen (ton)

4 Jumlah siklus pemeliharaan

(kali/th)

5 Pembeli hasil panen (nama & kota)

Data Fasilitas (Gambar tata letak/lay-out bangunan dan unit budidaya dilampirkan)

1 Sumber air*): air tanah/mata air/ sungai ............................./waduk ..............................

Jenis Fasilitas Jumlah Ukuran Konstruksi

2 Tambak/Kolam/KJA/Karamba/...................

3 Gudang

- Pakan

- Peralatan - Sarana lain .........

4 Laboratorium

- Kualitas air - Lainnya ...

5 Sarana Lain

- Akomodasi pekerja

- Tempat ibadah - Fasilitas sosial lain

Rincian fasilitas untuk Tambak/Kolam

6 Tandon

7 Saluran air

- Saluran pasok - Saluran buang

8 Pintu air

- Pintu masuk

- Pintu buang

Data Personel (Struktur organisasi dilampirkan bagi unit budidaya dengan

pekerja ≥ 3 orang)

Bagian Jumlah Pendidikan

1 Penanggung jawab produksi

2 Penanggung jawab mutu

3 Produksi

4 Mesin

5 Laboratorium

Format 3 [KOP SURAT PEMOHON]

SURAT PERPANJANGAN SERTIFIKAT CBIB

Nomor : ………………, …………

Lampiran :

Hal : Permohonan Perpanjangan Sertifikat CBIB

Yth. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .........................

Sehubungan dengan akan habisnya masa berlaku Sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) nomor ..................................... pada tanggal

......................... , maka kami mengajukan permohonan perpanjangan Sertifikat CBIB pada:

Nama Unit Budidaya : ……………………………………………

Komoditas/jenis ikan : ……………………………………………

Alamat : Desa …………………… Kecamatan ………………………

Kab/Kota ……………………… Provinsi …………………………

kami lampirkan persyaratan sebagai berikut:

Copy Izin Usaha Perikanan (IUP) bagi unit usaha berbadan hukum/Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan/Surat Keterangan bagi pembudidaya

atau kelompok pembudidaya ikan; Data Unit Pembudidayaan Ikan (Format 2); Gambar Layout bangunan dan petakan Unit Pembudidayaan ikan

Struktur Organisasi dan uraian tugas*) SPO dan formulir pencatatan budidaya ikan.

Dalam pelaksanaan sertifikasi ini, kami bersedia mengikuti dan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam proses penilaian sertifikasi CBIB.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Pimpinan

cap dan ttd

(Nama lengkap & Jabatan)

Tembusan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota. Catatan :

Berilah tanda pada kotak yang sesuai ( )

Format 4

Tanda Terima Dokumen Permohonan

Telah terima berkas CBIB dari :

Nama Unit Budidaya : Lokasi :

Tempat/tgl :

Pemeriksaan Dokumen, Asesmen Kecukupan & Rencana Kerja

No Uraian Pemeriksaan

Dokumen (ada/tidak)

Asesmen

kecukupan (Cukup/tidak)

Catatan

1 Surat Permohonan (FL/01/PB/01)

2 Copy IUP/TPUPI/Surat

Keterangan

3 Data unit budidaya

4 Struktur Organisasi dan uraian tugas

5 Gambar Layout bangunan dan petakan

Tanggal Pemeriksaan ......../....... /........ ......../....... /........

Nama Penerima/pemeriksa

Tanda tangan Pemeriksa ......................... .......................

KEPUTUSAN:

Proses dilanjutkan/melengkapi dokumen*)

Dilanjutkan/tidak*)

Dilanjutkan/tidak*)

Keterangan: *) Coret yang tidak perlu Hal-hal yang perlu diperiksa dalam penilaian lapangan (sesuai kolom catatan):

1.

2.

3.

Nama Asesor : Corry MP

Tanggal Persiapan : Juli 2013

Tanda Tangan :

Format 5

KOP SURAT DINAS PROVINSI Nomor : tgl, bulan, tahun

Lampiran : Hal : Kelengkapan Persyaratan Sertifikasi CBIB

Yth. Pimpinan Unit Usaha Budidaya……………………….. DI - Tempat

Sehubungan dengan permohonan Saudara untuk Penerbitan/

Perpanjangan*) Sertifikat Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB)

Nama Unit Budidaya : ……………………………………………

Komoditas : ……………………………………………

Alamat : Desa ..………………… Kecamatan …………………………

Kab/Kota ………………………………………

berdasarkan hasil pemeriksaan kelengkapan persyaratan dokumen tersebut,

mohon untuk melengkapi persyaratan dengan*):

Copy Izin Usaha Perikanan (IUP) /Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan

Ikan/Surat Keterangan bagi pembudidaya atau kelompok pembudidaya ikan;

Data Unit Pembudidayaan Ikan;

Gambar Layout bangunan dan petakan Unit Pembudidayaan ikan;

Struktur Organisasi dan uraian tugas**);

Dokumen tersebut agar disampaikan segera kepada Dinas Kab/Kota

................. untuk dapat diproses lebih lanjut.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi………………..,

…………………………………………

Keterangan : *) Cantumkan persyaratan yang belum lengkap

**) Bagi unit budidaya yang mempunyai ≥ 3 karyawan Tembusan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota ……….

Format 6

[KOP SURAT DINAS PROVINSI]

Nomor : ……………, …………

Lampiran :

Hal : Surat Perintah Tugas

Asesmen Sertifikasi CBIB Yth.

Pimpinan Unit Budidaya …………… Desa ………… Kec ……..……. Kab ……….……

Sehubungan dengan Penerbitan/Perpanjangan/Pengawasan*) Sertifikat

CBIB pada unit budidaya Saudara, maka perlu dilakukan penilaian oleh Asesor:

No Nama /NIP Jabatan/Institusi Keterangan

1. Ketua Tim Asesor

2. Asesor

3. Dst Asesor

Sehubungan dengan hal itu, kami harapkan kesediaan Saudara untuk

mengijinkan dan membantu kelancaran pelaksanaan tugas Asesor dalam

penilaian sertifikasi CBIB pada unit budidaya dimaksud.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara

diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi………………..,

.................................... …………………………………………

Keterangan : *) Coret yang tidak perlu

Tembusan : Tembusan : 1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya cq Direktur Produksi; 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota ……….

Format 7

KOP SURAT DINAS PROVINSI

Nomor : ……………, …………

Lampiran :

Hal : Permohonan Bantuan

Asesor Sertifikasi CBIB

Yth. Direktur Produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Di - Jakarta

Sehubungan dengan adanya rencana asesmen Sertifikasi CBIB pada

tanggal .....s/d........ pada unit budidaya berikut:

No

Kabupaten/ Kota

Jumlah Unit Pembudidayaan

Komoditas

Keterangan*)

Baru Perpanjangan

Pengawasan

1.

2.

3.

4. Dst

mempertimbangkan keterbatasan Tim Asesor di Daerah, mohon kesediaan

Saudara untuk menugaskan Tim Asesor Sertifikasi CBIB Pusat atau UPT

Lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk membantu pelaksanaan

sertifikasi dimaksud.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjsamanya, kami

mengucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi............................,

..................................

Keterangan:

*) berikan tanda √ pada kolom yang sesuai

Format 8 CHECKLIST PENILAIAN CBIB

Nama Unit Budidaya

Lokasi dan Koordinat GPS

Komoditas

Nama Personil Unit Budidaya

Nama Asesor

Tanggal Penilaian

No Persyaratan Kese

suai

an

Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)

Mn Mj Sr Kr

1. Lokasi

Unit usaha budidaya berada pada lingkungan yang sesuai di mana

resiko keamanan pangan dari bahaya kimiawi, biologis dan fisik diminimalisir.

( ) ( ) ( ) ( )

2. SUPLAI AIR

Unit usaha mempunyai sumber air yang baik dan air pasok terhindar dari sumber polusi.

( ) ( ) ( ) ( )

3 TATA LETAK DAN DESAIN

3.1 Area usaha budidaya hanya digunakan untuk pembudidayaan ikan

( ) ( ) ( ) ( )

3.2 Unit usaha budidaya mempunyai desain dan tata letak yang dapat mencegah kontaminasi silang.

( ) ( ) ( )

3.3 Toilet, septic tank, gudang dan fasilitas lainnya terpisah dan tidak berpotensi mengkonta-minasi produk budidaya.

( ) ( )

3.4 Unit usaha budidaya memiliki fasilitas pembuangan limbah cair ataupun padat yang ditempatkan di area yang sesuai.

( ) ( )

3.5 Wadah budidaya seperti karamba dan jaring di-desain dan dibangun agar menjamin kerusakan fisik ikan yang minimal selama pemeliharaan dan panen

( )

4 KEBERSIHAN FASILI-TAS & PERLENGKAPAN

4.1 Unit usaha budidaya dan lingkungannya dijaga kondisi bersih & higienis.

( ) ( )

4.2

Dilakukan tindakan pencegahan terhadap binatang dan hama yang menyebabkan kontaminasi.

( ) ( )

4.3 BBM, bahan kimia (desinfektan, pupuk, reagen), pakan dan obat ikan disimpan dalam tempat yang terpisah dan aman.

( ) ( )

4.4 Wadah, perlengkapan dan fasilitas budidaya dibuat dari bahan yang tidak menyebabkan kontaminasi.

( ) ( )

4.5 Fasilitas dan perlengkapan dijaga dalam kondisi higienis dan

( ) ( )

No Persyaratan Kese

suai

an

Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)

Mn Mj Sr Kr

dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan; serta (bila perlu) didesinfeksi dengan desinfektan yang diizinkan.

5 PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA

5.1 Wadah budidaya dipersiapkan dengan baik sebelum penebaran benih

( ) ( ) ( )

5.2 Dalam persiapan wadah dan air, hanya mengguna kan pupuk, probiotik dan bahan kimia yang direkomendasikan.

( ) ( )

6 PENGELOLAAN AIR

6.1 Dilakukan upaya filterisasi air atau pengendapan serta

menjamin kualitas air yang sesuai untuk ikan yang dibudidayakan.

( ) ( ) ( )

6.2 Monitor kualitas air sumber secara rutin untuk menja min kesehatan & kebersihan ikan yang dibudidayakan.

( ) ( ) ( )

7 BENIH

7.1 Benih yang ditebar dalam kondisi sehat dan berasal dari unit pembenihan ber sertifikat & tidak mengan dung penyakit berbahaya maupun obat ikan

( ) ( )

8 PAKAN

8.1 Pakan ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal atau surat jaminan dari Institusi yang berkompeten.

( )

8.2 Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruang yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas serta digunakan sebelum tanggal kadaluarsa

( )

8.3 Pakan tidak dicampur bahan tambahan seperti antibiotik, obat ikan, bahan kimia lainnya atau hormon yang dilarang dan bahan tambahan harus terdaftar.

( ) ( )

8.4 Pakan buatan sendiri harus dibuat dari bahan yang

direkomendasikan oleh DJPB dan tidak dicampur dengan bahan-bahan terlarang (antibiotik, pestisida, logam berat)

( ) ( )

8.5 Pemberian pakan dilakukan dalam efisiensi sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

( ) ( )

8.6 Pakan berlabel/memiliki informasi yang mencantumkan komposisi, tanggal kadaluarsa, dosis dan cara pemberian dengan jelas dalam bahasa Indonesia.

( )

No Persyaratan Kese

suai

an

Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)

Mn Mj Sr Kr

9 PENGGUNAAN BAHAN KIMIA, BAHAN BIOLO-GI DAN OBAT IKAN

9.1 Hanya menggunakan obat ikan, bahan kimiawi dan biologis yang diizinkan (dengan nomor registrasi dari DJPB)

( ) ( )

9.2 Penggunaan obat yang diizinkan sesuai petunjuk dan pengawasan (obat keras harus digunakan di bawah pengawasan petugas yang berkompeten)

( ) ( )

9.3 Obat ikan, bahan kimia dan biologis disimpan dengan baik sesuai spesifikasi.

( ) ( ) ( )

9.4 Penggunaan obat ikan, bahan kimia dan bahan biologis sesuai instruksi dan ketentuan/petunjuk pada label.

( ) ( )

9.5 Dilakukan test untuk mendeteksi residu obat ikan dan bahan kimia dengan hasil di bawah ambang batas.

( ) ( )

9.6 Obat ikan, bahan kimia dan bahan biologi yang digunakan mempunyai label yang menjelaskan: dosis dan aturan pemakaian, tanggal kadaluarsa dan masa henti obat yang ditulis dalam bahasa Indonesia.

( ) ( )

10 PENGGUNAAN ES DAN AIR

10.1 Air bersih digunakan dan tersedia dalam jumlah yang cukup untuk panen, penanganan hasil dan pembersihan.

( ) ( )

10.2 Es hanya berasal dari pemasok yang disetujui dan menggunakan air minum/ bersih

( )

10.3 Es diterima dalam kondisi saniter ( ) ( )

10.4 Es ditangani dan disimpan dalam kondisi higienis

( ) ( )

11 PANEN

11.1 Perlengkapan & peralatan mudah dibersihkan dan dijaga dalam kondisi bersih dan higienis

( ) ( )

11.2 Panen dipersiapkan dengan baik

untuk menghindari pengaruh temperatur yang tinggi pada ikan.

( ) ( )

11.3 Pada saat panen dilakukan upaya untuk menghindari terjadinya penurunan mutu dan kontaminasi ikan

( )

11.4 Penanganan ikan dilakukan secara higienis dan efisien sehingga tidak menim-bulkan kerusakan fisik

( )

12 PENANGANAN HASIL

12.1 Peralatan dan perleng-kapan ( ) ( )

No Persyaratan Kese

suai

an

Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)

Mn Mj Sr Kr

untuk penanganan hasil mudah dibersihkan dan didisinfeksi (bila perlu) serta selalu dijaga dalam keadaan bersih

12.2 Ikan mati segera didingin-an dan diupayakan suhunya mendekati 0° C di seluruh bagian.

( ) ( )

12.3 Proses penanganan seperti pemilihan, penimbangan, pencucian, pembilasan, dll dilakukan dengan cepat dan higienis tanpa merusak produk.

( ) ( )

12.4 Berdasarkan persyaratan yang berlaku, bahan tambahan & kimia yang dilarang tidak digunakan pada ikan yang diangkut.

( ) ( )

13 PENGANGKUTAN

13.1 Peralatan dan fasilitas pengangkutan yang digunakan mudah dibersihkan dan selalu terjaga kebersihannya (boks, wadah, dll)

( ) ( )

13.2 Pengangkutan dalam kon disi higienis untuk meng-hindari kontaminasi (seper ti udara, tanah, air, bahan kimia, dll) dan kontaminasi silang.

( ) ( ) ( ) ( )

13.3 Suhu produk selama pengangkutan mendekati suhu cair es (0°C) pada seluruh bagian produk

( ) ( )

Tambahan Pertimbangan untuk penanganan dan pengangkutan ikan hidup

13.4 Ikan hidup ditangani dan dijaga dalam kondisi yang tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi

( )

14 PEMBUANGAN LIMBAH

14.1 Limbah (cair, padat dan berbahaya) dikelola (dikumpulkan & dibuang) dengan cara yang higienis dan saniter untuk mencegah kontaminasi

( ) ( ) ( )

15 PENCATATAN

15.1 Dilakukan rekaman pada jenis

dan asal pakan (pakan pabrikan) serta bahan baku pakan ikan (untuk pakan buatan sendiri).

( ) ( )

15.2

Penyimpanan rekaman penggunaan obat ikan, bahan kimia dan bahan biologi atau perlakuan lain selama masa pemeliharaan.

( ) ( )

15.3 Penyimpanan rekaman kualitas air (air sumber, air pasok, air pemeliharaan dan limbah cair) sesuai kebutuhan (lihat poin 6).

( ) ( )

No Persyaratan Kese

suai

an

Ketidaksesuaian Keterangan (diisi asesor dengan kalimat PLOR)

Mn Mj Sr Kr

15.4 Penyimpanan rekaman kejadian penyakit yang mungkin berdampak pada keamanan pangan produk perikanan

( ) ( )

15.5 Rekaman panen disimpan dengan baik.

( ) ( )

15.6 Catatan/ Rekaman pengangkutan Ikan disimpan dengan baik

( )

16 TINDAKAN PERBAIKAN

16.1 Tindakan perbaikan (atas bahaya kemanan pangan) dilakukan sebagai kegiatan yang rutin dan terkendali. Tindakan perbaikan dilakukan dengan tepat dan segera sesuai

dengan masalah yang ditemukan.

( ) ( ) ( )

17 PELATIHAN

17.1 Pemilik unit usaha atau pekerja sadar dan terlatih (pelatihan, seminar, workshop, socialization, dsb) dalam mencegah dan mengendalikan bahaya keamanan pangan dalam perikanan budidaya.

( ) ( )

18 KEBERSIHAN PERSONIL

18.1 Pekerja yang menangani ikan dalam kondisi sehat.

( ) ( )

Pemeriksaan oleh Tim Reviewer

Nama Reviewer: ttd

Tanggal:

Catatan:

[ ] ..............................................................

Kesimpulan: sesuai/perlu penjelasan

Tindak lanjut:..................................................

TIM PENILAI :

1. ………………………… (…………………)

2. ………………………… (…………………)

3. ………………………… (…………………)

Format 9

LAPORAN HASIL ASESMEN LAPANGAN

Nama Unit Budidaya :

Lokasi dan Koordinat GPS :

Komoditas :

Nama Personil Unit Budidaya :

Nama Asesor :

Tanggal Penilaian :

Jumlah Ketidaksesuaian : Referensi No :

Minor : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [

]

Mayor : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [

]

Serius : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [ ], [

]

Kritis : [ ], [ ], [ ], [ ], [ ]

Uraian Temuan Ketidaksesuaian : (diisi Asesor dengan kalimat PLOR sesuai checklist) No.

Tindakan perbaikan disampaikan selambatnya tanggal:.......................

*Coret yang tidak perlu

Pimpinan/perwakilan Unit Budidaya Ikan

( ...........................................)

TIM PENILAI

1. ………………… (…………………)

2. ………………… (…………………)

3. ………………… (…………………)

Pemeriksaan oleh Tim Reviewer Nama Reviewer: ttd Tanggal:

Catatan:

[ ] ......................................... Kesimpulan: sesuai/perlu penjelasan

Tindak lanjut:..................................................

Format 10

LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENINJAUAN

Nama Asesi :

Lokasi :

Tanggal Penilaian :

No Temuan

Tindakan Perbaikan

(bukti dilampirkan)

Target

Selesai

Tanggal

Selesai

Hasil Peninjauan

(diisi Tim Asesor)

Kesimpulan

(diisi Tim

Asesor)

1

2

3

4

5

6

(Verifikasi Tim Asesor) Tanggal penerimaan Dokumen: Tanggal peninjauan Dokumen :

Nama Asesor CBIB : Tandatangan :

Hasil akhir*):

(diisi oleh Penanggung Jawab unit budidaya)

Tanggal Kirim :

Nama : Jabatan : Tandatangan & Cap

Pemeriksaan oleh Tim Reviewer Nama Reviewer: ttd

Tanggal: Catatan: [ ] ..............................................................

Kesimpulan: sesuai/perlu penjelasan Tindak lanjut:..................................................

Format 11

LAPORAN PENILAIAN/PENGAWASAN/VERIFIKASI)* SERTIFIKASI CBIB

MEMORANDUM

Nomor: Yth : Kepala Dinas Dari : Asesor CBIB …………………, .......................... , .......................... Hal : Laporan Penilaian Penerbitan/Perpanjangan/Pengawasan*) Sertifikat CBIB Tanggal : ……………………………………

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya penilaian Sertifikasi CBIB pada tanggal ................ berdasarkan SPT No. ................. di kabupaten/ Kota..............................., dapat kami laporkan hasil penilaian sebagai berikut:

No Nama Unit Budidaya

Lokasi Komoditas Wadah

budidaya

JumlahTemuan

Mn My Sr Kr

PENERBITAN (Baru)

1

2

PERPANJANGAN

1

2

PENGAWASAN

1

2

Sebagai dokumen kelengkapan dalam proses Sertifikasi CBIB, 5 hari setelah

proses penilaian kami telah menyerahkan kepada Sekretariat CBIB Provinsi -Bidang

Perikanan Budidaya:

- Dokumen permohonan, termasuk Data Unit Pembudidayaan Ikan - Checklist penilaian lapangan - Hasil penilaian lapangan

Bilamana laporan tindakan perbaikan diterima dari unit budidaya tersebut, maka akan

segera dilakukan peninjauan sesuai mekanisme sertifikasi CBIB, serta hasilnya akan

segera disampaikan kepada Sekretariat CBIB Provinsi.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan arahan Bapak selanjutnya,

diucapkan terimakasih

..................................

*) Coret yang tidak perlu Tembusan : Kepala Bidang Perikanan Budidaya

Format 12

[KOP SURAT DINAS PROVINSI]

Nomor : ……………, …………

Lampiran :

Hal : Laporan Hasil Sertifikasi CBIB

Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya cq. Direktur Produksi

Di – Jakarta

Berdasarkan hasil penilaian Sertifikasi CBIB oleh Tim Asesor CBIB Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi………………… pada periode tanggal ……s/d……

sebanyak ………unit, terlampir kami sampaikan Hasil Asesmen Lapangan untuk

masing-masing unit pembudidayaan ikan yang dilengkapi dengan Laporan Hasil

Asesmen Lapangan (FL/10/PB/001) dan Data Umum masing-masing Unit

Pembudidaya Ikan, untuk diproses lebih lanjut

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan persetujuan Bapak, kami

mengucapkan terima kasih.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi …………………………….

…………………………………….

Format 13 Rekapitulasi Hasil Penilaian

Tim Sertifikasi Provinsi……………………………….

Periode: .... - ..... - ..... sampai ..... - ..... - ...

No Unit

Pembudidayaan Komoditas Lokasi

Jumlah

Ketidaksesuaian

Mn My Sr Kr

Penilaian Baru

1.

2.

3.

4.

5. Dst

Perpanjangan

1.

2.

3.

4.

5. dst

Pengawasan

1.

2.

3.

4.

5. dst

Tempat, tanggal-bulan-tahun

(nama jelas)

Jabatan

Format 14

Tanda Terima Sertifikat CBIB

Sehubungan dengan penerbitan Sertifikat Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) pada bulan ....................... Tahun ....................... maka telah

diserahterimakan Sertifikat CBIB sebagai berikut:

No

Nama Unit Budidaya

Lokasi Tanggal Tanda Tangan Penerima

............................. , .......................................

Yang menyerahkan

(nama jelas) instansi

Format 15

JADWAL PENGAWASAN DAN PENILAIAN ULANG SERTIFIKASI CBIB TAHUN .........

No

Nama Unit Budidaya

Lokasi Nama

Pengawas

Rencana Pengawasan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A

Pengawasan

1

2

3

4

B

Penilaian

Ulang

1

2

3

4

5

Disusun di :

Pada Tanggal :

Disusun Oleh : (Sebutkan nama & jabatan dalam Tim Sertifikasi)

Tanda Tangan :

Format 16

CHECKLIST VERIFIKASI

PENDELEGASIAN SERTIFIKASI CBIB

Otoritas Kompeten (OK) Daerah

Nama Pimpinan OK

Nama Penanggung Jawab Sertifikasi CBIB

Nama Auditi

Nama Auditor

Tanggal Audit

No Uraian Tidak /

Belum

Ya / Ada / Lengkap Keterangan

Kurang Cukup Baik

1. DUKUNGAN MANAJEMEN

1.1 Kelembagaan Pelaksana Sertifikasi CBIB di daerah

1.2 Peraturan, Juklak, Juknis CBIB

1.3 Ketersediaan dan keaktifan Fasilitator

1.4 Ketersediaan dan keaktifan Auditor

1.5 Ketersediaan Sarana & Prasarana

1.6 Dukungan anggaran (sumber dan jumlah)

2. DOKUMENTASI

2.1 Kelengkapan surat

permohonan sertifikasi CBIB

2.2 Tanda Terima Permohonan

2.3 Jadwal Audit

2.4 Surat Perintah Tugas

2.5 Checklist Audit CBIB

2.6 Hasil Penilaian Lapang

2.7 Tindakan Perbaikan

2.8 Laporan Tinjauan Tindakan Perbaikan

2.9 Laporan Penilaian Auditor

2.10 Laporan Kepala Dinas ke

Dirjen

2.11 Copy Sertifikat CBIB

2.12 Jadwal Pengawasan

2.13 Data unit pembudidayaan ikan

2.14 Copy Sertifikat Auditor & Fasilitator

3. HASIL AUDIT

3.1. Kelengkapan dokumen hasil audit

3.2 Keakuratan hasil audit

3.3 Persentase dokumen yang lengkap

3.4 KPI (Key Performance Indicator)

4 PELAKSANAAN SERTIFIKASI

4.1 Jarak waktu penugasan dan audit lapangan

4.2 Koordinasi antara Sekretariat dengan Auditor

4.3 Koordinasi antara Auditor dengan Unit

Pembudidayaan Ikan

4.4 Laporan hasil audit oleh

Auditor kepada Kepala Dinas

4.5 Laporan hasil audit oleh Kepala Dinas kepada DJPB

4.6 Pencapaian target

Sertifikasi CBIB

Jumlah

Persentasi (%)

-

Kategori:

..………..

5 KESIMPULAN

5.1 Dukungan Manajemen

52 Dokumentasi

5.3 Hasil Audit

5.4 Pelaksanaan Sertifikasi

6 TINDAKAN PERBAIKAN

6.1 Dukungan Manajemen

6.2 Dokumentasi

6.3 Hasil Audit

6.4 Pelaksanaan Sertifikasi

AUDITI

AUDITOR

________________________

__________________

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Ttd

SLAMET SOEBJAKTO

Disalin sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas

Agung Witjaksono