perencanaan usaha pembudidayaan ikan gabus
DESCRIPTION
http://www.galeriotomotif.netTRANSCRIPT
PERENCANAAN USAHA PEMBUDIDAYAAN
IKAN GABUS “RUMAH HARUAN”
PROPOSAL
KEWIRAUSAHAAN
yang dibina oleh Bapak Drs. Partono, M.Pd.
oleh
Muhammad Arief Prasetya (130513605957)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
2015
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah
dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Ada beberapa alasan
terkait budidaya ikan gabus, diantaranya:
1. Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas
2. Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai
3. Pemasarannya relatif mudah
4. Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah
5. Memiliki nilai gizi lebih tinggi dibanding ikan air tawar jenis lain
Budidaya ikan gabus dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1m - 800m
dpl. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik,
artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu
air, budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian
di atas >800m dpl.
Budidaya gabus, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat
dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok
dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan lainnya.
Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau
sumur dalam), atau pun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu.
Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan gabus adalah
sebagai berikut:
1. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan gabus berkisar antara 220-320C.
Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan
napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
2. pH air yang ideal berkisar antara 6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus >
1 mg/l.
Budidaya ikan gabus dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau
kolam tanah. Dalam Budidaya ikan gabus di kolam yang perlu diperhatikan
adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
ii
DAFTAR ISI
Ringkasan Eksekutif...................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................
ii
I. Profil Perusahaan........................................................................................ 1
II. Produk....................................................................................................... 2
III. Pemasaran................................................................................................ 3
IV. Produksi................................................................................................... 4
V. Manajemen (SDM).................................................................................. 5
VI. Keuangan................................................................................................. 6
A. Modal................................................................................................... 6
B. Keuntungan Per Bulan......................................................................... 6
C. Analisa Tingkat Kelayakan Usaha...................................................... 7
D. Analisa Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal..................................... 8
Lampiran........................................................................................................ 9
1
I. PROFIL USAHA
Jenis Usaha : Budidaya Ikan Gabus
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara, RT.24 RW.03, Gg. SMK 3, Kuala
Pembuang, Kalimantan Tengah.
Karyawan : 5 Orang
Usaha ikan gabus merupakan usaha yang bergerak di bidang pemasaran ikan
air tawar, mengingat kebutuhan pasar yang semakin meningkat dan juga suplai dari
nelayan yang masih tergolong minim, kami memberanikan diri intuk terjun
kedalam usaha ini demi memenuhi kebutuhan pasar di daerah Kuala Pembuang.
Usaha bididaya ikan gabus ini menjadi usaha yang diharapkan mampu
menjadi penopang perekomomian keluarga dan juga para pekerja yang turut andil
dalam melancarkan bisnis yang berlatar belakang pembudidayaan ini. Usaha ini
memiliki sumberdaya manusia yang handal dalam hal menejerial, pengembangan,
dan teknis lapangan yang meliputi pembibitan, perawatan, dan pemasaran.
Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat berpengalaman
baik secara teori maupun praktek dilapangan karena sudah bertahun-tahun
memdalami bisnis pembudidayaan ikan, ditambah lagi tenaga kerja lulusan SMK
jurusan perikanan yang mahir dalam hal pembibitan dan juga pembudidayaan ikan
gabus.
Mengenai pemasaran, tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengingat kami
pembudidaya ikan gabus yang ada di Kuala Pembuang. Selain itu kandungan gizi
ikan gabus yang sangat tinggi memberi nilai lebih terhadap prospek usaha kami.
Selain itu, kami meyakini mampu menguasai pasar mengingat suplai ikan gabus
hanya dari penangkapan di alam yang efisiesinya terbatas.
2
II. PRODUK
Usaha pembudidayaan ikan gabus menjadi tren pasar yang sangat
menggembirakan bagi para pembudidaya, mengingat harga di pasaran yang relatif
tinggi, pembiakan dan perawatan yang mudah, dan juga digemari masyarakat dari
berbagai kalangan. Dengan harga tersebut, kami menargetkan konsumen yaitu
kalangan menengah keatas, namun tidak menutup kemungkinan pula kalangan
bawah juga menjadi konsumen kami.
Dalam usaha ini, produk yang kami tawarkan yaitu berupa ikan gabus yang
masih dalam keadaan segar dengan perkiraan berat per ekornya ¼ kg, artinya dalam
1 kg terdiri dari 4 ekor ikan gabus dengan kisaran usia 4-6 bulan.
Untuk harga per kilogramnya standar pasar adalah Rp 65.000,-. Jika pembeli
mengambil langsung di tempat pembudidayaan, kami tawarkan harga senilai Rp
60.000,- per kilogramnya, kepada distributor dengan minimum pembelian 50 kg
dengan harga Rp 55.000,- per kilogramnya mengingat biaya kirim ke pasar yang
tidaklah murah.
3
III. PEMASARAN
Usaha ini terletak di kota Kuala Pembuang, tepatnya di Jalan Ki Hajar
Dewantara, yang menjadi lalu lintas terbesar kota ini, karena menjadi salah satu
jalan menuju perkantoran. Denga lokasi yang sangat strategis ini, konsumen kami
yang dalam golongan pegawai negeri menjadi sasaran produk kami yang berupa
ikan gabus.
Untuk pemasarannya, ada dua alternatif yang bisa kami lakukan, yaitu dengan
menjualnya langsung di pasar atau menunggu distributor yang datang mengambil
produk kami. Keduanya jika dikalkulasikan memiliki keuntungan yang identik, jika
kita menyetok kepada distributor tentu potongan harga pasar diberlakukan, dan jika
kita menjual sendiri di pasar akan ada biaya lagi untuk sewa stand di pasar, dan itu
membutuhkan kerja dua kali dan kurang efisien. Atas dasar itulah kami memilih
agar distributor yang mengambilnya langsung ditempat kami.
4
IV. PRODUKSI
Usaha budidaya ikan gabus ini direncanakan memiliki 4 buah kolam
memanjang yang bisa disekat menjadi tiga ruang. Sehingga dengan bibit 24.000
ekor ditempatkan ke 12 ruang, dengan jarak setiap ruangnya selama satu bulan, hal
itu memungkinkan pemanenan setiap bulannya.
Karena kami tidak memasarkannya di pasar, maka kami akan memanennya
ketika distributor atau pembeli datang, hal itu memungkinkan kualitas kesegaran
ikan gabus kami tetap terjaga.
5
V. MANAJEMEN (SDM)
Dalam usaha pembudidayaan ikan gabus ini mempekerjakan 5 orang dengan
kamampuan rata-rata yaitu pembibitan dan pemeliharaan. Bagian pembibitan
berkaitan dengan pengawinan induk ikan gabus dan menghasilkan benih ikan gabus
(nener) yang berkualitas, untuk bagian pemeliharaan berkaitan dengan pengelolaan
kolam yang meliputi pengkondisian pH air, pemberian pupuk, kapur, dan
pemberian makan ikan gabus. Untuk tenaga ahli dalam bidang pemasaran, untuk
sementara ini kami belum membutuhkan, karena persaingan yang masih sangat
longgar dalam bisnis di bidang kami.
6
VI. KEUANGAN
A. Modal
Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis gabus, biaya awal dan biaya
operasional. Perincian biaya awal dan operasional antara lain sebagai berikut :
Biaya Awal
Biaya awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan satu kali, perinciannya sebagai
berikut. Dalam 1 lubang kolam, bisa disekat menjadi 3 ruang, yang nantinya diberi
jarak tanam 1 bulan. Dalam hal ini, kami anggap sudah memiliki lahan berukuran
40 m x 20 m.
No Nama Jumlah Harga Satuan Total
1 Pembuatan kolam 4 lubang Rp 900.000,- Rp 3.600.000,-
2 Peralatan 1 set Rp 500.000,- Rp 500.000,-
3 Pagar dan Jembatan 1 set Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-
4 Indukan Ikan Gabus 3 pasang Rp 100.000,- Rp 300.000,-
Jumlah Rp 6.400.000,-
Biaya Operasional (Per Bulan)
Biaya operasional pada tabel dibawah adalah untuk perbulannya, dengan
No. Nama Jumlah Harga Satuan Total
1 Kapur 1 sak Rp 45.000,- Rp 45.000,-
2 Garam 3 bungkus Rp 1.000,- Rp 3.000,-
3 Pupuk 5 sak Rp 30.000,- Rp 150.000,-
4 Pelet 5 sak Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-
5 Gaji Pegawai 5 orang Rp 1.500.000,- Rp 7.500.000,-
Jumlah Rp 8.698.000,-
Sehingga modal yang dibutukan meliputi:
Biaya Awal + Biaya Operasional = Modal
Rp 6.400.000,- + Rp 8.698.000,- = Rp 15.098.000,-
B. Keuntungan Per Bulan
Dari investasi awal tersebut maka dapat dihitung cash flow (dengan asumsi
bahwa ikan gabus panen 12 kali dalam setahun) karena kami telah membagi usia
tanam ke tiap-tiap petak kolam sebanyak 2000 ekor dan tingkat kehidupan hanya
75% yang nantinya dapat kami tekan hingga dibawah 8% (karena kami memiliki
sumber daya yang mendukung).
7
Bibit Tingkat Kehidupan 4 ekor/Kg Harga/Kg Total
2.000 ekor 75% 375 Kg Rp 55.000,- Rp 20.625.000,-
Maka keuntungan bersih yang didapat pada panen pertama adalah :
= Keuntungan – Modal Awal
= (20.625.000,-) – (Rp 15.098.000,-)
= Rp 5.527.000,-
Jadi terlihat pada panen pertama saja kita sudah dapat balik modal dan bahkan
sudah memiliki keuntungan sebesar = Rp 5.527.000,-
Pada panen kedua sampai keduabelas keuntungan bersih yang didapat adalah :
= Keuntungan – Total Biaya Operasional
= Rp (20.625.000,-) – (Rp 8.698.000,-)
= Rp 11.927.000,-
Keuntungan bersih yang didapat pada panen kedua sampai keduabelas yaitu sebesar
= Rp 11.427.000,-
Sehingga keuntungan bersih pertahun adalah akumulasi keuntungan bersih pada:
= Panen Pertama + Panen Kedua sampai Keduabelas
= (Rp 5.527.000,-) + 11(Rp 11.927.000,-)
= Rp 136.724.000,-
Keuntungan ini merupakan perhitungan minimal karena kita menghitung
tingkat Mortalitas (kematian) sebesar 25 %, pada kenyataannya mortalitas dapat
diminimalisir sampai 8 %.
C. Analisa Tingkat Kelayakan Usaha
Benefit cost ratio (B/C) adalah perbandingan antara total pendapatan dan
total biaya produksi yang dikeluarkan.
Total pendapatan = Rp 20.625.000,- x 12 = Rp 247.500.000,-
Total Biaya Produksi = Biaya awal + Biaya Operasional
= Rp 6.400.000,- + 12(Rp 8.698.000,-)
= Rp. 110.776.000,-
8
B/C Ratio = Total Pendapatan : Total Biaya Produksi
= Rp 247.500.000,- : Rp. 110.776.000,-
= 2,23
Artinya, nilai B/C 2,23 menunjukkan bahwa dari total biaya produksi Rp.
110.776.000,- akan diperoleh penerimaan sebesar 2,23 kali dari biaya tersebut.
Atau dengan kata lain, hasil penjualan mencapai 223% dari modal yang
dikeluarkan.
D. Analisa Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal
ROI adalah analisis untuk mengetahui keuntungan usaha berkaitan dengan
modal yang dikeluarkan. Besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh keuntungan
yang dicapai dan perputaran modal.
ROI = (Keuntungan Usaha : Modal Usaha) x 100%
= (Rp 136.724.000,- : Rp. 110.776.000,-) x 100%
=123 %
Artinya, nilai ROI 123% menunjukkan bahwa dari Rp 100,- modal yang
ditanam akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 123,-
9
LAMPIRAN
Luasan Lahan Saat Ini
Keterangan :
40 m x 20 m adalah ukuran lahan.
9 m x 18 m adalah ukuran kolam.
Jika tiap kolam disekat menjadi tiga bagian, maka diperoleh ukuran 8 m x
6 m dengan isi tiap ruang petak 2.000 ekor ikan gabus. Maka dengan tanah
seluas 40 m x 20 m mampu menampung sekitar 24.000 ekor ikan gabus.
Perencanaan Pengembangan Usaha
Judul program : Pengembangan usaha “Rumah Haruan”
Jangka waktu : 5 Tahun
Pelaksanaan : 3 Tahun setelah pembudidayaan ikan gabus ini.
Butir-butir penting :
Tujuan : Memenuhi kebutuhan pasar dengan produk ikan gabus.
Masalah : Kondisi pasar olahan ikan gabus yang belum terekspos.
Pemecahan : Mengeksplorasi kembali kondisi pasar.
Kegiatan : Penjualan bibit ikan gabus dan olahannya.
Target Hasil : Rp 25.000.000,-/bulan
Modal : Rp 50.000.000,-