efek gel ekstrak ikan gabus ( terhadap jumlah sel

61
EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS (Channa Striata) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PASCAGINGIVEKTOMI PADA TIKUS WISTAR JANTAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana Kedokteran Gigi Oleh : INTAN PERMATA SARI NIM. 130600064 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS (Channa Striata)

TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS

PASCAGINGIVEKTOMI PADA

TIKUS WISTAR JANTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat memperoleh gelar sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

INTAN PERMATA SARI

NIM. 130600064

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2018

Intan Permata Sari

Efek Gel Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) Terhadap Jumlah Sel

Fibroblas Pascagingivektomi Pada Tikus Wistar Jantan

x+42 Halaman

Ikan gabus (Channa striata) adalah salah satu ikan ekonomis di Indonesia.

Ikan gabus memiliki kandungan yang berperan penting untuk mempercepat

penyembuhan luka antara lain, albumin, mineral seng (Zn), besi (Fe), dan asam

lemak. Dalam bidang kedokteran gigi, luka dapat terjadi setelah perawatan

gingivektomi. Gingivektomi merupakan teknik penghilangan jaringan gingival

melalui prosedur pembedahan. Pada saat terjadi luka, tubuh akan merespon dengan

mengadakan respon penyembuhan. Salah satu elemen seluler yang berperan dalam

penyembuhan adalah sel fibroblas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek gel

ekstrsk ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus wistar

jantan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan desain Post

Test Control Group Design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi

sesudah perlakuan diberikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL). Perlakuan yang digunakan mengacu kepada pengujian langsung gel ekstrak

ikan gabus (Channa striata) pada konsentrasi 10%, 7,5%, 5% dan 2,5% terhadap

penyembuhan luka pascagingivektomi dan jumlah sel fibroblas. Analisis data yang

digunakan adalah uji Annova. Hasil penelitian menujukkan bahwa gel ekstrak ikan

gabus memiliki efek terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi.

Kata Kunci : Ekstrak Ikan Gabus, Fibroblas, Gingivektomi

Daftar Rujukan : 21 (2001-2016)

Faculty of Dentistry

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Department of Periodontology

2018

Intan Permata Sari

Effect of Snakehead (Channa striata) Extract Gel Against the Number of

After Gingivectomy Fibroblast Cells in Male Wistar

x+42 Pages

Snakehead (Channa striata) is one of the economical fish in Indonesia.

Snakehead has an important content to accelerate wound healing, including albumin,

zinc (Zn), iron (Fe), and fatty acids. In the field of dentistry, injuries can occur after

gingivectomy. Gingivectomy is a technique of gingival tissue removal through a

surgical procedure. When a wound occurs, the body will respond by holding a

healing response. One cellular element that plays a role in healing is fibroblast cells.

The purpose of this study was to determine the effect of snakehead extract gel against

the number of After gingivectomy fibroblast cells in male wistar rats. This research is

a laboratory experimental study with a After Test Control Group Design design that

is by measuring or observing after the treatment is given. This study uses a

Completely Randomized Design (CRD). The treatment used refers to the direct

testing of snakehead (Channa striata) extract gel at concentrations of 10%, 7.5%, 5%

and 2.5% for wound healing after gingivectomy and the number of fibroblast cells.

Analysis of the data used is the Annova test. The results showed that cork fish extract

gel had an effect on the number of fibroblast cells after gingivectomy.

Keywords : Snakehead, Fibroblasts, Gingivectomy

References : 21 (2001-2016)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur yang tidak terhingga penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Penulis ucapkan terima kasih setulusnya kepada Alm Ayahanda tercinta Joni dan

Ibunda tercinta Emmy Wati, yang telah memberikan didikan, kasih sayang dan

dukungan secara moral dan materil kepada penulis serta kepada adik penulis Shisi

serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat, do’a dan dukungan

yang tak terhingga selama penulis mendapatkan pendidikan akademik dan

menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Trelia Boel, drg., Mkes., Sp.RKG selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara.

2. Aini Hariyani Nasution, drg., Sp. Perio (K) selaku Ketua Departemen

Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3. Rini Octavia Nasution, drg., S.H., M.Kes., Sp.Perio selaku dosen pembimbing

penulis yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikiran dalam

memberikan bimbingan, nasehat, arahan dan bantuan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Armia Syahputra, drg., Sp. Perio selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, memberikan

arahan, bantuan dan memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini.

5. Krisnamurthy Pasaribu, drg., Sp. Perio selaku dosen penguji yang telah

memberikan pendapat dan saran tentang penulisan skripsi ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

vi

6. Prof. Tri Murni Abidin, drg., M.kes., Sp. KG (K) selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis

selama menjalani program akademik.

7. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara,

terutama staf dan pegawai di Departemen Periodonsia atas bimbingan dan

bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Asisten Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi, Laboratorium

Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Laboratorium

Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara telah

memberikan izin serta membantu berjalannya penelitian ini.

9. Sahabat penulis Alwan, Nia, Yayang, Tika, Nana, Rintan, Nurul, Tipa, Ficha,

Putri, Ochi, Sholeh, Fajar, yang telah banyak memberikan semangat, doa,

membantu dan meluangkan waktu serta tenaga dalam penelitian skripsi ini.

10. Sahabat kuliah dan seperjuangan skripsi di Departemen Periodonsia Amalia,

Immanuel, Shini dan teman – teman lainnya yang telah banyak membantu

dan memberikan semangat, doa dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

11. Keluarga besar HMI FKG USU yang selalu memberikan semangat dan

dukungan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

guna penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat serta sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Periodonsia.

Medan, 4 Desember 2018

Penulis,

Intan Permata Sari

130600064

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...............................................................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...................................................

KATA PENGANTAR............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 3

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 3

1.4 Hipotesis ............................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................. 3

1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................... 3

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gabus (Channa Striata) .............................................. 5

2.2 Gel ....................................................................................... 6

2.3 Fibroblas ............................................................................. 7

2.4 Penyembuhan Luka ............................................................. 7

2.4.1 Tahap Penyembuhan Luka ............................................... 8

2.4.2 Peran Fibroblas dalam Penyembuhan Luka ..................... 11

2.4.3 Proses Penyembuhan Luka Pada Jaringan Pasca

Pembedahan ..................................................................... 13

2.5. Gingivektomi ..................................................................... 14

2.6 Kerangka Teori ................................................................... 15

2.7 Kerangka Konsep ................................................................ 16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

viii

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Desain Penelitian ....................................................... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 17

3.2.1 Lokasi .............................................................................. 17

3.2.2 Waktu .............................................................................. 17

3.3 Populasi, Sampel dan Besar Penelitian ............................... 18

3.3.1 Populasi ........................................................................... 18

3.3.2 Sampel Penelitian............................................................. 18

3.3.3 Besar Sampel Penelitian .................................................. 18

3.4 Variabel Penelitian .............................................................. 18

3.4.1 Variabel Bebas ................................................................. 18

3.4.2 Variabel Terikat ............................................................... 18

3.4.3 Variabel Terkendali ......................................................... 19

3.4.4 Variabel Tidak Terkendali................................................ 19

3.5.Definisi Operasional ........................................................... 19

3.6 Alat dan Bahan .................................................................... 19

3.7 Prosedur Penelitian ............................................................. 25

3.7.1 Pembuatan Ekstrak Ikan Gabus ....................................... 25

3.7.2 Prosedur Gingivektomi .................................................... 31

3.7.3 Prosedur Pemeriksaan Histologis .................................... 32

3.8 Alur Penelitian .................................................................... 34

3.9 Etika Penelitian ................................................................... 34

3.10 Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN............................................................. 35

BAB 5 PEMBAHASAN...................................................................... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.......................................................................... 39

6.2 Saran.................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 40

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Definisi operasional .............................................................. 19

2 Perhitungan rata-rata jumlah sel fibroblas pascagingivektomi

pada tikus wistar jantan............................................................ 36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Gabus ..................................................................................... 5

2. Neraca Analitik ............................................................................. 21

3. Lemari Pengering ............................................................................ 21

4. Alat pembuat ekstrak....................................................................... 21

5. Bahan untuk membuat ekstrak ........................................................ 21

6. Peralatan Bedah .............................................................................. 22

7. Peralatan Bedah .............................................................................. 22

8. Ketamin .......................................................................................... 23

9. Alat dan Bahan prosedur Histologi ................................................ 24

10. Prosedur pengambilan simplisia ................................................... 26

11. Pembuatan Ekstrak ......................................................................... 27

12. Pembuatan Gel ................................................................................ 30

13. Prosedur Gingivektomi .................................................................. 31

14. Ganbaran histologis sel fibroblas .................................................... 36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Anggaran Biaya Penelitian

2. Biodata Peneliti

3. Jadwal Kegiatan Skripsi

4. Ethical Clearance

5. Hasil Analisis Statistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyembuhan luka merupakan proses biologis yang berhubungan dengan

fenomena pertumbuhan dan regenerasi jaringan.1 Proses penyembuhan luka dapat

digambarkan oleh tiga fase yang berurutan yaitu fase inflamasi, fase proliferasi, dan

fase remodelling. Respon penyembuhan yang normal dimulai saat jaringan terluka.

Tahapan awal dimulai dengan membersihkan debris, peningkatan permeabilitas

vaskular, sekresi sitokin, agregasi platelet. Tahap awal inflamasi dapat terjadi dalam

waktu 24 - 48 jam dan berlangsung sampai hari ke-6. Bekuan fibrin berfungsi sebagai

scaffolding untuk sampai sel, seperti neutrophil, monosit, fibroblas. Komponen darah

menuju ke lokasi cedera, trombosit kontak dengan kolagen dan unsur-unsur lain dari

matriks ekstraselular. Kontak ini memicu trombosit untuk melepaskan faktor

pembekuan serta faktor pertumbuhan dan sitokin seperti Platelet-Derived Growth

Factor (PDGF), Epidermal Growth Factor (EGF), Transforming Growth Factor-beta

1 (TGF-1). Vascular Endotel Growth Factor (VEGF), Fibroblast Growth Factor

(FGF), Hepatosit Growth Factor (HGF), dan Insulin Like Growth Factor (IGF-I).

Selanjutnya fase proliferasi yang berlangsung mulai hari 3-14, pada fase ini terjadi

angiogenesis yang ditandai dengan migrasi fibroblas dan pembentukan kapiler.

Proses selanjutnya pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi. Fase remodelling

berlangsung pada hari 8-21 dan terjadi deposisi kolagen.2

Penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jenis obat-

obatan yang digunakan. Bahan obat dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan.3

Salah satu jenis obat yang berasal dari hewan yaitu ikan gabus.

Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu jenis ikan yang berpotensi

sebagai obat penyembuh luka. Ikan gabus adalah ikan air tawar yang berasal dari

Kalimantan dimana habitat alaminya di rawa, waduk, dan sungai bahkan dapat hidup

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

2

di air kotor dengan kadar oksigen rendah. Ikan gabus seringkali menjadi lauk

kegemaran masyarakat di Kalimantan Selatan dan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh

pasien pasca operasi seperti ibu – ibu sehabis melahirkan karena ikan gabus dikenal

memiliki khasiat mempercepat penyembuhan pasca operasi dan mempercepat

penyembuhan luka dalam dan luka luar.3 Salah satunya pasca gingivektomi.

Gingivektomi adalah pemotongan jaringan gingiva dengan membuang

dinding poket. Gingivektomi menyediakan aksebilitas dan visiblitas untuk

permbersihan kalkulus dan menghaluskan permukaan akar secara tuntas. Sehingga

akan tercipta lingkungan yang menguntungkan bagi penyembuhan gingiva dan

restorasi kontur gingiva yang fisiologis.4

Berdasarkan penelitian Santoso dan Ulandari, diduga ekstrak ikan gabus

terkandung senyawa-senyawa penting bagi proses sintesis jaringan, seperti albumin,

mineral seng (Zn), tembaga (Cu), dan juga besi (Fe) serta asam lemak tak jenuh.5,6

Albumin, Zn, Cu, Fe, dan asam lemak berperan penting untuk mempercepat proses

penyembuhan luka berfungsi sebagai antiinflamasi dan mempercepat proliferasi.

Albumin merupakan protein darah yang mampu mengikat Zn dan berfungsi sebagai

alat angkut utama Zn dalam plasma darah. Zn merupakan mineral mikro yang penting

dalam proses biologis tubuh. Zn berperan dalam meningkatkan proliferasi sel, proses

epitelisasi, dan kekuatan kolagen. Cu berperan penting dalam penyatuan kolagen dan

elastin, bertanggung jawab untuk menjaga integritas membran myelin, pembentukan

tulang, dan pembentukan jaringan ikat. Defisiensi Cu juga dapat menyebabkan

penurunan respon kekebalan tubuh, serta gangguan fungsi dan aktivitas fagosit pada

inflamasi. Fe berperan dalam pengiriman oksigen serta sintesis kolagen. Defisiensi Fe

dan Zn akan mengakibatkan sirkulasi darah ke jaringan berkurang. Asam lemak tak

jenuh yang terdapat pada ikan gabus berfungsi antiinflamasi meregulasi sintesis

prostaglandin yang berperan sebagai vasodilator pembuluh darah sehingga mengatur

infiltrasi dan aktivasi neutrofil pada proses inflamasi dan menginduksi penyembuhan

luka.1,5,6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

3

Walaupun albumin ikan gabus dan ekstraknya telah banyak digunakan dalam

terapi di bidang kesehatan, namun belum ada penelitian yang menunjukkan pengaruh

ekstrak albumin ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi maupun

efektivitasnya dalam bentuk sediaan gel. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana pengaruh gel ekstrak albumin ikan gabus (Channa striata)

terhadap jumlah sel fibroblas pasca gingivektomi pada tikus.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat efek gel ekstrak ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas

pascagingivektomi pada tikus.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efek gel ekstrak ikan gabus (Channa striata) terhadap

jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.Untuk mengetahui efek gel ekstrak ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas

pascagingivektomi pada tikus berdasarkan gambaran klinis.

2.Untuk mengetahui efek gel ekstrak ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas

pascagingivektomi pada tikus berdasarkan gambaran histologis.

1.4 Hipotesis

Adanya efek gel ekstrak ikan gabus.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penilaian secara ilmiah mengenai

keberhasilan aplikasi gel ekstrak ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas

pascagingivektomi pada tikus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

4

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian mengenai gel ekstrak ikan gabus ini diharapkan dapat menjadi

bahan alternatif yang digunakan sebagai terapi penunjang oleh klinisi dalam

mempercepat penyembuhan pascagingivektomi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gabus (Channa Striata)

Ikan gabus (Channa Striata) merupakan jenis ikan yang hidup di perairan air

tawar di seluruh Indonesia. Ikan gabus bisa ditemukan di perairan umum sebagai ikan

liar. Biasanya, ikan ini banyak ditemukan di waduk, sungai dengan air tenang, rawa-

rawa yang airnya cukup dalam, sawah dan danau. Pada awalnya, ikan gabus hanya

terdapat di barat garis Wallace (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan). Namun, seiring

perjalanan waktu, ikan gabus diintroduksi (dimasukkan) ke wilayah Indonesia

Timur.7

Ikan gabus memiliki kepala berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala

ular sehingga dinamai snakehead.Tubuhnya berbentuk bulat gilik memanjang, seperti

peluru kendali atau torpedo. Terdapat sisik-sisik besar di ujungnya. Sisi atas tubuh

dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan atau kehijauan. Sisi

bawah tubuh putih. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata). Ikan ini juga memiliki

mulut lebar disertai gigi-gigi besar dan tajam ( Gambar 1).8

Gambar 1. Ikan Gabus (Channa striata)

Ikan gabus dalam taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :7

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

6

Subfilum : Vertebrata

Superkelas : Pisces

Kelas : Osteichtyes

Subkelas : Actynopterygii

Superordo : Teleostei

Ordo : Perciforrmes

Subordo : Channoidei

Famili : Channidae

Genus : Channa

Spesies : Channa striata

Ikan gabus adalah salah satu dari sumber- sumber biologis dengan nilai

ekonomi yang tinggi berdasarkan kadar albuminnya yang tinggi.9

Albumin adalah

sejenis protein globular yang larut dalam air, cairan garam, dan asam encer. Albumin

merupakan protein terbanyak dalam plasma darah mencapai kadar 60%. Manfaatnya

untuk membantu jaringan sel baru. Pada ilmu kedokteran, albumin ini digunakan

untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah/rusak. Albumin juga

berperan mengikat obat-obatan serta logam berat yang tidak mudah larut dalam

darah. Penemuan pada protein albumin dalam ikan gabus yang bermanfaat bagi

kesehatan menjadikan ikan ini memiliki potensi fungsional tinggi. Ekstraksi albumin

ikan gabus diharapkan menjadi alternatif sumber albumin yang lebih murah untuk

penggunaan klinis.2

2.2 Gel

Gel mempunyai potensi lebih baik sebagai sarana untuk mengelola obat

topikal dibandingkan dengan salep, karena gel tidak lengket, memerlukan energi yang

tidak besar untuk formulasi, stabil, dan mempunyai estetika yang bagus. Sediaan gel

yang baik dapat diperoleh dengan cara memformulasikan beberapa jenis bahan

pembentuk gel, namun yang paling penting untuk diperhatikan adalah pemilihan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

7

gelling agent. Dalam formulasi gel, komponen gelling agent merupakan faktor kritis

yang dapat mempengaruhi sifat fisika gel yang dihasilkan.10

Sediaan gel sangat baik digunakan untuk pengobatan karena pemberian obat

dapat dikontrol dan bahan medikamen terlindung dari lingkungan yang tidak baik.

Pemberian obat secara lokal dengan bentuk gel merupakan perawatan yang

menguntungkan dan dapat mengeliminasi efek samping. Sediaan gel yang dapat

diberikan dengan syringe mempermudah memasukkan bahan yang ada di dalam gel

tersebut ke daerah luka.11

2.3 Fibroblas

Fibroblas merupakan salah satu komponen penyembuhan luka berupa sel

yang terdistribusi secara luas di jaringan ikat, memproduksi substansi precusor

kolagen, serat elasti, dan serat retikuler. Pada tahapan penyembuhan luka, fibroblas

berperan penting dalam proses fibroplasia. Fibroplasia merupakan suatu proses

perbaikan luka yang melibatkan jaringan ikat yang memiliki empat komponen, yaitu

pembentukan pembuluh darah baru, migrasi dan proliferasi fibroblas, deposisi ECM

(extracelluler matrix), dan maturasi serta organisasi jaringan fibrous (remodelling).

Pada empat komponen tersebut, fibroblas berperan dalam proses fibrosis yang

melibatkan dua dari komponen di atas, yaitu migrasi dan proliferasi fibroblas serta

deposisi ECM oleh fibroblas.12

2.4 Penyembuhan Luka

Luka adalah kerusakan anatomi, keadaan pemisahan jaringan karena

terjadinya trauma. Keparahan luka tergantung dari besarnya trauma yang diterima

oleh jaringan. Secara fisiologis, tubuh dapat memperbaiki kerusakan jaringan kulit

(luka) sendiri yang dikenal dengan penyembuhan luka.13

Proses penyembuhan luka (wound healing) dari awal trauma hingga

tercapainya penyembuhan melalui tahapan yang kompleks. Proses ini terdiri dari

beberapa fase, yaitu fase homeostatis dan inflamasi, fase proliferasi dan fase

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

8

maturasi. Fase inflamasi terjadi pada awal kejadian atau saat luka terjadi (hari ke-1)

hingga hari ke-3 atau ke-5. Terjadi dua kegiatan utama pada fase ini yaitu respon

vaskular dan respon inflamasi. Fase proliferasi terjadi mulai dari hari ke-2 sampai

hari ke-24 yang terdiri atas proses destriktif (fase pembersihan), proses proliferasi

atau granulasi (pelepasan sel – sel baru), dan epitalisasi (migrasi sel atau penutupan).

Fase proliferasi merupakan fase fase dimana fibroblas meletakkan substansi dasar dan

serabut – serabut kolagen serta pembuluh darah baru akan menginfiltrasi luka. Fase

ini disebut fase fibroplasi karena pada masa ini fibroblas sangat menonjol perannya.

Serat kolagen yang terbentuk menyebabkan adanya kekuatan unutk bertautnya tepi

luka. Pada fase ini mulai terjadi granulasi, kontraksi luka dan epitalisasi. Fase

remodelling atau maturasi terjadi mulai hari ke-21 hingga satu atau dua tahun yaitu

fase penguatan kulit baru. Terjadi sintesis matriks ekstraselular, degradasi sel, proses

remodelling (aktivitas selular dan aktivitas vaskular menurun).13

2.4.1 Tahap Penyembuhan Luka

Pada saat sel dan jaringan sedang mengalami cedera, terjadi perusakan

sekaligus penyiapan sel yang bertahan hidup untuk melakukan replikasi. Menurut

Gillian dkk proses penyembuhan luka terjadi pada awal inflamasi, selanjutnya akan

bersamaan terjadi pada tahap berikutnya. Pada proses inflamasi terjadi perusakan,

pelarutan dan penghancuran sel atau agen penyebab kerusakan sel. Pada saat yang

sama terjadi proses reparasi yaitu proses pembentukan kembali jaringan rusak atau

proses penyembuhan jaringan rusak. Selama proses reparasi berlangsung, jaringan

rusak diganti oleh regenerasi sel parenkimal asli dengan cara mengisi bagian yang

rusak dengan jaringan fibroblas (proses scarring) atau kombinasi keduanya. Tahap

penyembuhan luka secara berurutan: a) tahap inflamasi atau keradangan, b) tahap

proliferasi atau pembentukan jaringan granulasi, c) tahap kontraksi luka, termasuk

akumulasi kolagen dan remodeling.14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

9

a. Tahap Inflamasi atau Keradangan

Fase inflamasi terjadi pada hari 0 – 5. Proses penyembuhan terjadi pada saat

terjadi luka. Luka karena pembedahan mengakibatkan kerusakan pada struktur

jaringan dan mengakibatkan perdarahan. Pada awalnya darah akan mengisi jaringan

yang cedera dan terpaparnya darah terhadap kolagen akan mengakibatkan terjadinya

degranulasi trombosit dan pengaktifan faktor Hageman. Hal ini kemudian akan

memicu sistem biologis lain seperti pengaktifan komplemen kinin, faktor pembekuan

dan pembentukan plasmin. Keadaan ini memperkuat sinyal dari daerah terluka, yang

tidak saja mengaktifkan pembentukan bekuan yang menyatukan tepi luka tetapi juga

akumulasi dari beberapa mitogen dan menarik zat kimia ke daerah luka.

Pembentukan kinin dan prostaglandin menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan

permeabilitas dari pembuluh darah di daerah luka. Hal ini menyebabkan edema dan

kemudian menimbulkan pembengkakan dan nyeri pada awal terjadinya luka.

Polimorfonuklear (PMN) adalah sel pertama yang menuju ke tempat terjadinya luka.

Jumlahnya meningkat cepat dan mencapai puncaknya pada 24 – 48 jam. Fungsi

utamanya adalah memfagositosis bakteri yang masuk. Adanya sel ini menunjukkan

bahwa luka terkontaminasi bakteri. Bila tidak terjadi infeksi sel-sel PMN berumur

pendek dan jumlahnya menurun dengan cepat setelah hari ketiga.15

b. Tahap Proliferasi atau Pembentukan Jaringan Granulasi

Pada setiap kerusakan jaringan ringan, besar maupun kecil, akan diawali

pembentukan jaringan ikat yang kaya pembuluh darah yang mengisi rongga yang

ditinggalkan jaringan yang rusak dan disebut jaringan granulasi. Secara makroskopik,

terlihat warna merah muda, lunak dan granuler pada hari ke-3 sampai 5 dan berlanjut

hingga 2 minggu bergantung ukuran luka, muncul jenis jaringan khusus yang

mencirikan terjadinya penyembuhan,yang disebut jaringan granulasi. Secara

mikroskopis, jaringan ini ditandai dengan adanya proliferasi fibroblas.16

Fibroblas

muncul pertama kali secara bermakna pada hari ke 3 dan mencapai puncak pada hari

ke 7.17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

10

Peningkatan jumlah fibroblas pada daerah luka merupakan kombinasi dari

proliferasi dan migrasi. Fibroblas ini berasal dari sel-sel mesenkimal lokal, terutama

yang berhubungan dengan lapisan adventisia, pertumbuhannya disebabkan oleh

sitokin yang diproduksi oleh makrofag dan limfosit. Fibroblas merupakan elemen

utama pada proses perbaikan untuk pembentukan protein struktural yang berperan

dalam pembentukan jaringan. Fibroblas juga memproduksi kolagen dalam jumlah

besar, kolagen ini berupa glikoprotein berantai tripel, unsur utama matriks luka

ekstraseluler yang berguna membentuk kekuatan pada jaringan parut. Kolagen

pertama kali dideteksi pada hari ke 3 setelah luka, meningkat sampai minggu ke 3.

Kolagen terus menumpuk sampai tiga bulan. Penumpukan kolagen pada saat awal

terjadi berlebihan kemudian fibril kolagen mengalami reorganisasi sehingga

terbentuk jaringan reguler sepanjang luka. Proses proliferasi fibroblas dan aktifasi ini

dikenal dengan fibroplasia.17

c. Tahap Kontraksi luka (Akumulasi Kolagen dan Remodelling)

Perubahan dari jaringan granulasi menjadi jaringan parut melibatkan

perubahan dalam komposisi extra cellular matrix (ECM). ECM merupakan suatu

kompleks makromolekul yang mengalami remodeling secara dinamis dan konstan

yang disintesis secara lokal dan menyusun bagian penting pada setiap jaringan. ECM

menyediakan suatu sublapisan untuk perlekatan sel dan secara cermat mengatur

pertumbuhan, pergerakan, serta diferensiasi sel yang hidup di dalamnya.16

Setelah

matriks ekstrasel terbentuk dimulailah reorganisasi. Pada mulanya matriks ekstrasel

kaya akan fibronektin. Hal ini tidak hanya menghasilkan migrasi sel subtratum dan

pertumbuhan sel ke dalam tetapi juga menyebabkan penumpukan kolagen oleh

fibroblas. Asam hialuronidase dan proteoglikan, keduanya dibentuk oleh fibroblas

dengan berat molekul besar berperan dalam pembentukan matriks ekstraseluler

dengan konsistensi seperti gel dan membantu infiltrasi seluler. Kolagen berkembang

cepat menjadi faktor utama pembentuk matriks. Fibroblas merupakan penghasil

utama kolagen.15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

11

2.4.2 Peran Fibroblas dalam Penyembuhan Luka

Setelah jejas luka terjadi, jaringan tubuh dapat beregenerasi atau mengalami

penyembuhan. Regenerasi meliputi proses jaringan yang identik jaringan yang hilang

akibat jejas. Proses penyembuhan dimulai secara dini dalam proses inflamasi. Dalam

waktu 24 jam sesudah jejas, sel-sel fibroblas dan sel-sel endotel pembuluh darah

mulai berproliferasi membentuk jaringan granulasi, istilah jaringan ini berasal dari

gambarannya yang lunak, granular, dan berwarna merah muda pada permukaan luka.

Secara histologis, pada jaringan ini terdapat sel-sel fibroblas yang tengah

berproliferasi disertai sejumlah pembuluh darah baru di dalam matriks yang

longgar.18

Fibroblas berperan dalam proses penyembuhan luka pada tahap proliferasi

dan terbagi atas beberapa rangkaian yaitu:

a. Epitelisasi

Beberapa menit setelah terjadinya luka terjadi perubahanperubahan morfologi

pada keratinosit pada tepi luka. Pada kulit yang luka, epidermal menebal, dan sel-sel

basal marginal melebar dan bermigrasi memenuhi defek pada luka. Satu kali sel

bermigrasi, sel tersebut tidak akan berbelah hingga kontinuitas epidermal diperbaiki.

Sel-sel basal yang telah diperbaiki pada area dekat potongan luka terus membelah,

dan sel-sel yang dihasilkan merata dan bermigrasi ke seluruh matriks luka.15

b. Fibroplasia

Hasil proses penyembuhan luka yang dapat terlihat adalah pembentukan

jaringan parut. Morfologi jaringan parut terbentuk akibat kurangnya susunan jaringan

dibandingkan susunan jaringan normal disekitarnya. Deposisi kolagen yang tak

teratur memainkan peranan menonjol pada pembentukan jaringan parut. Serat-serat

kolagen baru disekresi oleh fibroblas yang mulai dihasilkan pada hari ke-3 setelah

terjadinya luka. Saat matriks kolagenosa terbentuk, serabut padat kolagen akan

mengisi area luka.15

Ketika proses penyembuhan mengalami kemajuan, jumlah fibroblas yang

berproliferasi dan pembuluh darah baru akan berkurang; namun secara progresif

fibroblas akan lebih mengambil fenotipe sintesis sehingga terjadi peningkatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

12

deposisi ekstra seluler matriks. Secara khusus, sintesis kolagen sangat penting untuk

pengembangan kekuatan pada tempat penyembuhan luka. Sintesis kolagen oleh

fibroblas dimulai sejak awal proses penyembuhan luka (hari ke-3 sampai hari ke-5)

dan berlanjut selama beberapa minggu, bergantung pada ukuran lukanya.16

c. Kontraksi

Sel yang bertanggung jawab pada kontraksi luka adalah miofibroblas.

Miofibroblas merupakan sel mesenkim dengan fungsi dan karakteristik sruktur

seperti fibroblas dan sel otot polos. Sel tersebut merupakan komponen seluler

jaringan granulasi atau jaringan parut yang membangkitkan tenaga kontraktil.

Miofibroblas berasal dari fibroblas luka. Mikrofilamen aktin tersusun sepanjang aksis

panjang fibroblas dan berhubungan dengan dense bodies untuk tambahan pada

sekeliling matriks seluler. Miofibroblas juga memiliki tambahan fungsi unik yang

menghubungkan sitoskeleton ke matriks ekstraseluler yang disebut fibroneksus.

Fibroneksus dibutuhkan untuk koneksi yang menjembatani membran sel antara

mikrofilamen interseluler dan fibronektin ekstraseluler. Jadi, kekuatan kontraksi luka

mungkin disebabkan oleh kumparan aktin dalam myofibroblast, dan hal tersebut

diteruskan ke tepi luka oleh ikatan sel-sel dan sel-matriks.15

d. Angiogenesis

Menurut Robbins dkk pembuluh darah dibangun melalui dua proses: 1)

vaskulogenesis, yang jaringan pembuluh darah primitifnya dibentuk dari angioblas

(prekursor sel endotel) selama perkembangan embrionik; dan 2) angiogenesis atau

neovaskularisasi, yaitu proses saat pembuluh darah yang telah ada sebelumnya akan

mengeluarkan tunas kapiler untuk menghasilkan pembuluh darah baru. Angiogenesis

merupakan suatu proses penting dalam penyembuhan pada lokasi jejas. Empat

tahapan umum yang terjadi dalam perkembangan pembuluh darah kapiler yang baru,

yaitu:

1) Degradasi proteolitik pada pembuluh darah induk memungkinkan pembentukan

suatu tunas kapiler

2) Migrasi sel endotel dari kapiler asal menuju suatu rangsang angiogenik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

13

3) Proliferasi sel endotel di belakang ujung terdepan sel yang bermigrasi

4) Maturasi sel endotel dengan penghambatan pertumbuhan dan penataan menjadi

pembuluh kapiler; tahapan ini mencakup rekrutmen dan proliferasi perisit (untuk

kapiler) dan sel otot polos (untuk pembuluh darah yang lebih besar) untuk

menyokong pembuluh endotel dan untuk memberikan fungsi tambahan.16

Pada pembentukan jaringan baru sangat dibutuhkan suplai darah yang kaya atau

banyak, dan ini nampak pada warna kemerahan pada luka yang baru menutup.

Beberapa diantara pembuluh darah ini akan menghilang sesuai dengan kebutuhan.

Hasil dari angiogenesis adalah terbentuknya pembuluh darah baru yang akan

memberikan banyak suplai darah pada luka dan juga faktor-faktor yang dibutuhkan

untuk penyembuhan luka. Angiogenesis akan berhenti sesuai dengan kebutuhan akan

pembuluh darah baru. Pembuluh darah baru yang tidak dibutuhkan akan hilang

dengan sendirinya (apoptosis).15

2.4.3 Proses Penyembuhan Luka Pada Jaringan Pasca Pembedahan

Penyembuhan luka berlangsung secara berurutan melalui fase-fase berbagai

proses yang saling tumpang tindih seperti dijelaskan berikut ini:18

1. Induksi inflamasi oleh jejas inisial.

2. Pembentukan jaringan granulasi dan reepitelisasi.

3. Pengendapan dan remodeling matriks ekstrasel dengan kontraksi luka.

Penyembuhan primer pada luka pasca pembedahan yang bersih dengan kedua

tepi yang dirapatkan akan mengurangi kematian sel dan menyebabkan gangguan

membran basalis yang minimal. Proses penyembuhannya meliputi beberapa tahap,

yaitu:

1. 0 jam : Luka terisi oleh bekuan darah.

2. 3 hingga 24 jam : Sel-sel neutrofil menginfiltrasi bekuan.

3. 24 hingga 48 jam : Sel-sel epitel bermigrasi dari bagian tepi luka dengan

menumpuk membrane basalis; proliferasi terjadi minimal.

4. Hari ke-3 : Sel-sel neutrofil digantikan oleh sel makrofag. Jaringan

granulasi mulai muncul.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

14

5. Hari ke-5 : Ruang bekas luka terisi oleh jaringan granulasi; neovaskularisasi

dan proliferasi epitel terjadi maksimal; fibril kolagen mulai terlihat.

6. Minggu ke-2 : Inflamasi, edema dan peningkatan vaskularitas telah mereda;

serat kolagen muncul secara progresif dan memberikan kekuatan pada luka.17

2.5 Gingivektomi

Gingivektomi adalah pemotongan jaringan gingiva dengan membuang

dinding poket. Gingivektomi menyediakan aksebilitas dan visiblitas untuk

permbersihan kalkulus dan menghaluskan permukaan akar secara tuntas. Sehingga

akan tercipta lingkungan yang menguntungkan bagi penyembuhan gingiva dan

restorasi kontur gingiva yang fisiologis.4

Teknik gingivektomi diindikasikan untuk kasus sebagai berikut:

1. Penyingkiran saku supraboni, tanpa melihat kedalamannya, bila konsistensi

dinding sakunya fibrous dan padat.

2. Penyingkiran pembesaran gingiva.

3. Penyingkiran abses periodontal dengan saku supraboni.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

15

2.6 Kerangka Teori

Gel Jumlah Sel

Fibroblas Pasca

Gingivektomi

Tikus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

16

2.7 Kerangka Konsep

Bedah Gingivektomi

Perlakuan

(diberikan gel ekstrak ikan

gabus)

Kontrol

(tanpa perlakuan)

Pengamatan jumlah

sel fibroblas pasca

gingivektomi

Analisis Data

Tikus Wistar Jantan

(30 ekor)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

17

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain Post Test

Control Group Design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sesudah

perlakuan diberikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Perlakuan yang digunakan mengacu kepada pengujian langsung gel ekstrak ikan

gabus (Channa striata) pada konsentrasi 10%, 7,5%, 5% dan 2,5% terhadap

penyembuhan luka pascagingivektomi dan jumlah sel fibroblas. Jumlah tikus yg

dilakukan gingivektomi 30 ekor, 20ekor diberikan gel ekstrak ikan gabus, 5 ekor

kontrol, 5 ekor diberikan oxyfresh.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di empat tempat yaitu :

1.Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara sebagai tempat pembuatan gel ekstrak ikan gabus (Channa striata).

2. Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara sebagai tempat pemeliharaan hewan coba.

3. Laboratorium Multipurpose Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara sebagai tempat melakukan gingivektomi dan aplikasi gel ekstrak ikan

gabus (Channa striata).

4. Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara sebagai tempat pemeriksaan histologis sel dari hewan coba.

3.2.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2017 sampai Maret 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

18

(t-1) (r-1) ≥15

3.3 Populasi, Sampel dan Besar Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus galur Wistar jantan

(Ratuus novergicus ), berumur 6 – 7 bulan, memiliki berat badan 150 – 200

gram, tidak mati pada saat penelitian, dan sehat.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah gingiva regio anterior gigi

rahang bawah tikus galur Wistar.

3.3.3 Besar Sampel

Penentuan besar sampel dilakukan berdasarkan rumus Federer :

(30-1) (r-1) ≥15

29r – 29 ≥15

29r ≥ 44

r = 1,5

Keterangan:

t = jumlah kelompok perlakuan dalam penelitian

r = banyaknya sisi gingiva yang akan diteliti

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel bebas (independen)

Variabel bebas pada penelitian ini adalah gel ekstrak ikan gabus (Channa

striata ).

3.4.2 Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah jumlah sel fibroblas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

19

3.4.3 Variabel terkendali

a. Usia tikus.

b. Jenis kelamin tikus.

c. Berat badan tikus.

d. Jenis ikan gabus.

e. Teknik pewarnaan

f. Makanan dan minuman tikus.

g. Dosis gel ekstrak ikan gabus.

h. Cara perhitungan sel fibroblas.

3.4.4 Variabel tidak terkendali

a. Kepekaan tikus terhadap bahan anastesi

3.5 Definisi Operasional

No Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Skala

Ukur

1 Gel ekstrak ikan

gabus (Channa

striata )

Ekstrak yang didapat dengan melakukan

ekstraksi ikan gabus (Channa striata)

yang telah dihaluskan dan dicampur

dengan pelarut etanol 96% kemudian

diuapkan dengan evaporator sehingga

diperoleh ekstrak dan dikentalkan

dengan larutan Carboxyl methyl

cellulose (CMC) sehingga didapatkan gel

ekstrak dengan konsentrasi 10%, 7,5%,

5%, 2,5%.

Nominal

2 Jumlah sel

fibroblas pasca

gingivektomi

Sel fibroblas gingiva adalah jumlah sel

fibroblas gingiva tikus Wistar

jantan setelah perlukaan yang diamati

secara histologi menggunakan mikroskop

binokuler dengan pembesaran 1000x.

Perhitungan jumlah sel fibroblas tikus

Wistar jantan menggunakan alat

graticulae ocular yang dipasang di dalam

lensa pada mikroskop untuk menghindari

perhitungan sel fibroblas tikus Wistar

jantan yang berulang.

Rasio

3.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan penelitian ini terbagi atas :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

20

1. Alat dan bahan dalam prosedur pembuatan ekstrak ikan gabus (Channa

striata) :

a) Alat :

1. Timbangan neraca analitik

2. Tampah

3. Botol maserasi

4. Botol kaca kecil

5. Blender

6. Vacum rotavapor

7. Waterbath

8. Lemari pengering

9. Gelas ukur

10. Corong

11. Jerigen

12. Sendok centong

13. Spatula

14. Gelas beker

15. Batang pengaduk

16. Lumpang

17. Alu

18. Pot plastik

19. Kertas label

20. Kertas perkamen

21. Kertas saring

b) Bahan

1. Metil paraben

2. Propilen glikol

3. Air suling

4. Carboxyl methyl cellulose (CMC)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

21

5. Ikan gabus

6. Etanol 96%

7. Aluminium foil

Gambar 2. Neraca analitik Gambar 3. Lemari pengering

Gambar 4. A lat Pembuat Ekstrak Gambar 5. Bahan untuk membuat

ekstrak

2. Alat dan bahan dalam prosedur gingivektomi

a) Alat :

1. Kaca mulut

2. Pinset

3. Sonde

4. Spuit 3 cc

5. Scalpel

6. Pisau kirkland

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

22

7. Pisau orban

8. Gunting jaringan

9. Sarung tangan

10. Peniti

11. Bak bedah

12. Needle

13. Kapas

14. Pot plastik

15. Kuas pengoles

16. Kertas label

b) Bahan :

1. Formalin

2. Ketamin sebagai anastesi

3. Masker

4. Baju bedah

5. Nurse cap

Gambar 6. Peralatan bedah Gambar 7. Peralatan bedah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

23

Gambar 8. Ketamin

3. Alat dan bahan dalam prosedur histologi

a) Alat :

1. Compressor cooled spot

2. Mikrotom

3. Mikroskop binokuler

4. Hot plate

5. Waterbath

6. Mounting/ penutup jaringan

7. Kaset

b) Bahan

1. Bahan dekalsifikasi

2. Haematoksilin- Eosin

3. Xylol

4. Parafin

5. Alkohol

6. Formalin buffer 10%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

24

Gambar 9. Mikrotom Gambar 10. Compressor cooled post

Gambar 11. Mikroskop Gambar 12. Hotplate

Gambar 13. Waterbath Gambar 14. Kaset

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

25

Gambar 15. Formalin buffer 10% Gambar 16. Xylol

Gambar 17. Haematoksilin Eosin Gambar 18. Parafin

3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1 Pembuatan ekstrak ikan gabus (Channa striata)

a. Pengambilan simplisia

1. Daging ikan gabus diambil sebanyak 9 kg dengan cara dipisahkan dari

tulangnya, lalu dicincang kasar. (Gambar 3.1 a dan b)

2. Sebanyak 6 kg daging ikan gabus dikeringkan diatas tampah dengan

menggunakan kertas perkamen lalu dimasukkan kedalam lemari

pengering dengan suhu 40˚C sampai kering. (Gambar c)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

26

3. Setelah ikan kering lalu dihaluskan dengan blender. (Gambar d)

A B

C D

Gambar 3.1 Prosedur pengambilan simplisia. A. Pemisahan daging ikan gabus dan

tulangnya. B. Pencincangan daging secara kasar. C. Pengeringan daging diatas kertas

perkamen. D. Proses penghalusan simplisia.

b. Pembuatan ekstrak

1. Daging yang sudah halus dimasukkan kedalam botol maserasi lalu

diberi etanol 96% sebanyak 2 liter untuk perendaman. Kemudian

simplisia disimpan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama 24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

27

jam pada suhu 25˚C sambil sesekali diaduk dengan menggunakan

sendok centong. (Gambar a,b,c, dan d)

2. Simplisia yang sudah direndam, disaring dengan menggunakan kertas

saring dan dimasukkan kedalam jerigen dengan corong.

(Gambar e dan f)

3. Hasil saringan tersebut kemudian dipekatkan dengan alat penguap

vacum rotavapor pada suhu 54°C, setelah dipekatkan lalu diuapkan

dengan menggunakan waterbath hingga diperoleh ekstrak kental.

(Gambar g dan h)

4. Ekstrak dimasukkan kedalam botol kaca dan disimpan didalam kulkas.

(Gambar 1)

A B

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

28

C D

E F

G

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

29

H I

Gambar 3.2 Pembuatan ekstrak. A. Simplisia yang sudah dihaluskan. B. Proses

perendaman. C.Perendaman simplisia. D. Pengadukan simplisia. E. Penyaringan

simplisia. F. Hasil penyaringan. G. Proses penguapan. H. Proses pengentalan ekstrak.

I. Ekstrak ikan gabus.

c. Pembuatan Gel

1. Timbang bahan yang akan digunakan dengan menggunakan neraca

analitik.

2. Kembangkan CMC Na dengan air suling.

3. Larutkan ekstrak dalam propilen glikol, metil paraben, dan propilen

paraben lalu aduk hingga larut dalam pemanas air.

4. Masukkan larutan ekstrak kedalam CMC Na yang sudah di

kembangkan, setelah itu aduk sampai berbentuk seperti gel.

5. Masukkan seluruh bahan ke dalam lumpang dan alu lalu di haluskan

hingga merata.

6. Masukkan gel kedalam pot plastik dan diberi label nama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

30

A B

C D

E

Gambar 3.3. Pembuatan gel. A. Penimbangan bahan. B. Penimbangan ekstrak ikan

gabus. C. Proses pelarutan bahan – bahan dan ekstrak. D. Proses penghalusan

semua bahan hingga merata. E. Gel ekstrak ikan gabus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

31

3.7.2 Prosedur Gingivektomi

1. Tikus dianastesi dengan menggunakan ketamin dan didiamkan sampai

efek anastesi bekerja. (Gambar a)

2. Dilakukan gingivektomi pada regio anterior mandibula tikus dengan

menggunakan pisau kirkland untuk mengambil gingiva daerah

marginal dan pisau orban untuk daerah interdental.(Gambar b)

3. Pengaplikasian gel ekstrak ikan gabus pada bekas luka gingivektomi

yang dioleskan dengan kuas.(Gambar c)

4. Dilakukan pengangkatan mandibula tikus yang sudah diaplikasikan

gel ekstrak ikan gabus pada hari ke 1, hari ke 3, hari ke 5, dan hari ke

7.(Gambar d dan e)

5. Jaringan dimasukkan kedalam pot plastik yang berisi larutan formalin

buffer 10%. (Gambar f)

A B

C D

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

32

E F

Gambar 3. 4 Prosedur gingivektomi. A. Anastesi tikus. B. Proses gingivektomi. C.

Pengolesan gel ekstrak ikan gabus. D. Proses pengambilan jaringan mandibula. E.Jaringan

mandibula tikus. F. Perendaman jaringan dengan formalin.

3.7.3 Prosedur Pemeriksaan Histologi

Jaringan yang sudah diambil pada tikus kemudian dibawa ke Laboratorium

Patologi Anatomi. Pemeriksaan histologis dilakukan dengan mikroskop untuk

melihat dan menghitung jumlah sel fibroblas yang ada di daerah luka.

A B

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

33

C D

E F

G

Gambar 3.5 Prosedur pemeriksaan histologi. A. Pencetakan sampel dengan

pemberian parafin cair pada sampel dalam wadah kaset. B. Sampel setelah parafin mengera.

C. Pemotongan sampel menggunakan mikrotom. D. Preparat sampel yang sudah dipotong

dimasukkan kedalam waterbath. E.Preparat dipanaskan diatas hot plate. F. Alat perendam

preparat ke dalam xylol. G Perendaman preparat ke dalam xylol untuk menghilangkan

parafin.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

34

3.8 Alur Penelitian

3.9 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup :

1. Ethical Clearence

Penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan dari komisi etik dengan No.

0484/TGL/KEPK FK USU-RSUP HAM/2017

3.10 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diukur di analisis dengan Annova satu arah, jika p<0,05 maka

dilanjutkan dengan Post Hoc Test-Tuckey.

Pembuatan Ethical Clearence

Pembuatan gel ekstrak ikan gabus (Channa striata)

Prosedur bedah gingivektomi

Pengolesan gel ekstrak ikan gabus (Channa striata)

Pemeriksaan klinis pada hari 1,3,5 dan 7

Pemeriksaan histologis pada hari ke 1,3,5, dan 7

Analisis Data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

35

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai efektifitas gel ekstrak ikan

gabus terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus wistar jantan yang

telah dilakukan pada Agustus 2017 – Januari 2018 di Laboratorium Obat Tradisional

Fakultas Farmasi USU, Laboratorium Multipurpose Fakultas Kedokteran Gigi USU

dan Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental untuk menguji efektifitas gel

ekstrak ikan gabus terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus wistar

jantan. Subjek penelitian diberi pelakuan yang dibagi menjadi 6 kelompok dimana

masing-masing kelompok dibedakan berdasarkan hari yang telah ditentukan. Adapun

perlakuan yang diberikan menggunakan ekstrak gel ikan gabus dengan konsentrasi

2,5%, 5%, 7,5%,10%, kelompok kontrol dan pemberian gel standar pabrik

(Oxyfresh®) pada subjek. Total subjek berjumlah 30 ekor tikus, dibagi dan

diaplikasikan masing-masing perlakuan pada 6 ekor tikus. Subjek penelitian

diaplikasikan gel ekstrak ikan gabus sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari di hari

ke-1, ke-3, ke-5, ke-7 dan ke-14. Setelah perlakuan selesai dilakukan pemeriksaan

histologis dan dihitung jumlah sel fibroblas oleh peneliti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

36

Gambaran histologis sel fibroblas ditunjukkan oleh Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Gambaran histologis sel fibroblas

Pada Gambar 4.1 terlihat sel fibroblas (pembesaran 100x) memiliki bentuk

lonjong dengan satu atau dua nukleus dengan warna merah muda keunguan.

Perhitungan jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus wistar setelah

pemberian gel ekstrak ikan gabus dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perhitungan rata-rata jumlah sel fibroblas pasca gingivektomi pada tikus wistar

jantan setelah pemberian gel ekstrak ikan gabus menggunakan Uji One Way Anova

Perlakuan Hari (X ± SD) Rata-rata Sig

I III V VII XIV X ± SD p

Kontrol 1,0±1,2b 1,6±1,1

b 1,4±0,9

b 0,8±0,4

a 1,0±1,2

a 1,2±1,0

K 2,5% 0,0±0,0b 0,0±0,0

b 0,2±0,4

b 0,0±0,0

a 0,2±0,4

a 0,1±0,2

K 5% 0,8±0,8b 0,4±0,5

b 0,4±0,5

b 0,0±0,0

a 0,6±0,5

a 0,4±0,5

K 7,5% 1,0±1,0b 1,0±0,4

b 0,6±0,9

b 0,8±0,8

a 0,8±0,4

a 0,8±0,7 0,000

*

K 10% 0,0±0,0b 0,6±0,9

b 0,4±0,5

b 0,0±0,0

a 0,4±0,5

a 0,3±0,4

Oxyfresh 0,2±0,4b 0,0±0,0

b 0,6±0.9

b 0,4±0,5

a 0,0±0,0

a 0,2±0,4

*signifikan p<0,05, ab uji Post Hoc menggunakan Uji One Way Anova.

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat sel fibroblas pada

konsentrasi 2,5% pada hari ke-1, 3 dan 7. Pada konsentrasi 5% tidak terdapat sel

fibroblas pada hari ke-7. Pada konsentrasi 10% tidak terdapat sel fibroblas pada hari

ke-1 dan 7. Pada oxyfresh juga tidak terdapat sel fibroblas pada hari ke 3 dan 14. Dari

hasil tersebut dapat ditetapkan bahwa hari dan konsentrasi yang paling efektif yaitu

pada hari ke-3 pada konsentrasi 10%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

37

BAB 5

PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai efek gel ekstrak ikan gabus

terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus wistar jantan. Penelitian

ini adalah penelitian eksperimental untuk menguji efek gel ekstrak ikan gabus

terhadap jumlah sel fibroblas pascagingivektomi pada tikus wistar jantan.

Hasil uji One Way Anova menunjukkan nilai signifikasi sel fibroblas yaitu

p=0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat sel

fibroblas pada konsentrasi 2,5% pada hari ke-1, 3 dan 7. Pada konsentrasi 5% tidak

terdapat sel fibroblas pada hari ke-7. Pada konsentrasi 10% tidak terdapat sel

fibroblas pada hari ke-1 dan 7. Pada gel standar pabrik (oxyfresh®) juga tidak terdapat

sel fibroblas pada hari ke-3 dan 14. Uji One Way Annova tersebut kemudian ditinjau

kembali menggunakan uji lanjutan Post Hoc Duncan. Hasil uji post Hoc Duncan

menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan.

Pada penelitian ini didapatkan konsentrasi gel ikan gabus terbaik adalah

konsentrasi 10% pada hari ketiga, hal ini dikarenakan sel fibroblas muncul pertama

kali pada hari ketiga dan mencapai puncak pada hari ketujuh. Hal ini didukung oleh

penelitian Agustin tentang efektivitas ekstrak ikan haruan (Channa striata) dan

ibuprofen terhadap jumlah sel neutrofil pada proses penyembuhan luka pada tikus

wistar jantan yang menunjukkan bahwa ekstrak yang paling baik adalah ekstrak ikan

haruan 100% yang dapat menurunkan sel neutrofil pada proses penyembuhan luka

pada hari ke-3.1 Menurut penelitian Boateng pada hari ke-3 sampai ke-5 proses

penyembuhan luka sudah mulai terjadi yaitu proses proliferasi jaringan pada mukosa

bukal tikus wistar.19

Menurut penelitian Andrie M menunjukkan bahwa salep kombinasi fase air-

minyak ekstrak ikan gabus 10% memiliki efektivitas penyembuhan luka akut stadium

II terbuka, dikarenakan adanya kandungan zat aktif kombinasi fase air-minyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

38

ekstrak dan basis salep. Hal ini menujukkan bahwa ekstrak ikan gabus dapat

membantu dalam penyembukan luka.20

Konsentrasi gel ekstrak ikan gabus yang digunakan yaitu 2,5%, 5%, 7,5%,

10%, kontrol dan oxyfresh. Dimana rerata jumlah sel fibroblas pada kelompok

kontrol merupakan paling tinggi. Kelompok kontrol tersebut merujuk kepada

penelitian Agustin pada tahun 2016 yang melakukan efektivitas ekstrak ikan haruan

dan ibu profen terhadap jumlah sel neutrofil pada proses penyembuhan luka. Hal ini

kemungkinan disebabkan tidak adanya bahan aktif sehingga sangat memungkinkan

masih terdapatnya mikroba yang harus difagosit dan kerusakan jaringan oleh sel-sel

pada daerah luka berbeda dengan bahan aktif yang ada pada ekstrak ikan gabus.1

Efek gel ekstrak ikan gabus disebabkan oleh senyawa- senyawa yang

terkandung didalamnya, seperti albumin, mineral seng (Zn), tembaga (Cu) dan juga

besi (Fe). Daging ikan gabus mengandung protein sampai 25,1 % dan 6,22 % dari

protein tersebut adalah albumin.20

Albumin Zn, Cu, Fe, dan asam lemak juga

berperan penting dalam mempercepat proses penyembuhan luka dan berfungsi

sebagai antiinflamasi dan mempercepat proliferasi.1

Albumin merupakan salah satu protein plasma darah yang disintesis di dalam

hati. Albumin sangat berperan penting menjaga tekanan osmotik plasma, mengangkut

molekul-molekul kecil melewati plasma maupun cairan ekstrasel serta mengikat obat-

obatan.21,9

Albumin juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit

terutama yang disebabkan berkurangnya jumlah protein darah, seperti luka bakar,

patah tulang, pasca operasi, dan infeksi paru-paru.9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

39

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian eksperimental yang telah dilakukan adalah ekstrak

gel ikan gabus (Channa striata) memiliki efek terhadap jumlah sel fibroblas

pascagingivektomi pada tikus ditandai dengan munculnya sel fibroblas pada hari

ketiga. Ekstrak gel ikan gabus konsentrasi 10% yang paling efektif menurunkan sel

fibroblas pada proses penyembuhan luka.

6.2 Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbandingan efek ekstrak gel ikan gabus (Channa striata) terhadap

jumlah sel fibroblas pasca gingivektomi secara topikal dengan obat

paten lainnya.

2. Keefektifan ekstrak gel ikan gabus sebagai alternatif bahan

medikamen periodontal secara in vivo sehingga bahan tersebut dapat

diaplikasikan secara klinis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

40

DAFTAR PUSTAKA

1. Agustin R, Dewi N, Rahardja SD. Efektivitas ekstrak ikan haruan (channa

striata) dan ibuprofen terhadap jumlah sel neutrofil pada proses penyembuhan

luka: studi in vivo pada mukosa bukal tikus wistar. Dentino, 2016. 1(1): 68-

74.

2. Damayanti MM, Yuniarti. Pengaruh pemberian platelet-rich fibrin dalam

mempercepat proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi. 2016. 2(1): 34-9.

3. Sura GM, Carabelly AN, Apriasari ML. Aplikasi ekstrak haruan (channa

striata) 100% pada luka punggung mencit (mus musculus) terhadap jumlah

neutrofil dan makrofag. J PDGI 2013. 62(2): 41-4.

4. Carranza FA. Periodontal Respons to External Forces. In : Newman MG,

Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Clinical periodontology. 11th

ed.

Philadelphia: W.B Saunders Co 2012: 547.

5. Santoso AH. Uji potensi ekstrak ikan haruan (Channa striata) sebagai

Hepatoprotector pada Tikus yang diinduksi Parasetamol. Tesis. Bogor: Institut

Pertanian Bogor 2009:1-3

6. Ulandari A, Kurniawan D, Putri AS. Potensi protein ikan gabus dalam

mencegah kwashiorkor pada balita di aparovinsi Jambi. Karya Tulis Ilmiah.

Jambi:Universitas Jambi 2010:8-9

7. Ardianto D. Buku pintar budi daya ikan gabus. Cet 1. Yogyakarta:

FlashBooks 2015: 16.

8. Kusmini II, Gustiano R, Prakoso VA. Budidaya ikan gabus. Cet 1. Jakarta:

Penebar Swadaya 2016: 8.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

41

9. Listyanto N, Septyan A. Ikan gabus (Channa Striata) manfaat pengembangan

dan alternatif teknik budidayanya. Media Akuakultur 2009; 4(1): 18-25.

10. Ardana M, Aeyni V, Ibrahim A. Formulasi dan optimasi basis gel HPMC

(Hydroxyl propyl methyl cellullose) dengan berbagai variasi konsentrasi. J.

Trop. Pharm 2015. 3(2): 101-8

11. Kunche HB, Ahmed MG, Rompicharla NC. Development and evaluation of

in situ gels of moxifloxacin for the treatment of periodontitis. Indonesian J.

Pharm 2012; 23(3): 141-6.

12. Masir O, Manjas M, Putra AE, Agus S. Pengaruh cairan cultur filtrate

fibroblast (CFF) terhadap penyembuhan luka pada ratus novergicus galur

wistar. Jurnal Kesehatan Andalas 2012. 1(3): 112-7

13. Sorongan RS, Pangemanan DHC, Siagian KV. Efektivitas perasan daun

pepaya terhadap aktivitas fibroblas pasca pencabutan gigi pada tikus wistar

jantan. J Pharmacon 2015. 4(4): 52-7.

14. Robbins, et al. Buku ajar patologi Robbins Ed.7, Vol.1. Alih bahasa oleh

Awal Prasetyo dkk.EGC: Jakarta 2007.

15. Putri SS. Potensi perasan daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap jumlah sel

fibroblas pasca gingivektomi pada tikus wistar jantan. FKG: Universitas

Jember 2012.

16. Ike SM Redjeki. Pengelolaan nyeri pascabedah. 1st National Congress

Indonesian Pain Society 2001: 58-62.

17. Diegelmann, et al. Wound Healing: An overview of acute, fibrotic and

delayed healing. J Frontiers in Bioscience 2004. 9: 283-9.

18. Mitchell, Ricard N et all. Buku saku dasar patologis penyakit Edisi 7. EGC:

Jakarta 2008.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

42

19. Boateng JS, Manthews KR, Steven HNE, Eccleston GM. Wound Healing

Dressing and Drug Delivery Systems: A Review. Journal of Pharmaceutical

Sciences 2008.97(8): 2892-2914.

20. Andrie M, Sihombing D. Efektivitas Sediaan Salep yang Mengandung

Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) pada Proses Penyembuhan Luka Akut

Stadium II Terbuka pada Tikus Jantan Galur Wistar. Pharm Sci Res

2017.4(2):89.

21. Kusumaningrum GA, Alamsjah MA, Masithah ED. Uji Kadar Albumin dan

Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa striata) dengan Kadar Protein Pakan

Komersial Yang Berbeda. Jurnal ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2014.(6)1:

1-5.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Lampiran 1

ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

1. Peralatan Penelitian

No Peralatan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)

1 Kaca Mulut 1 unit Rp 20.000,- Rp 20.000,-

2 Sonde 1 unit Rp 20.000,- Rp 20.000,-

3 Pinset 1 unit Rp 20.000,- Rp 20.000,-

4 Pisau Kirkland 1 unit Rp 300.000,- Rp 300.000,-

5 Pisau Orban 1 unit Rp 300.000,- Rp 300.000,-

6 Scalpel 1 unit Rp 35.000,- Rp 35.000,-

7 Bahan anastetikum 1 kotak Rp 100.000,- Rp 100.000,-

Sub Total Rp 1.075.000,-

2. Bahan Penelitian

No Peralatan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)

1 Sarung tangan

disposable

1 kotak Rp 56.000,- Rp 56.000,-

2 Masker 1 unit Rp 20.000,- Rp 20.000,-

3 Kapas (Swallow

Brand)

1 gulung Rp 30.000,- Rp 30.000,-

4 Povidon Iodine 1 botol Rp 20.000,- Rp 20.000,-

5 Ikan Gabus 5 kg Rp 50.000,- Rp 250.000,-

6 Etanol 96% 2 liter Rp 25.000,- Rp 50.000,-

7 Akuades 1 liter Rp 20.000,- Rp 20.000,-

8 Carboxyl methyl

cellulose (CMC)

1 botol Rp 100.000,- Rp 100.000,-

9 Larutan pospat

buffer salin

1 botol Rp 100.000,- Rp 100.000,-

10 Kassa steril 4 kotak Rp 20.000,- Rp 80.000,-

11 Biaya penelitian

pembuatan gel

ekstrak ikan gabus

Rp 500.000,-

12 Biaya penelitian

tikus di Lab Farmasi

Rp 1.000.000,-

13 Biaya pemeriksaan

histologis jaringan

di Lab Patologi

Anatomi

Rp 700.000,-

Sub Total Rp 2.905.000,-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

3. Administrasi dan lain-lain

No Peralatan Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1 Administrasi

Ethical

Clearance

- - Rp 100.000,-

2 Penjilidan

proposal

8 set Rp 20.000 Rp 160.000,-

3 Penjilidan

skripsi

8 set Rp 50.000 Rp 400.000,-

4 Alat tulis 1 kotak Rp 12.000,- Rp 12.000,-

Sub Total Rp 672.000,-

4. Total Dana yang Dibutuhkan

No Keterangan Jumlah (Rp)

1 Peralatan Penelitian Rp 1.075.000,-

2 Bahan Penelitian Rp 2.905.000,-

3 Administrasi dan lain-lain Rp 672.000,-

4 Biaya Tak Terduga (10%) Rp 465.200,-

Total Rp 5.117.200,-

Total biaya penelitian : Rp 5.117.200

Terbilang : Lima Juta Seratus Tujuh Belas Ribu Dua Ratus Rupiah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Lampiran 2

BIODATA PENELITI

I. Identitas diri

Nama : Intan Permata Sari

NIM : 130600064

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 15 September 1995

Alamat : Jl. Masjid Perum Citra Graha Blok D26 Tembung

Nomor Telepon : 082168826644

Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

2000 – 2001 : Menjalani pendidikan Taman Kanak – kanak di TK

Tunas Bangsa Medan

2001 – 2007 : Menajalani pendidikan Sekolah Dasar di SD Swasta

Pertiwi Medan

2007 – 2010 : Menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama di

SMP Islam AL-ULUM Terpadu Medan

2010 – 2013 : Menjalani pendidikan Sekolah Menengah Atas di

SMA Negeri 7 Medan

2013 – sekarang : Menjalani Program Sarjana- 1 Pendidikan Dokter

Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Lampiran 3

JADWAL KEGIATAN SKRIPSI

No

Kegiatan

WAKTU PENELITIAN

JANUARI –JUNI 2017

SEPTEMBER 2017-MARET

2018

APRIL -NOVEMBER 2018

DESEMBER 2018

1 Pembuatan

Proposal

2 Pelaksanaan

Penelitian

3 Pembuatan

laporanhasil

penelitian

4 Penggandaan

Laporan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Lampiran 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

Lampiran 5

ANOVA

Fibroblast

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 248.033 29 8.553 5.269 .000

Within Groups 194.800 120 1.623

Total 442.833 149

Post Hoc Tests Homogeneous Subsets

Fibroblast

Duncana

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2

H7K2,5 5 .0000

H7K5 5 .0000

H7K10 5 .0000

H14Oxy_XIV 5 .0000

H14K2,5 5 .2000

H7Oxy_VII 5 .4000

H14K10 5 .4000

H14K5 5 .6000

H7K_VII 5 .8000

H7K7,5 5 .8000

H14K7,5 5 .8000

H14K_XIV 5 1.0000

H1K_I 5 3.0000

H1K2,5 5 3.0000

H1K5 5 3.0000

H1K7,5 5 3.0000

H1K10 5 3.0000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: EFEK GEL EKSTRAK IKAN GABUS ( TERHADAP JUMLAH SEL

H1Oxy_I 5 3.0000

H3K_III 5 3.0000

H3K2,5 5 3.0000

H3K5 5 3.0000

H3K7,5 5 3.0000

H3K10 5 3.0000

H3Oxy_III 5 3.0000

H5K_V 5 3.0000

H5K2,5 5 3.0000

H5K5 5 3.0000

H5K7,5 5 3.0000

H5K10 5 3.0000

H5Oxy_V 5 3.0000

Sig. .315 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA