sel surya berbasis film semikonduktor … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan...

46
SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR Ba X Sr (1-X) TiO 3 DENGAN X= 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 IRVAN RADITYA PUTRA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: ngohanh

Post on 23-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR

BaXSr(1-X)TiO3 DENGAN X= 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8

IRVAN RADITYA PUTRA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

ABSTRAK

IRVAN RADITYA PUTRA. Sel Surya Berbasis Film Semikonduktor

BaXSr(1-X)TiO3 X = 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8. Dibimbing oleh Dr. Ir. Irzaman, M.Si

dan Dr. Husin Alatas, M.Si

Pembuatan sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material.

Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

material Barium Stronsium Titanat (BST) dengan rumus kimia BaxSr(1-x)TiO3 dan

dilakukan variasi nilai fraksi molnya yaitu x = 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 dan variasi

terhadap ukuran dari prototipe sel suryanya. Variasi yang dilakukan menimbulkan

hasil karakterisasi yang berbeda-beda. Karakterisasi yang dilakukan ialah

karakterisasi I-V, konstanta dielektrik, konduktivitas listrik, dan fotovoltaik. Dari

hasil karakterisasi I-V diperoleh bentuk grafik I-V yang hampir sama untuk semua

sampel. Lalu dari konstanta dielektrik diperoleh hasil bahwa untuk semua sel

surya diperoleh nilai yang berbeda-beda. Sedangkan untuk karakterisasi

konduktivitas listrik dapat diketahui bahwa untuk semua sampel sel surya ketika

intensitas cahaya yang diberikan semakin besar maka konduktivitas listriknya

juga semakin besar. Terakhir untuk karakterisasi fotovoltaik didapatkan bahwa

untuk satu buah sel tidak diperoleh nilai arus dan tegangannya sehingga untuk

karakterisasi ini empat buah sel surya diparalelkan, dari hasil karakterisasi

fotovoltaik ini akan diperoleh nilai daya maksimum, fill faktor, dan efisiensi.

Untuk efisiensi ini nilainya ditentukan menggunakan hasil karakterisasi dan dari

perhitungan secara teori dari tinjauan persamaan Landau-Chalatnikov.

Kata kunci: Sel surya, Barium Stronsium Titanat (BST), karakterisasi sel surya

Page 3: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR

BaXSr(1-X)TiO3 DENGAN X= 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8

IRVAN RADITYA PUTRA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Fisika

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 4: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

Judul : Sel Surya Berbasis Film Semikonduktor BaxSr(1-x)TiO3 dengan

x = 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8

Nama : Irvan Raditya Putra

NIM : G74080019

Departemen : Fisika

Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Ir. Irzaman, M.Si

NIP. 19630708 199512 1001

Dr. Husin Alatas, M.Si

NIP. 19710604 199802 1001

Mengetahui

Ketua Departemen Fisika

Dr. Akhiruddin Maddu

NIP: 19660907 198802 1006

Tanggal lulus:

Page 5: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Sel Surya Berbasis Film

Semikonduktor BaxSr(1-x)TiO3 dengan x = 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8.

Hasil penelitian ini disusun agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir di

Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut

Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2011 – September 2012.

Akhir kata, mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

kemajuan ilmu pengetahuan dan tentunya penulis sangat mengharapkan masukan,

kritik, dan saran yang membangun dalam usaha pengembangan aplikasi material

ini.

Bogor, Desember 2012

Penulis

Page 6: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah,

dan ridha-Nya sehingga alhamdulillahirabbrilalamin skripsi ini dapat selesai.

2. Muhammad Salallohu alaihi wassalam rahmatan lil alamin yang telah

memberikan inspirasi dan suri tauladan yang baik kepada penulis khususnya

dan seluruh alam semesta umumnya.

3. Bapak Asep Saripudin dan Ibu Juli Astuti, sosok orang tua yang selalu

memberi kasih sayang dan motivasi lahir batin kepada penulis.

4. Adik - adik penulis yang tercinta Billy Dwi Octavianto dan Jerry Syarif.

5. Bapak Dr. Ir. Irzaman, M.Si dan Bapak Dr. Husin Alatas sebagai

Pembimbing penulis yang telah memberikan bimbingannya selama

perkuliahan, penelitian hingga sidang sarjana.

6. Bapak Drs. Muh Nur Indro, M.Sc yang telah memberikan kemudahan dalam

merevisi skripsi penulis.

7. Ibu Mersi Kurniati, M.Si yang telah memberikan saran dan kritik yang

membangun sehingga skripsi ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.

8. Bapak Firman dan Bapak Jun atas bantuannya dalam administrasi di

departemen fisika.

9. “Anak Komplek” Hadi Ardian, Maman Rohaman, Farqan Thanzala, Andri

Gunawan, Zainal Muttaqin, Ahmad Khakim, Firmansyah, Lutfi Lestyoaji,

Roy Nizar, Fery Nurdin, Doni Kurniawan, Hening Pram.

10. Nia Sarastika, Herwandi Saputra, Khafit Pratama, dan Ella Rahmadani rekan-

rekan satu bimbingan penelitian.

11. Rekan-rekan Futsal IPB dan Soccer IPB serta coach Entis Sutisna atas

supportnya.

12. “Ranger Balebak” Hutomo Triasmoro, Jaka Ahmad Juliarta, Rahmat Hapid,

Tenri Tendi Talkanda, Muhamad Wahyu Hidayat, Muhamad Rifkyansyah.

13. Rekan-rekan tim futsal dan soccer Fisika dan Fmipa.

14. Rekan-rekan civitas akademik fisika IPB angkatan 45, 46, 47.

Page 7: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, 15 Desember 1990 dari

pasangan Asep Saripudin dan Juli Astuti. Penulis

menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak

hingga Sekolah Menengah Pertama di Ciputat,

Tangerang Selatan yaitu TK Al-ikhlas, SD Negeri 3

Ciputat, SMP Negeri 3 Ciputat, dan menyelesaikan

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 90

Jakarta. Penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang

perkuliahan di Departemen Fisika Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat ini penulis

aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak Bola IPB sebagai Pemain yang

aktif dalam mengikuti berbagai kejuaraan yang diikuti IPB, Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Futsal IPB sebagai Wakil Ketua pada periode 2010-2011.

Penulis juga aktif berwirausaha dalam berbagai usaha yang sudah dijalankan

disekitar kampus. Penulis meraih berbagai prestasi di bidang ilmiah, seni, dan

olahraga. Di bidang ilmiah, penulis berhasil lolos sebagai proposal yang didanai

oleh Dikti dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang

penelitian, Penulis juga terpilih proposal penelitiannya dalam acara Recognition

And Mentoring Program (RAMP) IPB, pada tahun 2012 juga penulis berhasil

menjadi mahasiswa berprestasi tingkat departemen. Di bidang seni, penulis aktif

mengikuti berbagai festival musik dibeberapa daerah. Di bidang olahraga penulis

juga aktif dan berprestasi dalam berbagai kejuaraan sepak bola atau futsal. Saat ini

penulis aktif mengajar di beberapa tempat bimbingan belajar disekitar Bogor dan

Jakarta.

Page 8: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1

Rumusan Masalah..................................................................................... 1

Hipotesis................................................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2

Semikonduktor ......................................................................................... 2

Barium Stronsium Titanat ......................................................................... 2

Sel Surya .................................................................................................. 3

Efisiensi Sel Surya .................................................................................... 4

Fotokonduktivitas ..................................................................................... 5

BAB III. METODOLOGI .................................................................................. 6

Waktu dan Tempat .................................................................................... 6

Alat dan Bahan ......................................................................................... 6

Prosedur Penelitian ................................................................................... 6

Pembuatan Film BST .................................................................... 7

Persiapan Substrat (silikon tipe-p)........................................... 7

Pembuatan Larutan BST ......................................................... 7

Proses Penumbuhan Film ........................................................ 7

Proses Annealing .................................................................... 7

Pembuatan Kontak pada Sel Surya Film BST ......................... 7

Pembuatan Program Penghitungan Efisiensi .................................. 8

Karakterisasi ................................................................................. 8

Karakterisasi I-V .................................................................... 8

Karakterisasi Konduktivitas Listrik ......................................... 9

Karakterisasi Konstanta Dielektrik .......................................... 9

Karakterisasi Fotovoltaik ........................................................ 9

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 10

Persiapan Substrat ..................................................................................... 10

Pembuatan Larutan BST ........................................................................... 10

Proses Penumbuhan Film .......................................................................... 10

Proses Annealing ...................................................................................... 10

Pembuatan Kontak pada Film BST ........................................................... 11

Penghitungan Nilai Efisiensi ..................................................................... 11

Karakterisasi I-V....................................................................................... 12

Karakterisasi Konduktivitas Listrik ........................................................... 14

Karakterisasi Konstanta Dielektrik ............................................................ 14

Karakterisasi Fotovoltaik ......................................................................... 16

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 17

Kesimpulan............................................................................................... 17

Saran ...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

LAMPIRAN ...................................................................................................... 19

vii

Page 9: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbedaan sel surya dengan sumber energi lainnya.......................... 3

Tabel 2. Nilai konstanta dielektrik sampel .................................................... 15

Tabel 3. Data I-V sel surya ukuran 1x1 (x=0,5) ..................................................... 20

Tabel 4. Data I-V sel surya ukuran 1x1 (x=0,6) ..................................................... 20

Tabel 5. Data I-V sel surya ukuran 1x1 (x=0,7) ..................................................... 20

Tabel 6. Data I-V sel surya ukuran 1x1 (x=0,8) ..................................................... 21

Tabel 7. Data I-V sel surya ukuran 2x2 (x=0,5) ..................................................... 21

Tabel 8. Data I-V sel surya ukuran 2x2 (x=0,6) ..................................................... 21

Tabel 9. Data I-V sel surya ukuran 2x2 (x=0,7) ..................................................... 21

Tabel 10. Data I-V sel surya ukuran 2x2 (x=0,8) ..................................................... 22

Tabel 11. Data konduktivitas sel surya BST .................................................... 23

Tabel 12. Nilai konstanta dielektrik sampel .................................................... 25

Tabel 13. Data karakterisasi efek fotovoltaik .................................................. 27

Tabel 14. Data hasil penghitungan nilai efisiensi ............................................ 32

viii

Page 10: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses perpindahan elektron dari level valensi ke level konduksi . 4

Gambar 2. Proses perpindahan elektron dan hole .......................................... 4

Gambar 3. Grafik 𝜂m terhadap X0 ................................................................. 4

Gambar 4. Kurva hubungan arus terhadap tegangan ...................................... 5

Gambar 5. Perbedaan material berdasarkan konduktivitas listrik ................... 6

Gambar 6. Diagram alir penelitian ................................................................ 6

Gambar 7. Sel surya tampak samping ............................................................ 8

Gambar 8. Rancangan sel surya tampak atas ................................................. 8

Gambar 9. Grafik I-V dioda .......................................................................... 9

Gambar 10. Rangkaian karakterisasi konstanta dielektrik sel surya ................. 9

Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi fotovoltaik .......................... 10

Gambar 12. Hasil proses persiapan substrat ..................................................... 10

Gambar 13. Hasil proses penumbuhan film ..................................................... 10

Gambar 14. Hasil proses annealing ................................................................. 11

Gambar 15. Hasil pembuatan kontak pada sampel ........................................... 11

Gambar 16. Grafik efisiensi terhadap Xo ........................................................ 11

Gambar 17. Hasil karakterisasi I-V sampel berukuran 1 cm x 1 cm ................. 12

Gambar 18. Hasil karakterisasi I-V sampel berukuran 2 cm x 2 cm ................. 12

Gambar 19. Hasil karakterisasi konduktivitas listrik sampel 1 cm x 1 cm ........ 13

Gambar 20. Hasil karakterisasi konduktivitas listrik sampel 2 cm x 2 cm ........ 13

Gambar 21. Sinyal awal yang muncul di osiloskop ......................................... 14

Gambar 22. Sinyal pada sampel [x = 0,5 (1cm x 1cm)] ................................... 15

Gambar 23. Sinyal pada sampel [x = 0,6 (1cm x 1cm)] ................................... 15

Gambar 24. Sinyal pada sampel [x = 0,7 (1cm x 1cm)] ................................... 15

Gambar 25. Sinyal pada sampel [x = 0,8 (1cm x 1cm)] ................................... 15

Gambar 26. Sinyal pada sampel [x = 0,5 (2cm x 2cm)] ................................... 15

Gambar 27. Sinyal pada sampel [x = 0,6 (2cm x 2cm)] ................................... 15

Gambar 28. Sinyal pada sampel [x = 0,7 (2cm x 2cm)] ................................... 15

Gambar 29. Sinyal pada sampel [x = 0,8 (2cm x 2cm)] ................................... 15

Gambar 30. Hasil fotovoltaik untuk 4 buah sel surya yang diparalelkan .......... 16

Gambar 31. Contoh salah satu sinyal yang muncul pada sel surya BST .................... 25

Gambar 32. Program penghitungan nilai efisiensi ........................................... 33

Gambar 33. Hasil perhitungan program di command window MatLab. ............ 34

Gambar 34. Hasil kerja dari program secara keseluruhan ................................ 35

ix

Page 11: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Karakterisasi I-V ................................................................. 20

Lampiran 2. Data Konduktansi(G) dan Perhitungan Konduktivitas Listrik (σ) . 23

Lampiran 3. Data Karakterisasi Penghitungan Nilai Konstanta Dielektrik ....... 25

Lampiran 4. Data Karakterisasi Fotovoltaik .................................................... 27

Lampiran 5. Tinjauan Persamaan Penghitungan Efisiensi ................................ 29

Lampiran 6. Data Program Komputasi Penghitungan Nilai Efisiensi ............... 32

x

Page 12: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akhir-akhir ini banyak penemuan yang

dihasilkan oleh para ilmuwan yang terkait

dengan teknologi pemanfaatan sumber

energi terbarukan. Salah satu penemuan

tersebut ialah sel surya (solar cell) yang

merupakan piranti elektronik yang

mengubah energi foton dari matahari

menjadi energi listrik secara langsung,

Proses pengubahan ini dikenal sebagai

efek fotovoltaik. Teknologi fotovoltaik

yang ada saat ini dapat dikatakan telah

berkembang dengan pesat karena

beberapa faktor pendorong, seperti sudah

tidak efisien dan efektifnya lagi sumber

energi seperti minyak bumi dan gas alam

yang ada saat ini dan didorong pula oleh

fakta bahwa suplai energi foton dari sinar

matahari yang diterima oleh permukaan

bumi sebenarnya sangat luar biasa yaitu

mencapai 3 x 1024

joule pertahun yang

jika dikonversi ke dalam daya besarnya

sekitar 1017

watt yang mana dengan daya

sebesar ini sama saja dengan 10.000 kali

konsumsi energi di dunia.1 Namun

pemanfaatan energi sebesar itu belum

dilakukan secara optimal sehingga energi

matahari yang luar biasa tersebut belum

bernilai lebih untuk kesejahteraan.

Pemanfaatan yang belum optimal tersebut

terjadi karena keterbatasan teknologi

konversi yang dimiki, dan saat ini hanya

beberapa negara saja yang sudah dapat

memanfaatkan sumber energi dari

matahari tersebut dengan teknologi yang

dimilikinya.2

Secara garis besar keterbatasan

pemanfaatan energi matahari tersebut

dapat disebabkan beberapa hal seperti

proses pembuatan sel surya yang sulit

karena kurangnya ilmu pengetahuan

mengenai teknologi konversi ini dan juga

karena mahalnya biaya pembuatan untuk

menghasilkan sebuah prototipe tersebut.3

Oleh karena itu diperlukan sebuah

alternatif pembuatan dengan proses yang

mudah dan murah serta mengunakan

bahan dan alat yang dapat diperoleh di

pasaran. Alternatif yang dilakukan dapat

diawali dari pemilihan bahan/material

yang cocok dan mudah diperoleh. Salah

satu yang dapat dilakukan adalah

pembuatan sel surya dalam bentuk kristal

dengan bahan/ material yang berasal dari

material ferroelektrik.3 Material

ferroelektrik terdiri dari senyawa kimia

yang kompleks dan sampai saat ini

material ini banyak sekali jenisnya,

masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan yang berbeda-beda tinggal

disesuaikan dengan kebutuhan dan

ketersediaannya di pasaran.4 Beberapa

material ferroelektrik yang ada saat ini

seperti Triglycine Sulphate (TGS),

Lithium Tantalat (LiTaO3), Lithium

Niobate (LiNbO3), NaNO2, Barium

Titanat (BaTiO3), Stronsium Titanat

(SrTiO3), Barium Stronsium Titanat

(BST) dan masih banyak lagi.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

membuat prototipe sederhana sel surya

berbasis film semikonduktor BaxSr(1-

x)TiO3 dengan variasi fraksi mol

materialnya dan ukuran dimensi sel surya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang

dipaparkan, maka rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh variasi fraksi

mol dari BST terhadap sifat listrik sel

surya yang meliputi konduktivitas

listrik, daya maksimum (Pmax),

efisiensi konversi (η), Fill Factor

(FF), dan nilai konstanta dielektrik?

2. Bagaimanakah pengaruh variasi

ukuran dari sel surya terhadap sifat

listriknya yang meliputi konduktivitas

listrik, daya maksimum (Pmax),

efisiensi konversi (η), Fill Factor

(FF), dan nilai konstanta dielektrik?

Hipotesis

Variasi yang dilakukan terhadap

ukuran luas sel surya dan variasi terhadap

fraksi mol dari materialnya yaitu Barium

Stronsium Titanat (BST) akan

mempengaruhi hasil keluaran dari sel

surya.

Page 13: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Semikonduktor

Semikonduktor merupakan bahan

dengan konduktivitas listrik yang berada

diantara isolator dan konduktor, dan

memiliki energy gap (pita terlarang) yang

bernilai sekitar 1 eV.3 Disebut

semi/setengah karena semikonduktor

bukan merupakan konduktor murni atau

isolator murni. Dalam konteks material

semikonduktor, kata-kata intrinsik dan

ekstrinsik digunakan untuk menunjukan

sifat murni dan ketidakmurnian. Jadi

didalam semikonduktor intrinsik

pembawa muatan (elektron pada pita

konduksi dan hole pada pita valensi)

perlu dihasilkan oleh sebuah eksitasi

termal.5 Oleh karena itu berdasarkan

kemurniannya semikonduktor dibagi

menjadi semikonduktor intrinsik yang

merupakan semikonduktor murni yang

tidak mengalami cacat dan

semikonduktor ekstrinsik yang telah

mengalami doping oleh atom asing.

Doping dilakukan untuk meningkatkan

nilai konduktivitas listriknya.6

Ketidakmurnian pada semikonduktor

ekstrinsik ini dapat menyumbangkan

elektron maupun hole dalam pita energi,

dengan demikian konsentrasi elektron

dapat menjadi tidak sama dengan

konsentrasi hole. Namun masing-masing

bergantung pada konsentrasi dan jenis

bahan.

Sedangkan berdasarkan

strukturnya ada semikonduktor tipe-p

yang memiliki kelebihan pembawa

muatan positif/hole, dengan atom

pengotornya disebut atom akseptor dan

semikonduktor tipe-n yang kelebihan

pembawa muatan negatif/elektron,

dengan atom pengotornya disebut atom

donor.6 Semikonduktor digunakan dalam

proses pembuatan sebuah sel surya

dengan cara memanfaatkan prinsip

persambungan p-n (p-n junction).

Persambungan p-n ini merupakan

penempatan kristal tunggal

semikonduktor yang pada satu sisinya

mendapat penyuntikan atom akseptor

(kelebihan hole) dan pada sisi yang lain

mendapat penyuntikan atom donor

(kelebihan elektron). Saat ini bahan

semikonduktor yang banyak dikenal di

pasaran adalah silikon (Si), germanium

(Ge) dan Galium Arsenida (GaAs).

Namun silikon lebih banyak digunakan

setelah ditemukan cara mengekstrak

bahan ini dari alam.7

Barium Stronsium Titanat (BST) Penggunaan bahan yang tepat sebagai

komponen sel surya akan mempengaruhi

kinerja dari piranti tersebut. Salah satu

bahan yang berpengaruh terhadap

perkembangan teknologi sel surya ialah

bahan keramik. Bahan keramik ini

mempunyai sifat piezoelektrik dan

ferroelektrik.8 Barium Stronsium Titanat

(BST) merupakan material ferroelektrik

yang digunakan pada penelitian ini.

Ferroelektrik merupakan bahan dielektrik

yang mempunyai polarisasi spontan serta

mempunyai kemampuan mengubah

polarisasi internalnya dengan

menggunakan medan listrik yang sesuai.5

Keuntungan dari penggunaan BST ialah

bahan ini mudah diaplikasikan karena

dalam segi kimia maupun mekanik lebih

stabil dan mempunyai temperatur curie

yang mendekati temperatur kamar

dibandingkan material ferroelektrik

lainnya.9 BST juga memiliki energy gap

(Eg) yang bernilai sebesar 2,58 eV, hal ini

menunjukan bahwa energi foton minimal

yang diperlukan untuk mengeksitasi

elektron dari level valensi ke konduksi

adalah sebesar 2,58 eV.7

Proses pembuatan film BST dapat

dilakukan dengan beberapa metode

seperti sputtering, laser ablation, dan sol-

gel process.10

Pada penelitian ini film

BST yang digunakan dibuat dengan

menggunakan metode sol-gel process.

Secara umum pembuatan film dengan

metode sol-gel meliputi empat proses

yaitu;

(1) Sintesis larutan prekursor.

(2) Deposisi larutan prekursor pada

permukaan substrat.

(3) Pemanasan pada suhu rendah.

(4) Perlakuan panas pada temperatur

tinggi.11

Page 14: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

3

Sintesis larutan prekursor dari BST

dilakukan dengan mereaksikan bahan-

bahan dasar pembuatnya menggunakan

reaksi kimia seperti berikut.7

Ba(CH3COO)2 + Sr(CH3COO)2 +

Ti(C12O4H28) + O2 BaxSr(1-x)TiO3 +

H2O + CO2

Dengan Ba(CH3COO)2 adalah barium

asetat, Sr(CH3COO)2 adalah stronsium

asetat, dan Ti(C12O4H28) adalah titanium

isopropoksida.

Material BST banyak dimanfaatkan

dalam berbagai piranti elektronik seperti

microwave tunable, resonator, antenna,

tunable filter, dan juga sebagai sel

surya.10

Sel Surya

Sel surya atau sel fotovoltaik

didefinisikan sebagai piranti yang

digunakan untuk mengkonversi radiasi

sinar matahari menjadi energi listrik

secara langsung.13

Dalam efek fotovoltaik

cahaya yang mengenai modul dari sel

surya bersifat sebagai partikel. Hal ini

seperti yang telah dipelajari dalam

mekanika kuantum mengenai dualisme

sifat cahaya dan sifat cahaya sebagai

partikel yang digunakan sebagai dasar

teori dari efek fotovoltaik ini. Sel surya

memiliki kelebihan dan kekurangan

sendiri jika dibandingkan dengan sumber

energi lainnya. Hal ini dapat dilihat pada

Tabel 1.

Penemuan pertama dari efek

fotovoltaik ini terjadi pada tahun 1839

oleh Edmond Bacquerel, ia menemukan

bahwa suatu material tertentu dapat

menghasilkan sejumlah kecil arus listrik

bila dikenai cahaya matahari. Prinsip

kerja semikonduktor sebagai sel surya

mirip dengan dioda sebagai pn-junction.

PN-junction (persambungan p-n) adalah

lapisan semikonduktor jenis P dan N yang

diperoleh dengan cara doping pada silikon

murni.14

Ketika sel surya menyerap foton

dengan energi (hν) lebih besar dari celah

energi (Eg) semikonduktor, elektron -

elektron tereksitasi dari level valensi ke

level konduksi dan menjadi elektron

bebas (Gambar 1).15

Karena adanya

medan elektrostatik pada persambungan

elektron-elektron tersebut akan menuju

tipe-n, sedangkan hole-hole yang

ditinggalkan pada level valensi mengalir

ke tipe-p, masing-masing menuju kontak

arus (Gambar 2). Sehingga ketika

dihubungkan dengan sebuah rangkaian

No Sumber Energi Kelebihan Kekurangan

1 Minyak

(Petroleum)

Convenient, low

pollution. Memiliki persediaan yang

terbatas, tidak dapat diperbarui.

2 Batu bara (coal) Tersedianya sumber

hidrokarbon dalam bentuk

gas & cairan yang sama

baiknya dengan bentuk

padatannya.

Menghasilkan polusi di

atmosfer, tidak dapat diperbarui.

3 Fusi Nuklir

(nuclear fussion)

Menghasilkan energi

yang sangat besar. Perlu penelitian lebih lanjut

untuk materialnya, masalah

yang dapat ditimbulkan saat

terjadi kebocoran.

4 Sel Surya (solar

photovoltaic) Bebas polusi, sumber

energi yang tidak terbatas.

Masih mahalnya biaya

pembuatan piranti sel surya.

5 Udara (wind) Bebas polusi, sumber

energi yang tidak terbatas.

Terbatas hanya pada lokasi

tertentu.

6 Biomass Persediaan yang siap

pakai, dapat

memanfaatkan sisa

buangan.

Menggunakan lahan yang dapat

ditanam, biaya yang belum

dapat ditentukan.

Tabel 1. Perbedaan sel surya dengan sumber energi lainnya.2

Page 15: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

4

listrik maka muatan-muatan pembawa

tersebut akan mengalir dengan arah

berlawanan dan akhirnya saling

berekombinasi di dalam bahan

semikonduktor. Aliran-aliran muatan itu

lah yang menghasilkan arus listrik pada

rangkaian luar tersebut.14

Efisiensi Sel Surya

Efisiensi merupakan salah satu

kuantitas yang sangat penting dalam

sebuah pengamatan terhadap kinerja dari

sel surya. Efisiensi sel surya ini

didefinisikan sebagai kemampuan dari sel

surya untuk mengubah energi cahaya

menjadi energi listrik dalam bentuk arus

dan tegangan listrik. Nilai efisiensi ini

bergantung pada sifat absorbansi bahan

semikonduktor pada sel surya terhadap

foton yang diserapnya.15

Pada penelitian

ini nilai efisiensi yang dicari dilakukan

dengan menggunakan 2 (dua) tinjauan

yang berbeda, yang pertama

menggunakan tinjauan teori dari

persamaan Landau-Chalatnikov.16

Solusi

dari persamaan ini akan dapat

menjelaskan karakteristik (sifat-sifat) dari

sel surya ferroelektrik, yang salah satu

dari karakteristik ini adalah penghitungan

nilai efisiensi (𝜂). Dan yang kedua ialah

berdasarkan hasil eksperimen di

laboratorium. Efisiensi pengubahan energi

cahaya matahari menjadi energi listrik

dari sebuah sel surya ferroelektrik dapat

dihitung dengan menggunakan Persamaan

(1), yaitu:16

𝜂

[ (

) ]

(

)

Psi adalah polarisasi spontan, ε0 adalah

permitivitas ruang hampa, cp dalah kalor

jenis pada tekanan tetap, C adalah

konstanta curie, Xm adalah electric

displacement pada nilai maksimumnya,

dan X0 adalah electric displacement awal.

Untuk nilai heating rates dan resistansi

(R) yang besar berlaku x0 <<1 sehingga

nilai X0 dapat dianggap nol, Xm 1

nilainya dan (

) adalah

.

Sehingga Persamaan (1) tersebut berubah

menjadi Persamaan (2) dengan kondisinya

ialah maksimum.16

𝜂

Lalu karena nilai efisiensi sebuah sel

surya ferroelektrik ini dipengaruhi nilai

electric displacement (X0), maka

hubungan antara efisiensi (𝜂) dan electric

displacement (X0) dapat dilihat pada

Persamaan (3).16

𝜂

𝜂

Contoh penggunaan Persamaan (3) ini

dapat dilihat dari Gambar 3. yaitu grafik

Gambar 2. Proses perpindahan elektron

dan hole.15

(2)

(1)

(3)

Gambar 3. Grafik 𝜂m terhadap X0.16

e- e- e- e- e-

Foton

(hν)

Level

Valensi

Level

Konduksi

Gambar 1. Proses perpindahan elektron dari

level valensi ke level konduksi.

Page 16: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

5

yang menghubungkan 𝜂 dengan X0

untuk material LiTaO3 (kurva 1),

Triglycine Sulphate/TGS (kurva 2), dan

NaNO2 (kurva 3).16

Sedangkan berdasarkan hasil

eksperimen untuk menentukan besar

efisiensi dari sel surya harus ditentukan

dahulu beberapa parameter yang

mencerminkan kinerja dari sel surya,

yaitu Pmax (daya maksimum), FF (fill

factor), Voc (potensial sirkuit terbuka),

dan Isc (arus sirkuit singkat).

Daya maksimum (Pmax) didefinisikan

sebagai luasan efektif yang didapatkan

dari kurva hubungan antara tegangan

terhadap arus sel surya (I-V).

Penghitungan besar daya maksimum yang

dapat dihasilkan oleh sebuah piranti sel

surya dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus dalam Persamaan

(4) yaitu.14

Sementara untuk parameter Fill

Factor (FF) dapat didefinisikan

sebagai perbandingan antara daya

maksimum (Pmax) dengan perkalian

Voc dan Isc. Nilai ini dirumuskan

dalam Persamaan (5).14

Arus sirkuit singkat (Isc) adalah arus

maksimum yang dihasilkan ketika sel

surya dihubung singkat (short circuit)

ketika tidak ada potensial yang melintasi

piranti ini. Arus tersebut sama dengan

jumlah absolut dari foton yang

dikonversikan menjadi pasangan elektron-

hole.15

Potensial sirkuit terbuka (Voc) adalah

potensial maksimum yang dihasilkan pada

saat hambatannya maksimum agar

pengabaian arus yang mengalir dari sel

surya dapat terjadi dan yang terbaca

hanya perbedaan potensialnya saja.15

Dan parameter yang terakhir ialah

efisiensi (𝜂), Nilai efisiensi sel surya

adalah perbandingan dari output listrik

fotovoltaik tergenerasi dan energi dari

cahaya yang masuk. Efisiensi konversi

energi sebuah sel surya ditulis dalam

Persamaan (6).

𝜂

Penentuan Imax dan Vmax

dilakukan dengan cara mencari luas

maksimum dari kurva seperti pada

Gambar 4.

Fotokonduktivitas

Konduktivitas merupakan suatu

kuantitas yang merupakan kebalikan dari

resistivitas. Konduktivitas dibedakan

menjadi 2 (dua) yaitu konduktivitas listrik

dan konduktivitas termal.11

Suatu material

dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga)

golongan berdasarkan dari besar nilai

konduktivitas listriknya, yaitu isolator,

semikonduktor, dan konduktor. Gambar 5

memperlihatkan perbedaan nilai

konduktivitas untuk konduktor,

semikonduktor, dan isolator.

Konduktivitas sel surya berhubungan

dengan cahaya sehingga dapat disebut

sebagai fotokonduktivitas. Ketika foton

mengenai permukaan semikonduktor,

energi dari foton ini akan mengeksitasi

elektron dari pita valensi ke pita konduksi

jika energi foton yang datang lebih besar

dari energi pita terlarangnya. Elektron

yang tereksitasi ke pita konduksi ini akan

meningkatkan pembawa muatan yang

pada akhirnya akan meningkatkan

konduktivitas listriknya.18

Persamaan

matematis yang menggambarkan besar

konduktivitas dari suatu bahan ialah.

(4)

(5)

(6)

Gambar 4. Kurva hubungan arus

tehadap tegangan.17

(7)

Page 17: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

6

BAB III

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di

Laboratorium Fisika Material,

Laboratorium Biofisika, Departemen

Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Pertanian

Bogor, dan juga di Laboratorium Fisika

Material Institut Teknologi Bandung dari

bulan September 2011 sampai Februari

2012.

Alat dan Bahan

Alat yang akan digunakan pada

penelitian ini ialah isolasi, LCR meter,

masker, potensiometer, resistor, kaca

preparat, alumunium foil, tabung reaksi,

pipet, pinset, gunting, sarung tangan

karet, double tape, masker, kawat, kabel,

cawan petri, mortar, gelas ukur Iwaki 10

ml, cawan petri, neraca analitik model

BL 6100, reaktor spincoater hotplate,

stopwatch, tissue.

Bahan yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah barium asetat

[Ba(CH3COO)2, 99%], stronsium asetat

[Sr(CH3COO)2, 99%], titanium

isopropoksida [Ti(C12O4H28), 97.999%],

asam asetat, dye water, HF (asam

florida), etilane glykol, 2-metoksietanol,

aseton pro-analisis.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan mengikuti

diagram alir pada Gambar 6.

Gambar 5. Perbedaan material berdasarkan konduktivitas listrik.20

Pengolahan Data

Penulisan Laporan Akhir

I-V Konduktivitas Konstanta Dielektrik Fotovoltaik

Karakterisasi

Gagal Berhasil

MULAI

Pemotongan Substrat Silikon

Pencucian Substrat Silikon

Pembuatan Larutan BST untuk

Spin Coating

Pemasangan Kontak

Annealing

sampai

SELESAI

Gambar 6. Diagram alir penelitian.

Pembuatan Program

Page 18: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

7

Pembuatan Film BST

Persiapan Substrat (Silikon Tipe-P)

Substrat yang digunakan pada

penelitian ini adalah silikon tipe-p.

Substrat ini merupakan tempat

penumbuhan film BST yang harus hati-

hati memegangnya, hal ini dimaksudkan

agar film BST tersebut dapat tumbuh baik

dan merata. Pada tahap pertama yang

dilakukan adalah pemotongan substrat

membentuk persegi dengan ukuran 1 cm x

1 cm dan 2 cm x 2 cm menggunakan mata

intan. Potongan substrat ini selanjutnya

dicuci melalui beberapa tahap sambil

digetarkan dengan gelombang ultrasonik

22 kHz. Tahap pertama potongan substrat

ini direndam di dalam larutan aseton pro

analisis selama 10 menit, berikutnya tahap

kedua direndam menggunakan larutan dye

water selama 10 menit juga, begitu juga

dengan tahap ketiga potongan substrat

tersebut direndam dalam larutan methanol

pro analisis selama 10 menit, tetapi pada

tahap keempat potongan substrat hanya

direndam selama 30 detik dalam larutan

asam fluoride (HF) dicampur dengan dye

water dengan perbandingan 5:1. Terakhir

yaitu tahap kelima potongan substrat

direndam dengan dye water lagi selama

10 menit. Selesai proses pencucian

potongan substrat tersebut ditimbang

untuk didapatkan massanya.

Pembuatan Larutan BST Pembuatan Film BST dilakukan

menggunakan metode sol-gel process

dengan mereaksikan barium asetat

[Ba(CH3COO)2, 99%], stronsium asetat

[Sr(CH3COO)2, 99%], titanium

isopropoksida [Ti(C12O4H28), 97,999%],

serta 2-metoksietanol sebanyak 2,5 ml

sebagai bahan pelarut. Komposisi massa

untuk barium asetat, stronsium asetat, dan

titanium isopropoksida disesuaikan

dengan masing-masing fraksi molnya

menggunakan persamaan stoikiometri

(reaksi kimia), kemudian dilakukan

penimbangan dengan menggunakan

neraca analitik untuk ketiga bahan

tersebut. Selanjutnya barium asetat dan

stronsium asetat dicampur secara

bersamaan diikuti pencampuran titanium

isopropoksida, ketiga bahan tersebut tidak

dicampur bersamaan karena titanium

isopropoksida sangat cepat membeku.

Setelah tercampur semua, larutan tersebut

ditambah dengan larutan 2-metoksietanol

sebanyak 2,5 ml. Kemudian larutan

tersebut dikocok selama satu jam dengan

menggunakan gelombang ultrasonik

menggunakan alat Bransonic 2510 dengan

frekuensi 22 kHz dan suhu 45 0C.

Proses Penumbuhan Film Proses penumbuhan film dari larutan

BST yang telah selesai dibuat dilakukan

dengan menggunakan reaktor spincoater.

Langkah pengerjaannya diawali dengan

menempelkan double tape pada bagian

tengah reaktor spincoater dan kemudian

substrat silikon diletakkan di atasnya. Hal

ini dilakukan agar potongan substrat yang

telah selesai dicuci dan ditimbang tersebut

tidak lepas ketika reaktor spincoater dinyalakan. Substrat ini selanjutnya

ditetesi larutan BST sebanyak 3 tetes.

Kemudian reaktor spincoater diputar

dengan kecepatan 3000 rpm selama 30

detik. Pengulangan penetesan dilakukan

sebanyak 3 kali untuk mendapatkan

lapisan berkala.

Proses Annealing Proses annealing pada suhu yang

berbeda akan menghasilkan karakterisasi

film yang berbeda dalam hal struktur

kristal, ketebalan, dan ukuran butir.

Proses annealing pada suhu tetap dalam

waktu yang tetap diharapkan akan

menghasilkan karakterisasi film yang baik

dalam hal struktur kristal, ketebalan dan

ukuran butir. Potongan substrat silikon

yang telah ditumbuhi lapisan film BST ini

selanjutnya dilakukan proses annealing

pada suhu 8500C dengan lama waktu 29

jam.

Pembuatan Kontak pada Film BST Setelah potongan substrat di-

annealing, proses selanjutnya adalah

pembuatan kontak. Proses ini diawali

dengan penganyaman film menggunakan

alumunium foil. Bahan kontak yang

dipilih adalah Alumunium 99,999%.

dengan cara evaporasi di atas permukaan

Page 19: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

8

substrat Silikon tipe-p dan film BST yang

dibuat dengan memvariasikan fraksi

molnya. Proses evaporasi dilakukan di

laboratorium fisika material MOCVD

ITB. Setelah terbentuk, kontak

dihubungkan dengan kabel tembaga

halus. Gambar rancangan sel surya dapat

dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.

Pembuatan Program Penghitungan

Efisiensi

Pada penelitian ini untuk penghitungan

nilai efisiensi dari sel surya BST

dilakukan dengan dua tinjauan yaitu

tinjauan pertama dari hasil praktik di lab

dan tinjauan kedua nilai efisiensi sel surya

BST ini dihitung menggunakan program

komputasi berbasis Matlab. Program ini

dibuat berdasarkan tinjauan dari

persamaan Landau-Chalatnikov dimana

nilai efisiensi yang dicari divariasikan

terhadap nilai pergeseran listrik (electric

displacement) dari sel surya. Nilai

maksimum dari penghitungan efisiensi ini

nantinya akan dibandingkan dengan nilai

efisiensi hasil praktik di lab, apakah hasil

eksperimen sesuai dengan tinjauan teori

atau tidak. Bentuk programnya seperti

berikut.

function

[ef,x,T]=efisiensi(Psi,εo,cp

,C,xi,n)

x=[];ef=[];

x(1)=xi;

T=(Psi^2)/(εo*cp*C*exp(1));

ef(1)=T

for i=1

x(i+1)=x(1)+0.2;

ef(i+1)=T/(1+x(i+1));

end

for i=2:n

x(i+1)=x(i)+0.2;

ef(i+1)=T/(1+x(i+1));

end

xlabel('Xo');

ylabel('efisiensi');

plot(x,ef)

hold on;

Dengan Psi adalah nilai polarisasi

spontan, εo adalah permitivitas ruang

hampa, cp adalah kalor jenis pada tekanan

tetap, dan C adalah nilai konstanta curie

dari material yang digunakan dalam hal

ini adalah material BST. Sedangkan xi

adalah nilai dari electric displacement

awal dan n adalah banyaknya iterasi.

Selanjutnya untuk menjalankan program

ini cukup memasukkan nilai Psi, εo, cp,

C, xi dan n lalu jalankan di command

window Matlab. Hasil dari program ini

adalah grafik yang menghubungkan nilai

efisiensi dan electric displacement dari sel

surya.

Karakterisasi

Karakterisasi I-V

Sebuah piranti elektronik memiliki

karakteristik yang berbeda-beda. Ada

yang memiliki sifat seperti resistor,

transistor, atau dioda. Karakterisasi I-V

merupakan suatu cara untuk menentukan

apakah sebuah piranti elektronik memiliki

sifat seperti resistor, transistor, atau dioda.

Karakterisasi ini dilakukan menggunakan

alat I-V meter. Sampel yang telah dibuat

diberi tegangan catu dengan perlakuan

bias mundur dan bias maju. Dari

perlakuan tersebut nantinya akan terlihat

respon arus listrik yang dihasilkan sampel

pada saat bias mundur dan maju.

Keluaran dari karakterisasi ini adalah

Kabel tembaga

halus

Substrat silikon

tipe-p

Film BST

Kontak

alumun

Gambar 7. sel surya tampak samping.

Kontak alumunium

Film BST

Substrat silikon

Kabel tembaga halus

Gambar 8. Rancangan sel surya tampak atas.

Page 20: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

9

sebuah grafik arus terhadap tegangan,

yang mana pada penelitian ini diharapkan

grafiknya mencerminkan sifat dioda,

karena sel surya yang dibuat ini adalah

berbasis dioda dengan persambungan p-n.

Grafik I-V dioda menurut literatur dapat

dilihat pada Gambar 9.

Karakterisasi Konduktivitas Listrik

Konduktivitas listrik adalah besaran

fisik yang mencerminkan apakah suatu

material bersifat isolator, semikonduktor,

atau konduktor. Dari hasil karakterisasi

ini akan terlihat apakah sampel yang

dibuat bersifat sebagai salah satu diantara

ketiga jenis tersebut.3 Karakterisasi

konduktivitas listrik dilakukan dengan

mengukur besarnya kuantitas tersebut

menggunakan alat LCR meter.

Konduktivitas listrik sel surya film BST

diukur dengan berbagai variasi keadaan

yaitu pada kondisi gelap (0 lux), kondisi

terang dengan variasi intensitas cahaya

200 lux, 400 lux, dan 600 lux. Nilai

konduktansi yang didapatkan dari LCR

meter nantinya akan diolah untuk

mendapatkan nilai konduktivitas listrik sel

surya menggunakan Persamaan (4).

Kemudian, dari data yang diperoleh, akan

dapat ditentukan bahwa film BST yang

digunakan termasuk bahan isolator,

semikonduktor, atau konduktor setelah

hasil karakterisasi ini dibandingkan

dengan data literatur.

Karakterisasi Konstanta Dielektrik

Konstanta dielektrik merupakan suatu

konstanta/nilai dari bahan dielektrik yang

berada di sampel. Dielektrik didefinisikan

sebagai bahan isolator yang disisipkan

dalam ruang antar keping-keping sebuah

kapasitor, dielektrik ini memiliki

kekuatan yang berbeda-beda bergantung

dari bahannya. Kekuatan dielektrik adalah

kuat medan listrik maksimum yang dapat

dihasilkan dalam dielektrik sebelum

dielektrik tersebut tembus/rusak dan

mulai konduksi (menghantarkan muatan

listrik).12

Karakterisasi untuk

mendapatkan nilai konstanta dielektrik ini

dilakukan dengan menggunakan set-up

alat seperti pada Gambar 10. Function

generator sebagai pemberi sinyal dan

osiloskop untuk melihat adakah

perbedaan sinyal yang terjadi pada saat

rangkaian pengukuran tersebut

dihubungkan dengan sampel. Jika terjadi

perubahan bentuk sinyal maka sampel

yang dibuat dapat dikatakan berhasil dan

dari grafik yang muncul di osiloskop

dapat dihitung besar konstanta dielektrik

dari masing-masing sampel.

Karakterisasi Fotovoltaik

Gambar 11 adalah rangkaian untuk

karakterisasi fotovoltaik. Pada rangkaian

tersebut voltmeter digunakan untuk

mengukur tegangan dan amperemeter

untuk mengukur arus listriknya. Sebuah

sumber cahaya dengan intensitas tertentu

ditempatkan pada jarak tertentu dari

sampel sel surya sehingga cahaya

mengenai seluruh permukaan sel surya.

Posisi potensiometer mula-mula pada

nilai minimum, kemudian dinaikan

hingga mencapai titik maksimum. Nilai

pembacaan masing-masing alat ukur

dicatat pada setiap perubahan resistansi.

Dari pengukuran ini akan diperoleh data

hubungan arus terhadap tegangan

sehingga data ini kemudian digunakan

untuk menentukan daya maksimum

(Pmax), Fill Factor (FF), serta efisiensi

konversi (η) energi sel surya.

Function

generator

Sampel

Sel Surya

Osiloskop

Gambar 10. Rangkaian karakterisasi konstanta

dielektrik sel surya.

R = 10

Gambar 9. Grafik I-V dioda.10

Page 21: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persiapan Substrat

Silikon murni tipe-p adalah substrat

yang digunakan pada penelitian ini.

Substrat ini dipotong berbentuk persegi

dengan ukuran 1 cm x 1 cm dan 2 cm x 2

cm menggunakan mata intan. Setelah

dipotong substrat ini kemudian dicuci

melalui 5 (lima) tahap pencucian seperti

yang telah dijelaskan pada bagian

metodologi. Hasil keseluruhan dari proses

persiapan substrat ini tentu saja adalah

silikon berukuran 1cm x 1cm dan 2cm x

2cm, dan terlihat pada silikonnya lebih

jernih seperti cermin. Tetapi karena

proses pemotongan menggunakan mata

intan, bentuk substrat silikon yang

diperoleh tidak berbentuk persegi

sempurna dan. Hasil proses persiapan

substrat ini dapat dilihat pada Gambar 12.

Pembuatan Larutan BST

Larutan BST yang digunakan pada

penelitian ini dihasilkan dari

pencampuran barium asetat, stronsium

asetat, dan titanium isopropoksida. Hasil

dari proses ini adalah larutan BST yang

memiliki warna putih dan dibawah larutan

tersebut terdapat endapan yang

merupakan sisa dari proses pencampuran.

Larutan BST yang sudah jadi ini harus

cepat digunakan karena jika tidak larutan

ini akan membeku sehingga tidak dapat

dijadikan film.

Proses Penumbuhan Film

Proses selanjutnya setelah dihasilkan

larutan BST adalah penumbuhan film

pada substrat yang digunakan. Untuk

melakukan proses penumbuhan film ini

digunakan proses spin coating yaitu

larutan BST yang telah dibuat diteteskan

pada substrat dan di spin pada kecepatan

3000 rpm. Hasil dari proses penumbuhan

film ini adalah satu per tiga dari luas

substrat silikon akan berbentuk film BST

dan sisa luasnya adalah bagian substrat

silikon murni, hal ini sesuai dengan

prinsip dasar yang digunakan dalam

pembuatan sel surya ini yaitu

persambungan p-n, dengan tipe-p nya

adalah substrat silikon murni dan tipe-n

nya adalah film BST yang ditumbuhi pada

substrat. Hasil proses penumbuhan film

BST ini dapat dilihat pada Gambar 13.

Proses Annealing

Proses annealing adalah proses

pemanasan sampel pada suhu tertentu

menggunakan furnace. Pada proses ini

substrat silikon yang telah ditumbuhi film

BST dipanaskan pada suhu 8500C selama

29 jam. Hasil dari proses annealing ini

tidak jauh berbeda dari hasil proses

penumbuhan film, hanya setelah di-

annealing film BST yang ditumbuhkan

pada substrat tampak lebih padat dan

keras secara kasat mata. Hasil proses

annealing dapat dilihat pada Gambar 14.

Pembuatan Kontak pada Film BST

Setelah sampel di-annealing proses

selanjutnya adalah pembuatan kontak.

Sebelum dipasang kontak, dilakukan

Gambar 12. Hasil proses persiapan

substrat.

Gambar 13. Hasil proses penumbuhan

film.

A

sel

surya V

R 1MΩ

Gambar 11. Rangkaian pengukuran

karakterisasi fotovoltaik.

Page 22: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

11

proses evaporasi terlebih dahulu pada

substrat menggunakan alumunium. Pada

pemasangan kontak ini digunakan pasta

perak karena konduktivitas bahannya

lebih tinggi jika dibandingkan dengan

bahan yang lain. Proses pemasangan

kontak ini membutuhkan konsentrasi dan

harus hati-hati karena film maupun

substrat silikon murni pada sampel

tersebut tidak boleh tersentuh oleh tangan.

Hasil dari proses pemasangan kontak ini

dapat dilihat pada gambar 15.

Penghitungan Nilai Efisiensi Program komputasi penghitungan nilai

efisiensi ini hanya dapat dijalankan pada

software Matlab. Untuk menjalankannya

cukup menyalinkan baris pertama

program tersebut di bagian command

window dari Matlab dan memasukkan

nilai Psi, εo, cp, dan C yang sesuai dengan

material yang digunakan. Berdasarkan

literatur untuk BST nilai Psi nya adalah

7,66 μC/cm2, Cp = 2,5 x 10

6 J/ m

3 K

, C =

13000C = 1,573 x 10

3 K

, εo = 8,854 x 10

-

16 C

2/N cm

2.3,19

Dari program komputasi

ini hasil yang akan didapatkan adalah

berupa grafik efisiensi (𝜂) terhadap

pergeseran listrik (Xo) dari sel surya.

Hasil kinerja dari program ini dapat

dilihat pada Gambar 16. Pada grafik

tersebut terlihat nilai efisiensi untuk sel

surya dengan material NaNO2(kurva1),

LiTaO3 (kurva 2), Triglycine Sulphate

dan(kurva 4) juga Barium Stronsium

Titanat (BST) (kurva 3) yang digunakan

pada penelitian ini.

Dari grafik tersebut terlihat bahwa

nilai efisiensi untuk sel surya dengan

material BST lebih besar dari NaNO2

tetapi lebih kecil dibandingkan LiTaO3

dan TGS. Nilai efisiensi sel surya BST

berdasarkan program komputasi ini

dihasilkan nilai maksimumnya adalah

6,199474%, hasil ini jika dibandingkan

dengan praktik di lab sangat jauh berbeda.

Berdasarkan hasil lab didapat nilai

efisiensi sel surya untuk BST adalah

0,000014285%. Perbedaan hasil antara

praktik di lab dengan tinjauan teori ini

dapat disebabkan karena beberapa hal,

diantaranya yang sangat memungkinkan

ialah lapisan film BST tidak terdeposisi

secara merata pada substrat silikon pada

saat spin coating. Tidak terdeposisinya

lapisan BST secara merata akan sangat

mempengaruhi aliran difusi antara

elektron dan hole pada persambungan p-n.

Gambar 14. Hasil proses annealing. Gambar 15. Hasil pembuatan kontak

pada sampel.

Gambar 16. Grafik efisiensi terhadap Xo.

4

2

3

1

Efi

siensi

(%

)

Xo

Page 23: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

12

Seperti yang telah diketahui bahwa arus

listrik merupakan aliran elektron tiap

satuan waktu.19

Hal ini lah yang

menyebabkan mengapa arus dan tegangan

listrik yang dihasilkan sel surya BST ini

sangat kecil, sehingga menyebabkan

efisiensi konversi energi foton dari

matahari menjadi energi listrik bernilai

tidak sesuai dengan tinjauan teori.

Seharusnya pada saat sampel telah selesai

dibuat, dilakukan karakterisasi terlebih

dahulu menggunakan Scanning Electron

Microscope (SEM) untuk memastikan

deposisi film BST telah merata sebelum

dilakukan karakterisasi lainnya.

Karakterisasi I-V

Pada karakterisasi I-V ini sampel sel

surya yang telah dibuat dihubungkan

dengan alat I-V meter secara langsung,

kemudian pada alat I-V meter tersebut

diatur besar tegangan catunya yaitu dari -

1,0 volt sampai +1,0 volt untuk sampel sel

surya yang berukuran 1 cm x 1 cm dan

untuk sampel yang berukuran 2 cm x 2

cm tegangan catu yang diberikan adalah

dari -1,0 volt sampai +1,0 volt. Hasil dari

pengujian I-V ini dapat dilihat pada

Gambar 17 untuk sampel yang berukuran

1 cm x 1 cm dan Gambar 18 untuk sampel

yang berukuran 2 cm x 2 cm.

-6.00E-04

-4.00E-04

-2.00E-04

0.00E+00

2.00E-04

4.00E-04

6.00E-04

8.00E-04

1.00E-03

-1.50E+01 -1.00E+01 -5.00E+00 0.00E+00 5.00E+00 1.00E+01 1.50E+01

Aru

s (A

)

Tegangan (V)

x=0,5

x=0,6

x=0,7

x=0,8

Gambar 18. Hasil Karakterisasi I-V sampel berukuran 2 cm x 2 cm.

-6.00E-04

-4.00E-04

-2.00E-04

0.00E+00

2.00E-04

4.00E-04

6.00E-04

8.00E-04

-1.50E+01 -1.00E+01 -5.00E+00 0.00E+00 5.00E+00 1.00E+01 1.50E+01

Aru

s (A

)

Tegangan (V)

x=0,5

x=0,6

x=0,7

x=0,8

Gambar 17. Hasil Karakterisasi I-V sampel berukuran 1 cm x 1 cm.

Page 24: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

13

Kurva hasil pengukuran I-V meter

tersebut menunjukan hasil bias mundur

dan maju yang diberikan kepada sampel

sel surya BST dengan cara memberinya

tegangan catu. Bias mundur dilakukan

pada sampel dengan memberikan

tegangan catu yang bernilai minus sampai

nol, sedangkan bias maju dilakukan

dengan memberikan tegangan catu dari

nol sampai positif. Kedua grafik tersebut

memperlihatkan pola yang sama yaitu

pada saat bias mundur, respon arus listrik

yang dihasilkan sama-sama bernilai

negatif hingga ketika di nol respon

arusnya juga bernilai nol. Dan pada saat

bias maju respon arus listrik yang

dihasilkan sama-sama bernilai positif.

Setelah dibandingkan dengan literatur

pola bias mundur dan bias maju pada

kurva tersebut menunjukan bahwa sampel

yang dibuat baik yang berukuran 1 cm x 1

cm maupun yang berukuran 2 cm x 2 cm

sama-sama memiliki sifat dioda. Hal ini

menunjukan bahwa prinsip dasar

persambungan p-n pada sel surya tersebut

bekerja, karena persambungan p-n

merupakan dioda yang dibuat dari

penghubungan semikonduktor tipe-p dan

semikonduktor tipe-n, dimana pada

sampel sel surya BST ini yang menjadi

229.8

269.6 270.4

314.1

53.9 54.5 56.6 56.8

4.5 7.6 7.9 10.9

1.6 2.7 3.3 3.4 0

50

100

150

200

250

300

350

0 100 200 300 400 500 600 700

Ko

nd

ukt

ivit

as L

istr

ik (

S/cm

) (1

0E-

7)

Intensitas (Lux)

0,5

0,6

0,7

0,8

Gambar 20. Hasil Karakterisasi konduktivitas listrik sampel 2 cm x 2 cm.

84.9

117.6

146.5

188.2

121.3 118.6 125.01 129.1

0.8 0.81 1.9 2.2 0.6

0.97 0.99 1.56 0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 100 200 300 400 500 600 700

Ko

nd

ukt

ivit

as L

istr

ik (

S/cm

) (1

0E-

7)

Intensitas (Lux)

0,5

0,6

0,7

0,8

Gambar 19. Hasil Karakterisasi konduktivitas listrik sampel 1 cm x 1 cm.

Page 25: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

14

semikonduktor tipe-p nya adalah silikon

murni sedangkan tipe-n nya adalah film

BST.

Karakterisasi Konduktivitas Listrik

Untuk karakterisasi konduktivitas

listrik, pengujiannya dilakukan

menggunakan LCR meter dimana sampel

sel surya BST ini diberikan perlakuan

berupa variasi intensitas penyinaran.

Variasi intensitas yang diberikan adalah

pada saat kondisi 0 lux, 200 lux, 400 lux,

dan 600 lux untuk masing-masing sampel.

Data hasil pengujian ini dapat dilihat pada

Gambar 19 dan Gambar 20.

Data awal yang diperoleh pada

karakterisasi ini ialah nilai konduktansi

(G) yang dapat dilihat pada alat LCR

meter. Selanjutnya data konduktansi ini

diolah dengan menggunakan persamaan

(3) untuk mendapatkan nilai konduktivitas

listrik. Sehingga dari nilai konduktivitas

listrik ini dapat ditentukan apakah sampel

yang dibuat ini tergolong kedalam

material semikonduktor atau bukan.

Berdasarkan hasil karakterisasi ini

terlihat bahwa ketika sampel diberikan

intensitas penyinaran yang semakin besar

maka nilai konduktivitas listrik yang

dihasilkan juga menunjukan hasil yang

semakin besar. Perubahan yang mencolok

terjadi pada sampel BST dengan fraksi

mol 0,5 baik yang berukuran 1 cm x 1 cm

maupun yang berukuran 2 cm x 2 cm.

Terlihat pada hasil karakterisasi tersebut

perubahan konduktivitas listriknya sangat

signifikan jika dibandingkan dengan

perubahan konduktivitas listrik untuk

sampel BST dengan fraksi mol yang lain.

Dari sini muncul dugaan bahwa

banyaknya kehadiran ion-ion stronsium

(Sr) yang merupakan salah satu unsur

penyusun dari material BST

mempengaruhi juga nilai konduktivitas,

karena dari hasil karakterisasi tersebut

untuk BST dengan fraksi mol 0,5 jumlah

ion-ion stronsiumnya merupakan yang

terbanyak dibandingkan dengan sampel

BST dengan fraksi mol yang lain. Selain

itu konduktivitas listrik yang dihasilkan

oleh masing-masing sampel ini juga tidak

terlepas dari beberapa faktor yang

menentukan seperti besar jarak antar

kontak dan besar luas kontak pada sampel

itu sendiri. Hal ini bisa menjadi salah satu

penyebab mengapa terjadi perbedaan nilai

konduktivitas listrik pada sampel selain

faktor lain seperti struktur mikroskopis

dari film BST itu sendiri. Hal lain yang

dapat dilihat dari hasil karakterisasi ini

ialah nilai konduktivitas listrik yang

dihasilkan semua sampel mempunyai

range dari 10-8

S/cm – 10-5

S/cm. Range

nilai ini jika dilihat pada literatur jenis

material berdasarkan konduktivitas

listriknya maka akan menunjukan bahwa

sampel BST yang dikarakterisasi ini

tergolong material semikonduktor dimana

seperti yang diketahui bahwa material

semikonduktor memiliki range nilai dari

10-8

S/cm – 103 S/cm.

20

Karakterisasi Konstanta Dielektrik

Pengujian untuk mencari nilai

konstanta dielektrik dari masing-masing

sampel dilakukan dengan menggunakan

rangkaian seperti pada Gambar 10.

Dimana sinyal datang dari function

generator dialirkan menuju sampel sel

surya BST yang kemudian diamati hasil

perubahan sinyal tersebut pada osiloskop.

Dari osiloskop tersebut akan diperoleh

data time constant yang kemudian diolah

untuk mendapatkan nilai kapasitansi dari

sampel BST tersebut. Kemudian untuk

mendapatkan nilai konstanta dielektrik

gunakan persamaan kapasitansi. Hasil

karakterisasi ini dapat dilihat pada

Gambar 21 sampai Gambar 29 dimana

kurva tersebut merupakan sinyal/

gelombang yang muncul di osiloskop

pada saat sebelum dan sesudah

dihubungkan dengan sampel.

Gambar 21. Sinyal awal yang muncul di

Osiloskop.

Page 26: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

15

Ukuran fraksi

mol (x)

CBST

(nF)

k (konstanta

dielektrik)

1cm x 1cm

0,5 1,1 16,2

0,6 1 27,8

0,7 1 8,91

0,8 1 21,0

2cm x 2cm

0,5 1,3 16,0

0,6 1,2 4,5

0,7 1,2 6,18

0,8 1 4,15

Gambar 22. Sinyal pada sampel

[x = 0,5 (1cm x 1cm)].

Gambar 23. Sinyal pada sampel

[x = 0,6 (1 cm x 1 cm)].

Gambar 24. Sinyal pada sampel

[x = 0,7 (1cm x 1cm)].

Gambar 25. Sinyal pada sampel

[x = 0,8 (1cm x 1cm)].

Gambar 26. Sinyal pada sampel

[x = 0,5 (2 cm x 2 cm)].

Gambar 27. Sinyal pada sampel

[x = 0,6 (2 cm x 2 cm)].

Gambar 28. Sinyal pada sampel

[x = 0,7 (2 cm x 2 cm)].

Gambar 29. Sinyal pada sampel

[x = 0,8 (2 cm x 2 cm)].

Tabel 2. Nilai konstanta dielektrik sampel.

Page 27: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

16

Dari hasil sinyal/gelombang yang

muncul di osiloskop menunjukan bahwa

bagian yang naik pada sinyal/gelombang

tersebut menunjukan bahwa sampel

sedang melakukan charge (menyimpan)

sedangkan bagian yang turun dari

sinyal/gelombang tersebut adalah kondisi

discharge. Kondisi charge-discharge ini

menunjukan bahwa sampel memiliki sifat

seperti kapasitor dengan bahan

dielektriknya sebagai penyebabnya.

Bahan dielektrik dalam sampel ini ialah

film BST itu sendiri. Dan karakterisasi

ini bertujuan untuk mendapatkan nilai

dilektrik dari sampel yang telah dibuat,

nilai konstanta dielektrik yang diperoleh

merupakan gambaran dimana material

tersebut dapat menyimpan muatan listrik

seiring dengan salah satu fungsi kapasitor

sebagai penyimpan muatan.

Dari grafik-grafik yang muncul di

osiloskop, kelengkungan pada sinyal

kotak menunjukan terjadinya aktifitas

penyimpanan muatan pada sampel BST

tersebut. Dari hasil pengujian didapatkan

bahwa nilai konstanta dielektrik dari

semua sampel yang diuji memiliki nilai

yang berkisar diantara 4,15 sampai 27,8.

Perbedaan nilai ini dapat terjadi karena

beberapa faktor seperti faktor mikroskopis

yang berasal dari struktur film BST itu

sendiri dan faktor yang berasal dari luar

yaitu karena ukuran luas film dan tebal

film BST dari masing-masing sampel.

Dari pengukuran terhadap luas film dan

tebal film didapat hasil yang tidak

homogen dalam artian masing-masing

sampel memiliki tebal dan luas film yang

berbeda-beda.

Karakterisasi Fotovoltaik

Karakterisasi fotovoltaik digunakan

untuk melihat keluaran dari sel surya yang

telah dibuat. Rangkaian untuk

karakterisasi fotovoltaik ini dapat dilihat

pada Gambar 30 dimana pada rangkaian

tersebut digunakan ampermeter dan

voltmeter untuk melihat arus dan

tegangan yang dihasilkan. Dan hasil

karakterisasi ini dapat dilihat pada grafik

I-V sel surya pada Gambar 25.

Hasil dari karakterisasi fotovoltaik

yang telah dilakukan pada prototipe sel

surya BST sesuai dengan karakterisasi sel

surya pada umumnya dimana hubungan

antara arus dan tegangannya berbanding

terbalik secara eksponensial. Artinya pada

saat pengukuran arus yang terbaca pada

ampermeter mengalami kenaikan maka

besar tegangan yang terukur di voltmeter

mengalami penurunan dan begitu pula

sebaliknya. Hasil karakterisasi ini juga

0

2E-08

4E-08

6E-08

8E-08

0.0000001

1.2E-07

1.4E-07

1.6E-07

1.8E-07

0.0000002

0.00E+00 1.00E-02 2.00E-02 3.00E-02 4.00E-02 5.00E-02

Aru

s (A

)

Tegangan (V)

karakteristik I-V

nilai maksimum

Gambar 30. Hasil fotovoltaik untuk 4 buah sel surya yang diparalelkan.

1.0E-07

2.0E-07

Page 28: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

17

menunjukan bahwa tegangan maksimum

yang dapat dihasilkan oleh sel surya

tersebut ialah 2,6 x 10-2

volt sedangkan

arus maksimum yang dapat dihasilkan

bernilai 1,24 x 10-7

Ampere, dari data arus

dan tegangan maksimum ini dapat

diperoleh besar daya maksimum yang

dihasilkan oleh sel surya tersebut adalah

3,22 x 10-9

watt. Dari data ini dapat

diperoleh nilai Voc yang merupakan

tegangan terbesar pada rangkaian tebuka

dan Isc yang didapat ketika tegangannya

bernilai minimum yaitu 3.89 x 10-2

volt

dan 1.74 x 10-7

Ampere, dan dari data-

data ini diperolehlah nilai FF (fill factor)

sebesar 0,476. Hasil karakterisasi ini

merupakan hasil dari 4 (empat) buah sel

yang dipasang secara parallel, hal ini

dilakukan karena untuk 1 buah sel ketika

dilakukan karakterisasi tidak diperoleh

nilai pada ampermeter dan voltmeternya.

Besar arus dan tegangan yang

diperoleh dari karakterisasi fotovoltaik ini

belum memberikan hasil yang

mengejutkan, karena untuk satu buah

sampel sel surya ditargetkan dapat

menghasilkan arus yang besarnya

minimal 0,1 atau 0,01 miliampere

sedangkan teganganya ditargetkan

bernilai 1 atau 0,1 volt. Dan hasil ini

sebenarnya masih tergolong kecil untuk

ukuran sel surya. Namun dari hasil

karakterisasi fotovoltaik ini

mengindikasikan bahwa film BST yang

dideposisikan di atas substrat silikon

dapat menimbukan persambungan p-n.

Selain itu arus dan tegangan yang

dihasilkan dari efek fotovoltaik ini juga

menunjukan adanya gerak difusi dari

elektron dan hole yang memperoleh

energi foton akibat adanya penyinaran

dari sumber cahaya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian ini dapat

diambil kesimpulan bahwa pada proses

persiapan substrat, substrat silikon yang

digunakan dapat dimanfaatkan sebagai

media tumbuhnya film BST dengan baik.

Larutan BST yang terbentuk serta

pembuatan kontak pada penelitian ini juga

cukup baik karena dibuat sesuai dengan

tinjauan literatur.

Sedangkan dari proses karakterisasi

dapat disimpulkan bahwa fraksi mol

dalam pembuatan larutan BST sangat

mempengaruhi dari hasil keluaran.

Terlihat bahwa konduktivitas listrik dari

masing-masing fraksi mol BST memiliki

nilai yang berbeda-beda, dari fraksi mol

ini banyaknya unsur pembuat BST juga

memiliki pengaruh terhadap besar

konduktivitas listrik yang dihasilkan,

terlihat semakin banyaknya jumlah gram

dari stronsium pada BST memberikan

efek dengan dihasilkannya konduktivitas

yang semakin besar. Hasil ini menunjukan

bahwa pembuatan film BST yang tepat

dengan fraksi mol yang tepat akan

memberikan hasil keluaran yang optimal

dari sel surya tersebut. Pengaruh

ukuran/dimensi dari sel surya juga

menentukan hasil keluarannya. Hal ini

terlihat dari hasil karakterisasi

konduktivitas listrik yang menunjukan

bahwa semakin besar ukuran sel surya

maka hasil keluarannya juga akan

semakin besar.

Saran

Untuk penelitian lanjutan diharapkan

untuk lebih fokus dan berusaha

mengembangkan sel surya berbasis film

Barium Stronsium Titanat (BST) ini

dengan lebih mendalami teorinya terlebih

dahulu baik dari segi struktur material

BST, proses pembuatan BST yang lebih

efisien, efektif, dan tepat guna serta teori

mengenai peningkatan hasil keluaran.

Selain itu diharapkan juga untuk

memperhatikan variasi perlakuan dari

berbagai kondisi sel surya BST itu sendiri

seperti variasi luas kontak, jarak antar

kontak, dan luas perbandingan antara film

BST dengan silikon murninya. Karena

variasi perlakuan ini sepertinya

mempunyai peran yang signifikan untuk

mengembangkan hasil keluaran dari sel

surya BST itu sendiri.

Page 29: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Yuliarto, B. (2007). Teknologi Sel

Surya untuk Energi Masa Depan.

Energy Technology Research

Institute, National Institute of

Advanced Industrial Science and

Technology (AIST). Jepang

2. Fahrenbruch, A.L., Bube, R.H.

(1983). Fundamentals of Solar Cells.

UK. Academic Press Inc.

3. Hamdani, R.A., Rahmat, dan

Irzaman. (2009). Uji Konduktivitas

Listrik fIlm Tipis Ferroelektrik

LiTaO3 Didadah Niobium (LNT).

Bandung: Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin FPTK UPI.

4. Raksa, T.Y. (2008). Mengenal

Material Ferroelektrik. Available

at<http://teguhinside.blogspot.com/2

008_03_01_archive.html>. [3

Februari 2012].

5. Lines, M.E., and Glass, A.M. (1977).

Principles and Applications of

Ferroelectrics and Related

Materials. Clarendon Press Oxford.

6. [Anonim]. (2010). Alat

Semikonduktor. Available at

<http://id.wikipedia.org/

wiki/alat_semikonduktor>. [4

Februari 2012].

7. Fuad, A. et, al. (1999). Karakterisasi

Kapasitansi Tegangan Film Tipis

Ferroelektrik Ba0,5Sr0,5TiO3 dengan

Struktur Metal-Ferroelektrik-

Semikonduktor (MFS) dan Potensi

Penerapannya pada Memori.

Proceedings, Industrial Electronic

Seminar.

8. Seo, J.Y., Park, S.W. (2004).

Chemical Mechanical Planarization

Characteristic of Ferroelektrik Film

for FRSM Application. Journal of

Korean Physical Society, Vol 45, No.

3, Page 769-772.

9. Omar, M.A. (2007). Elementary

Solid State Physics. Addison-Wesley

Publishing Company, Inc.

10. Hongwei, C. et, al (2009). Structural,

Dielectric, and Insulting Properties

of Barium Stronsium Titanate Thin

Films Grown on Various Oriented

LaAlO3 Substrate: University of

Electronic Science and Technology

of China. J of applied Physics, 105.

11. Fuad, A. , Barnawi, M. , Arifin, P.,

Kurnia, D., Bilalodin dan Awitdrus.

(1999). Karakterisasi Kapasitansi

Tegangan Film Ferroelektrik

Ba0,5Sr0,5TiO3 dengan struktur Metal-

Ferroelektrik-Semikonduktor (MFS)

dan Potensi Penerapannya pada

Memori.

12. Pia, W. (2005). Synthesis, Structure,

Determination, and Sol-Gel

Procesing of Heterometallic

Heteroleptic Alkoxide Complexes of

Late Transition Metals [doctoral

thesis]. Uppsala: Swedish University

of Agricultural Science.

13. [Anonim]. (2011). Efek fotovoltaik

Available at <http://id.wikipedia.org/

wiki/photovoltaik>. [10 Februari

2012].

14. Maddu, A. (2009). Pedoman

Praktikum Eksperimen Fisika II.

Laboratorium Fisika Lanjut, Bogor:

Departemen Fisika FMIPA, Institut

Pertanian Bogor.

15. Tyagi, M.S. (1991). Introduction to

Semiconductor Materials and

Devices, John Wiley & Sons Inc.

16. Itskovsky, M.A. (1999). Kinetics of

Ferroelectric Phase Transition:

Nonlinear Pyroelectric Effect and

Ferroelectric Solar Cell. Jpn. J,

Appl. Phys. Vol. 38(1999)pp.4812-

4817.

17. Sze, S.M. (2007). Physics of

Semiconductor Devices. John Wiley

& Sons Inc: USA.

18. Milan, J. , Lauhon, L., Allen, J.

(2005). Photoconductivity of

Semiconducting CdS Nonowires.

Spring 2 (1): 43-47.

19. Tipler, P.A. (1991). Physics for

Scientist and Engineers. Worth

Publisher Inc.

20. Kwok, K.N. (1995). Complete Guide

To Semiconductor Device. United

States of America: McGraw-Hill,

inc.

Page 30: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

19

LAMPIRAN

Page 31: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

20

Lampiran 1. Data Karakterisasi I-V

Tabel 4. Data I-V sel surya

ukuran 1x1 (x=0,6).

Tegangan (V) Arus (A)

-2.00E+01 -1.74E-04 -1.24E+01 -4.35E-05 -5.60E+00 1.72E-06 4.02E-01 2.96E-06 5.20E+00 3.56E-05 1.00E+01 1.35E-04 1.60E+01 2.73E-04 2.00E+01 3.55E-04

Tabel 5. Data I-V sel surya

ukuran 1x1 (x=0,7).

Tegangan (V) Arus (A)

-1.00E+01 -3.80E-04 -8.95E+00 -3.00E-04 -7.90E+00 -2.18E-04 -6.85E+00 -1.49E-04 -5.79E+00 -8.38E-05 -4.74E+00 -5.02E-05 -3.69E+00 -3.44E-05 -2.63E+00 -1.91E-05 -1.59E+00 -1.05E-05 -5.39E-01 -4.70E-06 5.21E-01 3.86E-06 1.58E+00 3.09E-05 2.63E+00 5.92E-05 3.69E+00 8.63E-05 4.74E+00 1.30E-04 5.79E+00 1.88E-04 6.84E+00 2.70E-04 7.89E+00 3.53E-04 8.95E+00 4.41E-04 1.00E+01 5.56E-04

Tabel 3. Data I-V sel surya ukuran 1x1 (x=0,5).

Tegangan (V) Arus (A)

2.00E+01 8.00E-04 1.90E+01 7.11E-04 1.80E+01 6.39E-04 1.69E+01 5.59E-04 1.59E+01 4.94E-04 1.49E+01 4.28E-04 1.38E+01 3.72E-04 1.28E+01 3.17E-04 1.18E+01 2.69E-04 1.08E+01 2.25E-04 9.75E+00 1.89E-04 8.72E+00 1.56E-04 7.69E+00 1.26E-04 6.67E+00 9.52E-05 5.64E+00 7.27E-05 4.61E+00 5.36E-05 3.59E+00 3.48E-05 2.56E+00 1.86E-05 1.56E+00 6.98E-06 5.14E-01 3.03E-06 -5.15E-01 2.06E-06 -1.54E+00 2.02E-06 -2.57E+00 1.93E-06 -3.59E+00 1.59E-06 -4.62E+00 -1.29E-06 -5.65E+00 -2.39E-06 -6.67E+00 -4.15E-06 -7.69E+00 -8.22E-06 -8.72E+00 -9.56E-06 -9.75E+00 -2.18E-05 -1.08E+01 -3.68E-05 -1.18E+01 -5.21E-05 -1.28E+01 -6.57E-05 -1.38E+01 -8.80E-05 -1.47E+01 -1.05E-04 -1.59E+01 -1.33E-04 -1.69E+01 -1.54E-04 -1.80E+01 -1.80E-04 -1.90E+01 -2.19E-04 -2.00E+01 -2.39E-04

Page 32: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

21

Tabel 7. Data I-V sel surya

ukuran 2x2 (x=0,5).

Tegangan (V) Arus (A)

-1.00E+01 -4.10E-04 -8.00E+00 -2.71E-04 -6.00E+00 -1.74E-04 -4.00E+00 -8.74E-05 -2.00E+00 -3.30E-05 -3.26E-03 -5.79E-06 2.00E+00 5.81E-05 4.00E+00 1.54E-04 6.00E+00 2.68E-04 8.00E+00 3.90E-04 1.00E+01 4.79E-04

Tabel 9. Data I-V sel surya

ukuran 2x2 (x=0,7).

Tegangan (V) Arus (A)

-1.50E+01 -1.31E-03

-1.20E+01 -8.40E-04 -9.00E+00 -4.73E-04 -6.00E+00 -2.59E-04 -3.00E+00 -1.10E-04 -1.24E-02 4.66E-06 2.97E+00 1.05E-04 6.00E+00 3.34E-04 9.01E+00 5.86E-04 1.20E+01 1.00E-03 1.50E+01 1.36E-03

Tabel 6. Data I-V sel surya ukuran 1x1 (x=0,8).

Tegangan (V) Arus (A)

-1.00E+01 -1.59E-04 -8.01E+00 -7.09E-05 -6.01E+00 -2.44E-05 -4.00E+00 -6.32E-06 -2.00E+00 -3.98E-06 3.74E-03 -2.18E-06 2.00E+00 1.41E-05 4.01E+00 3.87E-05 6.00E+00 1.14E-04 8.00E+00 1.88E-04 1.00E+01 2.79E-04

Tabel 8. Data I-V sel surya ukuran 2x2 (x=0,6).

Tegangan (V) Arus (A)

-1.50E+01 -2.81E-04 -1.34E+01 -2.31E-04 -1.17E+01 -1.80E-04 -1.01E+01 -1.28E-04 -8.43E+00 -8.88E-05 -6.79E+00 -4.62E-05 -5.15E+00 -1.97E-05 -3.51E+00 -9.98E-06 -1.86E+00 1.18E-06 -2.19E-01 2.61E-06 1.43E+00 1.18E-05 3.07E+00 5.84E-05 4.71E+00 1.48E-04 6.36E+00 2.53E-04 8.00E+00 3.96E-04

Page 33: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

22

Tabel 10. Data I-V sel surya

ukuran 2x2 (x=0,8).

Tegangan (V) Arus (A)

-3.00E+01 -1.87E-03 -2.79E+01 -1.76E-03 -2.58E+01 -1.53E-03 -2.37E+01 -1.32E-03 -2.16E+01 -1.12E-03 -1.95E+01 -9.34E-04 -1.74E+01 -7.77E-04 -1.53E+01 -6.45E-04 -1.32E+01 -5.31E-04 -1.11E+01 -4.46E-04 -8.97E+00 -3.67E-04 -6.85E+00 -2.88E-04 -4.75E+00 -2.08E-04 -2.64E+00 -1.20E-04 -5.47E-01 -1.28E-05 1.59E+00 8.58E-05 3.69E+00 2.39E-04 5.85E+00 4.29E-04 7.90E+00 6.34E-04 1.00E+01 8.54E-04

Page 34: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

23

Tabel 11. Data konduktivitas sel surya BST.

Ukuran Intensitas

(Lux) Fraksi mol

Konduktansi (S)

Konduktivitas Listrik (S/cm)

1x1

0

x = 0,5 9.5171E-07 8.49741E-06

x = 0,6 8.7332E-07 1.21294E-05

x = 0,7 4.8753E-09 7.84878E-08

x = 0,8 3.0961E-09 5.69768E-08

200

x = 0,5 1.3167E-06 1.17563E-05

x = 0,6 8.5419E-07 1.18638E-05

x = 0,7 5.0266E-09 8.09236E-08

x = 0,8 5.2688E-09 9.69606E-08

400

x = 0,5 1.6411E-06 1.46527E-05

x = 0,6 9.0008E-07 1.25011E-05

x = 0,7 1.1686E-08 1.88134E-07

x = 0,8 5.3786E-09 9.89812E-08

600

x = 0,5 2.1079E-06 1.88205E-05

x = 0,6 9.2947E-07 1.29093E-05

x = 0,7 1.3532E-08 2.17853E-07

x = 0,8 8.4298E-09 1.55132E-07

2x2

0

x = 0,5 5.4175E-07 2.29833E-05

x = 0,6 5.2765E-07 5.39795E-06

x = 0,7 2.4368E-08 4.46747E-07

x = 0,8 9.973E-09 1.60855E-07

200

x = 0,5 6.3551E-07 2.6961E-05

x = 0,6 5.3293E-07 5.45197E-06

x = 0,7 4.1217E-08 7.55645E-07

x = 0,8 1.6588E-08 2.67548E-07

400

x = 0,5 6.3735E-07 2.70391E-05

x = 0,6 5.528E-07 5.65524E-06

x = 0,7 4.3503E-08 7.97555E-07

x = 0,8 2.0363E-08 3.28435E-07

600

x = 0,5 7.4031E-07 3.14071E-05

x = 0,6 5.5552E-07 5.68307E-06

x = 0,7 5.9919E-08 1.09852E-06

x = 0,8 2.0984E-08 3.38452E-07

Lampiran 2.Data Konduktansi(G) dan Penghitungan Konduktivitas Listrik(σ)

Page 35: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

24

Untuk mendapatkan nilai konduktivitas listrik (σ) sel surya gunakan persamaan

(7) berikut.

(7)

Dengan:

σ = konduktivitas listrik (S/cm)

G = konduktansi (S)

l = jarak antar 2 kontak (cm)

A = luas penampang kontak (cm2)

Contoh pengolahan data

Sel surya ukuran 1x1 dengan fraksi mol x = 0,5 pada kondisi 0 lux dengan

data berupa:

Konduktansi (G) = 9.5171E-07 S

Luas penampang kontak (A) = 0.056 cm2

Jarak antar 2 kontak (l) = 0.5 cm

Sel surya ukuran 1x1 dengan fraksi mol x = 0,6 pada kondisi 0 lux dengan

data berupa:

Konduktansi (G) = 8.7332E-07 S

Luas penampang kontak (A) = 0.036 cm2

Jarak antar 2 kontak (l) = 0.5 cm

Sel surya ukuran 2x2 dengan fraksi mol x = 0,7 pada kondisi 400 lux

dengan data berupa:

Konduktansi (G) = 4.3503E-08 S

Luas penampang kontak (A) = 0.06 cm2

Jarak antar 2 kontak (l) = 1.1 cm

Sel surya ukuran 2x2 dengan fraksi mol x = 0,8 pada kondisi 600 lux

dengan data berupa:

Konduktansi (G) = 5.5552E-07 S

Luas penampang kontak (A) = 0.0744 cm2

Jarak antar 2 kontak (l) = 1.2 cm

Maka perhitungan nilai konduktivitas listriknya adalah:

Untuk sel surya 1x1 dengan fraksi mol x = 0,5 pada kondisi 0 lux :

( ) ( )

Dengan cara yang sama maka perhitungan nilai konduktivitas listrik untuk semua

sel surya dengan masing-masing ukuran, fraksi molnya, dan kondisi cahayanya

menggunakan cara seperti itu.

Page 36: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

25

Lampiran 3. Data Karakterisasi Penghitungan Nilai Konstanta Dielektrik

Tabel 12. Nilai konstanta dielektrik sampel.

Ukuran fraksi mol (x) CBST (nF) k (konstanta dielektrik)

1cm x 1cm

0.5 1.1 16.2

0.6 1 27.8

0.7 1 8.91

0.8 1 21.0

2cm x 2cm

0.5 1.3 16.0

0.6 1.2 4.5

0.7 1.2 6.18

0.8 1 4.15

Perhitungan nilai konstanta dielektrik dari sampel sel surya dilakukan dengan

menggunakan persamaan (8):

(8)

Dengan:

k = konstanta dielektrik

d = Tebal film BST (m)

A = Luas kontak film BST (m2)

CBST = Nilai kapasitansi BST (F)

ε0 = Permitivitas ruang hampa (8,854 x 10-12

F/m)

Contoh pengolahan data:

Sel surya ukuran 1x1 dengan fraksi mol BSTnya x = 0,5 diperoleh hasil

karakterisasinya dalam bentuk grafik yang muncul di osiloskop seperti ini.

Diketahui data di osiloskop:

Time/div = 50 μs (berarti 1 kotak bernilai 50 μs dan 1 garis bernilai 10 μs)

Volt/ div = 1 Volt (berarti 1 kotak bernilai 1 Volt dan 1 garis bernilai 0,2 volt)

Gambar 31. Contoh salah satu sinyal yang muncul pada sel surya BST.

Page 37: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

26

Dari sinyal gelombang tersebut diperoleh:

Vmaksnya = 2,3 volt.

0,63 Vmaks = 1,449 volt.

Dari 1,449 volt diperoleh t nya adalah 11 μs.

Maka 11 μs adalah nilai time constant nya.

( )

Setelah didapatkan nilai kapasitansi dari film BST nya maka untuk mencari nilai

konstanta dielektriknya gunakan persamaan (8).

Dengan:

d = 7.31818E-07 m

A = 0.0000056 m2

= 8,854 x 10-12 F/m

( ) ( )

( ) ( )

16.2

Dengan cara yang sama gunakan perhitungan ini untuk mendapatkan nilai

konstanta dielektrik untuk semua variasi ukuran dan variasi fraksi mol sel surya.

Page 38: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

27

Lampiran 4. Data Karakterisasi Fotovoltaik

Tabel 13. Data karakterisasi efek fotovoltaik.

Tegangan (V) Arus (A) Daya (Watt)

3.89E-02 0 0.00E+00

3.86E-02 1.00E-09 3.86E-11

3.72E-02 2.00E-08 7.44E-10

3.40E-02 4.00E-08 1.36E-09

3.10E-02 8.00E-08 2.48E-09

2.60E-02 1.24E-07 3.22E-09

2.35E-02 1.30E-07 3.06E-09

2.14E-02 1.38E-07 2.95E-09

1.88E-02 1.48E-07 2.78E-09

1.52E-02 1.50E-07 2.28E-09

1.49E-02 1.54E-07 2.29E-09

1.07E-02 1.59E-07 1.70E-09

8.60E-03 1.60E-07 1.38E-09

6.70E-03 1.62E-07 1.09E-09

5.80E-03 1.64E-07 9.51E-10

4.40E-03 1.66E-07 7.30E-10

1.80E-03 1.70E-07 3.06E-10

3.00E-04 1.73E-07 5.19E-11

0.00E+00 1.74E-07 0.00E+00

Dari data hasil karakterisasi I-V diperoleh nilai:

Voc = 3.89E-02 volt

Isc = 1.74E-07 Ampere

Dan daya maksimum (Pmaks) dari data tersebut diperoleh sebesar 3.22E-09 Watt

Sehingga:

Imaks = 1.24E-07 Ampere

Vmaks = 2.60E-02 volt

( ) ( )

( ) ( )

Page 39: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

28

Menentukan daya input (Pinput) dari empat buah sel surya yang diparalelkan

gunakan persamaan:

Dengan

Pinput = daya maksimum (watt)

Imaks = intensitas maksimum (Watt/cm2)

Luas film = luas film sel surya dari 4 buah sampel yang diparalelkan (cm2)

Intensitas cahaya yang digunakan adalah 55.600 lux

Dengan 1 lux = 0,0015 W/m2 = 1,5 x 10

-7 W/cm

2

Maka 55.600 lux = 55.600 x 1,5 x 10-7

W/cm2

= 8,34 x 10-3

W/cm2

Dan luas film dari 4 buah sampel yang diparalelkan adalah 2,70272 cm2

Maka Pinput dari sel surya tersebut ialah

Pinput = (8,34 x 10-3

W/cm2) x (2,70272 cm

2)

Pinput = 22,5409 x 10-3

W/cm2

Dan nilai efisiensi dari sel surya tersebut adalah

= 0,000014285 %

Page 40: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

29

Lampiran 5. Tinjauan Persamaan Penghitungan Efisiensi

Di bawah ini adalah langkah-langkah penurunan untuk mendapatkan rumus akhir

efisiensi yang diperoleh dari tinjauan persamaan Landau-Chalatnikov.17

Dengan,

J = j S ; J adalah arus listrik, j adalah arus pyroelektrik dan S adalah luas film.

U = j R S ; U adalah tegangan listrik dan R adalah nilai hambatan rangkaian.

Dengan

Dan

(

) ( )

Dengan bentuk (

)

adalah.

( )

[ (

)

] (

)

Maka bentuk j (arus pyroelektrik) menjadi.

(

) ( )

(

) [ [ (

)

] (

)]

Page 41: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

30

Persamaan arus pyroelektrik ini kemudian disubsitusikan ke dalam persamaan

efisiensi ( ). Namun karena dalam persamaan efisiensi arus pyroelektrik ini dalam

bentuk kuadrat maka bentuknya menjadi.

(

)

[ [ (

)

] (

)]

(

)

( ) [ (

)

]

(

)

( )

( ) ( )

[ (

)

]

(

)

Dengan

( ) ( )

( )

( ) ( )

[ (

)

]

(

)

( )

[ (

)

]

(

)

Dengan

Karena

dan nilainya sangat kecil sehingga dapat diabaikan maka bentuk

adalah.

( )

[ (

)

]

(

)

( )

[ (

)

]

(

)

( )

[ (

)

]

(

)

Dengan

Page 42: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

31

( )

[ (

)

]

(

)

Karena nilai ; adalah nilai absorptivitas dari film metalik hitam maka

bentuk arus pyroelektriknya menjadi.

( )

[ (

)

]

(

)

Kemudian bentuk akhir dari arus pyroelektrik ini disubsitusikan ke dalam

persamaan efisiensi ( ) yaitu.

( )

[ (

)

]

(

)

( )

[ (

)

]

(

)

Nilai efisiensi maksimum akan diperoleh pada saat pergeseran listrik (electric

displacement) bernilai maksimum juga yaitu pada saat X = Xm.

( )

[ (

)

]

( )

Untuk heating rates yang besar dan nilai resistivitas yang besar maka berlaku

dapat dianggap diabaikan

( )

( )

Sehingga bentuk persamaan efisiensinya adalah.

( )

[ ]

( )

( )

( )

Nilai efisiensi ini terhadap electric displacement dapat dirumuskan sebagai

berikut.17

Page 43: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

32

Lampiran 6. Data Program Komputasi Penghitungan Nilai Efisiensi

Tabel 14. Data hasil penghitungan nilai efisiensi.

Ef (%) X

6.199473507 0

5.166227923 0.2

4.428195362 0.4

3.874670942 0.6

3.444151948 0.8

3.099736754 1

2.817942503 1.2

2.583113961 1.4

2.384412887 1.6

2.214097681 1.8

2.066491169 2

Data diatas adalah tabel hasil perhitungan nilai efisiensi (ef) dan nilai pergeseran

listrik/electric displacement (x). Hasil tersebut didapat setelah program komputasi

yang dibuat dijalankan di command window Matlab seperti berikut.

[ef,x,T]=efisiensi(7.66e-06,8.854e-016,2.5,1.573e03,0,10)

Kemudian hasil dari program penghitungan tersebut berupa tabel diatas dan grafik

hubungan ef dan x secara langsung. Grafiknya dapat dilihat pada gambar 16.

Namun perlu dicatat bahwa tabel yang ditampilkan diatas adalah tabel

perhitungan nilai efisiensi untuk material BST saja, sedangkan untuk material

TGS, LiTaO3, dan NaNO2 tidak ditampilkan disini.

Page 44: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

33

Dibawah ini adalah dokumentasi hasil pembuatan program penghitungan efisiensi

di Matlab.

Gambar 32. Program penghitungan nilai efisiensi.

Page 45: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

34

Gambar 33. Hasil perhitungan program di command window MatLab.

Page 46: SEL SURYA BERBASIS FILM SEMIKONDUKTOR … sel surya dapat dilakukan dengan berbagai proses dan material. Sel surya pada penelitian ini dibuat dengan metode sol-gel process menggunakan

35

Gambar 34. Hasil kerja dari program secara keseluruhan.