naskah akademik ikan gabus haruan channa striata … · iii ringkasan ikan gabus (channa striata...

74
NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN (Channa striata Bloch 1793) HASIL DOMESTIKASI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014

Upload: duongthuan

Post on 02-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

NASKAH AKADEMIK

IKAN GABUS HARUAN

(Channa striata Bloch 1793)

HASIL DOMESTIKASI

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2014

Page 2: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

ii

Page 3: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

iii

RINGKASAN

Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik

lokal perairan Indonesia yang habitatnya di rawa-rawa, sawah, genangan dan

daerah aliran sungai arus tenang yang membawa emulsi lumpur, dan bisa juga di

perairan payau. Ikan gabus tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera,

Jawa, dan Kalimantan (Courtenay et al., 2004). Ikan gabus dikenal dengan

berbagai nama daerah, di antaranya: ikan kutuk (Jawa), ikan gabus (Betawi dan

Sunda), ikan haruan (Kalimantan Selatan), ikan behau (Kalimantan Tengah), ikan

deleg (Sumatra), bale salo (Sulawesi), dan ikan gastor (Papua). Untuk selanjutnya

penyebutan dan penamaan ikan gabus dalam makalah ini menggunakan nama

“GABUS HARUAN”. Di dunia sebaran ikan gabus haruan meliputi India,

Myanmar, Banglades, Laos, Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Ikan

gabus pascaintroduksi terdapat di Madagaskar, Filipina, Indonesia bagian timur,

Caledonia baru, dan Fuji.

Ikan gabus haruan sangat disukai masyarakat Kalimantan karena rasanya

gurih, permintaan pasar tinggi dan kontinyu, bernilai ekonomis tinggi dan

harganya meningkat drastis pada saat musim tertentu. Harga ikan gabus haruan di

pasar Kalimantan Selatan mencapai kisaran Rp. 30.000,- sampai Rp. 60.000,- per

kilogram, sedangkan di Kalimantan Tengah dapat mencapai harga lebih dari

Rp. 60.000,- per kilogram. Selain itu, tingginya kandungan albumin dalam daging

ikan gabus haruan bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan luka

pasien pascaoperasi membuat ikan gabus haruan semakin dicari. Berdasarkan data

BPS Provinsi Kalsel tahun 2012, peningkatan inflasi volatile food pada triwulan

laporan terutama dipengaruhi oleh komoditas ikan gabus. Komoditas ini

mengalami inflasi tertinggi dibandingkan komoditas lainnya yakni sebesar

91,94% (yoy) jauh lebih tinggi dari inflasi triwulan sebelumnya sebesar 3,21%

(yoy). Berdasarkan data SPH, harga ikan gabus telah menembus Rp. 54.000/kg.

Berkurangnya areal rawa di Kalsel menyebabkan komoditas ini makin langka

khususnya di musim penghujan (Bank Indonesia, 2012).

Page 4: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

iv

Menurut data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2012,

jumlah produksi perikanan budidaya kolam di wilayah Kalimantan untuk ikan

gabus haruan sebesar 420 ton dan budidaya karamba sebesar 5.895 ton, sedangkan

produksi perikanan tangkap sebesar 18.269 ton. Jumlah penangkapan ikan gabus

haruan di alam yang tinggi mendorong dilakukannya upaya pelestarian ikan gabus

haruan melalui usaha budidaya ikan gabus haruan. Sebagai tanggung jawab

terhadap pelestarian ikan spesifik lokal, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar

(BPBAT) Mandiangin telah melakukan kegiatan domestikasi melalui

pengembangan teknologi budidaya ikan gabus haruan sejak tahun 2011. Kegiatan

tersebut bertujuan untuk menghasilkan ikan gabus haruan yang lebih adaptif

daripada ikan gabus haruan alam, lebih mudah dibudidayakan, mendapatkan

teknologi budidaya ikan gabus haruan yang bisa diadopsi dan diterapkan oleh

masyarakat, serta meningkatkan jumlah komoditas budidaya dan pelestarian

sumberdaya hayati perikanan Indonesia.

Tahap awal kegiatan domestikasi dimulai pada tahun 2011 dengan

mengoleksi benih ikan gabus haruan dari alam yang dikumpulkan secara berulang

dengan ukuran panjang 1-3 cm sebanyak 3.000 ekor pada 3 titik lokasi

pengumpulan benih ikan (rawa, saluran, kanal) dengan habitat rawa gambut di

Desa Garung Kec. Jabiren Raya Kab. Pulang Pisau Kalteng. Selanjutnya benih

ikan gabus haruan tersebut diadaptasikan pada lingkungan budidaya dengan cara

dipelihara dalam hapa yang dipasang di kolam dan diberi pakan buatan berupa

pelet apung dengan kadar protein 30-40% sampai menjadi induk pada tahun 2012.

Induk ikan gabus haruan hasil koleksi ini disebut sebagai induk awal (G0).

Selama kegiatan koleksi juga dilakukan uji coba pembenihan. Hingga tahun 2012

diperoleh teknologi pembenihan ikan gabus haruan secara alami dan semi-buatan,

dan menghasilkan benih ikan gabus haruan ukuran 1-3 cm, umur 30 hari.

Distribusi hasil uji coba pemijahan induk awal (G0) pada tahun 2012 adalah

10.000 ekor benih. Pada tahun 2013 telah diperoleh induk ikan gabus haruan

generasi satu (G1) hasil pembesaran selama 10 bulan di Instalasi Budidaya Ikan

Lahan Gambut (IBILAGA) Pulang Pisau. Pada tahun 2014 telah dihasilkan benih

ikan gabus haruan generasi dua (G2). Sampai saat ini benih ikan gabus haruan G2

Page 5: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

v

telah dibesarkan hingga menjadi calon induk dengan bobot rerata sebesar

86,60±19,39 g/ekor.

Kelebihan dari benih ikan gabus haruan hasil domestikasi ini adalah lebih

mudah diproduksi secara alami dan semi-buatan, dapat diproduksi sepanjang

tahun, adaptif terhadap pakan buatan (pelet apung, kadar protein 32-40%) dan

adaptif terhadap lingkungan budidaya khususnya kondisi pH asam (>4) dan

oksigen terlarut (DO) rendah (>0,2 mg/L). Berdasarkan hasil kegiatan domestikasi

diketahui bahwa ikan gabus haruan dapat bertoleransi dengan baik pada kisaran

pH 4-7, suhu 26,8-32,5 oC, dan oksigen terlarut (DO) 0,2-8,6 mg/L. Pemeliharaan

benih ikan gabus haruan ukuran 5-8 cm pada salinitas 0-10 g/L tidak

mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup secara signifikan, sehingga

dapat dikatakan bahwa ikan gabus haruan memiliki toleransi sampai dengan

salinitas 10 g/L. Pemeliharaan pada salinitas menjadi 12 g/L menunjukkan

kematian ikan gabus haruan sangat tinggi dengan kelangsungan hidup rerata

sebesar 8,89±15,39%.

Hasil uji tantang menunjukkan bahwa kelangsungan hidup rerata ikan

gabus haruan yang tidak diinjeksi bakteri Aeromonas hydrophila mempunyai

kelangsungan hidup 100%, sedangkan kelangsungan hidup ikan gabus haruan

yang diinjeksi bakteri A. hydrophila bervariasi antara 5-100% tergantung pada

kepadatan bakteri Aeromonas hydrophila yang dinjeksikan sebanyak 0,2 ml/ekor.

Pada perlakuan injeksi dengan kepadatan bakteri 105, 106, 107 sel/ml dihasilkan

kelangsungan hidup ikan gabus haruan sebesar 100%. Kelangsungan hidup ikan

gabus haruan menurun menjadi 90% bila disuntik A. hydrophila dengan

kepadatan 108 sel/ml, menjadi 40% bila disuntik A. hydrophila 109 sel/ml, dan

menjadi 5% bila disuntik A. hydrophila 1010 sel/ml.

Pada bulan Januari hingga Agustus 2012 dilakukan pembesaran ikan gabus

haruan induk awal (G0) selama 7 bulan pada hapa yang dipasang dalam kolam

tanah di IBILAGA Pulang Pisau. Hapa yang digunakan berukuran 3x2x1,5 m3

sebanyak enam buah dengan jumlah tebar masing-masing jaring 120 ekor

(3 hapa), dan 180 ekor (3 hapa) benih ikan gabus haruan G0. Bobot rerata benih

yang ditebar 6,83±1,92 g dengan panjang rerata 7,94±0,80 cm. Ikan diberi pakan

Page 6: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

vi

pelet apung (protein minimal 30%, lemak minimal 6%) dengan dosis 3-5% dari

bobot bimassa dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari. Setelah dipelihara selama

7 bulan, bobot rerata ikan gabus haruan adalah 152,78±30,03 g, panjang total

20,98±1,62 cm, laju pertumbuhan spesifik bobot 1,48±0,09%, kelangsungan

hidup rerata 77,76±5,08 %, dan konversi pakan rerata 2,20±0,12. Biomassa

pembesaran ikan gabus haruan G0 ini adalah 98,96 kg.

Pada bulan Mei hingga Desember 2013 dilakukan pembesaran ikan gabus

haruan G1 selama 7 bulan di IBILAGA Pulang Pisau dengan dua wadah

pemeliharaan berupa kolam dan hapa. Pembesaran yang dilakukan di kolam tanah

berukuran 8x4x1,5 m3 sebanyak 3 unit kolam. Setiap kolam ditebar ikan gabus

haruan sebanyak 1.000 ekor. Bobot rerata benih yang ditebar 7,18±3,14 g dengan

panjang rerata 7,03±1,22 cm. Ikan diberi pakan pelet apung (protein minimal

30%, lemak minimal 6%) dengan dosis 3-5% dari bobot biomassa dengan

frekuensi pemberian 2 kali/hari. Bobot tubuh akhir adalah 190,52±6,61 g, panjang

akhir 0,75 ± 0,66 cm/ekor, laju pertumbuhan spesifik bobot 1,56±0,22%,

kelangsungan hidup 80,93±2,21%, dan konversi pakan 1,91±0,17. Biomassa hasil

pembesaran benih ikan gabus haruan G1 adalah 461,3 kg.

Pembesaran ikan gabus haruan di hapa dengan kepadatan 120 ekor dan

180 ekor masing-masing sebanyak 3 hapa. Hapa yang dipasang dalam kolam

sebanyak 6 buah berukuran 3x2x1,5 m3. Bobot rerata benih yang ditebar

6,64±1,18 g dengan panjang rerata 7,73±0,93 cm. Jenis dan metode pemberian

pakan seperti pada percobaan sebelumnya. Hasil pembesaran ikan gabus haruan

(G1) selama 7 bulan yang dipelihara pada hapa di kolam tanah lahan gambut

diperoleh bobot rerata akhir 166,54±16,35 g, panjang akhir 20,82±1,16 cm, laju

pertumbuhan spesifik bobot 1,53±0,19%, kelangsungan hidup 79,81±3,16%, dan

konversi pakan rerata 2,06±0,15. Biomassa yang diperoleh adalah 133,5 kg.

Pada bulan April 2014 dilakukan pembesaran benih ikan gabus haruan G2

untuk mendapatkan calon induk G2. Pembesaran dilakukan di kolam tanah

berukuran 8x4x1,5 m3 sebanyak 2 unit di IBILAGA Pulang Pisau. Setiap kolam

ditebar sebanyak 1.000 ekor ikan, dengan bobot rerata 1,70±1,25 g dan panjang

rerata 4,76±1,00 cm. Ikan diberi pakan pelet apung (protein minimal 30%, lemak

Page 7: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

vii

minimal 6%) dengan dosis 3-5% dari bobot bimassa dengan frekuensi pemberian

2 kali/hari. Hasil pembesaran ikan gabus haruan G2 yang sudah berlangsung

selama 5 bulan adalah bobot rerata 86,60±19,39 g, panjang rerata 17,52±1,12 cm,

dan laju pertumbuhan spesifik bobot 2,62±0,10%.

Kegiatan domestikasi ikan gabus haruan telah memberikan manfaat bagi

masyarakat dalam berbagai aspek teknologi, aspek ekonomi, aspek sosial, dan

aspek lingkungan. Aspek teknologi dari pembenihan ikan gabus haruan secara

alami dan semi-buatan, ditambah dengan keberhasilan adaptasi ikan gabus haruan

untuk memakan pelet apung telah memicu maraknya pembudidayaan ikan gabus

haruan karena teknologinya mudah untuk diadopsi dan diterapkan oleh

masyarakat. Aspek ekonomi dari harga jual ikan gabus haruan yang tinggi sebagai

makanan kesukaan masyarakat memberikan peluang usaha budidaya yang

menguntungkan bagi masyarakat. Berdasarkan harga jual tersebut, teknologi

pembenihan maupun pembesaran ikan gabus haruan dapat diatur sedemikian rupa

sehingga nilai biaya produksi dapat disesuaikan untuk mencapai keuntungan

semaksimal mungkin. Aspek sosial dari usaha budidaya ikan gabus

haruan dapat menjadi sebuah lapangan kerja baru dan memberikan peluang usaha

bagi masyarakat. Usaha budidaya ikan gabus haruan juga ikut berperan dalam

mendukung ketahanan pangan di daerah, karena ketersediaan ikan gabus haruan

hasil budidaya tidak tergantung dari musim seperti halnya ikan gabus haruan hasil

tangkapan di alam. Selain itu, kandungan protein ikan gabus memberikan

kecukupan gizi bagi masyarakat dan kandungan albumin pada ikan gabus haruan

bermanfaat untuk kesehatan manusia. Aspek lingkungan dari teknologi budidaya

ikan gabus haruan yang dikenalkan pada masyarakat diharapkan akan mengurangi

kebiasaan masyarakat untuk menangkap ikan gabus haruan di alam dan beralih

untuk melakukan usaha budidaya ikan gabus haruan. Hal ini akan mengurangi

terjadinya penangkapan ikan gabus haruan di alam dan dapat menjaga kelestarian

populasi ikan gabus haruan di habitatnya sehingga keseimbangan ekosistem tetap

terjaga.

Page 8: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

viii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Tujuan .......................................................................................................... 4

1.3. Sasaran ......................................................................................................... 4

II. BAHAN DAN PELAKSANAAN .......................................................................... 5

2.1. Bahan atau Material Awal ........................................................................... 5

2.1.1. Informasi Sumber Induk .............................................................................. 5

2.1.2. Klasifikasi .................................................................................................... 7

2.2. Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................. 8

III. METODE DAN HASIL PENGUJIAN JENIS IKAN BARU

YANG AKAN DIBUDIDAYAKAN .....................................................................

10

3.1. Karakter Hasil Uji Fenotipe ......................................................................... 10

3.1.1. Morfometrik ................................................................................................. 10

3.1.2. Meristik ........................................................................................................ 11

3.1.3. Warna ........................................................................................................... 12

3.1.4. Pertumbuhan ................................................................................................ 14

3.1.5. Nilai Toleransi Lingkungan ......................................................................... 18

3.1.6. Kualitas Daging ........................................................................................... 20

3.1.7. Jenis Pakan dan Kebiasaan Makan .............................................................. 22

3.1.8. Reproduksi ................................................................................................... 23

3.1.9. Ketahanan terhadap Penyakit ....................................................................... 36

3.2.0. Produktivitas ................................................................................................ 40

3.2. Karakter Hasil Uji Genotipe ........................................................................ 51

3.2.1. Keragaman Genetik ..................................................................................... 51

3.3. Ketersediaan Induk ...................................................................................... 54

IV. MANFAAT ATAU BENEFIT .............................................................................. 55

4.1. Aspek Teknologi .......................................................................................... 55

4.2. Aspek Ekonomi ........................................................................................... 56

4.3. Aspek Sosial ................................................................................................ 57

4.4. Aspek Lingkungan ....................................................................................... 58

V. DESKRIPSI RINGKAS ........................................................................................ 60

VI. PENUTUP .............................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 68

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... 71

Page 9: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1 Koleksi ikan gabus haruan (Channa striata) di Instalasi Budidaya

Ikan Lahan Gambut Pulang Pisau (IBILAGA) - BPBAT

Mandiangin ................................................................................................

5

2 Roadmap kegiatan domestikasi ikan gabus haruan ................................... 9

3 Deskripsi morfometrik ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang

Pisau (Kalimantan Tengah) .......................................................................

10

4 Deskripsi meristik ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang Pisau

(Kalimantan Tengah) .................................................................................

11

5 Deskripsi warna ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang Pisau

(Kalimantan Tengah) .................................................................................

13

6 Deskripsi pertumbuhan ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang

Pisau (Kalimantan Tengah) .......................................................................

14

7 Data uji toleransi salinitas pada benih ikan gabus haruan selama

masa pemeliharaan 30 hari ........................................................................

19

8 Persentase karkas dan fillet ikan gabus haruan ......................................... 21

9 Proksimat ikan gabus haruan berdasarkan bobot basah (%) ..................... .............................. 21

10 Proksimat ikan gabus haruan berdasarkan bobot kering (%) .................... 21

11 Hasil analisis kadar albumin ikan gabus haruan ........................................ 22

12 Parameter sifat kimia dan fisika air di Instalasi Budidaya Ikan

Lahan Gambut Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ....................................

27

13 Pengamatan perkembangan gonad induk ikan gabus haruan .................... 28

14 Data hasil pemijahan alami induk ikan gabus haruan ............................... 32

15 Data hasil pemijahan semi-buatan induk ikan gabus haruan ..................... 33

16 Data fekunditas dan derajat penetasan telur dari hasil pemijahan

alami ..........................................................................................................

35

17 Data fekunditas dan derajat penetasan telur dari hasil pemijahan

semi-buatan ................................................................................................

35

18 Data identifikasi penyakit pada ikan gabus haruan ................................... 37

19 Data kelangsungan hidup ikan gabus haruan selama uji tantang .............. 39

20 Data hasil pendederan III di hapa .............................................................. 41

21 Data pemijahan induk ikan gabus haruan G0 dan G1 ............................... 46

22 Data pendederan benih ikan gabus haruan G1 dan G2 .............................. 46

23 Data pembesaran benih ikan gabus haruan G0, G1, dan G2 ..................... 47

24 Data pemijahan induk ikan gabus haruan (G1) ......................................... 48

25 Kegiatan diseminasi budidaya ikan gabus haruan yang telah

dilakukan BPBAT Mandiangin .................................................................

48

26 Produksi dan pemasaran ikan gabus haruan di Kalimantan ...................... 51

27 Pola pemotongan produk amplifikasi PCR gen COI-mtDNA dan

haplotipe ikan gabus haruan ......................................................................

53

28 Data induk dan benih ikan gabus haruan G0, G1, dan G2 sampai

bulan Oktober 2014 ...................................................................................

54

Page 10: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1 Lokasi awal koleksi ikan gabus haruan (Channa striata) ....................... 6

2 Distribusi ikan gabus haruan (Channa striata). (Sumber:

Courtenay et al., 2004) ............................................................................

7

3 Morfologi ikan gabus haruan (Channa striata) ....................................... 11

4 Pertumbuhan larva ikan gabus haruan ..................................................... 16

5 Pertumbuhan benih ikan gabus haruan .................................................... 17

6 Warna tubuh induk jantan lebih gelap ..................................................... 25

7 Warna tubuh induk betina lebih terang ................................................... 25

8 Bentuk tubuh induk jantan lebih ramping ............................................... 26

9 Bentuk tubuh induk betina lebih membulat dan lebar ............................. 26

10 Bagian urogenital induk jantan, terdapat tonjolan kecil (genital

papilla) ....................................................................................................

26

11 Bagian urogenital induk betina, genital pore oval dan melebar .............. 26

12 Hapa pemeliharaan induk ikan gabus haruan yang dipasang di

kolam .......................................................................................................

27

13 Induk jantan matang gonad ..................................................................... 29

14 Induk betina matang gonad ..................................................................... 29

15 Tagging plastik ........................................................................................ 29

16 Pemberian tanda (tagging) pada ikan gabus haruan ................................ 29

17 Gonad induk setelah memijah pada hari kelima ...................................... 31

18 Gonad induk setelah memijah pada hari ketujuh .................................... 31

19 Histologi gonad bagian belakang induk pada hari kelima pasca

memijah ...................................................................................................

31

20 Histologi gonad bagian belakang induk pada hari ketujuh pasca

memijah ...................................................................................................

31

21 Bak pemijahan ikan gabus haruan ........................................................... 32

22 Telur ikan gabus haruan yang terbuahi dan tidak terbuahi ...................... 34

23 Perkembangan telur ikan gabus haruan ................................................... 35

24 Penyakit tumor yang ditemukan pada ikan gabus haruan 38

25 Histologi tumor pada permukaan tubuh ikan gabus haruan pada

skala 1 : 500 µm dan skala 1 : 50 µm ......................................................

38

26 Hapa pemeliharaan benih ikan gabus haruan .......................................... 40

27 Benih ikan gabus haruan berumur 90 hari (panjang 5-8 cm) .................. 41

28 Benih ikan gabus haruan hasil pendederan III berumur 4 bulan

(panjang 8-12 cm) ....................................................................................

42

29 Hapa pembesaran ikan gabus haruan ...................................................... 43

30 Grafik Pertumbuhan bobot ikan gabus haruan G0 dan G1 yang

dipelihara di hapa selama 7 bulan ...........................................................

44

31 Ikan gabus haruan hasil pembesaran (bobot rerata 190,52 ± 6,61 g) ...... 45

32 Situs pemotongan produk amplifikasi PCR dengan target gen COI-

mtDNA, menggunakan enzim AvaII, HaeIII, TaqI, dan MspI ................

52

Page 11: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Hasil identifikasi klasifikasi sampel ikan gabus haruan G1 yang

dilakukan oleh LIPI .................................................................................

71

2 Gambar Ikan Gabus Haruan Hasil Domestikasi BPBAT

Mandiangin ..............................................................................................

73

3 Deskripsi meristik ikan gabus haruan yang telah diamati ....................... 74

4 Data Pengukuran Morfometrik Ikan Gabus Haruan Jantan .................... 75

5 Data Pengukuran Morfometrik Ikan Gabus Haruan Betina .................... 76

6 Data Pengukuran Meristik Ikan Gabus Haruan Jantan ............................ 77

7 Data Pengukuran Meristik Ikan Gabus Haruan Betina ........................... 78

8 Data perhitungan truss morfometrik ikan gabus haruan .......................... 79

9 Jenis pakan buatan yang digunakan untuk ikan gabus haruan ................ 81

10 Data perhitungan edible portion ikan gabus haruan ................................ 82

11 Data mortalitas dan kelangsungan hidup dalam penentuan LD 50

Selama 14 hari dengan penyuntikan bakteri Aeromonas hydrophila

pada ikan gabus haruan yang dipelihara di akuarium .............................

83

12 Hasil analisis proksimat ikan gabus haruan ............................................. 84

13 Kegiatan dalam penghitungan edible portion ikan gabus haruan............ 85

14 Hasil analisis albumin sampel ikan gabus haruan yang dilakukan

oleh Laboratorium Lingkungan Jurusan Kimia Universitas

Brawijaya Malang ...................................................................................

86

15 Data perhitungan analisa usaha pembesaran ikan gabus haruan ............. 87

16 Data perhitungan analisa usaha pembesaran ikan gabus haruan ............. 88

Page 12: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 5

II. BAHAN DAN PELAKSANAAN

2.1. Bahan atau Material Awal

2.1.1. Informasi Sumber Induk

Kegiatan domestikasi ikan gabus haruan diawali dengan mengumpulkan

ikan uji yang berasal dari tangkapan alam (rawa gambut) di daerah Kab. Pulang

Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2011.

Ikan-ikan tersebut selanjutnya dipelihara dan diadaptasikan di kolam

IBILAGA Pulang Pisau - BPBAT Mandiangin dan disebut sebagai induk G0 yang

digunakan untuk produksi benih dan induk generasi pertama (G1). Secara lengkap

data jumlah dan ukuran ikan gabus haruan hasil koleksi tertera dalam Tabel 1.

Tabel 1. Koleksi ikan gabus haruan (Channa striata Bloch 1793) di Instalasi

Budidaya Ikan Lahan Gambut Pulang Pisau (IBILAGA) - BPBAT

Mandiangin.

Waktu Asal Habitat Jumlah

(ekor) Ukuran Kolektor

11/09/2011 Desa Garung, Kab. Pulang

Pisau, Kalimantan Tengah

(3 titik lokasi : saluran, rawa,

kanal)

Rawa 3.000 1 – 3 cm Wahyutomo

& Tulus

05/01/2012 Desa Sungai Bakung, Kab.

Banjar, Kalimantan Selatan

(2 titik lokasi : rawa dan kanal)

Sungai 4.000 2 – 3 cm Wahyutomo

& Syafrudin

12/11/2013 Desa Basarang, Kab. Kapuas,

Kalimantan Tengah (2 titik

lokasi : saluran dan sungai)

Sungai Jantan 72;

Betina 110

0,3 – 1 kg Tulus &

Yodesi

Lokasi pengumpulan ikan gabus haruan yang telah dilakukan tertera pada

Gambar 1. Koleksi awal ikan gabus haruan dilakukan secara berulang di

beberapa titik lokasi yang terletak pada saluran, rawa, dan kanal. Kemudian ikan

gabus haruan ini diadaptasikan dan dipelihara dalam hapa yang dipasang di kolam

dengan pemberian pakan buatan sampai menjadi induk dan dilakukan ujicoba

pembenihannya. Selama proses adaptasi dan pemeliharaan dalam hapa di kolam

terjadi kematian ikan yang diduga disebabkan antara lain sifat kanibal pada benih

ikan, luka pada saat pengangkutan, perbedaan lingkungan pada saat sebelum dan

Page 13: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 6

sesudah dipindahkan ke dalam hapa, kemampuan adaptasi terhadap pakan buatan

yang diberikan, dan adanya serangan penyakit.

Keterangan : : Desa Garung Kab. Pulang Pisau Provinsi Kalimantan

Tengah

: Desa Basarang Kab. Kapuas Provinsi Kalimantan

Tengah

: Desa Sungai Bakung Kab. Banjar Provinsi Kalimantan

Selatan

Gambar 1. Lokasi awal koleksi ikan gabus haruan (Channa striata)

Ikan gabus merupakan jenis ikan perairan umum dengan habitat utama di

sungai, danau, kolam, bendungan, rawa, banjiran, sawah bahkan parit dan air

payau (Allington, 2002). Ikan gabus bahkan dapat hidup dalam kondisi air kotor

dan kekeringan karena memiliki alat pernafasan yang disebut labyrinth. Menurut

Courtenay et al. (2004) disebutkan bahwa ikan gabus tersebar di seluruh

Indonesia, terutama di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Di dunia sebaran ikan

gabus haruan meliputi India, Myanmar, Banglades, Laos, Vietnam, Thailand,

Kamboja, dan Malaysia. Daerah sebaran ikan gabus pascaintroduksi meliputi

Madagaskar, Philipina, Indonesia bagian timur, Caledonia baru, dan Fuji

(Gambar 2).

Page 14: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 7

Gambar 2. Distribusi ikan gabus haruan (Channa striata Bloch 1793). Sumber :

Courtenay et al. (2004).

2.1.2. Klasifikasi

Berdasarkan Kottelat et al. (1993), ikan gabus haruan dikelompokkan ke

dalam ordo Pleuronectiformes dan famili Channidae. Ikan ini mempunyai ciri-ciri

seluruh tubuh dan kepala ditutupi sisik sikloid dan stenoid. Bentuk badan hampir

bundar di bagian depan dan pipih tegak ke arah belakang sehingga disebut ikan

berkepala ular (snake head). Karakteristik taksonomi adalah D.41-43; P1 16-76;

P2, i, 5; A.26-27. TL 57-58. Ikan gabus termasuk dalam golongan ikan yang

memiliki sirip mengkilat/bersinar (Actinopterygii), menyerupai jenis ikan perch

(perciformes) dan berkepala ular (channidae). Taksonomi ikan gabus haruan

Channa striata (Bloch 1793) menurut Kotellat et al. (1993) dan Courtenay et al.

(2004) dalam www.fishwise.co.za adalah:

Domain

Kingdom

Filum

Sub filum

Super kelas

Grade

Kelas

Sub kelas

Divisi

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Eukaryota

Animalia

Chordata

Vertebrata

Gnathostomata

Teleostomi

Actinopterygii

Neopterygii

Teleostei

Page 15: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 8

Sub divisi

Super ordo

Seri

Ordo

Sub ordo

Family

Sub Family

Genus

Spesies

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Euteleostei

Acanthopterygii

Percomorpha

Perciformes

Channoidei

Channidae

Channiae

Channa

Channa striata Bloch, 1793

Hasil identifikasi yang telah dilakukan dengan mengirimkan sampel ikan

gabus haruan G1 dari hasil domestikasi ke LIPI, Pusat Penelitian Biologi di Bogor

diketahui bahwa sampel ikan gabus haruan tersebut termasuk dalam spesies

Channa striata (Bloch 1793). Secara lengkap hasil identifikasi dari LIPI disajikan

pada Lampiran 1.

2.2. Pelaksanaan Kegiatan

2.2.1. Lokasi

Lokasi kegiatan domestikasi ikan gabus haruan bertempat di Instalasi

Budidaya Ikan Lahan Gambut BPBAT Mandiangin di Desa Garung, Kecamatan

Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dan Balai

Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin di Desa Mandiangin Kabupaten

Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.

2.2.2. Waktu

Kegiatan domestikasi ikan gabus haruan dimulai sejak tahun 2011 sampai

sekarang, dari koleksi ikan gabus haruan dari alam (G0) sampai menjadi induk G2

pada tahun 2014. Secara lengkap roadmap pelaksanaan kegiatan domestikasi ikan

gabus haruan disajikan pada Tabel 2.

Page 16: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 9

Tabel 2. Roadmap pelaksanaan kegiatan domestikasi ikan gabus haruan

(Channa striata Bloch 1793)

TOLAK UKUR TAHUN

2011 2012 2013 2014

Kegiatan Koleksi Ikan

dari Alam,

Adaptasi, dan

Pemeliharaan

ke dalam

Lingkungan

Budidaya

Pembesaran

Benih dari

Alam

Produksi

Calin/Induk

(G0)

Pemijahan Induk

(G0)

Produksi Benih

(G1)

Pembesaran

Benih (G1)

Produksi

Calin/Induk (G1)

Persiapan Rilis

Domestikasi

Pemijahan Induk (G1)

Produksi Benih (G2)

Pembesaran Benih (G2)

Produksi Calon Induk

(G2)

Kelengkapan Data dan

Penyusunan Dokumen

Rilis

Pengajuan Permohonan

Rilis Domestikasi

Target Diperoleh

ikan gabus

haruan dari

berbagai

lokasi

Mampu

beradaptasi

pada

lingkungan

budidaya

(kolam) dan

memakan

pelet

Diperoleh

induk (G0)

yang

matang

gonad/siap

pijah

Induk (G0) dapat

memijah secara

alami dan semi-

buatan dengan

HR >50%

Diperoleh benih

(G1) hingga

ukuran siap tebar

dengan SR >30%

Diperoleh calon

induk (G1)

dengan berat

>100 g/ekor

sebanyak 1.000

ekor

Diperoleh induk

(G1) yang matang

gonad/siap pijah

dengan berat

>150 g/ekor

sebanyak 500

ekor

Induk (G1) dapat

memijah secara alami

dan semi-buatan dengan

HR >60%

Diperoleh benih (G2)

hingga ukuran siap

tebar dengan SR >40%

Diperoleh calon induk

(G2) dengan berat >100

g/ekor sebanyak 1.000

ekor

Diperoleh induk (G2)

yang matang gonad/siap

pijah dengan berat >200

g/ekor sebanyak 500

ekor

Page 17: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 10

III. METODE DAN HASIL PENGUJIAN JENIS IKAN BARU

YANG AKAN DIBUDIDAYAKAN

3.1. Karakteristik Fenotipe

3.1.1. Morfometrik

Karakter morfometrik dievaluasi menggunakan analisis komponen utama

dilakukan untuk memperoleh korelasi antar karakter serta pengelompokan

individu berdasarkan karakter morfometrik (Effendie, 2002). Pengujian

morfometrik dilakukan pada induk yang telah mengalami matang gonad pertama

kali. Jumlah ikan yang diukur paling sedikit 30 ekor, terdiri atas 15 ekor jantan

dan 15 ekor betina. Hasil pengamatan karakter morfometrik disajikan dalam

Tabel 3. Data pengukuran morfometrik ikan gabus haruan dapat dilihat pada

Lampiran 4 dan 5. Sedangkan perhitungan data truss morfometrik ikan gabus

haruan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 3. Deskripsi morfometrik ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang Pisau

(Kalimantan Tengah)

No Karakter Rerata ± SD

1 Bobot total badan (g) 178,07±42,77

2 Panjang total (PT) (cm) 26,95±2,31

3 Panjang standar/ baku (PS) (cm) 22,55±1,90

4 Panjang badan (PB) (cm) 16,21±1,29

5 Tinggi badan (TB) (cm) 4,36±0,39

6 Panjang kepala (PK) (cm) 6,46±0,68

7 Tinggi kepala (TK) (cm) 3,22±0,33

8 Lebar kepala (LK) (cm) 4,15±0,39 Jumlah ikan yang digunakan untuk deskripsi morfometrik sebanyak 30 ekor

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa ikan gabus haruan memiliki kepala

berukuran besar dan agak gepeng mirip kepala ular, sehingga dinamai snakehead

(Gambar 3). Terdapat sisik-sisik besar di atas kepala. Ikan gabus haruan

mempunyai bibir bawah tanpa cuping. Mata terletak di bagian depan dari kepala.

Page 18: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 11

Mulut ikan gabus haruan besar dengan gigi-gigi besar dan tajam. Hanya gigi yang

kecil di langit-langit mulut.

PS

TK TB

PK

PB

PT

Gambar 3. Morfologi ikan gabus haruan (Channa striata Bloch 1793).

Menurut Talwar and Jhingran (1992) dalam Courtenay et al. (2004)

dikatakan bahwa karakteristik ikan gabus antara lain bagian bawah kepala tanpa

sisik; ukuran mulut besar; rahang lebih rendah dengan 4-7 gigi taring di belakang

sederet gigi villiform yang melebar menjadi 6 baris rahang symphysis; gigi

villiform pada bagian prevomer dan palatines. Sirip dada kira-kira setengah

panjang kepala.

3.1.2. Meristik

Pengujian meristik dilakukan pada induk yang telah mengalami matang

gonad pertama kali. Jumlah ikan yang diukur paling sedikit 30 ekor, terdiri atas 15

ekor jantan dan 15 ekor betina. Hasil pengamatan karakter meristik disajikan

dalam Tabel 4. Data pengukuran morfometrik ikan gabus haruan dapat dilihat

pada Lampiran 6 dan 7.

Tabel 4. Deskripsi meristik ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang Pisau

(Kalimantan Tengah)

No Karakter Deskripsi Keterangan

1 Sirip punggung (Dorsal fin) 40-42 Lampiran 3

2 Sirip dada (Pectoral fin) 13-17 Lampiran 3

3 Sirip perut (Ventral fin) 5-7 Lampiran 3

Page 19: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 12

No Karakter Deskripsi Keterangan

4 Sirip dubur (Anal fin) 23-26 Lampiran 3

5 Sirip ekor (Caudal fin) 13-16 Lampiran 3

6 Sungut 1 pasang Lampiran 3

7 Jumlah sisik linea lateralis (LL) 50-55 -

8 Bentuk badan Bentuk badan bulat

memanjang ke belakang

makin pipih

-

9 Ruas tulang belakang 48- 49 -

10 Tulang tapis insang 4 -

Jumlah ikan yang digunakan untuk deskripsi meristik sebanyak 30 ekor

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa ikan gabus haruan memiliki

panjang sirip anal lebih pendek dari pada sirip dorsal. Tubuh berbentuk bulat

memanjang (subsilinder), seperti peluru kendali atau torpedo. Sirip punggung

memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.

Djuhanda (1981) mendeskripsikan ikan gabus (Channa striata) sebagai

berikut: memiliki bentuk tubuh hampir bulat panjang, makin ke belakang makin

menjadi gepeng. Punggungnya cembung, perutnya rata, sirip punggung lebih

panjang dari sirip dubur, sirip yang pertama disokong oleh 38-45 jari-jari lunak,

sirip yang disebut belakangan disokong oleh 23-27 jari-jari sirip dada lebar

dengan ujung membulat disokong oleh 15-17 jari-jari lunak. Gurat sisi ada 52-57

keping, panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm.

Menurut Talwar and Jhingran (1992) dalam Courtenay et al. (2004)

dikatakan bahwa karakteristik ikan gabus antara lain sirip punggung dengan

jumlah jari-jari 37-46; jari-jari sirip anus 23-29; sirip dada dengan jari-jari 15-17;

jari-jari sirip perut 6; sirip ekor membulat. Sisik diatas kepala besar dengan

sebuah lingkaran mengelilingi pada sisik kepala, dengan sisik kepala depan

membentuk lapisan setengah lingkaran; 9 baris sisik antara sudut preopercular

dan posterior border of orbit; sisik predorsal 18-20; sisik linea lateralis berjumlah

50-57.

3.1.3. Warna

Pengujian warna dilakukan pada induk yang telah mengalami matang

gonad pertama kali. Jumlah ikan yang diukur paling sedikit 10 ekor, terdiri atas

Page 20: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 13

5 ekor jantan dan 5 ekor betina. Penentuan warna dominan dengan menggunakan

toca colour finder. Warna ikan diamati oleh 3 panelis yang tidak buta warna,

kemudian penentuan skor warna menggunakan kertas toca colour finder yang

sudah dimodifikasi pada setiap ikan. Hasil pengamatan karakter warna disajikan

dalam Tabel 5.

Tabel 5. Deskripsi warna ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang Pisau

(Kalimantan Tengah)

No Karakter Deskripsi Keterangan

1. Warna pipi/operculum Abu-abu cokelat putih Lampiran 2

2. Warna perut Putih Lampiran 2

3. Warna badan

Warna tubuh bagian atas abu

kehitaman dan bagian bawah

berwarna keputihan, pada sisi

tubuh terdapat garis-garis miring

vertikal membentang dari bagian

atas ke bawah berpola

menyerupai bentuk “<”

Lampiran 2

4. Warna punggung Cokelat gelap kehitaman Lampiran 2 Jumlah ikan yang digunakan untuk deskripsi warna sebanyak 10 ekor

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa sisi atas

tubuh ikan gabus dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecokelatan

atau kehijauan. Sisi bawah tubuh berwarna putih. Sisi samping bercoret-coret

tebal (striata) berpola menyerupai bentuk “<”. Warna ini sering kali menyerupai

lingkungan sekitarnya.

Menurut Talwar and Jhingran (1992) dalam Courtenay et al. (2004)

dikatakan bahwa warna tubuh bervariasi pada spesies ini atau spesies yang rumit.

Bagian punggung seringkali berwarna cokelat gelap sampai hitam, biasanya

mengaburkan garis miring seperti tanda pada punggung. Sebuah tanda khusus

yaitu garis gelap membentang dari atas maxillary posteroventrally ke arah

opercular curvature.

Kottelat et al. (1993) menyebutkan bahwa ikan gabus mempunyai warna

gelap dan seluruh tubuhnya ditutupi dengan sisik. Kulit tubuh di bagian dadanya

berwarna putih.

Page 21: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 14

3.1.4. Pertumbuhan

Uji pertumbuhan dilakukan pada ikan gabus haruan mulai ukuran larva

sampai ikan yang telah mengalami matang gonad. Pengujian pertumbuhan

dilakukan dengan mengukur panjang larva ikan setelah menetas (D1-D30) melalui

pengamatan menggunakan mikroskop, kemudian mengukur panjang dan bobot

benih ikan dan induk matang gonad menggunakan penggaris dan timbangan

elektrik. Hasil pengukuran pertumbuhan ikan dari saat menetas sampai dewasa

matang gonad disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Deskripsi pertumbuhan ikan gabus haruan asal lokasi dari Pulang Pisau

(Kalimantan Tengah)

No Ikan gabus Umur Deskripsi

Keterangan Panjang (cm) Bobot (g)

1. Larva 1 jam 0,33 - Gambar 4

2. Benih 3 hari 0,7 - Gambar 4

3. Benih 31 hari 1,6 - Gambar 4

4. Benih 60 hari 3-5 - Gambar 5

5. Benih 90 hari 5-8 - Gambar 5

6. Benih 120 hari 8-12 - Gambar 5

7. Jantan matang

gonad

300 hari 22,7±2,44 177,67±57,70 Gambar 5

8. Betina matang

gonad

300 hari 22,4±1,21 178,47±21,46 Gambar 5

Jumlah ikan yang digunakan untuk deskripsi pertumbuhan sebanyak 30 ekor

1. Pertumbuhan Larva

Telur yang dibuahi setelah 8 jam dari pembuahan akan tampak bening,

sementara yang tidak dibuahi, atau telur mati dicirikan dengan warna putih pekat

segera dikeluarkan dari tempat penetasan dengan cara disipon. Telur akan menetas

dalam interval waktu antara 24-38 jam masa inkubasi. Larva ikan gabus haruan

dipelihara dalam bak pemijahan bersama dengan induknya, karena induk ikan

gabus haruan bersifat mengasuh anak ikan.

Kuning telur (yolk sack) larva ikan gabus haruan akan habis pada hari

ketiga setelah telur menetas, sehingga pemberian pakan untuk larva mulai

diberikan pada hari ketiga. Pemberian pakan untuk induk dengan pelet apung

sebanyak 1 kali perhari, sedangkan larva diberi pakan alami berupa plankton

Page 22: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 15

artemia atau daphnia dan pakan buatan berbentuk tepung dengan kandungan

protein 40%. Pemeliharaan larva berlangsung selama 1 bulan sampai masa asuh

induk gabus haruan berakhir dan induk dipindahkan ke tempat pemeliharaan

induk. Gambar 4 menyajikan pertumbuhan larva dan benih ikan gabus haruan

selama 1 bulan.

Larva umur 1 jam

(panjang tubuh 3,826 mm)

Larva umur 3 jam

Larva umur 10 jam Larva umur 17 jam

Benih umur 1 hari Benih umur 3 hari

(panjang kotak 0,7 cm)

Page 23: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 16

Benih umur 10 hari

Benih umur 17 hari

Benih umur 24 hari Benih umur 31 hari

Gambar 4. Pertumbuhan larva dan benih ikan gabus haruan

2. Pertumbuhan Benih

Larva dipelihara di bak terpal bersama dengan induknya yang bersifat

mengasuh anaknya sampai menjadi benih berukuran 1-3 cm selama 1 bulan

dengan diberi pakan pelet tepung dengan kandungan protein 40%. Setelah itu,

dilakukan pendederan benih ukuran 1-3 cm dengan menggunakan wadah hapa

ukuran 2x1x1 m3 yang dipasang di kolam. Pertumbuhan ikan gabus haruan relatif

lambat di mana pada pendederan benih ukuran 1-3 cm memerlukan waktu selama

1 bulan untuk mencapai ukuran panjang 3-5 cm dan pendederan benih ukuran

3-5 cm memerlukan waktu selama 1 bulan untuk mencapai ukuran 5-8 cm.

Pembesaran ikan gabus haruan ukuran 5-8 cm di kolam selama 7 bulan dapat

mencapai ukuran induk jantan dengan panjang 22,7±2,44 cm dan bobot

177,67±57,70 g, sedangkan ukuran induk betina dengan panjang 22,4±1,21 cm

Page 24: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 17

dan bobot 178,47±21,46 g. Berikut ini gambar pertumbuhan benih ikan gabus

haruan sampai menjadi induk yang dihitung mulai saat menetas.

Benih umur 30 hari

(panjang tubuh 1-3 cm)

Benih umur 60 hari

(panjang tubuh 3-5 cm)

Benih umur 90 hari

(panjang tubuh 5-8 cm)

Benih umur 120 hari

(panjang tubuh 8-12 cm)

Induk jantan umur 300 hari

(berat 177,67±57,70 g)

Induk betina umur 300 hari

(berat 178,47±21,46 g)

Gambar 5. Pertumbuhan benih ikan gabus haruan dihitung mulai saat menetas

hingga mencapai ukuran induk

Page 25: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 18

3.1.5. Nilai Toleransi Lingkungan

Uji toleransi terhadap lingkungan dilakukan pada ikan gabus haruan dari

tahap pemijahan, pendederan, dan pembesaran. Pengujian dilakukan dengan

mengukur suhu, pH, dan oksigen terlarut media pemeliharaan ikan menggunakan

peralatan termometer, pH indikator/kertas lakmus, dan DO meter sebanyak 2 kali

setiap minggu pada waktu pagi, siang, dan sore selama periode satu tahun.

Pengujian toleransi salinitas dilakukan pada skala percobaan di laboratorium

selama 1 bulan.

1. Salinitas

Hasil uji toleransi salinitas pada ikan gabus haruan disajikan pada Tabel 7.

Ikan gabus haruan merupakan termasuk ikan yang bersifat stenohaline, yaitu jenis

organisme air yang kurang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan budidaya

yang bersalinitas. Ikan gabus haruan hanya mampu beradaptasi sampai salinitas

12 g/L. Berdasarkan uji coba perubahan salinitas terhadap kelangsungan hidup

benih ikan gabus haruan ukuran 5-8 cm yang dipelihara dalam akuarium selama

1 bulan dari kondisi salinitas 0 g/L kemudian dinaikkan secara bertahap setiap

satu minggu menjadi salinitas 5 g/L; 10 g/L hingga mencapai 12 g/L, terlihat

bahwa pada kondisi salinitas 12 g/L ikan gabus haruan mengalami kematian.

Selain itu, tingkat salinitas yang diberikan dalam perlakuan kemungkinan terlalu

tinggi di luar batas toleransi ikan gabus haruan. Mansuri et al. (1979) melaporkan

bahwa toleransi salinitas dan periode kematian pada ikan stenohaline air tawar

ikan gabus Channa punctatus dengan ukuran kecil (6-8 cm) dan besar (20-30 cm),

kematian akibat stres osmotik disebabkan adanya kenaikan salinitas lebih dari

6 g/L.

Uji coba pemeliharaan benih ikan gabus haruan ukuran 5-8 cm selama

1 bulan dengan perlakuan penambahan salinitas secara bertahap hingga mencapai

salinitas yang berbeda menunjukkan bahwa kelangsungan hidup ikan gabus

haruan pada perlakuan kontrol sebesar 78,0±26,94%; salinitas maksimal 5 g/L

sebesar 46,67±29,05 %; salinitas maksimal 10 g/L sebesar 48,89±3,84%; dan

salinitas maksimal 12 g/L sebesar 8,89±15,39 %. Hal tersebut memperlihatkan

pola kecenderungan kelangsungan hidup menurun dengan bertambahnya salinitas.

Page 26: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 19

Pemeliharaan ikan gabus haruan pada salinitas 5 g/L tidak mempengaruhi

pertumbuhan ikan gabus haruan secara signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa

ikan gabus haruan pada kegiatan ini mampu bertoleransi dengan baik sampai

dengan salinitas 5 g/L. Namun demikian, pada kondisi pemeliharaan dengan

salinitas 10 g/L pengaruh terhadap pertumbuhan ikan gabus haruan terlihat nyata

dengan ditandai kurangnya nafsu makan ikan sehingga tubuh ikan terlihat kurus,

dan pada pemeliharaan ikan gabus haruan pada salinitas 12 g/L menyebabkan ikan

gabus mengalami kematian yang sangat tinggi.

Tabel 7. Data uji toleransi salinitas pada benih ikan gabus haruan selama masa

pemeliharaan 30 hari

No. Perlakuan

Salinitas (g/L)

Pertumbuhan

panjang relatif (%)

Pertumbuhan

bobot relatif (%)

Kelangsungan

hidup (%) Keterangan

1. 0 (Kontrol) 48,62±11,69 356,10±94,27 78,00±26,94 -

2. 5 30,22±27,59 229,79±203,64 46,67±29,05 -

3. 10 26,11±20,53 139,54±118,89 48,89±3,84 -

4. 12 2,68 11,37 8,89±15,39 Benih ikan

gabus pada

ulangan ke-1

dan ke-2 mati

total pada

percobaan

hari ke-18

2. Suhu

Hasil pengamatan dan pengukuran suhu di lapangan menunjukkan bahwa

pada tahap pemijahan ikan gabus haruan dapat memijah dengan kisaran suhu

27,9-31,2 ˚C. Tahap pendederan benih ikan gabus haruan selama 60 hari hingga

mencapai ukuran 8-12 cm menghasilkan pertumbuhan yang baik dengan kisaran

suhu 27,8-32,5 ˚C, sedangkan pada tahap pembesaran, ikan gabus haruan mampu

hidup dan tumbuh dengan baik dengan kisaran suhu 26,8-32,1 ˚C.

3. Oksigen

Hasil pengamatan dan pengukuran oksigen terlarut di lapangan

menunjukkan bahwa pada tahap pemijahan ikan gabus haruan dapat memijah

dengan kisaran kisaran oksigen terlarut 0,6-8,7 mg/L. Tahap pendederan benih

ikan gabus haruan selama 60 hari hingga mencapai ukuran 8-12 cm menghasilkan

Page 27: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 20

pertumbuhan yang baik dengan kisaran oksigen terlarut 0,5-7,4 mg/L, sedangkan

pada tahap pembesaran, ikan gabus haruan mampu hidup dan tumbuh dengan baik

dengan kisaran oksigen terlarut 0,2-8,6 mg/L.

4. pH

Hasil pengamatan dan pengukuran pH di lapangan menunjukkan bahwa

pada tahap pemijahan ikan gabus haruan dapat memijah dengan kisaran pH 5,3-7.

Tahap pendederan benih ikan gabus haruan selama 60 hari hingga mencapai

ukuran 8-12 cm menghasilkan pertumbuhan yang baik dengan kisaran pH 4-6,3.

Pada tahap pembesaran, ikan gabus haruan mampu hidup dan tumbuh dengan baik

dengan kisaran pH 4,4-6,1.

3.1.6. Kualitas Daging

Uji kualitas daging dilakukan pada ikan gabus haruan ukuran konsumsi

dari hasil budidaya pembesaran. Jumlah ikan yang diukur sebanyak 10 ekor.

Pengujian dilakukan dengan menghitung berat karkas dan fillet ikan gabus haruan

serta dengan melakukan analisis proksimat.

1. Bagian Edible

Edible portion adalah suatu bagian ikan yang dapat kita makan mulai dari

ujung insang terluar sampai pangkal sirip ekor. Bagian tubuh ikan yang utama

untuk kita makan adalah otot atau urat yang disebut sebagai daging ikan.

Penghitungan bagian edible pada ikan gabus haruan yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa ikan gabus haruan memiliki bagian fillet sebesar

39,47±3,35 % dan total daging, kulit, tulang, tanpa kepala (karkas) sebesar

52,04±2,32 %. Bagian daging (fillet) ikan gabus haruan cukup besar dikarenakan

bentuk tubuh ikan memanjang dan ukuran tulang lebih kecil sehingga lebih

banyak terdapat daging dibandingkan tulang. Secara lengkap mengenai bagian

edible ikan gabus haruan disajikan dalam Tabel 8. Data perhitungan bagian edible

ikan gabus haruan dapat dilihat pada Lampiran 10.

Page 28: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 21

Tabel 8. Persentase karkas dan fillet ikan gabus haruan

Jenis Kelamin

Bobot ikan Karkas

(Daging+Tulang+Kulit)

Fillet (Daging)

g g % g %

Rerata Jantan 174,75±11,22 94,43± 9,23 53,97±2,25 71,40 ± 9,91 40,74±3,26

Rerata Betina 172,23±38,04 87,58±20,27 50,76±1,30 67,30±19,57 38,62±3,41

Rerata 173,24±29,11 90,32±16,40 52,04±2,32 68,94±15,81 39,47±3,35

2. Analisis Proksimat

Analisis proksimat juga dilakukan terhadap sampel ikan yang telah

dilakukan perhitungan bagian edible. Hasil analisis proksimat menunjukkan

bahwa nilai rerata kadar protein ikan gabus sebesar 18,14±0,94 % berdasarkan

bobot basah, dan 77,41±2,23% berdasarkan bobot kering. Hasil analisis proksimat

ikan gabus haruan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10.

Tabel 9. Kadar proksimat ikan gabus haruan berdasarkan bobot basah (%)

Jenis

Kelamin Protein Lemak Air Abu Serat BETN

Rerata Jantan 17,86±1,50 0,98±0,19 77,12±1,62 1,95±0,43 0,50±0,32 1,57±0,34

Rerata Betina 18,34±0,38 1,49±0,36 76,14±0,87 2,26±0,37 0,38±0,26 1,39±0,36

Rerata 18,14±0,94 1,28±0,39 76,56± 1,23 2,13±0,39 0,43±0,27 1,46±0,33

Tabel 10. Kadar proksimat ikan gabus haruan berdasarkan bobot kering (%)

Jenis Kelamin Protein Lemak Abu Serat BETN

Rerata Jantan 78,05±1,95 4,31±0,79 8,56±1,76 2,18±1,33 6,88±1,64

Rerata Betina 76,91±2,58 6,24±1,41 9,43±1,32 1,59±1,04 5,80±1,41

Rerata 77.41±2.23 5,41±1,50 9,06±1,46 1,85±1,11 6,27±1,49

3. Analisis Albumin

Analisis albumin dilakukan terhadap sampel ikan gabus haruan hasil

budidaya dan ikan gabus haruan hasil tangkapan dari alam. Sampel ikan gabus

haruan dibuang isi perut dan sisiknya kemudian diblender dan dimasukkan dalam

oven dengan suhu 50-60 ºC selama 2 hari. Setelah kering kemudian sampel ikan

diblender lagi dan disaring dengan saringan tepung. Hasil saringan berupa tepung

ikan gabus haruan yang akan digunakan dalam analisis albumin. Analisis albumin

dilakukan dengan mengirimkan sampel ikan gabus haruan hasil domestikasi

dalam bentuk tepung ke Laboratorium Lingkungan Jurusan Kimia Universitas

Page 29: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 22

Brawijaya di Malang. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai rerata kadar

albumin ikan gabus haruan hasil budidaya sebesar 6,36±0,00% dari sampel, dan

kadar albumin ikan gabus haruan hasil tangkapan dari alam sebesar 7,02±0,01%

dari sampel. Hasil analisis albumin ikan gabus haruan secara lengkap dapat dilihat

pada Tabel 11. Laporan hasil analisis albumin secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 14.

Tabel 11. Hasil analisis kadar albumin ikan gabus haruan

Sampel ikan Kadar albumin

(% dari sampel)

Metode analisis

Satuan Pereaksi Metode

Hasil budidaya 6,36 ± 0,00 % Reagen Biuret Spektrofotometri Tangkapan

alam 7,02 ± 0,01 % Reagen Biuret Spektrofotometri

Sumber : Data hasil analisis albumin Laboratorium Lingkungan Unibraw Malang

3.1.7. Jenis Pakan dan Kebiasaan Makan (Food and Feeding Habits)

Pengujian terhadap jenis pakan dan kebiasaan makan dilakukan pada ikan

gabus haruan mulai ukuran larva sampai ikan dewasa dari tahap pemijahan,

pendederan, dan pembesaran. Pengujian dilakukan dengan mengamati respons

ikan terhadap pakan yang diberikan serta dengan mengamati isi lambung ikan

gabus haruan yang dipelihara dengan menggunakan mikroskop.

Berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa ikan gabus haruan

bersifat karnivora di mana ikan gabus haruan memakan ikan lain yang berukuran

lebih kecil, juga memangsa serangga dan katak. Ikan gabus haruan cenderung

memangsa makanannya yang aktif bergerak dengan cara menyambar mangsanya

yang berada di atas permukaan air. Hasil pengamatan di lapangan yang telah

dilakukan mulai tahun 2011 sampai 2014 diketahui bahwa ikan gabus haruan

yang dipelihara dalam kolam dapat mengonsumsi pakan buatan berupa pelet

apung (protein minimal 32%, lemak minimal 6%, serat kasar maksimal 4,3%, abu

maksimal 11%, kadar air maksimal 12%). Pemberian pakan buatan yang dipilih

berupa pelet apung dikarenakan ikan gabus haruan lebih merespons pakan apung

yang diberikan dibandingkan dengan pakan tenggelam (protein minimal 30%,

lemak minimal 6%, serat kasar maksimal 5%, abu maksimal 10%, kadar air

Page 30: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 23

maksimal 12%). Ikan gabus haruan yang dipelihara dalam kolam lebih aktif

memakan pelet apung pada pagi dan sore hari.

Hasil pengamatan di lapangan mengenai jenis makanan ikan gabus haruan

diketahui bahwa benih ikan gabus haruan selain memakan pelet juga memakan

pakan alami berupa serangga air dan plankton. Dari hasil pengamatan isi lambung

benih ikan gabus haruan ukuran 3-5 cm yang berasal dari kolam budidaya dapat

diketahui makanan benih ikan gabus haruan berupa pelet, serangga air, daphnia,

moina, cyclop, chironomus, dan rotifer.

Ikan gabus haruan bersifat karnivora, kebiasaan makan/feeding habits

adalah memakan cacing, udang, katak, dan ikan lain (Mohsin & Ambak, 1983).

Ikan gabus haruan dilaporkan sebagai ikan yang suka menyendiri (kecuali selama

musim pemijahan), memiliki daerah teritorial, dan memangsa dengan cara

menyergap mangsanya (Lee & Ng, 1991). Jhingran (1984) menyatakan bahwa

larva ikan gabus haruan memakan serangga dan kutu air; juvenil ikan gabus

haruan lebih suka memakan larva diptera, zooplankton, dan benih ikan lain; dan

ikan dewasa bersifat karnivora. Mahan et al. (1978) melaporkan hasil

penelitiannya di sebuah danau di waduk Kedungombo Jawa Tengah bahwa dari

32 individu ikan gabus haruan berukuran panjang antara 3,5-36,7 cm yang

diperiksa 47% isi ususnya adalah udang. Selanjutnya, Dasgupta (2000)

melaporkan dari penelitian di perairan barat Bengal, India bahwa ikan gabus

mengonsumsi terutama serangga (40 %), ikan (30 %) dan krustasea (10 %).

3.1.8. Reproduksi

Uji reproduksi dilakukan pada ikan yang telah mencapai umur ikan

dewasa pertama kali (bulan). Pengujian reproduksi dilakukan pada ikan gabus

haruan yang telah mencapai ukuran dewasa pertama kali atau berumur 10 bulan

yang dihitung sejak telur menetas dengan melalui proses kegiatan adaptasi

terhadap pakan buatan, pengamatan karakter induk, pemeliharaan dan pematangan

induk, pemilihan induk matang gonad, pemijahan, pengamatan perkembangan

telur, dan penghitungan fekunditas.

Page 31: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 24

1. Adaptasi terhadap Pakan Buatan

Pada tahun 2011 dilakukan koleksi ikan gabus haruan yang diperoleh dari

tangkapan alam di sekitar lokasi Instalasi budidaya ikan lahan gambut Pulang

Pisau. Ikan gabus haruan yang dikumpulkan berukuran benih dengan panjang

1-3 cm sebanyak 3.000 ekor. Setelah itu benih ikan tersebut diadaptasikan dengan

pakan buatan pelet tepung crumble (protein minimal 40%, lemak minimal 6%,

serat kasar maksimal 3%, abu maksimal 15%, kadar air maksimal 10%) selama

1 bulan sampai mencapai ukuran 3-5 cm, kemudian benih ikan dipelihara dalam

hapa selama 1 bulan sampai mencapai ukuran 5-8 cm, dan dilanjutkan lagi

dipelihara dalam hapa selama 1 bulan sampai mencapai ukuran 8-12 cm dengan

pemberian pakan pelet apung crumble (protein 39%-41%, lemak minimal 5%,

serat kasar maksimal 6%, abu maksimal 16%, kadar air maksimal 10%).

Selanjutnya benih ikan gabus haruan dipelihara dalam hapha yang dipasang di

kolam IBILAGA Pulang Pisau selama 7 bulan dengan pemberian pakan pelet

apung no. 2 (protein minimal 32%) sampai menjadi induk (Lampiran 9).

Ikan gabus haruan termasuk kelompok ikan karnivora sehingga dari

beberapa jenis pakan buatan berupa pelet komersial yang bersumber dari bahan

nabati dan hewani diujicobakan. Pemberian pakan dilakukan sekenyangnya

(satiasi), diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore). Pada pengamatan awal digunakan

ikan gabus haruan dewasa yang berasal dari tangkapan alam, namun terlihat ikan

gabus haruan tidak memberikan respon terhadap pakan buatan berupa pelet apung

(protein sekitar 30%). Oleh karena itu, adaptasi pakan buatan dalam pemeliharaan

ikan gabus haruan diganti dengan menggunakan benih ikan gabus haruan

berukuran 1-3 cm dengan pemberian pakan pelet berbentuk tepung (protein 40%)

sampai akhirnya menjadi ukuran induk (G0) yang sudah terbiasa memakan pakan

buatan berupa pelet apung (protein 32%). Adaptasi tersebut membuat ikan gabus

haruan terbiasa memakan pakan buatan. Hasil pengamatan di lapangan diketahui

adanya peningkatan jumlah pakan yang dikonsumsi benih ikan gabus haruan

setiap hari dari 5% bobot badan hingga meningkat sampai 10% dari bobot badan

per hari. Dengan demikian bahwa tingkat adaptasi terhadap pakan buatan telah

berhasil dilakukan.

Page 32: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 25

2. Pengamatan Karakter Induk

Ketersediaan induk matang gonad adalah salah faktor utama dalam proses

pemijahan. Agar didapat induk yang matang gonad, maka perlu dilakukan

manajemen induk, meliputi: pemeliharaan induk, pematangan induk, penanganan

adaptasi terhadap pakan buatan, observasi perkembangan gonad dan pemilihan

induk matang. Perbedaan yang menonjol antara induk ikan gabus haruan jantan

dan induk betina, yaitu warna tubuh induk jantan (Gambar 6) lebih gelap

dibanding induk betina (Gambar 7). Induk jantan memiliki bentuk tubuh yang

ramping dan memanjang (Gambar 8), ciri pada bagian genital papilla terlihat

adanya tonjolan kecil dengan lubang urogenital memanjang (Gambar 10),

sedangkan induk betina memiliki bentuk tubuh yang membulat dan lebar

(Gambar 9), ciri pada bagian genital pore terlihat oval dengan lubang urogenital

melebar (Gambar 11). Selain itu, induk gabus haruan jantan ditandai dengan

lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Induk

betina ditandai dengan warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila

diurut keluar telur. Semakin besar ukuran induk maka perbedaan lubang kelamin

akan terlihat jelas sehingga semakin mudah dalam membedakan induk jantan dan

induk betina. Deskripsi karakter induk ikan gabus haruan yang telah diamati

disajikan pada Gambar 6-11.

Gambar 6. Warna tubuh induk jantan

lebih gelap

Gambar 7. Warna tubuh induk betina

lebih terang

Page 33: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 26

Gambar 8. Bentuk tubuh induk jantan

lebih ramping

Gambar 9. Bentuk tubuh induk betina

lebih membulat dan lebar

Gambar 10. Bagian urogenital induk

jantan, terdapat tonjolan kecil (genital

papilla)

Gambar 11. Bagian urogenital induk

betina, genital pore oval dan melebar

3. Pemeliharaan dan Pematangan Induk

Pemeliharaan induk ikan gabus haruan dilakukan di hapa yang dipasang

dalam kolam yang kondisi lingkungannya disesuaikan seperti habitat aslinya.

Hapa yang digunakan berukuran 4x2x1 m3 dengan kepadatan ikan 120-180

ekor/hapa (Gambar 12). Pada bagian atas hapa dilengkapi dengan tutup untuk

mencegah agar ikan gabus haruan tidak melompat keluar dan ikan-ikan liar tidak

masuk ke dalam hapa induk. Induk diberi pakan pelet apung (protein 32%) dosis

3% dari bomassa perhari pada pagi dan sore hari.

Page 34: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 27

Gambar 12. Hapa pemeliharaan induk ikan gabus haruan yang dipasang di kolam.

Sumber air yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan induk,

pemijahan, pendederan, dan penetasan telur berasal dari air resapan dalam tanah.

Adapun parameter kualitas air kimia dan fisika dapat dilihat dalam Tabel 12.

Tabel 12. Parameter sifat kimia dan fisika air di Instalasi Budidaya Ikan Lahan

Gambut Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Parameter Nilai

Suhu

Kecerahan

Oksigen terlarut

pH air

Amonia

NO2

26,8-32,5 ˚C

25-30 cm

0,2-8,6 mg/L

4 – 7

0,0 – 0,02 mg/L max

<1 mg/L

Jumlah induk ikan gabus haruan yang digunakan dalam kegiatan

perekayasaan pematangan induk ikan gabus sebanyak 60 ekor, terdiri atas 30 ekor

jantan dengan kisaran bobot 114,5 – 225 gram per ekor dan 30 ekor betina dengan

kisaran bobot 128,2 – 330 gram per ekor. Dalam kegiatan budidaya, keberhasilan

suatu spesies ikan ditentukan oleh kemampuan ikan tersebut untuk bereproduksi

dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan kemampuan untuk

mempertahankan populasinya. Setiap spesies ikan mempunyai strategi reproduksi

tersendiri sehingga dapat melakukan reproduksinya dengan baik.

Percobaan pematangan induk yang dipelihara di hapa dalam kolam

Page 35: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 28

sebanyak 30 ekor induk betina dengan menggunakan pakan pelet apung (kadar

protein 30-32%, lemak 6%) sebanyak 3% dari bobot biomassa dengan pemberian

2 kali sehari dapat memberikan hasil tingkat kematangan gonad induk betina

berkisar antara 8,3-26,7%.

Setiap bulan sekali dilakukan pengamatan perkembangan gonad dengan

cara memilih induk yang telah matang gonad untuk persiapan pemijahan dari total

60 ekor induk yang digunakan. Selanjutnya induk hasil seleksi yang matang

gonad akan dipijahkan dalam hapa pada bak terpal dengan perbandingan 1 jantan :

1 betina. Hasil pemilihan induk matang gonad dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Pengamatan perkembangan gonad induk ikan gabus haruan

(Channa striata Bloch 1793)

Waktu

(bulan)

Induk Jumlah

(ekor)

Keterangan

Februari Jantan 30 12 ekor TKG III, 10 TKG IV, 8 TKG II

Betina 30 8 ekor TKG III, 12 TKG IV, 10 TKG II

Maret Jantan 28 10 ekor TKG III, 11 TKG IV, 7 TKG II

Betina 28 4 ekor TKG III , 16 TKG IV, 8 TKG II

April Jantan 26 6 ekor TKG III, 10 TKG IV, 10 TKG II

Betina 26 4ekor TKG III, 10 TKG IV, 12 TKG II

Juli Jantan 24 2 ekor TKG III, 9 TKG IV, 13 TKG II

Betina 24 2 ekor TKG III, 7 TKG IV, 15 TKG II Tingkat Kematangan Gonad terdiri atas TKG I : Dara, TKG II : Berkembang, TKG III : Mijah,

TKG IV : Salin.

Dari hasil seleksi diperoleh induk yang siap pijah dengan TKG III yang

digunakan untuk pemijahan alami dan semi-buatan. Pemijahan ikan gabus haruan

secara alami dan semi-buatan masing-masing menggunakan sepasang induk

dengan perbandingan 1 ekor induk jantan dan 1 ekor induk betina. Pemijahan ikan

gabus haruan dilakukan selama bulan Februari, Maret, April dan Juli. Hasil

pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa ikan gabus haruan mencapai puncak

musim pemijahan pada awal musim hujan sampai akhir musim hujan, dan saat

musim kemarau ikan gabus haruan yang matang gonad mulai berkurang namun

masih dapat dipijahkan. Pada awal musim kemarau ikan gabus haruan yang

matang gonad lebih sedikit namun ikan gabus haruan dapat memijah sepanjang

tahun di mana dalam tiap tahun dapat memijah 2 atau 3 kali bahkan lebih.

Page 36: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 29

4. Pemilihan Induk Matang Gonad

Ciri-ciri visual pada ikan gabus haruan yang sudah matang gonad adalah

induk jantan yang matang ditandai dengan adanya titik pada lubang kelamin yang

agak kemerahan dan apabila ditekan keluar cairan bening (Gambar 13). Induk

betina yang matang gonad ditandai dengan bagian perut membesar (buncit)

lembek dan lubang kelamin kemerah-merahan (Gambar 14).

Gambar 13. Induk jantan matang

gonad

Gambar 14. Induk betina matang

gonad

Induk-induk yang terpilih untuk kegiatan pemijahan diberi nomor dengan

cara memasang tag/nomor yang ditempatkan pada bagian depan sirip punggung,

agar tagging tidak mudah terlepas, tidak mengganggu pergerakan ikan, serta

mudah dalam pembacaan pada saat sampling (Gambar 15 dan 16).

Gambar 15. Tagging plastik Gambar 16. Pemberian tanda (tagging)

pada ikan gabus haruan

Tagging

Page 37: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 30

5. Pemijahan

Perilaku Pemijahan

Hasil pengamatan perilaku pemijahan (mating behavior) induk ikan gabus

haruan dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Perilaku pemijahan ditandai induk jantan bergerak mendekati dan mengelilingi

induk betina sebagai tanda mulai terjadi ovulasi

• Saat terjadi pemijahan induk jantan melengkungkan tubuh pada tubuh induk

betina

• Kemudian induk betina mengeluarkan telur diikuti induk jantan mengeluarkan

sperma untuk membuahi telur

• Telur-telur yang mengandung lemak mengapung pada permukaan air dan

setelah pemijahan selesai maka kedua induk ikan gabus haruan menjaga telur

dengan cara bergerak berputar di bawah permukaan air

• Ikan gabus haruan bersifat partial spawning yaitu memijah sebagian dimana

seluruh telur tidak dikeluarkan semua sehingga induk ikan akan memijah lagi

hingga 2-3 kali dengan interval waktu yang tidak menentu.

Untuk membuktikan bahwa ikan gabus haruan

bersifat partial spawning, maka dilakukan pembedahan induk ikan gabus haruan

betina yang telah memijah. Induk ikan gabus haruan setelah memijah pada hari

kelima dan ketujuh dibedah dan diamati secara visual kondisi gonadnya kemudian

dilakukan pengamatan histologi gonad untuk mengetahui lebih jelas

perkembangan gonad induk ikan gabus haruan.

Hasil pengamatan terhadap gonad induk betina ikan gabus haruan

menunjukkan bahwa telur ikan gabus haruan masih terdapat dalam gonad induk

ikan gabus haruan yang telah memijah. Berdasarkan pengamatan histologi

diketahui bahwa tahap perkembangan gonad induk ikan gabus haruan yang

terlihat masuk pada stadium 3, stadium 4, stadium 5, dan 6 dimana pada

pengamatan bagian anterior telur didominasi telur pada stadium 3 dan 4, bagian

tengah didominasi telur pada stadium 5, bagian posterior masuk pada stadium 6

dimana terlihat oosit atresia (Lawson, et. al, 2010). Hal ini membuktikan bahwa

Page 38: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 31

ikan gabus haruan bersifat partial spawning atau memijah sebagian. Gambaran

gonad induk ikan gabus haruan ditampilkan pada Gambar 17-20.

Gambar 17. Gonad induk setelah

memijah pada hari kelima Gambar 18. Gonad induk setelah memijah

pada hari ketujuh

Gambar 19. Histologi gonad bagian

belakang induk pada hari kelima pasca

memijah (Skala 1 : 500 µm).

Gambar 20. Histologi gonad bagian

belakang induk pada hari ketujuh

pasca memijah (Skala 1 : 500 µm).

Pemijahan Secara Alami

Data hasil pemijahan alami induk ikan gabus haruan disajikan pada

Tabel 13. Pemijahan alami meliputi kegiatan pemilihan induk matang gonad,

pencampuran induk, proses pemijahan, dan penetasan telur. Pemilihan induk

dilakukan dengan melihat ciri-ciri visual induk jantan dan betina yang telah

matang gonad, kemudian induk yang matang gonad dikumpulkan dalam

baskom. Pencampuran induk dilakukan dengan memasukkan induk pada tiap

bak pemijahan sebanyak satu pasang induk jantan dan betina (Gambar 21).

Page 39: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 32

Gambar 21. Bak pemijahan ikan gabus haruan

Selanjutnya ditambahkan tanaman enceng gondok untuk tempat

berlindung bagi telur yang akan dikeluarkan induk ikan gabus. Proses

pemijahan alami biasanya akan terjadi selama 1-2 minggu. Setiap hari

dilakukan pemeriksaan di bak pemijahan, apabila induk telah memijah akan

ditandai dengan banyaknya tanaman air (enceng gondok) yang patah dan

terdapat telur di permukaan air. Selanjutnya telur ikan gabus haruan dibiarkan

sampai menetas di bak pemijahan selama 24-38 jam. Data hasil pemijahan alami

induk ikan gabus haruan disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Data hasil pemijahan alami induk ikan gabus haruan

No

Hapa.

Jumlah induk

(ekor)

Bobot induk

(g) Keterangan

Interval

Waktu

Pemijahan Jantan Betina Jantan Betina

1 1 1 144,5 236,6 memijah 14 hari

2 1 1 200 220 memijah 6 hari 3 1 1 175 225 memijah 10 hari 4 1 1 140 215,5 memijah 8 hari

Pemijahan Secara Semi-buatan

Pemijahan semi-buatan meliputi kegiatan pemilihan induk matang gonad,

penyuntikan hormon, pencampuran induk, proses pemijahan, dan penetasan telur.

Pemilihan induk dilakukan dengan melihat ciri-ciri visual induk jantan dan betina

yang telah matang gonad, kemudian induk yang matang gonad dikumpulkan

dalam baskom. Penyuntikan ovaprim dilakukan secara intramuskuler terhadap

Tempat pemijahan ikan gabus haruan

Page 40: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 33

induk jantan dan betina sebanyak 1 kali penyuntikan dengan dosis 0,5 ml/kg.

Selanjutnya dilakukan pencampuran induk dengan memasukkan induk

jantan dan betina hasil seleksi pada tiap bak pemijahan sebanyak satu pasang

induk jantan dan betina. Proses pemijahan biasanya akan terjadi selama 1-7 hari.

Setiap hari dilakukan pemeriksaan di bak pemijahan apabila induk telah memijah

akan terdapat telur dipermukaan air. Selanjutnya telur ikan gabus haruan yang

telah keluar dibiarkan sampai menetas di bak pemijahan selama 24-38 jam. Data

hasil pemijahan semi-buatan induk ikan gabus haruan disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Data hasil pemijahan semi-buatan induk ikan gabus haruan

No

Hapa.

Jumlah Induk

(ekor)

Bobot Induk

(g) Keterangan

Interval

Waktu

Pemijahan Jantan Betina Jantan Betina

1 1 1 120,9 173,4 memijah 1 hari

2 1 1 215,0 151,9 memijah 3 hari 3 1 1 139,5 157,0 memijah 2 hari 4 1 1 150,5 270,0 memijah 5 hari

5. Pengamatan Perkembangan Telur

Telur ikan gabus haruan mempunyai sifat tidak lengket dan mengapung

dipermukaan air. Telur yang telah dibuahi berwarna bening, sedangkan telur yang

tidak dibuahi berwarna putih (Gambar 22). Telur yang belum dibuahi

mempunyai diameter 0,9-1,5 mm. Setelah dibuahi, ukuran diameter telur akan

berkembang menjadi 1,7-2,3 mm. Evaluasi keberhasilan pembuahan dapat diamati

secara visual setelah terjadinya fase pembelahan sel kutub anima. Kecepatan

perkembangan embrio selama proses inkubasi telur dipengaruhi oleh fisika dan

kimia air khususnya suhu air. Proses perkembangan embrio pada suhu 27-30 ˚C

sampai menetas memerlukan waktu 24-38 jam (Gambar 23).

Page 41: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 34

Gambar 22. Telur ikan gabus haruan yang terbuahi dan tidak terbuahi.

Telur ikan gabus haruan setelah

ovulasi terlihat rongga peritelin

berkembang (1652,4 µm)

Telur setelah 6-8 jam (diameter 1722,6

µm), fase morula

Fase gastrula (11-13 jam setelah

pembuahan)

Fase blastophore (16-18 jam setelah

pembuahan)

TELUR TIDAK DIBUAHI

TELUR DIBUAHI

Page 42: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 35

Telur menetas antara 24-38 jam

setelah pembuahan menjadi larva

(panjang tubuh 3,826 mm)

Gambar 23. Perkembangan telur ikan gabus haruan

6. Penghitungan Fekunditas, Derajat Pembuahan, dan Derajat Penetasan

Data fekunditas, derajat pembuahan, dan derajat penetasan telur dari hasil

pemijahan alami dan semi-buatan ikan gabus haruan masing-masing disajikan

pada Tabel 16 dan 17.

Tabel 16. Data fekunditas, derajat pembuahan, dan derajat penetasan telur dari

hasil pemijahan alami

No Hapa.

Bobot Induk (g) Fekunditas

(butir)

Derajat

Pembuahan

(%)

Derajat

Penetasan

(%) Jantan Betina

1 144,5 236,6 3250 86 54

2 200,0 220,0 2660 82 41

3 175,0 225,0 4970 79 42

4 140,0 215,5 2790 93 83

Tabel 17. Data fekunditas dan derajat penetasan telur dari hasil pemijahan semi-

buatan

No Hapa. Bobot Induk (g) Fekunditas

(butir)

Derajat

Pembuahan

(%)

Derajat

penetasan

(%) Jantan Betina

1 120,9 173,4 5350 80 45

2 215,o 151,9 3460 75 50

3 139,5 157,0 5200 78 52

4 150,5 270,0 7140 89 71

Page 43: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 36

Hasil pengamatan fekunditas pada pemijahan alami dan semi buatan

memperlihatkan bahwa telur yang dihasilkan bervariasi tergantung bobot induk

betinanya. Dari hasil kegiatan pemijahan alami dan semi buatan telur yang

dihasilkan bervariasi tergantung bobot induk betinanya. Nilai fekunditas ikan

gabus dari pemijahan secara semi buatan lebih besar dari nilai fekunditas ikan

dengan pemijahan secara alami diduga karena metode rangsangan hormon melalui

penyuntikan menyebabkan induk ikan lebih mudah mengeluarkan telur

dibandingkan dengan pemijahan secara alami. Induk ikan gabus haruan dapat

memijah beberapa kali dalam 1 tahun pemijahan, di mana telur yang besar akan

dikeluarkan lebih dahulu sesuai dengan yang dikemukakan Bijaksana (2006)

bahwa ikan gabus memijah secara partial spawner di mana dalam satu musim

pemijahan ikan gabus dapat memijah 2-3 kali pada induk yang sama. Hasil

pengamatan fekunditas yang dilakukan dengan cara membedah dan menghitung

jumlah total telur diperoleh jumlah telur antara 8.140 – 10.085 butir dengan bobot

induk betina berkisar antara 270 – 360 gram/ekor. Dari hasil penghitungan derajat

pembuahan telur ikan gabus haruan tergolong baik berkisar antara 75-93%,

sedangkan derajat penetasan telur ikan masih tergolong rendah antara 41-83%.

Menurut Nikolsky (1969) bahwa jumlah telur masak sebelum dikeluarkan

pada saat ikan itu akan memijah dinamakan fekunditas individu atau fekunditas

mutlak. Dalam hal ini ia memperhitungkan telur yang ukurannya berlain-lainan.

Nikolsky (1969) selanjutnya menyatakan bahwa fekunditas individu adalah

jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Dalam

ovari biasanya ada dua macam ukuran telur, yang besar dan yang kecil. Telur yang

besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun

berikutnya. Namun apabila kondisi baik, telur yang kecilpun akan dikeluarkan

menyusul telur yang besar. Sehubungan dengan hal ini maka perlu menentukan

fekunditas ikan apabila ovari ikan itu sedang dalam tahap kematangan yang ke-IV

dan yang paling baik sesaat sebelum terjadi pemijahan.

3.1.9. Ketahanan terhadap Penyakit

Uji ketahanan terhadap penyakit dilakukan pada ikan gabus haruan dengan

cara pengamatan dan pemeriksaan ikan yang terserang penyakit selama tahap

Page 44: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 37

pemijahan, pendederan, dan pembesaran. Pengujian dilakukan dengan mengambil

sampel ikan hidup yang menunjukkan gejala serangan penyakit, kemudian

dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan metode pemeriksaan parasit, jamur,

dan bakteri. Uji tantang dilakukan pada penyakit bakteri Aeromonas hydrophila

yang dijumpai menyerang ikan gabus haruan.

Identifikasi atau pemeriksaan penyakit pada ikan gabus haruan hasil

budidaya telah dilakukan selama tahun 2013-2014. Penyakit yang dijumpai

menyerang ikan gabus haruan selama dalam kegiatan pemeriksaan penyakit

adalah jenis parasit, jamur, dan bakteri yang secara lengkap dapat dilihat pada

Tabel 18.

Tabel 18. Data identifikasi penyakit pada ikan gabus haruan

(Channa striata Bloch 1793)

No. Jenis

Sampel Asal Sampel

Jenis penyakit yang ditemukan

Parasit Jamur Bakteri

1. Benih Mandiangin,

Pulang Pisau - Ichthyoptirius

multifilis/ White

spot. - Trichodina sp.

- Oodinium sp. - Achlya sp.

Aeromonas

hydrophila

2. Calon

induk Pulang Pisau,

Mandiangin - - - Acinetobacter sp.

- Bordetella sp.

3. Induk Pulang Pisau - - - Aeromonas

hydrophila. - Enterobacter sp.

Sedangkan jenis penyakit lainnya yang sering menyerang ikan gabus

haruan adalah tumor. Penyakit ini dapat menyerang ikan gabus haruan dalam

ukuran benih dan calon induk/induk. Secara visual penyakit ini terlihat seperti

tonjolan jaringan lunak pada permukaan tubuh, terkadang dapat menyebar ke

seluruh permukaan tubuh. Dari pemeriksaan secara histopatologi menunjukkan

abnormalitas pertumbuhan jaringan yang mengarah pada neoplasia. Penyakit

tumor pada ikan gabus haruan dapat dilihat pada Gambar 24.

Page 45: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 38

Gambar 24. Penyakit tumor yang ditemukan pada ikan gabus haruan

Gambar 25. Histologi tumor pada permukaan tubuh ikan gabus haruan pada

skala 1 : 500 µm dan skala 1 : 50 µm.

Pengujian ketahanan ikan gabus haruan terhadap penyakit bakterial

dilakukan dengan metode uji tentang dengan menggunakan bakteri Aeromonas

hydrophila. Isolasi bakteri A. hydrophila diambil dari organ ginjal, hati, dan luka

pada permukaan tubuh ikan gabus haruan hasil budidaya yang mengalami

serangan penyakit dengan gejala klinis A. hydrophila. Kemudian dilakukan

pengujian biokimia serta pengamatan makroskopis dan mikroskopis. Hasil

pengujian menunjukkan ikan gabus haruan positif (+) terinfeksi A. hydrophila.

Isolat murni disimpan di media cair TSB + gliserol, pada suhu -80o C. Selanjutnya

dilakukan infeksi ulang yang pertama dengan cara memindahkan isolat murni ke

media NA yang baru kemudian diperbanyak untuk menginfeksi ikan gabus haruan

yang sehat. Kepadatan bakteri 109 sel/ml dengan dosis penyuntikan 0,2 ml/ekor.

Dari 10 ekor ikan gabus haruan yang diinfeksi, terdapat 3 ekor yang menunjukkan

Page 46: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 39

gejala klinis terinfeksi A. hydrophila, kemudian dilakukan isolasi bakteri pada

media NA. Selanjutnya dilakukan pengujian biokimia serta pengamatan

makroskopis dan mikroskopis. Hasil pengujian menunjukkan ikan gabus haruan

positif (+) terinfeksi A. hydrophila.

Setelah itu dilakukan infeksi ulang sampai 3 kali ulangan dengan hasil

pemeriksaan positif (+) terinfeksi A. hydrophila, maka dilanjutkan dengan uji

tantang. Uji tantang ketahanan ikan gabus haruan terhadap bakteri A. hydrophila

dilakukan sebanyak 0,2 ml/ekor dengan berbagai tingkat kepadatan yaitu 105, 106,

107, 108, 109, dan 1010 sel/ml diinfeksikan secara intraperitoneum pada ikan gabus

haruan berukuran panjang rerata 16,83±1,82 cm dan bobot rerata 68,06±19,55 g,

untuk kontrol disuntik dengan NaCl 0,9% sebanyak 0,2 ml/ekor.

Perlakuan uji tantang dan kontrol ini dilakukan dengan ulangan 3 kali,

masing-masing perlakuan menggunakan ikan gabus haruan sebanyak 10 ekor

yang dipelihara dalam akuarium berkapasitas 80 L dengan volume air 20 L dan

dilakukan pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dan mortalitas

ikan uji selama 14 hari. Data mortalitas dan kelangsungan hidup ikan gabus

haruan selama kegiatan uji tantang disajikan pada Tabel 19. Data kelangsungan

hidup ikan gabus haruan selama kegiatan uji tantang secara lengkap dapat dilihat

pada Lampiran 11.

Tabel 19. Data kelangsungan hidup ikan gabus haruan selama uji tantang

Perlakuan kepadatan (sel/mL) Kelangsungan hidup (%)

0 (Kontrol) 100

105 100

106 100

107 100

108 95

109 40

1010 3,3

Peningkatan kepadatan bakteri yang diinfeksikan pada ikan gabus haruan

mengakibatkan tingkat kematian yang semakin tinggi dan waktu kematian yang

semakin singkat. Dari pengamatan terlihat bahwa kematian ikan uji pada tingkat

kepadatan bakteri A. hydrophila sebesar 1010 sel/ml terjadi pada hari ke-2

Page 47: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 40

(±34 jam), kematian ikan uji pada tingkat kepadatan bakteri A. hydrophila sebesar

109 sel/ml terjadi pada hari ke-3 (±60 jam), sedangkan pada ikan kontrol tidak

terjadi kematian.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kematian ikan setelah diinfeksi

bakteri A. hydrophila terjadi cukup cepat dan mengakibatkan kematian total pada

ikan uji dengan tingkat kepadatan bakteri A. hydrophila sebesar 1010 sel/ml

berkisar antara 2–4 hari. Berdasarkan hasil perhitungan dari persamaan regresi

y = 2,062ln(x)-38,08 maka diketahui dosis lethal yang dapat mematikan ikan

gabus haruan sebesar 50% (LD 50 96 jam) adalah pada tingkat kepadatan bakteri

1,184 x 109 sel/ml.

3.1.10. Produktivitas

1. Pendederan Benih

Larva dipelihara sampai menjadi benih berukuran 1-3 cm di bak terpal

bersama dengan induknya yang bersifat mengasuh anaknya selama 1 bulan

dengan diberi pakan pelet tepung dengan kandungan protein 40%. Setelah itu

dilakukan pendederan dengan menggunakan wadah hapa ukuran 2x1x1 m3 yang

dipasang di kolam (Gambar 26).

Gambar 26. Hapa pemeliharaan benih ikan gabus

Padat tebar benih yang digunakan pada pendederan benih sebesar 400

ekor/hapa dan 600 ekor/hapa dengan ukuran awal 1-3 cm. Setiap seminggu

dilakukan penjarangan (grading) dengan cara menyeleksi benih yang berukuran

Page 48: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 41

besar dan kecil, kemudian dipisahkan dalam hapa yang berbeda. Pertumbuhan

ikan gabus relatif lambat dimana tahap pendederan I memerlukan waktu selama 1

bulan dari ukuran 1-3 cm untuk mencapai ukuran panjang 3-5 cm dan tahap

pendederan II memerlukan waktu selama 1 bulan dari ukuran 3-5 cm sampai

mencapai ukuran panjang 5-8 cm (Gambar 27).

Gambar 27. Benih ikan gabus berumur 90 hari (panjang 5-8 cm)

Sedangkan tahap pendederan III memerlukan waktu selama 1 bulan dari

ukuran 5-8 cm sampai mencapai ukuran panjang 8-12 cm (Gambar 28). Secara

lengkap data hasil pendederan III dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Data hasil pendederan III di hapa

No Hapa Jumlah

Tebar/

hapa

Bobot rerata

awal tebar

(g)

Panjang

awal tebar

(cm)

Bobot rerata

akhir

(g)

Panjang

akhir (cm)

Kelangsungan

hidup (%)

1 I 600 0,51 ± 0,16 3,3 – 4,7 4,8 ± 0,26 8,7 – 11,5 45,5

2 II 600 0,45 ± 0,18 3,2 – 4,6 7,4 ± 0,23 8 – 10,5 32

3 II 600 0,59 ± 0,25 3,4 – 6 6,03 ± 0,27 7,6 – 11,5 35,7

4 IV 600 0,4 ± 0,22 3 – 5,2 5,1 ± 0,24 7,5 – 10,7 60,5

5 V 400 0,7 ± 0,21 4,5 – 5,5 6,4 ± 0,28 7,7 – 11,8 68

6 VI 400 0,84 ± 0,23 4,7 – 6 6,8 ± 0,30 7,8 – 12 78

Pada tahap pendederan III dengan penebaran benih 600 ekor/hapa

diperoleh kelangsungan hidup benih ikan gabus sebesar 43,42 ± 3,62%,

sedangkan pada penebaran benih 400 ekor/hapa kelangsungan hidup rata-rata

Page 49: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 42

73,0 ± 3,15%. Perbedaan kelangsungan hidup ini, diduga akibat perbedaan padat

tebar yang mengakibatkan pertumbuhan yang tidak seragam (perbedaan ukuran

tubuh), sehingga memungkinkan terjadinya kanibalisme. Karenanya, perlu

dilakukan penyortiran dan penjarangan padat tebar pada umur 1 sampai 2 bulan

pemeliharaan untuk menghindari kanibalisme pada ikan gabus karena ukuran

yang berbeda.

Gambar 28. Benih ikan gabus hasil pendederan III berumur 4 bulan (panjang

8-12 cm)

2. Pembesaran Ikan Gabus Haruan

Selanjutnya benih ikan gabus haruan yang diperoleh dari hasil pendederan

dibesarkan dengan menggunakan wadah pembesaran berupa hapa dan kolam.

Pembesaran ikan gabus haruan dilakukan sampai menjadi calon induk maupun

induk di mana induk nantinya akan dipijahkan kembali untuk mendapatkan benih.

3. Pembesaran di hapa

Pada bulan Januari hingga Agustus 2012 dilakukan pembesaran ikan

gabus haruan induk awal (G0) selama 7 bulan pada hapha yang dipasang dalam

kolam tanah di Instalasi Budidaya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA) (Gambar 29).

Hapha yang digunakan berukuran 3 m x 2 m x 1,5 m3 sebanyak enam buah

dengan jumlah tebar masing-masing jaring 120 ekor (3 hapa) dan 180 ekor

(3 hapa) benih ikan gabus haruan G0. Bobot rerata benih yang ditebar 6,83±1,92 g

dengan panjang rerata 7,94±0,80 cm diberi pakan pelet apung dengan dosis 3-5%

dari bobot bimassa dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari dengan nilai gizi pakan

yang berkadar air maksimal 12%, protein minimal 30%, lemak minimal 6%, abu

Page 50: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 43

maksimal 10%, serat kasar maksimal 5%. Hasil kegiatan pembesaran ikan gabus

haruan G0 selama 7 bulan yang dipelihara di wadah hapa dalam kolam tanah

lahan gambut diperoleh data bobot rerata akhir 152,78±30,03 g, panjang rerata

akhir 20,98±1,62 cm, rerata laju pertumbuhan spesifik bobot 1,48±0,09%,

kelangsungan hidup 77,76±5,08%, dan rerata konversi pakan 2,20±0,12.

Pembesaran benih ikan gabus haruan G0 ini diperoleh total bobot hasil panen

98,96 kg.

Gambar 29. Hapa pembesaran ikan gabus haruan

Pada bulan Mei hingga Desember 2013 dilakukan pembesaran ikan gabus

haruan G1 selama 7 bulan telah dilakukan di kolam tanah 8x4x1,5 m3 sebanyak 3

unit dan hapha yang dipasang dalam kolam tanah sebanyak 6 buah ukuran

3x2x1,5 m3 dengan lokasi di Instalasi Budidaya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA).

Pembesaran ikan gabus haruan pada hapha yang dipasang di kolam dengan

jumlah benih tebar masing-masing hapha sebanyak 120 ekor (3 hapa) dan 180

ekor (3 hapa) benih ikan gabus haruan G1 (Gambar 26). Bobot rerata benih yang

ditebar 6,64±1,18 g dengan panjang rerata 7,73±0,93 cm diberi pakan pelet apung

(protein minimal 30%, lemak minimal 6%,) dengan dosis 3-5% dari bobot

bimassa dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari. Hasil pembesaran ikan gabus

haruan G1 selama 7 bulan yang dipelihara pada hapa di kolam tanah lahan gambut

diperoleh data bobot akhir 166,54±16,35 g, panjang akhir 20,82±1,16 cm, rerata

laju pertumbuhan spesifik 1,53±0,19%, kelangsungan hidup 79,81±3,16%, dan

Page 51: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 44

konversi pakan 2,06±0,15. Pembesaran benih ikan gabus G1 ini diperoleh total

bobot hasil panen 133,5 kg.

Gambar 30. Grafik pertumbuhan bobot ikan gabus haruan G0 dan G1 yang

dipelihara di hapa selama 7 bulan

Dari grafik pertumbuhan diatas, dapat diketahui bahwa pertumbuhan bobot

rerata ikan gabus haruan cenderung mengalami peningkatan antar generasi

meskipun nilai peningkatannya masih relatif kecil. Pertumbuhan ikan gabus

haruan G0 selama 7 bulan pemeliharaan mencapai bobot rerata akhir

152,78±30,03 g/ekor, sedangkan pertumbuhan bobot pada ikan gabus haruan G1

mencapai bobot rerata akhir 166,54±16,35 g/ekor.

4. Pembesaran di kolam

Pada bulan Mei hingga Desember 2013 dilakukan pembesaran ikan gabus

haruan G1 selama 7 bulan telah dilakukan di kolam tanah 8x4x1,5 m3 sebanyak 3

unit dengan lokasi di IBILAGA. Pembesaran ikan gabus haruan di kolam dengan

jumlah benih tebar masing-masing kolam sebanyak 1.000 ekor benih ikan gabus

haruan G1. Bobot rerata benih yang ditebar 7,18±3,14 g dengan panjang rerata

7,03±1,22 cm diberi pakan pelet apung (protein minimal 30%, lemak minimal

6%) dengan dosis 3-5% dari bobot bimassa dengan frekuensi pemberian

2 kali/hari. Hasil pembesaran ikan gabus haruan G1 selama 7 bulan yang

dipelihara di kolam tanah lahan gambut diperoleh data bobot rerata akhir

190,52±6,61 g, panjang rerata akhir 20,75±0,66 cm, laju pertumbuhan spesifik

1,56±0,22%, kelangsungan hidup 80,93±2,21%, dan konversi pakan 1,91±0,17.

0 1 2 3 4 5 6 7

Benih G0 6,82 25,66 46 72,22 88,64 110,36 113,31 152,78

Benih G1 6,64 26,2 48,4 83,5 107 124,8 149 166,54

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Be

rat

rera

ta (

g)Grafik Pertumbuhan Bobot Ikan Gabus G0

dan G1 Selama Pemeliharaan di Hapa

Page 52: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 45

Pembesaran benih ikan gabus haruan G1 ini diperoleh total bobot hasil panen

461,3 kg.

Gambar 31. Ikan gabus haruan hasil pembesaran (bobot rerata

190,52±6,61 g/ekor)

5. Kondisi Perkembangan Ikan Gabus Haruan G0, G1, dan G2

Domestikasi ikan gabus haruan yang telah dilakukan BPBAT Mandiangin

dimulai pada tahun 2011 dengan mengumpulkan benih gabus haruan dari alam

berukuran panjang 1-3 cm sebanyak 3.000 ekor dengan habitat rawa gambut di

Desa Garung Kec. Jabiren Raya Kab. Pulang Pisau Kalteng. Selanjutnya benih

ikan gabus haruan tersebut diadaptasikan pada lingkungan budidaya dengan cara

dipelihara dalam hapa yang dipasang di kolam dengan diberi pakan buatan berupa

pelet apung sampai menjadi induk awal G0 pada tahun 2012.

Induk awal G0 telah dipijahkan pada tahun 2012 dan pada tahun 2013

menghasilkan benih ikan G1 yang selanjutnya dibesarkan sampai menjadi induk

(G1). Pada tahun 2014 dilakukan pemijahan induk G1 untuk memperoleh benih

ikan G2 yang akan dibesarkan sampai menjadi induk G2.

Pemijahan induk ikan gabus haruan dimulai dari induk G0 pada tahun

2013 dan pemijahan induk G1 pada tahun 2014 secara lengkap dapat dilihat pada

Tabel 21.

Page 53: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 46

Tabel 21. Data pemijahan induk ikan gabus haruan G0 dan G1

PARAMETER SATUAN INDUK G0 INDUK G1

Lokasi IBILAGA PULANG

PISAU

IBILAGA PULANG

PISAU

Waktu Pemijahan Februari 2013 Februari 2014

Jumlah Induk Jantan ekor 8 8

Rerata Bobot Induk Jantan g/ekor 238,7 ± 3,57 242 ± 3,41

Total Bobot Induk Jantan g 1982,5 2152,6

Jumlah Induk Betina ekor 8 8

Rerata Bobot Induk Betina g/ekor 302,4 ± 3,93 337,3 ± 4,19

Total Bobot Induk Betina g 2664,5 2826

Fekunditas butir/gram 29 ± 2 30 ± 2

Hatching rate % 41 – 83 50 – 87

Diameter telur µ m 1722,6 ± 0,13 1736,4 ± 0,17

Inkubasi telur jam 24 – 38 24 – 38

Suhu Inkubasi OC 26 – 32 26 – 31

HASIL PEMIJAHAN LARVA GENERASI 1

(G1)

LARVA GENERASI 2

(G2)

Pendederan benih ikan gabus haruan G1 dari hasil pemijahan induk G0

pada tahun 2013 dan pendederan benih G2 dari hasil pemijahan induk G1 pada

tahun 2014 secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Data pendederan benih ikan gabus haruan G1 dan G2

PARAMETER SATUAN HASIL

PENDEDERAN G1

HASIL

PENDEDERAN G2

Lokasi

IBILAGA PULANG

PISAU

IBILAGA PULANG

PISAU

Waktu tebar larva tanggal Maret 2013 Februari 2014

Wadah Hapa Hapa

Ukuran wadah m 2 x 2 x 1,5 2 x 2 x 1,5

Jumlah wadah buah 6 6

Masa Pendederan hari 60 60

Jumlah total tebar ekor 2800 2800

Umur larva tebar hari 30 30

Masa habis Yolksack hari 3 3

Panjang larva saat yolksac habis mm 7,21 – 7,46 7,34 – 7,52

Panjang benih tebar cm 3,2 – 6,3 3,0 – 5,7

Berat benih tebar g 0,4 – 0,84 0,3 – 0,75

Jumlah benih panen ekor 1626 1732

Kisaran panjang akhir panen cm 7,5 – 12,0 7,3 – 12,4

Kisaran berat akhir panen g 4,8 – 7,4 4,7 – 8,3

Kelangsungan hidup % 32– 78 37,6 – 80

Laju pertumbuhan spesifik

bobot % bb/hari 3,88 ± 0,36 3,94 ± 0,25

HASIL PENDEDERAN

BENIH GENERASI

1 (G1)

BENIH GENERASI 2

(G2)

Page 54: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 47

Pembesaran benih ikan gabus haruan G0 pada tahun 2011, pembesaran

benih ikan G1 pada tahun 2013, dan pembesaran benih ikan G2 pada tahun 2014

secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Data pembesaran benih ikan gabus haruan G0, G1, dan G2.

PARAMETER SATUAN BENIH G0 BENIH G1 BENIH G1 BENIH G2

Lokasi IBILAGA

PULANG PISAU

IBILAGA

PULANG PISAU

IBILAGA

PULANG PISAU

IBILAGA

PULANG PISAU

Waktu tebar tanggal Januari 2012 Mei 2013 Mei 2013 April 2014

Masa budidaya bulan 7 7 7 4

Wadah Hapa Hapa Kolam Kolam

Ukuran wadah m 3 x 2 x 1,5 3 x 2 x 1,5 4 x 8 x 1,5 4 x 8 x 1,5

Jumlah wadah buah 6 6 3 buah 2 buah

Jumlah benih ekor/wadah 120 – 180 120 – 180 1.000 ekor/kolam 1.000 ekor/kolam

Jumlah total tebar

ekor 900 900 3.000 ekor 2.000 ekor

Padat tebar ekor/m2 20 – 30 20 – 30 30 – 40 30 – 40

Panjang Rerata

benih tebar

cm 7,94 ± 0,80 7,73 ± 0,93 7,03 ± 1,22 4,76 ± 1,00

Bobot Rerata

benih tebar

g/ekor 6,82 ± 1,92 6,64 ± 1,18 7,18 ± 3,14 1,70 ± 1,25

Panjang Rerata

ikan akhir

cm 20,98 ± 1,62 20,82 ± 1,16 20,75 ± 0,66 16,13 ± 1,40

Bobot Rerata

ikan akhir

g/ekor 152,78 ± 30,03 166,54 ± 16,35 190,52 ± 6,61 70,31 ± 16,96

Total bobot panen

kg 98,96 133,5 461,30 -

Kelangsungan hidup

% 77,76 ± 5,08 79,81 ± 3,16 80,9 ± 2,21 -

% bb/hari 1,48 ± 0,09 1,53 ± 0,19 1,59 ± 0,22 3,10 ± 0,1

Konversi pakan 2,20 ± 0,12 2,06 ± 0,15 1,91 ± 0,17 -

Jumlah Stok

Induk Jantan

ekor 54 80 128 -

Kisaran Bobot

Induk Jantan

g/ekor 114,5 – 325 225 – 300 245 – 320 -

Jumlah Stok

Induk Betina

ekor 205 230 277 -

Kisaran Bobot

Induk Betina

g/ekor 128,2 – 530 220 – 400 238 – 435 -

HASIL

PEMBESARAN

INDUK G0 INDUK G1 INDUK G1 INDUK G2

Pemijahan induk ikan gabus haruan G1 yang telah dilakukan untuk

memperoleh benih ikan G2 pada tahun 2014 secara lengkap dapat dilihat pada

Tabel 24.

Page 55: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 48

Tabel 24. Data pemijahan induk ikan gabus haruan (G1)

No Interval Waktu

Pemijahan (hari)

Bobot induk (g) Panjang Induk

(cm)

Jumlah

Benih

(ekor)

Bobot

Benih

(gram)

Panjang benih

(cm); warna

Jantan Betina Jantan Betina

1 17-20 Feb; 3 hari

(alami); 1:1

300 400 31 32,5 280 0,5-1,2 3-5; hitam

2 17-22 Feb; 5 hari

(alami); 1:1

175 400 27 32,3 270 0,3- 0,55 2-4; hitam

3 6-7 Mar;

1 hari (suntik); 1:2

450 250 36 29,5 500 0,1- 0,2 1-2; orange

260 30

4 17-24 Feb; 7 hari (alami); 1:1

350 300 34 30 500 0,2- 0,5 2-3; hitam

6. Diseminasi Teknologi Budidaya Ikan Gabus Haruan

Kegiatan diseminasi budidaya ikan gabus haruan yang telah dilakukan

meliputi kegiatan pelatihan budidaya ikan gabus haruan, pendampingan teknis

budidaya ikan gabus haruan, demplot percontohan pembesaran ikan gabus haruan

di kolam, dan distribusi benih ikan gabus haruan kepada pembudidaya. Secara

lengkap kegiatan diseminasi budidaya ikan gabus haruan yang telah dilakukan

BPBAT Mandiangin dapat dilihat dalam Tabel 25.

Tabel 25. Kegiatan diseminasi budidaya ikan gabus haruan yang telah dilakukan

BPBAT Mandiangin

No Waktu Jenis Kegiatan Lokasi Keterangan

1. Desember 2012 - Distribusi benih ikan gabus

haruan sebanyak 2.000 ekor

ukuran 3-5 cm

- Distribusi benih ikan gabus

haruan sebanyak 3.000 ekor

ukuran 3-5 cm

- Kab. Tapin

- Kab. Barito

Selatan

Pembudidaya

pembesaran

ikan gabus

2. Desember 2012 Distribusi benih ikan gabus

haruan sebanyak 3.000 ekor

ukuran 5-8 cm

Kota

Palangkaraya

BBI Lokal Kota

Palangkaraya

3. Maret 2013 Distribusi benih ikan gabus

haruan sebanyak 3.000 ekor

ukuran 3-5 cm

Kota

Banjarbaru

Pembudidaya

pembesaran

ikan gabus

4. November 2013 Pelatihan budidaya ikan gabus

haruan bagi pembudidaya dan

petugas teknis di Provinsi

Kalimantan Tengah

Kota

Palangkaraya

Peserta

sebanyak 25

orang

pembudidaya

dan petugas

5. Januari 2014 Pelatihan budidaya ikan gabus

haruan bagi pembudidaya dan

petugas teknis di Provinsi

Kalimantan Tengah

Kab. Pulang

Pisau

Peserta

sebanyak 25

orang

pembudidaya

dan petugas

Page 56: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 49

No Waktu Jenis Kegiatan Lokasi Keterangan

6. Mei 2014 - Distribusi benih ikan gabus

haruan sebanyak 8.660 ekor

ukuran 3-5 cm

- Distribusi benih ikan gabus

haruan sebanyak 10.000

ekor ukuran 3-5 cm

- Kab. Kapuas

- Kab. Barito

Selatan

Pembudidaya

pembesaran

ikan gabus

7. Juli 2014 Distribusi benih ikan gabus

haruan ke pembudidaya di

Desa Basarang Kab. Kapuas

sebanyak 6.000 ekor ukuran

5-8 cm untuk kegiatan

pembesaran ikan gabus

Kab. Kapuas Pembudidaya

sebanyak 12

orang

8. Juli 2014 Kegiatan diseminasi

pembesaran ikan gabus

haruan di kolam

Kab. Kapuas Pembudidaya

sebanyak 12

orang

9. 2013 - 2014 Pendampingan teknologi

budidaya ikan gabus haruan

kepada pembudidaya binaan

BPBAT Mandiangin antara

lain Suwihowidodo di Desa

Tambun Raya Kecamatan

Basarang, Erisman di Desa

Basarang, Kecamatan

Basarang, Dodi di Desa

Maluen Kecamatan Basarang

Desa Basarang,

Desa Maluen,

Kab. Kapuas

Pembudidaya

sebanyak 3

orang

10. 2013 - 2014 Pendampingan teknologi

pembenihan ikan gabus

haruan kepada BBI Sungai

Batang Kab. Kapuas

Kab. Kapuas Sudah berhasil

memproduksi

benih ikan

gabus haruan

7. Produksi dan Pemasaran

Ikan gabus haruan sudah lama dibudidayakan di beberapa negara seperti

Pakistan, India, Banglades, Vietnam, Cina, Thailand, Filipina dan Indonesia.

Produksi ikan gabus haruan di Indonesia sampai saat ini masih mengandalkan dari

tangkapan di alam, sedangkan produksi dari hasil budidaya masih terbatas karena

jumlah pembudidaya ikan gabus haruan masih sedikit dan teknologi budidaya

belum banyak berkembang. Hal ini disebabkan karena jumlah ikan gabus haruan

di alam masih relatif banyak dan keuntungan usaha budidaya ikan gabus haruan

masih kalah menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan usaha ikan

introduksi lainnya seperti ikan nila, ikan mas, ikan patin dan ikan lele. Selain itu,

pakan komersial khusus untuk ikan gabus haruan belum ada sehingga penggunaan

pakan komersial yang ada tidak dapat mendukung pertumbuhan yang optimal bagi

ikan gabus haruan.

Page 57: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 50

Menurut data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2012,

jumlah produksi perikanan nasional ikan gabus haruan untuk budidaya kolam

sebesar 556 ton dan budidaya karamba sebesar 5.898 ton, sedangkan produksi

perikanan tangkap sebesar 40.790 ton.

Setiap tahun Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terhadap

pengeluaran rumah tangga untuk mengetahui tingkat konsumsi masyarakat yang

dikenal dengan nama Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Dalam

SUSENAS pengeluaran untuk ikan gabus haruan dibedakan menjadi gabus haruan

segar dan gabus haruan asin/diawetkan.

Berdasarkan data SUSENAS Tahun 2008 dalam Warta Pasar Ikan (2010),

menyebutkan bahwa provinsi yang memiliki tingkat tertinggi konsumsi ikan

gabus segar adalah Kalimantan Tengah dengan angka konsumsi sebesar 5,21

kg/kap. Provinsi yang memiliki konsumsi ikan gabus tertinggi berikutnya adalah

Kalimantan Selatan (5,06 kg/kap), Papua (2,02 kg/kap), Papua Barat (1,95

kg/kap), Kalimantan Timur (1,86 kg/kap), Sumatra Selatan (1,65 kg/kap), Riau

(1,32 kg/kap), Kalimantan Barat (1,08 kg/kap), Lampung (0,90 kg/kap), dan

Jambi (0,88 kg/kap).

Kabupaten yang memiliki konsumsi ikan gabus segar terbanyak di

Kalimantan Tengah adalah Kab. Sukamara dan Kab. Seruyan menjadi

pengkonsumsi ikan gabus segar tertinggi masing-masing sebesar 11,51 kg/kap dan

10,98 kg/kap, sedangkan untuk ikan gabus asin adalah Kab. Katingan dengan

tingkat konsumsi sebesar 4,02 kg/kap. Pada tahun 2008 serapan konsumsi ikan

gabus segar terbesar adalah Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 16.423 ton.

Sedangkan serapan ikan gabus asin/diawetkan adalah Jawa Barat, sebesar 3.193

ton. Tingkat serapan ikan menggambarkan besarnya pasar yang ada di suatu

wilayah.

Pemasaran ikan gabus haruan di dalam dan luar negeri sangat baik.

Biasanya pemasaran ikan gabus haruan dalam kondisi hidup maupun sudah mati.

Ikan gabus haruan memiliki nilai ekonomis tinggi; di Jawa harga per kg berkisar

antara Rp 20.000,- s.d Rp. 40.000,- sedangkan di daerah Sumatera berkisar antara

Rp 20.000,- s.d Rp 30.000,- sementara di Kalimantan Tengah dan Kalimantan

Page 58: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 51

Selatan antara Rp 30.000,- s.d Rp 40.000,-. Harga ikan gabus di pasar swalayan

Jakarta dihargai Rp 40.000,- per kg (Tabloid Kontan, 2012). Bard (1991)

menyatakan bahwa Channa striata dibudidayakan di Vietnam dan sangat

diinginkan dan harganya mahal di pasar Hanoi, dengan harga/kg sama dengan

harga daging sapi. Di India, ikan gabus merupakan ikan populer dan berharga

mahal, penyebarannya luas, dan spesies yang paling penting secara ekonomi

dalam genusnya (Talwar and Jhingran, 1992). China membudidayakan ikan gabus

dan dari beberapa produk dikalengkan untuk dipasarkan di Malaysia

(Wan Ahmad, Personal Commun., 2001) dalam Courtenay et al. (2004).

Tabel 26. Produksi dan pemasaran ikan gabus haruan di Kalimantan

No. Jenis Produk Ukuran Harga Distribusi

1. Benih ikan 1 – 3 cm

3 – 5 cm

5 – 8 cm

Rp. 200,-

Rp. 500,-

Rp. 800,-

Area Kalsel, Kalteng

2. Ikan Konsumsi 1-2

ekor/kg

3-4

ekor/kg

5-6

ekor/kg

Rp. 50.000,- s/d

Rp 60.000,-

Rp. 40.000,- s/d

Rp 50.000,-

Rp. 30.000,- s/d

Rp 40.000,-

Area Nasional (Pasar

tradisional, Rumah

makan)

3. Ikan

kering/asin

1 pack/kg Rp. 40.000,- s/d

Rp 70.000,-

Area Nasional (Pasar

tradisional, toko, kios)

4. Kerupuk 1 pack/kg Rp. 15.000,- s/d

Rp 35.000,-

Area Nasional (Pasar

tradisional, toko, kios)

5. Abon 1 pack/kg Rp. 25.000,- s/d

Rp 50.000,-

Area Nasional (Pasar

tradisional, toko, kios)

6. Ekstrak

albumin

1 botol/30

kapsul

Rp. 200.000,- s/d

Rp 250.000,-

Area Nasional dan

Internasional

3.2. Karakteristik Hasil Uji Genotipe

3.2.1. Keragaman Genetik

Analisis keragaman genetik ikan gabus haruan dilakukan di Laboratorium

Pengembangan Teknologi Industri-Agro dan Bio-Medika (LAPTIAB) – BPPT di

PUSPIPTEK Serpong. Sampel yang digunakan untuk analisis genetik ikan gabus

haruan adalah 36 ekor ikan gabus haruan asal Pulang Pisau yang terdiri atas

Page 59: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 52

sampel ikan gabus haruan G0 sebanyak 12 ekor, ikan G1 sebanyak 12 ekor, dan

ikan G2 sebanyak 12 ekor.

Keragaman genetik ikan gabus haruan dianalisis metode PCR dengan

target amplifikasi gen COI mtDNA, berukuran 575 bp. Primer yang digunakan

adalah FcyCS2 5’-CACAGCCTCAGCCTTCTAA-3’ dan RcyCS2 5’- GGTCG-

AAGAAGGTGGTGTTG-3’. Produk PCR dipotong menggunakan enzim restriksi

AvaII, HaeIII, TaqI dan MspI.

Jumlah sampel ikan gabus haruan yang dapat dianalisis lanjut adalah 5

ekor G0, 2 ekor G1, dan 12 ekor G2. Situs restriksi gen COI ikan gabus haruan

ditampilkan pada Gambar 32. Sedangkan pola genotipe ikan gabus haruan G0,

G1, dan G2 disajikan pada Tabel 27.

Gambar 32. Situs pemotongan produk amplifikasi PCR dengan target gen COI-

mtDNA, menggunakan enzim AvaII, HaeIII, TaqI, dan MspI.

Page 60: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 53

Tabel 27. Pola pemotongan produk amplifikasi PCR gen COI-mtDNA dan

haplotipe ikan gabus haruan

Sampel AvaII HaeIII TaqI MspI Haplotipe

G0-1 A A B A AABA

G0-2 A A B A AABA

G0-3 A A B A AABA

G0-4 A A B A AABA

G0-5 A A B A AABA

G1-1 A A B A AABA

G1-2 A A B A AABA

G2-1 A A B A AABA

G2-2 A A B A AABA

G2-3 A A B A AABA

G2-4 A A B A AABA

G2-5 A A B A AABA

G2-6 A A B A AABA

G2-7 A A B A AABA

G2-8 A A B A AABA

G2-9 A A B A AABA

G2-10 A A B A AABA

G2-11 A A B A AABA

G2-12 A A A A

Kelima sampel G0 yang diperiksa semuanya memiliki haplotipe yang

sama, yaitu AABA. Pada G1 kedua sampel yang diperiksa memiliki haplotipe

sama, yaitu AABA. Haplotipe G1 sama dengan G0. Sementara itu, dari 12 sampel

G2 yang dianalisis, 11 sampel memiliki haplotipe AABA, dan 1 sampel memiliki

haplotipe AAAA.

Sebagai kesimpulan adalah keragaman sangat rendah karena hanya 2

haplotipe yang terdeteksi, dan ini membuktikan bahwa induk betina G0 yang

memijah untuk menghasilkan G1 kemungkinkan besar adalah satu keturunan.

Keragaman genetik yang rendah dapat menjadi acuan dilakukan perbaikan mutu

melalui pemuliaan ikan gabus haruan. Untuk kebutuhan pemuliaan disarankan

mengoleksi ikan gabus haruan dari daerah lain, antara lain Sumatra, Kalimantan

Timur, dan Sulawesi.

Page 61: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 54

3.3. Ketersediaan induk

Induk awal G0 telah dipijahkan pada tahun 2012 dan pada tahun 2013

menghasilkan benih ikan G1 yang selanjutnya dibesarkan sampai menjadi induk

(G1). Pada tahun 2014 dilakukan pemijahan induk G1 untuk memperoleh benih

ikan G2 yang akan dibesarkan sampai menjadi induk G2. Secara lengkap kondisi

induk dan benih ikan gabus haruan G0, G1, dan G2 dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Data induk dan benih ikan gabus haruan G0, G1, dan G2 sampai bulan

Oktober 2014

Generasi

Ikan Ukuran Bobot (g) PS (cm) PT (cm)

Jumlah

(ekor)

Domestikasi

Tahun

G0 Induk Jantan 114,5 – 325 16– 25,5 20– 30 25 2011-2012

Induk Betina 320 – 530 20 – 27,5 25 – 33 30 2011-2012

G1 Induk Jantan 225 – 300 19,5 – 25 25 – 29 250 2013

Induk Betina 220 – 400 23 – 26 27 – 33 400 2013

Benih 0,1 – 0,4 0,8 – 4 1 – 5 2500 2013

G2 Benih 1 – 3 4 – 6 5 – 8 1000 2014

Benih 1 – 2 2 – 3 3 – 5 3000 2014

Calon induk 40 – 100 14 – 18 17 – 21 2000 2014

Page 62: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 55

IV. MANFAAT ATAU BENEFIT

4.1. Aspek Teknologi

Pembudidaya ikan gabus haruan di Kalimantan Selatan pada masa awal

telah menerapkan teknologi ekstensif (tradisional) dalam pemeliharaan ikan gabus

haruan, dalam hal ini pembudidaya selalu mengandalkan benih hasil tangkapan

dari alam dan menerapkan penggunaan pakan alami/ikan rucah selama

pemeliharaan. Penerapanan budidaya ikan gabus haruan secara tradisional

berdampak pada ketidakefisienan lahan dan pemeliharaan ikan tanpa manajemen

budidaya ikan yang baik.

Budidaya ikan gabus haruan secara semi intensif mulai dilakukan

masyarakat setelah ditemukan teknologi produksi benih ikan gabus haruan di

BPBAT Mandiangin. Sumber ketersediaan benih yang berkesinambungan

mempermudah masyarakat untuk melakukan kegiatan budidaya. Selain itu,

teknologi pembenihan ikan gabus haruan merupakan teknologi aplikatif dan

sangat mudah untuk diintroduksikan ke masyarakat karena pemijahan ikan gabus

haruan dapat dilakukan secara alami dan semi-buatan. Penerapanan teknologi

budidaya ikan gabus haruan yang sudah diterapkan oleh masyarakat terdiri dari

teknologi pembenihan dan pembesaran. Hingga saat ini terdapat Unit Pembenihan

Rakyat, pembudidaya, dan Balai Benih Ikan yang memproduksi benih maupun

ikan gabus haruan konsumsi yang tersebar di wilayah Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah.

Seiring dengan tersebarnya panti benih tersebut maka kegiatan

pembesaran ikan gabus haruan juga ikut berkembang di masyarakat dengan

menerapkan padat tebar 30-40 ekor/m2. Wadah budidaya yang digunakan

masyarakat sangat bervariasi, misalnya dengan menggunakan kolam tanah, jaring

tancap, dan kolam terpal. Aspek teknologi dari pembenihan ikan gabus haruan

secara alami dan semi buatan, ditambah dengan keberhasilan adaptasi ikan gabus

haruan untuk memakan pelet apung telah memicu maraknya pembudidayaan ikan

gabus haruan karena teknologinya mudah untuk diadopsi dan diterapkan oleh

Page 63: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 56

masyarakat. Balai Benih Ikan Lokal Sungai Batang di Kabupaten Kapuas telah

berhasil memproduksi benih ikan gabus haruan dengan menerapkan teknik

pembenihan secara alami maupun semi-buatan. Benih hasil produksi budidaya

dari BBIL Sungai Batang telah digunakan oleh pembudidaya pembesaran ikan

gabus haruan di wilayah Kabupaten Kapuas. Budidaya pembesaran ikan gabus

haruan yang banyak diterapkan oleh pembudidaya adalah pembesaran ikan gabus

haruan di kolam dengan pemberian pakan buatan (pelet apung).

4.2. Aspek Ekonomi

Ikan gabus haruan merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting bagi

masyarakat Kalimantan. Sebagai makanan atau lauk yang diperlukan setiap hari

serta menjadi makanan khas dan eksklusif di daerahnya, ikan gabus haruan

banyak diminati masyarakat Kalimantan sebagai menu makanan dalam pertemuan

penting maupun hanya sebagai nilai prestis untuk mengkonsumsinya. Biasanya

ikan gabus haruan dijual dalam bentuk ikan segar dan produk olahan seperti ikan

asin. Menurut data survei sosial ekonomi nasional dari BPS tahun 2008

disebutkan bahwa konsumsi ikan gabus haruan segar tertinggi adalah Provinsi

Kalimantan Tengah dengan angka konsumsi sebesar 5,21 kg/kap, disusul Provinsi

Kalimantan Selatan sebesar 5,06 kg/kap, dan Provinsi Papua sebesar 2,02 kg/kap.

Nilai ekonomis ikan gabus haruan tergantung pada ukuran (size) ikannya,

semakin besar bobot ikan maka semakin mahal harga jualnya. Sebagai contoh,

harga jual ikan gabus haruan isi 1 – 2 ekor/kg mencapai Rp. 50.000,- hingga Rp.

60.000,-/kg, isi 3 – 4 ekor/kg mencapai Rp. 40.000,- hingga Rp. 50.000,-/kg, dan

harga jual ikan gabus haruan isi 5 – 6 ekor/kg berkisar antara Rp. 30.000,- hingga

Rp. 40.000,-/kg.

Berdasarkan harga jual tersebut, teknologi pembenihan maupun

pembesaran ikan gabus haruan dapat diatur sedemikian rupa sehingga nilai biaya

produksi dapat disesuaikan untuk mencapai keuntungan semaksimal mungkin.

Hal tersebut sangat berkaitan dengan manajemen produksi benih maupun

budidaya. Dari hasil perhitungan analisa usaha diketahui bahwa usaha

pembenihan ikan gabus haruan layak dan menguntungkan (nilai rasio R/C 2,29)

dengan modal sebesar Rp. 3.950.000,- mendapatkan keuntungan sebesar

Page 64: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 57

Rp. 3.150.000,- dari pemijahan 2 ekor induk betina selama 2 bulan diperoleh

panen benih 5.000 ekor/induk ukuran 5-8 cm dengan harga Rp. 800,-/ekor.

Sedangkan usaha budidaya pembesaran ikan gabus haruan di kolam layak dan

menguntungkan (nilai rasio R/C 1,56) dengan modal sebesar Rp. 11.000.000,-

mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 5.000.000,- dari tebar benih 2.000 ekor

ukuran 5-8 cm di kolam seluas 80 m2 selama 7 bulan diperoleh panen 350 kg

dengan jumlah sekitar 1.400 ekor ukuran 0,2 – 0,3 kg perekor dengan harga

Rp. 40.000,-/kg. Analisis usaha untuk kegiatan pembenihan dan pembesaran ikan

gabus haruan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15 dan 16.

4.3. Aspek Sosial

Bermula dari pengembangan teknologi pembenihan maupun pembesaran

ikan gabus di BPBAT Mandiangin, kini masyarakat telah mengadopsinya hingga

menjadi sebuah lapangan pekerjaan baru. Sebagai contoh pembudidaya ikan

gabus di Desa Basarang Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah telah

berhasil melakukan usaha pembenihan dan pembesaran ikan gabus sebagai

komoditas alternatif yang lebih menguntungkan. Kelebihan komoditas ikan gabus

dibanding komoditas ikan yang lain diantaranya adalah kemudahan dalam

memijahkan, pakan yang diberikan tidak terlalu banyak, permintaan ikan secara

kontinyu, dan tingginya harga jual ikan di pasaran. Hal ini memicu banyaknya

pembudidaya yang tertarik untuk melakukan budidaya ikan gabus di Kabupaten

Kapuas, belum termasuk dari sejumlah pembudidaya yang tersebar di wilayah lain

di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Adanya jenis lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat ini memberikan

dampak positif terhadap produktifitas masyarakat yang semakin meningkat.

Hampir tidak didapati kendala yang berarti karena produksi benih ikan gabus

dapat dilakukan sepanjang musim, kecuali jika tidak didapati air sebagai sarana

pokok pembenihan maupun budidaya. Kesinambungan produksi benih tersebut

telah memberikan jaminan bagi kalangan pedagang benih yang memasarkan benih

ikan gabus ke pembudidaya, sehingga secara tidak langsung teknologi

pembenihan maupun budidaya ikan gabus secara sosial memberikan keuntungan

Page 65: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 58

dalam bentuk pendapatan bagi pelaku budidaya maupun pedagang yang terlibat di

dalamnya.

Pada segmen pembesaran, budidaya ikan gabus memberikan andil dalam

penyediaan ikan gabus ukuran konsumsi di sepanjang musim bagi masyarakat.

Masyarakat pembudidaya ikan gabus ini memiliki latar belakang motivasi yang

berbeda – beda, misalnya sebagai usaha pokok, usaha sampingan, dan banyak

juga masyarakat yang membudidayakannya karena hobi. Kegemaran masyarakat

Kalimantan untuk memelihara ikan gabus merupakan menjadi sebuah kearifan

lokal yang selama ini terlupakan karena maraknya jenis – jenis ikan introduksi

yang masuk di wilayah Kalimantan. Usaha budidaya ikan gabus juga ikut

berperan dalam mendukung ketahanan pangan di daerah dimana ketersediaan ikan

gabus hasil budidaya tidak tergantung dari musim seperti halnya ikan gabus hasil

tangkapan di alam.

Selain itu semua, akhir-akhir ini ikan gabus haruan banyak dicari dan

diminati masyarakat tidak hanya yang berasal dari Kalimantan saja namun banyak

juga yang berasal dari luar Kalimantan. Hal ini tidak lain disebabkan karena

manfaat ikan gabus haruan dengan kandungan protein yang tinggi berguna bagi

peningkatan gizi masyarakat juga berguna bagi kesehatan tubuh manusia.

Berdasarkan beberapa penelitian para ahli diketahui bahwa ikan gabus

mengandung protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar yang

lain, terlebih lagi adanya kandungan albumin dalam tubuh ikan gabus yang

berguna dalam proses penyembuhan penyakit degeneratif pada manusia seperti

dalam penyembuhan luka pasca operasi.

4.4. Aspek Lingkungan

Manfaat budidaya ikan gabus haruan terhadap lingkungan adalah

terciptanya kelestarian ikan gabus haruan di habitat alamnya. Banyaknya

penangkapan ikan gabus haruan di alam menyebabkan penurunan jumlah populasi

ikan gabus haruan di alam sehingga cepat atau lambat akan berpengaruh terhadap

keseimbangan alam mengingat ikan gabus haruan termasuk dalam ikan predator

atau ikan carnivora yang menjaga keseimbangan jumlah ikan-ikan herbivora yang

terdapat di alam. Teknologi budidaya ikan gabus haruan yang dikenalkan pada

Page 66: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 59

masyarakat diharapkan akan mengurangi kebiasaan masyarakat untuk menangkap

ikan gabus haruan di alam dan beralih untuk melakukan usaha budidaya ikan

gabus haruan. Hal ini akan mengurangi terjadinya penangkapan ikan gabus haruan

di alam dan dapat menjaga kelestarian populasi ikan gabus haruan di habitatnya

sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Keberhasilan produksi benih ikan

gabus haruan secara massal menjadi penopang pelestarian ikan ini di

lingkungannya, misalnya dalam bentuk kegiatan restocking di alam atau habitat

asli ikan gabus haruan yang mengalami jumlah penangkapan tertinggi.

Page 67: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 60

V. DESKRIPSI RINGKAS

Deskripsi Ringkas Jenis Ikan Baru Hasil Domestikasi

No. Deskripsi Keterangan / Nilai

1. Informasi Sumber Ikan

1.1 Waktu awal Tahun 2011

1.2 Daerah asal Desa Garung Kec. Jabiren Raya Kab. Pulang

Pisau (Rawa gambut), Provinsi Kalimantan

Tengah

1.3 Keunggulan jenis

dan/atau varietas

Merupakan ikan spesifik lokal, lebih mudah

diproduksi, dapat dipijahkan secara alami

dan semi-buatan, dapat dipijahkan sepanjang

tahun, dapat memakan pakan buatan (pelet

apung), dan adaptif terhadap lingkungan

budidaya terutama kondisi pH dan oksigen

terlarut rendah

2. Klasifikasi

- Famili Channidae

- Nama Latin Channa striata (Bloch 1793)

- Nama Dagang Striped Snakehead; Snakehead murrel

- Nama Indonesia Gabus haruan

- Nama Lokal Haruan (Kalimantan); Kutuk (Jawa); Deleg

(Sumatra); Bale salo (Sulawesi); Gastor

(Papua)

3. Uji Fenotipe

1) Morfometrik

- Bobot Total Badan (g) 178,07±42,77

- Panjang Total (cm) 26,95±2,31

- Panjang Standar (cm) 22,55±1,90

- Panjang Badan (cm) 16,21±1,29

- Tinggi Badan (cm) 4,36±0,39

- Panjang Kepala (cm) 6,46±0,68

- Tinggi Kepala (cm) 3,22±0,33

- Lebar Kepala (cm) 4,15±0,39

2) Meristik

- Rumus jari-jari sirip ikan gabus haruan

D.40-42, P.13-17, V.5-7, A. 23-26, C.13-16.

- Data meristik lainnya Sungut 1 pasang; Linea lateralis (Ll) 50-55;

Tulang tapis insang 4; Ruas tulang belakang

48-49

Page 68: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 61

Deskripsi Keterangan / Nilai

3) Warna

- Pola warna Warna tubuh bagian atas abu kehitaman dan

bagian bawah berwarna keputihan, pada sisi

tubuh terdapat garis-garis miring vertikal

membentang dari bagian atas ke bawah

berpola menyerupai bentuk “<” dan bentuk

tubuh bulat memanjang ke belakang makin

pipih

4) Pertumbuhan

- Ukuran ikan Larva umur 1 jam : 3,286 mm;

Benih umur 3 hari : 7 mm

Benih umur 31 hari : 1,6 cm

Jantan matang gonad umur 10 bulan

panjang 22,70±2,44 cm; bobot

177,67±57,70 g

Betina matang gonad umur 10 bulan

panjang 22,40 ± 1,21 cm; bobot

178,47±21,46 g

- Pertumbuhan bobot harian

Laju pertumbuhan spesifik (LPS) bobot

ikan G0 sebesar 1,48±0,09% bobot

badan/hari

LPS ikan G1 sebesar 1,53±0,19% bobot

badan/hari

LPS ikan G2 sebesar 2,62±0,10% bobot

badan/hari

- Pertumbuhan panjang harian

LPS panjang ikan G0 sebesar 1,48±0,09%

panjang badan/hari

LPS panjang ikan G1 sebesar 1,53±0,19%

panjang badan/hari

LPS panjang ikan G2 sebesar 0,87±0,08%

panjang badan/hari

5) Nilai toleransi

lingkungan

- Salinitas < 10 g/L

- Suhu Pemijahan : 27,9-31,2 ˚C

Pendederan : 27,8-32,5 ˚C

Pembesaran : 26,8-32,1 ˚C

- Oksigen > 0,2 mg/L

- pH 4-7

6) Kualitas daging

- Karkas (%) Jantan : 53,97±2,32 %;

Betina : 50,76±2,32 %.

- Fillet (%) Jantan : 40,74±3,35 %;

Betina : 38,62±3,35 %.

Page 69: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 62

Deskripsi Keterangan / Nilai

- Analisis proksimat Protein 18,14%, Lemak 1,28%, Serat

0,43%, Abu 2,13%, Air 76,56%, BETN

1,46% (bobot basah)

Protein 77,41%, Lemak 5,41%, Serat

1,85%, Abu 9,06%, BETN 6,27% (bobot

kering)

- Analisis albumin (% dari sampel)

Kadar albumin ikan gabus haruan asal

Pulang Pisau hasil domestikasi :

6,36±0,00%

Kadar albumin ikan gabus haruan

tangkapan alam : 7,02±0,01%

7) Jenis pakan dan

kebiasaan makan

- Jenis pakan (Food habit)

Karnivor, dapat diadaptasikan memakan

pelet apung dengan cara menyambar

- Kebiasaan makan (Feeding habit)

Respons makan pada pagi dan sore hari,

pengambilan pakan dengan mengambil

pakan ke permukaan

8) Reproduksi

- Umur ikan awal dewasa (bulan)

Jantan berumur 10 bulan

Betina berumur 10 bulan

- Fekunditas (butir/g) 29±2 (bobot induk 300 g)

- Derajat Pembuahan 79-93%

- Derajat Penetasan 41-83%

- Lama inkubasi sampai menetas (jam)

24-38

- Jenis pemijahan Pemijahan parsial (partial spawning)

- Musim pemijahan Dapat dipijahkan sepanjang tahun

(puncaknya awal musim hujan)

- Ukuran diameter telur (mm)

1,723±0,03

- Rematurasi induk (bulan)

3-4

9) Ketahanan penyakit

- Bakteri patogen Kelangsungan hidup rerata sebesar 100%

pada injeksi bakteri Aeromonas

hydrophila kepadatan 105, 106, 107 sel/ml

Kelangsungan hidup rerata sebesar 95%

pada injeksi bakteri Aeromonas

hydrophila kepadatan 108 sel/ml

Kelangsungan hidup rerata sebesar 40%

pada injeksi bakteri Aeromonas

hydrophila kepadatan 109 sel/ml

Page 70: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 63

Deskripsi Keterangan / Nilai

Kelangsungan hidup rerata sebesar 3,3%

pada injeksi bakteri Aeromonas

hydrophila kepadatan 1010 sel/ml

LD 50 96 jam pada tingkat kepadatan

bakteri 1,184 x 109 sel/ml.

- Jamur Jenis jamur yang menyerang benih :

Oodinium sp; Achlya sp.

- Parasit Jenis parasit yang menyerang benih :

Ichthyoptirius multifilis /White spot;

Trichodina sp.

10) Produktivitas

- Pembenihan Panjang akhir 7,3-12,4 cm

Kelangsungan hidup 37,60-80,00%

Jumlah benih 1.732 ekor

- Pembesaran di kolam Bobot akhir 190,52±6,61 g/ekor

Bobot biomassa 461,30 kg

FCR 1,91±0,17

Kelangsungan hidup 80,90±2,21%

- Produktivitas pada teknologi non-intensif

Hasil panen sebesar 4,81 kg/m2

- Pemasaran ikan konsumsi

Marketable pada pasar tradisional, warung makan, dan restoran dalam bentuk ikan hidup segar dan produk olahan

4. Uji Genotipe - Keragaman genetik Keragaman genetik ikan gabus haruan

dianalisis metode PCR dengan target

amplifikasi gen COI mtDNA

Produk PCR dipotong menggunakan

enzim restriksi AvaII, HaeIII, TaqI dan

MspI.

Jumlah sampel ikan gabus haruan yang

dapat dianalisis lanjut adalah 5 ekor G0,

2 ekor G1, dan 12 ekor G2.

Sampel G0 hanya memiliki 1 haplotype,

yaitu AABA.

Sampel G1 hanya memiliki 1 haplotype ,

sama dengan haplotype pada sampel G0,

yaitu AABA.

Sementara itu, dari 12 sampel G2 yang

dianalisis, 11 sampel memiliki haplotype

AABA, dan 1 sampel memiliki haplotype

AAAA

Page 71: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 64

Deskripsi Keterangan / Nilai

5. Ketersediaan induk

- Induk G0 Jantan 25 ekor

Betina 30 ekor

- Induk G1 Jantan 250 ekor

Betina 400 ekor

- Calon Induk G2 Jantan 1.000 ekor

Betina 1.000 ekor

6. Manfaat

Aspek Teknologi (Mudah diterapkan di masyarakat)

Teknologi pembenihan ikan gabus haruan

aplikatif dan sangat mudah untuk

diintroduksikan dan diterapkan

masyarakat, telah dibuktikan di

Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Tengah.

Teknologi budidaya ikan gabus haruan

mendukung ketersediaan benih dan ikan

gabus secara berkelanjutan karena tidak

tergantung musim.

Teknik budidaya ikan gabus haruan

sangat mudah diadopsi oleh masyarakat

Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Tengah.

Wadah budidaya yang mudah dan

aplikatif sangat bervariasi (hapa, kolam,

bak terpal, kolam terpal, dan karamba).

Pemijahan dapat dilakukan secara alami

dan semi-buatan, dapat dipijahkan

sepanjang tahun, dapat memakan pakan

buatan (pelet apung), wadah pemeliharaan

yang bervariasi dan ketahanan ikan

terhadap pH dan oksigen terlarut menarik

minat masyarakat untuk melakukan usaha

budidaya ikan gabus haruan.

Page 72: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 65

Deskripsi Keterangan / Nilai

Aspek Ekonomi (memberikan keuntungan yang optimal)

Nilai ekonomis tergantung pada ukuran

(size) ikan konsumsi, harga jual ikan

gabus haruan segar ukuran 5-8 ekor/kg

mencapai Rp. 30.000,- s/d Rp. 40.000,-

per kg, harga jual untuk ukuran 1-3

ekor/kg antara Rp. 50.000,- s/d

Rp. 60.000,- per kg; dan harga ikan gabus

haruan olahan (ikan asin/kering) antara

Rp. 30.000,- s/d Rp. 70.000,- per kg.

Harga benih ikan gabus haruan hasil

budidaya sangat menguntungkan. Harga

benih ukuran 1-3 cm Rp. 200,- s/d

Rp. 300,-; ukuran 3-5 cm Rp. 500,- s/d

Rp. 700,-; dan ukuran 5-8 cm 800,- s/d

Rp. 1.000,-

Usaha pembenihan ikan gabus haruan

layak dan menguntungkan (rasio R/C

sebesar 2,29) dengan modal sebesar

Rp. 3.950.000,- mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 3.150.000,- dari tebar benih

10.000 ekor ukuran 1-3 cm dalam hapa

yang dipasang di kolam selama 2 bulan

diperoleh panen benih dengan jumlah

sekitar 7.000 ekor ukuran 5-8 cm perekor

dengan harga Rp. 800,-/ekor.

Usaha budidaya pembesaran ikan gabus

haruan layak dan menguntungkan (rasio

R/C sebesar 1,56) dengan modal sebesar

Rp. 11.000.000,- mendapatkan

keuntungan sebesar Rp. 5.000.000,- dari

tebar benih 2.000 ekor ukuran 5-8 cm di

kolam seluas 80 m2 selama 7 bulan

diperoleh panen 350 kg dengan jumlah

sekitar 1.400 ekor ukuran 0,2-0,3 kg

perekor dengan harga Rp. 40.000,-/kg.

Page 73: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 66

Deskripsi Keterangan / Nilai

Aspek Sosial (dapat diterima oleh masyarakat)

Budidaya ikan gabus haruan sebagai

lapangan pekerjaan baru.

Kegiatan pembenihan sudah dilakukan

UPR dan BBI di Kab. Kapuas dan

pembesaran ikan gabus haruan sudah

banyak dilakukan pembudidaya di

wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah.

Benih G1 hasil domestikasi telah

terdistribusi di masyarakat sejak tahun

2012, meliputi Kab. Pulang Pisau dan

Kota Palangka Raya.

Telah memasyarakat di wilayah

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,

dan Kalimantan Timur sebagai ikan khas

yang banyak diminati.

Usaha budidaya ikan gabus haruan juga

ikut berperan dalam mendukung

ketahanan pangan di daerah dimana

ketersediaan ikan gabus haruan hasil

budidaya tidak tergantung dari musim

seperti halnya ikan gabus haruan hasil

tangkapan di alam.

Dalam bidang kesehatan kandungan

albumin dalam daging ikan gabus haruan

menjadi makanan yang bermanfaat

sebagai obat untuk mempercepat

kesembuhan luka pascaoperasi.

Aspek Lingkungan

(memberikan kontribusi

terhadap kelestarian alam)

Ikan gabus haruan hasil domestikasi dapat

dibudidayakan dan diminati masyarakat

sehingga mengurangi kegiatan

penangkapan di alam.

Benih ikan gabus haruan hasil budidaya

dapat digunakan untuk kegiatan

restocking di daerah habitat asli ikan

gabus haruan yang mendapatkan

penangkapan tertinggi sehingga dapat

menjaga kelestarian ikan gabus haruan di

alam dan keseimbangan ekositem.

Page 74: NASKAH AKADEMIK IKAN GABUS HARUAN Channa striata … · iii RINGKASAN Ikan gabus (Channa striata Bloch 1793) adalah salah satu ikan spesifik lokal perairan Indonesia yang habitatnya

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin 67

VI. PENUTUP

Persiapan pelepasan ikan gabus haruan hasil domestikasi ini dilakukan

atas kerjasama Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, BPPT (Badan

Penelitian dan Pengembangan Teknologi), dan Departemen Budidaya Perairan

Institut Pertanian Bogor. Proses domestikasi ikan gabus haruan ini berlangsung

sejak tahun 2011 sampai dapat diselesaikan untuk permohonan ujian rilis pada

tahun 2014 berkat adanya bantuan dan dukungan yang tak terhingga dari berbagai

pihak baik secara lisan, tulisan, spirituil, maupun materiil.

Domestikasi ikan gabus haruan yang dilakukan BPBAT Mandiangin telah

menghasilkan induk ikan gabus haruan yang lebih adaptif dan mudah

dibudidayakan. Ujicoba, penerapan, dan pengembangan teknologi budidaya ikan

gabus haruan baik pembenihan maupun pembesaran telah menghasilkan teknologi

budidaya aplikatif serta produk biologis berupa induk dan benih ikan gabus

haruan dari keturunan induk GO, G1, dan G2 yang telah dikembangkan di dalam

maupun di luar lingkungan BPBAT Mandiangin dan dimanfaatkan oleh

masyarakat di wilayah Kalimantan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Alm. Prof. Dr. Komar Sumadinata, Dr. Alimuddin, M.Sc., dan Dr. Ir. Ratu

Siti Aliah, M.Sc. atas segala bimbingan dan bantuannya dalam proses domestikasi

ikan gabus haruan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya dan Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya atas dukungannya untuk melaksanakan kegiatan

domestikasi ikan gabus haruan hingga dapat mengikuti penilaian pelepasan ikan

gabus haruan hasil domestikasi ini. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

- Tim rilis ikan gabus haruan hasil domestikasi Balai Perikanan Budidaya Air

Tawar (BPBAT) Mandiangin;

- Teman-teman dan seluruh karyawan BPBAT Mandiangin;

- Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan untuk

menyelesaikan kegiatan domestikasi ikan gabus haruan.