usulan skripsi lilis kadir

115
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komonitas dunia terutama dalam hal barang barang yang dibutuhkan, diperparah lagi dengan krisis keuangan hebat yang melanda Amerika Serikat yang mengakibatkan luluhnya industry keuangan global. Krisis ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi dibeberapa negara, yang akan diikuti merosotnya tingkat penghasilan perusahaan serta tingkat perencanaan modal yang begitu minim untuk di jadikan investasi dalam menunjang perusaahan agar tidak pailit serta untuk pengambilan keputusan dalam hal berinvestasi. Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost

Upload: tomi-tintia

Post on 30-Jun-2015

6.196 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Usulan Skripsi Lilis Kadir

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

komonitas dunia terutama dalam hal barang barang yang dibutuhkan, diperparah

lagi dengan krisis keuangan hebat yang melanda Amerika Serikat yang

mengakibatkan luluhnya industry keuangan global.

Krisis ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi dibeberapa

negara, yang akan diikuti merosotnya tingkat penghasilan perusahaan serta tingkat

perencanaan modal yang begitu minim untuk di jadikan investasi dalam

menunjang perusaahan agar tidak pailit serta untuk pengambilan keputusan dalam

hal berinvestasi.

Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang

peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan

biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya

dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus

diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.

Dalam prinsip keuangan yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak

boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi,

biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan.

Page 2: Usulan Skripsi Lilis Kadir

2

Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran

kas, karena saat penerimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu

rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah

yang diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk

perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual,

namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu

uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.

Biaya adalah suatu hal yang wajar jika dalam perusahaan bahwa aktiva

tetap menyerap bagian terbesar dari modal yang di tanamakan dalam perusahaan

dari keseluruhan aktiva tetap.keterbatasan jumlah uang yang tersedia seringkali

merupaka penghamabat utama dalam capital budgeting.seperti halnya pada

perusahaan PT Sinar Karya Cahaya yang bergerk di bidang rekonstruksi yang

sangant memerlukan biaya dalam penambahan aktiva tetap.

Dalam hal ini untuk pengembangan modal yang diharapkan dapat

dijadiakn pedoman untuk pengambilan keputusan dalam hal pengaturan penjualan

dan alur kas dan yang mempengaruhi capital. Hal ini mendorong penulis untuk

meneliti fenomena tersebut melalui proposal yang berjudul: ANALISA

CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Page 3: Usulan Skripsi Lilis Kadir

3

2. Masalah pokok

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut:

Bagaimna capital budgeting sebagai alat pengambilan keputusan jika

diterapkan di PT Sinar karya Cahaya.

3. Tujuan dan manfaat penelitian

a. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah Untuk mengetahui pengaruh capital budgeting terhadap

pengambilan keputusan

b. Manfaat penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat

bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang

berkepentingan.

Penelitian capital budgeting ini erat hubungannya dengan mata kuliah

Manajemen keuangan Manajemen Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen

memerlukan informasi manajemen keuangan sebagai salah satu dasar penting

untuk menentukan pilihan investasi. Informasi manajemen keuangan dimasukkan

dalam suatu model pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian

investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di antara

alternatif investasi yang tersedia dan sebagai pengambilan keputusan dalma hal

pembelajaran terhadap semua akademis sehingga dengan melakukan penelitian ini

Page 4: Usulan Skripsi Lilis Kadir

4

diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih

memahaminya

Penelitian ini diharapkan bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari

hari atau isntans serta perusahaan yang masih dlam tahap membangun untuk

penunjang pengetahuan di bidangnya. Agar lebih optimal dan lebih mendapatkan

hasil yang diinginkan untuk mendapatkan laba yang sebanyak banyaknya. Dan

memeinimalisir biaya, serta untuk di praktekan dalam hal pengambilan keputusan

dalam hal permasalahn kas serta investasi capital budgeting.

Page 5: Usulan Skripsi Lilis Kadir

5

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Keuangan

1. Pengetian Manajemen

Manajemen yang mengkaitkan pemerolehan (acquitition), pembiayaan /

pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyelu-

ruh dari suatu perusahaan. (Manajemen terhadap fungsi keuangan) Semua

kegiatan / aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan

dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana

tersebut seefisien mungkin.

Manajemen berasal dari akta to manage yang atinya mengatur.pengaturan

dilakuna melalaui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi fungsi manaje-

men

Drs.H. Melayu S.P hasibuan manajeman adalah senimengatur proses pe-

manfaatan sumber daya manusaia san sumber sumber lainya secara efektif dan

efisien untuk mencpai suatu tujuan tetentu

G.R.Terry manaejemn adalah suatu proses yang has yang trdiri dari tin-

dakan tindakan perencanaan, pengoraganisasian pengarahan dan pengendalian

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran sasaran yang telah di

tentukan melaluai pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainya.

Harold koontz dan Cyril O’donnel manajeman adalah usaha mencaoai su-

atu tujun tertentu melalui kegitan orang lain. dengan demikian manajer men-

gadakan koordiansi atas koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang

Page 6: Usulan Skripsi Lilis Kadir

6

meliputi perncanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengen-

dalian.

2. Pengertian Manajemen Keuangan

Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif

menjadi makin analisis dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari

yang lebih menitik beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi

pengambilan keputusan bagi manajemen.

Pembicaraan tentang keputusan-keputusan dalam bidang keuangan, yaitu

keputusan investasi, keputusan pembelanjaan & kebijaksanaan dividen dengan tu-

juan memaximumkan nilai perusahaan atau memaximumkan kemakmuran pe-

megang saham.

Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan, yaitu penggunaan dana

& memperoleh dana, lewat keputusan-keputusan investasi, pembelanjaan &

kebijaksanaan dividen agar nilai perusahaan bias meningkat.Aliran kas antara

pasar modal & operasiPenjelasan: Kas diperoleh dengan menjual financial asset

(saham, obligasi/sekuritas lain) atau mendapatkan kredit dari bank atau sumber

lain Dana yang diperoleh dari pemberi dana digunakan untuk membeli real assets

yang digunakan dalam operasional perusahaan Apabila perusahaan bekerja

dengan baik, real asset menghasilkan aliran kas masuk yang lebih besar dari

jumlah yang dibayarkan(dikeluarkan) pada saat investasi Pada akhirnya kas

tersebut direinvestasikan atau dikembalikan kepada pemodal (pemegang obligasi

maupun bank).

Page 7: Usulan Skripsi Lilis Kadir

7

3. Keputusan dalam Manajemen Keuangan

1. Keputusan investasi (Investment decision)

Keputusan ini meliputi penentuan aktiva riil yang dibutuhkan untuk

dimiliki perusahaan,

2. Keputusan pembelanjaan (Financing decision)

Keputusan yang berkaitan dengan bagaimana mendapatkan dana yang

akan digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang diperlukan.

3. Kebijakan deviden (deviden policy)

a) Keputusan Manajemen Aktiva

Keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan aktiva dengan

efisien (biasanya lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar (kas,

piutang dan sediaa)

Pada hakekatnya masalah manajemen keuangan adalah :

Menyangkut masalah keseimbangan finansial didalam perusahaan yaitu

engadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan

serta mencari susunan kwalitatif daripada aktiva & pasiva tersebut dengan

sebaik-baiknya.

a. Pemilihan susunan kwalitatif daripada aktiva akan menentukan ‘

Struktur Kekayaan Perusahaan ‘

b. Pemilihan susunan kwalitatif daripada pasiva akan menentukan ‘

Struktur Finansial’ & ‘ Struktur Modal ‘ Perusahaan.

c. Peranan MK dalam perusahaan (Peluang karier dalam MK):

Page 8: Usulan Skripsi Lilis Kadir

8

4. Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan tradisional memaksimumkan laba (tdk relevan lagi)dengan alasan

memaksimumkan laba berarti tdk mempertimbangakan nilai waktu uang, risiko

dan return masa datang tidak dipertimbangkan, kebijakan dividen tidak

dipertimbangkan.

Memaksimumkan nilai perusahaan / kesejahteraan para pemegang saham

melalui memaksimumkan harga pasar saham perusahaan. tujuan yg lebih

tepat/relevan. dengan alasan harga pasar mencerminkan evaluasi pasar terhadap

prestasi perusahaan saat ini dan masa yad, mempertimbangkan kapan return

diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari return dan kebijakan dividen.

5. Fungsi Utama Manajemen Keuangan

a. Merencanakan memperoleh & menggunakan dana untuk menghasilkan kon-

tribusi yang maximum terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi

Manajemen Keuangan sering disebut ‘ Manajemen Aliran Dana ‘, karena :

b. Dari waktu ke waktu akan ada dana yang masuk & keluar dar perusahaan

Dana yang berasal dari berbagai sumber (internal & eksternal financing ) di-

alokasikan untuk berbagai penggunaan.

B. KONSEP NERACA KEUANGAN

Neraca keuangan merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang

paling banyak digunakan dalam menganalisis tentang keadaan aktifitas

keuangan dalam suatu perusahaan. Neraca keuangan bertujuan untuk

mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada periode waktu tertentu. Pada

umumnya pada akhir tahun anggaran. Menurut Muslich ( 2000, hal 44 )

Page 9: Usulan Skripsi Lilis Kadir

9

menyatakan bahwa suatu laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan

pada suatu tanggal tertentu yang meliputi aktiva, hutang dan modal

menunjukan bagaimana sumber daya dibelanjai oleh perusahaan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca keuangan

adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menggambarkan keadaan

harta, hutang dan modal perusahaan pada periode tertentu dan merupakan

laporan yang sangat penting dalam memberikan ikhtisar mengenai keadaan

finansial suatu perusahaan.

Menurut Munawir ( 2001, hal 13 ) neraca keuangan adalah laporan

yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada

suatu saat tertentu. Elemen-elemen rekeningnya adalah aktiva, hutang dan

modal.

1. Pengertian Aktiva

Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan

yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang

belum dialokasikan ( deffered cherge s) atau biaya yang masih harus

dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak

berwujud lainnya ( intangible assets ) misalnya hak paten, hak

menerbitkan dan sebagainya.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian

utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah

uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau

Page 10: Usulan Skripsi Lilis Kadir

10

ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode

berikutnya ( paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan

perusahaan yang normal ). Penyajian pos-pos aktiva lancar di dalam

neraca didasarkan pada urutan likuiditasnya sehingga penyajiannya

dimulai dari aktiva yang paling likuid sampai dengan aktiva yang paling

tidak likuid.

Yang termasuk kelompok aktiva lancar ( likuid ) adalah :

a. Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan. Uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan tetapi sudah

ditentukan penggunaannya ( misalnya uang kas yang disisikan untuk

tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva tetap atau

tujuan – tujuan lainnya ) tidak dapat dimasukkan dalam pos kas.

Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para

langganan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau

deman deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali

(dengan menggunakan cek atau bilyet ) setiap saat diperlukan oleh

perusahaan.

b. Investasi jangka pendek ( surat – surat berharga atau marketable

securities) adalah investasi yang sifatnya sementara ( jangka pendek )

dengan maksud memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum

dibutuhkan dalam operasi. Syarat utama agar dapat dimasukkan dalam

investasi jangka pendek adalah bahwa investasi itu harus bersifat

marketable. Artinya setiap saat perusahaan membutuhkan uang,

Page 11: Usulan Skripsi Lilis Kadir

11

investasi dapat segera dijual dengan harga yang pasti. Yang termasuk

dalam investasi jangka pendek adalah (1) deposito di bank (2) surat –

surat berharga yang berwujud saham, obligasi dan surat hipotek,

sertifikat bank dan lain – lain investasi yang mudah diperjual-belikan.

Investasi jangka pendek ini disajikan dalam neraca sebesar harga

perolehannya atau harga pasar mana yang lebeih rendah.

c. Piutang wesel, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang

dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam

undang – undan. Karena wesel pembuatannya diatur dengan undang –

undang, maka wesel ini lebih mempunyai kekuatan hukum dan lebih

terjamin pelunasannya dan piutang wesel ini dapat diperjual belikan

atau didiskontokan. Dengan didiskontokannya piutang wesel tersebut

timbullah ”contingent liability” yaitu hutang yang mungkin akan

terjadi di masa mendatang pada saat jatuh tempo wesel yang

bersangkutan karena pembuat wesel tersebut tidak mampu membayar

wesel yang bersangkutan.

d. Piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain ( kepada kreditor

atau langganan ) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan

secara krerdit. Pada dasarnya piutang bisa timbul tidak hanya karena

penjualan barang dagangan secara kredit, tetapi dapat karena hal – hal

lain, misalnya piutang kepada pegawai, piutang karena penjualan

aktiva tetap secara kredit, piutang karena adanya penjualan saham

secara angsuran, atau adanya uang muka untuk pembelian atau kontrak

Page 12: Usulan Skripsi Lilis Kadir

12

lainnya. Piutang – piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan harus

disajikan dalam neraca secara informatif.

e. Persediaan, untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan

persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang

sampai tanggal neraca masih di gudang / belum laku dijual. Untuk

perusahaan manufakturing ( yang memproduksi baramg ), maka

persediaan yang dimiliki meliputi (1) persediaan bahan mentah, (2)

persediaan barang dalam proses dan (3) persediaan barang jadi.

f. Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima,

adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena

perusahaan telah memberikan jasa / prestasinya, tetapi belum diterima

pembayarannya, sehingga merupakan tagihan.

g. Persekot atau biaya yang dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk

diperoleh jasa / prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum

menjadi biaya atau jasa / prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh

perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur

kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur

ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali

perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva tidak lancar

adalah :

1. Investasi jangka panjang. Bagi perusahaan yang cukup besar dalam

arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering

Page 13: Usulan Skripsi Lilis Kadir

13

melebihi dari yang dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat

menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar

usaha pokoknya. Investasi jangka panjang ini dapat berupa : (1)

saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman dari perusahaan

lain (2) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha

perusahaan ataupun (3) dalam bentuk dana – dana yang sudah

mempunyai tujuan tertentu. Tujuan investasi atau penanam ini

pada umumnya : (1) untuk dapat mengadakan pengawasan

terhadap kebijakan atau kegiatan perusahaan lain (2) untuk

memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus (3) untuk

membentuk suatu dan untuk tujuan – tujuan tertentu (4) untuk

membina hubungan baik dengan perusahaan lain dan (5) untuk

tujuan – tujuan lainnya.

2. Aktiva tetap, adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang

fisiknya nampak ( konkrit ). Syarat lain untuk dapat

diklasifikasikan sebagai aktiva tetap selain aktiva itu dimiliki

perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat

permanen ( aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka

panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode kagiatan

perusahaan ). Yang dimasukan dalam kelompok aktiva tetap ini

meliputi : (1) Tanah yang di atasnya didirikan bangunan atau

digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat

parkir dan lain sebagainya (2) bangunan, baik bangunan kantor,

Page 14: Usulan Skripsi Lilis Kadir

14

toko maupun bangunan untuk pabrik (3) mesin (4) inventaris (5)

kenderaan dan perlengkapan atau alat – alat lainnya.

3. Aktiva tetap tidak berwujud ( Intangible Fixed Assets ) adalah

kekayaan perusahaan secara fisik nampak, tetapi merupakan suatu

hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk

digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang termasuk dalam

intangible fixed assets ini antara lain meliputi : hak cipta, merk

dagang, biaya pendirian ( organization cost ), lisensi, goodwill dan

sebagainnya. Intangible fixed assets ada yang mempunyai umur

terbatas ( baik secara hukum maupun ekonomis ), dan ada yang

mempunyai umur yang tidak terbatas.

4. Beban yang ditangguhkan ( deferred charges ), adlah menunjukkan

adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka

panjang ( lebih dari satu tahun ), atau suatu pengeluaran yang akan

dibebankan juga pada periode – periode berikutnya.

5. Aktiva lain – lain, adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva

perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam

klasifikasi – klasifikasi sebelumnya, misalnya gedung dalam

proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang dan

sebagainnya.

Menurut Kertopati, dkk (hal.2, 2002) mengatakan bahwa

aktiva adalah semua pos pada sisi debet neraca terdiri dari harta,

piutang, biaya yang harus dibayar lebih dahulu dan pendapatan yang

Page 15: Usulan Skripsi Lilis Kadir

15

masih harus diterima. Aktiva lancar adalah uang tunai atau aktiva lain

yang dapat dicairkan atau dipakai habis dalam satu perputaran kegiatan

normal perusahaan. Sedangkan aktiva tetap adalah aktiva yang tidak

dicairkan atau dipakai habis lebih dari satu perputaran kegiatan normal

perusahaan, misalnya tanah, gedung, mesin, dan sebagainnya.

Sedangkan menurut Noor (hal.71,2002) aktiva yang merupakan

bagian neraca adalah sesuatu yang mempunyai bentuk fisik dan/atau

dapat merupakan sesuatu hak menurut hukum, keduanya mempunyai

nilai uang. Perkataan aktiva tidak sinonim dengan dan tidak terbatas

pada harta saja, tetapi meliputi juga bagian – bagian dari biaya –

biaya / beban – beban yang ada pada penutupan buku pada suatu

tanggal sepantasnya dipindahkan pada masa pembukuan berikutnya.

Saldo – saldo demikian seharusnya dipindahkan ke masa pembukuan

berikutnya atas dasar pertimbangan, bahwa saldo – saldo itu

mencerminkan hak atas kekayaan atau nilai yang diperoleh,

pengeluaran – pengeluaran biaya yang akan menimbulkan hak – hak

atas kekayaan tertentu, atau yang selayaknya merupakan biaya –

biaya / beban – beban untuk masa yang akan datang. Jadi piutang,

persediaan barang dan beban yang ditangguhkan semuanya

digolongkan sebagai aktiva dalam neraca. Yang tersebut terakhir,

yakni beban yang ditangguhkan, bukanlah aktiva dalam arti yang

umum, tetapi merupakan sesuatu yang perlu dipindahkan selanjutnya

sebagai beban terhadap pendapatan di masa mendatang, yang dalam

Page 16: Usulan Skripsi Lilis Kadir

16

pengertian accounting khususnya penggolongan pos – pos dalam

neraca, diperlukan sebagai aktiva.

Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat

disamakan dengan uang seperti sekuritas yang dimiliki sebagai

investasi, atau yang dapat diuangkan dalam jangka waktu kurang dari

satu tahun, misalnya tagihan – tagihan, persediaan dan biaya yang

dibayar dimuka. Untuk keperluan akuntansi istilah aktiva lancar

digunakan untuk menyatakan kas / bank dan aktiva lainnya atau

sumber – sumber yang daripadanya diharapkan dicairkan menjadi uang

tunai, dijual, atau dipakai habis dalam perputaran kegiatan normal

perusahaan.

Aktiva tetap merupakan aktiva perusahaan yang tidak

dimasukkan untuk diperjual belikan melainkan digunakan dalam

kegiatan perusahaan, yang umumnya berumur lebih dari satu tahun dan

merupakan pengeluaran perusahaan dalam jumlah besar.

Aktiva tidak berwujud merupakan sesuatu yang mempunyai

hak hukum dalam jangka waktu yang panjang dan adakalanya

dipergunakan sebagai alat persaingan dagang, misalnya biaya

pendirian perusahaan, goodwill, merek dagang, hak paten, hak cipta,

dan lain – lain. Aktiva demikian ini, sama halnya dengan aktiva tetap,

mempunyai masa manfaat atau umur penggunaan dan akan berkurang

nilainya sesuai dengan masa manfaatnya.

Page 17: Usulan Skripsi Lilis Kadir

17

2. Pengertian Hutang

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada

pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan papan

sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang

atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar

( hutang jangka pendek ) dan hutang jangka panjang.

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban

keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan

dalam jangka pendek ( satu tahun sejak tanggal neraca ) dengan

menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar

meliputi antara lain :

a. Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian

barang dagangan secara kredit.

b. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis( yang

diatur dengan undang – undang ) untuk melakukan pembayaran

sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang.

c. Hutang pajak, baik pajak untu, perusahaan yang bersangkutan maupun

pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.

d. Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya – biaya yang sudah

terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.

e. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian

(seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang ajngka

pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.

Page 18: Usulan Skripsi Lilis Kadir

18

f. Penghasilan yang diterima dimuka ( deferred revenue ), adalah

penerimaan uang untuk penjualan barang / jasa yang belum direalisir.

Hutang jangka panjang, adalah kewajiban keuangan yang jangka

waktu pembayarannya ( jatuh temponya ) masih jangka panjang ( lebih

dari satu tahun sejak tanggal neraca ), meliputi : (1) hutang obligasi, (2)

hutang hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu,

(3) pinjaman jangka panjang yang lain.

Menurut Noor, (hal.198,2002) membagi hutang menjadi beberapa

kelompok, yaitu :

a. Hutang bank ; merupakan kewajiban atau hutang jangka pendek pada

bank ataupun pada lembaga keuangan, yang sehubungan dengan

operasi perusahaan.

b. Hutang bersyarat ; merupakan kewajiban – kewajiban yang

sehubungan dengan kondisi, situasi atau kumpulan keadaan yang

mengandung unsur ketidak pastian. Ketidak pastian ini pada waktu

yang akan datang mungkin dapat mengakibatkan diperolehnya atau

hilangnya suatu aktiva, dapat menimbulkan atau hapusnya suatu

hutang. Dengan kata lain ketidak pastian ini berakhir dengan suatu

kerugian atau keuntungan, misalnya peperangan pemogokan, bencana

alam dan kemerosotan dalam bidang usaha.

c. Hutang dagang ; merupakan hutang yang timbul dari pembelian kredit

untuk barang – barang dan jasa, yang dipergunakan dalam operasi

perusahaan.

Page 19: Usulan Skripsi Lilis Kadir

19

d. Hutang hipotik ; merupakan hutang perusahaan kepada kreditur

dengan dijamin dengan salah satu aktivanya untuk mendapatkan uang.

Kreditur dalam hal ini mempunyai klaim atas aktiva yang menjadi

jaminan hutang itu. Apabila perusahaan ternyata tidak membayar

hutangnya, maka kreditur berhak menjual aktiva itu melalui

pengadilan.

e. Hutang jangka panjang ; merupakan kewajiban atau hutang yang tidak

dapat diselesaikan dalam satu periode akuntansi. Pada umumnya

hutang ini timbul karena perluasan perusahaan atau pembelian

peralatan pabrik yang memerlukan modal besar, misalnya hutang

hipotik atau hutang obligasi.

f. Hutang lancar ; merupakan hutang jangka pendek, kurang dari satu

tahun, yang harus dibayar dengan aktiva lancar, yang termasuk dalam

aktiva ini anatra lain : hutang dagang atau hutang kreditur usaha,

hutang pada bank atau lembaga keuangan lainnya, hutang wesel (wesel

bayar), hutang pajak, gaji, bunga, dan lain – lain.

g. Hutang obligassi ; merupakan hutang yang timbul dari pengeluaran

obligasi yang baisanya berjangka panjang. Kewajiban seperti ini dapat

diselesaikan dengan penarikan obligasi sekaligus apabila jatuh tempo

atau dapat diselesaikan secara bertahap dengan penarikan obligasi

yang ditentukan.

h. Hutang pajak, gaji, bunga dan lain – lain ; hutang – hutang yang

termasuk kelompok ini adalah kewajiban atau hutang seharusnya

Page 20: Usulan Skripsi Lilis Kadir

20

sudah diselesaikan pada periode berjalan akan tetapi belum dibayarkan

pada akhir periode tertentu.

i. Hutang wesel ; merupakan surat janji membayar atau promes yang

dikeluarkan perusahaa. Perusahaan dapat mengeluarkan promes

kepada orang atau perusahaan tempat membeli barang atau jasa

ataupun kepada bank tempat perusahaan meminjam uang.

Sedangkan menurut Kertopati, dkk (hal.152,2000) mendefinisikan

hutang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang

diterima dari pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban

mengembalikan atau melunasi. Disamping itu hutang dibagi dalam

beberapa kategori, yaitu :

a. Hutang dagang ; adalah kewajiban yang tidak dinyatakan dengan surat

– surat berharga.

b. Hutang jangka panjang ; adalah hutang yang tidak jatuh tempo dalam

periode tahun buku berikutnya, seperti ; obligasi dan keredit jangka

panjang.

c. Hutang konveksi ; adalah hutang jangka pendek yang diubah menjadi

hutang jangka panjang, biasasnya berbentuk obligasi.

d. Hutang lancar ; adalah hutang yang harus dapat diselesaikan dengan

harta lancar lainnya, biasanya dalam jangka waktu setahun, atau lebih

sesuai dengan jangka waktu perputaran usaha.

e. Hutang pemerintah ; adalah pinjaman pemerintah baik yang berasal

dari dalam negeri maupun luar negeri.

Page 21: Usulan Skripsi Lilis Kadir

21

f. Hutang pokok ; adalah jumlah pinjaman yang menjadi dasar

perhitungan atau pengenaan bunga.

g. Hutang sah ; hutang yang dapat diterima pelunasannya melalui

tuntutan hukum.

h. Hutang swasta ; adalah pinjaman pihak swasta, baik perorangan

maupun perseroan.

3. Pegertian Modal

Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh

pemilik perusahaan yang dutunjukkan dalam pos modal (modal

saham),surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya. Sedangkan

menurut Weston dan Brigham (2001, hal 281) bahwa neraca keuangan

adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.

Menurut Noor, Akuntan (hal.244,2002) mengatakan modal

merupakan kepentingan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham atas

aktiva perusahaan. Jumlah modal adalah sama dengan jumlah seluruh

aktiva dikurangi dengan seluruh jumlah kewajiban – kewajiban. Unsur

modal suatu perusahaan dapat terdiri dari : modl saham, cadangan –

cadangan, dan laba ditahan. Modal dapat pula dikategorikan dengan uang

atau benda yang ditanamkan dalam suatu usaha untuk dikelola lebih lanjut

secara produktif.

Page 22: Usulan Skripsi Lilis Kadir

22

Selain itu modal dapat pula dikategorikan sebagai berikut :

a. Modal asing ; yang berarti modal yang berasal dari kreditur, yang

merupakan hutang perusahaan yang bersangkutan.

b. Modal dasar ; merupakan jumlah saham maksumum yang diterbitkan

oleh emiten sesuai dengan anggaran dasar perusahaan atau besarnya

modal perusahaan yang tercantum dalam akte pendirian suatu

perseroan terbatas.

c. Modal disetor ; adalah jumlah uang yang ditempatkan sudah disetor

atau dibayar.

d. Modal ditempatkan ; berarti jumlah saham yang dijanjikan oleh para

pemegang saham untuk ditempatkan dalam perusahaan.

e. Modal donasi ; merupakan modal yang timbul karena adanya aktiva

yang diperoleh sebagai pemberian atau hadiah dari orang lain tanpa

adanya pengeluaran biaya, walaupun ada biaya yang dikeluarkan akan

tetapi biaya ini tidak sebanding dengan nilai aktivanya sendiri.

Meskipun demikian karena aktiva ini dipergunakan dalam operasi

perusahaan, maka harus mempunyai biaya perolehannya untuk

pembebanan biaya depresiasi. Penilaian biaya perolehan ini merupakan

penambahan kekayaan perusahaan, atau menjadi sumber penambahan

kekayaan perusahaan atau menjadi sumber penambahan modal.

f. Modal kerja ; berdasarkan konsep kuantitatif, modal kerja adalah

keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian

ini sering disebut modal kerja bruto. Berdasarkan konsep kualitatif,

Page 23: Usulan Skripsi Lilis Kadir

23

modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar atas hutang lancarnya

atau sering disebut modal kerja neto. Berdasarkan konsep fungsional,

modal kerja adalah dana yang menghasilkan laba yang sedang berjalan

(current income). Dalam hal ini, kas dan inventory (persediaan) adalah

nyata – nyata modal kerja. Sedang untuk piutang, terdiri dari sebagian

yang dapat dimasukkan dalam modal kerja dan sebagian lain yang

termasuk dalam modal kerja potensial. Bagian dari piutang yang terdiri

dari dana yang diinvestasikan dalam produk yang terjual itu menurut

konsep ini digolongkan sebagai modal kerja, sedang sebagian yang

merupakan keuntungan digolongkan sebagai modal kerja potensional.

g. Modal saham ; merupakan modal yang dicantumkan dalam neraca dan

sudah disetor. Dalam akte pendirian suatu perseroan terbatas

dicantumkan jumlah modal perusahaan, yang disebut modal dasar atau

modal statuair yang terdiri dari saham – saham dengan nilai nominal

tertentu.

h. Modal sendiri ; adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri

(modal saham, cadangan, dan laba ditahan) atau berasal dari pengambil

bagian, peserta atau pemilik (modal sham, modal peserta dan lain –

lain).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca keuangan adalah

salah satu bentuk laporan keuangan yang menggambarkan keadaan harta,

hutang dan modal perusahaan pada periode tertentu

Page 24: Usulan Skripsi Lilis Kadir

24

C. Konsep Laporan Rugi Laba

Disamping ingin mengetahui posisi keuangan perusahaannya, para

pengusaha juga ingin mengetahui jumlah keuntungan yang telah mereka

peroleh selama masa tertentu. Hal itu wajar saja karena salah satu tujuan

seorang pengusaha mendirikan perusahaan adalah memperoleh keuntungan.

Mereka juga ingin mengetahui apakah jumlah keuntungan yang diperoleh

telah sesuai dengan yang mereka harapkan. Apabila terjadi penyimpangan, si

pengusaha ingin tahu sebab penyimpangan itu, sehingga dapat

memperbaikinya. Selanjutnya berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh

atau kerugian yang diderita pada masa tertentu, serta sebab penyimpangan itu

mereka dapat menyusun laporan rugi laba operasi bisnis penrusahaan.

Menurut Sutojo (2000, hal 3) laporan rugi laba merupakan laporan

ringkas tentang jenis dan jumlah pendapatan atau hasil penjualan yang

diperoleh perusahaan selama masa tertentu (misalnya satu bulan, kwartal atau

tahun), pengeluaran selama masa itu dan keuntungan yang diperoleh atau

kerugian yang diderita.

Menurut Somantri (2001, hal 34) laporan rugi laba (income statement)

adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang pengahasilan yang

diperoleh dan beban – beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan

selama periode tertentu. Laporan rugi laba berisi informasi mengenai sumber

dari mana penghasilan itu diperoleh dan beban – beban apa yang menjadi

tanggungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.

Page 25: Usulan Skripsi Lilis Kadir

25

Sedangkan menurut Munawir (2001, hal 26) laporan rugi laba

merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba

yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Dari berbagai pengertian laporan rugi laba tersebut di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa laporan rugi laba merupakan laporan yang

mengikhtisarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi

tertentu, yang umumnya setiap kurtal atau satu tahun. Dari laporan rugi laba

tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh

dan kerugian yang diderita.

D. Pengertian Capital Budgeting

Capital budgeting merupakan keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasan,

penyeleksian dan penentuan alternative penananman modal yang akan

memberikan penghasilan bagi peusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun

Beberapa metode capital budgeting mengilustrasikan analisis untung-rugi

dengan memperhitungkan berapa lama suatu proyek dapat menutup kembali biaya

proyeknya dengan keuntungan yang dihasilkanj (Playback period dan discounted

payback period). Discounted payback period berdasarkan pada nilai waktu dari

uang (time value of money) dalam menghitung jangka waktunya, di mana

palyback period tidak menggunakan dan tidak memperhitungkan nilai waktu dari

uang. Metode lain mengilustrasikan perbandingan untung-rugi secara langsung

atau dinamis bersamaan dengan dan disesuaikan atas dasar penghitungan nilai

waktu uang (net present value dan profitability index). Metode net present value

Page 26: Usulan Skripsi Lilis Kadir

26

mengilustrasikan secara langsung perbedaan antara keuntungan dan biaya-biaya

yang terbentuk, sedangkan profitability index adalah tingkat rasionya (keuntungan

dan biaya-biaya yang dihasilkan) dan akhirnya beberapa metode yang telah

dibahas di atas telah mengilus-trasikan persentase tingkat pengembalian (rate of

return) keuntungan sebuah proyek yang dibutuhkan sebagai informasi untuk

kepentingan investasi sebuah proyek. Metode yang terakhir ini disebut metode

internal rate of return dan modified internal rate of return.

Untuk membantu dalam memahami penjelasan mengenai keenam metode

capital budgeting akan diberikan contoh dua capital budgeting yang ada. restoran

ramdeen berencana untuk membangun sebuah proyek dan sedang

mempertimbangkan dua proyek yang ada.

Metode yang digunakan dalam capital budgeting adalah :

1. Cashflow

Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan bisa

ditutup oleh penerimaan penerimaan dimasa yang akan datang. Penerimaan

penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh oleh

atas investasi yang bersangkutan. Keuntungan atau laba yang digunakan

untuk menutup investasi bisa dalam dua penegertian yakni :

a. Laba akuntansi yaitu merupakan laba yaitu merupakan laba yang

terdapat dalam laporan keuangan yang disusun oleh bagian akuntansi

yakni cukup dilihat dari laba pada laporan rugi laba.

b. Laba tunai yaitu laba yang berupa aliran kas satau cashflow.

Page 27: Usulan Skripsi Lilis Kadir

27

Dalam laporan rugi laba biaya yang diperhitungkan semua biaya baik yang

dikeluarkan secara tunai seperti bahan baku, upah, gaji, biaya promosi

dll.oleh karena itu untuk menghitung aliran kas atau cashflow adalah dengan

menambah keuntungan setelah pajak dengan pengeluaran tidak tunai.

CASHFLOW = EAT + PENYUSUTAN

2. Average rate of return

Perhitungan Average rate of return didasarkan ats jumlah keuntungan

bersih sesudah pajak (EAT) yang tampak dalam laba rugi. Pengukuran dengan

teknik rate of return ini sering pula disebut degan istilah “accounting of rate” yang

perhitunganya dilakuna sbagai berikut:

Average earning after taxes

Average rate of return

Average investment

Yang cara perhitungannya dengan jalan membagi dua jumalah Investasi

rata – rata ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengunakan metode depresiasi

garis lurus dan nilai residua tau slvage value pada akhirumur ekonomis proyek.

Dan dengan demikian nilai buku aktiva akan akan menurun pada nilai konstan,

mulai dari nilai Investasi yang semula samapai dengn Rp 0pada akhir umur

proyek.

Page 28: Usulan Skripsi Lilis Kadir

28

I. Kelemahan Average rate of return

a) Penggunaan “accounting income” ( keuntungan bersih sesudah

pajak).

b) Pangabaian terhadap nilai waktu dari uang yang akna diterima

masa akan dating.

II. Kebaikan Average rate of return

Aspek yang paling menguntungkan pada penggunan teknik Average rate

of return adalah kemudahan dalam penerapannya. Input utama yang harus

di peroleh adalah jumalah Investasi atau initial investment dan proyeksi

kentungan besih sesudah pajak, dimana hal ini terlalu sulit untuk di

peroleh

3. Payback Period

Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan

suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup

kembali investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi

dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh

manajemen , jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari

investasi dapat menutup investasi yang direncanakan. Payback period pula

merupakan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menutup kembali biaya investasi

yang telah dikeluarkan melalui aliran kas bersih. Pada umumnya, semakin cepat

waktu yang dibutuhkan payback period maka proyek tersebut semakin baik.

Page 29: Usulan Skripsi Lilis Kadir

29

Perbaikan Payback period dapat menjadi alat ukur yang baik untuk

menghitung risiko likuiditas dalam sebuah proyek, tetapi metode ini memiliki tiga

kekurangan yang harus diperhatikan. Alat ukur yang lebih baik lagi untuk

mengukur risiko likuiditas dalam sebuah proyek adalah discounted payback

period.

Initial invesment

Pay back period =

Cash flow

DISCOUNTED PAYBACK PERIOD

Discounted payback period dikembangkan dan payback period dan

berdasarkan pada nilai waktu uang. Discounted payback period adalah jumlah

waktu yang dibutuhkan bagi nilai bersih aliran kas saat ini (net cash flows'present

values) untuk menghadapi hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap investasi

bersih yang ada. Nilai saat ini (present values) yang dihitung secara khusus

dengan mengurangi aliran kas bersih pada tingkat pengembalian yang dibutuhkan

(required rate of return). Umumnya, semakin pendek waktu pengembalian maka

semakin baik proyek tersebut. Jika tingkat pengembalian yang dibutuhkan telah

diketahui dan aliran kas proyek dapat diestimasikan, langkah pertama dalam

proses penghitungan discounted payback, yakni mengurangi aliran kas bersih

proyek dalam tingkat pengembalian yang dibutuhkan (menghitung nilai bersih

Page 30: Usulan Skripsi Lilis Kadir

30

aliran kas saat ini). Kemudian, discounted payback period dihitung dengan proses

yang sama, seperti payback period tetapi menggunakan nilai sekarang dari arus

kas. Mari kita ilustrasikan discounted payback dengan contoh dari restoran

Ramdeen. Tingkat pengembalian yang dibutuhkan, yakni 10 persen.

I. Kelemahan pay back method:

a) Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.

b) Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi

pokok kembali.

II. Kebaikan pay back method:

1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka

metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk

pengembalian investasi.

2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang

mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih

investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.

3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian

usulan Investasi

Page 31: Usulan Skripsi Lilis Kadir

31

4. Net present value

Net present valueadalah salah satu dari teknik capital budgeting yang

mempertimbangkan nilai waktu / uang yang paling banyakdigunakan. NPV adalah

merupakan selisih antara cash flow yang didiskontokan pada tingkat bunga

minimum atau cost of capital perusahaan.NPV dari suatu proyek ditentukan

dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan

menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan kemudian

menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.

NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal

Jika NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut

diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV

yang dihitung dari investasi tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharpkan

akan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat

keuntungan yang dikehendaki.

NPV untuk membuat keputusan capital budgeting konsisten dengan

memaksimalkan nilai, sebab NPV adalah suatu ukuran kontribusi proyek ke nilai.

Proyek perluasan Ramdeen diharapkan menghasilkan NPV $65,355. Proyek

restoran yang baru diharapkan menghasilkan NPV $53,537. Kedua-duanya proyek

diharapkan untuk menyediakan lebih dari 10 persen yang diperlukan kembali ke

dana investasi. Jika proyek adalah independent, kedua-duanya proyek bisa

diterima dan bisa dibiayai. Jika proyek mutually exclusive maka proyek perluasan

Page 32: Usulan Skripsi Lilis Kadir

32

restoran Ramdeen yang akan diterima. PROFITABILITY INDEX (PI)

Profitability Index adalah serupa dengan NPV proyek sebab metoda kedua-

duanya

5. Internal Rate of Return (IRR),

IRR merupakan tingakat discoun atau bunga yag kan memakan present

value cash inflow dengan jumalah initial investment dari proyek yang sedang

dinilai. Dengn perkataan lain, IRR adalah tingkan discount yangkana

menyebabkan NPV sama dengan nol,karena present value cash inflow pada

tingkat discount tersebut akan sama dengan initial investment.

IRR cost of capital

Dana akan ditolak apabila

IRR< cost of capital

Langkah-langkah untuk menghitung IRR dari anuitas dan aliran campuran

1. Untuk Anuitas

Langkah 1: menghitung payback period Investasi awal sebesar $ 200,000

dibagi dengan aliran kas bersih tahunan sebesar $ 70,000 hasilnya adalah payback

period selama 28571 tahun Langkah 2: Gunakan table A-2 untuk mencari

tingkat diskonto berdasarkan payback period Pada table A-2, factor PVIFA yang

mendekati 2.86 (payback period proyek 1) untuk 5 tahun adalah 27454 (tingkat

diskonto 24%) oleh karena itu IRR untuk proyek 1 adalah lebih mendekati 24%.

Page 33: Usulan Skripsi Lilis Kadir

PI

33

Proyek 1 dengan IRR 24% dapat diterima sebab IRR berada diatas tingkat biaya

modal (IRR 24% > tingkat biaya modal 10%)

2. Untuk Aliran Campuran

Perhitungan IRR harus dilakuna secara “trial and error”(coba-coba)

sampai pada akhirnya diperoleh tingakat discount yang akan menyebabkan NPV

sama dengan nol. Penentuan besarnya IRR utuk suatu pola cash flow yang

berbentuka anuitet jauh lebih mudah dibandingkan dengan pola cash inflow yang

tidak sama darit tahun ke tahun ( mixed stream of flow).

6. Profitability Index (PI)

PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi

awal dibagi dengan investasi awal.

Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal

Investasi awal

Profitability Indeks adalah serupa dengan NPV proyek sebab metoda

kedua-duanya membandingkan suatu proyek kepada manfaatnya. NPV yang

menggunakan pengurangan (investasi bersih) dari manfaat (penjumlahan nilai

sekarang dari arus kas). PI dihitung dengan perbandingan manfaat kepada biaya

itu. Dengan kata lain, penjumlahan dari nilai-nilai arus kas saat ini dibagi oleh

Page 34: Usulan Skripsi Lilis Kadir

34

investasi bersih itu. Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya

memilih proyek yang memiliki PI lebih besar dari satu dan yang paling tinggi.

PI suatu proyek bisa diterima jika PI > 1 dan ini konsisten dengan suatu

NPV positif. PI kurang dari satu menandai adanya suatu proyek tidak dapat

diterima dan konsisten dengan NPV negative. Lebih lanjut, PI menandai adanya

suatu proyek yang diharapkan untuk mendapat tingkat pengembalian yang

diinginkan itu. Metoda PI paling bermanfaat ketika ada penjatahan dari

perusahaan dimana perusahaan hanya dapat menginvestasikan jumlah terbatas

dalam proyek penganggaran modal (capital rationing) .

E. Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan

Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa

pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan

alternatif. Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The

Function of the Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan

keputusan disebutkan sebagai suatu “proses keputusan . merupakan teknik untuk

mempersempit pilihan”. Sementara dalam bahan ajar DR. Mohammad Abdul

Mukhyi, SE., MM bahwa membuat keputusan adalah “The process of choosing a

course of action for dealing with a problem or opportunity”. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat kaitannya dengan pemilihan

suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah serta memperoleh

kesempatan. Herbert Simon, ahli teori keputusan dan organisasi

mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan

yaitu :

Page 35: Usulan Skripsi Lilis Kadir

35

a) Aktivitas intelegensi yakni penelusuran kondisi lingkungan yang

memerlukan pengambilan keputusan

b) Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan

dan analisis masalah

c) Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia

Fungsi dan tujuan pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan

masalah mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik

secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun

secara organisasional

b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya meny angkut dengan hari depan/masa

yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama

Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu :

c. Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat

tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah

artinya sekali diputuskan dan tidak akan ada kaitannya dengan masalah yang

diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebihyang bersifat

kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif Langkah dalam pengambilan

keputusan

Mintzberg mengungkapkan bahwa langkah-langkah dalam pengambilan

keputusan terdiri dari :

1. Tahap identifikasi

Page 36: Usulan Skripsi Lilis Kadir

36

Tahap ini adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan

diagnosis dibuat. Sebab tingkat diagnosis tergantung dari kompleksitas

masalah yang dihadapi

2. Tahap pengembangan

Tahap ini merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada

atau mendesain solusi yang baru. Proses desain ini merupakan proses pencarian

dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal

yang tidak jelas

3. Tahap seleksi

Tahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi

yakni dengan penilaian pembuat keputusan : berdasarkan pengalaman atau

intuisi, bukan analisis logis, dengan analisis alternatif yang logis dan

sistematis, dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok

pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Kemudian keputusan

diterima secaraformal dan otorisasi dilakukan.

F. Dasar-dasar pendekatan pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta

didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu

(timeliness). Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan

keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George

R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan

keputusan yang dapat digunakan yaitu :

7. Intuisi

Page 37: Usulan Skripsi Lilis Kadir

37

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaam

memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan

keputusan berdasarkan intuisn ini mengandung beberapa keuntungan dan

kelemahan. Keuntungan : - waktu yang digunakan untuk mengambil

keputusan relatif lebih pendek

a) untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusanini akan

memberikan kepuasan pada umumnya

b) kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat

berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

8. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi

pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan

keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan

yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan

lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau

tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

9. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakt dapat memberikan keputusan

yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap

pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima

keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang

Page 38: Usulan Skripsi Lilis Kadir

38

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh

pimpinan terhadap bawahannyaatau orang yang lebih tinggi kedudukannya

kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan

berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Analisa

Metode analisa ini yang mengabil keputusan Berdasarkan data

danpertimbangan yang ada dan Berdasarkan data perusahaan. Serta

mengunakan alat analisa atu metode yang berhubungan dengan data yang

akan dinalisa.

Berikut empat rangkaian model pengambilan keputusan :

1. Model rasionalitas ekonomi

Model ini berasal dari ekonomi klasik dimana pembuat keputusan

sepenuhnya rasional dalam segala hal. Berkaitan dengan aktivitas

pengambilan keputusan, terdapat asumsi

a) keputusan akan sepenuhnya rasional dalam hal rencana dan tujuan

b) terdapat sistem pilihan yang lengkap dan konsisten yang memungkinkan

pemilihan alternatif

c) kesadaran penuh terhadap semua kemungkinan alternatif

d) tidak ada batasan pada kompleksitas komputasi yang dapat ditampilkan

untuk menentukan alternatif terbaik

e) probabilitas kalkulasi tidak menakutkan ataupun misterius

Model rasionalitas terbatas dari Simon (Satisficing) Model ini menyatakan

bahwa perilaku pengambilan keputusan dapat dideskripsikan sebagai rasional dan

Page 39: Usulan Skripsi Lilis Kadir

39

maksimal tetapi terbatas dimana pembuat keputusan berakhir dengan kepuasan

minimal karena tidak memiliki kemampuan untuk memaksimalkan. Hal tersebut

dikarenakan informasi yang kurang sempurna, terdapat batasan waktu dan biaya,

tawaran alternatif kurang disukai dan efek kekuatan lingkungan tidak dapat

diabaikan. 3. Model penilaian heuristik dan bias Model ini diprakarsai oleh ahli

teori kognitif yaitu Kahneman danTversky yang menyatakan bahwa pembuat

keputusan mengandalkan heuristik yakni penyederhanaa strategi atau metode

berdasarkan pengalaman.

Meskipun heuristik kognitif menyederhanakan dan membantu pembuat

keputusan, dalam situasi tertentu penggunaannya dapat menyebabkan eror dan

hasil bias secara sistematis. Ada tiga bias utama yang teridentifikasi membantu

menjelaskan bagaimana penilaian tersebut menyimpang dari proses rasional.

Heuristik bisa tersebut ada tiga yaitu :

a) Heuristik availabilitas

b) Heuristik representatif

c) Heuristik kerangka referensi dan keputusan

2. Model social

Sigmund freud memandang manusia sebagai sekumpulan perasaan, emosi

dan naluri dengan perilaku yang dipandu oleh keinginan yang tidak disadari.

Model ini adalah sisi yang berlawanan dari rasionalitas ekonomi yakni melihat

dari sudut pandang psikologi. Hal ini didukung pandangan bahwa pengaruh

psikologi mempunyai dampak yang signifikan pada perilaku pengambilan

Teknik pengambilan keputusan partisipatif

Page 40: Usulan Skripsi Lilis Kadir

40

Teknik partisipatif ada dua yaitu teknik partisipatif individu dan

kelompok. Untuk individu dimana karyawan mempengaruhi pengambilan

keputusan manajer. ementara untuk kelompok menggunakan teknik konsultasi

dan demokrasi. Dalam partisipasi konsultasi, manajer meminta dan menerima

keterlibatan karyawan, tetapi manajer mempertahankan hak untuk membuat

keputusan. Dalam bentuk demokrasi terjadi partisipasi total an kelompok bukan

per individu yaitu dengan suara terbanyak.

G. Pendekatan Terhadap Keputusan Capital Budgeting

Ada dua pendekatan utama dala pengambilan keputusan capital budgeting.

Pendekatan tersebut dipengaruhi oleh keadaan keuangan perusahaan (terbtas atau

tidak kah). Dismaping itu kedua pendekatan tersebut juga di pengaruhioleh jenis

dari proyek yang sedang dipertimbangakan. Keuda pendekatan tersebut adalah:

a) Accept-reject approach

b) Ranking approach

1. Accept-reject approach

Accept-reject approach meliputi pengevaluasian proposal capital

expenditure untuk meentukan apakah proposal – proposal tersebut dapat di

terima atau tidak. Pendekatan ini cukup sederhana karena hanya

membandinkan criteria yang dimiliki oleh masing masing proposal dengan

criteria minimum yang sudah ditetpakan sebelumnya. Pendekatan ini akan

sangat sesuai untuk perusahaan – perusahaan yang mempunyai dana yang

tidak terbatas. Disamping itu pendekatan ini merupakan langkah awal dalam

memngevaluasi mutually exclusive projects atau dalam situasi dimana dana

Page 41: Usulan Skripsi Lilis Kadir

41

yang dimiliki oleh perusahaan harus dirasionlaisasikan. proyek yang benar

benar dapat memenuhi kriteia yang sudah ditetapkan saja yang perlu

dipertimbangkan

2. Ranking approach

Ranking approach pendekatan kedua dlaam nilai alternative capital

expenditure adalah merangking berdasarkan criteria – criteria yang sudah

ditetapkan sebelumnya, misalnya proyek – proyek akan ddi rangking

berdasarkan rate of returnenya msing masing. Proyek dengan rate of return

teringgi akan dirangking no 1 dan rate of return akan ditetapkan diurutan

teakhir. Pendekatan rangking akan sangat berguna dalam memeilih proyek

“terbaik” dari kelompok mutually exclusive project, dan juga dalam hal

tebatasnya jumlah dana yang akan diinvestasikan dlam perusahaan.

H. Hasil Riset Terdahulu

Hasil riset terdahulu yang dijadikan sebagai perbandingan dalam

penelitian ini adalah :

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty Laramimu (2007) dengan judul

”Analisis Profitabilitas Pada PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo” dari hasil

penelitian yang dilakukan salah satu yang menjadi kesimpulan penelitiannya

adalah kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan keuntungan neto perusahaan tahun 2004-2006 selalu

mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa perusahaan dalam

Page 42: Usulan Skripsi Lilis Kadir

42

menanamkan investasinya sudah tepat, terbukti dengan adanya peningkatan

jumlah aktiva yang dimilikinya, sehingga menghasilkan laba yang maksimal.

BAB III.

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual

Capital budgeting merupakan salah satu langkah dalam mengalihkan

capital untuk ivestasi ke yang berguna dan berharga di masa depan

perusahaan.dalam hal ini pula aktiva tetap meyerap sebagian dari modal.

keterbatasan uang yang tersedia sering kali merupakan penghamabat utama

dalam proses capital budgeting perusahaan disini akan di tekan pada konsep

konsep dasar dan terminology yang di gunakan dalam capital budgeting yang

meliputi jenis proyek , ketersediaan dana dan pendekatan terhadap keputusan

dalam capital budgeting PT.Sinar Karya Cahaya adalah merupakan suatu

perusahaan yang terdapat di Provinsi Gorontalo, yang berada di jl agusalim

kota gorontalo Perusahaan ini bergerak dibidang penjualan. sehingga

perusahaan ini tentunya tak lepas dari persaingan yang kompetitif dengan

perusahaan-perusahaan sejenis yang ada didaerah Gorontalo bahkan diluar

daerah Gorontalo.dalam hal ini perusahann ini perusahan yang sangat

memerlukan suntikan dana ataupun pengaturan aliran kas sehingga akan

Page 43: Usulan Skripsi Lilis Kadir

43

dilihat melaui capital budgeting untuk pengmbilan keputusan suatu Investasi

akan di kemanakan.

Gambar 1 : KERANGKA KONSEPTUAL

B. Hipotesis

Hipotesis yang di ajukan penulis merupakan jawaban sementara terhadap

masalah yang akan teliti diduga bahwa capital badgeting sebagai alat

pengambilan keputusan tepat jika diterapkan pada PT Sinar Karya Cahaya .

PT Sinar Karya cahaya

CAPITAL BUDGETING

PAYBACK PERIOD

NET PRESENT VALUE PI

Page 44: Usulan Skripsi Lilis Kadir

44

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Obyek penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian di PT Sinar Karya

Cahaya yang bergerak di bidang rekonstruksi yang tidak terlepas dari masalah

pendanaan yang begitu memeerlukan dana yang cukup besar.PT Sinar Karya

Cahaya ni teletak di JL Agusslim kota gorontalo

B. Definisi Operasional

Capital budgeting yang mencakup pengangaran modal untuk aktiva tetap

yang meliputi capital expenditure yang merupakan pembelanjaan yang yang harus

ditutupi dengan pengadaan modal baru karena karena tidak bisa ditutupi dengan

pendapatan. Dalam perusahaan PT Sinar Karya Cahaya yang bergerak di bidang

kontrator memeiliki banyak peralatan dan mesin serta kendaraan, Dalam hal ini

saya sebagai calon peneliti mefokuskan satu titik analaisa pada pembelian aktiva

tetap baru karena PT Sinar Karya Cahaya bergerak di bidang kontraktor yang

memerlukan aktiva tetap yaitu berupa alat alat berat untuk operasional

perusahaan. Dalam penganggaran ini akan di hitung secara tematis dengan

Page 45: Usulan Skripsi Lilis Kadir

45

menggunakan analisis yang ada yaitu analisis net vresent value, payback period

dan protabily indeks.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakna penelitan penulis mengunakan metode penelitian

sebagai berikut :

a. Observasi langsung, yaitu dengan cara mendatangi langsung sumber data yang

menjadi objek penelitian untuk dilakukan pengamatan. Tindakan dengan

mengjukan proposal serta Wawancara dengan para responden baik dengan

pimpinan peusahaan yaitu PT Sinar Karya Cahaya untuk menunjang lancarnya

penelitian.

b. Dokumentasi, yaitu berupa upaya pengumpulan data melalui pencatatan dari

berbagai dokumen yang mendukung penelitian atau bukti – bukti yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

D. Jenis dan Sumber Data

Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari para

responden.

Page 46: Usulan Skripsi Lilis Kadir

46

2. Untuk memperoleh data tersebut dapat dilakukan dengan cara pengamatan

langsung dan wawancara baik dengan pimpinan ataupun dengan staf yang

terkait dengan penulisan proposal ini.

3. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tertulis melalui perangkat

sistem manajemen, dan laporan keuangan peusahaan.

E. Metode Analisis

Dalam menyelesaikan penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis

maka kiranya ada beberapa Metode atau alat yang akan digunakan dalam

menganalisa capital budgeting yang akan menjadi landasan penulis, alat atau

metode perhitungan yang digunakan ada

1. Pay back Method

Investasi

Pay back period =

cashflow

2. Present Value Method

NPV = PV of cashflow – Initial invesment

Page 47: Usulan Skripsi Lilis Kadir

47

3. Profitability indek

PV of Cashflow

PI =

Investasi awal

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Obyek Penelitian

PT. Sinar Karya Cahaya (SKC) adalah perusahaan jasa kontraktor

yang berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang sipil, sub

bidang bangunan, jalan dan jembatan. Perusahaan ini didirikan

berdasarkan Akta Notaris J. Nento, SH No. 4 tanggal 8 Januari 1974, dan

berkantor pusat di Gorontalo. Maksud dan tujuan didirikannya perusahaan

ini adalah :

a. Pandangan umum baik untuk perhitungan sendiri maupun atas

tanggungan pihak lain dengan cara komisi termasuk perdagangan

lokal interisulair antar pulau atau Export-Import.

Page 48: Usulan Skripsi Lilis Kadir

48

b. Pemborong dan pelaksana bangunan, gedung, jalan jembatan dan

pengairan.

c. Mengusahakan pengangkutan kapal laut, keagenan kapal-kapal, serta

mengerjakan ekspedisi muatan kapal laut.

d. Mengusahakan pertanian, pertambangan dan perindustrian.

Dalam usahanya PT. Sinar Karya Cahaya biasanya menjadi mitra

pemerintah dalam mengerjakan berbagai proyek pembangunan, baik

pembangunan gedung, jalan maupun jembatan. Karena dilihat dari segi

kelengkapan peralatan yang dimilki oleh perusahaan tersebut sehingga

dapat menunjang kelancaran proyek yang akan dikerjakan.

Menurut hasil wawancara peneliti PT sinar Karya cahaya banyak

memiliki aset penunjang pengerjaan proyek sehingganya banyak

memenangkan tender pemerintah.dalam hal ini aset yang dimiliki dalam

penunjang pekerjaan seperti banyak memiliki alat alat berat, dan alat alat

berat. Dalam hal ini PT Sinar Karya Cahaya memiliki alat alat proyek

dengan cara beli baru dan modivikasi yang lama, namun PT Sinar Karya

Cahaya selalu mengadakan alat alat proyek yang baru.

PT Sinar Karya Cahaya memiliki aktiva yang cukup besar dari 3

variabel yaitu kendaraan proyek, alat proyek, alat berat, perusahaan ini

bergerak di usaha kontaktor dan dari observasi dan dari hasil wawancara

yang penulis lakukan bahwa alat berat dan kendaraan ini serta alat proyek

selalu dibeli dengan cash dan ada juga hasil modiikasi dan paling bannyak

membeli alat baru,dan ini dari penggaran modal yang ada.dan arti hasil

Page 49: Usulan Skripsi Lilis Kadir

49

wawancara pula bahwa aktiva tetap ini dibeli apabila alat yang dimiliki

sudah tidak layak digunakan.peneliti juga mendapatkan informasi

langsung dari direktur PT Sinar Karya Cahaya bunga yang diharapkan

untuk pengembalian investasi adalah 12% dari investasi yang ada.dan dari

laba ditahan atau deviden PT Sinar Karya Cahaya mengalokasikan /

menganggarkan sebagian dananya untuk pengembangan perushaan. Dan

penganggaran modal PT Sinar Karya meliputi pembayaran deviden

sebesar 0,37%, untuk aktiva tetap tahun 2004 sebesar 0,14%, tahun 2005

sebesar 4,16%, tahun 2006 2,19 . tetap dan persediaan serta kas

perusahaan.

Informasi laporan keuganan PT Sinar Karya Cahaya pada yang

tampak dalam lmpiran. neraca Berdasarkan lampiran 1 maka dapat

diketahui bahwa besarnya total aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar Karya

Cahaya Gorontalo pada tahun 2004 adalah sebesar Rp. 2.535.441.805,64

Jumlah ini berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 1.878.177.003,56 aktiva

tetap Rp. 363.205.755,79 dan dari aktiva lainnya sebesar Rp.

294.059.046,29 pasiva yang di miliki oleh PT. Sinar Karya Cahaya

Gorontalo pada tahun tersebut juga sebesar Rp. 2.535.441.805,64 Jumlah

ini berasal dari hutang lancar sebesar Rp. 1.547.847.267,51 Dan dari

modal sebesar Rp. 987.594.538,13.

Neraca tahun 2005 pada lampiran 1 besarnya total Aktiva yang

dimiliki oleh PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp.

4.122.697.813,08 jumlah ini berasal dari aktiva lancar sebesar Rp.

Page 50: Usulan Skripsi Lilis Kadir

50

2.701.671.032,58 aktiva tetap Rp. 308.720.925,21 dan dari aktiva lainnya

sebesar Rp. 1.112.305.855,29. Total Pasiva yang dimiliki oleh PT. Sinar

Karya Cahaya Gorontalo pada tahun tersebut mengalami kenaikan menjadi

sebesar Rp. 4.122.697.812,08. Jumlah ini berasal dari hutang lancar sebesar

Rp. 1.908.964.679,30. Dan dari modal sebesar Rp. 2.213.733.132,28.

Neraca tahun 2006 besarnya total Aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar

Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp. 5.346.035.607,05 jumlah ini

berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 1.781.025.240,55 aktiva tetap Rp.

252.84.102,21 dan dari aktiva lainnya sebesar Rp. 3.312.126.264,29.

Besarnya Total Pasiva yang di miliki oleh perusahaan pada tahun inipun

mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 5.346.035.607,05. Jumlah ini

berasal dari hutang lancar sebesar Rp. 2.594.941.242,95. Dan dari modal

sebesar Rp. 2.751.094.364,10.

Neraca tahun 2007 besarnya total Aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar

Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp. 9.945.234.821,11 jumlah ini

berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 4.454.113.686,61 aktiva tetap Rp.

776.087.193,21 dan dari aktiva lainnya sebesar Rp. 4.715.033.941,29.

Besarnya Total Pasiva yang di miliki oleh perusahaan pada tahun ini juga

mengalami kenaikan menjadi Rp. 9.945.234.821,11. Jumlah ini berasal dari

hutang lancar sebesar Rp. 6.347.857.802,11. Dan dari modal sebesar Rp.

3.597.377.019,00.

Page 51: Usulan Skripsi Lilis Kadir

51

Nearca tahun 2008 besarnya total Aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar

Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp. 10.207.487.925,99 jumlah ini

berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 4.182.413.147,00 aktiva tetap Rp.

2.092.694.247,70 dan dari aktiva lainnya sebesar Rp. 3.932.380.531,29.

Besarnya Total Pasiva yang di miliki oleh perusahaan pada tahun ini

mengalami peningkatan menjadi Rp. 10.207.487.925,99. Jumlah ini berasal

dari hutang lancar sebesar Rp. 6.241.852.537,53. Dan dari modal sebesar Rp.

3.965.635.38,47.

Sedangkan laporan laba rugi periode 2004-2008 pada PT. Sinar Karya

Cahaya Gorontalo dapat dilihat pada tabel laporan laba rugi tahun 2004-2008

di yang bisa dilihat di lampiran

laporan rugi laba tahun 2004 pad lampiran 2 besarnya penghasilan

proyek yang diperoleh PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp.

6.425.932.416,00 yang dikurangi dengan harga pokok penjualan Rp.

5.673.010.651,85 maka besarnya laba kotor proyek sebesar Rp.

752.921.764,15. Kemudian ditambah dengan pendapatan lain-lain sebesar Rp.

19.126.834.,17 sehingga total penghasilannya sebesar Rp. 772.04.598,32.

Kemudian dikurangi dengan biaya lain-lain sebesar Rp. 718.921.546,04. Jadi

laba bersih tahun 2004 sebesar Rp. 53.127.052,28.

Laporan rugi laba tahun 2005 yang terlihat pada lampiran 3

penghasilan proyek yang diperoleh perusahaan kembali mengalami

peningkatan menjadi Rp. 18.595.433.800,00 yang dikurangi dengan harga

Page 52: Usulan Skripsi Lilis Kadir

52

pokok penjualan sebesar Rp. 16.511.141.682,51 maka besarnya laba bruto

sebesar Rp. 2.04.292.117,49. Kemudian dikurangi kembali dengan Biaya

lain-lain Rp. 858.153.522,84 sehingga menghasilkan laba perusahaan tahun

2005 meningkat sebesar Rp. 1.226.138.594,65.

Laporan rugi laba tahun 2006 pada lampiran 3 penghasilan proyek

yang diperoleh perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp.

11.038.249.465,00 yang dikurangi dengan harga pokok proyek Rp.

8.564.682.159,55 maka besarnya laba kotor proyek sebesar Rp.

2.473.567.309,45. Kemudian ditambah dengan pendapatan jasa giro sebesar

Rp. 22.251,24 sehingga laba kotor sebesar Rp. 2.473.589.556,69. Setelah itu

dikurangi dengan biaya lain-lain sebesar Rp. 1.681.466.428,37. Jadi laba

perusahaan tahun 2006 menurun sebesar Rp. 792.123.128,3.

Laporan rugi laba tahun 2007 pada lampiran 4 penghasilan proyek

yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp.

14.357.046.350,00 yang dikurang dengan PPN biaya proyek Rp.

1.305.186.030,00 maka besarnya besarnya penghasilan usaha sebesar Rp.

13.051.860.320,00. Kemudian dikurangi kembali dengan harga pokok proyek

sebesar Rp. 11.275.223.964,58 sehingga laba bruto sebesar Rp.

1.776.636.355,42. Setelah itu dikurangi dengan biaya lain-lain sebesar Rp.

772.886.350,52. Jadi laba perusahaan tahun 2007 mengalami peningkatan

sebesar Rp. 1.003.750.004,90.

Page 53: Usulan Skripsi Lilis Kadir

53

Laporan rugi laba tahun 2008 pad lampiran 4 penghasilan proyek

yang diperoleh perusahaan mengalami penurunan pendapatan menjadi

Rp. 6.630.616.700 yang dikurangi dengan PPN biaya proyek sebesar Rp.

602.783.338,00 jadi penghasilan usaha sebesar Rp. 6.027.833.362,00

dikurangi dengan harga pokok proyek Rp. 4.474.368.327,00 maka

besarnya laba kotor proyek sebesar Rp. 1.553.465.035,00. Kemudian

dikurangi dengan biaya lain-lain Rp. 1.002.261.113,93 sehingga laba

perusahaan tahun 2008 mengalami penurunan sebesar Rp.

551.203.321,07. Pada PT Sinar Karaya Cahaya laba yang dihasilkan laba

setiap tahunnya mengalami penurunan dan kenaikan namun laba yang

paling rendah adalah tahun 2004. Itu dikarenakan dengan penghasilan

proyek yang sedikit di tambah biaya yang kurang lebih sama dengan

tahun yang lain. Lapaoran Keuangan Sinar Karya Cahaya Gorontalo yang

di sajikan sebagaimana yang trlampir.

PT Sinar Karya Cahaya merupakan perusahaan besar yang memiliki aktiva

besar yang sangat menyerap modal jadi dalam hal ini dalam penggaran modal atau

capital budgeting merupakan alternativ penanaman modal serta pemilihan dan

penyeleksian investasi yang akan dianggarkan untuk mengharapkan keuntungan

diamasa yang akan datang yang lebih dari satu tahun.PT Sinar Karya Cahaya

memiliki beberapa investasi yang dianggarakan dari modal yang cukup besar. Dari

beberapa investasi yang di anggarkan berikut adalah investasi yang termasuk dalam

penggaran modal pada PT Sinar Karya Cahaya.

Page 54: Usulan Skripsi Lilis Kadir

54

Tabel 1daftar investasi pada PT Sinar Karya Cahaya gorontalo

dalam 5 tahun berjalan

INVESTASI HARGA PEMBELIAN Depresiasi

  tahun 2004 s/d 2008 2004 2005 2006 2007 2008             

KENDARAAN .P 2.156.160.557 1

6.347.449

12.241.185

9.171.189

38.123.543

134.840.230

ALAT PROYEK 273.784.870

956.434 681.417

3.136.062

2.352.047

1.764.035

ALAT BERAT 3.683.058.514 5

1.234.634

50.463.602

37.847.776

28.385.832

21.289.374

TOTAL INVESTASI 6.113.003.941

68.538.517

63.386.204

50.155.027

68.861.422

157.893.639

Menurut tabel 1 dapat digambarkan PT Sinar Karya Cahaya memiliki

investasi yang besar yaitu kendaraan sebesar Rp 2.156.160.557, alat proyek

sebesar Rp 273.784.870 dan alat besar sebesar Rp 3.683.058.514.

kendraan proyek Pt sinar karya terdiri dari dump truck, truck colt, truck colt

diesel, jet star, dt Nissan, dt puso,Jeep hardtop, pic up, mobil kijang. Dan alat

proyek terdiri dari pompa air, mesin stamper, mesin melon, mesin las dan

jenis mesin lainya yang berhunungand engan proyek. Sedangkan alat berat PT

Sinar Karya Cahaya terdiri dari : bulldozer, excavator, loader, road rolles

wals, tractor, asphalt spyayer, greader, vibrating srint, dengan berbagai tipe

dan keluaran.

2. Analisis data

Data yang akan dianlisa dalam laporan keuangan PT Sinar Karya

Cahaya merupakan investsi yang terdiri dari 3 investasi seperti kendraan

Page 55: Usulan Skripsi Lilis Kadir

55

proyek, alat proyek dan alat berat yang menggunakan alat hitung atau

metode yang ada pada analisa capital budgeting.

a) Kendraan proyek

Kendaraan proyek pada sinar karya cahaya cukup banyak karena

PT Sinar Karya Cahaya bergerak dibidang kontraktor dari tabel 1 dapat

dilihat investasi yang ada pada kendaraan proyek sebesar Rp

2.156.160.557 dan aliran kas atau cashflow dari kendaraan proyek adalah

sebagai berikut:

Tabel 2 cashflow kendaraan pyoyek 5 tahun berjalan

TAHUN EAT DEPRESIASI EAT + D

2004 Rp 53.127.052,28 16.347.4

49 69.474.501,28

2005 Rp1.226.138.594,65 12.241.1

85 1.238.379.779,65

2006 Rp 792.123.128,32 9.171.1

89 801.294.317,32

2007 Rp1.003.750.004,90 38.123.5

43 1.041.873.547,90

2008 Rp 551.203.321,07 134.840.2

30 686.043.551,07

Menurut tabel 2 cashflow yang dihasilkan tahun 2004 sebesar Rp

69.474.501,28 hasil ini berasal dari penjumlahan antara EAT sebesar

Rp 53.127.052,28 dan depresiasi sebesar Rp 16.347.449, tahun 2005

Page 56: Usulan Skripsi Lilis Kadir

56

casflow yang dihasilakan sebesar Rp 1.238.379.779,65 hasil ini berasal

dari hasil penjumlahan antara EAT sebesar Rp1.226.138.594,65 dengan

depresiasi sebesar Rp 12.241.185, tahun 2006 casflow yang dihasilkan

sebesar Rp 801.294.317,32 hasil ini berasal dari penjumlahan antara EAT

sebesar Rp 792.123.128,32 dengan depresiasi sebesar Rp 9.171.189, pada

tahun 2007 casflow yang dihasilkan adalah Rp 1.041.873.547,90 hasil

ini berasal dari penjumlahan EAT sebesar Rp1.003.750.004,90 dengan

depresiasi sebesar Rp 38.123.543. dan tahun terakhir yaitu 2008 cashflow

yang dihasilkan adalah sebesar Rp 686.043.551,07 .

Dari pembahasan diatas dapat dicari analisa data dengan alat atau

metode capital budgeting sebagai berikut :

a. Pay back Method

Investasi

Pay back period =

Kas masuk bersih

Dari rumus yang tampak analisa investasi kendaraan proyek dengan alat

analisa payback period penyeleainnya adalah sebagai berikut :

Page 57: Usulan Skripsi Lilis Kadir

57

Karena depresiasi PT Sinar Karya Cahaya setiap tahun berbeda beda maka

payback period maka harus di cari dari tahun ketahun.seperti yang tampak pada

perhitungan berikut :

INVESTASI Rp 2.156.160.557

tahun 1 Rp 69.474.501 Rp 2.086.686.056

tahun 2 Rp 1.238.379.780 Rp 848.306.276

tahun 3 Rp 801.294.317 Rp 47.011.958,75

tahun 4 Rp 1.041.873.547,90

JADI PBP = 3 tahun + Rp 47.011.958,75

x 1 tahun = 3 tahun Rp 1.041.873.547,90

Perhitungan payback period kendraan yang menghasilkan payback period

selama 3 tahun menunjukan bahwa modal yang diinvestasikan dalam kendaraan

proyek akan dapat tertutup selama 3 tahun tahun pertama akan tertutup sebanyak

Rp 69.474.501, tahun kedua sebesar Rp 1.238.379.780 dan tahun akan tetutup

sebesar Rp 801.294.317 dan investasi dari kendaraan proyek ini adalah sebesar Rp

2.156.160.557.

b. Present Value Method

NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal

Untuk mencari net present value dengan rumus present value dari arus kas

operasi dikurangi pengeluaran kas neto penyelesainnya adalah sebagai berikut

Page 58: Usulan Skripsi Lilis Kadir

58

Tabel 3. Present value of casflow dengan r = 12 %

TAHUN

CASHFLOW DISCOUNT

FAKTOR PRESENT VALUE R = 12 % OF CASHFLOW

2004 Rp 69.474.501,28 0,893 Rp 62.040.729,64

2005 Rp 1.238.379.779,65 0,797 Rp 986.988.684,38

2006 Rp 801.294.317,32 0,712 Rp 570.521.553,93

2007 Rp 1.041.873.547,90 0,636 Rp 662.631.576,46

2008 Rp 686.043.551,07 0,567 Rp 388.986.693,46

   Total present value of cashflow   Rp 2.671.169.237,88

  PV of investment Rp 2.156.160.557,00

  NET PRESENT VALUE  Rp 515.008.680,88

Menurut tabel 3 present value of cashflow sebesar Rp 62.040.729,64 hasil ini

berasal dari perkalian anatara cashflow sebesar Rp 69.474.501,28 dengan r 0,893, pada

tahun 2005 menghasilkan PV of casflow sebesar Rp 986.988.684,38 hasil ini berasal dari

perkalian antara cashflow sebesar Rp 1.238.379.779,65 dengan r 0,797, tahun 2006

PV of casflow sebesar Rp 570.521.553,93 hasil ini berasal dari perkalian antara

cashflow sebesar Rp 801.294.317,32 dengan r 0,712, tahun 2007 PV of casflow sebesar

Rp 662.631.576,46 hasil ini berasal dari perkalian antara cashflow sebesar

Rp 1.041.873.547,90 dengan r 0,636 dan tahun terakhir tahun 2008 menghasilakan PV

of casflow sebesar Rp 388.986.693,46 dengan r 0,567, sehingga mendapatkan total

present value of cashflow sebesar Rp 2.671.169.237,88, dengan PV of investment

sebesar Rp 2.156.160.557,00 selisih antara total PV of casflow dan PV of invesmen

merupakan Hasil dari NET PRESEN VALUE dengan hasil sebesar

Rp 515.008.680,88. Menurut pembahasan dari tabel 3 maka penggaran modal yang

diinvestasikan pada kendaarn proyek dinyatakan layak karena menurut analisa NPV

investasi ini memiliki NPV positive sebesar Rp 515.008.680,88.

Page 59: Usulan Skripsi Lilis Kadir

59

c. Metode profitability indeks

Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal

PI =

Investasi awal

Untuk menghasilkan profitability indeks mengacu pada hasil net present

value kendaraan pada tabel 3 penyelesainnya adalah sebagai berikut :

PI =PV of Cashflow

Investasi

= Rp 2.671.169.237,88 Rp 2.156.160.557,00

= 1,24 Dari perhitungan PI mengahasilakan profitability indeks sebesar 1,24 ini

berasal dari pembagain antara PV of Cashflow sebesar Rp 2.671.169.237,88

dengan investasi sebesar Rp 2.156.160.557,00. Jadi dari hasil diatas bisa

menggambarkan bahwa profitability indeks dengan investasi kendarran proyek

ini dikatakan layak, karena hasilnya lebih dari 1.

b). Alat proyek

Alat proyek di PT Sinar Karya Cahaya berupa mesin mesin. Investasi ini

berjumlah Rp 273.784.870 bisa dilihat dalam tabel 1 bila dihitung dengan

menggunakan aalat analisa capital budgeting harus mengunakan aliran kas atau

cashflow yaitu sebgai berikut :

Page 60: Usulan Skripsi Lilis Kadir

60

Tabel 4. Cashflow dari alat proyek

T AHUN EAT DEPRESIASI EAT + D 2004 Rp 53.127.052,28 956.434 Rp 54.083.486,28

2005 Rp 1.226.138.594,65 681.417 Rp 1.226.820.011,65

2006 Rp 792.123.128,32 3.136.062 Rp 795.259.190,32

2007 Rp 1.003.750.004,90 2.352.047 Rp 1.006.102.051,90

2008 Rp 551.203.321,07 1.764.035 Rp 552.967.356,07

Menurut tabel 4 dapat dilihat aliran kas atau cashflow pada tahun pertama

sebesar Rp 54.083.486,28 tahun kedua sebesar Rp 1.226.820.011,65, tahun ke

tiga sebesar Rp 795.259.190,32, tahun keempat sebesar Rp 1.006.102.051,90 dan

tahun kelima sebesar Rp 52.967.356,07. Cashflow atau aliran kas ini didapat dari

hasil penambahan antara EAT tahun 2004 sebesar Rp 53.127.052,28, tahun 2005

sebesar Rp 1.226.138.594,65, tahun 2006 sebesar Rp 792.123.128,32, tahun

2007 sebesar Rp 1.003.750.004,90 dantahun2008 sebesar Rp 551.203.321,07 atau

laba bersih setelah pajak dengan Penyusutan atau Depresiasi dari investasi itu

sendiri.

Dari tabel diatas Jika dicari dalam analisis capital budgeting adalah sebagai

berikut :

a. Pay back period

Dari cashflow diatas dapat di cari pay back period adalah sebagai berikut :

investasi 273.784.870

tahun 1 Rp 54.083.486,28

219.701.383,72

Page 61: Usulan Skripsi Lilis Kadir

61

tahun 2 Rp 1.226.820.011,65

jadi pay back period = 1tahun + 219,701,383.72 = 1.1Rp 1,226,820,011.65

Jadi pay back period dalam hal ini sangat efisien karena dalam waktu

setahun sebulan bisa dikembalikan investasi yang ada.itu terlihat dari hasil

Payback period yang hanya 1,1 artinya dalam waktu setahun sebulan investasi

yang ada bisa mengembalikan modal dalam waktu yang singkat.

b. Metode net present value

metode net present value dengan rumus

NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal

Tabel 5 cashflow dari alat proyek dengan r 12 %

TAHUN CASHFLOW DF / r 12% P VALUE OF CASFLOW2004 Rp 54,083,486.28 0.893 Rp 48,296,553.25 2005 Rp 1,226,820,011.65 0.797 Rp 977,775,549.29

2006 Rp 795,259,190.32 0.712 Rp 566,224,543.51 2007 Rp 1,006,102,051.90 0.636 Rp 639,880,905.01

2008 Rp 552,967,356.07 0.567 Rp 313,532,490.89   Total PV of casflow   Rp 2,545,710,041.94

  Pv of investment   273,784,870

   NPV   Rp 2,271,925,171.94

Page 62: Usulan Skripsi Lilis Kadir

62

Menurut tabel 5 PV of Cashflow tahun 2004 sebesar Rp 48,296,553.25

hasil ini berasal dari perkalian antara casflow 54,083,486.28 dengan r 0.893, PV of

cashflow tahun 2005 sebesar Rp 977,775,549.29 hasil ini berasal perkalian anatara r

0.797,dengan Cashflow Rp 1,226,820,011.65, PV of cashflow tahun 2006 sebesar Rp

566,224,543.51 hasil ini berasl dari perkalian antara r 0.712 casflow sebesar

Rp 795,259,190.32, tahun 2007 PV of cashflow sebesar Rp 639,880,905.01 hasil

berasal dari perkalian antara r 0.636 dengan cashflow Rp 1,006,102,051.90, dan tahun

terakhir tahun 2008 menghasilkan PV of Cashflow Rp 313,532,490.89 dengan r 0.567

dari hasil pembahasan bisa dihasilkan present value pada alat proyek ini adalah Rp

2,271,925,171.94 hasil ini berasal dari selisih antara total PV of Cashflow

sebesar Rp 2,545,710,041.94 dengan investasi sebesar Rp 273,784,870 ini bisa

dikatakan bahwa investasi ini sangat layak karena mendapatkan NPV positive.

c. Metode frofitabiliy indeks

Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal

PI =

Investasi awal

Dilihat dari rumus net present value dapat dicari pi adalah sebagai

berikut :

PI = Rp 2,545,710,041.94 = 9.2 273,784,870

Page 63: Usulan Skripsi Lilis Kadir

63

Dari perhitaungan profitability indeks bisa diketahui sebesar 9,2 hasil ini

diperoleh dari pembagian antara PV of Cashflow sebesar Rp 2,545,710,041.94

dengan investasi sebesar Rp 273,784,870. jadi investasi ini sangat layak karena

sudah lebih dari satu dan ini bisa diasumsikan bahwa investasi ini sangat

menguntungkan.dilihat dari frofitability indeks yang menghasilkan 9,2.

1. Alat Berat

Alat berat di PT sinar Karya Cahaya sangatlah banyak menyerap aktiva

sebesar Rp 3,683,058,514 jika di cari dengan metode capital budgeting harus

memiliki cashflow sebagai berikut :

Tabel 6. Cashflow alat berat

TAHUN EAT DEPRESIASI EAT + D

2004 Rp 53,127,052.28 51,234,634 Rp 104,361,686.28

2005 Rp 1,226,138,594.65 50,463,602 Rp 1,276,602,196.65

2006 Rp 792,123,128.32 37,847,776 Rp 829,970,904.32

2007 Rp 1,003,750,004.90 28,385,832 Rp 1,032,135,836.90

2008 Rp 551,203,321.07 21,289,374 Rp 572,492,695.07

Cashflow diatas untuk mencari analisis capital budgeting pada alat besar

analisisnya adalah sebagai beikut :

a. Pay back period

Investasi

Pay back period =

Kas masuk bersih

Page 64: Usulan Skripsi Lilis Kadir

64

Untuk mencari pay back period harus dihitung sebagai berikut :

3,683,058,514

tahun 1 Rp 104,361,686.28 3,578,696,827.72

tahun 2 Rp 1,276,602,196.65 2,302,094,631.07

tahun 3 Rp 829,970,904.32 1,472,123,726.75

tahun 4 Rp 1,032,135,836.90 439,987,889.85

tahun 5 Rp 572,492,695.07

Jadi PBP = 4tahun + 439,987,889.85

= 4.7 Rp 572,492,695.07

Jadi payback period pada investasi ini diperoleh 4,7 artinya investasi ini

bisa di kembalikan dalam waktu 4 tahun 7 bulan. Dan dalam waktu itu modal

investasi dapat dikembalikan. PT Sinar karya Cahaya depreiasinya tidak sama

setiap tahunnya maka payback periodnya dicari dari tahun ketahun. Dengan

tahun pertama dapat menutupi initial investment sebesar Rp 104,361,686.28

tahun kedua sebesar Rp 1,276,602,196.65, tahun ketiga bisa menutupi sebesar

Rp 829,970,904.32 dan tahun keempat adalah sebesar Rp 1,032,135,836.90.

sedangkan total investasi adalah sebesar Rp 3,683,058,514

b. Metode net present value

NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal

Net present value dapat dicari sebagai berikut :

Page 65: Usulan Skripsi Lilis Kadir

65

Tabel 7. PV of Cashflow dengan DF atau r 12 %

TAHUN CASHFLOWDISCOUNT

FACTORIAL PV of CASHFLOW2004 Rp 53,127,052.28 0.893 Rp 47,442,457.69 2005 Rp 1,226,138,594.65 0.797 Rp 977,232,459.94 2006 Rp 792,123,128.32 0.712 Rp 563,991,667.36 2007 Rp 1,003,750,004.90 0.636 Rp 638,385,003.12

2008 Rp 551,203,321.07 0.567 Rp 312,532,283.05   TOTAL PV OF CASHFLOW   Rp 2,539,583,871.15

  Total investment   3,683,058,514

   NPV   Rp (1,143,474,642.85)

Jadi dari hasil diatas dapat dilihat npvnya adalah kurang layak. Karena

mendapatkan hasil yang negative. Karena penilaian investasi layak dantidknya

ada pad positive atau negative dari NPV yang dihasilakan.

c. Metode PI

Metode profitability indeks akan didapat setelah mendapatkan net present

value maka perhitungannya adalah sebgai berikut :

Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal

PI =

Investasi awal

PI = Rp 2,539,583,871.15 = 0.68 3,683,058,514

Page 66: Usulan Skripsi Lilis Kadir

66

Jadi PI yang dihasilakan hanya 0,68. hasil ini berasal dari pembgian antara

PV of cashlow sebesar Rp 2,539,583,871.15 dengan investasi sebesar

Rp 3,683,058. Jadi bisa disimpulkan bahwa profitability indeks pada alat proyek ini

kurang layak karena nilainya tidak mencapai 1.

B. Pembahasan

Dari berbagai analisa diatas dapat digambarkan bahwa seperti yang terlihat

pada Tabel 8 sebagai berikut :

Tabel 8 pebandingan seluruh investasi dengan 3 metode capital budgeting

INVESTASI METODE YANG DIGUNAKAN

PAYBACK PERIOD NPV DENGAN DF 12 % PI

Kendaraan proyek 3 tahun Rp 515.008.680,88 1,124

Alat proyek 1tahun 1 bulan Rp 2.271.925.172 9,2

Alat besar 3 tahun 7 bulan Rp (1.143.474.643) 0,68

Menurut table 8 dari tiga investasi yang ada yang diukur dengan 3 analisa

metode yang ada pada capital budgeting. Bisa dilihat bahwa anggaran modal

yang di investasikan pada kendraan proyek dengan menggunakan metode payback

period menghasilkan jangka waktu 3 tahun, dengan menggunakan metode NPV

menghasilkan dengan diskon faktorial 12 % adalah sebesar Rp 515.008.680,88

positiv dan profitability indeks diperoleh sebesar 1,124. Sedangkan pada investasi

alat proyek yang dihitung dengan analisa payback period diperoleh 1,1 tahun dan

net present value sebesar Rp 2.271.925.172 positiv dan profitability indeks

Page 67: Usulan Skripsi Lilis Kadir

67

diperoleh adalah 9,2. Dan pada investasi alat berat memperoleh payback period 4

tahun 7 bulan dan net present value sebesar Rp (1.143.474.643) negativ dan

profitbility indeks 0,68.

a. Kendaraan proyek

Dari tabel 8 dapat di gambarkan bahwa kendraan proyek bila dilihat dari

analisa payback period dapat dilihat bahwa modal yang dipakai dalam

investasi dapat dikembalikan dalam jangka waktu 3 tahun dengan net present

value sebesar Rp15.008.680,88 positiv ini menandakan bahwa proyek ini

mendapat keuntungan atau layak ini mengacu pada usulan usulan proyek

akan dapat diterima.

NPV > 0 artinya NPV yang lebih besar atau sama dengan nol menunjuk

kepada suatu keadaan dimana hasil yang diperoleh adalah lebih besar atau

sama dengan rate of return minimum yang sudah ditetapkan proyek NPV

yang lebih kecil dari nol tifak dapat diterima karena hasil yang diperoleh

berarti lebih kecil dari biaya modal atau cost of capital yang sudah ditetapkan.

Jadi untuk kendaraan ini karena hasilnya lebih dari nol atu positive maka

proyek ini dinyatakan layak.layak atau tidknyapun bisa diukur dari

profitability indeks karena kendraan ini dianalisa mendapatkan profitability

indeks sebesar 1,124 proyek ini dikatn layak jika dianalisa dengan

Profitability indeks karna hasilnya lebih dari satu. Jadi pt sinar karaya cahaya

dalam hal ini dalam kendraan proyek sudah bisa menguntung dari hasil

analisa diatas.

Page 68: Usulan Skripsi Lilis Kadir

68

b. Alat proyek

Dari analisa dan dari tabel 8 dapat digambarkan bahwa investasi yang

satu ini tidak banyak menyerap modal karena dianalisa dengan mengunakan

payback period bahwa investasi ini pengembalian modalnya sangat singkat

karena hasilnya yang didapatkan hanya 1 tahun 1 bulan. modal akan kembali

mengingat alat proyek ini masih bisa dibilang murah dari investasi yang lain.

Dan NPVnya menghasilkan Rp 2.271.925.172 yang terlihat begitu besar

haslinya dari NPV investasi yang lain dan PInya hasilnya adalah 9,3 ini

menggambarkan bahwa jika perusahaan menganggarkan alat proyek ini

modal tidak akan terserap dengan banyak dan bisa kembali keuntungnya

diwaktu yang singkat dan nilai sekarang serta profitabilitynya sangat layak

untuk penggaran investasi.

c. Alat berat

Alat besar ini sangat menyerap modal dan memperkecil laba karena alat

berat ini harganya cukup mahal bisa dilihat dari harga perolehnaya yang

mencapai 3 milyard namun dari table 8 jika dianalisa dengan menggunakan

metode payback period pengembalian modalanya atau dalam jangka waktu 3

tahun 7 bulan, alat berat ini adalah investasi yang paling lama

pengmebaliannya dari investasi yang lain. Dan NPVnya dengan diskon

factorial 12 % hanya menghasilkan mines itu artinya alat berat ini kurang

Page 69: Usulan Skripsi Lilis Kadir

69

layak jika terlalu banyak dianggarkan itu bisa saja menguras kas modal yang

ada. Sendangkan PInya hanya menghasilakn 0,68. Dan dinyatakan kurang

layak dari analisis yang ada. Dikatakn tidak layak karen investasi ini sangat

besar mencapai 3 milyard yang menyerap modal.

Dari analisa diatas dapat dibandingkan bahwa alat beratlah yang tidak

layak dalam penganggaran modal karena memiliki nilai yang minim dan tidak

layak dalam penganggaran modal seperti yang tampak pada analisa NPV dan

PI. Karena investasi ini sangat besar dalam penganggaran investasinya.

Dalam hal ini alat berat bukan tidk layak dalam anggaran investasi namun

penggaran terhadap alat berat kurang dipertimbangkan dengan baik dan

kurang diangarkan dengan baik. PT Sinar Karya Cahaya kurang

memperhatikan cashflow sehingga dalam penganggaran modal terhadap alat

berat kurang dipertimbangkan dengan baik dan kurang memperhatikan

pembelian alat berat.

Dari ketiga metode analisis capital budgeting yang di gunakan yaitu

metode payback period, metode NPV dan PI dapat dilihat dalam tabel

perbandingan antara ketiga investasi yang dinilai dapat dilihat bahwa alat

berat yang tidak layak dalam penganggaran modal. Dari hipotesis yang

diajukan adalah jawaban sementara adalah capital budgeting sebagai alat

pengambilan keputusan tepat jika diterapkan pada PT Sinar Karya Cahya.

Ini terlihat dari analisa data yang bisa menjawab bahwa jika diterapkanya alat

analisis capital budgeting PT Sinar Karya Cahaya akan bisa lebih melihat

investasi mana yang akan dipilih.

Page 70: Usulan Skripsi Lilis Kadir

70

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

PT Sinar Karya Cahaya merupakan perusahaan yang besar yang

memiliki investasi yang cukup besar dan harus jeli dalam menggarkan modal

dari hasil temuan penulis ada salah satu investasi yang tidak layak itu adalah

ala berat dalam hal ini PT Sinar Karya Cahaya tidak mempertimbangkan

penggaran modalnya sehingga mengakibatkan NPVnya anjlok serta

pengembalian modalnya cukup lama. Jadi dari kesimpulanya bisa penulis

Page 71: Usulan Skripsi Lilis Kadir

71

ambil keputusan bahwa alat besar merupakan yang paling minim hasilnya

atau keuntungannya kurang memuaskan, jadi PT Sinar Karya Cahaya

membeli alat berat untuk proyek ini harus dipertimbangkan dengan matang

dan harus dengan analisa cashflow atau aliran kas agar bisa dilihat apa yang

bisa investasi bisa ditambah atau tidak. Sehingganya PT Sinar Karya Cahaya

tidak serta merta harus membeli alat berat yang baru jika proyek yang akan

dikerjakan tidak terlalu bisa menghasilkan keuntungkan dan perlu

memperhitungkan bajet yang akan dikeluarkan untuk mengais laba. PT Sinar

Karya Cahaya bisa mengunakan sewa ataupun memodifikasi lebih bagus alat

lama dengan tidak harus membeli yang baru. PT Sinar Karya Cahaya bisa

juga menggarkan modal dengan cara memilih investasi mana yang lebih perlu

digunakan atau dianggarkan.pembelian alat baru bisa dilakukan namun harus

dengan mengnalisa keuangan terutama cashflow atau aliran kas yang ada.

Capital budgeting ini berfungsi untuk mengukur tingkat kelayakan investasi

yang akan diputuskan untuk dibeli yang akan digunakan dalam proyek.

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulakan bahwa capital

budgeting merupakan analisa yang bisa mengambarkan investasi mana yang

harus diambil dan digugurkan dan bisa menggambarkan laba yang akan

diperoleh selama investasi itu ada. Karena keputusan penggaran modal

mempunyai dimensi waktu yang sangat panjang sehingga keputusan yang

diambil harus mempertimbankan dengan baik. Dan menghirung keseluruhan

proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana

dan waktu kemabalian dana.

Page 72: Usulan Skripsi Lilis Kadir

72

Capital budgeing ini jika diterapkan di PT sinar Karya Cahaya sangat

tepat karen lebih terarah mana yang akan di anggarkan terlebih dahulu dan

mana yang mesti ditunda atau digugurkan serta dapat memperhitungkan

keuntungan atau laba yang dihasilkan, serta keputusan yang akan dimabil

dalam penggaran modal tidak merugikan perusahaan apabila proyek yang

diperoleh kecil.

B. Saran.

Penulis mengemukakan saran untuk perusahaan kontraktor PT Sinar Karya

Cahaya adalah sebagai berikut :

1. PT Sinar Karya Cahaya perlu menerapak penilaian investasi dengan

analisis capital budgeting untuk bisa melihat perputaran kas dan bisa

meliahat berapa keuntungan yang diperoleh dari investasi yang dibeli

dan bisa memberikan gambaran berapa lama modal akan kembali dari

investasi yang ada.

2. PT Sinar Karya Cahaya hendakanya tidak langsung mengambil

keputusan dalama pengaggaran investasi pada alat besar, sebaikanya

utuk proyek yang lebih kecil agar penggarannya untuk alat berat

sebaiknya dilakukan modifikasi atau diperbaiki tidak serta merta

membeli barang baru. Dan penggarannya harus dipertimbangkan.

3. PT sinar karya cahaya yang bergerak dibidang kontraktor ini

hendaknnya menghitung melalui proses analisa yang sistematis untuk

penggaran modal.

Page 73: Usulan Skripsi Lilis Kadir

73

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Setia L, (1999), Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Andi Offset

Yogyakarta.

Harris, Milton and Artur Raviv, (1991),”The Theory of Capital Stucture”,

American Bussines Review, June : 129-132.

Husnan Suad, (1996), Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi

Keempat, BPFE, Yogyakarta.s

Kuncoro, Mudrajad, (2001), Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis

dan Ekonomi, Edisi Pertama, Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.

Riyanto Bambang, (1990), Dasar-dasar Pembelanjaan, Yayasan Badan Penerbit

Gajah Mada.

Page 74: Usulan Skripsi Lilis Kadir

74

Sartono Agus, Ragil sriharto, (1999), “Faktor-faktor Penentu Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur diIndonesia”, Sinergi Vol 2 No.2.

Sartono, R.Agus, (1990), Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, BPFE,

Yogyakarta.

Sutrisno, (2000), Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi), Ekonisia,

Yogayakarta.

Weston, J. Fred, Eugene F.Brigham, (1990), Manajemen Keuangan Edisi

Sembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.