css katarak okeee
DESCRIPTION
kataraaakkkTRANSCRIPT
![Page 1: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/1.jpg)
Klasifikasi Katarak
Klasifikasi katarak dapat dibagi berdasarkan morfologis dan berdasarkan permulaan
terjadinya katarak.
1. Klasifikasi berdasarkan morfologis
Berdasarkan morfologisnya, katarak dapat dibagi atas:
a. Katarak kapsular, adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa, dapat berupa
katarak kapsular anterior dan katarak kapsular posterior. Katarak kapsular dapat
disebabkan oleh usia, uveitis yang berhubungan dengan sinekia posterior, obat-
obatan, radiasi, dan trauma.
b. Katarak subkapsular, adalah katarak yang melibatkan bagian superfisial korteks
atau tepat di bawah kapsul lensa dapat berupa katarak subkapsular anterior dan
katarak subkapsular posterior. Katarak subkapsular posterior dapat terjadi akibat usia,
radiasi, konsumsi steroid, diabetes, myopia berat dan degenerasi retina. Katarak
subkapsular posterior dapat terjadi bersamaan dengan katarak subkapsular posterior
dan dapat disebabkan oleh jejas lokal, iritasi, uveitis dan radiasi.
c. Katarak kortikal, adalah katarak yang melibatkan korteks lensa dan merupakan
katarak yang paling sering terjadi. Katarak kortikal disebabkan oleh usia dan diabetes.
Lapisan kortikal kurang padat dibandingkan nukleus sehingga lebih mudah menjadi
sangat terhidrasi akibat ketidakseimbangan elektrolit, yang secepatnya akan
mengarah ke kerusakan serat korteks lensa.
d. Katarak nuklear, adalah katarak yang melibatkan bagian nukleus lensa. Katarak
nuklear disebabkan oleh faktor usia. Katarak nuklear merupakan sklerosis normal
yang berlebihan atau pengerasan dan penguningan nukleus pada usia lanjut.
![Page 2: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/2.jpg)
e. Katarak supranuklear, adalah katarak yang melibatkan bagian korteks lensa yang
paling dalam, tepat di atas nukleus lensa.
f. Katarak polar, adalah katarak yang melibatkan kapsul lensa dan superfisial korteks
lensa hanya di regio polar, dapat berupa katarak polar anterior dan katarak polar
posterior. Katarak polar biasanya terdapat pada katarak kongenital atau karena trauma
sekunder.
g. Katarak campuran, adalah keadaan di mana lebih dari satu tipe katarak muncul
bersamaan. Pada awalnya katarak biasanya muncul sebagai satu tipe saja tetapi akan
dapat menjadi katarak gabungan ketika bagian lensa yang lain juga mengalami
degenerasi. Katarak gabungan mengindikasikan katarak telah lanjut dan
perkembangannya harus lebih diperhatikan. Pasien dengan katarak gabungan akan
memiliki gejala penurunan visus (Khurana, 2007).
2. Klasifikasi berdasarkan permulaan terjadinya katarak
Berdasarkan permulaan terjadinya, katarak dapat dibagi atas:
a. Katarak kongenital, adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah
lahir dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Katarak kongenital sering ditemukan
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit rubella,
galaktosemia, homosisteinuri, diabetes mellitus, hipoparatirodisme, toksoplasmosis,
inklusi sitomegalik, dan histopalsmosis. Penyakit lain yang menyertai katarak
kongenital biasanya merupakan penyakit-penyakit herediter seperti mikroftalmus,
aniridia, koloboma iris, keratokonus, iris heterokrimia, lensa ektopik, displasia retina,
dan megalo kornea. Katarak kongenital disebabkan kelainan pada pembentukan lensa
sebelum proses kelahiran. Katarak kongenital digolongkan dalam katarak
kapsulolentikular di yaitu katarak kapsular dan polaris atau katarak lentikular yaitu
katarak kortikal atau katarak nuklear. (Ilyas, 2011)
b. Katarak juvenil, adalah katarak yang mulai terbentuk pada usia kurang dari
sembilan tahun dan lebih dari tiga bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan
penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya seperti :
![Page 3: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/3.jpg)
a) Katarak metabolik seperti katarak diabetik, katarak galaktosemik, katarak
hopikalsemik, katarak defisiensi gizi, katarak aminoasiduria, penyakit Wilson, dan
katarak yang berhubungan dengan penyakit lain.
b) Distrofi miotonik (umur 20 sampai 30 tahun)
c) Katarak traumatik
Katarak traumatic dapat disebabkan oleh trauma tumpul, trauma tembus,
radiasi dan trauma kimia.
Truma menyebabkan opack pada lensa. (AAO,2007)
d) Katarak komplikata:
• Kelainan kongenital dan herediter (siklopia, koloboma, mikroftalmia, aniridia,
pembuluh hialoid persisten, heterokromia iridis).
• Katarak degeneratif (dengan miopia dan distrofi vitreoretinal), seperti Wagner dan
retinitis pigmentosa, dan neoplasma).
• Katarak anoksik
• Toksik (kortikosteroid sistemik atau topikal, ergot, naftalein, dinitrofenol,
triparanol, antikholinesterase, klorpromazin, miotik, klorpromazin, busulfan, dan
besi).
• Lain-lain seperti kelainan kongenital, sindrom tertentu, disertai kelainan kulit
(sindermatik), tulang (disostosis kraniofasial, osteogenesis inperfekta,
khondrodistrofia kalsifikans kongenita pungtata), dan kromosom.
• Katarak radiasi (Ilyas, 2011)
c. Katarak senilis, adalah katarak semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Tipe utama pada katarak senilis adalah katarak
kortikal, katarak nuklear, dan katarak subkapsular posterior. Walaupn katarak sering
diawali oleh tipe yang murni tersebut, mereka akan matang menjadi katarak
campuran.
![Page 4: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/4.jpg)
Berdasarkan stadium perjalanan penyakitnya, katarak senilis digolongkan
menjadi 4 stadium: Katarak insipien, katarak imatur, katarak matur,dan katarak
hipermatur (Ilyas, 2011).
1. Katarak Insipien
Pada stadium ini kekeruhan lensa tidak teratur, tampak seperti bercak-bercak
yang membentuk gerigi dangan dasar di perifer dan daerah jernih di antaranya.
Kekeruhan biasanya terletak di korteks anterior dan posterior. Kekeruhan ini pada
awalnya hanya nampak jika pupil dilebarkan.
Pada stadium ini terdapat keluhan poliopia yang disebabkan oleh indeks
refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang menetap untuk
waktu yang lama (Ilyas, 2011).
2. Katarak Imatur
Pada katarak imatur terjadi kekeruhan yang lebih tebal, tetapi belum mengenai
seluruh lapisan lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa.
Terjadi penambahan volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa
yang degeneratif.
Pada keadaan lensa yang mencembung akan dapat menimbulkan hambatan
pupil, mendorong iris ke depan, mengakibatkan bilik mata dangkal sehingga terjadi
glaukoma sekunder (Ilyas, 2011).
![Page 5: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/5.jpg)
Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau sahadaw test, maka akan terlihat
bayangn iris pada lensa, sehingga hasil uji shadow test (+) (Ilyas, 2011).
Stadium Intumesen
Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif
menyerap air. Masuknya air ke dalam lensa menyebabkan lensa menjadi bengkak dan
besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibandingkan
dalam keadaan normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit
glaucoma. Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan
menyebabkan myopia lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks
hingga akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah yang memberikan
miopisasi. Pada pemerikasaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan
jarak lamel serat lensa (Ilyas, 2011).
3. Katarak Matur
Pada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Proses
degenerasi yang berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama hasil
disintegrasi melalui kapsul, sehingga lensa kembali ke ukuran normal. Bilik mata
depan akan berukuran kedalaman normal kembali. Tidak terdapat bayangan iris pada
lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris negative (Ilyas, 2011).
![Page 6: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/6.jpg)
4. Katarak Hipermatur
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa, sehingga masa lensa yang
mengalami degenerasi akan mencair dan keluar melalui kapsul lensa. Lensa menjadi
mengecil dan berwarna kuning. Bila proses katarak berjalan lanjut disertai kapsul
yang tebal, maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka
korteks akan memperlihatkan sekantong susu dengan nukleus yang terbenam di
korteks lensa. Keadaan ini disebut sebagai katarak Morgagni. Uji bayangan iris
memberikan gambaran pseudopositif. Cairan / protein lensa yang keluar dari lensa
tersebut menimbulkan reaksi inflamasi dalam bola mata karena di anggap sebagai
benda asing. Akibatnya dapat timbul komplikasi uveitis dan glaukoma karena aliran
melalui COA kembali terhambat akibat terdapatnya sel-sel radang dan cairan / protein
lensa itu sendiri yang menghalangi aliran cairan bola mata (Ilyas, 2011).
![Page 7: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/7.jpg)
2.2.4. Etiologi dan Patogenesis
1. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan mengalami penuaan juga.
Keistimewaan lensa adalah terus menerus tumbuh dan membentuk serat lensa dengan
arah pertumbuhannya yang konsentris. Tidak ada sel yang mati ataupun terbuang
karena lensa tertutupi oleh serat lensa. Akibatnya, serat lensa paling tua berada di
pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang paling muda berada tepat di bawah kapsul
lensa (korteks). Dengan pertambahan usia, lensa pun bertambah berat, tebal, dan
keras terutama bagian nukleus. Pengerasan nukleus lensa disebut dengan nuklear
sklerosis. Selain itu, seiring dengan pertambahan usia, protein lensa pun mengalami
perubahan kimia. Fraksi protein lensa yang dahulunya larut air menjadi tidak larut air
dan beragregasi membentuk protein dengan berat molekul yang besar. Hal ini
menyebabkan transparansi lensa berkurang sehingga lensa tidak lagi meneruskan
cahaya tetapi malah mengaburkan cahaya dan lensa menjadi tidak tembus cahaya.
2. Radikal bebas
Radikal bebas adalah adalah atom atau meolekul yang memiliki satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan (Murray, 2003). Radikal bebas dapat merusak
protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat sel lensa. Radikal bebas dapat dihasilkan
oleh hasil metabolisme sel itu sendiri, yaitu elektron monovalen dari oksigen yang
tereduksi saat reduksi oksigen menjadi air pada jalur sitokrom, dan dari agen
eksternal seperti energi radiasi. Contoh-contoh radikal oksigen adalah anion
superoksida (O2-), radikal bebas hidroksil (OH+), radikal peroksil (ROO+), radikal
lipid peroksil (LOOH), oksigen tunggal (O2), dan hidrogen peroksida (H2O2).
Agen oksidatif tersebut dapat memindahkan atom hidrogen dari asam lemak tak jenuh
membran plasma membentuk asam lemak radikal dan menyerang oksigen serta
membentuk radikal lipid peroksida. Reaksi ini lebih lanjut akan membentuk lipid
peroksida lalu membentuk malondialdehida (MDA). MDA ini dapat menyebabkan
ikatan silang antara lemak dan protein. Polimerisasi
![Page 8: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/8.jpg)
dan ikatan silang protein menyebabkan aggregasi kristalin dan inaktivasi enzim-
enzim yang berperan dalam mekanisme antioksidan seperti katalase dan glutation
reduktase. Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa.
3. Radiasi ultraviolet
Radiasi ultraviolet dapat meningkatkan jumlah radikal bebas pada lensa karena
tingginya penetrasi jumlah cahaya UV menuju lensa. UV memiliki energi foton yang
besar sehingga dapat meningkatkan molekul oksigen dari bentuk triplet menjadi
oksigen tunggal yang merupakan salah satu spesies oksigen reaktif.
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan akumulasi kadmium di lensa. Kadmium dapat
berkompetisi dengan kuprum dan mengganggu homeostasis kuprum. Kuprum penting
untuk aktivitas fisiologis superoksida dismutase di lensa. Sehingga dengan adanya
kadmium menyebabkan fungsi superoksida dismutase sebagai antioksidan terganggu.
Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif pada lensa dan menimbulkan
katarak. Disebutkan juga bahwa kadmium dapat mengendapkan lensa sehingga
timbul katarak. Hasil penelitian El-Ghaffar, Azis, Mahmoud, dan Al-Balkini (2007)
menyatakan bahwa NO yang menyebabkan katarak dengan mekanisme NO bereaksi
secara cepat dengan anion superoksida untuk membentuk peroksinitrit sehingga
terjadi nitratasi residu tirosin dari protein lensa. Hal ini dapat memicu peroksidasi
lipid membentuk malondyaldehida. Malondyaldehida memiliki efek inhibitor
terhadap enzim antioksidan seperti katalase dan glutation reduktase sehingga terjadi
oksidasi lensa lalu terjadi kekeruhan lensa dan akhirnya terbentuk katarak.
(Repository USU, 2013)
![Page 9: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/9.jpg)
5. Defisiensi vitamin A, C, E, niasin, tiamin, riboflavin dan beta karoten
Zat nutrisi tersebut merupakan antioksidan eksogen yang berfungsi menetralkan
radikal bebas yang terbentuk pada lensa sehingga dapat mencegah terjadinya katarak.
6. Dehidrasi
Perubahan keseimbangan elektrolit dapat menyebabkan kerusakan pada lensa. Hal ini
disebabkan karena perubahan komposisi elektrolit pada lensa dapat menyebabkan
kekeruhan pada lensa.
7. Trauma
Trauma dapat menyebabkan kerusakan langsung pada protein lensa sehingga timbul
katarak.
8. Infeksi
Uveitis kronik sering menyebabkan katarak. Pada uveitis sering dijumpai sinekia
posterior yang menyebabkan pengerasan pada kapsul anterior lensa.
9. Obat-obatan seperti kortikosteroid
Penggunaan steroid jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya katarak.
Jenis katarak yang sering pada pengguna kortikosteroid adalah katarak subkapsular.
10. Penyakit sistemik seperti diabetes
Diabetes dapat menyebabkan perubahan metabolisme lensa. Tingginya kadar gula
darah menyebabkan tingginya kadar sorbitol lensa. Sorbitol ini menyebabkan
peningkatan tekanan osmotik lensa sehingga lensa menjadi sangat terhidrasi dan
timbul katarak.
![Page 10: Css Katarak Okeee](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080912/55cf9aef550346d033a41786/html5/thumbnails/10.jpg)
11. Genetik
Riwayat keluarga meningkatkan resiko terjadinya katarak dan percepatan maturasi
katarak.
12. Myopia
Pada penderita myopia dijumpai peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar
glutation tereduksi sehingga memudahkan terjadinya kekeruhan pada lensa
(American Academy of Ophtalmology, 2011).
Gejala dan tanda Katarak
Gejala dan tanda penyakit katarak adalah :
1. Penurunan tajam penglihatan
2. Peningkatan derajat myopia
3. Photophobia
4. Diplopia monokuler (pada katarak nuklear)
5. Lensa mata menjadi buram seperti kaca susu (Galloway, 2006)
Daftar Pustaka
Galloway,P.H., A.C Browning. Common Eye Diseases and Their Management.
London : 2006
Katarak di akses melalui pada tanggal 18 November 2013 pukul 17:56
Amecican of ophtalomology, 2011
Khurana, 2007