css - kortikosteroid

32
KORTIKOSTEROID TOPIKAL DAN SISTEMIK

Upload: anindita-noviandhari

Post on 06-Aug-2015

97 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: CSS - Kortikosteroid

KORTIKOSTEROID TOPIKAL DAN SISTEMIK

Page 2: CSS - Kortikosteroid

Kortikosteroid Merupakan suatu hormon steroid yang

dihasilkan oleh adrenal cortex sebagai respons terhadap ACTH yang dilepaskan oleh hipofisis

Corticosteroid dibedakan menjadi- glucocorticoid hydrocortisone (cortisol)-mineralocorticoid aldosterone

Page 3: CSS - Kortikosteroid

Korticosteroid Sistemik

Page 4: CSS - Kortikosteroid

Struktur Kimia

Page 5: CSS - Kortikosteroid

Mekanisme Sintesis Korticosteroid

Page 6: CSS - Kortikosteroid

Absorption : oral, parenteral (IV, IM, intrasinovial, intralesi)

Distribusi :- > 90% corticosteroid yang diabsporsi terikat dengan plasma ( CBG dan albumin)◦fraksi yang tidak terikat akan memasuki sel untuk menghasilkan efek

Page 7: CSS - Kortikosteroid

Metabolisme :- 1% diekskresikan sebagai free cortisol

- 20% diubah menjadi cortisone oleh 11- hydroxysteroid dehydrogenase- sisanya diinaktivasi di liver oleh 3-hydroxysteroid dehydrogenase - metabolitnya akan dikonjugasi menjadi asam glukuronat dan sulfat

Half life : 60-90 minute

Page 8: CSS - Kortikosteroid

MoA

Molekul hormon masuk membran plasma↓

Berikatan dengan reseptor protein spesifik dalam sitoplasma

↓Meregulasi ekspresi corticosteroid responsive

genes↓

Mengubah sintesis protein

Page 9: CSS - Kortikosteroid

Efek Glukokortikosteroid Berperan dalam glukoneogenesis, lypolysis

dan katabolisme protein Membantu melawan stress Mengubah kadar sel darah dalam plasma Efek antiinflamasi Mempengaruhi komponen lain sistem

endokrin

Page 10: CSS - Kortikosteroid

Indikasi Orang yang tidak bisa menelan seperti pada penderita

SJS dan TEN corticosteroid IV dosis tinggi Reaksi alergi Kelainan kolagen vaskular Penyakit mata uveitis akut, alergi konjungtivitis Penyakit saluran pencernaan IBD Gangguan hematologis anemia hemolitik autoimmun Penyakit kulit dermatosis Penyakit thyroid Penyakit renal Penyakit pernafasan asthma Transplantasi organ

Page 11: CSS - Kortikosteroid
Page 12: CSS - Kortikosteroid

dosis

Page 13: CSS - Kortikosteroid

Kontraindikasi Ulkus peptikum Penyakit jantung Hipertensi dengan gagal jantung Pasien dengan infeksi ; Tb Pasien psikosis Pasien DM Pasien glaukoma

Page 14: CSS - Kortikosteroid

Efek samping Supresi ACTH Gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit Gangguan metabolik Meningkatkan resiko infeksi Gangguan perilaku gelisah, insomnia,dll Katarak Osteoporosis Osteonekrosis Gangguan pertumbuhan

Page 15: CSS - Kortikosteroid

Interaksi obat Kortikosteroid dapat menurunkan efektifitas

carbamazepin, derivat barbiturat, fenitoin, dan rifampicin, oral kontrasepsi, furosemid, antimuskarinik, salisilat, beta 2 agonist, dan thiazide

Mifepristone menghambat GR

Page 16: CSS - Kortikosteroid

Korticosteroid Topikal

Page 17: CSS - Kortikosteroid

Tahun 1952, Sulzberger dan Witten memperkenalkan Hidrokortison glukokortikoid topikal pertama yang efektif.

Steroid topikal Obat kulit yang paling sering diresepkan saat ini

PENDAHULUAN

Page 18: CSS - Kortikosteroid

Potensi klinis kortikosteroid bergantung : Potensi molekul Vehikulum Keadaan kulit pasien

FARMAKOLOGI

Page 19: CSS - Kortikosteroid

Vehikulum mempengaruhi jumlah steroid yang

dilepaskan Vehikulum yang sangat oklusif (salep)

meningkatkan efek steroid dengan meningkatkan hidrasi stratum korneum dan meningkatkan permeabilitasnya.

Page 20: CSS - Kortikosteroid

Pemakaian zat topikal sebelum pemakaian steroid topikal mempengaruhi absorpsi pada kulit.

Keratolitik dan pelarut lemak (aseton), meningkatkan penetrasi dengan merusak barier epidermis.

Penelitian meningkatkan efek anti inflamasi dan meminimalisir efek atropogenik dan supresi pada adrenal.

Page 21: CSS - Kortikosteroid

Efektifitas glukokortikoid bergantung : Vasokonstriksi eritem Efek antiproliferasi dengan inhibisi

sintesis DNA dan mitosis Imunosupresi Efek anti-inflamasi menghambat

pembentukan prostaglandin

KEGUNAAN KLINIS

Page 22: CSS - Kortikosteroid

Topikal glukokortikoid kelas 1 sampai 7 Kategori penyakit : - Highly responsive steroid lemah

- Moderately responsive steroid potensi menengah- Least responsive steroid potensi kuat

Page 23: CSS - Kortikosteroid

Penetrasi glukokortikoid bergantung padaBagian tubuh/kulit ketebalan stratum korneum dan suplai vaskular.

Kulit yang terinflamasi, lembab meningkatkan penetrasi

Kulit yang tipis juga meningkatkan efek samping.

Page 24: CSS - Kortikosteroid

Efektifitas tinggi, efek samping minimal pada preparat yang potensi rendah tanpa oklusi.

Pada bayi, risiko efek samping meningkat karena :

- Belum bisa memetabolisme steroid dengan cepat.

PENGGUNAAN PADA ANAK-ANAK

Page 25: CSS - Kortikosteroid

Orang tua kulit tipis penetrasi Penggunaan harus singkat, jangan terlalu

sering, dan pengawasan ketat.

PENGGUNAAN PADA ORANG TUA

Page 26: CSS - Kortikosteroid

Penelitian pada hewan abnormalitas fetus FDA kategori C hati-hati pada wanita

hamil. Ekskresi melalui air susu ?

hati-hati!

PENGGUNAAN PADA WANITA HAMIL

Page 27: CSS - Kortikosteroid

Pada label 2x/hari Bentuk sediaan :

- Salep : campuran minyak dan petrolatum, tidak larut dalam air untuk kulit kering.- Krim : campuran minyak dalam air. Tidak terlalu berminyak, lebih mudah dioleskan. Pengawet & pengemulsi reaksi alergi.

DOSIS DAN FORMULASI

Page 28: CSS - Kortikosteroid

Lotion : campuran minyak dalam air, seperti krim. Mengandung bahan yang melarutkan glukokortikoid mudah menyebar pada kulit.

Solusio : terdiri dari air, alkohol, dan propilen glikol.

Gel : padat pada suhu ruangan, tapi meleleh bila kontak dengan kulit.

Lotion, solusio, gel penetrasi kurang dibanding salep, tapi cocok untuk daerah berambut

Page 29: CSS - Kortikosteroid

Penggunaan pada kulit kering, tidak utuh, pediatrik, geriatri, kulit yang teroklusi meningkatkan efek samping.

Paling sering : striae dan atropi kulit. ES lain : rebound phenomenon.

EFEK SAMPING

Page 30: CSS - Kortikosteroid

Supresi aksis hipofisis-adrenal ES sistemik dan topikal reversibel bila

ditangani cepat. Dermatitis kontak dengan glukokortikoid

atau bahan lain dalam sediaannya seperti bahan pengawetnya.

EFEK SAMPING

Page 31: CSS - Kortikosteroid

Hanya sedikit interaksi obat dicampur dengan obat topikal lain seperti anti jamur dan antibiotik.

FDA tidak merekomendasikan kombinasi tersebut karena keefektifannya belum terbukti.

INTERAKSI OBAT

Page 32: CSS - Kortikosteroid

TERIMAKASIH