crs benda asing di hidung
DESCRIPTION
CRS Benda Asing Di HidungTRANSCRIPT
Benda Asing di Hidung(Nasal Foreign Bodies)
BY:
ILHAM RIZKA PUTRA (1010313076)
ADEFRI WAHYUDI (10103)
PRESEPTOR: DR. AL HAFIZ, SP.THT KL
CASE REPORT SESSION
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
11% dari seluruh kedaruratan dibidang THT.
Bayi di bawah 1 tahun yang gawat napas karena aspirasi benda asing merupakan penyebab utama kematian.
Komplikasi : perdarahan, iritasi, inflamasi (sinusitis, otitis media), dan infeksi lain
Tujuan
Makalah ilmiah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penegakan diagnosis dan penatalaksanaan kasus benda asing di hidung.
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Hidung
Fisiologi Hidung
Definisi Benda Asing di Hidung
Benda asing yang berasal baik dari dalam (benda asing endogen) maupun luar (benda asing eksogen) tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada hidung.
Klasifikasi Benda Asing
Epidemiologi
Faktor Predisposisi
Patogenesis
Benda asing organik (kacang-kacangan) sifat higroskopik, mudah lunak dan mengembang oleh air iritasi pada mukosa.
Benda asing anorganik reaksi jaringan yang lebih ringan, dan mudah didiagnosis dengan pemeriksaan radiologik karena bersifat radioopak.
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Sinusitis Polip Tumor Upper Respiratory Infection (URI) Atresia koana unilateral Tumor hidung Abses Hematoma septum
Tatalaksana
Peran serta keluarga dan kerjasama pasien
Pasien tidak kooperatif : dengan anestesi atau dengan teori nonmekanik (tekanan positif)
Teknik yang dipilih untuk mengeluarkan benda asing di dalam hidung selain berdasarkan jenis dari benda asing sendiri juga harus berdasarkan dengan lokasi dan bentuk benda asing tersebut.
Penggunaan Forgarty Catheter
Mengeluarkan benda asing dengan forsep aligator
Komplikasi
Perdarahan
Aspirasi
Sinusitis
Otitis media akut
Perforasi septum hidung
Selulitis periorbital
Meningitis
Epiglotitis akut
Difteri
Tetanus
BAB 3LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : dhirgam MR : 919816 Jenis kelamin : laki-laki Umur : 5 tahun Alamat : Siteba, Padang. Tanggal masuk : 6 Agustus 2015
Anamnesis
Keluhan Utama: rasa hidung tersumbat pada hidung kanan sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Rasa hidung tersumbat pada hidung kanan sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien sedang bermain sambil makan jagung dengan kakaknya, kemudian pasien memasukkan biji jagung ke dalam hidung kanannya. Pasien berusaha mengeluarkan biji jagung dengan cara menghembuskan nafas melalui hidung kuat-kuat, tapi biji jagung tidak keluar. Pasien dibawa oleh orang tuanya ke RSUP. DR. M. Djamil, Padang.
Keluar cairan dan darah dari hidung tidak ada. Sesak nafas dan wajah membiru tidak ada Usaha mengeluarkan tidak ada Nyeri hidung kanan tidak ada Demam tidak ada, nyeri kepala tidak ada Gangguan pendengaran tidak ada Gangguan penciuman tidak ada
III. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sakit ringan Kesadaran : komposmentis kooperatif Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit Nafas : 22x/menit Suhu : 36,50C
Kepala : tidak ditemukan kelainan
Kelenjar getah bening: tidak ditemukan pembesaran
Kepala : bulat, simetris
Rambut : hitam, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Paru : gerak dinding dada simetris kiri dan kanan, stridor -/-, wheezing -/-, retraksi intercosta tidak ada
Status lokalis THT
Telinga :
Daun telinga dan liang telinga tidak ditemukan kelainan
Membran timpani utuh, hiperemis -/-, refleks cahaya +/+
Hidung luar dan sinus paranasal :
Tidak ditemukan kelainan
Rinoskopi anterior
Kavum nasi kanan : Sulit dinilai, tampak benda asing warna kuning di antara meatus media dan septum,
sekret -/-, septum deviasi (-)
Kavum nasi kanan : tidak ditemukan kelainan
Diagnosis
Korpus alienum “biji jagung” et cavum nasi dextra
Tatalaksana
Ekstraksi biji jagung
Prognosis
Quo ad vitam : bonam Quo ad sanam : bonam
BAB 4DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien laki-laki usia 5 tahun dengan diagnosis kerja Korpus alienum di Kavum Nasi Dextra
Keluhan hidung kanan tersumbat sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit, diketahui dari pasien yang tiba-tiba mengatakan kepada ibunya bahwa ia memasukkan biji jagung ke dalam hidung kanannya. Biji jagung merupakan benda asing yang terdapat dalam suatu organ, yang berasal dari luar tubuh manusia dan dalam keadaan normal tidak ada.2
Kejadian benda asing di hidung banyak terjadi pada laki-laki (58%). Insiden tertinggi kejadian benda asing di hidung pada anak adalah usia 2-5 tahun.8
Benda asing di hidung pada ada mulai ditemukan pada anak usia 9 bulan, usia tersebut anak mulai menjepit atau menggenggam benda disekitarnya khususnya benda yang berukuran kecil.8
Benda asing yang lazim ditemukan pada anak adalah manik-manik, kancing, karet penghapus, kelereng, kacang polong, kacang buncis, batu,biji-bijian dan kacang tanah.10
Waktu terjadi masuknya benda asing dengan penatalaksanaan pada pasien sangat singkat (30 menit), sehingga tidak menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu pasien.
Keluarga pasien tidak melakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut, usaha untuk mengeluarkan benda asing bagi yang tidak ahli dapat menyebabkan benda terdorong lebih dalam secara tidak sengaja, meningkatkan risiko benda tersebut masuk ke saluran pernafasan yang dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas, yang menyebabkan sesak nafas, sehingga menimbulkan keadaan yang gawat
PF/ pemeriksaan aliran udara dari hidung : aliran udara dari hidung kanan (-)
Rinoskopi anterior : tampak benda asing bewarna kuning di antara meatus media dengan septum di kavum nasi dextra.
Dilakukan pengambilan benda asing menggunakan pinset byonet. Setelah beberapa saat kemudian didapatkan ekstraksi benda asing berhasil mengeluarkan 1 buah biji jagung dari kavum nasi dextra. Hal ini sesuai dengan teori untuk mengeluarkan benda asing dari dalam hidung dengan menggunakan pengait (pinset/haak) yang dimasukkan ke dalam hidung dibagian atas, menyusuri kavum nasi sampai menyentuh nasofaring, lalu diturunkan dan dikait/tarik ke depan.
Pada kasus benda asing di hidung dapat diberikan antibiotik sitemik 5-7 hari, namun hanya untuk benda asing di hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.2 Pada kasus pasien ini terapi medikamentosa tidak perlu diberikan, karena pasien datang cepat dan belum menimbulkan gejala obstruksi, maupun gejala infeksi.
TERIMA KASIH