contoh studi kasus

Upload: jewelf-k-shop

Post on 13-Jul-2015

183 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Studi Kasus Kecelakaan Unit Destilasi BBMPosted on .

Kejadian fatal hampir menimpa kilang minyak terbesar di Indonesia Senin 11 Maret 1996. 3 orang pekerja perusahaan kontraktor CV. MJ yang membersihkan cerobong CDU, terkena kilatan api yang menyambar kain lap dan sekujur tubuhnya. Ketiganya mengalami luka bakar cukup serius dan seorang mengalami patah tulang pinggangn akibat terjatuh dari tangga setinggi 10 meter. Pada hari itu 3 pekerja yang baru bekerja selama 1 bulan diperintahkan membersihkan cerobong CDU. Pukul 8.00 mereka mulai membersihkan cerobong pengolahan minyak mentah mulai dari bagian bawah. Salah seorang pekerja menyatakan ketika mulai membersihkan bagian atas dengan menggunakan tangga berdua temannya, ia merasa panas cerobong yang berlebihan. Tiba-tiba lap yang mereka gunakan terbakar dan menimbulkan kobaran api yang cukup besar. Akibatnya baju yang mereka kenakan saat itu terbakar dan keduanya jatuh karena kaget dengan kemunculan api. Seorang teman lainnya yang menunggu di bawah juga terkena gumpalan api dan ikut terbakar. Ketiganya mengalami luka bakar yang serius dan seorang tukang patah tulang pinggang karena jatuh dari ketinggian. Kepala humas kilang memperkirakan penyebab api berawal dari lap pembersih yang digunakan pekerja mengandung minyak atau bahan mudah terbakar lainnya. Karaywan tidak diberitahu Pejabat kilang menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan kecerobohan yang sangant fatal. Pekerja bekerja saat unit CDU sedang berproduksi mengolah minyak mentah. Ini kealahan yang fatal sekali. Seharusnya pekerja tidak diperkenankan bekejra membersihkan cerobong saat beroperasi. Pekerjaan tersebut baru boleh dilakukan saat beroperasi dan cerobong dalam keadaan dingin. Pimpinan kilang pernah menyatakan bahwa pada saat operasi, semua kegiatan di loksai kilang harus sesuai prosedur. Karena jika terjadi kecerobohan sedikit saja akan berakibat fatal bagi kilang minyak tersebut. Terutama masalah api karena jia terjadi kebakaran maka akan meluas lagi. ( Harian republika 15-16 maret 1996) Berdasarkan penyelidikan pimpinan kilang minyak menyatakan bahwa ternyata karyawan tersebut ditugasi untuk membersihkan bagian heat exchanger setinggi 2 meter yang sedang tidak beroperasi. Tetapi kemudian karena ketiga karyawan tadi terlalu rajin maka mereka meneruskan ke bagian lain yang produksi. Akibatnya kain lap yang mereka gunakan terbakar dan menyabar pakaian mereka. Berkat kesigapan petugas kejadian fatal di kilang minyak tersebut dapat dihindari. Ketiga karyawan yang terbakar dapat diamankan dalam 2 menit. pimpinan kilang menyatakan bahwa ketiganya belum mendapat surat keterangan penyisiran (SKP) untuk melakukan pembersihan di lokasi tersebut. Juga dijelaskan bahwa pihak kilang telah berkali-kalimemberikan penjelasan tentang prosedur kerja yang harus ditempuh oleh pekerja. (Harian Republika 19 Maret 1996)

http://www.artikelk3.com/studi-kasus-kecelakaan-unit-destilasi-bbm.html

Penambang Kapur Tewas Jatuh Tertiup AnginSelasa, 11 Oktober 2011 - 12:10 WIB

|More BANDUNG (Pos Kota) Central penambangan batu kapur, Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat kembali menelan korban. Senin sore, Arif,40, tewas akibat terjatuh dari tebing ketinggian belasan meter saat sedang mengisi bahan peledak di tebing untuk menghancurkan batu kapur. Diduga kuat korban jatuh hingga tewas akibat terpeleset setelah tubuhnya tertiup angin kencang saat berdiri di tebing. Korban jatuh kemudian tewas seketika, kata sejumlah warga, Senin. Nopi,24, salah satu anggota keluarga korban, menjelaskan, korban terjatuh Senin sekitar pukul 16.00. Arif naik ke tebing berketinggian belasan meter untuk mengisi bahan peledak dan tak mengenakan tali pengaman. Setelah korban berada di puncak tebing, angin tiba-tiba bertiup kencang hingga tubuh korban pun turut berhasil disapu hingga jatuh dan tewas. Angin kencang bertiup dan berputar di sekitar penambangan batu kapur. Jenis angin disebut-sebut angin puting beliung. Korban lanjutnya, bukan baru bekerja sebagai pebambang batu kapur. Tapi dia sudah hampir 15 tahun memnggeluti profesi ini dan dinilai sudah memiliki pengalaman banyak mengenai pekerjaanya. Hanya, Senin sore korban bekerja tanpa dibantu tali pengaman hingga terjatuh ketika muncul angin puting beliung. Kami tak menyangka korban akan menemui ajal di tempat bekerjanya yang sudah digeluti belasan tahun, katanya. Sejumlah polisi yang melakukan olah TKP mengakui dugaan sementara korban tewas lantaran murni kecelakaan. Saat menaiki puncak tebing dia ada dalam kondisi telanjang tanpa dibantu tali pengaman, kata seorang anggota polisi Polsek Cipatat. (dono/b)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/10/11/penambang-kapur-tewas-jatuh-tertiup-angin