contoh-pkm-p-e

Upload: fachrul-ekky

Post on 20-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    1/22

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    PENGEMBANGAN NANOPARTIKEL KOLESTEROL OKSIDASE

    TERAMOBIL SEBAGAI BIOANODA UNTUK PENGUKURAN

    KADAR KOLESTEROL TOTAL

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Andrea Faadillah Argadanah G84110078/2011

    Nubli F. Albana G84120079/2012

    Ani Rizna Nur Hasanah G84130007/2013

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2014

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    2/22

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    3/22

    iii

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iiiRINGKASAN ........................................................................................................ iv

    BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 2

    Kolesterol Oksidase (COX) dan Amobilisasi...................................................... 2

    Polianilin ............................................................................................................. 3

    BAB 3. METODE PENELITIAN.......................................................................... 3

    Waktu dan Tempat .............................................................................................. 3

    Alat dan Bahan .................................................................................................... 3

    Prosedur Penelitian .............................................................................................. 4

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................... 5

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 1

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    4/22

    iv

    RINGKASAN

    Kadar kolesterol sebagai faktor risiko utama pemicu salah satu gangguan

    kesehatan terbanyak penyebab kematian di Indonesia. Teknik pengukurannyamasih terus dikembangkan untuk menciptakan alat yang terjangkau dan mudah

    digunakan oleh masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan

    bioanoda yang dilapisi dengan nanopartikel kolesterol oksidase teramobil

    glutaraldehida untuk mengukur konsentrasi larutan standar kolesterol. Keefektifan

    tersebut mencakup pengaruh pH dan suhu terhadap kerja elektroda serta

    karakteristik kinetika bioanoda tersebut secara voltametri. Target yang ingin

    dicapai adalah terciptanya elektrode berbasis reaksi oksidasi kolesterol yang

    akurat mengukur kadar kolesterol total dalam sampel makanan ataupun darah

    makhluk hidup. Sementara itu, luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah

    dapat menjadi salah satu referensi inovasi dalam penemuan strip pengukur

    kolesterol yang terjangkau dan mudah digunakan oleh masyarakat. Metodepenelitian meliputi sintesi dan karakterisasi nanoserat polianilin, pengukuran

    voltamogram siklik elektroda pasta karbon (EPK) dan elektroda pasta karbon

    termodifikasi (EPKT), serta pengujian aktivitas COX pada EPKT. Penelitian

    dilakukan selama 5 bulan. Pelaksanaanya berada di Laboratorium Penelitian

    Departemen Biokimia dan Fisika IPB serta Laboratorium Pengujian Hasil Hutan

    Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Bogor.

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    5/22

    1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    Laporan WHO tahun 2002 menyebutkan bahwa sekitar 220372 dan

    123684 penduduk Indonesia meninggal pertahunnya akibat serangan jantung danstroke. Penyakit tersebut berhubungan dengan terjadinya kerusakan pembuluh

    darah atau disebut sebagai atherosklerosis. Beberapa faktor risiko yang

    mempengaruhi kondisi tersebut antara lain usia, gender, genetik, diabetes

    mellitus, dan kadar kolesterol tinggi. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dalam

    bentuk LDL (Low Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density

    Lipoprotein) merupakan faktor risiko utama atherosklerosis (Yang et al. 2011).

    Kedua molekul tersebut merupakan bentuk molekul pembawa kolesterol dalam

    darah. Meskipun begitu, kolesterol juga merupakan molekul penting yang

    berperan untuk mensintesis hormon seks seperti endrogen sehingga

    keberadaannya dalam tubuh juga sangat diperlukan (Nelson dan Cox 2008).

    Saat ini, perkembangan teknologi telah memunculkan metode danperalatan baru untuk mendiagnosa kadar kolesterol total yang mencakup LDL,

    VLDL, HDL (High Density Lipoprotein), dan kilomikron. Salah satu metode

    diagnosa yang berkembang adalah biosensor. Penelitian Busono et al. (2010) telah

    menghasilkan prototipe biosensor kolesterol sekali pakai dengan rentang

    konsentrasi kolesterol 50-250 mg/dL. Namun, biosensor tersebut masih diujikan

    menggunakan larutan standar kolesterol dan menggunakan nanopartikel platina

    yang relatif mahal sebagai material penyusun elektroda. Oleh karena itu,

    penelitian lebih lanjut diperlukan sebagai bentuk pencarian dan pengembangan

    biosensor yang akurat, terjangkau dan mudah digunakan oleh masyarakat umum.

    Bioanoda merupakan elektroda yang dikombinasikan dengan komponen

    biologis seperti enzim dan merupakan dasar pengembangan biosensor (Wang et

    al. 2007). Salah satu enzim yang banyak diteliti dalam pengembangan bioanoda

    kolesterol adalah kolesterol oksidase (COX). Proses amobilisasi enzim dianggap

    dapat meningkatkan kinerja bioanoda karena enzim dapat digunakan secara

    kontinu tetapi tetap stabil dan pemisahan anatar produk dengan enzim dalam

    larutan terjadi lebih mudah. Selain itu, nanoserat polianinin sangat berpotensi

    menggantikan peran platina sebagai media transfer elektron pada elektroda. Hal

    ini dikarenakan sifat konduktivitasnya yang tinggi dan stabil dalam reaksi

    enzimatis, dapat berperan sebagai penjerap enzim, mudah disintesis, serta

    monomernya murah. Pembentukan polianilin menjadi nanoserat juga dapat

    meningkatkan luas permukaan sehingga dapat meningkatkan kemampuannyamentransfer elektron dari reaksi reduksi-oksidasi (Gospodinova dan Terlemezyan

    1998).

    Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan bioanoda yang dilapisi dengan

    nanopartikel kolesterol oksidase teramobil glutaraldehida untuk mengukur

    konsentrasi larutan standar kolesterol. Keefektifan tersebut mencakup pengaruh

    pH dan suhu terhadap kerja elektroda serta karakteristik kinetika bioanoda

    tersebut secara voltametri. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

    menjadi salah satu referensi inovasi dalam penemuan strip pengukur kolesterol

    yang terjangkau dan mudah digunakan oleh masyarakat. Target yang ingin dicapai

    dari penelitian ini adalah terciptanya elektrode berbasis reaksi oksidasi kolesterol

    yang akurat mengukur kadar kolesterol total dalam sampel makanan ataupun

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    6/22

    2

    darah makhluk hidup. Dengan demikian, penelitian ini dapat meningkatkan

    perkembangan teknik pengukuran kadar kolesterol yang merupakan salah satu

    molekul hayati penting dalam metabolisme tubuh.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    Kolesterol Oksidase (COX) dan AmobilisasiKolesterol oksidase (COX) merupakan enzim yang mengatalis reaksi

    oksidasi dan isomerasasi kolesterol (5-kolesten-3--ol) menjadi kolestenon dan

    hidrogen peroksida. Gambar 1 menunjukkan salah satu reaksi yang melibatkan

    COX (Vrielink dan Ghisla 2009). Hal ini merupakan reaksi awal dalam degradasi

    kolesterol dan sterol alami lainnya pada mikroba (MacLachlan et al. 2000). COX

    sebagai oksidase digunakan untuk mengukur kolesterol, sterol pada tanaman, danstanol dalam sampel klinis dan makanan (Moreau et al. 2003). COX diidentifikasi

    berada dalam strain Streptomyces sebagai sebuah sinyal protein untuk biosintesis

    antibiotik antifungal. Sinyal protein tersebut diduga sebagai sensor terhadap fungi

    dengan mendeteksi keberadaan senyawa ergosterol (Aparicio dan Martin 2008).

    Saat ini, COX yang telah beredar di pasaran berasal dari strain bakteri

    Brevibacterium sterolicumdan genus Streptomyces. Karakterisasi COX meliputi

    suhu dan pH optimum. Penelitian Li et al. (2010) dan MacLachlan et al. (2000)

    menyatakan suhu dan pH optimum COX adalah 45 oC dan 7.5. Aktivitas

    enzimatis lebih dari 80% terjadi pada selang pH 6.5-9.0 dan pada temperatur 35-

    48 oC. Nilai Km COX dengan substrat kolesterol adalah 0.524 mM.

    Gambar 1 Reaksi oksidasi dan isomerisasi yang dikatalis COX.

    Amobilisasi enzim merupakan proses pengendalian pergerakan dan

    pertumbuhan secara total atau sebagian pada enzim sel atau organel. Teknik

    amobilisasi enzim yang telah umum antara lain pengikatan silang (cross linking),

    penjebakan (entrapment), adsorpsi (adsorption), enkapsulasi, dan pengikatan

    secara kovalen pada bahan padat pendukung (carrier binding) (Gorecka dan

    Jastrzebska 2011). Keuntungan dari amobilisasi enzim adalah aktivitas

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    7/22

    3

    enzimatisnya dapat terjaga atau sehingga dapat digunakan berulang kali tanpa

    menurunkan kualitasnya. Glutarahdehida (GA) merupakan salah satu bahan yang

    digunakan sebagai agen pengikatan silang. Torres et al. (2012) membuktikan

    bahwa amobilisasi COX dengan GA dapat meningkatkan ketahanan biosensor

    pada suhu ruang dengan penyimpanan yang lama.

    Polianilin

    Polianilin (PANI) merupakan polimer konduktif yang mempunyai ikatan

    rantai terkonjugasi yang tersusun dari monomernya yakni anilin. Polimer ini dapat

    membantu perpindahan pasangan elektron dari hasil reaksi enzimatis dalam

    elektroda (Keyhanpour et al. 2012). Sintesis polianilin dapat menggunakan

    metode polimerisasi interfasial yang mengacu pada penelitian Maddu et al.

    (2008). Metode ini berdasarkan proses polimerisasi yang terjadi di antara batas

    dua fase larutan yakni fase organik dan fase air. Fase organik terdiri atas monomer

    anilin dalam larutan toluena sementara fase air terdiri atas amonium peoksidisulfat

    dan HCl. Polimerisasi dicirikan dengan terbentuknya endapan halus berwarnahijau kebiruan di lapisan antara kedua fase. Lama polimerisasi merubah warna

    endapan menjadi kehitaman dan kuantitas yang meningkat pada fase air.

    Perubahan warna tersebut menjadi indikator reaksi telah berlangsung sempurna.

    BAB 3. METODE PENELITIAN

    Waktu dan TempatSebagian besar penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Penelitian

    Departemen Biokimia IPB. Pengamatan morfologi nanoserat polianilin dengan

    SEM dilakukan di Laboratorium Pengujian Hasil Hutan Puslitbang Keteknikan

    Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Bogor. Selain itu, pengukuran

    voltamogram siklik dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Departemen Fisika

    IPB. Lama penelitian hingga pengelohan data yakni lima bulan dimulai dari bulan

    Januari hingga Mei 2015.

    Alat dan BahanPeralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain alat-alat

    gelas, neraca analitik, eDaQ potensiostat-galvanostat yang dilengkapi perangkatlunak Echem v2.1.0, elektroda Ag/AgCl, sentrifus (Beckman USA Mode J2-21),

    kertas membran, kain nilon, pipa kaca (ukuran panjang 4 cm dan 1 cm), tabung

    teflon, kawat tembaga, pipet mikro, mortar, parafilm, potentiostat, desikator, pH

    meter, Scanning Electron Microscope (SEM), termometer, penangas air, dan

    stirrer.

    Bahan yang diperlukan dalam penelitian terdiri atas kolesterol oksidase

    (COX), bufer sodium fosfat 0.1 M, anilin 1 M, amonium peroksidisulfat, kalium

    ferisianida 0.1 M, HCl 1 M, KCl 3 M, toluena, akuabides, parafin, serbuk grafit,

    glutaraldehida 2.5%, sampel darah probandus yang telah diketahui kadar

    kolesterolnya dan larutan standar kolesterol.

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    8/22

    4

    Prosedur Penelitian

    Sintesis dan karakterisasi nanoserat polianilin (Modifikasi Maddu et al.

    2008)

    Nanoserat polianilin disintesis dengan metode polimerase interfasial

    sistem dua fase organik dan air. Fase organik terdiri atas larutan anilin 1 M dalamtoluena sebagai pelarutnya dengan volume total 50 mL. Sementara itu, fase air

    terdiri atas 50 mL larutan HCl 1 M, 0.6 gram amonium peroksidisulfat. Kedua

    larutan fase organik dan air itu dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf lalu

    diinkubasi semalam agar proses polimerisasi sempurna. Bagian larutan dibuang

    dan endapannya dicampurkan dengan akuabides lalu disentrufasi. Proses tersebut

    diulang sebanyak tujuh kali. Selanjutnya, endapan dikeringkan dalam desikator.

    Pengamatan morfologi nanoserat polianilin dilakukan dengan SEM pada

    perbesaran 500 kali dan 7500 kali.

    Pengukuran voltamogram siklik Elektroda Pasta Karbon (EPK) dan

    Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi (EPKT)(Colak et al . 2012)EPK disiapkan dengan 300 L parafin dicampur dengan 0.45 gram serbuk

    grafit di dalam mortar hingga menjadi pasta. Selanjutnya, pasta karbon tersebut

    dimasukkan ke dalam tabung elektroda yang disiapkan dari teflon dengan

    diameter 0.8 cm dan panjang 3 cm. Pengisian dilakukan hingga memenuhi

    bagian tabung. Sementara itu, kontak listrik dibuat dari plat tembaga. Setelah itu,

    EPKT disiapkan dengan 2 mg polianilin yang dicampur dalam mortar dengan 100

    L parafin dan 0.15 g serbuk grafit lalu dimasukkan ke dalam tabung elektroda

    lain yang telah disiapkan. Pengukuran elektrokimia dilakukan menggunakan

    seperangkat alat eDaQ potensiostat-galvanostat yang dilengkapi perangkat lunak

    Echem v2.1.0. Elektroda pembanding yang digunakan adalah Ag/AgCl sedangkan

    elektroda platina sebagai elektroda bantu. EPK dan EPKT berperan sebagai

    elektroda kerja secara bergantian. Larutan KCl 3 M sebanyak 3 mL ditambahkan

    ke dalam sel elektrokimia tersebut dan voltamogram siklik yang terbentuk

    diamati.

    Uji aktivitas kolesterol oksidase pada EPKT (Modifikasi Colak et al . 2012

    dengan Pundir et al. 2012)Mula-mula, sebanyak 50 L kolesterol oksidase, 1 mg bovine serum

    albumin (BSA), 50 L bufer sodium fosfat dengan pH 6.0-8.0 dalam 0.5 interval,

    dan 30 L glutaraldehida 2.5% dicampurkan dalam tabung Eppendorf dan

    dikocok perlahan. Selanjutnya, campuran tersebut diinkubasi selama 15 menitpada suhu 30 oC lalu dieteteskan pada permukaan EPKT dan dikeringkan pada

    suhu -4oC. Setelah elektroda kering, elektroda dibilas beberapa kali dengan bufer

    fosfat pH 7.5 untuk menghilangkan enzim ataupun glutaraldehida yang tidak

    teramobilisasi. Elektroda disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 oC dalam

    bufer fosfat 0.1 M pH 7.0 saat tidak digunakan.

    Penentuan pH optimum dilakukan dengan memasukkan masing-masing 1

    mL larutan bufer sodium fosfat 0.1 M pH 6.0-8.0 dalam 0.5 interval, larutan

    kalium ferisianida 0.1 M, dan 180 L standar kolesterol 0.25 M. Elektroda Pt dan

    Ag/AgCl kemudian digunakan sebagai elektroda pembantu dan

    pembanding.Voltamogram siklik yang terbentuk diamati untuk mendapatkan nilai

    pH optimum. Selanjutnya, nilai pH optimum tersebut digunakan pada penentuan

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    9/22

    5

    suhu optimum. Mula-mula, sebanyak 1 mL larutan bufer sodium fosfat 0.1 M pH

    7.5, larutan kalium ferisianida 0.1 M, dan 180 L standar kolesterol 0.2 mM,

    dimasukkan ke dalam sel elektrokimia. Aktivitasnya diukur pada suhu 35 oC, 40oC, 45 oC, 50 oC, 55 oC, dan 60 oC dengan bantuan penangas dan termometer.

    Voltamogram siklik yang terbentuk diamati untuk mendapatkan nilai suhuoptimum.

    Parameter kinetika enzim kemudian ditentukan dengan menggunakan

    larutan standar kolesterol dan sampel darah probandus yang telah diketahui kadar

    kolesterolnya (pengenceran 10x) sebagai substrat. Konsentrasi larutan standar

    kolesterol yang digunakan sebagai kurva Michaelis-Menten antara lain 0.2, 0.8,

    3.2, 12.8, 51.2 mM. Pengujian menggunakan 180 L substrat yang dimasukkan ke

    dalam sel elektrokimia lalu ditambah 1 mL bufer sodium fosfat 0.1 M pH 7.5 dan

    1 mL kalium ferisianida. Elektroda Pt dan Ag/AgCl kemudian digunakan sebagai

    elektroda pembantu dan pembanding.Voltamogram siklik yang terbentuk diamati

    dan dibuat kurva hubungan konsentrasi kolesterol dan arus yang dihasilkan

    (Michaelis-Menten). Hasil dari parameter kinetika ini menjadi bahanpertimbangan pembuatan prototipe strip pengujian kadar kolesterol total.

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran BiayaTabel 1 Ringkasan anggaran biaya PKM-P

    No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)1 Peralatan penunjang 3.350.000,00

    2 Bahan habis pakai 4.700.000,00

    3 Perjalanan 288.000,00

    4 Lain-lain 227.000,00

    Jumlah 8.565.000,00

    4.2 Jadwal KegiatanTabel 2 Jadwal kegiatan penelitian

    No Jenis Kegiatan Bulan

    1 2 3 4 5

    1 Penyiapan izin penggunaan laboratorium penelitian

    2 Sintesis dan karakterisasi nanoserat polianilin

    3 Pengukuran voltamogram siklik Elektroda Pasta Karbon

    (EPK) dan Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi (EPKT)

    4 Uji aktivitas kolesterol oksidase sebagai elektroda pada

    EPKT

    5 Pembuatan prototipe biosensor kolesterol oksidase

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    10/22

    6

    6 Pengolahan data

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    11/22

    7

    DAFTAR PUSTAKA

    Aparicio JF, Martin JF. 2008. Microbial cholesterol oxidases: bioconversion

    emzymed or signaling proteins.Mol Biosyst. 4: 804-809.Busono P, Subintoro, Nur H, M Farid W, Saor JD. 2010. Uji sensitifitas dan

    linearitas prototip disposable biosensor kolesterol berlapiskan membran

    polimer pelindung. Seminar Rekayasa Kimia dan Proses. 1-8.

    Colak O, Arslan H, Zengin H, Zengin G. 2012. Amperometric detection of

    glucose by polyaniline-activated carbon composite carbon paste electrode.

    Int J Electrochem Sci.7: 6988-6997.

    Gorecka E, Jastrzebska M. 2011. Immobilization techniques and biopolymer

    carriers.Biotechnol Food Sci. 75(1): 65-86.

    Gospodinova N, Terlemezyan L. 1998. Conducting polymers prepared by

    oxidative polymerization: polyaniline.Prog Polym Sci. 23: 1443-1484.

    Keyhanpour A, Mohaghegh SM, Jamshidi A. 2012. Glucose oxidase modifiedelectrodes of polyaniline and poly (aniline-2anilinoethanol) as biosensor:

    a comparative study.J Biosens Bioelectron. 3(1): 1-7.

    Li Bo, Wei W, Feng Q W, Dong ZW. 2010. Cholesterol oxidase Chol is a critical

    enzyme that catalyzes the conversion of diosgenin to 4-ene-3-keto steroid in

    Streptomyces virginiaeIBL-14.Appl Microbiol Biotechnol. 85: 1831-1838.

    MacLachlan J, Wotherspoon AT, Ansell RO, Brooks CJ. 2000. Cholesterol

    oxidase: sources, physical properties and analytical applications. J steroid

    Biochem Mol Biol. 71: 169-195.

    Maddu A, Wahyudi ST, Kurniati M. 2008. Sintesis dan karakteristik nanoserat

    polianilin.Jurnal Nano Saintek. 1(2).

    Moreau RA, Powell MJ, Hicks KB. 2003. Evaluation of a commercial enzyme-

    based serum cholesterol test kit for anaysis of phytosterol and phytostanol

    products. J Agric Food Chem. 51: 6663-6667.

    Nakorn PN. 2008. Chitin nanowhisker and chitosan nanoparticles in protein

    immobilization for biosensor applications. J Metal Mater Mineral. 18(2):

    73-77.

    Nelson DL, Cox MM. 2008.Lehninger: Principle of Biochemistry Fifth Edition.

    New York (US): WH Freeman and Company.

    Pundir CS, Jagriti N, Nidhi C, Preety, Renu S. 2012. An amperometric cholesterol

    biosesor based on epoxy resin membrane bound cholesterol oxidase.Indian

    J Med Res. 136: 633-640Torres AC, M Emilia G, Christopher MAB. 2012. Poly(neutral red)/cholesterol

    oxidase modified carbon film electrode for cholesterol biosensing.

    Electroanalysis.24(7): 1547-1553.

    Vrielink A, Ghisla S. 2009. Cholesterol oxidase: biochemistry and structural

    features. The FEBS Journal. 207(1): 6826-6843.

    Wang HJ, Zhou CM, Peng F, Yu H. 2007. Glucose biosensor based on platinum

    nanoparticels supported sulfonated-carbon nanotubes modified glassy

    carbon electrode.Int J Electrochem Sci. 2: 508-516.

    Yang JY, Ying L, Shen MC, Kuo CL. 2011. Fabrication of cholesterol biosensor

    based on cholesterol oxidase and multiwall carbon nanotube hybrid

    composites. Int J Electrochem Sci. 6: 2223-2234.

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    12/22

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    13/22

    9

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    14/22

    10

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    15/22

    11

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    16/22

    12

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    17/22

    13

    Lampiran 2. Justifikasi anggaran kegiatan

    1. Peralatan penunjang

    Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga Satuan

    (Rp)

    Jumlah (Rp)

    Laboratoriumpenelitian dan

    peralatan

    gelas

    Saranapelaksanaan

    seluruh

    metode

    penelitian

    1 kali 450.000,00 450.000,00

    Scanning

    Electron

    Microscope

    (SEM)

    Pengamatan

    morfologi

    nanoserat

    polianilin

    2 kali 100.000,00 200.000,00

    Peralatan

    eDaQ

    potensiostat-galvanostat

    yang

    dilengkapi

    perangkat

    lunak Echem

    v2.1.0

    Pembacaan

    voltamogram

    siklik

    1 kali 200.000,00 200.000,00

    Pembuatan

    prototipe

    Target produk

    akhir

    peneltian

    1 kali 2.500.000,00 2.500.000,00

    SUB TOTAL (Rp) 3.350.000,002. Bahan habis pakai

    Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga Satuan

    (Rp)

    Jumlah (Rp)

    Kolesterol

    oksidase

    (COX)

    Bahan utama

    bioanoda

    100 U 1.840.000,00 1.840.000,00

    BSA Senyawa

    penstabil

    enzim

    50 g 815.000,00 815.000,00

    Bufer sodium

    fosfat

    Bufer yang

    sesuai untukCOX

    500 g 590.000,00 590.000,00

    Glutaraldehida Agen cross

    linkingCOX

    10 mL 102.000,00 102.000,00

    Anilin Monomer

    penyusun

    polianilin

    sebagai

    komponen

    elektroda

    5 mL 360.000,00 360.000,00

    Amonium

    peroksidisulfat

    Sebagai fase

    air dalam

    5 g 70.000,00 70.000,00

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    18/22

    14

    sintesis

    polianilin

    Larutan HCl Sebagai fase

    air dalam

    sintesispolianilin

    1 L 35.000,00 35.000,00

    Larutan

    standar

    kolesterol

    Substrat uji 1 L 100.000,00 100.000,00

    Akuabides Pelarut 3 L 34.000,00 102.000,00

    Parafin Komponen

    elektroda

    1 L 27.000,00 27.000,00

    Garam KCl Komponen

    larutan sel

    elektrokimia

    500 g 214.000,00 214.000,00

    Toluena Sebagai fase

    organik dalam

    sintesis

    polianilin

    1 L 100.000,00 100.000,00

    Kalium

    ferisianida

    Komponel sel

    elektrokimia

    50 g 150.000,00 150.000,00

    Serbuk grafit Komponen

    elektroda

    10 g 20.000,00 20.000,00

    Pipa kaca

    (ukuran

    panjang 4 cmdan 1 cm)

    Komponen

    elektroda

    2 25.000,00 50.000,00

    Tabung teflon Komponen

    elektroda

    2 25.000,00 50.000,00

    Kawat

    tembaga

    Komponen

    elektroda

    1 meter 25.000,00 25.000,00

    Parafilm Penutup

    larutan saat

    penyimpanan

    1 box 50.000,00 50.000,00

    SUB TOTAL (Rp) 4.700.000,00

    3. Perjalanan

    Material JustifikasiPerjalanan

    Kuantitas Harga Satuan(Rp)

    Jumlah (Rp)

    Dramaga-

    Bogor

    Rute

    perjalanan

    untuk

    pembelian

    bahan habis

    pakai

    10 kali 12.000,00 120.000,00

    Dramaga-

    Jakarta

    Rute

    perjalanan

    untuk

    6 kali 28.000,00 168.000,00

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    19/22

    15

    pembelian

    bahan habis

    pakai

    SUB TOTAL (Rp) 288.000,00

    4. Lain-lainMaterial Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga Satuan

    (Rp)

    Jumlah (Rp)

    Draft proposal

    pengajuan

    PKM

    Sebagai

    bentuk

    pengajuan

    tertulis untuk

    pendaftaran

    PKM

    2 jilid 5000,00 10.000,00

    Draft laporan

    kemajuan

    Sebagai

    bentuk

    pelaporan

    sementara

    yang tertulis

    6 jilid 7000,00 42.000,00

    Draft laporan

    akhir

    Sebagai

    bentuk

    pelaporan

    tertulis yang

    digunakan

    sebagai materi

    pegangan

    reviewerdalam

    MONEV

    2 jilid 10.000,00 20.000,00

    Logbook Sebagai

    pelaporan

    kegiatan

    penelitian

    1 jilid 5000,00 5000,00

    Pulsa modem Akses pustaka

    dan

    pengiriman

    3 kali 50.000 150.000

    SUB TOTAL (Rp) 227.000,00

    Total (Keseluruhan) 8.565.000,00

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    20/22

    16

    Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

    No Nama/NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1 Andrea FA/G84110078

    S1 Biokimia 24 -Penyiapan izinpenggunaan

    laboratorium

    penelitian

    -Sintesis dan

    karakterisasi

    nanoserat polianilin

    - Pengukuran

    voltamogram siklik

    Elektroda Pasta

    Karbon (EPK) danElektroda Pasta

    Karbon

    Termodifikasi

    (EPKT)

    - Pembuatan

    nanopartikel kitosan

    - Uji aktivitas

    kolesterol oksidase

    sebagai elektroda

    pada EPKT

    - Pembuatan

    prototipe biosensor

    kolesterol oksidase

    - Pengolahan data

    2 Nubli FA/

    G84120075

    S1 Biokimia 24 -Sintesis dan

    karakterisasi

    nanoserat polianilin

    - Pengukuranvoltamogram siklik

    Elektroda Pasta

    Karbon (EPK) dan

    Elektroda Pasta

    Karbon

    Termodifikasi

    (EPKT)

    - Pembuatan

    nanopartikel kitosan

    - Uji aktivitas

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    21/22

    17

    kolesterol oksidase

    sebagai elektroda

    pada EPKT

    - Pembuatan

    prototipe biosensor

    kolesterol oksidase

    - Pengolahan data

    3 Ani Rizna

    NH/

    G84130007

    S1 Biokimia 24 -Sintesis dan

    karakterisasi

    nanoserat polianilin

    - Pengukuran

    voltamogram siklik

    Elektroda Pasta

    Karbon (EPK) danElektroda Pasta

    Karbon

    Termodifikasi

    (EPKT)

    - Pembuatan

    nanopartikel kitosan

    - Uji aktivitas

    kolesterol oksidase

    sebagai elektrodapada EPKT

    - Pembuatan

    prototipe biosensor

    kolesterol oksidase

    - Pengolahan data

  • 7/24/2019 contoh-PKM-P-E

    22/22

    18

    Lampiran 4. Surat pernyataan ketua peneliti