contoh kir bahasa indonesia
DESCRIPTION
KIR Bahasa IndonesiaTRANSCRIPT
-
Pengaruh Lirik Lagu terhadap Pola Pikir Remaja
BAB I
A. Latar Belakang
Lagu menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan pada kalangan remaja. Saat ini lagu
bisa dikatakan sebagai bagian dari hidup remaja. Banyak dari kalangan remaja telah
kecanduan terhadap lagu. Ada banyak jenis lagu yang digemari oleh para remaja,
diantaranya yaitu pop, dangdut, rock, jazz, dan lain-lain. Seiring dengan berjalannya waktu,
dari sekian banyak jenis lagu, lagu beraliran pop dan dangdut menjadi lagu yang paling
disukai remaja dewasa ini.
Telah kita ketahui, banyak dampak positif maupun dampak negatif yang akan timbul
dengan semakin berkembangnya lagu-lagu tersebut. Dampak positif dari lagu tersebut
diantaranya lagu dapat digunakan sebagai hiburan, sebagai bentuk untuk mengekspresikan
kreativitas, untuk mengekspresikan perasaan terutama pada kalangan remaja, sebagai
penyemangat hidup, dan lain-lain. Di samping itu dampak negative dengan berkembangnya
lagu-lagu tersebut menjadikan pencipta lagu sekarang ini lebih bebas dalam menciptakan dan
menyusun lirik lagu tanpa memperhatikan pemilihan kata yang sesuai. Penikmat lagu tersebut
tidak hanya dari kalangan dewasa, tetapi juga dari kalangan remaja, maka dari itu perlu di
perhatikan pemilihan katanya.
Banyak pemilihan kata dalam lirik lagu sekarang ini yang yang tidak sesuai atau tidak
pantas untuk dinikmati oleh remaja khususnya. Dan hal itu menjadi dampak yang dapat
mengancam bagi pola pikir remaja sekarang ini. Oleh karena itu penulis mengadakan
penelitian pengaruh lirik lagu terhadap pola pikir remaja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas , penulis merumuskan
masalah sebagai berikut
1. Apa saja lagu yang banyak diminati oleh remaja dewasa ini ?
2. Lagu apa yang tidak begitu diminati oleh remaja dewasa ini ?
3. Bagaimana pengaruh terhadap pola pikir remaja setelah mendengarkan lagu
tersebut?
-
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis uraikan di atas, tujuan yang dicapai
dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui lagu yang banyak diminati remaja saat ini .
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh lagu terhadap pola pikir.
3. Untuk mengetahui pengaruh terhadap pola pikir remaja terhadap lagu sekarang ini.
D. Manfaat
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut
1. Bagi orang tua, penelitian ini dapat djadikan sebagai informasi bahwa lagu yang
digemari anak mereka memiliki dampak positif maupun negative terhadap pola pikir
anak mereka
2. Bagi remaja, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan mana
lagu yang cocok untuk mereka
3. Bagi pencipta lagu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam
penggunaan kata untuk menciptakan suatu lagu
4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat djadikan kajian awal untuk melakukan penelitian
lanjutan
-
BAB II
Landasan Teori
A. Pengertian remaja
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow
maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang
remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak
memberikan pengertian remaja (adolescent ) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian
masa remaja (adolescence). Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13
tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Menurut Adams
& Gullota masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990)
membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16
atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa
remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa. Papalia dan
Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan
Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja
terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua
dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi
masa depan.
B. Ciri-Ciri Remaja
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur
remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara pasti tentang
batasan usiar emaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan. Dari kesimpulan yang diperoleh maka
masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1.Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a.Masa Pra Pubertas usia 12-13 tahun, peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas.
Cirinya:
Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
Anak mulai bersikap kritis
-
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya
Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
Memperhatikan penampilan
Sikapnya tidak menentu/plin-plan
Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belumtercapai
sepenuhnya
Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahunMerupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada
masa ini adalah:
Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
Mulai menyadari akan realitas
Sikapnya mulai jelas tentang hidup
Mulai nampak bakat dan minatnya
C. Pola pikir remaja
Perkembangan Kognitif menurut Piaget, seorang remaja termotivasi untuk memahami
dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja
secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung
diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau
ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide
tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja
mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru. Perkembangan
kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori,
menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematan
gan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial
yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut
tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak.
Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar -
-
benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan
kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu
hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya
mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan
remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih
berupa rencana atau suatu bayangan. Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini
dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan
konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana
mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang
terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih
logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat
suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001). Salah satu
bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh
remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme. Yang dimaksud dengan egosentrisme di
sini adalah ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang oranglain (Papalia dan
Olds, 2001). Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds,2001) mengungkapkan
salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.
Personal fabel adalah "suatu cerita yang kita katakan pada diri kita sendiri mengenai diri
kitasendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar" . Kata fabel berarti cerita rekaan yang tidak
berdasarkanfakta, biasanya dengan tokoh-tokoh hewan. Personal fabel biasanya berisi
keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat,
yang diyakini benar adanya tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Papalia dan
Olds (2001)
Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri.
Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik
dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).Perkembangan
sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya disbanding orang tua (Conger, 1991;
Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan
kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler
dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian, pada ma
sa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam
menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan
-
kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam
berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).
Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang
perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993;Papalia & Olds,
2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan
sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi
remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang
menarik, musik atau film apa yang bagus,dan sebagainya (Conger, 1991).
D. Pengertian Lagu
Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal
(biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.
Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Perkataan
dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas.
Lagu dapat dikategorikan pada banyak jenis, bergantung kepada ukuran yang digunakan.
-
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa di SMA 2
Kudus.Responden yaitu siswa yang bersekolah di SMA 2 Kudus dalam kisaran kelas 10 dan
11. Pemilihan responden diambil secara acak dan dengan pembatasan jumlah 50 siswa.
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi yang bertempat di SMAN 2 Kudus. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2013.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 10 - 11 di SMA 2 Kudus.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa angket yang dibagikan kepada siswa di SMA 2
Kudus.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut
1. Mengumpulkan lagu-lagu yang popular dewasa ini
2. Menentukan lagu-lagu yang digemari remaja dengan menyebarkan angket
3. Menganalisis lagu yang digemari remaja
4. Menyebarkan angket untuk mengetahui bagaimana pengaruh lagu tersebut
terhadap pola pikir remaja .
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Observasi
Responden : Siswa SMA 2 Kudus kelas 10 dan 11.Pembagian Angket dilakukan saat
jam sekolah.Subyek
-
0
5
10
15
20
25
30
35
Hasil Angket
0
5
10
15
20
25
30
35
Hasil Angket
Hasil Angket