kir puspiptek

32
DAUN URANG ARING (Eclipta alba) SEBAGAI OBAT ALTERNATIF PENYEMBUH LUKA ALAMI PADA KELINCI diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat Provinsi Banten disusun oleh : 1. Agness Pratiwi 2. Lufi Prasetyo Ningrum 3. Robi Sambastian 4. Sely Desilia

Upload: lufi-prasetya

Post on 06-Aug-2015

264 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

LUFI PRASETYA N.EAGNESS PRATIWIROBISELLY DESILIA

TRANSCRIPT

Page 1: KIR PUSPIPTEK

DAUN URANG ARING (Eclipta alba)

SEBAGAI OBAT ALTERNATIF PENYEMBUH LUKA ALAMI

PADA KELINCI

diajukan untuk mengikuti

Lomba Karya Ilmiah Remaja

Tingkat Provinsi Banten

disusun oleh :

1. Agness Pratiwi

2. Lufi Prasetyo Ningrum

3. Robi Sambastian

4. Sely Desilia

SMA PRISMA SERANG

Jalan Raya Jakarta Km. 04 Pakupatan

2010

Page 2: KIR PUSPIPTEK

ABSTRAK

Penelitian mengenai pembuatan obat luka alami dari daun Urang aring

(Eclipta alba) dilakukan dengan tujuan memanfaatkan daun Urang aring sebagai obat

alternatif penyembuh luka alami pada kelinci yang aman digunakan. Penelitian ini

dilakukan dalam beberapa tahap : pembuatan obat dari daun Urang aring , pemberian

obat pada sample uji, pengamatan, pengambilan data, dan analisa data. Hasil

penelitian menunjukan bahwa daun urang aring (Eclipta alba) dapat dijadikan obat

penyembuh luka yang alami.

Kata kunci : daun Urang aring (Eclipta alba), Kelinci, Penyembuhan luka.

Page 3: KIR PUSPIPTEK

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya karena kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati karunianya.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu

kami dalam melakukan penelitian ini. Khususnya kepada Ibu Dina dan Ibu Siti selaku

pembimbing dan Bapak Iswandrianto selaku kepala sekolah SMA PRISMA

SERANG.

Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk menjadikan bahan alami

sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari – hari. Semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi semua kalangan.

Page 4: KIR PUSPIPTEK

DAFTAR ISI

Abstraksi………………………………………………………………….ii

Kata Pengantar……………………………………………………………iii

Daftar Isi………………………………………………………………….iv

Daftar Tabel………………………………………………………………v

Daftar Gambar……………………………………………………………vi

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….1

I.2 Perumusan Masalah………………………………………………2

I.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………2

I.4 Manfaat Penelitian………………………………………………..2

I.5 Hipotesis………………………………………………………….2

BAB II TINJAUAN TEORI

II.1 Definisi Urang Aring.……………………………………………3

Kandungan Kimia...............................................................4

Manfaat..............................................................................4

Deskripsi.............................................................................4

Penyembuhan Luka...........................................................4

II.2 Definisi Kelinci………………………….………………………4

II.3 Proses Penyembuhan Luka….…………………………………...4

BAB III METODE PENULISAN

III.1 Metode Penelitian……………………………………………....6

III.2 Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………...6

III.3 Instumen Penelitian

Alat dan Bahan…………………………………………..7

III.4 Cara Kerja

Prosedur Pembuatan Obat Antiseptik Alami…………………..8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….10

BAB V KESIMPULAN dan SARAN………………………………….12

V.1 Kesimpulan…………………………………………………….12

V.2 Saran…………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………......13

Page 5: KIR PUSPIPTEK

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Taksonomi Tumbuhan Urang aring.

Tabel 2. Data kegiatan pelaksanaan penelitian pembuatan daun Urang aring (Eclipta

alba) sebagai obat antiseptik alami.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur daun Urang aring.

Gambar 2. Hewan Kelinci (Lepus sp.).

Gambar 3. Luka pada Kelinci (Lepus sp.).

Gambar 4. Perbandingan luka pada Kelinci (Lepus sp.) pada saat pengamatan.

Gambar 5. Struktur Wedelactone.

Gambar 6. Struktur Flavonoida.

Gambar 7. Alat dan bahan.

Gambar 8. Penghalusan daun Urang aring.

Gambar 9. Proses pembiusan Kelinci (Lepus sp.).

Gambar 10. Keadaan Kelinci (Lepus sp.) setelah dilakukan pembiusan dengan

klorofrom (CHCl3).

Gambar 11. Proses pemotongan bulu kelinci sebelum dibuat luka.

Gambar 12. Proses pembuatan luka pada Kelinci (Lepus sp.).

Gambar 13. Kelinci (Lepus sp.) yang telah diberi Urang aring.

Gambar 14. Kelinci (Lepus sp.) yang sedang dalam proses pembalutan luka.

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Prosedur pembuatan obat penyembuh luka alami dari daun Urang aring

(Eclipta alba).

Skema 2. Pemberian obat penyembuh luka pada Kelinci (Lepus sp.)

Page 6: KIR PUSPIPTEK

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang masalah

Negara Indonesia dengan julukan “Mega biodiversity” memiliki

kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, akan tetapi sumber daya alam

yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal.

Salah satunya adalah sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai

bahan baku pembuatan obat alami untuk menyembuhkan luka. Obat – obatan

yang alami memiliki beberapa keunggulan dibandingkan obat yang dibuat dari

bahan kimia, diantaranya tersedia dalam jumlah yang melimpah, mudah

diperoleh serta aman digunakan.

Daun Urang-aring merupakan tanaman yang mudah dijumpai. Akan

tetapi, selama ini pemanfaatannya hanya dikenal sebagai bahan baku untuk

kosmetik, terutama untuk menghitamkan dan menyuburkan rambut.

Berdasarkan literatur yang ada, ternyata daun Urang-aring

mengandung zat- zat yang dapat digunakan untuk proses penyembuhan luka.

Atas dasar tersebut, penelitian ini dilakukan.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apakah daun Urang aring (Eclipta alba) dapat dijadikan obat penyembuh

luka?

I.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah daun Urang aring (Eclipta alba) dapat dijadikan obat

penyembuh luka.

I.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan gambaran proses pembuatan obat penyembuh luka dari daun

Urang aring (Eclipta alba L.).

Page 7: KIR PUSPIPTEK

2. Memberikan gambaran proses pengobatan dengan menggunakan daun

Urang aring (Eclipta alba L.).

3. Memberikan gambaran manfaat daun Urang aring (Eclipta albaL) sebagai

obat penyembuh luka alami pengganti obat penyembuh luka kimia yang

aman dan murah.

4. Memberikan masukan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti hasil

penelitian.

5. Memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk bertukar pikiran

tentang pemanfaatan tumbuhan

I.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan ialah

1. Hipotesis 1 : Eksrak daun Urang aring (Eclipta alba) dapat dijadikan obat

penyembuh luka alami.

2. Hipotesis nol : Eksrak daun Urang aring (Eclipta alba) tidak dapat

dijadikan obat penyembuh luka alami.

Page 8: KIR PUSPIPTEK

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Urang Aring

A. Karakteristik

Tanaman ini merupakan tanaman obat herba. Asal mula tanaman Urang

aring masih belum diketahui dengan pasti. Pada umumnya tanaman ini

tumbuh di Indonesia sebagai tanaman liar yaitu terdapat di Sumatera, Jawa,

Madura dan Maluku.

U

Gambar 1. Tumbuhan Urang aring (Eclipta alba)

Page 9: KIR PUSPIPTEK

Urang aring merupakan tanaman liar bertangkai banyak. Tumbuh di

tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, dan pinggir

selokan. Tanaman ini dapat tumbuh dari tepi pantai sampai ketinggian

1.500 m dpl.

Ciri-ciri tanaman Urang-aring adalah memiliki tinggi 10 hingga 80

cm. Berbatang bulat, berwarna hijau kecokelatan, berambut putih yang

agak kasar. Daunnya termasuk daun tunggal, bertangkai pendek.

Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang. Pangkalnya meruncing

dan tepinya bergerigi dengan panjang 2 – 3,5 cm, lebar 5 – 10 cm,

pertulangannya menyirip, serta permukaannya berambut serta berwarna

hijau. Tumbuhan ini berbunga majemuk, berbentuk bonggol, yang

terdiri atas kelopak berbentuk corong, ujung bertoreh enam, dan

berwarna hijau. Bunga pada tumbuhan ini memiliki lima daun mahkota,

kepala benang sari berwarna kuning, dan putih berwarna putih kuning.

Tanamanan ini buahnya memanjang, pipih, keras, dan berambut.

Berdiameter ±1 mm berambut, berwarna hitam, dan bijinya berbentuk

seperti jarum.

B. Taksonomi

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Eudicots

(tidak termasuk) Asterids

Page 10: KIR PUSPIPTEK

Ordo: Asterales

Famili: Asteraceae

Genus: Eclipta

Spesies: E. alba

Nama binomial

Eclipta alba

(L.) Hassk.

Sinonim

Eclipta erecta

Eclipta prostrata

Verbesina alba

Verbesina prostrata

Tabel 1. Taksonomi daun Urang aring (Eclipta alba)

C. Kandungan Kimia dan Manfaat

Dalam tanaman Urang-aring kandungan kimia yang berkhasiat obat

adalah Ecliptine, Terthienylmethanol, acetate, wedelolactone. Ecliptine

berfungsi untuk penghitam rambut serta dapat mendinginkan kulit kepala.

Terthienylmethanol dan Methyl Acetate berfungsi untuk anti bakteri,

Wedelactone berfungsi untuk menghambat pertumbuhan

mikroorganisme, Flavonoid umumnya mengandung senyawa fenol dan

polifenol. Polifenol dan turunannya telah lama dikenal memiliki aktivitas

antibakteri, antimelanogenesis, antioksidan dan antimutagen.

Seluruh bagian tanaman baik segar maupun kering dapat digunakan

untuk pengobatan baik sebagai obat luar maupun untuk obat penyakit

dalam. Pemanfaatan daun Urang aring sebagai obat penyembuh luka

dapat dilakukan dengan cara menghaluskan daun yang masih segar

Page 11: KIR PUSPIPTEK

kemudian dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau dengan cara direbus

kemudian airnya digunakan untuk obat Eczema, Tinea pedis (jamur),

koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak,

penyubur rambut. Sedangkan efek farmakologis dari tanaman urang-

aring tersebut yaitu dapat menghentikan pendarahan (Hemostatic).

II.2 Kelinci (Lepus sp.)

Gambar 2. Hewan Kelinci (Lepus sp.)

Kelinci (Lepus sp.) adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang

dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan

liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya,

tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini

dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai

bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).

II.3 Proses Penyembuhan Luka

Page 12: KIR PUSPIPTEK

Gambar 3. Luka pada kelinci (Lepus sp.)

Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang

mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan

regenerasi. Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu

kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal.

Penyembuhan luka meliputi 2 kategori yaitu, pemulihan jaringan ialah

regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun fungsinya

dan repair ialah pemulihan atau penggantian oleh jaringan ikat (Mawardi-

Hasan,2002). Penyembuhan luka dapat terjadi secara:

1. Per Primam.

2. Per Sekundem.

3. Per Tertiam atau Per Primam tertunda

Proses penyembuhan luka yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Fase Inflamasi.

2. Fase Proliferasi atau Fibroplasi.

3. Fase Remodelling/Fase Resorbsi/Fase penyudahan.

Page 13: KIR PUSPIPTEK

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan meneliti dan

mengamati secara objektif terhadap bahan yang diujikan. Memberikan

perlakuan terhadap bahan kemudian mengamati akibat dari sebab yang

diberikan sehingga akibat itu dijadikan acuan sebagai hasil penelitian.

Page 14: KIR PUSPIPTEK

III.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 18 Mei 2010 s.d

21 Mei 2010, bertempat di SMA PRISMA SERANG khususnya di Ruang Lab

Kimia dan di Ruang Lab Biologi SMA PRISMA.

Berikut tabel data kegiatan yang dilakukan :

Tabel 2. Data kegiatan pelaksanaan penelitian pembuatan daun Urang aring

(Eclipta alba) sebagai obat penyembuh luka alami.

No KegiatanTanggal

18 Mei 2010

19Mei 2010

20Mei 2010

21 Mei 2010

1 Observasi + + + +

2 Melaksanakan Eksperimen + + + +

3 Analisis Data + + + +

4 Pembuatan laporan hasil penelitian +

Keterangan: Melakukan kegiatan ( + )

BAHAN

Urang aring

Klorofrom (CHCL3)

Kelinci

Air

III.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang kami gunakan

ialah :

ALAT

Mortal

Pistil

Sarung tangan

Timbangan

Pisau cukur

Silet

Perban

Gelas kimia

Plester Kapas

Gunting

Tissu

Page 15: KIR PUSPIPTEK

III.4 Cara Kerja

Prosedur pembuatan Obat Penyembuh Luka alami:

1. Pembuatan

1. Alat dan bahan disiapkan

2. Daun Urang aring dicuci hingga bersih

3. Daun Urang aring ditimbang

4. Daun Urang aring dilumatkan.

2. Pembuatan Obat Penyembuh Luka alami

1. 5 gram daun Urang aring dimasukkan ke dalam mortal, setelah itu

dilumatkan dengan pistil hingga halus.

3. Pemberian Obat Penyembuh Luka alami pada sampel uji (Kelinci)

Page 16: KIR PUSPIPTEK

1. Sampel uji (Kelinci) dibius terlebih dahulu dengan menggunakan

Kloroform sebanyak 2,5 miligram, Tunggu hingga sampel uji (Kelinci)

tidak sadarkan diri.

2. Sampel uji (Kelinci) dicukur sebagian bulunya dengan menggunakan

gunting dan pisau cukur.

3. Luka dibuat disalah satu bagian tubuh sampel uji (Kelinci) dengan

menggunakan silet.

4. Luka diolesi dengan daun Urang Aring yang telah dihaluskan.

5. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan mengganti obat setiap 12

jam selama 4 hari.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Ket. A. Kelinci yang diberi perlakuan obat

Page 17: KIR PUSPIPTEK

Gambar 4. Pengamatan pemberian obat penyembuh

luka dari daun Urang aring pada hari 1

Dari penelitian yang telah dilakukan (lihat gambar 4) terdapat

perbedaan pemberian perlakuan terhadap hewan yang diuji. Daun Urang

aring berpengaruh pada proses penyembuhan luka.

PEMBAHASAN PER HARI YA……..

Luka pada kelinci A (kelinci yang di beri lumatan daun Urang

aring memiliki warna coklat dengan tekstur kering pada luka, hal ini

menunjukan bahwa luka pada kelinci A (di beri lumatan Urang aring)

mengalami penyembuhan. Luka pada kelinci B (kontrol) menunjukan

hasil yang berbeda yaitu memiliki warna putih pucat dengan tekstruk

yang masih basah, hal ini menunjukan bahwa luka pada kelinci B

(kontrol) belum mengalami penyembuhan. Sedangkan pada kelinci C

(diberi betadine) memiliki warna merah dengan tekstur sedikit kering,

hal ini menunjukan bahwa luka pada kelinci C (diberi betadine) belum

mengalami penyembuhan secara total.

Pada penelitian ini bahan uji dilumatkan sebanyak 5 gram kemudian

ditempelkan pada luka sample uji dan ditutup dengan perban. Penggantian

bahan uji dilakukan setiap 12 jam selama 4 hari agar proses penyembuhan

luka dapat berlangsung cepat.

Berdasarkan beranggapan bahwa daun Urang aring dapat

dijadikan sebagai obat penyembuh luka karena pada Urang aring terdapat

Wedelactone, Flavonoid yang didalamnya terdapat senyawa polifenol, dan

Terthienylmethanol dan methyl asetat yang berperan sebagai anti bakteri dan

menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Berikut struktur Wedelactone dan Flavonoid:

Page 18: KIR PUSPIPTEK

Gambar 5. Struktur wedelactone

Gambar 6. Flavonoida atau 1,3-diarilpropana

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Daun

Urang aring dapat dijadikan obat alternatif penyembuh luka alami .

V.2 SARAN

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat penyembuh luka alami dengan

memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang ada disekitar kita. Penelitian

masih dalam tahap awal dan masih membutuhkan pengembangan dan

penyempurnaan lebih lanjut.

Page 19: KIR PUSPIPTEK

Kedepannya perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan

dalam tumbuhan yang berpontensi untuk penyembuhan luka.

Penelitian yang lebih mendalam juga perlu dilakukan untuk

mengetahui pengaruh jangka panjang pemberian obat penyembuh luka alami

yang berpengaruh terhadap anatomi dan fisiologinya.

DAFTAR PUSTAKA

Media Internet :

Google.co.id, diakses pada tanggal 17 Mei 2010

http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=192&fname=h4.html,

diaksespada tanggal 17 Mei 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Urang-aring, diakses pada tanggal 17 Mei 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci, diakses pada tanggal 17 Mei 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Antiseptik, diakses pada tanggal 19 Mei 201

http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_microbiology/

volume_7_number_1_31/article/wedelolactone-as-an-antibacterial-agent-

extracted-from-eclipta-alba.html, diakses pada tanggal 20 Mei 2010

Page 20: KIR PUSPIPTEK

Media cetak :

Kamus Biologi / penyusun Akhir Mien A. Rifai.

Cet. 4. – Jakarta : Balai Pustaka, 2004.

Atlas tumbuhan obat indonesia jilid 4/ Setiawan Dalimartha

Cet. 1. – Jakarta : Puspa Swara, 2006.

LAMPIRAN

Page 21: KIR PUSPIPTEK

Gambar 7. Alat dan bahan.

Gambar 8. Penghalusan daun urang aring

Page 22: KIR PUSPIPTEK

Gambar 9. Proses pembiusan kelinci lokal

Gambar 10. Keadaan kelinci setelah dilakukan pembiusan dengan klorofrom.

Page 23: KIR PUSPIPTEK

Gambar 11. Proses pemotongan bulu kelinci sebelum dibuat luka.

Gambar 12. Proses Pembuatan Luka pada kelinci lokal

Page 24: KIR PUSPIPTEK

Gambar 13. Kelinci yang telah diberi Urang aring

Gambar 14. Kelinci yang sedang dalam proses pembalutan luka

Page 25: KIR PUSPIPTEK
Page 26: KIR PUSPIPTEK

III. 4 Cara Kerja

Skema pembuatan obat penyembuh luka alami.

Pembuatan obat penyembuh luka dari Urang aring

Alat dan bahan disiapkan

Daun Urang aring dicuci Ditimbang Dilumatkan

Pemberian obat penyembuh luka alami pada kelinci (Lepus sp.)

Kelinci (Lepus sp.) dibius

Bulu Kelinci (Lepus sp.) dicukur

Salah satu bagian tubuh kelinci dilukai.

Luka pada tubuh Kelinci (Lepus sp.) diberi lumatan daunUrang arng