ckd
DESCRIPTION
CKDTRANSCRIPT
Chronic Kidney diseaseFatima
EPIDEMIOLOGI Prevalensi penyakit ginjal kronik di negara maju
mencapai 10-13 % Studi yang dilakukan oleh perhimpunan nefrologi
Indonesia melaporkan sebanyak 12,5 % populasi di Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal
Definisi
1. Kelainan Struktural atau Fungisional pada ginjal Yang berlangsung selama 3 bulan, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus dengan manifestasi
- kelainan patolois- terdapat tanda kelainan ginjal,
termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin atau kelainan dalam imaging test
2. GFR <60 ml/menit/1,73 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal
rumus Kockcroft-Gault
LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140 – umur) x berat badan
72 x kreatinin plasma (mg/dl)• Pada perempuan dikalikan 0,85• Wanita : 97-137 ml/menit/1,73, Pria : 88-128 ml/menit/1,73
Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan stadium atau klasifikasi penyakit ginjal kronis
Klasifikasi penyakit ginjal kronik
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor yang berperan dalam progresivitas CKDTidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi
1. Usia tua2. Jenis kelamin ( laki laki lebih
cepat )3. Ras ( Afrika- Amerika lebih
cepat)4. Genetik5. Hilangnya masa ginjal
1. Hiperteni2. Proteinuria3. Albuminuria4. Glikemia5. Obesitas6. Dislipidmia7. Meroko8. Kadar asam urat
Manifestasi klinik
Pemeriksaan penunjang pemeriksaan darah lengkap : ureum , kreatinin serum , LFG < Pemeriksaan elektrolit : hiperkalemia, hipokalsemia,
hiperfosfatemia, hipermagnesemiaPemeriksaan kadar glukosa darah dan profil lipid :
hiperkolesterolemia, hipertrigleseridemia, LDL meningkatAnalisis gas darah : asidosis metabolik ( ph menurun, HCO3
menurun).Urinanalisa dan pemeriksaan albumin urin :Sedimen urin : sel tubulus ginjal, sedimen eritrosit, sedimen
leukosit, sdimen granular kasar, eritrosit yang dismorfik.Pemeriksaan protein urin kuanttitatif 24 jam Pencitraan : USG ginjal, BNO-IVPBiopsi ginjalPemeriksaan lain untuk komplikasi : EKG, foto polos toraks dan eko
Komplikasi Derajat
Penjelasan GFR ( ml/mnt )
Komplikasi
1 Kerusakan ginjal dengan GFR normal
≥ 90 -
2 Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR ringan
60-89 Peningkatan tekanan dara
3a & 3b
Penurunan GFR sedang 30-59 - Hiperfosfatemia- Hipokalsemia- Anemia- Hiperparatiroid- Hipertensi- hiperhomosistein
emia
4 Penurunan GFR berat 15-29 - Malnutrisi- Asidosis
metabolik- Cenderung
hiperkalemia- Dislipidemia
5 Gagal jantung < 15 - Gaagal jantung- uremia
Tatalaksana
Tujuan tatalaksana adalah untuk menghambat penurunan GFR dan mengatasi penyakit ginjal kronik stadium akhir ( stadium 4 dan 5 )Rencana tatalaksana penyakit ginjal kronik sesuai derajatnya
derajat Rencana tatalaksana
1 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi perburukan fungsi ginjal, meperkecil resiko kardiovaskuler
2 Menghambat perburukan fungsi ginjal
3a & 3b
Evaluasi dan terapi komplikasi
4 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 Terapi pengganti ginjal
Tatalaksana CKD1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
- waktu yang tepat sebelum terjadi penurunan fungsi ginjal-jika GFR sudah menurun sampai 20-30 %. Sudah tidak bermanfaat
terapi penyakit dasarnya2. Tatalaksana untuk mencegah progresivitas
- kontrol tekanan darah, target TD < 130/80 ( tanpa proteinuria) dan 120/75 ( dengan proteinuria ). Obat anti hipertensi yang disarankan adalah ( ACE, ARB, CCB )
-restriksi asupan protein untuk mencegah resiko malnutrisi. Pembatasan asupan protein mulai dilakukan pada LFG < 60 Rekomendasi asupan protein.
-PGK pre dialisis : 0,6-0,75 g/KgBB ideal/ hari -PGK Hemodialia: 1,2 g/ KgBB ideal/ Hari -PGK dialisis peritonal : 1,2-1,3/KgBB ideal/ Hari - Transplantasi ginjal : 0,9-1 g/KgBB ideal/ Hariprotein yang dipilih adalah protein yang memiliki kandungan biologis tinggi ( protein hewani )
Tatalaksana ckd - kontrol kadar glukosa darah. Target HbA1C < 7 %- restriksi cairan - PGK pre-dialisis : cairan tidak dibatasi dengan produksi urin yang normal/ hari - PGK- Hemodialisis : 500 mL/ hari + produksi urin - PGK dialisis peritonial : 1500-2000/ hari, Lakukan
pemantauan harian - Tranplantasi ginjal : untuk fase akut pasca transfusi
pasien di pertahankan sedikit hipervolemik dengan insensible water loss 30-60 ml, untuk pasien
normovolemik graft berfungsi dengan baik asupan cairan dianjurkan minimal 2000 ml/ hari. Untuk paien oliguria asupan cairan harus seimbang dengan produksi urin dan insensible water loss 500-750 ml
Tatalaksana CKD
- Restriksi asupan garam. Rekomenndasi asupan NaCL perhari : - PGK predialisis : < 5 g/ hari - PGK hemodialisis : 5-6 g/ hari - PGK dialisis peritoneal : 5-10 g/ hari - Transplantasi ginjal : < 6-7g/hari -Terapi dislipidemia, target LDL< 100 mg/dL. Apabila
triglerida lebih dari ≥ 200 mg/dL, target kolestrol non HDL < 130 mg/dL, terapi dislipdemia dapat mnggunakan statinn. Apabila ada dislipidemia maka asupan kolestrol dalam makanan dianjurkan < 300mg/hari.
- Modifikasi gaya hidup-Edukasi
3. Tatalaksana Komplikasi- Anemia, lakukan pemeriksaan untuk
menyingkirkan anemia defisiensi besi. Terapi eritropoetin apabila Hb ≤ 10 g/ dL dan Ht ≤ 30% ( target hb 10-12 dan Ht >30 %). Dosis pemggunaan epo :
- fase koreksi 2000-4000 IU subkutan, 2-3 x/ minggu, selama 4 minggu
- Apabila target belum tercapai maka naikan dosis EPO 50%
- apabila Hb naik > 2,5 g/dL atau Ht naik > 8 % dalam 4 minggu, dosis diturunkan 25 %
Tatalaksana CKD-Asidosis metabolik, dikoreksi apabila konsentrasi [ HCO3] < 22 mmol/ L. Koreksi dilakukan dengan bikarbonat oral untuk mempertahankan kadar [HCO3] 22-24 mmol/ L. Bikarbonat oral diberikan 3x2 tablet ( 325-200mg) setiap harian.
- Hiperfosfatemia, pilihan terapi tergantung dari kadar ca2 dan [ PO4]. Koreksi dilakukan dengan pemberian fosfat binders
jenis fosfat binders yang tersedia : ca based phosphat binders dan non ca based phosphat binders
-Hiperhomosisteinemia. Pemberian suplemen oral : asam folat 15 mg dan vitamin B12 500µg/ hari untuk mencegah
aterosklerosis
Pada PGK stadium 4, pasien akan dioersiapkan untuk menjalani terapi pengganti ginjal. Terapi pengganti ginjal akan dilakukan pada stadium 5. modalitas yang dipilih untuk terapi pengganti ginjal 1. Hemodialisis2. Dialisis pritoneal3. Transplantasi ginjal
prognosis
Referensi
1. Eknoyan G, Lamier N, Kasiske BL, Wheeler DC, Abbound OI, Adler s, dkk. KGIO clinacal Practice guidline for evaluaion and management of CKD. 2011
2. Sudoyo W. Aru, Setiyohadi Bambang, Alwi Idrus, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar Ilmu penyakit dalam. Jilid II edisi 5
3. Tanto Chris, Liwang Frans, Hnifati Sonia, Pradipta eka. Kapita Selekta Kedokteran . Edisis 2