ckd lengkap
TRANSCRIPT
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 1/25
1
CHRONIC KIDNEY DISEASE
GAGAL GINJAL KRONIK
A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap,
berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Ilmu Penyakit Dalam, 2006; 570)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448).
B. ETIOLOGI
Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler
(nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik
(amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626).
Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara lain:
1. Infeksi, misalnya: pielonefritis kronik
2. Penyakit peradangan, misalnya: glomerulonefritis
3. Penyakit vaskuler hipertensif, misalnya: nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,
stenosis arteria renalis
4. Gangguan jaringan penyambung, misalnya: lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa,sklerosis sistemik progresif
5. Gangguan kongenital dan herediter, misalnya: penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus
ginjal
6. Penyakit metabolik, misalnya: DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
7. Nefropati toksik, misalnya: penyalahgunaan analgesik,nefropati timbale
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 2/25
2
8. Nefropati obstruktif, misalnya: saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis
netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali
kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
Penyebab gagal ginjal kronis berdasarkan keperluan klinis dapat dibagi dalam 2 kelompok :
1) Penyakit parenkim ginjal :
Penyakit ginjal primer : glomerulonefritis, mielonefritis, ginjal polikistik, TBC ginjal
Penyakit ginjal sekunder : nefritis lupus, nefropati, amilodorsis ginjal, poliarteritis nodasa,
sclerosis sistemik progresif, gout, DM
2) Penyakit ginjal obstruktif : pembesaran prostat, batu saluran kemih, refluks ureter
Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dkategorikan :
- infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk
- obstruksi saluran kemih
- destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama
- scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal.
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah
tersinggung, depresi
b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik
waktu ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi
mungkin juga sangat parah.
2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain :
y hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin - angiotensin ±
aldosteron),
y gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan)
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 3/25
3
y dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia,
mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak
mampu berkonsentrasi).
3. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a. Sistem kardiovaskuler
- Hipertensi
- Pitting edema
- Edema periorbital
- Pembesaran vena leher
- Friction sub pericardial
b. Sistem Pulmoner
- Krekel
- Nafas dangkal
- Kusmaull
- Sputum kental dan liat
c. Sistem gastrointestinal
- Anoreksia, mual dan muntah
- Perdarahan saluran GI
- Ulserasi dan pardarahan mulut
- Nafas berbau ammonia
d. Sistem musculoskeletal
- Kram otot
- Kehilangan kekuatan otot
- Fraktur tulang
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 4/25
4
e. Sistem Integumen
- Warna kulit abu-abu mengkilat
- Pruritis
- Kulit kering bersisik
- Ekimosis
- Kuku tipis dan rapuh
- Rambut tipis dan kasar
f. Sistem Reproduksi
- Amenore
- Atrofi testis
D. PATOFISIOLOGI
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus)
diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang utuh
hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam
keadaan penurunan GFR / daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsisampai ¾ dari nefron±nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada
yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena
jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa.
Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-
gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini
fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah
itu. ( Barbara C Long, 1996, 368).
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan
ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.
Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala
uremia membaik setelah dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 5/25
5
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 6/25
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 7/25
7
E. Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi lima derajat yaitu:
y Derajat 1
LFG � 90
Rencana tatalaksana : terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi pemburukan
(progression) fungsi ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler.
y Derajat 2
LFG 60-89
Rencana tatalaksana : menghambat pemburukan (progression) fungsi ginjal
y Derajat 3
LFG 30-59
Rencana tatalaksana : evaluasi dan terapi komplikasi
y Derajat 4
LFG 12-29
Rencana tatalaksana : persiapan untuk terapi pengganti ginjal
y Derajat 5
LFG <15
Rencana tatalaksana : terapi pengganti ginjal
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan cara
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu
menetapkan etiologi.
a) Urine :
- Volume : biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tidak ada (anuria)
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 8/25
8
- Warna : secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus, bakteri, lemak
partikel koloid, fosfat atau asam urat. Sedimen yang kotor menunjukan adanya darah Hb,
mioglobin, porfirin.
- Berat jenis : kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukan kerusakan ginjal berat)
- Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan tubular dan rasio
urine/serum sering 1:1
- Klirens kreatinin : mungkin agak menurun
- Natrium : lebih besar dari 40 mEq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorpsi natrium
- Protein : derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukan kerusakan glomerulus
bila SDM dan fragmen juga ada
b) Darah :
- BUN/kreatinin : meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi. Kadar kreatinin 10
mg/dl diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5)
- Hitung darah lengkap : Ht : menurun pada adanya anemia. Hb : biasanya kurang dari 7-8
g/dL
- SDM : waktu hidup menurun pada defisiensi eritropoetin seperti azotemia
- GDA: pH : penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2) terjadi karena kehilangan
kemampuan ginjal untuk mengekskresi hidrogen dan amonia atau hasil akhir katabolisme
protein. Bikarbonat menurun. PCO2 menurun.- Natrium serum : mungkin rendah (bila ginjal ³kehabisan natrium´ atau normal
(menunjukan status dilusi hipernatremia)
- Kalium : peningkatan sehubungan dengan retensi seseuai dengan perpindahan selular
(asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis SDM). Pada tahap akhir, perubahan EKG
mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,5 mEq atau lebih besar.
- Magnesium/fosfat : meningkat
- Kalsium : menurun
- Protein (khususnya albumin) : kadar serum menurun dapat menunjukan kehilangan
protein melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan atau penurunan sintesis
karena kurang asam amino esensial.
c) Osmolalitas serum : lebih besar dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine
d) Pielogram retrograd : menunjukan abnormalitas pelvis ginjal dan ureter
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 9/25
9
e) Arteriogram ginjal : mangkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular, massa
f) Sistouretrogram ginjal : menunjukan ukuran kandung kemih, refluks kedalam ureter, retensi
2. Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui beberapa
pembesaran ginjal.
3. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia dan
gangguan elektrolit
4 Biopsi ginjal :
Mungkin dilakukan secara endoskopi untuk menentukan sel jaringan untuk diagnosis
histologis
5. Endoskopi ginjal, nefroskopi : dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal; keluar batu,
hematuria dan pengangkatan tumor selektif.
G. PENATALAKSANAAN
1. Dialisis (cuci darah)
2. Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium,
furosemid (membantu berkemih)
3. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat
4. Transfusi darah
5. Transplantasi ginjal
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 10/25
10
H. PENCEGAHAN
Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering
kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan
kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan
kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan pemeriksaan urinalisis.
Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi
insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah
medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress
(infeksi, kehamilan). (Barbara C Long, 2001)
I.K omplik asi
Komplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis menurut Smeltzer & Bare,
2001, antara lain:
y Hiperkalemia
y Perikarditis
y Hipertensi
y Anemia
y Penyakit tulang
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 11/25
11
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian menurut Doengoes, 2000 :
o Aktifitas dan istirahat: kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur, kelemahan otot
dan tonus, penurunan ROM.
o Sirkulasi: riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada,
peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi orthostatic, friction rub.
o Integritas ego: faktor stres, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan, menolak, cemas,
takut, marah, irritable.
o Eliminasi: penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin pekat
berwarna merah/ coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung.
o Makanan/ cairan: peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi,
anoreksia, mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites, penurunan otot, penurunan
lemak subkutan.
o Neurosensori: sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan,
gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, koma.
o Nyeri/ kenyamanan: nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, distraksi, gelisah.
o PernapasanPernapasan kusmaul (cepat dan dangkal), paroksismal nokturnal dyspnea (+),
batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal.
o Keamanan: kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan dehidrasi), petekie,
ekimosis, fraktur tulang, deposit fosfat kalsieum pada kulit, ROM terbatas.
o Seksualitas: penurunan libido, amenore, infertilitas.
o Interaksi sosial: tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya.
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 12/25
12
Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan dan natrium
sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal.
b. Resiko tinggi perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d katabolisme protein,
pembatasan diet, peningkatan metabolisme, anoreksi, mual, muntah.
c. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d. ketidakseimbangan volume sirkulasi,
ketidakseimbangan elektrolit.
d. Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia, retensi produk
sampah dan prosedur dialisa.
e. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d gangguan status metabolic, edema, kulit
kering, pruritus.
f. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d
keterbatasan kognitif, kurang terpajan, misintepretasi informasi.
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 13/25
13
KASUS
TINJAUAN KASUS
1. Identitas diri klien
Nama : Ny DTempat/tgl lahir : Jakarta, 27 Mei 1960
Umur : 49 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Tgl masuk RS : 16 Okt 2009
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala Bentuk : bulat, tidak ada benjolan, rambut rontok
Pusing : kepala terasa berat
b. Mata Ukuran pupil : 2/2 mm
Reaksi terhadap cahaya : +/+
Bentuk : Simetris, ada udema palpebra
Konjungtiva : anemisFungsi penglihatan : baik
c. Hidung Reaksi alergi : tidak ada
Perdarahan : tidak ada
d. Mulut dan tenggorokan
Kesulitan manelan : tidak ada
Gangguan bersuara : tidak ada
e. Pernafasan Suara napas : Vesikuler
Pola napas : teratur
Batuk : tidak ada
Batuk darah : tidak ada
Kemampuan melakukan aktivitas : bila aktivitas ringan seperti naik
tangga sesak
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 14/25
14
f. Sirkulasi Nadi perifer : 98 x/ mnt
Capilay refil : < 2 detik
Distensi vena jugularis : tidak ada
Nyeri, adema, palpitasi, baal tidak ada
Clubbing tidak ada
Suara jantung : S1-S2
g. Nutrisi
Jenis diet : tim rendah protein 40 gr, makan habis hanya 2 sendok, rasa
mual +, muntah tidak ada.
h. Eliminasi :
Diare, konstipasi, hematuria, penggunaan kateter tidak ada, urine 1x/hr
sebanyak 200 cc
i. Neurologi :
Tingkat kesadaran compos mentis, disorientasi tidak ada, kekuatan
menggenggam kuat, pergerakan ekstermitas kelemahan
5555 5555
5555 5555
j. Muskuloskeletal :
Nyeri tidak ada, kelakuan otot tidak ada, klien tampak bedrest
k. Kulit :
Warna hiperpigmentasi dan bersisik, integritas utuh, turgor kulik tidak elastic,
menebal dan kaku.
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 15/25
15
3. Data laboratorium
No Pemeriksaan 15/10/09 16/10/09 18/10/09 19/10/09 20/10/09 Satuan
1 Hb 6,4 10 8 g/dl2 HT 18 %
3 Leukosit 11400 /ul
4 Trombosit 103000 /ul
5 As. urat 10,8 Mg/dl
6 SGOT 18 u/l
7 SGPT 13 u/l
8 Albumin 2,9 gr/dl
9 GDS 71 Mg/dl
10 Natrium 139 Meq/l
11 Kalium 4,9 Meq/l
12 Klorida 108 Meq/l
13 PH 7,2
14 PCO2 23,5
15 PO2 157,6
16 HCO3 10
17 Sat O2 97,2
18 BE -15,3
19 HbsAG Non
reaktif
20 Anti HCV Non
reaktif 21 HIV Nonreaktif
Urinalisa
22 BJ 1020
23 PH ++
24 Protein -
25 Glukosa -
26 Keton -
27 Ureum Pre
HD
317 396 163
28 Ureum postHD
125 76
29 Creatinin pre
HD
19,1 23,6 6,9
30 Creatinin post
HD
8,1 13,5
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 16/25
16
4. Pengobatan
y CaCO3 : 3x1 tab ( jam 6,12,18)
y Folic acid : 1x3 tab (jam 6)
y Norvask : 1x10 mg (jam 6)
y Lismopril : 1x10 mg (jam6)
y Clonidin : 2x0,15 mg (jam 6,18)
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 17/25
17
ANALISA PENGELOMPOKKAN DATA
Data Sub jek tif :
Klien mengeluh :
- ³ pusing kepala terasa berat´
- ³ sesak saat naik tangga´
- ³ saat makan hanya habis 2 sendok ³
- ³ mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu´
- ³ BAK 1 x/hari´
- ³merasa lemah´
- ³rambut rontok´
- ³gatal´
Data Ob jek tif
- terdapat edema palpebra
- konjungtiva anemis
- urine 1x/hari 200cc
- klien bedrest
- warna kulit hiperpigmentasi dan bersisik
- turgor kulit tidak elastis, menebal, kaku
- wajah moonface
- Terlihat klien hanya mampu menghabiskan makan hanya 2 sendok.
- edema di kedua kaki - pucat
- sering menggaruk kakinya
- riwayat hipertensi sejak 12 tahun yang lalu tidak terkontrol
- hemodialisa sejak 3 tahun yang lalu
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 18/25
18
Data Laboratorium
No Pemerik saan 15/10/09 16/10/09 18/10/09 19/10/09 20/10/09 Satuan
1 Hb 6,4 10 8 g/dl
2 HT 18 %
3 Leukosit 11400 /ul
4 As. Urat 10,8 Mg/dl
5 Albumin 2,9 gr/dl
6 Ureum Pre
HD
317 396 163
7 Ureum post
HD
125 76
8 Creatinin pre
HD
19,1 23,6 6,9
9 Creatinin post
HD
8,1 13,5
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan edema sekunder : volume cairan
tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O)
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 19/25
19
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan : volume cairan tidak
seimbang oleh karena retensi Na dan H2O
ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh : ³ BAK 1 x/hari´
Do : - terdapat edema palpebra
- wajah moonface
- Urine 1x/hari sebanyak 200 cc
- edema di kedua kaki
- Data Lab : - Albumin 2,9 gr/dl
Tu juan :
Setelah dilakukan perawatan pada Ny.D selama 7x24 jam diharapkan berat tubuh ideal dapat
dipertahankan tanpa kelebihan cairan.
K riteria hasil:
o tidak ada edema di kaki
o Moonface (-)
o Oedema palpebra (-)
o keseimbangan antara input dan output
o BAK 3-4 x/hari
o data lab:
- albumin dbn: 3,5- 5,5 gr/dl
Intervensi:
y Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari, keseimbangan masukan dan
haluaran, turgor kulit tanda-tanda vital
R: Untuk menentukan intervensi selanjutnya dan untuk memantau status cairan
klien dan mengatasi oedem pada klien.
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 20/25
20
y Batasi masukan cairan
R: Pembatasan cairan akan menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon
terhadap terapi.
y Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan
R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan
cairan
y Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama
pemasukan dan haluaran
R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
Ds : Klien mengeluh : ³ pusing kepala terasa berat´
Klien mengeluh : ³ saat makan hanya habis 2 sendok ³
Klien mengeluh : ³ mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu´
Klien mengeluh : ³merasa lemah´
Do :
Turgor kulit tidak elastis
Konjungtiva anemis
Pasien hanya mampu menghabiskan makan 2 sendok.
Data Lab:
Hb : 8 g/dl
Albumin : 2,9 gr/dl
Tu juan :
Setelah dilkukan perawatan pada Ny.D selama 7x24 jam diharapkan perubahan nutrisi
teratasi.
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 21/25
21
K riteria hasil:
o mual dan muntah (-)
o Hb dbn: 12-14 g/dl
o Albumin dbn: 3,5 ± 5,5 gr/dl
o KU membaik
o Pusing (-)
o Porsi makan habis setiap kali diberikan
o Konjungtiva tidak anemis
o Turgor kulit elastis
Intervensi:
y Awasi konsumsi makanan / cairan
R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
y Perhatikan adanya mual dan muntah
R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau
menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
y Berikan makanan sedikit tapi sering
R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
y Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan
R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social
y Berikan perawatan mulut sering
R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut
yang dapat mempengaruhi masukan makanan
y Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian intake makanan yang tepat bagi
pasien
R : Kerjasama dengan profesi yang meningkatkan hasil kerja yang baik. Pasien
GGK butuh intake makanan yang tepat.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat
ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh : ³ sesak saat naik tangga´
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 22/25
22
Klien mengeluh : ³merasa lemah´
Klien mengeluh : ³ pusing kepala terasa berat´
Do : Klien terlihat pucat
Hb : 8 g/dl ( tanggal 20/10/2009)
Tu juan:
Setelah dilakukan perawatan pada Ny.D selama 3 x 24 jam diharapkan Pasien dapat
meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi.
Intervensi:
y Kaji faktor yang menyebabkan keletihan:
1. Anemia
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. Retensi toksin
R : mengetahui indikasi tingkat keletihan
y Pantau pasien untuk melakukan aktivitas
R : monitoring tingkat aktivitas dan keletihan.
y Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahatR : Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat ditoleransi dan
istirahat yang adekuat.
y Anjurkan untuk istirahat setelah dialysis
R : Dialisis meningkatkan tingkat keletihan
y Pertahankan status nutrisi yang adekuat
R : pemulihan energi yang dihasilkan oleh nutrisi.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis
ditandai dengan :
Ds : - Klien mengeluh ³gatal´
Do : - Terlihat klien sering menggaruk kakinya
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 23/25
23
- Kulit bersisik
- Turgor kulit tidak elastis, menebal dan kaku
- data lab :
Ureum Pre HD 317 396 163
Ureum post HD 125 76
Tu juan:
Setelah dilakukan perawatan terhadap Ny.D selama 7x24 jam integritas kulit dapat
terjaga
K riteria hasil :
- Gatal (-)
- Kulit tidak bersisik
- Turgor kulit elastis, tidak menebal dan kaku
- Ureum dbn 20-40
Intervensi:
y Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya
kemerahan
R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan
pembentukan dekubitus / infeksi.
y Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa
R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhisirkulasi dan integritas jaringan
y Inspeksi area tergantung terhadap udem
R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek
y Ubah posisi sesering mungkin
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 24/25
24
R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk untuk
menurunkan iskemia
y Berikan perawatan kulit dengan lotion dan bath oil.
R: Mengurangi pengeringan , robekan kulit
y Pertahankan linen kering
R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit
y Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan
tekanan pada area pruritis
R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera
y Anjurkan memakai pakaian katun longgar
R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada
kulit
y Anjurkan pasien untuk tidak mencubit/menggaruk daerah kulit.
R: mencegah iritasi kulit.
5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 25/25
25
DAFTAR PUSTAKA
Brunner Z Suddart. 1997. Kepererawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. Jakarta : EGC
m.Nurs,Nursalam & B.Battica,Fransisca. 2006. Askep pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Jakarta : Salemba medika
http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-pasien-ggk-gagal.html
http://blood-pressure.emedtv.com/norvasc/norvask.html