ckd lengkap

25
 1 CHRONIC KIDNEY DISEASE GAGAL GINJAL KRONIK A. PENGERTIAN Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap,  berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Ilmu Penyakit Dalam, 2006; 570) Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448). B. ETIOLOGI Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626). Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara lain: 1. Infeksi, misalnya: pielonefritis kron ik 2. Penyakit peradangan, misal nya: glomerulonefritis 3. Penyakit vaskuler hipertensif, misalnya: nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis 4. Gangguan jaringan penyambung, misalnya: lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif 5. Gangguan kongenital dan herediter, misalnya: penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal 6. Penyakit metabolik, misalnya: DM,gout,hiperparatiroidisme,amil oidosis 7.  Nefropati toksik, misalnya: penyalahgunaan analges ik,nefropati timbale

Upload: dewi-aryani-ratih

Post on 07-Jul-2015

895 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 1/25

 

1

CHRONIC KIDNEY DISEASE

GAGAL GINJAL KRONIK 

A. PENGERTIAN

Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi

ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap,

 berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Ilmu Penyakit Dalam, 2006; 570)

Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi

renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan

metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan

sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448).

B. ETIOLOGI

Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler 

(nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik 

(amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626).

Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara lain:

1.  Infeksi, misalnya: pielonefritis kronik 

2.  Penyakit peradangan, misalnya: glomerulonefritis

3.  Penyakit vaskuler hipertensif, misalnya: nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,

stenosis arteria renalis

4.  Gangguan jaringan penyambung, misalnya: lupus eritematosus sistemik, poliarteritis

nodosa,sklerosis sistemik progresif 

5.  Gangguan kongenital dan herediter, misalnya: penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus

ginjal

6.  Penyakit metabolik, misalnya: DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis

7.   Nefropati toksik, misalnya: penyalahgunaan analgesik,nefropati timbale

Page 2: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 2/25

 

8.    Nefropati obstruktif, misalnya: saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis

netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali

kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.

Penyebab gagal ginjal kronis berdasarkan keperluan klinis dapat dibagi dalam 2 kelompok :

1)  Penyakit parenkim ginjal :

Penyakit ginjal primer : glomerulonefritis, mielonefritis, ginjal polikistik, TBC ginjal

Penyakit ginjal sekunder : nefritis lupus, nefropati, amilodorsis ginjal, poliarteritis nodasa,

sclerosis sistemik progresif, gout, DM

2)  Penyakit ginjal obstruktif : pembesaran prostat, batu saluran kemih, refluks ureter 

Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dkategorikan :

-  infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk 

-  obstruksi saluran kemih

-  destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama

-  scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal.

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):

a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah

tersinggung, depresi

 b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik 

waktu ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi

mungkin juga sangat parah.

2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain :

y  hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin - angiotensin ± 

aldosteron),

y  gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan)

Page 3: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 3/25

 

y  dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia,

mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak 

mampu berkonsentrasi).

3. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:

a. Sistem kardiovaskuler 

-  Hipertensi

-  Pitting edema

-  Edema periorbital

-  Pembesaran vena leher 

-  Friction sub pericardial

 b. Sistem Pulmoner 

-  Krekel

-   Nafas dangkal

-  Kusmaull

-  Sputum kental dan liat

c. Sistem gastrointestinal

-  Anoreksia, mual dan muntah

-  Perdarahan saluran GI

-  Ulserasi dan pardarahan mulut

-   Nafas berbau ammonia

d. Sistem musculoskeletal

-  Kram otot

-  Kehilangan kekuatan otot

-  Fraktur tulang

Page 4: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 4/25

 

e. Sistem Integumen

-  Warna kulit abu-abu mengkilat

-  Pruritis

-  Kulit kering bersisik 

-  Ekimosis

-  Kuku tipis dan rapuh

-  Rambut tipis dan kasar 

f. Sistem Reproduksi

- Amenore

- Atrofi testis

D. PATOFISIOLOGI

Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus)

diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang utuh

hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam

keadaan penurunan GFR / daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsisampai ¾ dari nefron±nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada

yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena

 jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa.

Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-

gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini

fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah

itu. ( Barbara C Long, 1996, 368).

Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan

ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.

Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala

uremia membaik setelah dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).

Page 5: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 5/25

 

Page 6: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 6/25

 

Page 7: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 7/25

 

E. Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi lima derajat yaitu:

y  Derajat 1

LFG � 90

Rencana tatalaksana : terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi pemburukan

(progression) fungsi ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler.

y  Derajat 2

LFG 60-89

Rencana tatalaksana : menghambat pemburukan (progression) fungsi ginjal

y  Derajat 3

LFG 30-59

Rencana tatalaksana : evaluasi dan terapi komplikasi

y  Derajat 4

LFG 12-29

Rencana tatalaksana : persiapan untuk terapi pengganti ginjal

y  Derajat 5

LFG <15

Rencana tatalaksana : terapi pengganti ginjal

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan cara

sebagai berikut:

1.  Pemeriksaan laboratorium

Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu

menetapkan etiologi.

a)  Urine :

-  Volume : biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau urine tidak ada (anuria)

Page 8: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 8/25

 

-  Warna : secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus, bakteri, lemak 

 partikel koloid, fosfat atau asam urat. Sedimen yang kotor menunjukan adanya darah Hb,

mioglobin, porfirin.

-  Berat jenis : kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukan kerusakan ginjal berat)

-  Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan tubular dan rasio

urine/serum sering 1:1

-  Klirens kreatinin : mungkin agak menurun

-   Natrium : lebih besar dari 40 mEq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorpsi natrium

-  Protein : derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukan kerusakan glomerulus

 bila SDM dan fragmen juga ada

 b)  Darah :

-  BUN/kreatinin : meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi. Kadar kreatinin 10

mg/dl diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu 5)

-  Hitung darah lengkap : Ht : menurun pada adanya anemia. Hb : biasanya kurang dari 7-8

g/dL

-  SDM : waktu hidup menurun pada defisiensi eritropoetin seperti azotemia

-  GDA: pH : penurunan asidosis metabolik (kurang dari 7,2) terjadi karena kehilangan

kemampuan ginjal untuk mengekskresi hidrogen dan amonia atau hasil akhir katabolisme

 protein. Bikarbonat menurun. PCO2 menurun.-    Natrium serum : mungkin rendah (bila ginjal ³kehabisan natrium´ atau normal

(menunjukan status dilusi hipernatremia)

-  Kalium : peningkatan sehubungan dengan retensi seseuai dengan perpindahan selular 

(asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis SDM). Pada tahap akhir, perubahan EKG

mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,5 mEq atau lebih besar.

-  Magnesium/fosfat : meningkat

-  Kalsium : menurun

-  Protein (khususnya albumin) : kadar serum menurun dapat menunjukan kehilangan

 protein melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan atau penurunan sintesis

karena kurang asam amino esensial.

c)  Osmolalitas serum : lebih besar dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine

d)  Pielogram retrograd : menunjukan abnormalitas pelvis ginjal dan ureter 

Page 9: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 9/25

 

e)  Arteriogram ginjal : mangkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular, massa

f)  Sistouretrogram ginjal : menunjukan ukuran kandung kemih, refluks kedalam ureter, retensi

2.  Pemeriksaan USG

Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui beberapa

 pembesaran ginjal.

3. Pemeriksaan EKG

Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia dan

gangguan elektrolit

4  Biopsi ginjal :

Mungkin dilakukan secara endoskopi untuk menentukan sel jaringan untuk diagnosis

histologis

5.  Endoskopi ginjal, nefroskopi : dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal; keluar batu,

hematuria dan pengangkatan tumor selektif.

G. PENATALAKSANAAN

1. Dialisis (cuci darah)

2. Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium,

furosemid (membantu berkemih)

3. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat

4. Transfusi darah

5. Transplantasi ginjal

Page 10: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 10/25

 

10

H. PENCEGAHAN

Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering

kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan

kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan

kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan pemeriksaan urinalisis.

Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi

insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah

medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress

(infeksi, kehamilan). (Barbara C Long, 2001)

I.K omplik asi 

Komplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis menurut Smeltzer & Bare,

2001, antara lain:

y  Hiperkalemia 

y  Perikarditis 

y  Hipertensi 

y  Anemia 

y  Penyakit tulang 

Page 11: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 11/25

 

11

PROSES KEPERAWATAN

  Pengkajian menurut Doengoes, 2000 : 

o  Aktifitas dan istirahat: kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur, kelemahan otot

dan tonus, penurunan ROM. 

o  Sirkulasi: riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada,

 peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi orthostatic, friction rub. 

o  Integritas ego: faktor stres, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan, menolak, cemas,

takut, marah, irritable. 

o  Eliminasi: penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin pekat

 berwarna merah/ coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung. 

o  Makanan/ cairan: peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi,

anoreksia, mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites, penurunan otot, penurunan

lemak subkutan. 

o    Neurosensori: sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan,

gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,

kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, koma. 

o   Nyeri/ kenyamanan: nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, distraksi, gelisah. 

o PernapasanPernapasan kusmaul (cepat dan dangkal), paroksismal nokturnal dyspnea (+),

 batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal. 

o  Keamanan: kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan dehidrasi), petekie,

ekimosis, fraktur tulang, deposit fosfat kalsieum pada kulit, ROM terbatas. 

o  Seksualitas: penurunan libido, amenore, infertilitas. 

o  Interaksi sosial: tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya. 

Page 12: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 12/25

 

12 

  Diagnosa Keperawatan 

a.  Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan dan natrium

sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal. 

 b.  Resiko tinggi perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d katabolisme protein,

 pembatasan diet, peningkatan metabolisme, anoreksi, mual, muntah. 

c.  Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d. ketidakseimbangan volume sirkulasi,

ketidakseimbangan elektrolit. 

d.  Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia, retensi produk 

sampah dan prosedur dialisa. 

e.  Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d gangguan status metabolic, edema, kulit

kering, pruritus. 

f.  Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d

keterbatasan kognitif, kurang terpajan, misintepretasi informasi. 

Page 13: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 13/25

 

13 

KASUS

TINJAUAN KASUS

1.  Identitas diri klien

  Nama : Ny DTempat/tgl lahir : Jakarta, 27 Mei 1960

Umur : 49 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Tgl masuk RS : 16 Okt 2009

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Suku : Jawa

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

2.  Pemeriksaan fisik 

a.  Kepala Bentuk : bulat, tidak ada benjolan, rambut rontok 

Pusing : kepala terasa berat

 b.  Mata Ukuran pupil : 2/2 mm

Reaksi terhadap cahaya : +/+

Bentuk : Simetris, ada udema palpebra

Konjungtiva : anemisFungsi penglihatan : baik 

c.  Hidung Reaksi alergi : tidak ada

Perdarahan : tidak ada

d.  Mulut dan tenggorokan

Kesulitan manelan : tidak ada

Gangguan bersuara : tidak ada

e.  Pernafasan Suara napas : Vesikuler 

Pola napas : teratur 

Batuk : tidak ada

Batuk darah : tidak ada

Kemampuan melakukan aktivitas : bila aktivitas ringan seperti naik 

tangga sesak 

Page 14: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 14/25

 

14 

f.  Sirkulasi Nadi perifer : 98 x/ mnt

Capilay refil : < 2 detik 

Distensi vena jugularis : tidak ada

 Nyeri, adema, palpitasi, baal tidak ada

Clubbing tidak ada

Suara jantung : S1-S2

g.   Nutrisi

Jenis diet : tim rendah protein 40 gr, makan habis hanya 2 sendok, rasa

mual +, muntah tidak ada.

h.  Eliminasi :

Diare, konstipasi, hematuria, penggunaan kateter tidak ada, urine 1x/hr 

sebanyak 200 cc

i.    Neurologi :

Tingkat kesadaran compos mentis, disorientasi tidak ada, kekuatan

menggenggam kuat, pergerakan ekstermitas kelemahan

5555 5555

5555 5555

 j.  Muskuloskeletal :

 Nyeri tidak ada, kelakuan otot tidak ada, klien tampak bedrest

k.  Kulit :

Warna hiperpigmentasi dan bersisik, integritas utuh, turgor kulik tidak elastic,

menebal dan kaku.

Page 15: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 15/25

 

15 

3.  Data laboratorium

  No Pemeriksaan 15/10/09 16/10/09 18/10/09 19/10/09 20/10/09 Satuan

1 Hb 6,4 10 8 g/dl2 HT 18 %

3 Leukosit 11400 /ul

4 Trombosit 103000 /ul

5 As. urat 10,8 Mg/dl

6 SGOT 18 u/l

7 SGPT 13 u/l

8 Albumin 2,9 gr/dl

9 GDS 71 Mg/dl

10 Natrium 139 Meq/l

11 Kalium 4,9 Meq/l

12 Klorida 108 Meq/l

13 PH 7,2

14 PCO2 23,5

15 PO2 157,6

16 HCO3 10

17 Sat O2 97,2

18 BE -15,3

19 HbsAG Non

reaktif 

20 Anti HCV Non

reaktif 21 HIV Nonreaktif 

Urinalisa

22 BJ 1020

23 PH ++

24 Protein -

25 Glukosa -

26 Keton -

27 Ureum Pre

HD

317 396 163

28 Ureum postHD

125 76

29 Creatinin pre

HD

19,1 23,6 6,9

30 Creatinin post

HD

8,1 13,5

Page 16: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 16/25

 

16 

4.  Pengobatan

y  CaCO3 : 3x1 tab ( jam 6,12,18)

y  Folic acid : 1x3 tab (jam 6)

y    Norvask : 1x10 mg (jam 6)

y  Lismopril : 1x10 mg (jam6)

y  Clonidin : 2x0,15 mg (jam 6,18)

Page 17: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 17/25

 

17 

ANALISA PENGELOMPOKKAN DATA

Data Sub jek tif :

Klien mengeluh :

- ³ pusing kepala terasa berat´

- ³ sesak saat naik tangga´

- ³ saat makan hanya habis 2 sendok ³

- ³ mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu´

- ³ BAK 1 x/hari´

- ³merasa lemah´

- ³rambut rontok´

- ³gatal´

Data Ob jek tif 

-  terdapat edema palpebra 

-  konjungtiva anemis 

-  urine 1x/hari 200cc 

-  klien bedrest 

-  warna kulit hiperpigmentasi dan bersisik  

-  turgor kulit tidak elastis, menebal, kaku 

-  wajah moonface 

-  Terlihat klien hanya mampu menghabiskan makan hanya 2 sendok. 

-  edema di kedua kaki -   pucat 

-  sering menggaruk kakinya 

-  riwayat hipertensi sejak 12 tahun yang lalu tidak terkontrol 

-  hemodialisa sejak 3 tahun yang lalu 

Page 18: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 18/25

 

18 

Data Laboratorium

No  Pemerik saan 15/10/09 16/10/09 18/10/09 19/10/09 20/10/09 Satuan 

1 Hb 6,4 10 8 g/dl

2 HT 18 %

3 Leukosit 11400 /ul

4 As. Urat 10,8 Mg/dl

5 Albumin 2,9 gr/dl

6 Ureum Pre

HD

317 396 163

7 Ureum post

HD

125 76

8 Creatinin pre

HD

19,1 23,6 6,9

9 Creatinin post

HD

8,1 13,5

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.  Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan edema sekunder : volume cairan

tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O)

2.  Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak 

adekuat.

3.  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat

4.  Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis

Page 19: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 19/25

 

19 

ASUHAN KEPERAWATAN

1.  Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan : volume cairan tidak 

seimbang oleh karena retensi Na dan H2O

ditandai dengan :

Ds : Klien mengeluh : ³ BAK 1 x/hari´

Do : - terdapat edema palpebra

- wajah moonface

- Urine 1x/hari sebanyak 200 cc

- edema di kedua kaki

- Data Lab : - Albumin 2,9 gr/dl

Tu juan :

Setelah dilakukan perawatan pada Ny.D selama 7x24 jam diharapkan berat tubuh ideal dapat

dipertahankan tanpa kelebihan cairan.

K riteria hasil:

o  tidak ada edema di kaki

o  Moonface (-)

o  Oedema palpebra (-)

o  keseimbangan antara input dan output

o  BAK 3-4 x/hari

o  data lab:

- albumin dbn: 3,5- 5,5 gr/dl

Intervensi:

y  Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari, keseimbangan masukan dan

haluaran, turgor kulit tanda-tanda vital

R: Untuk menentukan intervensi selanjutnya dan untuk memantau status cairan

klien dan mengatasi oedem pada klien.

Page 20: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 20/25

 

20

y  Batasi masukan cairan

R: Pembatasan cairan akan menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon

terhadap terapi.

y  Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan

R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan

cairan

y  Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama

 pemasukan dan haluaran

R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output

2.  Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak 

adekuat.

Ds : Klien mengeluh : ³ pusing kepala terasa berat´

Klien mengeluh : ³ saat makan hanya habis 2 sendok ³

Klien mengeluh : ³ mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu´

Klien mengeluh : ³merasa lemah´

Do :

Turgor kulit tidak elastis

Konjungtiva anemis

Pasien hanya mampu menghabiskan makan 2 sendok.

Data Lab:

Hb : 8 g/dl

Albumin : 2,9 gr/dl

Tu juan :

Setelah dilkukan perawatan pada Ny.D selama 7x24 jam diharapkan perubahan nutrisi

teratasi.

Page 21: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 21/25

 

21

K riteria hasil:

o  mual dan muntah (-)

o  Hb dbn: 12-14 g/dl

o  Albumin dbn: 3,5 ± 5,5 gr/dl

o  KU membaik 

o  Pusing (-)

o  Porsi makan habis setiap kali diberikan

o  Konjungtiva tidak anemis

o  Turgor kulit elastis

Intervensi:

y  Awasi konsumsi makanan / cairan

R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi

y  Perhatikan adanya mual dan muntah

R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau

menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi

y  Berikan makanan sedikit tapi sering

R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan

y  Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan

R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social

y  Berikan perawatan mulut sering

R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut

yang dapat mempengaruhi masukan makanan

y  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian intake makanan yang tepat bagi

 pasien

R : Kerjasama dengan profesi yang meningkatkan hasil kerja yang baik. Pasien

GGK butuh intake makanan yang tepat.

3.  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat

ditandai dengan :

Ds : Klien mengeluh : ³ sesak saat naik tangga´

Page 22: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 22/25

 

22 

Klien mengeluh : ³merasa lemah´

Klien mengeluh : ³ pusing kepala terasa berat´

Do : Klien terlihat pucat

Hb : 8 g/dl ( tanggal 20/10/2009)

Tu juan:

Setelah dilakukan perawatan pada Ny.D selama 3 x 24 jam diharapkan Pasien dapat

meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi.

Intervensi:

y  Kaji faktor yang menyebabkan keletihan:

1.  Anemia

2.  Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

3.  Retensi toksin

R : mengetahui indikasi tingkat keletihan

y  Pantau pasien untuk melakukan aktivitas

R : monitoring tingkat aktivitas dan keletihan.

y  Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahatR : Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat ditoleransi dan

istirahat yang adekuat.

y  Anjurkan untuk istirahat setelah dialysis

R : Dialisis meningkatkan tingkat keletihan

y  Pertahankan status nutrisi yang adekuat

R : pemulihan energi yang dihasilkan oleh nutrisi.

4.  Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis

ditandai dengan :

Ds : - Klien mengeluh ³gatal´

Do : - Terlihat klien sering menggaruk kakinya

Page 23: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 23/25

 

23 

- Kulit bersisik 

- Turgor kulit tidak elastis, menebal dan kaku

-  data lab :

Ureum Pre HD 317 396 163

Ureum post HD 125 76

Tu juan:

Setelah dilakukan perawatan terhadap Ny.D selama 7x24 jam integritas kulit dapat

terjaga

K riteria hasil :

- Gatal (-)

- Kulit tidak bersisik 

- Turgor kulit elastis, tidak menebal dan kaku

- Ureum dbn 20-40

Intervensi:

y  Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya

kemerahan

R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan

 pembentukan dekubitus / infeksi.

y  Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa

R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhisirkulasi dan integritas jaringan

y  Inspeksi area tergantung terhadap udem

R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek 

y  Ubah posisi sesering mungkin

Page 24: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 24/25

 

24 

R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk untuk 

menurunkan iskemia

y  Berikan perawatan kulit dengan lotion dan bath oil.

R: Mengurangi pengeringan , robekan kulit

y  Pertahankan linen kering

R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit

y  Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan

tekanan pada area pruritis

R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera

y  Anjurkan memakai pakaian katun longgar 

R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada

kulit

y  Anjurkan pasien untuk tidak mencubit/menggaruk daerah kulit.

R: mencegah iritasi kulit.

Page 25: CKD LENGKAP

5/9/2018 CKD LENGKAP - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ckd-lengkap 25/25

 

25 

DAFTAR PUSTAKA

Brunner Z Suddart. 1997. Kepererawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. Jakarta : EGC

m.Nurs,Nursalam & B.Battica,Fransisca. 2006. Askep pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Jakarta : Salemba medika

http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-pasien-ggk-gagal.html 

http://blood-pressure.emedtv.com/norvasc/norvask.html