ckd

14
follow me on twitter Andy Yudhistira Kristanto "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia & membuatmu berarti lebih dari siapapun #049" Tuesday, 15 July 2014 LP TEORI ASKEP CKD (Cronik Kidney Disease) Post By. Andy J Beech at Tuesday, July 15, 2014 BAB 1 TINJAUAN TEORI 1.1 Tinjauan Medis 1.1.1 Definisi CKD (Cronik Kidney Disease) adalah kelainan ginjal berupa kelainan struktural atau fungsional yang di manifestasikan oleh kelainan patologi atau petanda kerusakan ginjal secara laboratorik atau kelainan pada pemeriksaan radiologi dengan atau tanpa penurunan fungsi ginjal yang berlangsung > 3 bulan. CKD adalah kelainan penurunan LFG < 60 ml/menit per 1.73 m 2 luas permukaan tubuh selama > 3 bulan tanpa atau dengan kerusakan ginjal GGK merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat biasanya berlangsung dalam beberapa tahun ( Lorainne M. Willson, 1999 : 812)

Upload: fatma

Post on 15-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vfvb

TRANSCRIPT

Page 1: Ckd

follow me on twitter

Andy Yudhistira Kristanto "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia & membuatmu berarti lebih dari siapapun #049"

Tuesday, 15 July 2014

LP TEORI ASKEP CKD (Cronik Kidney Disease)

Post By. Andy J Beech at Tuesday, July 15, 2014 BAB 1

TINJAUAN TEORI

1.1  Tinjauan Medis

1.1.1        Definisi

CKD (Cronik Kidney Disease) adalah kelainan ginjal berupa kelainan struktural atau

fungsional yang di manifestasikan oleh kelainan patologi atau petanda kerusakan ginjal

secara laboratorik atau kelainan pada pemeriksaan radiologi dengan atau tanpa penurunan

fungsi ginjal yang berlangsung > 3 bulan.

CKD adalah kelainan penurunan LFG < 60 ml/menit per 1.73 m2 luas permukaan

tubuh selama > 3 bulan tanpa atau dengan kerusakan ginjal

GGK merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat biasanya

berlangsung dalam beberapa tahun ( Lorainne M. Willson, 1999 : 812)

GGK adalah kerusakan pada ginjal yang terus berlangsung dan tidak dapat diperbaiki

yang disebabkan oleh sejumlah kondisi dan akan menimbulkan gangguan multi sistem ( Kep.

Medikal Bedah : Charlene J Reeves, Salemba Merdeka. Jakarta. 2001 ).

1.1.2        Manifestasi Klinis

1)      Gangguan pengecapan

2)      Tidak nafsu makan

3)      Mual – mual dan muntah

4)      Berat badan turun dan lesu

5)      Gatal – gatal

Page 2: Ckd

6)      Gangguan tidur

7)      Hipertensi dan vena leher membesar

8)      Sesak nafas

9)      Perubahan jumlah dan frekuensi urine

10)  Nyeri daerah pinggang

11)  Pembengkakan kaki dan pergelangan tangan

1.1.3        Etiologi

1)      Riwayat diabetes

2)      Riwayat hepertensi

3)      Kelalinan parenkim ginjal

4)      Penyakit ginjal obstruktif

1.1.4        Patofisiologi

1.1.5        Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan test clearents creatinins dan dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :

1)      100 – 76 ml/mnt disebut ginjal berkurang

2)      75 – 26 ml/mnt disebut insufisiensi ginjal kronik

3)      25 – 5 ml/mnt disebut gagal ginjal kronik

4)      < 5 ml/mnt disebut gagal ginjal terminal

1.1.6        Komplikasi

1)      Hipertensi

2)      Infeksi traktus urinarius

3)      Obstruksi traktus urinarius

4)      Gangguan elektrolit

5)      Gangguan perfusi ke ginjal

1.1.7        Pemeriksaan Penunjang

Page 3: Ckd

1)      Radiologi

2)      Foto polos abdomen

3)      IVP

4)      USG

5)      EKG

6)      Pemeriksaan laboratorium

1.1.8        Penatalaksanaan

1)      Tentukan dan tatalaksana terhadap penyebab

2)      Obtimalisasi dan pertahankan keseimbangan garam dan cairan

3)      Diet tinggi kalori dan rendah protein

4)      Kendalikan hipertensi

5)      Jaga keseimbangan elektrolit

6)      Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang akibat GGK

7)      Modifikasi terapi obat sesuai dengan keadaan ginjal

8)      Deteksi dini terhadap komplikasi dan berikan terapi

9)      Persiapan program hemodialisis

10)  Transplantasi ginjal

1.2  Tinjauan Asuhan Keperawatan

1.2.1        Pengkajian

1)      Breathing

Tachipnea, dispnea, peninggkatan frekuensi dan kedalaman pernafasan (kussmaul), nafas

amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda (edema paru)

2)      Blood

Hipotensi/hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah/halus, hipotensi orthostatik (hipovolemia),

hipervolemia (nadi kuat), oedema jaringgan umum, pucat, kecenderungan perdarahan

3)      Brain

Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, gangguan status mental, penurunan lapang

perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilanggan memori, kacau, penurunan tingkat

kesadaran (azotemia, ketidakseimbanggan elektrolit/asam/basa), kejang, aktivitas kejang

4)      Bladder

Perubahan warna urine menjadi lebih pekat/gelap, merah, coklat, berawan, Oliguria ( bisanya

12-21 hari); poliuria (2-6 l/hari), Perubahan pola kemih : peninggkatan frekuensi, poliuria

Page 4: Ckd

(kegagalan dini) atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir), disuria, ragu-ragu berkemih,

dorongan kurang, kemih tidak lampias, retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi),

5)      Bowel

Adanya keluhan dari pasien mengenai mual, muntah, anoreksia, abdomen kembung, diare

atau konstipasi

6)      Bone

Kulit berwarna pucat, Ekimosis, Urea frost, Bekas-bekas guratan karena gatal

1.2.2        Diagnosa Asuhan Keperawatan

1)      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual yang dirasakan oleh pasien.

Tujuan : Nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat

Kriteria hasil :

(1)   Pasien mengatakan tidak mual

(2)   Pasien menghabiskan porsi makan

(3)   Pasien tidak lemas

Rencana Asuha Keperawatan :

(1)   Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering

R/ Makan sedikit – sedikit memberikan kesempatan pada lambung utuk mengosongkan

sehingga tidak terjadi perasaan penuh pada lambung.

(2)   Jauhkan benda – benda berbau yang dapat merusak selera makan pasien

R/ Benda yang berbau menyengat bisa mempengaruhi selera makan pasien yang berakibat

pasien malas untuk makan.

(3)   Berikan penjelasan pada pasien tentang pentingnya nutrisi bagi kesembuhan

R/ Pasien dapat lebih termotivasi untuk segera sembuh seingga pasien akan kooperatif dalam

perawatan

(4)   Libatkan pasien dalam menentukan makanan yang disenangi yang sesuai dengan diet

R/ Memilih makanan yang disenangi membuat pasien merasa memiliki semangat untuk

makan tetapi dalam batas diet yang ditentukan

(5)   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti mual

R/ Obat anti mual bekerja di hipotalamus yang akan menahan keluarnya faktor mual.

2)      Resiko cidera berhubungan dengan kelemahan otot.

Tujuan :

Tidak terjadi cidera selama dalam proses perawatan

Page 5: Ckd

Kriteria hasil :

(1)   Pasien dapat sembuh tepat waktu

(2)   Pasien tidak mengalami cidera selama dalam proses perawatan

Rencana Asuhan Keperawatan

(1)   Berikan batas penghalang pada tempat tidur pasien

R/ Batas penghalang akan menghalalangi pasien ketika pasien tidak sadar dari kecelakaan,

misl terjatuh dari tempat tidur

(2)   Anjurkan keluarga untuk selalu menmai pasien

R/ Keluarga adalah orang yang dicintai pasein sehingga pasien akan merasa aman dan tidak

akan mendapat cidera

(3)   Berikan semua pemenuhan ADL pasien

R/ Pemenuhan semua kebutuhan pasien akan membuat pasien merasa diperhatikan dan tidak

akan mecoba untuk melakukan tindakan sendiri.

(4)   Observasi tingkat kesadaran pasien

R/ Observasi berguna dalam memberi penilaian terhadap respon pasien sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

3)      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan beban jantung

Tujuan

Pasien tidak merasa sesak

Kriteria Hasil

(1)   Pasien mengungkapkan rasa tidak sesak

(2)   Tidak terjadi pernafasan cuping hidung

(3)   Pasien dapat bernafas tanpa dibatu oksigen

Recana Asuhan Keperawatan

(1)   Bantu / latih pasien dalam menggunakan latihan nafas dalam

R/ Menggunakan teknik nafas dalam dapat membuat pasien merasa rilek dan dapat bernafas

dengan efektif dan tenang

(2)   Berikan oksigen selama pasien tidak bisa bernafas mandiri, kurangi secara perlahan

R/ Oksigen bantuan akan dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan

oksigen sehingga mencegah terjadinya syok

(3)   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat pelega pernafasan

R/ Obat pengencer dahak dapat berguna untuk melancarkan jalan nafas karena adanya

akumulasi cairan pada tenggorokan

Page 6: Ckd

(4)   Berikan pasien posisi semi fowler

R/ Posisi semifowler meningkatkan ekspansi dada sehingga pengembangan paru dalam

mengambil oksigen tidak terlalu berat

(5)   Jauhkan dari bau yang menyengat

R/ Bau yang menyengat akan dapat mengganggu pernafasan pasien karena mengganggu

pusat cemas yang akan meningkatkan kerja jantung dan beban paru

(6)   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diuretik

R/ Obat diuretik akan bekerja dengan jala meningkatkan sekresi air untuk dibuang keluar

sehingga menurunkan kerja jantung.

(7)   Batasi minum pasien

R/ Kondisi oedema akan dapat lebih parah jika intake cairan pasien tidak sembang dengan 

output pasien terutama pasien dalam kondisi oedema

4)      Risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan tekanan osmotik plasma

Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan volume cairan stabil

Kriteria hasil :

1)      tidak ada odema

2)      tidak sesak

3)      intake output seimbang

4)      nilai pemeriksaan darah dalam batas normal

Intervensi keperawatan “

1.      Kolaborasi dalam pemasangan catheter

R : pemasangan cateter yang menetap memudahkan dalam melakukan pengukuran intake output

secara tepat

2.      Ukur intake dan output

R : Mengetahui status sirkulasi cairan secara adekuat dan mengidentifikasi balance cairan di

dalam tubuh

3.      Observasi tekanan darah tiap 4 jam sekali

R : tekanan darah yang meningkat berhubungan dengan kelebihan cairan dan berguna untuk

mengontrol pemberian anti diuretik

4.      Pantau derajat oedema

R : Perpindahan cairan pada jaringan akibat dari retensi natrium dan air

5.      Anjurkan pasien untuk membatasi intake cairan

R : Meminimalkan retensi cairan dalam area ekstravaskular. Pembatasan cairan untuk

memperbaiki pengenceran hiponatremia

6.      Kolaborasi dalam terapi diuretik

Page 7: Ckd

R : diuretik dapat mengontrol odema / megeluarkan cairan dari dalam tubuh sehingga

mengurangi sesak akibat kelebihan cairan

5)      Konstipasi berhubungan dengan perubahan motilitas usus.

Tujuan

Pasien dapat melakukan defekasi secara adekuat

Kriteria Hasil

(1)   Pasien mengungkapkan BAB lancar

(2)   Pasien tidak merasa nyeri perut

Rencana Asuhan Keperawatan

(1)   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

R/Obat yang diberikan bekerja dengan menghancurkan pengerasan feses dan peningkatan

motilitas usus

(2)   Lakukan enema bila memungkinkan

R/ Enema dapat melunakan feses sehingga mudah untuk keluar

(3)   Anjurkan pasien untuk makan makanan tinggi serat

R/ makan makanan yang berserat meningkatkan motilitas usus

(4)   Anjurkan pasien untuk makan makanan dengan sayur

R/ Makanan kering hanya akan menambah penumpukan feses karena kurangnya cairan yang

melunakan feses

1.2.3        Evaluasi

1)      Nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat

2)      Pasien tidak mengalami cidera selama proses perawatan

3)      Pasien dapat melakukan aktifitas tanpa sesak

4)      setelah diberikan tindakan keperawatan volume cairan stabil

5)      Pasien dapat melakukan aktivitas BAB dengan lancar

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Ckd

Carpenito Lynda Juall (2000), Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktek Klinik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Evelyn C.pearce (1999), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Gallo, J.J (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman. EGC. Jakarta

Guyton and Hall (1997), Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta : EGC

Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Gramedia. Jakarta

Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan. (1996). Asuhan Keperawatan Klien

Dengan Gangguan Sistem Persarafan , Jakarta, Depkes.

Tuti Pahria, dkk, (1993). Asuhan Keperawatan  pada Pasien dengan Ganguan Sistem Persyarafan,

Jakarta, EGC.

Labels: ASKEP, KEPERAWATAN, LP, TEORI

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook

0 comments:

Post a Comment

Links to this post

Create a Link

Newer Post Older Post Home

Google+ Badge

@andy_JMC229

Jam

Blog Archive

▼   2014 (31) o ►   September (7) o ▼   July (12)

LP TEORI ASKEP TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEWBORN ...

Page 9: Ckd

LP TEORI ASKEP BPH ( Benign Prostatic Hyperplasi... LP TEORI ASKEP CKD (Cronik Kidney Disease) LP TEORI ASKEP CVA (Cerebro Vaskuar Accident) LP TEORI ASKEP ESEFALOPATI HEPATIKUM LP TEORI ASKEP DIARE LP TEORI ASKEP HERNIA LP TEORI ASKEP HIPERTENSI HEART FAILURE (HHF) LP TEORI ASKEP HIPERTENSI LP TEORI ASKEP HIPOGLIKEMIA LP TEORI KONSEP KELUARGA LP TEORI ASKEP MELENA

o ►   February (2) o ►   January (10)

►   2013 (39)

My Facebook

ǺʼnÐy Ĵůditĥĥ Mčfađđen

Buat Lencana Anda

Lain Lain

Followers

Sering Di Kunjungi

LP TEORI ASKEP BAYI BARU LAHIR (BBL)

BAB 1 TINJAUAN TEORI 1.1   Tinjauan Teori 1.1.1. Pengertian Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari (wewena...

LP TEORI ASKEP KEJANG DEMAM (FEBRIS CONVULSION)

BAB 1 TINJAUAN TEORI 1.1.   Tinjauan Medis 1.1.1.       Pengertian Kejang demam atau febris convulsion adalah bangkitan kejang y...

LP TEORI ASKEP IKTERUS NEONATORUM

BAB I TINJAUAN TEORI IKTERUS NEONATORUM 1.1               Tinjauan Medis 1.1.1         Pengertian Ikterus adalah warna k...

LP TEORI ASKEP INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Page 10: Ckd

BAB 1 TINJAUAN TEORI 1.1   Tinjauan Medis 1.1.1    Pengertian               Infeksi saluran pernafasan Akut adalah pross inflam...

LP TEORI ASKEP ANC

BAB 1 TINJAUAN TEORI ANC ( ANTENATAL CARE ) 1.1.   TINJAUAN MEDIS 1.1.1         Pengertian ANC (Antenatal Care) adalah pen...

Share

[Get Widget]

animasi bergerak helikopter

Labels

ASKEP (36) BPK SUBANI (1) CAMPUS RESTO (1) CANDI (2) CANDI BOROBUDUR (2) IRFAN ROKHIM (1) JEMBER (4) KEDIRI (5) KELUARGA (4) KEPERAWATAN (36) KRIMINAL (6) LAWANG (1) LP (36) MALANG (1) MOJOKERTO (1) MRGO UTOMO (1) NIKEN TITIS PERMATASARI (1) PANTAI (2) PARANGTRITIS (2) PENDETA (1) PERNIKAHAN (1) PRAKTIKA SENIOR (6) RM BASRO (1) RS BAPTIS KEDIRI (7) RSJ (1) RSJ RADJIMAN WEDIODININGRAT (1) STIKES RS BAPTIS KEDIRI (6) TEGUH SUNARTO (1)

Page 11: Ckd

TEORI (38) TULUNGAGUNG (2) YOGYAKARTA (2)

Beranda

Andy JMC. Powered by Blogger. Copyright © Andy Yudhistira Kristanto Blogger Theme by BloggerThemes & Template Mo