biokimia dina as urat

Upload: ridwan-effendi

Post on 30-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/jtptunimus-gdl-s1-2008-retnopalup-262-2-bab2.pdfhttp://missteen31.wordpress.com/2012/11/30/analisis-asam-urat-darah/http://ogygoesgiantoro.blogspot.com/2013/02/laporan-pemeriksaan-kadar-asam-urat.html

Metode Analisis Asam Urat DarahJenis spesimen yang diperlukan dalam analisis asam urat adalah serum atau plasma heparin. Diambil 3-5 ml darah vena dimasukkan ke dalam tabung bertutup merah atau tabung bertutup hijau (heparin) kemudian disentrifus; cegah terjadinya hemolisis. Serum atau plasma heparin dipisahkan. Kadar asam urat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi (Riswanto 2010).Sebelum pengambilan sampel darah, pasien diminta puasa 8-10 jam. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan; namun pada banyak kasus, asupan makanan tinggi purin (mis. daging, jerohan, sarden, otak, roti manis, dsb) perlu ditunda minimal selama 24 jam sebelum uji dilakukan; demikian pula dengan obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium. Jika terpaksa harus minum obat, catat jenis obat yang dikonsumsi (Riswanto 2010).PEMBAHASANAnalisis asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum atau plasma heparin, maupun urin. Spesimen berupa serum atau plasma heparin diambil dari 3-4 ml darah yang berasal dari pembuluh darah vena, kemudian dimasukan ke dalam tabung tertutup. Bila analisis asam urat hendak menggunakan sampel urin maka sampel tersebut dapat diambil dari urin yang ditampung selama 24 jam dan telah diawetkan dengan penambahan toluena.Kadar asam urat dalam serum atau plasma heparin dapat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atauanalyzerkimia. Serum atau plasma yang akan digunakan harus disentrifus terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya hemolisis.Sebelum pengambilan sampel darah, pasien diminta puasa 8-10 jam. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan, namun pada banyak kasus, asupan makanan tinggi purin (misalnya daging, jerohan, sarden, otak, roti manis) perlu ditunda minimal selama 24 jam sebelum uji dilakukan. Demikian pula dengan obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium. Nilai rujukan yang digunakan dalam analisis kuantitatif asam urat dengan metode ini, yaitu untuk laki-laki 3.5-7.0 mg/dl, perempuan 2.5-6.0 mg/dl, saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan untuk anak-anak 2.5-5.5 mg/dl, serta lansia 3.5-8.0 mg/dl. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil analisis dengan metode ini antara lain terjadinya hemolisis pada serum atau plasma heparin yang digunakan, stress atau panik yang dialami pasien, serta konsumsi makanan tinggi purin atau obat-obatan yang mempengaruhi kadar asam urat. Metode ini digunakan dalam analisis laboratorium klinis, hasilnya cukup sensitif, warna yang dihasilkan juga lebih stabil. Namun biaya analisis tergolong tinggi karena peralatan yang digunakan mahal serta memerlukan keterampilan teknis yang baik dalam melakukan tes tersebut. Selain itu, penggunaan serum atau plasma heparin akan menyakitkan pasien dalam proses pengambilannya (Riswanto 2010).Soewolo. 2005.Fisiologi Manusia.Malang: JICA.Sustrani, Lenny. 2007.Asam Urat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pada percobaan ini enzim beserta reagen yang telah disiapkan. Kemudian disiapkan blanko yang terdiri dari 1 ml larutan reagen yang ditambah dengan 10 L aquadest. Penambahan aquadest bertujuan untuk menyamakan volume dengan larutan uji dan larutan standar karena pada saat pengujian perlakuan yang diberikan harus sama. Pembuatan larutan blanko bertujuan untuk kalibrasi atau sebagai larutan pembanding dalam analisis fotometri. Larutan blanko tidak berisi larutan yang dianalisis hanya saja berisi pelarut dan reagen yang dilakukan untuk mengkalibrasi spektrofotometri. setelah pembuatan larutan blanko maka dibuat larutan standar dan larutan uji. Larutan standar dibuat dengan mencampurkan 1 ml reagen dengan 10 L larutan standar. Sedangkan larutan uji terdiri dari 1 ml reagen yang dicampurkan dengan10 L serum. Pembuatan larutan standar ini diperlukan untuk menentukan kadar asam urat dalam darah dengan membandingkan absorbansi antara larutan uji dan larutan standar.Pengambilan sampel pada praktikum ini menggunakan mikropipet dengan kapasitas 10-100 L dan mikropipet kapasitas 100 1000 L. Sampel sampel pada praktikum kimia klinik ini menggunakan sampel yang sangat sedikit dengan ukuran mikro sehingga sangat kuantifikasi dalam pengerjaannya sehingga diperoleh data yang akurat. Teknik pengambilan campuran ini harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari kesalahan data atau variasi analitik. Cairan yang dimasukan kedalam tabung harus melalui dinding tabung dan sedekat mungkin dengan dasar tabunguntuk menghindari cipratan yang dapat menyebabkan berkurangnya volume cairan yang sudah ditentukan, dengan begitu hal ini dapat mencegah volume yang hilang. Suhu dan waktu inkubasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi oleh karena itu campuran harus dikocok dan di tunggu 20 menit pada suhu kamar (20-250C), pengocokan (pengocokan yang dilakukan menggunakan pengocokan manual) berguna untuk menghomogenitas campuran larutan sehingga reaksi yang terjadi dapat berjalan merata hingga diperoleh kesetimbangan reaksinya dan 20 menit merupakan waktu inkubasi agar tercapainya kesetimbangan reaksi. Warna campuran yang diperoleh berwarna pink muda (bening), warna merupakan salah satu indikasi dari suatu reaksi, semakin pekat maka semakin banyak konsentrasi zat yang bereaksi, selama warna larutan masih berubah berarti dapat dikatakan reaksi masih berjalan untuk mencapai kesetimbangan. Kemudian setelah 20 menit di ukur absorbansinya, semakin tinggi absorbansi maka semakin banyak kolesterol yang terkandung dalam darah.