gout (asam urat)

62
A. KONSEP DASAR PENYAKIT a. DEFINISI Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme puri(hiperurisemia). Berikut ini pengertian Gout dari beberapa ahli, diantaranya: a. Artritis pirai ( Gout ) adalah kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraselular. ( Edward Stefanus, 2010 ) b. Gout merupakan kelainan metabolisme purin bawaan yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat serum dengan akibat penimbunan kristal asam urat di sendi.( Syamsuhidayat dan Wim de Jong, 2004 ) c. Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. ( Misnadiarly, 2009 ) d. Arthritis gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat ( uric acid ) dalam tubuh secara berlebihan. ( VitaHealth, 2007 ) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 1

Upload: dewa-dwija

Post on 20-Jan-2016

94 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Page 1: Gout (Asam Urat)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

a. DEFINISI

Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang

berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme

puri(hiperurisemia).

Berikut ini pengertian Gout dari beberapa ahli, diantaranya:

a. Artritis pirai ( Gout ) adalah kelompok penyakit heterogen

sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada

jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan

ekstraselular. ( Edward Stefanus, 2010 )

b. Gout merupakan kelainan metabolisme purin bawaan yang

ditandai dengan peningkatan kadar asam urat serum dengan

akibat penimbunan kristal asam urat di sendi.

( Syamsuhidayat dan Wim de Jong, 2004 )

c. Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang

terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar

sendi. ( Misnadiarly, 2009 )

d. Arthritis gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan

asam urat ( uric acid ) dalam tubuh secara berlebihan.

( VitaHealth, 2007 )

b. EPIDEMIOLOGI

95 % Penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering menyerang

wanita pada post menopause usia 50 – 60 tahun. Juga dapat

menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia diatas 30 tahun.

Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu

jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.

c. ETIOLOGI

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya

deposit/penimbunan Kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan

asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 1

Page 2: Gout (Asam Urat)

urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin

dan eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.

Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :

a) Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang

menyebabkan asam urat berlebihan ( Hiperuricemia ),

retensi asam urat atau keduanya.

b) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus,

hipertensi, gangguan ginjal yang kan menyebabkan :

Pemecahan asam yang dapat menyebabkan

hiperuricemia

Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan

eksresi asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa,

diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan

etambutol.

c) Pembentukan asam urat yang berlebih :

Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung

yang bertambah.

Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan

asam urat berlebih karena penyakit lain seperti

leukemia.

d) Kurang asam urat melalui ginjal

e) Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di

tubulus distal ginjal yang sehat.

f) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan

ginjal misalnya glomeronefritis kronik atau gagal ginjal

kronik.

d. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi dari sindrom got mencakup artritis got yang

akut(serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang

berat), tofus( endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan

artikuler, jaringan oseus, jaringan lunak serta kartilago), nefropati

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2

Page 3: Gout (Asam Urat)

got(gangguan ginjal) dan pembentukan batu asam urat dalam

traktus urinarus. Ada empat stadium penyakit got yang dikenali :

hiperurisemia simtomatis, artritis got yang kronis, got interkritikal

dan got tofaseus.

Gout akut berupa :

a) Nyeri hebat

b) Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang

terserang

c) Sakit kepala

d) Demam

Gangguan kronik berupa :

a) Serangan akut

b) Hiperurisemia yang tidak diobati

c) Terdapat nyeri dan pegal

d) Pembengkakan sendi membentuk noduler yang

disebut tofi ( penumpukan monosodium asam urat

dalam jaringan )

e. KLASIFIKASI

Gout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu:

Asimptomatik

Akut

Interkritikal

Kronik

Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma

bertambah, tetapi tanpa sebarang gejala. Serangan gout

menandakan peringkat kedua (Akut). Serangan- serangan yang

tidak parah biasanya hilang dengan cepat, manakala serangan-

serangan yang pernah berlangsung beberapa hari atau juga

beberapa minggu. Selepas serangan pertama, pesakit itu masuk

peringkat interkritikal atau jarak waktu yang bebas daripada gejala.

Periode ini mungkin berlangsung selama beberapa bulan tau juga

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 3

Page 4: Gout (Asam Urat)

tahun. Kebanyakan pesakit gout mengalami serangan kedua dalam

enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama.

Pada tingkat terakhir (kronis), seranagn- serangan gout menjadi

sering dan poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak

sendi pada tiap waktu. Tofus- tofus juga tersedia didalam banyak

sendi. Dalam kasus gout kronis yang sudah parah, kerusakan

ginjal, hypertensi dan karang ginjal dapat juga terjadi.

f. PATOFISIOLOGI

Hiperurisemia(konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar

dari 7,90 mg/Cl)dapat (tetapi tidak selalu) menyebabkan

penumpukan kristal monosodium urat. Serangan got tampaknya

berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar

asam urat serum. Kalau kristal urat mengendap dalam sebuah

sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan got dimulail.

Dengan serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal atrium

urat yang dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh

seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Nefrolitiasis urat (batu

ginjal) dengan penyakit Arenal kronis yang terjadi sekunder akibat

penumpukan urat dapat timbul.

Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang simtomatis

menunjukan bahwa faktor-faktor nonkrstal mungkin berhubungan

dengan reaksi inflamasi. Kristas monoodium urat yang ditemukan

tersalut dengan imuniglobulin yang terutama berupa IgG. IgG akan

meningkatakan fagositosis kristal dan dengan demikian

memperlihatkan aktivitas imunologik.

g. PEMERIKSAAN

i. FISIK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 4

Page 5: Gout (Asam Urat)

Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi

muskuluskletal dapat menunjukan :

Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada

remisi.

Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.

Laporan episode serangan got

ii. DIAGNOSTIK

Pada pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout

didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6

mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pria 8 mg%

dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini, pemeriksaan kadar

asam urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik.

Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED

yang meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga

tinggi (500mg%/liter per 24jam). Pemeriksaan radiografi

pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik.

Kelainan utama radiografi pada long standing adalah

inflamasi asimetri, arthritis erosive yang kadang-kadang

disertai nodul jaringan lunak.

h. PENATALAKSANAAN

i. MEDIS

Fase akut.

Obat yang digunakan :

1) Colchicine (0,6 mg)

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya

dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk

mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat

ini jugadapat digunakan sebagai sarana

diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet

0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 5

Page 6: Gout (Asam Urat)

dapat dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien

bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual

yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada

keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.

2) Fenilbutazon.

Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga

digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi,

karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka

kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan.

Indometasin juga cukup efektif.

3) Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)

Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia

untuk mencegah komplikasi.

a) Golongan urikosurik

Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi

menurunkan asam urat dalam serum.

Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon

dosis 200-400 mg perhari.

Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.

Benzbromaron.

b) Inhibitor xantin (alopurinol).

Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja

mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan

konversi xantin menjadi asam urat.

Dilakukan pembedahan

Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan

sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu besar.

Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau

terapi pencegahan seperti:

Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb

urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan

kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 6

Page 7: Gout (Asam Urat)

merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat

menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus

ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi

asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum

berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.

ii. KEPERAWATAN

a) Diet rendah purin.

Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati,

ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak

minum.

b) Tirah baring.

Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24

jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh

bila terlalu cepat bergerak.

i. KOMPLIKASI

1) Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)

Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang

sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia

asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun

jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan

faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan secara ilmiah

antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum

jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi

asam urat serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien

dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.

Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia

tak bergejala, serangan akut gout, gejala antara(intercritical),

serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.

Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi

yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak,

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 7

Page 8: Gout (Asam Urat)

memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga

dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya

puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada

mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-

10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya

terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya

nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga

sangat mengganggu.

Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari

ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali

terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya

terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan

kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada

ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada

persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari

aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada

siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi

dan meninggalkan sejumlah MSU.

Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah

sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan

akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami

serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang

tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.

Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi

adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk

di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat

dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri,

kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi

dan sindrom penekanan saraf.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 8

Page 9: Gout (Asam Urat)

2) Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal

Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal,

gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal

terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan

kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa.

Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat

akan mengendap dan terbentuk batu.

Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat

akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya

sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas

saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi

akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan

ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan

jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan

gangguan ginjal kronik.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

a. PENGKAJIAN

1) Anamnesis

Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama,

bahasa yang digunakan, status perkawainan, pendidikan,

pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal

masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.

Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri

pada daerah sendi yang mengalami masalah.Untuk

mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien,

perawat dapat menggunakan metode PQRST.

Provoking incident : Hal yang menjadi faktor

presipitasi nyeri adalah peradangan.

Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau

digambarkan klien bersifat menusuk.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 9

Page 10: Gout (Asam Urat)

Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau

menyebar , dan nyeri terjadi di sendi yang

mengalami masalah.

Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada

diantara 1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4.

Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah

bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

Riwayat penyakit sekarang

Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan

secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala

tersebut berkembang. Penting di tanyakan berapa lama

pemakaian obat analgesic, alopurinol

Riwayat penyakit dahulu

Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab

yang mendukung terjadinya gout. Masalah lain yang perlu

ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawat dengan

masalah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol yang

berlebihan dan penggunaan obat diuretic.

Riwayat penyakit keluarga

Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai

keluhan yang sama dengan klien karena penyakit gout

berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam

urat yang berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.

Riwayat psikososial

Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya

dan penyakit klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon

yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan

rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan

berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri,hambatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 10

Page 11: Gout (Asam Urat)

mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan

program pengobatan dan prognosis penyakit dan

peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya

perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan

hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap

konsep diri yang maladaptif.

2) Pengkajian Berdasarkan Pola

Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluhan utama nyeri pada pada sendi

Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara

mengatasi atau mengurangi serangan.

Riwayat penyakit Gout pada keluarga

Obat untuk mengatasi adanya gejala

Pola nutrisi dan metabolic

Peningkatan berat badan

Peningkatan suhu tubuh

Diet

Pola aktifitas dan Latihan

Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang

terkena

Pola persepsi dan konsep diri

Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan

Presepsi diri dalam melakukan mobilitas

3) Pemeriksaaan fisik

B1 (Breathing)

Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya

ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak

napas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan

Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 11

Page 12: Gout (Asam Urat)

Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang

sakit, biasanya di dapat suara ronki atau mengi.

B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering

ditemukan keringat dingin,dan pusing karena nyeri.

B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias

kepala dan wajah : ada sianosis

mata : sclera biasanya tidak ikterik

leher : biasanya JVP dalam batas

normal

B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal

dan tidak ada keluhan pada sistem perkemihan , kecuali

penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke gijal berupa

pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan

menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini

B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada

gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna,

serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekuensi,

konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya

mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan,

terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti

hiperurisemia

B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan

Look: keluhan nyeri sendi uyang merupakan keluhan

utama yang mendorong klien mencari pertolongan

(meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah

bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan gerakan

dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa

ferakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebuh

dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas

sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu

pergelangan sendi secara perlahan membesar

feel: ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 12

Page 13: Gout (Asam Urat)

Move: hambatan gerahan sendi biasanya semakin

membera

b. DIAGNOSA KEPERAWATAN

i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang

Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edema

ii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara

Verbal

iii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan

Rentang Pergerakan Sendi

iv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d

Pengungkapan Masalah.

v. Gangguan Citra Tubuh b/b Penyakit d/d Perasaan Negatif

Tentang Tubuh

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 13

Page 14: Gout (Asam Urat)

c. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/Tgl No Dx Rencana Keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

(1) NOC Label :

Circulation status

Tissue perfusion : Cerebral

Kriteria hasil :

1) Tekanan darah dalam batas normal

2) CRT < 3 detik

3) Tidak ada edema perifer

4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mnt

NIC Label :

Peripheral Sensation

Management (Manajemen

sensasi perifer)

1) Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka

terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul.

2) Instruksikan keluarga untuk

mengobservasi kulit jika ada

laserasi.

3) Kolaborasi pemberian

analgetik.

NIC Label :

Peripheral Sensation

Management

(Manajemen sensasi

perifer)

1) Untuk mengetahui

adanya bagian tubuh

yang peka terhadap

panas/dingin/tajam/tump

ul.

2) Untuk mengetahui

perubahan yang terjadi

pada kulit klien.

3) Kolabrasi dalam

pemberian analgetik

kepada klien.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 14

Page 15: Gout (Asam Urat)

4) Monitor adanya

tromboplebitis.

5) Diskusikan mengenai

penyebab perubahan sensasi.

4) Untuk mengetahui

adanya tromboplebitis

pada klien.

5) Untuk mengetahui

penyebab perubahan

sensasi.

(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …

x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:

NOC LABEL : Pain Control

Kriteria hasil :

1) Mengenali factor penyebab

2) Menggunakan metode non analgetik

untuk mengurangi nyeri

3) Mengenali gejala-gejala nyeri

4) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol

NIC LABEL : Pain

management

1) Lakukan pengkajian

nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan

factor presipitasi

2) Observasi reaksi non

verbal dan

ketidaknyamanan

NIC LABEL : Pain

management

1) Untuk mengetahui

lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas dan factor

presipitasi dari nyeri.

2) Agar dapat

melakukan tindakan

yang tepat dan tidak

mengganggu

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 15

Page 16: Gout (Asam Urat)

3) Gunakan teknik

komunikasi terapeutik

untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien

4) Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi

nyeri seperti suhu

ruangan, pencahayaan dan

kebisingan

5) Ajarkan tentang teknik

non farmakologi

6) Tingkatkan istirahat

7) Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

kenyamanan klien

3) Untuk membantu

dalam proses

pengkajian nyeri

4) Memberi

kenyamanan

lingkungan pada

klien

5) Menghindari efek

samping penggunaan

obat-obat.

6) Membantu

menrelaksasikan

tubuh klien

7) Untuk menghindari

penambahan rasa

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 16

Page 17: Gout (Asam Urat)

NIC LABEL : Analgesic

administration

1) Cek riwayat alergi

2) Cek instruksi dokter

tentang jenis obat, dosis,

frekuensi.

3) Pilih analgesic yang

diperlukan atau kombinasi

dan analgesic ketika

pemberian lebih dari satu,

tentukan pilihan analgesic

tergantung tipe dan

beratnya nyeri

4) Pilih rute IV, IM untuk

nyeri

NIC LABEL : Analgesic

administration

1) Menghindari

munculnya alergi

pada obat yang

diberikan

2) Untuk

mengklarifikasi

kembali pemberian

obat ke klien.

3) Agar obat yang

diberikan sesuai

dengan obat yang

dialergikan

4) Agar lebih cepat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 17

Page 18: Gout (Asam Urat)

pengobatan nyeri

5) Berikan analgesic tepat

waktu terutama saat nyeri

hebat

proses

metabolismenya

5) Agar rasa nyeri tidak

timbul dengan hebat

(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …

x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:

NOC Label : Body Mechanics Performance

Dengan kriteria hasil:

1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas

sendi

2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot

3) Klien dapat menggunakan alat pendukung

dengan benar

NOC Label: Body Positioning: Self – Initiated

1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke

duduk

2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri

NIC Label: Exercise Therapy:

Ambulation

1) Memantau klien

menggunakan kruk atau alat

bantu berjalan lainnya

2) Membantu klien untuk

ambulasi dalam batas aman

3) Membantu klien untuk

ambulasi sesuai dengan

kebutuhan

4) Berkonsultasi dengan

therapist tentang rencana

NIC Label: Exercise

Therapy: Ambulation

1) Untuk membantu

klien menggunakan

alat bantu yang benar

2) Untuk membantu

klien agar merasa

lebih nyaman

3) Untuk menyesuaikan

latihan ambulasi

sesuai dengan

kemampuan klien

4) Untuk menjadwalkan

rencana ambulasi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 18

Page 19: Gout (Asam Urat)

ambulasi sesuai dengan

kebutuhan klien

sesuai dengan

kebutuhan dan

kemampuan klien

(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x

24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat

menyatakan pemahaman proses penyakit dengan

kriteria hasil :

NOC LABEL : Knowledge: Disease Process

menyatakan pemahaman proses penyakit

NIC LABEL : Teaching:

Individual

1) Tentukan persepsi klien

tentang proses penyakit.

2) Tentukan metode belajar

dan materi yang akan

didiskusikan dengan

klien

NIC LABEL :

Teaching: Individual

1) Mengetahui sejauh

mana klien

memahami

penyakit tersebut.

2) Mengefektifkan

proses belajar agar

tujuan dari

implementasi yang

dilakukan pada

klien tercapai

secara optimal.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 19

Page 20: Gout (Asam Urat)

NIC LABEL : Teaching:

Disease Process

1) Kaji ulang proses

penyakit, penyebab/efek

hubungan faktor yang

menimbulkan gejala dan

mengidentifikasi cara

menurunkan faktor

pendukung.

2) Jelaskan tentang

penyakit yang diderita

klien.

NIC LABEL :

Teaching: Disease

Process

1) Membantu

penyampaian

informasi secara

tepat.

2) Memberi

informasi yang

dibutuhkan klien

untuk mengatasi

penyakitnya.

3) Mengetahui sejauh

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 20

Page 21: Gout (Asam Urat)

3) Diskusikan kembali

dengan klien dan

keluarga

mana informasi

yang diterima

klien dan keluarga

(5) Setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama .......x 24 jam, diharapkan pasien dengan

gangguan citra tubuh yang dialami dapat

berkurang dengan kriteria hasil:

NOC Label : Body image

1) Gambaran internal diri (skala 4)

2) Kesesuaian antara realitas tubuh, tubuh

ideal, dan presentasi tubuh (skala 3)

3) Deskripsi bagian tubuh yang terkena (skala

4)

4) Penerapan perubahan status kesehatan

(skala 4)

NOC label: Adaptation to Psysical Disability

1) Beradaptasi dengan keterbatasan fungsinya

2) Mampu memodifikasi gaya hidup untuk

NIC Label : Body Image

Enhancement

1) Bantu klien untuk

mendiskusikan penyebab

perubahan karena

penyakitnya.

2) Monitor frekuensi

pernyataan mengkritik diri.

NIC Label : Body Image

Enhancement

1) Mengetahui penyebab

perubahan diri klien

karena penyakitnya

diharapkan klien

dapat memahami

proses penyakitnya

dan bisa menerima

kondisinya

2)Menghitung frekuensi

klien dalam mengkritik

dirinya dapat

membantu

mengevaluasi beratnya

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 21

Page 22: Gout (Asam Urat)

menampung ketidakmampuan 3) Identifikasi strategi koping

yang digunakan klien dalam

merespon perubahan

penampilan.

4) Bantu klien dalam

mengidentifikasi bagian

tubuh yang dipersepsikan

positif.

5) Identifikasi support

groups/keluarga untuk

klien.

gangguan citra diri

klien.

3)Mengetahui koping

klien terhadap

perubahan kondisi

fisiknya.

4)Mengetahui dan dapat

menilai sisi positif dari

tubuh klien diharapkan

klien tidak malu lagi

terhadap dirinya.

5)Support group/keluarga

sangat penting untuk

selalu mendukung klien

dan meningkatkan citra

tubuh klien.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 22

Page 23: Gout (Asam Urat)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 23

Page 24: Gout (Asam Urat)

C. ASUHAN KEPERAWATAN

a. PENGKAJIAN

1. Identitas

Pasien

Nama : Tn. Tejo

Umur : 58 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pendidikan : ........................................

Pekerjaan : ........................................

Status perkawinan : .......................................

Agama : .......................................

Suku : .......................................

Alamat : .......................................

Tanggal masuk : ........................................

Tanggal pengkajian : ........................................

Sumber Informasi : ........................................

Diagnosa masuk : ........................................

Penanggung

Nama : ........................................

Hubungan dengan pasien : ........................................

2. Riwayat keluarga

Genogram (kalau perlu)

Keterangan genogram

3. Status kesehatan

a. Status Kesehatan Saat Ini

Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)

Nyeri pada persendian

Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini

P: klien mengatakn nyeri pada persendian, keluhan dirasakan tiba dan

memberat sejak tadi malam

Q: klien merasakan nyeri hebat terasa dalam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 24

Page 25: Gout (Asam Urat)

R: klien mengeluh nyeri pada persendian

S: skala nyeri 7 (rentang 0-10)

T: klien mengeluh nyeri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-

tiba dan memberat sejak tadi malam

Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

- datang ke Poliklinik

b. Status Kesehatan Masa Lalu

Penyakit yang pernah dialami :

Pernah dirawat

Riwayat alergi

Riwayat tranfusi

Kebiasaan :

Klien mengatakan senang mengkonsumsi jerohan dan jus advokat

4. Riwayat Penyakit Keluarga

5. Diagnosa Medis dan therapy : GOUT

6. Pola Fungsi Kesehatan

a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan

b. Nutrisi/ metabolic

c. Pola eliminasi

d. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum -

Mandi -

Toileting -

Berpakaian -

Mobilisasi di tempat tidur -

Berpindah -

Ambulasi ROM -

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain

dan alat, 4: tergantung total.

e. Pola tidur dan istirahat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 25

Page 26: Gout (Asam Urat)

f. Pola kognitif-perseptual

Klien mengatakan tidak tahu mengenai proses penyakit yang dideritanya

Klien mengatakan tidak tahu faktor-faktor pembentuk dari penyakitnya

g. Pola persepsi diri/konsep diri

h. Pola seksual dan reproduksi

i. Pola peran-hubungan

j. Pola manajemen koping stress

k. Pola keyakinan-nilai

7. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan fisik

TTV TD : 140/90 mmHg N: 74 x/menit R: 16 x/menit S: 37,5 0C

a. Kulit, Rambut dan Kuku

b. Kepala dan Leher

c. Mata dan Telinga

d. Sistem Pernafasan:

e. Sistem Kardiovaskular :

f. Payudara Wanita dan Pria:

g. Sistem Gastrointestinal:

h. Sistem Urinarius :

i. Sistem Reproduksi Wanita/Pria :

j. Sistem Saraf:

k. Sistem Muskuloskeletal:

Terdapat pembengkakan pada persendian jari kaki dan tangan disertai

eritema

CRT 3 detik

Terjadi perubahan karakteristik kulit warna kemerahan, kulit tidak elastis

suhu teraba hangat pada persendian yang sakit

l. Sistem Imun:

m. Sistem Endokrin:

8. Pemeriksaan Penunjang

a. Data laboratorium yang berhubungan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 26

Page 27: Gout (Asam Urat)

kadar asam urat : 7,3 mg/dl

b. Pemeriksaan Radiologi

c. Hasil Konsultasi

d. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 27

Page 28: Gout (Asam Urat)

b. ANALISA DATA

No Tgl Data Penyebab/Interpretasi Masalah

1 DS ;

P: klien mengatakan

nyeri pada persendian,

keluhan dirasakan tiba

dan memberat sejak

tadi malam

Q: klien merasakan

nyeri hebat terasa

dalam

R: klien mengeluh

nyeri pada persendian

S: skala nyeri 7

(rentang 0-10)

T: klien mengeluh

nyeri sejak 3 hari

yang lalu. Keluhan

dirasakan tiba-tiba

Mekanisme Peradangan

Pelepasan mediato

Kimia oleh sel masf

Bradiktain,histamin,

prostaglandin

Hipotalamus

Menstimulas

Nosisepto

Mekanisme nyeri

Nyeri Akut

Nyeri Akut

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 28

Page 29: Gout (Asam Urat)

dan memberat sejak

tadi malam

DO;

TTV:

TD : 140/90

mmHg

N: 74 x/menit

R: 16 x/menit

S: 37,5 0C

Klien tampak

meringis

2 DS;

Klien mengatakan terjadi

pembengkakan pada jari

kaki dan tangannya

DO;

Terdapat

pembengkakan pada

persendian jari kaki

Mekanisme Peradangan

Akumulasi

cairan eksudat

pd jaringan

Interstisial

Oedema jaringan

Ketidakefektifan perfusi

jaringan perifer

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 29

Page 30: Gout (Asam Urat)

dan tangan disertai

eritema

CRT 3 detik

Terjadi perubahan

karakteristik kulit

warna kemerahan,

kulit tidak elastis suhu

teraba hangat pada

persendian yang sakit

Penekanan pada

jaringan

sendi

Ketidakefektifan perfusi

jaringan perifer

3 DS;

Klien mengeluh tidak

mampu bergerak dengan

bebas karena ada

pembengkakan pada

persendian

DO;

Terdapat

pembengkakan pada

persendian jari kaki

Terbentuk tofus

Fibrosus,akilosis pd

tulang

Pembentukan

tukak pd

sendi

Tofus-tofus

mengering

Hambatan Mobilitas Fisik

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 30

Page 31: Gout (Asam Urat)

dan tangan

ADL pasien sebagian

dibantu keluarga

karena pergerakan

sendi terbatas

Kekakuan pd sendi

Membatasi

Pergerakan sendi

Hambatan Mobilitas Fisik

4 DS;

Klien mengatakan

tidak tahu mengenai

proses penyakit yang

dideritanya

Klien mengatakan

tidak tahu faktor-

faktor pembentuk dari

penyakitnya

Klien mengatakan

senang

mengkonsumsi

jerohan dan jus

Kurang informasi dan pajanan

Mengenai penyakit

Defisiensi pengetahuan

Defisiensi Pengetahuan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 31

Page 32: Gout (Asam Urat)

advokat

DO;

Klien tampak bingung

dan gelisah

c. DIAGNOSA KEPERAWATAN

i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edema

ii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara Verbal

iii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan Rentang Pergerakan Sendi

iv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d Pengungkapan Masalah

d. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/

Tgl

No

Dx

Rencana Keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

(1) NOC Label :

Circulation status

Tissue perfusion : Cerebral

Kriteria hasil :

NIC Label :

Peripheral Sensation

Management (Manajemen

sensasi perifer)

NIC Label :

Peripheral Sensation

Management (Manajemen

sensasi perifer)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 32

Page 33: Gout (Asam Urat)

1) Tekanan darah dalam batas normal

2) CRT < 3 detik

3) Tidak ada edema perifer

4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mnt

1) Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka

terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul.

2) Instruksikan keluarga untuk

mengobservasi kulit jika ada

laserasi.

3) Kolaborasi pemberian

analgetik.

4) Monitor adanya

tromboplebitis.

5) Diskusikan mengenai

penyebab perubahan sensasi.

1) Untuk mengetahui

adanya bagian tubuh

yang peka terhadap

panas/dingin/tajam/tu

mpul.

2) Untuk mengetahui

perubahan yang

terjadi pada kulit

klien.

3) Kolabrasi dalam

pemberian analgetik

kepada klien.

4) Untuk mengetahui

adanya tromboplebitis

pada klien.

5) Untuk mengetahui

penyebab perubahan

sensasi.

(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama NIC LABEL : Pain NIC LABEL : Pain

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 33

Page 34: Gout (Asam Urat)

…x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:

NOC LABEL : Pain Control

Kriteria hasil :

5) Mengenali factor penyebab

6) Menggunakan metode non analgetik

untuk mengurangi nyeri

7) Mengenali gejala-gejala nyeri

8) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol

management

1) Lakukan

pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan factor

presipitasi

2) Observasi

reaksi non verbal dan

ketidaknyamanan

3) Gunakan

teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien

4) Kontrol

lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti

management

1) Untuk mengetahui

lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas dan factor

presipitasi dari nyeri.

2) Agar dapat melakukan

tindakan yang tepat dan

tidak mengganggu

kenyamanan klien

3) Untuk membantu

dalam proses

pengkajian nyeri

4) Memberi kenyamanan

lingkungan pada klien

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 34

Page 35: Gout (Asam Urat)

suhu ruangan, pencahayaan

dan kebisingan

5) Ajarkan

tentang teknik non

farmakologi

6) Tingkatkan

istirahat

7) Berikan

analgetik untuk mengurangi

nyeri

NIC LABEL : Analgesic

administration

1) Cek riwayat

alergi

5) Menghindari efek

samping penggunaan

obat-obat.

6) Membantu

menrelaksasikan tubuh

klien

7) Untuk menghindari

penambahan rasa nyeri

NIC LABEL : Analgesic

administration

1) Menghindari

munculnya alergi pada

obat yang diberikan

2) Untuk mengklarifikasi

kembali pemberian obat

ke klien.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 35

Page 36: Gout (Asam Urat)

2) Cek instruksi

dokter tentang jenis obat,

dosis, frekuensi.

3) Pilih analgesic

yang diperlukan atau

kombinasi dan analgesic

ketika pemberian lebih dari

satu, tentukan pilihan

analgesic tergantung tipe

dan beratnya nyeri

4) Pilih rute IV,

IM untuk pengobatan nyeri

5) Berikan

analgesic tepat waktu

terutama saat nyeri hebat

3) Agar obat yang

diberikan sesuai dengan

obat yang dialergikan

4) Agar lebih cepat proses

metabolismenya

5) Agar rasa nyeri tidak

timbul dengan hebat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 36

Page 37: Gout (Asam Urat)

(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …

x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:

NOC Label : Body Mechanics Performance

Dengan kriteria hasil:

1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas

sendi

2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot

3) Klien dapat menggunakan alat pendukung

dengan benar

NOC Label: Body Positioning: Self – Initiated

1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke

duduk

2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri

NIC Label: Exercise Therapy:

Ambulation

1) Memantau klien

menggunakan kruk atau alat

bantu berjalan lainnya

2) Membantu klien untuk

ambulasi dalam batas aman

3) Membantu klien untuk

ambulasi sesuai dengan

kebutuhan

4) Berkonsultasi dengan

therapist tentang rencana

ambulasi sesuai dengan

kebutuhan klien

NIC Label: Exercise

Therapy: Ambulation

1) Untuk membantu klien

menggunakan alat

bantu yang benar

2) Untuk membantu klien

agar merasa lebih

nyaman

3) Untuk menyesuaikan

latihan ambulasi sesuai

dengan kemampuan

klien

4) Untuk menjadwalkan

rencana ambulasi sesuai

dengan kebutuhan dan

kemampuan klien

(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x

24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat

NIC LABEL : Teaching:

Individual

NIC LABEL : Teaching:

Individual

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 37

Page 38: Gout (Asam Urat)

menyatakan pemahaman proses penyakit dengan

kriteria hasil :

NOC LABEL : Knowledge: Disease Process

menyatakan pemahaman proses penyakit

1) Tentukan persepsi klien

tentang proses penyakit.

2) Tentukan metode belajar dan

materi yang akan

didiskusikan dengan klien

NIC LABEL : Teaching:

Disease Process

1) Kaji ulang proses penyakit,

penyebab/efek hubungan

1) Mengetahui sejauh

mana klien

memahami penyakit

tersebut.

2) Mengefektifkan

proses belajar agar

tujuan dari

implementasi yang

dilakukan pada klien

tercapai secara

optimal.

NIC LABEL : Teaching:

Disease Process

1) Membantu

penyampaian

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 38

Page 39: Gout (Asam Urat)

faktor yang menimbulkan

gejala dan mengidentifikasi

cara menurunkan faktor

pendukung.

2) Jelaskan tentang penyakit

yang diderita klien.

3) Diskusikan kembali dengan

klien dan keluarga

informasi secara

tepat.

2) Memberi informasi

yang dibutuhkan

klien untuk

mengatasi

penyakitnya.

3) Mengetahui sejauh

mana informasi yang

diterima klien dan

keluarga

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 39

Page 40: Gout (Asam Urat)

D. PENDIDIKAN KESEHATAN

Manajemen Diet

Tujuan utama diet adalah menurunkan kadar asam urat darah dan juga agar

berat badan tidak melebihi ukuran ideal yang disarankan. Diet yang

dianjurkan bagi penderita arthritis gout antara lain:

a. Menghindari makanan berlemak kaya purin tinggi

1) Purin Tinggi (100 – 1000 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya

dihindari : otak, hati, ginjal, jeroan, ekstrak daging, bebek, ikan

sardin, makarel dan kerang.

2) Purin sedang (900 – 100 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya

dibatasi : daging, ikan, unggas, ayam, udang, kepiting atau rajungan,

tahu, tempe, kacang kering, bayam, asparagus, daun singkong,

kangkung, daun dan biji mlinjo

3) Purin rendah ( dibawah 50 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya

dibatasi: gula, telur, dan susu.

b. Perbanyak minum air, 8 sampai 10 gelas setiap hari untuk memperlancar

pembuangan asam urat melalui ginjal. Hindari minuman yang

mengandung alkohol, kopi, bir karena banyak mengandung senyawa

purin yang dapat memperberat fungsi ginjal.

c. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3

dan omega-6, misalnya flax seed oil dan minyak ikan ( fish oil ), yang

dapat mengurangi radang dan mencegah serangan berikutnya.

d. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang berfungsi menurunkan tingkat

keasaman tubuh, sehingga baik untuk mencegah peningkatan kadar asam

urat. Buah yang mengandung vitamin C dan bioflavonoid dapat

mencegah radang, seperti: jeruk, stroberi, tomat, paprika hijau dan

sayuran berdaun hijau, terutama buah ceri yang merupakan nutrisi

penyembuh dan pengurang kadar asam urat. Selain itu konsumsi sayuran

seperti: wortel, bayam, piterseli, seledri juga dapat menurunkan kadar

asam urat. ( VitaHealth, 2007 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 40

Page 41: Gout (Asam Urat)

Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada pasien dan keluarga antara

lain:

a. Penyuluhan kepada pasien agar tidak mengonsumsi makanan yang

mengandung sedang atau tinggi purin.

b. Menjelaskan kepada pasien yang minum alkohol untuk mengurangi

asupan alkohol. Etanol menyebabkan retensi urat pada ginjal.

c. Menjelaskan pembatasan gerak dan aktivitas fisik berat bagi pasien agar

radang sendi tidak bertambah kronik.

d. Memberikan penjelasan pada penderita hiperurisemia dengan hipertensi

tidak dianjurkan memakai obat golongan tiazid, asetosal dosis rendah

dan fenilbutazon karena dapat menyebabkan kenaikan asam urat darah.

E. DAFTAR PUSTAKA

a. NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi

dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC

b. Morhead, Sue, Johnson, Marion, Maas, Meriden L., Swanson,

Elizabeth. 2006. Nursing Outcomes Classification (NOC), Fourth

Edition. Missouri: Mosby

c. Dochterman, Joanne Mccloskey, Bulechek, Gloria M. 2004.

Nursing Interventions Classification (NIC), Fourth Edition.

Missouri: Mosby

d. Smeltzer, SC & Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2. EGC. Jakarta

e. Price, Sylvia Anderson. Patologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. EGC. 1990

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 41