bab v disnakertrans ima

Upload: andhika-amran

Post on 06-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil KegiatanAdapun hasil kegiatan magang selama kurang lebih 30 hari dari tanggal 6 April sampai dengan 16 Agustus 2015 di unit Bidang Pengawasan. Rangkaian Kegiatan yang dilakukan di Disnakertrans ialah meliputi :1. Ikut serta dalam proses pembentukan kader P2TB di daerah Bone tepatnya di Arasoe Pabrik Gula 2. Ikut serta dalam kunjungan ke pabrik, pada PT. Maruki Internasional Indonesia3. Ikut serta dalam sosialisasi Norma Ketenagakerjaan, yang dilaksanakan di Kab/Kota Bulukumba4. Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Kab/Kota Bantaeng 5. Ikut serta dalam proses pembinaan di Disnaker Kota Makassar.6. Pengenalan Alat Ukur yang digunakan dalam bidang pengawasan.7. Kunjungan ke PT.Eastern Pearl Milk 8. Kegiatan Ekstra yaitu kegiatan halal bihalal PT. Semen Tonasa.

1.2 PembahasanPada hari pertama magang, mahasiswa melakukan pengurusan berkas penerimaan di kantor diklat bahwa siap mengikuti magang dan bersedia mematuhi peraturan yang berlaku di Dinas Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi .Mahasiswa dikumpul dan ditempatkan sesuai lokasi magang yang akan ditempati .Sedangkan hari kedua dan hari-hari selanjutnya, mahasiswa magang K3 mendapatkan pembagian tugas sehari-hari oleh kordinator lapangan yang merupakan pengawas dari Bidang Pengawasan.Selama berada di pabrik, mahasiswa mengamati cara kerja Disnakertrans khususnya bidang pengawasan tersebut .semua unit kerja mendapatkan tugas dan fungsi masing-masing. Selain itu Bidang pengawasan juga sering memberikan penerapan mengenai Undang-undang yang mengatur mengenai ketenagakerjaan, Norma k3. Tujuan dilakukan penerapan ini dimaksudkan agar mahasiswa magang dapat lebih mengetahui tugas dan fungsi Disnakertrans itu sendiri.Selain itu, guna lebih memahami lebih dalam fungsi pengawasan mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti beberapa kegiatan berupa sosialisasi yang dilaksanakan Disnakertrans. Kegiatan-kegiatan tersebut ialah seperti :

1. Ikut serta dalam proses pembentukan kader P2TB di daerah Bone tepatnya di pabrik gula Arrassoe

Gambar suasana pembukaan sosialisasi

Penyuluhan oleh TB Oleh Kepala Bidang P2PL Dinkes Kab Bone, Penyuluhan Dasar-Dasar Kesehatan Kerja oleh Kasi. Norma K3 Disnakertrans Prov Sulsel, & Penyuluhan Membangun Komitmen Individu dalam P2TB di Tempat Kerja oleh Kasi. Norma Kerja Disnakertrans Prov Sulsel. Dalam kegiatan ini pembetukan kader yang dilakukan sudah berhasil, selain itu mahasiswa juga diberi tugas membantu dalam pengimputan nama-nama kader yang akan terbentuk

2. Ikut serta dalam kunjungan ke pabrik, pada PT. Maruki Internasional IndonesiaDalam kegiatan ini, kunjungan yang dilakukan oleh salah satu perwakilan dari bidang pengawasan untuk mengantar surat penjadwalan kegiatan..Selama berada di PT. Maruki Internasional Indonesia, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melihat properti yang ada dalam perusahaan tersebut.

Gambar 5.5 potret salah satu properti3. Ikut serta dalam sosialisasi Norma Ketenagakerjaan, yang dilaksanakan di Kab/Kota BulukumbaDalam kegiatan ini, kunjungan yang dilakukan oleh Disnakertrans di kab/kota Bulukumba dalam rangka sosialisasi mengenai Norma ketenagakerjaan yang diselenggarakan di hotel Ariani.Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan beberapa poin penting mengenai Norma ketenagakerjaan serta undang-undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan. Yang dihadiri hampir 30 perusahaan yang diwakili masing-masing pekerja dari perusahaan tersebut. Dalam kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang tugas pokok dari Disnakertrans. Selain itu, mahasiswa juga turut serta dalam membantu proses kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan, diantaranyaa) Membantu dalam megumpulkan SPT setiap perusahaan yang diwakilib) Membuat daftar hadir serta membagikannya ke peserta sosialisasic) Membantu Disnakertrans dalam pembagian sertifikat kepada peserta sosialisasi

Gambar. Pembukaan sosialisasi di Kab/Kota Bulukumba4. Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Kab/Kota Bantaeng Alat ukur yang biasanya digunakan oleh Disnaker juga Diperlihatkan kepada mahasiswa dimana pengenalan ini sangat membantu mahasiswa dalam mengenali beberapa alat-alat yang digunakan dalam K3Dalam kegiatan pengenalan ini mahasiswa dijelaskan tata cara penggunaan alat serta ketentuan atau syarat penggunaaan alat dan NAB (Nilai Ambang Batas) yang telah ditetapkan. Adapun alat-alat yang di perlihatkan seperti : Lux meter, Sound level meter, wire rope tester, serta alat penyalur petir.Selain pengenalan alat mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan masing-masing alat yang telah diperlihatkan.Proses pengukuran cahaya dan kebisingan ini di lakukan dalam ruangan pengawasan. Cara pengukurannya dengan menggunakan alat Lux meter dan sound level meter untuk mengetahui seberapa besar kapasitas cahaya serta kebisingan yang terdapat dalam ruangan. Caranya dengan menyalakan semua lampu kemudian, letakkan alat pada salah satu sudut bidang yang telah dibagi, photocell menghadap suber cahaya, alat dipegang 85 cm dari lantai. Setelah itu baca hasil yang muncul pada display . Sedangkan Sound level meter pasang mic pada sound level meter kemudian pegang alat sound level meter setinggi telinga pekerja, setelah itu tekan tombolnya lalu tunggu smpai stabil. Cara menghitungnya tiap 30 detik sebanyak 5 kali.. Fungsinya yaitu dapat mengukur kapasitas bising ruang kerja.

Gambar .pengenalan alat ukur Gambar .alat ukur Grounding Gambar .lux meter dan SLM Gambar . Wire rope tester Gambar .alat ukur Grounding

5. Ikut serta dalam proses pembinaan di Disnaker Kota Makassar Dalam kegiatan kali ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut serta dalam rapat pembinaan Di Disnaker kota Makassar. Guna dalam rangka memberikan pembinaan tentang perencanaan penyelesaian kasus permasalahan tenga kerja yang menyangkut masalah Upah Maksimal Buruh yang ada di kota Makassar.

Gambar .Rapat pembinaan di Disnaker kota makassar

6. Kunjungan ke PT.Eastern Pearl Milk PT.Eastern Pearl flour Mills (EPFM)Tbk. Merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Interflour Group. PT.Eastern Pearl flour Mills (EPFM),Tbk merupakan berlokasi di Makassar, Sulawesi adalah penggilingan terigu ke-4 terbesar di dunia yang berada di dalam satu lokasi yang memproses 2.800 ton gandum per hari atau setara dengan lebih dari 700.000 ton terigu per tahun. Produk ini telah tersedia luas secara nasional karena menguasai pangsa pasar konsumsi terigu ke-2 terbesar di Indonesia.Dalam kesempatan kali ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan kunjungan ke pabrik terigu terbesar ini. Dalam kunjungan yang dilakukan, mahasiswa mendapat kesempatan untuk melihat langsung proses distribusi bahan mentah, produksi terigu sampai dengan pengemasan barang hasil produksi secara langsung. Disamping itu peberapan K3 serta penerpan proses produksi pabrik yang dilakukan terlebih dahulu oleh staff ahli k3 serta kepala produksi PT.Eastern Pearl flour Mills (EPFM)juga dilakukan. Demi terbentuknya lingkungan kerja yang aman,nihil kecelakaan dan menciptakan lingkungan dan prilaku kerja yang sehat.Untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen K3Lyang diimplementasikan sesuai dengan standar yang diakui secara internasional, perusahaan menggunakan standar ISO14001 dan OHSAS18001 sebagai acuan, serta melakukan Audit dan inspeksi secara internal terhadap pelaksanaan dan pemantauan program tersebut untuk memastikan kesesuaian dengan standar-standar tersebut dan untuk perbaikan berkelanjutan.Selain itu mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melihat dan mengetahui bahwa Di dalam seksi K3 Pabrik terdapat empat bagian yaitu Pelayanan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Pelayanan Inspeksi, dan pembuatan serta perawatan rambu K3.a). Alat Pelindung Diri (APD)Seiring dengan penerapan aturan keselamatan dankesehatan kerja yang ketat, Perseroan menyediakan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai dengan tujuan untuk memberikan perlindungankepada karyawan selama menjalani pekerjaannya.Fasilitas APD tersebut memiliki ruangan di wilayah unit K3 yang terdapat di pabrik.Perseroan menyediakan APD sesuai dengan standarK3.Seluruh karyawan bagian produksi wajib menggunakan dan memelihara peralatan keselamatan kerja yang disediakan.Peralatan keselamatan tersebut harus digunakan oleh karyawan.b). Pemadam ApiPada bagian ini para petugas pengawas K3 Pabrik setiap hari bertugas mengelilingi lokasi pabrik untuk melakukan Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran seperti fire system alarm, APAR, hydrant dan mobil PMK). Dan penempatan APAR yang ditempatkan di setiap lantai. Serta pemberian label pada masing-masing APAR.c). Inspeksi Kondisi Tidak Aman (KTA) dan Tindakan Tidak Aman (TTA)Petugas pengawas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT. Eastern Pearl flour Mills (EPFM) melakukan kegiatan Inspeksi KTA dan TTA setiap hari yang sudah dijadwalkan dalam program kerja.Pengawas K3 melakukan kegiatan safety patrol, pengawasan terhadap unsafe action dan unsafe condition serta pengawasan pekerjaan di dalam proses produksi.Perusahaan menyadari bahwa manajemen risiko sangat penting dilakukan, mengingat industri terigu merupakan industri dengan tingkat kemungkinan terjadinya risiko kesehatan dan keselamatan kerja, risiko lingkungan serta risiko usaha yang sangat besar jika tidak dikelola dengan baik. Sistem manajemen risiko selalu dikembangkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko serta memperbesar kemungkinan pencapaian sasaran yang hendak dicapai perusahaan.

Gambar . PT. Eastern Pearl flour Mills (EPFM)7. Kegiatan Ekstra Kegiatan ekstra yang dilakukan selama magang di Bidang pengawasan yaitu mengikuti kegiatan untuk acara Halal Bihalal bersama keluarga besar Disnakertrans yang diadakan oleh Disnakertrans itu sendiri.

BAB VPENUTUP

11