bab iv hasil penelitian dan pembahasan...observasi melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus i...

29
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga. Waktu penelitian dilakukan saat semester II telah berlangsung pada tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian dalam peneltian tindakan kelas ini adalah siswa SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga di kelas V yang berjumlah 28 siswa. 4.2. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus Kondisi awal siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga saat pembelajaran relatif pasif dalam mengikuti pembelajaran PKn karena pembelajaran PKn lebih sering dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah. Hal inilah yang menyebabkan siswa sulit memahami mengenai apa yang dipelajari karena siswa tidak dapat memahami materi ajar dengan baik, sehingga hasil belajar PKn menjadi rendah, bahkan ada beberapa siswa yang nilainya masih dibawah dari KKM. Kondisi pra siklus ini merupakan kondisi ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga sebelum diterapkan metode Mind Map pada pelajaran PKn materi memahami kebebasan berorganisasi. Pada kondisi ini, guru masih menerapkan model pembelajaran ceramah, siswa cenderung kurang antusias dalam pelajaran PKn dan hasilnya ketuntasan hasil belajar siswa rendah. Perolehan nilai tertinggi pada kondisi pra siklus adalah 80 dan terendah adalah 40, dan nilai rata-rata siswa adalah 68. Hasil kondisi pra siklus dari total siswa yaitu 28 siswa hanya 12 siswa (43%) yang dinyatakan tuntas dan sisanya 16 siswa (57%) belum tuntas dalam KKM (≥ 70). Jumlah siswa yang belum tuntas dan yang tuntas pada kondisi sebelum tindakan disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:

Upload: others

Post on 10-Aug-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga. Waktu

penelitian dilakukan saat semester II telah berlangsung pada tahun pelajaran

2015/2016. Subjek penelitian dalam peneltian tindakan kelas ini adalah siswa SD

Negeri Mangunsari 05 Salatiga di kelas V yang berjumlah 28 siswa.

4.2. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus

Kondisi awal siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga saat

pembelajaran relatif pasif dalam mengikuti pembelajaran PKn karena

pembelajaran PKn lebih sering dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan

metode ceramah. Hal inilah yang menyebabkan siswa sulit memahami mengenai

apa yang dipelajari karena siswa tidak dapat memahami materi ajar dengan baik,

sehingga hasil belajar PKn menjadi rendah, bahkan ada beberapa siswa yang

nilainya masih dibawah dari KKM.

Kondisi pra siklus ini merupakan kondisi ketuntasan belajar siswa kelas V

SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga sebelum diterapkan metode Mind Map pada

pelajaran PKn materi memahami kebebasan berorganisasi. Pada kondisi ini, guru

masih menerapkan model pembelajaran ceramah, siswa cenderung kurang

antusias dalam pelajaran PKn dan hasilnya ketuntasan hasil belajar siswa rendah.

Perolehan nilai tertinggi pada kondisi pra siklus adalah 80 dan terendah adalah

40, dan nilai rata-rata siswa adalah 68. Hasil kondisi pra siklus dari total siswa

yaitu 28 siswa hanya 12 siswa (43%) yang dinyatakan tuntas dan sisanya 16 siswa

(57%) belum tuntas dalam KKM (≥ 70). Jumlah siswa yang belum tuntas dan

yang tuntas pada kondisi sebelum tindakan disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

50

Tabel. 4.1

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 Pra Siklus

No Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase (%)

1 Belum Tuntas 16 57%

2 Tuntas 12 43%

Jumlah 28 100%

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Rata-Rata 68

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari total 28 siswa dikelas V SDN

Mangunsari 05 terdapat 16 siswa yang belum tuntas hasil belajarnya dan hanya

terdapat 12 siswa yang telah tuntas hasil belajarnya. Nilai tertinggi pada kondisi

pra sikllus yaitu 80, dan nilai terendahnya yaitu 40 sedangkan rata-rata nilai pada

pra siklus yaitu 68. Mencermati hal tersebut maka nilai pada kondisi pra siklus

dapat dikatakan belum memuaskan, rendahnya hasil belajar siswa pada

pembelajaran PKn disebabkan karena pemahaman siswa terkait materi ajar

kurang. Kurangnya pemahaman siswa disebabkan proses pembelajaran yang

kurang menarik sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi ajar. Berikut

akan dipaparkan melalui diagram lingkaran ketuntasan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan siswa kelas V SDN Mangunsari 05.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas

V SDN Mangunsari 05 Pra Siklus

43%

57%

Ketuntasan Hasil Belajar siswa Pra Siklus

Tuntas Tidak Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

51

Berdasarkan kondisi ketuntasan belajar siswa pada pra siklus tersebut, maka

diperlukan metode pembelajaran Mind Map dalam pelajaran PKn untuk mengatasi

persoalan ketuntasan hasil belajar tersebut. Metode Mind Map dapat

mengembangkan pola berpikir kritis dan kreatif pada siswa, karena metode ini

mengkondisikan siswa untuk membuat catatan dengan pola peta konsep hal ini

sekaligus melatih siswa untuk dapat mengembangkan catatan siswa sesuai dengan

pemahaman mereka masing-masing.

4.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dimulai dari perencanaan kemudian

dilanjutkan dengan tindakan yakni dengan menerapkan metode Mind Map pada

pembelajaran PKn pokok bahasan kebebasan berorganisasi, selanjutnya observasi

dan refleksi.

4.3.1. Perencanaan

Perencanaan Tindakan siklus I dilakukan untuk menyiapkan RPP, bahan-

bahan dan alat peraga yang akan digunakan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 di

siklus I. Sebelum melaksanakan tindakan, maka perlu didesain sebuah

perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam tindakan, yaitu:

1. Melakukan konsultasi dengan guru kelas, terkait dengan permasalahan

pembelajaran di kelas pada pelajaran PKn, dan pengajuan solusi bersama yaitu

pengajuan penerapan metode pembelajaran yang perlu diterapkan untuk

menyelesaikan persoalan tersebut, yaitu penerapan dengan metode

pembelajaran Mind Map.

2. Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan metode

pembelajaran yang hendak diterapkan yaitu metode Mind Map, merancang

media-media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan terkait

dengan materi pembelajaran yang akan diberikan, termasuk merancang lembar

observasi pembelajaran.

3. Mengkonsultasikan kepada guru kelas tentang RPP, media dan alat peraga

maupun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

52

berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind

Map.

4. Setelah disetujui oleh guru kelas, dilakukan revisi dan mengecek kembali

kelengkapan-kelengkapan baik RPP, media maupun alata peraga, serta lembar

observasi yang akan digunakan dalam tindakan nanti.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan

4.3.2.1. Siklus I Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, guru

mempersiapkan siswa secara fisik maupun psikis untk mengikuti kegiatan belajar,

mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, presensi

dan aperspesi, setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan pertanyaan pendalaman kepada

siswa untuk memberikan pemahaman kepada siswa, setelah itu, guru menjelaskan

materi tentang Memahami kebebasan berorganisasi dengan menggunakan bantuan

media powerpoint guna menunjukkan contoh-contoh organisasi. Guru memberi

contoh membuat mind map, terkait materi ajar. Kemudian guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok. Apabila setiap kelompok telah selesai mengerjakan

tugasnya, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil tugas

kelompoknya. Selanjutnya untuk mengecek pemahaman siswa, guru memberikan

kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa. Setelah

siswa bertanya, guru memberikan rangkuman keseluruhan materi yang telah

dipelajari.

3. Kegiatan Akhir

Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas untuk dikerjakan di

rumah masing-masing, dan mengingatkan siswa untuk belajar terlebih dahulu

materi di rumah karena ada pertemuan berikutnya. Setelah itu guru mengucapkan

terimakasih atas kerjasama dan mengakhiri pelajaran pada hari itu.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

53

Observasi

Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses

pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode Mind Map secara

garis besar sudah berjalan cukup baik, namun masih terdapat beberapa kendala,

diantaranya guru masih kesulitan dalam mengendalikan suasana kelas, terlihat

pada kegiatan kelompok, ada beberapa siswa yang bercanda. Selain itu guru juga

kurang membimbing siswa dalam menyelesaikan tugasnya sehingga banyak siswa

yang merasa bingung ketika diminta membuat peta konsep bahkan ada siswa yang

hanya diam dan tidak berpartisipasi dalam penyelesaian tugas kelompok. Kendala

lainnya yang dialami guru adalah alokasi waktu yang kurang, hal ini terlihat pada

kegiatan presentasi kelompok, tidak semua kelompok dapat menunjukkan hasil

dari kerja kelompoknya serta kegiatan presentasi kelompok yang relatif pasif,

tidak ada tanggapan dari kelompok lain.

Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil observasi, maka diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I terdapat beberapa kendala. Kendala-

kendala yang terjadi pada pertemuan 1 didiskusikan bersama guru kelas sehingga

dapat dirancang solusi penyelesaiannya. Untuk mengatasi permasalahan yang

terjadi pada pertemuan 1 diperlukan beberapa perbaikan dalam mengajar

diantaranya untuk mengendalikan kelas guru perlu menguasi langkah-langkah

pembelajaran dengan metode Mind Map, apabila ada siswa yang terlihat bercanda

guru perlu menegur dan memberi peringatan bagi siswa yang mengulang

kesalahan yang sama. Untuk mengatasi kebingungan siswa dalam kegiatan

kelompok, guru perlu memberi pengarahan kepada siswa sekaligus membimbing

siswa dalam penyelesaian tugas kelompok. Untuk membuat semua siswa terlibat

aktif dalam kegiatan kelompok, guru perlu mengingatkan siswa yang terlihat pasif

dan hanya diam saja dengan diberi pertanyaan terkait tugas yang diberikan, serta

guru perlu memberi batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan tugasnya,

sehingga ketika kegiatan presentasi kelompok, seluruh kelompok memiliki

kesempatan untuk menunjukkan hasil kerjanya. Ketika kegiatan presentasi

kelompok berlangsung, guru dapat menunjuk beberapa kelompok atau siswa

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

54

untuk memberikan tanggapan atau mengajukan pertanyaan, dengan demikian

seluruh siswa dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Bimbingan guru, dapat

membantu siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sekaligus

menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat tetap fokus dalam pembelajaran.

Solusi-solusi tersebut dilakukan pada pertemuan 2 siklus I apabila terjadi kendala

yang serupa. Sebagai tindak lanjut, guru menunjuk beberapa siswa untuk

menanggapi presentasi dari kelompok lain.

4.3.2.2. Siklus I Pertemuan 2

1. Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, guru

mempersiapkan siswa secara fisik maupun psikis untk mengikuti kegiatan belajar,

mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, presensi

dan aperspesi, setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan pertanyaan pendalaman kepada

siswa untuk memberikan pemahaman kepada siswa, setelah itu, guru menjelaskan

materi tentang memahami kebebasan berorganisasi dengan menggunakan bantuan

media powerpoint guna menunjukkan contoh-contoh organisasi. Guru memberi

contoh membuat mind map, terkait materi ajar. Kemudian guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok. Guru menunjukkan cara membuat mind map. Guru

memberikan bimbingan pada masing-masing kelompok untuk membuat mind

map. Guru menegur siswa yang terlihat bercanda dan yang telihat pasif. Guru

memberikan batasan waktu untuk mengerjakan tugas kelompok. Apabila setiap

kelompok telah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil tugas kelompoknya. Pada pertemuan 2 siklus I,

seluruh kelompok dapat menunjukkan hasil dari kerja kelompoknya, hal ini

karena guru selalu memantau siswa dalam melakukan tugasnya serta memberi

batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Selanjutnya untuk

mengecek pemahaman siswa, guru memberikan kesempatan siswa untuk

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

55

menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru membimbing

masing-masing siswa untuk membuat mind map juga. Selanjutnya untuk

mengecek pemahaman siswa, guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa. Setelah siswa bertanya, guru

memberikan rangkuman keseluruhan materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan Akhir

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan evaluasi berupa tes

formatif yang dikerjakan secara individual. Evaluasi diberikan untuk mengukur

apakah dengan menerapkan metode Mind Map dapat berhasil meningkatkan hasil

belajar siswa pada pelajaran PKn materi memahami kebebasan berorganisasi.

Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengingatkan akan ada pertemuan

lagi berikutnya, mengucapkan terimakasih dan mengakhiri pelajaran.

Observasi

Adapun kendala yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah guru kurang

menekankan penjelasan materi ajar serta bimbingan yang diberikan guru kurang

merata, sehingga masih terdapat kelompok yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugasnya.

Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil obeservasi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I

pertemuan 2, diketahui bahwa terlaksananya pembelajaran dengan metode Mind

Map sudah lebih baik jika dibandingkan dengan pertemuan 1 siklus I. Hal ini

terlihat dari hasil penilaian pada lembar observasi, selain itu kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah tergolong baik meskipun masih

terdapat beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut didiskusikan bersama guru

kelas sehingga dapat dirancang solusinya. Adapun solusi yang dibuat yaiut: dalam

memberikan bimbingan, guru perlu berkeliling untuk memastikan bahwa setiap

kelompok mampu menyelesaikan tugasnya, serta guru perlu memberikan

penjelasan lebih detail terkait materi yang diajarkan sehingga siswa dapat

membuat peta konsep tanpa ada kebingungan. Sebagai tindak lanjut, guru

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

56

meminta siswa membuat deskripsi singkat mengenai peta konsep yang telah

dibuat.

4.3.3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Analisis Hasil Belajar Siklus I

Setelah dilaksanakan siklus I pertemuan 2, dilakukan evaluasi individual.

Evaluasi dimaksudkan untuk melihat apakah dengan menggunakan metode Mind

Map dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang

belum tuntas dan tuntas belajar setelah menggunakan metode Mind Map pada

pelajaran PKn pada siklus I disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini:

Tabel. 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 05 pada Siklus I

No Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase (%)

1 Belum Tuntas 8 28,58%

2 Tuntas 20 71,42%

Jumlah 28 100%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terrendah 50

Rata-rata 74,0

Mengacu pada tabel 4.2 di atas diketahui bahwa setelah diberikan tindakan

pada siklus I dengan menggunakan metode Mind Map pada pelajaran PKn materi

kebebasan berorganisasi, terjadi peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar

siswa dan penurunan jumlah siswa yang belum tuntas belajarnya. Berikut ini akan

dipaparkan ketuntasan hasil belajar siswa melalui diagram lingkaran.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

57

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas

V SDN Mangunsari 05 Siklus I

Setelah diberikan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa siswa yang belum

tuntas menurun menjadi 8 siswa (28,58%) dan siswa yang tuntas belajar menjadi

20 siswa (71,42%). Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa dengan demikian

penggunaan metode Mind Map berhasil meningkatkan ketuntasan hasil belajar.

Mesikpun demikian, ketuntasan hasil belajar yang dicapai belum mencapai

kriteria indikator kinerja yang diharapkan, yaitu 85% dari total siswa tuntas

belajarnya pada mata pelajaran PKn. Dengan demikian, diperlukan lagi tindakan

melalui siklus berikut yaitu tindakan pada siklus II.

b. Analisis Hasil Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pelajaran berlangsung. Hal-hal yang

diamati adalah aktivitas guru menerapkan metode Mind Map dan aktivitas siswa

mengikuti pelajaran PKn menggunakan metode Mind Map.

1. Aktivitas Guru

Aktivitas guru yang diamati dalam pembelajaran terdiri dari tiga tahapan

pembelajaran yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Total item

dari ketiga tahapan pembelajaran yang diamati adalah 23 item, dengan pemberian

skor pada masing-masing item yaitu terendah adalah 1 (satu) dan tertinggi adalah

29%

71%

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

58

4 (empat). Dengan demikian, maka skor terendah dari keseluruhan pelaksanaan

aktivitas guru adalah 23 x 1 = 23 dan tertinggi (maksimum) adalah 23 x 4 = 92.

Sementara itu, untuk mengetahui perolehan skor aktivitas, maka digunakan

persamaan sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

>86% = baik sekali

70 – 85% = baik

55 – 69% = cukup baik

<54% = kurang

Hasil aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 setelah diberikan penilaian

diperoleh skor 62, maka dengan menggunakan persamaan di atas hasil

peniliannya adalah sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =62

92X100%

Nilai = 67%

Mengacu pada kriteria skor di atas, maka aktivitas guru menggunakan

metode Mind Map pada siklus I pertemuan 1 berada pada kategori cukup baik,

dengan persentase perolehan nilai yaitu 67%. Pada pertemuan 1, banyak kendala

yang dialami guru, hal ini karena metode Mind Map baru pertama kali digunakan

oleh guru dalam pembelajaran sehingga banyak langkah-langkah pembelajaran

yang terlewatkan, seperti guru tidak memberikan contoh membuat minda map,

guru tidak memberikan penjelasan mengenai tugas yang dilakukan siswa dalam

kelompok, dan guru tidak bimbingan pada siswa dalam melakukan tugasnya. Hal

tersebut membuat siswa mengalami kesulitan, sehingga ada beberapa siswa yang

cenderung ramai sendiri dan bahkan pasif karena kurang mengerti tugas yang

diberikan. Selain itu pada kegiatan presentasi, guru juga belum memberikan

bimbingan dan memantau supaya seluruh siswa terlibat aktif, bahkan ada

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

59

beberapa kelompok yang belum sempat menunjukkan hasil dari tugas

kelompoknya. Kendala-kendala tersebut kemudian didiskusikan dengan guru

kelas sehingga dapat disusun solusinya.

Pembelajaran pada pertemuan 2 siklus I, sudah lebih baik dari pada

pertemuan yang pertama. Hal ini karena guru telah mulai memahami langkah-

langkah dari metode Mind Map. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan penilaian

observasi terhadap guru yang mengalami peningkatan dari pertemuan

sebelumnya. Pada pertemuan 2 ini diperoleh skor sebanyak 74. Adapun cara

menghitung lembar observasi yang digunakan pada pertemuan 2 siklus I sama

dengan rumus pada pertemuan sebelumnya yakni sebagai berikut sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =74

92X100%

Nilai = 80%

Mengacu pada kriteria skor di atas, maka aktivitas guru menggunakan

metode Mind Map pada siklus I pertemuan 2 berada pada kategori baik, dengan

persentase perolehan nilai yaitu 80%. Hasil tersebut menunjukkan adanya

peningkatan dari pertemuan sebelumnya yakni dari 67% dengan kategori cukup

baik menjadi 80% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa, secara

keseluruhan guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik, namun pada

pertemuan 2 ini masih ditemukan beberapa kendala, yakni guru belum

memberikan penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan dilakukan siswa,

guru perlu mengaitkan materi ajar dengan contoh-contoh yang mudah dimengerti

siswa, selain itu meskipun guru telah memberikan bimbingan kepada siswa dalam

melakukan tugasnya, namun bimbingan tetrsebut belum menyeluruh sehingga

masih terdapat kelompok yang mengelami kesulitan.

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti

pelajaran menggunakan metode Mind Map pada pelajaran PKn. Aktivitas siswa

yang diamati selama pembelajaran adalah aktivitas siswa pada kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

60

Total item dari ketiga tahapan pembelajaran yang diamati terkait dengan

aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran adalah 18 item, dimana tiap-tiap item

diberikan skor 1 (satu) untuk aktivitas terendah, dan 4 (empat) untuk aktivitas

tertinggi. Maka, total aktivitas siswa mengikuti pelajaran terendah adalah 1 x 18 =

18 dan total aktivitas siswa mengikuti pelajaran tertinggi adalah 4 x 18 = 72.

Untuk menghitung total aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran PKn

menggunakan metode Mind Map dengan skor perolehan 46, digunakan persamaan

berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Dengan kriteria perolehan persentase nilai sebagai berikut:

>86% = baik sekali

70 – 85% = baik

55 – 69% = cukup baik

<54% = kurang

Berdasarkan pada persamaan di atas, maka total aktivitas dan kategori aktivitas

siswa adalah sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =46

72X100%

Nilai = 64%

Mengacu pada kriteria persentase nilai kategori, maka aktivitas siswa pada

siklus I pertemuan 1 dalam mengikuti pelajaran PKn menggunakan metode Mind

Map masuk dalam kategori cukup baik, yaitu dengan perolehan persentase nilai

64%. Perolehan nilai tersebut berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar

observasi siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa telah cukup baik dalam

mengikuti pembelajaran dengan metode Mind Map, namun masih terdapat

kendala yang dialami siswa. Adapun kendala pada pertemuan 1 siklus I

diantaranya pada saat kegiatan kelompok terdapat beberapa siswa yang terlihat

bercanda. Saat pengerjaan tugas, banyak siswa yang mengalami kesulitan, hal ini

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

61

dikarenakan siswa masih merasa bingung karena kurangnya bimbingan guru. Pada

saat kegiatan presentasi, hanya beberapa siswa yang berkesempatan untuk

menunjukkan hasil dari tugas kelompoknya.

Selain aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1, juga diamati aktivitas

siswa pada siklus I pertemuan 2. Berpatokan pada persamaan di atas, maka total

aktivitas dan kategori aktivitas siswa mengikuti pelajaran PKn menggunakan

metode Mind Map pada siklus I pertemuan 2 dengan skor perolehan 51 adalah

sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =51

72X100%

Nilai = 71%

Dengan perolehan persentase nilai yaitu 71%, maka aktivitas siswa dalam

mengikuti pelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi pada siklus I pertemuan

2 berada pada kategori baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala

diantaranya ada beberapa kelompok yang masih mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya, hal tersebut dikarenakan bimbingan yang diberikan oleh

guru kurang menyeluruh, selain itu siswa masih belum sepenuhnya paham tentang

materi yang dipelajari, namun secara gasris besar siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik.

4.3.4. Refleksi

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dan

pertemuan 2, maka perlu dilakukan refleksi. Refleksi merupakan evaluasi yang

perlu dilakukan untuk diperbaiki pada pertemuan berikutnya, yaitu guru belum

menunjukkan penguasaan terhadap langkah-langkah pemmbelajaran dan terhadap

materi yang diajarkan, penguasaan kelas serta alokasi waktu, juga guru belum

memberikan respon positif atas keaktifan yang ditunjukkan siswa selama proses

pelajaran. Dari siswa, hal-hal yang perlu diperbaiki adalah keaktifan dalam

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

62

membuat catatan mind map. Adapun hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai

berikut.

1. Pertemuan 1, pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan metode

Mind Map sudah tergolong cukup baik, namun masih terdapat beberapa

kendala seperti penguasaan kelas dan aloksi waktu, langkah-langkah

pembelajaran yang masih banyak terlewatkan, bimbingan guru dalam

mengarahkan siswa ketika menyelesaikan tugas kelompok serta kegiatan

presentasi masih kurang, masih banyak siswa yang pasif dan bercanda sendiri

selama kegiatan kelompok berlangsung. Kendala-kendala tersebut kemudian

didiskusikan dan dirancang solusi sehingga pada pertemuan ke 2 siklus I dapat

lebih baik.

2. Pada pertemuan ke 2 siklus I, guru sudah menerapkan langkah-langkah

pembelajaran dengan metode Mind Map, namun masih terdapat beberapa

kendala. Guru perlu menyampaikan materi ajar lebih detail sehingga

membantu siswa dalam membuat peta konsep, selain itu bimbingan yang

dilakukan guru ketika siswa menyelesaikan kegiatan kelompok belum

maksimal. Kendala tersebut menjadi masukan sehingga pembelajaran pada

siklus II dapat berjalan lebih baik.

3. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I yakni mencapai 71,42%, kondisi ini

menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan kondisi pra siklus di mana

ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 43%. Rata-rata pada siklus I juga

mengalami peningkatan menjadi 74,0 namun meskipun terjadi peningkatan

hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan

yakni 85% dari jumlah keseluruhan siswa mengalami ketuntasan dalam

belajarnya ditandai dengan perolehan nilai melebihi KKM (KKM ≥ 70).

Mencermati kondisi tersebut maka diperlukan tindakan perbaikan pada siklus

II.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

63

4.4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

4.4.1. Perencanaan

Hal-hal yang direfleksikan pada siklus I adalah penguasaan materi pelajaran

dan memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif merangkum materi

pelajaran dengan membuat Mind Map. Hal-hal ini akan direncanakan untuk

diperbaiki pada siklus II. Selain itu, seperti perencanaan pada siklus I, pada siklus

II ini, peneliti menyiapkan RPP yang akan digunakan pada tindakan siklus II,

lembar observasi guru dan siswa, soal evaluasi Siklus II, media dan alat peraga

untuk digunakan dalam pelajaran.

4.4.2. Pelaksanaan Tindakan

4.4.2.1. Siklus II Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, guru

mempersiapkan siswa secara fisik maupun psikis untk mengikuti kegiatan belajar,

mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, presensi

dan aperspesi, setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan pertanyaan pendalaman kepada

siswa untuk memberikan pemahaman kepada siswa, setelah itu, guru menjelaskan

materi tentang struktur organisasi di sekolah. Untuk mengecek pemahaman siswa,

guru mengajukan pertanyaan tentang materi ajar dan menunjuk beberapa siswa

untuk menjawab pertanyaan. Guru memberi contoh membuat dalam membuat

mind map. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru

menginformasikan mengenai tugas yang akan dilakukan siswa dalam kelompok.

Guru menunjukkan cara membuat mind map. Guru meminta siswa untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan. Saat menyelesaikan tugasnya, siswa

mendapat bimbingan dari guru. Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan

pada siswa yang terlihat kesulitan dalam membuat mind map. Apabila setiap

kelompok telah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil tugas kelompoknya. Sama pada pertemuan 2 siklus

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

64

I, pada pertemuan ini seluruh kelompok dapat menunjukkan hasil dari kerja

kelompoknya, hal ini karena guru selalu memantau siswa dalam melakukan

tugasnya serta memberi batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan tugasnya.

Selanjutnya untuk mengecek pemahaman siswa, guru memberikan kesempatan

siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru

membimbing masing-masing siswa untuk membuat mind map juga. Selanjutnya

untuk mengecek pemahaman siswa, guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa. Setelah siswa bertanya, guru

memberikan rangkuman keseluruhan materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan Akhir

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan evaluasi berupa tes

formatif yang dikerjakan secara individual. Evaluasi diberikan untuk mengukur

apakah dengan menerapkan metode Mind Map dapat berhasil meningkatkan hasil

belajar siswa pada pelajaran PKn materi memahami kebebasan berorganisasi.

Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengingatkan akan ada pertemuan

lagi berikutnya, mengucapkan terimakasih dan mengakhiri pelajaran.

Observasi

Hasil observasi pada siklus II pertemuan 1 menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan metode Mind Map sudah berjalan dengan baik. Adapun

kendala yang muncul pada pertemuan 1 siklus II yakni siswa perlu lebih kreatif

lagi dalam membuat peta konsep, hal ini tentu saja memerlukan bimbingan guru.

Oleh karena itu guru perlu memberikan motivasi pada siswa pada saat

menyelesaikan tugasnya.

Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 1 siklus II maka diketahui

permasalahan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Secara garis besar

pembelajaran yang dirancang sudah terlaksana dengan baik. Adapun kendala yang

terjadi adalah seputar penyelesaian tugas yang diberikan kepada siswa, dalam hal

ini solusi yang dirancang adalah guru perlu memberikan bimbingan dan

memotivasi siswa untuk dapat menyelesaikan tugasnya. Sebagai tindak lanjut

siswa diminta mempelajari materi selanjutnya.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

65

4.4.2.2. Siklus II Pertemuan 2

1. Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, guru

mempersiapkan siswa secara fisik maupun psikis untk mengikuti kegiatan belajar,

mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, presensi

dan aperspesi, setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map.

2. Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, guru memberikan penjelasan tentang peran dari anggota

dalam organisasi di sekolah. Untuk mengecek pemahaman siswa, guru

mengajukan pertanyaan tentang materi ajar dan menunjuk beberapa siswa untuk

menjawab pertanyaan. Guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan

kondisi di lingkungan sekolah seperti peran ketua kelas dalam organisasi di kelas,

serta peran anggota lainnya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami materi

yang diajarkan dengan adanya contoh yang diberikan guru. Selanjutnya guru

memberi contoh dalam membuat mind map. Kemudian guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok. Guru menginformasikan mengenai tugas yang akan

dilakukan siswa dalam kelompok. Guru menunjukkan cara membuat mind map.

Guru meminta siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Saat

menyelesaikan tugasnya, siswa mendapat bimbingan dari guru. Guru berkeliling

untuk memberikan bimbingan pada siswa yang terlihat kesulitan dalam membuat

mind map. Guru meminta setiap siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas

kelompok, guru juga memantau tugas yang dikerjakan siswa dengan berkeliling

kelas, mengingatkan siswa untuk membuat mind map sekreatif mungkin. Siswa

diperbolehkan menggunakan pensil warna, spidol, dan alat tulis lainnya yang

mendukung dalam pembuatan mind map. Apabila setiap kelompok telah selesai

mengerjakan tugasnya, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil tugas kelompoknya. Sama pada pertemuan 2 siklus I, pada pertemuan ini

seluruh kelompok dapat menunjukkan hasil dari kerja kelompoknya, hal ini

karena guru selalu memantau siswa dalam melakukan tugasnya serta memberi

batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Selanjutnya untuk

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

66

mengecek pemahaman siswa, guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru membimbing

masing-masing siswa untuk membuat mind map juga. Selanjutnya untuk

mengecek pemahaman siswa, guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa. Setelah siswa bertanya, guru

memberikan rangkuman keseluruhan materi yang telah dipelajari

3. Kegiatan Akhir

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan evaluasi berupa tes

formatif yang dikerjakan secara individual. Evaluasi diberikan untuk mengukur

apakah dengan menerapkan metode mind map berhasil meningkatkan hasil belajar

siswa pada pelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi. Setelah siswa

mengerjakan soal evaluasi, guru mengucapkan terimakasih dan mengakhiri

pelajaran.

Observasi

Hasil observasi pada pertemuan 2 siklus II menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan metode Mind Map terlaksana dengan baik sekali, hal

tersebut ditunjukkan dengan penilaian pada lembar observasi guru dan siswa.

Pada pertemuan 2 siklus II seluruh langkah-langkah pembelajaran dengan metode

Mind Map sudah terlaksana, guru dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga

siswa mampu menyelesaikan tugasnya. Dalam kegiatan presentasi, siswa sudah

terlihat aktif yakni dengan mengajukan pertanyaan dan menanggapi tanpa

ditunjuk oleh guru.

Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 2 siklus II, dapat diketahui

bahwa pembelajaran dengan metode Mind Map sudah terlaksana dengan amat

baik, hal ini terjadi Karen guru telah sepenuhnya menguasai metode Mind Map,

serta bimbingan yang diberikan guru sudah menyeluruh sehingga membuat siswa

mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, selain itu guru juga tidak perlu

menunjuk siswa untuk diminta memberikan tanggapan atau mengajukan

pertanyaan karena siswa dengan sendirinya sudah berani mengajukan pertanyaan

atau memberikan tanggapan. Hasil belajar pada siklus II juga menunjukkan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

67

peningkatan, sehingga dapat dinyatakan bahwa penggunaan Mind Map dapat

meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V.

4.4.1 Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Analisis Hasil Belajar Siklus II

Berikut ini disajikan hasil belajar siswa pada siklus II, setelah diberikan

tindakan. Penyajian hasil belajar ini dimaksudkan apakah setelah melakukan

perbaikan-perbaikan berdasarkan refleksi, mampu meningkatkan hasil belajar

PKn siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas dan tuntas belajar setelah

menggunakan metode mind map pada pelajaran PKn, pada siklus II disajikan

dalam tabel 4.3 berikut ini:

Tabel. 4.3

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 05 pada Siklus II

No Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase (%)

1 Belum Tuntas - -

2 Tuntas 28 100%

Jumlah 28 100%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 70

Rata-rat 92,5

Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa setelah diberikan

tindakan pada siklus II, dan dilaksankan evaluasi, maka tidak ada lagi siswa yang

belum tuntas hasil belajarnya pada pelajaran PKn. Berikut ini akan dipaparkan

ketuntasan hasil belajar siswa melalui diagram lingkaran.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

68

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas

V SDN Mangunsari 05 Siklus II

Dari Gambar 4.3 menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas V SDN

Mangunsari 05 telah tuntas hasil belajarnya pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, dan tidak ada lagi siswa yang belum tuntas hasil belajarnya.

Dengan hasil ini memberikan kesimpulan bahwa dengan demikian penggunaan

metode mind map dalam pelajaran Pkn materi kebebasan berorganisasi pada siswa

kelas 5 SDN Mangunsari 05 Salatiga berhasil diterapkan. Hal ini dapat dilihat

dimana ketuntasan belajar PKn siswa mencapai target indikator kinerja yang

diharapkan, yaitu 85% siswa dinyatakan tuntas KKM ≥ 70.

b. Analisis Hasil Observasi

Sama seperti pada siklus I, pada siklus II ini hal-hal yang diamati adalah

aktivitas guru menggunakan metode mind map, aktivitas siswa dalam mengikuti

pelajaran menggunakan metode mind map.

1. Aktivitas Guru

Aktivitas guru yang diamati adalah aktivitas guru pada pertemuan 1 dan

pertemuan 2. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 79 di mana skor diperoleh

setelah melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Menghitung kriteria aktivitas guru pada siklus II pertemuan 1 menggunakan

persamaan berikut ini:

100%

0%

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

69

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =79

92X100%

Nilai = 86%

Mengacu pada kriteria skor di atas, maka aktivitas guru menggunakan

metode mind map pada siklus II pertemuan 1 berada pada kategori baik sekali,

dengan persentase perolehan nilai yaitu 86%. Pembelajaran pada siklus II

pertemuan 1 dapat dikatakan lebih baik dari siklus sebelumnya, hal ini terlihat

dari nilai yang diperoleh pada lembar observasi guru. Secara garis besar, guru

telah melakukan seluruh langkah-langkah pembelajaran, penilaian pada lembar

observasi menunjukkan sudah tidak terdapat pemberian skor 2, skor rata-rata yang

diberikan oleh observer adalah 3 dan 4.

Seperti halnya pertemuan sebelumnya, pertembuan ke 2 siklus II ini untuk

aktifitas guru mendapat skor perolehan sebesar 82. Skor perolehan didapat setelah

melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan

demikian menghitung kriteria aktivitas guru pada siklus II pertemuan 2

menggunakan persamaan berikut ini:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =82

92X100%

Nilai = 89%

Mengacu pada kriteria skor di atas, maka aktivitas guru menggunakan

metode mind map pada siklus II pertemuan 2 berada pada kategori baik sekali,

dengan persentase perolehan nilai yaitu 89%. Pada pertemuan ini, skor yang

diberikan rata-rata 4 hanya beberapa point penyataan dalam lembar observasi

yang mendapat skor 3. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah

berjalan dengan baik, langkah-langkah pembelajaran telah terlaksana seluruhnya.

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti

pelajaran PKn menggunakan metode mind map pada pelajaran PKn materi

kebebasan berorganisasi. Berpatokan pada persamaan di atas, maka total aktivitas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

70

dan kategori aktivitas siswa mengikuti pelajaran PKn menggunakan metode mind

map pada siklus II pertemuan 1 dengan skor perolehan 72 adalah sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =59

72X100%

Nilai = 82%

Dengan perolehan persentase nilai yaitu 82%, maka aktivitas siswa dalam

mengikuti pelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi pada siklus II pertemuan

1 berada pada kategori baik. Memperhatikan perolehan nilai pada siklus II, hasil

yang diperoleh lebih baik dari siklus sebelumnya. Hal ini menunjukkan siswa

mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Sama seperti pada lembar observasi

guru, pada lembar observasi siswa skor yang diberikan rata-rata pada skor 3 dan

4.

Selain aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1, juga diamati aktivitas

siswa dalam mengikuti pelajaran pada siklus II pertemuan 2. Berpatokan pada

persamaan di atas, maka total aktivitas dan kategori aktivitas siswa mengikuti

pelajaran PKn menggunakan metode mind map pada siklus II pertemuan 2 dengan

skor perolehan 68 adalah sebagai berikut:

Nilai =Σ Skor yang diperoleh

Σ Skor maksimumX100%

Nilai =68

72X100%

Nilai = 94%

Dengan perolehan persentase nilai yaitu 94%, maka aktivitas siswa dalam

mengikuti pelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi pada siklus II pertemuan

2 berada pada kategori baik sekali. Pada pertemuan ini, observer juga

memberikan skor 3 dan 4 pada lembar observasi, hal ini menunjukkan bahwa

siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan metode mind map dengan baik,

sehingga mendukung meningkatnya hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode mind map.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

71

4.4.2 Refleksi

Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus I, dan diterapkan tindakan pada

siklus II, terjadi peningkatan aktivitas guru dalam menggunakan metode mid map,

terjadi juga peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran PKn

menggunakan metode mind map. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode mind map pada pelajaran PKn materi kebebasan

berorganisasi pada siswa kelas 5 SDN Mangunsari 05 Salatiga berhasil

dilaksanakan.

4.5. Analisis Data

Analisis data menyajikan analisis hasil penelitian. Berikut diuraikan analisis

ketuntasan hasil belajar PKn pada siklus I dan siklus II. Kemudian dilanjutkan

dengan analisis deskriptif komparatif hasil belajar PKn siswa kelas 5 SDN

Mangunsari 05 semester II tahun pelajaran 2015/2016.

4.5.1. Analisis Ketuntasan

Memperhatikan KKM (70), maka hasil tes yang telah diperoleh dalam siklus

I dapat dianalisis. Baik siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dengan

kategori tidak tuntas maupun di atas KKM dengan kategori tuntas disajikan

dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel. 4.4

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 05

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Keterangan Siklus I

Jumlah siswa Persentase (%)

Tuntas 20 71,42%

Tidak tuntas 8 28,58%

Jumlah 28 100%

Rata-rata 74

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 50

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan menerapkan metode mind map, maka dapat diketahui bahwa sebanyak 20

siswa dengan prosentase 71,42% siswa memperoleh nilai di atas KKM dengan

kategori tuntas, sedangkan 8 siswa lainnya mendapat nilai di bawah KKM dengan

kategori tidak tuntas, sedangkan nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 90, dan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

72

nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50 dengan rata-rata kelas 74. Adapun

gambaran ketuntasan belajar siswa pada siklus I disajikan dalam gambar berikut.

Gambar 4.4 Ketuntasan Belajar PKn Siswa Kelas V SD Negeri Mangunsari

05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus I

Dari data hasil tes PKn siklus I maka dilakukan analisis dengan

membandingkan nilai dengan kriteria ketuntasan minimal atau KKM (70). Siswa

yang mendapat nilai lebih dari sama dengan KKM atau yang tuntas dijumlahkan,

begitu juga siswa yang berada di bawah KKM (70). Analisis ketuntasan hasil

belajar PKn siswa siklus II tersaji pada tabel. 4.5:

Tabel. 4.5

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 05

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II

Keterangan Siklus II

Jumlah siswa Persentase (%)

Tuntas 28 100%

Tidak tuntas 0 0%

Jumlah 28 100%

Rata-rata 92,5

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 70

71%

29%

Siklus I

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

73

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan menerapkan metode mind map, dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi

pembelajaran terdapat 28 siswa (100%) tuntas atau mampu mencapai KKM (70),

nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 100, dan nilai terendah yang dicapai

siswa adalah 70 dengan rata-rata kelas 92,5. Gambaran ketuntasan belajar siswa

pada siklus II disajikan dalam gambar berikut.

Gambar 4.5 Ketuntasan Belajar PKn Siswa Kelas V SD Negeri Mangunsari

05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus II

Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar pada

siklus II sebesar 100% atau seluruh siswa dari kelas V SD Negeri Mangunsari 05

mengalami ketuntasan belajar. Hasil tersebut telah melebihi indikator

keberhasilan yang ditentukan dalam penelitian ini yakni sebesar 85% siswa

mengalami ketuntasan. Dengan demikian, hasil belajar pada siklus II

menunjukkan adanya keberhasilan penerapan metode Mind Map dalam

meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 05 pada

semester II tahun pelajaran 2015/ 2016.

4.5.1 Analisis Komparatif

Berdasarkan analisis ketuntasan, dari hasil tindakan diketahui bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri

100%

Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

74

Mangunsari 05 semester II tahun pelajaran 2015/2016. Perbandingan hasil belajar

PKn siswa disajikan pada tabel berikut.

Tabel. 4.6

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD Negeri

Mangunsari 05 Semester II tahun pelajaran 2015/2016

Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II

f % f % F %

Tuntas 12 43% 20 71,42% 28 100%

Tidak tuntas 16 57% 8 28,58% 0 0%

Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%

Nilai tertinggi 80 90 100

Nilai terendah 40 50 70

Rata-rata 68,0 74,0 92,5

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari pra

siklus sampai siklus II mengalami peningkatan. Pada kondisi pra siklus, jumlah

siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 siswa (43%), meningkat pada siklus I

menjadi 20 siswa (71,42%), dan pada siklus II menjadi 28 siswa (100%).

Sedangkan siswa yang belum tuntas jumlahnya menurun. Pada kondisi pra siklus

terdapat 16 siswa (57%) yang belum tuntas, pada siklus I masih 8 siswa (28.58%)

yang belum tuntas, dan pada siklus II terdapat 0 orang siswa (0%) yang belum

tuntas. Nilai tertinggi siswa terjadi peningkatan dari pra siklus hingga siklus II.

Pada pra siklus nilai tertinggi siswa 80, pada siklus I naik menjadi 90 kemudian

pada siklus II naik menjadi 100. Nilai terendah pada pra siklus 40, pada siklus I

naikmenjadi 50 kemudian pada siklus II naik menjadi 70. Rata-rata siswa dari pra

siklus ke siklus II juga mengalami peningkatan, dari pra siklus 68,0 menjadi 74,0

pada siklus I dan pada siklus II naik menjadi 92,5. Selanjutnya untuk memperjelas

perbandingan hasil belajar PKn dan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus

sampai siklus II disajikan dalam gambar berikut.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

75

Gambar 4.6 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa Pra Siklus, Siklus

I, dan Siklus II Kelas V SD Negeri Mangunsari 05 Semester II tahun

pelajaran 2013/2014

Dari gambar 1 dapat dijelaskan bahwa banyaknya siswa yang mencapai

ketuntasan belajar pada pra siklus hingga siklus II mengalami peningkatan. Pada

saat pra siklus ke siklus I besarnya peningkatan adalah 43% menjadi 71%, dari

siklus I ke siklus II adalah dari 71% menjadi 100%. Sedangkan jumlah siswa yang

tidak tuntas mengalami penurunan. Siswa yang belum tuntas pada pra siklus 57%,

pada siklus I turun menjadi 29%, dan pada siklus II turun lagi menjadi 0%.

4.6. Pembahasan

Sebelum tindakan, atau pada pra siklus, dari total jumlah siswa yaitu 28

siswa, siswa yang dinyatakan tuntas mencapai 12 siswa (43%) dan siswa yang

belum mencapai ketuntasan adalah 16 siswa (57%). Kondisi ketuntasan ini

berubah setelah diberikan tindakan dengan menggunakan metode Mind Map pada

pelajaran PKn pokok bahasan kebebasan berorganisasi pada siklus I. Pada siklus

I, terjadi peningkatan ketuntasan siswa, di mana siswa yang berhasil tuntas

belajarnya meningkat menjadi 20 siswa (71,42%) dan siswa yang belum tuntas

mengalami penurunan menjadi 8 siswa (28,58%). Meskipun terjadi peningkatan

ketuntasan, namun demikian, hasil yang dicapai ini belum mencapai kriteria

indikator kinerja yang diharapkan. Setelah melakukan perbaikan-perbaikan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pra SiklusSiklus I

Siklus II

43%

71%

100%

57%

29%

0%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

76

berdasarkan refleksi pada siklus I, maka dilaksanakan tindakan lagi untuk

meningkatkan lagi ketuntasan belajar menjadi 100%. Setelah diberikan tindakan

dan dilakukan evaluasi melalui tes, diketahui bahwa 28 siswa (100%) dinyatakan

tuntas belajarnya. Hasil ini sekaligus memberikan kesimpulan bahwa dengan

demikian penggunaan metode Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar PKn

siswa berhasil. Hal ini dilihat bahwa ketuntasan belajar yang dicapai memenuhi

indikator kinerja yang diharapkan melalui penelitian ini.

Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ikhwanuddi dengan judul: Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV A SDN Wonosari 02

Semarang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa keterampilan guru mengalami

peningkatan. Pada siklus I 79,2% dengan kategori sangat baik dan pada siklus II

menjadi 86,49% dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa juga meningkat,

yaitu 58,3% dengan kategori baik dan pada siklus II 65,5% dengan kategori baik.

Keterampilan menulis narasi siswa meningkat, pada siklus I 75,67% dengan

kategori baik dan pada siklus II 89,19% dengan KKM > 64.

Hasil penelitian lainnya yang relevan adalah penelitian dari Nilamsari,

dengan judul penelitian: Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Mind Mapping Berbantuan Multimedia Interaktif pada Siswa Kelas V SD

Gunungpati 01 Kota Semarang. Hasil penelitian keterampilan guru dalam

penelitian ini yakni pada siklus I mendapat skor 28, siklus II 32, dan siklus III 35.

Aktivitas siswa siklus I mendapat skor 15,6 kriteria baik, skor siklus II 21,75

kriteria sangat baik, dan meningkat pada siklus III menjadi 25,2 kriteria sangat

baik. Hasil ketuntasan belajar klasikal siklus I sebesar 63%, dengan nilai rata-rata

65, siklus II sebesar 79% dengan nilai rata-rata 73, dan meningkat pada siklus III

menjadi 96% dengan nilai rata-rata 79.

Hasil penelitian ini dengan demikian juga mendukung pernyataan Buzan.

Menurut Buzan (2010) metode Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan

perpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind

Map mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif, karena siswa

membuat peta konsep dari materi yang berikan oleh guru. Buzan juga

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Observasi Melalui hasil observasi pada pertemuan 1 siklus I diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan metode

77

menambahkan bahawa metode Mind Map dapat membantu siswa untuk

merancang, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah,

memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat

dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan,

sehingga siswa dapat belajar dan memahami materi dengan baik. Sejalan dengan

hal tersebut De Porter (2004) memaparkan bahwa sesungguhnya saat seseorang

sedang terlibat dalam pembelajaran, apalagi yang mensyaratkan dia harus

mencatat (menulis), saat itu juga terjadi aktivitas pada seluruh belahan otak

kanan (emosional) dan otak kiri (logika). Untuk memudahkan proses mencatat

maka dapat dibuat peta konsep. Dalam hal ini, De Porter menambahkan bahwa

Mind Map (peta pikiran) adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya. Melalui penerapan

metode Mind Map pada siswa kelas V SDN Mangunsari 05, proses pembelajaran

PKn yang biasanya monoton dengan ceramah dan mencatat menjadi lebih

bervariasi, siswa dapat mengembangkan catatannya sesuai dengan kreasinya,

selain itu melatih siswa untuk berpikir kreatif karena siswa dapat membuat catatan

sesuai dengan apa yang dipahaminya bukan sekedar meniru apa yang telah

ditunjukkan. Kondisi tersebut mendukung adanya peningkatan hasil belajar,

sehingga membuktikan bahwa metode Mind Map dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V di SDN Mangunsari 05.