bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. hasil...

25
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek. Peneliti menemukan permasalahan yang terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang belum maksimal, karena pembelajaran masih terpusat dari guru saja, guru hanya bertindak sebagai pemberi informasi sedangkan siswa bertindak sebagai penerima informasi. Aktivitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pada materi pembelajaran ekonomi relatif rendah, sebagian siswa terlihat ramai dan bergurau dengan temannya, pada saat guru menjelaskan materi, siswa seolah-olah mendengarkan penjelasan guru dengan cara membuka-buka buku paket jika didekati guru dan melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Melihat kondisi tersebut, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek. Metode pengajaran kooperatif tipe TSTS diharapkan mampu untuk memberikan pengaruh yang positif kepada siswa, yaitu meningkatan aktivitas siswa berupa penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, organisasi, pembentukan pola hidup dan peningkatan hasil belajar.

Upload: hoangquynh

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar

mengenal jenis produk dalam bursa efek. Peneliti menemukan permasalahan yang

terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang belum maksimal, karena

pembelajaran masih terpusat dari guru saja, guru hanya bertindak sebagai pemberi

informasi sedangkan siswa bertindak sebagai penerima informasi. Aktivitas dan

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pada materi pembelajaran ekonomi

relatif rendah, sebagian siswa terlihat ramai dan bergurau dengan temannya, pada

saat guru menjelaskan materi, siswa seolah-olah mendengarkan penjelasan guru

dengan cara membuka-buka buku paket jika didekati guru dan melakukan aktifitas

lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Melihat kondisi tersebut,

peneliti mencoba untuk melakukan penelitian untuk mengatasi masalah tersebut,

yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran contextual teaching and learning

(CTL) model pengajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada

kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek. Metode pengajaran

kooperatif tipe TSTS diharapkan mampu untuk memberikan pengaruh yang

positif kepada siswa, yaitu meningkatan aktivitas siswa berupa penerimaan,

partisipasi, penentuan sikap, organisasi, pembentukan pola hidup dan peningkatan

hasil belajar.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

61

Peneliti merancang penelitian tindakan kelas ini menjadi dua siklus. Siklus

ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi,

dan refleksi. Hasil penelitian ini meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil

belajar. Hasil dari aktivitas dinilai dengan menggunakan lembar observasi

keaktifan.

Hasil belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu, hasil tes sebelum

diadakan tindakan kelas, dan hasil tes individu yang diadakan setelah tindakan

untuk tiap siklusnya. Siklus I terdiri dari dua pertemuan yang dilaksanakan pada

tanggal 22 januari 2014 dan 25 januari 2014. Siklus II dilaksanakan pada tanggal

5 februari 2014 dan 8 februari 2014. Durasi waktu untuk satu kali pertemuan tiap

siklusnya adalah 2 × 45 menit. Siklus dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu:

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian

dengan menggunakan metode contextual teaching and learning (CTL) model

kooperatif tite TSTS pada kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa

efek diperoleh data sebagai berikut:

1. Hasil penelitian siklus I

a. Perencanaan (planning)

Siklus I peneliti langsung menerapkan pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray (TSTS). Hasil observasi awal, yang diketahui bahwa strategi

pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru belum bisa memaksimalkan

proses pembelajaran. Siswa hanya mampu menghafal materi secara teoritis saja

dan banyak mengerjakan latihan latihan soal pada buku paket. Upaya untuk

mengatasi permasalahan yaitu, dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

62

TSTS. Penyusunan rancangan tindakan yang akan diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang

akan diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TSTS.

2. Menyusun kelompok berdasarkan TSTS, Kelompok tersebut diacak secara

heterogen.

3. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari:

Lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengukur sejauh mana

interaksi dan antusias siswa terhadap pembelajaran ekonomi.

Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk mengetahui

aktivitas guru selama menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TSTS.

4. Mempersiapkan soal untuk kelompok dan soal tes individu tiap siklus.

b. Pelaksaanaan Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan skenario pembelajaran yang

telah direncanakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Siklus I

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2014 pada jam keeman dan

ketujuh, serta hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 pada jam ketujuh dan kedelapan.

Pembelajaran terlebih dahulu diawali dengan guru memberi salam dan

mengecek siapa saja siswa yang tidak masuk. Guru mencoba mengingatkan siswa

tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan memberikan pertanyaan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

63

apersepsi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi secara garis besar.

Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang sudah dibentuk pada

pertemuan sebelumnya setelah materi disampaikan. Guru membagi kelompok

menjadi 10, karena banyaknya kelompok yang terbentuk maka dibagi menjadi dua

daerah, yaitu daerah A dengan kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok

4, kelompok 5, daerah B dengan kelompok 6, kelompok 7, kelompok 8, kelompok

9 dan kelompok 10, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa disuruh

duduk bersama kelompoknya masing-masing, pada saat itu sedikit terdapat

kendala karena kebanyakan siswa sudah lupa dengan kelompoknya, sehingga

siswa mulai ramai dan saling bertanya pada temannya. Guru segera

mengkondisikan siswa agar tenang lagi dan membacakan ulang kelompoknya.

Guru mengarahkan agar siswa duduk bersama kelompoknya dan memberikan

permasalahan pada tiap kelompok. Pembelajaran dengan model TSTS sebelum

dilaksanakan guru terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa langkah-langkah

pembelajarannya, terutama pada saat bertamu dan menerima tamu karena dibagi

atas dua daerah, yaitu: daerah A kelompok 1 bertamu kekelompok 2, kelompok 2

bertamu kekelompok 3 dan seterusnya, sampai kelompok 5 bertamu kekelompok

1, sedangkan daerah B kelompok 6 bertamu kekelompok 7, kelompok 7 bertamu

kekelompok 8 dan seterusnya. Siswa memperhatikan dengan seksama, tetapi

siswa dibagian belakang kurang memperhatikan arahan dari guru dan asyik

sendiri bercanda dengan teman kelompoknya. Kegiatan diskusi kelompok dengan

permasalahan yang sudah diberikan ternyata siswa masih belum siap untuk

melakukan diskusi, hal ini terlihat sebagian besar kelompok hanya satu sampai

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

64

dua siswa yang terlihat serius dalam mengerjakan permasalahan yang diberikan.

Guru memantau dan memberikan arahan apabila ada kesulitan dalam mengerjakan

tugas selama diskusi kelompok berlangsung, guru menekankan supaya tiap

anggota kelompok saling bekerjasama. Siswa selesai berdiskusi dengan

kelompoknya dilanjutkan denga dua siswa bertamu kekelompok lain dan dua

siswa yang lain menerima tamu dari kelompok lain juga. Sesi ini terdapat sedikit

kendala walaupun sudah dijelaskan langkah-langkah pembelajarannya diawal,

masih terdapat beberapa siswa yang masih bingung terhadap model pembelajaran

khususnya pada saat siswa bertamu dan menerima tamu. Siswa bingung apa yang

harus dilakukan pada saat bertamu atau menerima tamu. Kebingungan siswa pada

saat bertamu dan menerima tamu terlihat dari kebanyakkan siswa yang langsung

menyalin hasil diskusi kelompok yang menjadi tuan rumahnya, setelah itu asyik

berbicara dengan temannya. Guru menegaskan kembali kepada semua kelompok

bahwa siswa yang bertamu dan menerima tamu bukan untuk menyalin hasil

diskusi melainkan siswa yang menerima tamu menjelaskan pada siswa yang

bertamu, yang kemudian akan dijelaskan kembali kepada teman satu

kelompoknya. Guru bersama dengan siswa membahas dan memberikan

kesimpulan dari materi diskusi serta menjelaskan bahwa pertemuan berikutnya

akan diadakan tes individu untuk siklus I, siswa diminta untuk mempersiapkan

diri sebaik-baiknya.

Pertemuan kedua guru menyampaikan hasil dari tugas kelompok pada

pertemuan sebelumnya. Satu kelompok yang mendapatkan nilai 85 yaitu,

kelompok 5. Kelompok 3 mendapat 80, kelompok 4 dan 7 mendapat nilai 75,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

65

kelompok 1, 2, dan 9 mendapat nilai 70, kelompok 6 dan 8 mendapat nilai 65,

kelompok 10 mendapat nilai 60. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar selama 10 menit, dan dilanjutkan untuk tes individu. Siswa duduk

sesuai dengan nomor urut absen. Guru membagi soal tes, dan siswa diminta untuk

mengerjakan secara individual. Guru memberikan durasi waktu selama 60 menit

untuk mengerjakan tes. Guru mengawasi jalannya tes tersebut, dan menegur siswa

yang ketahuan bekerja sama dengan siswa lain, setelah tes selesai hasil tes

dikumpulkan. Guru bertanya pada siswa apakah ada kesulitan dalam menjawab

soal-soal tes, dan beberapa siswa mengaku ada soal yang mereka tidak bisa

menjawab.

c. Pengamatan (observing)

Penerapan pengajaran kooperatif tipe TSTS dalam penelitian tindakan

kelas ini menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil

yang diperoleh dari pengamatan dengan menggunakan pembelajaran metode

TSTS pada siklus I adalah sebagai berikut:

1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru

Pelaksanaan tindakan I diperoleh temuan sebagai berikut: (1) siswa masih

belum terbiasa dengan model pembelajaran two stay two stray (TSTS), hal ini

terlihat ketika diskusi siswa tampak bingung dengan tugasnya pada saat kegiatan

bertamu maupun menerima tamu sehingga siswa hanya menyalin hasil diskusi

kelompok yang didatanginya. (2) buku pelajaran ekonomi yang dibawa siswa

sangat terbatas, dan sebagian besar siswa hanya membawa buku catatan dan alat

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

66

tulis saja. (3) partisipasi siswa kurang dalam mengerjakan permasalahan ketika

diskusi. Kerjasama antar siswa dalam membuat laporan kurang, karena guru

kurang mengingatkan siswa untuk berbagi tugas dengan temannya. (4)

keterbatasan buku-buku yang dibawa mengakibatkan siswa kurang aktif dalam

mencari jawaban dan hanya didominasi pada siswa yang pandai. (5) diskusi

berlangsung hanya sebagian kelompok yang berani menyampaikan jawabannya,

sedangkan yang lain terkesan ragu-ragu dalam menyampaikan jawabannya. (6)

hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I yang diperoleh pada saat proses

pembelajaran sebesar 72,29%, dengan rincian aspek penerimaan rata-ratanya

sebesar 73,13%, aspek partisipasi sebesar 71,25%, aspek penentuan sikap sebesar

70%, aspek organisasi sebesar 70%, aspek pembentukan pola hidup sebesar

77,09%.

Tabel 4.1 Pencapaian Aktivitas Siswa siklus I

Sumber: Data yang diolah.

NO KATEGORI

PERILAKU

KRITERIA PENILAIAN SIKLUS

1

1 Penerimaan Respon terhadap pendapat siswa 73,13%

2 Partisipasi Keaktifan dalam mencari jawaban

71,25% Keaktifan dalam diskusi

3 Penentuan Sikap Keaktifan bertanya/ menjawab 70%

4 Organisasi Kerjasama dalam kelompok 70%

5 Pembentukan

pola hidup

Kehadiran saat proses pembelajaran

77,09% Kelengkatan alat dan sumber belajar

Rata-rata 72,29%

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

67

Tabel 4.1 menjelaskan siklus I total rata-rata aktivitas siswa dirasa masih

kurang dan masih perlu untuk ditingkatkan lagi

Hasil observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru

selama proses pembelajaran, awal pertemuan guru menggali kembali pengetahuan

siswa tentang mata pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Guru memberikan

beberapa pertanyaan apersepsi kepada siswa. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan guru hanya memberikan penjelasan secara singkat.

Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dan mengarahkan

jalannya diskusi, namun ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan teman

kelompoknya, akan tetapi guru sudah melaksanakan tahapan-tahapan yang ada

dalam model pembelajaran two stay two stray (TSTS) dengan baik tetapi belum

maksimal dengan keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 72,63%

(lampiran 15), sehingga aktifitas guru masih perlu untuk ditingkatkan karena

belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Pertemuan kedua, guru memberitahukan hasil kerja kelompok pada

pertemuan sebelumnya, dan guru memberikan motivasi kepada kelompok yang

nilainya dianggap masih kurang. Guru mengatur siswa untuk duduk sesuai nomor

absen karena tes individu akan segera dimulai. Guru membagi lembar tes

individu. Guru memberikan kesempatan kepada siswa bila ada kesulitan yang

dihadapi pada saat mengerjakan setelah tes selesai, pada saat tes individu ada

siswa yang ditegur guru berkali-kali karena bekerja sama dengan siswa yang lain

dan mencontek.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

68

2. Hasil belajar siswa

Siswa yang mencapai ketuntasan minimum hanya 19 siswa, sebelum

diterapkan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model

kooperatif tipe TSTS, sesudah diterapkan metode pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, pada siklus I jumlah

siswa yang mencapai ketuntasan minimal meningkat menjadi 29 siswa atau 72,5%

(lampiran16).

d. Refleksi (Reflecting)

Pelaksanaan observasi pada siklus I dengan menggunakan metode

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe

TSTS, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran ekonomi kompetensi

dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek mengalami peningkatan rata-rata

aktivitas siswa sebesar 72,29%. Nilai sebesar 72,29% belum optimal karena

belum mencapai indikator keberhasilah yang telah ditetapkan sehingga perlu

adanya perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa. Hasil observasi

aktivitas guru pada siklus I sudah menunjukkan hasil yang baik, yaitu sebesar

72,63%. Guru sudah melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS dengan

baik, namun guru masih perlu mengkomunikasikan langkah-langkah TSTS

kepada siswa karena sebelumnya siswa belum pernah belajar dengan

menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

model kooperatif tipe TSTS.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

69

Pelaksanaan siklus I hasil yang diperoleh masih terdapat hal-hal yang perlu

diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata nilai 72,29%. Hasil

tersebut masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan,

yaitu sebesar 80%.

2. Siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS, sehingga setiap

tahapan-tahapan pembelajaran belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh

siswa untuk belajar.

3. Siswa kurang terbiasa dengan belajar kelompok, sehingga pada saat dibentuk

kelompok siswa masih lupa dengan kelompoknya sendiri.

4. Kesiapan siswa dalam belajar masih kurang, karena banyak siswa yang tidak

membawa buku paket ekonomi.

5. Pembagian tugas dalam kelompok masih kurang, dikarenakan siswa yang

pintarlah yang mendominasi jalannya diskusi tiap kelompok, sedangkan siswa

yang lain hanya mengikuti saja.

6. Siswa kurang berani menyampaikan gagasan permasalahan dalam kelompok

saat pelaksanaan diskusi.

7. Siklus I keterlaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS

sebesar 72,63%, sehingga perlu ditingkatkan untuk memperbaiki kelemahan

maupun kendala pada siklus I.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

70

8. Hasil ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 72,5% atau hanya 29 siswa yang

mencapai KKM. Hasil ini masih perlu diperbaiki pada siklus II karena belum

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, yaitu 80%.

2. Hasil Penelitian siklus II

a. Perencanaan (planning)

Persiapan siklus ke II sama seperti siklus I. Siklus ke II kompetensi yang

digunakan masih tetap sama, yaitu mengenal jenis produk dalam bursa efek

dengan sub pokok bahasan pasar modal. Perencanaan siklus II ini dilaksanakan

untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I seperti yang telah dipaparkan di

refleksi siklus I, hal-hal yang disiapkan dalam tahap perencanaan siklus II adalah:

1. Guru sebagai pengajar berupaya menjelaskan tentang langkah-langkah

pembelajaran secara lebih rinci, supaya siswa terbiasa dengan metode

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif

tipe TSTS, sehingga pada kegiatan inti dapat berjalan dengan baik.

2. Guru mengingatkan pada siswa pentingnya membawa buku paket ekonomi

dari berbagai penerbit yang ada diperpustakaan dan bagi siswa yang belum

memiliki buku ekonomi bisa meminjam buku diperpustakaan sekolah atau

foto copy materi yang sudah dimiliki temannya, karena dalam pelaksanaan

diskusi siswa harus memiliki buku ekonomi agar nantinya lebih mudah dalam

mencari jawaban.

3. Guru berupaya menjelaskan materi dengan lebih spesifik, dengan memberi

contoh yang bisa dikerjakan oleh siswa, sehingga siswa lebih mengerti

tentang isi materi.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

71

4. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa salah satu penilaian dalam kerja

kelompok adalah kerjasama dalam pembagian tugas diskusi, serta perbaikan

dalam mengatasi keadaan siswa yang terlalu santai ketika berdiskusi dan

selalu menggantungkan pada siswa yang pandai.

5. Siklus ke II diharapkan siswa berani bertanya apabila tidak mengerti materi

yang dijelaskan ataupun siswa berani menyampaikan gagasan dari hasil

diskusi kelompoknya.

6. Siklus I terjadi peningkatan hasil belajar, akan tetapi hasil tersebut masih bisa

ditingkatkan lagi disiklus ke II dan diharapkan kelas IX IPS2 mencapai

ketuntasan klasikal, yaitu sebesar 80%.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Februari 2014 jam

keenam dan ketujuh. Guru mengabsen siswa dan memberitahukan hasil tes

individu siklus I diawal pertemuan. Guru menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran hari itu dan menanyakan kesiapan siswa. Siswa menyimak

penjelasan guru dan mengeluarkan buku paket atau foto copy materi ajar yang

dimilikinya. Siswa sudah banyak yang membawa buku paket bahkan buku dari

penerbit lain. Guru menjelaskan kembali materi ajar secara singkat, memberikan

beberapa pertanyaan apersepsi dan kemudian menjelaskan kembali langkah-

langkah metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model

kooperatif tipe TSTS. Guru mengumumkan agar siswa duduk bersama

kelompoknya masing-masing sama seperti siklus I, siswa segera bergabung

dengan tenang kekelompoknya masing-masing. Siklus II, siswa sudah bisa

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

72

menerima siapa saja yang menjadi anggota kelompoknya, serta membagi tugas

pada semua anggota kelompoknya. Guru memberikan permasalahan untuk

dikerjakan secara kelompok. Siklus II setiap kelompok dapat menyelesaikan tugas

lebih baik terutama pada saat bertamu dan menerima tamu siswa sudah tahu apa

yang harus dilakukan, saat diskusi siswa tampak lebih aktif dan senang. Siswa

dalam setiap kelompok aktif berinteraksi satu sama yang lain, selain guru, teman-

teman satu kelompok mulai memberi dukungan kepada temannya untuk

menjelaskan permasalahan dalam diskusi, ketika diskusi berlangsung tidak ada

lagi siswa yang terlihat bermain sendiri dan mengganggu teman yang ada

dikelompoknya. Siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan. Guru menyimpulkan pelajaran setelah materi dibahas bersama-sama,

dan mengumumkan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes individu

siklus II.

Siklus II pertemuan kedua diadakan pada hari Rabu 12 Februari 2014.

Guru memberitahukan hasil tugas kelompok yang lalu. Dua kelompok mendapat

nilai 95, empat kelompok mendapat nilai 90, tiga kelompok mendapat nilai 85,

dan satu kelompok mendapat nilai 80 karena ada kesalahan dalam mengerjakan.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar selama 10 menit. Guru

meminta agar semua catatan dikumpulkan dan ditaruh didepan kelas, selanjutnya

siswa duduk sesuai nomor urut absen. Tes individu siklus II berjalan lancar.

Setelah itu tes selesai, guru kembali menanyakan kepada siswa tentang kesulitan

yang dihadapi.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

73

Pengumuman hasil tes individu siklus II dilaksanakan pada mata pelajaran

ekonomi pertemuan berikutnya. Guru mengumunkan hasil belajar siswa mulai

dari siklu I sampai siklus II. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui sejauh

mana peningkatan belajar mereka.

c. Pengamatan (Observing)

Hasil pengamatan dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS siklus II adalah sebagai berikut:

1. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dan Guru.

Siklus II aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dari 72,29%

menjadi 90,57% (lampiran 28), sedangkan sisanya adalah siswa yang kurang aktif

selama pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe

TSTS meningkat dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari siswa

yang sudah bisa dan hafal dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS, sehingga proses pembelajaran setiap

tahap berjalan lancar dan siswa terlihat antusias mengikutinya. Siswa banyak yang

membawa buku ekonomi dari berbagai penerbit, sehingga hal tersebut dapat

menunjang keterlaksanaannya dalam diskusi kelompok. Siswa lebih aktif dalam

bertanya dan memberikan gagasan pada saat diskusi kelompok dan tidak

didominasi lagi oleh siswa-siswa tertentu karena guru memberikan kesempatan

pada siswa yang belum pernah bertanya maupun menjawab. Siswa telah mencatat

hasil laporan diskusi kelompok dengan baik, selain itu belajar dengan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

74

menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

model kooperatif tipe TSTS meningkatkan keakraban antar siswa, setelah

melakukan pembelajaran ini diharapkan siswa tidak hanya belajar menunggu dari

guru saja tetapi dapat lebih aktif bertukar fikiran langsung bersama temannya.

Hasil observasi keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran sebesar 90,57%,

dengan rincian aspek penerimaan sebesar 88,75%, aspek partisipasi sebesar

86,57%, aspek penentuan sikap sebesar 91,67%, aspek organisasi sebesar 93,13%,

aspek pembentukan pola hidup sebesar 92.71%. Siklus II aktivitas siswa terbukti

meningkat dibandingkan dengan siklus I.

Tabel 4.2 Pencapaian Aktivitas Siswa siklus II

NO KATEGORI

KELOMPOK

KRITERIA PENILAIAN SIKLUS

II

1 Penerimaan Respon terhadap pendapat siswa 88.75%

2 Partisipasi Keaktifan dalam mencari jawaban 86,57%

Keaktifan dalam diskusi

3 Penentuan sikap Keaktifan bertanya atau menjawab 91,67%

4 Organisasi Kerjasama dalam kelompok 93,13%

5 Pembentukan Pola

Hidup

Kehadiran saat proses pembelajaran 92,71%

Kelengkapan dan sumber belajar

Rata-rata 90,57%

Sumber: Data yang diolah.

Siklus II pertemuan pertama guru memberikan motivasi kepada siswa dan

memberikan pertanyaan apersepsi. Guru mengabsen siswa dan menyampaikan

tujuan pembelajaran, selama diskusi berlangung guru sering mengitari kelas untuk

mengecek dan mengarahkan siswa selama diskusi. Materi dibahas dan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

75

menyimpulkan hasil diskusi. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar

jawaban hasil diskusi kelompok ke depan kelas.

Pertemuan kedua, sebelum tes dimulai guru mengumumkan hasil tugas

kelompok. Guru memberikan motivasi agar mereka semangat mengerjakan tes

individu siklus II. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sebelum

tes serta meminta siswa untuk duduk sesuai nomor absen dan membagikan tes

individu.

Pelaksanaan tindakan siklus II guru sudah berusaha menerapkan semua

langkah-langkah yang ada pada metode pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) model kooperatif tipe TSTS dengan keterlaksanaan pembelajaran

sebesar 90,53% (lampiran 25).

Hasil observasi aktivitas guru sudah melaksanakan tahapan-tahapan yang

ada dalam model pembelajaran two stay two stray (TSTS) yang sangat baik dan

terdapat peningkatan keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I dari 72,63%

menjadi 90,53%, sehingga aktivitas guru mengalami peningkatan karena telah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pertemuan kedua guru

memberitahukan hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya, dan memberi

motivasi agar semua siswa semangat mengerjakan tes individu siklus II. Guru

membagi lembar tes individu. Selesai mengerjakan tes individu siswa mengisi

angket yang sudah disiapkan.

2. Hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan yang siknifikan. Hasil tugas

kelompok ada dua kelompok yang mendapat nilai 95, empat kelompok mendapat

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

76

nilai 90, tiga kelompok menjdapat nilai 85, dan satu kelompok mendapat nilai 80.

Nilai tes individu siklus II meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. 35 siswa

atau sebesar 87,5% (lampiran 26) dari 40 siswa yang mengikuti tes individu siklus

II mendapat nilai diatas KKM. Artinya setelah diberi tindakan pada siklus II

semua target pada awal penelitian tercapai yaitu siswa yang nilainya diatas KKM

sudah sesuai pada target awal sebesar 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan.

3. Angket tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe

TSTS.

Hasil angket tanggapan siswa, dapat diambil kesimpulan bahwa jika dilihat

dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS maka sebagian besar siswa

menyukai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan merasa lebih mudah

menangkap materi dan masalah dapat diselesaikan bersama-sama, karena teman

sendiri yang menjelaskan dengan bahasa mereka sendiri, sehingga memudahkan

dalam memahami materi dan memupuk kerukunan dengan teman yang lain. Siswa

kelas XI IPS 2 meningkat kualitas pembelajarannya, hal ini dapat dilihat dari

besarnya persentase motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

a. Refleksi (Reflecting)

Siklus II aktivitas belajar siswa dan guru sudah mengalami peningkatan.

Aktifitas belajar siswa meningkat dari 72,29% menjadi 90,57%, sedangkan

aktivitas guru terdapat peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dari 72,63%

menjadi 90,53%. Aktivitas siswa dan guru telah mencapai indikator keberhasilan

yang sudah ditentukan. Pelaksanaan siklus II menunjukkan peningkatan yang

signifikan terhadap siswa adalah sebagai berikut:

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

77

a. Aktivitas belajar siswa disiklus II mencapai angka 90,57%, hasil tersebut

telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Indikator

keberhasilan yang ditentukan pada awal siklus sebesar 80%.

b. Hasil ketuntasan belajar pada siklus II mendapat nilai rata-rata 80,38 dengan

rincian siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 35 siswa, sedangkan siswa

yang nilainya dibawah KKM sebanyak 5 siswa. Siswa yang nilainya diatas

KKM sebanyak 35 siswa atau sebesar 87,5%, artinya pada siklus II semua

target pada awal penelitian telah tercapai dengan ketentuan klasikal sebesar

80%.

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Komdosi Awal,

Siklus I dan siklus II di kelas XI IPS 2 Semester II tahun Pelajaran

2013/2014 SMA Negeri 1 grobogan

Aspek Kondisi awal Siklus I Siklus II

Siswa Tuntas 47,5% 72,5% 87,5%

Siswa Tidak Tuntas 52,5% 27,5% 12,5%

Sumber: data yang diolah.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

78

Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Komdosi Awal,

Siklus I dan siklus II dikelas XI IPS2 Semester II tahun Pelajaran

2013/2014 SMA Negeri 1 grobogan

4.2. Pembahasan

Pembahasan dalam peneliti ini merupakan hasil dari observasi selama

penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk kemudian dilakukan

refleksi secara keseluruhan pada tiap-tiap siklus.

Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik apabila terjadi

interaksi yang baik pula antara guru dan siswa. Guru harus dapat menentukan

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara optimal. Guru dan siswa sama-sama berperan aktif saat kegiatan

belajar mengajar supaya proses pembelajaran berlangsung dengan optimal.

Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 1 Grobogan ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Siklus I dilaksaanakan pada tanggal 22 Januari 2014 dan 25

Januari 2014, pada siklus II pada tanggal 5 Februari 2014 dan 8 Februari 2014.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

kondisi awal siklus I siklus II

siswa tuntas

siswa tidak tuntas

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

79

Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini, mengambil kompetensi dasar

mengenal jenis produk dalam bursa efek.

Peneliti melakukan observasi awal atau penjajagan dengan tujuan untuk

melihat kondisi kelas, keadaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran,

sehingga dapat mengetahui dan menggali masalah yang terjadi didalam kelas

selama proses pembelajaran. Tahap penjajagan proses belajar mengajar belum

terjadi secara efektif, partisipasi para siswa (belajar aktif) merupakan salah satu

dari prinsip pembelajaran efektif, tetapi yang terjadi adalah guru masih

mendominasi proses pembelajaran, sedangkan siswa hanya duduk mendengarkan

guru sambil main HP dan sesekali mencatat serta buka buku ketika didekati oleh

guru. Kondisi kelas juga mempengaruhi minat siswa, keadaan didalam kelas yang

kotor, tidak adanya tempat sampah sehingga banyak sampah yang berserakan

didepan kelas menjadikan bau yang kurap sedap, banyak siswa yang mondar-

mandir didepan kelas, dekat dengan kantin,dan lokasi kelas yang ada dibagian

paling belakang seolah-olah menjadikan kelas yang terasingkan, serta jam

pelajaran yang ada jeda istirahat. Minat siswa yang rendah untuk mengikuti

pelajaran dikarenakan mereka merasa bosan dan tidak nyaman, hal ini juga yang

memicu siswa untuk melakukan aktivitas lain dan tidak memperhatikan guru

ketika proses pembelajaran, akibatnya siswa jika diberi pertanyaan tidak biasa

menjawab pertanyaan tersebut yang pada akhirnya berdampak pula dengan hasil

belajar siswa. Hasil ulangan yang menunjukkan rata-rata nilai ulangan sebesar

71,78 hanya ada 19 siswa dari 40 siswa yang berhasil mencapai KKM sebesar 71.

Artinya lebih dari setengah jumlah siswa yang mengikuti ulangan belum

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

80

memahami materi. Kondisi awal menunjukkan proses pembelajaran tidak optimal,

metode pembelajaran yang belum tepat, dan hasil belajar yang tidak mencapai

target. Upaya pemecahan masalah ini adalah dengan menerapkan metode

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) model kooperatif tipe

TSTS, dengan harapan terjadi perubahan kearah yang lebih baik dan positif.

Peneliti memakai TSTS karena dapat memberikan manfaat terhadap siswa yang

hasil belajarnya masih rendah dan dapat mengarahkan siswa untuk lebih aktif,

baik dalam diskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan menyimak

materi yang dijelaskan oleh teman.

Selain sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar, TSTS juga

memiliki tujuan, antara lain:

“1. Siswa belajar bekerjasama.

2. Bertanggung jawab.

3. Saling membantu memecahkan masalah.

4. Saling mendorong untuk berprestasi.

5. Melatih siswa untuk agar dapat bersosialisasi dengan baik”1

Perubahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan kelas dengan

pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan aktivitas.

Aktivitas siswa menunjukkan rata-rata sebesar 72,29% pada siklus I

meningkat menjadi 90,57% pada siklus II. Aktivitas guru pada siklus I

menunjukkan rata-rata sebesar 72,62%, siklus II meningkat menjadi 90,53%.

Siswa belum terlalu mengerti dengan langkah dan inti dari pembelajaran TSTS

1 http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/03/model-pembelajaran-kooperatif-

two-stay-two-stray.html, (diunduh tanggal 28 September 2013, pukul 21:35).

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

81

pada siklus I, hal ini dikarenakan ada beberapa alasan seperti kurangnya

penjelasan dari guru dan inti dari TSTS, sehingga saat diskusi kelompok

berlangsung terutama ketika siswa harus bertamu dan menetap untuk menerima

tamu siswa masih belum paham dalam melaksanakan, tahapan tersebut

mengakibatkan siswa banyak yang berbicara dengan temannya dan tidak

berdiskusi dengan baik, dan guru juga kurang mengingatkan kepada siswa untuk

aktif berdiskusi sehingga siswa terlalu santai dalam berdiskusi, keaktifan dalam

diskusi juga masih rendah karena kebanyakan siswa masih menggantungkan pada

siswa yang pandai, hanya beberapa siswa yang membawa buku paket ekonomi

sehingga ini mengakibatkan kurangnya bahan ajar dan siswa akan lemah dalam

memahami suatu materi.

2) Peningkatan hasil belajar

Peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model

kooperatif tipe TSTS. Tes formatif dijadikan dasar ukuran perhitungan ketuntasan

hasil belajar tiap siklus. Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menunjukkan

peningkatan, sebelum diadakan tindakan kelas hanya ada 19 siswa dari 40 siswa

yang nilainya mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar

77 dan ketuntasan belajar siswa sejumlah 29 siswa dari 40 siswa yang mengikuti

tes atau sebesar 72,5%, ketidak tuntasan hasil belajar siswa sebanyak 11 siswa,

atau sebesar 27,5%. Ketuntasan hasil belajar belum mencapai indikator

keberhasilan yaitu sebesar 80%. Ketidak tuntasan hasil belajar siswa dikarenakan

siswa kurang persiapan membawa bahan ajar, sehingga diskusi berjalan kurang

sempurna. Rata-rata hasil belajar siswa siklus II sebesar 80,38 dan ketuntasan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

82

belajar siswa sebesar 87,5% atau 35 siswa dari 40 siswa yang mengikuti tes

individu telah mencapai KKM. Ketidak tuntasan hasil belajar pada siklus II

sejumlah 5 siswa atau sebesar 12,5%, dikarenakan siswa bermalas-malasan ketika

diskusi, ada yang tidak masuk dan kurang memahami materi yang diberikan,

sehingga saat mengikuti tes siswa tersebut kesulitan dalam mengerjakan soal tes.

Peningkatan hasil belajar pada siklu II tidak lepas dari motivasi guru serta

partisipasi siswa dalam menjelaskan materi kepada teman yang belum memahami

materi. Ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan belajar

yang telah ditetapkan, yaitu lebih dari atau sama dengan 80%.

3) Hasil angket tanggapan terhadap siswa

Peneliti membagikan angket kepada siswa kelas XI IPS2 setelah dilakukan

penelitian, untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan pendapat mereka

dengan memberikan tanda check (√). Hasil angket tanggapan siswa (lampiran 30)

dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar siswa menyukai model

pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan siswa merasa bahwa hasil belajar mereka

meningkat serta mudah dalam memahami materi yang dipelajari setelah

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Siswa kelas XI IPS2

meningkat kualitas pembelajarannya, hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase

motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Metode contextual teaching

and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS tepat untuk

diterapkan dalam mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar mengenal jenis

produk dalam bursa efek, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

83

pembelajaran siswa dan hasil belajar siswa, sesuai dengan tujuan dari TSTS yang

telah dipaparkan di bab II.

Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan tolak ukur dari

keberhasilan penelitian tindakan kelas. Siklus I masih terdapat permasalahan yang

menyebabkan belum tercapainya indikator dalam penelitian ini, permasalahan

yang dihadapi antara lain:

1. Langkah-langkah pembelajaran TSTS belum tersampaikan dengan jelas.

2. Penyampaian materi ajar yang kurang spesifik.

3. Siswa tidak memperhatikan saat proses pembelajaran.

4. Siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran TSTS, sehingga masih

bingung dengan langkah-langkah pembelajarannya.

5. Kesiapan siswa masih kurang dalam mengikuti pembelajaran, karena banyak

siswa yang tidak membawa materi pelajaran.

6. Pembagian tugas dan kerjasama kelompok yang masih rendah.

7. Siswa masih sangat mengandalkan temannya yang dianggap pandai.

Pelaksanaan siklus II guru berusaha untuk melakukan perbaiakan-

perbaikan dari kekurangan yang terjadi dari siklus I. Upaya-upaya yang

dilakukan guru pada pelaksanaan siklus II untuk lebih mengoptimalkan proses

pembelajaran, yaitu:

1. Mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan lebih

baik.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4914/5/T1_162009040_BAB IV.pdf · terjadi didalam materi pembelajaran ekonomi yang

84

2. Guru lebih mengoptimalkan dalam pemberian materi dan menyampaikan

langkah-langkah pembelajaran secara lebih rinci, sehingga pada kegiatan inti

dapat berjalan dengan baik.

3. Guru mengingatkan pada siswa pentingnya membawa buku paket ekonomi

dari berbagai penerbit yang ada diperpustakaan, sehingga dalam pelaksanaan

diskusi lebih mudah dalam mencari jawaban.

4. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk bekerjasama dalam

pembagian tugas diskusi, agar tidak didominasi oleh siswa yang pandai.

5. Guru memberikan bimbingan serta arahan, dan memotivasi siswa supaya

berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran contextual

teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS dapat

dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa serta

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar

dapat menjadi lebih baik dan optimal. Penggunaan metode pembelajaran

contextual teaching and learning (CTL) model pengajaran kooperatif tipe TSTS

terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS2 pada

kompetensi dasar mengenal jenis produk dalam bursa efek semester II tahun

ajaran 2013/2014 SMA Negeri 1 Grobogan.