bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...
TRANSCRIPT
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini akan dipaparkan mulai dari
proses, dan hasil pra siklus sampai pada siklus I dan siklus II tentang
masalah yang ditemukan dan tindakan perbaikan yang dilakukan guru
untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui metode
diskusi panel dalam pembelajaran PKn dikelas XI Bahasa SMA N 1
Pabelan. Adapun hasil Penelitian Tindakan Kelas ini disajikan sebagai
berikut:
4.2 Tahap Pra Siklus
a. Pelaksanaan, observasi dan evaluasi
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran
dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan dicatat hasil
belajarnya dalam tahap pra siklus. Pada tahap ini guru mengajar
menggunakan metode yang sering diterapkan guru didalam pembelajaran
dikelas, yakni dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Pengamatan pada tahap pra siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28
Oktober 2010 pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, guru
mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Guru menyajikan materi
pokok tentang unsur- unsur budaya demokrasi dengan Standar Kompetensi
Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani dan
65
62
Kompetensi Dasar mendeskripsikan pengertian dan prinsip – prinsip budaya
demokrasi dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Dalam kegiatan awal, guru menggunakaan metode ceramah
dengan hanya memberikan penjelasan tentang materi pelajaran. Disamping
itu guru juga melakukan tanya jawab tentang tipe-tipe budaya politik
Indonesia yang merupakan materi pelajaran sebelumnya. Pertanyaan yang
diajukan guru hanya dijawab oleh seorang siswa. Kemudian guru
melanjutkan materi selanjutnya yaitu budaya politik Indonesia.
Dalam kegiatan inti, guru menggunakan metode ceramah
menjelaskan tentang unsur-unsur budaya demokrasi. Sesudah melakukan
tanya jawab tentang materi tersebut. Ada seorang siswa yang menjawab
petanyaan dari guru dan seorang siswa yang menanggapi pertanyaan dari
teman yaitu yang dimaksud kebebasan dalam unsur-unsur budaya
demokrasi . Kemudian, guru menjawab yang dimaksud kebebasan adalah
keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas
kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun.
Kondisi kelas pada saat pelajaran berlangsung adalah kebanyakan
siswa tidak memperhatikan pelajaran diantaranya, berbicara dengan teman
sebelah dan pembicaraannya tidak berhubungan dengan materi pelajaran,
ada beberapa siswa yang berkomunikasi dengan menggunakan handphone ,
siswa keluar masuk kelas, beberapa siswa putri bersolek saat pelajaran
berlangsung, ada siswa yang membaca buku cerita saat pelajaran
66
63
berlangsung, saat ditanya guru tentang materi pelajaran kebanyakan siswa
diam hanya 2 siswa yang menjawab pertanyaan dari guru dan 1 siswa yang
menanggapi pertanyaan dari teman. Hal ini menunujukkan bahwa aktivitas
siswa kurang.
Dari hasil observasi pra siklus diketahui bahwa aktivitas siswa
rendah karena dalam pembelajaran hanya 3 orang (17,64%) siswa yang
aktif. Hasil observasi aktivitas di kelas dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini
:
Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam tahap Pra
Siklus
No Indikator aktiviats belajar siswa Jumlah siswa (N) prosentase
1. Siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan
guru saat pembelajaran berlangsung 2 11,76 %
2. Siswa menanggapi pertanyaan dari teman 1 5,88 %
Jumlah aktivitas belajar siswa pra siklus dari 17 siswa 17,64 %
Keterangan :
Pada tahap pra siklus siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru ada 2 siswa atau sebesar 11,76%, serta siswa yang
dapat menanggapi pertanyaan dari teman hanya 1 siswa saja atau sebesar
5,88%. Apabila dikaitkan dengan kategori kualifikasi aktivitas belajar,
maka aktivitas belajar siswa berada dalam kategori sangat kurang. Berikut
adalah kategori kualifikasi aktivitas belajar siswa adalah :
17 = sangat tinggi
13 – 16 = tinggi
9 – 12 = cukup
67
64
5 – 8 = kurang
1 – 4 = sangat kurang
Aktivitas belajar siswa yang sangat kurang ini juga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada Pra Siklus dapat
dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Pra Siklus
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
45 Belum tuntas
2 A M 35 Belum tuntas
3 A N 50 Belum tuntas
4 AN 45 Belum tuntas
5 D N 70 Tuntas
6 E D P 50 Belum tuntas
7 F I 55 Belum tuntas
8 F 40 Belum tuntas
9 I N 55 Belum tuntas
10 K 35 Belum tuntas
11 N U 55 Belum tuntas
12 N 55 Belum tuntas
13 S A D 60 Belum tuntas
14 S W 60 Belum tuntas
15 S R 55 Belum tuntas
16 T S 70 Tuntas
17 U M J 65 Belum tuntas
Nilai Rata- rata klasikal 52,94 % Belum tuntas
Keterangan :
Hasil belajar pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa dari 17
siswa, yang sudah mencapai ketuntasan belajarnya sebanyak 2 siswa
(11,76%) , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%).
Secara klasikal, nilai rata-rata kelas hasil belajar sebesar 52,94, masih
dibawah KKM yang ditargetkan adalah 7,00.
b. Refleksi
68
65
Peneliti bersama guru PKn mengadakan refleksi terhadap
pelaksanaan pembelajaran pra siklus. Berdasarkan temuan hasil observasi
dan tes hasil belajar, nampak bahwa ada persoalan yang muncul dari
pembelajaran PKn di kelas XI Bahasa yaitu dapat disimpulkan bahwa
metode ceramah yang digunakan oleh guru menyebabkan rendahnya
keaktifan siswa ( 3 siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran,
sedangkan 9 siswa lebih banyak diam; 2 siswa acuh tak acuh ; dan 3 siswa
kurang konsentrasi), sehingga kebanyakan siswa tidak memahami materi
yang diajarkan dan akibatnya hasil belajar siswa rendah atau tidak tuntas
sesuai dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah. Permasalahan tersebut
perlu diatasi agar sebagian besar siswa aktif dan hasil belajar mencapai
ketuntasan. Tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Menerapkan metode yang diperhitungkan dapat memberi
kesempatan kepada seluruh siswa untuk aktif selama pembelajaran
yaitu metode diskusi panel. Di pilihnya metode diskusi panel
karena dengan berdiskusi diharapkan siswa dapat berfikir secara
luas, melakukan kerjasama dengan teman, berpendapat,
menyanggah pendapat, meberikan solusi dan mampu mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari teman, Dengan
menerapkan metode diskusi panel diharapkan menjadi suatu
pendekatan pembelajaran yang memberikan suasana yang
menyenangkan agar siswa tidak mengantuk dan tidak bosan, karena
69
66
dengan metode ini siswa juga belajar dengan kontekstual dan
menemukan sendiri.
Dalam menerapkan metode ini, guru memberikan tugas
kepada siswa untuk di diskusikan secara kelompok, dan
dipresentasikan didepan kelas. sehingga aktivitas belajar siswa
meningkat (target aktivitas belajar mencapai 80 %).
2. Memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa berkonsentrasi
terhadap materi pelajaran yang telah dibahas dengan cara
mendiskusikan materi diskusi dengan kelompok masing- masing
sehingga hasil belajar juga meningkat.
Dari hasil diskusi antara guru dan peneliti, maka diterapkan
tindakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan metode diskusi
kelompok jenis panel.
4.3 Tindakan Perbaikan Siklus I
a. Perencanaan
Guru membuat rencana pembelajaran untuk tindakan perbaikan
dengan menggunakan metode diskusi kelompok model panel. Rencana
pembelajaran tersebut mencakup :
1. Rancangan pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi
pokok pelajaran masyarakat madani/civil society dengan menggunakan
diskusi kelompok model panel; (RPP terlampir), yang terdiri dari 2 x
pertemuan.
70
67
2. Lembar Observasi, untuk mengamati aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung yang terdiri dari lembar observasi aktivitas
diskusi kelompok, lembar observasi aktivitas diskusi kelas model panel,
dan lembar observasi pengamatan guru
3. Soal tes formatif untuk mengetahuai hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus I pertemuan 1
Perbaikan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dilakukan
dengan menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel, yang
dilaksanakan pada 4 November 2010. Pada siklus ini dilakukan beberapa
langkah untuk memperbaiki kondisi siswa yang masih aktif dalam proses
belajar pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru. Guru akan
mengajarkan tentang masyarakat madani/civil society
Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan pertanyaan
kepada siswa tentang materi sebelumnya, kemudian guru menyampaikan
indikator belajar kepada siswa. Setelah itu, guru membagi siswa dalam 3
kelompok dimana 1 (satu ) kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa dan
membagi materi diskusi dalam kelompok. Sesuai dengan materi
pembelajaran yaitu masyarakat madani/civil society, maka guru memberikan
tugas diskusinya yaitu menganalis LSM dan fungsinya bagi masyarakat.
Setelah pembagian kelompok, guru membagi materi diskusi
kepada masing- masing kelompok berupa macam-macam LSM untuk
71
68
dianalisa, setelah guru menjelaskan tugas-tugas kemudian siswa bersama
kelompoknya melakukan diskusi kelompok. Hasil kesimpulan dari diskusi
kelompok di presentasikan didepan kelas secara bergantian.. Pada siklus
pertemuan 1 ini, kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya didepan
kelas.
Kelompok 1, terdiri atas 6 siswa mendiskusikan tugas dari guru
secara kelompok. Di dalam kelompok para siswa melakukan aktivitas
belajar seperti kerjasama didalam kelompok, berpendapat didalam
kelompok, menyusun laporan kelompok, dan menyimpulkan hasil diskusi
kelompok untuk kemudian dipresentasikan didepan kelas. Kelompok 1
mendapatkan kesempatan pertama untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 2 dan 3 sebagai
kelompok peserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu
masyarakat madani/ civil society, kelompok 1 menganalisis LSM WALHI
yang di pandang dari berbagai sudut yaitu politik, ekonomi, sosial, dan
pendidikan dan peran WALHI dalam pelastarian lingkungan yang ahkir-
ahkir ini banyak terjadi penebangan liar dan bencana alam akibat perusakan
hutan.
Didalam kelompok terdapat 6 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai
dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut :
1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
72
69
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan,
berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat.
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala
kegiatan diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab
pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat.
Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 1 ini, terlihat
bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, salah satu
siswa bertanya ”mengapa WALHI bisa dikatakan sebagai lembaga swadaya
masyarakat ?”; kemudian kelompok menjawab ” karena WALHI adalah
organisasi lingkungan yang non-profit yang berdiri tanpa ada campur tangan
dari pemerintah.”, kemudian kelompok lain menyanggah ” apakah dengan
tanpa campur tangan pemerintah berarti WALHI bebas dari aturan
pemerintah?” , lalu ada siswa yang berpendapat ”organisasi WALHI berdiri
mandiri tanpa ada campur tangan pemerintah bukan berarti WALHI bebas
dari aturan pemerintah, sebaliknya organisasi WALHI mendukung
pemerintah misalnya pemerintah melarang penebangan hutan secara liar dan
memberikan sanksi hukuman kepada orang yang melakukan penebangan
hutan secara liar, WALHI mendukung dengan gerakan-gerakan sadar akan
lingkungan misalnya menanami kembali hutan yang gundul.
73
70
Dari hasil diskusi tersebut kelompok 1 menyimpulkan WALHI
adalah organisasi yang bergerak dibidang lingkungan. WALHI dipandang
dari sudut politik yaitu WALHI adalah organisasi mandiri yang berdiri
tanpa campur tangan pemerintah, dari sudut ekonomi yaitu para anggota
WALHI dapat menjual bibit tanaman, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dari anggota WALHI, dari sudut sosial yaitu WALHI adalah
organisasi yang bergerak dibidang lingkungan berusaha memepertahankan
dan menigkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik, karena generasi
mendatang berhak atas lingkungan hudup yang baik dan sehat, dari sudut
pendidikan yaitu organisasi WALHI berusaha merangkul masyarakat untuk
sadar akan pelestarian lingkungan dan memberikan pengertian tentang
bahaya penebangan liar. Serta peran WALHI dalam pelestarian lingkungan
akibat penebangan liar dengan WALHI melakukan penghijauan terhadap
hutan-hutan yang gundul dan pemberian bibit secara gratis. Maka,
organisasi WALHI merupakan lembaga swadaya masyarakat atau
masyarakat madani.
Dari pengamatan kondisi kelas pada pertemuan ini adalah sebagian
besar siswa masih merasa canggung dalam menerapkan metode diskusi
panel karena belum terampil dalam pelaksanaanya, masih ada siswa yang
berbicara dengan teman sebelah dan pembicaraanya tidak berhubungan
dengan materi diskusi, ada siswa yang keluyar masuk tanpa ijin. Guru
memonitor selama kegiatan diskusi berlangsung
74
71
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam proses belajar saat
penerapan metode ini khususnya dalam diskusi tiap-tiap kelompok, yang
dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Aktivitas belajar siswa pada diskusi kelompok, kelompok 1,2, dan 3
pada siklus I
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1
Partisipasi siswa
Siswa melakukan kerjasama dalam
kelompok
5 83,3 4 80 4 66,6
2 Kemampuan siswa menjelaskan materi
diskusi kepada teman satu kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
3 Siswa mendengarkan pendapat dari
teman satu kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
4 Kemampuan kelompok dalam
menyusun laporan diskusi kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
5 Kegembiraan siswa saat berdiskusi 5 83,3 3 60 4 66,6
6
Perhatian siswa
Kemampuan siswa menyampaikan
pendapat dalam satu kelompok
4 66,6 3 60 3 50
7 Siswa menghargai pendapat dari teman
satu kelompok
3 50 3 60 3 50
8 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat dalam kelompok
3 50 2 40 3 50
9 Kemampuan siswa menyimpulkan hasil
diskusi kelompok.
3 50 3 60 3 50
Rata- rata siswa
dalam kelompok
64,77 60 59,22
Rata-rata aktivitas
siswa klasikal
61,33
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas
belajar siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai
terkecil di mulai pada kelompok 1 sebesar 64,77%, dilanjutkan kelompok 2
sebesar 60% dan yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 59,22%. Dari
hasil tersebut rata- rata klasikalnya adalah 61,33%. Sedangkan aktivitas
diskusi kelas dapat dilihat tabel 4 sebagai berikut :
75
72
Tabel 4. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas model panel kelompok 1
siklus 1 pertemuan 1
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa )
%
Kel 3
(6 siswa)
%
1
Partisipasi siswa
Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
4 66,6 - 0 - 0
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
5 83,3 2 40 1 16,6
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
- 0 3 60 3 50
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
5 83,3 1 20 - 0
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
4 66,6 - 0 1 16,6
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
4 66,6 1 20 1 16,6
7
Perhatian siswa
Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
5 83,3 3 60 3 50
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
5 83,3 3 60 3 50
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
5 83,3 2 40 3 50
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
4 66,6 - 0 - 0
Rata- rata siswa
dalam kelompok
68,29 30 24,98
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 1 ini, terlihat bahwa siswa
melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah,
memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama,
menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan diskusi
dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari
kelompok presentasi yaitu kelompok 1 sebesar 68,29%, kelompok 2 sebagai
peserta sebesar 30%, dan kelompok 3 sebagai peserta sebesar 24,98%.
3. Refleksi
a. Refleksi siklus I pertemuan 1
76
73
Selama menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel dalam proses
pembelajaran PKn siklus I pertemuan 1, ada beberapa kekurangan yang di
temukan, yaitu :
1. Ada 6 siswa merasa canggung saat menerapkan metode diskusi
kelompok jenis panel karena siswa belum terampil dalam pelaksanaan
serta langkah-langkah metode diskusi panel.
2. Ada 6 siswa yang ramai dengan berbicara dengan teman sebelah dan
pembicaraannya tidak berhubungan dengan materi diskusi.
3. Ada 2 siswa yang keluar masuk tanpa ijin
Tindakan perbaikannya adalah :
1. Guru tetap menggunakan metode diskusi panel dan mengulas kembali
langkah-langkah metode diskusi panel
2. Guru harus memberikan nasehat dan teguran diawal pembelajaran bahwa
siswa harus memperhatikan kegiatan diskusi dan tidak boleh berbicara
kepada teman sebelahnya dan pembicaraan tidak berhubungan materi
diskusi
3. Guru harus memberikan peringatan dan nasehat diawal pembelajaran
bahwa siswa harus memperhatikan kegiatan diskusi dan siswa tidak
boleh keluar masuk tanpa ijin.
4.
c. Siklus I Pertemuan 2
1. Pelaksanaan Tindakan siklus I pertemuan 2
77
74
Perbaikan pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 menerapkan
metode diskusi kelompok jenis Panel, yang dilaksanakan pada 11 November
2010. Pada pertemuan 2 siswa mempresentasikan hasil diskusinya per
kelompok secara bergiliran sedangkan kelompok yang lain menjadi pendengar
atau peserta dan menanggapi, kemudian siswa dalam kelompok menjawab
pertanyaan, sanggahan dan umpan balik dari kelompok lain. Setelah itu, baru
ditarik kesimpulan oleh kelompok dan guru memberi penjelasan tambahan.
Setelah itu dilaksanakan tes formatif setelah ahkir diskusi.
pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa, dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1, guru
meminta kelompok yang akan presentasi bersiap-siap untuk melakukan
presentasi didepan kelas. Guru memberikan nasehat dan arahan kepada siswa
supaya memperhatikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Memasuki kegiatan pembelajaran, siswa berada di kelompoknya
masing-masing yang sudah dibentuk pada siklus 1 pertemuan 1, setiap
kelompok terdiri atas 5-6 siswa. Didalam kelompoknya masing-masing siswa
berurutan melakukan presentasi di depan kelas.
Pada kelompok 2 terdiri dari 5 siswa membentuk kelompok untuk
mendiskusikan tugas dari guru secara kelompok. Di dalam kelompok para
siswa melakukan aktivitas belajar seperti kerjasama didalam kelompok,
berpendapat didalam kelompok, menyusun laporan kelompok, dan
menyimpulkan hasil diskusi kelompok untuk kemudian di presentasikan di
depan kelas. Kemudian kelompok 2 mempresentasikan hasil diskusi
78
75
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 1 dan 3 sebagai kelompok
peserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu masyarakat
madani/ civil society, kelompok 1 menganalisis LSM BEST yang dipandang
dari sudut politik, sosial dan pendidikan, serta peran BEST dalam
pengelolaan sampah yang mencemari lingkungan.
Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai
dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut :
1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan,
berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat.
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan
diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga diperkenankan untuk
menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta,
berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi depat pendapat.
Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 2 ini, terlihat
bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, misalnya
kelompok 1 yang bertanya ” apakah contoh dari daur ulang samapah-
samapah non organik?”; kemudian kelompok presentasi atau kelompok 2
menjawab ” contoh dari daur ulang sampah non organik adalah samapah-
samapah seperti plastik bungkus makanan atau bekas tempat minuman
bisa dimanfaatkan menjadi seni kriya misalnya memnjadi tas, dompet,
79
76
lampu lampion, alas meja dan lain-lain. Kemudian ada kelompok 1
menyanggah ” sampah-sampah non organik bisa didaur ulang, apakah
sampah organik bisa didaur ulang?”, kelompok 3 menyampaikan pendapat
terhadap pertanyaan kelompok 1 ” sampah organik bisa didaur ulang
misalnya dijadikan biogas sebagai penganti minyak tanah.”; memberikan
solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai
pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi.
Dari hasil diskusi tersebut kelompok 2 menyimpulkan BEST adalah
organisasi yang bergerak dibidang pengelolaan sampah. Di pandang dari
sudut politik BEST adalah organisasi yang berdiri secara mandiri tanpa
ada campur tangan dari pemerintah, dari sudut ekonomi yaitu kegiatan
BEST adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bisa dijual
dan samaph non organik menjadi barang-barang yang laku di jual, hal ini
bisa menambah pendapatan dari para anggota BEST, dari sudut sosial
yaitu dengan adanya pengolahan sampah dari BEST dapat mengurangi
pencemaran lingkungan oleh sampah sehingga masyarakat tidak terganggu
oleh pencemaran sampah tersebut, dari sudut pendidikan BEST dapat
menjadi contoh kepada masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan yang akibatnya dapat mencemari lingkungan. Serta peran
BEST terhadap sampah yang mencemari lingkungan yaitu BEST
membentuk kelompok untuk mengumpulkan samaph dari perumahan
secara berkala, serta masyarakat dihimbau untuk menjaga kebersihan.
80
77
Hasil pegumpulan sampah dipilah untuk didaur ulang menjadi pupuk
kering maupun kompos.
Pada kelompok 3 terdiri dari 6 siswa membentuk kelompok untuk
mendiskusikan tugas dari guru secara kelompok. Di dalam kelompok para
siswa melakukan aktivitas belajar seperti kerjasama didalam kelompok,
berpendapat didalam kelompok, menyusun laporan kelompok, dan
menyimpulkan hasil diskusi kelompok untuk kemudian di presentasikan di
depan kelas. Setelah kelompok 2 selesai presentasi kelompok 3
mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, didepan kelas sedangkan kelompok 1 dan 2 sebagai
kelompok peserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran
yaitu masyarakat madani/ civil society, kelompok 3 menganalisis LSM
YLKI yang dipandang dari sudut politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Serta peran YLKI terhadap para pelaku pedangang makanan yang menjual
makanannya dengan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai
dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut :
1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan,
berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat.
81
78
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala
kegiatan diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab
pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi
depat pendapat.
Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 3 ini, terlihat
bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya, kelompok 1
bertanya ” apa yang dilakukan YLKI dalam mengatasi perdangangan
bebas yang saat ini terjadi, sehingga banyak produk indonesia seperti batik
mengalami kerugian akibat produk cina lebih murah?”; kelompok
presentasi atau kelompok 3 menjawab ” usaha yang dilakukan YLKI
adalah melakukan publikasi kepada masyarakat dan meyakinkan
masyarakat bahwa batik berasal dari indonesia, batik indonesia
mempunyai kualitas yang lebih baik dari buatan cina karena batik
indonesia dibuat oleh tangan langsung.”: kemudian kelompok 1
menyanggah ” cara publikasinya bagaimana?”; kemudian kelompok 2
berpendapat ” publikasi yang dilakukan oleh YLKI misalnya dengan
melalui media cetak maupun elektronik.”; siswa memberikan solusi jika
terjadi debat pendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan
hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi.
Dari hasil diskusi tersebut kelompok 3 menyimpulkan YLKI adalah
organisasi yang bergerak dibidang konsumen sebagai upaya melindungi
dirinya sendiri, keluarga serta lingkungan. Dipandang dari sudut politik
82
79
YLKI adalah organisasi non profit, non partisipan, demokratis, keadilan
gender, hak asasi, solidaritas konsumen, dipandang dari sudut ekonomi
yaitu YLKI meningkatkan kepedulian konsumen atas hak dan
kewajibannya dalam upaya membela masyarakat konsumen atas kerugian-
kerugian yang diakibatkan oleh produk-produk barang dan jasa yang
dihasilkan oleh pelaku usaha, dari sudut sosial yaitu YLKI memberi
bimbingan perlindungan kepada masyrakat konsumen menuju
kesejahteraan keluarga, dari sudut pendidikan yaitu YLKI membentuk
studi, penelitian survai, seminar, pengembangan dan pendampingan
masyarakat. Peran YLKI terhadap para pelaku pedagang yang menjual
makanan dengan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh yaitu dengan YLKI
menghimbau kepada masyrakat agar mengenali ciri-ciri makanan yang
mengandung zat-zat yang berbahaya atau makanan yang tidak layak
makan maupun jajanan bagi anak-anak agar diperhatikan kualitas
makanannya.
2. Observasi terhadap aktivitas Siswa
Dari hasil analisis observasi siklus I pertemuan 2 didapatkan
bahwa aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas siklus I pertemuan 2 tiap
kelompok dapat dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut:
83
80
Tabel 5. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel kelompok 2 pada siklus
I pertemuan 2
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1 % Kel 2 % Kel 3 %
1
Partisipasi siswa
Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
- 0 4 80 - 0
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
3 50 4 80 2 33,3
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
3 50 - 0 2 33,3
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
1 16,6 4 80 - 0
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
2 33,3 2 40 1 16,6
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
2 33,3 3 60 - 0
7
Perhatian siswa
Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
3 50 3 60 2 33,3
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
4 66,6 4 80 3 50
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
3 50 4 80 3 50
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
- 0 3 60 - 0
Rata- rata siswa
dalam kelompok
34,98 62,00 21,65
Bedasarkan pengamatan aktivitas diskusi kelas pada kelompok 2 ini,
terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya,
menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat,
berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil
diskusi, dan melakukan kegiatan diskusi dengan gembira. Maka, hasil
aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok
2 sebesar 62,00%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 34,98%, dan
kelompok 3 sebagai peserta sebesar 21,65%. Sedangkan aktivitas diskusi
kelas dapat dilihat tabel 6 sebagai berikut
84
81
Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada diskusi kelas panel kelompok 3
siklus I pertemuan 2
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa)
%
1
Partisipasi siswa
Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
- 0 - 0 4 66,6
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
2 33,3 3 60 5 83,3
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
3 50 2 40 - 0
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
1 16,6 - 0 4 66,6
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
2 33,3 2 40 4 66,6
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
3 50 2 40 3 50
7
Perhatian siswa
Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
3 50 3 60 4 66,6
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
4 66,6 4 80 5 83,3
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
3 50 3 60 5 83,3
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
- 0 1 20 3 50
Rata- rata siswa
dalam kelompok
34,98 40 61,63
Bedasarkan pengamatan aktivitas diskusi kelas pada
kelompok 3 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar
diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika
terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat,
menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan kegiatan diskusi dengan
gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok
presentasi yaitu kelompok 3 sebesar 61,63%, kelompok 1 sebagai peserta
sebesar 34,98%, dan kelompok 2sebagai peserta sebesar 40,00%.
85
82
3. Evaluasi hasil belajar Siklus I
Evaluasi hasil belajar dilakukan pada siklus 1 pertemuan 2 para
siswa mengerjakan soal-soal tes formatif siklus 1. Untuk evaluasi hasil
belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7. hasil belajar siswa siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
66 Belum tuntas
2 A M 66 Belum tuntas
3 A N 86 Tuntas
4 AN 73 Tuntas
5 D N 73 Tuntas
6 E D P 60 Belum tuntas
7 F I 60 Belum tuntas
8 F 70 Tuntas
9 I N 60 Belum tuntas
10 K 60 Belum tuntas
11 N U 66 Belum tuntas
12 N 60 Belum tuntas
13 S A D 80 Tuntas
14 S W 80 Tuntas
15 S R 73 Tuntas
16 T S 70 Tuntas
17 U M J 65 Belum tuntas
Nilai Rata- rata klasikal 68,70 Belum tuntas
Hasil belajar siswa apabila dikaitkan dengan KKM ≥70, maka dari
17 siswa hanya 8 siswa yang tuntas dan yang mendekati KKM ≥ ada 4
orang yaitu nilai 65 – 66. Nilai rata- rata hanya mencapai 68,70 saja.
Oleh karena itu, dapat dikatakann bahwa aktivitas belajar siswa
yang rendah berpengaruh pada hasil belajarnya yang juga rendah.
86
83
4. Refleksi
a. Refleksi siklus I pertemuan 2
Selama menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel dalam
proses pembelajaran PKn siklus I pertemuan 2 ada beberapa kekurangan
yang masih ditemukan, yaitu:
1. ada 3 siswa yang ramai dengan berbicara dengan teman sebelah dan
pembicaraanya tidak berhubungan dengan materi diskusi
2. ada 3 siswa yang tidak kosentrasi pada waktu kegitan diskusi, karena
setelah mapel PKn ada ulangan bahasa jepang
3. ada 1 siswa yang keluar masuk tanpa ijin
Tindakan perbaikannya adalah :
1. kepada 3 siswa yang berbicara dengan teman sebelah dan
pembicaraannya tidak berhubungan dengan materi diskusi guru
memberikan sanksi atau hukuman dengan siswa harus menjawab
pertanyaan
2. guru memberikan arahan, teguran dan nasehat kepada siswa yang tidak
kosentrasi pada waktu kegiatan diskusi sedang berlangsung
3. kepada 1 siswa yang keluar masuk kelas tanpa ijin guru memberikan
hukuman dengan siswa harus menanggapi jawaban dari teman
Ternyata setelah penerapan metode diskusi panel tersebut ada
beberapa perubahan pada aktivitas belajar siswa yang tentu berbeda
dengan aktivitas belajar siswa tahap pra siklus. Di dalamnya siswa lebih
kritis dan terlibat secara aktif dalam proses belajar, serta komunikasinya
87
84
tidak hanya berpusat pada guru saja. Dengan adanya perubahan aktivitas
siswa yang meningkat masih ada beberapa siswa yang masih berbicara
dengan teman sebelah dan pembicaraanya tidak berhubungan dengan
kegiatan diskusi, kemudian ada beberapa siswa tidak kosentrasi saat
kegiatan diskusi setelah ditanya alasan siswa tersebut adalah setelah mapel
PKn ada ulangan bahasa jepang. Guru meminitor selama kegitan diskusi
berlangsung.
Pada siklus 1 ini aktivitas siswa belum mencapai target yaitu 80%
dan rata-rata aktivitas pada siklus 1 ini hanya 63,97%. Begitupun dengan
hasil belajar masih ada 9 siswa yang belum tuntas sesuai KKM yang telah
ditetapkan yaitu 70 dan rata-rata hasil belajar siswa hanya 68,70. Untuk
mencapainya maka akan diadakan perbaikan ke tahap berikutnya yaitu
siklus II.
5. Perbandingan hasil aktivitas siswa dari pra siklus, siklus I pertemuan 1,
dan siklus I pertemuan 2.
Bedasarkan pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung
pada pra siklus ini rata-rata siswa kurang aktif dalam pembelajaran PKn, hasil
aktivitas siswa pada pra siklus ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 8. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus
No Indikator aktiviats belajar siswa Jumlah siswa (N) prosentase
1. Siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan
guru saat pembelajaran berlangsung 2 11,76 %
2. Siswa menanggapi pertanyaan dari teman 1 5,88 %
Rata-rata aktivitas belajar siswa pra siklus 17,64 %
88
85
Pada tahap pra siklus siswa yang dapat bertanya selama proses
pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta dapat
berpendapat dalam proses pembelajaran hanya 3 orang saja atau sebesar
17,64%. Apabila dikaitkan dengan kategori kualifikasi aktivitas belajar, maka
aktivitas belajar siswa berada dalam kategori kurang.
Sedangakan hasil pengamatan diskusi siswa secara kelompok dapat
dilahat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 9. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok siklus I pertemuan 1
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1
Partisipasi siswa
Siswa melakukan kerjasama dalam
kelompok
5 83,3 4 80 4 66,6
2 Kemampuan siswa menjelaskan materi
diskusi kepada teman satu kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
3 Siswa mendengarkan pendapat dari
teman satu kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
4 Kemampuan kelompok dalam
menyusun laporan diskusi kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
5 Kegembiraan siswa saat berdiskusi 5 83,3 3 60 4 66,6
6
Perhatian siswa
Kemampuan siswa menyampaikan
pendapat dalam satu kelompok
4 66,6 3 60 3 50
7 Siswa menghargai pendapat dari teman
satu kelompok
3 50 3 60 3 50
8 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat dalam kelompok
3 50 2 40 3 50
9 Kemampuan siswa menyimpulkan hasil
diskusi kelompok.
3 50 3 60 3 50
Rata- rata siswa
dalam kelompok
64,77 60 59,22
Rata-rata aktivitas
siswa klasikal
61,33
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas belajar
siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai terkecil di mulai
pada kelompok 1 sebesar 64,77%, dilanjutkan kelompok 2 sebesar 60% dan yang
terkecil adalah kelompok 3 sebesar 59,22%. Dari hasil tersebut rata- rata
89
86
klasikalnya adalah 61,33%. Prosentase rata-rata aktivitas siswa dalam diskusi
kelompok dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
Grafik 1. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok pada siklus I pertemuan
1
52,00%
54,00%
56,00%
58,00%
60,00%
62,00%
64,00%
66,00%
kelompok 1
kelompok 2
kelompok 3
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan
materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi,
menyimpulkan hasil diskusi pada tiap kelompok berbeda-beda.
Bedasarkan pada pengamatan terhadap jalannya diskusi kelas pada siklus I
ini belum semua siswa dapat berpartisipasi dalam jalanya diskusi, hasil
aktivitas siswa dalam diskusi kelas panel dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
90
87
Tabel 10 . aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel siklus I pertemuan 2
No aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa
)
%
1 Kemampuan siswa menjelaskan
hasil diskusi dengan baik
4 66,6 4 80 4 66,6
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada
waktu diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
3 Kemampuan siswa dalam
mengajukan pertanyaan kepada
kelompok presentasi
- 0 - 0 - 0
4 Kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan dari
kelompok lain
5 83,3 4 80 4 66,6
5 Kemampuan siswa dalam
menyanggah pendapat dari
kelompok lain
4 66,6 2 40 4 66,6
6 Siswa memberikan solusi jika
terjadi debat pendapat
4 66,6 3 60 3 50
7 Siswa menghargai pendapat
dari kelompok lain
5 83,3 3 60 4 66,6
8 Kemampuan siswa melakukan
kerja sama dalam diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
9 Kegembiraan siswa saat
melakukan diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi
kelas
4 66,6 3 60 3 50
Rata-rata siswa dalam kelompok 68,29 62,00 61,63
Rata-rata aktivitas klasikal 63,97
Bedasarkan pengamatan pada siklus I, yang terdiri dari kelompok 1 yang
terdiri dari 6 siswa sebesar 68,29%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar
62,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 61,63%, maka dapat
diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 63,97%. Prosentase rata-rata
aktivitas ketiga kelompok dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
91
88
Grafik 2. Aktivitas belajar siswa pada siklus I
58,00%
60,00%
62,00%
64,00%
66,00%
68,00%
70,00%
kelompok 1
kelompok 2
kelompok 3
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan
materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi,
menyimpulkan hasil diskusi.
92
89
6. Perbandingan evaluasi hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan
siklus I
Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11. Hasil belajar pada tahap pra siklus
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
45 Belum tuntas
2 A M 35 Belum tuntas
3 A N 50 Belum tuntas
4 AN 45 Belum tuntas
5 D N 70 Tuntas
6 E D P 50 Belum tuntas
7 F I 55 Belum tuntas
8 F 40 Belum tuntas
9 I N 55 Belum tuntas
10 K 35 Belum tuntas
11 N U 55 Belum tuntas
12 N 55 Belum tuntas
13 S A D 60 Belum tuntas
14 S W 60 Belum tuntas
15 S R 55 Belum tuntas
16 T S 70 Tuntas
17 U M J 65 Belum tuntas
Nilai Rata- rata
klasikal 52,94 Belum tuntas
Keterangan :
Hasil belajar pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa dari 17
siswa, yang sudah mencapai ketuntasan belajarnya sebanyak 2 siswa
(11,76%) , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%).
Secara klasikal, nilai rata-rata kelas hasil belajar sebesar 52,94, masih
dibawah KKM yang ditargetkan adalah 7,00.
93
90
hasil belajar pada siklus 1 ini dapat dilihat dalam tabel 9 berikut ini :
Tabel 12. Hasil belajar pada Tahap Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
66 Belum tuntas
2 A M 66 Belum tuntas
3 A N 86 Tuntas
4 AN 73 Tuntas
5 D N 73 Tuntas
6 E D P 60 Belum tuntas
7 F I 60 Belum tuntas
8 F 70 Tuntas
9 I N 60 Belum tuntas
10 K 60 Belum tuntas
11 N U 66 Belum tuntas
12 N 60 Belum tuntas
13 S A D 80 Tuntas
14 S W 80 Tuntas
15 S R 73 Tuntas
16 T S 70 Tuntas
17 U M J 65 Belum tuntas
Nilai Rata- rata
klasikal 68,70% Belum tuntas
Hasil belajar siswa apabila dikaitkan dengan KKM ≥ 70, maka dari 17
siswa hanya 8 siswa yang tuntas dan yang mendekati KKM 70 ≥ ada 4 orang
yaitu dengan nilai 65-66. Nilai rata – ratanya hanya mencapai 68,70% saja.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa yang
rendah berpengaruh pada hasil belajarnya yang juga rendah. Prosentase rata-
rata hasil belajar siswa dari tahap pra siklus sampai siklus I dapat di lihat dari
grafik berikut :
94
91
Grafik 3. Hasil belajar siswa dari tahap pra siklus dan siklus I
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
pra siklus
siklus I
Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada pra siklus rata-rata hasil
belajar siswa adalah 52,94, sedangkan pada tahap siklus I rata-rata hasil
belajar siswa adalah 68,70.
Pada siklus 1 ini aktivitas siswa belum mencapai target yaitu 80%
dan rata-rata aktivitas pada siklus 1 ini hanya 63,97%. Begitupun dengan
hasil belajar masih ada 9 siswa yang belum tuntas sesuai KKM yang telah
ditetapkan yaitu 70 dan rata-rata hasil belajar siswa hanya 68,70. Untuk
mencapainya maka akan diadakan perbaikan ke tahap berikutnya yaitu
siklus II.
95
92
4.1.3 Tindakan Perbaikan Siklus II
a. Perencanaan
Guru membuat rencana pembelajaran untuk tindakan perbaikan
siklus II pertemuan 1 karena aktivitas siswa belum mencapai target yang
diharapkan yaitu sebesar 80 %. Adapun tindakan perbaikan yang
dilakukan masih menggunakan metode pembelajaran diskusi panel
sebagai berikut :
1. Menyusun rancangan perbaikan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
materi pokok pelajaran ciri-ciri masyarakat madani dengan
menggunakan metode diskusi panel. (RPP terlampir), terdiri 2x
pertemuan
2. membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa
3. tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan siklus II
1. Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1
Proses pelaksanaan tindakan perbaikan siklus 2 pertemuan 1
berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan pada siklus 2 pertemuan 1,
dilaksanakan pada hari kamis, 18 November 2010. Proses tindakan pada
pertemuan ini, guru mengajarkan tentang ciri-ciri masyarakat madani.
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa. Mengawali pembelajaran guru bertanya kepada siswa ” apa
sajakah ciri-ciri dari masyarakat madani?”. ketika guru memberikan
96
93
pertanyaan tersebut siswa bersahut-sahutan menjawab. Ada yang menjawab
lahir secara mandiri, keanggotaan sukarela, swadaya, berdiri tanpa ada
campur tangan dari negara, dan lain-lain. Guru juga memberikan nasehat
dan arahan kepada siswa agar siswa memperhatikan pembelajaran yang
sedang berlangsung jika dilanggar guru memberikan sanksi berupa siswa
yang melanggar harus menjawab dan menanggapi pertanyaan dari teman.
Memasuki kegiatan inti pembelajaran, siswa segera membentuk
kelompok yang sama pada siklus I. Setelah siap dalam kelompoknya siswa
siap mendiskusikan hasil pencarian macam-macam LSM yang ada di sekitar
daerah mereka untuk didiskusikan bersama-sama dalam kelompok, guru
memberikan waktu 15 menit. Di dalam satu kelompok ditugaskan untuk
mencari 1 macam LSM. Di dalam kelompok siswa terdiri dari 5/6 siswa. Di
dalam kelompok siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya siswa
melakukan kerjasama di dalam kelompok, berpendapat dalam kelompok,
menyusun laporan kelompok, dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok
untuk kemudian di presentasikan di depan kelas.
Pada siklus II pertemuan 1 kelompok 1 mendapatkan kesempatan
pertama untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
sedangkan kelompok 2 dan 3 sebagai kelompok pserta atau pendengar,
sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ciri-ciri masyarakat madani/ civil
society, kelompok 1 mencari LSM yang bernama Kelompok Tani Maju,
bersama kelompok mereka mencari tentang profil LSM tersebut, kegiatan
97
94
utama, dan usaha yang dilakukan LSM tersebut dalam membantu korban
bencana alam gunung Merapi.
Didalam kelompok terdapat 6 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai
dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut :
1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan,
berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat.
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala
kegiatan diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab
pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi
depat pendapat.
Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 1 ini, terlihat bahwa
siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, kelompok 2
bertanya ” apa manfaat didirikanya kelompok tani maju (KTM) bagi
masyarakat Bendungan?’, kemudian kelompok 1 menjawab ” manfaat dari
berdirinya KTM ini adalah sebagai wadah aspirasi para petani di desa
bendungan kepada pemerintah, misalnya bendungan air irigasi yang rusak
setelah dengan adanya organisasi ini bisa cepat diperbaiki karena menunggu
bantuan dari pemerintah memerlukan waktu yang lama, mendapatkan pupuk
urea dan bibit lebih mudah dan murah.”, kelompok 3 menyanggah ” apakah
98
95
yang diberi kemudahan mendapatkan pupuk hanya yang ikut dalam
organisasi, bagaimana dengan warga yang belum bergabung apakah juga
mendapat kemudahan yang sama, padahal kita tahu sendiri pupuk susah
didapat dipasaran, sekali dapat pasti harganya mahal?”, kemudian kelompok
1 menjawab ” warga yang tidak ikut dalam kelompok dapat mendapat
pupuk, hanya selisih harga 1 saknya adalah Rp. 5000,00.” siswa
memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama,
menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat
berdiskusi.
Dari hasil diskusi kelompok1 dapat di simpulkan bahwa, kelompok 1
membahas tentang oerganisasi Kelompok Tani Maju (KTM) yang ada di
daerah mereka. Tujuan KTM adalah untuk memajukan pertanian didesa
Bendungan masyarakat membentuk suatu organisasi yang dapat menjadi
wadah para anspirasi masyarakat yang sebagaian besar sebagai petani ini,
organisasi ini berdiri sekitar tahun 2007 yang anggota pertamanya adalah
sekitar 30 kepala keluarga, dan pada tahun 2010 anggotanya bertambah
menjadi 40 kepala keluarga, sumberdana yang diperoleh KTM ini adalah
dana yang terkumpul dari iuran, sumbangan, sebagian dari pemerintah.
Kegiatan utama dari organisasi KTM ini adalah pembuatan bibit yang baik
untuk ditanam, serta pemberitahuan cara menanam yang baik serta
penanggulangan penyakit pada tanaman. Usaha yang dilkukan oleh
organisasi ini untuk membantu para korban bencana gunung merapi adalah
KTM mengumpulkan dana dari masyarakat berupa uang/beras seiklasnya
99
96
kemudian akan di salurkan langsung oleh perwakilan dari kelompok tani
keposko korban bencana merapi.
Pada siklus 2 pertemuan 1 kelompok 2 mendapatkan kesempatan
kedua untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
sedangkan kelompok 1 dan 3 sebagai kelompok pserta atau pendengar,
sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ciri-ciri masyarakat madani/ civil
society, kelompok 2 mencari LSM yang bernama IRS ( Ikatan Remaja
Semowo), bersama kelompok mereka mencari tentang profil LSM tersebut,
kegiatan utama, dan usaha yang dilakukan LSM tersebut dalam membantu
korban bencana alam gunung merapi.
Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai
dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut :
1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan,
berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat.
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala
kegiatan diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab
pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi
depat pendapat.
100
97
Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 2 ini, terlihat bahwa
siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, kelompok 3
bertanya ” ada batasan samapai umur berapakah untuk bisa masuk dalam
anggota IRS?” kelompok 2 menjawab ” untuk masuk keanggota IRS
biasanya usia 15tahun yang terpenting sudah mengetahui tujuan dari
lembaga IRS ini.” kemudian kelompok 3 menyanggah ” apa tujuan utama
dari IRS dan manfaat dari IRS dibentuk?”, kelompok 2 menjawab ” tujuan
dari IRS ini adalah supaya pemuda semowo mempunyai kegiatan yang aktif
dan positif dimasyarakat semowo”. Kelompok 3 berpendapat ” organisasi
IRS adalah sama dengan organisasi remaja masjid karena sama-sama
mempunyai tujuan agar para remaja mempunyai kegiatan yang positif tidak
hanya kumpul- kumpul saja.”; Siswa memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan
hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi.
Dari hasil diskusinya kelompok 2 menyimpulkan sebagai berikut:
kelompok 2 membahas tentang organisasi Ikatan Remaja Semowo (IRS)
yang ada di daerah mereka, profil dari organisasi IRS ini adalah IRS
beranggotakan remaja-remaja yang ada didesa semowo, latar belakang
berdirinya IRS adalah supaya para remaja-remaja semowo mempunyai
kegiatan yang aktif dan positif dimasyarakat semowo, sumber dana dari IRS
ini adalah dari kegiatan sosial, tabungan dari para anggota, sumbangan dari
masyrakat. Kegiatan utama dari IRS ini adalah kerja bakti setiap hari
minggu, bersih-bersih masjid, membantu para warga yang memiliki hajatan.
101
98
Batuan yang diberikan kepada korban bencana merapi adalah
mengumpulkan sumbangan uang, pakaian pantas pakai, semabako, obat-
obatan dari para warga masyarakat. Bantuan tersebut diantar langsung oleh
para anggota IRS ketempat bencana.
Dari hasil pengamatan terhadap jalannya diskusi ini masih ada siswa
yang belum fokus dalam kegiatan diskusi hal ini terjadi karena masih ada
siswa yang berkomunikasi menggunakan handphone walaupun sudah
ditegur agar handphone dimatikan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Guru memonitor selama kegiatan diskusi berlangsung.
Sebelum pembelajaran ditutup guru dan siswa sama-sama
menyimpulkan hasil diskusi yaitu tentang ciri-ciri masyarakat madani/civil
society.
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam proses belajar saat
penerapan metode ini khususnya dalam diskusi tiap-tiap kelompok, yang
dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
102
99
Tabel 13. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok 1,2, dan
3 pada siklus II pertemuan 1
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1
Partisipasi siswa
Siswa melakukan kerjasama dalam
kelompok
5 83,3 4 80 5 83,3
2 Kemampuan siswa menjelaskan materi
diskusi kepada teman satu kelompok
5 83,3 4 80 5 83,3
3 Siswa mendengarkan pendapat dari
teman satu kelompok
5 83,3 4 80 5 83,3
4 Kemampuan kelompok dalam
menyusun laporan diskusi kelompok
6 100 5 100 6 100
5 Kegembiraan siswa saat berdiskusi 6 100 5 100 5 100
6
Perhatian siswa
Kemampuan siswa menyampaikan
pendapat dalam satu kelompok
5 83,3 3 60 4 66,6
7 Siswa menghargai pendapat dari teman
satu kelompok
5 83,3 4 80 4 66,6
8 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat dalam kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
9 Kemampuan siswa menyimpulkan hasil
diskusi kelompok.
5 83,3 4 80 5 83,3
Rata- rata siswa
dalam kelompok
85,15 80 81,44
Rata-rata aktivitas
siswa klasikal
82,2
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas
belajar siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai
terkecil di mulai pada kelompok 1 sebesar 85,15%, dilanjutkan kelompok
3 sebesar 81,44% dan yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 80%. Dari
hasil tersebut rata- rata klasikalnya adalah 82,2%. Sedangkan pengamatan
aktivitas diskusi kelas dapat dilihat pada tabel 14 berikut :
103
100
Tabel 14. Aktivitas belajar siswa diskusi kelas panel kelompok 1
pertemuan 1
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa )
%
Kel 3
(6 siswa)
%
1
Partisipasi siswa
Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
6 100 - 0 - 0
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
6 100 4 80 4 66,6
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
- 0 3 60 4 66,6
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
5 83,3 1 20 1 16,6
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
6 100 3 60 3 50
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
5 83,3 3 60 4 66,6
7
Perhatian siswa
Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
5 83,3 4 80 4 66,6
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
5 83,3 - 0 - 0
Rata- rata siswa
dalam kelompok
83,32 56,00 53,3
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 1 ini, terlihat bahwa siswa
melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah,
memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama,
menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan
kegiatan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya
adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 1 sebesar 83,32%,
kelompok 2 sebagai peserta sebesar 56,00%, dan kelompok 3 sebagai
peserta sebesar 53,3%.
Kemudian hasil pengamatan diskusi kelas pada kelompok 2 dapat
dilihat pada tabel 15 berikut :
104
101
Tabel 15. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel kelompok 2 pada
siklus II pertemuan 1
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1 % Kel 2 % Kel 3 %
1
Partisipasi siswa
Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
- 0 5 100 - 0
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
4 66,6 4 80 4 66,6
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
4 66,6 - 0 3 50
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
1 16,6 4 80 2 33,3
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
3 50 4 80 4 66,6
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
4 66,6 4 80 3 50
7
Perhatian siswa
Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
4 66,6 5 100 4 66,6
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
- 0 4 80 - 0
Rata- rata siswa
dalam kelompok
53,3 80,00 53,31
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 2 ini, terlihat bahwa siswa
melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah,
memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama,
menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat
berdiskusi.melakukan diskusi dengan gembira Maka, hasil aktivitas
perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 2 sebesar
80,00%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 53,3%, dan kelompok 3
sebagai peserta sebesar 48,33%.
105
102
3. Refleksi
a. Refleksi siklus II pertemuan 1
Selama menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel pada
pembelajaran PKn pada siklus II pertemuan 1 ada beberapa kekurangan
yang masih di temukan yaitu :
1. Ada 1 siswa masih ada yang belum fokus dalam kegiatan diskusi
2. Ada 2 siswa ada yang masih kurang aktif dan kurang tepat dalam
membuat pertanyaan/ tanggapan
Tindakan perbaikan :
1. melakukan pemantauan secara intensif ketika siswa melakukan
diskusi kelompok maupun kelas
2. memberikan arahan dengan menyuruh siswa agar lebih
memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung, kepada
siswa yang kurang aktif dalam membuat pertanyaan dan
tanggapan.
c. Siklus II Pertemuan 2
1. pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 2
Pertemuan pada siklus II pertemuan 2, dilaksanakan pada hari kamis,
25 November 2010. Pada pertemuan ini, guru masih mengajarkan tentang
ciri-ciri masyarakat madani.
Pada awal pembelajaran guru menyamapaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
106
103
Memasuki kegiatan inti, siswa segera membentuk kelompok. Pada
pertemuan ini kelompok 3 mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dilaksanakan pada pertemuan 1.
Pada siklus II pertemuan 2 kelompok 3 mendapatkan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
sedangkan kelompok 1 dan 2 sebagai kelompok pserta atau pendengar,
sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ciri-ciri masyarakat madani/ civil
society, kelompok 1 mencari LSM yang bernama Ikatan Ibu PKK, bersama
kelompok mereka mencari tentang profil LSM tersebut, kegiatan utama, dan
usaha yang dilakukan LSM tersebut dalam membantu korban bencana alam
gunung merapi.
Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai
dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut :
1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan,
berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat.
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala
kegiatan diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab
pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi
depat pendapat.
107
104
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 3 ini, terlihat bahwa
siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, kelompok 2
bertanya ” dari mana dana Ibu-ibu PKK ini untuk setiap minggunya
membagikan makanan bergizi bagi balita-balita di desa banding?”,
kemudian kelompok 3 menjawab ” dana dari ibu-ibu PKK ini dari uang
kas ibu-ibu PKK dan dapat bantuan dari kelurahan banding karena
bekerja sama dengan Posyandu.”; kelompok 1 menyanggah ” apakah
dana dari Ibu-ibu PKK hanya dari uang kas dan bantuan dari kelurahan,
apakah ada suatu kegiatan dari ibu-ibu PKK yang dapat menghasilkan
tambahan uang kas?” , kelompok 3 menjawab ” setiap malam jum’at
biasanya ibu-ibu PKK mengadakan yasinan, pada waktu yasinan
biasanya dengan iklas para warga yang ikut yasinan akan menyumbang
uang yang selanjutnya sebagian akan di masukan ke kas ibu-ibu PKK
dan sebagian ke kas masjid.”; siswa memberikan solusi jika terjadi debat
pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat,
menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi.
Dari hasil diskusinya kelompok 3 menyimpulkan sebagai berikut :
kelompok 3 membahas tentang ikatan ibu PKK yang ada didaerah sekitar
mereka, berdirinya organisasi ini ingin mencari kegiatan positif kepada
para ibu-ibu di desa Banding. Oraganisasi ini berdiri sejak tahun 2000.
Anggota dari oraganisasi ini adalah 20 ibu-ibu PKK yang ada di desa
Banding, kegiatan utama organisasi ini adalah setiap minggu melakukan
arisan, menanam tanaman hias di jalan-jalan desa, setiap minggu sekali
108
105
ibu-ibu memasak buat balita-balita yang ada didesa banding, memabantu
warga yang mempunyai hajatan. Usaha yang dilakukan untuk membantu
korban bencana merapi adalah mengumpulkan uang sumbangan dari para
ibu-ibu, mengumpulkan pakaian layak pakai, sembako. Bantuan ini
disalurkan langsung ketempat bencana dengan 3 perwakilan ibu-ibu
PKK, dan ditempat pengungsian para ibu-ibu berada disana selama 2 hari
untuk membantu memasak didapur umum ditempat pengungsian.
Sebelum menutup pembelajaran, terlebih dahulu guru
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan
kesimpulan terhadap materi pelajaran tentang masyarakat madani/civil
society. Bedasarkan hasil diskusi siswa, kemudian guru dan siswa
menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas yaitu ciri-ciri
masyarakat madani/civil society. Setelah selesai pelajaran guru
memberikan hadiah kepada semua siswa dan mengadakan evaluasi hasil
belajar terhadap pembelajaran PKn dengan penerapan metode diskusi
panel. Suasana pembelajaran yang menyenangkan tercermin di kelompok
1. Dari setiap pertemuan dengan menggunakan metode metode diskusi
panel, aktivitas belajar mereka selalu meningkat.
Dari hasil pengamatan kondisi kelas saat pembelajaran
berlangsung pada siklus II adalah masih ada siswa yang kurang fokus
dalam kegiatan diskusi. Kepada siswa yang kurang fokus guru
memberikan teguran dan arahan. Guru memonitor selama kegiatan
diskusi berlangsung.
109
106
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil observasi siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut
:
Tabel 16. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel kelompok 3 pada
siklus II pertemuan 2
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus II
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa)
%
1
Partisipasi siswa
Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
- 0 - 0 5 83,3
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
4 66,6 4 80 6 100
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
4 66,6 3 60 - 0
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
1 16,6 1 20 5 83,3
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
4 66,6 3 60 5 83,3
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
3 50 3 60 5 83,3
7
Perhatian siswa
Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
4 66,6 3 60 6 100
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
- 0 - 0 5 83,3
Rata- rata siswa
dalam kelompok
53,3 54 81,65
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 3 ini, terlihat bahwa
siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab,
menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat,
berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil
diskusi, dan melakukan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas
perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 3
110
107
sebesar 81,65%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 53,3%, dan
kelompok 2 sebagai peserta sebesar 54,00%.
3. Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dilakukan pada siklus II pertemuan 2 para
siswa mengerjakan soal-soal tes formatif siklus 1. Untuk evaluasi hasil
belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 17 sebagai berikut :
Tabel 17. Evaluasi hasil belajar siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
90 Tuntas
2 A M 80 Tuntas
3 A N 90 Tuntas
4 AN 80 Tuntas
5 D N 90 Tuntas
6 E D P 90 Tuntas
7 F I 90 Tuntas
8 F 80 Tuntas
9 I N 90 Tuntas
10 K 80 Tuntas
11 N U 80 Tuntas
12 N 80 Tuntas
13 S A D 90 Tuntas
14 S W 80 Tuntas
15 S R 90 Tuntas
16 T S 80 Tuntas
17 U M J 90 Tuntas
Nilai Rata- rata 85,29 Tuntas
Berdasarkan hasil belajar pada tahap siklus II dari 17 siswa, semua
siswa tuntas mencapai Standar Keberhasilan siswa menurut KKM dengan
111
108
nilai 7,00. Banyaknya siswa yang tuntas dalam pencapaian hasil belajarnya
sebanyak 17 siswa (100 %).
4. Refleksi
a. Refleksi siklus II pertemuan 2
Bedasarkan pengamatan yang dilakukan oleh reflektor, pada aktivitas
belajar siswa di siklus II ini ada keberhasilan yang dapat di raih namun juga
masih ada kekurangan. Selain itu para reflektor juga memberikan beberapa
saran terkait dengan hal tersebut.
Adapun keberhasilan yang dapat diraih adalah sebagai berikut :
Aktivitas belajar siswa dalam siklus II sudah lebih baik dari pada siklus I
dan dapat dikatagorikan sangat baik. Hal itu terbukti dengan adanya perubahan
pada aktivitas belajar siswa. Pada siklus II ini mencapai 81,65% sudah
memenuhi target yang ditetapkan yaitu 80%.
Pengaruh positif dari aktivitas belajar siswa melalui penerapan metode
diskusi jenis panel adalah pada hasil belajar siswa siklus II yang mencapai
rata-rata 85,29 (diatas KKM)
Selama menerapakan metode diskusi kelompok jenis panel dalam proses
pembelajaran PKn siklus II ada kekurangan yang masih ditemukan yaitu ada
siswa yang kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran karena masih berbicara
dengan teman sebelah. Tindakan perbaikannya adalah guru memberikan
teguran dan arahan kepada siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran.
112
109
Dalam memotivasi siswa sudah baik, terbukti dengan hampir seluruh
siswa antusias dan terlibat aktif dalam diskusi kelas/presentasi.
5. Perbandingan aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 1 dan
pertemuan 2
Hasil pengamatan diskusi siswa secara kelompok dapat dilahat dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 18. Aktivitas belajar siswa pada diskusi kelompok 1,2, dan 3pada siklus II
pertemuan 1
No
Indikator aktivitas
siswa
Deskriptor aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1
Partisipasi siswa
Siswa melakukan kerjasama dalam
kelompok
5 83,3 4 80 5 83,3
2 Kemampuan siswa menjelaskan materi
diskusi kepada teman satu kelompok
5 83,3 4 80 5 83,3
3 Siswa mendengarkan pendapat dari
teman satu kelompok
5 83,3 4 80 5 83,3
4 Kemampuan kelompok dalam
menyusun laporan diskusi kelompok
6 100 5 100 6 100
5 Kegembiraan siswa saat berdiskusi 6 100 5 100 5 100
6
Perhatian siswa
Kemampuan siswa menyampaikan
pendapat dalam satu kelompok
5 83,3 3 60 4 66,6
7 Siswa menghargai pendapat dari teman
satu kelompok
5 83,3 4 80 4 66,6
8 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat dalam kelompok
4 66,6 3 60 4 66,6
9 Kemampuan siswa menyimpulkan hasil
diskusi kelompok.
5 83,3 4 80 5 83,3
Rata- rata siswa
dalam kelompok
85,15 80 81,44
Rata-rata aktivitas
siswa klasikal
82,2
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas belajar
siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai terkecil di mulai
pada kelompok 1 sebesar 85,15%, dilanjutkan kelompok 3 sebesar 81,44% dan
yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 80%. Dari hasil tersebut rata- rata
113
110
klasikalnya adalah 82,2%. Prosentase rata-rata aktivitas siswa dalam diskusi
kelompok dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
Grafik 4. Aktivitas belajar dalam diskusi kelompok 1,2, dan 3 siklus II pertemuan
1
77,00%
78,00%
79,00%
80,00%
81,00%
82,00%
83,00%
84,00%
85,00%
86,00%
kelompok 1
kelompok 2
kelompok 3
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan
materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi,
menyimpulkan hasil diskusi pada tiap kelompok berbeda-beda.
Bedasarkan pada pengamatan terhadap jalannya diskusi kelas pada
siklus II ini belum semua siswa dapat berpartisipasi dalam jalanya diskusi,
hasil aktivitas siswa dalam diskusi kelas panel dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
114
111
Tabel 19. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel pada siklus II
No aktivitas siswa
Siklus II
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1 Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
6 100 5 100 5 83,3
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
6 100 4 80 6 100
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
- 0 - 0 - 0
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
5 83,3 4 80 5 83,3
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
6 100 4 80 5 83,3
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
5 83,3 4 80 5 83,3
7 Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
5 83,3 5 100 6 100
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
Rata-rata siswa dalam kelompok 83,32 80,00 81,65
Rata-rata aktivitas klasikal 81,65
Bedasarkan pengamatan pada siklus II, yang terdiri dari kelompok 1 yang
terdiri dari 6 siswa sebesar 83,32%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar
80,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 81,65%, maka dapat
diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 81,65%. Prosentase rata-rata
aktivitas ketiga kelompok dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
115
112
Grafik 5. Aktivitas belajar siswa siklus II
78,00%
79,00%
80,00%
81,00%
82,00%
83,00%
84,00%
kelompok 1
kelompok 2
kelompok 3
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama,
menjelaskan materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan
solusi, menyimpulkan hasil diskusi. Aktivitas belajar diatas menunjukkan
bahwa target penelitian sudah tercapai karena sudah melebihi target aktivitas
belajar siswa sebesar 80 %.
6. Perbandingan aktivitas belajar siswa dari tahap pra siklus, siklus I,
siklus II
Bedasarkan pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung pada pra siklus ini rata-rata siswa kurang aktif dalam
pembelajaran PKn, hasil aktivitas siswa pada pra siklus ini dapat dilihat
dalam tabel berikut :
116
113
Tabel 20. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus
No Indikator aktiviats belajar siswa Jumlah siswa (N) prosentase
1. Siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan
guru saat pembelajaran berlangsung 2 11,76 %
2. Siswa menanggapi pertanyaan dari teman 1 5,88 %
Rata-rata aktivitas belajar siswa pra siklus 17,64 %
Pada tahap pra siklus siswa yang dapat bertanya selama proses
pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta
dapat berpendapat dalam proses pembelajaran hanya 3 orang saja atau
sebesar 17,64%. Apabila dikaitkan dengan kategori kualifikasi aktivitas
belajar, maka aktivitas belajar siswa berada dalam kategori kurang.
Sedangkan aktivitas pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 21. Aktivitas belajar siswa pada siklus I
No aktivitas siswa
Siklus I
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1 Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
4 66,6 4 80 4 66,6
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
- 0 - 0 - 0
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
5 83,3 4 80 4 66,6
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
4 66,6 2 40 4 66,6
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
4 66,6 3 60 3 50
7 Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
5 83,3 3 60 4 66,6
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
4 66,6 3 60 3 50
Rata-rata siswa dalam kelompok 68,29 62,00 61,63
Rata-rata aktivitas klasikal 63,97
117
114
Bedasarkan pengamatan pada siklus I, yang terdiri dari kelompok 1 yang
terdiri dari 6 siswa sebesar 68,29%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar
62,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 61,63%, maka dapat
diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 63,97%. Sedangkan hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 22. Aktivitas belajar siswa pada siklus II
No aktivitas siswa
Siklus II
Kel 1
(6 siswa)
%
Kel 2
(5 siswa)
%
Kel 3
(6 siswa )
%
1 Kemampuan siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan baik
6 100 5 100 5 83,3
2 Kemampuan siswa dalam
menyampaikan pendapat pada waktu
diskusi kelas
6 100 4 80 6 100
3 Kemampuan siswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada kelompok presentasi
- 0 - 0 - 0
4 Kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
5 83,3 4 80 5 83,3
5 Kemampuan siswa dalam menyanggah
pendapat dari kelompok lain
6 100 4 80 5 83,3
6 Siswa memberikan solusi jika terjadi
debat pendapat
5 83,3 4 80 5 83,3
7 Siswa menghargai pendapat dari
kelompok lain
5 83,3 5 100 6 100
8 Kemampuan siswa melakukan kerja
sama dalam diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
9 Kegembiraan siswa saat melakukan
diskusi kelas
6 100 5 100 6 100
10 Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi kelas
5 83,3 4 80 5 83,3
Rata-rata siswa dalam kelompok 83,32 80,00 81,65
Rata-rata aktivitas klasikal 81,65
Bedasarkan pengamatan pada siklus II, yang terdiri dari kelompok 1 yang
terdiri dari 6 siswa sebesar 83,32%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar
80,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 81,65%, maka dapat
118
115
diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 81,65%. Berikut adalah
perbandingan aktivitas belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 23 . Perbandingan aktivitas belajar siswa pada pra siklus,
siklus I, dan siklus II
No Rata-rata Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Aktivitas belajar siswa 17,64% 63,97% 81,65%
Berdasarkan tabel diatas, terlihat aktivitas belajar siswa dari pra siklus ke
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Dari pra siklus rata-rata aktivitas
belajar siswa sebesar17,64 % meningkat ke siklus I sebesar 63,97 % dan
meningkat lagi di siklus II sebesar 81,65 %. Jadi, aktivitas belajar siswa dari pra
siklus ke siklus I dan II selalu meningkat. Berikut adalah grafik prosentase rata-
rata aktivitas siswa dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II dapat di lihat pada
grafik berikut :
119
116
Grafik 6. Perbandingan aktivitas belajar siswa dari pra siklus,
siklus I, dan siklus II
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
pra siklus
siklus I
siklus II
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama,
menjelaskan materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan
solusi, menyimpulkan hasil diskusi. Aktivitas belajar diatas menunjukkan
bahwa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu pra siklus 17,67%,
meningkat ke siklus I 63,97%, meningkat lagi ke siklus II sebesar 81,65%.
Hal ini menunjukan bahwa penilitian ini sedah memenuhi target yaitu 80%.
7. Perbandingan hasil belajar dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II
Perbandingan hasil belajar dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus
II dapat di lihat pada tabel berikut :
120
117
Tabel 24. hasil belajar siswa pada pra siklus
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
45 Belum tuntas
2 A M 35 Belum tuntas
3 A N 50 Belum tuntas
4 AN 45 Belum tuntas
5 D N 70 Tuntas
6 E D P 50 Belum tuntas
7 F I 55 Belum tuntas
8 F 40 Belum tuntas
9 I N 55 Belum tuntas
10 K 35 Belum tuntas
11 N U 55 Belum tuntas
12 N 55 Belum tuntas
13 S A D 60 Belum tuntas
14 S W 60 Belum tuntas
15 S R 55 Belum tuntas
16 T S 70 Tuntas
17 U M J 65 Belum tuntas
Nilai Rata- rata
klasikal 52,94 Belum tuntas
Hasil belajar pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa dari 17
siswa, yang sudah mencapai ketuntasan belajarnya sebanyak 2 siswa
(11,76%) , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%).
Secara klasikal, nilai rata-rata kelas hasil belajar sebesar 52,94, masih
dibawah KKM yang ditargetkan adalah 7,00. Sedangkan hasil belajar pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
121
118
Tabel 25. hasil belajar siswa pada siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
66 Belum tuntas
2 A M 66 Belum tuntas
3 A N 86 Tuntas
4 AN 73 Tuntas
5 D N 73 Tuntas
6 E D P 60 Belum tuntas
7 F I 60 Belum tuntas
8 F 70 Tuntas
9 I N 60 Belum tuntas
10 K 60 Belum tuntas
11 N U 66 Belum tuntas
12 N 60 Belum tuntas
13 S A D 80 Tuntas
14 S W 80 Tuntas
15 S R 73 Tuntas
16 T S 70 Tuntas
17 U M J 65 Belum tuntas
Nilai Rata- rata
klasikal 68,70% Belum tuntas
Hasil belajar siswa apabila dikaitkan dengan KKM ≥ 70, maka dari 17
siswa hanya 8 siswa yang tuntas dan yang mendekati KKM 70 ≥ ada 4 orang
yaitu dengan nilai 65-66. Nilai rata – ratanya hanya mencapai 68,70%saja.
Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut :
122
119
Tabel 26. hasil belajar siswa siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Kriteria
1 A A
7,00
90 Tuntas
2 A M 80 Tuntas
3 A N 90 Tuntas
4 AN 80 Tuntas
5 D N 90 Tuntas
6 E D P 90 Tuntas
7 F I 90 Tuntas
8 F 80 Tuntas
9 I N 90 Tuntas
10 K 80 Tuntas
11 N U 80 Tuntas
12 N 80 Tuntas
13 S A D 90 Tuntas
14 S W 80 Tuntas
15 S R 90 Tuntas
16 T S 80 Tuntas
17 U M J 90 Tuntas
Nilai Rata- rata 85,29 Tuntas
Berdasarkan hasil belajar pada tahap siklus II dari 17 siswa, semua
siswa tuntas mencapai Standar Keberhasilan siswa menurut KKM dengan
nilai 7,00. Banyaknya siswa yang tuntas dalam pencapaian hasil belajarnya
sebanyak 17 siswa (100 %). Berikut adalah tabel perbandingan hasil belajar
pra siklus, siklus I, dan siklus II
123
120
Tabel 27 . Perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I,
dan siklus II
No Rata-rata Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Hasil belajar siswa 52,94 68,70 85,29
Berdasarkan tabel diatas, terlihat hasil belajar siswa dari pra siklus ke
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Dari pra siklus rata-rata hasil belajar
siswa sebesar 52,94 meningkat ke siklus I sebesar 68,70 dan meningkat lagi di
siklus II sebesar 85,29 . Jadi, aktivitas belajar siswa dari pra siklus ke siklus I dan
II selalu meningkat dan mencapai ketuntasan yang ditentukan sekolah yaitu 70.
Berikut adalah grafik prosentase rata-rata aktivitas siswa dari tahap pra siklus,
siklus I, siklus II dapat di lihat pada grafik berikut :
Grafik 7. Perbandingan hasil belajar pada tahap pra siklus, siklus I, dan
siklus II
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
pra siklus
siklus I
siklus II
Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada pra siklus rata-rata hasil
belajar siswa adalah 52,94, pada tahap siklus I rata-rata hasil belajar siswa
adalah 68,70, sedangkan pada siklus II 85,29. Dari setiap tahap siklus hasil
124
121
belajar siswa mengalami peningkatan sehingga pada siklus II hasil belajar
siswa 100% tuntas mencapai KKM yang di tentukan sekolah yaitu 70.
Sedangkan rata- rata hasil belajarnya 85,29sudah mencapai target yaitu 80.
Tabel 28. Perbandingan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan
siklus II
No Nama Siswa KKM Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 A A
7,00
45 66 90
2 A M 35 66 80
3 A N 50 86 90
4 AN 45 73 80
5 D N 70 73 90
6 E D P 50 60 90
7 F I 55 60 90
8 F 40 70 80
9 I N 55 60 90
10 K 35 60 80
11 N U 55 66 80
12 N 55 60 80
13 S A D 60 80 90
14 S W 60 80 80
15 S R 55 73 90
16 T S 70 70 80
17 U M J 65 65 90
Nilai Rata- rata 52,94 68,70 85,29
Berdasarkan tabel diatas, nilai siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus
II mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa pra siklus
52,94, siklus II 68,70 dan siklus II 85,29.
125
122
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian melalui penerapan metode diskusi kelompok jenis
panel pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada tahap pra siklus yang
dilaksanakan 1 kali pertemuan, siswa yang aktif sebesar 17,64 %, dan hasil
belajar dari 17 siswa yang mencapai KKM (7,00) adalah 2 siswa (11,76 %)
sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%) dan tidak ada
satu siswapun yang mendapat nilai 0.
Pada siklus I yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Tahap ini
siswa melakukan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok jenis
panel. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok
beranggotakan 5-6 siswa. Setiap anggota kelompok diberi 3 macam LSM
yang diberikan oleh guru. Tiap-tiap kelompok melakukan diskusi sesuai
dengan materi diskusi yaitu macam-macam LSM yang telah diberkan oleh
guru. Hasil pengamatan guru pada siklus pertama, terlihat para siswa
antusias dalam menjawab pertanyaan, memberikan pendapatnya,
memberikan solusi, dan lain-lain. Mereka berinteraksi satu sama lainnya
sudah ada kemajuan dari pada tahap pra siklus. Pada siklus pertama
aktivitas belajar siswa meningkat. Siklus I aktivitas siswa mencapai 63,97%
dan serta hasil belajar pada siklus I meningkat menjadi 68,70.
Pada siklus II yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan masih
menggunakan penerapan metode diskusi kelompok jenis panel. Terdapat 3
kelompok dengan di bagi dalam 5-6 siswa. Setiap siswa berdiskusi dalam
126
123
kelompoknya masing-masing. Hasil pengamatan guru terhadap aktivitas
belajar siswa meningkat dari pada siklus I, yaitu 63,97% % dan siklus II
81,65 % serta hasil belajarpun meningkat dari 68,70 ke 85,29.
Melalui penerapan metode diskusi kelompok jenis panel dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa karena melalui metode diskusi siswa
dihadapkan pada masalah yang harus di analisis dan dipecahkan, masalah
yang yang didiskusikan berkaitan dengan mata pelajaran /pokok bahasan.
Melalui diskusi para siswa akan bekerja keras, bekerja sama berusaha
memecahkan masalah dengan mengajukan pendapat dan argumentasi yang
tepat, (Syafarudin dan Irawan Nasution :2005).
Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa sehingga ia mau
belajar. Untuk itu keaktifan siswa sangat di perlukan dalam kegiatan
belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa sebagai subjek didik itu
sendiri yang melaksanakan belajar, sehingga siswalah yang seharusnya
lebih banyak aktif, bukan gurunya ( Moh Uzer Usman dalam Triyani :
2009)
Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II terlihat bahwa belajar
dengan berdiskusi memberikan peluang atau kesempatan kepada siswa
untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik dan psikis.
Siswa akan terlatih untuk mendengarkan pendapat orang lain, berargument,
bekerja sama. Dengan metode diskusi panel ini siswa yang pasif akan dapat
terbantu karena setiap siswa didalam kelompok harus menyatakan
pendapatnya. Dengan menggunakan metode diskusi kelompok jenis panel
127
124
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh juga pada hasil
belajar siswa,( Arifuddin : 2010).
Tujuan dari penerapan metode diskusi panel ini, dapat memberikan
rangsangan kepada siswa agar dapat berfikir secara luas dan mampu
meninjau persoalan dari berbagai segi, agar pendapatnya tidak sempit.
Dengan hal tersebut siswa dapat aktif dalam pembelajaran. Maka dapat
disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang
dirumuskan pada bab II bahwa melalui Penerapan metode diskusi panel
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas XI Bahasa SMA N 1
Pabelan.
128