bab iii metode penelitian 3.1 desain...

24
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data-data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan rumus-rumus statistik untuk memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui suatu sampel mana yang lebih baik ketika diberikan suatu perlakuan. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang sesuai adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen. Setelah diberikan suatu perlakuan, maka peneliti membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pre-test post-test, karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan model terhadap sikap belajar dan hasil belajar IPA antara kelompok eksperimen (O 1 -O 2 ) dengan pencapaian sikap dan hasil pembelajaran IPA pada kelompok kontrol (O 3 -O 4 ). Desain tersebut dapat digambarkan pada gambar 3.1 sebagai berikut: Gambar 3.1: Desain Penelitian Control Group Pre-Test Post-Test Keterangan : E = Kelompok eksperimen K = Kelompok kontrol O 1 = Pre-test (sikap belajar dan hasil belajar) siswa kelas eksperimen O 2 = Post-test (sikap belajar dan hasil belajar) siswa kelas eksperimen E O 1 X O 2 K O 3 X O 4

Upload: vukhanh

Post on 07-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data-data yang diperoleh kemudian

dianalisis menggunakan rumus-rumus statistik untuk memperoleh suatu

kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui suatu sampel mana

yang lebih baik ketika diberikan suatu perlakuan. Oleh karena itu, pendekatan

penelitian yang sesuai adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menyelidiki adanya hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan

kepada satu atau lebih kelompok eksperimen. Setelah diberikan suatu perlakuan,

maka peneliti membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol

yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pre-test

post-test, karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh

penggunaan model terhadap sikap belajar dan hasil belajar IPA antara kelompok

eksperimen (O1-O2) dengan pencapaian sikap dan hasil pembelajaran IPA pada

kelompok kontrol (O3-O4). Desain tersebut dapat digambarkan pada gambar 3.1

sebagai berikut:

Gambar 3.1: Desain Penelitian Control Group Pre-Test Post-Test

Keterangan :

E = Kelompok eksperimen

K = Kelompok kontrol

O1 = Pre-test (sikap belajar dan hasil belajar) siswa kelas eksperimen

O2 = Post-test (sikap belajar dan hasil belajar) siswa kelas eksperimen

E O1 X O2

K O3 X O4

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

33

O3 = Pre-test akhir (sikap belajar dan hasil belajar) siswa kelas kontrol

O4 = Post-test akhir (sikap belajar dan hasil belajar) siswa kelas kontrol

X = Perlakuan

Langkah pertama sebelum pembelajaran berlangsung maka diadakan tes

awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi

pembelajaran IPA baik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah

diketahui hasilnya, dari masing-masing kelompok, kemudian dilakukan uji

kesetaraan. Uji kesetaraan antar kelompok akan diuraikan dalam bagian 3.4.

Pada kelompok eksperimen kegiatan belajar mengajar dilaksanakan

menggunakan model pembelajaran GI, sedangkan pada kelompok kontrol

kegiatan belajar mengajar dilaksanakan seperti biasa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional atau ceramah. Setelah diberikan perlakuan, guru

mengadakan tes kembali yaitu tes akhir pos tes. Dari hasil pos tes kemudian akan

dilakukan uji perbedaan terhadap skor hasil belajar yang telah di peroleh. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran GI terhadap hasil

belajar IPA pada masing-masing kelompok.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2010: 60). Dalam penelitian ini terdapat

dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat

(dependent). Variabel terikat merupakan suatu akibat yang keadaannya

dipengaruhi oleh variabel bebas, sedangkan variabel bebas adalah variabel yang

dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran GI dan

sebagai pembandingnya adalah model pembelajaran ceramah/konvensional.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dan sikap belajar.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

34

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah variabel dengan

menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Pembelajaran

didefinisikan secara operasional sebagai prose pembelajaran IPA kelas 5 SD

Negeri Cermo 2 yang mana siswa belajar dengan konsep yang telah ditentukan

guru. Kemudian siswa bekerja menyelesaikan masalah di dalam kelompok

masing-masing, setelah pemecahan masalah selesai perwakilan dari setiap

kelompok maju kedepan untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya.

Kelompok lain yang yang tidak persentasi memperhatikan dan memberikan

tanggapan terhadap hasil yang telah dipersentasikan. Pembelajaran dengan model

tersebut lebih menarik dan dapat mengaktifkan siswa.

Penggunaan model pembelajaran ceramah atau konvensional didefinisikan

secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA kelas 5 SDN Trosobo 1

dimana siswa belajar berdasarkan konsep yang telah ditentukan oleh guru. Guru

menjelaskan semua materi di depan kelas dan siswa hanya diam mendengarkan.

Siswa akan melakukan aktifitas apabila hanya diminta oleh guru. Pembelajaran

dengan menggunakan model tersebut seringkali membuat siswa bosan dan siswa

tidak aktif dalam proses pembelajaran.

Hasil pembelajaran didefinisikan secara operasional sehingga ketercapaian

hasil belajar aspek kognitif setelah diberikan treatment dari proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran group investigation dan model

pembelajaran konvensional atau ceramah yang terlihat dari skor hasil belajar IPA

yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar menggunakan 20 soal pilihan

ganda dengan aspek penilaian kognitif untuk KD 6.1 dan 6.2 Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya dan pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru atau peneliti dan siswa. Guru atau

peneliti sebagai subjek untuk memberikan tindakan dan juga bertugas mengamati

serta mencatat data yang diperlukan. Siswa sebagai subjek yang menerima

tindakan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

35

Subjek penelitian ditetapkan SD Negeri Se-Gugus Singoprono. Yaitu SD

Negeri Cermo 2 siswa kelas V dengan jumlah 23 orang dan SD Negeri Trosobo 1

kelas V dengan jumlah siswa 22 orang. Pada dasarnya mereka dari latar belakang

yang berbeda-beda. Dari Keseluruhan siswa adalah anak yang normal, tidak cacat

dalam artian tidak ada anak yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Berikut

disajikan tabel untuk lebih memperjelas argumentasi tersebut.

Tabel 3.1

Data Siswa SD N Cermo 2, SD N Trosobo 1 dan SD N Trosobo 2

Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Semester 2

Tahun Pelajaran 2013-2014

Sekolah Kelompok Jenis Kelamin

Jumlah siswa Laki-laki Perempuan

SD N Cermo 2 Eksperimen 10 13 23

SD N Trosobo 1 Kontrol 9 13 22

SD N Trosobo 2 Uji coba 8 10 18

Jumlah 63

Dilihat dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek penelitian

keseluruhan berjumlah 63 siswa, dengan jumlah siswa masing-masing kelas

eksperimen SD N Cermo 2 23 siswa, kelas kontrol SD N Trosobo 1 22 siswa dan

kelas Uji Coba SD N Trosobo 2 18 siswa. Penempatan tiga kelas sebagai kelas

eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji coba dilakukan secara acak. Pada SD N

Cermo 2 sebagai kelas eksperimen siswa berjumlah 23 siswa terdiri dari 11 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan. SD N Trosobo 2 sebagai kelas kontrol siswa

berjumlah 22 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Sedangkan SD N Trosobo 1 sebagai kelas uji coba siswa berjumlah 18 siswa

terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

SD Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali menjadi tempat penelitian ini

dengan beberapa pertimbangan. Beberapa diantaranya adalah lulusan dari SD Se-

Gugus Singoprono pada setiap tahunnya cenderung rendah sehingga kesulitan

mendapatkan sekolah untuk jenjang selanjutnya. Dilihat dari hasil belajar siswa

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

36

pada setiap semester, rata-rata nilai cenderung pada batas Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) dan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Fasilitas

pada setiap SD sudah cukup lengkap, diantaranya terdapat LCD, laptop dan

berbagai alat peraga yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. Fasilitas

tersebut seharusnya dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran,

namun tidak semua guru dapat menggunakan dan mengoprasikan fasilitas yang

sudah tersedia.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitin adalah mendapatkan data

(Sugiyono,2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa

wawancara, observasi, dokumentasi, angket dan tes. Wawancara digunakan untuk

mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada

pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau

variabel apa yang harus diteiti (Sugiyono, 2010). Data kondisi awal ini berupa

kendala dan permasalahan dalam pembelajaran yang nantinya akan menjadi latar

belakang masalah.

Suharsimi Arikunto (2007) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis. Observasi dilakukan oleh pengamat untuk mengetahui keterlaksanaan

langkah-langkah pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI).

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2010). Angket digunakan untuk mengukur sikap belajar

siswa pada saat proses pembelajaran.

Amir Danien dalam Suharsimi Arikunto (2007) tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

37

kelompok. Tes yang dilakukan berupa pre test dan post test, pre test digunakan

untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum masuk pada materi dan

sebelum mendapat perlakuan. Sedangkan post test digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa setelah pemberian treatment (kegiatan pembelajaran dengan

model Kooperatif tipe Group Investigation (GI)), tes ini dilakukan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk menjawab hipotesis penelitian. Tes dalam

penelitian ini berbentuk pilihan ganda. Post test diuji validitas terlebih dahulu

sebelum diberikan pada kedua kelas.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi dan soal tes. Lembar observasi digunakan untuk memantau

proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Soal tes

dilakukan setelah treatment atau setelah pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe GI.

1) Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat berdasarkan sintak model pembelajaran yang

dijadikan indikator dalam lembar observasi. Kemudian dituangkan dalam kisi-

kisi lembar observasi. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang

kondisi objektif. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung proses

pembelajaran di SD N Cermo 2 sebagai kelas eksperimen dan SD N Trosobo 1

sebagai kelas kontrol, dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi

sejumlah indikator perilaku yang akan diamati. Penelitian ini menggunakan

observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa untuk mengetahui kemajuan proses

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran berikutnya. Berikut

adalah kisi-kisi observasi guru dan kisi-kisi observasi siswa.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

38

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Obsevasi Aktivitas Guru SD N Cermo 2

(Kelas Eksperimen) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1 Pra pembelajaran 1, 2

2 Kegitan awal pembelajaran 3, 4, 5

3 Kegiatan inti pembelajaran

a. Penguasaan materi pembelajaran

6, 7, 8

b. pendekatan/ strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12

c. Model GI 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22

d. Pemanfatan media pembelajaran/ sumber belajar 23, 24, 25

e. penilaian proses dan hasil belajar 26, 27, 28

4 Penutup 29, 30, 31, 32

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa SD N Cermo 2

(Kelas Eksperimen) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1 Pra pembelajaran 1, 2, 3

2 Kegiatan awal pembelajaran 4, 5

3 Kegiatan inti pemebelajaran

a. Penjelasan materi pembelajaran

6, 7, 8, 9

b. Pendekatan/ strategi pembelajaran 10, 11, 12, 13, 14, 15

c. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber

belajar

16, 17, 18

d. Model GI 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

e. Penilaian proses 26. 27

f. Penggunaan bahasa 28, 29

4 Penutup 30, 31

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

39

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru SD N Trosobo 1

(Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1 Pra pembelajaran 1, 2

2 Kegitan awal pembelajaran 3, 4, 5

3 Kegiatan inti pembelajaran

a. Penguasaan materi pembelajaran

6, 7, 8

b. pendekatan/ strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12

c. Model Konvensional 13, 14, 15, 16, 17, 18

d. Pemanfatan media pembelajaran/ sumber

belajar

19, 20, 21

e. penilaian proses dan hasil belajar 22, 23, 24

4 Penutup 25, 26, 27, 28

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa SD N Trosobo 1

(Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1 Pra pembelajaran 1, 2, 3

2 Kegiatan awal pembelajaran 4, 5

3 Kegiatan inti pemebelajaran

a. Penjelasan materi pembelajaran

6, 7, 8, 9

b. Pendekatan/ strategi pembelajaran 10, 11, 12, 13, 14, 15

c. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber

belajar

16, 17, 18

d. Model Konvensional 19, 20, 21, 22, 23, 24

e. Penilaian proses 25, 26

f. Penggunaan bahasa 27, 28

4 Penutup 29, 30

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

40

Skor:

4 = Melakukan dengan sangat baik

3 = melakukan dengan baik

2 = Melakukan dengan cukup baik

1 = Melakukan dengan kurang baik

Nilai akhir = Jumlah skor

Kriteria penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.6

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Presentase Kategori

1 ≥86% Sangat Baik

2 71% - 85% Baik

3 56% - 70% Cukup Baik

4 25% - 50% Kurang Baik

2) Angket (kuesioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Angket ini digunakan untuk mengetahui sikap belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk lebih memperjelas tabel

dibawah ini merupakan kisi-kisi instrumen angket sikap.

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Lembar Angket Sikap (Kelas Eksperimen)

dan (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1 Sikap ingin tahu 1, 2, 3

2 Sikap imgim mendapatkan sesuatu yang baru 4, 5, 6

3 Sikap kerja sama 7, 8, 9, 10

4 Sikap tidak mudah putus asa 11, 12, 13

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

41

5 Sikap berprasangka 14, 15, 16

6 Sikap mawas diri 17, 18, 19

7 Sikap bertanggung jawab 20, 21, 22

8 Sikap berpikir bebas 23, 24, 25

9 Sikap disiplin 26, 27, 28, 29

Skor:

5 = Selalu

4 = Sering

3 = Kadang-kadang

2 = Hampir tidak pernah

1 = Tidak pernah

Nilai akhir = Jumlah skor

Kriteria Penilaian:

Tabel 3.8

Skor Kriterium Hasil Angket Sikap Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Skor Kriterium Interval Kategori

1 5 x 20 = 100 81 – 100 Sangat Baik

2 4 x 20 = 80 61 – 80 Baik

3 3 x 20 = 60 41 – 60 Cukup Baik

4 2 x 20 = 40 20 – 40 Tidak Baik

5 1 x 20 = 20

3) Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tipe tes objektif, dengan bentuk pilihan

ganda dengan 4 macam pilihan yang disusun berdasarkan aspek kompetensi

dasar. Sebelum soal digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, daya pembeda. Jika terdapat butir soal yang tidak valid,

daya beda tidak signifikan serta taraf kesukaran yang tinggi maka butir soal

tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Butir soal yang valid, signifikan, taraf

kesukaran rendah dan reliabel digunakan sebagai tes pengukur kemampuan baik

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

42

di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yang nantinya akan

dianalisis. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan, yaitu

dengan SK Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya

atau model dan KD Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya serta Pemanfaatan sifat-

sifat cahaya dalam karya sederhana. Kisi-kisi hasil belajar siswa dapat dilihat

pada Tabel 3.9

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Soal Pre Tes Hasil Belajar IPA Kelas 5 SD N Cermo 2

(Kelas Eksperimen) dan SD N Trosobo 1 (Kelas Kontrol)

Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Kompetensi Dasar Materi Indikator No Soal

1. 6.1.

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya.

6.2. Pemanfaatan

sifat-sifat cahaya

dalam karya

sederhana

Sifat-sifat

cahaya dan

pemanfaatan

nya

a. Menyebutkan sifat-

sifat cahaya

b. Mendemonstrasikan

sifat cahaya yang

mengenai berbagai

benda (bening,

berwarna, dan gelap)

c. Menyebutkan sifat-

sifat cahaya yang

mengenai cermin

datar dan cermin

lengkung (cembung

atau cekung).

d. Menyebutkan 5 alat

sederhana yang

menggunakan sifat-

sifat cahaya.

1, 2, 3, 4,

9, 18, 19

5, 7, 8, 10,

13,

6, 11, 12,

17,

14, 15, 16,

20

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

43

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 5

Kriteria Penilaian:

≤ 70 = Tidak Tuntas

≥ 70 = Tuntas

Tabel 3.10

Kisi-Kisi Soal Pos Tes Hasil Belajar IPA Kelas 5

SD N Cermo 2 (Kelas Eksperimen) dan SD N Trosobo 1 (Kelas Kontrol)

Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

No Kompetensi Dasar Materi Indikator No Soal

1. 6.1.

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya.

6.2. Pemanfaatan

sifat-sifat cahaya

dalam karya

sederhana

Sifat-sifat

cahaya dan

pemanfaatan

nya

- Menyebutkan sifat-

sifat cahaya

- Mendemonstrasika

n sifat cahaya yang

mengenai berbagai

benda (bening,

berwarna, dan

gelap)

- Menyebutkan sifat-

sifat cahaya yang

mengenai cermin

datar dan cermin

lengkung (cembung

atau cekung).

- Menyebutkan 5 alat

sederhana yang

menggunakan sifat-

sifat cahaya.

1, 2, 3, 4,

9, 18, 19

5, 7, 8, 10,

13,

6, 11, 12,

17,

14, 15, 16,

20

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 5

Kriteria Penilaian:

≤ 70 = Tidak Tuntas

≥ 70 = Tuntas

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

44

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Validitas Instrumen

Sebelum dilaksanakan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji instrumen

terhadap responden. Instrumen adalah alat ukur yang dapat digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data. Instrumen juga digunakan untuk mendapatkan hasil

yang baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga mempermudah dalam

pengolahan data. Menurut Sugiyono (2010), validitas berhubungan dengan

kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Dengan

demikian, data itu valid jika sudah diukur dengan instrumen yang valid sehingga

bisa digunakan sebagai alat ukur.

Untuk mengukur hasil belajar IPA, peneliti menggunakan instrumen tes.

Untuk instrumen yang berbentuk tes, dikatakan valid apabila dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen

menunjukkan kesesuaian data dengan validitas yang telah ditentukan. Pengujian

validitas ini, dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan

materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi ini

dapat dibantu dengan menggunakan Software SPSS 16.00 for windows.

Untuk menentukan butir soal yang valid digunakan ketentuan sebagaimana

dikemukakan oleh Arikunto (2012) semua item yang mencapai koefisien minimal

0,20 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan. Pada penelitian ini

menggunakan batas minimal koefisien ≥0,20 untuk menyatakan bahwa item

instrumen valid. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah soal

valid atau tidak.

Berdasarkan uji validitas pre tes hasil belajar terdapat 20 soal yang valid

dari 30 soal yang diuji cobakan, 10 soal yang tidak valid tersebut yaitu nomor 6,

9, 14, 17, 20, 21, 24, 25, 27, dan 30. Peneliti akan menggunakan 20 soal tersebut

untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pada uji validitas pos tes hasil belajar terdapat 20 soal yang valid dari 35

soal yang diuji cobakan, 15 soal yang tidak valid tersebut yaitu nomor 4, 5, 6, 8,

12, 13, 14, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 30 dan 32. Peneliti akan menggunakan 20 soal

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

45

tersebut untuk mengetahui hasil akhir setelah diberiken perlakuan, baik pada kelas

eksperimen maupun pada kelas kontrol.

Peneliti juga melakukan uji validitas soal pada angket sikap belajar siswa.

Uji validitas kemampuan awal sikap belajar siswa terdapat 20 soal yang valid dari

29 soal yang tercantum dalam kisi-kisi angket sikap belajar. Soal yang tidak valid

tersebut yaitu nomor 5, 10, 13, 16, 23, 26, 27, 28 dan 29.

Pada uji validitas untuk mengetahui kemampuan akhir sikap belajar setelah

diberikan perlakuan terdapat 23 soal yang valid dari 29 soal yang tercantum dalam

kisi-kisi angket sikap belajar. Soal yang tidak valid tersebut yaitu nomor 2, 4, 5, 6,

18 dab 24. Dari 23 soal angket sikap belajar yang valid peneliti akan

menggunakan 20 butir soal untuk mengetahui kemampuan akhir baik pada kelas

eksperimen maupun pada kelas kontrol.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah kesamaan serta konsistensi hasil pengukuran atau

pengamatan bila instrumen diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang

berlainan terhadap data yang diperoleh (Sugiyono, 2009). Hal ini menunjukkan

kemantapan alat ukur atauinstrumen dapat diandalkan atau memiliki konsistensi

hasil. Untuk mengetahui reliabilitas hasil penelitian, maka peneliti menggunakan

Software SPSS 16.00 for windows. Pengukuran reliabilitas instrumen dapat dilihat

pada Tabel 3.11 berikut (Sugiyono, 2009).

Tabel 3.11 Kriteria Reliabilitas

Indeks Kriteria

Reliabilitas Baik

Reliabilitas Dapat Diterima

Reliabilitas Kurang Baik

Berdasarkan uji reliabilitas soal pre tes hasil belajar menunjukkan hasil

sebesar 0,929. Dari hasil yang diperoleh maka soal tersebut dapat dikategorikan

reliabilitas baik. Sedangkan untuk uji reliabilitas soal pos tes hasil belajar

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

46

menunjukkan hasil sebesar 0,909. Dari hasil yang diperoleh maka soal tersebut

dapat dikategorikan reliablitas baik.

3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat

kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Kriteria indeks kesulitan soal tersebut adalah sebagai berikut :

0 – 0,3 = soal kategori sukar

0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

0,71 – 1,00 = soal kategori mudah (Sudjana, 2001: 186)

Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal pre tes hasil belajar terdapat 4 soal

dengan tingkat kesukaran sukar, 11 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 15

soal dengan tingkat kesukaran mudah. Peneliti akan menggunakan 20 soal yang

diambil dari 4 soal sukar, 11 soal sedang dan 5 soal mudah. Dari 20 soal tersebut

digunakan untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Pada uji tingkat kesukaran soal pos tes hasil belajar terdapat 5 soal dengan

tingkat kesukaran sukar, 21 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 9 soal

dengan tingkat kesukaran mudah. Peneliti akan menggunakan 20 soal untuk

digunakan sebagai pos tes kemampuan akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol,

20 soal tersebut diambil dari 5 soal sukar dan 15 soal sedang.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

47

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil post-tes pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Teknik analisis

yang digunakan adalah uji t Independent Samples Test. Agar kesimpulan yang

diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-tes adalah dilakukannya uji

normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dan homogenitas penelitian ini

menggunakan Software SPSS 16 for windows. Jika distribusi normal maka

digunakan statistik parametik. Di samping itu dilakukan uji homogenitas dengan

uji Levene's Test for Equality of Variance yang dilakukan simultan dengan proses

analisis uji t Independent Samples Test.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal

dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas

untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Jika taraf

signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi homogen. Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan bantuan software SPSS

16 for windows. Untuk mengetahui homogenitas varians digunakan uji Levene-

Test.

Kemudian data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan

dari hasil post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data

tersebut dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan

dengan bantuan software SPSS 16 for windows. Uji t dapat dilakukan apabila data

tersebut homogen dan berdistribusi normal. Apabila data tersebut homogen tetapi

penyebarannya tidak normal maka uji t dapat diganti dengan menggunakan uji

mann-whitney. Uji mann-whitney merupakan alternative bagi uji t, uji mann-

whitney merupakan uji non parametrik yang digunaka untuk membandingkan dua

mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Selain itu uji mann-whitney

ini juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi tersebut sama atau

tidak. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan mean hitung dari SD N

Cermo 2 sebagai kelompok eksperimen dan SD N Trosobo 2 sebagai kelompok

kontrol (untuk mencari perbedaan sikap belajar dan hasil belajar).

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

48

3.7 Analisis Data Pre Tes

Berdasarkan desain penelitian yang dipilih maka sebelum dilakukan

penelitian, dilakukan uji kesetaraan antara SD N Cermo 2 sebagai kelas

eksperimen dan SD N Trosobo 1 sebagai kelas kontrol. Uji kesetaraan dilakukan

untuk mengetahui apakah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setara atau

tidak. Uji kesetaraan juga digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang digunakan untuk menguji

kesetaraan adalah hasil dari pre tes dengan materi pelajaran yang sama dan materi

pelajaran pada saat penelitian. Pada saat pre tes ini uji kesetaraan menggunakan

20 soal yang sudah diuji validitas dan reabilitas. Uji kesetaraan yang digunakan

pada penelitian ini yaitu uji t. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji

prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan cara uji normalitas. Uji

normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel

penelitian. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan one

sample – kolmogrov test pada software SPSS 16.00 for windows. Sig (2-tailed)

pada output data tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui normal

tidaknya sebuah data. Jika sig (2-tailed) > 0,05 maka sebaran data tersebut

normal, sedangkan jika sig (2-tailed) < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak

normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

49

Tabel 3.12

Hasil Uji Normalitas Instrumen Pre Tes SD N Cermo 2 (Kelas Eksperimen)

dan SD N Trosobo 1 (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai kelas kontrol .173 22 .086 .931 22 .131

kelas eksperimen .180 23 .055 .956 23 .384

a. Lilliefors Significance Correction

Jika sig. pada Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka sebaran data tersebut

normal, sedangkan jika sig. Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka sebaran data

tersebut tidak normal. Berdasarkan Tabel 3.12 terlihat jelas bahwa analisis uji

Kolmogorov-Smirnov tingkat signifikan pada kelompok eksperimen 0,086 dan

pada kelompok kontrol nilai signifikannya 0,055 yang berarti bahwa signifikasi

lebih besar dari 0,05 maka kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Berikut ini

disajikan gambar plot yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdistribusi normal.

Gambar 3.2 Normal Q-Q plot Skor Pre Tes IPA Kelas Kontrol

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

50

Gambar 3.3 Normal Q-Q plot Skor Pre Tes IPA Kelas Eksperimen

Berikut untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol yang dapat dilihat dari Tabel 3.13.

Tabel 3.13

Hasil Uji Homogenitas Pre Tes Kelas 5 SD N Cermo 2 (Kelas Eksperimen)

dan SD N Trosobo 1 (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

Levene's Test for Equality of

Variances

F Sig.

Nilai Equal variances assumed .043 .836

Equal variances not

assumed

Berdasarkan Tabel 3.13 tersebut diketahui bahwa signifikan tersebar 0,836.

Karena signifikan lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama. Angka Levene’s

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

51

Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar

homogenitasnya. Setelah diketahui uji homogenitas dan uji normalitas maka uji t

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel

3.14.

Tabel 3.14

Hasil Uji t Pre Tes Kelas 5 SD N Cermo 2 (Kelas Eksperimen) dan

SD N Trosobo 1 (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

t-test for Equality of Means

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

-.457 43 .650 -.19170 .41985 -1.03841 .65501

-.458 42.865 .650 -.19170 .41889 -1.03654 .65314

Berdasarkan Tabel 3.14 dapat diketahui bahwa sig (2-tailed) sebesar 0,650

sedangkan kriteria berdasarkan signifikan adalah lebih besar dari 0,05 maka Ho

diterima dan Ha ditolak, sedangkan signifikasi kurang dari 0,005 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Berdasarkan uji t pada Tabel 3.4 tersebut sig (2-tailed) diketahui

sebesar 0,650 yang artinya lebih besar dari 0,05 (0,834>0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Adapun Ho dan Ha adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor hasil belajar

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor hasil belajar antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarsarkan perhitungan uji t maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor hasil belajar dan sikap belajar

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

52

Setelah diketahui tingkat kesetaraan hasil belajar IPA anatara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol, berikut juga disajikan tingkat kesetaraan sikap

belajar IPA. Uji kesetaraan sikap belajar IPA juga digunakan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang

digunakan untuk menguji kesetaraan adalah hasil dari pre tes angket sikap belajar

IPA. Pada saat pre tes ini uji kesetaraan menggunakan 20 item soal yang sudah

diuji validitas dan reabilitas. Uji kesetaraan yang digunakan pada penelitian ini

yaitu uji t. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat terlebih

dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan one sample – kolmogrov test pada SPSS 16 for

windows. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3.15 berikut.

Tabel 3.15

Hasil Uji Normalitas Pre Tes Angket Sikap Belajar IPA Kelas 5 (Kelas

Eksperimen) dan (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Nilai kontrol .097 22 .200* .982 22 .938

eksperimen .180 23 .052 .923 23 .077

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Tabel 3.15 terlihat jelas bahwa analisis uji Kolmogorov-

Smirnov tingkat signifikan pada kelompok eksperimen 0,052 dan pada kelompok

kontrol nilai signifikannya 0,200 yang berarti bahwa signifikasi lebih besar dari

0,05 maka kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Berikut ini disajikan gambar

plot yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi

normal.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

53

Gambar 3.4 Normal Q-Q Plot Skor Pre Tes Angket Sikap Belajar IPA

Kelas Kontrol

Gambar 3.5 Normal Q-Q Plot Skor Pre Tes Angket Sikap Belajar IPA

Kelas Eksperimen

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

54

Berikut untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang dapat dilihat dari Tabel 3.16.

Tabel 3.16

Hasil Uji Homogenitas Pre Tes Angket Sikap Belajar IPA Kelas (Kelas

Eksperimen) dan (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

Levene's Test for Equality of

Variances

F Sig.

Nilai Equal variances assumed .132 .718

Equal variances not

assumed

Berdasarkan Tabel 3.16 tersebut diketahui bahwa signifikan tersebar 0,718.

Karena signifikan lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama. Setelah diketahui uji

homogenitas dan uji normalitas maka uji t antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.17

Tabel 3.17

Hasil Uji t Pre Tes Angket Sikap Belajar IPA Kelas 5 (Kelas Eksperimen)

dan (Kelas Kontrol) Se-Gugus Singoprono Sambi Boyolali

t-test for Equality of Means

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

-1.471 43 .149 -2.41304 1.64055 -5.72153 .89544

-1.466 41.652 .149 -2.41304 1.64559 -5.73480 .90871

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7856/4/T1_292010101_BAB III...... pembelajaran GI terhadap hasil belajar IPA pada masing-masing

55

Berdasarkan Tabel 3.17 dapat diketahui bahwa sig (2-tailed) sebesar 0,149

sedangkan kriteria berdasarkan signifikan adalah lebih besar dari 0,05 maka Ho

diterima dan Ha ditolak, sedangkan signifikasi kurang dari 0,005 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Berdasrkan uji t pada Tabel 3.17 tersebut sig (2-tailed) diketahui

sebesar 0,149 yang artinya lebih besar dari 0,05 (0,149 > 0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Adapun Ho dan Ha adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre tes angket

sikap belajar IPA antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre tes angket sikap

belajar IPA antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarsarkan perhitungan uji t maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor angket sikap belajar IPA kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua

kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama.