arti dari masing masing elemen pp50 2012

49
1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen 1.1 Kebijakan K3 Kriteria Audit Kriteria Audit dan Pemenuhan/Dokumen terkait 1.1. 1. Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3 - Perusahaan membuat kebijakan K3 tertulis, bertanggal dan isinya mencakup tujuan dan pernyataan komitmen Perusahaan mengenai pelaksanaan K3 di tempat kerja 1.1. 2. Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja - Proses konsultasi bisa dalam bentuk suatu rapat yang membahas perumusan isi kebijakan dimana peserta rapat bisa dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil departemen dan atau serikat pekerja. Lihat pada notulensi rapat pembahasan kebijakan ini. 1.1. 3. Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat - Bentuk komunikasi kebijakan K3 ini bisa melalui; penempelan, pembacaan saat briefing pagi, kartu pengenal visitor, lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi tamu, papan pengumuman di pintu masuk, pelatihan pengenalan (induction training ) dll 1.1. 4. Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus. - Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai dengan kondisi tingkat risiko perusahaan atau

Upload: fendi-achmad

Post on 20-Jan-2016

139 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen

1.1 Kebijakan K3

Kriteria Audit Kriteria Audit dan

Pemenuhan/Dokumen terkait

1.1.1. Terdapat kebijakan K3 yang

tertulis, bertanggal,

ditandatangani oleh pengusaha

atau pengurus, secara jelas

menyatakan tujuan dan sasaran

K3 serta komitmen terhadap

peningkatan K3

- Perusahaan membuat kebijakan

K3 tertulis, bertanggal dan isinya

mencakup tujuan dan pernyataan

komitmen Perusahaan mengenai

pelaksanaan K3 di tempat kerja

1.1.2. Kebijakan disusun oleh

pengusaha dan/atau pengurus

setelah melalui proses

konsultasi dengan wakil tenaga

kerja

- Proses konsultasi bisa dalam

bentuk suatu rapat yang

membahas perumusan isi

kebijakan dimana peserta rapat

bisa dari anggota P2K3 (wakil

tenaga kerja)/wakil departemen

dan atau serikat pekerja. Lihat

pada notulensi rapat pembahasan

kebijakan ini.

1.1.3. Perusahaan

mengkomunikasikan kebijakan

K3 kepada seluruh tenaga

kerja, tamu, kontraktor,

pelanggan, dan pemasok

dengan tata cara yang tepat

- Bentuk komunikasi kebijakan K3

ini bisa melalui; penempelan,

pembacaan saat briefing pagi,

kartu pengenal visitor, lampiran

dalam kontrak, materi briefing

bagi tamu, papan pengumuman di

pintu masuk, pelatihan pengenalan

(induction training) dll

1.1.4. Kebijakan khusus dibuat untuk

masalah K3 yang bersifat

khusus.

- Kebijakan K3 khusus dibuat

sesuai dengan kondisi tingkat

risiko perusahaan atau terkait

dengan lintas departemen (tidak

wajib harus ada), contoh kebijakan

mengenai penggunaan bahan

peledak, radiasi, alcohol&drugs,

Page 2: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

dll

1.1.5. Kebijakan K3 dan kebijakan

khusus lainnya ditinjau ulang

secara berkala untuk menjamin

bahwa kebijakan tersebut

sesuai dengan perubahan yang

terjadi dalam perusahaan dan

dalam peraturan perundang-

undangan.

- Ada mekanisme untuk meninjau

ulang isi kebijakan secara

berkala misal melalui rapat

manajemen review meeting 

tahunan, rapat P2K3 atau rapat

lainnya. Bila ada perubahan nama

perusahaan, manajemen, visi, dll

maka kebijakan juga harus

direvisi. Jadwal waktu tinjauan

sebaiknya dicantumkan

1.2 Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

1.2.1. Tanggung jawab dan

wewenang untuk mengambil

tindakan dan melaporkan

kepada semua pihak yang

terkait dalam perusahaan di

bidang K3 telah ditetapkan,

diinformasikan dan

didokumentasikan.

- Ada dokumen yang menjelaskan

tanggung jawab dan wewenang

seseorang yang disahkan oleh

manajemen perusahaan, seperti

dalam hal ini penunjukan

manajemen representative (MR)

untuk mengambil tindakan dan

melapor mengenai K3, salah satu

bentuk dokumen yaitu job

description/ tanggung jawab K3

dalam manual K3, dll. Harus

dipastikan personil yang terkait

mengetahui hal ini

1.2.2. Penunjukan penanggung jawab

K3 harus sesuai peraturan

perundang-undangan.

- Ada beberapa Penanggung jawab

K3 yang sesuai peraturan

perundangan yaitu; dokter

perusahaan (Permenaker

01/MEN/1976), Paramedis

(Permenaker 01/MEN/ 1979),

Sekretaris P2K3 ( Permenaker

02/MEN/1992), regu tim tanggap

Page 3: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

darurat (Kepmenaker 186/1999)

1.2.3. Pimpinan unit kerja dalam

suatu perusahaan bertanggung

jawab atas kinerja K3 pada unit

kerjanya.

- Bisa dilihat dalam jobdescription,

bukti keterlibatan misalnya turut

andil dalam penilaian kinerja unit

K3, ikut serta rapat K3 unit dan

memantau pencapaian kinerja unit

K3

1.2.4. Pengusaha atau pengurus

bertanggung jawab secara

penuh untuk menjamin

pelaksanaan SMK3.

- Lihat tanggungjawab K3

manajemen baik dari kebijakan K3,

manual SMK3 atau job descnya.

Bukti pelaksaan dilihat pada

kinerja 1.3.1 sampai 1.3.3 apakah

sudah melaksanakan tinjauan

manajemen terkait dengan SMK3

1.2.5. Petugas yang bertanggung

jawab untuk penanganan

keadaan darurat telah

ditetapkan dan mendapatkan

pelatihan.

- Perusahaan bisa dilihat dari

sertipikat pelatihan, dokumentasi

latihan darurat, absensi latihan.

1.2.6. Perusahaan mendapatkan

saran-saran dari para ahli di

bidang K3 yang berasal dari

dalam dan/atau luar

perusahaan.

- Bisa berupa laporan kinerja K3

dari konsultan/pegawai pengawas

(luar) dan laporan audit internal

K3, inspeksi K3, laporan study

banding /bench marking, dll dari

dalam perusahaan

1.2.7. Kinerja K3 termuat dalam

laporan tahunan perusahaan

atau laporan lain yang

setingkat.

- Jelas. Kinerja K3 misal meliputi

angka kecelakaan (FR & SR),

jumlah klaim kecelakaan,

prestasi/penghargaan K3, %

pencapaian target, dll.

1.3 Tinjauan dan Evaluasi

Audit Kriteria Kriteria Audit dan

Pemenuhan/Dokumen terkait

1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan

SMK3 meliputi kebijakan,

Terdapat RTM yg membahas

kebijakan, perencanaan,

Page 4: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan dan evaluasi telah

dilakukan, dicatat dan

didokumentasikan.

pelaksanaan, pemantauan dan

evaluasi dilengkapi Absen &

Notulen Rapat

1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan

dalam perencanaan tindakan

manajemen.

- Lihat pada notulensi rapat

tinjauan manajemen bentuk

tindakan perbaikan atau corrective

action yang akan dilakukan apakah

masuk didalam program kerja

tahun berikutnya

1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang

pelaksanaan SMK3 secara

berkala untuk menilai

kesesuaian dan efektivitas

SMK3.

- Kegiatan tinjauan ulang ini dalam

bentuk rapat tinjauan manajemen

yang agendanya sesuai dengan

lampiran PP 50 Tahun 2012. Rapat

tinjauan manajemen ini dihadiri

oleh top manajemen dan tidak

dapat disamakan dengan rapat

bulanan P2K3

1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja

Audit Kriteria Kriteria Audit dan

Pemenuhan/Dokumen terkait

1.4.1. Keterlibatan dan penjadwalan

konsultasi tenaga kerja dengan

wakil perusahaan

didokumentasikan dan

disebarluaskan ke seluruh

tenaga kerja.

- Ada dokumen tentang kegiatan

konsultasi tenaga kerja  (bukan

wakil tenaga kerja) dan wakil

perusahaan contohnya bisa forum

serikat pekerja yang salah satu

agendanya mengenai K3 atau

tenaga kerja dengan

kepengurusan P2K3 yang mewakili

perusahaan. Dokumentasi bisa

dalam bentuk notulensi kegiatan,

jadwal atau time table kegiatan.

Wakil perusahaan adalah personil

yang ditunjuk oleh manajemen

perusahaan

Page 5: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

1.4.2. Terdapat prosedur yang

memudahkan konsultasi

mengenai perubahan-

perubahan yang mempunyai

implikasi terhadap K3.

- Prosedur tersebut dapat berupa

pedoman atau tata cara atau

tahapan penyampaian

masalah/issue K3 akibat

perubahan ditempat kerja.

Perubahan yang dimaksud bisa

tempat kerja, cara kerja, alat dan

bahan yang dirasa pekerja

membahayakan dirinya

1.4.3. Perusahaan telah membentuk

P2K3 Sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

- Buktinya dapat berupa dokumen

surat penunjukan/pengesahan

P2K3 dari Dinas Tenaga Kerja

setempat

1.4.4. Ketua P2K3 adalah pimpinan

puncak atau pengurus.

SK penetapan sbg MR atau dapat

langsung DIRUT sbg ketua P2K3

1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3

sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

- Sekretaris P2K3 harus ahli K3

sesuai dengan Permenaker

02/MEN/ 1992. Lihat pada

sertifikasi dan surat penunjukan

AK3 sebaiknya ahli K3 Umum

karena Ahli K3 umum pelatihannya

salah satunya mengenai peraturan

perundangan

1.4.6. P2K3 menitikberatkan kegiatan

pada pengembangan kebijakan

dan prosedur mengendalikan

risiko.

- Lihat pada program-program K3

yang direncanakan atau sedang

dilaksanakan selama ini. Apakah

ada program mengenai

pengembangan atau peninjauan

kebijakan dan perbaikan/

pengembangan prosedur terkait

dengan pengendalian risiko terkait

temuan dari hasil penilaian risiko

1.4.7. Susunan pengurus P2K3

didokumentasikan dan

diinformasikan kepada tenaga

Pengurus P2K3 ditempel dipapan

informasi atau dapat diemail

kepada para tenaga kerja

Page 6: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

kerja.

1.4.8. P2K3 mengadakan pertemuan

secara teratur dan hasilnya

disebarluaskan di tempat kerja.

- Minimal dilakukan 1 kali dalam

satu bulan atau sesuai ketentuan

dalam prosedur mengenai P2K3.

Perhatikan pada notulensi rapat

P2K3 yang selama ini sudah

berjalan.

1.4.9. P2K3 melaporkan kegiatannya

secara teratur sesuai dengan

peraturan perundang-

undangan.

- Sesuai peraturan Permenaker

04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali

kegiatan P2K3 harus dilaporkan ke

Dinas setempat minimal

menggunakan format pelaporan

yang disediakn sesuai dengan

peratuturan perundangan

1.4.1

0.

Dibentuk kelompok-kelompok

kerja dan dipilih dari wakil-

wakil tenaga kerja yang

ditunjuk sebagai penanggung

jawab K3 di tempat kerjanya

dan kepadanya diberikan

pelatihan sesuai dengan

peraturan perundang-

undangan.

- Bila memang dibentuk, namun ini

disesuaikan lagi dengan kondisi

didalam perusahaan terkait

dengan efektifitas penerapan

SMK3 itu sendiri khususnya dalam

hal pembentukan tim tanggap

darurat disetiap unit/departemen

dan bila penerapan SMK3 di lokasi

terpisah misalnya bidang

konstruksi

1.4.1

1.

Susunan kelompok-kelompok

kerja yang telah terbentuk

didokumentasikan dan

diinformasikan kepada tenaga

kerja.

- Bila dibentuk maka harus dicek

ke pekerja dengan wawancara

apakah mereka tahu mengenai

struktur kelompok kerja ini

2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3

2.1 Rencana strategi K3

Kriteria Audit Kriteria Audit dan

Pemenuhan/Dokumen terkait

2.1.1. Terdapat prosedur

terdokumentasi untuk

Terdapat Prosedur HIRARC

Page 7: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

identifikasi potensi bahaya,

penilaian, dan pengendalian

risiko K3.

2.1.2. Identifikasi potensi bahaya,

penilaian, dan pengendalian

risiko K3 sebagai rencana

strategi K3 dilakukan oleh

petugas yang berkompeten.

- Terdapat rencana atau program

kegiatan untuk mengendalikan

risiko yang diidentifikasi di 2.1.1.

Perhatikan  detil rencana tersebut.

Bentuk dokumen dapat berupa

program/rencana K3 atau

manajemen program. Untuk

melihat penerapannya dapat

dilihat dari

pemantauan/monitoring program

kerja yang berkaitan dengan

pengendalian risiko teersebut

2.1.3. Rencana strategi K3 sekurang-

kurangya berdasarkan tinjauan

awal, identifikasi potensi

bahaya, penilaian,

pengendalian risiko, dan

peraturan perundang-undangan

serta informasi K3 lain baik

dari dalam maupun luar

perusahaan.

Terdapat Rencana-rencana dan

Program-program K3 termasuk

pemenuhan peraturan

perundangan

2.1.4. Rencana strategi K3 yang telah

ditetapkan digunakan untuk

mengendalikan risiko K3

dengan menetapkan tujuan dan

sasaran yang dapat diukur dan

menjadi prioritas serta

menyediakan sumber daya.

- Terdapat rencana atau program

kegiatan untuk mengendalikan

risiko yang diidentifikasi di 2.1.1.

Perhatikan  detil rencana tersebut.

Bentuk dokumen dapat berupa

program/rencana K3 atau

manajemen program. Untuk

melihat penerapannya dapat

dilihat dari

pemantauan/monitoring program

kerja yang berkaitan dengan

Page 8: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

pengendalian risiko teersebut

2.1.5. Rencana kerja dan rencana

khusus yang berkaitan dengan

produk, proses, proyek atau

tempat kerja tertentu telah

dibuat dengan menetapkan

tujuan dan sasaran yang dapat

diukur, menetapkan waktu

pencapaian dan menyediakan

sumber daya.

- Dilihat pada detil dari tiap

rencana/program K3 mencakup

tujuan/sasaran, siapa

pelaksananya, jangka waktu

pelaksanaan, sumberdaya

(termasuk fasilitas) serta prioritas

(dilihat dari hasil penilaian

manajemen risiko)

2.1.6. Rencana K3 diselaraskan

dengan rencana sistem

manajemen perusahaan.

Terintegrasi dg sistem manajemen

lain (menjadi 1 Sistem terpadu)

2.2 Manual SMK3

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

2.2.1. Manual SMK3 meliputi

kebijakan, tujuan, rencana,

prosedur K3, instruksi kerja,

formulir, catatan dan tanggung

jawab serta wewenang

tanggung jawab K3 untuk

semua tingkatan dalam

perusahaan.

- Dokumen berupa manual SMK3

atau dokumen level I, yang

mencakup kebijakan, tujuan,

rencana kerja (rencana terkini bisa

dalam bentuk terlampir), prosedur

K3 bisa dalam bentuk matrik

korelasi prosedur serta job decs

sesuai struktur organisasi yang

tercantum

2.2.2. Terdapat manual khusus yang

berkaitan dengan produk,

proses, atau tempat kerja

tertentu.

- Dokumen berupa manual khusus

(misal manual untuk pengelolaan

Bahan Kimia, Limbah, Manual

untuk Ergonomi, manual

penanganan bahan peledak dll)

2.2.3. Manual SMK3 mudah didapat

oleh semua personil dalam

perusahaan sesuai kebutuhan.

- Manual disimpan pada lokasi

yang mudah diakses oleh personel

perusahaan, untuk

membuktikannya dapat dilihat dari

lembar distribusi manual

Page 9: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

2.3.1. Terdapat prosedur yang

terdokumentasi untuk

mengidentifikasi, memperoleh,

memelihara dan memahami

peraturan perundang-

undangan, standar, pedoman

teknis, dan persyaratan lain

yang relevan dibidang K3 untuk

seluruh tenaga kerja di

perusahaan.

Prosedur Pengendalian Dokumen,

Prosedur Pengendalian rekaman,

Prosedur Pemenuhan Peraturan

Perundangan

2.3.2. Penanggung jawab untuk

memelihara dan

mendistribusikan informasi

terbaru mengenai peraturan

perundangan, standar,

pedoman teknis, dan

persyaratan lain telah

ditetapkan

Terdapat SK PPD & orang tsb aktif

2.3.3. Persyaratan pada peraturan

perundang-undangan, standar,

pedoman teknis, dan

persyaratan lain yang relevan

di bidang K3 dimasukkan pada

prosedur-prosedur dan

petunjuk-petunjuk kerja.

Didalam Prosedur atau instruksi

kerja memasukan Referensi buku-

buku perundangan, pedoman

teknis yg terkait

2.3.4. Perubahan pada peraturan

perundang-undangan, standar,

pedoman teknis, dan

persyaratan lain yang relevan

di bidang K3 digunakan untuk

peninjauan prosedur-prosedur

dan petunjuk-petunjuk kerja.

Didalam Prosedur atau instruksi

kerja memasukan Histrori

Dokumen termasuk pd saat

perubahan peraturan perundangan

Page 10: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

2.4 Informasi K3

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

2.4.1. Informasi yang dibutuhkan

mengenai kegiatan K3

disebarluaskan secara

sistematis kepada seluruh

tenaga kerja, tamu, kontraktor,

pelanggan, dan pemasok.

- Bentuknya bisa berupa papan

pengumuman, foto-foto, poster,

verbal dalam briefing/apel,

email,dll. Tata caranya dapat

dilihat dari prosedur komunikasi

3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak

3.1 Pengendalian Perancangan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

3.1.1. Prosedur yang terdokumentasi

mempertimbangkan identifikasi

potensi bahaya, penilaian, dan

pengendalian risiko yang

dilakukan pada tahap

perancangan dan modifikasi.

- Terdapat dokumen tertulis

berupa prosedur perancangan

yang didalamnya ada identifikasi

bahaya dan penilaian

risiko( manajemen risiko). Lihat

detil isi prosedurnya, bagaimana

tahapan manajemen risiko

tersebut dimasukkan pada tahap

perancangan?

3.1.2. Prosedur, instruksi kerja dalam

penggunaan produk,

pengoperasian mesin dan

peralatan, instalasi, pesawat

atau proses serta informasi

lainnya yang berkaitan dengan

K3 telah dikembangkan selama

perancangan dan/atau

modifikasi.

- Saat perancangan dilakukan

apakah juga telah dibuat

WI/prosedur khusus untuk

produk/sarana/proses yang

dirancang atau dirancang ulang

berdasarkan rekomendasi dari

pengendalian risiko yang telah

ditetapkan.

3.1.3. Petugas yang berkompeten

melakukan verifikasi bahwa

perancangan dan/atau

modifikasi memenuhi

- Ada personil yang ditunjuk untuk

melakukan verifikasi aspek K3

telah dipenuhi dalam

rancangan(lihat dalam tahapan

Page 11: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

persyaratan K3 yang

ditetapkan sebelum

penggunaan hasil rancangan.

prosedur perancangan prasyarat

personil yang melakukan

perancangan). Personil ini bisa

internal (misal ahli K3) atau

ekternal (misal petugas pengawas

K3, konsultasi atau perusahaan

Jasa K3 yang ditunjuk)

3.1.4. Semua perubahan dan

modifikasi perancangan yang

mempunyai implikasi terhadap

K3 diidentifikasikan,

didokumentasikan, ditinjau

ulang dan disetujui oleh

petugas yang berwenang

sebelum pelaksanaan.

- Lihat pada rekaman hasil

modifikasi/perancangan berupa

catatan atau notulensi reviw

perancangan, checklist kesesuaian

desain dengan aspek K3, tanda

tangan pengesahan rancangan

oleh petugas di 3.1.3

3.2 Peninjauan Kontrak

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi

harus mampu mengidentifikasi

bahaya dan menilai risiko K3

bagi tenaga kerja, lingkungan,

dan masyarakat, dimana

prosedur tersebut digunakan

pada saat memasok barang dan

jasa dalam suatu kontrak.

- Terdapat prosedur tertulis yang

mencakup proses identifikasi

potensi bahaya dan penilaian

risiko dilakukan pada kegiatan

memasok barang dan jasa dalam

suatu kontrak. Bentuk rekamannya

bisa hasil manajemen risiko pada

aktifitas pemasokan barang dan

jasa serta muatan tentang

kegiatan tersebut tercakup dalam

kontrak

3.2.2. Identifikasi bahaya dan

penilaian risiko dilakukan pada

tinjauan kontrak oleh petugas

yang berkompeten.

- Persyaratan personil yang

melakukan kegiatan tersebut

tercakup diatur didalam prosedur

tersebut, minimal telah mendapat

pelatihan manajemen risiko dan

berpengalaman di bidangnya.

Page 12: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

3.2.3. Kontrak ditinjau ulang untuk

menjamin bahwa pemasok

dapat memenuhi persyaratan

K3 bagi pelanggan.

- Bila 3.2.1 sudah ada dan

diterapkan maka kriteria ini

tentunya otomatis akan dipenuhi.

Disini kita melihat apakah

persyaratan K3 dari pelanggan

telah terpenuhi. Rekamannya

adalah isi kontrak tersebut telah

memuat aspek K3 didalamnya

secara jelas sesuai dengan

spesifikasi pekerjaannya, seperti

penyediaan perlengkapan alat

pelindung diri, tanggungjawab dan

gugat terhadap kecelakaan kerja,

asuransi kecelakaan dll.

3.2.4 Catatan tinjauan kontrak

dipelihara dan

didokumentasikan.

- Dokumen berupa catatan review

kontrak/checklist pemenuhan

persyaratan K3 dalam suatu

kontrak

4 Pengendalian Dokumen

4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

4.1.1. Dokumen K3 mempunyai

identifikasi status, wewenang,

tanggal pengeluaran dan

tanggal modifikasi.

- Disini kita melihat dari acuan

prosedur pengendalian dokumen

yang telah ditetapkan. Dimana

status dokumen bisa berupa tata

cara penomoran,wewenang bisa

berupa siapa personil yang

menyetujui dokumen, terdapat

tanggal pengeluaran dan

modifikasi bila terjadi perubahan

4.1.2. Penerima distribusi dokumen

tercantum dalam dokumen

tersebut.

- Dalam dokumen tercantum

kepemilikan dokumen tersebut

dengan mengacu pada daftar

distribusi penerima dokumen.

Page 13: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

4.1.3. Dokumen K3 edisi terbaru

disimpan secara sistematis

pada tempat yang ditentukan.

- Dokumen K3 disimpan pada

lokasi tertentu yang memudahkan

untuk diakses.

4.1.4. Dokumen usang segera

disingkirkan dari

penggunaannya sedangkan

dokumen usang yang disimpan

untuk keperluan tertentu diberi

tanda khusus.

- Perusahan harus memastikan

bahwa dokumen K3 yang sedang

beredar adalah dokumen

terbaru/revisi terakhir. Bila

disimpan maka diberi tanda

misalkan “obsolete”

4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

4.2.1 Terdapat sistem untuk

membuat, menyetujui

perubahan terhadap dokumen

K3.

- Terdapat prosedur pengendalian

dokumen yang mencakup tahapan

proses pembuatan dan persetujuan

perubahan dokumen

4.2.2. Dalam hal terjadi perubahan

diberikan alasan terjadinya

perubahan dan tertera dalam

dokumen atau lampirannya dan

menginformasikan kepada

pihak terkait.

- Pada dokumen yang telah

berubah biasanya dilampirkan

keterangan/alasan perubahan yang

dilakukan, tgl modifikasi dan siapa

yang menyetujui perubahan

tersebut atau daftar riwayat

perubahan biasanya terletak

didepan atau dibelakang dokumen

terkait

4.2.3 Terdapat prosedur

pengendalian dokumen atau

daftar seluruh dokumen yang

mencantumkan status dari

setiap dokumen tersebut,

dalam upaya mencegah

penggunaan dokumen yang

usang.

- Terdapat prosedur pengendalian

dokumen dimana didalamnya

mempersyaratkan pembuatan

masterlist dokumen atau suatu

daftar yang berisi semua judul

dokumen K3 yang dipergunakan

termasuk statusnya (misalnya

revisi terakhir beserta tanggal

revisinya)

5 Pembelian dan Pengendalian Produk

Page 14: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

5.1.1. Terdapat prosedur yang

terdokumentasi yang dapat

menjamin bahwa spesifikasi

teknik dan informasi lain yang

relevan dengan K3 telah

diperiksa sebelum keputusan

untuk membeli.

- Terdapat prosedur tertulis

mengenai prosedur pembelian

barang dan jasa dimana ada

spesifik K3 dan informasi lain yang

terkait dicantumkan dalam salah

satu klausul prosedur tersebut

secara jelas, misalnya MSDS untuk

pembelian bahan kimia, informasi

yang relevan untuk pemebelian

alat pelindung diri

5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk

setiap sarana produksi, zat

kimia atau jasa harus

dilengkapi spesifikasi yang

sesuai dengan persyaratan

peraturan perundang-undangan

dan standar K3.

- Kriteria ini merupakan aplikasi

dari kriteria 5.1.1. dimana

perusahaan dapat menunjukkan

contoh catatan purchasing order

yang memasukkan item K3 saat

pembeliannya secara jelas

5.1.3. Konsultasi dengan tenaga kerja

yang kompeten pada saat

keputusan pembelian,

dilakukan untuk menetapkan

persyaratan K3 yang

dicantumkan dalam spesifikasi

pembelian dan diinformasikan

kepada tenaga kerja yang

menggunakannya.

- Kegiatan konsultasi ini dapat

disebutkan dalam isi prosedur

5.1.1. dan ditunjukkan bukti

berupa notulensi meeting/input

dari pihak user kepada pembelian

dan atau pengesahan dalam

Purchasing Order

5.1.4. Kebutuhan pelatihan, pasokan

alat pelindung diri dan

perubahan terhadap prosedur

kerja harus dipertimbangkan

sebelum pembelian dan

penggunaannya.

- Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini

bisa disebutkan dalam prosedur

pembelian dan dapat dibuktikan

berupa catatan purchase order

yang telah lengkap item K3nya.

Bentuk peninjauan ulang dapat

Page 15: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

dalam bentuk pengesahan dalam

purchasing order atau hasil

penilaian produk atau jasa yang

baru sebelum pembelian, misalnya

penilaian dalam pembelian alat

pelindung diri dan lain-lain

5.1.5. Persyaratan K3 dievaluasi dan

menjadi pertimbangan dalam

seleksi pembelian.

Formulir Seleksi Supplier dan

Subkon (CSMS) dipilih yg

memenuhui persyaratan K3

(Tatacara seleksi masuk ke

Prosedur Pembelian)

5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli

diperiksa kesesuaiannya

dengan spesifikasi pembelian.

- Setiap barang dan jasa yang

masuk harus diperiksa sesuai

dengan spesifikasi yang telah

disetujui sebelumnya.

Misalnya:dokumen persetujuan

penerimaan barang oleh pihak

gudang

5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

5.3.1. Barang dan jasa yang dipasok

pelanggan, sebelum digunakan

terlebih dahulu diidentifikasi

potensi bahaya dan dinilai

risikonya dan catatan tersebut

dipelihara untuk memeriksa

prosedur.

- Barang dan jasa yang dipasok

pelanggan maksudnya barang/jasa

yang dipergunakan/diproses

ditempat kerja kita untuk

kemudian setelah selesai

dikembalikan lagi kepada

pelanggan. Bukti penerapan

kegiatan ini bisa dicantumkan

dalam prosedur tersendiri atau

melalui rekaman kegiatan

manajemen risiko seperti pada

Page 16: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

2.1.1.

5.4 Kemampuan Telusur Produk

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

5.4.1. Semua produk yang digunakan

dalam proses produksi dapat

diidentifikasi di seluruh

tahapan produksi dan instalasi,

jika terdapat potensi masalah

K3.

HIRARD produk, dari Proses

Persiapan, Produksi sampai

Selesai serta Packaging (jika

dipabrik)

5.4.2. Terdapat prosedur yang

terdokumentasi untuk

penelusuran produk yang telah

terjual, jika terdapat potensi

masalah K3 di dalam

penggunaannya.

Prosedur Kemampuan Telusur

Produk yg telah terjual telah aman

dan memenuhi persyaratan K3

6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

6.1. Sistem Kerja

Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.1.1. Petugas yang kompeten telah

mengidentifikasi bahaya,

menilai dan mengendalikan

risiko yang timbul dari suatu

proses kerja.

- Perusahaan telah menunjuk

personil  untuk melakukan

manajemen risiko. Bukti

penerapannya dapat dilihat dari

catatan manajemen risiko untuk

setiap tahapan proses kerja.

Kompetensi petugas ini dilihat dari

sertifikat atau catatan pelatihan

manajemen risiko, job decs atau

wewenangnya atau dari track

record pengalaman serta catatan

manajemen risiko sesuai tata cara

perhitungan yang ditetapkan

6.1.2. Apabila upaya pengendalian

risiko diperlukan, maka upaya

- Terdapat dokumen tertulis

prosedur/WI di tempat kerja.

Page 17: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

tersebut ditetapkan melalui

tingkat pengendalian.

Untuk ijin kerja misalnya hot work

permit, confined space permit,

ketinggian, penggalian/kedalaman,

radiasai dll tergantung dari proses

yang ada di tempat kerja

6.1.3. Terdapat prosedur atau

petunjuk kerja yang

terdokumentasi untuk

mengendalikan risiko yang

teridentifikasi dan dibuat atas

dasar masukan dari personil

yang kompeten serta tenaga

kerja yang terkait dan disahkan

oleh orang yang berwenang di

perusahaan.

- Terdapat prosedur/WI secara

tertulis yang sudah

mempertimbangkan faktor K3

seperti berdasarkan job safety

analysis. Terutama prosedur/WI

yang dipersyaratkan dalam

pengendalian risiko sebagai

pengendalian administrasi control

harus dapat ditunjukkan

6.1.4. Kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan, standar

serta pedoman teknis yang

relevan diperhatikan pada saat

mengembangkan atau

melakukan modifikasi atau

petunjuk kerja.

- Bila ada pengembangan dan atau

perubahan terhadap prosedur/WI

maka mengacu pada peraturan,

standar atau ketentuan lainnya

yang terkait. Biasanya pada

prosedur/WI dapat kita temukan

pada kolom referensi, dimana

dalam referensi tersebut

dicantumkan section

standar/acuan/peraturan yang

diacu

6.1.5 Terdapat sistem izin kerja

untuk tugas berisiko tinggi.

Terdapat pembatasan area-area

tertentu dg menyediakan sistem

Surat Ijin Kerja Spt.panas, ramai,

ketinggian, radiasi, kedalaman,

bawah tanah, ruang tertutup

6.1.6 Alat pelindung diri disediakan

sesuai kebutuhan dan

digunakan secara benar serta

selalu dipelihara dalam kondisi

Evaluasi Kebutuhan APD setiap

Site disesuaikan dg jenis

pekerjaan personil tsb, tatacara

pemeliharaannya dan inspeksi APD

Page 18: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

layak pakai. secara periodik

6.1.7 Alat pelindung diri yang

digunakan dipastikan telah

dinyatakan layak pakai sesuai

dengan standar dan/atau

peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

- Kesesuaian APD dengan

standar/Per UU dilihat pada

spesifikasi teknis dari pihak

supplier berdasarkan informasi

brosur mauapun sertifikat uji

kelayakan yang supplier kirimkan.

Mereka mengacu ke standar

mana? Atau mungkin lihat

sertifikasi produk misal SNI, BS,

ISO, dll dari APD tsb. Lihat

Permenaker 08 tahun 2010

6.1.8 Upaya pengendalian risiko

dievaluasi secara berkala

apabila terjadi ketidaksesuaian

atau perubahan pada proses

kerja.

- Terkait dengan 6.1.1. dimana

pengendalian resiko yang telah

dilaksanakan ditinjau kembali

apabila terjadi perubahan pada

proses kerja

6.2 Pengawasan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.2.1. Dilakukan pengawasan untuk

menjamin bahwa setiap

pekerjaan dilaksanakan dengan

aman dan mengikuti prosedur

dan petunjuk kerja yang telah

ditentukan.

- Ada kegiatan pengawasan

terhadap pelaksanaan pekerjaan di

tempat kerja. Biasanya menjadi

tanggung jawab supervisor atau

yang setingkat. Lihat pada uraian

tanggung jawabnya. Bukti

dokumen bisa berupa catatan/log

inspeksi harian

6.2.2. Setiap orang diawasi sesuai

dengan tingkat kemampuan

dan tingkat risiko tugas.

- Lihat kembali pada uraian

tanggungjawab pada 6.2.1 atau

adanya kegiatan pemantauan bagi

karyawan baru atau program on

the job training

6.2.3. Pengawas/penyelia ikut serta

dalam identifikasi bahaya dan

Idem dengan 6.2.1. liat job

decsnya. Bukti penerapan berupa

Page 19: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

membuat upaya pengendalian. laporan inspeksi/laporan sumber

bahaya atau lainnya.

6.2.4. Pengawas/penyelia

diikutsertakan dalam

melakukan penyelidikan dan

pembuatan laporan terhadap

terjadinya kecelakaan dan

penyakit akibat kerja serta

wajib menyerahkan laporan

dan saran-saran kepada

pengusaha atau pengurus.

- Pengawas terlibat dalam

kegiatan pelaporan dan

penyelidikan kecelakaan dan

penyakit akibat kerja. Lihat pada

prosedur pelaporan dan

penyelidikan kecelakaan kerja

(elemen 8) dan item pada 6.2.1.

(uraian job desc). Lihat juga pada

dokumen pelaporan dan hasil

penyelidikan kecelakaan yang

pernah terjadi

6.2.5. Pengawas/penyelia ikut serta

dalam proses konsultasi.

- Proses konsultasi disini bisa

berupa keterlibatan pengawas

dalam rapat yang membahas

masalah-masalah K3 dalam area

pengawasannya.

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.3.1. Persyaratan tugas tertentu

termasuk persyaratan

kesehatan diidentifikasi dan

dipakai untuk menyeleksi dan

menempatkan tenaga kerja.

- Perusahaan menetapkan syarat

kesehatan dalam penerimaan

pegawai. Lihat pada prosedur

penerimaan pegawai dan data-data

aktifitas pemeriksaaan kesehatan

karyawan selama ini.

6.3.2. Penugasan pekerjaan harus

berdasarkan kemampuan dan

keterampilan serta

kewenangan yang dimiliki.

-  Idem dengan 6.3.1. dan terdapat

job qualification untuk setiap

jabatan yang mencakup minimal

platihan dan latar belakang

pendidikan serta pengalaman

6.4. Area Terbatas

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

Page 20: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

6.4.1. Pengusaha atau pengurus

melakukan penilaian risiko

lingkungan kerja untuk

mengetahui daerah-daerah

yang memerlukan pembatasan

izin masuk.

- Adanya dokumen atau daftar

daerah-daerah ditempat kerja yang

memerlukan ijin masuk. Atau cek

langsung ke lapangan atau dapat

juga dilihat dari catatan

manajemen risiko yang telah

dilakukan

6.4.2. Terdapat pengendalian atas

daerah/tempat dengan

pembatasan izin masuk.

- Pada daerah-daerah tersebut

dilakukan pengendalian yang

dapat berupa ijin tertulis,

penguncian, rambu-rambu dll

6.4.3. Tersedianya fasilitas dan

layanan di tempat kerja sesuai

dengan standar dan pedoman

teknis.

- Fasilitas disini yaitu kamar

mandi, wastafel, loker/ruang ganti,

Mushola, ruang makan, kantin,

sarana olahraga, poliklinik, alat

bantu kerja seperti tangga, lantai

ruang, transportasi dll. Layanan

yaitu penyediaan air minum

bersih, layanan makan, kesehatan

dll

6.4.4. Rambu-rambu K3 harus

dipasang sesuai dengan

standar dan pedoman teknis.

- Rambu K3 (Safety sign, warning

sign, poster, rambu APD, rambu

APAR dll) dan tanda pintu

dipasang sesuai standar

berdasarkan pedoman teknis/SNI,

mempunyai sinyal penerangan min

10 lux dan berwarna hijau serta

tulisan putih serta mempunyai

tanda bertulis “keluar” atau “exit”

diatasnya dan menghadap koridor

6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi

Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan

pemeliharaan sarana produksi

serta peralatan mencakup

- Perusahaan mempunyai dokumen

berupa jadwal pemeliharaan

sarana produksi yang

Page 21: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

verifikasi alat-alat pengaman

serta persyaratan yang

ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan, standar

dan pedoman teknis yang

relevan.

dipergunakan ditempat kerja

mencakup safety device atau alat-

alat pengaman. Verifikasi

mencakup alat pengaman dapat

dilihat dari checklist pemeriksaan

masing-masing sarana produksi

6.5.2. Semua catatan yang memuat

data secara rinci dari kegiatan

pemeriksaan, pemeliharaan,

perbaikan dan perubahan yang

dilakukan atas sarana dan

peralatan produksi harus

disimpan dan dipelihara.

- Perusahaan menyimpan catatan-

catatan pemeliharaan yang

dilakukan, berbentuk daftar

riwayat pemeriksaan alat baik

dalm bentuk soft copy atau hard

copy

6.5.3. Sarana dan peralatan produksi

memiliki sertifikat yang masih

berlaku sesuai dengan

persyaratan peraturan

perundang-undangan dan

standar.

- Perusahaan memiliki sertifikat

sarana produksi yang masih

berlaku. Beberapa sarana produksi

tsb antara lain bejana tekan

(permenaker 01/MEN/1982),

pesawat angkat dan angkut

(permenaker 05/MEN/1985), Lift

(Permenaker 03/MEN/1999),

Pesawat Uap (Peraturan Uap

tahun 1930). Untuk tepatnya

m,engacu pada lembar obyek

pengawasan dan terdapat jadwal

monitoring penjadwalan terhadap

peralatan perusahaan yang masuk

dalam obyek pengawasan

termasuk jadwal kadaluarsa

sertifikasi tsb beserta jadwal

resertifikasi

6.5.4. Pemeriksaan, pemeliharaan,

perawatan, perbaikan dan

setiap perubahan harus

dilakukan petugas yang

- Lihat kompetensi personil yang

melakukan kegiatan perawatan

sarana produksi tsb. (sertifikat,

lisensi, pengalamannya), jika

Page 22: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

kompeten dan berwenang. dilakukan oleh pihak ke 3 dapat

menunjukan CV beserta sertifikat

pelaksana berdasarkan proposal

yang dikirimkan kemudian

dibandingkan dengan

laporan/berita acara penyelesaian

pekerjaan apakah sama?

6.5.5. Terdapat prosedur untuk

menjamin bahwa Jika terjadi

perubahan terhadap sarana

dan peralatan produksi,

perubahan tersebut harus

sesuai dengan persyaratan

peraturan perundang-

undangan, standar dan

pedoman teknis yang relevan.

Terdapat Prosedur Pemenuhan

Peraturan Perundangan. Untuk

detailnya dapat dilihat pada isi

peraturan perundangan. Atau

tanyakan apakah pernah ada

perubahan yang dilakukan?

6.5.6. Terdapat prosedur permintaan

pemeliharaan sarana dan

peralatan produksi dengan

kondisi K3 yang tidak

memenuhi persyaratan dan

perlu segera diperbaiki.

- Terdapat tahapan prosedur

mengenai kegiatan pemeliharaan

dan pemeriksanaan sarana

produksi. Contoh rekaman

misalnya Work Order Form

6.5.7. Terdapat sistem untuk

penandaan bagi peralatan yang

sudah tidak aman lagi untuk

digunakan atau sudah tidak

digunakan.

- Penandaan pada mesin/sarana

produski yang sedang diperbaiki

atau rusak ini dapat dituangkan

dalam prosedur pemeliharaan

yang mencakup Lock Out dan Tag

Out (LOTO) atau prosedur LOTO

bila terpisah. Lihat rekaman

penandaan yang ada bandingkan

dengan prosedurnya.

6.5.8. Apabila diperlukan dilakukan

penerapan sistem penguncian

pengoperasian (lock out

system) untuk mencegah agar

- Terdapat mekanisme penguncian

(lihat bentuk/sistem penguncian

yang digunakan) terkait dengan

prosedur pemeliharaan/perbaikan

Page 23: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

sarana produksi tidak

dihidupkan sebelum saatnya.

atau prosedur LOTO bila terpisah.

Rekaman dapat dilihat pada daftar

pelaksanaan Lock Out dan

bandingkan dengan prosedurnya

6.5.9. Terdapat prosedur yang dapat

menjamin keselamatan dan

kesehatan tenaga kerja atau

orang lain yang berada didekat

sarana dan peralatan produksi

pada saat proses pemeriksaan,

pemeliharaan, perbaikan dan

perubahan.

Didalam prosedur proses

pemeriksaan, pemeliharaan,

perbaikan dan perubahan sarana

dan peralatan produkis terdapat

unsur-unsur K3 yang memenuhi

peraturan perundangan

6.5.1

0.

Terdapat penanggung jawab

untuk menyetujui bahwa sarana

dan peralatan produksi telah

aman digunakan setelah proses

pemeliharaan, perawatan,

perbaikan atau perubahan.

- Mengacu pada prosedur

permintaan

pemeliharaan/perbaikan untuk

menjamin sarana yang diperbaiki

sudah aman. Untuk digunakan

kembali. Bukti rekamannya adalah

work order form yang telah

ditandatangani oleh user setelah

proses perbaikan selesai dan

bentuk pencabutan LOTO dari

personil yang berhak

6.6.  Pelayanan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.6.1. Apabila perusahaan dikontrak

untuk menyediakan pelayanan

yang tunduk pada standar dan

peraturan perundang-undangan

mengenai K3, maka perlu

disusun prosedur untuk

menjamin bahwa pelayanan

memenuhi persyaratan.

- Pelayanan atau jasa disini

termasuk dalam PJK3 (perusahaan

jasa K3) sesuai dengan

Permenaker 04/MEN 1995 yang

meliputi jasa konsultasi K3, jasa

pabrikasi, pemeliharaan, reparasi

dan instalasi teknik K3, jasa

pemeriksaan dan pengujian

teknbik, jasa pemeriksaan dan

Page 24: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

pelayanan kesehatan kerja, jasa

audit K3, dan jasa pembinaan K3.

6.6.2. Apabila perusahaan diberi

pelayanan melalui kontrak, dan

pelayanan tunduk pada standar

dan peraturan perundang-

undangan K3, maka perlu

disusun prosedur untuk

menjamin bahwa pelayanan

memenuhi persyaratan.

Bila kita sebagai pengguna jasa

tsb pelanggan (6.6.2) maka dapat

dilihat pada elemen 5 (pada

prosedur pembelian) dimana

sudah didetilkan spesifikasi K3 ini

dalam pembelian barang dan jasa.

Spesifikasi ini bisa berupa surat

penunjukan PJK3 dari Depnaker

RI. Pada 6.6.2 perusahaan diminta

memiliki prosedur seleksi dan

evaluasi subkontraktor dimana

aspek K3 menjadi prasyarat

didalamnya. Bukti rekaman dapat

dilihat dari rekaman kegiatan

seleksi dan evaluasi

6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.7.1. Keadaan darurat yang potensial

di dalam dan/atau di luar

tempat kerja telah diidentifikasi

dan prosedur keadaan darurat

telah didokumentasikan dan

diinformasikan agar diketahui

oleh seluruh orang yang ada di

tempat kerja.

- Perusahaan telah

mengidentifikasi keadaan darurat

yang mungkin terjadi (fire, spill,

ledakan, banjir, huru hara dll). Hal

ini dibuktikan dengan adanya

dokumen tertulis berupa prosedur

keadaan darurat perusahaan. Lihat

potensi keadaan darurat di

prosedur KD (Keadaan Darurat)

bandingkan dengan kondisi yang

ada mengacu pada catatan

manajemen risiko. Di informasikan

ke dalam Safety Induksi dan di

promosikan melalui banner/stiker

6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan - Prosedur tsb harus dilakuakan

Page 25: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

prosedur keadaan darurat

berdasarkan hasil identifikasi

dan diuji serta ditinjau secara

rutin oleh petugas yang

berkompeten dan berwenang.

simulasi untuk mengetahui sesuai

atau efektif diterapkan. Jadwal

simulasi paling tidak dilakukan 1 x

dalam setahun atau mengacu pada

frekuensi pelaksanaan dalam

prosedur KD itu sendiri. Prosedur

KD dievaluasi/ditinjau ulang oleh

petugas yang kompeten (bisa

bagian K3 atau pihak luar misal

kerjasama dengan dinas

kebakaran jika berhubungan

dengan kebakaran). Evaluasi

mencakup kesesuaian  terhadap

skenario prosedur, kesiapan

peralatan dan target kecepatan

dan ketepatan untuk setiap

prosedur KD.

6.7.3. Tenaga kerja mendapat

instruksi dan pelatihan

mengenai prosedur keadaan

darurat yang sesuai dengan

tingkat risiko.

- Perusahaan telah membuat

instruksi keadaan darurat dan

telah diinformasikan kepada

seluruh karyawan dan memberkan

pelatihan dalam bentuk evakuasi

Drill. Bukti rekaman adalah

catatan evakuasi drill untuk setiap

tenaga kerja mengacu kepada

prosedur  KD yang sesuai dengan

tingkat risiko

6.7.4. Petugas penanganan keadaan

darurat ditetapkan dan

diberikan pelatihan khusus

serta diinformasikan kepada

seluruh orang yang ada di

tempat kerja.

- Khusus petugas darurat telah

diberi pelatihan spesifik darurat

sesuai degan peran dan tugasnya.

Rekaman dapat berupa daftar

hadir dan atau sertifikat pelatihan

serta catatan pelatihan terkait.

Untuk tim kebakarandapat

mengacu ke Kepmenaker

Page 26: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

186/MEN/1999. Struktur

Organisasi Tim Tanggap Darurat

ditempel dipapan informasi dan

media lainnya

6.7.5. Instruksi/prosedur keadaan

darurat dan hubungan keadaan

darurat diperlihatkan secara

jelas dan menyolok serta

diketahui oleh seluruh tenaga

kerja di perusahaan.

- Jelas. Verifikasi dilakukan dengan

melihat kondisi dilapangan bukti

rekaman yaitu IK, peta evakuasi,

terdapat arah panah menuju pintu

keluar terdekat dan aman menuju

titik berkumpul terlihat jelas dan

terang pada jarak 20 M

mempunyai penerangan min 10

lux. Dimana instruksi tsb jelas,

singkat, terlihat pada jarak 20 M

dan semua tenaga kerja

memahaminya. Dan hubungan KD

(Nomor kontak KD terpampang

jelas) dan diketahui oleh seluruh

tenaga kerja

6.7.6. Peralatan, dan sistem tanda

bahaya keadaan darurat

disediakan, diperiksa, diuji dan

dipelihara secara berkala

sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, standar

dan pedoman teknis yang

relevan.

- Lihat pada catatan-catatan

inspeksi, pengujian dan sertifikasi

hasil pengujian dan laporan

maintenancenya beserta

penjadwalannya. Seperti peralatan

hydrant, sprinkle, detektor, fire

alarm, APAR, pompa Hydrant,

emergency lamp, emergency

shower, breathing apparatus dll

6.7.7. Jenis, jumlah, penempatan dan

kemudahan untuk

mendapatkan alat keadaan

darurat telah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

atau standar dan dinilai oleh

petugas yang berkompeten dan

- Jenis, Jumlah dan Posisi alat

darurat (APAR, hidran, spill kit,

shower, kotak P3K, dll) jelas

dilihat, tidak terhalang dan

bertanda jelas oleh karyawan.

Termasuk ketepatan dalam

spesifikasi alat KD yang disediakan

Page 27: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

berwenang. berdasarkan potensi bahayanya.

6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.8.1. Perusahaan telah mengevaluasi

alat P3K dan menjamin bahwa

sistem P3K yang ada memenuhi

peraturan perundang-

undangan, standar dan

pedoman teknis.

- Ada kegiatan penegecekan

terhadap kondisi isi dari kotak P3K

biasanya menggunakan checklist

tentang kelenhkapan obat, jumlah

pemakaian, penggantian dll.

Sesuai dengan Permenaker no 15

tahun 2008.

6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan

ditunjuk sesuai dengan

peraturan perundangan-

undangan.

- Ada petugas P3K yang ditunjuk.

Petugas ini bisa dari karyawan

atau petugas medis diklinik yang

ditunjuk sebagai petugas P3K.

Pelatihan P3K bagi petugas yang

ditunjuk sesuai dengan

Permenaker no 15 tahun 2008.

6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

6.9.1. Prosedur untuk pemulihan

kondisi tenaga kerja maupun

sarana dan peralatan produksi

yang mengalami kerusakan

telah ditetapkan dan dapat

diterapkan sesegera mungkin

setelah terjadinya kecelakaan

dan penyakit akibat kerja.

Terdapat Prosedur Pasca

terjadinya keadaan darurat

(Kecelakaan & PAK) untuk

mencegah kejadian berulang.

7.  Standar Pemantauan

7.1 Pemeriksaan Bahaya

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

7.1.1.  Pemeriksaan/inspeksi terhadap

tempat kerja dan cara kerja

- Ada jadwal reguler kegiatan

inspeksi ini. Bisa dilihat pada tabel

Page 28: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

dilaksanakan secara teratur. jadwal atau prosedur inspeksi atau

hasil laporan inspeksi yang telah

dilakukan beberapa waktu

sebelumnya. Inspeksi cara kerja

dapat mengacu kepada job saftety

analysis dan inspeksi tempat kerja

dapat mengacu kepada

housekeeping

7.1.2. Pemeriksaan/inspeksi

dilaksanakan oleh petugas yang

berkompeten dan berwenang

yang telah memperoleh

pelatihan mengenai identifikasi

bahaya.

- Inspeksi dilakukan secara

bersama oleh wakil pengurus dan

wakil karyawan dengan syarat

telah mengikuti pelatihan

identifikasi potensi bahaya. Bukti

dapat dilihat dari rekaman hasil

inspeksi siapa yang melakukan

dan posisinya

7.1.3. Pemeriksaan/inspeksi mencari

masukan dari tenaga kerja

yang melakukan tugas di

tempat yang diperiksa

- Jelas. Inspeksi bukan saja hanya

mengacu pada checklist tapi juga

memberi ruang masukan diluar

checklist. Lihat dari catatan

inspeksi apakah terdapat masukan

dari petugas yang melakukan

tugas ditempat yang berbeda

7.1.4. Daftar periksa (check list)

tempat kerja telah disusun

untuk digunakan pada saat

pemeriksaan/inspeksi.

-Jelas. Dokumen berupa checklist

inspeksi tempat kerja sesuai

dengan kondisi tempat kerjanya.

7.1.5. Laporan pemeriksaan/inspeksi

berisi rekomendasi untuk

tindakan perbaikan dan

diajukan kepada pengurus dan

P2K3 sesuai dengan kebutuhan.

- Lihat tembusan laporan inspeksi

dengan mengacu pada prosedur

inspeksi (terdapat rencana

tindakan perbaikannya)

7.1.6. Pengusaha atau pengurus telah

menetapkan penanggung jawab

untuk pelaksanaan tindakan

Penetapan tim Inspeksi dan jadwal

Inspeksi rutin diarea kerja yang

mempunyai tingkat potensi bahaya

Page 29: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

perbaikan dari hasil laporan

pemeriksaan/inspeksi.

dan program perbaikannya

7.1.7. Tindakan perbaikan dari hasil

laporan pemeriksaan/inspeksi

dipantau untuk menentukan

efektifitasnya.

- Terdapat catatan monitoring

status penyelesaian terhadap

tindakan koreksi dari temuan-

temuan inspeksi dan kemudian

tindakan perbaikan yang telah

dilakukan telah dinilai

keefektifannya dalam arti tidak

menimbulkan bahaya baru

7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

7.2.1. Pemantauan/pengukuran

lingkungan kerja dilaksanakan

secara teratur dan hasilnya

didokumentasikan, dipelihara

dan digunakan untuk penilaian

dan pengendalian risiko.

- Adanya dokumentasi/laporan

hasil pemantauana lingkungan

kerja. Interval waktu

pelaksanaannya disesuaikan

dengan ketentuan/standar yang

berlaku dapat melihat pada UKL

dan UPL.

7.2.2. Pemantauan/pengukuran

lingkungan kerja meliputi

faktor fisik, kimia, biologi,

ergonomi dan psikologi.

- Lihat pada Kepmenaker

51/MEN/1999 tentang Nilai

Ambang Batas Faktor Fisika

(Kebisingan, suhu kerja, getaran,

gelombang mikro dan radiasi

ultraviolet)

- Lihat pada Kepmenaker

187/MEN/1999 tentang

pengendalian bahan kimia

berbahaya ditempat kerja.

- Faktor biologis misalnya nilai

baku mutu air minum,

pengawasan, terhadap kualitas

makanan karyawan dll

- Faktor radiasi dapat mengacu

Page 30: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

pada ketentuan dari BEPETEN

(Badan Pengawas Tenaga Nuklir)

Indonesia

7.2.3. Pemantauan/pengukuran

lingkungan kerja dilakukan

oleh petugas atau pihak yang

berkompeten dan berwenang

dari dalam dan/atau luar

perusahaan.

Dapat dilakukan oleh PJK3 atau

pihak lain/personil yang telah

mendapatkan izin dari

Kemenakertrans

(Berkompeten/Bersertifikat Ahli

dlm Inspeksi lingkungan Kerja)

7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

7.3.1. Terdapat prosedur yang

terdokumentasi mengenai

identifikasi, kalibrasi,

pemeliharaan dan penyimpanan

untuk alat pemeriksaan, ukur

dan uji mengenai K3.

- Ada prosedur tertulis mengenai

hal tersebut. Alat ukur disini

misalnya nanometer (kebisingan),

luxmeter(pencahayaan), gas

detector (gas-gas kimia)dll. Bila

alat-alat disediakan dari pihak luar

maka mereka/supplier/kontraktor

harus dapat menunjukkan hasil

pengujiannya. Hal ini bisa

diidentifikasi pada saat tahap

kontrak dan pembelian jasa

mereka.

7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi

oleh petugas atau pihak yang

berkompeten dan berwenang

dari dalam dan/atau luar

perusahaan.

- Jelas. Lihat kualifikasi petugas

yang melakukan kalibrasi alat

tersebut atau catatan

pelatihannya.

7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

7.4.1. Dilakukan pemantauan

kesehatan tenaga kerja yang

bekerja pada tempat kerja yang

- Ada kegiatan serta dokumentasi

mengenai kegiatan pemantauan

kesehatan tenaga kerja. Terutama

Page 31: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

mengandung potensi bahaya

tinggi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

pemeriksaaan kesehatan khusus

misalnya pengecekan darah untuk

melihat kontaminasi bahan kimia,

audiometri untuk kebisingan,

rontgen untuk penyakit saluran

pernapasan dll.

7.4.2. Pengusaha atau pengurus telah

melaksanakan identifikasi

keadaan dimana pemeriksaan

kesehatan tenaga kerja perlu

dilakukan dan telah

melaksanakan sistem untuk

membantu pemeriksaan ini.

- Hasil identifikasi dalam bentuk

daftar program pemeriksaan

kesehatan karyawan yang

dilakukan dan tata cara atau

prosedur untuk pemeriksaaan

kesehatan tenaga kerja ini.

7.4.3. Pemeriksaan kesehatan tenaga

kerja dilakukan oleh dokter

pemeriksa yang ditunjuk sesuai

peraturan perundang-

undangan.

- Dokter perusahaan yang sesuai

dengan Permenaker 01/MEN/1976

tentang kewajiban latihan

hyperkes bagi dokter perusahaan

dan mendapat surat penunjukan.

7.4.4. Perusahaan menyediakan

pelayanan kesehatan kerja

sesuai peraturan perundang-

undangan.

- Detil pelayanan kesehatan yang

diberikan mengacu pada

Permenaker 03/MEN/1982 tentang

pelayanan kesehatan TK

7.4.5. Catatan mengenai pemantauan

kesehatan tenaga kerja dibuat

sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

- Jelas. Diwajibkan untuk

memberikan laporan setiap

aktifitas pemeriksaan kesehatan

mengacu Per.02/MEN/1980

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan

8.1. Pelaporan Bahaya

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

8.1.1. Terdapat prosedur pelaporan

bahaya yang berhubungan

dengan K3 dan prosedur ini

diketahui oleh tenaga kerja.

- Perusahaan mempunyai prosedur

pelaporan sumber bahaya dan

tenaga kerja tahu tata cara

pelaporan tersebut. Dokumen

berupa prosedur pelaporan,

Page 32: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

formulir pelaporan

bahaya/ketidaksesuaian

8.2 Pelaporan Kecelakaan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

8.2.1. Terdapat prosedur

terdokumentasi yang menjamin

bahwa semua kecelakaan kerja,

penyakit akibat kerja,

kebakaran atau peledakan

serta kejadian berbahaya

lainnya di tempat kerja dicatat

dan dilaporkan sesuai dengan

peraturan perundang-

undangan.

- Dokumen berupa prosedur tata

cara pelaporan kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja

8.2.2. Kecelakaan dan penyakit akibat

kerja dilaporkan sebagaimana

ditetapkan oleh peraturan

perundangan

- Ada dokumen pelaporan

kecelakaan kerja dan atau

penyakit akibat kerja kepada

disnaker setempat atau dalam

laporan triwulan P2K3 perusahaan

ke Disnaker. Ketentuan ini diatur

dalam  Permenaker

No.03/MEN/1998 tentang tata

cara palaporan dan pemeriksaan

Kecelakaan

8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

8.3.1. Tempat kerja/perusahaan

mempunyai prosedur

pemeriksaan dan pengkajian

kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja.

- Dokumennya sama dengan 8.2.1

dimana bisa dijadikan satu

prosedur yaitu pelaporan dan

penyelidikannya

8.3.2. Pemeriksaan dan pengkajian

kecelakaan kerja dilakukan

- Perusahaan telah menetapkan

personil perusahaan perusahaan

Page 33: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

oleh petugas atau Ahli K3 yang

ditunjuk sesuai peraturan

perundang-undangan atau

pihak lain yang berkompeten

dan berwenang.

akan melakukan penyelidikan.

8.3.3. Laporan pemeriksaan dan

pengkajian berisi tentang sebab

dan akibat serta

rekomendasi/saran dan jadwal

waktu pelaksanaan usaha

perbaikan.

- Perusahaan telah menetapkan

personil perusahaan yang akan

melakukan penyelidikan.

Kompetensinya bisa dilihat pada

pelatihan atau sertifikasi pelatihan

yang telah dimilikinya.

8.3.4. Penanggung jawab untuk

melaksanakan tindakan

perbaikan atas laporan

pemeriksaan dan pengkajian

telah ditetapkan.

- Lihat pada dokumen laporan

kecelakaan siapa penanggung

jawab tindakan perbaikan tsb?

Apakah beliau sudah

diinformasikan mengenai

tanggungjawabnya ini?

8.3.5. Tindakan perbaikan

diinformasikan kepada tenaga

kerja yang bekerja di tempat

terjadinya kecelakaan.

- Verifikasi dilakukan dengan

melihat proses saat penyelidikan

dilakukan. Apakah melibatkan

tenaga kerja saat mengumpulkan

informasi atau saat mendiskusikan

tindakan perbaikan yang akan

dilakukan? Cross check dengan

pekerja yang terkait atau sertakan

tandatangan peserta

8.3.6. Pelaksanaan tindakan

perbaikan dipantau,

didokumentasikan dan

diinformasikan ke seluruh

tenaga kerja.

- Perusahaan melakukan verifikasi

terhadap tindakan perbaikan yang

diusulkan dalam laporan

kecelakaan. Bentuknya dapat

berupa status laporan (closed)

atau paraf pada tindakan

perbaikan yang selesai.

Diinformasikan melalui media

email atau papan informasi kpd

Page 34: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

semua pekerja

8.4 Penanganan Masalah

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

8.4.1. Terdapat prosedur untuk

menangani masalah

keselamatan dan kesehatan

yang timbul dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

- Ada prosedur penyampaian

masalh-masalah K3 ditempat kerja.

Masalah ini bisa berupa hal-hal

seperti: Lingkungan kerja yang

kurang nyaman dan aman, cara

kerja, kessehatan dalam bekerja

atau keluhan-keluhan lainnya.

9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya

9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

9.1.1. Terdapat prosedur untuk

mengidentifikasi potensi

bahaya dan menilai risiko yang

berhubungan dengan

penanganan secara manual dan

mekanis.

- Prosedur yang dimaksud yaitu

prosedur manajemen risiko seperti

2.1.1 dan 6.1.1. tetapi kriteria ini

lebih fokus pada kegiatan

penanganan bahn secara manual

dan mekanis. Bukti penerapan

hasil laporan risk assesment pada

kegiatan yang dimaksud ini.

9.1.2. Identifikasi bahaya dan

penilaian risiko dilaksanakan

oleh petugas yang

berkompeten dan berwenang.

- Verifikasi petugas yang

melakukan risk assesment

9.1.3. Pengusaha atau pengurus

menerapkan dan meninjau cara

pengendalian risiko yang

berhubungan dengan

penanganan secara manual

atau mekanis.

- Verifikasi ke lapangan apakah

rekomendasi tindakan

pengendalian risiko dari laporan

risk assesment diterapkan di

tempat kerja. Bukti rekaman yaitu

terdapat monitoring dari program

kerja dari pengendalian risiko

yang diambil

Page 35: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

9.1.4. Terdapat prosedur untuk

penanganan bahan meliputi

metode pencegahan terhadap

kerusakan, tumpahan dan/atau

kebocoran.

- Terdapat prosedur tertulis untuk

penanganan terhadap

kemungkinan kerusakan,

tumpahan dan kebocoran

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

9.2.1. Terdapat prosedur yang

menjamin bahwa bahan

disimpan dan dipindahkan

dengan cara yang aman sesuai

dengan peraturan perundang-

undangan.

- Semua kriteria ini dapat

ditunjukkan dengan suatu

prosedur dan penerapannya

mengenai penanganan bahan agar

teratur dan rapi dalam

penyimpanan (house keeping),

prosedur tsb mencakup

penanganan terhadap sifat bahan

khususnya kadaluarsa bahan

seperti pengaturan penegeluaran

dan pencatatan masa kode bahan,

penempatan bahan sesuai dengan

sifat bahn, bahan dalam kondisi

siap pakai serta bila tidak dipakai

akan dibuang dengan cara yang

aman bagi lingkungan berikut juga

limbahnya dibuang dengan cara

yang aman seperti untuk

pembuangan limbah oli

dipersyaratkan ke penampung

yang mempunyai ijin dan limbah

cair ke PPLI dan lainnya. Bukti

pelaksanaan pembuangan dilihat

dari manifestnya

9.2.2. Terdapat prosedur yang

menjelaskan persyaratan

pengendalian bahan yang dapat

- Bahan-bahan yang ditangani

sesuai dengan peraturan

perundangan seperti penyimpanan

Page 36: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

rusak atau kadaluarsa. bahan peledak, penyimpanan gas-

gas dengan tabung atau bejana

bertekanan yang bersigat reaktif

flammability dll

9.2.3. Terdapat prosedur yang

menjamin bahwa bahan

dibuang dengan cara yang

aman sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Terdapat Subkon atau pihak yang

menampung atau proses

pembuangan sudah mendapat izin

dari instansi setempat

9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

9.3.1. Perusahaan telah

mendokumentasikan dan

menerapkan prosedur

mengenai penyimpanan,

penanganan dan pemindahan

BKB sesuai dengan persyaratan

peraturan perundang-

undangan, standar dan

pedoman teknis yang relevan.

- Ada prosedur tertulis mengenai

kegiatan-kegiatan tersebut untuk

bahan berbahaya. Bisa

berupaprosedur atau instruksi

kerja terkait dengan penggunaan

bahan kimia tsb. Peraturan yang

mengatur tentang B3 yaitu PP no.

74 tahun 2001 tentang

Pengendalian Bahan Kimia di

tempat kerja

9.3.2. Terdapat Lembar Data

Keselamatan BKB (Material

Safety Data Sheets) meliputi

keterangan mengenai

keselamatan bahan

sebagaimana diatur pada

peraturan perundang-undangan

dan dengan mudah dapat

diperoleh.

MSDS (Material Safety Data

Sheet) Seharusnya tempat kerja

mempunyainya dan bisa

didapatkan dari pihak supplier

bahan kimia. (Dipersyaratkan pada

elemen 5 dalam pembelian bahan).

Rekaman MSDS ini ditemukan

baik ditempat yang menyimpan

maupun menggunakan. MSDS ini

sebaiknya bersifat komunikatif

artinya dimengerti oleh semua

pihak.

9.3.3. Terdapat sistem untuk - Ada pelabelan pada wadah bahan

Page 37: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

mengidentifikasi dan

pemberian label secara jelas

pada bahan kimia berbahaya.

kimia. Yang penting label ini

diketahui oleh para user bahan

kimia. Buktinya semua wadah

bahan kimia mempunyai label

yang jelas yaitu nama zat, sifat

bahaya/rambu bahaya dan

tindakan bila keadaan darurat

9.3.4. Rambu peringatan bahaya

terpasang sesuai dengan

persyaratan peraturan

perundang-undangan dan/atau

standar yang relevan.

- Rambu peringatan ini

menjelaskan bahaya dari bahan

kimia yang ada ditempat kerja.

Misalnya: rambu sifat bahan tsb,

rambu peringatan seperti

flammable, explosive, poison dll

9.3.5. Penanganan BKB dilakukan

oleh petugas yang

berkompeten dan berwenang.

- Pihak user telah mendapatkan

pelatihan mengenai bahaya bahan

kimia serta tat cara pemakaian

yang aman dari bahan tersebut.

Lihat pada catatan pelatihan atau

sertifikat pelatihan.

10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data

10.1 Catatan K3

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

10.1.

1.

Pengusaha atau pengurus telah

mendokumentasikan dan

menerapkan prosedur

pelaksanaan identifikasi,

pengumpulan, pengarsipan,

pemeliharaan, penyimpanan

dan penggantian catatan K3.

- Perusahaan telah menetapkan

prosedur yang mengatur

pengelolaan terhadap catatan-

catatan K3 tsb. Bukti rekamananya

yaitu prosedur pengendalian

catatan dimana aplikasinya adalah

terdapat masterlist catatan K3

yang minimal mencakup masa

simpan dan lokasi penyimpanan.

Dimana definisi catatan K3 ini

berupa formulir K3 yang sudah

terisi misal form kecelakaan,

Page 38: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

inspeksi, NCR audit, dll

10.1.

2.

Peraturan perundang-

undangan, standar dan

pedoman teknis K3 yang

relevan dipelihara pada tempat

yang mudah didapat.

- Tercakup didala prosedur

pengendalian dokumen yaitu

mengenai pengendalian dokumen

eksternal, dimana aplikasinya

terdapat datar Undang-Undang,

peraturan, standar da pedoman

teknis yang relevan diaman selalu

diupdate untuk mengetahuinya

dapat dilihat dari tanggal

penerbitan dan juga pada daftar

tersebut dicantumkan lokasi

penyimpanannya

10.1.

3.

Terdapat prosedur yang

menentukan persyaratan untuk

menjaga kerahasiaan catatan.

- Buktinya dapat kita lihat pada

prosedur pengendalian catatan

apakah terdapat klausul yang

mempersyaratkan kerahasiaan

catatan, seperti bagaimana

prosedur mengaksesnya,

menyimpan dan memusnahkannya.

Contoh catatan yang bersifat

rahasia yaitu: Medical Check Up

10.1.

4.

Catatan kompensasi

kecelakaan dan rehabilitasi

kesehatan tenaga kerja

dipelihara.

- Catatan kompensasi kecelakaan

seperti asuransi dan rehabilitasi

kesehatan yaitu catatan berupa

catatan penyembuhan dari sakit

baik akibat kecelakaan kerja

maupun penyakit akibat kerja

termasuk rekomendasi

pemindahan ketempat kerja lain

untuk sementara waktu atau tetap

bila disarankan pleh personalia

10.2 Data dan Laporan K3

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

Page 39: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

10.2.

1.

Data K3 yang terbaru

dikumpulkan dan dianalisa.

- Data-data K3 perusahaan dapat

berupa: data-data kecelakaan

kerja minimal FR dan SR, Medical

cost, laporan penyakit kerja, data

% hasil inspeksi, data pencapaian

kinerja program K3, data

pemantauan lingkungan kerja

(misalkan kebisingan, NAB, dll)

yang mana kesemua data itu

dianalisa tabel, matriks, atau

grafik atau yang lainnya adalah

dalam bentuk pengolahan data

sedangkan analisa data mencakup

terhadap analisa untuk mencari

akar permasalahan dari

pengolahan data yang dilakukan

dan mencakup sampai pada

tindakan koreksi maupun

pencegahan

10.2.

2.

 Laporan rutin kinerja K3

dibuat dan disebarluaskan di

dalam tempat kerja.

- Laporan rutin K3 misalnya:

laporan yang berhubungan dengan

kinerja K3 termasuknya didalam

monitoring terhadap program K3

11. Pemeriksaan SMK3

11.1 Audit Internal SMK3

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

11.1.

1.

Audit internal SMK3 yang

terjadwal dilaksanakan untuk

memeriksa kesesuaian kegiatan

perencanaan dan untuk

menentukan efektifitas

kegiatan tersebut.

- Perusahaan memiliki jadwal

kegiatan audit internal SMK3 dan

telah dilaksanakan sesuai jadwal

tsb mengacu  kepada prosedur

audit internal. Lihat pada laporan

audit internal yang ada. Buktinya

harus dapat dipastikan 166

kriteria ini telah diaudit dalam

Page 40: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

setahun, untuk melihat

efektifitasnya dapat dilihat dari

presentasinya secara kuantitatif

11.1.

2.

Audit internal SMK3 dilakukan

oleh petugas yang independen,

berkompeten dan berwenang.

- Petugas/auditor internal SMK3

harus kompeten yakni telah

dibekali dengan pemahaman

mengenai isi SMK3 dan standar

audit SMK3 ini. Lihat pada catatan

latihan/sertifikat pelatihan audit

internal atau pada contoh hasil

laporannya selama ini. Independen

yakni ia tidak mengaudit

bagiannya sendiri. Sesuai dengan

Permenaker no 18  tahun 2008

11.1.

3.

Laporan audit didistribusikan

kepada pengusaha atau

pengurus dan petugas lain yang

berkepentingan dan dipantau

untuk menjamin dilakukannya

tindakan perbaikan.

- Lihat pada laporan

ketidaksesuaian/NCR audit apakah

ada tanda

penegesahan/persetujuan bahwa

tindakan perbaikan telah selesai

dilaksanakan. Prioritas temuan

audit juga dapat kita lihat pada

lembar monitoring rekapitulasi

tindakan perbaikan hasil audit

apakah tindakan perbaikan sesuai

dengan date line atau tidak,

kemudian lihat keterangannya jika

belum terlaksana atau ditutup

12 Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan

12.1 Strategi Pelatihan

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

12.1.

1.

Analisis kebutuhan pelatihan

K3 sesuai persyaratan

peraturan perundang-undangan

telah dilakukan.

- Terdapat TNA (Training need

analysis) yang mencakup

mengenai kebutuhan pelatihan K3.

Lihat  pada matriks training

Page 41: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

12.1.

2.

Rencana pelatihan K3 bagi

semua tingkatan telah disusun.

- Lihat pada program pelatihan

tahunan perusahaan kemudian

komposisi peserta pelatihannya.

12.1.

3.

Jenis pelatihan K3 yang

dilakukan harus disesuaikan

dengan kebutuhan untuk

pengendalian potensi bahaya.

- Lihat kembali pada matriks

pelatihan K3 dengan disesuaikan

dengan job qualifikasinya dan

disesuaikan dg potensi bahaya

tempat bekerja. Perhatian khusus

untuk pelatihan yang

dipersyaratkan oleh per UU

seperti operator forklift crane,

regu kebakaran dan akli K3.

12.1.

4.

Pelatihan dilakukan oleh orang

atau badan yang berkompeten

dan berwenang sesuai

peraturan perundang-

undangan.

- Kriteria ini terkait dengan pihak

ketiga yang digunakan jasanya

untuk mengadakan pelatihan. Hal

ini diatur dalam Permenaker

No.04/MEN/1994 tentang

Perusahaan Jasa K3. Kesesuaian

ini bisa dipastikan dalam kontrak

pembelian jasa.

12.1.

5.

Terdapat fasilitas dan sumber

daya memadai untuk

pelaksanaan pelatihan yang

efektif.

- Perusahaan menyediakan

fasilitas (kelas, board, OHP, LCD

dll) dan sumber daya (trainer,

dana) untuk kegiatan pelatihan

(khususnya bila pelatihan bersifat

internal)

12.1.

6.

Pengusaha atau pengurus

mendokumentasikan dan

menyimpan catatan seluruh

pelatihan.

- Catatan pelatihan seperti daftar

hadir, jadwal dll disimpan dan

difile termasuk daftar riwayat

pelatihan per karyawan

12.1.

7.

Program pelatihan ditinjau

secara teratur untuk menjamin

agar tetap relevan dan efektif.

- Pada prosedur pelatihan ada

tahap[an dimana semua program

pelatihan selama setahun

dievaluasi untuk menentukan

apakah masih relevan atau perlu

Page 42: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

peningkatan lebih lanjut.

Termasuk prosentasi keberhasilan

pelatihan yang telah diikuti.

12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

12.2.

1.

Anggota manajemen eksekutif

dan pengurus berperan serta

dalam pelatihan yang

mencakup penjelasan tentang

kewajiban hukum dan prinsip-

prinsip serta pelaksanaan K3.

- Manajemen senir terlibat dalam

kegiatan pelatihan K3. Terlibat

disini termasuk ikut serta dalam

pelatihan, minimal pelatihan

penjelasan tentang kewajiban

hukum dan prinsip-prinsip serta

pelaksanaan K3. Dokumen yang

dilihat yaitu catatan pelatihan,

sertifikat (jika ada) atau kegiatan

yang diikuti seperti seminar dll

12.2.

2.

Manajer dan

pengawas/penyelia menerima

pelatihan yang sesuai dengan

peran dan tanggung jawab

mereka.

- Pelatihan disini bukan hanya

pelatihan K3 sesuai dengan peran

dan tugasnya namun juga

berhubungan dengan kompetensi

pekerjabya. Kesesuaian dapat

dilihat pada job qualifikasinya dan

atau amatrik pelatihan mereka.

Buktinya lihat rekaman pelatihan

dari sertifikat atau daftar riwayat

pelatihan mereka

12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

12.3.

1.

Pelatihan diberikan kepada

semua tenaga kerja termasuk

tenaga kerja baru dan yang

dipindahkan agar mereka dapat

melaksanakan tugasnya secara

aman.

- Setiap tenaga kerja baru

mendapatkan pelatihan bagaimana

bekerja dengan aman termasuk

pengenalan mengenai K3

begitupula tenaga kerja yang

dipindah ke bagian yang baru.

Page 43: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

Lihat pada prosedur pelatihan,

catatan pelatihan.

12.3.

2.

Pelatihan diberikan kepada

tenaga kerja apabila di tempat

kerjanya terjadi perubahan

sarana produksi atau

proses.perubahan sarana

produksi atau proses

- Perubahan sarana produksi atau

proses dapat menimbulkan bahaya

baru maka tenaga kerja harus

diinformasikan mengenai bahaya

ini.

12.3.

3.

Pengusaha atau pengurus

memberikan pelatihan

penyegaran kepada semua

tenaga kerja.

- Pelatihan penyegaran ini

tergantung kebutuhan/persyaratan

yang ada. Misalnya pelatihan

tanggap darurat 1 tahun sekali,

pelatihan P3K, pelatihan B3 dll

12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan

Kontraktor

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

12.4.

1.

Terdapat prosedur yang

menetapkan persyaratan untuk

memberikan taklimat (briefing)

kepada pengunjung dan mitra

kerja guna menjamin K3.

- Ada program pelatihan

pengenalan K3 bagi tenaga kerja.

Lihat pada materi pelatihan,

jadwal pelatihan dan absensi

pelatihan pengenalan K3

12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan

/Dokumen terkait

12.5.

1.

Perusahaan mempunyai sistem

yang menjamin kepatuhan

terhadap persyaratan lisensi

atau kualifikasi sesuai dengan

peraturan perundangan untuk

melaksanakan tugas khusus,

melaksanakan pekerjaan atau

mengoperasikan peralatan.

- Pelatihan melakukan identifikasi

terhadap kebutuhan pelatihan

yang memang dipersyaratkan

dalam peraturan perundangan.

Lihat pada TNA atau matriks

pelatihan yang ada. Beberapa

pelatihan tsb yaitu : Ahli K3 :

Permenaker 02/MEN/1992, Dokter

perusahaan : Permenaker

01/MEN/1976, Operator Uap :

Page 44: Arti Dari Masing Masing Elemen PP50 2012

Permenaker 01/MEN/1998,

Operator angkat angkut :

Permenaker 09/MEN/2010, Regu

Kebakaran : Kepmenaker

186/MEN/1999, Ahli Kimia K3,

Juru Las, Operator alat angkat

angkut, Paramedis